Anda di halaman 1dari 6

MACAM-MACAM DARAH

YANG KELUAR DARI KEMALUAN WANITA


Didalam agama Islam darah yang keluar dari kemaluan seorang wanita
dibedakan menjadi 3 macam :
1. Darah Haidh
2. Darah Istihadhoh
3. Darah Nifas
HUKUM MEMPELAJARI
HAIDH, ISTIHADHOH DAN NIFAS

Kaum wanita wajib belajar tentang hukum-hukum yang berkaitan dengan


haidh, istihadhoh dan nifas. Dan apabila sudah mempunyai suami dan
suami mengerti hukum-hukum yang berkaitan dengan haidh, istihadhoh
dan nifas, maka suami wajib mengajarkannya kepada istrinya. Adapun jika
suami juga tidak mengetahui hukum-hukum tersebut maka wanita tersebut
wajib keluar untuk belajar kepada orang lain yang mengetahui hukum-
hukum tersebut dan suami tidak boleh (haram) mencegah istrinya untuk
keluar belajar ilmu tersebut, kecuali jika suaminya yang keluar belajar
tentang darah tersebut dan mengajarkannya kepada istrinya.

HAIDH

Haidh atau yang lebih dikenal dengan istilah menstruasi adalah darah yang
keluar secara alami dari ujung rahim seorang wanita dalam keadaan sehat
tanpa adanya seabab dan keluarnya pada waktu-waktu tertentu.
KRITERIA HAIDH

A. USIA MINIMAL HAIDH

Perempuan mengalami haid minimal umur 9 tahun dengan kalender


hijriyah atau 8 tahun 8 bulan 23 hari dengan kalender nasional
(masehi).
Jadi jika keluar darahnya sebelum usia tersebut maka tidak bisa
dikatakan darah haidh.

B. MASA HAIDH

Masa haidh dibagi menjadi 3 waktu


1. Minimal masa haidh : yaitu 24 jam (sehari semalam) baik keluarnya
secara terus menerus maupun terputus-putus dengan syarat
jumlah keluarnya darah ada 24 jam dan tidak melebihi 15 hari. jika
tidak sampai 24 jam maka darah yang keluar bukan darah haidh
tetapi darah istihadhoh.
Contoh tabel keluarnya siklus darah haidh

Tanggal 1 2 3 ……………. 15
:
Darah keluar : ________________________
HAIDH
24 JAM

Tanggal 1 5 10 12 13 14 15
:
Darah keluar :
HAIDH HAIDH HAIDH HAIDH HAIDH HAIDH

4 JAM 4 JAM 4 JAM 4 JAM 4 JAM 4 JAM

TOTAL 24 JAM = HAIDH

2. Rata-rata masa Haidh yaitu masa secara umum wanita mengalami


haid adalah 6 atau 7 hari setiap bulannya
3. Maksimal masa haidh. Yaitu 15 hari. Jika darah yang keluar lebih
dari 15 hari maka haidhnya bercampur dengan istihadhoh (secara
detail akan dibahas pada bab istihadhoh)

C. SIFAT DARAH HAIDH


Sifat darah ada 2 macam warna dan kondisi darah.
- Warana darah haidh ada 5 macam
1. Hitam (warna ini paling kuat)
2. Merah
3. Merah kekuning-kuningan (pirang)
4. kuning
5. Kuning agak keputih-putihan (keruh)
- Kondisi darah
1. kental
2. berbau apek (bacin = jawa)
3. kental dan berbau
4. tidak kental dan tidak berbau

darah yang hitam serta kental adalah lebih kuat dari pada hitam tapi
tidak kental, hitam berbau lebih kuat dari darah hitam yang tak berbau
dan begitu seterusnya. akan tetapi jika darah yang keluar ada dua
macam dan sama kuatnya seperti darah hitam tidak kental (encer)
dengan merah kental maka darah yang keluar terlebih dahulu adalah
darah yang lebih kuat sifatnya.

dari sifat ini maka apabila ada seorang wanita mengeluarkan darah
yang warnanya tidak termasuk dari 5 warna diatas seperti cairan putih
atau bening maka tidak bisa dikatakan sebagai darah haidh dan tetap
wajib sholat puasa dan kewajiban lain karena wanita tersebut dalam
keadaan suci.

apabila darah yang keluar sifatnya berbeda bagaimana ?

- jika masih dalam kurun 15 hari maka semua darah yang keluar
adalah darah haidh.
- jika darah yang keluar melebihi 15 hari maka darah yang kuat di
hukumi haidh dan yang lemah di hukumi istihadhoh, dan selama
istihadhoh wajib shalat, puasa.
Contoh 1 :
Tanggal 1-5 7-8 9 - 11 12 - 14
:
Darah keluar :
HAIDH HAIDH DARAH HAIDH
BERHENTI
HITAM MERAH KUNING

semua darah yang keluar adalah drah haidh karena keluarnya


masih dalam masa 15 hari.
Contoh 2 :
Tanggal 1-7 8 …………….. 17
:
Darah keluar :
HAIDH
ISTIHADHOH
HITAM MERAH

dari tabel contoh 2 karena darah yang keluar melebihi 15 hari maka
tidak darah yang kuat dihukumi haid dan darah yang lemah
dihukumi istihadhoh, dan selama istihadhoh wajib shalat, puasa.
D. Larangan-larangan bagi orang yang haidh
bagi wanita yang sedang mengalami haidh dilarang :
1. sholat (yang ditinggalkan tidak wajib diqodho’ bahkan haram
mengqodho’nya)
2. puasa (tetapi jika puasa yang ditinggal ketika haidh adalah puasa
Ramadhan maka wajib qodho’ ketika suci)
3. I’tikaf (berdiam diri didalam masjid)
4. masuk masjid kalau khawatir mengotori masjid
5. thowaf
6. sujud syukur
7. sujud tilawah
8. membaca Al-Qur’an
9. menyentuh Al-Qur’an
10. bersetubuh
11. di talaq (dicerai)
12. istimta’ (bersenang-senang) antara pusar dan lutut.

E. Haidh sudah selesai.apa yang harus dilakukan?


1. Mandi dengan niat menghilangkan hadats besar dan mengalirkan
air keseluruh tubuh
F. Haidh dan Problematikanya dengan shalat
1. ketika darah haidh baru keluar
 ketika darah haidh baru keluar dan sudah masuk waktu shalat
sekiranya waktu tersebut cukup untuk melaksanakan shalat akan
tetapi belum melaksankannya maka setelah suci wajib
mengqodho’ shalat tersebut.
contoh : waktu dhuhur dimulai 11.40 WIB ketika pukul 11.42 WIB
keluar darah haid maka shalat dhuhur tidak wajib di qodho’
karena waktu 2 menit tidak cukup digunakan untuk
melaksanakan shalat dhuhur.
 ketika darah haidh baru keluar dan sudah masuk waktu shalat
akan tetapi waktu tersebut tikak cukup jika digunakan untuk
melaksankan shalat maka tidak wajib mengqodho’ shalat
tersebut.
contoh : waktu dhuhur dimulai 11.40 WIB, ketika pukul 11.55
WIB keluar darah haidh dan belum melaksanakan shalat dhuhur,
maka shalat dhuhur tersebut wajib diqodho’ setelah suci karena
waktu 15 menit cukup bila digunakan untuk melaksanakan shalat
dhuhur.
2. ketika darah haidh berhenti (selesai)
 jika darah haidh berhenti dan waktu shalat masih tersisa
walaupun hanya cukup untuk takbiratul ihram saja maka wajib
mengqodho’ shalat tersebut begitu juga wajib qodho’ shalat
sebelumnya jika bisa dijama’ dengan shalat tersebut.
contoh 1 : masuk waktu maghrib mulai pukul 17.35 WIB. ketika
ada seorang wanita darah haidhnya berhenti mulai pukul 17.32
WIB maka wanita tersebut wajib shalat ashar dan juga shalat
dhuhur, karena :
1. menjumpai waktu ashar walaupun sebentar dan cukup untuk
takbiratul ihram
2. waktu shalat dhuhur bisa dijama’ dengan shalat ashar.
contoh 2 : masuk waktu maghrib mulai pukul 17.35 WIB. ketika
ada seorang wanita darah haidhnya berhenti pukul 17.40 WIB,
maka wanita tersebut wajib shalat maghrib saja dan tidak wajib
mengqhodo’ shalat ashar, karena shalat ashar tidak bisa dijama’
dengan shalat maghrib.

Anda mungkin juga menyukai