SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2021
SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
Universitas Kristen
Universitas Kristen Indonesia
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIK
Sebagai sivitas akademik Universitas Kristen Indonesia, saya yang bertanda
tangan di bawah ini
Nama Mahasiswa : Samuel Mario Fernandez
NIM : 1761050088
Program Studi : S1
Fakultas : Kedokteran
Jenis Karya : Skripsi Penelitian
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Kristen Indonesia bebas royalti nonesklusif (Non- Exclusive
royalty free right) atas karya ilmiah yang berjudul :
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN GADGET ATAU PERANTI
ELEKTRONIK DENGAN TERJADINYA COMPUTER VISION
SYNDROME SELAMA PERKULIAHAN DALAM JARINGAN
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas royalty
nonesklusif ini Universitas Kristen Indonesia berhak menyimpang, mengalih
media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,
dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Jakarta,
Pada tanggal 22 April 2021
Yang membuat pernyataan,
NIM : 1761050088
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi penelitian saya
yang berjudul “Hubungan Lama Pemakaian Gadget atau Peranti Elektronik dengan Kejadian
Computer Vision Syndrome Selama Perkuliahan Dalam Jaringan pada Mahasiswa FK UKI
Angkatan 2017’’ ini dapat terselesaikan. Adapun Tujuan penulis membuat skripsi penelitian ini
adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana
Kedokteran dan untuk menambah pengetahuan yang berkaitan dengan judul penelitian penulis.
Saya menyadari bahwa tanpa arahan, bimbingan, serta bantuan berbagai pihak, skripsi
ini tidak mungkin dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Dr. dr. Robert Hotman Sirait, Sp.An selaku Dekan Fakultas KedokteranUniversitas
Kristen Indonesia.
2. dr.Andre Chandra Parluhutan Sihombing,Sp.BO. selaku dosen pembimbing skripsi, yang
telah meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran untuk membimbing dan memberi arahan
terkait penyusunan skripsi penelitian.
3. Dr. Muhammad Alfarabi, SSi., Msi. selaku ketua tim skripsi Fakultas
KedokteranUniversitas Kristen Indonesia.
4. Prof. Dr. Dra. Yovita Harmiatun, Ms., A.And. selaku dosen pembimbing akademik
penulis di Fakultas KedokteranUniversitas Kristen Indonesia.
5. Dr.dr. Forman Erwin Siagian, M.Biomed. Sebagai dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan kritikan agar penulis bisa berkembang menjadi lebih baik lagi.
6. Para Dosen pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia yang telah
memberi ilmu yang menginspirasi penulis sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.
7. Kedua Orangtua penulis, Andreas Fernandez dan Eunike Cahyaningsih, yang selalu
memotivasi dan memberi dukukan penuh,baik dari segi materi, perhatian serta doa
kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi penelitian ini masih jauh dari kata
sempurna. Makadari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Semoga skripsi penelitian ini dapat diterima serta bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.
LEMBAR PENGESAHA
N.......................................................................................................................................................i
PERNYATAAN ORISINALITAS...............................................................................................ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................................................................iii
KATA PENGANTAR..................................................................................................................iv
AYAT ALKITAB.........................................................................................................................vi
DAFTAR ISI................................................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................................ix
DAFTAR SINGKATAN...............................................................................................................x
ABSTRAK.....................................................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1.Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah..............................................................................................................................2
1.3.Tujuan Penelitian...............................................................................................................................2
1.3.1. Tujuan Umum............................................................................................................................2
1.3.2. Tujuan Khusus...........................................................................................................................2
1.4. Manfaat Penelitian............................................................................................................................2
1.5. Hipotesis Penelitian..........................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................4
2.1. Computer Vision Syndrome (CVS)...................................................................................................4
2.1.1. Definisi CVS.............................................................................................................................4
2.1.2. Etiologi CVS..............................................................................................................................4
2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi CVS....................................................................................4
2.2. Gejala Computer Vision Syndrome..................................................................................................8
2.2.1. Gejala Astenopia........................................................................................................................8
2.2.2. Gejala yang Berkaitan dengan Permukaan Okuler.....................................................................8
Lama penggunaan komputer bagi mahasiswa di masa pandemi COVID-19 semakin meningkat
karena kegiatan perkuliahan yang biasanya dilakukan secara tatap muka harus dilakukan dalam
jaringan (daring). penggunaan komputer selama 3 jam sehari, dapat menyebabkan berbabagai
gangguan kesehatan. Salah satunya adalah Computer Vision Syndrome (CVS). CVS adalah
kondisi dimana seseorang mengalamin satu atau lebih gejala mata akibat bekerja dalam waktu
yang lama di depan komputer. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui hubungan lama
pemakaian komputer selama perkuliahan daring dengan terjadinya CVS Mahasiswa FK UKI
angkatan 2017.Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah total sampling,pada
penelitian ini jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 60 orang. Uji Fisher yang dilakukan
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama bekerja secara terus
menerus di depan gadget atau peranti elektronik dengan kejadian CVS dengan nilai
signifikannya adalah 0,349 (p>0,05). Uji Fisher yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara lama bekerja di depan gadget atau peranti elektronik
dalam satu hari dengan kejadian CVS dengan nilai signifikannya adalah 0,737 (p>0,05). Tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara lama bekerja secara terus menerus di depan gadget
atau peranti elektronik dengan kejadian CVS.Tidak terdapat hubungan yang siginifikan antara
lama bekerja di depan gadget atau peranti elektronik dalam satu hari dengan kejadian CVS.
Kata kunci : Computer vision syndrome, gadget atau peranti elektronik, lama bekerja
ABSTRACT
The duration of computer use for students during the COVID-19 pandemic is increasing because
lecture activities that are usually carried out face-to-face must be done online. use of computers
for 3 hours a day, can cause various health problems. One of them is Computer Vision Syndrome
(CVS). CVS is a condition in which a person experiences one or more eye symptoms as a result
of working long hours at a computer. The purpose of this study was to determine the relationship
between the length of time using computers during online lectures with the occurrence of CVS of
FK UKI students class of 2017. The method used in data collection was total samplingIn this
study, the number of samples obtained was 60 people. Fisher's test which was conducted showed
that there was no significant relationship between the duration of working continuously in front
of a gadget or electronic device with the CVS incidence with a significant value of 0.349 (p>
0.05). Fisher's test which was conducted showed that there was no significant relationship
between the duration of working in front of a gadget or electronic device in one day and the
incidence of CVS with a significant value of 0.737 (p> 0.05). There is no significant relationship
between the length of working continuously in front of a gadget or electronic device with the
CVS incident. There is no significant relationship between the length of working in front of a
gadget or electronic device in one day and the CVS incident.
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Lama penggunaan komputer bagi mahasiswa di masa pandemi COVID-19
semakin meningkat karena kegiatan perkuliahan yang biasanya dilakukan secara tatap
muka harus dilakukan dalam jaringan (daring).Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) mengeluarkan surat keputusan nomor 13 A terkait penetapan masa darurat akibat
virus corona. Berdasarkan penetapan tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) mengeluarkan Surat Edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor: 36962/MPK.A/HK/2020 tertanggal 17 Maret 2020 tentang Pembelajaran secara
Daring dan Bekerja dari Rumah dalam rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus
Disease (COVID-19).1
penggunaan komputer selama 3 jam sehari, dapat menyebabkan berbabagai
gangguan kesehatan. Salah satunya adalah Computer Vision Syndrome (CVS) 2. CVS
adalah kondisi dimana seseorang mengalamin satu atau lebih gejala mata akibat bekerja
dalam waktu yang lama di depan komputer. 3 Gejala CVS dibagi menjadi 4 kategori yaitu
asthenopic (mata tegang,mata lelah,sakit mata), permukaan mata okuler (mata
kering,iritasi), visual (penglihatan kabur,perubahan fokus yang lama,penglihatan ganda),
ekstraokular (nyeri leher,sakit punggung,sakit bahu).3,4 CVS dapat disebabkan oleh
pencahayaan yang redup,silau pada layar komputer, jarak penggunaan komputer yang
tidak tepat, postur duduk yang buruk,masalah penglihatan yang tidak dikoreksi, dan
kombinasi dari faktor faktor ini. Diperkirakan hampir 60 juta orang di dunia mengalami
CVS dan terdapat 1 juta kasus baru CVS setiap tahun.2 Pada penelitian sebelumnya,
Thompson menyatakan lebih dari 90% pengguna komputer mengalami gangguan
penglihatan seperti ketegangan mata,sakit kepala,mata kering, penglihatan kabur baik
dalam jarak yang dekat maupun jauh.Rossignol menyatakan gangguan penglihatan
meningkat secara signifikan pada individu yang menghabiskan waktunya di depan video
display terminal (VDT) atau layar komputer selama 4 jam sehari. 6 Pada penelitian yang
telah dilakukan oleh National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH)
terdapat 61,4% pekerja di Malaysia yang menggunakan komputer di tempat kerja
mengalami keluhan sakit punggung bagian bawah,bahu,dan leher, sementara 70,6%
mengalami keluhan ketegangan mata.5 Pada penelitian yang dilakukan terhadap 400
operator komputer di India pada tahun 2008 sebanyak 46,3% mengungkapkan gejala
asthenopic.Pada penelitian di Australia pada 1000 pekerja komputer ditemukan sebesar
63,4% mengalami gejala CVS yang tidak terkontrol, angka ini mengalami penurunan
sebesar 25,2% setelah disediakan meja kerja yang ergonomis dan sering istirahat kerja.6
Penelitian mengenai CVS di Indonesia yang dilakukan oleh Hendra dkk pada mahasiswa
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Apakah ada hubungan antara lama pemakaian gadget atau peranti elektronik selama
perkuliahan daring dengan terjadinya CVS pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Indonesia angkatan 2017?
1.3.Tujuan Penelitian
Bagi Masyarakat:
Memberikan informasi mengenai CVS dan dampaknya bagi kesehatan.
TINJAUAN PUSTAKA
seiring dengan meningkatnya usia. Penipisan tear film menyebabkan mata terasa
kering yang merupakan salah satu gejala CVS.12
3. Riwayat Penyakit Tertentu
Beberapa penyakit dapat menyebabkan penurunan sekresi air mata atau
meningkatkan penguapan air mata yang dapat memperparah kondisi mata kering
pada pekerja komputer. Penurunan sekresi air mata bisa terjadi akibat diabetes
mellitus, hipertensi, Sjorgen’s syndrome, arthtritis, acquired immunodeficiency
syndrome (AIDS), obstruksi pada kelenjar air mata seperti pada trachoma,
cicatricial pemphigoid, trauma kimia, dan reflek hiposekresi akibat adanya
penurunan respon sensorik pada cedera nervus trigeminus atau nervus fasialis.
Peningkatan penguapan air mata dapat terjadi karena disfungsi kelenjar meibom,
konjungtivits alergi, defisiensi vitamin A, dan penyakit tiroid.9,13
4. Riwayat Pengobatan Tertentu
Obat-obatan seperti antibiotik, antidepresan, antihistamin,
stimulan, antihipertensi, terapi sulih hormon, steroid atau vitamin akan
meningkatkan insidensi mata kering pada pekerja komputer.9 Antibiotik seperti
penisilin dapat menyebabkan mata merah, rasa gatal, dan mata kering. Tetrasiklin
memberikan efek seperti efek penisilin dan dapat menyebabkan penglihatan
kabur, dan meningkatkan kepekaan terhadap cahaya. Sulfonamid menimbulkan
mata berair dan menjadi lebih peka terhadap cahaya. Penggunaan antibiotic pada
infeksi mata dapat menyebabkan reaksi alergi seperti kemerahan pada
konjungtiva, mata berair, dan rasa gatal pada mata. Penggunaan obat antidepresan
seperti antidepresan trisiklik dan Prozac dapat menyebabkan penglihatan kabur,
ketidakmampuan untuk memfokuskan penglihatan, dilatasi pupil, penglihatan
ganda, dan mata kering. Penggunaan antihistamin yang berlebihan dapat menekan
sekresi air mata sehingga dapat memicu terjadinya mata kering. Penggunaan obat
antihipertensi seperti diuretik dan beta-blocker dapat meningkatkan penguapan air
mata sehingga dapat menyebabkan mata kering dan obat antihipertensi lainnya
dapat menyebabkan penglihatan kabur dan sensitivitas terhadap cahaya. Stimulan
seperti amfetamin dapat menurunkan kemampuan untuk memfokuskan
penglihatan. Terapi sulih hormon dapat menimbulkan efek primer pada mata
berupa mata kering.9,13,14
5. Penggunaan Lensa Kontak dan Kaca mata
Penggunaan lensa kontak berisiko mengembangkan berbagai
gejala CVS seperti sakit kepala, penglihatan kabur, dan mata kering. Penggunaan
lensa kontak dapat menyebabkan peningkatan penguapan lapisan air mata yang
diikuti dengan peningkatan osmolaritas lapisan air mata yang yang pada akhirya
dapat menimbulkan jejas pada permukaan mata. Pengguanaan lensa kontak juga
berkaitan dengan peningkatan risiko terkena infeksi bakteri,kerusakan epitel
konjungtiva, reaksi inflamasi, penurunan break-up time, mata kering, dan iritasi.2,9
Koreksi yang buruk pada kacamata merupakan salah satu risiko terjadinya
mata lelah pada pengguna video display terminal (VDT). Subratty dan
Korumtolee melaporkan bahwa gejala CVS lebih banyak pada pemakai kacamata
dibandingkan dengan yang tidak menggunakan kacamata. Cole et al, menyatakan
bahwa 62,5% pengguna VDT dengan kacamata mengeluhkan nyeri kepala di
bagian frontal yang frekuen yang merupakan salah satu akibat dari kelelahan mata
akibat VDT.Penelitian yang telah dilakukan oleh Edema et al, menyatakan adanya
perbedaan yang signifikan antara pengguna VDT yang memakai kaca mata
dengan kejadian astenopia dibandingkan dengan pengguna VDT yang tidak
memakai kacamata.2,9,15
Sekalipun orang menggunakan kacamata atau lensa kontak yang
diresepkan, kemungkinan mereka akan menemukan ketidakcocokan dalam
melihat dalam jarak tertentu dari layar komputer. Beberapa orang akan
memiringkan kepala mereka dengan sudut yang ganjil karena kacamatanya tidak
dirancang untuk melihat komputer, atau mereka membungkuk ke arah layar untuk
melihatnya dengan lebih jelas sehingga postur mereka dapat menyebabkan kejang
otot atau nyeri pada leher, bahu, atau punggung. Pengguna kacamata yang berusia
lebih dari 40 tahun dan memakai kacamata bifokal atau kacamata baca sering
mengalami masalah karena kacamata mereka disetel untuk melihat buku yang
dipegang 40 cm jauhnya, dibandingkan dengan layar monitor yang biasanya
terletak 60 cm dari mata pengguna komputer.2,4,9,15
2.1.3.2. Faktor Pola Pemakaian Gadget atau Peranti Elektronik
1. Lama Bekerja di Depan Gadget atau Peranti Elektronik
Seorang individu yang bekerja menggunakan komputer selama lebih dari
atau sama dengan 4 jam secara terus menerus berisiko dua puluh enam kali lipat
menderita CVS dibandingkan dengan individu yang bekerja menggunakan
komputer kurang dari 4 jam secara terus-menerus. Penelitian yang telah dilakuakn
oleh Helmi mengenai hubungan lama penggunaan laptop dengan timbulnya
keluhan CVS pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum yang tinggal di
Asrama Universitas Malahayati Bandar Lampung dengan mayoritas lama
penggunaan laptop selama 2-4 jam didapatkan sebesar 73,9% subjek merasa
pernah mengalami CVS didapatkan mata kering dan mata lelah adalah keluhan
yang paling banyak ditemukan.7 Penelitian Tri Sejati terhadap 40 orang operator
komputer didapatkan 34 orang mengalami kelelahan mata dan dari jumlah
tersebut sebesar 20% subjek bekerja secara efektif antara 2-4 jam dan 65% subjek
bekerja efektif antara 5-8 jam.Penelitian Muhdahani pada 57 operator komputer
yang mengoperasikan komputer minimal 4 jam sehari, didapatkan sebesar 88,5%
subjek mengalami astenopia akomodatif atau kelelahan.16 Penelitian yang telah
dilakukan oleh Hendra didapatkan sebanyak 54 dari 82 mahasiswa dengan durasi
penggunaan laptop lebih dari 2 jam mengalami keluhan kesehatan berat. 7Sebuah
penelitian juga mengungkapkan bahwa keluhan okular dilaporkan lebih banyak
oleh subjek yang menggunakan komputer selama lebih dari 6 jam sehari. dimana
ketegangan mata (53,8%), gatal (47,6%), dan rasa terbakar (66,7%) secara
statistik memberikan hasil yang signifikan.4
2. Lama Bekerja dengan Gadget atau Peranti Elektronik
Penelitian yang telah dilakukan oleh Bhanderi et al didapatkan
bahwa angka kejadian CVS lebih tinggi pada pengguna VDT yang bekerja
dengan komputer selama kurang dari lima tahun sedangkan penelitian yang telah
dilakukan oleh Wang didapatkan kejadian CVS lebih banyak pada pekerja
pengguna komputer yang telah bekerja selama lebih dari 10 tahun.9
3. Lama Istirahat
Istirahat di antara penggunaan komputer adalah tindakan
pencegahan yang paling umum diambil untuk menghilangkan gejala CVS.
Frekuensi istirahat setelah menggunakan komputer terbukti menambah
kenyamanan dan merelaksasikan daya akomodasi mata. AOA menyarankan
untuk melakukan istirahat mata saat menggunalan komputer untuk waktu yang
lama setiap 20 menit dengan cara melihat kejauhan selama 20 detik sejauh 20
kaki atau 6 meter untuk memberikan kesempatan mata untuk kembali fokus. 17
NIOSH mengemukakan bahwa istirahat sejenak tapi sering dapat menurunkan
tingkat ketidaknyamanan pekerja pengguna komputer dan meningkatkan
produktivitas kerja jika dibandingkan dengan istirahat 15 menit pada pagi hari dan
istirahat pada jam makan siang.9 Akinbinu & Mashalla melaporkan bahwa
melakukan istirahat kecil dengan frekuensi 5-10 menit lebih baik daripada
istirahat panjang setiap 2-3 jam dari penggunaan komputer dan dianjurkan untuk
melakukan istirahat setiap 10-25 menit pada penggunaan komputer terus menerus,
tetapi hal ini didukung oleh bukti terbatas.17 Menurut Shrivastava dan Bobhate,
istirahat yang dilakukan minimal 5 menit setiap jam menunjukkan penurunan
keluhan baik pada mata maupun pada musculoskeletal tanpa pengaruh yang
berarti pada hasil pekerjaan.18
4. Refleks Berkedip
Penurunan jumlah refleks berkedip berperan terhadap produksi air
mata dan secara temporer menimbulkan stress pada kornea dan mengakibatkan
mata kering. Ketika duduk di depan komputer dalam jangka waktu yang lama,
refleks berkedip menurun sebanyak 60%, yang berhubungan dengan ukuran
huruf, pencahayaan dari komputer, jarak spasi dan karakter huruf. Rata-rata
refleks berkedip menurun dari 22x/menit menjadi 7x/menit setelah penggunaan
komputer.19 Penurunan refleks berkedip tersebut berkurang akibat adanya
keharusan untuk berkonsentrasi pada tugas atau kisaran gerak mata yang relatif
terbatas. Faktor lingkungan juga berperan yaitu akibat kondisi penerangan
lingkungan kerja dengan tingkat iluminasi tinggi, suhu dan kelembapan udara
ruangan kerja yang rendah.9 namun sebaliknya, pada beberapa pengguna
komputer dilaporkan mengeluh mata berair. Penjelasan yang memungkinkan
mengenai mata berair selama penggunaan komputer dihubungkan dengan
kompensasi terhadap mata kering yang memicu refleks lakrimasi, Menurut Haine
refleks air mata memilki komposisi yang berbeda dengan air mata normal yang
dibutuhkan untuk membasahi permukaan mata yaitu terdiri dari akuos dalam
jumlah banyak namun komposisi musin dan lipidnya sangat sedikit.19
2.1.3.2. Faktor Lingkungan
1. Pencahayaan Ruangan
Penerangan yang baik mendukung kesehatan dan memungkinkan
tenaga kerja dapat bekerja lebih aman dan nyaman serta memberikan kesan
pemandangan yang lebih baik dan nyaman serta memberikan kesan pemandangan
yang lebih baik dan lingkungan menyegarkan.20Pencahayaan ruangan pada
lingkungan kerja VDT pada umumnya menggunakan pencahayaan yang terlalu
terang sehingga menyilaukan mata dan menururunkan kemampuan mata untuk
memfokuskan penglihatan pada monitor.9 Intensitas penerangan yang berkurang
FAKTOR LINGKUNGAN
- Pencahayaan ruangan
- Suhu dan Kelembapan udara
: Diteliti
: Tidak diteliti
METODE PENELITIAN
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang yang terdiri dari 28 laki-laki (46,7%)
dan 32 perempuan (53,3%).
4.1.1.2. Gambaran Usia
Tabel IV.2. Karakteristik sampel penelitian berdasarkan Kelompok Usia.
Usia Frekuensi (Mahasiswa) Persentase (%)
20 tahun 12 20
21 tahun 33 55
22 tahun 10 16,7
23 tahun 5 8,3
Total 60 100
Sampel penelitian ini memiliki usia rata-rata 21,1 tahun dengan usia 23 tahun sebanyak 5 sampel
( 8,3%),usia 22 tahun sebanyak 10 sampel (16,7%), usia 21 tahun sebanyak 33 sampel (55%),
Usia 20 tahun sebanyak 12 sampel ( 20 %).
4.1.1.3. Gambaran Penggunaan Komputer atau Laptop
Tabel IV.3. Karakteristik sampel berdasarkan penggunaan komputer atau Laptop
Menggunakan Komputer Frekuensi (mahasiswa) Persentase (%)
atau Laptop
Menggunakan 56 93,3
Tidak menggunakan 4 6,7
Total 60 100
Sampel penelitian yang menggunakan komputer atau laptop sebanyak 56 sampel (93,3%), yang
tidak menggunakan komputer atau laptop sebanyak 4 orang (6,7%).
4.1.1.4. Gambaran Penggunaan Telepon Seluler
Tabel IV.4. Karakteristik sampel berdasarkan penggunaan telepon seluler
Menggunakan Telepon Frekuensi (mahasiswa) Persentase (%)
Seluler
Menggunakan 50 83,3
Tidak menggunakan 10 16,7
Total 60 100
Sampel penelitian yang menggunakan Telepon seluler sebanyak 50 sampel (83,3%), yang
tidak menggunakan komputer atau laptop sebanyak 10 orang (16,7%).
4.1.1.5. Gambaran Penggunaan Tablet atau Ipad
Tabel IV.5. Karakteristik sampel berdasarkan penggunaan Tablet atau Ipad
Menggunakan Tablet atau Frekuensi (mahasiswa) Persentase (%)
Ipad
Menggunakan 12 20
Tidak menggunakan 48 80
Total 60 100
Sampel penelitian yang menggunakan tablet atau ipad sebanyak 12 sampel (20%), yang
tidak menggunakan komputer atau laptop sebanyak 48 orang (80%).
Sampel penelitian yang bekerja menggunakan gadget terus menerus ≥ 2 jam sebanyak
47 sampel (78,3%) , yang bekerja menggunakan gadget terus menerus < 2 jam sebanyak 13
sampel (21,7%).
4.1.1.8. Gambaran Lama Penggunaan Gadget dalam Satu hari
Tabel IV.8. Karakteristik sampel berdasarkan lama penggunaan gadget dalam satu
hari
Lama kerja menggunakan Frekuensi (mahasiswa) Persentase (%)
gadget dalam satu hari
≥ 4 jam 48 80
< 4 jam 12 20
Total 60 100
Sampel penelitian yang memiliki lama penggunaan gadget dalam satu hari ≥ 4 jam
sebanyak 48 sampel (80%) , yang memiliki jumlah rata rata bekerja menggunakan gadget < 4
jam sebanyak 12 sampel (20%).
4.1.1.9. Gambaran Istirahat di Antara Jam Kerja Menggunakan Gadget
Tabel IV.9. Karakteristik sampel berdasarkan istirahat di antara jam kerja
menggunakan gadget
Istirahat di antara jam Frekuensi (mahasiswa) Persentase (%)
kerja menggunakan gadget
Istirahat 55 91,7
Tidak istirahat 5 8,3
Total 60 100
Sampel penelitian yang menyempatkan diri untuk istirahat di antara jam kerja
menggunakan gadget sebanyak 55 sampel (91,7%) , yang tidak menyempatkan diri untuk
istirahat di antara jam kerja menggunakan gadget sebanyak 5 sampel (8,3%).
4.1.1.10. Gambaran Istirahat Setelah Berapa Jam Menggunakan Gadget
Tabel IV.10. Karakteristik sampel berdasarkan istirahat setelah berapa jam
menggunakan gadget
Istirahat setelah berapa Frekuensi (mahasiswa) Persentase (%)
jam menggunakan gadget
≥ 2 jam 32 53,3
< 2 jam 23 38,3
Tidak Istirahat 5 8,3
Total 60 100
Sampel penelitian yang menyempatkan diri untuk istirahat setelah ≥ 2 jam menggunakan
gadget sebanyak 32 sampel (53,3%), yang menyempatkan diri untuk istirahat setelah < 2 jam
menggunakan gadget sebanyak 23 sampel ( 38,3%), yang tidak menyempatkan diri untuk
istirahat sebanyak 5 sampel (8,3%).
Sampel penelitian yang menyempatkan diri untuk istirahat selama ≥ 10 menit sebanyak
43 sampel (71,7%), yang menyempatkan diri untuk istirahat selama < 10 menit sebanyak 12
sampel ( 38,3%), yang tidak menyempatkan diri untuk istirahat sebanyak 5 sampel (8,3%).
4.1.1.12. Gambaran Keluhan CVS
Tabel IV.12. Karakteristik sampel berdasarkan keluhan CVS
Keluhan Ya Tidak Frekuensi Persentase
(mahasiswa) (%)
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
(mahasiswa (%) (mahasiswa) (%)
)
Mata lelah 35 58,3 25 41,7 60 100
Mata tegang 18 30 42 70 60 100
Mata perih 23 38,3 37 61,7 60 100
Mata Kering 20 33,3 40 66,7 60 100
Mata seperti 6 10 54 90 60 100
ada benda
asing
Nyeri kepala 29 48,3 31 51,7 60 100
Penglihatan 5 8,3 55 91,7 60 100
kabur
Penglihatan 0 0 60 100 60 100
ganda
Sulit 7 11,7 53 88,3 60 100
memfokuskan
penglihatan
Nyeri leher 31 51,7 29 48,3 60 100
Nyeri bahu 33 55 27 45 60 100
Nyeri 29 48,3 31 51,7 60 100
punggung
Sebanyak 35 sampel (58,3%) mengeluh mata lelah, sebanyak 33 sampel (55%) mengeluh
nyeri bahu, sebanyak 31 sampel ( 51,7%) mengeluh nyeri leher, sebanyak 29 sampel (48,3%)
mengeluh nyeri kepala dan nyeri punggung, sebanyak 23 sampel (38,3%) mengeluh mata perih,
Sebanyak 20 sampel (33,3%) mengeluh mata kering, sebanyak 18 sampel (30%) mengeluh mata
tegang, sebanyak 7 sampel (11,7%) mengeluh sulit untuk memfokuskan penglihatan, sebanyak 6
sampel (10%) mengeluh mata terasa seperti ada benda asing, sebanyak 5 sampel ( 8,3%)
mengeluh penglihatan kabur, sebanyak 0 sampel ( 0%) mengeluh penglihatan ganda.Keluhan
terbanyak yang dialami oleh semua sampel adalah mata lelah sebanyak 35 sampel
(58,3%).Gejala astenopia terbanyak adalah mata lelah sebanyak 35 sampel (58,3%), gejala yang
berkaitan dengan permukaan okuler terbanyak adalah mata kering sebanyak 23 sampel (33,3%),
gejala visual terbanyak adalah sulit memfokuskan penglihatan sebanyak 7 sampel (11,7%),
gejala ekstra okular terbanyak adalah nyeri bahu sebanyak 33 sampel (55%).
4.1.2. Analisis Bivariat
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 60 sampel penelitian, didapatkan
hasil analisis bivariat antara lain hubungan lama bekerja secara terus-menerus di depan
gadget atau peranti elektronik dalam satu hari dengan kejadian CVS dan hubungan lama
bekerja di depan gadget atau peranti elektronik dalam satu hari dengan kejadian CVS.
Analisis yang digunakan pada uji dua variabel yang berskala kategorik adalah uji
Chi-Square, dengan melihat nilai Pearson Chi-Square. Hasil dari uji hubungan lama
bekerja secara terus-menerus di depan gadget atau peranti elektronik dengan kejadian
CVS menggunakan uji Fisher’s dengan melihat Fisher’s Exact Test karena tidak
memenuhi syarat uji Chi-Square yaitu memiliki 1 sel (25%) yang mempunyai nilai
expected count < 5 (4,6). Hasil dari uji dan hubungan lama penggunaan gadget atau
peranti elektronik dalam satu hari dengan kejadian CVS menggunakan uji Fisher’s
dengan melihat Fisher’s Exact Test karena tidak memenuhi syarat uji Chi-Square yaitu
memiliki 1 sel (25%) yang mempunyai nilai expected count < 5 (4,2).
Berdasarkan tabel IV.14. di atas, didapatkan bahwa nili signifikannya adalah 0,349
(p>0,05) hal tersebut menunjukkan bahwa lama bekerja secara terus menerus di depan gadget
atau peranti elektronik tidak beruhubungan secara signifikan dengan kejadian CVS.
4.1.2.2. Hubungan Lama Penggunaan Gadget atau Peranti Elektronik dalam Satu Hari
dengan Kejadian CVS
Tabel IV.15. Hubungan Lama Penggunaan Gadget atau Peranti Elektronik dalam
Satu Hari dengan Kejadian CVS
Berdasarkan tabel IV.15. di atas, didapatkan bahwa nilai signifikannya adalah 0,737
(p>0,05) hal tersebut menunjukkan bahwa lama penggunaan gadget atau peranti elektronik
dalam satu hari tidak beruhubungan secara signifikan dengan kejadian CVS.
4.2. Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan jumlah perempuan sebanyak 32 sampel dan
laki laki sebanyak 28 sampel. Banyak penelitian menyebutkan bahwa kejadian
CVS pada perempuan lebih banyak dari laki laki walaupun tidak berbeda secara
bermakna. Hal tersebut terjadi karena secara fisiologis, lapisan tear film pada
perempuan cenderung lebih cepat menipis seiring dengan meningkatnya usia.
Penipisan tear film menyebabkan mata terasa kering yang merupakan salah satu
gejala CVS.12
Pada penelitian ini didapatkan sampel penelitian dengan usia 23 tahun
sebanyak 5 sampel ( 8,3%),usia 22 tahun sebanyak 10 sampel (16,7%), usia 21
tahun sebanyak 33 sampel (55%), Usia 20 tahun sebanyak 12 sampel ( 20 %).
Faktor usia juga dapat mempengaruhi terjadinya CVS Hal tersebut terjadi karena
adanya proses penuaan yang menimbulkan penurunan fungsi penglihatan.
Semakin bertambahnya usia, maka akan terbentuk serabut-serabut lamel secara
terus menerus yang menyebabkan lensa bertambah besar dan berkurang
elastisitasnya.Penebalan lensa mengurangi kemampuan otot siliaris untuk
mengubah kurvatura lensa ketika akomodasi sehingga kemampuan akomodasi
lensa juga berkurang sehingga menimbulkan suatu keadaan yang disebut
presbiopia. Presbiopia umumnya muncul pada 40 tahun dan makin parah ketika
cahaya redup dan pada pagi hari atau ketika penderita presbiopi sedang lelah.
Gejala presbiopi meningkat sampai sekitar usia 55 tahun. Presbiopi dapat muncul
pada usia yang lebih muda karena terjadi perubahan kemampuan akomodasi yang
berusaha menyesuaikan kebutuhan melihat monitor dalam jarak dekat.9,11
Pada penelitian ini didapatkan mahasiswa yang menggunakan komputer
atau laptop sebanyak 56 sampel (93,3%), telepon seluler sebanyak 50 sampel
(83,3%), Ipad atau tablet sebanyak 12 sampel (20%). Penelitian Nakazawa
menunjukkan peningkatan bermakna keluhan CVS pada pekerja komputer lebih
dari 5 jam per hari. Hal tersebut disebabkan mata tidak dapat lama menatap layar
Universitas Kristen Indonesia
21
monitor. Mata tidak dapat lama berfokus pada pixel atau titik kecil yang
membentuk bayangan pada layar monitor. Komputer sering dipasang sedemikian
rupa seperti jenis huruf komputer yang dipakai mungkin terlalu kecil, pantulan
sumber cahaya di dekatnya terlalu terang, dan monitor mungkin diletakan terlalu
tinggi untuk penglihatan normal mata sehingga membuat mata bekerja terlalu
keras akibatnya memicu terjadinya CVS.21 Penelitian yang dilakukan Muchtar
pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Malahayati
menunjukkan bahwa mayoritas yang tinggal di asrama yang menggunakan laptop
lebih banyak yang merasa pernah mengalami CVS yaitu dengan jumlah 226 orang
(73,9%).7Penelitian yang dilakukan Kasim pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanudin angkatan 2014-2016 pada tahun 2017 menunjukkan bahwa
mayoritas mahasiswa mengalami kejadian CVS ketika menggunakan smartphone
sebanyak 81,1% dan mayoritas daripadanya merupakan pengguna smartphone ≥ 8
jam (48,9%).25 Penelitian yang telah dilakukan oleh Pangemanan pada siswa siswi
SMP Kr. Eben Heazae 2 Manado menunjukkan adanya hubungan yang signifikan
antara lamanya penggunaan tablet computer dengan keluhan penglihatan. Pada
penelitian ini didapatkan bahwa siswa-siswi SMP Kr. Eben Haezer 2 Manado
paling banyak menggunakan tablet computer yaitu lebih dari 2 tahun (60,7%)
dengan rata-rata dalam sehari adalah 2-3 jam (50%) dan lebih banyak mengalami
keluhan mata terasa tegang atau lelah.27
Pada penelitian ini didapatkan sampel penelitian yang menggunakan
gadget ≥ 1 tahun sebanyak 56 sampel (93,3%) , yang menggunakan gadget < 1
tahun sebanyak 4 sampel (6,7%). Penelitian yang telah dilakukan oleh Bhanderi
et al didapatkan bahwa angka kejadian CVS lebih tinggi pada pengguna VDT
yang bekerja dengan komputer selama kurang dari lima tahun sedangkan
penelitian yang telah dilakukan oleh Wang didapatkan kejadian CVS lebih banyak
pada pekerja pengguna komputer yang telah bekerja selama lebih dari 10 tahun.9
Berdasarkan tabel IV.14, hasil analisis lama bekerja terus menerus di
depan gadget atau peranti elektronik dengan kejadian CVS diketahui bahwa dari
47 sampel yang bekerja ≥ 2 jam secara terus menerus di depan gadget atau peranti
elektronik terdapat 32 sampel (53,3%) mengalami CVS dan 15 sampel ( 25%)
tidak mengalami CVS.Dan 13 sampel yang bekerja < 2 jam secara terus menerus
di depan gadget atau peranti elektronik terdapat 7 sampel (11,7%) yang
mengalami CVS dan 6 sampel (10%) yang tidak mengalami CVS.
Uji Fisher yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara lama bekerja secara terus menerus di depan gadget atau
peranti elektronik dengan kejadian CVS dengan nilai signifikannya adalah 0,349
(p>0,05).Hal ini disebabkan karena beberapa faktor seperti lama isitirahat,
pencahayaan ruangan,suhu, jarak penglihatan,jenis gadget atau peranti elektronik
dan kelembapan udara.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Hane dengan hasil penelitian sebanyak 40 dari 62 mahasiswa yang menggunakan
komputer di luar kampus selama 2-6 jam berisiko lebih tinggi secara signifikan
mengalami CVS.4 Parwati menyatakan gejala oftalmikus timbul setelah 2 jam
penggunaan komputer secara terus menerus.26
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan pemeriksaan tajam penglihatan,
pemeriksaan refraksi, dan uji schirmer untuk menentukan diagnosis CVS secara lebih akurat.
2. Untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan dengan desain penelitian yang berbeda seperti
cohort atau case control dan variabel variabel lain, mengingat CVS dipengaruhi oleh banyak
faktor yang belum diteliti.
3.Mahasiswa yang menggunakan gadget atau peranti elektronik dalam waktu yang lama
disarankan untuk melakukan istirahat mata saat menggunakan gadget atau peranti elektronik
untuk waktu yang lama setiap 20 menit dengan cara melihat kejauhan selama 20 detik sejauh 20
kaki atau 6 meter untuk memberikan kesempatan mata untuk kembali focus
DAFTAR PUSTAKA
1. Argaheni NB. Sistematik Review : Dampak Perkuliahan Daring Saat Pandemi COVID-
19 Terhadap Mahasiswa Indonesia. Placentum Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya.
2020;8(2):99-108.
2. Logaraj M, Madhupriya V, Hegde S. Computer vision syndrome and associated factors
among medical and engineering students in Chennai. Annals of Medical and Health
Sciences Research. 2014;4(2):179-185.
3. Reddy S, Low C, Lim Y, Low L, Mardina F, Nursaleha M. Computer vision syndrome: a
study of knowledge and practices in university students. Nepalese Journal of
Ophthalmology. 2013;5(2):161-168.
4. Hane R. Pengaruh Pola Pemakaian Komputer terhadap Computer Vision Syndrome pada
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana
Tahun 2014. Universitas Nusa Cendana; 2014.
5. KY L. Understanding and Preventing Computer Vision Syndrome. [Internet]. 2008 [cited
23 October 2020] ;Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4170366/
6. Rosenfield M. Computer vision syndrome: a review of ocular causes and potential
treatments. Ophthalmic and Physiological Optics. 2011;31(5):502-515.
7. Muchtar, Helmi. Sahara N. Hubungan Lama Penggunaan Laptop Dengan Timbulnya
Keluhan Computer Vision Syndrome (CVS) Pada Mahasiswa/I Fakultas Kedokteran
Umum Universitas Malahayati. J Med Malahayati. 2016;3(4):197-203.
8. Aoa.org. n.d. Computer Vision Syndrome (Digital Eye Strain). [online] Available at:
https://www.aoa.org/healthy-eyes/eye-and-vision-conditions/computer-vision-syndrome?
sso=y [Accessed 1 November 2020].
9. Azkadina A. Hubungan antar Faktor Risiko Individual dan Komputer terhadap Kejadian
Computer Vision Syndrome. Universitas Diponegoro; 2012.
10. Lumolos M. Pengaruh lama paparan dan masa kerja terhadap visus pada pekerja rental
komputer di Kecamatan Sario dan Malalayang Kota Manado. Jurnal e-Biomedik.
2016;4(2).
11. Riordan P. Vaughan & Asbury's General Ophthalmology. 9th ed. New York: McGraw
Hill Education; 2016.
12. Paramita S. Hubungan Antara Jenis Kelamin, Usia, Masa Kerja, dan Pola Kerja Dengan
Keluhan Computer Vision Syndrome (CVS) pada Pekerja Pengguna Komputer di PT.
Anugerah Pharmindo Lestari Cabang Semarang. Universitas Dian Nuswantoro
Semarang; 2014.
13. Salmon J. Kanski's Clinical Ophthalmology A Systematic Approach. 9th ed. Elsevier;
2020.
14. Fugate L. Eye conditions- top ten drugs that affect the eyes [homepage on the internet].
2011 [updated 2010; cited 2020 Nov 6]. Available from :
http://www.empowher.com/dry-eye/content/eye-conditions-top-tendrugs-affect-eyes.
JUDUL SKRIPSI :
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN GADGET ATAU PERANTI ELEKTRONIK DENGAN
KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME PADA MAHASISWA FK UKI ANGKATAN
2017.
Lampiran 1
Peneliti
( Samuel Mario Fernandez)
Kueisioner Penelitian
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN SETELAH
MENDAPAT PENJELASAN (INFORMED CONSENT)
Selamat pagi/siang/sore/malam, perkenalkan nama saya Samuel Mario Fernandez saya adalah
mahasiswa FK UKI semester 7 dan saat ini sedang menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Hubungan Lama Pemakaian Komputer dengan Terjadinya Computer Vision Syndrome Selama
Perkuliahan Dalam Jaringan pada Mahasiswa FK UKI Angkatan 2017”. Saya sangat
mengharapkan kejujuran teman teman dalam mengisi kuesioner ini. Tidak ada jawaban yang
benar atau salah dalam pengisian kueisioner. Semua jawaban dan identitas teman teman akan
dirahasiakan. Saya ucapkan terima kasih atas kerja sama dan partisipasi yang teman teman
berikan.
Nama :
NIM :
Jenis Kelamin :
Umur :
Semester :
Alamat :
Setelah membaca/mendapatkan penjelasan dan saya memahami sepenuhnya tentang penelitian
yang berjudul “Hubungan Lama Pemakaian Komputer dengan Terjadinya Computer Vision
Syndrome Selama Perkuliahan Dalam Jaringan pada Mahasiswa FK UKI Angkatan 2017 ”,
dengan ini saya menyatakan bersedia mengikuti penelitian tersebut secara sukarela sebagai
subjek penelitian.
Responden
(……………………….)
1. Apa gadget atau peranti elektronik yang anda pakai selama kegiatan perkuliahan dalam
jaringan? (bisa lebih dari satu)
a. Telepon seluler
b. Komputer
c. Tablet
d. Lain lain
Sebutkan……….
2. Apa kegiatan selama perkulihan dalam jaringan yang biasa anda lakukan dengan gadget
atau peranti elektronik tersebut? (bisa lebih dari satu)
4. Berapa jam anda harus bekerja secara terus-menerus di depan gadget atau peranti
elektronik dalam satu hari ? (hanya memfokuskan penglihatan di depan gadget atau
peranti elektronik dan tidak melakukan aktivitas lain )
a. < 4 jam
b. ≥ 4 jam
5. Berapa jam anda bekerja di depan gadget atau peranti elektronik dalam satu hari ?
( jumlah rata-rata bekerja dalam satu hari)
a. < 4 jam
b. ≥ 4 jam
6. Apakah di antara jam kerja anda menggunakan gadget atau peranti elektronik, anda
menyempatkan diri untuk istirahat?
a. ya
b. tidak ( langsung ke pertanyaan 9)
7. Setelah berapa jam penggunaan gadget atau peranti elektronik, anda menyempatkan diri
untuk istirahat?
a. < 2 jam
b. ≥ 2 jam
9. Apakah anda memiliki kelainan refraksi refraksi seperti hipermetropia, myopia, silindris,
resep lensa yang tidak tepat, presbiopia atau gangguan fokus lainnya. ?
a. ya
Sebutkan…………
b. tidak
10. Apakah anda memiliki penglihatan yang kabur saat melihat jauh/dekat?
a. ya
b. tidak
11. Apakah anda menggunakan lensa kontak ketika bekerja di depan gadget atau peranti
elektronik?
a. ya
b. tidak
12. Apakah anda memakai salah satu kacamata di bawah ini ketika bekerja di depan gadget
atau peranti elektronik? (kacamata minus,kacamata plus,kacamata silinder,kacamata
baca)
a. ya
b. tidak
c. seharusnya saya memakai, tapi tidak saya pakai.
Alasan……………..
a. ya.
b. tidak
15. Apakah anda memiliki keluhan penglihatan yang anda rasakan sejak bekerja dengan
komputer?
Keluhan ya tidak
Mata lelah
Mata tegang
Mata kering
Mata teriritasi
Nyeri kepala
Penglihatan kabur
Penglihatan ganda
Nyeri leher
Nyeri bahu
Nyeri punggung
Lampiran 2
Count
Menderita CVS
ya tidak Total
Total 39 21 60
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 60
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.55.
Count
Menderita CVS
ya tidak Total
Total 39 21 60
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 60
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.20.
Lampiran 3
Data Sampel
U L C
N Na J mu P H Tab M LK RJ I Is B M M M M B N P P S N N N V
o. ma K r C P let G TM MG s bj li L T P K A K K G F L B P S
1 SM 1 21 1 1 2 1 2 1 2 3 3 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1
2 RP 1 20 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
3 DH 1 21 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1
4 CL 2 21 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1
5 NA 2 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1
6 FD 1 22 1 2 2 2 1 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
7 MM 1 22 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8 CC 2 22 1 2 2 1 2 1 2 3 3 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1
9 MK 2 22 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1
1
0 IR 2 22 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1
1
1 MG 2 22 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
1
2 EF 2 21 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1
1
3 RY 2 21 2 1 2 1 1 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1
1
4 MS 2 21 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1
1
5 SA 2 21 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1
1
6 BJ 2 20 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1
7 TC 2 21 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1
8 BH 2 20 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1
1
9 RR 1 20 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
2
0 BB 2 21 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1
2
1 GL 2 21 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2
2 TW 2 23 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1
2
3 IG 2 23 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1
2
4 PL 2 21 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2
5 SR 2 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1
2
6 LK 2 20 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1
2 MN
7 S 2 21 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1
2
8 GK 2 21 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1
2
9 FP 2 21 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1
3
0 VH 1 21 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1
3
1 JB 1 22 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1
3
2 GR 1 21 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1
3
3 GF 1 21 1 1 2 1 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
3
4 GV 1 22 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3
5 GP 1 21 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1
3
6 RM 1 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3
7 AR 2 21 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1
3
8 GN 1 21 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
3
9 ER 1 22 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1
4
0 TS 1 21 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 AP 1 21 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1
4
2 CH 1 21 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4
3 FT 1 21 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4
4 VK 2 20 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2
4
5 GA 1 21 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
4
6 AN 2 21 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4
7 KT 1 21 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2
4
8 CN 1 20 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1
4
9 GE 1 21 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1
5
0 NR 2 20 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5
1 MB 2 22 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1
5
2 CM 1 21 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
5
3 IF 1 20 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1
5
4 HP 1 23 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2
5
5 AJ 2 21 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1
5
6 RA 2 21 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1
5
7 TA 2 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5
8 FO 1 20 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
5
9 SA 2 23 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1
6
0 HP 1 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1