Anda di halaman 1dari 2

Jum’at 1 Januari 2020

TEORI ETOLOGI DAN ATTACHMENT

TEORI ETOLOGI

Tokoh : laurenz

Dasar teori : tingkah laku yang diperoleh dari naluri, dan setiap jenis hewan memiliki tingkah laku
khusus.

Teori etologi, mengkaji perilaku hewan yang terjadi secara naluri atau alamiah. Jadi hewannya tidak
dikondisikan.

Teori etologi bisa menjelaskan, mengapa anak pada usia tertentu berprilaku tertentu. Kenapa? Karena
perilaku itu dilandasi oleh naluri. Maka pada semua jenis spesies akan memunculkan perilaku yang
sama.

1. Naluri

Perilaku yang didasarkan naluri itu berlaku pada semua jenis.

Ex : burung, saat akan bertelur dia akan membuat sarang. Dengan model/bentuk yang sama. Terjadi
pada semua burung. Perilaku membuat sarang itu, muncul karena perilaku yang dilandasi oleh naluri.

Another ex : unggas, (ayam, burung, dll) perilaku naluri : mematuk

2. tingkah laku khusus hewan pada spesies nya.

Ex : perilaku kawin unggas (ayam, bebek, burung, angsa, dll) rata-rata cara kawinnya itu sama. Tetapi
nanti akan ada muncul perilaku-perilaku tertentu yang hanya terjadi pada spesies nya.

Another ex : sarang burung walet berbeda dengan sarang burung merpati.

Another ex : perilaku menggonggong pada anjing saat merasa terancam.

Laurenz mempelajari, bagaimana perilaku hewan, yang dilandasi oleh naluri dimiliki oleh semua jenis”
dan mempelajari perilaku yang terjadi pada spesies tertentu.

Nah, yang paling banyak dipelajari adalah perilaku imprinting, yaitu perilaku mengekor pada hewan.

Bahkan, perilaku mengekor tidak hanya saja terjadi pada induknya. Juga terjadi pada apa yang
dilihatnya pertama kali.

Penelitiannya adalah pada telur bebek :

1. Anak bebek yang ditetaskan melalui inkubator dan anak bebek yang ditetaskan melalui induknya
sendiri.
2. Anak bebek yang ditetaskan langsung melalui induknya, mengekor induknya.
3. Dan anak bebek yang ditetaskan melalui listrik, anak bebek itu mengekor laurenz karena yang
pertama dilihatnya adalah laurenz, anak bebek beranggapan bahwa Laurenz adalah induknya.

Perilaku ini hanya terjadi pada itik, dan ayam. Dan disebut perilaku spesifik pada hewan.

Dengan menggunakan konsep imprinting ini, maka bowlby mengambil sebuah teori yang disebut
dengan attachment atau kelekatan.

TEORI ATTACHMENT

Tokoh : Bowlby

Dasar teori : Kelekatan yang didasarkan pada konsep imprinting Laurenz.

Menurut bowlby, siapapun yang mengasuh anak maka akan terjadi kedekatan anak dan pengasuhnya
yang disebut dengan attachment. Tetapi, kedekatan ini akan mengalami pengurangan-pengurangan
karena anak sudah mengenal dengan lingkungannya.

Berdasarkan kedekatan –kedekatan inilah, bowlby membagi tahapan perkembangan menjadi 4

1. Respons tak terpisah kepada manusia.

“pada masa ini, anak akan dekat pada semua orang. Namun seiring berkembangnya anak mulai

2. Fokus pada orang-orang tertentu.

Anak akan berpindah pada orang-orang tertentu, orang-orang yang selalu hadir ditengah-tengahnya.

3. Fase keterikatan/kelekatan.

Anak sudah mulai aktif untuk mencari siapa orang yang layak untuk didekatinya. Pada fase ini, anak akan
mulai menunjukkan kesenangan pada orang-orang tertentu.

4. Persahabatan, orang-orang diluar lingkungan keluarga.

kedekatan sudah berpindah dari orang tua atau para pengasuhnya. Kepada sahabat-sahabatnya. Diluar
anggota keluarga. Artinya apa, ketika ditinggalkan ia tidak akan menangis karena percaya bahwa orang
itu akan kembali.

Karena terjadinya pergeseran, dari sinilah timbulnya ‘geng’ teman ‘group’ dll.

Ex : Pada fase dewasa, terjadi kedekatan antara suami dan istri. Apakah kedekatan ini bisa disebut
sebagai attachment?

Perilaku mencintai adalah perilaku yang dilandasi dengan naluri. Dengan begitu, semua orang akan
mencari pasangan hidupnya. Kemudian perilaku mencintai ini berada pada fase 4 dimana kedekatan
terjadi diluar lingkungan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai