Anda di halaman 1dari 3

08 Desember 2020

Teori Pembelajaran Classical dan Operan Conditioning.

Tokoh : Papvlov, Watson, dan Skinner

Rangkuman!

*Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Nanda tolong baca baik-baik materi teori pembelajaran yaitu classical dan operan conditioning. Baca
berkali2. Jk tak paham besok ditanyakan.

1. Apa yg akan dibuktikan dari eksprimen yg dilakukan paplov, watson dan skinner.

2. Apa beda antara classical dan operan condirioning

3. Teori pembelajaran termasuk dalam aliran bahaviorisme, nah..bagaimana munculnya tingkah laku
dalam aliran behaviorisme*

STIMULUS MEMPENGARUHI RESPONS

1. Dalam konsep behaviorisme, ketika anak belajar dari lingkungannya. Hasil dari belajar tsb lahirlah
tingkah laku.

2. Belajar adalah, terjadinya perubahan perilaku yang sifatnya menetap sebagai hasil dari latihan
dengan menggunakan penguatan-penguatan tertentu di lingkungannya.

3. Aliran Behaviorisme ini tidak mengakui perubahan perilaku yang disebabkan oleh proses
kematangan, kelelahan, penyakit, dsb.

4. Belajar terjadi melalui 3 pendekatan.

1. Asosiasi
2. Kondisioning
3. Observasi (Bandhura, next pertemuan)

5. Pendekatan yang menggunakan prinsip asosiasi adalah classical conditioning dan operan
conditioning.

6. PADA TEORI CLASSICAL, INDIVIDU PASIF. PADA TEORI OPERAN, INDIVIDU AKTIF.

EKSPERIMEN PAVLOV DAN WATSON (CLASSICAL CONDITONING)

Pavlov dan Watson ingin membuktikan, apakah stimulus-stimulus netral yanga da dilingkungan yang
tidak ada kaitannya dengan tingkah laku, bisa memunculkan tingkah laku jika dikondisikan dan dilakukan
berulang-ulang. Yang mengkondisikan bisa dari lingkungan sosial atau keluarganya.
7. Eksperimen Pavlov (words : Liur, Lampu/bel : Kandang)

TEORI :

1. UCS : Stimulus tidak dikondisikan = respon otomatis

Makanan = Mengeluarkan liur

2. CS : Stimulus netral = tidak ada respon otomatis

Lampu hidup = Tidak mengeluarkan liur

3. UCR : Respons tidak dikondisikan = Stimulus dikondisikan

Makanan dan Lampu dihidupkan = Mengeluarkan Liur

4. CR : Respons dikondisikan = Stimulus dikondisikan

Menghidupkan Lampu = Mengeluarkan Liur

‘Anjing mengeluarkan liur jika, melihat lampu yang dihidupkan tanpa memberikan makanannya.’

Pvalov ingin membuktikan dimana ia ingin anjing mengeluarkan air liur ketika bel/lampu di hidupkan.

Anjing dimasukkan kedalam kandang, kemudian lampu dimatikan.

1. Saat anjing lapar, pavlov datang dan meletakkan makanan ke tempat yang telah disediakan.
Bersamaan dengan itu pavlov menghidupkan lampu. Anjing melihat ada makanan yang
diletakkan. Anjing kemudian mengeluarkan liurnya, karena ada penghalang yaitu kandang.
(hal ini dilakukan berulang-ulang)
2. Pavlov datang hanya menghidupkan lampu tanpa membawa makanan. Anjing yang telah
terbiasa tanpa pavlov membawa makanan, anjing tetap mengeluarkan air liur.

Dari situ pavlov berpendapat bahwa, stimulus netral yang tidak ada kaitannya dengan tingkah laku
(bel/ lampu) bisa memunculkan perilaku jika dikondisikan dan dilakukan berulang-ulang.

*Asosiasinya adalah, menghidupkan lampu bersamaan dengan menaruh makanan.

8. Eksperimen Watson (words : anak-anak, boneka berbulu)

1. Watson, menyiapkan area bermain.


2. Kemudian dikamar tsb ada kaca yang bisa terlihat diluar.
3. Dipojok kamar yang memiliki lubang ditaruh mainan yang banyak.
4. Anak yang dijadikan eksperimen asik bermain.
5. Dari lubang tadi, dimasukkan seekor kelinci. Anak lalu mengejar kelinci.
6. Kemudian dibunyikan suara gemuruh yang menyebabkan anak tsb ketakutan dan menangis
7. Hal ini dilakukan berulang-ulang.

Hal yang sama kemudian dilakukan oleh watson saat anak sudah lupa dengan kejadian tersebut. Namun,
tidak dengan membunyikan bunyi gemuruh tetapi anak tetap ketakutan.

Watson ingin membuktikan apakah kelinci dapat membuat anak menjadi takut, jawabannya adalah
iya.

9. Contoh lain, lingkungan sosial

Saat ini wanita mengenakan mukena berwarna-warni, padahal dalam islam sunnah hukumnya
menggunakan mukena berwarna putih. Tetapi dengan dikondisikan oleh para artis dan infulencer,
mengakibatkan para wanita tidak PD jika menggunakan mukena warna putih.

Stimulus netralnya, warna-warna yang tidak biasa digunakan sholat. Hingga akhirnya memunculkan
prilaku, menggunakan mukena berwarna-warni.

EKSPERIMEN SKINNER (OPERAN CONDITIONING)

(words : pemberian hadiah / pemberian hukuman untuk memunculkan perilaku)

10. Sebuah tingkah laku yang muncul, apabila perilaku tsb dikuatkan dengan “hadiah” maka perilaku
itu akan menjadi kebiasaan.

11. Pengkondisiannya adalah, setelah perilaku itu muncul.

12. Jika ingin mempertahankan perilaku : berikan hadiah. Jika ingin menghentikan perilaku : Berikan
hukuman.

Skinner membuat sebuah alat berbentuk kotak yang didalamnya memiliki tombol jika ditekan maka
akan mengeluarkan makanan secara otomatis.

1. Seekor kelinci yang lapar dimasukkan kedalam ‘kotak skinner’


2. Kelinci tersebut berlari kesana kemari, dan kemudian tanpa sengaja menginjak tombol tsb.
3. Makanan keluar.
4. Tikus melakukan hal tsb berulang krna sudah tau, jika ditekan akan muncul makanan.

*Asosiasinya adalah, tuas dan makanan.

Dari sini Skinner berpendapat bahwa, tingkah laku timbul karena konsekuensi dari tingkah laku tsb

13. Hal ini disebabkan karena tingkah laku terjadi karena ada reinforcment atau penguat.

14. Reinforcment adalah, stimulus yang memperkuat dan mempertahankan tingkah laku yang
diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai