id 41
digilib.uns.ac.id
BAB III
dari daerah eks Surakarta adalah tanah yang dikuasai Keraton Surakarta dan
kraton (sentana dhalem), pegawai dan pejabat kraton (abdi dhalem) yang
memiliki fungsi pekerjaan untuk kraton, dan pengrajin kesenian. Selain penamaan
kampung yang ada di Surakarta berdasarkan nama yang ada di kraton, setiap
Pergeseran nilai sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat yang bertempat tinggal
terjadi.
commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
Ketandhan yang berasal dari kata tandha yang mempunyai arti pajak atau
merupakan tempat untuk pembayaran cukai dari pelabuhan Beton dan Nusupan.
dari pelabuhan Beton dan Nusupan merupakan salah satu sumber penpatan yang
penting bagi keraton Surakarta Hadiningrat, karena pada saat pemerintahan Sunan
pemerintahan sebelumnya.
dimiliki oleh warga etnis Cina yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, karena
merupakan salah satu terbesar di kota Surakarta. Warga kampung Ketandhan yang
satu tempat pusat perekonomian warga kota Surakarta dan manjadi salah satu
1
Wawancara dengan Bapak commit to user
Sudibyo sesepuh warga kampung
Ketandhan, tanggal 20 Februari 2012., jam 15.00 WIB
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
sumber pendapatan pajak yang terbesar di kota Surakarta. Kethandhan pada saat
terlalu banyak perubahan. Dari uraian diatas dapat dimengerti bahwa kampung
yang memiliki harga yang lebih murah daripada barang-barang yang di sediakan
menjadi memiliki kebudayaan etnis china, seperti setiap tahun baru cina (Imlek)
X dijadikan tempat tinggal para abdi dalem Keraton Surakarta, yaitu tukang
gemblak yang merupakan abdi dalem yang memiliki pekerjaan membuat barang
dari kuningan, seperti bokor, paidon, wadah kinang, lampu krobyong, dan
X yang bagi masyarakat merupakan barang yang memiliki nilai ekonomis, karena
kuningan merupakan tembaga yang menyerupai emas yang memiliki nilai jual dan
beli yang tinggi. Gemblak dalam penamaan kampung Gemblegan tidak dikaitkan
dengan gemblak pemelihara dan penyedia wanita tuna susila yang dipahami oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
kawasan sentral bisnis di kota Surakarta dan menjadi salah satu bagian dari
toko-toko yang menjual berbagai peralatan sepeda motor dan variasi sepeda
dhalem pembuat alat-alat dari kuningan sekarang sudah tidak terlihat lagi ada
masyarakat yang membuat peralatan dari kuningan.2 Dari uraian diatas dapat
perubahan fungsi dari fungsi awalnya masyarakat bekerja sebagai abdi dhalem
keraton pembuat barang dari Kuningan dan sekarang kampung Gemblegan yang
merupakan salah satu pusat pertokoan yang menjual aneka barang variasi dan
tinggal abdi dalem Keputren Kanjeng Ratu yang berarti abdi dalem yang memiliki
tugas dari keraton Surakarta untuk menyusui putra-putri raja dan para nyai atau
abdi dalem keraton yan bertugas mengasuh dan penyedia perlengkapan putra-putri
raja pada waktu masih usia anak-anak. Selain menjadi pengasuh dan menyusui
2
Wawancara dengan Bapakcommit to useratmojo sesepuh Kelurahan
Supardjo
Kratonan, tanggal 25 February 2012, Jam 14.00 WIB
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
putra-putri raja, Kratonan terdapat abdi dalem yang mengabdikan hidupnya untuk
raja sebagai pembuat pakaian untuk raja dan keluarganya. Kratonan terdapat
dengan adanya masjid dan gereja yang saling berdampingan. Masjid dan gereja
yang saling berdampingan di kampung Kratonan sudah ada sejak Paku Buwana
VIII.4 Adanya gereja dan masjid yang bersebelahan memberikan gambaran kalau
manusia itu sebenanya sama dan bisa hidup berdampingan saling membantu
walaupun keyakinannya berbeda. Situs masjid dan gereja yang bersebelahan yang
saat sekarang yang modern. Pergeseran dari perekonomian masyarakat yang pada
abdi dhalem pembuat keris dan keperluan pakaian keluarga Keraton Surakarta,
yang merupakan sentral pembuatan srabi notosuman yang menjadi makanan khas
3
Wawancara dengan Bapak Sumarsono sespuh kelurahan Kratonan,
commit
tanggal 25 februari 2012, Jam 19.30 WIB to user
4
Ibid.,
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
kota Surakarta dan menjadi makanan favorit masyarakat untuk dijadikan buah
tangan pada saat bepergian ke luar kota. Dari uraian diatas dapat dimengerti
bahwa kampung Kratonan memiliki arti yang penting dalam kebersamaan umat
beragama, terlihat adanya dua banguan yaitu bangunan gereja dan masjid yang
ibadah atau kegiatan baik itu di gereja atau di masjid saling menghormati dan
membantu pada saat ada hari besar perayaan antara kedua agama tersebut. Selain
itu Kretonan memiliki fungsi yang penting bagi perekonomian masyarakat dengan
adanya pusat oleh-oleh yang khas dari kota Surakarta yang selalu ramai didatangi
satu nama kecamatan tersebut. Mempunyai sejarah penamaan kampung pada dari
tempat tinggal para abdi dalem kraton tukang sungging yang memiliki pekerjaan
membuat sunggingan. Sunggingan adalah ukiran yang bahannya terbuat dari kulit
yang ditatah dengan sangat hati-hati dan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.
Pengerjaan yang sangat rumit dan memerlukan tingkat ketekunan yang tinggi,
membuat hasil yang dihasilkan dari karya seni tersebut sangat halus. Hasil karya
dari sereng tersebut adalah wayang kulit yang sangat halus yang bisa dilihat di
Serengan sekarang sudah sangat jarang membuat hasil karya Sunggingan, tetapi
5
Wawancara dengan Bapakcommit to userHadikusumo sesepuh dan ketua
Supardjo
Rw 02 Serengan, tanggal 19 Februari 2012., jam 14.00 WIB
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
tidak dalam membuat wayang kulit, tetapi masyarakat kampung Serengan dalam
Serengan yang membuat wayang kulit yang merupakan salah satu dari
administratif selain dijadikan nama kampung atau nama Kelurahan tapi nama
Serengan juga dijadikan nama dari sebuah distrik atau kecamatan. Dari uraian
diatas dapat dimengerti bahwa kampung Serengan mempunyai arti penting dalam
termasuk dalam wilayah kelurahan tipes adalah tempat para abdi dalem yang
bekerja sebagai pengrajin barang yang terbuat dari emas. Barang hasil dari para
kemasan pada masa keraton digunakan oleh raja, keluarga raja, kerabat raja,
kampung yang masih ada hubungan dengan kerajinan yang berbahan emas
Kemasan yang dahulu, karena pergeseran dari masyarakat yang sudah tidak
baik itu menjadi pekerja swasta atau pabrik maupun pegawai negeri (PNS).6 Dari
uraian diatas dapat dimengerti bahwa kampung Kemasan mempunyai arti penting
dalam kemajuan perusahaan atau toko dan negara dalam mempunyai pekerja yang
kata pagalon atau pagaluhan, dan menjadi pagaluan kemudian pagalon dan
menjadi begalon. Kata galuh mempunyai dua versi yang dikemukan oleh dua ahli
yang mengartikan galuh sebagai putri raja atau intan permata. Sedangkan menurut
Yoynbol kata galuh memiliki arti permata atau batu mulia. Jadi bisa diartikan
kampung Begalon pada masa keraton merupakan kampung dari para abdi dalem
yang memiliki pekerjaan membuat barang-barang yang berbahan dari batu mulia
atau permata dan perak.7 Tetapi sekarang ini kehidupan masyarakat dari kampung
Kemasan dan Begalon sangat jauh dari kerajinan emas dan batu mulia. Kampung
sewa (rusunnawa) pada tahun 2009 dan dengan adanya rusunawa ini masyarakat
Dari uraian diatas dapat dimengerti bahwa kampung Begalon pada saat
6
Wawancara dengan Bapak Sugeng Purwanto, sesepuh masyarakat
kampung Kemasan, tanggal 5 Maret 2012, jam 16.15 WIB
7
commit
Radjiman, et.al, Toponimi to Sala,
Kutha user (Surakarta: Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan, 2012), hlm. 24.
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id
yang memiliki keahlian membatik tulis. Kata kabangan atau bang-bangan atau
kegiatan memberi warna merah, dapat diartikan dalam memberi warna untuk kain
kampung mutihan. Batik dari kabangan memiliki kualitas dalam pemberian warna
Selain adanya cerita sebagai kampung para abdi dalem keraton yang
penamaan dari sudut pandang agama nama kabangan berasal dari nama pengikut
aliran Islam yang abang atau orang kabangan. Aliran Islam abangan merupakan
ajaran agama Islam yang berbeda dari aliran agama Islam yang disebarkan oleh
para Sunan dan para Ulama secara umum yang mengajarkan agama Islam. 8
Mutihan yang berasal dari kata mutih atau menggambar yang tidak menggunakan
warna (mutihi) atau bisa disebut dengan membuat pola gambaran di kain yang
berdasar putih yang mau di batik.9 Kampung Mutihan tidak berbeda jauh dengan
cerita kampung Kabangan yang dilihat dari cerita yang berkembang dari sudut
8
Wawancara dengan Bapak KRMT. Supanggih Donoatmodjo sesepuuh
commit 2012.,
kampung Kabangan, tanggal 26 Februari to userJam 11.00 WIB
9
Ibid., hlm 88.
perpustakaan.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id
agama Islam yang beraliran putih yang telah sesuai dengan ajaran yang diajarkan
oleh para Kanjeng Sunan, sehingga kampung Mutihan tersebut dari segi agama
untuk pembuatan batik dan memiliki peranan bagi kota Surakarta sebagai
kampung wisata selain Laweyan dan Kauman. Pariwisata yang menonjol bagi
Kabangan dan Mutihan adalah kampung Batik yang menggunakan sablon untuk
membatik.
budaya dunia dan telah diakui oleh UNESCO lembaga dunia yang bergerak dalam
Laweyan yang tidak hanya dijadikan nama dari nama kampung, melainkan
nama Laweyan juga digunakan untuk menyebut nama dari kelompok tertentu,
yaitu kelompok masyarakat kaya yang berlebihan dari segala hal terutama dari
segi kekayaan harta. Kampung Laweyan sudah ada sejak zaman keraton Pajang.
Kampung Laweyan merupakan kampung dari yang menjadi sentra industri batik
dan perdagangan batik di kota Surakarta dan menjadi identitas bagi masyarakat
Laweyan.
10
commit
Wawancara dengan Bapak RM.to Teguh
user Santosa Ketua RT 04/II
Kelurahan Sondakan, tanggal 26 Februari 2012., jam 13.00 WIB
perpustakaan.uns.ac.id 51
digilib.uns.ac.id
Lawiyan dan Laweyan. Nama Lawiyan diambil dari nama makam dari makam
atau astana Lawiyan dimana terdapat makam dari Ki Ageng Enis, yang pada masa
perdikan Lawiyan yang diberikan oleh Sultan Pajang. Ki Ageng Enis bergelar Ki
Ageng Lawiyan atau Ki Ageng Luwih. Selain nama Lawiyan, juga dikatakan
Laweyan yang secara Etimologis, Laweyan berasal dari kata lawe yang berarti
benang yang merupakan bahan dasar dari kain, dan dalam bahasa sansekerta kata
lawe atau laway yang mempunyao arti jenasah tanpa kepala, jadi bisa diartikan
juga kata laweyan merupakan tempat untuk menghukum seseorang yang bersalah
terhadap raja dengan cara hukuman nglawe atau di bunuh dengan dipenggal
kepalanya. Sebagai contoh orang yang pernah dihukum nglawe adalah Puteri dari
Sunan Paku Buwana I yaitu Raden Ayu Lembah yang diperistri (selir) Sunan
Amangkurat bermain cinta dengan Raden Sukra putera dari patih Sindureja,
merupakan masuk dalam kelurahan Lawiyan dan kata sayangan berasal dari kata
sayang yang memiliki arti pengrajin dari bahan tembaga. Kampung sayangan
yang berasal dari kata sayang maka mempunyai arti kampung atau tempat tnggal
para abdi dalem keraton yang memiliki pekerjaan membuat kerajinan dari bahan
tembaga, misalnya kendil, dandang (tempat untuk mananak nasi), ember (tempat
commit to user
11
Radjiman., et.al, Op.Cit, hlm. 86
perpustakaan.uns.ac.id 52
digilib.uns.ac.id
dari masyarakatnya para abdi dalem keraton sebagai pengrajin tembaga kemudian
Laweyan yang mereka fikirkan dari membatik lebih menambah dari segi
laweyan mempunyai arti penting dalam menjaga keseniaan dan arsitektur rumah
kuno sebagai penjaga warisan budaya, selain itu laweyan dan sayangan
Laweyan dan Sayangan merupakan obyek tujuan wisata dalam negeri atau luar
negeri.
masyarakat, kota Surakarta juga memiliki kampung yang memiliki kampung yang
12
Ibid., hlm. 91.
13
commit
Wawancara dengan Bapak to user Teguh pengurus LPMK
Bambang
kelurahan Lawiyan, tanggal 23 Februari 2012., Jam 15.00 WIB
perpustakaan.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id
merupakan kampung yang pada waktu masa Keraton Surakarta memiliki fungsi
yang besar bagi keraton dan raja. Saragenen merupakan barak atau tempat tinggal
prajurit keraton Surakarta yang bertugas mengawal raja dan menjaga keraton
Surakarta. Saragenen berasal dari dua kata, yaitu sara dan geni. Kata sara
mempunyai arti panah dan geni adalah api, jadi saragenen adalah tempat tinggal
atau barak dari prajurit keraton yang bersenjata panah api atau senjata api. Prajurit
harus melewati seleksi dan yang terpilih menjadi prajurit saragenen adalah orang-
orang yang terpilih yang mendapat tugas mengawal keselamatan raja dan
Kampung Saragenen yang sekarang sudah berbeda jauh dari dahulu yang
yang sekarang merupakan kampung biasa, tempat tinggal penduduk dan tidak ada
keahlian menjadi seorang prajurit atau tentara. Dari uraian diatas dapat dimengerti
Setabelan yang merupakan tempat tinggal atau barak dari prajurit stable.
untuk menjaga meriam. Kata stabel tersebut diambil dari bahasa Belanda kon-
stabel yaitu prajurit meriam. Prajurit stabel terdiri dari serdadu atau tentara
commit to user
14
Radjiman., et.al, Op.cit, hlm. 25.
perpustakaan.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id
Kampung prajurit Stabel atau kampung tempat tinggal (barak) dari legiun
Mangkunegaran pada saat ini sudah tidak terlihat lagi, dan penduduk yang tinggal
di kampung stabelan yang sekarang adalah warga dari etnis ketrunan China yang
memiliki perekonomian yang baik. Dari uraian diatas dapat dimengerti bahwa
kampung prajurit yang lain, yaitu kampung carangan dan ksatrian. Kampung
Carangan diambil dari kata carang yang berarti jabatan, jadi bisa diartikan
kampung carangan merupakan tempat tinggal para prajurit keraton Surakarta yang
menggunakan nama “carang”, seperti Carang Wijaya, Carang Santikes, dan masih
banyak yang lainnya. Kampung Carangan terletak disebelah utara dari lumbung
commit to user
15
Ibid., hlm. 132.
perpustakaan.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id
sebuah tempat yang terletak disebelah barat dari tamtaman. Ksatrian merupakan
tempat untuk berkumpulnya dan melakukan kegiatan tertentu para abdi dalem dan
sentana dalem, misalnya kepanduan dan truno kembang zaman Susuhunan Paku
keraton terletak didalam komplek Baluwarti mempunyai tujuan untuk selalu siap
siaga dalam melindungi raja dan menjaga Keraton dari segala ancaman yang
merupakan tempat tinggal atau barak prajurit yang memiliki fungsi menjaga
Tamtaman dan Carangan yang sekarang berubah fungsi untuk digunakan menjaga
Keraton dan menjadi prajurit pada saat ada acara upacara tradisi keraton.
kepada Keraton Surakarta dan menjaga tradisi-tradisi yang ada di dalam Keraton.
berada dalam komplek baluwarti memilki arti penting dalam masa pemerintahan
Swapradja atau Kraton Surakarta untuk menjaga keselamata Raja Sunan Paku
Buwana dan pada saat sekarang Kampung Tamtaman mempunyai arti penting
16
Wawancara dengan Gusti Puger pengageng sasana wilopo, tanggal 7
Maret 2013, Jam 10.30 WIB commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
atau berada disebelah timur dari kampung Balong dan gedung PMS. Kampung
kerabat raja atau sentana dalem dan nama dari pejabat dari keraton yang memilki
peran penting terhadap keraton dan disegani oleh masyarakat setempat. Nama
sentana dalem dan pejabat keraton yang digunakan nama kampung antara lain:
pasar Bangun Harja yang sekarang ganti nama menjadi pasar Gede. Kampung
17
commit
Wawancara dengan Bapak to user
R. Notokusumo sesepuh kampung
Mertoluludan pada tanggal 1 Maret 2012., Jam 13.00 WIB
perpustakaan.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id
tinggal dan kantor para patih dari keraton Surakarta Hadiningrat. Pada awalnya
kantor dan tempat tinggal para patih keraton di Sindurejan, karena adanya
karena kampung kepatihan yang sekarang sudah tidak menjadi tempat tinggal dari
untuk sekolah yang mempelajari kesenian dan nguri-nguri budaya Jawi, yaitu
SMKI dan yang terkenal adalah kantor dari Kejaksaan kota Surakarta yang
merupakan bagian dari struktur penegak hukum di Indoenesia. Dari uraian diatas
Jawa.
commit to user
18
Radjiman., et.al, Op.cit, hlm. 22.
perpustakaan.uns.ac.id 58
digilib.uns.ac.id
untuk digunakan untuk tempat usaha, yaitu tempat kost atau rumah pondokan
yang ditujukan untuk mahasiswa sekolah tinggi atau akademi yang ada disekitar
digunakan untuk rumah pondokan atau kosan bagi mahasiswa atau mahasiswi
mendapatkan tanah lungguh dari Sinuhun Paku Buwana IX karena menjadi putra
menantu dari Sinuhun Paku Buwana IX. Kampung Panularan terletak di sebelah
barat dari pasar Kadipolo dan sebelah selatan dari taman Sriwedari yang pada
tahun 1905 disebut Kebon Raja.20 Patilasan Rumah tinggal atau kediaman
Pangeran Harya Panularan yang sekarang karena sudah tidak ada karena
digunakan untuk menjadi bagian dari Kampus POLITAMA Surakarta. Dari uraian
diatas dapat dimengerti bahwa kampung Panularan memiliki arti penting dalam
meningkatkan pendidikan tinggi yang ada di kota Surakarta pada khususnya dan
19
Harjo Darsono, Wirayat Kampung Mangkuyudan, (tidak
dipublikasikan, 1995), hlm. 6. commit to user
20
Radjiman., et.al, Op.Cit, hlm. 106.
perpustakaan.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id
yang merupakan adik Sinuhun Paku Buwana II. Selain menjadi tempat tinggal
dari Kanjeng Pangeran Harya Mangkubumi yang merupakan adik dari Sinuhun
warga negara asing karena pelajaran dari Keraton Kartasura yang mengalami
berdasarkan warga negara asing seperti Balong, Loji wetan dan Pasar Kliwon.
Balong berasal dari kata babah dan long. Babah long merupakan ketua
dari warga etnis cina. Balong merupakan tempat tinggal dari babah long yang
diberikan perintah oleh Keraton untuk menjadi ketua bagi warga etnis cina.
warga etnis cina, kampung Balong terletak di sebelah timur Pasar Gede atau Pasar
Harjanagara. Masyarakat dari kampung Balong yang merupakan warga etnis Cina
commit to user
21
Ibid, hlm. 125-126.
perpustakaan.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id
mempunyai usaha dengan membuka toko-toko di timur Pasar Gede atau Pasar
Loji Wetan yang berasal dari kata Loji dan wetan, arti dari Loji adalah
rumah besar yan mempunyai arsitektur bangunan menyerupai bangunan yang ada
di Eropa. Loji Wetan berarti rumah loji yang terletak disebelah timur dari benteng
sekarang tempat tinggal etnis keturunan China, selain itu kampung Loji wetan
dipilih karena Loji wetan terletak ditengah kota dan dekat dengan tempat usaha
mereka.
Pasar Kliwon adalah nama kampung yang ditujukan untuk warga arab.
Nama Pasar Kliwon diambil dari pasar yang ramai berjualan kambing terutama
pada pasaran kliwon dalam kalender Jawa. Pemimpin dari warga Arab ini
disebut Awab Sungkar, awab Sungkar mendapat gelar dari Keraton Surakarta
“kapten”. Di pasar kliwon terdapat usaha masyarakat arab dalam pabrik kertas,
selain membuka usaha pabrik kertas, masyarakat di Pasar kliwon yang sebagian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 61
digilib.uns.ac.id
besar msyrakatnya warga Arab membuka usaha untuk membuka toko yang
yang ada di Surakarta, karena dalam kampung Pasar Kliwon terdapat pabrik
kertas di kota Surakarta. Para Saudagar Arab membuka tempat usaha kertas di
daerah Pasar kliwon, sehingga dengan adanya pabrik kertas di kampung Pasar
Surakarta.
Penamaan tempat atau kampung yang ada di kota Sala ini tidak terlepas
dari keberadaan Keraton Surakarta dan Pura Mangkunegaran, baik dari nama para
kerabat Keraton maupun dari para abdi dhalem yang mengabdikan hidupnya
Begitu juga nama Kemlayan, yang berasal dari nama abdi dhalem Keraton
sendiri sebenarnya berasal dari nama sebuah kampung yang ada di timur kampung
kampung tersebut merupakan tempat tinggal para abdi dhalem yang setia
22
commit
Wawancara dengan Bapak H.Mto Sungkar
user sesepuh kampung Pasar
Kliwon,pada tanggal 2 Maret 2012.
perpustakaan.uns.ac.id 62
digilib.uns.ac.id
julukan Sinuhun Bagus berkuasa pada waktu itu, pada waktu itu kampung ini
belum ada namanya dan masih berupa kuburan besar, dan sampai sekarang
Mbah Berak, dan bersabda: “kelak komplek kuburan ini akan berubah menjadi
kemudian karena digunakan sebagai rumah dari para abdi dhalem penabuh
gamelan dan karawitan, tempat tersebut di beri nama Kemlayan, yang diambil dari
kata Mlaya yang berarti abdhi dhalem keraton Surakarta yang bertugas menabuh
karena adanya kesuksesan akan regenerasi para seniman dan setia mengabdikan
diri di bidang kesenian. Para Mlaya dan Pangrawit tersebut tinggal di Kemlayan
sebelah selatan yang dulunya disebut Ngampok. Selain para Mlaya dan
23
RM. Sayid, Babad Sala, (Sala : Reksopoestaka Mangkunegaran, 2001),
hlm. 82. commit to user
24
Radjiman., op. cit, hlm. 68.
perpustakaan.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id
tari.25
Penamaan daerah atau tempat dikota Sala ini berdasarkan nama Kanjeng
yang pernah bertempat tinggal didaerah tersebut atau juga bisa berasal dari para
abdi dhalem keraton yang mengabdikan hidupnya untuk keraton yang sesuai
Kanjeng dari Keraton yang pernah bertempat tinggal didaerah tersebut dan juga
nama abdi dhalem yang mengbdikan hidupnya untuk Keraton. Hal ini terlihat dari
Kemlayan yang ada di sebelah timur dari jalan Gatot Subroto yang bernama
Kemlayan, sedangkan yang ada di sebelah barat jalan Gatot Subroto yang
tanah apanage dari Sinuwun Paku Buwana yang berkuasa pada saat itu. Tanah
apanage yang diberikan oleh Sinuwun Paku Buwono kepada para sentana dhalem
yang berada di luar tembok keraton langsung mendapatkan sertifikat dan menjadi
hak milik. Hal ini berlainan dengan tanah apanage yang ada didalam wilayah
keraton atau Baluwarti, tanah apanage yang ada di daerah Baluwarti tidak
mendapat setifikat dan milik, para masyarakat atau kawula dhalem yang bekerja
pakai.
25
Priyatmoko Heri, “Gamelan dan Selendang di Lorong Sempit:
Kesenian dan Identitas Kemlayancommit to user
Surakarta 1930-1980”, (Jogja : UGM Press,
2010), hlm.4.
perpustakaan.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id
Para senthana dhalem yang diberi tanah apanege oleh Keraton Kasunanan
Tentara Negara Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dibawah pengawasan dari
markas TNI AU Adi Sumarmo dan dijadikan mess bagi para tentara TNI AU.
Selain dijadikan sebagai mess bagi para tentara mess TNI AU, pendopo
masyarakat.
dari Sinuhun Paku Buwana yang ke IX. Dan masih bersaudara dengan Kanjeng
dijadikan menjadi beberapa rumah dan tempat tinggal penduduk keturunan etnis
China.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id
didasarkan dengan nama Kanjeng dari Keraton Surakarta yang pernah bertempat
tinggal di daerah tersebut. Nama Kanjeng adalah sebuah pangkat atau gelar
keraton, sehingga masyarakat biasa atau mayarakat umum menyebut tuan orang
yang memiliki stratifikasi sosial yang tinggi daripada masyarakat dan hubungan
nama kanjeng yang pernah bertempat tinggal di daerah tersebut. Para Kanjeng
Di dalam Kampung Kemlayan sendiri juga terdapat para pekerja seni yang
terkenal, antara lain: R.L Gitopangrawit, R.L Mlayadipuro, R.L Guna Pangrawit,
kelurahan Kemlayan juga ada musisi keroncong yang mendunia dengan lagunya
belum bisa jogged atau menabuh gamelan bukan anak dari Kemlayan”, hal ini
commit to user
26
Ibid, hlm.4.
perpustakaan.uns.ac.id 66
digilib.uns.ac.id
juga membuktikan unsur kesenian di Kelurahan Kemlayan begitu kuat yang juga
kesenian yang juga didukung oleh para sesepuh, dan diberi nama ASAS
(Angkatan Seni Anak Surakarta) yang juga digagas oleh Martopangrawit dan
27
Mintardjo H.S, Catatancommit
Pendekto Riwayat
user Kampung Kemlayan,
(Surakarta: tidak diterbitkan, 2008), hlm. 3.
perpustakaan.uns.ac.id 67
digilib.uns.ac.id
dibikin oleh Sinuhun Paku Buwana yang ke X, awalnya dibentuk untuk mewadahi
kegiatan para Sentana Dhalem, Abdi Dhalem, dan Bangsawan Keraton Surakarta.
Kegiatan yang ada dalam Habipraja adalah kegiatan seni, olahraga, dan pertemuan
para masyarakat yang masih ada hubungan dengan Keraton Surakarta. Tetapi
datang dan mengikuti kegiatan yang ada di Habipraja semakin terkenallah nama
Habipraja itu sendiri sebagi gedung pertemuan dan pusat kegiatan yang ada di
pasar tradisional Singosaren yang sekarang menjadi toko pakaian Monza dan
hotel Amarelo.28
memudar dimata masyarakat Surakarta, tetapi ini tidak menjadikan para seniman
28
commitHadi,
Wawancara dengan Asmoro to user
Surakarta, tanggal 15 Desember
2012, jam 20.00 WIB
perpustakaan.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Priyatmoko Heri., op.cit, (Jogja : UGM Press, 2010), hlm. 12