Anda di halaman 1dari 4

SUNSHINE

~ Demikianlah waktuku habis untuk mencintaimu.

CHAPTER ONE

Bagaimana rasanya bila cintamu ingin bertepuk, tetapi ia menyimpan tangannya pada simpulan
genggam orang lain ? Apa terasa begitu menyakitkan bila tubuhmu ingin ditemani olehnya, sementara
ia menyembunyikan tubuhnya pada pelukan oranglain.

Bagaimana rasanya jika cintamu bukan cinta yang saling? Betapa pedihnya jika kau ingin memilihnya
sebagai rumah tempatmu berpulang. Sementara pada dirinya kau adalah rumah yang tak pernah ia
inginkan untuk bersinggah, atau sekedar merabah Lelah.

Bagaimana rasanya kau menanam dambamu sendiri, tetapi ia tak pernah mendambakan kau sama
sekali? Lalu bagaimana perasaanmu, kau berdoa pada Tuhan agar ia menjadi milikmu. Sementara ia
telah berdoa untuk waktu yang panjang bersama orang yang telah ia miliki.

Apa kau tak merasakan pedih?

“Bukankah hal yang membahagiakan adalah merasakan cinta yang sama sama memiliki?”

N-
Kini fajar tak lagi sehangat biasanya.

Aku tak lagi dipeluk sinarnya. Bayanganku pun telah samar samar, hampir tak ada karena sudah
kehilangan separuh cahayanya. Pagi pagiku sudah tak lagi sama. Telah dingin dan menjadi lain. Tapi
masih coba ku mengais beberapa rasa, mungkin ada yang kau tinggalkan sebelum menghilang dari
sudut mata.

Sedang kukumpulkan asa asa yang ada.

Semoga cukup untuk mengubah hatimu kembali berbunga. Karena sesungguhnya aku punya cinta
seluas angkasa. Tapi malah kau lukai aku sedalam samudera. Semuanya sama menjadi serpihan kata.


Chapter 3

Kekurangan sejatinya memang perlu ada, dan dirangkul dengan kelebihan lainnya.

Karena itu kita diciptakan berbeda.

Persis seperti aku yang bersedia terluka, dan kamu yang hanya ingin berbahagia.

Lihatlah kini, berkat ketidakselarasan kita seluruh kekacauan aku sendiri yang menata

Tanpa kamu, tanpa kepedulianmu


Chapter 4

Anda mungkin juga menyukai