Anda di halaman 1dari 14

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa :DIMAS JOKO BUDI HANGUDYA


…………………………………………………………………
……………………..
Nomor Induk Mahasiswa/NIM :030876225
…………………………………………………………………
……………………..
Tanggal Lahir 12 JULI
…………………………………………………………………
……………………..
Kode/Nama Mata Kuliah EKSI4203 / Teori Portofolio & Analisis Investasi
…………………………………………………………………
……………………..
Kode/Nama Program Studi :54 MANAJEMEN
…………………………………………………………………
……………………..
Kode/Nama UPBJJ :44 SURAKARTA
…………………………………………………………………
……………………..
Hari/Tanggal UAS THE :SENIN / 20 JUNI 2022
…………………………………………………………………
………………………

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa :DIMAS JOKO BUDI HANGUDYA


………………………………………………………………
……………………..
NIM :030876225
………………………………………………………………
……………………..
Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4203 / Teori Portofolio & Analisis Investasi

………………………………………………………………
……………………..
Fakultas :EKONOMI
………………………………………………………………
……………………..
Program Studi :MANAJEMEN
………………………………………………………………
……………………..
UPBJJ-UT :SURAKARTA
………………………………………………………………
………………………

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
KLATEN, 20 JUNI 2022

Yang Membuat Pernyataan

Nama Mahasiswa
DIMAS JOKO BUDI HANGUDYA
EKSI4203

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.2 (2022.1)

Teori Portofolio & Analisis Investasi


EKSI4203
No. Soal Skor
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja 30
gabungan seluruh saham (perusahaan/emiten) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Anda
diminta untuk menjawab pertanyaan berikut:
a. Berilah contoh masing-masing 5 faktor internal dan 5 faktor eksternal yang mempengaruhi
fluktuasi IHSG!
b. Sebagai pengukuran kinerja pasar modal, kita dapat melihat kondisi IHSG. Bagaimanakah
kondisi IHSG selama terjadi pendemi Covid-19 di Indonesia sejak bulan Maret sampai bulan
Agustus 2020?

2. Dalam analisis investasi saham, dikenal analisis fundamental dan analisis teknikal untuk mengambil 30
keputusan berinvestasi pada saham tertentu agar risiko ketidak pastian berkurang, sehingga
terhindar dari kerugian. Anda diminta untuk:
a. Menunjukkan perbedaan analisis fundamental dan analisis teknikal
b. Mencontohkan penerapan analisis fundamental dan analisis teknikal

3. a. Jelaskan konsep portofolio kaitannya dengan resiko investasi dan berikan contoh penerapan 40
portofolio yang telah dilakukan oleh suatu perusahaan!
b. Dalam portofolio investasi, dikenal istilah diversifikasi portofolio. Anda diminta untuk:
mencontohkan diversifikasi portofolio investasi bagi investor pemula beserta rasio/proporsi
untuk setiap investasinya, dan apakah pertimbangan dalam penenntuan diversifikasi tersebut?

Skor Total 100


Nomor 1

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan nilai yang digunakan untuk
mengukur kinerja gabungan seluruh saham (perusahaan/emiten) yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
a. Bagaimana IHSG dapat berfluktuasi sebutkan dan jelaskan masing-masing 5
faktor internal dan ekternal yang mempengaruhi?
b. Jelaskan kondisi IHSG selama pendemi Covid-19 terjadi di Indonesia sejak
bulan maret sampai bulan Agustus 2020!

Jawab:
a. Bagaimana IHSG dapat berfluktuasi sebutkan dan jelaskan masing-
masing 5 faktor internal dan ekternal yang mempengaruhi?
Naik turunnya harga saham lumrah terjadi. Adanya permintaan dan
ketersediaan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi. Harga saham sekalipun
saham tersebut masuk kategori blue chips juga bisa mengalami penurunan.
Sebaliknya, saham yang dikategorikan Lapis Tiga tanpa diduga- duga harganya bisa
naik secara signifikan.
Ada sejumlah faktor mendasar yang dapat mengakibatkan harga saham naik
ataupun turun. Secara umum, faktor-faktor tersebut diklasifikasikan menjadi faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam
perusahaan.
Sementara faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar
perusahaan. Faktor ini bisa dibilang sulit diatasi. Contohnya, adanya masalah-
masalah berkaitan dengan ekonomi makro. Dari kedua faktor tersebut, faktor
eksternal lebih dominan dalam memengaruhi harga saham.

Faktor Internal yang dapat mempengaruhi IHSG adalah :


1. Aksi Korporasi Perusahaan
Aksi korporasi yang dimaksud di sini berbentuk kebijakan yang diambil jajaran
manajemen perusahaan. Dampaknya dapat mengubah hal-hal yang sifatnya
fundamental dalam perusahaan. Contoh dari aksi korporasi adalah terjadinya
akuisisi, merger, right issue, atau divestasi.
Kebijakan-kebijakan fundamental tersebut secara otomatis akan memengaruhi
harga saham di bursa. Sebagai contoh, PT APA memutuskan untuk melakukan
akuisisi terhadap PT ITU. Berita tersebut akan menimbulkan sejumlah spekulasi
sehingga para pemain menganggap PT APA memiliki posisi yang lebih kuat
daripada PT ITU. Efeknya, harga saham PT APA akan mengalami kenaikan.
2. Proyeksi Kinerja Perusahaan pada Masa Mendatang
Perkiraan terhadap performa/kinerja perusahaan juga jadi salah satu yang turut
memengaruhi fluktuasi harga saham. Sebab performa perusahaan dijadikan acuan
bagi para investor maupun analis fundamental dalam melakukan pengkajian
terhadap saham perusahaan.
Di antara beberapa faktor, yang paling menjadi sorotan adalah tingkat dividen
tunai, tingkat rasio utang, rasio nilai buku/Price to Book Value (PBV), earnings
per share (EPS), dan tingkat laba suatu perusahaann.
Perusahaan yang menawarkan dividend payout ratio (DPR) yang lebih besar
cenderung disukai investor karena bisa memberikan imbal balik yang bagus.
Dalam praktiknya, DPR berdampak pada harga saham. Selain itu, EPS juga turut
andil terhadap perubahan harga saham. EPS yang tinggi mendorong para investor
untuk membeli saham tersebut yang menyebabkan harga saham makin tinggi.
Tingkat rasio utang dan PBV juga memberikan efek signifikan terhadap harga
saham. Perusahaan yang memiliki tingkat rasio utang yang tinggi biasanya adalah
perusahaan yang sedang bertumbuh. Perusahaan tersebut biasanya akan gencar
dalam mencari pendanaan dari para investor.
Meskipun demikian, perusahaan seperti ini biasanya juga diminati banyak
investor. Sebab jika hasil analisisnya bagus, saham tersebut akan memberikan
imbal tinggi (high return) karena ke depannya kapitalisasi pasarnya bisa
meningkat.
3. Rumor dan Sentimen Pasar
Pasar saham ini sangat rawan akan info-info manipulatif, berita, ataupun rumor.
Sekadar isu saja yang entah darimana sumbernya bisa saja berpengaruh terhadap
kenaikan atau penurunan harga saham. Misalnya, seorang CEO atau direksi
perusahaan tertentu membuat pernyataan yang negatif atau positif. Secara
otomatis, harga saham perusahaan yang bersangkutan akan dapat terkoreksi, baik
naik maupun turun secara tiba- tiba.
Oleh karena itu, para analis sering kali menjadikan faktor ini menjadi
pertimbangan tertentu sebelum memutuskan untuk mengambil saham tersebut.
Mungkin untuk kasus ini tidak mudah diketahui para investor pemula saat mereka
tidak jeli dalam memerhatikan informasi internal yang berasal dari perusahaan.
4. Baik buruknya fundamental perusahaan
Faktor lain penyebab naik turunnya harga saham dilihat dari fundamental
perusahaan, seperti laporan keuangan emiten, pangsa pasar, tren atau prospek
bisnis, siklus bisnis, dan lainnya.
Emiten yang punya fundamental oke, meskipun terjadi guncangan dari luar,
harga sahamnya akan bergerak stabil. Kalaupun turun tidak separah emiten
dengan fundamental atau neraca keuangan buruk.
5. Penawaran dan Permintaan
Penawaran dan permintaan untuk produk, mata uang dan investasi lainnya
menciptakan dinamika tarik-dorong pada harga. Harga dan suku bunga berubah
seiring dengan perubahan penawaran dan permintaan. Jika sesuatu pada
permintaan dan penawaran mulai melemah, harga akan naik. Jika penawaran naik
melebihi permintaan saat ini, harga akan turun. Jika penawaran relatif stabil,
harga bisa berfluktuasi naik atau turun seiring dengan perubahan tingkat
permintaan.
Faktor Eksternal yang dapat mempengaruhi IHSG adalah :
1. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan Pemerintah juga dapat memengaruhi harga saham meskipun kebijakan
itu masih dalam tahap wacana dan belum terealisasi. Banyak contoh dari
kebijakan Pemerintah yang menimbulkan volatilitas harga saham, seperti
kebijakan ekspor impor, kebijakan perseroan, kebijakan utang, kebijakan
Penanaman Modal Asing (PMA), dan lain sebagainya.
Pemain saham tipe trader biasanya sangat peka terhadap isu sensitif seperti ini
untuk mengambil keuntungan dengan melakukan spekulasi dalam aksi ambil
untung trading harian.
2. Fluktuasi Kurs Rupiah terhadap Mata Uang Asing
Kuat ataupun lemahnya kurs rupiah terhadap mata uang asing sering kali menjadi
penyebab naik turunnya harga saham di bursa. Secara logika, ini sangat masuk
akal. Konsekuensi dari fluktuasi kurs tersebut bisa berdampak positif ataupun
negatif bagi perusahaan-perusahaan tertentu, khususnya yang memiliki beban
utang mata uang asing.
Perusahaan importir atau perusahaan yang memiliki beban utang mata uang asing
akan dirugikan akibat melemahnya kurs. Sebab hal ini akan berakibat pada
meningkatnya biaya operasional dan secara otomatis juga mengakibatkan
turunnya harga saham yang ditawarkan. Sebagai contoh kasus adalah
melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS sering kali melemahkan harga-harga
saham di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
3. Kondisi Fundamental Ekonomi Makro
Kondisi fundamental ekonomi makro juga memiliki dampak langsung terhadap
naik dan turunnya harga saham, misalnya:
Naik atau turunnya suku bunga yang diakibatkan kebijakan banksentral
Amerika (Federal Reserve).
Naik atau turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan nilai
ekspor impor yang berakibat langsung pada nilai tukar rupiah terhadap
dolar AS.
Tingkat inflasi juga termasuk dalam salah satu faktor kondisi ekonomi
makro.
Pengangguran yang tinggi yang diakibatkan faktor keamanan dan
goncangan politik juga berpengaruh secara langsung terhadap naik atau
turunnya harga saham.
Selain faktor itu, hubungan antara tingkat suku bunga perbankan dan pergerakan
harga saham juga sangat jelas. Ketika suku bunga perbankan melejit, harga
saham yang diperdagangkan di bursa akan cenderung turun tajam.
Hal ini dapat terjadi karena beberapa kemungkinan:
Pertama, ketika suku bunga perbankan naik, banyak investor yang mengalihkan
investasinya ke instrumen perbankan semisal deposito. Dengan naiknya suku bunga
tersebut, investor dapat meraup keuntungan yang lebih banyak bila dibandingkan
dengan bermain saham.
Kedua, bagi perusahaan, ketika suku bunga perbankan naik, mereka akan cenderung
untuk meminimalkan kerugian akibat dari meningkatnya beban biaya. Hal ini terjadi
karena sebagian besar perusahaan memiliki utang kepada perbankan.
4. Faktor Manipulasi Pasar
Manipulasi pasar saham juga kerap terjadi dan bisa secara langsung berdampak pada naik atau
turunnya harga saham. Bagaimana ini bisa terjadi? Manipulasi pasar biasanya dilakukan
investor-investor berpengalaman dan bermodal besar dengan memanfaatkan media massa untuk
memanipulasi kondisi tertentu demi tujuan mereka, baik menurunkan maupun meningkatkan
harga saham.
Namun, manipulasi pasar ini biasanya tidak bertahan lama. Karena perusahaan masih memiliki
aspek-aspek fundamental yang terekam di dalam laporan keuangannya yang bisa digunakan
untuk mengembalikan harga saham ke kondisi sebelumnya.
5. Kepanikan
Berita-berita tertentu dapat memicu kepanikan yang seringkali mendorong investor untuk
melepas (menjual) sahamnya. Hal itu menyebabkan tekanan jual sehingga harga saham akan
turun. Dalam fenomena panic selling, para investor ingin melepas sahamnya tanpa peduli
harganya, karena harganya makin jatug. Tindakan ini lebih dipicu oleh emosi dan ketakutan,
bukan berdasarkan analisis yang rasional. Hindari menjual saham karena terbawa kepanikan.
Analisis terlebih dahulu saham yang ingin dujual, apakah secara fundamental saham tersebut
masih layak dipegang.
Faktor kepanikan ini juga bisa secara langsung berefek pada fluktuasi harga saham. Ambil
contoh kasus pada tahun 2006, sewaktu muncul pemberitaan di media massa tentang
meledaknya salah satu pipa milik Perusahaan Gas Negara (PGN) akibat lumpur Lapindo.
Munculnya berita tersebut berdampak langsung pada harga saham PGN yang memiliki kode
saham PGAS. Sebab banyak investor menjual saham PGAS.
Namun, setelah melakukan analisis tentang meledaknya pipa tersebut, ternyata kejadian itu
tidak menimbulkan efek yang signifikan terhadap keseluruhan bisnis Perusahaan Gas Negara
(PGN). Akhirnya, sehari kemudian, harga saham PGAS mulai naik kembali.

b. Jelaskan kondisi IHSG selama pendemi Covid-19 terjadi di Indonesia sejak bulan
maret sampai bulan Agustus 2020!
Sejak Covid-19 mewabah ke Indonesia, yang menimbulkan dampak yang cukup besar
di berbagai sektor termasuk pasar modal di Indonesia. Semenjak pandemi, Index Harga

7 dari 2
Saham Gabungan ( IHSG) belum mampu berada pada posisi semula, yakni pada kisaran level
5.942 pada Maret 2020.
Penururunan paling tajam terjadi di bulan April, dimana indeks berada pada level
terendah sepanjang tahun yakni pada level 3.937. Walau demikian, berbagai upaya yang
dilakukan pemerintah dan juga strategi yang diterapkan oleh pasar modal berhasil perlahan
membawa indeks saham bangkit.
Pada Mei 2020, indeks mulai recovery dan menapaki level 4.605. Diikuti dengan
pergerkan pada bulan Juni yang menyentuh level 4.940. Pada Juli kenaikan indeks tidak terlalu
signifikan, demikian juga dengan awal Agustus 2020. Namun pada akhir Agustus sampai
dengan awal September 2020 index menunjukkan kenaikan yang cukup menggembirakan,
bahkan menyentuh level 5.300. Dengan mulai membaiknya indeks, beberapa analis dan
pengamat meramalkan indeks bakal bergerak sampai dengan 6.000 di akhir tahun.
Sementara itu, kondisi pasar yang sangat volatile membuat Bursa Efek Indonesia (BEI)
memberlakukan beberapa kebijakan untuk menahan laju pelemahan indeks semakin dalam.
Misalkan saja kebijakan, trading halt, auto rejection bawah, serta pencabutan daftar efek short
selling.
Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memberikan izin aksi korporasi semua
emiten atau perusahaan publik untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham tanpa
terlebih dahulu memperoleh persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).
Kondisi pertambahan jumlah kasus Covid-19 sempat menjadi sentimen utama pasar.
Namun saat ini, sentimen tersebut berangsur – angsur pudar yang tercermin dari harga saham
yang menguat kembali sejak pertengahan April. Kondisi ini juga hampir merata pada sektor
property dan perhotelan.

Nomor 2

Jelaskan fungsi dan berikan contoh analisa fundamental dan analisa teknikal untuk memutuskan
berinvestasi pada saham tertentu agar risiko ketidakpastian berkurang dan terhindar dari
kerugian!
Jawab :

Analisis Fundamental
8 dari 2
Analisis fundamental sendiri sering juga di sebut dengan nama Fundamental Analysis di dalam
bahasa inggris. Analisis Fundamental sendiri adalah salah satu teknik analisa yang digunakan untuk
memperhitungkan berbagai faktor. Misalnya saja seperti Kinerja dari sebuah perusahaan, ada juga di
dalamnya menganalisis persaingan usaha, industri, dan juga pasar yang ada.
Dari analisis fundamental dapat menilai perusahaan mana yang sebenarnya memiliki prospek
yang baik, perusahaan mana juga yang akan mendatangkan keuntungan untuk para investor. Apakah
perusahaan tersebut sehat di dalam keuangan atau tidak.

Manfaat Analisis Fundamental


Analisis yang satu ini perlu anda kuasai karena ada beberapa manfaat baik untuk
mempercayakan dana anda kepada perusahaan tertentu. Beberapa manfaat yang akan anda dapatkan
jika melakukan Analisis Fundamental:
a. Waktu yang tepat untuk Masuk dan Keluar Pasar
Investor dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk anda masuk ke dalam pasar saham itu
sendiri, Investor juga bisa menentukan kapan harus keluar dari pasar saham sendiri. Dengan
menganalisis keadaan negara yang termasuk di dalam analisa ini, Investor bisa mengetahui apakah
sekarang ini merupakan waktu yang tepat untuk anda berinvestasi saham atau tidak.
b. Mengetahui Harga Wajar Saham
Investor dapat terhindar dari penipuan penjualan saham. Anda bisa menilai berapakah layaknya
saham tersebut di hargai. Investor bisa menggunakan banyak metode di dalamnya untuk mengerti
berapa harga saham yang wajar seperti menggunakan metode Free Cash Flow, dan banyak metode
lainnya.
c. Membantu anda memilih Saham yang baik
Investor akan jauh di mudahkan dan membeli saham yang baik sehingga anda tidak perlu salah
memilih saham sendiri.

Contoh Analisis Saham Fundamental


Jika Investor bingung bagaimana cara menganalisa Fundamental Saham maka Investor bisa
melihat contoh di bawah ini:
Harga Saham
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
BDBS 173 200 224 251 296 333
BBRI 155 195 205 231 288 300

Peningkatan Earning per Share


Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
BDBS 23% 11% 10% 13% 18% 12%
BBRI 21% 23% 5% 10% 15% 16%
Dari data di atas ini anda bisa melihat data bahwa Bank BNI tidak pernah mengalahkan Bank
DBS untuk penjualan Saham Per-lembarnya. Dari data ini bisa melihat saham mana yang lebih baik di
ambil.Analisis Fundamental tidak hanya analisis berapa harga yang bisa di dapatkan. Tapi juga ada
Penjualan, Laba, dan lainnya sesuai dengan apa yang ingin investor Analisa dari perusahaan tersebut,

9 dari 2
Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah analisis perdagangan yang digunakan untuk mengevaluasi investasi dan
mengidentifikasi peluang perdagangan dengan menganalisis tren statistik yang dikumpulkan dari
aktivitas perdagangan, seperti pergerakan harga dan volume. Tidak seperti analis fundamental, yang
mencoba untuk mengevaluasi nilai intrinsik suatu efek, analis teknikal fokus pada pola pergerakan
harga, sinyal perdagangan dan berbagai alat charting analitis lainnya untuk mengevaluasi kekuatan atau
kelemahan efek.
Analisis teknikal dapat digunakan pada instrumen investasi apa pun dengan data perdagangan
historis. Ini termasuk saham, futures, komoditas, pendapatan tetap, mata uang, dan yang lainnya.
Sebenarnya analisis teknikal jauh lebih lazim di pasar komoditas dan valas di mana pedagang fokus
pada pergerakan harga jangka pendek.
Analisis teknikal adalah ilmu dalam perdagangan yang digunakan untuk mengevaluasi investasi
dan mengidentifikasi peluang perdagangan dalam tren dan pola harga yang terlihat pada grafik. Secara
konsep, analis teknikal percaya aktivitas perdagangan masa lalu dan perubahan harga efek dapat
menjadi indikator berharga dari pergerakan harga efek masa depan. Analisis teknikal dapat
dikontraskan dengan analisis fundamental, yang berfokus pada keuangan perusahaan daripada pola
harga historis atau tren saham.

Manfaat Analisis Teknikal


1. Untuk menilai kondisi pasar saat ini berdasarkan histori harga di masa lampau, sekaligus
memberikan gambaran atau prediksi tentang pergerakan pasar di masa depan.
2. Analisis teknikal dapat membantu investor untuk menentukan kapan saat yang tepat untuk
membeli suatu saham guna disimpan dalam jangka panjang.
3. bagi trader pastinya analisis teknikal digunakan untuk menentukan saham pilihan yang
berpotensi cuan dalam jangka pendek.

Contoh Analisis Teknikal


Analisis Teknikal memiliki banyak tools yang bisa digunakan untuk membantu trader dalam
menganalisis. Contohnya Trend Line, Rectangle, Fibonacci Retracement, dan lain sebagainya. Yang
paling banyak dipakai misalnya adalah Trend Line. Trend line adalah garis imajinatif yang dibuat untuk
menunjukkan kecenderungan (trend) pergerakan harga saham. Misalnya kita bisa tahu harga sedang
uptrend (cenderung naik), downtrend (cenderung turun) atau sideways (datar). Dengan mengetahui
berbagai pola ini Anda akan dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya perubahan harga.
Indikator adalah formula matematis yang salah satu fungsinya untuk membantu memberikan
sinyal beli atau jual. Ada banyak sekali indikator dalam Analisis Teknikal. Yang paling umum
digunakan misalnya Moving Average, MACD (Moving Average Convergence Divergence), RSI
(Relative Strength Index), Stochastic, Parabolic SAR, Bollinger Band, dan lain sebagainya. Tiap
indikator memiliki karakter dan cara penggunaannya masing-masing.

10 dari 2
Sebagai contoh Moving average, sering disingkat MA. Indikator ini menghitung pergerakan
harga rata-rata dari suatu saham dalam suatu rentang waktu, misalnya dalam waktu 50 hari atau sering
disebut MA50. Cara penggunaan indikator ini adalah dengan melihat posisi harga dibandingkan
dengan MA50 tersebut. Apabila grafik harga memotong MA50 ke atas dianggap sinyal beli. Sedangkan
sebaliknya, bila grafik harga memotong MA50 ke bawah dianggap sebagai sinyal jual.

Nomor 3
Jelaskan konsep portofolio kaitannya dengan resiko investasi dan berikan contoh penerapan
portofolio yang telah dilakukan oleh suatu perusahaan !
Jawab:

Pengertian portofolio adalah sekumpulan atau kombinasi dua atau lebih jenis investasi dengan
tingkat risiko dan keuntungan yang berbeda beda dalam jangka waktu tertentu untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimal dengan risiko yang minim.
Kita tahu bahwa tujuan melakukan investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal dengan risiko yang seminimal mungkin. Agar risiko investasinya tidak tinggi, diversifikasi
investasi dari teori portofolio adalah salah satu caranya.Teori portofolio menyarankan untuk
berinvestasi tidak hanya pada satu jenis investasi saja. Namun beberapa jenis investasi. Baik yang
sejenis ataupun tidak sejenis.

Tujuannya tentu untuk mengurangi risiko. Apabila satu investasi mengalami kerugian, maka
akan ada inevstasi yang lain yang bisa menutupinya. Namun jika keputusan investasi hanya pada satu
jenis investasi saja, jika investasi tersebut merugikan, maka habis sudah. Tidak ada yang tersisa, tidak
ada yang bisa membackup menutupi kerugiannya.
Ada banyak instrumen investasi yang bisa dipilih dan dikombinasikan. Ada investasi dalam
bentuk aktiva (aset) seperti membangun pabrik, ekspansi usaha, membeli properti dan lain lain. Ada
pula investasi yang berbentuk aset finansial seperti deposito, sekuritas yang bisa obligasi dan saham
atau produk derivatif.
Khusus untuk portofolio aset sekuritas ada jasa manajemen investasi yang mengelola portofolio
sekuritas secara kolektif dalam sekelompok investor (nasabah). Dan ada yang disebut dengan
reksadana. Portofolio paling tidak ada dua jenis investasi yang bisa dipilih investor. Untuk menyusun

11 dari 2
portofolio, investor bisa melakukan diversifikasi investasi (memilih beberapa jenis investasi) untuk
mengurangi risiko.
Risiko yang bisa tekan dari portofolio adalah risiko non sistematis. Risiko investasi terdiri dari
dua macam, Risiko sistematis dan risiko non sistematis.
Risiko sistematis (systematic risk) adalah risiko yang umumnya berasal dari luar perusahaan,
bersifat makro. Berdampak pada semua perusahaan yang ada dipasar. Risiko ini cenderung lebih sulit
untuk dihindari.
Contohnya risiko pasar, risiko finansial, risiko politik, risiko bunga dan risiko nilai tukar yang
fluktuatif. Perubahan politik misalnya, bisa mempengaruhi performa saham perusahaan. Dan itu tidak
bisa dikendalikan oleh perusahaan.
Contoh kasus: Berita kenaikan tarif cukai rokok. Efeknya: harga saham perusahaan rokok bisa
melemah. Padahal perusahaan rokok tidak melakukan apa apa. Keputusan politis bisa mempengaruhi
harga saham.
Risiko non sistematis (unsystematic risk) risiko yang diakibatkan oleh perubahan yang terjadi
pada mikro perusahaan tertentu. Hanya mempengaruhi perusahaan tersebut, tidak semua perusahaan
bisa terdampak. Risiko non sistematis bisa diusahakan ditekan dengan portofolio.
Jadi portofolio hanya mengurangi risiko, bukan menghilangkan risiko.
Risiko tetap ada, namun bisa ditekan.
Semakin banyak jenis investasi yang dipilih, semakin kecil risiko investasi yang mengancam.
Tapi yang perlu diingat, banyaknya portofolio yang berlebih juga bisa berdampak buruk. Portofolio
yang gemuk atau berlebih akan menyebabkan biaya-biaya yang berlebih pula, maka keuntungan akan
berkurang karena banyaknya biaya yang dikeluarkan. Maka ada batasan batasan dalam menyusun
portofolio investasi.
Contoh : Portofolio yang tersusun atas saham yang diterbitkan oleh PT Indofood Sukses
Makmur, Tbk [INDF], PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk [ICBP], dan PT Unilever Indonesia Tbk
[UNVR]. Portofolio ini disebut Portofolio Konsentrasi karena ketiga emiten tersebut beroperasi di
sektor usaha yang sama, yaitu Sektor Consumer Goods.
Sebaliknya, Portofolio Diversifikasi memiliki komposisi saham yang beragam, pada umumnya terdiri
dari sejumlah saham dari sektor yang berbeda dan sebaiknya berkorelasi negatif.

Contoh : Portofolio yang tersusun atas saham PT Kalbe Farma Tbk [KLBF] (Consumer Goods),
PT Bank Central Asia Tbk [BBCA] (Finance), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk [TLKM]
(Infrastructure). Ketiga saham diatas beroperasi di sektor usaha yang berbeda satu dengan lainnya, yaitu
Consumer Goods, Finance, dan Infrastruktur, bukan hanya berbeda, ketiga sektor tersebut juga
memiliki korelasi yang negatif artinya ketiga sektor tersebut tidak saling mempengaruhi. Maka jika ada
salah satu saham yang mengalami penurunan harga, maka dua saham lainnya diharapkan dapat
menjadi penyeimbang terhadap penurunan harga tersebut.

Nomor 4
a. Buatlah contoh diverisifikasi portofolio investasi bagi investor pemula beserta
rasio/proporsi untuk setiap investasinya!
b. Jelaskan pertimbangan dalam penentuan diversifikasi tersebut!

12 dari 2
Jawab :

a. Contoh diverisifikasi portofolio investasi bagi investor pemula beserta rasio/proporsi


untuk setiap investasinya!

Alternatif Investasi
Return Return
Probabilitas Saham A ( Saham B (
Rp.) Rp.)
0,40 15.000 25.000
0,60 25.000 15.000
Exp.Return 21.000 19.000
Deviasi standar 154,919 154,919

Untuk melihat pengaruh diversifikasi diasumsikan bahwa investor memutuskan untuk


melakukan investasi 50% pada saham A dan 50% pada saham
B. Selanjutnya diasumsikan pula bahwa korelasi return antara sham A dan B adalan independen, dan
sama dengan nol. Expected return dan variance portofolio dapat dihitung dengan mempergunakan
formula sebagai berikut :
X = P1.R1 + P2.R2

= P1 1² + P2 2² + 2.P.P
1.P
2.1
2 ·1 2

Di mana :
P1 : Proporsi portofolio pada saham 1
P2 : Proporsi portofolio pada saham 2
R1 : Expected return pada Saham 1
R2 : Expected return pada Saham 2
1 : Deviasi standar return saham 1
2 : Deviasi standar return saham 2
P12 : Koefisien korelasi return saham 1 dan 2.

Xp = 0,50(21.000) + 0,50(19.000)
= Rp 20.000

P = (0,50)²(154,919)²+(0,50)2(154,919)²+

(2)(0,50)(0,50)(0)( 154,919)( 154,919)


= (0,25)(24.000)+(0,25)(24.000) + 0
= 12.000
atau
= 109,545

Menghitung Korelasi antar saham yang akan didiversifikasi


1 1² + P 2 2² + 2.P1.P2 . P12 1 2

13 dari 2
Karena P12 = + 1, Maka

ı 1 + P2 2

1 1 P1 2

b. Pertimbangan dalam penentuan diversifikasi tersebut!


Deviasi Standar portofolio diversifikasi lebih kecil dibandingkan dengan deviasi standar masing-
masing saham. Selin itu juga Expected return diversifikasi memiliki nilai yang seimbang diantara
kedua saham secara individual
Setelah dilakukan diversifikasi, resiko tidak berkurang karena memiliki nilai yang sama dengan
masing-masing saham sebelum diversifikasi yaitu sebesar 154,919.

14 dari 2

Anda mungkin juga menyukai