Bju Eksi4203
Bju Eksi4203
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
………………………………………………………………
……………………..
Fakultas :EKONOMI
………………………………………………………………
……………………..
Program Studi :MANAJEMEN
………………………………………………………………
……………………..
UPBJJ-UT :SURAKARTA
………………………………………………………………
………………………
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
KLATEN, 20 JUNI 2022
Nama Mahasiswa
DIMAS JOKO BUDI HANGUDYA
EKSI4203
NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.2 (2022.1)
2. Dalam analisis investasi saham, dikenal analisis fundamental dan analisis teknikal untuk mengambil 30
keputusan berinvestasi pada saham tertentu agar risiko ketidak pastian berkurang, sehingga
terhindar dari kerugian. Anda diminta untuk:
a. Menunjukkan perbedaan analisis fundamental dan analisis teknikal
b. Mencontohkan penerapan analisis fundamental dan analisis teknikal
3. a. Jelaskan konsep portofolio kaitannya dengan resiko investasi dan berikan contoh penerapan 40
portofolio yang telah dilakukan oleh suatu perusahaan!
b. Dalam portofolio investasi, dikenal istilah diversifikasi portofolio. Anda diminta untuk:
mencontohkan diversifikasi portofolio investasi bagi investor pemula beserta rasio/proporsi
untuk setiap investasinya, dan apakah pertimbangan dalam penenntuan diversifikasi tersebut?
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan nilai yang digunakan untuk
mengukur kinerja gabungan seluruh saham (perusahaan/emiten) yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
a. Bagaimana IHSG dapat berfluktuasi sebutkan dan jelaskan masing-masing 5
faktor internal dan ekternal yang mempengaruhi?
b. Jelaskan kondisi IHSG selama pendemi Covid-19 terjadi di Indonesia sejak
bulan maret sampai bulan Agustus 2020!
Jawab:
a. Bagaimana IHSG dapat berfluktuasi sebutkan dan jelaskan masing-
masing 5 faktor internal dan ekternal yang mempengaruhi?
Naik turunnya harga saham lumrah terjadi. Adanya permintaan dan
ketersediaan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi. Harga saham sekalipun
saham tersebut masuk kategori blue chips juga bisa mengalami penurunan.
Sebaliknya, saham yang dikategorikan Lapis Tiga tanpa diduga- duga harganya bisa
naik secara signifikan.
Ada sejumlah faktor mendasar yang dapat mengakibatkan harga saham naik
ataupun turun. Secara umum, faktor-faktor tersebut diklasifikasikan menjadi faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam
perusahaan.
Sementara faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar
perusahaan. Faktor ini bisa dibilang sulit diatasi. Contohnya, adanya masalah-
masalah berkaitan dengan ekonomi makro. Dari kedua faktor tersebut, faktor
eksternal lebih dominan dalam memengaruhi harga saham.
b. Jelaskan kondisi IHSG selama pendemi Covid-19 terjadi di Indonesia sejak bulan
maret sampai bulan Agustus 2020!
Sejak Covid-19 mewabah ke Indonesia, yang menimbulkan dampak yang cukup besar
di berbagai sektor termasuk pasar modal di Indonesia. Semenjak pandemi, Index Harga
7 dari 2
Saham Gabungan ( IHSG) belum mampu berada pada posisi semula, yakni pada kisaran level
5.942 pada Maret 2020.
Penururunan paling tajam terjadi di bulan April, dimana indeks berada pada level
terendah sepanjang tahun yakni pada level 3.937. Walau demikian, berbagai upaya yang
dilakukan pemerintah dan juga strategi yang diterapkan oleh pasar modal berhasil perlahan
membawa indeks saham bangkit.
Pada Mei 2020, indeks mulai recovery dan menapaki level 4.605. Diikuti dengan
pergerkan pada bulan Juni yang menyentuh level 4.940. Pada Juli kenaikan indeks tidak terlalu
signifikan, demikian juga dengan awal Agustus 2020. Namun pada akhir Agustus sampai
dengan awal September 2020 index menunjukkan kenaikan yang cukup menggembirakan,
bahkan menyentuh level 5.300. Dengan mulai membaiknya indeks, beberapa analis dan
pengamat meramalkan indeks bakal bergerak sampai dengan 6.000 di akhir tahun.
Sementara itu, kondisi pasar yang sangat volatile membuat Bursa Efek Indonesia (BEI)
memberlakukan beberapa kebijakan untuk menahan laju pelemahan indeks semakin dalam.
Misalkan saja kebijakan, trading halt, auto rejection bawah, serta pencabutan daftar efek short
selling.
Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memberikan izin aksi korporasi semua
emiten atau perusahaan publik untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham tanpa
terlebih dahulu memperoleh persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).
Kondisi pertambahan jumlah kasus Covid-19 sempat menjadi sentimen utama pasar.
Namun saat ini, sentimen tersebut berangsur – angsur pudar yang tercermin dari harga saham
yang menguat kembali sejak pertengahan April. Kondisi ini juga hampir merata pada sektor
property dan perhotelan.
Nomor 2
Jelaskan fungsi dan berikan contoh analisa fundamental dan analisa teknikal untuk memutuskan
berinvestasi pada saham tertentu agar risiko ketidakpastian berkurang dan terhindar dari
kerugian!
Jawab :
Analisis Fundamental
8 dari 2
Analisis fundamental sendiri sering juga di sebut dengan nama Fundamental Analysis di dalam
bahasa inggris. Analisis Fundamental sendiri adalah salah satu teknik analisa yang digunakan untuk
memperhitungkan berbagai faktor. Misalnya saja seperti Kinerja dari sebuah perusahaan, ada juga di
dalamnya menganalisis persaingan usaha, industri, dan juga pasar yang ada.
Dari analisis fundamental dapat menilai perusahaan mana yang sebenarnya memiliki prospek
yang baik, perusahaan mana juga yang akan mendatangkan keuntungan untuk para investor. Apakah
perusahaan tersebut sehat di dalam keuangan atau tidak.
9 dari 2
Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah analisis perdagangan yang digunakan untuk mengevaluasi investasi dan
mengidentifikasi peluang perdagangan dengan menganalisis tren statistik yang dikumpulkan dari
aktivitas perdagangan, seperti pergerakan harga dan volume. Tidak seperti analis fundamental, yang
mencoba untuk mengevaluasi nilai intrinsik suatu efek, analis teknikal fokus pada pola pergerakan
harga, sinyal perdagangan dan berbagai alat charting analitis lainnya untuk mengevaluasi kekuatan atau
kelemahan efek.
Analisis teknikal dapat digunakan pada instrumen investasi apa pun dengan data perdagangan
historis. Ini termasuk saham, futures, komoditas, pendapatan tetap, mata uang, dan yang lainnya.
Sebenarnya analisis teknikal jauh lebih lazim di pasar komoditas dan valas di mana pedagang fokus
pada pergerakan harga jangka pendek.
Analisis teknikal adalah ilmu dalam perdagangan yang digunakan untuk mengevaluasi investasi
dan mengidentifikasi peluang perdagangan dalam tren dan pola harga yang terlihat pada grafik. Secara
konsep, analis teknikal percaya aktivitas perdagangan masa lalu dan perubahan harga efek dapat
menjadi indikator berharga dari pergerakan harga efek masa depan. Analisis teknikal dapat
dikontraskan dengan analisis fundamental, yang berfokus pada keuangan perusahaan daripada pola
harga historis atau tren saham.
10 dari 2
Sebagai contoh Moving average, sering disingkat MA. Indikator ini menghitung pergerakan
harga rata-rata dari suatu saham dalam suatu rentang waktu, misalnya dalam waktu 50 hari atau sering
disebut MA50. Cara penggunaan indikator ini adalah dengan melihat posisi harga dibandingkan
dengan MA50 tersebut. Apabila grafik harga memotong MA50 ke atas dianggap sinyal beli. Sedangkan
sebaliknya, bila grafik harga memotong MA50 ke bawah dianggap sebagai sinyal jual.
Nomor 3
Jelaskan konsep portofolio kaitannya dengan resiko investasi dan berikan contoh penerapan
portofolio yang telah dilakukan oleh suatu perusahaan !
Jawab:
Pengertian portofolio adalah sekumpulan atau kombinasi dua atau lebih jenis investasi dengan
tingkat risiko dan keuntungan yang berbeda beda dalam jangka waktu tertentu untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimal dengan risiko yang minim.
Kita tahu bahwa tujuan melakukan investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal dengan risiko yang seminimal mungkin. Agar risiko investasinya tidak tinggi, diversifikasi
investasi dari teori portofolio adalah salah satu caranya.Teori portofolio menyarankan untuk
berinvestasi tidak hanya pada satu jenis investasi saja. Namun beberapa jenis investasi. Baik yang
sejenis ataupun tidak sejenis.
Tujuannya tentu untuk mengurangi risiko. Apabila satu investasi mengalami kerugian, maka
akan ada inevstasi yang lain yang bisa menutupinya. Namun jika keputusan investasi hanya pada satu
jenis investasi saja, jika investasi tersebut merugikan, maka habis sudah. Tidak ada yang tersisa, tidak
ada yang bisa membackup menutupi kerugiannya.
Ada banyak instrumen investasi yang bisa dipilih dan dikombinasikan. Ada investasi dalam
bentuk aktiva (aset) seperti membangun pabrik, ekspansi usaha, membeli properti dan lain lain. Ada
pula investasi yang berbentuk aset finansial seperti deposito, sekuritas yang bisa obligasi dan saham
atau produk derivatif.
Khusus untuk portofolio aset sekuritas ada jasa manajemen investasi yang mengelola portofolio
sekuritas secara kolektif dalam sekelompok investor (nasabah). Dan ada yang disebut dengan
reksadana. Portofolio paling tidak ada dua jenis investasi yang bisa dipilih investor. Untuk menyusun
11 dari 2
portofolio, investor bisa melakukan diversifikasi investasi (memilih beberapa jenis investasi) untuk
mengurangi risiko.
Risiko yang bisa tekan dari portofolio adalah risiko non sistematis. Risiko investasi terdiri dari
dua macam, Risiko sistematis dan risiko non sistematis.
Risiko sistematis (systematic risk) adalah risiko yang umumnya berasal dari luar perusahaan,
bersifat makro. Berdampak pada semua perusahaan yang ada dipasar. Risiko ini cenderung lebih sulit
untuk dihindari.
Contohnya risiko pasar, risiko finansial, risiko politik, risiko bunga dan risiko nilai tukar yang
fluktuatif. Perubahan politik misalnya, bisa mempengaruhi performa saham perusahaan. Dan itu tidak
bisa dikendalikan oleh perusahaan.
Contoh kasus: Berita kenaikan tarif cukai rokok. Efeknya: harga saham perusahaan rokok bisa
melemah. Padahal perusahaan rokok tidak melakukan apa apa. Keputusan politis bisa mempengaruhi
harga saham.
Risiko non sistematis (unsystematic risk) risiko yang diakibatkan oleh perubahan yang terjadi
pada mikro perusahaan tertentu. Hanya mempengaruhi perusahaan tersebut, tidak semua perusahaan
bisa terdampak. Risiko non sistematis bisa diusahakan ditekan dengan portofolio.
Jadi portofolio hanya mengurangi risiko, bukan menghilangkan risiko.
Risiko tetap ada, namun bisa ditekan.
Semakin banyak jenis investasi yang dipilih, semakin kecil risiko investasi yang mengancam.
Tapi yang perlu diingat, banyaknya portofolio yang berlebih juga bisa berdampak buruk. Portofolio
yang gemuk atau berlebih akan menyebabkan biaya-biaya yang berlebih pula, maka keuntungan akan
berkurang karena banyaknya biaya yang dikeluarkan. Maka ada batasan batasan dalam menyusun
portofolio investasi.
Contoh : Portofolio yang tersusun atas saham yang diterbitkan oleh PT Indofood Sukses
Makmur, Tbk [INDF], PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk [ICBP], dan PT Unilever Indonesia Tbk
[UNVR]. Portofolio ini disebut Portofolio Konsentrasi karena ketiga emiten tersebut beroperasi di
sektor usaha yang sama, yaitu Sektor Consumer Goods.
Sebaliknya, Portofolio Diversifikasi memiliki komposisi saham yang beragam, pada umumnya terdiri
dari sejumlah saham dari sektor yang berbeda dan sebaiknya berkorelasi negatif.
Contoh : Portofolio yang tersusun atas saham PT Kalbe Farma Tbk [KLBF] (Consumer Goods),
PT Bank Central Asia Tbk [BBCA] (Finance), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk [TLKM]
(Infrastructure). Ketiga saham diatas beroperasi di sektor usaha yang berbeda satu dengan lainnya, yaitu
Consumer Goods, Finance, dan Infrastruktur, bukan hanya berbeda, ketiga sektor tersebut juga
memiliki korelasi yang negatif artinya ketiga sektor tersebut tidak saling mempengaruhi. Maka jika ada
salah satu saham yang mengalami penurunan harga, maka dua saham lainnya diharapkan dapat
menjadi penyeimbang terhadap penurunan harga tersebut.
Nomor 4
a. Buatlah contoh diverisifikasi portofolio investasi bagi investor pemula beserta
rasio/proporsi untuk setiap investasinya!
b. Jelaskan pertimbangan dalam penentuan diversifikasi tersebut!
12 dari 2
Jawab :
Alternatif Investasi
Return Return
Probabilitas Saham A ( Saham B (
Rp.) Rp.)
0,40 15.000 25.000
0,60 25.000 15.000
Exp.Return 21.000 19.000
Deviasi standar 154,919 154,919
Di mana :
P1 : Proporsi portofolio pada saham 1
P2 : Proporsi portofolio pada saham 2
R1 : Expected return pada Saham 1
R2 : Expected return pada Saham 2
1 : Deviasi standar return saham 1
2 : Deviasi standar return saham 2
P12 : Koefisien korelasi return saham 1 dan 2.
Xp = 0,50(21.000) + 0,50(19.000)
= Rp 20.000
P = (0,50)²(154,919)²+(0,50)2(154,919)²+
13 dari 2
Karena P12 = + 1, Maka
ı 1 + P2 2
1 1 P1 2
14 dari 2