Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum w.w

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang menciptakan manusia dan menambah
ilmu pengetahuan bagi mereka yang berusaha mendapatkannya. Salawat dan salam
senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah, penghulu dan mahaguru bagi kita semua.
Alhamdulillah Panduan Tatalaksana rencana asuhan dengan metode IAR telah kami
susun. Panduan ini diharapkan menjadi acuan dalam peningkatan mutu pelayanan RSU
dr. Suyudi Paciran yang kita cintai ini.
Ucapan terimakasih kepada Bidang Pelayanan Medik dan team pokja PAP yang
telah menyelesaikan Panduan Tatalaksana rencana asuhan dengan metode IAR RSU
dr. Suyudi Paciran ini. Kami percaya bahwa tidak ada yang sempurna kecuali Allah
SWT,maka itu saran dan masukan bagikami sangat diharapkan untuk kesempurnaan
panduan ini untuk masa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum wr. Wb.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................1


DAFTAR ISI ..........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................3
- Latar Belakang ..................................................................................3
- Tujuan .........................................................................................................4
- Pengertian ..............................................................................................5
BAB II RUANG LINGKUP ..................................................................................6
- Unit terkait ..............................................................................................6
- Sasaran petugas ..................................................................................6
BAB III TATA LAKSANA ..................................................................................7
- DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanana) ...................................7
- PPA (Profesional Pemberi Asuhan) ...........................................................7
- MPP (Manajer Pelayanan Pasien/Case Manajer) ...................................8
- Clinical Pathway Terintegrasi …………………………………………………..8
- Rencana Pulang Terintegrasi …………………………………………………..8
- Asuhan Gizi Terintegrasi …………………………………………………..9
BAB IV DOKUMENTASI ..................................................................................10
BAB V PENUTUP ..............................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks dan
juga komponen yang sangat penting dalam meningkatkan status kesehatan bagi
masyarakat. Pengelolaan pelayanan dan asuhan keperawatan merupakan salah satu
fungsi rumah sakit yang merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang
bertujuan mempertahankan status kesehatan masyarakat seoptimal mungkin. Rumah
sakit sebagai salah satu tatanan pemberian asuhan keperawatan kepada masyarakat
yang harus mampu menyediakan berbagai jenis pelayanan kesehatan yang kompleks
dan berkualitas (Ilyas, 2007).
Perawat memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai kualitas pelayanan
kesehatan terhadap pasien karena perawat merupakan ujung tombak dalam pemberian
pelayanan kesehatannya. Perawat berkewajiban dalam pemberian asuhan
keperawatan, untuk memberikan asuhan keperawatan ada beberapa metode yang
digunakan. Metode keperawatan merupakan suatu system yang diterapkan dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan tingkat kepuasan pasien. Metode keperawatan yang biasa digunakan di
Indonesia adalah metode primer, metode kasus, metode tim dan metode fungsional
(Sumijatun, 2010).
Di Rumah Sakit dr. Suyudi Paciran menggunakan metode keperawatan tim
dimana tim pelayanan terdiri atas anggota tim yang berbeda dalam pemberian asuhan
keperawatan terhadap pasien (Nursalam, 2015). Menurut Suyanto (2009), ketenagaan
metode tim dalam pemberian asuhan keperawatan terdiri dari kepala ruangan, ketua tim
dan perawat pelaksanaan. Masing-masing tenaga memiliki tanggung jawab yang
berbada dalam pemberian asuhan keperawatan terhadap semua pasien di satu
ruangan.
Manajemen keperawatan merupakan suatu sistem proses pelaksanaan
pelayanan keperawatan melalui anggota staf keperawatan dalam pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien. Prinsip-prinsip dalam manajemen keperawatan ada tiga
prinsip utama yaitu efektif dalam memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi, efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya manusia, dan wajar dalam

3
pengambilan keputusan manajerial. Penerapan manajemen keperawatan diperlukan
peran setiap orang yang terlibat di dalamnya untuk menyikapi posisi staf masing-masing
melalui fungsi manajemen (Muninjaya, 2011).
Menurut Siwanto (2009), fungsi manajemen akan mengarahkan perawat dalam
mencapai tujuan yang akan ditujukan dengan menerapkan proses keperawatan yang
terdiri pada empat elemen yaitu fungsi perencanaan (Planning), fungsi
pengorganisasian (Organizing), fungsi pengarahan (Actuating), dan fungsi pengendalian
(Controlling) yang merupakan siklus manajemen yang saling berkaitan satu sama lain.
Untuk 3 penerapan manajemen keperawatan diruang rawat inap memerlukan kepala
ruang yang memenuhi standar sebagai manajerial. Kepala ruang memiliki tanggung
jawab dalam pemberian kesejahteraan fisik, emosional dan kedudukan kepada perawat
dengan pengelolaan pelayanan keperawatan di ruangan dengan menggunakan proses
manajemen keperawatan yaitu melalui fungsi-fungsi manajemen tersebut. Sehingga
perawat termotivasi senantiasa meningkatkan kinerjanya dan koordinasi dengan tenaga
kesehatan lainnya dalam pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas kepada
pasien (Keliat, 2012).
Rumah Sakit umum dr. Suyudi Paciran merupakan rumah sakit rujukan tibe D.
Rumah sakit merupakan salah satu unit usaha yang memberikan pelayanan kesehatan
terhadap pelangan. Dalam pekerjaan perawat perlu diaturkan. Kepala ruang
bertanggung jawab dalam menjalankan fungsi manajemen di ruang rawat inap, supaya
dapat mewujudkan keadilan dan displin dalam melaksanakan tugas perawat.
Manajemen rumah sakit merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga kinerja
perawat dalam pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien. Rumah sakit yang baik
didukung fungsi manajemen yang baik. Berdasarkan uraian diatas fungsi manajemen
keperawatan sebagai pengontrol dalam pemberian asuhan keperawaran kepada pasien
yang akan dilaksanakan oleh kelapa ruang.

B. TUJUAN
Tujuan utama
- untuk menghasilkan Fungsi Manajerial Pada Pemberian Asuhan Dengan Metode IAR
di Rumah Sakit Umum dr. Suyudi Paciran.
- Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencitakan proses asuhan yang
berfokus pada pasien.

4
C. PENGERTIAN
Staf Rumah Sakit yang secara langsung memberikan asuhan kepada pasien,
antara lain dokter, perawat, bidan, ahli gizi, apoteker, terapis fisik dsb.
Professional Pemberi Asuhan (PPA) melaksanakan asuhan pasien dalam 2
proses, Asesmen pasien dan implementasi rencana termasuk monitoring asesmen
pasien terdiri dari 3 langkah (IAR) :
1. Informasi dikumpulkan, antara lain anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan lain atau
penunjang.
2. Analisis informasi, menghasilkan kesimpulan anatara lain masalah, kondisi, diagnosis,
untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien.
3. Rencana Pelayanan atau care plan dirumuskan, untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
pasien
4. Masing – masing PPA memberikan asuhan melalui tugas mandiri delegatif dan
kolaborasi dengan pola IAR
5. Menggunakan pola IAR dan penulisan SOAP/ ADIME ( untuk GIZI).
6. Berkolaborasiinter

5
BAB II
RUANG LINGKUP

A. UNIT TERKAIT
Seluruh unit yang ada di rumah sakit umum dr. Suyudi Paciran
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi rawat inap
Instalasi farmasi
Instalasi gizi
Instalasi rawat Jalan
Laboratorium
Radiology

B. SASARAN PETUGAS
Dokter umum
Dokter spesialis/sup spesialis
Perawat/bidan
Nutrisionist
Pharmacist
Fisioteraphys
Analist
Radiographer

6
BAB III
TATA LAKSANA

A. DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan)


 DPJP Merencanakan dan mengarahkan kerangka pokok asuhan
 DPJP mengkoordinasikan asuhan pasien dengan seluruh PPA
 DPJP berkolaborasi dengan semua PPA terkait
 DPJP mensintesis semua SOAP terkait
 DPJP menginterpretasi asesmen
 DPJP mereview rencana semua PPA lainnya, buat catatan/notasi di
CPPT, sehingga terlaksana asuhan pasien terintegrasi serta kontinuitas
asuhannya memenuhi kebutuhan pasiennya.
 DPJP melakukan verifikasi (telah melakukan review) paraf.
 DPJP berkomunikasi dengan Case Manager agar terjaga kontinuitas
pelayanan pasien memenuhi kebutuhan pasiennya

B. PPA ( Profesional Pemberi Asuhan)


adalah Tim Interdisiplin
 Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk berpartisipasi dalam
asuhan, pengambilan keputusan dan pilihan mereka oleh PPA
 Profesional Pemberi Asuhan (PPA) mendengarkan, menghormati dan
menghargai pandangan serta pilihan pasien dan keluarga.
 Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang cultural pasien dan
keluarga dimasukkan dalam perencanaan pelayanan dan pemberian
pelayanan kesehatan oleh PPA
 Profesional Pemberi Asuhan (PPA) mengkomunikasikan dan berbagi
informasi secara lengkap pasien dan keluarga.
 Pasien dan keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan
akurat dari PPA
 Informasi dan edukasi diberikan oleh PPA berdasarkan kebutuhan pasien
dan dilakukan konfirmasi apakah pasien dan keluarga sudah mengerti
 Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk berpartisipasi dalam
asuhan, pengambilan keputusan dan pilihan oleh PPA

7
C. MPP ( Manajer Pelayanan Pasien / case manager )
 MPP Menjaga kontinuitas pelayanan selama pasien tinggal di rumah sakit
 Skrining Pasien yang butuh manajemen pelayanan: resiko tinggi, biaya
tinggi, potensi komplein tinggi, penyakit kronis, pembiayaan yang
komplek ,kasus komplek/rumit dll oleh MPP
 MPP melakukan asesmenutilitas, mengumpulkan informasi dan data
klinis, psikososial, sosio ekonomi dll.
 MPP membuat rencana pelayanan yaitu berkolaborasi dengan DPJP,
PPA lain untuk asuhan selanjutnya .
 MPP memfasilitasi untuk interaksi dengan DPJP, PPA, bag Administrasi,
perwakilan Pembayar, unit kerjalain .dll.
 MPP mengadvokasi termasuk proses pemulangan yang aman dan
kepemangkujabatan lain dll.
 Dokumentasi dalam format pemberian edukasi dan informasi

D. Clinical Pathway terintegrasi


Clinical pathway digunakan sebagai pedoman dalam memberikan asuhan
klinis dan bermanfaat dalam upaya untuk memastikan adanya integrasi dan
koordinasi yang efektif dari pelayanan.
 Pelayanan terpadu/terintegrasi dan berfokus pasien
 Melibatkan semua professional pemberi asuhan (dokter, perawat,bidan,
farmasis, nutrisionis, fisioterapis, dll)
 Mencatat seluruh kegiatan asuhan (rekammedis)
 Penyimpangan kegiatan asuhan dicatat sebagai varians

E. Rencana pulang terintegrasi (integrated discharge planning)


Discharge planning merupakan komponen dari system perawatan
berkelanjutan, pengkajian dilakukan terhadap :
 Data pasien
 Ketika melakukan pengkajian kepada pasien, keluarga harus menjadi
bagian dari unit perawatan
 Keluarga harus dilibatkan agar transisi perawatan dari Rumah Sakit
kerumah dapat efektif

8
 Pasien dan keluarga di informasikan jenis obat dan manfaat masing-
masing obat, dosis, waktu pemberian sertae feks amping yang mungkin
timbul serta upaya penanganannya
 Pasien dan keluarga harus menjaga keteraturan minum obat
 Pasien dan keluarga harus meminum obat sesuai aturan

F. Asuhan gizi terintegrasi


Pasien yang pada asesmen berada pada risiko nutrisi, akanmendapat terapi
gizi. DPJP, beserta para PPA ( Perawat, Bidan, Ahli Gizi, dll ) bekerjasama
dalammerencanakan, memberikan dan memonitor terapi gizi. Respon pasien
terhadap terapi gizi dicatat dalam CPPT dandidokumenkandalamrekam
medispasien.

9
BAB IV
DOKUMENTASI

Bukti dari rekam medis menunjukkan telah dilakukannya kegiatan pemberian


asuhan oleh DPJP, PPA, MPP, farmasist, nutrisionist, radiographer dan
fisiotherapis.
Metode pendampingan pasien/case manajer, serta kepatuhan klinikal
pathway dibuktikan dengan bukti dari rekam medis.

10
BAB V
PENUTUP

Panduan ini disusun untuk menjadi acuan pelaksanaan early warning system di Rumah
Sakit Umum dr. Suyudi Paciran. Pelaksanaan asuhan dengan metode IAR yang sesuai
dengan panduan dan prosedur akan menungkatkan pelayanan
di Rumah Sakit Umum dr. Suyudi Paciran
Semoga panduan pelaksanaan pelayanan pemberia asuhan dengan metode IAR ini
bermanfaat bagi penulis, dan seluruh pemberi asuhan dan pelayanan di Rumah Sakit
Umum dr. Suyudi Paciran.

Paciran, 01 Januari 2019

11

Anda mungkin juga menyukai