Anda di halaman 1dari 3

RSU AT – MEDIKA

FISIOTERAPI NAFAS

Jl. Andi Djemma No. 6


No. Dokumen : Revisi : Halaman :
Kota Palopo 04.01.14 A 1/3
Ditetapkan Oleh
Direktur RSU. AT - MEDIKA Palopo
STANDAR PROSEDUR Tgl ditetapkan :
OPERASIONAL 01 - 03 - 09
dr. H. Anton Yahya
Pengertian : Suatu usaha untuk mengeluarkan sekret dari dalam paru-paru atau untuk
mempertahankan fungsi otot-otot pernafasan
Tujuan : 1. Untuk mempertahankan, memperbaiki dan mencapai keefektifan dari
seluruh bagian paru-paru, termasuk relaksasi otot-otot pernafasan
2. Untuk mencegah kolaps pada bagian paru-paru yang disebabkan oleh
terhambatnya sekresi sekret
3. Menghindarkan terjadinya bronchopneumoni dan komplikasi
Indikasi : 1. PPOM
2. Berbaring lama
3. Neuromuscular dengan refleks batuk menurun
4. Pasien yang terganggu alat ventilasi
Kontra Indikasi : 1. Pasien dengan kelainan faal hemostasis
2. Pasien dengan tekanan intrakranial yang menigkat
3. Pre operasi carcinoma paru
4. Hemoptue
Kebijakan : Dapat dilakukan oleh dokter dan perawat yang bertugas
Prosedur : Jenis tindakan :
1. Latihan pernafasan <Breathing exercise>
2. Menepuk-nepuk dada <Clapping>
3. Menggetarkan <Vibrating>
4. Posisi drainase

Persiapan pasien :
1. Pasien diberitahu tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Atur posisi pasien sesuai dengan daerah mana yang akan dilakukan
fisioterapi nafas
3. Stetoskop
4. Bantal
5. Handuk
6. Bedak talk

A. Latihan pernafasan <Breathing Exercise>


Tujuan :
Membantu melancarkan pengeluaran secret dan merangsang terjadinya
batuk serta mendapatkan pengembangan paru yang maksimal
RSU AT – MEDIKA
FISIOTERAPI NAFAS

No. Dokumen : Revisi : Halaman :


04.01.14 A 2/3
Jl. Andi Djemma No. 6
Kota Palopo
Ditetapkan Oleh
Direktur RSU. AT - MEDIKA Palopo
STANDAR PROSEDUR Tgl ditetapkan :
OPERASIONAL 01 - 03 - 09
dr. H. Anton Yahya
Bentuk latihan :
 Pernafasan diafragma
Melatih pasien bagaimana bernafas dengan menggunakan diafragma
dengan cara :
a. Pasien dianjurkan menarik nafas lewat hidung dan
menghembuskan lewat mulut secara pelan-pelan
b. Pasien disuruh bernafas dalam seperti padan point “a” dengan
frekuensi 6-20 kali tarik nafas/hembuskan nafas lalu dibatukkan
c. Latihan nafas dilakukan setiap 1-2 jam

 Batuk
Tujuan dari latihan batuk untuk mengeluarkan benda asing dari saluran
nafas secara efisien termasuk mengeluarkan sekret dari traktur
respiratori.
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
o Susunan syaraf pusat
o Kemampuan menarik nafas dalam dan menghembuskan
o Fungsi glottis
o Kekuatan otot dinding abdomen yang cukup

B. Menepuk-nepuk dada <clapping>


Tujuan :
Untuk membantu mengeluarkan sekret dalam paru-paru yang diharapkan
dapat keluar secara gaya berat <Gravitasi>
Caranya :
a. Menepuk-nepuk pada dinding thoraks pasien
b. Penepukan dapat membuat sekret terlepas, sehingga udara masuk ke
paru-paru dan sekret bisa keluar ke arah broncus dan trachea lalu
pasien disuruh batuk
c. Pada waktu penepukan perhatikan keadaan pasien dan reaksi pasien

C. Menggetarkan <Vibrating>
Tujuan :
a. Merangsang terjadinya batuk
b. Membantu melancarkan pengeluaran sekret
Caranya :
a. Pasien disuruh bernafas diafragma
RSU AT – MEDIKA
FISIOTERAPI NAFAS

No. Dokumen : Revisi : Halaman :


04.01.14 A 3/3
Jl. Andi Djemma No. 6
Kota Palopo
Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR Tgl ditetapkan : Direktur RSU. AT - MEDIKA Palopo
OPERASIONAL 01 - 03 - 09
dr. H. Anton Yahya
b. Letakkan kedua tangan di atas dinding thoraks pada waktu pasien
mengeluarkan nafas, kita lakukan tindakan menggetarkan tangan
c. Setalah dilakukan vibrasi sebanyak 3-4 kali, lalu pasien disuruh batuk

D. Posisi drainase
Tujuan :
Dengan posisi drainase, tidak akan terjadi penimbunana sekret di dalam
paru
a. Mencegah terhambatnya seluruh bronchus, dengan demikian
mencegah kolaps dari paru-paru

Beberapa hal yang perlu diperhatikan


a. Perubahan posisi dapat menyebabkan turunnya tekanan darah pada
pasien
b. Dengan hemodinamik yang belum stabil
c. Penempatan posisi pasien yang diperlukan hanya dilakukan sejauh
tidak ada kontraindikasi dari penyakit dasarnya
d. Sebaiknya dilakukan sebelum waktu makan

DOKUMENTASI :
 Suara nafas
 Frekuensi nafas
 Batuk efektif/tidak
 Jumlah produksi sputum
 Warna
 Konsentrasi
 Reaksi pasien selama dilakukan tindakan
Unit Terkait : ICU, IGD, Perawatan

Anda mungkin juga menyukai