Anda di halaman 1dari 8

1.

Pengujian distribusi ukuran partikel pada produk antara merupakan parameter kritis penting
dalam pembuatan sediaan tablet agar didapatkan produk yang memenuhi persyaratan. Hasil yang
heterogen dapat menyebabkan
a. Diameter tablet
b. Variasi berat tablet
c. Ketebalan tablet
d. Kekerasan tablet
e. Kelembapan tablet

2. Binding merupakan permasalahan yang sering terjadi dalam proses pembuatan sediaan tablet.
Penyebab terjadinya hal tersebut adalah
a. Terlalu banyak partikel kecil
b. Pengaturan punch bawah
c. Nilai moisture content > 5 %
d. Lubricant tidak tercampur merata
e. Tekanan pengempaan mesin tablet terlalu kuat

3. Bahan yang memiliki fungsi sebagai massa bulk dan memberikan daya adhesi pada massa serbuk
tablet saat proses granulasi . Apa nama bahan tambahan tersebut ?
a. Amilum manihot
b. Metil selulosa
c. Kolloidon
d. Aerosil
e. Talk

4.Hasil variasi bobot tablet yang tidak seragam merupakan permasalahan yang sering terjadi dalam
proses pembuatan sediaan tablet. Penyebab terjadinya hal tersebut adalah
a. Kelembapan ruangan terlalu besar
b. Pengaturan punch bawah
c. Distribusi ukuran partikel tidak seragam
d. Proses pencetakan terlalu lambat
e. Tekanan pengempaan mesin tablet terlalu kuat

5.Seorang TTK yang bekerja di Industri farmasi, melaksanakan prosedur kerja untuk riset
pengembangan sediaan solida.
R/ Parasetamol 100 mg
Crospovidon 7,5 %
Pvp K-30 1,5 %
Talk 3%
Mg stearat 2%
Avicel 46 %

6. Formula diatas akan dibuat sediaan tablet dengan berat 250 mg sebanyak 500 tablet. Berapa mg
bahan pengikat yang ditimbang
a. 67.500 mg
b. 9.375 mg
c. 3.750 mg
d. 2.500 mg
e. 1.875 mg
7. Pemilihan bahan tambahan seperti binder memiliki peranan penting dalam menentukan mutu
fisik tablet. Bahan ini akan mempengaruhi
a. Keseragaman ukuran granul
b. Kerapuhan tablet
c. Keseragaman diameter tablet
d. Kelarutan tablet
e. Menambah massa bulk

8.Uji Friabilitas merupakan pengujian nilai ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang
dialami sewaktu pengemasan pengiriman dan produksi. Berapa persyaratan uji tersebut
a. Lebih kecil dari 5 %
b. Lebih kecil dari 4 %
c. Lebih kecil dari 3 %
d. Lebih kecil dari 2 %
e. Lebih kecil dari 1 %

9. Uji tekanan titik gelembung pada sediaan steril merupakan tahapan kualifikasi pada membran
filter untuk mendapatkan hasil yang memenuhi persyaratan. Tujuan dilakukan evaluasi tersebut
adalah
a. Menurunkan tekanan selama proses sterilisasi
b. Mengetahui integritas dari pasangan penyaring
c. Mengetahui sisa residu setelah sterilisasi gas
d. Mengetahui kebocoran wadah sediaan
e. Menentukan spesifikasi lubang dan diameter filter

10. Seorang TTK akan melakukan proses fumigasi ruangan pada kelas A . Nama zat kimia yang
digunakan dalam proses sterilisasi tersebut?
a. Formaldehide
b. H2O2 Vapour
c. Methyl bromide
d. Etilen okside
e. β – Propiolakton

11. Setiap periode perlu dilakukan jaminan sterilitas pada autoklaf agar parameter yang telah
ditentukan dapat terpenuhi dengan baik. Bakteri yang digunakan sebagai indikator secara
biologis?
a. Bacillus stearothermophilus
b. Bacillus subtilis
c. Clostridum botulium
d. Pseudomonas sp
e. Staphylo cocci

12. Uji pirogen dilakukan untuk membatasi resiko reaksi demam pada tingkat yang dapat diterima
oleh pasien pada pemberian sediaan injeksi. Sebutkan cara removal yang sesuai adalah
a. Menggunakan reverse osmosis
b. Sterilisasi dengan etilen oksida
c. Sterilisasi dengan sinar ozon
d. Hidrolisa asam dengan larutan HCl 0,02N
e. Sterilisasi dengan sinar gamma
13. Pengendalian udara diruang produksi dikelas B merupakan parameter penting untuk mencegah
terjadinya cross contamination produk. Berapa kali pertukaran udara per jam diruang kelas tersebut
a. LAF kecepatan udara 0,36-0,54 m/detik
b. Aliran udara turbulen dengan pertukaran udara min 20x
c. Aliran udara horizontal dengan pertukaran udara min 20x
d. Pertukaran udara min 20 X
e. Pertukaran udara maks 20 X

14. Rasa nyeri, perih, dan mata memerah sering terjadi saat menggunakan sediaan mata.
Bahan tambahan yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
a. Isotonis agent
b. Thickening agent
c. Lubrikan agent
d. Solubilizing agent
e. Consolven

15. Registrasi obat jadi merupakan prosedur pendaftaran dan evaluasi obat untuk mendapat izin
edar. Berapa jumlah digit nomer registrasi pada produk tersebut
a. 10
b. 15
c. 9
d. 12
e. 13

16. Seorang TTK akan melarutkan zat Kloramfenikol base yang memiliki sifat kelarutan sukar
larut. Berapa perbandingan jumlah pelarut yang diperlukan untuk melarutkan 1 bagian zat
a. 1 sampai 10
b. 10 sampai 30
c. 30 sampai 100
d. 100 sampai 1000
e. 1000 sampai 10.000

17.Seorang TTK akan membuat sediaan larutan oral ketoprofen, yang memiliki kelarutan praktis
tidak larut, tidak stabil degan pelarut organik. Kelarutan zat tersebut dapat ditingkatkan dengan cara
a. Dipilih bahan dalam bentuk garamnya
b. Pengaturan pH-pKa
c. Menambahkan chemical agent
d. Menurunkan ukuran partikel
e. Ditambahkan emulgator

18. Flokulasi merupakan permasalahan yang terjadi dalam proses pembuatan sediaan farmasi.
Bagaimana cara untuk mengatasi hal tersebut
a. Ditambahkan suspending agent
b. Pengaturan pH-pKa
c. Menambahkan chemical agent
d. Meningkatkan luas permukaan partikel
e. Ditambahkan thickening agent
19. Banyak faktor yanng mnyebabkan ketidakstabilan sediaan larutan, salah satunya adalah terjadi
reaksi oksidasi dengan udara. Bahan tambahan yang digunakan untuk mengatasi permasalahan
tersebut adalah
a. Na.EDTA
b. Propilenglikol
c. Sodium benzoat
d. Benzil alkohol
e. Alkohol polihydric
20. Seorang TTK diminta untuk membuat rencana pemasaran beberapa obat bebas yang sedang
promo. TTK tersebut memilih paracetamol tablet, dengan pertimbangan market size besar.

Apakah makna pertimbangan wirausahawan tersebut ?

a. Calon konsumen jumlahnya besar


b. Jumlah calon konsumen terus bertambah
c. Jumlah calon konsumen konsisten
d. Calon konsumen berasal dari kelas menengah ke atas
e. Calon konsumen berasal dari kelas menengah ke bawah
21. Suatu apotek ingin mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sehingga perusahaan
dapat memprediksikan posisinya di dalam pasar terkait penjualan insulin pen.

Analisis apa yang sebaiknya dilakukan perusahaan tersebut ?


A. Analisis Pareto
B. Analisis EOQ
C. Analisis SWOT
D. Diagram Ishikawa
E. Analisis Faktor Eksternal
22. Seorang PSA ingin menetapkan target penjualan apotek dengan meningkatkan omzet penjualan
kosmetik.

Analisis apakah yang sebaiknya dilakukan untuk menetapkan target penjualan yang dimaksud ?
A. Analisis Return on Equity
B. Analisis persentase laba kotor
C. Analisis persentase laba bersih
D. Analisis break even point
E. Analisis pay back period

23. Berikut adalah contoh Neraca Apotek Kami per 31 Desember 2016 :

Tentukan jumlah Aktiva lancar Apotek Kami per 31 Desember 2016


A. Rp 10.500.000
B. Rp. 176.913.500
C. Rp. 235.333.500
D. Rp. 45.770.000
E. Rp. 44.923.500

24. Seorang pemilik toko obat sedang memeriksa laporan keuangan usahanya. Laporan tersebut
mengikhtisarkan pendapatan dan biaya pelaksanaan usaha.

Laporan apakah yang sedang diperiksa wirausahawan tersebut ?

A. Laporan Arus Kas


B. Buku Besar
C. Buku Kas
D. Laporan Laba Rugi
E. Neraca

25. Seorang pria berprofesi sebagai TTK di sebuah Apotek sedang melakukan kegiatan pemeriksaan
buku defecta untuk mengecek persediaan obat yang mau habis. Setelah dilakukan pengecekkan dan
melakukan cross check dengan kartu stok, ternyata persediaan obat yang habis pada hari itu adalah
Analsik.

Termasuk obat apakah dari soal tersebut diatas ?

A. Essential
B. Vital
C. Non Essensial
D. Obat Bebas Terbatas
E. Obat Bebas
26. Seorang Pria berprofesi sebagai TTK di sebuah Apotek “Farmacia ” sedang melakukan kegiatan
pemeriksaan buku defecta untuk mengecek persediaan obat yang mau habis. Setelah dilakukan
pengecekkan dan melakukan cross check dengan kartu stok, ternyata persediaan obat yang habis
pada hari itu adalah Valium tablet dan Braxidin tablet.
Bagaimanakan cara memesan obat tersebut diatas ?
A. TTK menulis SP (Surat Pesanan) khusus Psikotropika obat Valium dan Braxidin untuk keperluan
Apotek “Farmacia” ditulis rangkap 2 kepada Distibutor Farmasi Resmi yang dituju, kemudian SP
ditandatangani oleh APA
B. TTK menulis SP untuk obat Valium dan Braxidin untuk keperluan Apotek “Farmacia” ditulis 2
rangkap kepada PBF resmi yang dituju, kemudian SP ditandatangani oleh APA
C. APA menulis SP khusus Psikotropika untuk obat Valium dan Braxidin sesuai kebutuhan Apotek
“Farmacia” ditulis rangkap 2 ditujukan kepada Distributor Farmasi Resmi, SP ditandatangani APA
dan diserahkan kepada Distributor tersebut
D. APA menulis SP untuk obat Valium dan Braxidin sesuai kebutuhan Apotek “Farmacia” ditulis
rangkap 2 kepada PBF resmi yang dituju, kemudian diserahkan kepada PBF
E. APA / TTK menelpon distributor Resmi obat Psikotropika tersebut kemudian memesannya
sesuai kebutuhan Apotek “Farmacia”, setelah obat dikirim baru SP Psikotropika tersebut yang
telah ditandatangani APA baru diserahkan kepada distributor tersebut.
27. Seorang perempuan berprofesi sebagai TTK di sebuah Apotek “H” sedang melakukan kegiatan
pemeriksaan buku defecta untuk mengecek persediaan obat yang mau habis. Setelah dilakukan
pengecekkan dan melakukan cross check dengan kartu stok, ternyata persediaan obat yang habis
pada hari itu adalah Valium tablet dan Braxidin tablet. Kemudian oleh petugas farmasi di Apotek
tersebut dilakukan pemesanan, setelah dipesan barang dikirim oleh distributor resmi Valium dan
Braxidin dan diterima oleh petugas farmasi di Apotek tersebut.
Bagaimanakan cara penyimpanan dari obat tersebut diatas ?
A. Disimpan dilemari narkotika, pada suhu kamar
B. Disimpan dalam etalase obat, pada suhu kamar
C. Disimpan dalam lemari Narkotika, berdasarkan kelas farmakoterapi dan bentuk sediaan, dan
pada suhu kamar
D. Disimpan dalam lemari Psikotropika, berdasarkan kelas farmakoterapi dan bentuk sediaan, pada
suhu kamar
E. Disimpan dalam etalase obat, berdasarkan kelas farmakoterapi dan bentuk sediaan, pada suhu
kamar
28. Seorang pasien dari rawat inap di suatu Rumah sakit X datang ke Depo Farmasi Rumah Sakit X
rawat inap dengan membawa resep yang kemudian diserahkan oleh TTK diruangan tersebut. TTK
membaca resep tersebut, dan kemudian melakukan pekerjaan kefarmasian. Resep tersebut
berisi :
R/ Valium No. IX
S 3 dd 1 prn
R/ Braxidin No. IX
S 3 dd 1 ½ hac
R/ Vitazyme No. IX
S 3 dd 1 pc

TTK menyiapkan obat tersebut diatas untuk keperluan satu hari, kemudian diberi etiket dan
dimasukkan dalam 3 kotak box (pagi, siang, sore). Setelah siap baru diberikan kepada pasien
diruang rawat inap RS X setiap pagi, siang sore hingga 9 hari

Apakah nama sistem distribusi yang dilakukan oleh Depo Farmasi tersebut ?
A. Individual Prescription (IP)
B. One Day Dose (ODD)
C. Unit Dose Dispensing (UDD)
D. Word Floor Stock (WFS)
E. Kombinasi (IP dan UDD)
29. Seorang perempuan dari rawat inap di suatu Rumah sakit X datang ke Depo Farmasi Rumah Sakit
X rawat inap dengan membawa resep yang kemudian diserahkan oleh TTK diruangan tersebut.
TTK membaca resep tersebut, dan kemudian melakukan pekerjaan kefarmasian. Resep tersebut
berisi :
R/ Valium No. IX
S 3 dd 1 prn
R/ Braxidin No. IX
S 3 dd 1 ½ hac
R/ Vitazyme No. IX
S 3 dd 1 pc

TTK menyiapkan obat tersebut diatas untuk keperluan satu hari, kemudian diberi etiket dan
dimasukkan dalam 3 kotak box (pagi, siang, sore). Setelah siap baru diberikan kepada pasien
diruang rawat inap RS X setiap pagi, siang sore hingga 9 hari

Bagaimanakah cara yang dilakukan oleh petugas TTK depo farmasi agar sesuai dengan sistem
distribusi yang telah ditetapkan oleh Instalasi Rumah Sakit X tersebut ?
A. TTK menulis pada etiket yaitu nama pasien, aturan pemakaian, paraf pada etiket kemudian
menempelkan pada 1 tablet obat valium 3 x sehari 1 tab jika perlu, 1 tablet Braxidin 3 x sehari 1
tablet ½ jam sebelum makan, 1 tablet Vitazyme 3xsehari 1 tablet sesudah makan, dalam kotak
box diberikan setiap pagi, siang dan sore selama 9 hari
B. TTK menulis pada etiket yaitu nama pasien, aturan pemakaian, paraf pada etiket kemudian
menempelkan pada obat valium 3 x sehari 1 tab, Braxidin 3 x sehari 1 tablet ½ jam sebelum
makan, Vitazyme 3xsehari 1 tablet sesudah makan, diberikan setiap pagi, siang dan sore
C. TTK menulis pada etiket yaitu nama pasien, aturan pemakaian, paraf pada etiket kemudian
menempelkan pada obat Valium 3 x sehari 1 tab, Braxidin 3 x sehari 1 tablet ½ jam sebelum
makan, Vitazyme 3xsehari 1 tablet sesudah makan, dengan menyerahkan obat pada pasien
sejumlah resep yang diminta
D. TTK menulis pada etiket yaitu nama pasien, aturan pemakaian, paraf pada etiket kemudian
menempelkan pada 1 tablet obat valium 3 x sehari 1 tab jika perlu, 1 tablet Braxidin 3 x sehari 1
tablet ½ jam sebelum makan, 1 tablet Tripanzym 3xsehari 1 tablet sesudah makan, diberikan
setiap pagi, siang dan sore
E. TTK menulis pada etiket yaitu nama pasien, aturan pemakaian, paraf pada etiket kemudian
menempelkan pada obat valium 3 x sehari 1 tab jika perlu, Braxidin 3 x sehari 1 tablet ½ jam
sebelum makan, Tripanzym 3xsehari 1 tablet sesudah makan, dengan menyerahkan obat pada
pasien sejumlah resep yang diminta
30. Seorang perempuan berprofesi sebagai TTK di sebuah Apotek sedang melakukan kegiatan
penyimpanan Codein..
Bagaimana Persyaratan untuk penyimpanan obat tersebut ?
A. Lemari Kayu dengan Ukuran 40X80X100 cm
B. Lemari Besi dengan kunci ganda
C. Lemari tembus pandang
D. Lemari penyimpanan dengan OTC
E. Gudang
31. Seorang perempuan berprofesi sebagai TTK di sebuah Apotek “H” sedang melakukan kegiatan
pemeriksaan buku defecta untuk mengecek persediaan obat yang mau habis. Setelah dilakukan
pengecekkan dan melakukan cross check dengan kartu stok, ternyata persediaan obat yang
habis pada hari itu adalah Codipront Kapsul. Kemudian oleh petugas farmasi di Apotek tersebut
dilakukan pemesanan, setelah dipesan barang dikirim oleh distributor resmi PBF Kimia Farma
dan diterima oleh petugas farmasi di Apotek tersebut.
Bagaimanakan cara penyimpanan dari obat tersebut diatas ?
A. Disimpan dilemari narkotika, pada suhu kamar
B. Disimpan dalam etalase obat, pada suhu kamar
C. Disimpan dalam lemari Narkotika, berdasarkan kelas farmakoterapi dan bentuk sediaan, dan
pada suhu kamar
D. Disimpan dalam lemari Psikotropika, berdasarkan kelas farmakoterapi dan bentuk sediaan, pada
suhu kamar
E. Disimpan dalam etalase obat, berdasarkan kelas farmakoterapi dan bentuk sediaan, pada suhu
kamar
32. Seorang perempuan berprofesi sebagai TTK di sebuah Apotek “H” sedang melakukan kegiatan
pemeriksaan buku defecta untuk mengecek persediaan obat yang mau habis. Setelah dilakukan
pengecekkan dan melakukan cross check dengan kartu stok, ternyata persediaan obat yang
habis pada hari itu adalah Codipront Kapsul. Kemudian oleh petugas farmasi di Apotek tersebut
dilakukan pemesanan, setelah dipesan barang dikirim oleh distributor resmi PBF Kimia Farma
dan diterima oleh petugas farmasi di Apotek tersebut.

Bagaimanakan cara penyimpanan dari obat tersebut diatas ?


a. Disimpan dilemari narkotika, pada suhu kamar
b. Disimpan dalam etalase obat, pada suhu kamar
c. Disimpan dalam lemari Narkotika, berdasarkan kelas farmakoterapi dan bentuk sediaan, dan
pada suhu kamar
d. Disimpan dalam lemari Psikotropika, berdasarkan kelas farmakoterapi dan bentuk sediaan,
pada suhu kamar
e. Disimpan dalam etalase obat, berdasarkan kelas farmakoterapi dan bentuk sediaan, pada
suhu kamar
33. Seorang perempuan berprofesi sebagai TTK di sebuah Apotek “H” sedang melakukan kegiatan
pemeriksaan buku defecta untuk mengecek persediaan obat yang mau habis. Setelah dilakukan
pengecekkan dan melakukan cross check dengan kartu stok, ternyata persediaan obat yang
habis pada hari itu adalah Codipront Kapsul. Kemudian oleh petugas farmasi di Apotek tersebut
dilakukan pemesanan, setelah dipesan barang dikirim oleh distributor resmi PBF Kimia Farma
dan diterima oleh petugas farmasi di Apotek tersebut.

Bagaimanakan cara pelaporan obat tersebut diatas oleh Apoteker Apotek “H” berdasarkan
Undang – Undang Kesehatan yang berlaku ?

A. APA Apotek “H” setiap 1 bulan sekali melaporkan laporan pemakaian obat Narkotika yang
dimiliki oleh Apotek tersebut kepada Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten atau
Kota dan BPOM setempat serta 1 untuk arsip Apotek “H”. Semua dokumen ditandatangani oleh
APA
B. APA Apotek “H” melakukan pelaporan Narkotika setiap 1 bulan sekali melalui sistem SIPNAP
jaringan internet yang sudah link di Dinkes Kabupaten / kota, Propinsi dan Kemenkes, kemudian
membuat laporan tertulis untuk BPOM setempat dan 1 untuk arsip Apotek yang ditandatangani
oleh APA
C. TTK Apotek “H” setiap 1 bulan sekali melaporkan laporan pemakaian obat Narkotika yang
dimiliki oleh Apotek tersebut kepada Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten atau
Kota dan BPOM setempat serta 1 untuk arsip Apotek “H”.
D. TTK Apotek “H” melakukan pelaporan Narkotika melalui sistem SIPNAP jaringan internet yang
sudah link di Dinkes Kabupaten / kota, Propinsi dan Kemenkes, kemudian membuat laporan
tertulis untuk BPOM setempat dan 1 untuk arsip Apotek
E. APA Apotek “H” melakukan pelaporan Narkotika melalui sistem SIPNAP on line setiap 1 bulan
sekali
Seorang TTK diminta untuk membuat harga jual apotek untuk Cefixime tablet, dengan ketentuan
sebagai berikut :
 Harga dari PBF Cefixime 200 mg 160.000/box (1 box Cefixime terdiri dari 100 tablet)
 PPN : 10%
 Discount 10 %
 Margin obat bebas/bebas terbatas : 15 %
 Margin obat keras : 20 %
 Biaya resep tanpa racikan 10 % dari total harga
 Biaya resep dengan racikan 15 % dari total harga

Sebuah resep meminta :


R/ Cefixime 200 mg tab No XV
S.t.d.d. tab I pc
berapakah harga jual resep tersebut ?

a. Rp 31.363.000
b. Rp 39.363.000
c. Rp 41.363.000
d. Rp 71.363.000
e. Rp 11.363.000

Anda mungkin juga menyukai