Anda di halaman 1dari 9

ANGGOTA REVIEWER

• : ILWAN SAPUTRA ( 2011110005 )


• : MOH.MASFIUL ABDUL ADHIM ( 2011110047)
• : MUHAMMAD CHOIRUL HUDA (2011110030)
• :MUHAMMAD ULUL AZMI ( 2011110046 )
• : M.JUAN FAWWAZI ( 2011110004 )
LATAR BELAKANG
• Kualitas adalah suatu produk yang diartikan sebagai derajat atau tingkatan
dimana produk atau jasa tersebut mampu memuaskan keinginan dari konsumen
(fitness for use). Dengan demikian, kualitas menjadi faktor dasar keputusan
konsumen untuk mendapatkan suatu produk, karena konsumen akan
memutuskan untuk membeli suatu produk dari perusahaan tertentu yang lebih
berkualitas dari pada saingan-sainganya.
TUJUAN PENELITIHAN

• Penelitiandilakukan untuk mengetahui kemampuan proses berdasarkan produk cacat


dengan pendekatan metode six sigma dmaic kemudian untuk mengetahui usulan
penerapan pengendalian kualitas dengan mengalisis penyabab cacat pada proses produksi
tahu kemudian mengupayakan perbaikan berkesinambungan dengan konsep 5w+1h
SIX SIGMA
• Six sigma adalah sistem yang komprehensifdan fleksibel untuk
mencapai,mempertahankan dan memaksimalkan suksesbisnis. Six sigma secara
unik dikendalikan olehpemahaman yang kuat terhadap kebutuhanpelanggan,
penggunaan yang disiplin terhadapfakta, data , analisis statistik dan
perhatianyang cermat untuk mengelola, memperbaikiproses bisnis.
SIX SIGMA
Define Measure Analysis Improve Control

menetapkan tujuan dari kegiatan melakukan menganalisis sistem untuk melakukan tindakan melembagakan sistem yang
perbaikan Six Sigma, Pada tahap ini Pengukuran terhadap mengidentifikasi bagaimana cara perbaikan terhadap ditingkatkan dengan memodifikasi
kamu akan menyeleksi Permasalahan yang untuk menghilangkan kesenjangan permasalahan yang sistem kompensasi dan insentif,
permasalahan yang nantinya akan telah didefinisikan antara kinerja sistem atau proses saat telah diidentifikasi kebijakan, prosedur, MRP,
diselesaikan beserta Biaya, untuk diselesaikan., ini dengan tujuan yang diinginkan. anggaran,
OBSERVASI LAPANGAN
Dari Tabel 1 terlihat bahwa limbah tahu bersifat
asam,
dengan pH rata-rata 3,827. Selain pH yang tidak
memenuhi baku mutu, terlihat juga bahwa limbah
cair
industri tahu memiliki tingkat pencemar organik yang
tinggi dengan nilai BOD, COD, TSS dan minyak dan
lemak berturut-turut mencapai 726 - 1929 mg/L, 1474
- 2258 mg/L, 128 – 352mg/L dan 19 – 28 mg/L yang
telah melewati baku mutu yang ditentukan. Hal ini
diperkirakan karena bahan baku yang digunakan
adalah
kedele yang kaya akan protein dan zat organik, serta
penggunaan asam asetat dalam proses pembuatan
tahu
yang menyebabkan limbah tersebut menjadi asam

Tingginya konsentrasi BOD dan COD juga menunjukkan tingginya aktivitas mikroorganisme dalam
limbah cair industri tahu sehingga akan menurunkan jumlah oksigen terlarut dalam air. Konsentrasi
TSS dan minyak lemak yang tinggi juga akan menyebabkan limbah cair industri tahu sangat keruh dan
berlendir/berbusa.
KESIMPULAN OBSERVASI
Sistem kombinasi constructed wetland dan filtrasi
menggunakan tumbuhan melati air terbukti efektif
dalam
mereduksi parameter pencemar limbah cair industri
tahu
dengan efisiensi reduksi BOD, TSS dan minyak lemak
berturut-turut 52-95%, 46-69% dan 59-79%. Reduksi
pencemar BOD, TSS dan minyak lemak sangat
dipengaruhi waktu detensi (waktu tinggal). Konsentrasi
BOD, TSS dan minyak lemak pada outlet CW menurun
dengan bertambahnya waktu detensi. Waktu detensi
optimum didapatkan pada hari ke 15 dengan
konsentrasi
BOD, TSS dan minyak lemak secara berurut berkisar 97
mg/L, mg/L 40 mg/L dan 4,2 mg/L yang dapat
memenuhi baku mutu

Anda mungkin juga menyukai