Erna Pasanda
Natalia Paranoan
417
Pasanda, Paranoan, Pengaruh Gender dan Pengalaman Audit...418
mukakan bahwa independensi akuntan rupa yang terjadi di Indonesia yaitu laporan
mendapat sorotan tajam diarahkan pada keuangan ganda Bank Lippo tahun 2002 di
perilaku auditor ketika berhadapan dengan mana Bank Lippo menerbitkan 3 versi lapo-
klien yang dipersepsikan gagal menjalankan ran keuangan yang berbeda yang diberikan
perannya sebagai auditor independen. Audi- masing-masing kepada publik (diiklankan
tor dalam dua dekade belakangan ini dipan- di media massa pada 28 November 2002),
dang justru bertindak melayani atau men- laporan ke BEJ pada 27 November 2002 dan
jadi bersikap secara advokasi bagi klien. laporan yang disampaikan kepada manaje-
Penelitian ini mengacu pada penelitian men Bank Lippo pada 6 Januari 2003. In-
yang telah dilakukan oleh Susetyo (2009) vestor kehilangan kepercayaan terhadap in-
yang melihat pengaruh pengalaman audit tegritas penyajian laporan keuangan.
terhadap pertimbangan auditor (audit judg- Dalam melakukan audit, pertimbangan
ment) dengan kredibilitas klien sebagai vari- (judgment) auditor akan sangat mempenga-
abel moderating dan penelitian yang dilaku- ruhi hasil audit. Pertimbangan (judgment)
kan oleh Jamilah (2007) untuk melihat pen- auditor dalam hal ini mencakup materialitas,
garuh gender, tekanan ketaatan dan kom- risiko, biaya, manfaat, ukuran dan karakter-
pleksitas tugas terhadap audit judgment. istik populasi. Seorang auditor harus men-
Dari penelitian Susetyo (2009) ditemu- gumpulkan serta mengevaluasi bukti-bukti
kan bahwa pengalaman audit tidak berpen- yang akan digunakan untuk mendukung
garuh signiikan terhadap pertimbangan au- judgment yang diberikannya di mana bukti-
ditor. Hal ini menunjukkan bahwa pengala- bukti tersebut memberikan dasar yang ra-
man audit tidak mempengaruhi terhadap sional dalam membentuk judgment. Kare-
pertimbangan auditor. Selain itu ditemukan nanya, bila auditor tidak berhati-hati dalam
pula bahwa kredibilitas klien memoderasi menentukan pertimbangannya, kesalahan
pengaruh pengalaman audit terhadap per- dalam pernyataan pendapat dapat saja ter-
timbangan auditor, sehingga dapat disim- jadi. Seorang auditor dalam melakukan tu-
pulkan bahwa variabel kredibilitas klien gasnya membuat audit judgment dipenga-
merupakan quasi moderator. Di sisi lain, ruhi oleh banyak faktor, baik bersifat teknis
pada penelitian Jamilah (2007) yang meng- ataupun non teknis. Aspek perilaku indivi-
gunakan tiga variabel yaitu gender, tekanan du, sebagai salah satu faktor yang banyak
ketaatan dan kompleksitas tugas dapat dis- mempengaruhi pembuatan audit judgment,
impulkan bahwa tidak ada pengaruh perbe- sekarang ini semakin banyak menerima per-
daan gender antara auditor pria dan auditor hatian dari para praktisi akuntansi ataupun
wanita terhadap pengambilan judgment, au- dari akademisi.
ditor dalam situasi adanya tekanan ketaatan Cara pandang auditor dalam menang-
dari atasan maupun klien akan cenderung gapi informasi berhubungan dengan tang-
membuat judgment yang kurang tepat. Se- gung jawab dan risiko audit yang akan di-
lain itu ditemukan pula bahwa situasi tugas hadapi oleh auditor sehubungan dengan
yang kompleks tidak mempengaruhi audi- judgment yang dibuatnya. Faktor-faktor
tor dalam pengambilan judgment untuk me- yang mempengaruhi persepsi auditor dalam
nentukan pendapat terhadap laporan hasil menanggapi dan mengevaluasi informasi ini
auditan. antara lain meliputi faktor pengetahuan,
Akuntan seringkali bersifat subjektif perilaku auditor dalam memperoleh dan
bila ada hubungan yang erat antara kantor mengevaluasi informasi, serta kompleksitas
akuntan publik (KAP) dan kliennya. Auditor tugas dalam melakukan pemeriksaan.
yang paling jujur dan cermat sekalipun akan Faktor gender diduga menjadi salah
secara tidak sengaja mendistorsi angka-ang- satu faktor level individu yang turut mem-
ka sehingga dapat menutupi keadaan keuan- pengaruhi audit judgment seiring dengan
gan yang sebenarnya dari suatu perusahaan. terjadinya perubahan pada kompleksitas tu-
Akibatnya masyarakat menjadi tidak percaya gas dan pengaruh tingkat kepatuhan terha-
dengan keberadaan profesi akuntan pub- dap etika. Temuan riset literatur psikologis
lik. Hal ini cukup beralasan karena banyak kognitif dan pemasaran menyatakan bahwa
laporan keuangan mendapatkan opini wajar gender menjadi salah satu faktor level in-
tanpa pengecualian, tetapi justru mengalami dividual yang dapat berpengaruh terhadap
kebangkrutan setelah opini dikeluarkan sep- kinerja yang memerlukan judgment dalam
erti kasus Enron yang melibatkan KAP Ar- berbagai kompleksitas tugas. Chung dan
thur Andersen di Amerika Serikat. Kasus se- Monroe (2003) menyatakan perempuan leb-
419 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 417-429
ih eisien dan efektif dalam memproses in- terdiri atas waktu penyampaian dan kredi-
formasi dalam tugas yang kompleks diband- bilitas klien terhadap pertimbangan auditor
ing laki-laki karena perempuan lebih memi- dalam mengevaluasi bukti audit. Hasil yang
liki kemampuan untuk membedakan dan diperoleh dari penelitian ini menunjukkan
mengintegrasikan kunci keputusan. Laki- bahwa waktu penyampaian preferensi klien
laki relatif kurang mendalam dalam men- mempengaruhi pertimbangan auditor dalam
ganalisis inti dari suatu keputusan. Hal ini tugas pengungkapan, tetapi tidak dalam tu-
senada dengan penelitian yang dilakukan gas pengukuran dan kredibilitas klien yang
oleh Barbara (2003) yang mengindikasikan tinggi akan mempengaruhi pertimbangan
bahwa pertimbangan moral dan alasan men- auditor dalam kondisi preferensi awal.
dasar dalam etika pada pria dan wanita ber- Preferensi dari klien yang dinyatakan
beda, wanita memiliki pertimbangan moral secara jelas akan mempengaruhi sebuah
yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria. proses auditing dalam perusahaan. Prefer-
Vianna (2008) mengemukakan bahwa ensi dari pihak klien akan berdampak atau
faktor preferensi klien dan pengalaman audit berpengaruh pada penyesuaian dan pe-
dapat mempengaruhi pertimbangan auditor nilaian audit. Hal itu sangat penting karena
khususnya dalam mengevaluasi bukti au- preferensi semacam ini akan mengarahkan
dit. Preferensi klien dalam konsep auditing auditor untuk menerima sebuah perlakuan
terjadi bila klien dengan jelas menyatakan akuntansi yang tepat.
suatu hasil tertentu atau perlakuan akun- Susetyo (2009) mengemukakan bahwa
tansi tertentu yang diinginkan dan auditor preferensi klien akan mempengaruhi proses
berperilaku secara konsisten dengan ke- auditing saat otonomi atau wewenang yang
inginan klien. Biasanya hasil tertentu yang diperoleh sudah mencukupi dan sesuai den-
diinginkan oleh klien yang diaudit adalah gan standar akuntansi. Pengaruh dari pref-
untuk mendapatkan unqualiied opinion se- erensi klien ini menjadi titik pusat untuk
hingga kinerja dari perusahaannya dapat beberapa faktor yang meliputi kapan sebuah
dikatakan baik dan bagi perusahaan yang pesan diterima dan siapa yang mengirim-
go public dapat meningkatkan nilai saham- kan pesan preferensi klien tersebut. Seorang
nya di pasar modal. Untuk mencapai tujuan auditor akan mengevaluasi kredibilitas pi-
tersebut, klien tidak jarang menyatakan hak klien sesuai dengan bukti yang telah
keinginan atas suatu hasil tertentu atau tersedia.
perlakuan akuntansi tertentu agar laporan Studi ini menanyakan pada para audi-
keuangan terlihat baik. Pertimbangan (judg- tor apakah auditor akan terbujuk dengan
ment) auditor dapat menjadi bias terhadap kredibilitas klien yang menyatakan preferen-
perlakuan akuntansi yang dipreferensikan sinya. Pihak klien mencoba membujuk pihak
klien tersebut karena auditor dibayar oleh auditor agar menerima penjelasan dari pihak
klien dan ingin memberikan kepuasan ke- klien. Bukti yang sudah disediakan oleh pi-
pada kliennya untuk mempertahankan bis- hak klien untuk proses auditing adalah us-
nisnya. Di lain pihak, auditor dihadapkan aha persuasif yang bersifat implisit, semen-
pada kemungkinan perkara hukum yang tara preferensi pihak klien adalah sebuah
akan timbul seperti kehilangan reputasi dan usaha yang bersifat eksplisit.
sanksi dari organisasi profesi yang dapat Puspitasari (2011) mengemukakan
menetralkan bias tersebut. bahwa pekerjaan auditor adalah pekerjaan
Koroy (2005) dalam penelitiannya yang melibatkan keahlian (expertise). Gender
mengemukakan bahwa auditor yang kurang dan pengalaman audit akan menentukan
berpengalaman mempunyai kecenderun- pembentukan pertimbangan oleh auditor.
gan yang lebih tinggi dalam menghapuskan Berbagai penelitian auditing menunjukkan
persediaan dibandingkan auditor yang ber- bahwa gender dan pengalaman audit dari
pengalaman. Puspa (2006) dalam peneliti- seorang auditor akan mempengaruhi kin-
annya menyatakan bahwa auditor dengan erja auditor dalam melaksanakan tugas-tu-
tingkat pengalaman yang hampir sama (me- gas yang kompleks terutama dalam caranya
miliki masa kerja dan penugasan yang ham- menghadapi preferensi klien dan informasi
pir sama) ternyata memiliki pertimbangan yang bersifat ambigu maupun yang bersifat
yang berbeda-beda dan sangat bervariasi. bertolak belakang.
Jenkins dan Haynes (2003) dalam Penelitian yang dilakukan di sini dimo-
penelitiannya mengemukakan bahwa pen- tivasi oleh hal-hal yang dikemukakan ter-
garuh dari persuasi atas preferensi klien dahulu. Adapun motivasi yang mendasari
Pasanda, Paranoan, Pengaruh Gender dan Pengalaman Audit...420
penelitian ini yaitu, pertama, dalam pene- Penelitian ini dilakukan pada auditor
litian Chung dan Monroe (2003) ditemukan yang bekerja pada KAP di Makassar Propinsi
bahwa gender berpengaruh terhadap kinerja Sulawesi Selatan dengan menggunakan sur-
yang memerlukan judgment dalam berbagai vey yaitu dengan mengirimkan 62 kuisioner.
kompleksitas tugas. Kedua, penelitian Jami- Kuesioner dalam penelitian ini termotivasi
lah (2007) yang menyatakan bahwa gender dari kuesioner yang dikembangkan oleh Tay-
tidak berpengaruh terhadap audit judgment. lor (2003), Suraida (2003) dan Jenkins dan
Ketiga, Koroy (2005) bahwa pengaruh posisi Haynes (2003) dalam Puspa (2006).
atau preferensi klien terhadap pertimbangan Data primer diperlukan dalam peneli-
auditor dengan memperhatikan karakteris- tian ini adalah data yang diperoleh dari jaw-
tik individual auditor yaitu pengalaman au- aban responden terhadap serangkaian per-
dit. Keempat, penelitian yang dilakukan oleh tanyaan yang diajukan oleh peneliti. Sedan-
Jenkins dan Haynes (2003) mengemukakan gkan responden yang menjawab daftar per-
bahwa pengaruh dari persuasi atas prefer- tanyaan tersebut adalah auditor yang beker-
ensi klien, yang terdiri atas waktu dan kredi- ja di KAP di Makassar Sulawesi Selatan.
bilitas klien, terhadap pertimbangan auditor Kuesioner dikirim langsung kepada re-
dalam mengevaluasi bukti audit. Hasil pene- sponden untuk sampel dengan demikian re-
litiannya menyatakan apakah auditor ter- spon rate diharapkan yang terkumpul mini-
bujuk dengan adanya kredibilitas dari klien mal 20%. Teknik pengambilan sampel dalam
(variabel kontijensi) yang menyatakan pref- penelitian ini adalah random sampling ber-
erensinya atau tidak. Klien mencoba untuk dasarkan pertimbangan (judgment). Variabel
membujuk auditor menerima opininya. dapat dikelompokkan menjadi dua:
Berdasarkan latar belakang penelitian Variabel independen merupakan jenis/
yang diuraikan sebelumnya, permasalahan tipe variabel yang mempengaruhi variabel
dalam penelitian ini adalah: lain yaitu gender dan pengalaman audit, se-
1. Apakah gender berpengaruh terhadap dangkan kredibilitas klien sebagai variabel
pertimbangan (judgment) auditor? moderating. Variabel dependen merupakan
2. Apakah pengalaman audit berpengaruh jenis/tipe variabel yang dijelaskan atau di-
terhadap pertimbangan (judgment) audi- pengaruhi yaitu pertimbangan auditor.
tor? Suatu konsep kultural yang berupaya
3. Apakah gender berpengaruh terhadap membuat pembedaan (distinction) dalam hal
pertimbangan (judgment) auditor den- peran, perilaku, mentalitas dan karakteris-
gan dimoderasi oleh variabel kredibilitas tik emosional antara laki-laki dan perem-
klien? puan yang berkembang dalam masyarakat.
4. Apakah pengalaman audit berpengaruh Gender merupakan variabel independen
terhadap pertimbangan (judgment) au- yang dibedakan menjadi 2 kategori yaitu
ditor dengan dimoderasi oleh variabel pria dan wanita. Gender merupakan varia-
kredibilitas klien? bel dummy dimana 1=pria dan 0=wanita.
Pengalaman Audit (X2) mengukur lamanya
METODE akuntan bekerja sebagai auditor dan ban-
Pengalaman Audit
Kredibilitas Klien
Gambar 1
Model Kerangka Konseptual
421 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 417-429
yaknya penugasan yang pernah ditangani. Teknik pengumpulan data yang digu-
Dalam pertanyaan yang disampaikan pada nakan dalam penelitian ini adalah teknik
kuesioner dikombinasi untuk pengalaman angket (questionare) yang berupa daftar per-
audit adalah lama bekerja sebagai auditor tanyaan yang diberikan kepada responden.
dan berapa banyak penugasan yang per- Alat pengujian yang dilakukan dalam pene-
nah ditangani. Kredibilitas Klien (X3) diukur litian ini adalah analisis regeresi berganda
dengan tinggi rendahnya keahlian (exper- untuk H1 dan H2 serta MRA (Moderated Re-
tise) dan kelayakan sumber untuk dipercaya gression Analysis) untuk H3 dan H4. MRA
(trustworthiness). Variabel ini diukur dengan merupakan aplikasi khusus regresi berganda
menggunakan indikator yang dikembangkan linier di mana dalam persamaan regresinya
oleh Taylor et al. (2003). Dalam hal ini per- mengandung unsur interaksi. Untuk itu
tanyaan yang disampaikan pada kuesioner diformulasikan rumus sebagai berikut:
dikombinasi untuk kredibilitas klien dalam
Y = a + b1X1 + b2 X2 + b3X1*X3 + b4X2*X3 + ε.
kasus pengungkapan kewajiban bersyarat,
...........................................................................(1)
kasus pengukuran ketertagihan piutang da-
Di mana:
gang, kasus penentuan tingkat materialitas,
Y : Pertimbangan Auditor
dan kasus perekayasaan transaksi. Selan-
X1 : Gender
jutnya tiap pertanyaan diukur dengan ska-
X2 : Pengalaman Audit
la numerik yang menggunakan 5 alterna-
X3 : Kredibilitas Klien
tif skor untuk mengukur sikap responden.
a : Intercept
Angka 1 adalah rendah sekali dan angka
b : Koeisien Regresi
5 adalah tinggi sekali. Audit Judgment (Y)
ε : error
adalah variabel dependen dalam penelitian
ini. Pertimbangan auditor dalam penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
ini dibatasi pada special audit yang berke-
naan dengan kasus pertama, pertimbangan Data penelitian dikumpulkan dengan
mengirimkan sebanyak 62 kuesioner. Jum-
yang diminta adalah mengungkapkan atau
lah kuesioner yang kembali melalui sur-
tidak perkara hukum yang akan menimbul-
vey sebanyak 50 kuesioner, sedangkan
kan kewajiban bersyarat bagi klien dan se- kuesioner yang tidak kembali sebanyak
berapa besar keinginan merekomendasikan 12 kuesioner. Kuisioner yang tidak leng-
klien untuk mengungkapkan kejadian terse- kap sebanyak 10 buah sehingga yang dio-
but dalam laporan keuangannya. lah hanya sebanyak 40 buah atau tingkat
Kasus kedua, pertimbangan yang dim- pengebmalian 64,50 %. Adapun tingkat
inta adalah seberapa besar keyakinan akan pengiriman dan pengembalian ditunjukkan
tertagihnya saldo piutang dagang salah satu pada Tabel 1:
debitur klien dan seberapa besarkeinginan Proil 40 responden yang berpartisipasi
merekomendasikan klien untuk membuat dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel
penyesuaian penyisihan piutang tak ter- 2. Dari Tabel 2 tampak bahwa sebagian
tagih. Kasus ketiga, pertimbangan yang di- besar responden yang berpartisipasi adalah
minta adalah seberapa besar keinginannya pria yaitu 25 sebanyak (62.50%) dan sisanya
untuk memperluas sampel bukti audit un- responden wanita sebanyak 15 responden
tuk akun persediaan barang dagang dan se- (37.50%). Berdasarkan usia, responden yang
berapa besar keinginannya untuk membuat berusia 21 – 25 tahun (10 %) adalah 4 respon-
penyesuaian atas akun persediaan barang den; kemudian usia 26 - 30 tahun (47.50%)
dagang. adalah 19 responden terbesar; kemudian
usia 31 - 35 tahun adalah 9 responden
Kasus keempat, pertimbangan yang di-
(22.50%); sedangkan 21 – 25 tahun, 36 - 40
minta adalah seberapa besar keinginannya
tahun dan diatas 41 masing-masing seban-
untuk memperluas pengujian atas indikasi yak 4 responden (10.00%).
perekayasaan transaksi antar group peru- Ditinjau dari sebaran responden dapat
sahaan dan seberapa besar keinginannya dilihat dari jabatannya, responden terban-
merekomendaasikan klien untuk membuat yak adalah auditor senior sebanyak 35 re-
penyesuaian atas selisih harga beli dalam sponden (87.50%) dan sisanya 5 respon-
laporan keuangan klien. Masing-masing den (12.50%) sebagai supervisor. Sedangkan
kasus diukur dengan skala numerik yang tingkat pendidikan responden yang terbesar
menggunakan 5 alternatif skor untuk men- adalah sarjana (S1) sebesar 65.00% (26 re-
gukur sikap responden dari 1 rendah sekali sponden) dan diploma sebanyak 14 responden
sampai 5 tinggi sekali. (35.00%).
Pasanda, Paranoan, Pengaruh Gender dan Pengalaman Audit...422
Hasil Perhitungan
Hasil perhitungan
Analisa Faktor
Variabel reliabilitas Alpha Variabel Indikator
dengan Kaiser’s MSA
Cronbach
diatas 0,50
Pengalaman
65,7 X5, X6 X5, X6
Audit
Kredibilitas
80,5 X7, X10, X13, X16 X X10, X13, X16
Klien
Pertimbangan X8, X9, X11, X12, X14, X X9, X11, X12, X14, X15, X17,
87.3
Auditor X15, X17, X18 X18
Pasanda, Paranoan, Pengaruh Gender dan Pengalaman Audit...424
Sum of Mean
Model Df F Sig.
Squares Square
konsisten dengan penelitian yang dilaku- Hasil penelitian ini senada dengan ha-
kan oleh Zulaikha (2006), Jamilah (2007), sil penelitian Trisnaningsih dan Iswati (2003)
dan Astutik (2007) bahwa gender tidak ber- yang mengatakan bahwa tidak ada perbe-
pengaruh secara signiikan terhadap audit daan kinerja auditor dilihat dari perbedaan
judgment. Juga Hartanto (2001) yang men- gender antara pria dan wanita jika dilihat
gatakan bahwa gender tidak berpengaruh dari kesetaraan komitmen organisasional,
secara signiikan terhadap judgment auditor komitmen profesional, motivasi dan kesem-
yang mendapat tekanan. patan kerja, kecuali kepuasan kerja menun-
Gender diduga menjadi salah satu fak- jukkan adanya perbedaan antara kinerja au-
tor level individu yang turut mempengaruhi ditor pria dan wanita.
audit judgment. Pemahaman gender harus Sedangkan penelitian yang dilakukan
dibedakan dengan jenis kelamin atau sex. oleh Chung dan Monroe (2001) tidak mendu-
Gender adalah sifat yang melekat pada kaum kung penelitian ini yang mengatakan bahwa
laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh gender berpengaruh secara signiikan ter-
faktor-faktor sosial maupun budaya, sehing- hadap audit judgment jika berinteraksi den-
ga lahir beberapa anggapan tentang peran gan kompleksitas tugas.Temuan ini men-
sosial dan budaya perempuan dan laki-la- dukung hasil penelitian Trisnaningsih dan
ki. Perbedaan gender banyak menimbulkan Iswati (2003) bahwa gender tidak berpenga-
ketidakadilan gender yang termanifestasi- ruh terhadap pertimbangan auditor.
kan dalam berbagai bentuk seperti: subor- Hasil pengujian selanjutnya disajikan
dinasi, marginalisasi, beban kerja yang lebih dalam tabel 7.
berat, dan stereotip. Temuan riset literatur Auditor yang berpengalaman kurang
psikologis kognitif dan pemasaran juga me- menyetujui dibandingkan dengan auditor
nyebutkan bahwa wanita diduga lebih eisien yang tidak berpengalaman untuk menyetu-
dan efektif dalam memproses informasi saat jui perlakuan akuntansi yang dipreferensi-
adanya kompleksitas tugas dalam pengam- kan klien, justru auditor staf cenderung leb-
bilan keputusan dibandingkan dengan pria. ih memperhatikan dalam mempertahankan
Barbara (2003) menyatakan wanita umum- dan menyenangkan klien dibandingkan para
nya memiliki tingkat pertimbangan moral partner (Puspa 2006).
yang lebih tinggi dari pada pria. Trisnawati Gusnardi (2003:8) mengemukakan
(2003) menyatakan pengaruh gender terha- bahwa pengalaman audit (audit experience)
dap perbedaan persepsi etika terjadi pada dapat diukur dari jenjang jabatan dalam
saat proses pengambilan keputusan. struktur tempat auditor bekerja, tahun pen-
Mean
Model Sum of Squares Df F Sig.
Square
galaman, gabungan antara jenjang jabatan berpengalaman (partner dan manajer) dalam
dan tahun pengalaman, keahlian yang di- membuat pertimbangan (judgment) men-
miliki auditor yang berhubungan dengan genai going concern tidak dipengaruhi oleh
audit, serta pelatihan-pelatihan yang pernah kehadiran informasi yang tidak relevan. Se-
diikuti oleh auditor tentang audit. Masalah dangkan auditor yang kurang pengalaman-
penting yang berhubungan dengan pengala- nya dalam membuat pertimbangan (judg-
man auditor akan berkaitan dengan tingkat ment) mengenai going concern dipengaruhi
ketelitian auditor. oleh kehadiran informasi yang tidak relevan.
Puspa (2006) mengemukakan bahwa Model regresi variabel pengalaman au-
persuasi atas preferensi klien berdasarkan dit signiikan. Hal ini dapat dilihat dari proba-
pengalaman audit masing-masing respon- bilitas signiikansi untuk pengalaman audit
den dalam penelitian ini memberikan hasil sebesar 0,003 di bawah 0,05 sehingga dapat
yang sangat bervariasi. Hal ini dikarenakan disimpulkan variabel pengalaman audit
setiap responden dihadapkan pada empat mempunyai pengaruh terhadap pertim-
kasus yang berbeda, sehingga judgment bangan auditor. Dalam memberikan suatu
masing-masing responden juga bervariasi pertimbangan auditor dapat berpengaruh
tergantung dari pengetahuan, intuisi, dan walaupun responden tersebut pada umum-
persepsinya masing-masing. Hasil ini juga nya sebagai auditor senior dan supervisor.
memberikan bukti bahwa auditor dengan Temuan ini mendukung hasil penelitian Vi-
tingkat pengalaman yang hampir sama (me- anna (2006) yang menyatakan bahwa pen-
miliki masa kerja dan penugasan yang ham- galaman berpengaruh terhadap audit judg-
pir sama) ternyata memiliki pertimbangan ment, penelitian Koroy (2005) dan Puspa A
yang berbeda-beda dan sangat bervariasi. (2006) yang mengemukakan bahwa bahwa
Boynton et al (2003) menyatakan bah- auditor yang kurang berpengalaman mempu-
wa pengalaman akan mengurangi pengaruh nyai kecenderungan yang lebih tinggi dalam
informasi yang tidak relevan dalam pertim- menghapuskan persediaan dibandingkan
bangan (judgment) auditor. Auditor yang auditor yang berpengalaman.Hasil pengu-
jian penelitian selanjutnya disajikan dalam signiikansi 0,547. Variabel Moderat yang
Tabel 8. merupakan interaksi antara Pengalaman
Taylor et al. (2003:148) mengemuka- Audit dan Kredibilitas Klien ternyata tidak
kan bahwa kredibilitas terdiri dari dua kom- signiikan (p value = 0,433). Sehingga dapat
ponen yaitu keahlian dan kelayakan untuk disimpulkan bahwa variabel Kredibilitas
dipercaya dari sumber yang menyampaikan bukanlah variabel moderating yang dapat
suatu informasi. Kredibilitas sumber yang memengaruhi gender dan pengalaman au-
menyampaikan informasi selanjutnya dibagi dit terhadap pertimbangan auditor. Hal ini
dua yaitu kredibilitas tinggi dan kredibilitas menunjukkan bahwa semakin kredibilitas
rendah. Sumber yang memiliki kredibilitas tinggi maka semakin tinggi keinginan un-
tinggi akan lebih dapat meyakinkan daripa- tuk menungkapkan perkara hukum yang
da yang memiliki kredibilitas rendah. Sema- dihadapi klien (x8) sebesar 40 %, keinginan
kin tinggi keahlian/kompetensi suatu sum- untuk merekomendasi perkara hukum di-
ber semakin tinggi pula keyakinan terhadap dalam laporan keuangannya (x9) sebesar 50
sumber tersebut. Lebih jauh dinyatakan %; semakin tinggi sekali keinginan memper-
bagaimana sebuah kredibilitas klien akan luas sampel bukti audit (x14) sebesar 40 %,
mempengaruhi evaluasi terhadap bukti yang keinginan merekomendasikan klien untuk
ada. Saat kredibilitas dioperasionalisasikan membuat penyesuaian persediaan barang
sebagai suatu bentuk kompetensi atau ke- dagang (x15) sebesar 50%.
cakapan, obyektiitas dan atau integritas, Sebaliknya semakin rendah kredi-
maka hasil akhir yang diperoleh memberi- bilitas maka jawaban responden pada
kan indikasi bahwa auditor akan merasakan umumnya cukup dalam keinginan mem-
bahwa bukti yang diperoleh dari sumber percayai tertagihnya piutang dagang (x11)
yang dapat dipercaya akan lebih bisa dian- sebesar 32,5%, keinginan merekomendasi
dalkan kebenarannya, lebih logis dan mem- untuk mengalokasikan piutang bermasalah
berikan nilai diagnosis yang lebih tinggi kedalam penyisihan piutang tak ter-
dibandingkan informasi yang sama yang di- tagih (x12) sebesar 50%; semakin tinggi
peroleh dari sumber yang kurang dapat di- keinginan memperluas pengujian atas indi-
percaya kredibilitasnya. kasi perekayasaan transaksi (x17) sebesar
Sementara itu Jenkins dan Haynes 42,5% dan keinginan merekomendasikan
(2003) mengemukakan bahwa apakah au- klien untuk membuat penyesuaian selisih
ditor terbujuk dengan adanya kredibilitas harga beli dalam laporan keuangan (x18)
dari klien yang menyatakan preferensinya sebesar 47, 5%. Temuan ini tidak men-
atau tidak. Sumber yang memiliki kredibili- dukung penelitian Jenkins dan Haynes
tas tinggi lebih dipercaya daripada sumber (2003) yang menyatakan bahwa variabel
yang memiliki kredibilitas rendah. Hasilnya, kontinjensi (kredibilitas klien) berpenga-
interaksi yang diprediksikan dalam reaksi ruh pada tercapainya pertimbangan au-
auditor terhadap preferensi klien secara dife- ditor. Hal ini dikarenakan bahwa auditor
rensial dipengaruhi oleh kredibilitas klien, mungkin lebih terbujuk oleh sebuah sum-
tetapi hanya dalam kondisi preferensi awal. ber terpercaya dibandingkan bukti yang
Variabel Kredibilitas Klien memberikan kuat yang tidak jelas apakah bukti tersebut
nilai koeisien parameter - 0,241 dengan mendukung atau menolak preferensi dari pi-
tingkat signiikansi 0,314. Variabel Moderat hak klien akan perlakuan akuntansi yang
yang merupakan interaksi antara gender diinginkan. Dan diperkirakan kredibili-
dan Kredibilitas Klien ternyata tidak signii- tas klien akan dibiaskan untuk kondisi
kan (p value = 0,433), sehingga dapat di- preferensi pada tahap awal karena audi-
simpulkan bahwa variabel kredibilitas klien tor akan bersikap lebih sensitif terhadap
bukanlah variabel moderating. Hasil pen- preferensi dari pihak klien hanya jika pref-
gujian selanjutnya disajikan dalam Tabel erensi ini diketahui sebelum evaluasi atau
9. penilaian akan bukti yang ada.
Dalam menghadapi suatu ketidakpas-
PERTIMBANGAN tian, auditor dituntut untuk bisa membuat
Variabel Pengalaman Audit mem- suatu asumsi yang bisa digunakan untuk
berikan nilai koeisien parameter 1,164 membuat suatu judgment dan mengevaluasi
dengan tingkat signiikansi 0,458. Varia- judgement tersebut (Djaddang dan Parmono,
bel Kredibilitas Klien memberikan nilai 2002). Dalam Jamilah (2007) mengartikan
koeisien parameter 0,366 dengan tingkat judgment sebagai proses yang terus menerus
Pasanda, Paranoan, Pengaruh Gender dan Pengalaman Audit...428
Boynton, W., C. Johnson, W.G, Kell dan R. Koroy, T. R. 2005. “Pengaruh Preferensi
Johnson. 2003. Modern Auditing, 7th Klien dan Pengalaman Audit terha-
Edition. John Willey Sons Inc. New dap Pertimbangan Auditor”, Simposium
York. Nasional Akuntansi VIII, September,
Chung, J. dan G. S. Monroe. 2003. A Re- hal. 917 – 928.
search Note on The Effect of Gender Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi ke-6 Buku 1.
and Task Complexity on Audit judg- Penerbit Salemba Empat. Jakarta
ment. Journal of Behavioral Research, Puspa, A dan E. Diah. 2006. Pengaruh Per-
13, hal .111-125. suasi atas Preferensi Klien dan Pengal-
Djaddang, S dan A. Parmono. 2002. Audi- aman Audit Terhadap Pertimbangan
tor’s Judgement Produk Konsensus Auditor dalam Mengevaluasi Bukti Au-
antara KAP dan Auditor. Media Akun- dit. Tesis Tidak Dipublikasikan. Univer-
tansi. Edisi 25, hal. 48-52. sitas Padjadjaran. Bandung.
Fakih. M. 2006. Analisis Gender dan Trans- Suraida, I. 2003. Pengaruh Etika, Kompe-
formasi Sosial. Tesis tidak Dipublikasi- tensi, Pengalaman, dan Risiko Audit
kan. Jurusan PPB FB UPI. Bandung. terhadap Skeptisisme Profesional Au-
Gusnardi. 2003. Analisis Perbandingan Fak- ditor dan Ketepatan Pemberian opini
tor-faktor yang Mempengaruhi Judg- Akuntan Publik dalam Audit Laporan
ment Penetapan Risiko Audit oleh Au- Keuangan Perusahaan. Disertasi Tidak
ditor yang Berpengalaman dan Auditor Dipublikasikan. Universitas Padjadja-
yang Belum Berpengalaman. Tesis Ti- ran. Bandung.
dak Dipublikasikan. Universitas Padj- Susetyo, B. 2009. Pengaruh Pengalaman
adjaran. Bandung. Audit terhadap Pertimbangan Audi-
Hartanto, Y. H. dan I.W. Kusuma. 2001. tor dengan Kredibilitas Klien sebagai
Analisis Pengaruh Tekanan Ketaatan Variabel Moderating. Tesis tidak Dipub-
terhadap Judgment Auditor. Jurnal likasikan. Semarang. Univesitas Dipo-
Akuntansi Manajemen. Vol. 12, No. 3, negoro.
Desember. Taylor, S.E, A. P. Letitia dan O.S. David.
Isnaeni dan Khadijah. 2007. Perbedaan Kin- 2003. Social Psychology. Prentice-Hall
erja antara Auditor Pria dan Wanita Inc. New Jersey.
pada KAP di Jakarta. Universitas Tri- Trisnaningsih, S dan S. Isnawati. 2003. Per-
sakti Jakarta. bedaan Kinerja Auditor Dilihat dari Segi
Jamilah, S., Z. Fanani dan G. Chandra- Gender ., Simposiun Nasional Akuntan-
rin. 2007. Pengaruh Gender, Tekanan si VI., hal. 1036-1047.
Ketaatan dan Kompleksitas Tugas ter- Vianna. P. 2006. Pengaruh Tekanan Keta-
hadap Audit judgment. Seminar Akun- atan, Kompleksitas Tugas, Pengeta-
tansi Nasional X. huan dan Pengalaman Auditor ter-
Jenkins, J.G. dan C.M. Haynes. 2003. “The hadap Audit judgment. Thesis tidak
Persuasiveness of Client Preferences: Dipublikasikan. Universitas Airlangga
An Investigation of the Impact of Pref- Surabaya.
erence Timing and Client Credibility”. Zulaikha. 2006. “Pengaruh Interaksi Gender,
Auditing: A Journal of Practice & Theo- Kompleksitas Tugas dan Pengalaman
ry, Vol. 22, No.1, Maret, hal. 143 – 154. Auditor terhadap Audit judgment”. Sim-
posium Nasional Akuntansi IX, Padang,
Agustus.