Anda di halaman 1dari 27

LAPORA122267vfJN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KELUARGA BINAAN KAMPUNG PANCUR


POSYANDU DAHLIA
Dosen pembimbing : Ismiyati, S.ST, M.Keb

Kelompok Kp. Pancur

1. Endah Faidah (P27902120054)


2. Fauziah Asadun Nisa (P27902120055)
3. Haifanny Sakinah (P27902120056)
4. Lia Mulyani (P27902120057)
5. Lisya Septiani (P27902120058)
6. Luh Putu Chandrika Sita D (P27902120059)
7. Muthia Annisa (P27902120060)
8. Mutiara Qolbun Salim (P27902120061)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN D III KEBIDANAN

RANGKASBITUNG

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Imunisasi


Sub Pokok Bahasan : Imunisasi dasar kurang lengkap
Sasaran : Ibu dengan balita
Hari/Tanggal : Sabtu,
Waktu : 08.30 WIB - Selesai
Tempat : Di rumah keluarga binaan
Pelaksana : Mahasiswa

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti kegaatan penyuluhan tentang imunisasi dasar
diharapkan pengetahuan ibu mengenai imunisasi dapat bertambah dan dapat
diimplementasikan kepada anaknya.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan ibu
hamil dapat:
1. Memahami pengertian kehamilan
2. Memahami proses perkembangan janin dalam rahim
3. Memahami ketidaknyamanan pada masa kehamilan dan cara
mengatasinya
4. Memahami kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh ibu hamil
5. Memahami hal-hal yang perlu dihindari pada masa kehamilan
6. Memahami tentang aktivitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan ibu
hamil
7. Memahami tentang tanda bahaya kehamilan
8. Memahami bagaimana cara mencegah komplikasi kehamilan
9. Memahami tentang hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk persalinan]
10.Memahami tentang persiapan masa laktasi
11.Memahami tentang manfaat ASI
12.Memahami tentang IMD
III. Materi (Pokok)
1. Pengertian Kehamilan
2. Proses perkembangan janin dalam rahim
3. Macam-macam ketidaknyamanan pada masa kehamilan serta cara
mengatasinya
4. Kebutuhan nutrisi ibu hamil
5. Hal-hal yang perlu dihindari ibu hamil
6. Aktivitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil
7. Tanda-tanda bahaya kehamilan
8. Cara mencegah komplikasi kehamilan
9. Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk persalinan
10. Persiapan masa laktasi
11. Manfaat ASI
12. IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
IV. Kegiatan
Kegiatan Waktu
No Tahapan
Penyuluh Peserta/Sasaran (Menit)

1 Pembukaan - Memberi Salam - Menjawab 5 Menit


- Memperkenalkan diri Salam
- Menyampaikan tujuan - Mendengarkan
dan menyimak

2 Inti - Menyampaikan materi - Menyimak/ 30 menit


- Sesi tanya jawab memperhatikan
- Bertanya

3 Penutup - Menyimpulkan. - Menyimak 10 Menit


- Evaluasi (memberikan - Menjawab
pertanyaan kepada ibu - Ibu dapat
seputarpembahasan yang menjawab
telah disampaikan) pertanyaan yang
- Memberi salam telah diberikan
V. Metode
 Ceramah
 Tanya Jawab
VI. Media
 Proyektor
 Power Point Presentation
VII. Sumber Pustaka

VIII. Evaluasi
Pertanyaan teori yang berhubungan dengan tujuan instruksional khusus:
1. Sebutkan 3 contoh ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil!
Jawaban:
- Pusing
- Mual dan muntah
- Konstipasi
- Sering berkemih
- Heartburn
- Keputihan
- Mudah lelah
2. Sebutkan 3 manfaat ASI!
Jawaban:
- ASI sebagai nutrisi.
- ASI meningkatkan daya tahan tubuh
- Menurunkan risiko mortalitas, risiko penyakit akut dan kronis,
- Meningkatkan kecerdasan
- Menyusui meningkatkan jalinan kasih saying
- Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan
pertumbuhan bayi sampai usia selama enam bulan.
- Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk untuk pertumbuhan
otak sehingga bayi yang diberi ASI Ekslusif lebih pandai.
- Mengurangi resiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak
dan mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.
- Menunjang perkembangan motoric
3. Sebutkan gejala preeklampsia
LAMPIRAN

1. Pengertian Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implentasi. Bila dihitung dari fase
fertilitas hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu. Kehamilan berlangsung dalam 3 trimester, trimester 1
berlangsung dalam 13 minggu, trimester 2, 14 minggu (minggu ke 14
hingga ke27), dan trimester ke 3 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke 40)
(Evayanti, 2015: 7).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari pertama haid terakhir (Prawirahardjo, 2008: 10).

2. Proses Perkembangan Janin


3. Macam-macam Ketidaknyamanan Pada Masa Kehamilan
a. Mual dan muntah
 Penyebab
Faktor hormone kehamilan (HCG), yang menstimulasi produksi
estrogen pada ovarium dan hormon estrogen diketahui
meningkatkan mual muntah- Faktor pencernaan, hormon estrogen
dapat memicu peningkatan asam lambung sehingga membuat mual
muntah.
 Cara Mengatasi
- Pada pagi hari setelah bangun tidur minum air teh manis atau
air jahe manis hangat
- Makan makanan kering yang mengandung karbohidrat seperti
biscuit.
- Makan dengan jumlah kecil tapi sering setiap 1-2 jam
- Hindari makanan pedas, makanan berminyak/berlemak seperti
gorengan- Konsumsi makanan yang mengandung rendah
lemak tetapi kaya protein seperti telur, ikan, keju, kacang
hijau.
- Hindari makanan yang asam seperti buah jeruk, tomat, jambu.
- Minum minimal 2 liter atau 8-10 gelas sehari
- Konsumsi makanan yang mengandung tinggi asam folat
seperti: bayam, kubis, jagung, brokoli dan selada
- Jika mual dan muntah terus berlanjut segera ke bidan atau
dokter.
b. Konstipasi
 Penyebab
- Pengaruh hormon kehamilan (progesteron) dan hormon
pencernaan (motilin)Hormon kehamilan (progesteron)
berperan dalam proses relaksasi pada kerja otot halus.
Peningkatan hormon ini, mengakibatkan gerakan atau
mobilitas organ pencernaan menjadi relaks atau lambat.
Akibatnya, proses pengosongan lambung jadi lebih lama dan
waktu transit makanan di lambung meningkat. Selain itu,
penurunan hormon motilin (hormon pencernaan)
mempengaruhi gerakan peristaltik usus (pijatan di usus, salah
satu aktivitas mencerna makanan) juga melambat sehingga
daya dorong dan kontraksi usus terhadap sisa-sisa makanan
melemah. Alhasil, sisa makanan menumpuk lebih lama di usus
dan sulit dikeluarkan
- Penurunan aktifitas ibu hamil Kurangnya aktivitas dapat
mempengaruhi proses metabolisme di dalam tubuh sehingga
mempengaruhi gerakan peristaltik usus yang menyebabkan
terjadinya sembelit/ susah buang air besar
 Cara Mengatasi
- Konsumsi makanan tinggi serat seperti: roti gandum,
buah(papaya), kacangkacangan dan sayuran (seledri, kubis,
bayam, selada air dll)
- Hindari minum kopi, minuman bersoda dan alkohol serta
hindari rokok
- Minum minimal 2 liter atau 8-10 gelas sehari
- Lakukan latihan fisik (olahraga) ringan seperti jalan pagi
- Mandi atau berendam dengan air hangat
- Lakukan pijat refleksi pada daerah lengkungan kaki secara
melingkar selama 5 menit
- Jika keluhan terus berlanjut segera ke bidan atau dokter.
c. Hearthburn
 Penyebab
- Hormon Kehamilan (Progesterone) Peningkatan hormone
kehamilan (progesterone) sehingga menyebabakan penurunan
kerja lambung dan esophagus bawah akibatnya makanan yang
masuk cenderung lambat dicerna sehingga makanan
menumpuk hal ini menyebabakan rasa penuh atau kenyang dan
kembung.
- Tekanan dari rahim yang semakin membesar karena kehamilan
pada isi lambung.
 Cara mengatasi
- Makan dengan jumlah kecil tapi sering setiap 1-2 jam.
- Hindari makan sebelum tidur, beri jeda 2-3 jam agar makanan
dapat dicerna terlebih dahulu
- Hindari makanan pedas, makanan berminyak/berlemak seperti
gorengan
- Hindari makanan yang asam seperti buah jeruk, tomat, jambu-
Kurangi makanan yang mengandung gas seperti kacang-
kacangan,
- Konsumsi makanan tinggi serat seperti roti gandum, buah
(papaya), kacangkacangan dan sayuran (seledri, kubis, bayam,
selada air, dll)
- Sebaiknya minum setelah selesai makan dan hindari makan
dengan terburu-buru.
- Hindari minum kopi, minuman bersoda dan alcohol serta
hindari rokok
- Atur posisi tidur senyaman mungkin dengan posisi setengah
duduk
- Gunakan pakaian yang longgar dan nyaman
d. Keputihan
 Penyebab
- Keputihan yang keluar dari vagina dikatakan normal karena
meningkatnya hormon kehamilan (estrogen)
- Stress
 Cara mengatasi
- Menjaga kebersihan diri terutama daerah kewanitaan (vagina)
- Mengganti celana dalam sesering mungkin apabila terasa
basah dan lembab
- Membersihkan vagina dengan benar yaitu dengan cara
membasuh vagina dari depan kebelakang setelah buang air
kecil dan buang air besar kemudian mengeringkan dengan
handuk bersih atau tissue.
- Menggunakan bahan celana katun atau yang mudah menyerap
keringat
- Jika keputihan bertambah banyak disertai dengan rasa gatal,
nyeri, panas, demam, cairan bebau dan berubah warna menjadi
kehijauan atau kuning segera ke bidan atau dokter
e. Pusing
 Penyebab
- Hormon kehamilan (progesterone)Peningkatan hormone
menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga darah
cenderung berkumpul di kaki, sehingga menyebabkan
tekanan darah ibu lebih rendah dari biasanya, yang dapat
mengurangi aliran darah ke otak Anda, menyebabkan pusing
sementara
- Anemia Hal ini terjadi karena peningkatan volume plasma
darah yang akan mempengaruhi kadar haemoglobin darah,
sehingga jika peningkatan volume dan sel darah merah tidak
diimbangi dengan kadar hemoglobin yang cukup, akan
mengakibatkan terjadinya anemia.
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Karena aliran darah ke otak berkurang, maka asupan oksigen
pun berkurang sehingga menyebabkan pusing.
- Kadar gula darah rendah yang terjadi karena tubuh
menyesuaikan dengan perubahan pada tubuh selama
kehamilan
- Varises Hal ini terjadi yaitu karena adanya peningkatan
volume plasma darah yang akan mempengaruhi pada kadar
haemoglobin darah ibu sehingga menyebabkan pusing
 Cara Mengatasi
- Konsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti
bayam, kangkung, brokoli, daun ubi jalar, dan sayur-sayuran
berwarna hijau dan daging merah
- Konsumsi makanan bergizi seimbang ( mengandung
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral)
- Minum minimal 2 liter atau 8-10 gelas perhari
- Atur posisi tidur yang nyaman sebaiknya berbaring miring
kiri
- Berbaring dengan posisi kaki lebih ditinggikan
- Hindari posisi tidur terlentang lebih dari 5 menit.
- Istirahat dan tidur yang cukup, siang hari 1-2 jam dan malam
± 8 jam
- Lakukan gerakan ringan ketika berdiri lama
- Kurangi aktivitas yang berat dan melelahkan.
- Hindari perubahan posisi secara tiba-tiba seperti dari posisi
jongkok ke posisi berdiri
- Gunakan pakaian yang longgar dan nyaman
- Lakukan teknik nafas dalam.
- Hindari stress
f. Mudah Lelah
 Penyebab
Selama awal kehamilan, perubahan hormonal mungkin penyebab
kelelahan. Tubuh ibu memproduksi lebih banyak darah untuk
membawa nutrisi ke bayi ibu tumbuh. Kadar gula darah ibu dan
tekanan darah juga lebih rendah. Hormon, terutama peningkatan
kadar progesteron, yang bertanggung jawab untuk membuat ibu
mengantuk. Selain perubahan fisik yang terjadi dalam tubuh ,
perubahan emosi dapat berkontribusi untuk penurunan energi.
Pada akhir kehamilan cepat lelah terjadi disebabkan nokturia
(sering berkemih di malam hari)
 Cara mengatasi
- Minum minimal 2 liter atau 8-10 gelas sehari
- Hindari minum kopi, minuman bersoda dan alcohol serta
hindari rokok
- Konsumsi makanan bergizi seimbang (mengandung
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral)
- Minum susu hangat ± 2 jam sebelum tidur
- Istirahat dan tidur yang cukup, siang hari 1-2 jam dan malam
± 8 jam
- Lakukan latihan fisik ( olahraga) ringan seperti jalan pagi
- Jika keluhan bertambah buruk,disertai rasa sesak nafas,
jantung berdebar-debar, disertai pusing maka segera datang
ke tenaga kesehatan.
g. Sering Kencing
 Penyebab
- Trimester I Selama kehamilan terjadi perubahan pada sistem
perkemihan mulai usia kehamilan 7 minggu, keinginan sering
buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim
yang membesar dan menekan kandung kencing
- Trimester II dan III Seiring bertambah usia kehamilan, berat
rahim akan bertambah dan ukuran rahim mengalami
peningkatan sehingga rahim membesar kearah luar pintu atas
panggul menuju rongga perut. Perubahan ini menyebabkan
tertekannya kandung kemih yang terletakndi depan rahim.
Tertekannya kandung kemih oleh volume rahim
menyebabkan kapasitas kandung kemih berkurang, akibatnya
daya tampung kandung kemih berkurang. HaL ini memicu
meningkatnya frekuensi berkemih.
 Cara mengatasi
- Tetap minum pada siang hari dan mengurangi minum pada 2
jam sebelum tidur
- Hindari minum kopi, minuman bersoda dan alcohol serta
hindari rokok
- Lakukan latihan untuk memperkuat otot-otot dasar panggul,
otot-otot vagina, perut (latihan kegel) Caranya, kerutkan otot-
otot sekitar lubang vagina, saluran kemih dan anus (seperti
ketika menahan kencing). Tahan selama beberapa saat, lalu
lepaskan. Lakukan setidaknya 25 kali pengulangan pada
waktu yang berbeda dalam sehari
- Tidak menahan buang air kecil dan bak sampai kandung
kemih kosong
- Apabila buang air kecil terasa perih, panas, dan keluar darah
segera ke bidan atau dokter
4. Nutrisi yang Diperlukan Ibu Hamil
a. Kalori
Selama trimester kedua dan ketiga kehamilan membutuhkan 300 kalori
per hari. Walaupun peningkatan ini tidak digunakan dalam trimester
pertama, bukan berarti keseimbangan nutrisi tidak penting. Kalori
tambahan ini diperlukan agar berat badan meningkat (total 12 hingga
16 kg selama hamil). Hal ini sangat diperlukan untuk menghasilkan
berat badan bayi yang cukup saat dilahirkan. Sebaiknya pada trimester
pertama, pertambahan bobot hanya 0, 5 kg setiap bulannya. Sedangkan
pada trimester kedua, 0, 5 kg setiap minggunya. Sedangkan di
trimester terakhir (bulan ke9), hanya boleh 0, 5 hingga 1 kg. Kalori
bisa dapatkan dengan mengkonsumsi kacang-kacangan, buah, sereal,
beras merah, sayur, kentang.
b. Protein
Protein sangat diperlukan untuk membangun, memperbaiki, dan
mengganti jaringan tubuh. Ibu hamil memerlukan tambahan nutrisi ini
agar pertumbuhan janin optimal. Protein bisa dapatkan dengan
mengkonsumsi tahu, tempe, daging, ayam, ikan, susu, dan telur.
c. Kalsium
Penelitian menunjukkan bahwa janin memerlukan 13 mg kalsium dari
darah ibu. Janin memerlukan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan
giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan
diambil dari tulang. Akibatnya dapat mengalami pelunakan tulang
(osteomalasia). Kalsium bisa didapatkan dengan mengkonsumsi
produk susu, tahu, brokoli, kacang-kacangan.
d. Zat besi
Kekurangan zat besi akan mengakibatkan pertumbuhan dan
perkembangan janin menjadi terhambat. Kekurangan zat besi dapat
meningkatkan resiko cacat (mortalitas) pada ibu dan janin. Karena
kebutuhan zat besi sulit dipenuhi dari diet pola makan, maka terkadang
pemakaian suplemen disarankan. Zat besi bisa didapatkan dengan
mengkonsumsi bayam, daging merah, hati,ikan, unggas, kerang, telur,
kedelai.
e. Asam folat (vitamin B)
Asam folat yang dikonsumsi sejak masa pembuahan dan awal
kehamilan mampu mencegah cacat lahir pada otak dan tulang
belakang. Penelitian menunjukkan resiko kelainan tulang belakang
(spina bifida) dan kelainan ronggga otak (anensefali) menurun hingga
50%. Sangat disarankan untuk mendapatkan 400 mg asam folat per
hari. Asam folat bisa didapatkan dengan mengkonsumsi jus jeruk
bayam, oatmeal, brokoli, stoberi, dan roti.
f. Cairan
Cairan diperlukan untuk meningkatkan volume darah dan air ketubah.
Minum setidaknya 8 hingga 10 gelas setiap harinya. Mengurangi
asupan cairan tidak akan mengurangi bengkak yang dialami. Namun
dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Konsumsi cairan yang
terbaik adalah air putih, selain itu juga dapat mengkonsumsi sup, jus,
dan teh.
g. Garam
Garam dapat membantu mengatur air dalam darah. Kebutuhan tubuh
akan garam sedikit, sekitar 2000 hingga 8000 mg per hari. Beberapa
ibu yang terkena darah tinggi atau preeklamsia bahkan tidak
memerlukan tambahan akan konsumsi garam.
5. Hal-hal yang Harus Dihindari oleh Ibu Hamil
a. Merokok dan Minum Alkohol
Ibu hamil disarankan untuk berhenti merokok dan mengonsumsi
minuman beralkohol. Kedua kebiasaan tersebut, nyatanya bisa
meningkatkan risiko gangguan pada calon ibu maupun janin.
Kebiasaan minum alkohol pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko
bayi lahir dengan berat badan rendah. Tak hanya itu, alkohol juga
disebut dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada anak.
b. Kafein Berlebih
Konsumsi kafein yang berlebihan menjadi salah satu pantangan ibu
hamil karena dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran, bayi
lahir prematur, dan berat badan lahir bayi rendah. Batas aman
konsumsi kafein harian untuk ibu hamil adalah 200 mg atau setara
dengan 300 ml kopi instan. Perlu diingat pula bahwa kafein tidak
hanya terkandung dalam kopi, tetapi juga ada pada cokelat, teh, dan
minuman berenergi.
c. Stres
Sering stres saat hamil dapat membuat ibu hamil rentan mengalami
depresi. Selain itu, stres berat saat hamil juga bisa memengaruhi
kondisi janin, yaitu mengganggu tumbuh kembang janin dan
meningkatkan risiko terlahir prematur atau lahir dengan berat badan
rendah. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari stres berlebih supaya
janin selalu dalam kondisi sehat. Stres dapat dihindari dengan
melakukan berbagai hal yang Bumil senangi, melakukan meditasi dan
yoga, bercerita dengan pasangan atau keluarga terdekat, dan
memperbanyak waktu istirahat.
d. Mengangkat Benda Berat
Ibu hamil juga tidak disarankan untuk mengangkat atau memindahkan
benda yang berat. Nyatanya, perubahan hormon yang terjadi bisa
membuat tubuh ibu hamil terasa lemah, sehingga mungkin akan
kesulitan mengangkat benda berat dan rentan mengalami cedera serta
nyeri punggung. Selain itu, kebiasaan ini juga bisa memicu bahaya,
seperti perdarahan, persalinan prematur, dan air ketuban pecah dini.
e. Tidur terlentang pada hamil
Tidur terlentang pada hamil rahim akan mendesak diafragma ke atas
sehingga menimbulkan sesak nafas pada ibu. Serta akan mengganggu
aliran darah ibu ke janin.
f. Memiliki berat badan berlebih
Kelebihan berat badan saat hamil dapat meningkatkan risiko tekanan
darah tinggi, diabetes gestasional, dan obesitas pada anak. Oleh karena
itu, ibu hamil harus mengatur asupan kalori harian. Pada trimester
pertama kehamilan, ibu hamil perlu menambah 100 kalori per hari dari
porsi makan sebelum hamil. Sementara pada trimester ketiga, ibu
hamil perlu menambah 300–500 kalori per hari.
6. Aktivitas yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Ibu Hamil
a. Jalan Santai
Jalan kaki santai dan lari santai (joging) adalah pilihan olahraga untuk
ibu hamil yang aman Jalan kaki dan lari santai rutin bermanfaat untuk
melancarkan kerja jantung, melancarkan peredaran darah, dan menjaga
ibu hamil tetap bugar.
b. Berenang
Banyak ahli telah mengatakan kalau renang memiliki berbagai
keistimewaan bagi ibu hamil. Pasalnya, aktivitas fisik ini bisa melatih
otot kaki dan tangan, menstabilkan kinerja jantung, dan menurunkan
berat badan yang berlebih. Ibu bisa melakukan olahraga ini selama 30
menit dalam sehari. Pastikanlah minum air setiap 15 menit, dan segelas
lagi setelah usai berenang.
c. Yoga
Olahraga ini bisa melatih pernapasan dan relaksasi yang dibutuhkan
saat persalinan. Relaksasi inilah yang akan membuat ibu lebih tenang
dan mengurangi rasa takut menghadapi proses persalinan.
d. Menyelam
Menyelam seperti free diving, scuba diving, atau snorkeling adalah
jenis olahraga yang berbahaya untuk ibu hamil sehingga harus
dihindari. Sebab, olahraga tersebut membutuhkan tahan napas, dan
perbedaan tekanan dalam air dapat meningkatkan risiko ibu hamil
mengalami dekompresi pada pembuluh darah. Dekompresi
menyebabkan gelembung gas nitrogen dapat terbentuk dalam aliran
darah bayi ketika Anda muncul ke permukaan, sehingga terjadi
penyumbatan. Kondisi ini meningkatkan risiko keguguran dan cacat
lahir pada bayi yang akan dilahirkan.
e. Lompat Tali
Salah satu gerakan olahraga yang berbahaya saat hamil adalah
melompat. Pasalnya, gerakan melompat dapat meningkatkan risiko
trauma pada serviks (leher rahim) dan vagina.
f. Jam tidur yang cukup
Perihal ibu hamil tidak boleh stres memang benar adanya, pasalnya
jika kadar stres ibu hamil meningkat maka akan mengganggu jam tidur
selama kehamilan. Usahakan untuk memiliki jam tidur selama 7-9 jam
setiap malam.
7. Tanda Bahaya Kehamilan
- Ibu tidak mau makan dan muntah terus
- Berat badan ibu hamil tidak naik pada trimester 2-3
- Perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua
- Bengkak kaki, tangan atau wajah disertai sakit kepala sampai kejang
- Gerakan janin berkurang dan atau tidak ada
- Gerakan janin mulai dirasakan pada kehamilan akhir bulan ke empat.
Gerakan janin normal sebanyak 10 kali dalam 12 jam. Bila ibu
merasakan gerakan janin berkurang atau tidak bergerak, harus segera
memeriksakan diri ke petugas kesehatan di Poskesdes, Puskesmas
atau fasilitas kesehatan lainnya.
- Kelainan letak janin di dalam Rahim
- Ketuban pecah sebelum waktunya
- Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan
- Demam tinggi lebih dari dua hari
8. Komplikasi Kehamilan
a. Anemia
merupakan kondisi ketika tubuh memiliki jumlah sel darah merah
sehat yang lebih rendah dari jumlah normal. Wanita hamil yang
mengalami anemia mungkin akan merasa lelah dan lemah. Namun,
kondisi tersebut bisa diatasi dengan mengobati penyebabnya, serta
dibantu dengan mengonsumsi suplemen zat besi dan asam folat.
b. Tekanan darah tinggi
terjadi ketika arteri yang membawa darah dari jantung ke organ dan
plasenta menyempit. Kondisi tersebut bisa menempatkan ibu dan
bayinya pada risiko berbagai masalah kesehatan. Kondisi tersebut juga
meningkatkan risiko terjadinya banyak komplikasi kehamilan lain,
seperti preeklamsia, solusio plasenta, dan diabetes gestasional. Wanita
hamil dengan tekanan darah tinggi juga berisiko lebih tinggi untuk
melahirkan bayi sebelum waktunya atau persalinan prematur,
melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah, dan kematian bayi.
c. Diabetes gestasional
Diabetes gestasional terjadi ketika seorang wanita yang tidak
mengidap diabetes sebelum kehamilan, mengembangkan kondisi
tersebut selama kehamilan. Perubahan hormon akibat kehamilan
menyebabkan tubuh tidak menghasilkan cukup insulin untuk menjaga
kadar gula darah tetap stabil, atau tidak menggunakannya secara
normal. Akibatnya, glukosa bisa menumpuk di darah dan
menyebabkan diabetes selama kehamilan. Menerapkan pola makan
yang sehat dan mengikuti rencana perawatan yang dianjurkan oleh
dokter kandungan adalah cara terbaik untuk mengurangi atau
mencegah masalah yang terkait dengan diabetes selama kehamilan.
Pasalnya, bila tidak dikontrol, diabetes gestasional bisa menyebabkan
preeklamsia dan melahirkan bayi yang besar yang meningkatkan risiko
kelahiran sesar.
d. Preeklamsia
Preeklamsia adalah komplikasi serius yang bisa mengakibatkan
kelahiran prematur dan kematian. Penyebabnya belum diketahui secara
pasti, namun ada beberapa wanita yang berisiko lebih tinggi untuk
mengalaminya, seperti wanita yang berusia 35 tahun ke atas, memiliki
riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya, memiliki kondisi
medis tertentu (diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit ginjal),
hamil dua atau lebih anak.
e. Persalinan premature
Persalinan prematur terjadi ketika seorang wanita melahirkan sebelum
minggu ke-37 kehamilan. Persalinan tersebut terjadi sebelum organ
bayi, seperti paru-paru dan otak, selesai berkembang. Obat-obatan
tertentu bisa menghentikan persalinan. Dokter biasanya juga
menganjurkan ibu untuk beristirahat total di tempat tidur agar bayi
tidak lahir terlalu dini.
f. Keguguran
Keguguran adalah kematian janin yang terjadi selama 20 minggu
pertama kehamilan. Menurut American Pregnancy Association (APA),
hampir sebanyak 20 persen kehamilan di antara wanita sehat akan
berakhir dengan keguguran. Terkadang, hal ini bisa terjadi bahkan
sebelum seorang wanita menyadari kehamilannya. Dalam kebanyakan
kasus, keguguran tidak bisa dicegah. Kehilangan kehamilan setelah
minggu ke-20 kehamilan disebut lahir mati. Sering kali penyebabnya
tidak diketahui. Masalah yang bisa menyebabkan bayi lahir mati,
antara lain adanya masalah dengan plasenta, masalah kesehatan kronis
pada ibu, dan infeksi.
g. Infeksi
Selama kehamilan, bayi dalam perut ibu terlindungi dari banyak
penyakit, seperti flu biasa atau sakit perut. Namun, beberapa infeksi
bisa berbahaya bagi ibu, bayi, atau keduanya. Infeksi HIV, virus
hepatitis, penyakit menular seksual dan tuberkulosis bisa berdampak
buruk pada kehamilan dan mungkin memberikan konsekuensi serius
bagi ibu, hasil kehamilannya dan bayinya. Oleh karena itu, melakukan
skrining dan mengobati infeksi tersebut sedini mungkin dan
mendapatkan vaksinasi terhadap virus, seperti hepatitis B dan human
papillomavirus penting untuk mencegah dampak buruk yang tidak
diinginkan pada kehamilan.

9. Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Persalinan


 Sarana dan prasarana
Pastikan fasilitas pelayanan kesehatan yang akan digunakan untuk
melahirkan, seperti Poskesdes, Puskesmas Pembantu, Puskesmas,
klinik bersalin atau rumah sakit
 Pembiayaan
Persiapkan dana untuk persiapan melahirkan dengan mengikuti
Dasolin atau Tabulin, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), asuransi
kesehatan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), atau
Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan.
 Pendonor
Persiapkan pendonor yang memiliki golongan darah yang sama
dengan ibu bersalin, upayakan pendonor berasal dari orang terdekat
(keluarga atau tetangga)
 Perlengkapan ibu dan bayi
- Perlengkapan ibu hamil untuk persalinan adalah sarung, kain
panjang, pembalut, handuk, gurita
- Perlengkapan bayi adalah baju bayi, topi, popok, dua selimut,
waslap dan handuk
 KB Pascapersalinan
Sejak masa kehamilan ibu sudah merencanakan alat kontrasepsi yang
akan digunakan setelah persalinan melalua, kesepakatan suami-istri
 Hati-hati 3 terlambat
- Terlambat mengambil keputusan untuk mencari upaya medis
kedaruratan
- Terlambat tiba di fasilitas kesehatan
- Terlambat mendapat pertolongan medis yang adekuat
 Buku KIA
Buku KIA berisi catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin dan ifas) dan
anak ( bayi baru lahir dan anak balita) serta berbagai informasi cara
memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak. Buku KIA tersedia di
fasilitas kesehatan (Posyandu, Polindes, Poskesdes, Pustu, Puskesmas,
Bidan, Dokter Praktik, Rumah Bersalin dan Rumah Sakit )
10. Persiapan Masa Laktasi saat Kehamilan
a. Pengetahuan Ibu
Salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah
pengetahuan. Pengetahuan yang benar tentang ASI eksklusif akan
meningkatkan capaian ASI eksklusif dan anak-anak akan dapat
tumbuh secara optimal.
b. Nutrisi
Peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil
harus mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, dan
minuman cukup cairan, upayakan menu seimbang. Kekurangan atau
kelebihan akan berdampak pada janin. Pemenuhan nutrisi pada
trimester 1, terutama hingga akhir tahap fetal dini (kehamilan 18
minggu) sangat penting, karena nutrien yang di konsumsi akan sangat
mendukung pembentukan organ janin. Ibu menyusui penting untuk
mengkonsumsi makanan yang bergizi bagi ibu yang sedang menyusui.
Hal itu dikarenakan makanan sehat untuk ibu menyusui itu bisa
membuat ASI ibu menjadi berkualitas dan membuat produksi ASI
melimpah. Tidak hanya itu saja makanan tersebut bermanfaat bagi bayi
yang ibu susui.
c. Pola Istirahat
Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi
tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan
yang tidak disukainya. Wanita hamil juga harus menghindari posisi
duduk, berdiri dalam waktu yang sangatlama. Ibu hamil harus
mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang mendukung
kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut
malam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus dipertimbangkan dan
kalau mungkin dikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam ±
sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur siang ± 1 jam.
d. Personal Hygiene pada Payudara
Personal Hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan
ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan kotor
yang banyak mengandung kuman-kuman. Payudara yang sehat dan
dirawat dngan baik mampu untuk membantu melancarkan produsi
ASI. Hal ini berpengaruh pada proses pemberian ASI, sehingga
pemberian ASI menjadi lebih mudah dan aman bagi ibu maupun buah
hati. Puting susu adalah salah satu bagian dari payudara yang sangat
penting dalam proses menyusui, ibu menyusui harus rajin merawatnya
agar selalu bersih sehingga memberikan kenyamanan bagi buah hati.
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama masa kehamilan
sampai masa menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-
satunya penghasil ASI yang merupakan makanan pokok bayi yang
baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin. Perawatan
payudara dan puting susu akanmembantu melenturkan dan
menguatkanputting suusu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu,
serta merangsang kelenjar-kelenjar payudara untuk memproduksi air
susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar.
e. Dukungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan ibu menyusui bayinya secara esklusif. Keluarga
(suami, orang tua, mertua, ipar dan sebagainya) perlu diinformasikan
bahwa seorang ibu perlu dukungan dan bantuan keluarga agar ibu
berhasil menyusui secara ekslusif. Bagian keluarga yang mempunyai
pengaruh yang paling besar terhadap keberhasilan dan
kegagalanmenyusui adalah suami. Masih banyak suami yang
berpendapat salah, yang menganggap menyusui adalah urusan ibu dan
bayinya. Peranan suami akan turut menentukan kelancaran refleks
pengeluaran ASI (let down reflek) yang sangat dipengaruhi oleh
keadaan emosi atau perasaan ibu (Roesli, 2008).
11. Manfaat ASI
a. Manfaat ASI bagi Bayi
Banyak manfaat pemberian ASI khususnya ASI ekslusif yang dapat
dirasakan yaitu (1) ASI sebagai nutrisi. (2) ASI meningkatkan daya
tahan tubuh (3) menurunkan risiko mortalitas, risiko penyakit akut dan
kronis, (4) Meningkatkan kecerdasan, (5) Menyusui meningkatkan
jalinan kasih sayang (6) Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi
semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia selama enam bulan.
(7) Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk untuk
pertumbuhan otak sehingga bayi yang diberi ASI Ekslusif lebih
pandai. (8) Mengurangi resiko terkena penyakit kencing manis, kanker
pada anak dan mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.
(9) Menunjang perkembangan motorik (WHO, 2010; Roesli (2000)
dalam Haniarti, 2011).
b. Manfaat ASI bagi Ibu
Manfaat ASI bagi ibu antara lain (1) Pemberian ASI memberikan 98%
metode kontrasepsi yang efisien selama 6 bulan pertama sesudah
kelahiran bila diberikan hanya ASI saja (ekslusif) dan belum terjadi
menstruasi kembali, (2) menurunkan risiko kanker payudara dan
ovarium, (3) membantu ibu menurunkan berat badan setelah
melahirkan (4) menurunkan risiko DM Tipe 2 (5) Pemberian ASI
sangat ekonomis, (6) mengurangi terjadinya perdarahan bila langsung
menyusui setelah melahirkan (7) mengurangi beban kerja ibu karena
ASI tersedia dimana saja dan kapan saja (8) meningkatkan hubungan
batin antara ibu dan bayi (WHO, 2010; Aprilia, 2009).
c. Manfaat ASI bagi Keluarga
Adapun manfaat ASI bagi keluarga (1) Tidak perlu uang untuk
membeli susu formula, kayu bakar atau minyak untuk merebus air,
susu atau peralatan (2) Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya
lebih sedikit (hemat) dalam perawatan kesehatan dan berkurangnya
kekhawatiran bayi akan sakit, (3) Penjarangan kelahiran karena efek
kontrasepsi dari ASI ekslusif, (4) Menghemat waktu keluarga bila bayi
lebih sehat (5) Pemberian ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat
tenaga bagi keluarga sebab ASI selalu siap tersedia (Aprilia, 2009).
12. Kandungan ASI
a. Karbohidrat
Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai
salah satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat
dalam ASI hampir dua kali. Karnitin mempunyai peran membantu
proses pembentukan energi yang diperlukan untuk mempertahankan
metabolisme tubuh. Konsentrasi karnitin bayi yang mendapat ASI
lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat susu formula.
Karbohidrat dalam ASI merupakan nutrisi yang penting untuk
pertumbuhan sel syaraf otak dan pemberi energi untuk kerja sel-sel
syaraf. Selain itu karbohidrat memudahkan penyerapan kalsium
mempertahankan faktor bifidus di dalam usus (faktor yang
menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya dan menjadikan
tempat yang baik bagi bakteri yang menguntungkan) dan mempercepat
pengeluaran kolostrum sebagai antibodi bayi.
b. Protein
Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dari
protein susu sapi. Protein dalam ASI dan susu sapi terdiri dari protein
whey dan kasein. Whey merupakan suatu koloid terlarut, sedangkan
kasein merupakan koloid tersuspensi. Berdasarkan perbedaan jenis
koloid tersebut, whey tahan terhadap suasana asam, lebih mudah larut
dalam air, dan lebih mudah diserap oleh usus bayi. Selain itu, whey
mempunyai fraksi asam amino fenilalanin, tirosin, dan metionin lebih
rendah dibanding kasein, tetapi dengan kadar taurin lebih tinggi.
Laktoferin mengikat zat besi dan mencegah pertumbuhan bakteri yang
memerlukan zat besi. IgA melindungi saluran cerna bayi dari infeksi,
sedangkan lisozim membunuh bakteri dengan merusak membran
bakteri. Secara spesifik, protein di dalam ASI terdiri dari: IgA, IgG,
dan IgM sekretorik, yaitu jenis antibodi yang berperan melindungi
tubuh dari bakteri dan virus, serta mencegah alergi. Lysozim, yaitu
enzim yang melindungi tubuh dari bakteri buruk Salmonella dan
E.Coli.
c. Lemak
Kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah kemudian meningkat
jumlahnya. Lemak dalam ASI berubah kadarnya setiap kali diisap oleh
bayi dan hal ini terjadi secara otomatis. Komposisi lemak pada lima
menit pertama isapan akan berbeda dengan hari kedua dan akan terus
berubah menurut perkembangan bayi dan kebutuhan energi yang
diperlukan. Jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak rantai
panjang yang dibutuhkan oleh sel jaringan otak dan sangat mudah
dicerna karena mengandung enzim Lipase. Lemak dalam bentuk
Omega 3, Omega 6 dan DHA yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan sel-sel jaringan otak.
d. Mineral
ASI mengandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relatif
rendah, tetapi bisa mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 6
bulan. Zat besi dan kalsium dalam ASI merupakan mineral yang
sangat stabil dan mudah diserap dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh
diet ibu. Mineral dalam ASI mempunyai kualitas yang lebih baik dan
lebih mudah diserap dibandingkan mineral dalam susu sapi. Mineral
utama dalam ASI adalah kalsium yang mempunyai fungsi untuk
pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf dan
pembekuan darah. Walaupun kadar kalsium ASI lebih rendah dari susu
sapi, tingkat penyerapannya lebih besar. Penyerapan kalsium
dipengaruhi oleh kadar fosfor, magnesium, vitamin D, dan lemak
Kandungan zat besi dalam ASI ataupun susu formula rendah serta
bervariasi. Namun bayi yang mendapat ASI mempunyai risiko lebih
kecil untuk mengalami kekurangan zat besi dibandingkan bayi yang
mendapat susu formula.14 Hal ini karena zat besi yang berasal dari
ASI lebih mudah diserap, yaitu 20-50% dibandingkan hanya 4-7%
pada susu formula.
e. Vitamin
ASI mengandung vitamin yang lengkap yang dapat mencukupi
kebutuhan bayi sampai 6 bulan kecuali vitamin K, karena bayi baru
lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K. Kandungan
vitamin yang ada dalam ASI antara lain vitamin A, vitamin B dan
vitamin C.
13. Faktor yang Menyebabkan Tidak Berhasilnya ASI
 Pendidikan dan pengetahuan tentang menyusui.
 Praktik menyusui yang kurang baik: pelekatan yang salah (penyebab
paling umum), terlambat memulai pemberian ASI, pemberian ASI
dengan waktu tetap, bayi tidak diberi ASI pada malam hari, bayi
menyusu dengan singkat, menggunakan botol, dot, dan memberikan
makanan serta cairan selain ASI.
 Perawatan tindak lanjut rutin dan tepat waktu
 Dukungan keluarga dan sosial.
 Faktor psikologis ibu: tidak percaya diri, khawatir, stres, depresi, tidak
suka menyusui, bayi menolak, kelelahan.
 Kondisi fisik ibu: penyakit kronik (misalnya: tuberkulosis (TB), anemia
berat, penyakit jantung rematik), menggunakan pil KB, diuretik, hamil,
gizi buruk, alkohol, merokok, sebagian plasenta tertinggal (jarang).
 Kondisi bayi: bayi sakit atau mempunyai kelainan bawaan yang
mengganggu kemampuan minum/mengisap.
14. IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
a. Pengertian IMD
Inisiasi Menyusui Dini dalam istilah asing sering di sebut early
inisiation breastreeding adalah memeri kesempatan kepada bayi baru
lahir untuk mmenyusu sendiri pada ibu dalam satu jam pertama
kelahirannya. Ketika bayi sehat diletakkan di atas perut atau dada ibu
segera setelah lahir dan terjafi kontak kulit (skin to skin contact)
merupakan pertunjukan yang menakjubkan, bayi akan bereaksi oleh
karena rangsangan sentuhan ibu, dia akan brgerak di atas perut ibu
dan menjangkau payudara. (Roesli, 2008)
b. Manfaat IMD
 Manfaat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) untuk Bayi (Bergstrom,
2007)
- Menurunkan angka kematian bayi karena hypothermia
- Dada ibu menghangatkan bayi dengan suhu yang tepat.
- Bayi mendapatkan kolostrum yang kaya akan antibodi, penting
untuk pertumbuhan usus dan ketahanan bayi terhadap infeksi
- Bayi dapat menjilat kulit ibu dan menelan bakteri yang aman,
berkoloni di usus bayi dan menyaingi bakteri pathogen
- Menyebabkan kadar glukosa darah bayi yang lebih baik pada
beberapa jam setelah persalinan
- Pengeluaran mekonium lebih dini, sehingga menurunkan
intensitas ikterus normal pada bayi baru lahir
 Manfaat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) untuk Ibu
- Ibu dan bayi menjadi lebih tenang.
- Jalinan kasih sayang ibu dan bayi lebih baik sebab bayi siaga
dalam 1-2 jam pertama.
- Sentuhan, jilatan, usapan pada putting susu ibu akan
merangsang pengeluaran hormon oxyitosin.
- Membantu kontraksi uterus, mengurangi risiko perdarahan dan
mempercepat pelepasan plasenta

Anda mungkin juga menyukai