Anda di halaman 1dari 4

Nama: Aina Zada Tiffany

NRP: 2102013
Kelas: 1C Rehsos
Matkul: Masalah Sosial dan Realitas Sosial Masyarakat

Teori Kebutuhan Manusia

Membaca pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan, tidak bisa lepas dari teori motivasi yang
menjadi landasannya. Ada tujuh belas konsep dasar yang digunakan Maslow dalam memahami
manusia secara menyeluruh di antaranya adalah: Pertama, manusia adalah individu yang
terintegrasi penuh. Kedua, karakteristik dorongan atau kebutuhan yang muncul tidak bisa
dilokasikan pada satu jenis kebutuhan tertentu. Ketiga, kajian tentang motivasi harus menjadi
bagian dari studi tentang puncak tujuan manusia. Keempat, teori motivasi tidak dapat mengabaikan
tentang kehidupan bawah sadar. Kelima, keinginan yang mutlak dan fundamental manusia adalah
tidak jauh dari kehidupan sehari-harinya. Keenam, keinginan yang muncul dan disadari, seringkali
merupakan pencetus dari tujuan lain yang tersembunyi. Ketujuh, teori motivasi harus
mengasumsikan bahwa motivasi adalah konstan dan tidak pernah berakhir, dan masih ada
beberapa konsep dasar lainnya. Teori motivasi Maslow ini berguna untuk memberikan argumen
yang kuat dalam penggunaan struktur kebutuhan sebagai penggerak motivasi manusia secara
menyeluruh. Inilah yang menjadi ciri khas pemikiran Maslow sebelum ada filsafat manusia
sebelumnya. Teori motivasi Maslow ini berguna untuk memberikan argument yang kuat dalam
penggunaan struktur kebutuhan sebagai penggerak motivasi manusia secara menyeluruh. Inilah
yang menjadi ciri khas pemikiran Maslow sebelum ada filsafat manusia sebelumnya. Yaitu tentang
kebutuhan manusia. Struktur teori Maslow yang menyeluruh dibangun atas landasan hierarki
kebutuhan yang lain. Maslow membagi hierarki kebutuhan kedalam lima tingkat dasar kebutuhan
yaitu:
1. Kebutuhan Akutualisasi
Setiap orang ingin mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal ini merupakan kebutuhan
untuk mewujudkan segala kemampuan (kebolehannya) dan seringkali nampak pada hal-hal yang
sesuai untuk mencapai citra dan citadiri seseorang. Dalam motivasi kerja pada tingkat ini
diperlukan kemampuan manajemen untuk dapat mensinkronisasikan antara cita diri dan cita
organisasi untuk dapat melahirkan hasil produktivitas organisasi yang lebih tinggi.
Teori Maslow tentang motivasi secara mutlak menunjukkan perwujudan diri sebagai pemenuhan
(pemuasan) kebutuhan yang bercirikan pertumbuhan dan pengembangan individu. Perilaku yang
ditimbulkannya dapat dimotivasikan oleh manajer dan diarahkan sebagai subjek-subjek yang
berperan. Dorongan yang dirangsang ataupun tidak, harus tumbuh sebagai subjek yang memenuhi
kebutuhannya masing-masing yang harus dicapainya dan sekaligus selaku subjek yang mencapai
hasil untuk sasaran-sasaran organisasi.

2. Kebutuhan penghargaan (Esteem Needs)


Kebutuhan akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan simbol-simbol
dalam status seseorang serta. prestasi yang ditampilkannya. Example, setiap karyawan memiliki
prestasi masing-masing, dalam hal itu mereka berkompetisi dalam menyelesaikan tugas sebaik-
baiknya, setelah pencapaian usaha mereka dinilai baik oleh organisasi dan atasan, biasanya mereka
diberikan piagam, atau suatu emblem yang dapat menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang
berhasil dalam bidangnya sesuai dengan yang diharapkan organisasi. Kebutuhan akan hal tersebut
memancing mereka untuk terus giat menapaki bidangnya masing-masing.
3. Kebutuhan kasih sayang (social needs)
Kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau antar
kelompok. Kebutuhan akan diikutsertakan, meningkatkan relasi dengan pihak-pihak yang
diperlukan dan tumbuhnya rasa kebersamaan termasuk adanya sense of belonging dalam
organisasi. Example, biasa lebih diperlukan oleh karyawan yang diharuskan bekerja dibalik meja
atau computer, terutama seperti mereka yang bekerja sebagai administrator dalam suatu jejaring
sosial, meskipun mereka bisa bersosialisasi lewat dunia maya, tetap saja mereka membutuhkan
kehadiran orang-orang sekitar yang dapat diajak kerja sama dan bisa diajak berbicara sambil
menunjukkan emosinya.

4. Kebutuhan keamanan dan keselamatan (Safety Needs)


Kebutuhan ini mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminan seseorang dalam
kedudukannya, jabatannya, wewenangnya dan tanggung jawabnya sebagai karyawan. Dia dapat
bekerja dengan antusias dan penuh produktivitas bila dirasakan adanya jaminan formal atas
kedudukan dan wewenangnya. Example, kebutuhan ini lebih dibutuhkan bagi seseorang
yangbekerja dalam organisasi yang menghasilkan produk berupa barang, tidak hanya keselamatan
dan keamanan dalam kedudukan, tetapi keamanan dan keselamatan pekerjaan itu sendiri, seperti
para buruh yang bekerja pada pabrik yang mengolah bahan kimia, mereka butuh rasa keamanan
yang tinggi.

5. Kebutuhan yang bersifat fisiologis (lahiriyah)


Kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal pokok, sandang, pangan dan papan. Teori ini bisa dikatakan
sebagai suatu hal yang memang mendasari seseorang untuk melakukan sesuatu demi mendapatkan
kebutuhan ini. Example, Bagi karyawan, kebutuhan akan gaji, uang lembur, rumah, kendaraan dll,
yang merupakan kebutuhan pokok, menjadi motif dasar dari karyawan itu sendiri mau bekerja,
menjadi efektif dan dapat memberikan produktivitas yang tinggi bagi organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Muazaroh, Siti. Kebutuhan Manusia dalam Pemikiran Maslow


Auda, Jasser. 2013. Maqasid Untuk Pemula. Yogyakarta: Uin Sunan Kalijaga
Lena, Larsen. 2009. Exploring Refrom. London: I.B Tauris
Melalui file:///C:/Users/user/Downloads/287230072%20(3).pdf
(diakses pada tanggal 9 Febuari 2022)

Anda mungkin juga menyukai