Disusun oleh :
KOTA TASIKMALAYA
2021
IDENTITAS SISWA
IDENTITAS SISWA
i
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha esa atas
berkat dan rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
penelitian yang berjudul “PENENTUAN KADAR OKSIGEN TERLARUT
DALAM BERBAGAI MACAM SAMPEL LIMBAH CAIR SECARA
KUALITATIF” tepat pada waktunya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH.............................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan Penelitian.................................................................................................1
C. Manfaat Penelitian...............................................................................................2
D. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan........................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3
1. Tinjauan Pustaka.................................................................................................3
2. Prosedur................................................................................................................3
3. Alat dan Bahan.....................................................................................................3
4. Data Pengamatan.................................................................................................4
5. Pembahasan..........................................................................................................6
6. Kesimpulan...........................................................................................................8
BAB III KERANGKA KONSEP....................................................................................9
A. Waktu dan Tempat.................................................................................................9
B. Rencana Kegiatan...................................................................................................9
BAB IV PENUTUP........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11
v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan
metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan
keterangan yang berkaitan dengan pemahaman serta pembuktian
kebenaran ataupun ketidak-benaran suatu asumsi atas hipotesis di bidang
ilmu pengetahuan. Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran
dilakukan dengan kerangka landasan yang mengandung dua unsur penting
yaitu pengamatan (observation) dan penalaran (reasioning) bagi
terciptanya ilmu pengetahuan.
Dalam melakukan penelitian kita perlu mengikuti aturan atau
kaidah yang berlaku, agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan
valid. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksud dari cara
ilmiah adalah bahwa kegiatan penelitian bersandar pada ciri-ciri keilmuan,
yakni rasional, sistematis dan empiris.
Ada dua kriteria untuk menentukan kadar mutu ilmiah suatu
penelitian, yaitu :
1. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang
diteliti.
2. Kemampuan untuk meramalkan sampai dimana kesimpulan yang sama
dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat atau waktu
yang lain.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian secara keseluruhan dari yang ingin dicapai dalam
penelitian, antara lain adalah :
1. Untuk memperoleh pengetahuan atau penemuan baru.
2. Untuk membuktikan atau menguji kebenaran dari pengetahuan yang
sudah ada.
3. Untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.
1
C. Manfaat Penelitian
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjauan Pustaka
Oksigen terlarut atau Dissolved Oxygen atau disingkat dengan DO
atau sering juga disebut dengan kebutuhan oksigen (Oxygen demand)
adalah sejumlah oksigen yang terlarut dalam suatu perairan. Nilai DO
yang biasanya dapat diukur dalam bentuk konsentrasi dan satuan dari DO
adalah jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu perairan.
2. Prosedur
1) Bilas DO meter dengan Aquadest dan Sampel
2) Hidupkan DO meter
3) DO meter dicelupkan kedalam Erlenmeyer berisi sampel
4) Tunggu sampai pembacaan pada alat stabil
5) Catat hasil yang tertera dalam DO meter
6) Lakukanlah langkah tersebut pada sampel yang berbeda dengan
perlakuan yang sama
7) Bandingkan sampel yang satu dengan yang lainnya, yang mana
yang kadar DO nya tinggi maka kualitas airnya baik-
3. Alat dan Bahan
a. Alat :
1) DO meter
2) Botol gelap
3) Botol semprot
4) Beaker glass
b. Bahan :
1) Limbah Industri (limbah air tahu dan tempe)
2) Limbah Peternakan
3) Limbah Budi daya
4) Limbah Domestik
5) Aquadest
3
4. Data Pengamatan
Aquadest : 9,7 mg/L
Limbah Budu daya : 6,6 mg/L
Limbah air Tempe : 2,5 mg/L
Limbah air Tahu : 2,6 mg/L
Limbah peternakan : 2,9 mg/L
Limbah Domestik : 6,1 mg/L
4
Kadar DO Limbah Budi daya Kadar DO Limbah tempe
5
Kadar DO Limbah Domestik
5. Pembahasan
Penentuan oksigen terlarut pada percobaan kali ini
menggunakan berbagai sampel air limbah yaitu limbah budi daya
berupa kolam ikan, limbah air tempe, limbah air tahu, limbah
peternakan dan juga limbah domestic atau limbah rumah tangga. Pada
penentuan kadar oksigen terlarut ini menggunakan alat DO meter
dimana prinsipnya dengan memanfaatkan detector/sensor katoda dan
anoda yang terdapat dalam oxygen probe. Hasil pengukuran oxygen
probe yang dicelupkan kedalam wadah air akan ditransfer dan diolah
di unit alat dan ditampilkan secara numeric pada display. Pengaruh
kadar oksigen terlarut terhadap kualitas perairan berdasarkan
kandungan (oksigen terlarutnya), maka pengelompokn kualitas airnya
dibagi menjadi 4 macam yaitu tidak tercemar (>6,5 mg/L) , tercemar
ringan (4,5-6,5 mg/L) , tercemar sedang (2,0-4,4 mg/L) , dan tercemar
berat (<2,0 mg/L) (Odum,1971).
Dari kelima sampel didapat kadar oksigen terlarut yang
berbeda-beda. Pada limbah budi daya (kolam ikan) kadarnya tinggi
yaitu 6,6 mg/L disebabkan karena pengambilan sampel dilakukan pada
lokasi dengan suhu yang normal dan penguapannya tidak terlalu besar,
sehingga kadar oksigen terlarutnya masih terjaga. Sampel ini juga
diambil pada pukul 06:20 dan pengecekan kadar oksigennya sekitar
pukul 08:00 jadi suhunya masih terjaga.
Pada limbah air tempe dan limbah air tahu didapar kadar yang
kecil yaitu 2,5 mg/L dan 2,6 mg/L dan masuk kedalam kategori
kualitas air yang tercemar sedang. Sampel limbah air tempe diambil
6
tanggal 25 oktober 2021 pada pagi hari pukul 06:00 sedangkan limbah
air tahu diambil pada tanggal 24 oktober 2021 pada sore hari pukul
16:25. Kedua sampel tersebut memiliki kadar yang sedikit dikarenakan
tidak adanya proses fotosintesis yang dapat menghasilkan oksigen.
Penyebabnya yaitu karena sampel diambil dalam ruangan tertutup dan
tidak terkena sinar matahari sehingga proses fotosintesis tidak berjalan
dengan baik. Menurut maulida (2015) , pada siang hari ketika terjadi
fotosintesis, jumlah oksigen terlarut cukup banyak, sebaliknya pada
malam hari ketika tidak terjadi fotosintesis, oksigen yang terbentuk
selama siang hari akan dipergunakan oleh ikan dan tumbuhan air,
sehingga sering terjadi penurunan konsentrasi oksigen secara drastis.
Pada limbah air peternakan, didapat kadar oksigen terlarutnya
yaitu 2,9 mg/L. Sampel limbah peternakan juga sama dengan limbah
air tempe dan tahu yang masuk kedalam kategori tercemar sedang.
Sampel limbah ini diambil pada hari senin tanggal 25 oktober 2021
pukul 06:45. Tingkat pencemaran pada air limbah peternakan
tergolong tinggi karena oksigennya dipakai bakteri untuk mengurai
bahan organic. Selain itu juga sampel limbah air peternakan ini juga
terdapat ikan yang dimana ikan pasti mengambil oksigen untuk
bernafas dan proses metabolismenya. Seharusnya untuk per-ikanan
kadar DOnya tidak kurang dari 4 mg/L karena kurang menguntungkan
untuk organisme akuatik, namun ikan masih dapat bertahan karena
kadar DO masih diatas 2 mg/L walau aktifitasnya terganggu seperti
nafsu makan menjadi turun dan pertumbuhan menjadi lambat.
Pada limbah domestic, didapat kadar oksigen terlarutnya yaitu
6,1 mg/L yang masuk kedalam kategori tercemar ringan. Sampel
limbah air ini diambil pada senin tanggal 25 oktober 2021 pukul 06:50.
Karena air limbah baru keluar dari rumah, kandungan oksigennya
masih tinggi walau limbah yang dikeluarkan jumlahnya cukup banyak,
namun disitu belum terjadi dekomposisi (penguraian) oleh
mikroorganisme, sehingga belum terjadi penggunaan oksigen untuk
proses dekomposisi tersebut. Selain itu juga ada hal yang menjadi
pemicu kenapa kadar oksigen pada air limbah ini tinggi, yaitu
terdapatnya lapisan minyak dipermukaan airnya sehingga alat DO
meter tidak dapat membaca dengan tepat kadarnya. Karena
seharusnya, nilai kadar oksigen terlarutnya rendah dikarenakan akan
mengganggu proses difusi (perpindahan) dari atmosfir kedalam air dan
akan menurunkan proses fotosintesis, sehingga produksi oksigen
dalam air akan menurun.
7
6. Kesimpulan
Dari hasil data yang didapatkan pada saat praktikum, kadar
oksigen terlarut yang paling tinggi yaitu limbah budi daya (kolam
ikan) dengan kadarb sebesar 6,6 mg/L. Sedangkan yang memiliki
kadar paling kecil adalah limbah air tempe sebesar 2,5 mg/L. Limbah
lainnya yaitu limbah air tahu sebesar 2,6 mg/L , limbah peternakan
sebesar 2,9 mg/L dan limbah domestic sebesar 6,1 mg/L
8
BAB III KERANGKA KONSEP
9
BAB IV PENUTUP
A. PENUTUP
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, hasilnya cukup memuaskan bagi
penulis. Dan juga menambah pengetahuan, khususnya untuk penulis dan
umum nya untuk semua yang membaca laporan ini.
Akhir kata, penulis sangat mengharapkan kerja sama dari semua pihak dan
saran yang membangun demi penyempurnaan laporan selanjutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://r.search.yahoo.com/
_ylt=Awr9DuQtmn5hhlUAHGdXNyoA;_ylu=Y29sbwNncTEEcG9zAzQEdnRpZANCQVNFTEl
ORUNfMQRzZWMDc3I-/RV=2/RE=1635715757/RO=10/RU=https%3a%2f
%2fwww.bertani.co.id%2fpara-ahli-dalam-bidang-begini-sederhana-nya-dari-
pengertian-oksigen-terlarut-do-beserta-contoh-alat-ukurnya%2f/RK=2/
RS=iLD6vZisYIuh6G7u7pmV3LNNrxE-
https://media.neliti.com
https://m.merdeka.com
https://jagokata.com
11