GRADE / CLASS IX
Core Competencies:
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
Basic Competencies:
⮚ Cognitive Aspects: 3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita
pendek yang dibaca atau didengar.
⮚ Skill Aspects: 4.5 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang
mendukung dari teks cerita pendek yang dibaca atau didengar.
⮚ Approach : Inquiry
⮚ Method : diskusi
1. CONTENT/TOPIC
Teks Cerpen
Sub content:
1.1. Pengertian cerpen
1.2. Unsur pembangun cerpen
1.3. Menyimpulkan isi isi cerpen
2. CONTEXT.
Konteks yang digunakan dalam pembelajaran ini ialah bangunan rumah.
3. CONCEPT
Konsep yang dipelajari dalam materi ini ialah keterpaduan unsur.
4. LEARNING GOALS
By the end of the session, student will be able to:
1. Mengetahui bentuk cerita pendek.
2. Memahami pengertian cerita pendek.
3. Mengidentifikasi unsur-unsur cerita pendek.
4. Menemukan bukti dari unsur-unsur cerita pendek.
5. Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang
mendukung dari teks cerita pendek yang dibaca atau didengar.
5. MATERIAL DEVELOPMENT
Pengertian Cerpen
Cerpen merupakan cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita yang berisi tidak lebih
dari 10 ribu kata. Pada umumnya cerita pada cerpen bisa memberikan kesan dominan
dan berkonsentrasi pada permasalahan satu tokoh. (KBBI). Cerpen adalah karya
imajinasi yang ditulis hanya beberapa lembar saja. Cerpen kepanjangan dari cerita
pendek. sebagai karya imajinasi, cerpen ini bersifat subjektif. Dimana cerita yang
dituliskan bergantung pada kebebasan berfikir dari penulisnya.
Semakin gila imajinasi, maka cerpen semakin menarik untuk dibaca. Secara teknis,
cerpen adalah karya imajinatif yang memiliki beberapa teknis penulisan. Jadi, cerpen
memiliki struktur penulisan dan memiliki dua unsur, yaitu unsur intrinsic dan unsur
ekstrinsik.
LESSON PLAN 4.0
1. Terdapat latar belakang dari pengarang. Biasanya latar belakang pada kisah cerpen
berasal dari pengalaman pribadi pengarangnya. Namun tak jarang jika pengarang
mengambil cerita dari kisah orang lain.
LESSON PLAN 4.0
2. Terdapat latar belakang dari masyarakat. Latar belakang dari masyarakat ini akan
membantu berlangsungnya jalan cerita. Biasanya juga mempengaruhi isi ceritanya
juga.
3. Terdapat biografi yang memaparkan biodata, riwayat hidup dan pengalaman secara
menyeluruh dan lengkap dari pengarangnya.
4. Terdapat aliran sastra yang mempengaruhi gaya bahasa yang digunakan oleh
penulis saat menyampaikan ceritanya.
5. Terdapat kondisi psikologis berupa keadaan senang, sedih, suka dan duka yang
mempengaruhi mood penulis saat membuat sebuah cerita pendek.
6. LEARNING PATH
K MC2
n MC1 MC3
o
w
l PC1 PC2 PC3
e
CC1 CC2 CC3 CC4 CC5 CC6
d
g
FC1 FC2 FC3 FC4 FC5 FC6
e
Cognition
List of questions:
Level
Questions
Questions
FC-1 Apakah kalian tahu apa saja komposisi bangunan kelas ini?
CC-2 Apa yang akan terjadi jika ada satu komponen yang tidak ada?
CC-4 Selain komposisi yang kalian sebutkan tadi, apakah ada hal lain di
luar dari itu yang juga berpengaruh terhadap pembangunan kelas ini?
Nah, pasir, besi, air, batu, semen tadi merupakan unsur pembangun
dalam bangunan kelas ini. Sedangkan tukang, arsitek, rencana/sketsa
bangunannya tadi juga merupakan unsur pembangun dari luar
bagunan ini. Kita bisa menyebutnya unsur intrinsic dan ekstrinsik
bagunan kelas ini.
FC-1 Bacalah cerita berikut ini!
FC-2 Cerita ini disebut cerpen atau cerita pendek. Berdasarkan apa yang
kalian baca kali ini, apa itu cerpen?
FC-2 Apa yang dibahas dalam cerpen yang kalian baca?
CC-2 Siapa saja tokoh yang ada dalam cerpen tersebut?
CC-2 Bagaimana watak tokoh dalam cerita tersebut?
CC-2 Apa masalah yang dihadapi tokoh dalam cerita?
CC-2 Bagaimana tokoh menyelesaikan msalah tersebut?
LESSON PLAN 4.0
7. KNOWLEDGE OF LEARNER
Behavior Issues
Terdapat beberapa siswa yang mudah kehilangan fokus saat mendengarkan
penjelasan dari guru. Oleh karena itu, untuk meminimalkan hal tersebut, guru
memberikan penjelasan secara singkat kemudian siswa mengerjakan beberapa
soal yang diberikan untuk memperkuat pemahaman mereka.
LESSON PLAN 4.0
8. GENERAL PEDAGOGY
Instruction:
● Guru membuka kelas dengan mengucap salam. 10 Menit
● Guru meminta siswa mengamati area sekeliling untuk
memastikan kelas bersih.
● Guru meminta siswa menyiapkan alat tulis, dan
● Guru meminta satu siswa memimpin berdoa.
● Setelah berdoa, guru melakukan apersepsi dengan
membangun konteks pembelajaran. Konteks dibangun
dengan menanyakan kejadian yang ditemui oleh siswa.
Key Instructions:
Key instructions:
- Baik, luar biasa kegiatan kita kali ini. Saya harap
kalian akan jauh lebih baik lagi ke depannya, ya.
- Sekarang, mari kita simpulkan pembelajaran kita kali
ini!
- Hal baru apa yang telah kalian dapatkan hari ini?
- Pertemuan berikutnya kita masih akan membahas
tentang cerpen. Namun, topik pembahasan kita ialah
berfokus pada struktur cerpen.
- Mari kita tutup kelas hari ini dengan mengucap
syukur dan doa.
9. ANTICIPATION
Antisipasi dilakukan jika siswa kesulitan memahami soal atau pernyataan dari guru.
Jika siswa kesulitan dalam memahami soal, guru dapat mengubah redaksi kalimat
soal. Jika siswa kesulitan mengerti pernyataan guru, guru dapat memberikan
penjelasan Kembali dengan sebuah analogia tau konteks baru yang dekat dengan
siswa tersebut.
10. MITIGATION
Mitigasi dilakukan jika siswa kesulitan memahami soal, guru memberikan soal
berbeda pada level yang sama. Pada kondisi ketika terjadi ketidaksuksesan
pembelajaran untuk mencapai tujuan, maka guru dapat mengajak siswa untuk
membuat pilihan berdasakan hal-hal yang baru saja terjadi di kelas pada hari itu.
.
11. ASSESSMENT
Asesment dilakukan secara berkelanjutan. Puncak asesmen pada pertemuan ini adalah
siswa dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut:
1. Jelaskan pengertian cerpen!
2. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur cerpen!
3. Bacalah kutipan cerpen berikut ini!
LESSON PLAN 4.0
Kesumat
“Apa sih maumu, Ndra?” teriak Kemal yang sudah kelelahan menahan pukulan yang
sedari tadi kulayangkan.
“Aku mau kamu dak pernah lagi terlihat di depanku,” teriakku sembari terus-menerus
melayangkan pukulan ke arah Kemal. Aku juga merasa kelelahan karena pukulanku selalu
berhasil ditangkisnya. Entah berapa puluh pukulan yang sudah kukeluarkan, namun cuma
beberapa saja yang sempat mendarat di wajah Kemal. Ah, anak itu semakin membuatku kesal
saja.
“Baik, jika itu kemauanmu. Aku dak akan pernah lagi muncul di hadapanmu,” ucap
Kemal. Dia pergi meninggalkanku dalam kesakitan. Aku semakin benci padanya.
***
“Anak-anak, hari ini kita kedatangan siswa baru. Kemal, silakan perkenalkan dirimu,”
pinta Pak Salim mempersilakan Kemal memperkenalkan diri.
“Baik, Pak. Perkenalkan, namaku Kemal Adi Saputro. Panggil saja aku Kemal. Aku
pindahan dari Surabaya. Mohon bimbingannya, ya, biar aku cepat beradaptasi,” ucapnya
memperkenalkan diri.
“Nah, itu tadi Kemal. Siswa baru di sekolah kita. Saya harap kalian dapat
membantunya, ya. Kemal, silakan kamu duduk di samping Cindy,” perintah Pak Salim.
”Terima kasih, Pak,” ucap Kemal bergegas menempa tempat duduk yang dimaksud
Pak Salim.
Pembelajaran dimulai. Kulihat anak baru itu menunjukkan watak jaimnya. “Dasar anak
baru,” gumamku dalam ha . Aku coba abaikan kehadirannya. Tapi entah mengapa, di hari
pertama dia masuk sekolah, dia sudah menarik perha an banyak orang. Lebih-lebih Pak Salim.
Teman-teman yang lain juga menjadi ber ngkah aneh. Awalnya cuek dengan pelajaran Pak
Salim. Masa bodoh, mau paham atau dak, dak pernah peduli. Hari ini, semuanya begitu
antusias untuk memahami pelajaran. Mereka satu persatu bahkan berkelompok mendatangi
LESSON PLAN 4.0
meja anak baru itu untuk meminta penjelasan bagaimana mengerjakan soal yang diberikan
oleh Pak Salim. Sungguh, hari yang aneh.
Keanehan itu juga menjangkit kepadaku. Entah apa yang membuatku penasaran.
Lagi-lagi aku menoleh ke belakang. Mencerma ngkah laku anak baru itu. Apa sih
is mewanya dia? Apa karena dia pintar karena sudah bisa menjawab semua pertanyaan Pak
Salim, guru matema ka killer itu? Atau karena kegantengannya? Untuk poin terakhir, kurasa
dak.
“Hei, apaan sih berisik sekali. Aku dak bisa konsentrasi nih,” protesku memecahkan
kebisingan yang dimunculkan siswa baru itu.
“Apaan sih, Ndra. Santai aja lagi. Kita kan lagi belajar. Toh, Pak Salim juga dak
mempermasalahkan,” sahut Ikhwan, siswa yang juga terjangkit virus siswa baru.
“Ya, silakan aja belajar, tapi dak gaduh juga, kan? Aku juga mau belajar. Terganggu
tahu,” kembali aku melayangkan protes.
“Bagaimana kalau gabung dengan kita. Kita belajar bersama,” anak baru itu
menawarkan.
Hari-hari berlalu. Si anak baru semakin menarik perha an banyak orang. Bukan hanya
teman kelas, tapi juga hampir satu sekolah. Itu terbuk ke ka dia memenangi lomba olimpiade
matema ka. Sudah hampir 2 tahun terakhir sekolah dak pernah lagi menerima piala. Dan kali
ini, si anak baru membawa harapan baru untuk sekolah. Tentu itu membuat sekolah bangga
kepadanya. Bagaimana denganku? Hal sebaliknya yang aku rasakan. Aku semakin benci
kepadanya. Lebih-lebih ke ka Cindy, wanita yang kusuka mulai memberikan perha an kepada
si anak baru. Padahal yang kutahu, Cindy adalah wanita yang paling cuek. Aku saja harus
menahan rasa sukaku hampir dua tahun karena berkali-kali ditolaknya. Tak pernah mendapat
perha annya sedikitpun. Sedangkan anak baru itu? Hanya beberapa bulan sudah mampu
menarik perha an Cindy.
“Apa sih hebatnya anak baru itu?” tanyaku pada Gery, teman satu geng-ku.
“Kemal? Kalau menurutku sih dak ada. Dia Cuma beruntung aja,” sahut Gery. Aku
tahu, Gery hanya mencoba membesarkan ha ku dengan dak mengungkapkan yang
sebenarnya.
LESSON PLAN 4.0
“Hemm, tapi mengapa dia selalu dibanggakan, ya? Aku jadi benci dia. Lebih-lebih ke ka
Cindy mulai memperha kannya,” curhatku mengeluarkan kebencian.
“Kalau begitu, kita beri dia pelajaran aja. Biar dia tahu kalau dia Cuma murid baru di
sini. Bagaimana?” usul Gery.
“Yah, kayak belum pernah aja memberi pelajaran. Ingat Andi? Anak culun yang
akhirnya pindah itu?” Gery memaksaku menguak masa laluku akan seseorang yang pernah
kupukuli karena berusaha mendeka Cindy.
“Jadi, maksudmu kita lakukan hal yang sama ke anak baru?” ucapku mengonfirmasi.
“Ya, sudah. Kamu ajak dia ke gudang belakang sekolah sepulang sekolah. Kita beri
pelajaran dia di sana.” Aku bergegas menuju kelas. Berpura-pura sakit agar aku mendapatkan
izin dak mengiku pelajaran berikutnya. Kupercepat langkahku. Bukan ke klinik atau UKS,
tetapi ke gudang belakang sekolah untuk mempersiapkan rencanaku bersama Gery.
Bel berdering panjang. Tanda waktu pembelajaran telah usai. Aku sudah mulai gelisah.
Tak sabar untuk melampiaskan kekesalanku di wajah Kemal. “Akan kubuat tak berbentuk lagi
wajahnya hari ini,” ucapku kesal di dalam ha .
Dari kejauhan kulihat Gery datang bersama anak baru. Semakin membara amarah
dalam ha ku melihat dia tertawa lepas bersama Gery. Seolah-olah dak merasa akan bahaya
yang akan mengancamnya. “Lihat saja nan , tak berapa lama lagi, tawamu akan bergan jadi
tangis,” gumamku dalam ha .
“Eh, Indra, gimana, sudah sembuh?” tanya Kemal menyapaku sok akrab.
“Tidak perlu sok akrab!” Tanganku dengan sigap mencengkram kerah baju Kemal dan
menarik Kemal masuk ke dalam gudang kosong di belakang sekolah sedangkan Gery berjaga di
LESSON PLAN 4.0
luar agar dak ada orang yang datang ke situ. Kudorong tubuh Kemal ke dinding pu h yang
berdebu. Dia terbatuk-batuk.
“Ada apa sih ini? Apa salahku?” Kemal bingung dengan ndakanku.
“Ah, banyak omong!” luapku sambil melayangkan pukulan ke wajah Kemal. Sial! Dia
berhasil menangkis pukulanku.
“Woy, aku dak suka berkelahi, ya. Jadi, please kita bicarakan baik-baik apa
masalahnya? Tenang, aku dak akan mengadu ke sekolah,” Kemal mencoba melobiku. Tapi
amarahku sudah di ubun-ubun. Semua perkataannya justru semakin memperbesar api
kemarahanku.
Berkali-kali kupukul tubuh kecil Kemal sekuat tenaga. Namun, berkali-kali pula dia
sanggup menangkis pukulanku. Hanya satu dua pukulanku yang berhasil mendarat di
wajahnya.
***
Sejak kejadian itu, aku dak pernah lagi melihatnya di sekolah. Sejak saat itu pula,
sekolah kembali seper semula. Tak ada kebanggaan. Tak ada lagi piala. Teman-teman di kelas
juga sudah tak ber ngkah aneh. Mereka kembali tak memperdulikan Pak Salim. Justru, sesuatu
yang berubah terjadi pada diriku. Rasa sakit yang tersisa, tak hilang, justru semakin membara.
Aku terkurung dalam rasa salah. Seper pecundang yang terkurung dalam kamar gelap. Tak
tahu arah. Sampai kapanpun, ini akan terus terjadi. Sampai kau ... MATI.
Tentukanlah:
a. Unsur intrinsik yang terdapat pada cerpen “kesumat”!
b. Nilai apa yang terkandung dalam cerpen “Kesumat”!
4. Simpulkanlah isi cerpen “Kesumat”!
Pembelajaran teks cerpen berhubungan dengan materi teks fantasi dan teks fabel di
jenjang sebelumnya. Juga berhubungan dengan teks anekdot pada materi di SMA.
Hal ini akan memudahkan mereka untuk memahami teks yang berfokus pada cerita.
13. VALUE
Nilai yang dapat diambil dari pembelajaran tentang teks cerpen kali ini ialah
siswa menjadi lebih sadar bahwa ada factor-faktor yang mempengaruhi
terbentuknya sesuatu. Harapannya, Ketika mereka melakukan sesuatu, mereka
juga dapat mempertimbangkan segala sesuatu yang mungkin menjadi factor
pembangunnya.
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 20
×100
b) Behavior
Lembar catatan guru dan angket.
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
LESSON PLAN 4.0
SEMANGAT BELAJAR
1 = tidak menulis/mengerjakan latihan sama sekali
2 = Mengerjakan beberapa soal tetapi tidak aktif di kegiatan kelas
3 = Mengerjakan beberapa soal dan aktif di kegiatan kelas
4 = Mengerjakan semua soal dan sangat aktif di kegiatan kelas
KERJA SAMA
1 = tidak membantu dan tidak berdiskusi dengan temannya sama sekali
2 = tidak membantu dan berdiskusi sedikit tentang soal yang diberikan
3 = banyak berkontribusi menyelesaikan tugas namun sedikit berdiskusi
4 = banyak berkontribusi dan sangat aktif berdiskusi dalam menyelesaikan
tugas
TEKUN
1 = langsung menyerah jika tidak bisa menyelesaikan soal
2 = tidak pantang menyerah dalam menyelesaikan soal namun masih
tergantung kepada guru dan teman
3 = tidak pantang menyerah dalam menyelesaikan soal namun masih
tergantung kepada guru/teman
4 = tidak pantang menyerah dan selalu berusaha untuk menyelesaikan soal
tanpa tergantung orang lain
SOPAN SANTUN
1 = berkata dan berbuat kasar kepada guru dan teman
2 = tidak pernah berkata dan berbuat kasar kepada guru, namun sebaliknya
kepada teman
3 = tidak pernah berkata dan berbuat kasar kepada guru dan teman
4 = tidak pernah berkata dan berbuat kasar kepada guru dan teman dan
selalu lembut dalam berbicara
4 = menjawab soal melebihi apa yang diberikan oleh guru pada lembar
latihan
TERBUKA
1 = hanya diam di kelas
2 = sedikit respon jika ditanya oleh guru
3 = pernyataan mengerti terhadap materi, ketika menjawab soal tidak bisa
4 = jujur jika mempunyai masalah dalam proses belajar/memahami materi