KEGIATAN BELAJAR 1
BAHASA INDONESIA
MODUL
SUPLEMEN PPG PGSD
KEGIATAN BELAJAR 1
BAHASA INDONESIA
Penulis:
Esti Swastika Sari, M.Hum
Seni Apriliya, M.Pd
Penelaah:
Dr. Hari Sunaryo, M.Si.
Reni Nur Eriyani, M.Pd
Agus Firdaus, M.Pd.
Diana Indrawati, M.Pd.
Copyright © 2020
Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Petunjuk belajar
Untuk membantu memahami KB 1, perlu diperhatikan beberapa
petunjuk belajar berikut ini.
a. Bacalah dengan cermat uraian-uraian penting yang terdapat di dalam
kegiatan belajar ini sampai Saudara memahami secara tuntas tentang
apa dan untuk apa mempelajari kegiatan belajar ini!
b. Ikutilah aktivitas pengalaman belajar dengan saksama!
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Untuk lebih memperdalam materi Bahasa Indonesia di sekolah dasar,
maka capaian pembelajaran dari KB 1 ini adalah:
a. menguasai fungsi dan ragam teks nonfiksi,
b. menguasai fungsi dan apresiasi sastra anak.
Fungsi dan
Apresiasi Sastra
Anak (Teks Fiksi
(urgensi,
memahami, dan
mengkreasi Sastra
anak (Teks Fiksi)
KB 3 Struktur,
Fungsi, dan
Kaidah
Kebahasaan
Teks Nonfiksi
(Adam Prawira)
Rabu, 4 Desember 2019 - 16:20 WIB
1. Teks Nonfiksi
a. Urgensi Fungsi Teks Nonfiksi
Teks nonfiksi bertujuan menginformasikan, menginstruksikan,
atau membujuk dengan memberikan fakta dan informasi. Teks
________________________________________________________
_________________
Apa ide pokok yang digunakan?
________________________________________________________
_________________
Bagaimana struktur membantu penulis memperjelas idenya?
________________________________________________________
_________________
Sudut Pandang
Bagaimana perasaan penulis tentang topik tersebut?
________________________________________________________
___________
Mengapa kamu berpikir begitu? Apa saja contoh atau kata-kata yang
menunjukkan bagaimana perasaan penulis tentang topik tersebut?
________________________________________________________
___________
hidup?
c) Tahap Elaborasi
Setelah mereka melakukan proses pengumpulan data
dan merumuskan simpulan-simpulannya, setiap perwakilan
kelompok melakukan presentasi ke depan kelas secara
d) Tahap Penguatan
Pada akhir kegiatan, guru memberikan sejumlah
penguatan, termasuk kesimpulan-kesimpulan tentang
perbedaan struktur dan kaidah-kaidah kebahasan yang
terdapat pada beragam jenis teks.
Teks I
Tidak Hanya Ganggu Kesehatan, Sampah juga Merusak Lingkungan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir,
industri, dan pertambangan. Sampah di bumi akan terus bertambah selama masih
ada kegiatan yang dilakukan oleh baik alam maupun manusia. Sampah yang
dihasilkan di Indonesia mencapai 11.330 ton per hari. Sampah tidak hanya
merusak kelestarian lingkungan, tapi juga mengganggu kesehatan masyarakat.
Pencemarannya yang bisa melalui udara, air, tanah, maupun kontak dengan
organisme lain dapat menimbulkan penyakit. Dosen Kesehatan Lingkungan,
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Anita Dewi Moelyaningrum,
S.KM., M.Kes., mengatakan, sampah dapat dikelompokkan tiga jenis. Ada organik,
anorganik, serta bahan berbahaya dan beracun (B3).
Sampah organik yang tidak terkelola, selain menimbulkan bau tidak sedap
dan mengganggu estetika, juga menjadi media perkembangbiakan vektor dan
hewan pengerat. Dampak langsungnya menurunkan kualitas lingkungan yang
dapat menimbulkan efek pada biota maupun kesehatan manusia. Efek tidak
langsung sampah organik, mengakibatkan meningkatnya penyakit yang dibawa
vektor nyamuk (vektor borne disease) dan tikus (rondent borne diseas).
Sementara, sampah anorgaik, seperti mikroplastik, terutama diapers atau
popok sekali pakai yang bahan mayoritasnya limbah impor, mengandung super
adsorbent polymer (SAP). Sampah jenis ini memiliki efek perusak hormon pada
biota perairan. Melalui rantai makanan, SAP masuk ke tubuh manusia serta
berpotensi mempengaruhi keseimbangan hormone. Akibatnya, muncul berbagai
penyakit gangguan hormon, infertility, dan sebagainya. Limbah plastik, sangat
mungkin terjadi reaksi kimia pada suhu tinggi yang mengakibatkan senyawa
mikroplastik lebih mudah terlepas ke lingkungan atau alam. Selanjutnya, masuk ke
tubuh makhluk hidup, termasuk sangat mungkin terakumulasi dalam tubuh
manusia. Jika terkena suhu tinggi, termasuk selama perjalanan di kontainer untuk
waktu lama, bakteri sangat mungkin berkembang biak. Terutama, bila ada limbah
organik yang merupakan kesukaan mikroba. Efeknya dapat mengganggu
kesehatan. Sedangkan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), sesungguhnya
tidak boleh sama sekali ada di lingkungan bebas, karena sifatnya beracun. “Harus
diisolasi.
Penanganan sampah maupun limbah perlu kehati-hatian. Jika limbah
langsung mengenai tanah, dapat meningkatkan risiko soil borne disease, soil
Teks II
Candi Borobudur
Bagi orang Indonesia, nama Candi Borobudur sudah pasti tidak menjadi
sesuatu yang asing di telinga. Borobudur mendapatkan banyak perhatian dunia
termasuk oleh UNESCO yang kemudian didaftarkan sebagai situs warisan dunia.
Namun, tidak semua memahami fakta sejarah serta bagaimana Borobudur
tersebut dibangun. Borobudur dibangun pada abad ke-8, Candi Borobudur sempat
terlupakan karena tertimbun abu vulkanik akibat letusan gunung Merapi. Namun,
pada akhirnya candi kolosal yang dibangun pada Wangsa Syailendra ini kembali
ditemukan dan oleh Sir Thomas Raffles pada masa kolonialisme dan kembali
memegahkan diri pada tahun 1835. Megahnya Candi Borobudur mengambil
inspirasi dari gaya Mandala yang merupakan simbolisasi alam semesta menurut
agama Buddha.
Deskripsi Candi Borobudur seperti struktur bangunan yang kotak dengan
empat pintu masuk di keempat sisinya, serta lingkaran di tengahnya memberikan
gambaran sebagai alam semesta. Bagian yang tampak dalam deskripsi Candi
Borobudur tersebut menyimbolkan alam nirwana sebagai pusatnya serta tiga
bagian luar yang menyimbolkan alam duniawi. Ketiga alam duniawi tersebut
adalah Kamadathu, Rupadathu dan yang paling dalam adalah Arupadathu.
Deskripsi Candi Borobudur di area Kamadathu, terdapat 160 relief yang
menjelaskan tentang Karmawibhangga Sutra yang merupakan hukum sebab
akibat. Dalam relief ini menggambarkan alam duniawi dengan segala sifat dan
Teks III
Menjadi Pribadi Penuh Percaya Diri
Untuk menjadi pribadi yang percaya diri, Anda harus menerima diri apa
adanya. Ini sangatlah penting karena begitu Anda menerima diri Anda apa
adanya, Anda merasa senang dengan diri Anda sendiri. Artinya, Anda menerima
apapun kelebihan dan kekurangan yang melekat pada diri Anda selama ini.
Tentunya, yang dimaksud dengan menerima kekurangan di sini bukan sama sekali
membiarkan kekurangan diri Anda begitu saja. Sebaliknya. Anda terdorong untuk
memperbaiki kekurangan dengan sepenuh hati, tanpa putus asa.
Langkah pertama dengan menanyakan kepada diri Anda tentang hal-hal
berikut dan jawablah sejujurnya!
a. Apa saja kekurangan diriku selama ini, yang harus aku perbaiki, demi mencapai
impian muliaku?
b. Hal apakah dari diri saya yang kurang disukai orang lain atau teman saya?
Adapun yang dimaksud dengan kelebihan di sini adalah hal-hal positif diri
Anda yang patut Anda syukuri dan maksimalkan. Cara mengenali kelebihan diri
Anda ini sangatlah mudah. Kemauan, untuk mengenali kelebihan Anda, jawablah
pertanyaan berikut.
a. Hal positif apa sajakah yang teman saya sukai dari diri saya?
b. Apa yang saya sukai dari diri saya selama ini?
c. Apa yang orang lain rindukan dari diri saya?
c) Tahap Elaborasi
Pada langkah berikutnya, siswa mencatat atau
mengumpulkan fakta-fakta terkait dengan topik yang akan
ditulisnya. Fakta-fakta itu kemudian disistematisasikan sesuai
dengan struktur teks masing-masing yang sudah mereka
ketahui. Diperkuat pula oleh kaidah-kaidah kebahasaan yang
menjadi penanda utama setiap teks. Misalnya, untuk teks
prosedur harus memiliki ketepatan dalam penggunaan kata-
kata kerja imperatif. Untuk teks eksposisi dapat dilengkapi
dengan penggunaan konjungsi penyebaban ataupun konjungsi
b. Kaidah
c. Isi
d) Tahap Penguatan
Peran guru dalam kegiatan ini adalah memberikan
penguatan ataupun pelurusan terhadap komentar-komentar
siswa. Dengan demikian, diharapkan para siswa memperoleh
pertanyaan
yang
mereka
tanyakan
padaku?
Apa saya
dapat
membuat
lebih baik?
D. Telaah kasus
Menampilkan dua kasus pembelajaran bahasa meliputi teks nonfiksi dan
sastra anak yang spesifik dan memerlukan analisis kritis.
b. Kasus 2
Berikut disajikan sebuah topik peristiwa (sumber:
https://nasional.okezone.com)
b. Kasus 2
Seorang guru berencana akan menulis dua cerita, yaitu satu
bentuk cerita fabel dan cerita petualangan. Menurut Anda bagaimana
gaya penulisan, isi dan struktur keduanya. Apa persamaan dan
perbedaannya? Apakah siswa SD kemungkinan akan menyukainya? Di
antara kedua buku tersebut, mana yang akan disukai siswa SD Kelas
awal dan siswa SD kelas tinggi? Mengapa demikian? Menurut Anda, isi
cerita yang bagaimana yang dapat menarik minat dan relevan dengan
kehidupan siswa SD di Indonesia?
E. Penutup
1. Rangkuman
a. Teks nonfiksi merupakan teks yang didasarkan pada fakta yang
bertujuan menginformasikan, menginstruksikan, atau membujuk
dengan memberikan fakta dan informasi. Teks ini menjadi penting
fungsi informatif yang berlaku untuk berbagai bidang kehidupan
(misalnya sains dan humaniora). Ragam teks nonfiksi didasarkan atas
tujuannya yaitu menginformasikan, menginnstruksikan, menarasikan,
memengaruhi, dan menanggapi.
b. Pembelajaran teks nonfiksi dapat dilakukan dengan inquiri based
instruction yang fungsinya mengajari siswa bagaimana membuat belajar
menjadi lebih bermakna. Pembelajaran ini bermuara pada membaca
dan menulis. Strategi yang digunakan untuk memahami teks nonfiksi
salah satunya adalah dengan membaca mandiri dengan tujuan
Tanggapan logis terhadap kedua isi pesan di media sosial tersebut adalah …
A. Pesan pertama lebih terpercaya karena berasal dari teman dekat.
B. Pahami dulu berita yang kita baca, lalu lakukan yang menurut kita benar.
C. Kita laporkan pengirim berita hoax agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.
D. Kita perlu mencari sumber berita yang terpercaya agar tidak mudah terhasut.
E. Untuk mengantisipasi kebenaran berita sebaiknya kita membeli BBM yang
banyak.
Soal nomor 2
Bacalah kedua teks berikut!
Perhatikan ilustrasi berikut!
Anda tinggal di kota Y. Karena urusan mendadak yang sangat penting,
Anda harus pergi ke tempat saudara di kota B. Anda harus sampai di
sana secepatnya. Harga tiket dari kota Anda ke kota B adalah sebagai
berikut.
No Jenis Transportasi Harga Tiket (Rp)
1 Bus ekonomi 90.000,00
2 Bus bisnis 120.000,00
Jika dana yang Anda miliki terbatas, sikap Anda dalam memilih transportasi adalah
...
A. menggunakan bus eksekutif karena fasilitas yang nyaman dan harga terjangkau
B. menggunakan kereta api kelas ekonomi karena harga tiketnya relatif murah,
bersih, cepat, dan nyaman
C. menggunakan bus ekonomi karena meskipun agak lambat, harga tiketnya
paling murah dan nyaman
D. menggunakan pesawat terbang kelas ekonomi karena harga tiket terjangkau
dan cepat sampai tujuan
E. menggunakan pesawat kelas eksekutif karena tiket lebih mudah didapatkan
dan cepat sampai tujuan
Soal nomor 3
Cermatilah data berikut!
Gunungkidul memiliki banyak ragam objek wisata, antara lain:
1. Wisata Pantai:
Pantai Drini, Pantai Indayanti, Pantai Sundak, Pantai Ngandong, Pantai Sepanjang,
Pantai Baron,Pantai Kukup, Pantai Krakal, Pantai Watu kodok, Ngrenehan, Slili,
Nobaran
2. Wisata Bukit :
Puncak Kosakora, Gunung Api Nglanggeran, Gunung Ireng, Bukit Sarangan, Bukit
Bintang
3. Wisata Goa:
Goa Kalisuci, Goa Pindul, Goa Jomblang, Goa Rancang Kencono
4. Wisata Air Terjun:
Sri Gethuk, Luweng Sampang, Kedung
5. Wisata Hutan:
Hutan Wanagama
Soal nomor 4
Suatu ketika, ada seseorang yang berniat menuangkan idenya dengan tujuan
untuk menanggapi tentang perkembangan teknologi yang berdampak positif dan
negatif bagi anak-anak. Orang tersebut kemudian membuat tulisan dengan judul
“Dahsyatnya Peran Literasi Sosial Media terhadap Perilaku Anak”. Jika Saudara
menjadi pembaca sekaligus penulis, informasi yang akan disampaikan dalam
tulisan tersebut adalah….
A. pentingnya teknologi informasi, tentang anak dan usianya, dan tentang peran
literasi untuk anak-anak
B. usia anak dan perkembangannya, jenis literasi sosial media dan peranannya
C. literasi informasi, jenis sosial media, anak dan perilakunya
D. literasi sosial media dan jenisnya, perilaku anak di era milenial, peran teknologi
informasi
E. pentingnya peran literasi, pentingnya usia anak-anak, peran anak-anak
Soal nomor 5
Soal nomor 6
Guru mempertimbangkan akan menggunakan pendekatan berbeda dalam
pembelajaran apresiasi sastra. Berikut ini cara yang dapat digunakan guru untuk
membimbing dan mengarahkan siswa dalam mengapresiasi karya sastra yang
telah dibacanya.
Menurut Saudara, untuk mencapai tujuan pembelajaran apresiasi cerita, kegiatan
manakah yang paling relevan dan terasa penuh kesan oleh siswa?
A. Melakukan tanya jawab dengan sesama kawannya
B. Membuat rangkuman/synopsis cerita
C. Mengidentifikasi karakter/tokoh cerita
D. Menyampaikan respons sesuai perspektif dirinya
E. Menceritakan kembali di depan kelas
Soal Nomor 7
Bapak Biru melaksanakan kegiatan apresiasi sastra dengan cara membacakan
dongeng (1). Kemudian Bapak Biru menjelaskan persamaan dan perbedaan
karakter Kancil dan Buaya yang ada dalam dongeng tersebut (2). Kemudian Bapak
Biru bertanya jawab dengan siswa tentang dongeng tersebut (3). Bapak Biru
bertanya kepada siswa bagaimana tanggapan siswa terhadap dongeng Kancil dan
Soal nomor 9
Di sebuah kelas, setelah menyampaikan salam dan sapa kepada siswanya,
terdengar seorang guru membacakan sebuah dongeng. Ketika pembacaan
dongeng berakhir guru pun menjelaskan unsur intrinsik dan makna dongeng
tersebut kepada siswanya. Kemudian guru mempersilakan siswanya untuk
menceritakan kembali cerita yang telah didengarnya.
Setelah pelajaran berakhir, di ruang guru seorang rekan gurunya menyampaikan
beberapa koreksi untuk memperbaiki tahapan apresiasi dongeng tersebut.
Pernyataan-pernyataan rekan guru tersebut benar, kecuali ….
A. Guru perlu menyampaikan tujuan pembelajaran.
B. Guru perlu memberi kesempatan kepada siswa untuk merespons cerita.
C. Guru perlu menyediakan satu jawaban benar untuk setiap pertanyaan.
D. Guru perlu menjelaskan teknik/cara performasi siswa.
E. Guru perlu menyebutkan kriteria penilaian performansi siswa.
Soal nomor 10
Perhatikan kutipan cerita berikut ini!
Betapa Hebatnya Dia
Perkenalkan, namaku Cinta. Sungguh aku tidak membenci Jihan, adikku satu-
satunya. Sesungguhnya aku sangat mengasihinya. Namun, Jihan terlahir sedikit
berbeda dengan anak-anak normal lainnya. Nada bicaranya sedikit lambat. Dilihat
dari fisiknya, posisi kepala Jihan sedikit miring ke kanan, tidak tegak. Terkadang air
liur sesekali jatuh dari mulutnya. Hal inilah yang membuatku belum bisa menerima
kehadirannya sejak ia lahir dari rahim Mama.
Konflik yang mungkin terjadi dari kutipan cerita tersebut yaitu, … kecuali ….
A. Rasa malu Cinta atas keadaan adiknya
B. Rasa kesal Cinta atas sikap adiknya
Soal nomor 11
Sebagai seorang guru, Ibu Nila merasa terpanggil untuk menulis sebuah
cerita anak. Hal berikut ini tepat untuk sebuah draf cerita anak untuk usia 7-8
tahun, yaitu ….
A. Jumlah kata antara 0-200 kata, berupa board book, karakter buah-buahan.
B. Jumlah kata antara 200-500 kata, berupa early picture book, karakter mainan.
C. Jumlah kata antara 700-1000 kata, berupa picture book, karakter
hewan/manusia.
D. Jumlah kata antara 10000-30000, berupa middle grade, karakter
hewan/manusia.
E. Jumlah kata lebih dari 30000, berupa hand book, karakter hewan/manusia.
3. Refleksi
a. Apa yang sudah dipahami
b. Bagaimana saya dapat memahami hal tersebut
c. Dengan cara bagaimana saya dapat memahami hal tersebut
d. Apa yang disukai/menarik tetapi penting
e. Apa yang disukai/menarik tetapi tidak penting
f. Apa yang ingin diketahui lebih lanjut
g. Apa yang belum dipahami
h. Mengapa belum dipahami
i. Apa yang harus dilakukan agar menjadi paham
Flood, J., & Lapp, D. (1994). Issues and Trends: Developing Literary Appreciation
and Literacy Skills: A Blueprint for Success. The Reading Teacher, 48(1), 76–
79
Goodman, Y., Hood, W., & Goodman, K. (1991). Organizing for whole language.
Portsmouth, NH: Heinemann.
Goodwin, Bryan & Kirsten Miller. (2013). Nonfiction Reading Promotes Student
Success. Educational Leadership, January, Vol. 79, Number 4:80-82 diakses
dari http://www.ascd.org/publications/educational-
leadership/dec12/vol70/num04/Nonfiction-Reading-Promotes-Student-
Success.aspx pada tanggal 18 Februari 2019.
Marzano, R. J. (2000). A new era of school reform: Going where the research takes
us. Aurora, CO: McREL.
Padgett, R. (2006). “Read All About It” and Teach Kids How to Use Newspapers.
Education Digest, 71, 56-58.
Pardales, M., & Girod, M. (2006). Community of inquiry: Its past and present
future. Educational Philosophy & Theory, 38, 299-309.
Pike, K., & Mumper, J. (2004). Making Nonfiction and Other Informational Texts
Come Alive: A Practical Approach to Reading, Writing, and Using Nonfiction
and Other Informational Texts Across the Curriculum. Boston:Allyn and
Bacon.
Seuling, B. (2004). How to Write a Children’s Book and Get It Published, edisi ke-
3. John Wiley & Sons, Inc.
Stead, Tony & Hoyt, Linda. (2011). A Guide to Teaching Nonfiction Writing. USA:
Greenwood Publishing Group, Inc.
https://thejohnfox.com/2019/02/how-to-write-a-childrens-book/