Anda di halaman 1dari 6

Fotografi Alam Bebas

Oleh Arbain Rambey

Pada dasarnya, memotret itu sama saja di mana pun. Memotret model, memotret
makanan, memotret alam atau pun memotret lainnya, intinya adalah menyelaraskan
kecepatan rana dan bukaan diafragma untuk mendapatkan kombinasi pencahayaan sesuai
yang diinginkan. Selain itu, sudut pemotretan dan juga komposisi akan membedakan ciri
khas seorang fotografer dengan fotografer lainnya.

Namun kalau kita menyebut secara khusus Fotografi Alam Bebas, kita tentu harus
menyebut kekhasan cabang fotografi ini. Dan satu yang paling khas adalah, fotografi ini
secara umum dilakukan di luar ruang.

Masalah luar ruang memang menjadi masalah paling penting dalam fotografi alam bebas.
Kendala utama fotografi jenis ini adalah alam yang punya variable ketidakpastian sangat
tinggi. Variabel-variabel alam adalah suhu, kelembaban dan yang paling penting adalah
cahaya. Kalau fotografi dalam ruang relatif semuanya bisa kita kontrol sendiri segala
variabelnya, dalam fotografi alam bebas kita yang harus menyesuaikan diri dengan alam.

Masalah Pencahayaan
Dalam hal pencahayaan, kita sungguh harus menentukan waktu yang tepat untuk
memotret. Umumnya, waktu terbaik untuk memotret alam adalah pagi hari atau sore hari.
Dengan sudut sinar matahari yang masih miring, nuansa dan efek bayangan yang ada
lebih fotografis daripada siang hariu dimana sinar matahari datang dari atas kepala kita.

Perhatikan dua foto di bawah ini. Foto 1 dibuat pagi hari tepat saat matahari terbit. Sinar
matahari pagi yang datang miring harus melewati atmosfir yang lebih “dalam” daripada
cahaya siang yang datang tegak lurus. Akibatnya, sinar matahari pagi selain punya suhu
warna yang “hangat” karena Kelvinyya rendah, juga membuat aneka bayangan yang
membuat permainan warna.

Sedangkan Foto 2 yang dibuat sekitar pukul 13.00, sungguh miskin warna. Air terjun
Bantimurung di Sulawesi Selatan yang sangat terkenal pun tidak bisa tampil indah kalau
dipotret pada saat yang tidak tepat.

Buruknya Foto 2terutama timbul dari suhu warna cahaya matahari yang sudah kebiruan,
juga munculnya daerah berbayangan (di sisi kiri foto) dan daerah yang tercahayai dengan
terik ( di sisi kanan foto). Keadaan kontras sangat tinggi seperti ini sulit untuk bisa
dipakai menghasilkan foto landscape yang bagus.

Namun perhatikan Foto 3 yang menyiasati pencahayaan buruk di Bantimurung dengan


baik. Pemilihan isoilasi pemotretan hanya di bagian bayangan setidaknya masih
menghasilkan foto yang layak pandang.

Sedangkan Foto 4 walau dibuat tengah hari, tapi kondisi lapangan membuatnya tetap
menarik untuk dilihat. Latar depan tidak tergantung bayangan.
Foto 1: Pagi Hari

Foto 2: Tengah Hari


Foto3 yang mengisolasi pemotretan hanya di bagian bayangan.
Foto 4 : Latar depan tidak terpengaruh bayangan

Foto 5: Fotografi bawah air justru membutuhkan cahaya dari atas


Foto 6 : Fotografi udara yang juga bebas waktu
Masalah Teknis
Dalam fotografi alam bebas, masalah teknis yang harus dihadapi adalah masalah
kelembaban. Kalau kita datang dari suhu yang lebih dingin, lalu memotret di tempat yang
kelembabannya tinggi, lensa kamera kita akan dipenuhi embun dan kita tak akan bisa
memotret dengan baik.

Contoh kasus untuk masalah ini yang paling sering terjadi adalah kita keluar dari dalam
mobil ber-AC sangat dingin, lalu memotret keluar mobil. Dalam waktu beberapa detik
lensa kamera kita sudah akan dipenuhi uap air.

Juga dalam keadaan hujan, kamera di dalam ransel sering mengalami kondensasi
sehingga lensa atau bahkan sensor digitalnya dipenuhi embun.

Di dalam suhu sangat dingin, baterai kamera juga mengalami kehilangan tenaga luar
biasa. Dalam suhu sangat dingin, usahakan agar kamera kita tetap hangat, misalnya
dengan menaruhnya di dada kita di dalam jaket yang kita kenakan.

Masalah teknis yang juga penting adalah masalah White Balance. Tidak selalu
penyesuaian white balance yang “tepat” akan menghasilkan gambar yang lebih baik. Seni
fotografi adalah menghasilkan foto sesuai “keinginan” kita. Foto matahari terbit justru
menarik kalau kekuningan. Maka setting WB untuk matahari pagi sebaiknya justru pada
setting daylight. Kalau perlu bahkan pada setting di atas 5500 Kelvin.

Pada setting WB lebih tinggi daripada 5500 K, warna pantulan sinar matahari di air akan
tampak keemasan.

Fotografi alam bebas pada dasarnya adalah menyiasati segala kendala alam untuk
menghasilkan foto sesuai keinginan kita. Realitas fotografi alam bebas adalah realitas
yang sudah kita rencanakan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai