Materi Teknologi Bahan
Materi Teknologi Bahan
SIFAT BAHAN/MATERIAL
Sifat-sifat material :
Pembahasan
Material teknik merupakan jenis material yang biasanya dipakai dalam industri
misalnya :
BETON
Pengertian beton
Beton adalah suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan membuat suatu
campuran yang mempunyai proporsi tertentu dari semen, pasir dan koral atau agregat lainnya,
dan air untuk membuat campuran tersebut menjadi keras dalam cetakan sesuai dengan bentuk
dan dimensi struktur yang di inginkan.(George Winter, 1993).
Perancangan campuran beton perlu dilakukan untuk menentukan perbandingan campuran
bahan guna mendapatkan beton dengan sifat yang diperlukan dan paling murah. Sifat yang
diminta tergantung pada pembangunan beton. Sifat-sifat yang dapat diatur oleh perbandingan
campuran adalah kekuatan, ketahanan kedap air dan kemampuan pengerjaan. Ada dua cara
dalam menghitung perbandingan campuran yang diperlukan. Pertama, tentukan perbandingan
campuran kira-kira dengan Teori perbandingan air-semen menentukan kekuatan beton kalau
persyaratan di bawah ini di penuhi:
SIFAT BETON
Beton Keras
Beton keras mempunyai sifat-sifat yang meliputi kekuatan tekan, regangan dan tegangan,
rangkak dan susut, keawetan yang tinggi, reaksi terhadap temperatur, serta kekedapan
terhadap air. Kekuatan tekan beton merupakan sifat beton yang paling penting karena sangat
mempengaruhi kualitasnya, terutama mutu struktur yang diproduksi dari material ini.
Beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui kualitas beton keras di antaranya uji
kekuatan tekan, uji kekuatan tarik belah, uji kekuatan lentur, uji lekatan antara beton dan
tulangan, serta uji modulus elastisitas beton.
Beton Segar
Sifat-sifat yang dimiliki oleh beton segar ini berpengaruh besar terhadap pemilihan alat-alat
yang akan digunakan untuk pengerjaan dan pemadatan beton selanjutnya. Sifat ini pula yang
bakal menentukan karakteristik dari beton tersebut ketika sudah mengeras nanti.
Terdapat dua persyaratan yang wajib dipenuhi dalam pembuatan beton segar yakni :
1. Sifat-sifat yang harus dimiliki beton yang mengeras dalam jangka waktu yang lama.
Contohnya seperti kekuatan, kestabilan, dan keawetan.
2. Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh beton ketika dalam kondisi plastis yakni
workabilitas demi mempermudah pengerjaan tanpa perlu bleeding dan segregation.
Meskipun sifat workabilitas beton segar tidak dapat dibandingkan, tetapi kontrol terhadap
kualitas tetap menjadi pekerjaan yang penting sekali.
KARAKTERISTIK BETON
Di bawah ini karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh beton secara lengkap, antara lain :
Tipe-Tipe Semen
1. Semen Portland Type I
Fungsi semen portland type I digunakan untuk keperluan konstruksi umum yang tidak
memakai persyaratan khusus terhadap panas hidrasi dan kekuatan tekan awal. Cocok dipakai
pada tanah dan air yang mengandung sulfat 0, 0% – 0, 10 % dan dapat digunakan untuk
bangunan rumah pemukiman, gedung-gedung bertingkat, dan lain-lain.
2. Semen PortLand type II
Fungsi semen portland type II digunakan untuk konstruksi bangunan dari beton massa yang
memerlukan ketahanan sulfat ( Pada lokasi tanah dan air yang mengandung sulfat antara 0,
10 – 0, 20 % ) dan panas hidrasi sedang, misalnya bangunan dipinggir laut, bangunan dibekas
tanah rawa dan landasan jembatan
3. Semen Portland type III
Fungsi semen portland type III digunakan untuk konstruksi bangunan yang memerlukan
kekuatan tekan awal tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi, misalnya untuk
pembuatan jalan beton, bangunan-bangunan tingkat tinggi, bangunan-bangunan dalam air
yang tidak memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat.
4. Semen Portland type IV
Fungsi Semen Portland type IV digunakan untuk keperluan konstruksi yang memerlukan
jumlah dan kenaikan panas harus diminimalkan. Oleh karena itu semen jenis ini akan
memperoleh tingkat kuat beton dengan lebih lambat ketimbang Portland tipe I. Tipe semen
seperti ini digunakan untuk struktur beton masif seperti dam gravitasi besar yang mana
kenaikan temperatur akibat panas yang dihasilkan selama proses curing merupakan faktor
kritis.
5. Semen Portland type V
Fungsi semen portland type V dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/ air
yang mengandung sulfat melebihi 0, 20 % dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan
limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan, dan pembangkit
tenaga nuklir.
Pengujian Semen
1. Kehalusan (Blaine)
Kehalusan sangat mempengaruhi pengerasan semen portland dan juga kekuatannya,
makin halus semen maka makin cepat dan lebih efektif terjadinya interaksi dengan air serta
kuat tekannyapun makin tinggi. Nilai kehalusan (blaine) dihitung dengan permeability udara
terhadap sampel semen yang dipadatkan pada kondisi tertentu.
2. Kebutuhan air semen (Normal consistency)
Normal consistency (NC) merupakan suatu nilai perbandingan antara massa air yang
digunakan dan massa semen yang dinyatakan dalam persen. Kebutuhan air dipengaruhi oleh
kandungan aluminat dan untuk pengujian sifat fisis semen, jumlah air campuran yang
digunakan mengacu pada kondisi normal konsistensi.
3. Waktu pengikat semen (Setting Time)
Waktu ikat merupakan penentu awal dan akhir pengikatan pasta semen, disamping
kehalusan. Waktu ikat dipengaruhi oleh komposisi mineral dan air yang dipakai. Selain untuk
menghidrasikan semen, air juga berfungsi untuk memberi mobilitas bagi pasta semen . Pada
saat bercampur dengan air semen mengalami pengikatan dan mengeras. Lamanya pengikatan
juga dipengaruhi oleh suhu udara di sekitarnya.
4. Pemuaian (Autoclave)
Autoclave bertujuan untuk menentukan tingkat perkembangan pasta semen atau
menetapkan semen tersebut memenuhi batas spesifikasi cepat kaku. Sebelum pengujian
kekekalan bentuk dilakukan terlebih dahulu ditentukan jumlah air dan menghetahui
pengikatan awal yang akan digunakan untuk pembuatan semen. Pengujian kekekalan bentuk
dilakukan dua percobaan dengan tujuan untuk mengetahui peristiwa kerja (retak, pecah atau
perubahan bentuk lainnya) yang diperlihatkan setelah pengujian. Adapun rentan waktu yang
sudah ditentukan di ruang lembab dengan kelembaban relatif + 90%, yaitu :
- Percobaan cepat Percobaan cepat dapat dilakukan dengan cara merebus benda uji
yang telah di simpan 3 x 24 jam di ruang lembab selama 3 jam.
- Percobaan lambat Benda uji yang telah disimpan selama 3 x 24 jam di dalam ruang
lembab di rendam dalam bak air yang berisi air dingin selama 25 hari. Pengujian
dengan autoclave meliputi pemuaian dari semen portland, dengan melakukan
pengujian terhadap benda uji.
5. Pengujian komposisi kimia
Pengujian komposisi kimia semen Pengujian komposisi kimia dapat dilakukan dengan
menggunakan XRF. Pengujian komposisi kimia bertujuan untuk mengetahui komposisi yang
terkandung di dalam semen.
6. Kuat tekan mortar
Kuat tekan merupakan sifat yang paling penting bagi mortar ataupun beton. Kuat
tekan dimaksud sebagai kemampuan suatu material untuk menahan suatu beban tekan, kuat
tekan dipengaruhi oleh komposisi mineral utama. Umumnya kuat tekan diukur pada hari ke
28. Faktor-faktor yang mempengaruhi kuat tekan ialah :
a. Kualitas semen
b. Kualitas selain semen ( kualitas air, kualitas agregat halus dan kualitas additive)
Metode ini menggunakan cetakan berbentuk kubus dengan ukuran sisi 50 mm. Kuat tekan
merupakan suatu acuan yang digunakan oleh spesifikasi lain dan metode uji lainnya.
AGREGAT
Agregat adalah kumpulan butiran mineral yang merupakan hasil disintegrasi alami dari
bebatuan atau hasil yang didapatkan dari bebatuan alami yang dihancurkan dengan mesin
pemecah batu. Agregat merupakan salah satu bahan pengisi pada beton, dimana pemilihan
agregat ini sangat penting dalam pembuatan beton dikarenakan agregat merupakan kompenen
penting dalam pembuatan beton. Kandungan agregat dalam beton ini diperkirakaan sekitar
70%-75% dari volume beton, dengan demikian agregat ini sangat berpengaruh pada sifat-sifat
beton. Selain berguna dalam pembuatan beton, agregat juga sering digunakan dalam
pengerasan jalan dan bantalan kereta api.
Jenis – Jenis Agregat
Agregat terbagi dalam beberapa jenis, meliputi :
Agregat Kasar
Agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan atau berupa batu
pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 4,75
mm sampai 150 mm.
Ada beberapa Jenis Agregat kasar pada umumnya, meliputi
- Batu Pecah Alami : dimana bahan ini didapat dari cadas atau batu pecah alami yang
digali.
- Kerikil Alami : Kerikil didapat dari proses alami, yaitu pengikisan tepi maupun dasar
sungai yang mengalir.
- Agregat Kasar Buatan : berupa slag atau shale yang biasa digunakan untuk beton
berbobot ringan.
- Agregat untuk melindungi nuklir dan bobot berat : Agregat kasar ini diklasifikasi
berupa baja pecah, barit, magnatit dan limonit.
- Batasan gradasi untuk agregat Kasa
Agregat Halus
Agregat halus merupakan bahan pengisi diantara agregat kasar, dimana agregat halus ini
berupa pasir alam dari hasil desintegtasi alami bebatuan atau dari pasir buatan hasil dari alat
pemecah batu. Agregat halus berukuran 0.063 mm sampai 4,76 mm yang meliputi pasir kasar
dan pasir halus.
Batasan gradasi untuk agregat halus
Pengujian Agregat
a. Pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar (SNI 1969 : 2008)
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui berat jenis (bulk), berat kering permukaan
jenuh atau Saturated Surface Dry (SSD) dan berat jenis semu (apparent), serta penyerapan air
oleh agregat kasar.
b. Pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat halus (SNI 1970 : 2008)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui berat jenis (bulk), berat kering permukaan jenuh
atau Saturated Surface Dry (SSD) dan berat jenis semu (apparent), serta penyerapan air oleh
agregat halus.
c. Pengujian kelekatan agregat oleh aspal (SNI 06-2439-1991)
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kelekatan agregat terhadap aspal. Kelekatan
agregat terhadap aspal adalah persentase luas permukaan batuan yang tertutup aspal terhadap
keseluruhan luas permukaan.
d. Pengujian analisa saringan
yang bertujuan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan kasar dengan
menggunakan saringan.
e. Pengujian Sand Equivalent (SNI 3423 : 2008)
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan kadar debu atau lumpur atau bahan yang
mempunyai lempung pada tanah atau agregat halus.
f. Pengujian keausan agregat (SNI-2417 : 2008)
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan ketahanan agregat kasar terhadap keausan dengan
menggunakan mesin Los Angels.
Fungsi Agregat
Agregat berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar atau beton. Walaupun
berfungsi sebagai bahan pengisi, karena volume agregat pada beton ± 70% volume beton,
agregat sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat mortar/beton, serta memberikan kekuatan
pada beton, sehingga kualitas agregat sangat mempengaruhi mutu beton yang akan
dihasilkan. Karena itu karakteristik agregat perlu dipelajari.
Agregat yang dipergunakan untuk mendapatkan beton dengan kualitas baik, paling sedikit
mempunyai dua kelompok ukuran, pada beton umumnya kelompok tersebut adalah kelompok
agregat halus (ukuran butir ≤ 4,50 mm) dan kelompok agegat kasar (ukuran butir > 4,50 mm).
Agregat Kasar/Kerikil/Split
-Bahan pengisi, ± 70% volume beton
-Memberikan stabilitas volume dan keawetan
-Memberikan kekuatan
Agregat Halus/Pasir
-Memberikan sifat-dapat-dikerjakan dan keseragaman campuran
-Membantu semen dalam merekatkan agregar kasar
-Mencegah terjadinya segregasi pasta semen dengan agregat kasar
AIR
A. Definisi dan Sifat-Sifat Air.
Air adalah senyawa kimia yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan
bagi penghuni di muka bumi. Fungsi air seumur hidup tidak bisa digantikan oleh
senyawa lain. Penggunaan air yang paling penting adalah untuk konsumsi atau
sebagai air minum. Air merupakan suatu molekul yang mengandung 2 atom hidrogen
dan 1 atom oksigen yang berikatan secara kovalen. Menurut Sitorus (2011).
Air mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah.
2. Dapat berubah wujud.
3. Meresap melalui celah-celah.
4. Memiliki massa.
5. Dapat melarutkan beberapa zat.
Serat
Beton normal yang diberi tambahan serat disebut beton-serat (fibre reinforced
concrete). Adanya serat akan memperbaiki kelemahan beton terutama kuat tariknya, serta
mempersulit terjadinya segregasi, mencegah/menunda terjadinya retak-retak rambut dan
mengendalikan retak, menjadikan beton lebih daktail, lebih tahan benturan dan lenturan,
tetapi mengurangi tingkat kemudahan pengerjaan. Penurunan tingkat kemudahan pengerjaan
ini dipengaruhi oleh volume serat, panjang serat, dan aspek rasio. Aspek rasio yang tinggi
akan menyebabkan serat menggumpal sehingga sulit disebar merata pada adukan beton.
Umumnya volume serat ≤ 2% dan nilai aspek rasio 50-100.
Sifat-sifat beton yang dapat diperbaiki akibat penambahan serat:
1. Keliatan/daktilitas.
2. Ketahanan terhadap beban kejut (impact resistance).
3. Ketahanan terhadap tarik dan lentur.
4. Ketahanan terhadap kelelahan (fatigue).
5. Ketahanan terhadap pengaruh susut (shrinkage).
6. Ketahanan terhadap keausan.
Beberapa macam serat yang dapat digunakan antara lain:
1. Asbestos
2. Gelas/Kaca
3. Plastik
4. Karbon
5. Baja
6. Serat tumbuhan (rami, ijuk, bambu)
Keuntungan penggunaan bahan tambahan mineral yaitu :
1. Memperbaiki workability beton
2. Mengurangi panas hidrasi
3. Mengurangi biaya pekerjaan beton
4. Mempertinggi daya tahan terhadap serangan sulfat
5. Mempertinggi daya tahan terhadap serangan reaksi alkali-silika
6. Menambah keawetan (durabilitas) beton
7. Meningkatkan kuat tekan beton
8. Meningkatkan usia pakai beton
9. Mengurangi penyusutan
10. Membuat beton lebih kedap air (porositas dan daya serap air pada beton rendah).
Produk bahan tambah dari SIKA:
1. SikaQuick-2500 id (Mortar untuk perbaikan yang sangat cepat kering)
Berfungsi untuk perbaikan beton yang sangat cepat kering, kuat tekan awal tinggi,
berbahan dasar semen yang mudah mengalir. Memiliki keunggulan mudah
diaplikasikan, hemat material, tanpa tambahan klorida, kuat tekan awal tinggi, cepat
kering, dapat dilalui orang dalam waktu 60 menit, kendaraan setelah 3 jam.
2. SikaTop-107 Seal id
Berfungsi sebagai pelapis waterproofing atau pelapis anti bocor didinding, lantai
kamar mandi, bak air, kolam renang, kola mikan, talang beton, balkon atau area
dinding yang lembab serta dinding yang terkena air hujan. Dalam satu set penggunaan
SikaTop-107 Seal id memerlukan 2 buah komponen yaitu komponen A (cairan) dan
komponen B (bubuk). Aturan pakai yang disarankan adalah sebanyak 2 lapis dengan
perbandingan 1-1,5 kg/m2 untuk satu lapisan.
3. SikaTop-122 (AB)
Dua komponen polimer mortar untuk perbaikan tambahan fiber polyamide yang
berfungsi untuk perbaikan dan levelling beton yang kekuatannya tinggi. Keuntungan
SikaTop-122 (AB) adalah mudah dicampur dan diaplikasikan, daya rekat sangat
bagus, kekuatan mekanis sangat bagus, ketahanan minyak dan air bagus,
meningkatkan ketahanan terhadap air asin, klorine dan karbonasi, tidak beracun dan
tidak mudah terbakar, dan ketahanan abrasi tinggi.
4. SikaTop 109 MY
Fungsi : sebagai waterproofing, penyegelan retakan rambut dan sebagai lapisan
pelindung terhadap unsur agresif seperti karbondioksida. Area aplikasinya diantara
lain tangi air, ruang bawah tanah, tempat parkir mobil, teras, balkon, jembatan,
dinding penahan, dll. Keunggulan nya ialah memiliki kemampuan bridging retak yang
baik (hingga 1mm pada + 20 °C), komponen pra-batch, mudah diterapkan dengan
roller atau kuas, menutup keretakan dengan rapat, fleksibel, ekonomis, dan air cure.
5. Sikalastic -560 (Komponen untuk pelapis anti bocor Modified PU untuk atap)
Fungsi : sebagai lapian abti bocor siap pakai berbahan dasar Modified Polyurethane,
untuk melindumgi atap dari kebocoran. Dapat digunakan pada atap beton, mortar,
asbes, genteng, nok, bitumen, metal, lantai keramik, kayu dan dinding
Keunggulan : daya rekat sangat baik pada permukaan yang berpori atau tidak
berpori. Sangat fleksibel dan menutup retak sangat baik, kedap air, tahan sinar
ultraviolet, dan cuaca. Tidak menyebabkan tumbuhnya jamur, tidak beracun, siap
pakai dan mudah diaplikasikan dengan kuas, roller, atau spray.
6. Sika Waterproofing Mortar (Komponen semen pelapis air siap pakai)
Fungsi : sebagai pelapis anti bocor siap pakai pada permukaan beton untuk mencegah
kebocoran rembesan air. Dapat digunakan pada atap dak beton, balkon, teras dan
kamar mandi.
Keunggulan : praktis tinggal dicampur air. Daya rekat baik pada beton yang keras.
Dapat diaplikasikan dengan kuas.
Warna : abu-abu
7. Sika RoofCoat
Fungsi : sebagai lapisan anti bocor siap pakai berbahan dasar acrylic, yang diperkuat
serat fiber untuk melindungi atap dari kebocoran. Dapat digunakan pada atap dak
beton, asbes, genteng, nok, serta mortar dan dinding.
Keunggulan : mengandung fiber sehingga dapat menutup retak lebih baik. Kedap air,
tahan sinar UV, dan cuaca. Daya rekat sangat baik, fleksibel, tidak menyebabkan
tumbuhnya jamur, tidak beracun.
Warna : Grey, stone grey, white, coro red.
8. Sika Batu Seal T-130 SG
Fungsi : sebagai pelapis kedap air dan kelembapan pada bangunan seperti misalnya
dinding, basement, atap dak beton, balkon atau teras.
Keunggulan : mempunyai elastisitas dan tebal merata.
Warna : hitam
Kemasan : 1 roll = 1m x 10m
9. Sika MultiSeal (perekat multiguna)
Fungsi : perbaikan instan untuk mencegah kebocoran. Perekat self adhesive
multiguna untuk atap, talang, dan pipa air. Sebagai perbaikan keretakan dan
kebocoran pada atap, sambungan dinding dan genteng, nok genteng dll.
Keunggulan : siap pakai, mudah diaplikasikan. Merekat baik pada berbagai
permukaan. Bisa dicat.
Warna : abu-abu
Kemasan : lebar 10cm, panjang 3m/ roll
10. Sikagard-700 S (id) (komponen lapisan pelindung batu alam dan beton)
Fungsi : sebagai lapisan pelindung untuk batu alam, brton, plesteran, bata, semen,
asbes, dll. Dari curah hujan dan kelembapan, sehingga mencegah dan melindungi dari
tumbuhnya lumut dan jamur dengan hasil akhir natural. Berbahan dasar siloxane.
Hasil aplikasi bersifat waterreplent/ hydrophobic.
Keunggulan : tahan terhadap alkali, sinar UV, cuaca, lumut dan jamur. Bekerja
dengan system penetrasi atau meresap sangat baik.
Warna : transparent.
11. Sikadur Injectokit-TH (set alat dan material injeksi keretakan-konsistensi kental)
Fungsi : untuk memperbaiki keretakan pada jalan beton atau tembok double bata
dimana sealing hanya bisa dilakukan satu sisi.
Keunggulan : dapat mengisi keretakan walaupun satu sisi keretakan tidak dapat
disealing, mempunyai lekatan yang baik dengan beton atau bata. Pelaksanaan praktis
hanya menggunakan gun sealant standart.
Warna : abu-abu
Kemasan : 250ml
12. Sika Anchorfix-1 (perekat angkur bermutu tinggi (beban medium))
Fungsi : 2- komponen bahan perekat angkur polyester siap pakai yang berbahan dasar
solvent dan styrene.
Keungulan : cepat kering, dapat menggunakan gun standar, dapat digunakan pada
suhu rendah, berkapasitas untuk beban menengah ke bawah, tidak menetes (non-sag)
meskipun di langit-langit, tidak berbau, tidak boros.
Warna : komponen A : putih.
Komponen B : hitam.
Komponen A + B : abu-abu muda.
Kemasan : 300ml ctd.
Tugas 3
PERAWATAN BETON
Curing atau Perawatan Beton dilakukan saat beton sudah mulai mengeras yang bertujuan
untuk menjaga agar beton tidak cepat kehilangan air dan sebagai tindakan menjaga
kelembaban/suhu beton sehingga beton dapat mencapai mutu beton yang diinginkan.
Pelaksanaan perawatan beton dilakukan setelah beton mengalami atau memasuki fase
hardening (untuk permukaan beton yang terbuka) atau setelah bekisting beton dilakukan
bongkaran dengan durasi tertentu yang dimaksudkan untuk memastikan terjaganya kondisi
yang diperlukan untuk proses reaksi senyawa kimia yang terkandung dalam campuran beton.
Proses curing pada beton memainkan peran penting pada pengembangan kekuatan dan daya
tahan beton. Proses curing ini meliputi pemeliharaan kelembaban dan kondisi suhu, baik
dalam beton maupun di permukaan beton dalam periode waktu tertentu.
Uji kuat tekan beton dilakukan untuk mengukur kekuatan beton dengan cara memberikan
tekanan pada sampel beton hingga beton mengalami kehancuran. Berikut adalah cara
melakukan uji kuat tekan beton :
Slump test adalah pengujian beton yang dilakukan untuk mengetahui kadar air beton untuk
mengetahui mutu beton. Salah satu cara pengujian ini adalah dengan menggunakan kerucut
abraham dengan cara :
Uji core drill merupakan pengujian yang dilakukan dengan mengambil sampel dari beton
yang sudah dibuat. Pengambilan ini dilakukan menggunakan alat core drill seperti nama
pengujiannya. Namun pastikan pengujian ini dilakukan jangan sampai merusak struktur dari
beton tersebut. Sampel beton tersebut kemudian akan diuji crusing test di laboratorium.
Dapat dikatakan bahwa pengujian ini sangat akurat karena memang beton yang diambil
adalah beton yang sudah jadi pada bangunan. Akan tetapi pengujian ini juga mempunyai
resiko yang tinggi karena bila pengambilan sampel terlalu dalam akan mengenai tulangan
beton. Hal ini tentu akan sangat membahayakan struktur beton dan bila terjadi dapat
mengurangi kekuatan struktur beton.
4. Hammer test
Hammet test beton dilakukan pada beton yang sudah dibuat untuk mengukur kekuatan
maupun tegangan karakteristik beton. Pengujian ini dilakukan menggunakan alat hammer test
pada bagian bangunan seperti kolom, balok hingga plat lantai. Sebelum pengujian dilakukan,
pastikan permukaan bagian bangunan yang diuji memiliki permukaan yang rata. Bila belum
rata maka lakukan perataan menggunakan gerinda agar tingkat akurasi pengujian semakin
tinggi / baik. Lakukan pengujian pada beberapa titik, umumnya dilakukan hingga 20 titik.
Hasil pengujian ini kemudian akan dianalisa menggunakan standar deviasi agar dapat
mengetahui mutu beton.
Pengujian ini merupakan jenis pengujian baru yang kini banyak digunakan. Pengujian ini
dilakukan menggunakan alat ukur kekerasan yang menerapkan prinsip gelombang ultrasonik.
Di Indonesia sendiri pengujian jenis ini telah dikenal sejak tahun 1980 silam. Pengujian ini
dilakukan dengan merambatkan gelombang ultrasonik pada beton untuk mengetahui
kekuatan beton. Pengujian ini sendiri kini banyak diminati karena mempunyai keunggulan :
PENGUJIAN LENTUR
Pembebanan lentur adalah salah satu jenis pembebanan yang paling sering terjadi dalam
praktik dan oleh karena itu merupakan pertimbangan penting dalam pengujian berbagai
macam material. Uji lentur digunakan untuk menentukan sifat mekanik baja, plastik, kayu,
kertas, keramik dan bahan lainnya.
Ketika pembebanan lentur diterapkan pada penampang simetris, tegangan tarik muncul pada
serat ekstrim (luar) di sepanjang satu sisi. Tekanan tekan muncul pada serat ekstrim di sisi
berlawanan. Tegangan pada kedua sisi bertambah dengan jarak dari sumbu netral, sehingga
nilai tertinggi pada kedua kasus terjadi pada zona tepi. Jika titik tarik atau titik leleh tekan
material tercapai, aliran plastis akan terjadi.
Selama uji lentur tegangan geser juga muncul pada spesimen. Untuk menjaga persentase
tegangan geser serendah mungkin selama pengujian, rasio bentang dengan ketebalan benda
uji harus setinggi mungkin. Namun, dalam kebanyakan kasus, rentang tersebut ditentukan
dalam standar pengujian yang relevan.
Spesimen dengan penampang persegi biasanya lebih disukai untuk digunakan dalam uji
lentur.
PENGUJIAN TARIK
Kekuatan tarik adalah salah satu sifat mekanik yang sangat penting dan dominan dalam suatu
perancangan konstruksi dan proses manufaktur. Setiap material atau bahan memiliki sifat
(kekerasan, kelenturan, dan lain lain) yang berbeda-beda. Untuk dapat mengetahui sifat
mekanik dari suatu material maka diperlukan suatu pengujian, salah satu pengujian yang
paling sering dilakukan yaitu uji tarik (tensile test). Pengujian ini memiliki fungsi untuk
mengetahui tingkat kekuatan suatu material dan untuk mengenali karakteristik pada material
tersebut.
Terdapat beberapa spesimen pada uji tarik. Uji Tarik (Tensile Test) adalah suatu metode yang
digunakan untuk menguji kekuatan (tensile strength) suatu material/bahan dengan cara
memberikan beban (gaya statis) yang sesumbu dan diberikan secara lambat atau cepat.
Diperoleh hasil sifat mekanik dari pengujian ini berupa kekuatan dan elastisitas dari
material/bahan.
Nilai kekuatan dan elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva hasil uji tarik. Selain
kekuatan dan elastisitas, sifat lain yang dapat diketahui adalah sebagai berikut :
Dimana A1 = luas penampang setelah patah (mm²) Reduksi penampang juga dapat digunakan
untuk menetukan keuletan material. Semakin tinggi nilai RA, semakin ulet material tersebut.
Dalam ASTM E8 juga diatur dimensi standar dari spesimen uji tarik berbentuk Round Bar,
seperti yang terlihat pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 1 Dimensi Spesimen Uji Tarik Pelat
Berdasarkan ASTM E8.
Selanjutnya diukur panjang total dari batang uji dengan menggunakan jangka sorong. Batang
uji diukur pada penampang panjang yang paling rata agar didapatkan nilai hasil uji yang
akurat. Langkah berikutnya yakni dengan memasukkan massa jenis dari bahan baja ke
Persamaan 1 berikut ini. Persamaan tersebut didasarkan pada perhitungan massa, massa jenis
dan panjang total dari batang uji.
Do = √4𝑚 𝜋𝜌𝐿
Dengan :
Do = diameter awal besi beton ulir (mm)
m = massa besi beton ulir (g)
𝜌 = massa jenis besi beton ulir (7.85 g/cm3)
L = panjang total besi beton ulir (mm)
Setelah diketahui diameter awal besi beton ulir dilanjutkan menghitung gauge length (Lo)
dengan Persamaan 2 di bawah ini.
Lo = 8 x Do
Dengan :
Lo = panjang gauge length besi beton ulir (mm)
Do = diameter awal besi beton ulir (mm)
Pemberian beban
Spesimen akan diberi beban uji aksial yang semakin besar secara kontinyu. Akibat dari
pembebanan aksial tersebut, spesimen akan mengalami perubahan panjang. Perubahan beban
(P) dan perubahan panjang (∆L) tercatat pada mesin uji tarik berupa grafik, yang merupakan
fungsi beban dan pertambahan panjang dan disebut sebagai grafik P – ∆L dan kemudian
dijadikan grafik Stress-Strain yang menggambarkan sifat bahan secara umum seperti pada
Gambar 4 berikut ini.
Gambar 4 Grafik P – ∆L hasil pengujian tarik
Keterangan :
A = Titik propolsionalitas
B = Titik elastis
C = Titik yield
D = Titik maksimum
E = Titik patah
Dari Gambar 4 di atas tampak bahwa sampai titik A perpanjangan sebanding dengan
pertambahan beban. Pada daerah inilah berlaku hukum Hooke, sedangkan titik C merupakan
batas berlakunya hukum tersebut. Oleh karena itu titik A di sebut juga batas proporsional.
Sedikit di atas titik A terdapat titik B yang merupakan batas elastis di mana bila beban
dihilangkan maka belum terjadi pertambahan panjang permanen dan spesimen kembali ke
panjang semula.
Daerah di bawah titik B disebut daerah elastis. Sedangkan di atasnya disebut daerah plastis.
Di atas titik B terdapat titik C yang merupakan titik yield (luluh) yakni di mana logam
mengalami pertambahan panjang tanpa pertambahan beban yang berarti. titik yield
merupakan keadaan dimana spesimen terdeformasi dengan beban minimum.
Pada kenyataannya karena perbedaan antara ketiga titik A, B dan C sangat kecil maka untuk
perhitungan teknik seringkali keberadaan ketiga titik tersebut cukup diwakili dengan titik C
saja. Dalam kurva titik yield ditunjukkan pada bagian kurva yang mendatar atau beban relatif
tetap. Titik C ini tidak sama untuk semua logam. Pada material yang ulet misalkan besi murni
dan baja karbon rendah, titik C tampak sangat jelas. Namun pada umumnya penampakan titik
C tidak tampak jelas.
Metode offset
Untuk kasus seperti ini cara menentukan titik y dengan menggunakan metode offset. Metode
offset dilakukan dengan cara menarik garis lurus yang sejajar dengan garis miring pada
daerah proporsional dengan jarak 0,2% dari regangan maksimal. Titik yield didapat pada
perpotongan garis tersebut dengan kurva σ-ε seperti ditunjukkan pada Gambar 5.
Gam
bar 5 Metode offset untuk menentukan titik yield
Langkah kerja Uji Tarik (Tensile Test) :
Urutan langkah kerja yang dilakukan dalam pengujian ini adalah:
pengaruh mekanis yg paling umum ialah gempa. beton wajib direncanakan supaya dapat
berperilaku daktail ( mempunyai sifat daktalitas). Variasi kerusakan yg muncul bisa berupa
tabrakan-goresan (retak rambut) akibat efek bahan serta getaran yg kecil (ledakan) sampai ke
kerusakan musnah (gempa tinggi). berdasarkan SNI, buat menghindari hal ini strukturnya
wajib direncanakan dengan mengikuti ketentuan yg tertuang pada SK.SNI.T-15-1991-03
tentang tata cara perancangan bangunan gedung.
Kerusakan ini akibat dampak temperatur yang bisa menimbulkan kehilangan panas hidrasi
dan kebakaran. kerusakan lainnya akibat saat dan suhu contohnya Creep & crack serta
penurunan yg tidak sama di tanah dasarnya.Beberapa Kerusakan di Beton
Kerusakan ini biasanya paling banyak timbul pada struktur beton, kerusakan ini berkaitan
eksklusif dengan struktur serta lingkungan setempat, contohnya, dampak korosi, taraf
keasaman yang tinggi serta yang lainnya.