Dan Nasihat
bagi Petobat Muda
Jonathan Edwards
Pengantar dan penyunting oleh
S t e ph en J. Ni chol s
Penerbit Momentum
2005
Copyright © momentum.or.id
Ketetapan Hati dan Nasihat bagi Petobat Muda
Oleh: Jonathan Edwards
Pengantar dan Penyunting: Stephen J. Nichols
Copyright © momentum.or.id
Daftar Isi
Daftar Ilustrasi 6
Pengantar 7
Ketetapan Hati 29
Nasihat bagi Petobat Muda 49
Daftar Bacaan Lebih Lanjut 64
Copyright © momentum.or.id
Daftar Ilustrasi
1. Jalan Utama, Northampton, tahun 1786 11
2. Jonathan Edwards Memorial 38
Copyright © momentum.or.id
Pengantar
Copyright © momentum.or.id
8 PENGANTAR (
Copyright © momentum.or.id
) PENGANTAR 9
Copyright © momentum.or.id
10 PENGANTAR (
Kehidupan Jonathan Edwards
Copyright © momentum.or.id
) PENGANTAR
Copyright © momentum.or.id
11
Gambaran mengenai Jalan Utama, Northampton, Massachussets, 1786.
Gambaran oleh Maitland de Gorgoza
12 PENGANTAR (
pendeta pembantu di Northampton Congrega‐
tional Church di Massachusetts.
Setelah wafatnya Solomon Stoddard, Ed‐
wards mengemban jabatan pendeta di North‐
ampton pada tahun 1729 hingga tahun 1750.
Dalam kurun waktu tersebut, ia telah ber‐
peran sebagai katalis bagi serangkaian keba‐
ngunan rohani pada pertengahan tahun 1730‐
an maupun Kebangunan Besar yang terjadi
pada tahun 1740‐1742. Ia juga mempublikasi‐
kan sejumlah khotbah dan eksposisi, termasuk
karyanya yang bertajuk Risalah mengenai Afeksi
Religius (A Treatise Concerning Religious Affec‐
tions) * pada tahun 1746. Melalui berbagai
khotbah dan karya tulisnya, Edwards segera
memperoleh reputasi internasional sebagai
pendeta, theolog, dan intelektual paling terke‐
muka di koloni tersebut.
Ironisnya, Edwards dibebastugaskan dari
mimbar gereja Northampton pada tahun 1750.
Ia kemudian pindah ke Stockbridge, sebuah
kota perbatasan di Massachusetts, di mana ia
melayani sebagai pendeta di sebuah pos peng‐
*
Suatu versi ringkas telah diterbitkan dengan judul
Pengalaman Rohani Sejati (Surabaya: Momentum, 2003).
Copyright © momentum.or.id
) PENGANTAR 13
Copyright © momentum.or.id
14 PENGANTAR (
Ketetapan Hati
Edwards menghabiskan sebagian besar waktu
hidupnya di Connecticut River Valley. Semen‐
jak ia dilahirkan pada tahun 1703 hingga ta‐
hun 1750, ia terus‐menerus tinggal di sekitar
Connecticut River, baik di Connecticut mau‐
pun Massachusetts, kecuali untuk masa bebe‐
rapa bulan pada tahun 1722‐1723. Jonathan
muda meninggalkan rumah dan kampung ha‐
lamannya demi menjawab panggilan untuk
melayani sebuah gereja kecil Presbiterian di
kota New York. Tugas pelayanannya yang
baru itu menempatkan dia di sebuah wilayah
yang kemudian dikenal sebagai jalan Broad
dan Wall.
Petualangan bukanlah hal yang asing bagi
Edwards. Ketika menjadi mahasiswa di Yale,
ia pernah beberapa kali berpindah tempat
mengikuti institusi tempatnya belajar itu, bu‐
kan hanya karena Yale belum menemukan
tempat yang permanen, namun juga untuk
menghindari bentrokan dengan tentara yang
pada akhirnya terlibat konflik dalam Perang
Tujuh Tahun (Seven Years’ War) itu. Maka Ed‐
wards yang ketika itu berusia 19 tahun men‐
Copyright © momentum.or.id
) PENGANTAR 15
Copyright © momentum.or.id
16 PENGANTAR (
nempuh pendidikannya di Yale, lulus dengan
nilai tertinggi ketika meraih gelar sarjana mu‐
danya, dan kembali menjadi yang terbaik saat
meraih gelar masternya. Meski sedemikian
berbakat, cerdas, dan kompeten di bidangnya,
Edwards tetap saja menyadari kebergantung‐
an mutlaknya pada Allah, dan inilah yang
menjadi inti bagi sejumlah pokok bahasan da‐
lam Ketetapan Hati. Tanpa bermaksud merasio‐
nalisasi kebutuhannya akan pertolongan, Ed‐
wards sepenuhnya menyadari bahwa segala
hal yang dapat dilakukannya untuk memper‐
kenan Allah atau segala prestasi yang mung‐
kin dicapainya itu semata‐mata merupakan
karya Allah yang telah berkenan bekerja di da‐
lam dirinya. Meski demikian, Edwards juga
mengakui perlunya ia mendisiplinkan diri.
Saat membaca Ketetapan Hati, Anda tidak
mungkin tidak menangkap tekad Edwards
untuk mengontrol setiap aspek kehidupannya.
Semangat ini mewarnai seluruh karya tulisnya
itu. Tidak ada satu aspek pun yang terluput
dari perhatiannya. Ia memperhatikan semua‐
nya, mulai dari hal makan dan minum hingga
berbicara, dari hal berdoa dan membaca Alki‐
Copyright © momentum.or.id
) PENGANTAR 17
tab hingga relasinya dengan keluarga, dari ke‐
hidupan rohaninya hingga hasratnya yang ter‐
dalam – tidak ada satu hal pun yang tidak di‐
bongkarnya. Menuruti ajaran Rasul Yakobus,
Edwards bahkan juga memperhatikan lidah,
bagian tubuh yang kecil namun memiliki pe‐
ran yang begitu penting itu. Edwards menya‐
dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh
lidah dan masalah besar yang dapat diakibat‐
kannya, dan ia menuliskan sejumlah resolusi
sehubungan dengan pengendalian bagian tu‐
buh yang sulit dijinakkan ini.
Ketetapan Hati juga menyingkapkan tekad
Edwards untuk membawa setiap aspek kehi‐
dupannya ke bawah kuasa ketuhanan Kristus
dan menyandarkannya ke dalam kuasa ke‐
daulatan Allah. Orang Yunani kuno mengenal
istilah summum bonum atau kebajikan terting‐
gi. Istilah tersebut bermakna bahwa sekalipun
ada banyak kebajikan yang untuknya sese‐
orang layak hidup, namun ada satu di antara‐
nya yang terbaik, yang tertinggi, yang meng‐
atasi semua kebajikan lainnya. Bagi Edwards,
secara umum, pertanyaan pertama dalam
Katekismus Westminster secara tepat mengena
Copyright © momentum.or.id
18 PENGANTAR (
Copyright © momentum.or.id
) PENGANTAR 19
wards mulai mencantumkan tanggal kemung‐
kinan besar ditulisnya hanya sesaat sebelum
itu. Ia pergi ke New York pada bulan Agustus
1722 dan tinggal di sana hingga bulan April
1723. Semenjak saat itu hingga musim gugur
tahun 1723, Edwards tinggal di rumah kera‐
batnya di East Windsor, sembari menulis tesis
masternya dan berkhotbah di berbagai gereja.
Dengan demikian, Ketetapan Hati dibuat pada
masa transisi dalam kehidupan Edwards. Ia
sedang berpindah dari masa‐masa pembelajar‐
an dan pembentukan sebagai seorang siswa
kepada masa di mana ia akan mengawali pro‐
fesinya sebagai seorang theolog sekaligus
hamba Tuhan. Di sepanjang perjalanan hidup‐
nya, Ketetapan Hati telah menjadi sahabat setia‐
nya.
Edwards mengawali Ketetapan Hati de‐
ngan nasihat: “ingat untuk membaca daftar se‐
kali seminggu.” Sepertinya nasihat ini pun
layak dituruti. Ketetapan Hati masih tetap rele‐
van hari ini, seperti juga saat pertama kali
Edwards menuliskannya berabad‐abad silam.
Membacanya secara teratur pasti akan sangat
Copyright © momentum.or.id
20 PENGANTAR (
menolong kita untuk hidup sungguh‐sungguh
demi kehormatan dan kemuliaan Allah.
Nasihat bagi Petobat Muda
Copyright © momentum.or.id
) PENGANTAR 21
Copyright © momentum.or.id
22 PENGANTAR (
Copyright © momentum.or.id
) PENGANTAR 23
menekankan pentingnya kesadaran dan kepe‐
kaan terhadap dosa. “Sekalipun Allah telah
mengampuni dan melupakan dosa‐dosa
Anda,” demikian ia menulis, “Anda sendiri
jangan pernah melupakannya.” Tujuan Ed‐
wards bukanlah untuk membiarkan Deborah,
atau kita semua dalam hal ini, terperangkap
dalam jerat dosa dan berada dalam keadaan
tertekan karena ingatan akan masa lalu kita.
Sebaliknya, ia memperingatkan Deborah de‐
ngan menasihatinya untuk tidak “memboros‐
kan waktu dan tenaga[nya] dengan terus
mengingat dan memusingkan pengalaman
masa lalu.” Apa yang mau ditekankan Ed‐
wards ialah agar Deborah dan kita semua bo‐
leh menjadi rendah hati, oleh ingatan akan ke‐
limpahan anugerah Allah yang telah menebus
kita dari dosa.
Kesadaran akan dosa secara demikian ju‐
ga berguna untuk mengingatkan kita tentang
kebutuhan kita untuk selalu mewaspadai tipu
daya dosa, yang paling halus sekalipun, yang
berusaha merangkak masuk ke dalam kehi‐
dupan kita dan mengakar di dalam hati kita,
terutama setelah kita bertobat. Maka Edwards
Copyright © momentum.or.id
24 PENGANTAR (
Copyright © momentum.or.id
) PENGANTAR 25
Copyright © momentum.or.id
26 PENGANTAR (
Copyright © momentum.or.id
) PENGANTAR 27
Copyright © momentum.or.id