Informasi Umum:
Mata Pelajaran : Geografi
Nama Penyusun : Nadya Fidina Salam
Instansi : SMA Fatahillah Jakarta
Tahun : 2021
Jenjang Pendidikan : SMA
Alokasi Waktu : 810 menit
Jumlah Pertemuan : 9 Pertemuan (18 JP x 45 menit)
Materi Prasyarat
- Mengetahui contoh kerjasama bilateral yang dilakukan Indonesia
Profil Pancasila
1. Pelajar menjadi pribadi yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
(berempati pada orang lain)
2. mandiri (memiliki insiatif dan bekerja secara mandiri dalam melaksanakan
keterampilan proses, percaya diri, mengembangkan kendali dan disiplin diri)Gotong
Royong
3. bernalar kritis ( mampu memproses informasi dan gagasan, melakukan evaluasi
terhadap prosedur yang dilakukan, mengevaluasi dan merefleksi pemikiran)Kreatif
4. kreatif ( menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil )
5. bergotong-royong (berkolaborasi dalam menyelesaikan projek sederhana, melakukan
komunikasi untuk mencapai tujuan bersama)
Jumlah Siswa
Maksimum 36 peserta didik
Ketersediaan materi
a. Pengayaan untuk siswa CIB atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK
b. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk siswa yang sulit memahami konsep:
YA/TIDAK
Moda Pembelajaran
❏ Tatap muka
❏ PJJ Daring
❏ PJJ Luring
❏ Paduan tatap muka dan PJJ (blended learning)
Materi ajar, alat dan bahan
Materi ajar
Referensi buku:
- Buku Paket Geografi untuk SMA/MA kelas XII K13 Revisi
- Buku paket Geografi untuk SMA/MA kelas XI K13 Revisi
Artikel :
- https://www.jojonomic.com/blog/hubungan-bilateral/
- https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/manfaat-hubungan-internasional-di-bidang-
ekonomi-indonesia-8340/
- https://www.penuliscilik.com/manfaat-hubungan-internasional-di-bidang-sosial-budaya/
- https://www.ilmusiana.com/2020/01/hubungan-internasional-politik.html
- https://www.gurupendidikan.co.id/hubungan-bilateral/
- https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5367409/dampak-positif-dan-negatif-
perdagangan-internasional-bagi-indonesia
Video :
- https://www.youtube.com/watch?v=4FbjsNvPRt0 (dampak pasar bebas terhadap Indonesia)
Alat dan bahan yang diperlukan
Papan tulis, spidol papan tulis, alat tulis, lembar pengamatan, kertas kosong, gambar, penggaris
Perkiraan Biaya
- Buku tulis Rp.5.000
- Pengaris Rp. 3.000
- Alat tulis (bolpoin, pensil, penghapus) Rp. 8.000
- Print lembar pengamatan Rp. 500/lembar
❏ Eksperimen ❏ Eksplorasi
❏ Permainan/game ❏ Ceramah
❏ Asesmen kelompok
❏ Keduanya
Jenis asesmen:
❏ Tertulis (tes obyektif dan uraian)
❏ Performa (diskusi)
❏ Diagnostik
Persiapan Pembelajaran
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara lain
sebagai berikut:
a. Guru membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Guru membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan potensi sumber daya fisik di
Indonesia
c. Guru mempersiapkan media pembelajaran, diantaranya:
1) Guru menyiapkan soal kuis singkat baik lisan/tertulis maupun dengan aplikasi quizizz,
mentimeter, dll
2) Guru menyiapakan berbagai bahan bacaan dan media pendukung seperti search link website
dan mencari artikel pengayaan
3) Guru mencetak form pengamatan dan worksheet
4) Membuat peraturan teknis kegiatan kerja kelompok
Pemahaman Bermakna
https://www.bola.com/ragam/read/4557623/bentuk-bentuk-kerja-sama-
internasional-ketahui-manfaatnya-bagi-suatu-negara
Pertanyaan Pemantik
Refleksi Guru
1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan yang direncanakan?
2. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan pembelajaran yang sudah terlaksana?
4. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan?
Kriteria untuk mengukur ketercapaian
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan Tujuan dan manfaat kerjasama bilateral Indonesia dengan negara lain
dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata
2. Siswa dapat menjelaskan alasan perlunya Tujuan dan manfaat kerjasama bilateral Indonesia dengan
negara lain dengan konteks kehidupan nyata.
3. Siswa mampu menjawab secara lisan apa saja Tujuan dan manfaat kerjasama bilateral Indonesia
dengan negara lain
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama kerja mandiri berlangsung. Hasil pengamatan berupa
kelengkapan worksheet dan partisipasi siswa dalam kegiatan curah pendapat
2. Guru menajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman materi pembelajaran
Refleksi Guru
1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan yang direncanakan?
2. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan pembelajaran yang sudah terlaksana?
4. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan?
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama kerja mandiri berlangsung. Hasil pengamatan berupa
kelengkapan worksheet dan partisipasi siswa dalam kegiatan curah pendapat
2. Guru menajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman materi pembelajaran
Refleksi Guru
1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan yang direncanakan?
2. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan pembelajaran yang sudah terlaksana?
4. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan?
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama kerja mandiri berlangsung. Hasil pengamatan berupa
kelengkapan worksheet dan partisipasi siswa dalam kegiatan curah pendapat
2. Guru menajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman materi pembelajaran
Refleksi Guru
1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan yang direncanakan?
2. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan pembelajaran yang sudah terlaksana?
4. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan?
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama kerja mandiri berlangsung. Hasil pengamatan berupa
kelengkapan worksheet dan partisipasi siswa dalam kegiatan curah pendapat
2. Guru menajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman materi pembelajaran
Refleksi Guru
1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan yang direncanakan?
2. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan pembelajaran yang sudah terlaksana?
4. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan?
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama kerja mandiri berlangsung. Hasil pengamatan berupa
kelengkapan worksheet dan partisipasi siswa dalam kegiatan curah pendapat
2. Guru menajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui ketercapaian pemahaman materi pembelajaran
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung. Hasil pengamatan
berupa kelengkapan worksheet dan partisipasi siswa dalam diskusi dicatat
2. Guru memeriksa kelengkapan lembar kerja kelompok
3. Guru mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mengetahui tingkat ketercapaian pemahaman
materi pembelajaran
Hal tersebut mengacu kepada tujuan kepentingan nasional yang tertuang dalam Perpres No.
27/2005 mengenai Tiga Agenda Pembangunan Nasional guna mewujudkan masyarakat aman,
damai, adil dan demokratis, serta sejahtera. Hubungan tersebut dijalankan dalam kerangka
politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif berdasarkan prinsip-prinsip saling
menghormati dan saling menguntungkan.
Hubungan bilateral merupakan suatu jenis hubungan yang melibatkan dua oihak. Dan biasanya
dipakai sebagai sambutan dalam hubungan yang melibatkan hanya dua negara, secara khusus
hubungan politik, ekonomi serta budaya di antara dua negara tersebut.
Hampir keseluruhan hubungan internasional dilakukan dengan cara bilateral. Sebagai contoh
perjanjian politik-ekonomi, pertukaran tumpang, serta kunjungan antar negara. Alternatif dari
sebuah hubungan bilateral ini ialah hubungan multilateral, yang melibatkan banyak negara,
serta hungan unilateral, saat suatu negara berlaku semua sendiri (freewill).
Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, antara Indonesia dan Malaysia menjalin hubungan dengan
mengadakan pertukaran pelajar setiap tahunnya.
Bidang Ekonomi
Banyaknya investor-investor dari Malaysia yang ber investasi di Indonesia telah sedikit banyak
membantu pemerintah Indonesia di dalam mengentaskan pengangguran. Investor dari
Malaysia banyak menanamkan investasinya dalam industri perkebunan kelapa sawit. Selain
itu, di Malaysia juga banyak di tempatkannya Tenaga Kerja dari Indonesia yang bekerja
sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT), petugas medis, pekerja bangunan serta tenaga
profesional lainnya.
Produk-produk ekspor unggulan Indonesia ke Singapura antara lain komponen dan barang
elektronik, kapal dan suku cadang kapal, suku cadang pesawat, baja, petrokimia dan bahan
bahan kimia. Sementara itu, peluang yang masih dapat ditingkatkan pangsa pasarnya adalah
komponen elektronik, suku cadang kapal, bahan kimia, produk pertanian terutama sayur dan
buah-buahan, produk makanan olahan, produk perikanan, dan peralatan perhotelan.
Hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral RI-Italia terus mengalami perkembangan dan
cenderung surplus di pihak Indonesia. Italia telah menjadi mitra dagang utama Indonesia
terbesar ketiga di Uni Eropa setelah Jerman dan Belanda dengan volume perdagangan RI-Italia
(2013) senilai US$ 3,82 Milyar dengan RI Surplus US$ 433 juta. Volume perdagangan Italia
Indonesia periode Januari-Juni 2014 mengalami peningkatan sebesar 8,7%. Ekspor Italia ke
Indonesia meningkat 14.2% dan Impor Italia meningkat 5.8%. Indonesia surplus sebesar 583
juta US$, tetapi surplus ini mengalami penurunan sebesar 3,9% dibandingkan dengan periode
yang sama di tahun 2013 yang mencapai 607 juta US$.
Ekspor produk pertanian Indonesia dalam 3 tahun terakhir mengalami peningkatan yang pesat
mulai dari 34% di tahun 2011 menjadi 41.5% di tahun 2012 dan 53.2% di tahun 2013.
Beragamnya komoditas produk pertanian yang telah masuk ke Italia merupakan suatu
keunggulan sehingga sangat memungkinkan untuk bisa terus ditingkatkan jumlahnya sehingga
bisa menjadi ekspor unggulan seperti kakao, teh, kopra, kelapa parut kering, rempah-rempah
(lada, cabe, pala, cengkeh, jahe, dan kunyit), kayu manis, minyak atsiri, produk bunga-bungaan
tropika, produk perikanan (ikan dan udang) dan aneka produk dari kehutanan (produk kayu,
rotan, bambu).
Hubungan ekonomi, turunnya harga minyak dunia juga berpengaruh pada neraca perdagangan
antara Indonesia dan Brunei Darussalam. Indonesia sempat mengalami surplus pada semester
pertama 2015, namun kembali defisit hingga akhir 2015 karena nilai impor Indonesia terhadap
Brunei meningkat pada semester kedua. Lesunya ekonomi global juga berimbas pada nilai
perdagangan kedua negara yang menurun sebesar 360%. Penurunan total nilai perdagangan
tersebut disebabkan oleh berkurangnya jumlah impor migas dari Brunei sebesar 476,8%.
Sementara ekspor non migas Indonesia ke Brunei juga menurun sebesar 99%. (data JPKE,
Januari 2016).
Produk UMKM Indonesia yang mempunyai prospek di pasaran Brunei Darussalam antara lain
building material, perabot rumah tangga, handycraft, kertas/ATK, tekstil/garmen, komponen
otomotif, sepatu, beras, susu & krim, tepung gandum & tepung halus, tembakau berproses, gula
& madu, makanan & binatang hidup, minuman & tembakau, minyak & lemak binatang dan
sayur-sayuran. Adapun pesaing bisnis Indonesia di pasar Brunei Darussalam adalah Malaysia,
Singapura, Thailand, Filipina, China, India, dan Vietnam.
Hubungan Indonesia dengan Kamboja mengacu pada hubungan bilateral Kerjaan Kamboja dan
Republik Indonesia. Kamboja memiliki kedutaan besar di Jakarta, sementara Indonesia
memiliki kedutaan besar di Phnom Penh. Sejak hubungan diplomatik dirintis pada tahun 1960-
an.
Kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat sejatinya sudah lama terjadi bahkan sebelum
proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Hubungan diplomatik di antara keduanya
ditandai dengan dibukanya kedutaan besar pada masing-masing negara tersebut. Hubungan
bilateral yang terjadi pun terdapat pada berbagai bidang, entah itu bidang politik, pertahanan
dan keamanan, perdagangan, investasi, wisata, pembangunan, energi, lingkungan, ketahanan
pangan, kemaritiman, pasukan perdamaian, pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
dialog antar agama. Hubungan bilateral yang paling diingat antara Indonesia dan AS mungkin
adalah ketika kedua negara ini meluncurkan Indonesia-US Comprehensive Partnership pada
tahun 2010.
Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Hal ini menjadikan
Indonesia harus memiliki hubungan bilateral yang baik dengan negara Arab Saudi. Mengapa
demikian? Hal ini dikarenakan salah satu kewajiban dari umat muslim ialah pergi
melaksanakan ibadah haji yang hanya dapat dilakukan di negara Arab Saudi. Selain itu, umat
muslim juga setiap bulannya ada saja yang melaksanakan ibadah umrah di negara tersebut.
Kerja sama Indonesia dan Arab Saudi utamanya memang berkenaan dengan ibadah haji dan
umrah. Namun, di sisi lain banyak terjadi kerja sama bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi,
misalnya yaitu pada bidang pendidikan. Banyak terjadi pertukaran pelajar antara kedua negara
ini. Selain itu, Indonesia dan Arab Saudi juga banyak bekerja sama di bidang pemberantasan
radikalisme dan terorisme. Bahaya radikalisme dan terorisme sangat perlu untuk diberantas
agar perdamaian dunia dapat terwujud.
Inggris merupakan salah satu negara monarki di benua Eropa. Hubungan kerja sama bilateral
antara Indonesia dan Inggris banyak terjadi dalam bidang pendidikan dan ekonomi. Pada
bidang pendidikan yaitu dengan banyaknya pertukaran pelajar di antara kedua negara ini. Pada
bidang ekonomi sendiri, Inggris dan Indonesia banyak memiliki kegiatan ekspor dan impor.
Selain itu, terjadi pula investasi dari negara Inggris untuk Indonesia.
Kerjasama Ekonomi, Perdagangan dan Investasi ,Payung utama kegiatan kerjasama bilateral
antara kedua negara adalah forum Komisi Bersama yang dibentuk setelah ditandatanganinya
Persetujuan Kerjasama Ekonomi dan Teknik RI-Thailand di tahun 1992. Dalam pertemuan ke-
6 Komisi Bersama RI-Thailand yang berlangsung pada 16-18 Januari 2008 di Petchaburi,
Thailand telah dibahas beberapa permasalahan bilateral yang akan terus dikembangkan oleh
kedua negara antara lain meliputi masalah: ekonomi, perdagangan, transportasi, pendidikan
dan kebudayaan, investasi, perikanan, pariwisata, energi, kerjasama teknik, dan kerjasama
IMT-GT.
Pada pertemuan Komisi Bersama RI-Thailand sebelumnya (ke-5) di Yogyakarta pada 2003,
disepakati mengubah nama The Joint Commission on Economic and Technical Cooperation
between the Republic of Indonesia and the Kingdom of Thailand menjadi The Joint
Commission between the Republic of Indonesia and the Kingdom of Thailand.
Hubungan Bilateral Indonesia dan Jepang
Kerjasama Ekonomi, Perdagangan dan Investasi, Jepang merupakan mitra dagang utama
Indonesia yang berada di urutan pertama sebagai negara tujuan ekspor dan sebagai sumber
impor dengan total nilai perdagangan sampai dengan bulan Desember 2007 sebesar US$30
milyar meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2006 senilai US$ 27 milyar. Pada
periode 2007, Indonesia mendapatkan surplus US$17 milyar. Sementara itu untuk tahun 2008
periode Januari-September, nilai perdagangan Indonesia-Jepang senilai US$ 32,8 milyar,
dengan ekspor Indonesia senilai US$ 21,8 milyar, impor Indonesia senilai US$ 11 milyar dan
Indonesia mendapatkan surplus sebesar US$ 10,87 milyar.
Terdapatnya pengakuan dari pihak Jepang bahwa investasi Jepang di kawasan Asia Tenggara,
utamanya Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Indonesia dipandang
menjadi pendorong utama bagi peningkatan investasi di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan
survey peringkat tujuan investasi yang diadakan JBIC, Indonesia menempati peringkat ke 8
(delapan) pada tahun 2007 naik satu peringkat ke peringkat ke 7 (tujuh) pada tahun 2006.
Hubungan Indonesia-RRC mencapai masa paling harmonis ketika masa pemerintahan Presiden
Soekarno. Namun, setelah itu pemerintahan Presiden Soeharto memutuskan hubungan
diplomatik kedua negara pada 1967, meskipun kemudian hubungan diplomatik tersebut
kembali dihidupkan pada 1990. Sejak pergantian presiden pada 1998, hubungan kedua negara
berangsur semakin membaik. Terutama setelah dicabutnya sejumlah larangan praktek tradisi
Cina oleh Presiden Abdurrahman Wahid.
Jika dilihat dari jumlah penduduk dan luas wilayah, RRC merupakan negara terbesar di Asia.
Jumlah penduduk yang besar menawarkan potensi pasar yang cukup luas. Negara tersebut juga
dikenal kuat dalam bidang industri, perdagangan, dan keuangan. RRC telah mengalami
transformasi besar pada dekade terakhir ini. Meskipun mayoritas dari 1,2 miliar penduduknya
masih hidup dalam kemiskinan, RRC berada dalam langkahnya menjadi kekuatan ekonomi
dunia terbesar. Maka, sangat penting bagi Indonesia untuk menjalin hubungan baik dengan
RRC.
Naiknya Megawati ke kursi kepresidenan juga membawa upaya ke arah peningkatan hubungan
kedua negara dengan lebih baik. Mulai dari pertemuan antara Presiden RRC Jiang Zemin dan
Megawati pada pertemuan OPEC di Shanghai pada Oktober 2001 hingga menyusul kunjungan
Perdana Menteri RRC Zhu Rongji ke Jakarta pada November 2001. Dalam kunjungan tersebut,
dicapai banyak kemajuan baru dalam kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang.
Perkembangan besar terakhir dalam hubungan kedua negara tentunya adalah kunjungan
Presiden Megawati ke RRC pada 24 hingga 27 Maret 2002 lalu. Dalam kesempatan itu,
pemerintah Indonesia dan RRC sepakat untuk meningkatkan kerja sama politik dan ekonomi.
Kesepakatan yang dicapai antara lain adalah pembukaan konsulat jenderal baru di sejumlah
kota, baik di RRC maupun di Indonesia, dan pembentukan forum energi antara kedua negara.
Presiden Megawati sendiri sangat optimis akan keberhasilan kunjungannya ini, dan
menyatakan keyakinannya akan tindak lanjut dari sejumlah memorandum kerja sama yang
telah dihasilkan selama kunjungannya tersebut.
(MoU) ditandatangani oleh pimpinan kedua negara (RI dan RRC). Cukup banyak nota
kesepakatan berkenaan dengan pengembangan ekonomi, budaya serta pendidikan, yang telah
disepahami oleh kedua belah pihak. Dalam konteks ekonomi, ditingkatkannya volume target
perdagangan kedua negara, dari U$ 20 miliar pada tahun 2008, menjadi U$ 30 miliar pada
tahun 2010, menghembuskan angin segar bagi hubungan perniagaan langsung antara kedua
negara.
Pasca kunjungan kenegaraan Presiden SBY pada 27 Juli lalu, Indonesiapun berkesempatan
untuk mempelajari keberhasilan RRC, dalam mengentaskan kebiasaan korupsi yang
sebelumnya begitu merasuki masyarakat dan kalangan aparatur di sana. Yang menarik,
pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah RRC dalam mengentaskan kebiasaan korupsi itu
adalah melalui culture approaching, pun punishment atau hukuman yang keras terhadap para
pelaku korupsi. Selain penegakan hukum dan budaya bangsa yang begitu dijunjung tinggi oleh
rakyat Cina, pendidikanpun menjadi sektor vital yang tak lepas dari perhatian pemerintahnya.
Bagaimanapun Republik Indonesia dan Republik Rakyat Cina ( RRC) merupakan suatu negara
yang cukup besar dan cukup berpengaruh di Asia, karena kedua negara mempunyai pandangan
yang sama dan saling memberikan dukungan difora internasional. Selain itu juga mempunyai
komitmen yang sama khususnya untuk menciptakan stabilitas keamanan yang baik di kawasan
Asia.
Hal tersebut dikemukakan Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) H. Matori
Abdul Djalil, Rabu (18/9/2009) saat menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan
Nasional Republik Rakyat Cina (Menhannas RRC) Jenderal Chi Haotian, di Departemen
Pertahanan RI Jl. Merdeka Barat 13-14 Jakarta Pusat. Pada kunjungan tersebut Menhan RRC
disambut dengan upacara jajar kehormatan militer. Pertemuan berlangsung selama 30 menit
tersebut, selain dibicarakan masalah stabilitas di kawasan Asia, juga dibicarakan berbagai hal
antara lain hubungan dan kerjasama antara RRC dan Republik Indonesia khususnya dibidang
pertahanan kedua negara yang selama ini telah terjalin dengan baik. (Sumber: Biro Humas
Setjen Dephan)
Kerjasama di bidang pertahanan antara Indonesia dan RRC diwujudkan dengan cara kunjungan
pejabat tinggi militer, siswa Lemhannas dan Sesko TNI ke Cina dan kunjungan pejabat militer
Cina ke Indonesia. Sedangkan kerjasama dibidang pendidikan sejak tahun 2001 Indonesia telah
mengirimkan dua orang perwira untuk mengikuti kursus Bahasa Cina ke RRC.
Pertemuan ke-8
Evaluasi
A. Penilaian Pengetahuan
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Bacalah artikel dibawah!
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)
kembali menjalin kerjasama dengan Southest Asian Ministers of Education
Organization Regional Open Learning Centre (Seamolec). Kerjasama itu ditandai
dengan penandatangan nota School partnership Indonesia-Thailand. Direktur Jenderal
Pendidikan Menengah Kemdikbud, Hamid Muhammad, mengatakan program ini telah
dimulai sejak dua tahun lalu dengan melibatkan 19 sekolah dari Indonesia dan 17
sekolah dari Thailand. Tahun ini, tercatat 27 SMK dari Indonesia yang diwakili 70
kepala sekolah/guru dan 33 college yang diwakili 60 guru/dosen dari Thailand ikut
andil dalam kerjasama ini.
sumber : KOMPAS.com
Berdasarkan penggalan berita di atas, kerja sama yang dilakukan oleh Indonesia dan
Thailand termasuk bentuk kerja sama ….
A. bilateral, regional
B. bilateral, nasional
C. internasional, multiteral
D. multiteral, regional
E. multiteral, nasional
Seoul, (Analisa). Korea Selatan dan Indonesia akan mengadakan pembicaraan putaran
pertama pada pekan ini yang akan membahas pakta perdagangan bebas, ujar pihak
berwenang pada Rabu (11/7).Negosiator akan bertemu di Jakarta pada Kamis, untuk
membahas ruang lingkup dan cakupan perjanjian, dan masalah-masalah lain, menurut
kementerian perdagangan.Korsel sudah memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan
10 anggota Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) yang mencakup
Indonesia.
"Kami ingin membuat perjanjian bilateral terpisah dengan Indonesia untuk memperluas
volume perdagangan dan lingkup keterbukaan," kata seorang pejabat kementerian
kepada AFP.
sumber : www.analisadaily.com
Berdasarkan penggalan berita di atas Indonesia dan Korea Selatan melakukan kerjasama
bidang ....
A. keuangan
B. pasar bebas
C. tarif
D. produsen
E. perdagangan
Mengawali kunjungan kerja di Sochi, Federasi Rusia, Presiden Joko Widodo, Rabu
(18/5) sore waktu setempat, melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden
Vladimir Putin serta memimpin pertemuan bilateral Indonesia-Rusia di Bucherov
Rucey, rumah kediaman Presiden Putin di Sochi, Rusia.Dalam pertemuan bilateral,
Presiden Jokowi menekankan pada dua bidang kerja sama, yakni kerja sama di bidang
ekonomi serta pertahanan dan keamanan.“Indonesia dan Rusia adalah anggota G20
sehingga kedua negara berkepentingan untuk berkontribusi dalam pemulihan
perekonomian global,” kata Presiden seraya menungkapkan catatannya mengenai
penurunan total nilai perdagangan bilateral, dari USD2,64 miliar di tahun 2014, menjadi
USD1,98 miliar pada tahun 2015, atau turun sekitar 25%.
Oleh karena itu, Presiden menyampaikan bahwa perlu didorong peningkatan
perdagangan bilateral yang berimbang dan saling menguntungkan melalui upaya-upaya
seperti menghilangkan hambatan tarif dan non-tarif, termasuk untuk minyak kelapa
sawit, ikan, dan produk pertanian. Di samping itu perlu juga dibuka akses pasar yang
lebih besar serta meningkatkan kontak dan perdagangan langsung antar pelaku usaha.
Sumber : https://www.kemlu.go.id/id
Berdasarkan penggalan berita di atas bentuk kerjasama yang dilakukan Indonesia dan
Rusia adalah ....
A. kerjasama bilateral
B. kerjasama regional
C. kerjasama sub regional
D. kerjasama multiteral
E. kerjasama antar regional
4. Indonesia pernah mendapat bantuan utang luar negeri dengan syarat lunak. Pada dasarnya
utang luar negeri tersebut dapat menguntungkan dan merugikan. Yang merupakan keburukan
utang luar negeri ….
Essay:
1. Sebutkan dan jelaskan beberapa contoh kerjasama bilateral Indonesia dengan negara
lain?
2. Apa manfaat hubungan Internasional di bidang ekonomi bagi masyarakat Indonesia?
3. Apa manfaat hubungan Internasional di bidang sosial budaya bagi masyarakat
Indonesia?
4. Apa manfaat hubungan Internasional di bidang politik bagi masyarakat Indonesia?
5. Apa dampak pasar bebas terhadap Indonesia kaitannya dalam mensejahtrakan
masyarakat Indonesia?
B. Penilaian Keterampilan
- menyususn laporan ilmiah bentuk kerjasama bilateral internasional yang
menguntungkan bagi Indonesia guna mensejahterakan masyarakat Indonesia
Pertemuan ke-9
REMEDIAL
https://quizizz.com/admin/quiz/5e89ca08a2e328001b2879b1/soal-kerjasama-ekonomi-
internasional
PENGAYAAN
https://quizizz.com/admin/quiz/5c9b0165f74bd0001a587071/kerjasama-inter \
PENILAIAN HASIL BELAJAR
A. Instrumen Penilaian Sikap Peserta didik
(kualitatif/huruf)
Nilai rata-rata
Santun dalam
berkomuniksi
Bertanggung
Kedisiplinan
Percaya diri
dalam tugas
jawab
Jujur
No Nama Peserta didik
1
2
3
4
5
Penilaian Rubrik
No Aspek yang dinilai
5 4 3 2 1