Anda di halaman 1dari 39

Sistem Bilangan Real

MGM211102 KALKULUS
Sistem Bilangan Real

oleh
Tim Dosen Pengampu

Departemen Matematika FMIPA UGM

Semester Ganjil 2022/2023

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 1 / 31


Sistem Bilangan Real

Sistem Bilangan Real

1 Himpunan Bilangan Real

2 Operasi dan Sifat

3 Pertidaksamaan

4 Latihan

5 Pengayaan: Nilai Mutlak

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 2 / 31


Sistem Bilangan Real Himpunan Bilangan Real

Sistem Bilangan Real

1 Himpunan Bilangan Real

2 Operasi dan Sifat

3 Pertidaksamaan

4 Latihan

5 Pengayaan: Nilai Mutlak

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 3 / 31


Sistem Bilangan Real Himpunan Bilangan Real

Himpunan

Definisi 1
Himpunan adalah sekumpulan objek/unsur yang terdefinisi dengan jelas.

Unsur-unsur di dalam suatu himpunan disebut anggota atau elemen.


Himpunan yang tidak memiliki anggota dinamakan himpunan kosong
dan disimbolkan dengan ∅.
Jika a merupakan anggota suatu himpunan S, maka dituliskan a ∈ S
dan dibaca “a elemen S”.
Jika a bukan merupakan anggota himpunan S, maka dituliskan a ∈/S
dan dibaca “a bukan elemen S”.

Contoh 1
Misalkan S adalah himpunan warna-warna lampu lalu lintas pada umumnya.
Diperoleh merah∈ S, tapi biru∈
/ S.

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 4 / 31


Sistem Bilangan Real Himpunan Bilangan Real

Notasi himpunan

Terdapat setidaknya dua cara dalam menyatakan atau menuliskan suatu


himpunan, yakni dengan mendaftar seluruh anggotanya atau dengan
menuliskan syarat keanggotaannya.

Contoh 2 (mendaftar seluruh anggota)


Misalkan S adalah himpunan warna-warna lampu lalu lintas pada umumnya,
yakni merah, kuning, hijau. S dapat dinyatakan sebagai berikut:

S = {merah, kuning, hijau}.

Contoh 3 (menuliskan syarat keanggotaan)


Misalkan S adalah himpunan warna-warna lampu lalu lintas pada umumnya,
yakni merah, kuning, hijau. S dapat dinyatakan sebagai berikut:

S = {x : x adalah warna lampu lalu lintas pada umumnya}.

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 5 / 31


Sistem Bilangan Real Himpunan Bilangan Real

Relasi/operasi pada himpunan


Berikut beberapa relasi/operasi yang sering digunakan terkait dengan
himpunan.

Definisi 2
Diberikan himpunan A dan B.
1 A ⊆ B : jika setiap anggota A merupakan anggota B.
2 A ∩ B : himpunan unsur-unsur yang merupakan anggota A dan B.
3 A ∪ B : himpunan unsur-unsur yang merupakan anggota A atau B.
4 A\B : himpunan unsur-unsur yang merupakan anggota A tapi bukan
anggota B.

Contoh 4
Misalkan A = {merah, kuning, hijau} dan B = {merah, kuning, biru}.
Berlaku
A ∩ B = {merah, kuning}.
A ∪ B = {merah, kuning, hijau, biru}.
A\B = {hijau}.

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 6 / 31


Sistem Bilangan Real Himpunan Bilangan Real

Himpunan bilangan

Simbol
Tipe bilangan himpunan semua Contoh anggota
bilangan
Bilangan asli N 1, 2, 3, . . .
Bilangan bulat Z . . . , −2, −1, 0, 1, 2, . . .
Bilangan rasional Q 1, 21 , − 35 , . . .

Bilangan real R 1, − 21 , 2, log 3, . . .

Relasi antara himpunan-himpunan tersebut diberikan sebagai berikut:

N ⊂ Z ⊂ Q ⊂ R.

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 7 / 31


Sistem Bilangan Real Himpunan Bilangan Real

Rasional dan irasional

▶ Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan ke


dalam bentuk
a
b
dengan a ∈ Z dan b ∈ Z\{0}. Dengan kata lain,
na o
Q= : a ∈ Z dan b ∈ Z\{0} .
b
▶ Bilangan irasional adalah bilangan real yang bukan bilangan
rasional.

Catatan:
Setiap bilangan real memiliki representasi desimal.
Pada representasi desimal suatu bilangan rasional, digit-digit tak nol di belakang koma
hanya ada sebanyak berhingga atau digit-digit di belakang koma muncul secara
berulang dan terurut.

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 8 / 31


Sistem Bilangan Real Himpunan Bilangan Real

Latihan

Ada berapa banyak di antara bilangan-bilangan berikut yang


merupakan bilangan rasional?

1 4 4 3, 14
22
2 5 3, 141414 . . .
7 √
3 π 6 2+ 2

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 9 / 31


Sistem Bilangan Real Operasi dan Sifat

Sistem Bilangan Real

1 Himpunan Bilangan Real

2 Operasi dan Sifat

3 Pertidaksamaan

4 Latihan

5 Pengayaan: Nilai Mutlak

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 10 / 31


Sistem Bilangan Real Operasi dan Sifat

Operasi hitung

Untuk setiap bilangan real a, b, dan c berlaku


1 sifat komutatif:

a + b = b + a dan ab = ba.

2 sifat assosiatif:

(a + b) + c = a + (b + c) dan (ab)c = a(bc).

3 sifat distributif:
(a + b)c = ac + bc

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 11 / 31


Sistem Bilangan Real Operasi dan Sifat

Operasi hitung
Untuk setiap bilangan real a, b, c, dan c berlaku
a
4 0 tidak terdefinisi.
5 jika b ̸= 0,
a 1
=a× .
b b
6 jika b, d ̸= 0,
a c ad + bc
+ = .
b d bd
7 jika b, d ̸= 0,
a c ac
× = .
b d bd
8 −(−a) = a.
9 a(−b) = (−a)b = −(ab).
10 (−a)(−b) = ab.

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 12 / 31


Sistem Bilangan Real Operasi dan Sifat

Hukum kanselasi dan pembuat nol

Untuk setiap bilangan real a, b, dan c berlaku


1 jika ac = bc dan c ̸= 0, maka a = b.
2 jika b, c ̸= 0, maka
ac a
= .
bc b
3 jika ab = 0, maka a = 0 atau b = 0.

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 13 / 31


Sistem Bilangan Real Operasi dan Sifat

Urutan

Setiap bilangan real a memenuhi tepat satu kategori berikut:


positif (a > 0).
negatif (a < 0).
a = 0.
Definisi 3
Diberikan bilangan real a dan b.
▶ a < b jika b − a > 0.
▶ a > b jika a − b > 0.
▶ a ≤ b jika a < b atau a = b.
▶ a ≥ b jika a > b atau a = b.

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 14 / 31


Sistem Bilangan Real Operasi dan Sifat

Sifat urutan

Diberikan bilangan real a, b, dan c. Berlaku


1 sifat trikotomi: a < b atau a > b atau a = b.
2 jika a ≤ b, maka a + c ≤ b + c.
3 jika a ≤ b dan b ≤ c, maka a ≤ c.
4 ▶ jika a ≤ b dan c > 0, maka ac ≤ bc.
▶ jika a ≤ b dan c < 0, maka ac ≥ bc.
1
5 ▶ jika a > 0, maka > 0.
a
1 1
▶ jika 0 < a ≤ b, maka 0 < ≤ .
b a
6 jika a, b > 0, maka
√ √
a ≤ b ⇐⇒ a2 ≤ b2 ⇐⇒ a≤ b.

7 a2 ≥ 0.

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 15 / 31


Sistem Bilangan Real Operasi dan Sifat

Interval

Diberikan bilangan real a dan b dengan a < b. Berikut diberikan


jenis-jenis interval pada R.
1 tertutup terbatas: [a, b] = {x ∈ R : a ≤ x ≤ b}.
2 terbuka terbatas: (a, b) = {x ∈ R : a < x < b}.
3 setengah tertutup (terbuka) terbatas:
▶ (a, b] = {x ∈ R : a < x ≤ b}.
▶ [a, b) = {x ∈ R : a ≤ x < b}.
4 tak terbatas:
▶ (a, ∞) = {x ∈ R : x > a}.
▶ [a, ∞) = {x ∈ R : x ≥ a}.
▶ (−∞, b) = {x ∈ R : x < b}.
▶ (−∞, b] = {x ∈ R : x ≤ b}.
▶ (−∞, ∞) = R.

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 16 / 31


Sistem Bilangan Real Operasi dan Sifat

Garis bilangan

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 17 / 31


Sistem Bilangan Real Pertidaksamaan

Sistem Bilangan Real

1 Himpunan Bilangan Real

2 Operasi dan Sifat

3 Pertidaksamaan

4 Latihan

5 Pengayaan: Nilai Mutlak

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 18 / 31


Sistem Bilangan Real Pertidaksamaan

Pertidaksamaan

Contoh 5
Misalkan IP seorang mahasiswa pada semester I dan II berturut-turut adalah
3.5 (20 SKS) dan 2.5 (16 SKS). Tentukan semua kemungkinan nilai IP pada
semester III (15 SKS) sehingga IPK pada semester III lebih dari 3.

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 19 / 31


Sistem Bilangan Real Pertidaksamaan

Pertidaksamaan

Contoh 5
Misalkan IP seorang mahasiswa pada semester I dan II berturut-turut adalah
3.5 (20 SKS) dan 2.5 (16 SKS). Tentukan semua kemungkinan nilai IP pada
semester III (15 SKS) sehingga IPK pada semester III lebih dari 3.
Apabila nilai IP pada semester III dimisalkan x, maka mahasiswa tersebut
perlu menyelesaikan permasalahan berikut:

3.5(20) + 2.5(16) + x(15)


>3
51
atau ekuivalen dengan
110 + 15x
> 3.
51

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 19 / 31


Sistem Bilangan Real Pertidaksamaan

Penyelesaian pertidaksamaan

Langkah-langkah umum dalam menyelesaikan pertidaksamaan:


1 Pindahkan semua suku-suku yang terlibat ke salah satu ruas,
misalkan ruas kiri.
2 Sederhanakan ruas tersebut, lalu faktorkan.
3 Cek pembuat nol pada pembilang dan penyebut di ruas tersebut
(pembuat nol pada penyebut akan membuat ruas tersebut
menjadi tidak terdefinisi).
4 Gambar garis bilangan dan tentukan tanda pada setiap interval
yang ada (salah satu caranya adalah dengan membuat tabel
tanda).
5 Penyelesaiannya adalah interval-interval yang tandanya sesuai
dengan tanda pada pertidaksamaan terakhir.

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 20 / 31


Sistem Bilangan Real Pertidaksamaan

Contoh: pertidaksamaan

Contoh 6
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan x2 − x < 6.
Penyelesaian:

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 21 / 31


Sistem Bilangan Real Pertidaksamaan

Contoh: pertidaksamaan

Contoh 6
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan x2 − x < 6.
Penyelesaian: Diperhatikan bahwa

x2 − x <6
2
⇐⇒ x −x−6 <0
⇐⇒ (x − 3)(x + 2) < 0.

Pembuat nol: x = 3, x = −2.


Kondisi x Tanda (x − 3)(x + 2) Garis bilangan:
x < −2 +
−2 < x < 3 −
x>3 +
x = −2 0
x=3 0

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {x ∈ R : −2 < x < 3} = (−2, 3).

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 21 / 31


Sistem Bilangan Real Pertidaksamaan

Contoh: pertidaksamaan
Contoh 7
2x2 − 3x − 9
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan ≥ x − 3.
x+2
Penyelesaian:

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 22 / 31


Sistem Bilangan Real Pertidaksamaan

Contoh: pertidaksamaan
Contoh 7
2x2 − 3x − 9
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan ≥ x − 3.
x+2
Penyelesaian: Diperhatikan bahwa pertidaksamaan di atas ekuivalen dengan
2x2 −3x−9
x+2 − (x − 3) ≥ 0
2
x −2x−3
⇐⇒ x+2 ≥0
(x−3)(x+1)
⇐⇒ x+2 ≥ 0.
Pembuat nol: x = 3, x = −1. Tidak terdefinisi: x = −2.
Kondisi x Tanda (x − 3)(x + 2)
x < −2 − Garis bilangan:
−2 < x < −1 +
−1 < x < 3 −
x>3 +
x = −2 N.A.
x = −1 0
x=3 0

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (−2, −1] ∪ [3, ∞).


Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 22 / 31
Sistem Bilangan Real Latihan

Sistem Bilangan Real

1 Himpunan Bilangan Real

2 Operasi dan Sifat

3 Pertidaksamaan

4 Latihan

5 Pengayaan: Nilai Mutlak

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 23 / 31


Sistem Bilangan Real Latihan

Latihan
Tentukan himpunan penyelesaian masing-masing pertidaksamaan
berikut.

1 6x + 3 ≤ 9x − 4 x x+3
9 ≥
2 x2 − 5x − 14 ≥ 0 x+2 3x + 1
3 x2 − 3x < 10 10 −3 < 1 − 2x ≤ 4
4 x(x + 2) ≤ 24
2x + 1 11 x2 + x > −1
5 ≤1 √
x+2 12 x2 − 2x + 4 < 1
1
6 ≥4 (x − 1)2 )
3x − 2 13 <0
2x (2x − 3)(x − 3)
7 ≥ −x
x−5
1 3 (2x + 1)2
8 + ≥5 14 <1
x 2x x2 + x + 1

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 24 / 31


Sistem Bilangan Real Pengayaan: Nilai Mutlak

Sistem Bilangan Real

1 Himpunan Bilangan Real

2 Operasi dan Sifat

3 Pertidaksamaan

4 Latihan

5 Pengayaan: Nilai Mutlak

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 25 / 31


Sistem Bilangan Real Pengayaan: Nilai Mutlak

Nilai mutlak
Definisi 4
Diberikan bilangan real x. Nilai mutlak dari x, dinotasikan |x|,
didefinisikan sebagai berikut:
(
x, jika x ≥ 0.
|x| =
−x, jika x < 0.

Contoh 8
1 |2| = 2.

2 | − 3| = 3.
3 |x2 | = x2 .
(
x − 1, jika x ≥ 1.
4 |x − 1| =
1 − x, jika x < 1.

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 26 / 31


Sistem Bilangan Real Pengayaan: Nilai Mutlak

Sifat nilai mutlak

Diberikan bilangan real x dan y. Berlaku


1 |x| ≥ 0.
2 |x| = 0 jika dan hanya jika x = 0.

3 |x| = x2 .
4 |xy| = |x||y|.

|x|
jika y ̸= 0, maka xy = |y| .

5

6 (Ketaksamaan segitiga) |x + y| ≤ |x| + |y|.

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 27 / 31


Sistem Bilangan Real Pengayaan: Nilai Mutlak

Sifat nilai mutlak

Teorema 1
Diberikan bilangan real non-negatif a (a ≥ 0).
1 |x| ≤ a jika dan hanya jika −a ≤ x ≤ a.
2 |x| ≥ a jika dan hanya jika x ≤ −a atau x ≥ a.

Teorema 2
Untuk setiap bilangan real x dan y berlaku

|x| ≤ |y| ⇐⇒ x2 ≤ y2 .

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 28 / 31


Sistem Bilangan Real Pengayaan: Nilai Mutlak

Contoh: pertidaksamaan nilai mutlak

Contoh 9
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan |x − 2| ≥ 3.

Penyelesaian:

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 29 / 31


Sistem Bilangan Real Pengayaan: Nilai Mutlak

Contoh: pertidaksamaan nilai mutlak

Contoh 9
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan |x − 2| ≥ 3.

Penyelesaian: (Metode 1: menggunakan Teorema 1).


Berdasarkan Teorema 1, diperoleh

|x − 2| ≥ 3 ⇐⇒ x − 2 < −3 atau x − 2 > 3


⇐⇒ x < −1 atau x > 5.

Jadi, penyelesaiannya (−∞, −1] ∪ [5, ∞).

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 29 / 31


Sistem Bilangan Real Pengayaan: Nilai Mutlak

Contoh: pertidaksamaan nilai mutlak

Contoh 9
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan |x − 2| ≥ 3.

Penyelesaian: (Metode 2: menggunakan Teorema 2).


Dengan mengkuadratkan kedua ruas persamaan tersebut, diperoleh

|x − 2|2 ≥ 32
⇐⇒ x2 − 4x + 4 ≥9
⇐⇒ x2 − 4x − 5 ≥0
⇐⇒ (x + 1)(x − 5) ≥ 0.

Pembuat nol: x = −1 dan x = 5.


Garis bilangan:

Jadi, penyelesaiannya (−∞, −1] ∪ [5, ∞).

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 29 / 31


Sistem Bilangan Real Pengayaan: Nilai Mutlak

Contoh: pertidaksamaan nilai mutlak

Contoh 10
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan |3x + 1| < 2|x − 6|.
Penyelesaian:

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 30 / 31


Sistem Bilangan Real Pengayaan: Nilai Mutlak

Contoh: pertidaksamaan nilai mutlak

Contoh 10
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan |3x + 1| < 2|x − 6|.
Penyelesaian: Dengan mengkuadratkan kedua ruas persamaan tersebut,
diperoleh

|3x + 1|2 < 4|x − 6|2


⇐⇒ 9x2 + 6x + 1 < 4x2 − 48x + 144
2
⇐⇒ 5x + 54x − 143 < 0
⇐⇒ (5x − 11)(x + 13) < 0.
11
Pembuat nol: x = 5 dan x = −13.
Garis bilangan:

Jadi, penyelesaiannya (−13, 11


5 ).
Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 30 / 31
Sistem Bilangan Real Pengayaan: Nilai Mutlak

Contoh: pertidaksamaan nilai mutlak

Contoh 11
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan |x − 2| > 2x − 1.

Penyelesaian: Teorema 1 atau 2 tidak dapat langsung dipakai sebab 2x − 1


belum tentu non-negatif. Bagi kasus:

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 31 / 31


Sistem Bilangan Real Pengayaan: Nilai Mutlak

Contoh: pertidaksamaan nilai mutlak

Contoh 11
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan |x − 2| > 2x − 1.
Penyelesaian: Teorema 1 atau 2 tidak dapat langsung dipakai sebab 2x − 1
belum tentu non-negatif. Bagi kasus:
Kasus 2x − 1 ≥ 0. Diperoleh x ≥ 21 . Karena sekarang 2x − 1 ≥ 0,
berdasarkan Teorema 1,

|x − 2| > 2x − 1 ⇐⇒ x − 2 < 1 − 2x atau x − 2 > 2x − 1


⇐⇒ x < 1 atau x < −1.
⇐⇒ x < 1.

Garis bilangan:

Penyelesaian pada kasus ini adalah [ 21 , 1).


Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 31 / 31
Sistem Bilangan Real Pengayaan: Nilai Mutlak

Contoh: pertidaksamaan nilai mutlak

Contoh 11
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan |x − 2| > 2x − 1.

Penyelesaian: Teorema 1 atau 2 tidak dapat langsung dipakai sebab 2x − 1


belum tentu non-negatif. Bagi kasus:
Kasus 2x − 1 < 0. Diperoleh x < 21 . Pada kasus ini, ruas kanan
bernilai negatif dan ruas kiri bernilai non-negatif. Hal ini berarti
pertidaksamaan di atas selalu benar. Dengan demikian, penyelesaian
pada kasus ini adalah (−∞, 12 ).
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (−∞, 12 ) ∪ [ 12 , 1) = (−∞, 1).

Tim Dosen Pengampu Departemen Matematika FMIPA UGM 31 / 31

Anda mungkin juga menyukai