Anda di halaman 1dari 5

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Portal Jurnal Universitas Serang Raya

Jurnal Chemtech
Vol 1 No 1 Tahun 2015

Uji Kandungan Senyawa Fitokimia Kulit Durian sebagai Bahan Aktif


Pembuatan Sabun

Nina Arlofa
Program Studi Tekni Kimia, Universitas Serang Raya
email : narlofa@yahoo.co.id

Abstrak

Bahan aktif sintetik pada sabun mandi dapat menimbulkan efek negatif bagi manusia yang
memiliki kulit sensitif, yaitu dapat menyebabkan iritasi. Beberapa bahan aktif sintetik yang
berbahaya bagi kesehatan kulit manusia adalah diethanolamine (DEA), Sodium Lauryl Sulfate
(SLS), serta triclosan. Apabila triclosan terakumulasi dalam lemak di tubuh manusia, maka akan
berpotensi menimbulkan disfungsi tiroid. Uji fitokimia menunjukkan kulit durian mengangung
tanin, alkaloid, triterpenoid dan flavonoid sebagai senyawa anti bakteri dan saponin yang dapat
menghasilkan busa di dalam air, sehingga kulit durian dapat dijadikan sebagai alternatif bahan
aktif pembuatan sabun mandi.

Kata Kunci : Anti Bakteri, Kulit Durian, Sabun Mandi Gel

PENDAHULUAN menurut riset badan statistik pada tahun


Sabun yang dipasarkan saat ini masih 2011, Indonesia mampu mencapai
sangat sedikit yang menggunakan bahan 1.818.949 ton untuk produksi durian. Dari
alami, sebagian besar menggunakan bahan segi struktur, durian terdiri dari tiga bagian,
sintetik sebagai bahan aktif. Bahan aktif yaitu bagian dari daging durian sekitar 20-
sintetik dapat menimbulkan efek negatif 30 %, biji durian sekitar 5-15 % dan bagian
bagi manusia yang memiliki kulit sensitif, terbesar adalah kulit durian sekitar 60-75
yaitu dapat menyebabkan iritasi (Sears, %. Pada saat musim durian, maka masalah
2001).Beberapa bahan aktif sintetik lingkunganpun terjadi akibat dari limbah
yangberbahaya bagi kesehatan kulit kulit durian yang dianggap tidak memiliki
manusia adalah diethanolamine(DEA), nilai ekonomis.
Sodium Lauryl Sulfate (SLS), serta
triclosan yang terdapat hampir pada semua Durian menimbulkan aroma yang sangat
sabun mandi yang beredar di pasaran. tajam dan masih tercium kuat pada tangan
Apabila triclosan terakumulasi dalam meskipun telah dicuci dengan berbagai
lemak di tubuh manusia, maka akan macam sabun beberapa kali, ternyata ada
berpotensi menimbulkan disfungsi tiroid resep sederhana penghilang dari aroma
(Mukiyo, 2011). Oleh karenat itu saat ini menyengat tersebut yang lebih efektif,
sudah mulai dilakukan penelitian untuk yaitu dengan menggenangkan sedikit air
mencari alternatif bahan aktif sabun mandi pada cekungan kulit durian lalu mencuci
yang berasal dari bahan alam. Bahan alam tangan kita pada cekungan kulit durian,
dapat digunakan untuk menggantikan dengan melakukan hal tersebut dapat
bahan-bahan sintetik, seperti pewarna, menghilangkan 95% aroma durian pada
parfum, pemutih, anti bakteri, dan lain-lain. kulit tangan. Hal itu mengindikasikan
bahwa kulit durian mengandung senyawa
Durian (Durio zibhetinus) merupakan buah anti bakteri. Untuk mengetahui kandungan
yang banyak diminati masyarakat, dan yang terdapat pada kulit durian perlu

18
Jurnal Chemtech
Vol 1 No 1 Tahun 2015

dilakukan uji fitokimia sehingga dapat kocok dengan kuat dan dibiarkan terpisah.
dipastikan apakah kulit durian dapat Terbentuknya warna jingga dalam lapisan
digunakan sebagai alternatif bahan aktif amyl alkohol menunjukkan adanya
anti bakteri untuk pembuatan sabun mandi. flavonoid

HASIL DAN PEMBAHASAN


METODE PENELITIAN
Tabel 1. Hasil Skrining Fitokimia Kulit
Uji senyawa fitokimia kulit durian diawali Durian
dengan melakukan ekstraksi pada kulit Senya Pereak Hasil Keter
durian dilakukan dengan cara wa Uji si Uji angan
menghaluskan kulit durian. Kulit bagian Tanin FeCl3 Larut +
dalam durian di potong kecil untuk di 1% an
haluskan menggunakan blender. Sebelum hitam
dihaluskan ditambahkan etanol. Kulit kehija
durian yang sudah dihaluskan disaring uan
dengan kertas saring. Larutan itulah yang di Alkalo Klorof
teliti kandungan senyawa fitokimianya. Uji id orm+ Cokla +
fitokimia yang dilakukan meliputi : H2SO t +
4 kemer
a. Uji Tanin
+ ahan
Ekstrak diteteskan di atas pelat tetes dan
Reage Cokla
ditambah larutan FeCl3 1%. Hasil positif
nt t
ditandai dengan perubahan warna larutan
Wagn
menjadi biru atau hitam kehijauan.
er
b. Uji Alkaloid +
Ekstrak ditambah kloroform dan asam Reage
sulfat secara berurutan kemudian dikocok. nt
Larutan didiamkan hingga kloroform dan Drage
asam sulfat memisah. Lapisan asam ndoff
(bagian atas) diteteskan pada pelat tetes dan Triterp Klorof Larut +
diuji dengan reagen Wagner (kalium enoid orm + an
tetraidomerkurat) dan reagen Dragendorff HCl merah
(kalium tetraidobismutat). Hasil positif 2N+
ditandai dengan terbentuknya endapan Lieber
coklat kemerahan pada reagen Dragendorff man
dan warna coklat pada reagen Wagner. Burch
c. Uji Triterpenoid dan Saponin ad
Ekstrak diuapkan, ditambah kloroform dan Saponi Klorof Terbe +
dikocok kuat-kuat. Terbentuknya busa n orm, ntuk
yang stabil selama 30 menit menandakan dikoco busa
adanya saponim dalam Ekstrak . Ekstrak k kuat
yang sudah ditambah dengan kloroform, Flavon Serbu Larut +
ditambah dengan asam klorida 2N oid k Mg an
kemudian disaring. Lapisan atas diuji + HCl merah
dengan reagen Liebemann Bucchard.Hasil pekat
positif triterpenoid ditandai dengan +
terbentuknya warna merah. Amyl
d. Uji Flavonoid alkoho
Ekstrak ditambah serbuk Mg dan 1 mL HCl l
pekat, selanjutnya ditambah amyl alkohol,

19
Jurnal Chemtech
Vol 1 No 1 Tahun 2015

bakteri. Reaksi ini mengakibatkan


Dari tabel terlihat kulit bagian dalam buah terjadinya perubahan struktur dan susunan
durian mengandung senyawa tanin, asam amino yang akan menimbulkan
alkaloid, triterpenoid dan flavonoid sebagai perubahan keseimbangan genetik pada
bahan anti bakteri. Aktivitas suatu bahan rantai DNA sehingga akan mengalami
anti bakteri dalam menghambat bakteri kerusakan dan mendorong terjadinya lisis
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti bakteri yang akan menyebabkan kematian
kepadatan populasi bakteri, kepekaan sel pada bakteri.
terhadap bahan anti bakteri, volume bahan Mekanisme triterpenoid sebagai antibakteri
anti bakteri, lamanya bahan anti bakteri adalah bereaksi dengan purin pada
yang diaplikasikan, konsentrasi bahan anti membran luar sel bakteri membentuk
bakteri, suhu dan kandungan bahan ikatan polimer yang kuat sehingga
organik. mengakibatkan rusaknya purin. Rusaknya
Anti bakteri dapat dibedakan berdasarkan purin yang merupakan pintu keluar
mekanisme kerjanya, yaitu anti bakteri masuknya senyawa akan mengurangi
yang menghambat pertumbuhan dinding permeabilitas membran sel bakteri yang
sel, anti bakteri yang mengakibatkan akan mengakibatkan sel bakteri
perubahan permeabilitas membran sel atau kekurangan nutrisi dan akan menghambat
menghambat pengangkutan aktif melalui pertumbuhan bakteri atau mengalami
membran sel, antibakteri yang kematian.
menghambat sintesis protein, dan Flavonoid merupakan senyawa pereduksi
antibakteri yang menghambat sintesis yang baik, menghambat banyak reaksi
asam nukleat sel. oksidasi baik secara enzim maupun non
Tanin merupakan salah satu jenis senyawa enzim. Mekanisme kerja flavonoid sebagai
yang termasuk kedalam golongan anti bakteri dengan cara membentuk
polifenol. Senyawa tanin ini banyak senyawa kompleks terhadap protein ekstra
dijumpai pada tumbuhan. Sifat antibakteri seluler yang menyebabkan
tanin diperkirakan karna toksisitasnya terdenaturasinya protein sel bakteri
dapat merusak membran sel bakteri, sehingga membran sel mengalami
senyawa astringent tanin dapat kerusakan.
menginduksi pembentukan kompleks Selain mengandung tanin, alkaloid,
ikatan tanin terhadap ion logam yang dapat triterpenoid dan falvonid, kulit durian juga
menambah daya toksisitas tanin. mengandung saponin yang antara lain
Mekanisme kerja tanin diduga dapat memiliki sifat berasa pahit dan berbusa
mengkerutkan dinding sel atau membran dalam air, sehingga dari uji pendahuluan
sel sehingga mengganggu permeabilitas sel dapat disimpulkan kulit buah durian sangat
yang mengakibatkan sel tidak dapat berpotensi digunakan sebagai bahan aktif
melakukan aktivitas hidup sehingga pembuat sabun anti bakteri.
pertumbuhannya terhambat dan mengalami
kematian. KESIMPULAN
Alkaloid memiliki kemampuan anti bakteri
dengan cara mengganggu komponen Kulit bagian dalam buah durian
penyususn peptidoglikan pada sel bakteri, mengandung senyawa tanin, alkaloid,
sehingga lapisan dinding sel tidak triterpenoid dan flavonoid sebagai bahan
terbentuk secara utuh dan menyebabkan anti bakteri dan saponin zat yang
kematian sel tersebut. Selain itu didalam mengandung buih, sehingga kulit durian
senyawa alkaloid terdapat gugus basa yang dapat digunakan sebagai bahan aktif
mengandung nitrogen akan bereaksi pembuat sabun anti bakteri yang ramah
dengan senyawa asam amino yang lingkungan.
menyusun dinding sel bakteri dan DNA

20
Jurnal Chemtech
Vol 1 No 1 Tahun 2015

REFERENSI EGC, Jakarta.


Kusmayati dan Agustini, N. W. R. 2007. Uji
Sears, Pure Radiance, Blackie Academe and Aktivitas Senyawa Antibakteri dari
Professional, London, 2001. Mikroalga (Porphyridium cruentum).
Mukiyo, Zat-zat Berbahaya yang Terdapat Dalam Biodiversitas. 8(1) : 48-53
Produk Kosmetik, (Online), 2011 Soebagio, dkk., Formulasi Sabun Mandi Cair
(http://gombhalmukiyo.blogdetik.com/zat- dengan Lendir Daun Lidah Buaya
zat-berbahaya-yang-terdapat-dalam-produk- (Aloe vera Linn.), Jurnal Farmasi, 1998
kosmetik/, diakses 19 April 2011). J. Hicks, Comprehensive Chemistry SI Edition,
R. Abedin dan H. M. Taha, Antibacterial and Edisi 4, The Macmillan Press Ltd.,
Antifungal Activity of Cyanobacteria and London, 2001.
Green Microalgae, Global Journal of Sunsmart, Anatomy of The Skin, J. Cosmetics
Biotechnology Biochemistry, 3(1):22-31, and Toiletries, SunSmart Inc., New York,
2008. 1998
O. Rachmaniah, dkk., Pemilihan Metode Elifah, Esty. 2010. Uji Antibakteri Fraksi Aktif
Ekstraksi Minyak Alga dari Chlorella Ekstrak Metanol Daun Senggani
pyrenoidosa dan Prediksinya Sebagai (Melastoma candidum, D.Don)
Biodiesel, dipresentasikan pada Seminar TerhadapEscherichia colidan Bacillus
Teknik Kimia Soehadi Reksowardojo, ITS subtilis Serta Profil Kromatografi Lapis
Surabaya, 2010. Tipisnya. Skripsi. FMIPA UNS,
H. D. P. Gandasasmita, Pemanfaatan Kitosan dan Surakarta
Karagenan pada Produk Sabun Cair, Tugas Juliantina, F. R., Ayu, D. C. M, dan Nirwani, B.
Sarjana, Fakultas Teknologi Pertanian IPB, 2008. Manfaat Sirih Merah (Piper crocatum)
Bogor, 2009. sebagai Agen Antibakterial Terhadap Bakteri
V. P. Ningrum, Aplikasi Gelatin Tipe B Sebagai Gram Positif dan Gram Negatif. Jurnal
Bahan Pengental Pada Produk Shower Gel, Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.
Tugas Sarjana, Fakultas Teknologi Pertanian Siely Cicilia, 2012 Pembuatan Sabun Mandi
IPB, Bogor, 2002. dengan Bahan Aktif Chlorella Pyrenoida
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Mutu Bayenick dan Minyak Atsiri Lavandula
dan Cara Uji Sabun Mandi, Direktorat Latifolia Chaix, Tugas Akhir, Fakultas Sains
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, dan Teknologi, Universitas Ma Chung.
Jakarta, 1996.
W. H. Schmitt, Skin Care Products, Blackie
Academe and Professional, London,2006
E. Peacock, Making Liquid Soap, (Online), 2003
(http://www.ellensessentials.com/makingliq
uidsoap.pdf, diakses 9 September
2011).
N. Hidayat, dkk., Pembuatan dan Analisis Produk
Emulsi, Tugas Sarjana,
Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor,
2009.
Mahendra, dkk, Pembuatan Sabun Dari Kulit
Durian, Unair, 2013
Brooks, G. F., J. S. Butel danS. A. Morse. 2005.
Medical Microbiology. Mc Graw
Hill, New York.
Jawetz. E., J. Melnick,L. Adelberg, E.A. 2005.
Microbiologi Untuk Profesi Kesehatan.
Terjemahan Huriati dan Hartanto. Penerbit
Buku Kedokteran

21
Jurnal Chemtech
Vol 1 No 1 Tahun 2015

22

Anda mungkin juga menyukai