Anda di halaman 1dari 7

PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL KULIT RAMBUTAN (Nephelium lappaceum.

L)
SEBAGAI KRIM ANTIOKSIDAN
Hamsinah Hasan, M. Ilham Tomagola, Suci Mayasari
Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Indonesia, Jln. Urip Sumoharjo KM 5
Email : Hamsinah.hamsinah@umi.ac.id

ABSTRACT

The rind of Rambutan was consumed by citizen just becomes waste. Rambutan with
Latin Nephelium lappaceum. L of the Sapindaceae tribe of the skin can be used as an
antioxidant that has been stained by Thitilertdecha, et al mention that the phenolic
component of the skin of rambutan fruit (Nephelium lappaceum L), among others, is geranin
and corilagin is a group of flavonoids, and alegat acid from tannins class. Based on this, we
will conduct research and formulate rambutan rind extract into cream preparations that have
an antioxidant effect. The rambutan rind extract was obtained by using maseration method
with 70% ethanolic and the viscous extract followed by testing of antioxidant activity by using
DPPH method, obtained by IC50 22.774 μg / mL. The formula is varied with three
emulgators. Formula I uses 2% TEA emulgator, Formula II Tween 80 and Span 80 3%, and
1% sodium lauryl sulphate. This antioxidant cream formula is physically tested for stability,
including organoleptic test, emulsion type, pH measurement, viscosity measurement, forced
conditions, homogeneity and flow type. Then proceed with testing the emulsion type of the
cream preparation. The creamy formula of rambutan skin ethanol extract with a
pharmaceutically stable 1% sodium lauryl sulfate emulgator

Keywords : rambutan rind extract, Nephelium lappaceum L., creams, antioxidant.

PENDAHULUAN
Dalam beraktivitas, kesehatan kulit dan komposisi serta menyebabkan
merupakan salah satu faktor penunjang timbulnya stress oksidatif pada kulit
untuk meningkatkan kepercayaan diri (Droge, 2002; Kockler et al., 2012)
dalam berinteraksi dengan makhluk sosial Senyawa yang dapat menangkal
yang lain. Kulit merupakan bagian terluar radikal bebas adalah antioksidan. Sebagai
yang merupakan pelindung terhadap bahan aktif, antioksidan digunakan untuk
pengaruh dari luar, fisika, dan kimia. melindungi kulit dari kerusakan akibat
Walaupun kulit relatif impermeable oksidasi sehingga dapat mencegah
terhadap senyawa-senyawa kimia namun penuaan dini (Masaki, 2010). Penelitian
dalam keadaan tertentu kulit dapat yang telah dilakukan oleh Thitilertdecha, et
ditembus oleh senyawa kimia ataupun al (2010), menyebutkan bahwa komponen
bahan berbahaya lainnya, seperti fenolik dari kulit buah rambutan
pemaparan sinar matahari yang (Nephelium lappaceum L) antara lain
berlebihan. Pemaparan sinar matahari berupa geranin dan corilagin merupakan
atau sinar ultraviolet secara terus menerus golongan flavonoid, dan asam alegat dari
akan mengalami perubahan struktur golongan tannin. Ekstrak kulit rambutan
mempunyai IC50 sebesar 20,39 µg/dl yang
JF FIK UINAM Vol.6 No.1 2018 10
dapat menekan bebas DPPH (Wulandari natrium EDTA, propilen glikol, dan
dan Lestari, 2012). Berdasarkan penelitian aquadest.
tersebut, bahwa kulit rambutan Alat yang digunakan dalam
mengandung flavonoid dan telah diketahui penelitian ini adalah pH meter, viskometer
bahwa flavonoid baik digunakan untuk Brookfield, dan alat-alat gelas lainnya.
kulit sebagai antioksidan dan penangkal B. Pengambilan dan pengolahan sampel
radikal bebas. Sampel yang digunakan dalam
Antioksidan dapat digunakan penelitian ini adalah kulit buah rambutan
sebagai anti-aging yang dapat mencegah (Nephelium lappaceum. L). Sampel kulit
penuaan dini, untuk penggunaan yang buah rambutan dikumpulkan dan
menyenangkan maka diperlukan kosmetik menyeleksi kulit mana yang masih bagus
anti-aging dengan antioksidan agar dapat kemudian dibersihkan dan dicuci dengan
merawat kulit wajah (Winarsih, M.S, menggunakan air mengalir. kemudian
2007). Antioksidan dapat diformulasikan sampel dipotong dengan menggunakan
sebagai sediaan kosmetik berbentuk krim, pisau dengan ukuran ± 2x2 cm. Sampel
gel, dan lotion. yang telah terplih kemudian ditiriskan dan
Salah satu sediaan kosmetik yang dikeringkan di bawah sinar matahari
sering digunakan adalah krim. langsung.
Keuntungan penggunaan krim memiliki C. Ekstraksi sampel
nilai estetika yang cukup tinggi dan tingkat Sampel yang telah disiapkan
kenyamanan dalam penggunaan yang diekstraksi secara maserasi pada suhu
cukup baik. Di samping itu, sediaan krim kamar dengan etanol 70% selama 72 jam.
merupakan sediaan yang mudah dicuci, Proses maserasi di ulang 3 kali dengan
bersifat lengket, memberikan efek pelarut yang sama. Ekstrak etanol
melembabkan kulit serta memiliki dikumpulkan dan diuapkan dengan rotary
kemampuan penyebaran yang baik. evaporator vakum (penguap putar)
Berdasarkan hal tersebut, kami akan sehingga diperoleh ekstrak etanol kental.
memformulasikan ekstrak kulit rambutan Ekstrak kental etanol
dalam sediaan krim antiokidan. kemudiandikeringkan dengan cawan
METODE PENELITIAN porselin di atas penangas air dan
A. Bahan dan Alat ditimbang sehingga dapatdiperoleh
Bahan yang digunakan dalam rendemen ekstrak. Ekstrak yang
penelitian ini adalah paraffin cair, asam diperoleh akan diuji profil fitokimianya.
stearate, TEA, tween, span 80, natrium D. Formulasi Sediaan Krim
lauril sulfat, setil alcohol, sera alba, metil Setelah mendapatkan basis yang
paraben, propil paraben, alfa tokoferol, stabil secara fisika, semua bahan yang
dibutuhkan dalam formulasi sediaan krim
JF FIK UINAM Vol.6 No.1 2018 11
disiapkan kemudian ditimbang masing- E. Evaluasi Sediaan Krim
masing bahan. Bahan yang termasuk fase Evaluasi sediaan krim meliputi
air dan fase minyak dipisahkan. Bahan pengamatan organoleptis, tipe emulsi,
yang termasuk fase air dan fase minyak kestabilan fisik dengan dan homogenitas,
o
dipanaskan selama 70 C sampai semua pH, dan Viskositas.
bahan mencair. Fase air dan fase minyak HASIL DAN PEMBAHASAN
dimasukkan ke dalam gelas kimia Evaluasi penentuan kestabilan dan
dicampur dengan lege artis dan distirer efektivitas formula krim dari ekstrak etanol
sampai homogen kemudian dimasukkan kulit rambutan dengan variasi
sampel ekstrak etanol kulit rambutan, emulgatormemberikan hasil sebagai
kemudian di stirrerkembali sampai berikut :
o
terbentuk emulsi. Pada suhu 40 C Hasil pemeriksaan organoleptis
dimasukkan pengaroma kemudian di stirer ketiga formula krim dari ekstrak etanol kulit
kembali selama 25 menit sampai rambutandapat dilihat pada tabel 1
terbentuk emulsi yang stabil. dibawah ini :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Organoleptis SediaanKrim Ekstrak Etanol Kulit Rambutan
Sebelum dan Sesudah Kondisi Dipaksakan

Kondisi
Formula Pemeriksaan
Sebelum Sesudah
Bau Khas Khas
Warna Putih kecoklatan Putih kecoklatan
I
Konsistensi Kental Kental
Tekstur Lembut Lembut
Bau Khas Khas
Warna Putih Putih
II
Konsistensi Kental Kental
Tekstur Lembut Lembut
Bau Khas Khas
Warna Putih kecoklatan Putih kecoklatan
III
Konsistensi Kental Kental
Tekstur Lembut Lembut

Keterangan :
Formula I : Formula krim ekstrak etanol kulit rambutan dengan emulgator asam stearat
dan trietanolamin (2 : 1)
Formula II : Formula krim ekstrak etanol kulit rambutan dengan emulgator natrium lauril
sulfat 1%
Formula III : Formula krim ekstrak etanol kulit rambutan dengan emulgator tween 80 dan
span 80 konsentrasi 3%

Uji homogenitas dilakukan secara Hasil selengkapnya dapat dilihat pada


fisika untuk menentukan kehomogenan
tabel 2 dibawah ini :
dari sediaan krim ekstrak etanol kulit
rambutan.

JF FIK UINAM Vol.6 No.1 2018 12


Tabel 2. Hasil Pengujian Homogenitas viskositas krim sebelum dan sesudah
SediaanKrim Ekstrak Etanol
penyimpanan dipercepat dan dapat dilihat
Kulit Rambutan Sebelum dan
Sesudah Kondisi Dipaksakan pada tabel 4 dibawah ini :
Formula Formula
Kondisi Formula I Tabel 4.Hasil Pengukuran Viskositas
II III
(poise) Sediaan Krim Ekstrak
Sebelum Homogen Homogen Homogen Etanol Kulit Rambutanpada 50
Rpm Menggunakan Viskometer
Sesudah Homogen Homogen Homogen
Brookfield
Keterangan :
Formula I : Formula krim ekstrak Viskositas (Poise)
Kondisi Replikasi
etanol kulit rambutan dengan FI FII FIII
emulgator asam stearat dan 1 26.4 51.2 56
trietanolamin (2 : 1) Sebelum 2 24 41.6 52.8
Formula II : Formula krim ekstrak 3 22.4 26.4 54.4
etanol kulit rambutan dengan
Rata-rata 24.27 39.73 54.4
emulgator natrium lauril sulfat
1% 1 47.2 48 46.4
Formula III : Formula krim ekstrak Sesudah 2 36 40.8 48
etanol kulit rambutan dengan 3 30.6 46.4 44.8
emulgator tween 80 dan span Rata-rata 37.933 45.067 46.4
80 konsentrasi 3% Keterangan :
Formula I : Formula krim ekstrak
Hasil pengukuran pH sediaan ketiga etanol kulit rambutan dengan
emulgator asam stearat dan
formula krim dari ekstrak etanol kulit trietanolamin (2 : 1)
Formula II : Formula krim ekstrak
rambutandapat dilihat pada tabel 3
etanol kulit rambutan dengan
dibawah ini : emulgator natrium lauril sulfat 1%
Formula III : Formula krim ekstrak
Tabel 3. Hasil Pengukuran pH etanol kulit rambutan dengan
SediaanKrim Ekstrak Etanol Kulit emulgator tween 80 dan span 80
Rambutan Sebelum dan Sesudah konsentrasi 3 %
Kondisi Dipaksakan Salah satu antioksidan yang
Kondisi FI F II F III
Sebelum 7,0 5,0 6,0
terdapat di alam adalah kulit buah
Sesudah 7,0 5,0 6,0 rambutan. Penelitian yang telah dilakukan

Keterangan : oleh Thitilertdecha, et al (2010),


Formula I : Formula krim ekstrak menyebutkan bahwa komponen fenolik
etanol kulit rambutan dengan
emulgator asam stearat dan dari kulit buah rambutan (Nephelium
trietanolamin (2 : 1)
Formula II : Formula krim ekstrak lappaceum L) antara lain berupa geranin
etanol kulit rambutan dengan dan corilagin merupakan golongan
emulgator natrium lauril sulfat 1%
Formula III : Formula krim ekstrak flavonoid, dan asam alegat dari golongan
etanol kulit rambutan dengan
emulgator tween 80 dan span 80 tannin.
konsentrasi 3% Pertama-tama dilakukan proses

Pengukuran viskositas ekstraksi pada sampel kulit buah

menggunakan Viskometer Brookfield pada rambutan (Nephelium lappaceum L)dalam

kecepatan 50 rpm dengan menggunakan bentuk segar dan kering. Ekstraksi


spindel nomor 7. Hasil pengukuran merupakan salah satu cara pemisahan

JF FIK UINAM Vol.6 No.1 2018 11


yang paling banyak digunakan untuk mencegah koalesensi sehingga
menarik atau memisahkan komponen menghasilkan emulsi yang stabil.
bioaktif dari kulit buah rambutan karena Emulgator yang digunakan dalam
lebih mudah dan sederhana. Ekstraksi formulasi krim ini adalah emulgator sintetik
adalah penyarian zat-zat berkhasiat atau yang terdiri dari golongan anionik sabun
zat-zat aktif dari bagian tanaman obat, amin, detergen dan nonionik karena dapat
hewan dan beberapa jenis ikan termasuk membentuk lapisan monomolekuler yang
biota laut dengan menggunakan pelarut mampu menstabilkan emulsi dengan
yang sesuai. Zat-zat aktif tersebut terdapat membentuk lapisan tunggal molekul-
didalam sel, namun sel tanaman dan molekul atau ion-ion yang teradsorbsi
hewan berbeda. Demikian pula pada antar muka emulsi minyak dalam air.
ketebalannya sehingga diperlukan metode Hal ini menghasilkan emulsi yang lebih
ekstraksi dengan pelarut tertentu dalam stabil karena penurunan energi bebas
mengekstraksinya (Dirjen POM, 1986). permukaan (Gennaro, 1990). Oleh karena
Selanjutnya, dilakukan pengujian itu, dalam pembuatan krim akan
aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol digunakan emulgator yang paling optimal
kulit buah rambutan (Nephelium untuk memperoleh krim yang stabil.
lappaceum L)untuk mengetahui nilai IC 50 Setelah dibuat tiga formula dengan
dari ekstrak etanol kulit buah rambutan variasi emulgator, dilakukan pengujian
(Nephelium lappaceum L)dengan stabilitas berdasarkan beberapa
menggunakan metode peredaman DPPH. parameter fisik diantaranya pemeriksaan
Dari hasil pengukuran diketahui ekstrak organoleptik, pengujian homogenitas
etanol kulit buah rambutan (Nephelium sediaan, pengukuran viskositas,
lappaceum L)memiliki aktivitas antioksidan penentuan tipe aliran, penentuan tipe
akan tetapi berdasarkan hasil penetapan emulsi, pengukuran pH, penentuan daya
IC50 yang dimiliki tergolong tinggi yaitu sebar.
22.774 μg/mL. Hasil yang didapatkan Pengujian kestabilan dilakukan
selanjutnya dijadikan sebagai acuan dengan metode kondisi dipaksakan (stress
konsentrasi ekstrak etanol kulit buah condition) dengan penyimpanan pada
rambutan (Nephelium lappaceum L) dalam suhu 5oC dan 35oC selama 10 siklus,
formulasi krim. masing-masing siklus berdurasi 12 jam.
Salah satu faktor yang Tujuannya adalah untuk mengetahui
mempengaruhi kestabilan dari suatu kestabilan fisik dari krim yang dipengaruhi
formulasi sediaan krim adalah emulgator. oleh perbedaan suhu dan waktu
Emulgator adalah bahan aktif permukaan penyimpanan. Tujuan lainnya untuk
yang dapat menurunkan tegangan antar mempersingkat waktu pengujian itu
muka, seperti minyak dan air, serta sendiri.
JF FIK UINAM Vol.6 No.1 2018 12
Evaluasi kestabilan sediaan krim penelitian menunjukkan tidak ada
ekstrak etanol kulit buah rambutan pengaruh kondisi dipaksakan (stress
(Nephelium lappaceum L) yang dilakukan condition) terhadap pH sediaan krim.
dengan beberapa pengujian antara lain : Pengujian Viskositas
Pemeriksaan Organoleptis Banyak faktor yang dapat
Pemeriksaan organoleptik dilakukan mempengaruhi viskositas suatu sediaan
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh krim, selain faktor pencampuran atau
penyimpanan pada warna, bau, pengadukan saat membuat krim, faktor
konsistensi dan tekstur sediaan. Hasil pemilihan surfaktan, zat pengental, ukuran
pengamatan yang diperoleh dari ketiga partikel dispersi dan proporsi fase juga
formula sebelum dan sesudah berpengaruh pada sifat aliran yang
penyimpanan yaitu tidak mengalami diperoleh.
perubahan dari segi warna, bau, Pada penelitian ini viskositas
konsistensi dan tekstur. sediaan diukur dengan menggunakan
Uji Homogenitas spindel no.7 dengan kecepatan 50 Rpm
Uji homogenitas dilakukan dengan sebanyak tiga kali replikasi. Penggunaan
tujuan untuk menentukan ada tidaknya spindel no.7 disesuaikan dengan
partikel-partikel ekstrak yang tidak kekentalan dari sediaan krim yang
homogen dalam krim. Hasil pengamatan diformulasi.Data viskositas yang diperoleh
yang diperoleh yaitu ketiga formula krim dianalisa secara statistik dengan
homogen baik pada kondisi sebelum menggunakan metode rancangan acak
maupun setelah penyimpanan kelompok (RAK).Hasil analisis
dipaksakan. menunjukkan bahwa viskositas dari ketiga
Pengukuran pH Sediaan formula menunjukan tidak mengalami
PengukuranpHberkaitandengan perubahan pada kondisi sebelum dan
keamanan dalam penggunaan sediaan sesudah penyimpanan dipercepat.
untuk menghindari terjadinya iritasi pada Dari hasil analisa terhadap
kulit. Nilai pH baik sebelum dan setelah kestabilan sediaan krim ekstrak etanol
kondisi penyimpanan dipaksakan kulit buah rambutan (Nephelium
diperoleh formula II dan III masing-masing lappaceum L) sebelum dan sesudah
memiliki pH yang berada dalam kisaran kondisi dipaksakan menunjukkan formula
pH balance yaitu 4.5-6.5 sedangkan II yaitu krim ekstrak etanol kulit rambutan
formula I memiliki pH diluar kisaran pH dengan emulgator natrium lauril sulfat 1%
balance. Nilai pH tidak boleh terlalu asam stabil secara farmaseutik
karena dapat menyebabkan iritasi pada
kulit sedangkan jika pH terlalu tinggi dapat
menyebabkan kulit bersisik. Dari hasil
JF FIK UINAM Vol.6 No.1 2018 13
KESIMPULAN L.) Dengan Variasi KOnsentrasi
Emulgator. Fakultas Farmasi,
Adapun kesimpulan dari penelitian
Universitas Muslim Indonesia.
ini adalah sebagai berikut : Makassar.
1. Ekstrak etanol kulit buah rambutan Genaro, R.A. 1990. Remington’s
(Nephelium lappaceum L) memiliki Pharmaceutical Science. 18th ed.
Macle Printing. Company, Easton-
aktivitas antioksidan yang tinggi Pennisilva, USA
dengan nilai IC50 sebesar 22.774 Mackiewicz. Z and Rimkevicius, A. (2008).
μg/mL. Skin aging. Gerontologija, 9(2) :
103-108.
2. Formula krim ekstrak etanol kulit
rambutan dengan emulgator natrium Masaki, H. (2010). Role of antioxidants in
the Skin : Anti-aging effects.
lauril sulfat 1% stabil secara Journal of Dermatological Science,
farmaseutik. 58, 85-90.
KEPUSTAKAAN Thitilertdecha, N., Teerawutgulrag., A.,
Rakariyatham, N. Antioksidant and
Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk Antibacterial activities of
Sediaan Farmasi edisi keempat. Nephelium lappacem I. extracts.
Jakarta : UI Press, 107-513 Food Science and Technology.
Elsivier. 2008; 1(17).
Ditjen POM Depkes RI.(1986):
Formularium Kosmetika Indonesia, Winarsi Herry. (2007). Antioksidan Alami
Depkes RI, Jakarta, 399-425. dan Radikal Bebas. Yogyakarta :
Kanisus.
Droge SL, Kombade S, Baviskar BA,
Khadabadi SS. 2012. Wulandari, N. dan Lestari, S.R. 2012. The
Photoprotective antioxidant Potency of Rambutan (Nephelium
phytochemicals. International lappaceum) Friut Peel Ethanolic
Journal of Phytopharmacy, 2(3):72- Extract as an Antioxidat Natural
76 Source Based on Viability Endotel
Cell. Makalah disajika dalam
Faradiba, Attamimi, F, Maulida. (2012).
Formulasi Krim Wajah Dari Sari Seminar Internasional Lifes
Buah Jeruk Lemon (Citrus limon L) Science, Laboratorium Sentral Ilmu
dan Anggur Merah (Vitis vinivera Hayati

JF FIK UINAM Vol.6 No.1 2018 14

Anda mungkin juga menyukai