Anda di halaman 1dari 6

Pelayanan Pasien Koma

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

Ditetapkan oleh
DIREKTUR RSUD SULTAN SURIANSYAH
Tanggal terbit BANJARMASIN
STANDAR
01 September 2022
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. H. Muhammad Syaukani
Pembina Tk.I (III/d)
NIP. 19820614 200903 1 008

Pasien koma (tidak


PENGERTIAN

sadar) adalah
suatu skeadaan
dimana
seorang pasien
benar-benar tidak
memiliki kesadaran
baik
terhadap diri
sendiri maupun
terhadap
lingkungan sekitar
dan
tidak mampu
memberikan respon
yang berarti
terhadap stimulus
eksternal
Pasien koma (tidak
sadar) adalah
suatu skeadaan
dimana
seorang pasien
benar-benar tidak
memiliki kesadaran
baik
terhadap diri
sendiri maupun
terhadap
lingkungan sekitar
dan
tidak mampu
memberikan respon
yang berarti
terhadap stimulus
eksternal
Direktur
PENGERTIAN
Pasien koma (tidak
sadar) adalah
suatu skeadaan
dimana
seorang pasien
benar-benar tidak
memiliki kesadaran
baik
terhadap diri
sendiri maupun
terhadap
lingkungan sekitar
dan
tidak mampu
memberikan respon
yang berarti
terhadap stimulus
eksternal
Sebagai acuan
dalam memberikan
pelayanan,
perawatan dan
penatalaksanaan
pada pasien koma
di Rumah Sakit
Umum
Sebagai acuan
dalam memberikan
pelayanan,
perawatan dan
penatalaksanaan
pada pasien koma
di Rumah Sakit
Umum
Pasien koma (tidak sadar) adalah suatu skeadaan dimana seorang
pasien benar-benar tidak memiliki kesadaran baik terhadap diri
sendiri maupun terhadap lingkungan sekitar dan tidak mampu
memberikan respon yang berarti terhadap stimulus eksternal.
Sebagai acuan penerapan Langkah-lagkah untuk
TUJUAN menyelenggarakan pelayanan pasien koma di RSUD Sultan
Suriansyah Banjarmasin
Keputusan Direktur RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin tentang
panduan pelayanan pasien risiko tinggi dan penyediaan pelayanan
KEBIJAKAN
resiko tinggi RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin No. tahun
2022
PROSEDUR 1. Dokter jaga IGD atau jaga Ruangan dan Perawat IGD
atau Rawat Inap melakukan pengkajian, mendiagnosis
dan mengidentifikasi kebutuhan pasien koma serta
merencanakan perawatan sesuai dengan hasil pengkajian
dan identifikasi.
2. Dokter jaga IGD atau jaga ruangan menghubungi dokter
penanggung jawab pelayanan (DPJP) untuk melaporkan
kondisi pasien dan meminta terapi atau tindakan
selanjutnya serta melakukan konsultasi terhadap tim
medis lain jika diperlukan.
3. Perawat IGD atau Rawat Inap menghubungi Loket untuk
memesan tempat di Unit Perawatan Kritis (Ruang ICU)
untuk selanjutnya pasien akan dipindahkan dan di transit
di Unit Perawatan Kritis (Ruang ICU)
4. Dokter jaga ruangan yang sedang bertugas melakukan
pengkajian terhadap pasien koma.
5. Dokter jaga ruangan melaporkan kondisi pasien saat ini
kepada DPJP yang selanjutnya menyusun rencana
perawatan pasien koma yang diperiksa dan disetujui oleh
DPJP.
6. DPJP harus melakukan edukasi terhadap keluarga pasien
dan mencatat pada formulir edukasi serta catatan
terintegrasi, jika pasien koma dirawat diruangan rawat
inap.
7. Perawat melakukan perawatan pada pasien koma sesuai
dengan kebutuhan pasien yang meliputi pengkajian nyeri,
pengkajian resiko jatuh, pengkajian reistraint, pengkajian
nutrisi dan pencegahan dekubitus, perawatan mata dan
mulut serta perawatan jalan napas.

Pelayanan Pasien Koma

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/2

PROSEDUR 8. Perawat yang memegang pasien koma juga akan


melakukan hal-hal berikut:
a. Pastikan jalan napas bersih dan paten untuk
mengurangi resiko aspirasi.
i. Periksa jalan napas dan lakukan suction, bila
diperlukan untuk membantu pertukaran gas.
ii. Lepaskan gigi palsu apabila longgar untuk
mencegah obstruksi jalan napas.

iii. Posisikan atau miringkan pasien untuk membantu


pengeluaran sekresi jalan napas.
iv. Masukan guedel untuk menjaga jalan napas
adekuat.
b. Pastikan respirasi adekuat (pantau pola napas dan
persiapkan intubasi apabila terindikasi)
c. Monitor tanda-tanda vital
d. Nilai tingkat kesadaran untuk menilai fungsi motorik
dan sensorik dengan cara penilaian GCS dan
penilaian neurologis.
e. Jangan meninggalkan pasien tanpa dijaga, naikkan
railing tempat tidur untuk memastikan keamanan
pasien.
f. Catat semua prosedur dan pemantauan dalam rekam
medis di lembar observasi high care unit dan catatan
terintegrasi di Unit Perawatan Kritis (ICU).
g. Catat semua prosedur dan pemantauan dalam rekam
medis di lembar catatan keperawatan dan catatan
terintegrasi di Unit Perawatan Kritis (ICU).
h. Laporkan semua temuan yang tidak normal mengenai
kondisi pasien kepada DPJP atau dokter jaga yang
sedang bertugas.
9. DPJP dan perawat membuat rencana jangka panjang
melibatkan pertimbangan masalah yang dialami oleh
pasien koma, berbaring tidak bergerak selama jangka
waktu yang sangat panjang tanpa refleks protektif.
10. DPJP mendiskusikan dengan anggota keluarga,
berdasarkan kondisi pasien apakah potensial reversible
atau irreversible untuk melanjutkan terapi dan meminta
konsultasi etika bersama keluarga pasien serta tindakan
DNR (Do Not Resuscitate).
11. DPJP merencanakan tindakan supportif untuk jangka
panjang (misalnya fisoterapi dan lain-lain), apabila pasien
bertahan hidup dan mencatat tindakan tersebut pada
rekam medis pasien.
12. DPJP harus memberikan edukasi kepada keluarga pasien
dan memberikan dukungan psikologis karena setelah
koma adalah kematian, keadaan vegetatif permanen,
berbagai derajat gangguan fungsi dan pemulihan
neurologis yang harus didokumentasikan dalam rekam
medis pasien.

1. Instalasi Gawat Darurat 


2. Unit Rawat Inap
UNIT TERKAIT 3. Unit Rawat Inap Bersalin
4. Unit Rawat Inap Khusus (Isolasi)
5. Unit Perawatan Kritis (ICU)

Anda mungkin juga menyukai