Anda di halaman 1dari 7

RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI UMUM SESI 2

KEPERAWATAN JIWA

KARTIKA NUR LUTVIA

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2022
RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI UMUM

A. TOPIK
Terapi Aktivitas Kelompok : Stimulasi Persepsi Umum

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan
oleh paparan stimulus kepadanya.
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan
tepat seperti:
o Klien dapat menyebutkan kembali isi bacaan.
o Klien dapat memberikan pendapat terhadap isi bacaan yang dibaca.
o Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain.
b. Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami.

C. LANDASAN TEORI
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok pasien yang mempunyai masalah keperawatan
yang sama. Terapi aktivitas kelompok sudah sejak lama dimasukkan dalam program
terapi keperawatan di dunia yang merupakan salah satu dari interpensi keperawatan
yang diprogramkan terhadap pasien jiwa skizoprenia dengan masalah pasien yang
mengalami halusinasi (Ningsih, Murtiani & Ilyas, 2017).
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan sensori, upaya memusatkan perhatian, kesegaran jasmani
dan mengekspresikan perasaan. Penggunaan terapi kelompok dalam praktek
keperawatan jiwa akan memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan,
pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan. Terapi aktivitas kelompok
stimulasi persepsi ini sebagai upaya untuk memotivasi proses berpikir, mengenal
halusinasi, melatih pasien mengontrol halusinasi serta mengurangi perilaku mal
adaptif (Sutinah, et al, 2020).
Halusinasi merupakan distorsi persepsi palsu yang terjadi pada respon
neurobiologist maladaptive, penderita sebenarnya mengalami distorsi sensori sebagai
hal yang nyata dan meresponnya. Diperkirakan ≥ 90% penderita gangguan jiwa jenis
halusinasi. dengan bentuk yang bervariasi tetapi sebagian besarnya mengalami
halusinasi pendengaran yang dapat berasal dari dalam diri individu atau dari luar
individu tersebut, suara yang didengar bisa dikenalnya, jenis suara tunggal atau
multiple yang dianggapnya dapat memerintahkan tentang perilaku individu itu sendiri
(Yanti, et al, 2020). Halusinasi juga merupakan salah satu gejala gangguan persepsi
sensori yang dialami oleh pasien gangguan mental. biasanya penderita merasakan
sensasi suara, penegelihatan, rasa, sentuhan, atau penciuman tanpa rangsangan yang
nyata (Pardede, 2020).
D. KLIEN
a. Kriteria Klien
i. Klien yang mengalami gangguan persepsi sensori : halusinasi pada
tahap 1 dan 2
ii. Klien yang sudah kooperatif
b. Proses Seleksi
i. Mengkaji klien dengan tanda halusinasi
ii. Mengkomunikasikan dengan perawat ruangan untuk memilih pasien
yang sesuai
iii. Membuat kontrak dengan pasien yang sudah dipilih
E. RENCANA KEGIATAN
a. Pengorganisasian
Hari : Jum’at
Tanggal : 05 Agustus 2022
Jam :
Lama tiap langkah kegiatan : 45 menit
b. Tim terapis
i. Leader : Kartika Nur Lutvia
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi
ii. Co.leader : Hafni Yulfizar
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas
iii. Fasilitator : Zainal Arifin
Muhhidin
Cut Tiara Sungkar
Nova Hendriyanti
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
iv. Obsever : Siti Mahfudotul A
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu, tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok

c. Setting tempat :
i. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
ii. Tempat tenang dan nyaman

Gambaran setting tempat

L CL
          

Keterangan gambar:

L : Leader                                                                         
CL
: Co-Leader

: Observer
O

   : Fasilitator
F

 : Klien
K
F. TATA TERTIB DAN ANTISIPASI MASALAH
a. Tat tertib pelaksanaan TAK
i. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai
ii. Peserta berpakaian rapih, bersih, dan sudah mandi
iii. Peserta tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan
TAK berlangsung
iv. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan
v. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari
permainan
vi. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara selesai
vii. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAK telah habis,
sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK
b. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK
Penanganan klien yang tidak efektif saat aktivitas kelompok
i. Memanggil klien
ii. Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
c. Bila klien menginggalkan permainan tanpa pamit
i. Panggil nama klien
ii. Tanya alsan klien meninggalkan permainan
iii. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu
boleh kembali lagi
d. Bila ada klien lain yang ingin ikut
i. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditunjukkan pada klien yang
telah terpilih
ii. Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat
diikuti oleh klien tersebut
iii. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut
G. PROSES KEPERAWATAN
1. SESI 2 : Membaca Majalah/Koran/Artikel
a. Tujuan
i. Klien dapat menyebutkan kembali isi bacaan
ii. Klien dapat memberikan pendapat terhadap isi bacaan
iii. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain
b. Setting
i. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
ii. Ruangan nyaman dan tenang
c. Alat
i. Majalah/koran/artikel
ii. Buku catatan dan pulpen
iii. Jadwal kegiatan klien
d. Metode
i. Dinamika kelompok
ii. Diskusi dan tanya jawab
e. Langkah kegiatan TAK
i. Persiapan
1. Membuat kontrak dengan klien tentang TAK
2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
ii. Orientasi
1. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
2. Evaluasi/validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
b. Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Menanyakan penerapan TAK yang lalu
iii. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu membaca
majalah/koran/artikel
2. Menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
iv. Tahap kerja
1. Tentukan bacaan yang akan dibaca
2. Bacalah isi majalah/koran/artikel selama 10 menit (jika
memungkinkan berikan foto koppi bacaan pada klien)
3. Tanyakan pendapat seorang klien mengenai isi bacaan
4. Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien
sebelumnya
5. Berikan pujian/penghargaan atas kemampuan klien
memberikan pendapat
6. Ulangi 3,4, dan 5 sampai semua klien mendapat
kesempatan
7. Beri kesimpulan tentang bacaan
v. Tahap terminasi
1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok
2. Tindak lanjut
a. Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan
membaca dan mendiskusikannya pada orang lain
b. Membuat jadwal membaca
3. Konrak yang akan datang
a. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang
b. Menyepakati waktu dan tempat
f. Evaluasi dan dokumentasi
i. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi umum sesi 2, kemampuan
yang diharapkan adalah memberi pendapat tentang bacaan, memberi
tanggapan terhadap pendapat klien lain dan mengikuti kegiatan sampai
selesai.

No. Aspek yang dinilai Nama klien

1 Memberi pendapata tentang bacaan


2 Memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain
3 Mengikuti kegiatan sampai selesai
Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (ceklis) jika
ditemukan pada klien atau tanda (silang) jika tidak ditemukan
ii. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dinilai klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh catatan: klien
mengikuti TAK stimulasi persepsi (baca), klien mampu memberi
pendapat benar tentang bacaan dan memberi tanggapan terhadap
pendapat klien serta mengikuti sampai selesai, anjurkan klien
membaca (buat jadwal).

Anda mungkin juga menyukai