Anda di halaman 1dari 86

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN DAAN KEBUDAYAAN

KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH


SMK NEGERI 1 MAMBORO

TAHUN PEAJARAN 2021/2022

Jln. Lintas Mamboro-Lenang desa Manuwolu


Kecamatan Mamboro, Kabupaten Sumba Tengah
NTT

1
Penanggung Jawab:

Obed Lepa S. Kulla, M.Pi


Kepala SMK Negeri 1 Mamboro

Tim Penyusun:
Ketua : Alrazi Ibnusina, S. Pd
Wakasek Bidang Kurikulum SMK N 1 Mamboro
Anggota :
1. Mesak L Pari,S.Pd
Ka.Bid. Penjaminan Mutu dan layanan administrasi akademik
2. T.S. Wesangara.S.Pi
Ka.Program Kemaritiman
3. Fitriyati Suryani, S.Pi
Ka.Program Agribisnis Perikanan
4. Nurjanah S.Pd
Guru Mapel Umum
5. Hermansyah S. Pd
Guru Produktif
6. Yanto N. Kawudu Wali S. Pi
Guru Produktif

2
PROFIL SEKOLAH

Keadaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Mamboro adalah seperti terlihat pada
tabel Profil Sekolah berikut :

NO DESKRIPSI KETERANGAN

1. Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Mamboro

2. Alamat Sekolah : Jl. Lintas Mamboro-Lenang

3. Status Sekolah : Negeri

4. Nomor Statistik Sekolah : 341241802001

5. Nomor Induk Sekolah : 400020

6. Nomor Pokok Sekolah Nasional : 50308344

7. Desa : Manuwolu

8. Kecamatan : Mamboro

9. Kabupaten : Sumba Tengah

10. Provinsi : Nusa Tenggara Timur

11. Kode Pos : 87485

12. Otonomi Daerah :-

13. Telephone :-

14. Email sekolah : Smkn1mbrntt@gmail.com

15. Daerah : Pedesaan

16. Luas Lahan : 19.990 m2

17. Kelompok Sekolah : Agribisnis dan Agrotek


nologi

18. Akreditasi :B

19. Tahun Berdiri : 13 Juli 2009

20. Surat Keputusan : No.17 Tahun 2009

21. Penerbit SK : Bupati Sumba Tengah

22. Tahun Perubahan :

3
23. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi

24. Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

25. Terletak pada Lintasan : Kabupaten / Kota

26. Jumlah Keanggotaan Rayon :-

27. Organisasi Penyelenggara : Dinas Pendidikan Provinsi


NTT

4
5
LEMBARAN PENGESAHAN

Kurikulum Operasional SMK Negeri 1 Mamboro disusun untuk membatu proses berpikir

dan mengembangkan satuan pendidikan maka dengan ini merupakan hasil semua refleksi unsur

pendidik, dan melibatkan komite satuan pendidikan dan beragai pemangku kepentingan antara

lain orang tua, serta industri dan dunia kerja, dibawah koordinasi dan supervisi Pengawas

Pimbina untuk di tinjau secara berkala guna disesuaikan dengan dinamika perubahan dan

kebutuhan peserta didik. Maka dengan ini Kurikulum SMK Negeri 1 Mamboro Tahun Pelajaran

2021/2022 ditetapkan melalui pengesahan untuk diberlakukan sejak tanggal ditetapkan.

Mamboro, Juli 2021

Pengawas Kepala
SMA, SMK, dan SLB Sumteng SMK Negeri 1 Mamboro

Ir. Lambertus Z. Maro Obed Lepa S. Kulla, M.Pi


Pembina, IV/a Pembina, IV/a
Nip. Nip. 198110212008011011

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi


Nusa Tenggara Timur,

................................

6
KATA PEGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan Rahmat
dan karunia-Nya, SMK Negeri 1 Mamboro telah berhasil menyusun Kurikulum Operasiona
Sekolah. Kurikulum ini merupakan hasil pengembangan potensi, kebutuhaan perkembangan dan
tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Selain itu telah mengungkapkan kekhasan dan
karakteristik satuan pendidikan, konten sosial budaya dan lingkungan masyarakat.

SMK Negeri 1 Mamboro telah megembangkan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila
untuk menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasiona sekolah ini
sesuai dengan visi misi sekolah yaitu “Menghasilkan generasi muda yang cerdas, terampil
serta berdaya saing berdasarkan Iman dan Taqwa terhadap TYME berlandaskan
IPTEK” Sudah memenuhi semua bagian dari Profil Pelajar Pancasila telah diakomodir dalam
jabaran visi misi sekolah.

Pencapaian pemenuhan SNP SMK Negeri 1 Mamboro hasil rapor mutu 2020 yaitu SKL
sudah memenuhi bintang lima. Sedangkan pada standar isi, standar proses, dan standar penilaian
masih belum mencapai bintang lima. Artinya masih menuju SNP. Hal ini menunjukkan guru-
guru harus optimal dalam menyiapkan pembelajaran agar potensi peserta didik menjadi optimal
berkembang di SMK Negeri 1 Mamboro

Akhirnya kami menyadari Kurikulum Operasional SMK Negeri Mamboro tahun ajaran
2021/2022 belum sempurna, oleh karena itu saran yang konstruktif dari semua pihak stake
holder khususnya dan masyarakat pada umumnya sangat kami harapkan, Semoga bermanfaat.

Mamboro, Juli 2021


Kepala SMK Negeri 1 Mamboro

Obed Lepa S. Kulla, M.Pi


Nip.198110212008011011

7
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1
PROFIL SEKOLAH 3
LEMBARAN PENGESAHAN.............................................................................4
KATA PENGANTAR...........................................................................................5
DAFTAR ISI 7
BAB I PENDAHULUAN 8
A. Latar Belakang 8
B. Kondisi Ideal SNP 11
C. Kondisi Nyata SMK........................................................................................14
D. Struktur Kurikulum 16
E. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen,CP
BAB II KARAKTERISTIK, VISI,MISI DAN TUJUAN ……………………18
A. Karakteristik SMK……………………………………………………… 18
B. Visi SMK……………………………………………………………….. 28
C. Misi SMK…………………………………………………………………28
D. Tujuan…………………………………………………………………… 28
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN ……… 29
A. Intrakulikuler 30
1. Struktur Kurikulum Program Keahlian 31
2. Penetapan Konsentrasi 32
3. Struktur Kurikulum Konsentrasi 32
B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. dan Budaya Kerja 36
C. Praktik Kerja Lapangan 37
D. Ekstrakulikuler 38
BAB IV RENCANA PEMBELAJARAN 39
A. Peraturan Akademik 39
B. Kalender Akademik 41
C. Pengelolaan Pembelajaran 43
BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PROFESIONAL 45
A. Pendampingan 45
B. Evaluasi 46
C. Pengembangan Profesional 47
BAB VI LAMPIRAN 48
8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa Pendidkan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajan agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat bangsa dan negara. Pada Bab II pasal 3 disebutkan bahwa “ Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa , beraklak muia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yan demokratis serta bertanggung jawab “ Lebih lanjut Bab IV pasal
5 ayat menyatakan bahwa “ Setiap warga negara mempunyaihak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu”. Pada pasal 11 ayat 1 menegaskan bahwa
pemerintah wajib memberikan layanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya
pendidikan bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Amanat undang-undang
tersebut menunjukkan bahwa sekolah wajib mewujudkan pendidikan bermutu melalui
pengembangan potensi peserta didik. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional
yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif,
mandidri dan menjadi wargaa anegara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional Kemendikbudristek (2021)
meluncurkan Profil Pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar,
yaitu “pelajar dengan profil (Kompetensi) apa yang ingin dihasilkan oleh sistem
pendidikan Indonesia ?” yaitu mewujudkan “ Pelajar Indonesi merupakan pelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berprilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila”
Pertanyaan ini berkaitan dengan dua hal, yaitu kompetensi untuk menjadi warga
negara Indonesis yang demokratis dan untuk menadi manusia unggul dan produktif di
Abad ke-2. Dalam hal ini, Peserta didik Indonesia diharapkan dapat berprestadi dalam

9
pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai
tangtangan.
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai
dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan
Profil Pelajar Pancasila yangg utuh membutuhkan berkembanganya keenam dimensi
tersebut secara bersama, tidak parsial.
Keenam dimensi tersebut adalah:
1. Beriman, bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berahlak mulia..
2. Berkebhinekaan global.
3. Bergotong royong.
4. Mandiri
5. Bernalar kritis
6. Kreatif
Dimensi tersebut menunjukkan bahwa Profil Peajar Pancasila tidak hanya fokus
pada kemampuan kognitif, tetapi uga sikap erilaku sesuai jati diri sebagai bangsa
Indonesia sekaligus warga dunia.
Penjelasan di atas menggambarkan posisi dan funsi Profil Pelajar Pancasila
dalam kurikulum sekolah yaitu sebagai:
1. Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah.
2. Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh setiap warga sekolah.
3. Benag merah yang menyatukan segala praktik yang dijalankan di sekolah.
Untuk mewujudksn Profi Pelajar Pancasila di satuan pendikan maka pemerintah
melalui Kemendikbudristek meluncurkan program sekolah SMK Pusat Keunggulan
elalui 5 (lima) intervensi yang sangat terkait dan tidak dapat dipisahkan yaitu (a)
penguatan SDM melalui kepala sekolah, pengawas sekolah dan guru, (b) pembelajan
dengan paradigma baru yaitu berorientasi pada penguatan kompetensi dan
pengembangan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasia mellalui kegiatan
pembelajaran di daam dan di luar kelas, (c) perencanaan berbasis data, hal ini untuk
mewujudkan manajemen berbasis sekolah mulai dari perencanaan berbasis refleksi
diri sekolah, (d) digitalisasi sekolah yaitu dengan penggunaan berbagai platform
digital bertujuan untuk mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah
inspirasi, dan pendekatan ang di sesuaikan, dan (e) pendampingan konsutatif dan
asimetris (tidak seragam dukungan pada masing-masing daerah) berupa program
kemitraan antara Kemendikbud dan pemerinta daerah.

10
Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memandu segala
kebijakan dan pembaharuan di dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk
kurikulum pembelajaran dan asesmen. Dari aspek penyusunan kurikulum, Profil
Pelajar Pancasila adalah tujuan besar (aim) atau aspirasi yang perlu dicapai atau yang
disebut juga dengan long-trem autcomes (lulusan jangka panjang), Profil Pelajar
Pancasila merupakan inspirasi dari tujuan Pendidikan Nasional dan visi Pendidikan
Indonesia, yang digunakan sebagai rujukan penyusunan Standar Nasional Pendidikan
(SNP) dan kurikulum.
SNP sebagai standar minimal di sekolah menurut Peraturan Pemerintah Nomor 57
tahun 2021 digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum dan penyelenggaraan
Pendidikan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional. Bagian NSP meliputi: (1)
standar kompetensi lulusan (SKL) standar kompetensi lulusan meliputi merupakan
kriteria minimal tentang kasatuan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
menunjukan capaian kemampuan peserta didik dari hasil pembelajaran pada akhir
Jenjang Pendidikan. (2) standar ini yaitu standar isi merupakan kriteria minimal yang
mecakup ruang lingkup materi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jalur, jenjang
dan jenis pendidikan tertentu, (3) Standar Proses yaitu pelaksanaan pembelajan
dimasing-masing satuan pendidikan. Pelaksanaan pencapaian pada standar
prosesdiselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenanggkan, menantang,
partisipatif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian
sesuai dengan bakat, munat dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik
dengan berdasarkan pada standar kompetensi lulusan, (4) Standar penilaian yaitu
berkaitan dengan segala macam mekanisme, prosedur, instrumen penilaian untuk
mengetahui hasil belajar oleh pendidik, penilaian belajar oleh satan pendidikan
(sekolah) dan penilaian hasilbelaar oleh pemerintah, (5) standa pendidik dan tenaga
kependidikan yaitu merupakan kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik dan
mental, serta pendidikan dalam jabatan yang didukung kualifikasi akademik S1 dan 4
macam kompetensi yang wajib dikuasai guru mulai dari pedagogig, kepribadian,
sosial, dan profesional, (6) standar sarana dan prasarana kriteria minimal sarana dan
media yangg menyokongpembelajaran, (7) standar pengelolaan mencakup
perencanaan, peaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan secara efektif dan
efisien pada tingkat satuan pendidikan di kabupaten/kota, provinsi dengan pengelolaan
tingkat nasional, (8) standar pembiayaan yaitu aturan yang merinci koomponen dan
besarnya biaya operasional satuan pendidikan yang berlaku dalam kurung waktu satu
tahun terbagi menjadi biaya investasi, biaya operasi dan biaya personal.
11
Pencapain NSP di SMK Negeri 1 Mamboro secara bertahap di kelas X, XI dan
XII pada tahu pelajaran 2021/2022, fokus pada implementasi Kurikulum 2013
mengalami penyesuaian melalui hasil evaluasi terhadap dokumen kurikulum yang ada
sebelumnya yaitu Kurikulum SMK Negeri 1 Mamboro tahun pelaaran 2020/202.
berdasarkan kondisi ideal dan kondisi nyata/riil maka SMK Negeri 1 Mamboro perlu
melakukan revisi terhadap dokumen maupun implementasinya.

B. Kondisi ideal SNP


Terpenuhinya delapan standar nasional pendidikan (SNP) perlu menjadi acuan ideal
bidang pendidikan yang harus diwujudkan.
Tabel 1 : Kondisi Ideal
No Standar Uraian
.

1 Standar ● Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap,


Kompetensi pengetahuan dan keterampilan
Kelulusan ● Prestasi akademik = standar nasional pendidikan
● 100% dengan nilai US = 75
● Kelas XI mengikuti Asesmen Nasional dengan
● 75% diterima di sekolah PTN Provinsi/Nasional
● Prestasi akademik meraih juara tingkat provinsi dan
nasional

2 Standar ● Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi


Isi/Kurikulum lususan
● Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan
sesuai prosedur
● Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan
● Struktur kurikulum kelas X mengacu Struktur
Kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah menjadi
acuan sekolah untuk mengembangkan kurikulum menuju
tercapainya Profil Pelajar Pancasila. Ditambah dengan
pengembangan karakter dan budaya kerja sebagai wadah
untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila
● Kompetensi inti mencakup aspek sikap (spiritual dan

12
social), aspek pengetahuan dan keterampilan
● Kurikulum 100% memenuhi Standar Nasional
Pendidikan
● Tersusunnya silabus yang memenuhi pembelajaran
saintifik, berkarakter, memuat pendidikan ekonomi
kretif, kewirausahaan, dan mengoptimalkan sumber
belajar
● Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
memenuhi Standar Nasional Pendidikan(SNP)

3 Standar Proses ● Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai


ketentuan
● Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat
● Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam
proses pembelajaraan
● Guru menggunakan pendekatanpembelajaran saintifik
● Pengembangan pembelajaran berbasis ICT
● Sekolah menyusun program pengajaran yang
menumbujkan kretifitas siswa dan guru yang
berwawasan ICT
● Guru menerapkan strategi pembelajaran saintifik,
pembelajaran terbimbing seperti inquiri, discovery
learning, projek based learning, dan problem based
learning serta cooperative learning
● Sekolah memiliki program supervisi dan tindak lanjut
hasil supervise

4 Standar ● Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi


Penilaian ● Teknik penilaian obyektif dan akuntabel
● Penilaian pendidikan ditindak lanjuti
● Instrument penilaian menyesuaikan aspek
● Penilaian dilakukan mengikuti prosedur
● Guru-guru melakukan penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan
● Guru dan sekolah 100% melaksanakan penilaian sesuai
dengan tuntutan kurikulum dan staandar nasional
13
pendidikan
● 85% penilaian telah menggunakan aplikasi penilaian
berbasis TI

5 Standar ● Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan


Pendidik dan ● Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai
Tenaga ketentuan
Kependidika ● Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi
sekolah sesuai ketentuan
● Ketersediaan dan kompetensi laboraturium sekolah
sesuai ketentuan
● Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai
ketentuan
● Tenaga Pendidik 100% memiliki kualifikasi S1 sesuai
dengan bidangnya
● Tenaga pendidik dan kependidkan 100% menguasai
computer/ICT

6 Standar Sarana ● Kapasitas daya tamping sekolah memadai


dan Prasarana ● Sekolah memiliki sarana dan prasaran pembelajaran
yang lengkap dan layak
● Sekolah memiliki sarana dan prasaran pendukung yang
lengkap dan layak
● Prasarana, sarana, media pembelajaran bahan ajar dan
sumber belajar 100% sesuai dengan SNP
● 90% Lab, IPA, Lab. Bahasa, Lab. Komputer dan
Perpustakaan dilengkapi dengan sarana digital yang
terhubung dengan jaringan dan akses internet

7 Standar ● Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan


Pengelolaan ● Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan
● Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan
tugas kepemimpinan
● Sekolah mengelola system informasi manajemen
● 100% manajemen dan komponen pengelolaan sekolah
memenuhi SNP

14
● 100% segala aspek pengelolaan sekolah menerapkan
prinsip kesetaraan gender

8 Standar ● Sekolah memberikan layanan subsidi silang


Pembiayaan ● Beban operasional sekolah sesuai ketentuan
● Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik
● Pembiayaan pelaksaaan pendidikan di sekolah sesuai
SNP
● Peran serta komite sekolah/stake holder yang cukup
dalam meningkatkan standar pembiayaan pendidikan

9 Standar Budaya ● Disiplin, salam, etika warga sekolah, dan budaya bersih
dan Lingkungan ● Menjunjung tinggi budaya karakter
Sekolah ● Sekolah dituntut menembangkan ekonomi kreatif dan
kewirausahaan

C. Kondisi nyata SMK N 1 Mamboro


SMK N 1 Mamboro berdasarkan Rapor Mutu Pencapaian Pemenuhan Standar Nasional
Pendidikan (NSP) Tahun 2020 adalah sebagai berikut :
1) Standar Kompetensi Kelulusan (SKL)
SMK N 1 Mamboro termasuk salah satu sekolah yang mengimplementasikan
kurikulum 2013 secara bertahap dan sudah berjalan selama 3 tahun. Peminatan
siswa ada tiga Kompetensi Keahlian yaitu : NKPI, ARL dan APAT. Alokasi
waktu pembelajaran setiap jam pelajaran selama 45 menit, Standar Kompetensi
Kelulusan siswa kelas XII tahun Pelajaran 2020/2021 secara klasikal nilai rata-
rata ujian sekolah (US) adalah diatas 75.
Selama Tahun pelajaran 2020/2021 sekolah telah berhasil mencapai pemenuhan
kondisi ideal pada Standar Kompetensi Kelulusan, hal ini dibuktikan dengan
kelulusan mencapi 100%. Keberhasilan siswa dalam mengikuti perlombaan
misalnya memperoleh urutan lima besar dalam lomba Kompetensi Siswa SMK
Tingkat Provinsi di Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan nilai rapor mutu 2020
siswa yang melajutkan keperguruan tinggi adalah sebesal 60%.
2) Standar Isi/Kurikulum
Kurikulum SMK N 1 Mamboro disusun mengacu pada kurikulum 2013 dan
dikombinasikan dengan kurikulum edisi khusus pandemic Covid-19. Guru-guru

15
melakukan telaah kompetensi inti mencakup aspek sikap (spiritual dan social),
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Mengacu pada sebaran KD guru-
guru melakukan pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
disusun menggunakan model saintifik abad 21, berkarakter, memuat pendidikan
ekonomi kreatif , kewirausahaan dan mengoptimalkan sumber belajar. Hasil
capaian rapor mutu pada standar isi yang perlu mendapat perhatian adalah pada
sub indicator 2.1.4 menyesuaikan tingkat kompetensi siswa (**). Berdasarkan
permasalahan tersebut maka perlu adanya peningkatan kompetensi guru dalam
penyusunan perangkat pembelajaran yaitu dengan memperhatikan perkembangan
psikologi anak, lingkup dan kedalaman, kesinambungan, fungsi sekolah dan
lingkungan siswa.
3) Standar Proses (Pengembangan Proses Pembelajaran)
Selama Pembelajaran Luring/BDR (Belajar Dari Rumah) maka proses
pembelajaran di SMK N 1 Mamboro mendorong peserta didik agar mampu lebih
baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, mengkomunikasikan
(mempresentasikan) apa yang diperoleh atau diketahui setelah siswa menerima
materi pembelajaran, penekanan penting dalam proses pembelajaran untuk
kompetensi inti yaitu sikap religious dan sikaap social melalui pembelajaran
tidak langsung (keteladana, budi pekerti, etika sopan santu). Hasil rapor mutu
yang perlu menjadi focus bersama guru adalah 3.3.2 memanfaatkan hasil
penilaian otentik (***). Hal ini berdampak pada tuntutan agar guru
memanfaatkan hasil penilaian otentik untuk merencanakan program remedial,
pengayaan atau pelayanan konseling.oleh sebab itu guru perlu meningkatkan
pengetahuan dalam melakukan penilaian otentik secara komprehensif.
4) Standar Penilaian
Penilaian untuk siswa dilakukan dengan mengedepankan authentic assessment
yang meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian sikap dengan
menggunakan lembaran observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta didik
dan jurnal guru. Untuk penilaian pengetahuan menggunakan tes tertulis, tes lisan
dan penugasan.
Proses penilaian di SMK N 1 Mamboro telah mencetak daftar nilai untuk
memudahkan guru melakukan penilaian. Selain itu membatu keaktifan siswa
dalam proses belajar dalam pembelajaran.
5) Standar kualitas Tenaga Pendidik dan Kependidikan

16
SMK N 1 Mamboro memiliki jumlah guru dan tenaga kependidikan yang
professional. Semua guru sudah memiliki kualifikasi S1 dan 10% berkualifikasi
S2. Untuk mata pelajaran Agama, Matematika serta beberapa guru kejuruan
diangkat melalui guru honorer. Saat ini jumlah guru keseluruhan yang mengajar
di SMK negeri 1 Mamboro yaitu 38 orang guru dan ditambah dengan tenaga Tata
Usaha sebanyak 6 orang pegawai.
6) Standar Sarana dan Prasarana
SMKN 1 Mamboro memiliki luas cukup memadai yaitu 1.998 m2. Jumlah
rombongan belajar sejumlah 14 rombel. Untuk ruang kelas dan ruang praktek
sudah cukup memadai serta dilengkapi dengan peralatan praktek yang memadai
pula terutama pada Progran Agribisnis Perikanan Air Tawar dan Nautika Kapal
penangkap Ikan. Khusus ruang guru hingga saat ini SMK N 1 Mamboro belum
memilikinya, namun masih menggunakan ruang kelas siswa yang tersedia. Maka
dalam proses sekolah telah mengajukan permohonan bantuan fisik dari
pemerintah untuk mendapatkan rungan guru tersebut.

7) Standar Pengelolaan
8) Standar Pembiayaan
SMK N 1 Mamboro mengelolaa dana yang diperoleh dari dana BOS (Bantuan
Operasional Sekolah).

D. Stuktur Kurikulum di SMK Pusat Keunggulan


Struktur kurikulum merupakan pengorganisasian atas pencapaian pembelajaran,
muatan pembelajaran dan beban belajar. Pemerintah mengatur muatan pembelajaran wajib
beserta beban belajarnya, satuan pendidikan dan/atau Pemerintah Daerah dapat
menambahkan muatan tambahan sesuai kebutuhan dan karakteristik satuan pendidikan
dan/atau daerah. Pembelajaran dibagi menjadi 2 kegiatan utama yaitu:
1. Pembelajaran regular atau rutin yang merupakan kegiatan intrakurikuler dan
2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Kegiatan pembelajaran regular atau rutin untuk setiap mata pelajaran mengarah pada
capaian pembelajaran Profil Pelajar Pancasila. Pembelajaran berbasis projek dalam Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila diselenggarakan untuk menguatkan upaya pencapaian
Profil Pelajar Pancasila

17
Kelas XII
Alokasi waktu mata pelajaran SMK Kelas Total
Kelas X Semester Semester
Kelas X-XII Asumsi 36 minggu/tahun XI JP
1 2

A. KELOMPOK UMUM:

1. Pendidikan Agama dan Budi


108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila dan


72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia 144 (4) 108 (3) 54 (3) - 306

4. Pendidikan Jasmani, Olahraga,


108 (3) 72 (2) - - 180
dan Kesehatan

5. Sejarah 72 (2) 72 (2) - - 144

6. Seni Rupa 72 (2) - - - 72

Jumlah JP (26,00%) 576 (16) 432 (12) 144 (8) - 1152

B. KELOMPOK KEJURUAN:

1. Matematika 144 (4) 108 (3) 54 (3) - 306

2. Bahasa Inggris 72 (2) 108 (3) 54 (3) - 234

3. Informatika 144 (4) - - - 144

4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam


216 (6) - - - 216
dan Sosial **

5. Kejuruan 216 (6) 540 (15) 306 (17) - 1062

6. Projek Kreatif dan


- 180 (5) - 90 (5) 270
Kewirausahaan

7. Praktik Kerja Lapangan - - - 792 (44) 792

8. Mata Pelajaran Pilihan - 144 (4) 108 (6) - 252

Muatan Lokal*** 72 (2) 72 (2) 36 (2) -

1080
Jumlah JP (74,00%) 792 (22) 612 (34) 792 (44) 3276
(30)

1512
Jumlah A+B 1368 (38) 756 (42) 792 (44) 4428
(42)

C. Projek Penguatan Profil Pelajar 288 (8) 144 (4) 72 (4) - 504
18
Pancasila dan Budaya Kerja****

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama/kepercayaan masingmasing.

** Proporsi JP disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.

*** Maksimal 2 JP tiap minggu atau 72 JP tiap tahun di Kelas X dan XI dan 36 JP di Kelas
XII.

**** Dilaksanakan dalam sistem blok sebagai pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila dan Budaya Kerja

BAB II
KARAKTERISTIK, VISI, MISI DAN TUJUAN

A. Karakteristik SMK N 1 Mamboro


Merujuk pada Kepmendikbudristek Nomor 156 Tahun 2021 tentang Program
SMK Pusat Keunggulan maka spektrum yang digunakan dalam penyusunan kurikulum
operasional SMK Negeri 1 Mamboro memilih dua Program Keahlian seperti pada tahun
sebelumya yaitu : Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) dan Agribisnis Perikan. Untuk
memilih kosentrasi jurusan maka dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan
peserta didik, lingkungan, dan IDUKA.
Penyusunan kurikulum Program Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI)
dan Agribisnis Perikan juga melibatkan Diduka. Jadi kurikulum yang dirancang juga
selalu berpedoman atas saran, masukan, dan kebutuhaan IDUKA dalam hal ini adalah
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumba Tengah.
Bobot pembelajarannya yakni 70% praktik dan 30% teori. Pembelajaran berbasis
Hybrid Learning Model pada prinsipnya adalah memanfaatkan kekuatan pembelajaran
19
synchronous dan asynchronous. Terdapat beberapa mata pelajaran tambahan pada Program
Keahlian Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) dan Agribisnis Perikan yang
dimaksudkan agar pembelajaran yang diberikan dapat relevan dengan kebutuhan IDUKA.

Guru Produktif pada kedua Program Keahlian tersebut berjumlah 15 orang dimana
selain memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan, Guru Produktif di SMK
Negeri 1 Mamboro juga berlatar belakang pernah magang baik di dalam maupun luar
Negeri yang berpengalaman minimal 1 tahun.

Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untuk mendorong peserta didik untuk
aktif, kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar
Pancasila. Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja industry dipersiapkan
dengan baikuntuk membentuk mental yang kuat dan mengasah ketrampilan sertakeahlian
peserta didik. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja,melanjutkan
ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi, atau berwirausaha.

Analisis Lingkungan Sekolah

Analisis Lingkungan Eksternal :

1.Sekolah terletak di Pesisir Utara dengan Hamparan Sabana yang luas


2.Perhatian pemerintah Provinsi sangat tinggi
3.Masyarakat mendambakan pendidikan berkualitas
4.Dukungan Komite sangat tinggi
5.Kepedulian alumni sangat tinggi
6.Jumlah alumni yang melanjutkan keperguruan tinggi diatas 60%
7.Lebih dari 50% lulusan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi diluar Pulau
Sumba.
Analisis Lingkungan Internal :

1. Motivasi belajar siswa tinggi


2. Kemampuan guru menerima pembaharuan masih rendah
3. Kemampuan guru dalam penguasaan TI masih rendah
4. Pelayanan pembelajaran masih kurang
5. Fasilitas pembelajaran tersedia
6. Koleksi Perpustakaan memadai
7. Pelayanan administrasi masih lambat
8. Fokus manajemen terhadap pelanggan masih rendah
20
Analisis kondisi sekolah 4 tahun kedepan:

1. Pemenuhan standar nasional pendidikan minimal 90%


2. Membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
hidup diluar komunitasnya
3. Membekali guru dengan sarana dan keterampilan memanfaatkan TI
4. Menerapkan manajemen berstandar internasional (ISO)

Identifikasi tantangan nyata 4 tahun kedepan dengan kondisi nyata saat ini.

Analisis tantangan nyata berdasarkan pada aspek pemenuhan standar nasional pendidikan

Kondisi yang diharapkan (empat Tantangan


No. Kondisi saat ini
tahun ke depan)

1 Standar Isi: Kurikulum Standar Isi: Kurikulum

Kurikulum telah 75 % memenuhi Kurikulum 100 % memenuhi keten- 25 %


ketentuan BSNP tuan BSNP

Untuk memenuhi kebutuhan Untuk memenuhi kebutuhan


pengembangan diri pribadi peserta pengembangan diri pribadi peserta
didik baru 40 % peserta didik didik semua peserta didik (100 %)
mendapat pelayanan bimbingan mendapat pelayanan bimbingan dan 60 %
dan konseling konseling

Sekolah menyediakan kegiatan Sekolah menyediakan kegiatan ekstra


ekstra kurikuler untuk memenuhi kurikuler untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan pengembangan diri pengembangan diri pribadi peserta
pribadi peserta didik. melalui didik. melalui kegiatan:
kegiatan:
1. Olahraga 35 %
1. Olahraga 2. Seni Budaya
2. Seni Budaya 3. Imtaq
3. Imtaq
....

2. Pengembangan Standar Proses Pengembangan Proses


Pembelajaran: Pembelajaran:

75 % Silabus mata pelajaran sudah 100 % Silabus mata pelajaran 0%


sesuai/relevan dengan standar sesuai/relevan dengan standar

75 % RPP telah dirancang untuk Semua RPP telah dirancang untuk 25 %


mencapai pembelajaran efektif dan mencapai pembelajaran efektif dan
sesuai dengan kebutuhan peserta sesuai dengan kebutuhan peserta
21
Kondisi yang diharapkan (empat Tantangan
No. Kondisi saat ini
tahun ke depan)

didik didik

75 % sumber belajar dapat Semua sumber belajar dapat 25 %


diperoleh dengan mudah dan diperoleh dengan mudah dan
digunakan secara tepat digunakan secara tepat

60 % pembelajaran telah Pembelajaran dilaksanakan dengan 30 %


dilaksana kan dengan menggunakan metode yang
menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
interaktif, inspiratif, kreatif, menantang dan memotivasi
menyenangkan, kreatif, menantang peserta didik
dan memotivasi peserta didik

Supervisi pembelajaran belum Supervisi pembelajaran 100 %


dilaksanakan bedasarkan dilaksanakan bedasarkan
perencanaan, pelaksanaa, dan perencanaan, pelaksanaan, dan
tindak lanjut program tindak lanjut

....

3. Standar Kelulusan: Standar Kelulusan:

Rata-rata KKM = 75 % Rata-rata KKM = 75 %

Nilai rata-rata hasil UN 2018/2019 Nilai Rata-rata hasil UN 2019/2020


adalah: adalah:

1. Bhs. Indonesia = 1. Bhs. Indonesia =


2. Matematika = 2. Matematika =
3. Bhs. Inggris = 3. Kompetensi Kejuruan =
4. Kompetensi Kejuruan = 4. Bhs. Inggris =
Nilai rata-rata hasil US adalah : Nilai rata-rata hasil US adalah :

1. Pendd. Agama = 1. Pendd. Agama Islam =


2. PKn = 2. PKn =
3. Penjas Orkes = 3. Penjas Orkes =
4. Seni Budaya = 4. Seni Budaya
5. KKPI = 5. KKPI
6. Kewirausahaan = 6. Kewirausahaan
7. Sejarah = 7. Sejarah
8. Biologi 8. Biologi
9. Fisika 9. Fisika
10. Kimia 10. Kimia
11. Muatan Lokal = 11. Muatan Lokal =
Sekolah belum memiliki Prestasi Prestasi non akademik sekolah tinggi
non akademik di tingkat (2 jenis lomba kejuaraan tingkat
22
Kondisi yang diharapkan (empat Tantangan
No. Kondisi saat ini
tahun ke depan)

Kabupaten : Kabupaten)

1. Lomba Kompetensi Siswa


2. O2SN
3. FL2SN
4. Porseni
5. ....
4 Pengembangan Pendidik dan Pengembangan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan: Tenaga Kependidikan:

Jumlah tenaga pendidik : Jumlah tenaga pendidik :

1. Pend. Agama = 2 orang 1. Pend. Agama = 2 orang 1


2. PKn = 1 orang 2. PKn = 1 orang
3. Bhs. Indonesia = 3 orang 3. Bhs. Indonesia = 3 orang
4. Matematika = 2 orang 4. Matematika = 2 orang
5. IPA = 1 orang 5. IPA = 1 orang
6. Sejarah = 1 orang 6. Sejarah = 1 orang
7. Bhs. Inggris = 1 orang 7. Bhs. Inggris = 2 orang
8. Penjas Orkes = 3 orang 8. Penjas Orkes = 3 orang
9. Seni Budaya = orang 9. Seni Budaya = 2 orang
10. Keterampilan /TIK = 10. Keterampilan /TIK = 1 orang
orang 11. Muatan Lokal = 1 orang
11. Muatan Lokal = orang

Pendidik 98 % telah memenuhi Pendidik dan tenaga kependidikan 2%


standar nasional pendidikan (S1) 100% sudah memenuhi standar
nasional pendidikan

Jumlah tenaga kependidika : Jumlah tenaga kependidika :

1. Pegawai tata usaha = 3 1. Pegawai tata usaha = 3 orang


orang 2. Petugas pustaka = 1 orang
2. Petugas pustaka = 1 3. Laboran = orang
orang 4. Penjaga sekolah = 1 orang
3. Laboran = orang 5. petugas kebersihan = orang
4. Penjaga sekolah = 1 6. Penjaga keamanan = orang
orang
5. petugas kebersihan = orang
6. Penjaga keamanan = orang
Kompetensi pendidik 98 % Kompetensi pendidik 98 % 2%
memenuhi standar memenuhi standar

23
Kondisi yang diharapkan (empat Tantangan
No. Kondisi saat ini
tahun ke depan)

Kompetensi tenaga kependidikan Kompetensi tenaga kependidikan 100 100 %


100 % memenuhi standar % memenuhi standar

....

5. Pengembangan Prasarana dan Pengembangan Prasarana dan


Sarana: sarana:

Jumlah ruang belajar telah sesuai Jumlah ruang belajar telah sesuai
dengan jumlah rombongan belajar dengan jumlah rombongan belajar

60 % sarana ruang belajar 100 % sarana ruang belajar 40 %


(mobiler) telah memenuhi standar (mebeuler) memenuhi standar

60 % sarana ruang perpustakaan 100 % sarana ruang perpustakaan 40 %


dan laboratorium IPA telah dan laboratorium IPA, BIOLOGI,
memenuhi standar FISIKA, KIMIA telah memenuhi
standar

Sekolah telah memenuhi standar Sekolah telah memenuhi standar 0


terkait dengan jumlah peserta terkait dengan jumlah peserta didik
didik dalam kelompok belajar dalam kelompok belajar

Sekolah telah memenuhi standar Sekolah telah memenuhi standar


terkait dengan penyediaan alat dan terkait dengan penyediaan alat dan
sumber belajar termasuk buku sumber belajar termasuk buku
pelajaran pelajaran

Pemeliharaan bangunan Sekolah Pemeliharaan bangunan Sekolah


telah dilaksanakan paling tidak telah dilaksanakan paling tidak setiap
setiap 5 tahun sekali 5 tahun sekali

Bangunan telah mudah diakses, Bangunan telah mudah diakses, 0


aman, dan nyaman untuk semua aman, dan nyaman untuk semua
peserta didik, termasuk peserta didik, termasuk penyandang
penyandang cacat cacat

6. Pengembangan Standar Pengembangan Pengelolaan:


Pengelolaan:

Sekolah telah merumuskan visi Sekolah telah merumuskan visi dan


dan misi serta disosialisasikan misi serta disosialisasikan kepada

24
Kondisi yang diharapkan (empat Tantangan
No. Kondisi saat ini
tahun ke depan)

kepada warga sekolah dan warga sekolah dan pemangku


pemangku kepentingan kepentingan

Pengelolaan sekolah telah Pengelolaan sekolah telah


menunjukkan adanya kemandirian, menunjukkan adanya kemandirian,
kemitraan, partisipasi, kemitraan, partisipasi, keterbukaan,
keterbukaan, dan akuntabilitas. dan akuntabilitas.

Sekolah telah merumuskan Sekolah telah merumuskan rencana


rencana kerja dengan tujuan yang kerja dengan tujuan yang jelas untuk
jelas untuk peningkatan dan peningkatan dan perbaikan serta
perbaikan serta disosialisasikan disosialisasikan kepada warga
kepada warga sekolah dan pihak sekolah dan pihak yang
yang berkepentingan berkepentingan

Sekolah telah merumuskan Sekolah telah merumuskan rencana


rencana kerja dengan tujuan yang kerja dengan tujuan yang jelas untuk
jelas untuk peningkatan dan peningkatan dan perbaikan serta
perbaikan serta disosialisasikan disosialisasikan kepada warga
kepada warga sekolah dan pihak sekolah dan pihak yang
yang berkepentingan. berkepentingan.

Sekolah telah mensosialisasikan Sekolah telah mensosialisasikan


rencana kerja yang berbasis tujuan rencana kerja yang berbasis tujuan
untuk peningkatan dan perbaikan untuk peningkatan dan perbaikan
berkelanjutan kepada warga berkelanjutan kepada warga sekolah
sekolah dan pihak-pihakyang dan pihak-pihakyang berkepentingan
berkepentingan

Rencana Kerja tahunan telah Rencana Kerja tahunan telah


dinyatakan dalam rencana kegiatan dinyatakan dalam rencana kegiatan
dan anggaran sekolah dan anggaran sekolah dilaksanakan
dilaksanakan berdasarkan rencana berdasarkan rencana jangka
jangka menengah. menengah

Sekolah telah melakukan evaluasi Sekolah telah melakukan evaluasi


diri terhadap kinerja sekolah diri terhadap kinerja sekolah secara
secara berkelanjutan untuk melihat berkelanjutan untuk melihat
dampaknya terhadap peningkatan dampaknya terhadap peningkatan
hasil belajar. hasil belajar.

Sekolah telah/belum menetapkan Sekolah telah menetapkan prioritas


prioritas indikator untuk indikator untuk mengukur, menilai

25
Kondisi yang diharapkan (empat Tantangan
No. Kondisi saat ini
tahun ke depan)

mengukur, menilai kinerja, dan kinerja, dan melakukan perbaikan


melakukan perbaikan berdasarkan berdasarkan hasil evaluasi diri
hasil evaluasi diri dengan dengan memfokuskan pada
memfokuskan pada peningkatan peningkatan hasil belajar
hasil belajar

Sekolah telah mengelola sistem Sekolah telah mengelola sistem


informasi pengelolaan dengan cara informasi pengelolaan dengan cara
yang efektif, efisien dan dapat yang efektif, efisien dan dapat
dipertanggungjawabkan dipertanggungjawabkan

Sekolah telah menyediakan Sekolah telah menyediakan sistem


sistem informasi yang efisien, informasi yang efisien, efektif, dan
efektif, dan dapat diakses. dapat diakses.

Sekolah telah meningkatkan Sekolah telah meningkatkan


keefektifan kinerja pendidik dan keefektifan kinerja pendidik dan
tenaga kependidikan dan tenaga kependidikan dan
pengembangan profesi pendidik pengembangan profesi pendidik dan
dan tenaga kependidikan. tenaga kependidikan

Supervisi dan evaluasi pendidik Supervisi dan evaluasi pendidik dan


dan tenaga kependidikan telah tenaga kependidikan telah sesuai
sesuai dengan standar nasional dengan standar nasional

Warga sekolah telah terlibat Warga sekolah telah terlibat dalam


dalam pengelolaan kegiatan pengelolaan kegiatan akademis dan
akademis dan non akademis non akademis

Sekolah belum melibatkan Sekolah telah melibatkan anggota 10 %


anggota masyarakat khususnya masyarakat khususnya pengelolaan
pengelolaan kegiatan non kegiatan non akademis
akademis.

. Pengelolaan penerimaan peserta Penerimaan peserta didik baru


didik baru (PPDB) telah terlaksana (PPDB) telah terlaksana sesuai
sesuai dengan aturan dengan aturan 0

Pengelolaan kegiatan lainnya: Peringatan hari besar Agama dan


peringatan hari besar nasional
1. Peringatan hari besar Agama (PHBN) terlaksana sesuai dengan
2. Peringatan hari besar nasio nal
(PHBN) jadwalnya 0

26
Kondisi yang diharapkan (empat Tantangan
No. Kondisi saat ini
tahun ke depan)

7. Pengembangan Pembiayaan: Pengembangan Pembiayaan:

Anggaran sekolah dirumuskan Anggaran sekolah dirumuskan telah


telah merujuk kepada peraturan merujuk kepada peraturan
pemerintah, pemerintahan pemerintah, pemerintahan propinsi,
propinsi, dan pemerintahan dan pemerintahan kabupaten/ kota
kabupaten/ kota

Perumusan RAPBS/RKAS telah Perumusan RAPBS/RKAS telah


melibatkan Komite Sekolah dan melibatkan Komite Sekolah dan
pemangku kepentingan yang pemangku kepentingan yang relevan.
relevan.

Penyusunan keuangan sekolah Penyusunan keuangan sekolah telah


telah dilakukan secara transparan, dilakukan secara transparan, efisien,
efisien, dan akuntabel dan akuntabel

Sekolah telah membuat pelaporan Sekolah telah membuat pelaporan


keuangan kepada pemerintah dan keuangan kepada pemerintah dan
pemangku kepentingan pemangku kepentingan

Sekolah telah memiliki kapasitas Sekolah telah memiliki kapasitas


untuk mencari dana dengan untuk mencari dana dengan inisiatif
inisiatif sendiri sendiri

Sekolah telah membangun Sekolah telah/belum membangun


jaringan kerja dengan Dunia jaringan kerja dengan Dunia Usaha
Usaha dan Dunia Industri setempat dan Dunia Industri setempat

Sekolah telah memelihara Sekolah telah memelihara hubungan


hubungan dengan alumni dengan alumni

Sekolah telah melayani siswa dari Sekolah telah melayani siswa dari
berbagai tingkatan sosial ekonomi berbagai tingkatan sosial ekonomi
termasuk siswa dengan kebutuhan termasuk siswa dengan kebutuhan
khusus. khusus

Sekolah telah melakukan subsidi Sekolah telah melakukan subsidi


silang kepada siswa kurang silang kepada siswa kurang mampu
mampu dibidang ekonomi dibidang ekonomi

8. Pengembangan Penilaian: Pengembangan Penilaian:

27
Kondisi yang diharapkan (empat Tantangan
No. Kondisi saat ini
tahun ke depan)

Guru telah menyusun Guru telah menyusun perencanaan


perencanaan penilaian terhadap penilaian terhadap pencapaian
pencapaian kompetensi peserta kompetensi peserta didik
didik.

100 % Guru memberikan 100 % Guru telah memberikan


informasi kepada peserta didik informasi kepada peserta didik
mengenai kriteria penilaian mengenai kriteria penilaian termasuk
termasuk Kriteria Ketuntasan Kriteria Ketuntasan Minimum
Minimum (KKM) (KKM)

100 % Guru telah menerapkan 100 % Guru telah menerapkan


berbagai teknik, bentuk, dan jenis berbagai teknik, bentuk, dan jenis
penilaian untuk mengukur prestasi penilaian untuk mengukur prestasi
dan kesulitan peserta didik dan kesulitan peserta didik

100 % Guru memberikan masukan 100 % Guru memberikan masukan


dan komentar mengenai penilaian dan komentar mengenai penilaian
yang mereka lakukan pada peserta yang mereka lakukan pada peserta
didik didik

100 % Guru menggunakan hasil 100 % Guru menggunakan hasil


penilaian untuk perbaikan penilaian untuk perbaikan
pembelajaran pembelajaran

Sekolah telah melaporkan hasil Sekolah telah melaporkan hasil


penilaian mata pelajaran untuk penilaian mata pelajaran untuk semua
semua kelompok mata pelajaran kelompok mata pelajaran pada
pada setiap akhir semester kepada setiap akhir semester kepada orang
orang tua/wali peserta didik dalam tua/wali peserta didik dalam bentuk
bentuk buku laporan pendidikan buku laporan pendidikan

Sekolah telah melibatkan orangtua Sekolah telah melibatkan orangtua


peserta didik dalam meningkatkan peserta didik dalam meningkatkan
pencapaian hasil belajar siswa pencapaian hasil belajar siswa

B. Visi SMK N 1 Mamboro

28
SMK N 1 Mamboro melalui visi sekolah berusaha menerjemahkan kebutuhan dunia saat
ini dan kemajuan teknologi yang terus bergerak maju. Maka Visi dari SMK SMK N 1
Mamboro adalah :
““Menghasilkan generasi muda yang cerdas, terampil serta berdaya saing
berdasarkan Iman dan Taqwa terhadap TYME berlandaskan IPTEK”

Visi ini dirancang pada tahun 2021. Sesuai dengan hasil pembahasan di Rencana Kegiatan
Jangka Menengah, maka visi tersebut diharapkan targetnya akan dapat dicapai secara
menyeluruh pada tahun 2025.

C. Misi SMK N 1 Mamboro


Untuk mewujudkan visi yang sudah dirancang maka disusunlah beberapa misi yang
pencapaiannya peserta didik, IDUKA, dan kualitas lulusan. Misi SMK N 1 Mamboro
dijabarkan sebagai berikut.
- Menghasilkan generasi muda yang beriman dan berrtaqwa terhadap Tuhan yang Maha
Esa

- Menghasilkan calon tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki kompetensi sebagai
faktor unggulan untuk mengisi pembangunan sesuai dengan potensi daerah Sumba
Tengah

- Mempersiapkan tenaga kerja memasuki dunia kerja sesuai dengan perkembangn Dunia
usaha dan Dunia Industri ( DU/DI)

- Mewujudkan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis , kreatif dan


berbudaya

- Menghasilkan calon tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki kompetensi


berdasarkan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi

- Menciptakan iklim pendidikan SMKN 1 Mamboro yang demokratis dan bermutu dalam
memperkuat sistem pendidikan nasional

D. Tujuan SMK N 1 Mamboro


Berdasarkan visi dan misi di atas maka disusunlah tujuan yang akan menjadi landasan
mencapai profil kompetensi lulusan Program keahlian NKPI melalui Pengembangan bersama
mitra IDUKA. Tujuan Program keahlian NKPI dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Memperluas jangkauan dan daya tampung Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK)
2. Meningkatkan hubungan dan efesiensi pengelolaan pendidikan di Kabupaten Sumba
Tengah
3. Meningkatkan mutu dan daya saing lulusan SMK sebagai tenaga kerja terampil dan
profesional tingkat menengah

29
4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui praktek kerja sekolah yang disertai
dengan ketersediaan peralatan
5. Menerima siswa baru untuk 2 program keahlian pada tahun pelajaran yang akan
datang

30
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Intrakukulikuler
SMK Negeri 1 Mamboro pada tahun Pelajaran 2021/2022 pada kegiatan Intrakurikuler
mengalami dua kurikulum sekaligus yaitu: kelas X dengan menggunakan Kurikulum
Paradikma Baru, sementara pada Kelas XI, dan XII masih menggunakan kurikulum lama
(Kurtilas)
1. Penetapan Konsentrasi
SMK N 1 Mamboro membukan 3 konsentrasi, pada Program, diantaranya (1) NKPI,
(2) APAT, dan (3) ARL. Penerapan ini dilakukan mengingat zaman sudah banyak
mengalami perubahan dan pembaharuan. Program Merdeka Belajar yang diluncurkan
oleh Kementerian Pendikan Nasional menuntut sekolah untuk melakukan perubahan,
terobosan dan inovasi dalam pengorganisasian pelaksanaan pembelajaran agar dapat
menciptakan peserta didik dan lulusan yang kompeten di bidangnya.
SMK SMK N 1 Mamboro membuka 3 konsentrasi tersebut karena dianggap paling
relevan dengan industi (dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sumba Tengah).
Pemilihan konsentrasi didasarkan pada minat dan bakat atau passion peserta didik,
setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik
diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup masing-masing
konsentrasi yang akan dipilihnya.
Sekolah melalui wali kelas, Guru produktif, dan Guru BK dapat memberikan saran
kepada peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap portofolio
peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X).
Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan dalam konsentrasi dikemas dalam bentuk
Capaian Pembelajaran (CP) yang disusun oleh guru produktif. CP diterjemahkan ke
dalam Alur Tujuan Pembelajaran, kemudia dituangkan dalam modul ajar. Capaian hasil
pembelajaran dapat berupa portofolio sebagai bentuk dari assessment

31
2. Struktur Kurikulum Konsentrasi
a. Program NKPI
Mata pelajaran serta alokasi waktu pada Program NKPI sebagai berikut.
 
  X   XI XII
MATA PELAJARAN
  I II   III IV V VI
JP 17 16 JP 17 16 5 6 5 6 5 6
A. Kelompok Umum                         
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 51 48 351 48 3 3 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2. Kewarganegaraan 2 34 32 2 34 32 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 5 85 80 6 102 96 6 6 6 6 6 6
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
4. Kesehatan 4 68 64 4 68 64 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah 3 51 48                  
6. Seni 12 204 192                  
B. Kelompok Kejuruan
1. Matematika 2 34 32 2 34 32 - - - - - -
2. Bahasa Inggris 2 34 32 2 34 32 2 2 2 2 2 2
3. Informatika 2 34 32   - - - - - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial         - - 2 2 2 2 2 2
5. Kejuruan 2 34 32   - - - - - - - -
a. Hukum Maritim dan dan Peraturan
. Perikanan 34 32   - - - - - - - -
b. Perencanaan Pelayaran 34 32   - - - - - - - -
c. Navigasi Radar dan Elektronik   32   - - - - - - - -
d. Dinas Jaga / P2TL 34     - - - - - - - -
b. Kompas Magnet dan Kompas
Gasing     2 34 32 2 2 3 3 2 2
32
c. Olah Gerak dan Mengendalikan
Kapal Penangkap Ikan     2 34 32 - - - - - -
d. Komunikasi di Atas Kapal 34 32                  
e. Meteori dan Oseanografi     2 34 32 - - - - - -
f. Manajemen Kapal Penangkap Ikan     3 51 48 7 7 2 2 2 2
g. Bahan dan Alat Tangkap     3 51 48 6 6 2 2 2 2
a. Hukum Maritim dan dan Peraturan
Perikanan     3 51 48 4 4 2 2 2 2
17
.       3 51 48 2 2 2 2 13 13
18
.       3 51 48 - - - - - -
19
12 12
.         - - 2 2 2 2
20
Praktik Kerja Lapangan 44
. 44 44
Muatan Lokal
1. Bahasa Daerah       2 34 32 - - - - - -
Pengembangan Karakter dan Budaya
Kerja Berbasis Profil Pelajar Pancasila 8 136 128 4 68 64 4 4 4  
Total

b. Program ARL
Mata pelajaran serta alokasi waktu pada Program ARL sebagai berikut sebagai berikut.
 
  X   XI XII
MATA PELAJARAN
  I II   III IV V VI
JP 17 16 JP 17 16 5 6 5 6 5 6

33
B. Kelompok Umum                         
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 51 48 3 51 48 3 3 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2. Kewarganegaraan 2 34 32 2 34 32 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 5 85 80 6 102 96 6 6 6 6 6 6
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
4. Kesehatan 4 68 64 4 68 64 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah 3 51 48                  
6. Seni 12 204 192                  
C. Kelompok Kejuruan
1. Matematika 2 34 32 2 34 32 - - - - - -
2. Bahasa Inggris 2 34 32 2 34 32 2 2 2 2 2 2
3. Informatika 2 34 32   - - - - - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial         - - 2 2 2 2 2 2
5. Kejuruan 2 34 32   - - - - - - - -
6. Dasar-dasar AP 2 34 32   - - - - - - - -
a. Teknik Pengolahan rumput Laut 2 34 32   - - - - - - - -
b. Teknik Penananaman Rumput
Laut 2   32   - - - - - - - -
b. Teknik Pembibitan 2 34     - - - - - - - -
c. Teknik pemanenan dan paska
Panen       2 34 32 2 2 3 3 2 2
d.       2 34 32 - - - - - -
e. 2 34 32                  
      2 34 32 - - - - - -
      3 51 48 7 7 2 2 2 2
      3 51 48 6 6 2 2 2 2
      3 51 48 4 4 2 2 2 2
      3 51 48 2 2 2 2 13 13
18       3 51 48 - - - - - -

34
.
19
12 12
.         - - 2 2 2 2
20
Praktik Kerja Lapangan 44
. 44 44
Muatan Lokal
1. Bahasa Daerah       2 34 32 - - - - - -
Pengembangan Karakter dan Budaya
Kerja Berbasis Profil Pelajar Pancasila 8 136 128 4 68 64 4 4 4  
Total

c. Program APAT

Mata pelajaran serta alokasi waktu pada Program APAT sebagai berikut sebagai berikut.
 
MATA   X   XI XII
PELAJA
  I II   III IV V VI
RAN
JP 17 16 JP 17 16 5 6 5 6 5
C. Ke
lo
m
po
k
U
m
u
m                         
1. Pendidika 3 51 48 3 51 48 3 3 3 3

35
n Agama
dan Budi
Pekerti:
Pendidika
n
Pancasila
dan
Kewargan
2. egaraan 2 34 32 2 34 32 2 2 2 2
Bahasa
3. Indonesia 5 85 80 6 102 96 6 6 6 6
Pendidika
n Jasmani,
Olahraga,
dan
4. Kesehatan 4 68 64 4 68 64 4 4 4 4
5. Sejarah 3 51 48              
6. Seni 12 204 192              
D. Ke
lo
m
po
k
Ke
jur
ua
n
Matematik
1. a 2 34 32 2 34 32 - - - -
Bahasa
2. Inggris 2 34 32 2 34 32 2 2 2 2
3. Informatik 2 34 32   - - - - - -

36
a
Ilmu
Pengetahu
an Alam
4. dan Sosial         - - 2 2 2 2
5. Kejuruan 2 34 32   - - - - - -
Das
ar-
dasa
6. r AP 2 34 32   - - - - - -
a. Te
kni
k
Pe
nde
der
an 2 34 32   - - - - - -
b. Te
kni
k
Pe
mb
esa
ran 2   32   - - - - - -
c. Te
kni
k
Per
ke
mb
ang
bia
kan 2 34     - - - - - -
37
d. Te
kni
k
Pe
ma
nen
an
dan
Pas
ca
Pa
nen       2 34 32 2 2 3 3
e.       2 34 32 - - - -
2 34 32              
      2 34 32 - - - -
    3 51 48 7 7 2 2
    3 51 48 6 6 2 2
16.     3 51 48 4 4 2 2
17.     3 51 48 2 2 2 2
18.     3 51 48 - - - -
19.       - - 2 2 12 12
Prak
tik
Kerj
44
a
Lapa
20. ngan 44
h.
Muatan Lokal
Bahasa
1. Daerah       2 34 32 - - - -
Pengemb i. Man 136 128 4 68 64 4 4 4  
angan ajem
38
Karakter
dan en
Budaya Kap
Kerja al
Berbasis Pena
Profil ngka
Pelajar p
Pancasila Ikan
j. Baha
n
dan
Total
Alat
Tang
kap

39
B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja
Profil Pelajar Pancasila terdiri atas (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan
Berakhlak Mulia, (2) Berkebhinekaan global, (3) Gotong royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar
kritis, (6) Kreatif. Profil Pelajar Pancasila berbentuk softskill dan harus diterapkan dalam
proses pembelajaran, bukan dipisahkan dalam pembelajaran.
SMK N 1 Mamboro pada Program Keahlian Kemaritiman melaksanakan penguatan
Profil Pelajar Pancasila diimplemantasikan melalui berbagai kegiatan sebagai berikut.
No Profil Pelajar Implementasi
Pancasila

1 Beriman, Bertakwa ● Memiliki akhlak pribadi yang sopan dan santun


kepada Tuhan YME, (Grooming)
dan Berakhlak Mulia ● Menghormati kepercayaan dan keagaam masing-
masing tamu hotel

2 Berkebhinekaan ● Belajar bahasa asing


global ● Mempelajari budaya Negara lain agar dapat
menghargai dan mengerti kebutuhan tamu
● Mendalami budaya dalam Negeri agar tercermin
kearifan lokal dalam diri

3 Gotong royong ● Kerjasama antar semua peserta didik pada kegiatan


operasional (belajar membantu antar
departedepartmentnya FO membantu di HK)

4 Mandiri ● Mengerti dan bertanggung jawab Job Desk masing-


masing

5 Bernalar kritis ● Menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan hotel


pada saat pandemik
● Mengambil keputusan untuk mengimplementasikan
perencanaan yang disusun oleh TIM dalam
menghadapi suatu masalah

6 Kreatif ● Mencari ide-ide kreatif ketika hotel mengalami


masalah-masalah tertentu. Contohnya, penjualan
kamar turun selama Covid-19, maka staf hotel
kreatif melakukan promo di berbagai jenis penjualan
40
atau melakukan program prokes yang aman dan
berbeda dengan hotel lain

C. Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Pelatihan kerja lapangan, Praktik kerja lapangan, on-the-job training atau biasa
disebut dengan PKL atau OJT adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertempat di
lingkungan kerja langsung. PKL bisa dilakukan oleh murid SMK. PKL merupakan
implementasi secara sistematis dan singkron antara program pendidikan di sekolah dengan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di
dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut.
1. Untuk memperkenalkan peserta didik pada dunia industri
2. Menumbuhkan & meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk
memasuki dunia usaha
3. Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas tehadap peserta didik sebagai persiapan
dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya
4. Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat
dimana peserta didik melaksanakan PKL

Mekanisme PKL SMK N 1 Mamboro pada Program Keahlian Kemaritiman sebagai


berikut.
1. Pemetaan Industri
Dalam hal ini tempat OJT merupakan industri yang saat ini sudah menjalin
kerjasama dengan sekolah. Beberapa hotel yang sudah bekerja sama yakni, RA
Premiere Simatupang, Horison GPMega Kuningan, Horison Suites &Residence
Rasuna, Novotel Jakarta Cikini.
SMK N 1 Mamboro Program keahlian Perhotelan juga melakukan PKL di Luar
Negeri selama 6 bulan pada semester 5. Beberapa Negara yang menjadi tempat PKL
adalah Thailand dan Dubai.
2. Program PKL
Program PKL dilaksanakan diawal semester ganjil pada kelas XII. PKL
dilaksanakan selama 6 bulan di Industri. Hal ini dilakukan mengingat kecukupan
peserta didik mendapat materi disekolah sehingga bisa langsung on job pada tempat
PKL.

41
3. Pembekalan Program PKL
Sebelum peserta didik diterjunkan pada industri, diberikan pembekalan selama 2
minggu yang disebut Job Shadow. Materi yang diberikan adalah perihal etos kerja,
pembangunan mental, dan pembuatan laporan sesudah dan sebelum PKL.
4. Penetapan Pembimbing
Peserta didik yang diterjunkan untuk PKL didampingi satu guru pendamping
dengan komposisi 4:1. Hal ini dilakukan sebagai upaya pendampingan dan
pengawasan siswa selama kegiatan PKL berlangsung.

D. Ekstra Kurikuler
Pembinaan minat dan bakat adalah kegiatan pendidikan di luar jampelajaran biasa
yang dilakukan di sekolah/luar sekolah untuk membantu pengembangan siswa sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minatmelalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik dan atautenaga kependidikan yang berkemampuan dan
berkewenangan di sekolah secara berkala dan terprogram. Ekstrakulikuler dipecah
kedalam 3 bidang yakni Bidang Seni dan Entertaintment, Bidang Wawasan Kebangsaan,
dan Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Khusus untuk kegiatan
Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilakukan dalam bentuk motivasi
spiritiual diskusi melalui zoom dengan mengundang tokoh agama.
Berikut penjabaran kegiatan Ekstrakulikuler
Bidang Seni dan Bidang Wawasan Pembinaan Ketaqwaan Terhadap
Entertaintment Kebangsaan Tuhan Yang Maha Esa

Seni Musik : Vokal Grup Pasukan Pengibar Pembinaan Krakter Agama Islam
maupun solo Bendera (Paskibra),
Gerak Jalan

Seni Tari :Tari kreasi Unit Kesehatan Sekolah Pembinaan Rohani Agama Kristen
daerah, Tarian daerah (UKS) (pemberian obat Katolik
(Barambanja) PK3 secara gratis)

Event Organizer: Lomba Pramuka Pembinan Rohani Agama Kristen


Pidato, Klass meeting Protestan

Pemilihan Umbu dan Kelompok Ilmah


Rambu Remaja (KIR)

42
43
BAB IV
RENCANA PEMBELAJARAN

A. Peraturan Akademik
Secara ringkas, peraturan akademik SMK N 1 Mamboro Program keahlian
Agribisnis Perikanan dan Kemaritiman dijabarkan sebagai berikut.
1. Sistem Penilaian
Sistem penilaian dilakukan dengan memadukan assesmen formatif dan assesmen
sumatif, namun dalam pelaksanaannya bobot nilai untuk assesmen formatif lebih
diutamakan dari pada assesmen sumatif.
a. Penugasan Project Based Learning
b. Penugasan Portofolio
c. Penugasan Praktik Kelompok
d. Penugasan Individu
e. Uji Level di Semester 3 & 5
f. Uji Kompetensi

2. Syarat Kenaikan Kelas


Peserta didik dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan beberapa kegiatan di bawah
ini yang berhubungan dengan akademik.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada semester 1 dan semester 2.
b. Memperoleh KKM > 70.00
c. Absensi minimal untuk kelulusan dan kenaikan kelas setiap semester adalah 80%
dari hari efektif KBM (Daring atau Luring)
d. 20% ketidak hadiran meliputi: Izin, Sakit, Skorsing dan alpha (alpha maksimal 5
hari dalam satu semester)
e. Keterlambatan maksimal 10 menit, jika lewat waktu yang ditentukan siswa
dianggap Alpa (pembelajaran normal di sekolah)
f. Siswa tuntas menyelesaikan PTS dan PAS di semester 1 dan semester 2
g. Nilai rapot diporeh dari 53% nilai harian (UH, Tugas, dan praktik), 20%PTS, dan
27% PAS

3. Syarat Kelulusan
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memiliki presentasi kehadiran di sekolah sebesar 80% di kelas XII.
44
c. Memperoleh nilai baik pada penilaian akhir seluruh mata pelajaran dengan nilai
sikap minimal 80,00.
d. Nilai Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, dan Bahasa Indonesia tidak di
bawah KKM (75,00)
e. Mengikuti dan dinyatakan lulus Ujian Sekolah, baik Praktik maupunTeori.
f. Memiliki seluruh nilai rapot dari semester I-VI, dengan nilai rata-rata Raport
semester I-VI minimal 75,00.
g. Memiliki nilai Ujian Sekolah paling rendah 60,00 pada tiap matapelajaran
h. Memiliki rata-rata ujian akhir sekolah seluruh mata pelajaran minimal 75,00.
i. Nilai Mata Pelajaran Kelompok kejuruan tidak di bawah KKM (78,00).
j. Memiliki Portofolio atau Karya Inovatif yang berstandar Industri.
k. Mengikuti Uji Kompetensi Keahlian yang diselenggarakan oleh Sekolah.
l. Memiliki sertifikat PKL

SMK N 1 Mamboro mempunyai target dan goal kepada para lulusan untuk
siap mengahadapi tuntutan zaman baik yang meneruskan ke pergurauan tinggi (kuliah),
bekerja di berbagai bidang sesuai kebutuhan, memiliki karakter, dan mampu menciptakan
pekerjaan sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing (wirauasaha).

45
B. Kalender Pendidikan

46
47
48
C. Pengelolaan Pembelajaran
1. Pola Pembelajaran
Pola pembelajaran SMK N 1 Mamboro pada “kondisi covid” jauh berbeda
dengan pembelajaran biasa dilakukan.
Pembelajaran sebelum Covid Pembelajaran pada saat Covid
Blended Learning
Pembelajaran online (LMS, virtual meeting
Tatap muka di kelas
and conference) baik synchronous dan
asynchronous.
Pola Bloking. 3 bulan pertama mata pelajaran
Sistem biasa umum, 3 bulan selanjutnya mata pelajaran
kejuruan
Pembelajaran dimulai pukul Pembelajaran dimulai pukul
07.30 – 17.05 09.00 – 15.20
1 JP = 45 Menit 1 JP = 30 Menit
Istirahat 2 kali Istirahat 2 kali
Jam ke 3 yaitu 09.45 – 10.05 Jam ke 6 yaitu 11.00 – 11.20
Jam ke 8 yaitu 12.05 – 12.45 Jam ke 8 yaitu 12.20 – 13.20
Pagi saja pukul 07.30 – 09.00
Basket dan Bulu tangkis pada hari selasa
Olaraga dari pagi-sore
Futsal pada hari rabu
Taekwondo pada hari kamis

2. Tagihan Pembelajaran
Tagihan pembelajaran merupakan bahan yang digunakan untuk mengukur
perkembangan, pencapaian, dan kemampuan (kompetensi) dalampembelajaran siswa.
Tagihan pembelajaran yang harus dituntaskan siswa,diantaranya.
a. Penilaiah Harian, meliputi
● Kehadiran
● Ulangan Harian pada tiap berakhirnya 1-2 KD
● Tes tertulis (Multiple Choice, Essay, dan Sejenisnya) atau Tes Lisan
● Penugasan/Portfolio
b. Penilaian Tengah Semester (PTS)
c. Penilaian Akhir Semester (PAS)
d. Rapot akan dibagikan satu minggu setelah ujian berakhir (tentative)

3. Media Pembelajaran (Hybrid Learning)


Pembelajaran berbasis Hybrid Learning Model pada prinsipnya adalah
memanfaatkan kekuatan pembelajaran synchronous dan asynchronous. Media
pembelajaran yang saat ini digunakan SMK N 1 Mamboro sebagai berikut.

49
a. LMS yang dikelola sendiri oleh sekolah.
LMS ini merupakan pola dalam program pembelajaran elektronik (elearning
program) yang memuat: Capaaian Pembelajaran (CP), Modul, Bahan Ajar,
Topik Diskusi, dan Asesmen.
b. Podcast
Podcast adalah salah satu media pembelajaran berfungsi memberikan informasi
terupdate dan media bertukar ilmu dan sharing pembelajaran. Beberapa program
podcast, yaitu Bronist : Informasi update (setiap hari Senin), Besik : Belajar
Asik (setiap hari Rabu, Uri podcast : Obrolan inspiratif (setiap hari Jumat)
c. Video Pembelajaran
Video pembelajaran dirancang secara sistematis dengan berpedoman kepada
kurikulum sebagai media penyampaian materi dari guru kepada siswa. Video
pembelajaran dapat diakses melalui youtube.

4. Pengelolaan link and match


a. Kurikulum disusun bersama dan berstandar DUDI. Pengelolaan ini dilakukan
melalui penandatangan MOU dan implemantasi hasil perjanjian.
b. Melakukan kerjasama fastrack dengan perguruan tinggi, saat ini kerjasama
sudah terjalin dengan JIHS dan Politeknik Sahid.
c. Mengundang Orang Industri untuk hadir memberikan materi kepada siswa
sebagai teacher guest
d. Kerjasama OJT/Magang/praktik kerja lapangan (PKL) minimal satu semester;
e. Sertifikasi kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan DUDI, baik bagi
lulusan maupun guru;
f. Guru secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari DUDI untuk
proses belajar mengajar;
g. Riset terapan bersama antara sekolah dan Iduka/Perguruan tinggitentang
kebutuhan yang terbarukan dalam dunia pendidikan.
h. Komitmen serapan lulusan oleh DUDI yang sudah menjalin kerjasama.

50
51
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

A. Pendampingan
Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan melalui beberapa
kegiatan, diantaranya.
1. IHT (In House Training)
Kegiatan IHT dilakukan 1 kali dalam satu tahun sekali di awal tahun
pembelajaran. IHT merupakan moment untuk mengupgrate pengetahuan dan
keilmuan guru-guru. Muatan IHTdapat berupa kemajuan teknologi, kebutuhan dunia
industri, maupun perubahan kurikulum.
2. Supervisi Akademik
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan
management sekolah kepada guru.

Tujuannya aspek supervise adalah untuk menguatkan dan meningkatkan


kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah.
ASPEK SUPERVISI
Karakter Pendidik
1 Kedisiplinan & punctuality
2 Ketaatan pada aturan & Tata tertib
kerjasama dan saling menghormati pada kolega pendidik, orang tua, siswa, dan
3
mitra
4 Keteladanan yang baik
5 Pemahaman & pengalaman nilai ketuhanan, pancasila, bela negara & Toleransi
6 Kepedulian, empati dan kesantunan
7 Kerja Keras & Pantang Menyerah
8 Kemampuan pengendalian diri
Integritas
1 Kejujuran
2 Tanggung Jawab
Kesadaran untuk menjaga nama baik dan kehormatan lembaga/sekolah di
3
hadapan peserta didik, orang tua dan kolega
4 Komitmen menjalankan tugas/pekerjaan sesuai hasil kesepakatan bersama
5 Menjaga dan mengamalkan Etika profesi pendidik
Kinerja Kependidikan/Pedagogik
Pembuatan dan Penyerahan administrasi akademik sesuai aturan dan ketentuan
1
yang ditetapkan

52
Pembuatan dan penyerahan soal soal ujian/test lainya yang diselenggarakan
2
oleh pemerintah atau sekolah
Meneyelenggarakan dan menilai ulangan harian/tugas terstruktur lainya dan
3
remedial bagi siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai standar
Melaksanakan analisa butir soal dan merencanakan tindak lanjut sebagai upaya
4
peningkatan kualitas pembelajaran
Meneyerakan nilai hasil UH. Tugas. PTS,PAT tepat waktu sesuai aturan yang
5
berlaku
6 Melengkapi administrasi kelas pada saat melaksanakan tugas mengajar
Prestasi
1 Inovasi dalam KBM Bagi Kemajuan peserta didik
Inisiatif dalam upaya meningkatkan efisiensi terhadap biaya namun efektif
2
dalam pencapaian hasil
Pendampingan/ pembimbingan Peserta didik dalam kompetisi sehingga
3
mendapatkan prestasi terbaik
Kemauan dan kemampuan meningkatkan ilmu pengetahuan dan peningkatan
kompetensi keahlian pada bidang ilmu yang diampu (kuliah,
4
seminar/workshop/FGD/IHT/MGMP)dan mendiseminasikan kepada kolega
pendididk alinya
Produktif dalam karya ilmiah (penelitian ilmiah, penelitian tindakan kelas,
5
menulis jurnal ilmiah/artikel/buku pelajaran/blog, proyek karya inovatif)

Pengembangan kurikulum penguatan pendidikan karakter pada mata pelajaran


6
yang diampu

Loyalitas
Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan akademis dan kesiswaanyang
1
diselenggarakan oleh sekolah
2 Selalu menghadiri rapat, brefing yang diadakan oleh sekolah
Menjaga citra positif sebagai pendidik metland school melalui penampilan,
3 sikap, pernyataan/kata-kata kepada semua stake holder baik di dalam maupun di
luar
Mampu untuk mengelola antara kepentingan lembaga/sekolah dengan
4 kepentingan pribadi secara proposional, tanpa mengabaikan ketuntasan dan
kualitas dalam hasil kerja
Konsisten melakukan peningkatan perbaikan"a total quality service' dalam
5 memberikan pelayanan pada prosews kegiatan pendidikan kepada siswa, orang
tua dan alumni

Melalui supervisi akademik, dapat diperoleh tingkat pengetahuan dan wawasan


guru, dapat mengidentifikasi kesulitan dan permasalahan dalam proses pembelajaran,
informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dapat
diketahui, dan program tindak lanjut untuk pengembangan profesionalitas guru dapat
disusun.
53
B. Evaluasi
Evaluasi di SMK N 1 Mamboro dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu evaluasi
pembelajaran dan evaluasi kurikulum.
1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi
tentang sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan.
Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1)
kelengkapan perangkat pembelajaran oleh guru, (2) alur pembelajaran dan proses
pembelajaran; (3) persepsi peserta didik dalam proses belajar; (4) persepsi IDUKA
dalam keterlibatan kurikulum; dan (5) persepsi orang tua peserta didik dalam melihat
perkembangan peserta didik.
Langkah evaluasi selalu melibatkan berbagai pihak, kepsek, wakasek bidang
kurikulum, IDUKA, orang tua peserta didik, serta peserta didik yang menjadi subjek
langsung. Peserta didik angket berisi berbagai pertanyaan seperti berikut.
1 Guru memanfaatkan sumber belajar/media dalam pembelajaran
2 Memicu keaktifan siswa dalam pembelajaran
3 Penyampaian materi menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
4 Membahas soal sulit ketika materi telah selesai disampaikan
5 Memberi PR mengenai materi yang disampaikan
6 Memeriksa PR yang diberikan sebelumnya
7 Memperhatikan respon siswa yang belum/kurang memahami materi pembelajaran
yang disampaikan
8 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
9 Menanggapi pertanyaan siswa secara tepat, benar, dan mutakhir
10 Memperlakukan siswa secara adil, memberikan perhatian dan bantuan tanpa
memperdulikan faktor personal
11 Membuat suasana menyenangkan tetapi tetap tertib
12 Guru meninggalkan tugas bila berhalangan hadir
13 Mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi kesibukannya sendiri
14 Mengawali dan menghakhiri pembelajaran tepat waktu
15 Memberi kesempatan kepada siswa berpartisipasi dalam proses pembelajaran,
misalnya memberi kesempatan siswa menjawab pertanyaan siswa lain.

2. Evaluasi Kurikulum
54
Kurikulum operasional SMK N 1 Mamboro dilakukan evaluasi secara periodic
setiap tahunnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya perbaikan sesegera mungkin untuk
menjawab kebutuhan industri. Pertanyaan pokok yang selalu keluar saat evaluasi
kurikulum adalah “Apakah yang saat ini paling dibutuhkan industri?”
Setiap akhir semester tim evaluasi kurikulum melakukan evaluasi terhadap
pencapaia pembelajaran. Sumber-sumber informasi yang dapat digunakan dalam
melakukan evaluasi kurikulum antara lain data asesmen: hasil asesmen peserta didik
per semester, portfolio peserta didik, survey lulusan, refleksi proses belajar oleh
IDUKA.

C. Pengembangan Profesional
Peningkatan profesional guru dilakukan dengan berbagai program berikut.
1. Sertifikasi guru
Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan profesionalitas guru,
sehingga diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja yang
tinggi. Terdapat 6guru telah disertifikasi, sedangkan selebihnya masih dalam proses
penilaian dan pengajuan.
2. Magang industri
Peningkatan profesionalitas penddik dilakukan dengan magang industri. Setiap
tahun sekolah merancang program magang bagi pendidik.Selain itu setiap pendidik
juga diberi kesempatan untuk melaksanakan magang secara mandiri. Magang
diutamakan bagi guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.
3. Kewirausahaan
Guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang
kewirausahaan. Sekolah bahkan mendorong guru dapat dapat melakukan suatu usaha
baik secara individu atau berkelompok.
4. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP
Guru diberikan kesempatan kepada guru-guru kejuruan mengikuti
seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di In House Training (IHT)/MGMP, uji
kompetensi, dan lain-lain secara periodik di sekolah atau di luar sekolah. Hal tersebut
dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan pada guru untuk meningkatkan
kompetensi, sehingga diharapkan guru secara terus menerus meningkatkan
kemampuannya.
5. Studi lanjut

55
Sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk melanjutkan studi ke
jenjang yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara individu,
sekolah hanya memberikan regulasi untuk mempermudah proses studinya. Sekolah
juga berupaya untuk mencarikan peluang-peluang beasiswa dari pemerintah, lembaga-
lembaga swasta, dan DUDIKA.

LAMPIRAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN SEKOLAH


MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agriteknologi


Program Keahlian : Agribisnis Perikanan
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Agribisnis Perikanan
Waktu : 216 jam Pelajaran

A. Rasional
Dasar-dasar Agribisnis Perikanan merupakan mata pelajaran yang berisi kemampuan
yang mendasari penguasaan keahlian agribisnis perikanan. Mata pelajaran ini berfungsi
untuk peserta didik berfikir ilmiah, bersikap positif dan berketerampilan sesuai standar
kompetensi yang dibutuhkan. Peserta didik diarahkan untuk menemukan berbagai fakta,
membangun konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri.

56
Mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Perikanan harus dipahami oleh peserta didik
sebelum mempelajari mata pelajaran lain pada program keahlian Agribisnis Perikanan
dan berkontribusi memampukan peserta didik menjadi ahli di bidang budidaya ikan,
sekaligus bernalar kritis, mandiri, kreatif dan adaptif. Mata pelajaran ini juga merupakan
pembelajaran dasar untuk memahami penerapan bioteknologi dan teknologi budidaya
pada kegiatan budidaya perikanan, agar peserta didik dapat mengembangkan kreativitas
dalam meningkatkan hasil produksi komoditas perikanan.

Setelah mempelajari mata pelajaran ini diharapkan peserta didik termotivasi untuk terus
belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang agribisnis perikanan di kelas XI dan XII,
agar dapat mengimplementasikan kegiatan- kegiatan agribisnis secara utuh. Peserta didik
juga diharapkan akan mampu mengembangkan secara mandiri usaha agribisnis
perikanan, atau dapat berkiprah di dunia kerja sesuai tuntutan dan kebutuhan industri
agribisnis perikanan.

Agribisnis perikanan adalah industri yang berbasis budidaya perairan, berperan penting
dalam penyediaan bahan pangan, pakan, dan produk lain yang bersumber dari hasil
perikanan. Pada mata pelajaran ini juga

57
membahas isu-isu global tentang ketahanan pangan, perubahan iklim dan kelestarian
ekosistem.

Mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Perikanan berkontribusi dalam membangun


kemampuan dasar peserta didik menjadi pribadi yang menguasai keahlian agribisnis
perikanan yang memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia terhadap sesama manusia dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif,
komunikatif dan adaptif terhadap lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Perikanan bertujuan untuk membekali peserta
didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills):
1. Memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis perikanan;
2. Memahami perkembangan teknologi industri agribisnis perikanan dan isu-isu global
terkait dengan ketahanan pangan, perubahan iklim, dan pertanian berkelanjutan
dalam rangka pelestarian ekosistem;
3. Memahami agripreneur, profesi, job profile, dan peluang usaha dan bekerja di
bidang agribisnis perikanan;
4. Memahami karakteristik komoditas perikanan;
5. Memahami manajemen kegiatan agribisnis perikanan;
6. Memahami teknis dasar produksi budidaya perikanan;
7. Memahami dasar analisa usaha dan pemasaran.

C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Perikanan harus dipahami peserta didik program
keahlian Agribisnis Perikanan, mencakup komoditas perikanan budidaya seperti ikan
bersirip (finfish), moluska (kekerangan), crustacea (udang dan kepiting) maupun rumput
laut, pemahaman tentang tentang potensi, profil dan profesi di industri agribisnis
perikanan, sistem teknologi budidaya, prinsip ekologi perairan dan isu-isu global bidang
budidaya perikanan, karakteristik komoditas perikanan, teknis dasar produksi budidaya
perikanan, pengenalan analisis usaha dan pemasaran.

Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan dengan materi tersebut di atas dalam
rangka menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas, yang
akan dicapai melalui:

58
1. Pembelajaran di ruang kelas;
2. Pembelajaran di laboratorium/workshop/bangsal unit-unit hatchery, pembesaran,
pakan, dan pemanenan;
3. Pembelajaran di unit teaching factory;
4. Pembelajaran proyek sederhana;
5. Berinteraksi dengan alumni dan atau praktisi industri;
6. Berkunjung ke industri perikanan;
7. Pencarian informasi melalui media digital.

Pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek (project-based


learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning),
atau inquiry learning serta metode antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi,
peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan
pembelajaran. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non-tes, aspek sikap
melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar- teman,
dan penilaian diri serta aspek keterampilan melalui penilaian proses, produk, portofolio
dan studi kasus. Pembelajaran Dasar-dasar Agribisnis Perikanan dapat dilakukan dengan
sistem blok (block system) disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari.

Mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Perikanan terdiri atas 7 elemen berikut ini.

Eleme Deskrips
n i
Proses bisnis secara Meliputi pemahaman proses bisnis secara
menyeluruh di bidang menyeluruh industri agribisnis perikanan antara
agribisnis tanaman lain tentang perbenihan, pembesaran, pemanenan,
dan perlakuan pasca panen; penerapan K3LH,
perencanaan produk, mata rantai pasok (Supply
Chain), logistik, proses produksi, penggunaan
dan perawatan peralatan di bidang agribisnis
perikanan, serta pengelolaan sumber daya
manusia dengan memperhatikan potensi dan
kearifan lokal.
Perkembangan sistem Meliputi perkembangan sistem teknologi dan
teknologi, ekologi perairan dan budidaya ramah lingkungan yaitu bioteknologi,
isu-isu global di bidang otomatisasi, digitalisasi, Internet of Thing (IoT),
agribisnis perikanan ramah ekologi perairan dan isu-isu global terkait
lingkungan perkembangan agribisnis perikanan seperti
environment-friendly aquaculture, smart farming,
pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan
pangan global, regional dan lokal, serta
sustainable farming (pertanian berkelanjutan).

59
Agripreneur, peluang usaha dan Meliputi pemahaman tentang profil agripreneur
pekerjaan/profesi di bidang yang mampu membaca peluang pasar dan
agribisnis perikanan usaha, profesi pemroduksi ikan (petani ikan)
dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha,
serta peluang usaha dan peluang bekerja di
bidang agribisnis perikanan.

Teknis dasar budidaya Meliputi pemahaman melalui praktik terbatas


perikanan proses produksi budidaya perikanan, persiapan
produksi budidaya perikanan dasar, pemeliharaan
ikan dasar, manajemen pakan alami dan buatan
dasar, manajemen kualitas air dan hama penyakit
ikan dasar, panen dan penanganan pasca panen
dasar, pengemasan dan distribusi produk dasar.

Karakteristik komoditas Meliputi pemahaman tentang karakteristik


perikanan komoditas perikanan yaitu morfologi, anatomi
serta sistem fisiologis pada berbagai komoditas
perikanan, seperti ikan bersirip (finfish),
kekerangan (moluska), udang/kepiting/rajungan
(crustacea), dan rumput laut.

Manajemen kegiatan agribisnis Meliputi pemahaman tentang manajemen kegiatan


perikanan agribisnis perikanan yaitu pengelolaan sumber daya
alam dasar, pengelolaan sumber daya manusia, alur
produksi perikanan yang berkelanjutan, pengelolaan
limbah dengan prinsip 8R (Rethink, Refuse, Reuse,
Refurbish, Repair, Repurpose, Recycle), serta
pelestarian kearifan lokal, keselamatan, Kesehatan
Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH),

Pengenalan analisa usaha dan Meliputi pemahaman tentang perhitungan


pemasaran dasar analisa usaha, survei pasar,
pengidentifikasian produk perikanan,
pengidentifikasian jenis-jenis pasar,
pengenalan profil (biografi) pengusaha,
pengidentifikasian jenis-jenis usaha,
pengenalan rantai pasok dan permintaan, dan
pengenalan tentang peningkatan nilai tambah
suatu produk.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran menyeluruh
mengenai program keahlian Agribisnis Perikanan dalam rangka menumbuhkan renjana
(passion), visi (vision), imajinasi, dan kreativitas untuk merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar. Capaian pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran Dasar-dasar

60
Agribisnis Perikanan adalah sebagai berikut.

Eleme Deskripsi Pembelajaran


n
Proses bisnis secara Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menyeluruh di bidang memahami proses bisnis secara menyeluruh
agribisnis tanaman industri agribisnis perikanan antara lain tentang
perbenihan, pembesaran,
pemanenan, dan perlakuan pasca panen;
penerapan K3LH, perencanaan produk, mata
rantai pasok (Supply Chain), logistik, proses
produksi, penggunaan dan perawatan peralatan di
bidang agribisnis perikanan, serta pengelolaan
sumber daya manusia dengan memperhatikan
potensi dan kearifan lokal.

Perkembangan sistem Pada akhir fase E, peserta didik mampu


teknologi, ekologi perairan dan menjelaskan perkembangan sistem teknologi dan
isu-isu global di bidang budidaya ramah lingkungan yaitu bioteknologi,
agribisnis perikanan ramah otomatisasi, digitalisasi, Internet of Thing (IoT),
lingkungan ekologi perairan dan isu-isu global terkait
perkembangan agribisnis perikanan seperti
environment-friendly aquaculture, smart farming,
pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan
pangan global, regional dan lokal, serta
sustainable farming (pertanian berkelanjutan).
Agripreneur, peluang usaha dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
pekerjaan/profesi di bidang menjelaskan tentang profil agripreneur yang
agribisnis perikanan mampu membaca peluang pasar dan usaha,
profesi pemroduksi ikan (petani ikan) dalam
rangka menumbuhkan jiwa wirausaha, serta
peluang usaha dan peluang bekerja di bidang
agribisnis perikanan.
Teknis dasar budidaya Pada akhir fase E, peserta didik mampu
perikanan memahami melalui praktik terbatas tentang
proses produksi budidaya perikanan, persiapan
produksi budidaya perikanan dasar,
pemeliharaan ikan dasar, manajemen pakan
alami dan buatan dasar, manajemen kualitas air
dan hama penyakit ikan dasar, panen dan
penanganan pasca panen dasar, pengemasan dan
distribusi produk dasar.

61
Karakteristik komoditas Pada akhir fase E, peserta didik mampu
perikanan memahami tentang karakteristik komoditas
perikanan yaitu morfologi, anatomi serta sistem
fisiologis pada berbagai komoditas perikanan,
seperti ikan bersirip (finfish), kekerangan
(moluska), udang/kepiting/rajungan (crustacea),
dan rumput laut.

Manajemen kegiatan agribisnis Pada akhir fase E, peserta didik mampu


perikanan memahami tentang manajemen kegiatan agribisnis
perikanan yaitu pengelolaan sumber daya alam
dasar, pengelolaan sumber daya manusia, alur
produksi perikanan yang berkelanjutan,
pengelolaan limbah dengan prinsip 8R (Rethink,
Refuse, Reuse, Refurbish, Repair, Repurpose,
Recycle), serta pelestarian kearifan lokal,
keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup (K3LH).
Pengenalan analisa usaha dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
pemasaran memahami tentang perhitungan dasar analisa
usaha, survei pasar, pengidentifikasian produk
perikanan, pengidentifikasian jenis- jenis pasar,
pengenalan profil (biografi)
pengusaha, pengidentifikasian jenis-jenis usaha,
pengenalan rantai pasok dan
permintaan, dan pengenalan tentang peningkatan
nilai tambah suatu produk.

E. Referensi
1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. Kep.
190/MEN/VIII/2005 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia Sektor Perikanan Sub Sektor Budidaya Ikan Air Payau.
2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. Kep.
192/MEN/VIII/2005 tentang Sektor Perikanan Sub Sektor Budidaya Perikanan Laut.
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. Kep.
37/MEN/VIII/2010 tentang Sektor Perikanan Sub Sektor Budidaya Biota Air Tawar
dan Air Payau Bidang Budidaya Biota Air Tawar Sub Bidang Budidaya Ikan Catfish.
4. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No 1 Tahun 2018 tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Budidaya
Perikanan.
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. Kep.
203/MEN/VIII/2005 tentang Sektor Perikanan Sub Sektor Budidaya rumput laut.
6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. Kep.
62
460/MEN/VIII/2015 tentang Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Golongan
Pokok Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan Kegiatan YBDI Bidang
Produksi dan Produktivitas Tanaman.
7. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 32 Tahun 2017 tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan Golongan Pokok Pertanian Tanaman, Peternakan,
Perburuan dan Kegiatan Yang Berhubungan dengan Itu (YBDI) Bidang Manajemen
Agribisnis.
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No. 6/PERMEN-
KP/2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan.

Bidang Keahlian : Kemaritiman


Program Keahlian : Nautika Kapal Penangkap Ikan
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Nautika Kapal Penangkap Ikan
Waktu : 216 Jam Pelajaran

A. Rasional
Dasar-dasar Nautika Kapal Penangkap Ikan merupakan mata pelajaran yang berisi
kompetensi yang mendasari penguasaan kompetensi pada keahlian Nautika Kapal
Penangkap Ikan yaitu kesatuan kegiatan yang meliputi salah satu atau keseluruhan cara
melayarkan sebuah kapal dengan menangkap ikan dari suatu tempat ke tempat lainnya
dengan cepat, tepat, selamat, aman, dan efisien.

Nautika Kapal Penangkap Ikan terkait erat dengan keteknikan bernavigasi di kapal penangkap
ikan yang area pelayarannya lebih dominan di fishing ground, selain itu digunakan saat olah
gerak mengoperasikan alat penangkap ikan dan selalu menjaga hasil tangkapan ikan di laut
secara berkelanjutan dalam menghadapi perubahan iklim global. Selain itu Penerapan tata
laksana perikanan yang bertanggung jawab dapat menekan laju penangkapan ikan yang
destruktif, illegal, unreported and unregulated fishing, sehingga turut menjaga kelestarian
sumber daya hayati perikanan.

Fungsi mata pelajaran Dasar-dasar Nautika Kapal Penangkap Ikan untuk


menumbuhkembangkan kebanggaan pada peserta didik dalam melakukan proses menjadi
pelaut muda yang mampu membawa kapal dan bekerja sebagai perwira atau nahkoda di kapal
63
penangkap ikan setelah belajar pada program keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan. Selain
itu, sebagai landasan untuk mengembangkan keahlian di bidang Nautika Kapal Penangkap Ikan
pada konsentrasi pembelajaran di kelas XI dan XII.

Ruang lingkup mata pelajaran ini adalah: a) Bangunan dan Stabilitas Kapal Penangkap Ikan,
berisi tentang struktur bangunan kapal dan stabilitas kapal; b) Permesinan Kapal Penangkap
Ikan, berisi tentang mesin utama, mesin bantu yang digunakan di kapal penangkap ikan; c)
Teknik Penangkapan Ikan, Penanganan dan Penyimpanan Hasil Tangkapan, berisi tentang
berbagai teknik penangkapan ikan serta penanganan dan penyimpanan hasil tangkapannya; d)
Hukum Maritim dan Peraturan Perikanan, berisi tentang perundang-undangan dan peraturan
perikanan; e) Tata Laksana Perikanan yang Bertanggung-jawab (Code of Conduct for
Responsible Fisheries/CCRF), berisi tentang prinsip umum CCRF, pemanfaatan sumber daya
perikanan yang berkelanjutan; f) Prosedur Darurat, berisi tentang tata cara yang harus diikuti
pada saat terjadi keadaan darurat di atas kapal.

Mata Pelajaran Dasar–dasar Nautika Kapal Penangkap Ikan berkontribusi dalam membentuk
peserta didik memiliki keahlian pada bidang nautika kapal penangkap ikan, mengembangkan
kapasitas peserta didik dalam bernalar kritis, mandiri, kreatif dan adaptif. Melalui pembelajaran
dasar- dasar teknika kapal penangkap ikan peserta didik akan mampu membangun dirinya
memiliki kepribadian yang berkebhinekaan global, mandiri, berpikir kritis, dan bertanggung-
jawab serta peduli lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Nautika Kapal Penangkap Ikan bertujuan membekali para peserta
didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills):
1. Memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang nautika kapal penangkap
ikan;
2. Memahami perkembangan teknologi yang digunakan, proses kerja, dan isu-isu
global di bidang nautika kapal penangkap ikan;
3. Memahami technopreneur, job-profile, peluang usaha dan pekerjaan/ profesi di
bidang nautika kapal penangkap ikan;
4. Memahami lingkup pekerjaan pada bidang nautika kapal penangkap ikan;
5. Memahami bangunan dan stabilitas kapal penangkap ikan;
6. Memahami permesinan kapal penangkap ikan;
7. Memahami teknik penangkapan ikan, penanganan, dan penyimpanan hasil

64
tangkapan;
8. Memahami hukum maritim dan peraturan perikanan;
9. Memahami tata laksana perikanan yang bertanggung jawab (Code of Conduct for
Responsible Fisheries /CCRF);
10. Memahami prosedur darurat.

65
C. Karakteristik
Mata Pelajaran Dasar-dasar Nautika Kapal Penangkap Ikan merupakan mata pelajaran yang
berisi dasar-dasar kompetensi=kompetensi yang harus dikuasai oleh pelaut perikanan, yaitu
kemampuan dalam menghadapi keadaan darurat dan memanfaatkan sumber daya perikanan
yang bertanggung-jawab dengan memperhatikan hukum maritim dan peraturan perikanan.

Mata Pelajaran ini diajarkan sebagai prasyarat pelaksanaan praktik ketahanan laut berupa
kegiatan berlayar menggunakan kapal perikanan one day fishing dan melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan (PKL).

Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada situasi lapangan pekerjaan sebagai
pelaut perikanan, organisasi di atas kapal, peluang usaha, peluang kerja, prospek karir, dan
konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari di kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion
(minat), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas melalui:
1. Pembelajaran teori di kelas;
2. Pembelajaran praktik di laboratorium nautika kapal penangkap ikan;
3. Kegiatan berbasis proyek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni, guru tamu dari praktisi industri;
5. Kunjungan lapangan atau ke industri penangkapan ikan, berskala kecil dan besar;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap internalisasi soft skills ini membutuhkan porsi waktu dominan (75%) dari alokasi waktu
di kelas X, sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada elemen mata
pelajaran.

Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model
pembelajaran berbasis projek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran
berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta metode antara lain
ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan
karakteristik materi. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non tes, sikap
melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar teman, dan
penilaian diri serta keterampilan melalui penilaian proses, produk, portofolio dan

studi kasus. Pembelajaran Dasar-dasar Nautika Kapal Penangkap Ikan dapat dilakukan secara
sistem blok disesuaikan dengan karakteristik elemen materi yang dipelajari.

Mata Pelajaran Dasar-dasar Nautika Kapal Penangkap Ikan terdiri atas 6 elemen sebagai
66
berikut.
Eleme Deskrips
n i
Proses bisnis menyeluruh Meliputi pemahaman tentang proses bisnis nautika
bidang nautika kapal kapal penangkap ikan sebagai bagian integral dari
penangkap ikan bisnis pelayaran perikanan, antara lain tentang
penerapan prosedur darurat dan K3LH, persyaratan
kerja di kapal, kontrak kerja, buku pelaut,
sertifikasi, hukum maritim dan hukum perikanan,
penangkapan dan penanganan pasca penangkapan
ikan.
Perkembangan teknologi, proses Meliputi pemahaman tentang perkembangan
kerja, dan isu-isu global di teknologi yang digunakan, proses kerja, dan isu-
bidang nautika kapal penangkap isu global terkait di bidang nautika kapal
ikan penangkap ikan sebagai bagian dari bidang
pelayaran perikanan, misalnya tentang
pelanggaran kontrak kerja kapal, pelanggaran
hukum laut, polusi laut, perompakan.

Technopreneur, job-profile, Meliputi pemahaman tentang profil


peluang usaha dan technopreneur, job profile/profesi, industri,
pekerjaan/profesi di bidang peluang usaha, dan peluang kerja di bidang
nautika kapal penangkap ikan nautika kapal penangkap ikan.
Orientasi teknik dasar nautika Meliputi pemahaman tentang dasar konsep, praktik
kapal penangkap ikan penggunaan peralatan, pengenalan teknologi yang
digunakan dalam penangkapan ikan, penangan
hasil tangkap, dan pemasaran hasil tangkap,
pemahaman tentang hukum maritim dan hukum
perikanan, serta perlindungan terhadap ekosistem
lingkungan laut.

Prosedur darurat dan SAR Meliputi pemahaman tentang materi kesehatan dan
keselamatan awak kapal penangkap ikan, respons
situasi darurat kapal penangkap ikan, identifikasi
jenis-jenis keadaan darurat, prosedur-prosedur
darurat, penanggulangan keadaan darurat,
penggunaan isyarat bahaya, pengorganisasian
tindakan dalam keadaan darurat, pemberian bantuan
pada situasi darurat, pelaksanaan SAR untuk
menolong orang dan kapal lain sesuai SOP.

Tata laksana perikanan yang Meliputi pemahaman tentang prinsip umum CCRF
bertanggung jawab/ Code of (Code of Conduct for Responsible Fisheries),
Conduct for Responsible kewajiban-kewajiban CCRF; Illegal, Unreported,
Fisheries (CCRF) and Unregulated (IUU) Fishing; definisi regional
terhadap peristilahan/ terminologi, selektivitas alat
tangkap, ukuran alat tangkap sesuai ketentuan
peraturan yang

67
berlaku, tanggung jawab pemerintah atas kapal dan
awak kapal penangkap ikan, tindakan yang dapat
dilakukan oleh otoritas pelabuhan atau pihak
berwenang pelabuhan.
Bangunan dan stabilitas kapal Meliputi pemahaman tentang fungsi bagian- bagian
penangkap ikan utama dan struktur bangunan kapal penangkap ikan,
bentuk serta tipe kapal penangkapan ikan, ketentuan
dan persyaratan sekat kedap air, dasar berganda dan
peralatan lensa dan ballast serta penataan instalasi
kemudi kapal dan poros baling-baling,
mempertahankan stabilitas kapal, pengaturan
muatan ikan hasil tangkap, dan peraturan Biro
Klasifikasi Indonesia (BKI) untuk kapal ikan.

Teknik penangkapan, Meliputi pemahaman tentang pengoperasian jaring


penanganan dan lingkar, jaring payang dan pukat udang, jaring
penyimpanan ikan hasil angkat dan jaring lempar, jaring insang dan bubu,
tangkapan alat tangkap berbahan utama tali dan pancing;
perawatan alat tangkap, penanganan cepat hasil
tangkapan di atas dek, penanganan berbagai jenis
ikan, pelagis besar, kecil dan demersal secara
higienis, menyimpan dan menjaga mutu ikan di atas
kapal, penanganan operasi pemuatan dan
pembongkaran dengan perhatian khusus pada
momen keseimbangan alat tangkap ikan, mutu
penanganan hasil tangkapan dan faktor
penyimpanan.

Mesin penggerak kapal Meliputi pemahaman tentang pengoperasian dan


penangkap ikan pemeliharaan mesin kapal penangkap ikan,
mesin bantu, prinsip kerja sistem pengoperasian
kapal penangkap ikan, pengoperasin sistem
hydrolik mesin kapal penangkap ikan,
penghitungan kebutuhan bahan bakar minyak.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X) peserta didik akan mendapatkan gambaran utuh mengenai
program keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan melalui penguatan wawasan dunia
kerja, kewirausahaan, dan penguasaan elemen- elemen pembelajaran lainnya, sehingga
mampu menumbuhkan passion (renjana), vision (visi) yang dapat memotivasi dalam
merencanakan serta melaksanakan aktivitas belajar. Capaian pembelajaran pada elemen-
elemen mata pelajaran Dasar-dasar Nautika Kapal Penangkap Ikan dapat diuraikan
sebagai berikut.
68
Eleme Capaian Pembelajaran
n
Proses bisnis menyeluruh Pada akhir fase E, peserta didik dapat
bidang nautika kapal memahami proses bisnis nautika kapal
penangkap ikan penangkap ikan sebagai bagian integral dari

69
bisnis pelayaran perikanan, antara lain tentang
penerapan prosedur darurat dan K3LH, persyaratan
kerja di kapal, kontrak kerja, buku pelaut,
sertifikasi, hukum maritim dan hukum perikanan,
penangkapan dan penanganan pasca penangkapan
ikan.
Perkembangan teknologi, proses Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami
kerja, dan isu-isu global di tentang perkembangan teknologi yang digunakan,
bidang nautika kapal penangkap proses kerja, dan isu-isu global terkait di bidang
ikan nautika kapal penangkap ikan sebagai bagian dari
bidang pelayaran perikanan, misalnya tentang
pelanggaran kontrak kerja kapal, pelanggaran
hukum laut, polusi laut, perompakan.

Technopreneur, job-profile, Pada akhir fase E, peserta didik dapat


peluang usaha dan memahami tentang profil technopreneur, job
pekerjaan/profesi di bidang profile/profesi, industri, peluang usaha, dan
nautika kapal penangkap ikan peluang kerja di bidang nautika kapal
penangkap ikan.

Orientasi teknik dasar nautika Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami
kapal penangkap ikan tentang dasar konsep, praktik penggunaan
peralatan, pengenalan teknologi yang digunakan
dalam penangkapan ikan, penangan hasil tangkap,
dan pemasaran hasil tangkap, pemahaman tentang
hukum maritim dan hukum perikanan, serta
perlindungan terhadap ekosistem lingkungan laut.

Prosedur darurat dan SAR Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami
materi kesehatan dan keselamatan awak kapal
penangkap ikan, respons situasi darurat kapal
penangkap ikan, identifikasi jenis-jenis keadaan
darurat, prosedur-prosedur darurat, penanggulangan
keadaan darurat, penggunaan isyarat bahaya,
pengorganisasian tindakan dalam keadaan darurat,
pemberian bantuan pada situasi darurat,
pelaksanaan SAR untuk menolong orang dan kapal
lain sesuai SOP.

70
Tata laksana perikanan yang Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami
bertanggung jawab/ Code of tentang prinsip umum CCRF (Code of Conduct for
Conduct for Responsible Responsible Fisheries), kewajiban-kewajiban
Fisheries (CCRF) CCRF; Illegal, Unreported, and Unregulated
(IUU) Fishing; definisi regional terhadap
peristilahan/ terminologi, selektivitas alat tangkap,
ukuran alat tangkap sesuai ketentuan peraturan
yang berlaku, tanggung jawab pemerintah atas
kapal dan awak kapal penangkap ikan, tindakan
yang dapat dilakukan oleh otoritas pelabuhan atau
pihak berwenang pelabuhan.

Bangunan dan stabilitas kapal Pada akhir fase E, peserta didik dapat
penangkap ikan memahami tentang fungsi bagian-bagian
utama dan struktur bangunan kapal
penangkap ikan, bentuk serta tipe kapal

penangkapan ikan, ketentuan dan persyaratan sekat


kedap air, dasar berganda dan peralatan lensa dan
ballast serta penataan instalasi kemudi kapal dan
poros baling-baling, mempertahankan stabilitas
kapal, pengaturan muatan ikan hasil tangkap, dan
peraturan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) untuk
kapal ikan.
Teknik penangkapan, Pada akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan
penanganan dan tentang pengoperasian jaring lingkar, jaring payang
penyimpanan ikan hasil dan pukat udang, jaring angkat dan jaring lempar,
tangkapan jaring insang dan bubu, alat tangkap berbahan
utama tali dan pancing; perawatan alat tangkap,
penanganan cepat hasil tangkapan di atas dek,
penanganan berbagai jenis ikan, pelagis besar, kecil
dan demersal secara higienis, menyimpan dan
menjaga mutu ikan di atas kapal, penanganan
operasi pemuatan dan pembongkaran dengan
perhatian khusus pada momen keseimbangan alat
tangkap ikan, mutu penanganan hasil tangkapan dan
faktor penyimpanan.

Mesin penggerak kapal Pada akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan
penangkap ikan tentang pengoperasian dan pemeliharaan mesin
kapal penangkap ikan, mesin bantu, prinsip kerja
sistem pengoperasian kapal penangkap ikan,
pengoperasin sistem hydrolik mesin kapal
penangkap ikan, penghitungan kebutuhan bahan
bakar minyak.

E. Referensi
1. Kepmenakertrans Nomor 18/2016 tentang Penetapan SKKNI Kategori Transportasi

71
dan Pergudangan Golongan Pokok Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan
Bidang Nautika Kapal Perikanan.
2. IMO Model Course 7.06 Officer in Charge of a Navigational Watch On a Fishing
Vessel 2008 edition.
3. Perka BRSDMKP No. 56/PER-BRSDM/2020 Tentang Standar Mutu
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan
Tingkat II (ANKAPIN II) beserta Lampirannya (Buku ANKAPIN-II).
4. Perdirjen Dikdasmen No. 464/D.D5/KR/2018 tahun 2018 Muatan C Nomor 98.

MODUL AJAR

MATA PELAJARAN : P5BK

TEMA 4 : BANGUNLAH JIWA DAN RAGANYA

Nama Sekolah SMK NEGERI 1 MAMBORO

Tahun Ajaran 2021-2022

Kelas X

Alokasi Waktu

Kompetensi Awal - Kenali Perundungan Dunia Maya


- Perluas Wawasan, Perdalam Pemahamanmu

Profil Pelajar Pancasila Kerja sama, merawat Diri secara Fisik, Mental, dan Spiritual
Tanggap terhadap lingkungan sosial

Mengembangkan refleksi diri

Sarana dan Prasarana Alat tulis, Komputer / Laptop, Jaringan internet.

Target Peserta Didik Semua peserta didik


72
Model Pembelajaran PJBL

Tujuan Pembelajaran - Mengidentifikasi hal yang menjadi permasalahan


bersama dengan mengidentifikasi perundungan dunia
maya
- Mengidentifikasi sebab akibat perundungan dunia
maya

Pertanyaan Pemantik 1. Apa yang kalian ketahui tentang perundungan ?


2. Apakah kalian pernah mengalaminya ?

Persiapan Membuat kesepakatan kelas


Pembelajaran
Menyiapkan materi pembelajaran berupa presentasi tentang
materi perundungan

- Kegiatan Pembelajaran 1 : Kenali Perundungan Dunia Maya

Dimensi
Profil Peran
Deskripsi Kegiatan Durasi Bahan
Pelajar Guru
Pancasila

Tujuan : Bertakwa Fasilitator 8 JP Bahan materi


Kepada booklet ‘Stop
mengidentifikasi hal yang menjadi Tuhan Perundungan’
permasalahan bersama dengan Yang yang
mengidentifikasi perundungan dunia maya Maha Esa, dikeluarkan
dan oleh
Berakhlak Kemdikbud
Persiapan : Mulia pada tahun

1. Guru menyiapkan lembar kerja K- 2019.


W-L chart.

2. Guru menyiapkan booklet ‘Stop


Perundungan’ yang dikeluarkan oleh
Kemdikbud pada tahun 2019.

Pelaksanaan :

1. Topik ‘Perundungan Dunia Maya’


ditulis oleh guru pada papan tulis.
Guru bertanya kepada murid apa
73
yang mereka ketahui tentang topik
tersebut.
2. Murid mengisi K-W-L chart (kolom
pertama dan kedua).

3. Murid membaca sebuah artikel


tentang perundungan yang terjadi di
Indonesia (lihat halaman
berikutnya).

4. Murid dibagi menjadi kelompok


yang terdiri dari 3-4 orang untuk
membahas K-W-L Chart dan
membahas pertanyaan guru:

- Apa yang terjadi?


- Mengapa hal itu dapat terjadi?
- Apa definisi perundungan
menurut kata-katamu sendiri?

5. Di dalam kelompok, murid secara


bergantian menyampaikan apa yang
mereka tulis dalam K-W-L chart dan
menjawab pertanyaan guru.
Kemudian, setiap kelompok akan
membagikan hasil diskusinya.

6. Guru menyimpulkan pembelajaran


hari ini dari presentasi yang
dilakukan oleh masing-masing
kelompok.

Tugas

Tugas kelompok formatif

Contoh Artikel :

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu


Pengetahuan Indonesia (LIPI) Agustina Situmorang mengatakan, perundungan di dunia maya
lebih memengaruhi remaja dibandingkan perundungan biasa. Hal itu dikarenakan perundungan
dunia maya (cyber bullying) dapat terjadi kapan saja dan di mana saja sepanjang pelaku atau
korban memiliki akses terhadap internet.

74
"Berbeda dengan perundungan biasa, yang terjadi hanya di waktu dan tempat tertentu, misalnya
di sekolah. Setelah anak pulang dari sekolah maka perundungan tidak terjadi lagi," kata
Agustina.
Perundungan dunia maya, menurut Agustina, juga menyebar lebih cepat, luas, dan masif di
kalangan teman sebaya korban atau pelaku. Sering kali, pelaku menggunakan nama samaran
saat melakukan perundungan sehingga sulit dilacak dan diintervensi oleh orang dewasa.
Agustina mengatakan, usia remaja merupakan usia rentan karena mereka memasuki masa
transisi dari anak menuju dewasa. Pada masa ini
terjadi terlalu banyak perubahan di diri remaja.
"Mereka mengalami pubertas kemudian secara psikologis dan sosial juga mengalami perubahan
sehingga memberi dampak tidak nyaman dan kebingungan di dalam diri mereka," kata dia.
Karena ingin dianggap dewasa, menurut Agustina, remaja cenderung menjauh dari pengaruh
orang tua dan lebih dekat dengan teman sebaya yang lebih mereka percayai. Padahal, remaja
yang tidak memiliki hubungan emosional yang baik dengan orang tua akan lebih sering menjadi
korban atau pelaku perundungan.
Agustina mencermati, pengaruh globalisasi melalui kemajuan teknologi ternyata membuat
komunikasi orang tua dan remaja menghadapi tantangan yang lebih besar. Orang tua diharapkan
dapat lebih aktif dalam berinteraksi dengan remaja dan berusaha untuk mendengar meski pun
ada kalanya bertentangan dengan pandangan orang tua.

Kegiatan Pembelajaran 2 : Perluas Wawasan, Perdalam Pemahamanmu

Dimensi
Profil Peran
Deskripsi Kegiatan Durasi Bahan
Pelajar Guru
Pancasila

Tujuan : Bertakwa Fasilitator, 16 JP Bahan materi


Kepada Instruktur dari
mengidentifikasi sebab akibat Tuhan Kemdikbud,go.id
perundungan dunia maya Yang mengenai
Maha Esa, handout ‘Stop
dan Perundungan’
Berakhlak
Mulia
Persiapan :

1. Guru mempersiapkan satu artikel


untuk dibahas lebih dalam

75
melalui
2. Guru mempersiapkan lembar
kerja cause effect graphic
organizer (pengatur grafis sebab-
akibat

Pelaksanaan :

1. Murid dibagi menjadi beberapa


kelompok yang terdiri dari 3-4
orang, peran guru sebagai
fasilitator memberikan arahan
dan menjadi memfasilitasi secara
teknis jalannya diskusi.

2. Setiap kelompok membagi


deksripsi kerja sebagai berikut:

- pemimpin diskusi: memimpin


jalannya diskusi
- notulis: mencatat hasil diskusi
- penyaji: menyajikan hasil
diskusi secara lisan

3. Setiap kelompok akan membahas


sebab dan akibat perundungan
dunia maya kemudian

menuliskan hasil diskusinya pada


lembar kerja cause effect graphic
organizer.

4. Penyaji dari setiap kelompok


akan mempresentasikan hasil
diskusi dari kelompok masing-
masing.

5. Murid mendapatkan kesimpulan


bahwa pada kegiatan hari ini
murid telah membangun elemen
mengenai ‘akhlak kepada
manusia’ dengan cara
mengidentifikasi hal yang
menjadi permasalahan bersama.

Tugas

76
Tugas kelompok: berdiskusi
mengenai sebab akibat
perundungan dunia maya

FORMAT PENGATUR GRAFIS

Perundungan Dunia
TOPIK 🡺 Maya

Sebab-sebab
SEBAB 🡺

Akademi Sosial Fisik Ekonomi


s s
AKIBAT 🡺

Rubrik penilaian profil pelajar Pancasila

Belum Mulai Berkembang sesuai Sangat


Dimensi
berkembang berkembang harapan berkembang
Bertakwa kepada Sulit memahami Memahami diri dan Menerima diri dan Menerima diri,
Tuhan Yang diri sendiri dan berusaha menerima orang lain dengan melengkapi
Maha Esa, dan orang lain. Belum orang lain dengan kekurangan dan kekurangan dan
berakhlak mulia dapat menyadari kekurangan dan kelebihannya lewat mengapresiasi
adanya konflik kelebihannya. perkataan dan kelebihan orang
serta solusinya. Mulai memahami perbuatan. lain lewat
konflik yang ada Memahami konflik dan perkataan dan
dan berusaha cenderung mencari perbuatan.
mencari solusi solusi untuk Menganalisis
untuk kepentingan kepentingan bersama. konflik dan
bersama. berinisiatif mencari
solusi untuk
kepentingan
bersama.
Gotong Royong Kurang aktif Cukup aktif dalam Aktif dalam kerja sama, Berinisiatif untuk
terlibat dalam kerja sama, responsif, komunikatif, memulai kerja
kerja sama, komunikatif, dan tangga p terhadap sama,
cenderung mulai memberikan konflik dan menginspirasi tim,
77
pendiam dan kontribusi di dalam berkontribusi positif responsif,
menunggu kelompok. dalam kelompok dan komunikatif,
pekerjaan, kurang lingkungan sekolah. menjadi teladan
memberikan dalam memberikan
kontribusi dalam kontribusi positif
kelompok. dalam kelompok
maupun lingkungan
sekolah.
Mandiri Belum dalam Cukup dapat Dapat menguasai emosi Mahir menguasai
menguasai emosi menguasai emosi pada tempat dan situasi emosi pada tempat
pada tempat dan di saat dan tempat yang tepat, reflektif, dan situasi yang
situasi yang tepat. yang tepat. dan memotivasi diri tepat, sangat
Cenderung Menerima umpan sendiri berdasarkan reflektif,
bertindak balik tetapi belum umpan balik yang memperlihatkan
sesukanya dan dapat diberikan. kemajuan dan
tidak mempraktikannya perkembangan
memerhatikan secara konkrit. konkrit dalam
umpan balik yang mengelola umpan
diberikan. balik yang
diberikan.

MODUL AJAR

MATA PELAJARAN : P5BK

TEMA 8 : KEBEKERJAAN

Nama Sekolah SMK NEGERI 1 MAMBORO

Tahun Ajaran 2021-2022

Kelas X

Alokasi Waktu

Kompetensi Awal - Membangun impian peserta didik

Profil Pelajar Pancasila Mandiri, bernalar kritis, kreatif

Sarana dan Prasarana Alat tulis, Komputer / Laptop, Jaringan internet.

Target Peserta Didik Semua peserta didik

Model Pembelajaran PJBL

Tujuan Pembelajaran - Peserta didik mampu membangun impiannya tentang masa


depan kebekerjaan Melalui gambar sungai

78
kehidupan /River of Life.

Persiapan Pembelajaran Membuat kesepakatan kelas

Menyiapkan materi pembelajaran berupa presentasi tentang


kebekerjaan

Kegiatan Pembelajaran 1 : Membangun Impian Peserta Didik

Dimensi
Profil Peran
Deskripsi Kegiatan Durasi Bahan
Pelajar Guru
Pancasila

Tujuan : Mandiri, Fasilitato 8 JP Lembar


r Kerja River
Peserta didik mampu membangun impiannya Bernalar of Life
tentang masa depan kebekerjaan melalui Kritis,
gambar sungai kehidupan/River of life. Kreatif.

Persiapan :

Guru mempersiapkan diri dengan berbagai


pengetahuan tentang kemampuan membekali
diri, khususnya bekal untuk masa depan peserta
didik

Pelaksanaan :

1. Peserta didik mendeskripsikan impian


kesuksesan yang diharapkan.

2. Peserta didik membuat langkah-langkah


untuk mewujudkan impian
kesuksesannya.

3. Peserta didik memetakan proses yang


sudah dilalui dalam hidupnya melalui
gambar
sungai kehidupan/river of Life.

4. Peserta didik mengidentifikasi profesi


dunia kerja yang bisa menjadi pekerjaan
setelah
lulus SMK sesuai bidang keahlian.

5. Peserta didik diajak mengenali diri dan


79
potensi yang dimiliki seutuhnya melalui
gambar
river of life.

6. Peserta didik dapat merencanakan karir


setelah lulus.

7. Peserta didik dapat menyusun rencana


tindak lanjut.

Tugas

1. Peserta didik merumuskan impian


tentang masa depan (pekerjaan di masa
depan)

Rubrik Penilaian Membangun impian Peserta Didik

Berkembang
Belum Mulai Sangat
Dimensi Sesuai
Berkembang Berkembang Berkembang
Harapan

Mandiri Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


belum sudah mulai telah mampu telah sepenuhnya
sepenuhnya dapat melihat merancang mampu
mampu gambaran karier beberapa merancang
merancang masa depan. jenis karier berbagai karier
karier masa depan. masa depan.

Bernala Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik


r Kritis belum sudah mampu telah mampu telah sepenuhnya
sepenuhnya mengemukakan, mengemukak mampu
mampu atau menyetujui, an, atau mengemukakan,
mengemukakan, atau menyetujui, atau menyetujui,
atau menyetujui, menyangkal atau atau menyangkal
atau beberapa ide menyangkal banyak ide atas
menyangkal atas dasar banyak ide dasar penalaran
suatu ide atas penalaran logis. atas dasar logis.
dasar penalaran penalaran
logis. logis.

Kreatif Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik bisa
mempunyai satu mempunyai mempunyai mengembangkan
ide yang dapat beberapa ide banyak ide ide yang berbeda

80
memberikan dapat dan bisa sebagai terobosan
sumbangan memberikan mengembang dan
pemikiran sumbangan kan satu ide mewujudkannya
kepada orang pemikiran dan menjadi nyata.
lain kepada orang melakukan
lain usaha untuk
mewujudkan
nya menjadi
nyata.

Lembar Refleksi Membangun Impian Peserta Didik

No Pertanyaan Tanggapan Anda

1. Menurut anda, apakah sudah tergambar pada


bidang apa dan bagaimana pekerjaan anda?

2. Menurut anda, siapa saja idola anda dan siapa


idola yang paling menginspirasi dalam
mewujudkan kesuksesan anda ?

3. menurut anda dengan kelebihan yang anda


miliki jabatan yang sesuai untuk anda dan apa
alasannya ?

4. Menurut anda apakah sudah memiliki gambaran


untuk mengatasi hambatan dalam menempuh
jenjang karir serta mewujudkan karir anda ?

Lembar Refleksi Guru

No Pertanyaan Tanggapan Anda

1. Menurut anda apakah metode yang digunakan


untuk mencapai tujuan aktifitas telah sesuai ?

2. Menurut anda, apakah aktifitas tema telah berjalan


sesuai dengan alur? Jelaskan!

3. Menurut anda, apa kendala dan hambatan dalam

81
melaksanakan aktifitas tema ini ?

4. Menurut anda, apakah pesan dimensi Profil


Pelajar Pancasila sudah tercapai ?

MODUL AJAR

MATA PELAJARAN : P5BK

TEMA 9 : BUDAYA KERJA

Nama Sekolah SMK NEGERI 1 MAMBORO

Tahun Ajaran 2021-2022

Kelas X
82
Alokasi Waktu

Kompetensi Awal - Kontrak Belajar

Profil Pelajar Pancasila Mandiri, bernalar kritis, kreatif

Sarana dan Prasarana Alat tulis, Komputer / Laptop, Jaringan internet.

Target Peserta Didik Semua peserta didik

Model Pembelajaran PJBL

Tujuan Pembelajaran - Membangkitkan inisiatif siswa agar memiliki komitmen


belajar yang diwujudkan dalam bentuk kontrak belajar
dalam rangka mencapai dimensi mandiri dan bernalar
kritis.

Persiapan Pembelajaran Membuat kesepakatan kelas

Menyiapkan materi pembelajaran berupa presentasi tentang


kebekerjaan

Kegiatan Pembelajaran 1 : Kontrak Belajar

Dimensi
Profil Peran
Deskripsi Kegiatan Durasi Bahan
Pelajar Guru
Pancasila

Tujuan : Mandiri, Fasilitator 16 JP Dokumen

Membangkitkan inisiatif siswa agar memiliki Bernalar perencanaan


komitmen belajar yang diwujudkan dalam Kritis, dan kontrak
bentuk kontrak belajar dalam rangka belajar
mencapai dimensi mandiri dan bernalar
kritis..

Persiapan :

1. Peserta didik menyiapkan bahan


paparan tentang pentingnya kontrak
belajar dengan bimbingan guru.

2. Peserta didik dan tim fasilitator


menyiapkan draft awal kontrak

83
belajar

3. Peserta didik menyiapkan draft awal


rencana belajar berdasarkan
karakteristik dan minat peserta didik.

4. Tim Fasilitasi menyiapkan surat


menyurat dan perlengkapan teknis
kegiatan.

Pelaksanaan :

Pertemuan 1

1. Peserta didik memaparkan draft


kontrak belajar.

2. Peserta didik dan orangtua membuat


usulan isi kontrak belajar.

3. Peserta didik dan orangtua membuat


usulan rencana belajar berdasarkan
karakteristik dan minat peserta didik.

4. Peserta didik, orangtua, dan sekolah


merumuskan isi kontrak belajar
berdasarkan kesepakatan.

5. Peserta didik, orangtua dan wali kelas


merumuskan rencana belajar
berdasarkan karakteristik dan minat
peserta didik.

Pertemuan 2

1. Tim fasilitasi menyiapkan dokumen


kontrak belajar dan rencana belajar
sesuai hasil kesepakatan.

2. Peserta didik, orangtua dan pimpinan


sekolah menandatangani kontrak
belajar.

3. Peserta didik, orangtua dan wali kelas


menandatangani rencana belajar.

4. Peserta didik melakukan refleksi pada


84
akhir kegiatan.

Tugas

1. Peserta didik melakukan pemaparan


kontrak belajar.

2. Peserta didik dan orangtua


mengidentifikasi dan mengusulkan isi
kontrak belajar .

3. Peserta didik dengan bimbingan guru


membuat rencana belajar.

RUBRIK PENILAIAN

Belum Mulai
Sikap Kerja Berkembang Sangat berkembang
berkembang berkembang

Kontrak Menampilkan Menampilkan Menampilkan Menampilkan tindakan


Belajar tindakan yang tindakan yang tindakan yang yang sesuai dengan
belum sesuai sesuai dengan sesuai dengan kontrak belajar serta
Dimensi
dengan kontrak kontrak kontrak belajar mempertimbangkan
Profil Pelajar
Pancasila: belajar. belajar. serta dampaknya bagi diri
mempertimban dan orang lain serta
Mandiri dan
gkan mempertimbangkan
Bernalar
dampaknya dampaknya bagi diri
Kritis.
bagi diri dan dan lingkungannya
orang lain. dengan menggunakan
berbagai perspektif.

Lembar Refleksi Peserta Didik Kontrak Belajar atau Komitmen Belajar

1. Menurut Anda, apa manfaat Kontrak Belajar atau Komitmen Belajar?


2. Setelah Anda menandatangani kontrak belajar atau komitmen belajar, apa
konsekuensinya bagi Anda pada saat menjalani proses belajar di sekolah sampai dengan
lulus?

Lembar Refleksi Guru Kontrak Belajar

85
1. Menurut Anda, apa manfaat dari kontrak belajar atau komitmen belajar?
2. Setelah peserta didik, orang tua, dan pimpinan sekolah menandatangani kontrak belajar
atau komitmen belajar, apa konsekuensinya bagi guru pada saat melaksanakan proses
pembelajaran di sekolah

86

Anda mungkin juga menyukai