1
Penanggung Jawab:
Tim Penyusun:
Ketua : Alrazi Ibnusina, S. Pd
Wakasek Bidang Kurikulum SMK N 1 Mamboro
Anggota :
1. Mesak L Pari,S.Pd
Ka.Bid. Penjaminan Mutu dan layanan administrasi akademik
2. T.S. Wesangara.S.Pi
Ka.Program Kemaritiman
3. Fitriyati Suryani, S.Pi
Ka.Program Agribisnis Perikanan
4. Nurjanah S.Pd
Guru Mapel Umum
5. Hermansyah S. Pd
Guru Produktif
6. Yanto N. Kawudu Wali S. Pi
Guru Produktif
2
PROFIL SEKOLAH
Keadaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Mamboro adalah seperti terlihat pada
tabel Profil Sekolah berikut :
NO DESKRIPSI KETERANGAN
7. Desa : Manuwolu
8. Kecamatan : Mamboro
13. Telephone :-
18. Akreditasi :B
3
23. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi
4
5
LEMBARAN PENGESAHAN
Kurikulum Operasional SMK Negeri 1 Mamboro disusun untuk membatu proses berpikir
dan mengembangkan satuan pendidikan maka dengan ini merupakan hasil semua refleksi unsur
pendidik, dan melibatkan komite satuan pendidikan dan beragai pemangku kepentingan antara
lain orang tua, serta industri dan dunia kerja, dibawah koordinasi dan supervisi Pengawas
Pimbina untuk di tinjau secara berkala guna disesuaikan dengan dinamika perubahan dan
kebutuhan peserta didik. Maka dengan ini Kurikulum SMK Negeri 1 Mamboro Tahun Pelajaran
Pengawas Kepala
SMA, SMK, dan SLB Sumteng SMK Negeri 1 Mamboro
................................
6
KATA PEGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan Rahmat
dan karunia-Nya, SMK Negeri 1 Mamboro telah berhasil menyusun Kurikulum Operasiona
Sekolah. Kurikulum ini merupakan hasil pengembangan potensi, kebutuhaan perkembangan dan
tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Selain itu telah mengungkapkan kekhasan dan
karakteristik satuan pendidikan, konten sosial budaya dan lingkungan masyarakat.
SMK Negeri 1 Mamboro telah megembangkan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila
untuk menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasiona sekolah ini
sesuai dengan visi misi sekolah yaitu “Menghasilkan generasi muda yang cerdas, terampil
serta berdaya saing berdasarkan Iman dan Taqwa terhadap TYME berlandaskan
IPTEK” Sudah memenuhi semua bagian dari Profil Pelajar Pancasila telah diakomodir dalam
jabaran visi misi sekolah.
Pencapaian pemenuhan SNP SMK Negeri 1 Mamboro hasil rapor mutu 2020 yaitu SKL
sudah memenuhi bintang lima. Sedangkan pada standar isi, standar proses, dan standar penilaian
masih belum mencapai bintang lima. Artinya masih menuju SNP. Hal ini menunjukkan guru-
guru harus optimal dalam menyiapkan pembelajaran agar potensi peserta didik menjadi optimal
berkembang di SMK Negeri 1 Mamboro
Akhirnya kami menyadari Kurikulum Operasional SMK Negeri Mamboro tahun ajaran
2021/2022 belum sempurna, oleh karena itu saran yang konstruktif dari semua pihak stake
holder khususnya dan masyarakat pada umumnya sangat kami harapkan, Semoga bermanfaat.
7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
PROFIL SEKOLAH 3
LEMBARAN PENGESAHAN.............................................................................4
KATA PENGANTAR...........................................................................................5
DAFTAR ISI 7
BAB I PENDAHULUAN 8
A. Latar Belakang 8
B. Kondisi Ideal SNP 11
C. Kondisi Nyata SMK........................................................................................14
D. Struktur Kurikulum 16
E. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen,CP
BAB II KARAKTERISTIK, VISI,MISI DAN TUJUAN ……………………18
A. Karakteristik SMK……………………………………………………… 18
B. Visi SMK……………………………………………………………….. 28
C. Misi SMK…………………………………………………………………28
D. Tujuan…………………………………………………………………… 28
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN ……… 29
A. Intrakulikuler 30
1. Struktur Kurikulum Program Keahlian 31
2. Penetapan Konsentrasi 32
3. Struktur Kurikulum Konsentrasi 32
B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. dan Budaya Kerja 36
C. Praktik Kerja Lapangan 37
D. Ekstrakulikuler 38
BAB IV RENCANA PEMBELAJARAN 39
A. Peraturan Akademik 39
B. Kalender Akademik 41
C. Pengelolaan Pembelajaran 43
BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PROFESIONAL 45
A. Pendampingan 45
B. Evaluasi 46
C. Pengembangan Profesional 47
BAB VI LAMPIRAN 48
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa Pendidkan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajan agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat bangsa dan negara. Pada Bab II pasal 3 disebutkan bahwa “ Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa , beraklak muia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yan demokratis serta bertanggung jawab “ Lebih lanjut Bab IV pasal
5 ayat menyatakan bahwa “ Setiap warga negara mempunyaihak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu”. Pada pasal 11 ayat 1 menegaskan bahwa
pemerintah wajib memberikan layanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya
pendidikan bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Amanat undang-undang
tersebut menunjukkan bahwa sekolah wajib mewujudkan pendidikan bermutu melalui
pengembangan potensi peserta didik. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional
yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif,
mandidri dan menjadi wargaa anegara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional Kemendikbudristek (2021)
meluncurkan Profil Pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar,
yaitu “pelajar dengan profil (Kompetensi) apa yang ingin dihasilkan oleh sistem
pendidikan Indonesia ?” yaitu mewujudkan “ Pelajar Indonesi merupakan pelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berprilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila”
Pertanyaan ini berkaitan dengan dua hal, yaitu kompetensi untuk menjadi warga
negara Indonesis yang demokratis dan untuk menadi manusia unggul dan produktif di
Abad ke-2. Dalam hal ini, Peserta didik Indonesia diharapkan dapat berprestadi dalam
9
pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai
tangtangan.
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai
dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan
Profil Pelajar Pancasila yangg utuh membutuhkan berkembanganya keenam dimensi
tersebut secara bersama, tidak parsial.
Keenam dimensi tersebut adalah:
1. Beriman, bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berahlak mulia..
2. Berkebhinekaan global.
3. Bergotong royong.
4. Mandiri
5. Bernalar kritis
6. Kreatif
Dimensi tersebut menunjukkan bahwa Profil Peajar Pancasila tidak hanya fokus
pada kemampuan kognitif, tetapi uga sikap erilaku sesuai jati diri sebagai bangsa
Indonesia sekaligus warga dunia.
Penjelasan di atas menggambarkan posisi dan funsi Profil Pelajar Pancasila
dalam kurikulum sekolah yaitu sebagai:
1. Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah.
2. Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh setiap warga sekolah.
3. Benag merah yang menyatukan segala praktik yang dijalankan di sekolah.
Untuk mewujudksn Profi Pelajar Pancasila di satuan pendikan maka pemerintah
melalui Kemendikbudristek meluncurkan program sekolah SMK Pusat Keunggulan
elalui 5 (lima) intervensi yang sangat terkait dan tidak dapat dipisahkan yaitu (a)
penguatan SDM melalui kepala sekolah, pengawas sekolah dan guru, (b) pembelajan
dengan paradigma baru yaitu berorientasi pada penguatan kompetensi dan
pengembangan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasia mellalui kegiatan
pembelajaran di daam dan di luar kelas, (c) perencanaan berbasis data, hal ini untuk
mewujudkan manajemen berbasis sekolah mulai dari perencanaan berbasis refleksi
diri sekolah, (d) digitalisasi sekolah yaitu dengan penggunaan berbagai platform
digital bertujuan untuk mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah
inspirasi, dan pendekatan ang di sesuaikan, dan (e) pendampingan konsutatif dan
asimetris (tidak seragam dukungan pada masing-masing daerah) berupa program
kemitraan antara Kemendikbud dan pemerinta daerah.
10
Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memandu segala
kebijakan dan pembaharuan di dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk
kurikulum pembelajaran dan asesmen. Dari aspek penyusunan kurikulum, Profil
Pelajar Pancasila adalah tujuan besar (aim) atau aspirasi yang perlu dicapai atau yang
disebut juga dengan long-trem autcomes (lulusan jangka panjang), Profil Pelajar
Pancasila merupakan inspirasi dari tujuan Pendidikan Nasional dan visi Pendidikan
Indonesia, yang digunakan sebagai rujukan penyusunan Standar Nasional Pendidikan
(SNP) dan kurikulum.
SNP sebagai standar minimal di sekolah menurut Peraturan Pemerintah Nomor 57
tahun 2021 digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum dan penyelenggaraan
Pendidikan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional. Bagian NSP meliputi: (1)
standar kompetensi lulusan (SKL) standar kompetensi lulusan meliputi merupakan
kriteria minimal tentang kasatuan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
menunjukan capaian kemampuan peserta didik dari hasil pembelajaran pada akhir
Jenjang Pendidikan. (2) standar ini yaitu standar isi merupakan kriteria minimal yang
mecakup ruang lingkup materi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jalur, jenjang
dan jenis pendidikan tertentu, (3) Standar Proses yaitu pelaksanaan pembelajan
dimasing-masing satuan pendidikan. Pelaksanaan pencapaian pada standar
prosesdiselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenanggkan, menantang,
partisipatif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian
sesuai dengan bakat, munat dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik
dengan berdasarkan pada standar kompetensi lulusan, (4) Standar penilaian yaitu
berkaitan dengan segala macam mekanisme, prosedur, instrumen penilaian untuk
mengetahui hasil belajar oleh pendidik, penilaian belajar oleh satan pendidikan
(sekolah) dan penilaian hasilbelaar oleh pemerintah, (5) standa pendidik dan tenaga
kependidikan yaitu merupakan kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik dan
mental, serta pendidikan dalam jabatan yang didukung kualifikasi akademik S1 dan 4
macam kompetensi yang wajib dikuasai guru mulai dari pedagogig, kepribadian,
sosial, dan profesional, (6) standar sarana dan prasarana kriteria minimal sarana dan
media yangg menyokongpembelajaran, (7) standar pengelolaan mencakup
perencanaan, peaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan secara efektif dan
efisien pada tingkat satuan pendidikan di kabupaten/kota, provinsi dengan pengelolaan
tingkat nasional, (8) standar pembiayaan yaitu aturan yang merinci koomponen dan
besarnya biaya operasional satuan pendidikan yang berlaku dalam kurung waktu satu
tahun terbagi menjadi biaya investasi, biaya operasi dan biaya personal.
11
Pencapain NSP di SMK Negeri 1 Mamboro secara bertahap di kelas X, XI dan
XII pada tahu pelajaran 2021/2022, fokus pada implementasi Kurikulum 2013
mengalami penyesuaian melalui hasil evaluasi terhadap dokumen kurikulum yang ada
sebelumnya yaitu Kurikulum SMK Negeri 1 Mamboro tahun pelaaran 2020/202.
berdasarkan kondisi ideal dan kondisi nyata/riil maka SMK Negeri 1 Mamboro perlu
melakukan revisi terhadap dokumen maupun implementasinya.
12
social), aspek pengetahuan dan keterampilan
● Kurikulum 100% memenuhi Standar Nasional
Pendidikan
● Tersusunnya silabus yang memenuhi pembelajaran
saintifik, berkarakter, memuat pendidikan ekonomi
kretif, kewirausahaan, dan mengoptimalkan sumber
belajar
● Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
memenuhi Standar Nasional Pendidikan(SNP)
14
● 100% segala aspek pengelolaan sekolah menerapkan
prinsip kesetaraan gender
9 Standar Budaya ● Disiplin, salam, etika warga sekolah, dan budaya bersih
dan Lingkungan ● Menjunjung tinggi budaya karakter
Sekolah ● Sekolah dituntut menembangkan ekonomi kreatif dan
kewirausahaan
15
melakukan telaah kompetensi inti mencakup aspek sikap (spiritual dan social),
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Mengacu pada sebaran KD guru-
guru melakukan pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
disusun menggunakan model saintifik abad 21, berkarakter, memuat pendidikan
ekonomi kreatif , kewirausahaan dan mengoptimalkan sumber belajar. Hasil
capaian rapor mutu pada standar isi yang perlu mendapat perhatian adalah pada
sub indicator 2.1.4 menyesuaikan tingkat kompetensi siswa (**). Berdasarkan
permasalahan tersebut maka perlu adanya peningkatan kompetensi guru dalam
penyusunan perangkat pembelajaran yaitu dengan memperhatikan perkembangan
psikologi anak, lingkup dan kedalaman, kesinambungan, fungsi sekolah dan
lingkungan siswa.
3) Standar Proses (Pengembangan Proses Pembelajaran)
Selama Pembelajaran Luring/BDR (Belajar Dari Rumah) maka proses
pembelajaran di SMK N 1 Mamboro mendorong peserta didik agar mampu lebih
baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, mengkomunikasikan
(mempresentasikan) apa yang diperoleh atau diketahui setelah siswa menerima
materi pembelajaran, penekanan penting dalam proses pembelajaran untuk
kompetensi inti yaitu sikap religious dan sikaap social melalui pembelajaran
tidak langsung (keteladana, budi pekerti, etika sopan santu). Hasil rapor mutu
yang perlu menjadi focus bersama guru adalah 3.3.2 memanfaatkan hasil
penilaian otentik (***). Hal ini berdampak pada tuntutan agar guru
memanfaatkan hasil penilaian otentik untuk merencanakan program remedial,
pengayaan atau pelayanan konseling.oleh sebab itu guru perlu meningkatkan
pengetahuan dalam melakukan penilaian otentik secara komprehensif.
4) Standar Penilaian
Penilaian untuk siswa dilakukan dengan mengedepankan authentic assessment
yang meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian sikap dengan
menggunakan lembaran observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta didik
dan jurnal guru. Untuk penilaian pengetahuan menggunakan tes tertulis, tes lisan
dan penugasan.
Proses penilaian di SMK N 1 Mamboro telah mencetak daftar nilai untuk
memudahkan guru melakukan penilaian. Selain itu membatu keaktifan siswa
dalam proses belajar dalam pembelajaran.
5) Standar kualitas Tenaga Pendidik dan Kependidikan
16
SMK N 1 Mamboro memiliki jumlah guru dan tenaga kependidikan yang
professional. Semua guru sudah memiliki kualifikasi S1 dan 10% berkualifikasi
S2. Untuk mata pelajaran Agama, Matematika serta beberapa guru kejuruan
diangkat melalui guru honorer. Saat ini jumlah guru keseluruhan yang mengajar
di SMK negeri 1 Mamboro yaitu 38 orang guru dan ditambah dengan tenaga Tata
Usaha sebanyak 6 orang pegawai.
6) Standar Sarana dan Prasarana
SMKN 1 Mamboro memiliki luas cukup memadai yaitu 1.998 m2. Jumlah
rombongan belajar sejumlah 14 rombel. Untuk ruang kelas dan ruang praktek
sudah cukup memadai serta dilengkapi dengan peralatan praktek yang memadai
pula terutama pada Progran Agribisnis Perikanan Air Tawar dan Nautika Kapal
penangkap Ikan. Khusus ruang guru hingga saat ini SMK N 1 Mamboro belum
memilikinya, namun masih menggunakan ruang kelas siswa yang tersedia. Maka
dalam proses sekolah telah mengajukan permohonan bantuan fisik dari
pemerintah untuk mendapatkan rungan guru tersebut.
7) Standar Pengelolaan
8) Standar Pembiayaan
SMK N 1 Mamboro mengelolaa dana yang diperoleh dari dana BOS (Bantuan
Operasional Sekolah).
17
Kelas XII
Alokasi waktu mata pelajaran SMK Kelas Total
Kelas X Semester Semester
Kelas X-XII Asumsi 36 minggu/tahun XI JP
1 2
A. KELOMPOK UMUM:
B. KELOMPOK KEJURUAN:
1080
Jumlah JP (74,00%) 792 (22) 612 (34) 792 (44) 3276
(30)
1512
Jumlah A+B 1368 (38) 756 (42) 792 (44) 4428
(42)
C. Projek Penguatan Profil Pelajar 288 (8) 144 (4) 72 (4) - 504
18
Pancasila dan Budaya Kerja****
*** Maksimal 2 JP tiap minggu atau 72 JP tiap tahun di Kelas X dan XI dan 36 JP di Kelas
XII.
**** Dilaksanakan dalam sistem blok sebagai pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila dan Budaya Kerja
BAB II
KARAKTERISTIK, VISI, MISI DAN TUJUAN
Guru Produktif pada kedua Program Keahlian tersebut berjumlah 15 orang dimana
selain memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan, Guru Produktif di SMK
Negeri 1 Mamboro juga berlatar belakang pernah magang baik di dalam maupun luar
Negeri yang berpengalaman minimal 1 tahun.
Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untuk mendorong peserta didik untuk
aktif, kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar
Pancasila. Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja industry dipersiapkan
dengan baikuntuk membentuk mental yang kuat dan mengasah ketrampilan sertakeahlian
peserta didik. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja,melanjutkan
ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi, atau berwirausaha.
Identifikasi tantangan nyata 4 tahun kedepan dengan kondisi nyata saat ini.
Analisis tantangan nyata berdasarkan pada aspek pemenuhan standar nasional pendidikan
didik didik
....
Kabupaten : Kabupaten)
23
Kondisi yang diharapkan (empat Tantangan
No. Kondisi saat ini
tahun ke depan)
....
Jumlah ruang belajar telah sesuai Jumlah ruang belajar telah sesuai
dengan jumlah rombongan belajar dengan jumlah rombongan belajar
24
Kondisi yang diharapkan (empat Tantangan
No. Kondisi saat ini
tahun ke depan)
25
Kondisi yang diharapkan (empat Tantangan
No. Kondisi saat ini
tahun ke depan)
26
Kondisi yang diharapkan (empat Tantangan
No. Kondisi saat ini
tahun ke depan)
Sekolah telah melayani siswa dari Sekolah telah melayani siswa dari
berbagai tingkatan sosial ekonomi berbagai tingkatan sosial ekonomi
termasuk siswa dengan kebutuhan termasuk siswa dengan kebutuhan
khusus. khusus
27
Kondisi yang diharapkan (empat Tantangan
No. Kondisi saat ini
tahun ke depan)
28
SMK N 1 Mamboro melalui visi sekolah berusaha menerjemahkan kebutuhan dunia saat
ini dan kemajuan teknologi yang terus bergerak maju. Maka Visi dari SMK SMK N 1
Mamboro adalah :
““Menghasilkan generasi muda yang cerdas, terampil serta berdaya saing
berdasarkan Iman dan Taqwa terhadap TYME berlandaskan IPTEK”
Visi ini dirancang pada tahun 2021. Sesuai dengan hasil pembahasan di Rencana Kegiatan
Jangka Menengah, maka visi tersebut diharapkan targetnya akan dapat dicapai secara
menyeluruh pada tahun 2025.
- Menghasilkan calon tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki kompetensi sebagai
faktor unggulan untuk mengisi pembangunan sesuai dengan potensi daerah Sumba
Tengah
- Mempersiapkan tenaga kerja memasuki dunia kerja sesuai dengan perkembangn Dunia
usaha dan Dunia Industri ( DU/DI)
- Menciptakan iklim pendidikan SMKN 1 Mamboro yang demokratis dan bermutu dalam
memperkuat sistem pendidikan nasional
29
4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui praktek kerja sekolah yang disertai
dengan ketersediaan peralatan
5. Menerima siswa baru untuk 2 program keahlian pada tahun pelajaran yang akan
datang
30
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Intrakukulikuler
SMK Negeri 1 Mamboro pada tahun Pelajaran 2021/2022 pada kegiatan Intrakurikuler
mengalami dua kurikulum sekaligus yaitu: kelas X dengan menggunakan Kurikulum
Paradikma Baru, sementara pada Kelas XI, dan XII masih menggunakan kurikulum lama
(Kurtilas)
1. Penetapan Konsentrasi
SMK N 1 Mamboro membukan 3 konsentrasi, pada Program, diantaranya (1) NKPI,
(2) APAT, dan (3) ARL. Penerapan ini dilakukan mengingat zaman sudah banyak
mengalami perubahan dan pembaharuan. Program Merdeka Belajar yang diluncurkan
oleh Kementerian Pendikan Nasional menuntut sekolah untuk melakukan perubahan,
terobosan dan inovasi dalam pengorganisasian pelaksanaan pembelajaran agar dapat
menciptakan peserta didik dan lulusan yang kompeten di bidangnya.
SMK SMK N 1 Mamboro membuka 3 konsentrasi tersebut karena dianggap paling
relevan dengan industi (dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sumba Tengah).
Pemilihan konsentrasi didasarkan pada minat dan bakat atau passion peserta didik,
setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik
diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup masing-masing
konsentrasi yang akan dipilihnya.
Sekolah melalui wali kelas, Guru produktif, dan Guru BK dapat memberikan saran
kepada peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap portofolio
peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X).
Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan dalam konsentrasi dikemas dalam bentuk
Capaian Pembelajaran (CP) yang disusun oleh guru produktif. CP diterjemahkan ke
dalam Alur Tujuan Pembelajaran, kemudia dituangkan dalam modul ajar. Capaian hasil
pembelajaran dapat berupa portofolio sebagai bentuk dari assessment
31
2. Struktur Kurikulum Konsentrasi
a. Program NKPI
Mata pelajaran serta alokasi waktu pada Program NKPI sebagai berikut.
X XI XII
MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
JP 17 16 JP 17 16 5 6 5 6 5 6
A. Kelompok Umum
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 51 48 351 48 3 3 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2. Kewarganegaraan 2 34 32 2 34 32 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 5 85 80 6 102 96 6 6 6 6 6 6
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
4. Kesehatan 4 68 64 4 68 64 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah 3 51 48
6. Seni 12 204 192
B. Kelompok Kejuruan
1. Matematika 2 34 32 2 34 32 - - - - - -
2. Bahasa Inggris 2 34 32 2 34 32 2 2 2 2 2 2
3. Informatika 2 34 32 - - - - - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - - 2 2 2 2 2 2
5. Kejuruan 2 34 32 - - - - - - - -
a. Hukum Maritim dan dan Peraturan
. Perikanan 34 32 - - - - - - - -
b. Perencanaan Pelayaran 34 32 - - - - - - - -
c. Navigasi Radar dan Elektronik 32 - - - - - - - -
d. Dinas Jaga / P2TL 34 - - - - - - - -
b. Kompas Magnet dan Kompas
Gasing 2 34 32 2 2 3 3 2 2
32
c. Olah Gerak dan Mengendalikan
Kapal Penangkap Ikan 2 34 32 - - - - - -
d. Komunikasi di Atas Kapal 34 32
e. Meteori dan Oseanografi 2 34 32 - - - - - -
f. Manajemen Kapal Penangkap Ikan 3 51 48 7 7 2 2 2 2
g. Bahan dan Alat Tangkap 3 51 48 6 6 2 2 2 2
a. Hukum Maritim dan dan Peraturan
Perikanan 3 51 48 4 4 2 2 2 2
17
. 3 51 48 2 2 2 2 13 13
18
. 3 51 48 - - - - - -
19
12 12
. - - 2 2 2 2
20
Praktik Kerja Lapangan 44
. 44 44
Muatan Lokal
1. Bahasa Daerah 2 34 32 - - - - - -
Pengembangan Karakter dan Budaya
Kerja Berbasis Profil Pelajar Pancasila 8 136 128 4 68 64 4 4 4
Total
b. Program ARL
Mata pelajaran serta alokasi waktu pada Program ARL sebagai berikut sebagai berikut.
X XI XII
MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
JP 17 16 JP 17 16 5 6 5 6 5 6
33
B. Kelompok Umum
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 3 51 48 3 51 48 3 3 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2. Kewarganegaraan 2 34 32 2 34 32 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 5 85 80 6 102 96 6 6 6 6 6 6
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
4. Kesehatan 4 68 64 4 68 64 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah 3 51 48
6. Seni 12 204 192
C. Kelompok Kejuruan
1. Matematika 2 34 32 2 34 32 - - - - - -
2. Bahasa Inggris 2 34 32 2 34 32 2 2 2 2 2 2
3. Informatika 2 34 32 - - - - - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - - 2 2 2 2 2 2
5. Kejuruan 2 34 32 - - - - - - - -
6. Dasar-dasar AP 2 34 32 - - - - - - - -
a. Teknik Pengolahan rumput Laut 2 34 32 - - - - - - - -
b. Teknik Penananaman Rumput
Laut 2 32 - - - - - - - -
b. Teknik Pembibitan 2 34 - - - - - - - -
c. Teknik pemanenan dan paska
Panen 2 34 32 2 2 3 3 2 2
d. 2 34 32 - - - - - -
e. 2 34 32
2 34 32 - - - - - -
3 51 48 7 7 2 2 2 2
3 51 48 6 6 2 2 2 2
3 51 48 4 4 2 2 2 2
3 51 48 2 2 2 2 13 13
18 3 51 48 - - - - - -
34
.
19
12 12
. - - 2 2 2 2
20
Praktik Kerja Lapangan 44
. 44 44
Muatan Lokal
1. Bahasa Daerah 2 34 32 - - - - - -
Pengembangan Karakter dan Budaya
Kerja Berbasis Profil Pelajar Pancasila 8 136 128 4 68 64 4 4 4
Total
c. Program APAT
Mata pelajaran serta alokasi waktu pada Program APAT sebagai berikut sebagai berikut.
MATA X XI XII
PELAJA
I II III IV V VI
RAN
JP 17 16 JP 17 16 5 6 5 6 5
C. Ke
lo
m
po
k
U
m
u
m
1. Pendidika 3 51 48 3 51 48 3 3 3 3
35
n Agama
dan Budi
Pekerti:
Pendidika
n
Pancasila
dan
Kewargan
2. egaraan 2 34 32 2 34 32 2 2 2 2
Bahasa
3. Indonesia 5 85 80 6 102 96 6 6 6 6
Pendidika
n Jasmani,
Olahraga,
dan
4. Kesehatan 4 68 64 4 68 64 4 4 4 4
5. Sejarah 3 51 48
6. Seni 12 204 192
D. Ke
lo
m
po
k
Ke
jur
ua
n
Matematik
1. a 2 34 32 2 34 32 - - - -
Bahasa
2. Inggris 2 34 32 2 34 32 2 2 2 2
3. Informatik 2 34 32 - - - - - -
36
a
Ilmu
Pengetahu
an Alam
4. dan Sosial - - 2 2 2 2
5. Kejuruan 2 34 32 - - - - - -
Das
ar-
dasa
6. r AP 2 34 32 - - - - - -
a. Te
kni
k
Pe
nde
der
an 2 34 32 - - - - - -
b. Te
kni
k
Pe
mb
esa
ran 2 32 - - - - - -
c. Te
kni
k
Per
ke
mb
ang
bia
kan 2 34 - - - - - -
37
d. Te
kni
k
Pe
ma
nen
an
dan
Pas
ca
Pa
nen 2 34 32 2 2 3 3
e. 2 34 32 - - - -
2 34 32
2 34 32 - - - -
3 51 48 7 7 2 2
3 51 48 6 6 2 2
16. 3 51 48 4 4 2 2
17. 3 51 48 2 2 2 2
18. 3 51 48 - - - -
19. - - 2 2 12 12
Prak
tik
Kerj
44
a
Lapa
20. ngan 44
h.
Muatan Lokal
Bahasa
1. Daerah 2 34 32 - - - -
Pengemb i. Man 136 128 4 68 64 4 4 4
angan ajem
38
Karakter
dan en
Budaya Kap
Kerja al
Berbasis Pena
Profil ngka
Pelajar p
Pancasila Ikan
j. Baha
n
dan
Total
Alat
Tang
kap
39
B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja
Profil Pelajar Pancasila terdiri atas (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan
Berakhlak Mulia, (2) Berkebhinekaan global, (3) Gotong royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar
kritis, (6) Kreatif. Profil Pelajar Pancasila berbentuk softskill dan harus diterapkan dalam
proses pembelajaran, bukan dipisahkan dalam pembelajaran.
SMK N 1 Mamboro pada Program Keahlian Kemaritiman melaksanakan penguatan
Profil Pelajar Pancasila diimplemantasikan melalui berbagai kegiatan sebagai berikut.
No Profil Pelajar Implementasi
Pancasila
41
3. Pembekalan Program PKL
Sebelum peserta didik diterjunkan pada industri, diberikan pembekalan selama 2
minggu yang disebut Job Shadow. Materi yang diberikan adalah perihal etos kerja,
pembangunan mental, dan pembuatan laporan sesudah dan sebelum PKL.
4. Penetapan Pembimbing
Peserta didik yang diterjunkan untuk PKL didampingi satu guru pendamping
dengan komposisi 4:1. Hal ini dilakukan sebagai upaya pendampingan dan
pengawasan siswa selama kegiatan PKL berlangsung.
D. Ekstra Kurikuler
Pembinaan minat dan bakat adalah kegiatan pendidikan di luar jampelajaran biasa
yang dilakukan di sekolah/luar sekolah untuk membantu pengembangan siswa sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minatmelalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik dan atautenaga kependidikan yang berkemampuan dan
berkewenangan di sekolah secara berkala dan terprogram. Ekstrakulikuler dipecah
kedalam 3 bidang yakni Bidang Seni dan Entertaintment, Bidang Wawasan Kebangsaan,
dan Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Khusus untuk kegiatan
Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilakukan dalam bentuk motivasi
spiritiual diskusi melalui zoom dengan mengundang tokoh agama.
Berikut penjabaran kegiatan Ekstrakulikuler
Bidang Seni dan Bidang Wawasan Pembinaan Ketaqwaan Terhadap
Entertaintment Kebangsaan Tuhan Yang Maha Esa
Seni Musik : Vokal Grup Pasukan Pengibar Pembinaan Krakter Agama Islam
maupun solo Bendera (Paskibra),
Gerak Jalan
Seni Tari :Tari kreasi Unit Kesehatan Sekolah Pembinaan Rohani Agama Kristen
daerah, Tarian daerah (UKS) (pemberian obat Katolik
(Barambanja) PK3 secara gratis)
42
43
BAB IV
RENCANA PEMBELAJARAN
A. Peraturan Akademik
Secara ringkas, peraturan akademik SMK N 1 Mamboro Program keahlian
Agribisnis Perikanan dan Kemaritiman dijabarkan sebagai berikut.
1. Sistem Penilaian
Sistem penilaian dilakukan dengan memadukan assesmen formatif dan assesmen
sumatif, namun dalam pelaksanaannya bobot nilai untuk assesmen formatif lebih
diutamakan dari pada assesmen sumatif.
a. Penugasan Project Based Learning
b. Penugasan Portofolio
c. Penugasan Praktik Kelompok
d. Penugasan Individu
e. Uji Level di Semester 3 & 5
f. Uji Kompetensi
3. Syarat Kelulusan
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memiliki presentasi kehadiran di sekolah sebesar 80% di kelas XII.
44
c. Memperoleh nilai baik pada penilaian akhir seluruh mata pelajaran dengan nilai
sikap minimal 80,00.
d. Nilai Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, dan Bahasa Indonesia tidak di
bawah KKM (75,00)
e. Mengikuti dan dinyatakan lulus Ujian Sekolah, baik Praktik maupunTeori.
f. Memiliki seluruh nilai rapot dari semester I-VI, dengan nilai rata-rata Raport
semester I-VI minimal 75,00.
g. Memiliki nilai Ujian Sekolah paling rendah 60,00 pada tiap matapelajaran
h. Memiliki rata-rata ujian akhir sekolah seluruh mata pelajaran minimal 75,00.
i. Nilai Mata Pelajaran Kelompok kejuruan tidak di bawah KKM (78,00).
j. Memiliki Portofolio atau Karya Inovatif yang berstandar Industri.
k. Mengikuti Uji Kompetensi Keahlian yang diselenggarakan oleh Sekolah.
l. Memiliki sertifikat PKL
SMK N 1 Mamboro mempunyai target dan goal kepada para lulusan untuk
siap mengahadapi tuntutan zaman baik yang meneruskan ke pergurauan tinggi (kuliah),
bekerja di berbagai bidang sesuai kebutuhan, memiliki karakter, dan mampu menciptakan
pekerjaan sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing (wirauasaha).
45
B. Kalender Pendidikan
46
47
48
C. Pengelolaan Pembelajaran
1. Pola Pembelajaran
Pola pembelajaran SMK N 1 Mamboro pada “kondisi covid” jauh berbeda
dengan pembelajaran biasa dilakukan.
Pembelajaran sebelum Covid Pembelajaran pada saat Covid
Blended Learning
Pembelajaran online (LMS, virtual meeting
Tatap muka di kelas
and conference) baik synchronous dan
asynchronous.
Pola Bloking. 3 bulan pertama mata pelajaran
Sistem biasa umum, 3 bulan selanjutnya mata pelajaran
kejuruan
Pembelajaran dimulai pukul Pembelajaran dimulai pukul
07.30 – 17.05 09.00 – 15.20
1 JP = 45 Menit 1 JP = 30 Menit
Istirahat 2 kali Istirahat 2 kali
Jam ke 3 yaitu 09.45 – 10.05 Jam ke 6 yaitu 11.00 – 11.20
Jam ke 8 yaitu 12.05 – 12.45 Jam ke 8 yaitu 12.20 – 13.20
Pagi saja pukul 07.30 – 09.00
Basket dan Bulu tangkis pada hari selasa
Olaraga dari pagi-sore
Futsal pada hari rabu
Taekwondo pada hari kamis
2. Tagihan Pembelajaran
Tagihan pembelajaran merupakan bahan yang digunakan untuk mengukur
perkembangan, pencapaian, dan kemampuan (kompetensi) dalampembelajaran siswa.
Tagihan pembelajaran yang harus dituntaskan siswa,diantaranya.
a. Penilaiah Harian, meliputi
● Kehadiran
● Ulangan Harian pada tiap berakhirnya 1-2 KD
● Tes tertulis (Multiple Choice, Essay, dan Sejenisnya) atau Tes Lisan
● Penugasan/Portfolio
b. Penilaian Tengah Semester (PTS)
c. Penilaian Akhir Semester (PAS)
d. Rapot akan dibagikan satu minggu setelah ujian berakhir (tentative)
49
a. LMS yang dikelola sendiri oleh sekolah.
LMS ini merupakan pola dalam program pembelajaran elektronik (elearning
program) yang memuat: Capaaian Pembelajaran (CP), Modul, Bahan Ajar,
Topik Diskusi, dan Asesmen.
b. Podcast
Podcast adalah salah satu media pembelajaran berfungsi memberikan informasi
terupdate dan media bertukar ilmu dan sharing pembelajaran. Beberapa program
podcast, yaitu Bronist : Informasi update (setiap hari Senin), Besik : Belajar
Asik (setiap hari Rabu, Uri podcast : Obrolan inspiratif (setiap hari Jumat)
c. Video Pembelajaran
Video pembelajaran dirancang secara sistematis dengan berpedoman kepada
kurikulum sebagai media penyampaian materi dari guru kepada siswa. Video
pembelajaran dapat diakses melalui youtube.
50
51
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. Pendampingan
Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan melalui beberapa
kegiatan, diantaranya.
1. IHT (In House Training)
Kegiatan IHT dilakukan 1 kali dalam satu tahun sekali di awal tahun
pembelajaran. IHT merupakan moment untuk mengupgrate pengetahuan dan
keilmuan guru-guru. Muatan IHTdapat berupa kemajuan teknologi, kebutuhan dunia
industri, maupun perubahan kurikulum.
2. Supervisi Akademik
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan
management sekolah kepada guru.
52
Pembuatan dan penyerahan soal soal ujian/test lainya yang diselenggarakan
2
oleh pemerintah atau sekolah
Meneyelenggarakan dan menilai ulangan harian/tugas terstruktur lainya dan
3
remedial bagi siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai standar
Melaksanakan analisa butir soal dan merencanakan tindak lanjut sebagai upaya
4
peningkatan kualitas pembelajaran
Meneyerakan nilai hasil UH. Tugas. PTS,PAT tepat waktu sesuai aturan yang
5
berlaku
6 Melengkapi administrasi kelas pada saat melaksanakan tugas mengajar
Prestasi
1 Inovasi dalam KBM Bagi Kemajuan peserta didik
Inisiatif dalam upaya meningkatkan efisiensi terhadap biaya namun efektif
2
dalam pencapaian hasil
Pendampingan/ pembimbingan Peserta didik dalam kompetisi sehingga
3
mendapatkan prestasi terbaik
Kemauan dan kemampuan meningkatkan ilmu pengetahuan dan peningkatan
kompetensi keahlian pada bidang ilmu yang diampu (kuliah,
4
seminar/workshop/FGD/IHT/MGMP)dan mendiseminasikan kepada kolega
pendididk alinya
Produktif dalam karya ilmiah (penelitian ilmiah, penelitian tindakan kelas,
5
menulis jurnal ilmiah/artikel/buku pelajaran/blog, proyek karya inovatif)
Loyalitas
Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan akademis dan kesiswaanyang
1
diselenggarakan oleh sekolah
2 Selalu menghadiri rapat, brefing yang diadakan oleh sekolah
Menjaga citra positif sebagai pendidik metland school melalui penampilan,
3 sikap, pernyataan/kata-kata kepada semua stake holder baik di dalam maupun di
luar
Mampu untuk mengelola antara kepentingan lembaga/sekolah dengan
4 kepentingan pribadi secara proposional, tanpa mengabaikan ketuntasan dan
kualitas dalam hasil kerja
Konsisten melakukan peningkatan perbaikan"a total quality service' dalam
5 memberikan pelayanan pada prosews kegiatan pendidikan kepada siswa, orang
tua dan alumni
2. Evaluasi Kurikulum
54
Kurikulum operasional SMK N 1 Mamboro dilakukan evaluasi secara periodic
setiap tahunnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya perbaikan sesegera mungkin untuk
menjawab kebutuhan industri. Pertanyaan pokok yang selalu keluar saat evaluasi
kurikulum adalah “Apakah yang saat ini paling dibutuhkan industri?”
Setiap akhir semester tim evaluasi kurikulum melakukan evaluasi terhadap
pencapaia pembelajaran. Sumber-sumber informasi yang dapat digunakan dalam
melakukan evaluasi kurikulum antara lain data asesmen: hasil asesmen peserta didik
per semester, portfolio peserta didik, survey lulusan, refleksi proses belajar oleh
IDUKA.
C. Pengembangan Profesional
Peningkatan profesional guru dilakukan dengan berbagai program berikut.
1. Sertifikasi guru
Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan profesionalitas guru,
sehingga diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja yang
tinggi. Terdapat 6guru telah disertifikasi, sedangkan selebihnya masih dalam proses
penilaian dan pengajuan.
2. Magang industri
Peningkatan profesionalitas penddik dilakukan dengan magang industri. Setiap
tahun sekolah merancang program magang bagi pendidik.Selain itu setiap pendidik
juga diberi kesempatan untuk melaksanakan magang secara mandiri. Magang
diutamakan bagi guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.
3. Kewirausahaan
Guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang
kewirausahaan. Sekolah bahkan mendorong guru dapat dapat melakukan suatu usaha
baik secara individu atau berkelompok.
4. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP
Guru diberikan kesempatan kepada guru-guru kejuruan mengikuti
seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di In House Training (IHT)/MGMP, uji
kompetensi, dan lain-lain secara periodik di sekolah atau di luar sekolah. Hal tersebut
dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan pada guru untuk meningkatkan
kompetensi, sehingga diharapkan guru secara terus menerus meningkatkan
kemampuannya.
5. Studi lanjut
55
Sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk melanjutkan studi ke
jenjang yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara individu,
sekolah hanya memberikan regulasi untuk mempermudah proses studinya. Sekolah
juga berupaya untuk mencarikan peluang-peluang beasiswa dari pemerintah, lembaga-
lembaga swasta, dan DUDIKA.
LAMPIRAN
A. Rasional
Dasar-dasar Agribisnis Perikanan merupakan mata pelajaran yang berisi kemampuan
yang mendasari penguasaan keahlian agribisnis perikanan. Mata pelajaran ini berfungsi
untuk peserta didik berfikir ilmiah, bersikap positif dan berketerampilan sesuai standar
kompetensi yang dibutuhkan. Peserta didik diarahkan untuk menemukan berbagai fakta,
membangun konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri.
56
Mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Perikanan harus dipahami oleh peserta didik
sebelum mempelajari mata pelajaran lain pada program keahlian Agribisnis Perikanan
dan berkontribusi memampukan peserta didik menjadi ahli di bidang budidaya ikan,
sekaligus bernalar kritis, mandiri, kreatif dan adaptif. Mata pelajaran ini juga merupakan
pembelajaran dasar untuk memahami penerapan bioteknologi dan teknologi budidaya
pada kegiatan budidaya perikanan, agar peserta didik dapat mengembangkan kreativitas
dalam meningkatkan hasil produksi komoditas perikanan.
Setelah mempelajari mata pelajaran ini diharapkan peserta didik termotivasi untuk terus
belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang agribisnis perikanan di kelas XI dan XII,
agar dapat mengimplementasikan kegiatan- kegiatan agribisnis secara utuh. Peserta didik
juga diharapkan akan mampu mengembangkan secara mandiri usaha agribisnis
perikanan, atau dapat berkiprah di dunia kerja sesuai tuntutan dan kebutuhan industri
agribisnis perikanan.
Agribisnis perikanan adalah industri yang berbasis budidaya perairan, berperan penting
dalam penyediaan bahan pangan, pakan, dan produk lain yang bersumber dari hasil
perikanan. Pada mata pelajaran ini juga
57
membahas isu-isu global tentang ketahanan pangan, perubahan iklim dan kelestarian
ekosistem.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Perikanan bertujuan untuk membekali peserta
didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills):
1. Memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis perikanan;
2. Memahami perkembangan teknologi industri agribisnis perikanan dan isu-isu global
terkait dengan ketahanan pangan, perubahan iklim, dan pertanian berkelanjutan
dalam rangka pelestarian ekosistem;
3. Memahami agripreneur, profesi, job profile, dan peluang usaha dan bekerja di
bidang agribisnis perikanan;
4. Memahami karakteristik komoditas perikanan;
5. Memahami manajemen kegiatan agribisnis perikanan;
6. Memahami teknis dasar produksi budidaya perikanan;
7. Memahami dasar analisa usaha dan pemasaran.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Perikanan harus dipahami peserta didik program
keahlian Agribisnis Perikanan, mencakup komoditas perikanan budidaya seperti ikan
bersirip (finfish), moluska (kekerangan), crustacea (udang dan kepiting) maupun rumput
laut, pemahaman tentang tentang potensi, profil dan profesi di industri agribisnis
perikanan, sistem teknologi budidaya, prinsip ekologi perairan dan isu-isu global bidang
budidaya perikanan, karakteristik komoditas perikanan, teknis dasar produksi budidaya
perikanan, pengenalan analisis usaha dan pemasaran.
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan dengan materi tersebut di atas dalam
rangka menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas, yang
akan dicapai melalui:
58
1. Pembelajaran di ruang kelas;
2. Pembelajaran di laboratorium/workshop/bangsal unit-unit hatchery, pembesaran,
pakan, dan pemanenan;
3. Pembelajaran di unit teaching factory;
4. Pembelajaran proyek sederhana;
5. Berinteraksi dengan alumni dan atau praktisi industri;
6. Berkunjung ke industri perikanan;
7. Pencarian informasi melalui media digital.
Mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Perikanan terdiri atas 7 elemen berikut ini.
Eleme Deskrips
n i
Proses bisnis secara Meliputi pemahaman proses bisnis secara
menyeluruh di bidang menyeluruh industri agribisnis perikanan antara
agribisnis tanaman lain tentang perbenihan, pembesaran, pemanenan,
dan perlakuan pasca panen; penerapan K3LH,
perencanaan produk, mata rantai pasok (Supply
Chain), logistik, proses produksi, penggunaan
dan perawatan peralatan di bidang agribisnis
perikanan, serta pengelolaan sumber daya
manusia dengan memperhatikan potensi dan
kearifan lokal.
Perkembangan sistem Meliputi perkembangan sistem teknologi dan
teknologi, ekologi perairan dan budidaya ramah lingkungan yaitu bioteknologi,
isu-isu global di bidang otomatisasi, digitalisasi, Internet of Thing (IoT),
agribisnis perikanan ramah ekologi perairan dan isu-isu global terkait
lingkungan perkembangan agribisnis perikanan seperti
environment-friendly aquaculture, smart farming,
pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan
pangan global, regional dan lokal, serta
sustainable farming (pertanian berkelanjutan).
59
Agripreneur, peluang usaha dan Meliputi pemahaman tentang profil agripreneur
pekerjaan/profesi di bidang yang mampu membaca peluang pasar dan
agribisnis perikanan usaha, profesi pemroduksi ikan (petani ikan)
dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha,
serta peluang usaha dan peluang bekerja di
bidang agribisnis perikanan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran menyeluruh
mengenai program keahlian Agribisnis Perikanan dalam rangka menumbuhkan renjana
(passion), visi (vision), imajinasi, dan kreativitas untuk merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar. Capaian pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran Dasar-dasar
60
Agribisnis Perikanan adalah sebagai berikut.
61
Karakteristik komoditas Pada akhir fase E, peserta didik mampu
perikanan memahami tentang karakteristik komoditas
perikanan yaitu morfologi, anatomi serta sistem
fisiologis pada berbagai komoditas perikanan,
seperti ikan bersirip (finfish), kekerangan
(moluska), udang/kepiting/rajungan (crustacea),
dan rumput laut.
E. Referensi
1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. Kep.
190/MEN/VIII/2005 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia Sektor Perikanan Sub Sektor Budidaya Ikan Air Payau.
2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. Kep.
192/MEN/VIII/2005 tentang Sektor Perikanan Sub Sektor Budidaya Perikanan Laut.
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. Kep.
37/MEN/VIII/2010 tentang Sektor Perikanan Sub Sektor Budidaya Biota Air Tawar
dan Air Payau Bidang Budidaya Biota Air Tawar Sub Bidang Budidaya Ikan Catfish.
4. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No 1 Tahun 2018 tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Budidaya
Perikanan.
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. Kep.
203/MEN/VIII/2005 tentang Sektor Perikanan Sub Sektor Budidaya rumput laut.
6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. Kep.
62
460/MEN/VIII/2015 tentang Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Golongan
Pokok Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan Kegiatan YBDI Bidang
Produksi dan Produktivitas Tanaman.
7. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 32 Tahun 2017 tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan Golongan Pokok Pertanian Tanaman, Peternakan,
Perburuan dan Kegiatan Yang Berhubungan dengan Itu (YBDI) Bidang Manajemen
Agribisnis.
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No. 6/PERMEN-
KP/2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
A. Rasional
Dasar-dasar Nautika Kapal Penangkap Ikan merupakan mata pelajaran yang berisi
kompetensi yang mendasari penguasaan kompetensi pada keahlian Nautika Kapal
Penangkap Ikan yaitu kesatuan kegiatan yang meliputi salah satu atau keseluruhan cara
melayarkan sebuah kapal dengan menangkap ikan dari suatu tempat ke tempat lainnya
dengan cepat, tepat, selamat, aman, dan efisien.
Nautika Kapal Penangkap Ikan terkait erat dengan keteknikan bernavigasi di kapal penangkap
ikan yang area pelayarannya lebih dominan di fishing ground, selain itu digunakan saat olah
gerak mengoperasikan alat penangkap ikan dan selalu menjaga hasil tangkapan ikan di laut
secara berkelanjutan dalam menghadapi perubahan iklim global. Selain itu Penerapan tata
laksana perikanan yang bertanggung jawab dapat menekan laju penangkapan ikan yang
destruktif, illegal, unreported and unregulated fishing, sehingga turut menjaga kelestarian
sumber daya hayati perikanan.
Ruang lingkup mata pelajaran ini adalah: a) Bangunan dan Stabilitas Kapal Penangkap Ikan,
berisi tentang struktur bangunan kapal dan stabilitas kapal; b) Permesinan Kapal Penangkap
Ikan, berisi tentang mesin utama, mesin bantu yang digunakan di kapal penangkap ikan; c)
Teknik Penangkapan Ikan, Penanganan dan Penyimpanan Hasil Tangkapan, berisi tentang
berbagai teknik penangkapan ikan serta penanganan dan penyimpanan hasil tangkapannya; d)
Hukum Maritim dan Peraturan Perikanan, berisi tentang perundang-undangan dan peraturan
perikanan; e) Tata Laksana Perikanan yang Bertanggung-jawab (Code of Conduct for
Responsible Fisheries/CCRF), berisi tentang prinsip umum CCRF, pemanfaatan sumber daya
perikanan yang berkelanjutan; f) Prosedur Darurat, berisi tentang tata cara yang harus diikuti
pada saat terjadi keadaan darurat di atas kapal.
Mata Pelajaran Dasar–dasar Nautika Kapal Penangkap Ikan berkontribusi dalam membentuk
peserta didik memiliki keahlian pada bidang nautika kapal penangkap ikan, mengembangkan
kapasitas peserta didik dalam bernalar kritis, mandiri, kreatif dan adaptif. Melalui pembelajaran
dasar- dasar teknika kapal penangkap ikan peserta didik akan mampu membangun dirinya
memiliki kepribadian yang berkebhinekaan global, mandiri, berpikir kritis, dan bertanggung-
jawab serta peduli lingkungan.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Nautika Kapal Penangkap Ikan bertujuan membekali para peserta
didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills):
1. Memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang nautika kapal penangkap
ikan;
2. Memahami perkembangan teknologi yang digunakan, proses kerja, dan isu-isu
global di bidang nautika kapal penangkap ikan;
3. Memahami technopreneur, job-profile, peluang usaha dan pekerjaan/ profesi di
bidang nautika kapal penangkap ikan;
4. Memahami lingkup pekerjaan pada bidang nautika kapal penangkap ikan;
5. Memahami bangunan dan stabilitas kapal penangkap ikan;
6. Memahami permesinan kapal penangkap ikan;
7. Memahami teknik penangkapan ikan, penanganan, dan penyimpanan hasil
64
tangkapan;
8. Memahami hukum maritim dan peraturan perikanan;
9. Memahami tata laksana perikanan yang bertanggung jawab (Code of Conduct for
Responsible Fisheries /CCRF);
10. Memahami prosedur darurat.
65
C. Karakteristik
Mata Pelajaran Dasar-dasar Nautika Kapal Penangkap Ikan merupakan mata pelajaran yang
berisi dasar-dasar kompetensi=kompetensi yang harus dikuasai oleh pelaut perikanan, yaitu
kemampuan dalam menghadapi keadaan darurat dan memanfaatkan sumber daya perikanan
yang bertanggung-jawab dengan memperhatikan hukum maritim dan peraturan perikanan.
Mata Pelajaran ini diajarkan sebagai prasyarat pelaksanaan praktik ketahanan laut berupa
kegiatan berlayar menggunakan kapal perikanan one day fishing dan melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan (PKL).
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada situasi lapangan pekerjaan sebagai
pelaut perikanan, organisasi di atas kapal, peluang usaha, peluang kerja, prospek karir, dan
konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari di kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion
(minat), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas melalui:
1. Pembelajaran teori di kelas;
2. Pembelajaran praktik di laboratorium nautika kapal penangkap ikan;
3. Kegiatan berbasis proyek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni, guru tamu dari praktisi industri;
5. Kunjungan lapangan atau ke industri penangkapan ikan, berskala kecil dan besar;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap internalisasi soft skills ini membutuhkan porsi waktu dominan (75%) dari alokasi waktu
di kelas X, sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada elemen mata
pelajaran.
Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model
pembelajaran berbasis projek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran
berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta metode antara lain
ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan
karakteristik materi. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non tes, sikap
melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar teman, dan
penilaian diri serta keterampilan melalui penilaian proses, produk, portofolio dan
studi kasus. Pembelajaran Dasar-dasar Nautika Kapal Penangkap Ikan dapat dilakukan secara
sistem blok disesuaikan dengan karakteristik elemen materi yang dipelajari.
Mata Pelajaran Dasar-dasar Nautika Kapal Penangkap Ikan terdiri atas 6 elemen sebagai
66
berikut.
Eleme Deskrips
n i
Proses bisnis menyeluruh Meliputi pemahaman tentang proses bisnis nautika
bidang nautika kapal kapal penangkap ikan sebagai bagian integral dari
penangkap ikan bisnis pelayaran perikanan, antara lain tentang
penerapan prosedur darurat dan K3LH, persyaratan
kerja di kapal, kontrak kerja, buku pelaut,
sertifikasi, hukum maritim dan hukum perikanan,
penangkapan dan penanganan pasca penangkapan
ikan.
Perkembangan teknologi, proses Meliputi pemahaman tentang perkembangan
kerja, dan isu-isu global di teknologi yang digunakan, proses kerja, dan isu-
bidang nautika kapal penangkap isu global terkait di bidang nautika kapal
ikan penangkap ikan sebagai bagian dari bidang
pelayaran perikanan, misalnya tentang
pelanggaran kontrak kerja kapal, pelanggaran
hukum laut, polusi laut, perompakan.
Prosedur darurat dan SAR Meliputi pemahaman tentang materi kesehatan dan
keselamatan awak kapal penangkap ikan, respons
situasi darurat kapal penangkap ikan, identifikasi
jenis-jenis keadaan darurat, prosedur-prosedur
darurat, penanggulangan keadaan darurat,
penggunaan isyarat bahaya, pengorganisasian
tindakan dalam keadaan darurat, pemberian bantuan
pada situasi darurat, pelaksanaan SAR untuk
menolong orang dan kapal lain sesuai SOP.
Tata laksana perikanan yang Meliputi pemahaman tentang prinsip umum CCRF
bertanggung jawab/ Code of (Code of Conduct for Responsible Fisheries),
Conduct for Responsible kewajiban-kewajiban CCRF; Illegal, Unreported,
Fisheries (CCRF) and Unregulated (IUU) Fishing; definisi regional
terhadap peristilahan/ terminologi, selektivitas alat
tangkap, ukuran alat tangkap sesuai ketentuan
peraturan yang
67
berlaku, tanggung jawab pemerintah atas kapal dan
awak kapal penangkap ikan, tindakan yang dapat
dilakukan oleh otoritas pelabuhan atau pihak
berwenang pelabuhan.
Bangunan dan stabilitas kapal Meliputi pemahaman tentang fungsi bagian- bagian
penangkap ikan utama dan struktur bangunan kapal penangkap ikan,
bentuk serta tipe kapal penangkapan ikan, ketentuan
dan persyaratan sekat kedap air, dasar berganda dan
peralatan lensa dan ballast serta penataan instalasi
kemudi kapal dan poros baling-baling,
mempertahankan stabilitas kapal, pengaturan
muatan ikan hasil tangkap, dan peraturan Biro
Klasifikasi Indonesia (BKI) untuk kapal ikan.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X) peserta didik akan mendapatkan gambaran utuh mengenai
program keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan melalui penguatan wawasan dunia
kerja, kewirausahaan, dan penguasaan elemen- elemen pembelajaran lainnya, sehingga
mampu menumbuhkan passion (renjana), vision (visi) yang dapat memotivasi dalam
merencanakan serta melaksanakan aktivitas belajar. Capaian pembelajaran pada elemen-
elemen mata pelajaran Dasar-dasar Nautika Kapal Penangkap Ikan dapat diuraikan
sebagai berikut.
68
Eleme Capaian Pembelajaran
n
Proses bisnis menyeluruh Pada akhir fase E, peserta didik dapat
bidang nautika kapal memahami proses bisnis nautika kapal
penangkap ikan penangkap ikan sebagai bagian integral dari
69
bisnis pelayaran perikanan, antara lain tentang
penerapan prosedur darurat dan K3LH, persyaratan
kerja di kapal, kontrak kerja, buku pelaut,
sertifikasi, hukum maritim dan hukum perikanan,
penangkapan dan penanganan pasca penangkapan
ikan.
Perkembangan teknologi, proses Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami
kerja, dan isu-isu global di tentang perkembangan teknologi yang digunakan,
bidang nautika kapal penangkap proses kerja, dan isu-isu global terkait di bidang
ikan nautika kapal penangkap ikan sebagai bagian dari
bidang pelayaran perikanan, misalnya tentang
pelanggaran kontrak kerja kapal, pelanggaran
hukum laut, polusi laut, perompakan.
Orientasi teknik dasar nautika Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami
kapal penangkap ikan tentang dasar konsep, praktik penggunaan
peralatan, pengenalan teknologi yang digunakan
dalam penangkapan ikan, penangan hasil tangkap,
dan pemasaran hasil tangkap, pemahaman tentang
hukum maritim dan hukum perikanan, serta
perlindungan terhadap ekosistem lingkungan laut.
Prosedur darurat dan SAR Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami
materi kesehatan dan keselamatan awak kapal
penangkap ikan, respons situasi darurat kapal
penangkap ikan, identifikasi jenis-jenis keadaan
darurat, prosedur-prosedur darurat, penanggulangan
keadaan darurat, penggunaan isyarat bahaya,
pengorganisasian tindakan dalam keadaan darurat,
pemberian bantuan pada situasi darurat,
pelaksanaan SAR untuk menolong orang dan kapal
lain sesuai SOP.
70
Tata laksana perikanan yang Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami
bertanggung jawab/ Code of tentang prinsip umum CCRF (Code of Conduct for
Conduct for Responsible Responsible Fisheries), kewajiban-kewajiban
Fisheries (CCRF) CCRF; Illegal, Unreported, and Unregulated
(IUU) Fishing; definisi regional terhadap
peristilahan/ terminologi, selektivitas alat tangkap,
ukuran alat tangkap sesuai ketentuan peraturan
yang berlaku, tanggung jawab pemerintah atas
kapal dan awak kapal penangkap ikan, tindakan
yang dapat dilakukan oleh otoritas pelabuhan atau
pihak berwenang pelabuhan.
Bangunan dan stabilitas kapal Pada akhir fase E, peserta didik dapat
penangkap ikan memahami tentang fungsi bagian-bagian
utama dan struktur bangunan kapal
penangkap ikan, bentuk serta tipe kapal
Mesin penggerak kapal Pada akhir fase E, peserta didik dapat menjelaskan
penangkap ikan tentang pengoperasian dan pemeliharaan mesin
kapal penangkap ikan, mesin bantu, prinsip kerja
sistem pengoperasian kapal penangkap ikan,
pengoperasin sistem hydrolik mesin kapal
penangkap ikan, penghitungan kebutuhan bahan
bakar minyak.
E. Referensi
1. Kepmenakertrans Nomor 18/2016 tentang Penetapan SKKNI Kategori Transportasi
71
dan Pergudangan Golongan Pokok Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan
Bidang Nautika Kapal Perikanan.
2. IMO Model Course 7.06 Officer in Charge of a Navigational Watch On a Fishing
Vessel 2008 edition.
3. Perka BRSDMKP No. 56/PER-BRSDM/2020 Tentang Standar Mutu
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan
Tingkat II (ANKAPIN II) beserta Lampirannya (Buku ANKAPIN-II).
4. Perdirjen Dikdasmen No. 464/D.D5/KR/2018 tahun 2018 Muatan C Nomor 98.
MODUL AJAR
Kelas X
Alokasi Waktu
Profil Pelajar Pancasila Kerja sama, merawat Diri secara Fisik, Mental, dan Spiritual
Tanggap terhadap lingkungan sosial
Dimensi
Profil Peran
Deskripsi Kegiatan Durasi Bahan
Pelajar Guru
Pancasila
Pelaksanaan :
Tugas
Contoh Artikel :
74
"Berbeda dengan perundungan biasa, yang terjadi hanya di waktu dan tempat tertentu, misalnya
di sekolah. Setelah anak pulang dari sekolah maka perundungan tidak terjadi lagi," kata
Agustina.
Perundungan dunia maya, menurut Agustina, juga menyebar lebih cepat, luas, dan masif di
kalangan teman sebaya korban atau pelaku. Sering kali, pelaku menggunakan nama samaran
saat melakukan perundungan sehingga sulit dilacak dan diintervensi oleh orang dewasa.
Agustina mengatakan, usia remaja merupakan usia rentan karena mereka memasuki masa
transisi dari anak menuju dewasa. Pada masa ini
terjadi terlalu banyak perubahan di diri remaja.
"Mereka mengalami pubertas kemudian secara psikologis dan sosial juga mengalami perubahan
sehingga memberi dampak tidak nyaman dan kebingungan di dalam diri mereka," kata dia.
Karena ingin dianggap dewasa, menurut Agustina, remaja cenderung menjauh dari pengaruh
orang tua dan lebih dekat dengan teman sebaya yang lebih mereka percayai. Padahal, remaja
yang tidak memiliki hubungan emosional yang baik dengan orang tua akan lebih sering menjadi
korban atau pelaku perundungan.
Agustina mencermati, pengaruh globalisasi melalui kemajuan teknologi ternyata membuat
komunikasi orang tua dan remaja menghadapi tantangan yang lebih besar. Orang tua diharapkan
dapat lebih aktif dalam berinteraksi dengan remaja dan berusaha untuk mendengar meski pun
ada kalanya bertentangan dengan pandangan orang tua.
Dimensi
Profil Peran
Deskripsi Kegiatan Durasi Bahan
Pelajar Guru
Pancasila
75
melalui
2. Guru mempersiapkan lembar
kerja cause effect graphic
organizer (pengatur grafis sebab-
akibat
Pelaksanaan :
Tugas
76
Tugas kelompok: berdiskusi
mengenai sebab akibat
perundungan dunia maya
Perundungan Dunia
TOPIK 🡺 Maya
Sebab-sebab
SEBAB 🡺
MODUL AJAR
TEMA 8 : KEBEKERJAAN
Kelas X
Alokasi Waktu
78
kehidupan /River of Life.
Dimensi
Profil Peran
Deskripsi Kegiatan Durasi Bahan
Pelajar Guru
Pancasila
Persiapan :
Pelaksanaan :
Tugas
Berkembang
Belum Mulai Sangat
Dimensi Sesuai
Berkembang Berkembang Berkembang
Harapan
Kreatif Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik bisa
mempunyai satu mempunyai mempunyai mengembangkan
ide yang dapat beberapa ide banyak ide ide yang berbeda
80
memberikan dapat dan bisa sebagai terobosan
sumbangan memberikan mengembang dan
pemikiran sumbangan kan satu ide mewujudkannya
kepada orang pemikiran dan menjadi nyata.
lain kepada orang melakukan
lain usaha untuk
mewujudkan
nya menjadi
nyata.
81
melaksanakan aktifitas tema ini ?
MODUL AJAR
Kelas X
82
Alokasi Waktu
Dimensi
Profil Peran
Deskripsi Kegiatan Durasi Bahan
Pelajar Guru
Pancasila
Persiapan :
83
belajar
Pelaksanaan :
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Tugas
RUBRIK PENILAIAN
Belum Mulai
Sikap Kerja Berkembang Sangat berkembang
berkembang berkembang
85
1. Menurut Anda, apa manfaat dari kontrak belajar atau komitmen belajar?
2. Setelah peserta didik, orang tua, dan pimpinan sekolah menandatangani kontrak belajar
atau komitmen belajar, apa konsekuensinya bagi guru pada saat melaksanakan proses
pembelajaran di sekolah
86