Anda di halaman 1dari 36

KUMPULAN SOAL BESERTA PENYELESAIAN

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP


“MIKROBIOLOGI INDUSTRI DAN LINGKUNGAN”

Disusun oleh :
KEWIRAUSAHAAN HMTK 2022

BIDANG KEWIRAUSAHAAN
HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2022
FAKULTAS TEKNIK/PRODI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
JL. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Surakarta 57126 Kode/No: GKM.08.6.5/PM.06.05
Telp./Fax. 0271632112
http://che.ft.uns.ac.id
Tanggal : 15 Juni 2020
FORMULIR: Revisi :0
SOAL UJIAN TENGAH /AKHIR SEMESTER Halaman : 1 dari 1

Mata Kuliah : Mikrobiologi Industri dan Lingkungan Semester : II


Hari/Tgl : Rabu, 16 Juni 2021 Waktu : 100 menit (+20 menit untuk scan
Dosen : - Aida Nur Ramadhani, S.T., M.T dan upload)
- Dr. Margono, S.T., M.T Sifat Ujian : buku terbuka

CPL 1. Mampu menerapkan pengetahuan matematika, sains, dan rekayasa di bidang teknik kimia

Kerjakan dengan rapih di kertas HVS/Folio bergaris, lalu scan dan upload pada laman yang telah disediakan!

1. Pengendalian mikroorganisme bertujuan untuk meminimalisasi mikroorganisme dalam suatu bahan.


a. Jelaskan metode pengendalian dengan pemanasan di bawah ini: (20)
• Sterilisasi
• Tyndalisasi
• Pasteurisasi
b. Bila kita memiliki suatu bahan yang akan dikendalikan mikroorganisme-nya dengan pemanasan,
apakah kita boleh memilih bebas ketiga metode diatas? Ataukah ada pertimbangan-pertimbangan
yang perlu diperhatikan? Jelaskan!! (15)
c. Ada sebuah pabrik sirup tradisional (sirup jahe,sirup beras kencur, sirup temu lawak) mengalami
masalah, yaitu produknya yang sudah dipasarkan selalu rusak sebelum tangal kadaluwarsa.
Setelah diamati, dalam produk tersebut tumbuh mikroorganisme yang berhifa (benang-benang
kecil dan lembut) dan muncul warna hitam. Jika perusahaan tersebut meminta anda
menyelesaikan masalah tersebut, menurut anda mikroorganisme apa yang tumbuh di produk tsb
dan apa solusi yang anda usulkan? (Usulan didasari pengetahuan tentang “pengendalian
mikroorganisme”). (15)

2. Baca Berita 1!
a. Melalui peranan mikroorganisme, paparkan satu ide upaya untuk mengatasi sayur-sayuran yang
sudah terlanjur menjadi sampah di Jember? (20)
b. Melalui peranan mikroorganisme, paparkan satu ide upaya yang dapat dilakukan untuk mengolah
sayur dan buah tersebut dan mencegahnya menjadi sampah? (20)
c. Buatlah slogan untuk mengkampanyekan upaya tersebut sebagai milenial yang peduli dengan
keberlanjutan lingkungan dan ekonomi pada masa pandemic COVID-19! (10)
FAKULTAS TEKNIK/PRODI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
JL. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Surakarta 57126 Kode/No: GKM.08.6.5/PM.06.05
Telp./Fax. 0271632112
http://che.ft.uns.ac.id
Tanggal : 15 Juni 2020
FORMULIR: Revisi :0
SOAL UJIAN TENGAH /AKHIR SEMESTER Halaman : 1 dari 1

Disahkan Diperiksa Disiapkan

Kaprodi Kelompok Bidang Keahlian Koordinator Mata Kuliah

Berita I
Produksi di Jember Melimpah, Sayur-mayur Jadi Sampah

Jumlah produksi yang begitu tinggi membuat nasib sayur-mayur di sejumlah wilayah Jatim kini
begitu merana. Salah satu yang terparah terjadi di Jember. Kini sebagian besar komoditas itu terbuang
percuma.
Pemicunya, tingginya kapasitas produksi tak diimbangi dengan konsumsi. Pada saat konsumen lokal
tak bisa menyerap, sayur-mayur di kabupaten ini tak bisa dikirim ke luar karena tertutupnya
mayoritas jalur distribusi akibat pandemi Covid-19.
Akibatnya, kini tempat pembuangan sampah menjadi lahan baru sayur-mayur itu. Misalnya, di
TPA Pakusari. Kini TPA itu dihiasi dengan sampah organik, khususnya sayur-mayur. Bahkan, dari
pantauan Jawa Pos Radar Jember, banyak peternak yang datang ke TPA Pakusari untuk mencari
pakan. Ya, di gunungan sampah itu terdapat banyak sampah sayur-sayuran. Bahkan, ada sampah
sayur terong di satu sak penuh. Salah satunya adalah Feri Irawan. Bersama orang tuanya, dia mencari
pakan ternak di TPA Pakusari. ”Ini untuk pakan sapi,” terangnya.
Ketua Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Jember Jumantoro menyatakan, pada
pandemi korona seperti ini, petani hortikultura merana. Sebab, harga tanaman sayur dan buah hancur-
hancuran. ”Down semua lihat harga begitu,” paparnya. Sebab, tanaman hortikultura produksi Jember
yang biasanya disalurkan ke berbagai daerah mulai tersendat. Dengan demikian, produksi sayuran di
Jember itu melimpah. Ditambah, serapan atau konsumsi masyarakat tidak bisa menyerap semua
produksi sayur. Kondisi itulah yang membuat hasil pertanian sayuran menghiasi TPA Pakusari.

https://www.jawapos.com/jpg-today/08/06/2020/produksi-di-jember-melimpah-sayur-mayur-jadi-
sampah/
UAS Mikrobiologi Industri dan Lingkungon
Nama Moysaja Agung R.
NM Io520063

Mak hutcl Milurobioloi Indusri


1.a.lerilisosi Semeser
Adolah proses di mono semua mik fo - Dosen 2r. Morson o, S. T , M. T.

Órgonisme yang aoda dolam suatu TTD


objek dahoncurkon alou ohilangkan.
Peman oson dengon meloce skeribsosi
dopal diloleu kon clengon dua Cora
Dididihlkon pada Suhu 100°C selama lO menit
Pemanasan men99unalon autoklof pocosuhu12/°C selama15 menit
don leuonon j03 upa (15 pei)
Tyndalisosi
Alah melodk sheritsoi yang digunalon unkus zal alav bahen yong murghin
sok aleh Suhu inggi yorg digunolen dalam aufollef. Bahen diponosten an
kora 90- iOO°C selama _elitor 30 ment Seloma 3 heri berhrut-tord dergen
Sehop edonya diuonkrol pada Suhu 37'C
Pasleuriso si
Merupokon Suak melode un bohon melkanan yang idele tahon suhu ino
dopat merusok rosa, letskt, don nilei 9rzi), Melod ini secorosigriguon me-
ngurongi orgonisme penyebab Pem busulkon malonan, sehingga memperpenjarg
mosa pokoi, Paskeurrsoti dibogi menjoli3 melecde
LTH diporoskon Seloma 30 menit Poda suhu 63°C
HTST diponoslon geloma 15 de poda Suhu 72°C
UHT dponoslken dolomuwolh Singko+(2 -Sde6L) pocb Suhu so Cc

b. Terdepot beberop per kmbangon dalom mengendodion mikroorgorisme mengsuna-


uon 3 mekods diolos, Sehoe Zat olou bahon memiiki ketohonon ponos masing-
mosing. Mala dori i,diperlulon serilisosi dengoncuhu yang kpat ager hdo
merusak uondrgon Gong ado didolomnya.Selon ik, kika ugo per u memperha-
Huon milroorgonsmmuroargonisme yong auon di lkendolikon don ada suhu
beropa mereka dop o di hendlalikon, Cono hoya aclodah me boel UHT Ruda
usu unklk menjoga kondlungon i i a , don perlowan slerilsosi dengan
aulolulof boqi orgernisme yons kahor krhoder pemanoscn dlengen suh loot.

C. Menurut cri-eri bng9 diberikon, dopat oiposkLon mik raorganisme yong kmkk
Pa da sine tra 'sionol erebvt adolah kapong, Kopons dopas kumbuh apobla
media yon9 dgunaton h dol sferl akoupun sirup yong duod Sudah lerkontom-
h o i saat proses P r o c n Sa, un hk tku operluon suotu me fo oe skrilisos

SiD
Dolem hol ini, dopat digualon mekocle poskurisoi doam proses pro duksinya.
Selcin i Pemil;hon bahon yeng bark, menj aga uongon produbi den perge

don Skriliso wadoh yong d9unobn uga perlu dlatkskon


moson agor kkop Skril,

2.a. Solah sou metode ong dorat dignalon dalom mengaloi sogur-Soyu ron kr-
Sebu adotob den9on me todu composhiag, yeik mendeg ro dos' sompak foy r
dersebut dangon aukvitos mikroorgonsme Secora erkonkrot,

Upoya yong dorat dilakwkon Gnke mencegah sogur- soyuren erc«bu menjo
sompah odoloh men99unak on lonton EM( epechve mi (roorgonism), Larvton
EM mengondwng berbagei
macwm ba eri, seperh bekeri asom lak kot (8A L
boL k foko inkke, ackinOmy CeeS, rogi, den 2omur fermenhosi. Mik roorga

nisme ini dopat menmpermentoiken bahon orgeni ecora efeuhf. Fun9s


larnton EM adaloh mengatkfuen baluperi pelont, meningkatkon kon cungen

humus, sehinggamempu memfeementosibee bakon-bahan orgoril manjocs


asom amina, loruton EM dopat mengurongi lou pembusukon dangon me-
hyen protk onnya lupada Sogur den buah, sehingga dopod mencegah soyo
Sayufon mapun bvah-buehor beruboh munjadi Sompeh yong depat men-
cemori lingwngon, selloligus mengurongi eugion yong oiHmbu lkon.

C "Cuan berlimpah dengon mengolah somah Yue Peduli dengen


Sompah diselitor kita !

DU
FORMAT LEMBAR JAWABAN UJIAN

Harap ditulis seperti dibawah ini

N
O NIM NAMA
I051807 SUKMA BUDI UTOMO
1 9 ALBUNI ( contoh)
DI COPY DARI DAFTAR NAMA

SUBJEK: UAS MIKROBILOGI DAN LINGKUNGAN 2021


Soal/pertanyaan ditulis diatas jawaban. Atau jawaban ditulis dibawah pertanyaan.

Ujian Akhir Semester


MIKROBIOLOGI INDUSTRI dan LINGKUNGAN 2021

Waktu 90 menit

Jawaban dikirim ke alamat


roda5solo@yahoo.com

Format jawaban di email dalam bentuk PDF

1. Kenapa kita mempelajari MIKROBIOLOGI INDUSTRI berikan contohnya


` Jawaban : ……………………………

2. Berdasarkan apa saja dalam menggolongkan bakteri sampai kuliah terkhir?


Jawaban ………………… dst

3. Apa yang dimaksud dengan pewarnaan gram untuk tujuan apa sebenarnya pewarnaan
gram dilakukan
4. Berikan contoh bakteri yg ada kreteria gram positif pada pada prosesn pembuatan apa
5. Apa yang dimaksud biakan murni, berikan contoh proses yang memakai biakan murni?
Berikan contoh nama bakterinya
6. Apa berapa macam media dan bagaimana membuatnya dan mensterilnya?
7. Bagiamana mensteril media skala industri secara kontinyu?, dipakai bilamana?
8. Bagaimana menteril media secara batch?, dipakai bilamana?
9. Apa kegunaan holding pipe
10. Ada berapa golongan enzym ?
11. Pada pembuatan glukosa dari zat tepung kita menggunakan enzym golongan apa.?
12. Tuliskan cara pembuatan dextrin secara enzimatik. Resep nya
13. Bagaimana pembuatan glukosa dari dextrim,? Resepnya ?
14. Tuliskan tanaman yg bisa diambil zat tepungnya. 10 macam tidak boleh sama. Misalnya
beras dan ketan tidak boleh. Beras tidak boleh ditulis lagi, lainnya !
15. Tuliskan kegunaan glukosa sebagai produk dan sebagai bahan baku
16. Apa kegunaan desktrin sebagai produk ?
17. Apa efek kita menggunakan enzym pada pembuatan glukosa dibandingkan pembuatan
MSG.
18. Berapa kandungan zat tepung pada pembuatan glukosa secara enzimatik
19. Pada Pembuatan Etil alkohol sebagai bahan baku yang sesuai di Indonesia dipilih apa ?
20. Kenapa bahan baku tresebut dipilih apa sebabnya. ? alasannya.
21. Tuliskan tahapan pembuatan alkohol dari aspek mikrobianya
22. Bagaimana proses fermentasi pada pembuatan alkohol ?
23. Dimana persamaan dan perbedaan pada pembuatan alkohol dan MSG
24. Perlukah udara pada proses fermentasi MSG, kenapa diperlukan udara ?
25. Pada pembuatan MSG apa saja yang harus dikendalikan atau dikontrol
26. Sedangkan pada pembuatan glukosa dari dextrin apa saja yg dikendalikan
27. Di proses bagian mana dibutuh udara pada pembuatan alkohol
28. Bagaimana persyaratan udara aerasi pada Fermentasi MSG dan bagaimana caranya.
29. Tuliskan nama bakteri bakteri pada fermentasi pembuatan MSG.
30. Bagaimana langkah langkah membuat MSG dari bahan zat tepung?
NO NIM NAMA
31 I0520089 Rahma Fitri Naryani

1. Kenapa kita mempelajari MIKROBIOLOGI INDUSTRI berikan contohnya


Jawaban : Kita mempelajari mikrobiologi industri karena dalam kenyataannya ada bahan
kimia yang tidak dapat diperoleh dari alam secara langsung maupun dibuat atau
dihasilkan dari proses kimia biasa. Untuk memperoleh bahan kimia tersebut, perlu
bantuan dari enzim atau biokatalis yang ada pada mikrobia. Maka dari itu, dengan
mempelajari mikrobiologi industri dapat membantu proses tersebut sehingga menjadi
efektif dan efisien.
Contoh mikrobiologi industri : dalam bidang farmasi (alkohol, asam sitrat, cuka, MSG,
penisilin), dalam bidang kesehatan (antibiotik, antiseptik, disinfektan), serta industri
makanan dan minuman.

2. Berdasarkan apa saja dalam menggolongkan bakteri sampai kuliah terkhir?


Jawaban : Penggolongan Bakteri
a. Berdasarkan bentuknya
- Basil = berbentuk batang atau silinder, contoh bakterinya yaitu Bacillus
anthracis.
- Kokus = berbentuk bulat seperti bola, contoh bakterinya yaitu Staphylococcus
aureus
- Sprial = berbentuk lengkungan, nampak seperti spiral, contoh bakterinya yaitu
Treponema pallidum
b. Berdasarkan morfologi pergerakannya
- Motil = bakteri yang dapat bergerak atau melakukan pergerakan
- Non motil = bakteri yang tidak dapat bergerak atau tidak melakukan
pergerakan
c. Berdasarkan karakteristik dinding sel
- Gram Negatif = dinding sel mampu menyerap warna merah
- Gram Positif = dinding sel mampu menyerap warna violet
d. Berdasarkan kebutuhan oksigennya
- Aerob = bakteri yang membutuhkan oksigen
- Anaerob = bakteri yang tidak membutuhkan oksigen

3. Apa yang dimaksud dengan pewarnaan gram untuk tujuan apa sebenarnya pewarnaan
gram dilakukan
Jawaban : Pewarnaan gram adalah salah satu metode yang dilakukan untuk
mengkategorikan bakteri berdasarkan reaksi yang timbul pada struktur dinding sel yang
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
Metode ini ditemukan oleh Hans Christian Gram dan dikembangkan pada tahun 1884.
Tujuan dari pewarnaan gram, yaitu :
- Untuk memahami cara identifikasi bakteri secara gram
- Mengklasifikasikan bakteri menjadi dua kategori, yaitu bakteri gram positif dan
bakteri gram negatif
- Melihat struktur dari bakteri, yaitu dari dinding selnya
- Mempermudah melihat mikroba dalam mikroskop
- Mengetahui sifat fisik dan kimia yang khas dari suatu bakteri

4. Berikan contoh bakteri yg ada kreteria gram positif pada pada prosesn pembuatan apa
Jawaban : Contoh bakteri yg ada kreteria gram positif yaitu Streptococus sp. Yang
digunakan pada proses pembuatan youghurt dan keju.

5. Apa yang dimaksud biakan murni, berikan contoh proses yang memakai biakan murni?
Berikan contoh nama bakterinya
Jawaban : Biakan murni adalah biakan yang berisi hanya satu jenis mikoorganisme saja.
Biakan murni inilah yang kita gunakan dalam industri. Biakan murni disebut juga biakan
asenik. Contoh proses yang memakai biakan murni adalah roses yang menggunakan
biakan murni yaitu proses fermentasi biji kakao yaitu dengan bakteri Saccharomyces
cerevisiae, Lactobacillus lactis, dan Acetobacter aceti.
6. Apa berapa macam media dan bagaimana membuatnya dan mensterilnya?
Jawaban : Secara umum media dibedakan menjadi dua, yaitu media cair dan media padat
contohnya pepton, air suling, dan kaldu bubuk . Untuk menjadi media padat, harus
ditambahkan agar-agar atau gelatin nutrisi pada medium yang bervariasi sesuai dengan
bakteri yang akan ditanam.
Cara mensterilkan media yaitu dengan menggunakan alat yang disebut otoklaf. Media
dimasukkan dalam tabung reaksi kemudian dimasukkan dalam tangki yang tahan tekanan
tinggi (otoklaf). Lalu, dipanaskan 121oC selama 10-15 menit dengan menggunakan uap
bertekanan 15 lb (psig). Sterilisasi itu bertujuan untuk mencegah adanya kontaminasi
mikroorganisme lain yang akan mengganggu proses pembiakkan.

7. Bagiamana mensteril media skala industri secara kontinyu?, dipakai bilamana?


Jawaban : Sterilisasi media untuk fermentasi secara kontinyu dilakukan dalam fermentor.

Dalam proses tersebut, terdapat 3 alat penukar panas atau Plate Heat Exchanger (PHE)
dengan keterangan sebagai berikut :
a. Gambar paling kiri yaitu HE1 yang berfungsi sebagai pendingin
b. Gambar tengah yaitu HE2 yang berfungsi sebagai pemanas
c. Gambar paling kanan yaitu HE3 yang berfungsi sebagai pensetril
d. Gambar pipa berkelok-kelok adalah holding section berupa pipa panas yang menjaga
media pada suhu 121oC selama 10-15 menit yang dibuat berkelok-kelok dengan
tujuan untuk menghemat tempat.
Tahap-tahap sterilisasi :
1) Tahap permulaan/persiapan/sirkulasi
- Uap panas digunakan sebagai pensteril yang memanasi media di HE3
- Media panas yang keluar dari HE3 masuk ke HE2 untuk dilakukan proses
pemanasan pada bahan masuk yang masih dingin
- Media keluar HE2 disirkulasi masuk kembali ke HE2 lewat pipa media masuk.
Media baru yang masih dingin dihentikan terlebih dahulu. Sirkulasi media ini
dilakukan sampai suhu media keluar HE3 mencapai 121oC
- Ketika media HE3 sudah 121oC, media yang keluar HE2 masuk ke HE1 untuk
dilakukan pendinginan sampai suhu 40oC
2) Tahap pemanasan, sterilisasi, dan pendinginan
- Aliran proses sterilisasi ditunjukkan pada diagram alir proses diatas.
- Media dingin masuk ke HE2, lalu dilakukan proses pemanasan oleh media dari
HE3 kemudian media yang hangat tersebut disterilkan di HE3. Setelah itu masuk
ke holding section selama 10-15 menit pada suhu 121oC. Setelah keluar dari
holding section kemudian masuk HE2 untuk didinginkan oleh media dingin.
Media yang sudah turun suhunya, masuk ke HE1 untuk didinginkan
menggunakan air pendingin. Media yang keluar sudah steril.
Sterilisasi media dengan cara kontinyu digunakan ketika volume dalam ukuran besar.
Biasanya proses sterilisasi ini digunakan dalam skala industri, karena lebih efektif dan
efisien, dapat digunakan untuk volume yang mencapai ratusan ribu liter, namun proses
sterilisasi ini harus cepat.

8. Bagaimana menteril media secara batch?, dipakai bilamana?


Jawaban : Sterilisasi media secara batch dibagi menjadi dua sistem, yaitu :
a. Sistem injeksi uap
Media dimasukkan ke dalam tangki berpengaduk, lalu uap dimasukkan ke
dalamnya. Uap akan memanasi media dan bercampur dengan media sehingga
terjadi pengenceran. Maka dari itu, harus diperhitungkan kadar mula-mula dan
setelah pemanasan agar sesuai dengan yang diharapkan.
b. Sistem pakai jaket
Media dimasukkan ke dala tangki yang dilengkapi dengan jaket atau selubung.
Uap dimasukkan ke dalam jaket sehingga uap dan media tidak bercampur. Uap
akan memanasi media untuk proses sterilisasi. Untuk pendinginannya dilakukan
dengan cara mengganti uap panas dengan air pendingin. Sistem ini lebih sering
digunakan daripada sistem injeksi uap.
Sterilisasi media dengan sistem batch ini dilakukan ketika media dalam volume yang
kecil. Sistem ini kurang efektif dan efisien jika digunakan dalam volume yang besar.

9. Apa kegunaan holding pipe


Jawaban : Holding pipe berupa pipa panas yang menjaga media pada suhu 121oC selama
10-15 menit yang dibuat berkelok-kelok dengan tujuan untuk menghemat tempat.

10. Ada berapa golongan enzym ?


Jawaban : Berdasarkan tempatnya enzim ada dua macam, yaitu :
1. Ekso-enzim = enzim yang berada di luar sel, fungsinya untuk melangsungkan
perubaan pada nutrien di sekitarnya sehingga sel dapat mengambil zat makanan
yang ada di sekeliling sel
2. Endo-enzim = enzim yang berada di dalam sel, fungsinya untuk mensintesis dan
menguraikan nutrien di dalam sel untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan
oleh sel.

11. Pada pembuatan glukosa dari zat tepung kita menggunakan enzym golongan apa.?
Jawaban : Pembuatan glukosa dari zat tepung kita menggunakan enzym golongan
eksoenzim. Dimana eksoenzim itu tida perlu piara mikroba dan dapat dibeli dari luar. Jika
eksoenzim habis, tidak dapat digunakan kembali.

12. Tuliskan cara pembuatan dextrin secara enzimatik. Resep nya


Jawaban : Kandungan karbohidrat dikonversi menjadi gula kompleks menggunakan
enzym alfa amilase melalui proses pemanasan pada suhu 90-105oC. Pada kondisi ini
tepung akan mengalami gelatinasi. Struktur tepung dipecah menjadi gula kompleks
(dextrin).
Resep kondisi pembuatan dextrin yaitu :
- pH 6-6,5
- suhunya 105oC
- menggunakan enzyim alfa amilase

13. Bagaimana pembuatan glukosa dari dextrim,? Resepnya ?


Jawaban : Dextrin diubah menjadi glukosa dengan penambahan enzym amilo glukosidase
(AMG) dan pengadukan selama 48 jam. Kondisinya pH 4,5 dengan suhu 60oC. Hasil
proses ini yaitu cairan kental berwarna coklat dengan rasa manis yang mengandung
glukosa.
Resep kondisi pembuatan glukosa yaitu :
- pH = 4,5
- Suhu 60oC
- Waktu = 48 jam
- Menggunakan enzym amilo glukosidase

14. Tuliskan tanaman yg bisa diambil zat tepungnya. 10 macam tidak boleh sama. Misalnya
beras dan ketan tidak boleh. Beras tidak boleh ditulis lagi, lainnya !
Jawaban : Tanaman yg bisa diambil zat tepungnya yaitu singkong, kentang, talas,
gembili, uwi, gadung, ganyong, garut, bengkoang, dan, bit.

15. Tuliskan kegunaan glukosa sebagai produk dan sebagai bahan baku
Jawaban : Glukosa sebagai produk bisa digunakan sebagai sirup. Glukosa yang
dihasilkan bisa dipakai untuk bahan baku dalam proses industri minuman atau makanan,
alkohol, MSG, asam sitrat, antibiotik, Pak.

16. Apa kegunaan desktrin sebagai produk ?


Jawaban : Kegunaan dekstrin sebagai produk yaitu menjadi bahan perekat (hasil samping
produksi). Selain itu, dekstrin juga digunakan sebagai bahan pengental atau sebagai
bahan pengisi serbuk minuman.

17. Apa efek kita menggunakan enzym pada pembuatan glukosa dibandingkan pembuatan
MSG.
Jawaban : Efek menggunakan enzym pada pembuatan glukosa dibandingan pembuatan
MSG yaitu enzym akan mempercepat proses reaksi karena berperan sebagai
biokatalisator. Pada pembuatan glukosa menggunakan enzym amilo glukosidase.

18. Berapa kandungan zat tepung pada pembuatan glukosa secara enzimatik
Jawaban : Kandungan zat tepung pada pembuatan glukosa secara enzimatik yaitu DE 97-
98 dengan D Glukosa 98%

19. Pada Pembuatan Etil alkohol sebagai bahan baku yang sesuai di Indonesia dipilih apa ?
Jawaban : Pembuatan Etil alkohol di Indonesia menggunakan bahan baku tetes/molase.
karena ketersediaan bahan tersebut melimpah di Indonesia. Selain itu, dari segi ekonomis,
tetes/molase memiliki harga yang terjangkau.

20. Kenapa bahan baku tresebut dipilih apa sebabnya. ? alasannya.


Jawaban : Bahan baku tetes/molase dipilih karena ketersediaan bahan tersebut melimpah
di Indonesia. Selain itu, dari segi ekonomis, tetes/molase memiliki harga yang terjangkau.
Dalam tetes masih mengandung glukosa sekitar 48-55% sehingfa dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku pembuatan etil alkohol.

21. Tuliskan tahapan pembuatan alkohol dari aspek mikrobianya


Jawaban : Persiapan bahan baku. Kandungan karbohidrat berupa tepung ketela pohon
(singkong) dikonversi menjadi gula kompleks menggunakan enzym alfa amilase melalui
proses pemanasan pada suhu 90-105oC. Pada kondisi ini tepung akan mengalami
gelatinasi. Struktur tepung dipecah menjadi gula kompleks (dextrin).
Dextrin diubah menjadi glukosa dengan penambahan enzym amilo glukosidase (AMG)
dan pengadukan selama 48 jam. Kondisinya pH 4,5 dengan suhu 60oC. Hasil proses ini
yaitu cairan kental berwarna coklat dengan rasa manis yang mengandung glukosa.
Tepung yang telah berubah menjadi gula sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa)
selanjutnya dicampur dengan ragi (yeast) pada cairan tersebut. Lalu didiamkan dalam
wadah tertutup (fermentor) pada suhu sekitar 27-32oC selama beberapa hari. Proses ini
disebut fermentasi yang dilakukan secara anaerob (tanpa udara). Semua proses
membutuhkan ketelitian supaya bahan baku tidak terkontaminasi dengan mikroba
lainnya. Hasil fermentasi berupa cairan yang mengandung alkohol sekitar 8-10% yang
disebut beer.
Untuk mendapatkan alkohol dengan kadar lebih tinggi, dilakukanlah proses destilasi.
Destilasi dilakukan pada suhu sekitar 78oC yang membuat alkohol menguap terlebih
dahulu. Uap alkohol ini akan dialirkan kebagian kondensor sehingga terkondensasi
menjadi cairan alkohol dengan kadar tinggi yaitu sekitar 96%.

22. Bagaimana proses fermentasi pada pembuatan alkohol ?


Jawaban : Tepung yang telah berubah menjadi gula sederhana (glukosa dan sebagian
fruktosa) selanjutnya dicampur dengan ragi (yeast) pada cairan tersebut. Lalu didiamkan
dalam wadah tertutup (fermentor) pada suhu sekitar 27-32oC selama beberapa hari.
Proses ini disebut fermentasi yang dilakukan secara anaerob (tanpa udara). Semua proses
membutuhkan ketelitian supaya bahan baku tidak terkontaminasi dengan mikroba
lainnya. Hasil fermentasi berupa cairan yang mengandung alkohol sekitar 8-10% yang
disebut beer.

23. Dimana persamaan dan perbedaan pada pembuatan alkohol dan MSG
Jawaban : Persamaan pada pembuatan alkohol dan MSG yaitu menggunakan bahan baku
glukosa yang melalui proses fermentasi secara anaerob (tanpa udara).
Perbedaan pada pembuatan alkohol dan MSG yaitu pada proses fermentasinya. Pada
pembuatan alkohol fermentasi dilakukan secara anaerob (tanpa udara) menggunakan
ragi/yeast. Sedangkan, pada fermentasi MSG dilakukan dengan udara dengan
menggunakan bakteri jenis Brevibacterium lactofermentum, Micrococcus glutamicus,
Microbacterium, dan Corynebacterium.

24. Perlukah udara pada proses fermentasi MSG, kenapa diperlukan udara ?
Jawaban : Pada fermentasi MSG perlu menggunakan udara karena pada saat proses ini
menggunakan bantuan Brevibacterium lactofermentum yang membutuhkan udara untuk
hidup.

25. Pada pembuatan MSG apa saja yang harus dikendalikan atau dikontrol
Jawaban : Pada pembuatan MSG yang harus dikendalikan atau dikontrol yaitu glukosa,
nutrient, vitamin, garam, udara filter, dan amonia.

26. Sedangkan pada pembuatan glukosa dari dextrin apa saja yg dikendalikan
Jawaban : Pada pembuatan glukosa dari dextrin yang harus dikendalikan atau dikontrol
yaitu pH, temperatur, enzym yang digunakan, dan waktunya.

27. Di proses bagian mana dibutuh udara pada pembuatan alcohol


Jawaban : Proses pada pembuatan alkohol yang membutuhkan udara yaitu pada saat
seeding, karena pada proses ini bakteri sedang beradaptasi dengan lingkungannya dari
skala laboratorium menjadi skala industri.

28. Bagaimana persyaratan udara aerasi pada Fermentasi MSG dan bagaimana caranya.
Jawaban : Persyaratan udara aerasi pada fermentasi MSG yaitu udara dari luar disterilkan
terlebih dahulu. Udara yang keluar memiliki tekanan 2,7-3 atm dengan temperatur 200oC,
kemudian didinginkan sehingga temperatur menjadi 40oC dengan tekanan ± 2,5 atm.
Udara disterilkan dengan melewatkan udara pada satu set alat filter.

29. Tuliskan nama bakteri bakteri pada fermentasi pembuatan MSG.


Jawaban : Bakteri yang digunakan dalam fermentasi pembuatan MSG yaitu
Brevibacterium lactofermentum, Micrococcus glutamicus, Microbacterium, dan
Corynebacterium.
30. Bagaimana langkah langkah membuat MSG dari bahan zat tepung?
Jawaban : Proses pembuatan MSG dengan bahan baku tepung

a. Persiapan bahan baku dan bahan pembantu


Pembuatan MSG ini menggunakan bahan baku berupa tepung sebagai sumber
karbohidrat. Kandungan karbohidrat berupa tepung dikonversi menjadi gula kompleks
menggunakan enzym alfa amilase melalui proses pemanasan pada suhu 90-105oC. Pada
kondisi ini tepung akan mengalami gelatinasi. Struktur tepung dipecah menjadi gula
kompleks (dextrin). Selanjutnya dextrin diubah menjadi glukosa dengan menggunakan
enzym amilo glukosidase dan dilakukan proses pengadukan selama 48 jam. Hasil proses
ini yaitu cairan kental berwarna coklat yang mengandung glukosa.Bahan baku pembantu
juga ditambahkan yaitu antara lain nutrient, vitamin, garam, udara filter, dan amonia.
b. Pengembangan bakteri
Media yang digunakan dalam seeding hampir sama dengan fermentor. Sterilisasi tahap
seeding ini menggunakan metode aerasi. Pemindahan dari masing-masing tahapan
dilakukan secara aseptik. Dalam tahapan ini, sebaiknya menggunakan garam nitrat dan
nutrient karena tidak banyak terjadi perubahan pH selama proses berlangsung.
c. Pemindahan bakteri ke tangki fermentor
Pemindahan dilakukan dengan peniupan udara steril, hal ini juga dilakukan sebagai aerasi.
d. Fermentasi
Kandungan kabohidrat alam bentuk glukosa dilakukan dengan menggunakan bakteri
Brevibacterium lactofermentum. Media di fermentor disiapkan terlebih dahulu, dengan
kondisi pH 7, media steril, udara steril, dan suhu 30-32oC. Proses berjalan selama 30-35
jam, yang di monitor setiap 2 jam dengan sampel yang diambil dan diamati. Hasil
fermentasi berupa asam glutamat dalam bentuk cair yang disebut broth, namun masih
tercampur dengan sisa fermentasi.
e. Isolasi
Selanjutnya, asam glutamat diisolasi dengan cara pengendapan. Asam glutamat
diendapkan dengan pH sekitar 3,4. Reaksi yang terjadi dalam proses ini yaitu :
NH4Glu + HCl → Glu + NH4Cl
Endapan asam glutamat yang dihasilkan dapat dipisahkan dari filtrat/cairannya. Lalu, hasil
isolasi dicuci dan didapat kristal Glu untuk masuk kedalam proses selanjutnya.
f. Netralisasi dengan NaOH
Tahap selanjutnya dari proses ini yaitu penambahan NaOH sehingga terjadi reaksi sebagai
berikut :
As Glu + NaOH → MSG
Didapatlah MSG atau Monosodium Glutamat.
g. Pengeringan dan pengayakan
Kristal MSG yang dihasilkan dari proses sebelumnya dipisahkan dengan metode
sentrifugasi. Filtrat hasil penyaringan dikembalikan pada proses permurnian dan kristal
MSG yang dihasilkan, setelah disaring kemudian dikeringkan dengan udara panas dalam
lorong pengeringan setelah itu diayak. Hasil MSG kemudian dikemas dan disimpan.
FAKULTAS TEKNIK/PRODI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
JL. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Surakarta 57126 Kode/No: GKM.08.6.5/PM.06.05
Telp./Fax. 0271632112
http://che.ft.uns.ac.id
Tanggal : 27 Juni 2019
FORMULIR: Revisi :0
SOAL UJIAN TENGAH/AKHIR SEMESTER Halaman : 1 dari 1

Mata Kuliah : Dasar Mikrobiologi Industri Semester : II


Hari/Tgl : Rabu, 10 Juni 2020 Waktu : 120 menit
Dosen : Dr. Margono, S.T., M.T. Sifat Ujian : buku tertutup
Mujtahid Kaavessina, S.T., M.T., Ph.D.
Aida Nur Ramadhani, S.T., M.T.

CPL 1. Mampu menerapkan pengetahuan matematika, sains, dan rekayasa di bidang teknik kimia
1. Pengendalian mikroorganisme bertujuan untuk meminimalisasi mikroorganisme dalam suatu bahan.
a. Jelaskan metode pengendalian dengan pemanasan di bawah ini: (10)
 Sterilisasi
 Tyndalisasi
 Pasteurisasi
b. Bila kita memiliki suatu bahan yang akan dikendalikan mikroorganisme-nya dengan pemanasan,
apakah kita boleh memilih bebas ketiga metode diatas? Ataukah ada pertimbangan-pertimbangan yang
perlu diperhatikan? Jelaskan!! (15)
2. Baca Berita 1!
a. Dari literatur, bakteri dapat menyebabkan keracunan pangan melalui 2 mekanisme , yaitu
intoksikasi dan infeksi. Jelaskan keduanya (15)
b. Bagaimanakah saudara mengidentifikasi segala kemungkinan mikroorganisme dapat berada di
makanan yang disajikan (15)
c. Bila saudara dijadikan konsultan catering tersebut, rekomendasi/saran apa yang saudara berikan
agar makanan yang disajikan tersebut terhindar dari mikroorganisme khususnya yang berbahaya
(15)
3. Baca Berita 2!
Limbah pengolahan tapioca dapat berupa limbah padat (kulit singkong atau onggok/ampas) dan limbah
cair (air tajin). Sebagai konsultan pabrik tersebut, saudara diminta untuk memanfaatkan salah satu
limbah tersebut menjadi produk yang bernilai/bermanfaat melalui peranan mikroorganisme. Jelaskan
jenis produk, potensi limbah yan dapat dimanfaatkan dan rancangan sketsa proses yang melibatkan
mikroorganis untuk menghasilkan produk tersebut (30)
Disahkan Diperiksa Disiapkan

Kaprodi Kelompok Bidang Keahlian Koordinator Mata Kuliah


FAKULTAS TEKNIK/PRODI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
JL. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Surakarta 57126 Kode/No: GKM.08.6.5/PM.06.05
Telp./Fax. 0271632112
http://che.ft.uns.ac.id
Tanggal : 27 Juni 2019
FORMULIR: Revisi :0
SOAL UJIAN TENGAH/AKHIR SEMESTER Halaman : 1 dari 1

Berita 1
Ratusan Orang Keracunan Usai Konsumsi Menu Hajatan di Karanganyar
Selasa, 05 Mar 2013 13:31 WIB
Hajatan yang tengah ramai di Solo dan sekitarnya menunai masalah. Setelah dua kali terjadi keracunan
makanan hajatan di Boyolali dalam sepekan terakhir, kini giliran di Karanganyar, Jateng. Ratusan orang
mengalami keracunan usai menyantap makanan hajatan di rumah tetangganya. Beberapa di antaranya
harus dirawat inap.
Keracunan terjadi di Desa Ngringo, Jaten, Karanganyar. Peristiwa itu terjadi usai warga menghadiri
pesta pernikahan di rumah salah saeorang warga pada Senin (4/3//2013) malam. Tanpa rasa curiga, para
tamu menyantap seluruh hidangan yang disediakan tuan rumah. Pengadaan makanan itu sendiri dipesan
dari sebuah katering di Solo.
Sepulang resepsi, warga mulai merasakan gangguan pencernaan. Beberapa di antaranya mulai terlihat
dehidrasi karena terlalu banyak mengeluarkan cairan tubuh akibat muntah dan buang air.
Pada Selasa dini hari, warga mulai mendatangi Puskesmas dan rumah sakit terdekat, baik di
Karanganyar maupun Solo, karena lokasi desa tersebut tepat berbatasan dengan Kota Solo. Sebagian
terpaksa dirawat inap di Puskesmas rawat inap maupun di rumah sakit karena kondisinya lemah.
"Sebagian besar korban dirawat jalan. Ada empat yang terpaksa harus dirawat inap di sini untuk
mendapat perawatan intensif," kata Iwing D Purwadi, dokter di Puskesmas Rawat Inap Mojosongo,
Solo, Selasa (5/3/2013).
"Ada juga yang sebenarnya dehidrasi sedang sampai berat tetapi menolak rawat inap lalu kami beri
cairan lewat infus," imbuhnya.
Dinas Kesehatan setempat telah melakukan penelitian khusus terkait kasus tersebut. Sampel berupa sisa
makanan yang dikonsumsi para korban telah dibawa oleh petugas dari Dinas Kesehatan untuk diperiksa
kandungan membahayakan yang kemungkinan terkandung dalam makanan.
Sebelumnya kasus serupa terjadi di Boyolali. Sepekan lalu, keracunan massal menimpa 134 warga Desa
Sobokerto, Ngemplak, Boyolali, akibat mengonsumsi es buah yang disuguhkan dalam pesta hajatan.
Selanjutnya pada hari Minggu kemarin puluhan warga Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali Kota,
Kabupaten Boyolali, juga mengalami keracunan akibat sop di hajatan tetangganya.

Disahkan Diperiksa Disiapkan

Kaprodi Kelompok Bidang Keahlian Koordinator Mata Kuliah


FAKULTAS TEKNIK/PRODI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
JL. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Surakarta 57126 Kode/No: GKM.08.6.5/PM.06.05
Telp./Fax. 0271632112
http://che.ft.uns.ac.id
Tanggal : 27 Juni 2019
FORMULIR: Revisi :0
SOAL UJIAN TENGAH/AKHIR SEMESTER Halaman : 1 dari 1

Berita 2
Warga Keluhkan Limbah Tapioka
Edisi 04-01-2017

PATI – Warga sejumlah desa di Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati mengeluhkan keberadaan limbah
industri tepung tapioka. Keberadaan limbah yang dialirkan di sejumlah sungai tersebut sudah berlangsung
selama puluhan tahun. KepalaDesaCebolekKidulAgung Kuswoyo mengatakan, limbah dari industri tepung
tapioka ini mempunyai dampak negatif yaitu mencemari lingkungan. Apalagi, limbah cair tersebut dialirkan
di beberapa sungai seperti, Sungai Cebolek, Bango, Suwatu, Pangkalan, dan Pasokan.

“Limbah tersebut sangat berpengaruh terhadap persawahan dan pertambakan di beberapa desa,” kata dia,
kemarin. Agung melanjutkan, selama ini, petani sawah dan tambak dari beberapa desa dihantui gagal panen
setiap musim tanam. Tanaman padi ada yang mengering, sehingga memaksa para petani harus menjualnya
sebagai pakan ternak. “Sedangkan untuk tambak yang teraliri limbah, juga menyebabkan ikanikan pada
mati,” kata Agung.
Selain mengganggu persawahan dan pertambakan, limbah cair tersebut juga mencemari air tanah milik
warga. Padahal air tanah tersebut digunakan warga untuk keperluan sehari-hari seperti minum, memasak,
mencuci. “Air tanah yang berada di dekat aliran limbah sudah banyak terkontaminasi limbah cair tersebut,
sehingga baunya menyengat,” ungkapnya.
Menurutnya, selama ini, kompensasi yang didapatkan desa dirasa sangat tidak sebanding jika melihat
dampak dari limbah yang dirasakan warga. Oleh karena itu, ia bersama dengan desa lain juga sempat
mengajukan tawaran audiensi dengan pengusahatapioka. Namun, hinggasekarang belum juga terealisasi.
“Jika audiensi sulit dilakukan, kami hanya berharap kepada pemangku kebijakan lebih peduli dan
memperhatikan nasib warga dan petani di daerah terdampak limbah. Sehingga ada solusi yang bisa diterima
kedua belah pihak,” harapnya. Keluhan senada juga diungkapkan warga Desa Bulumanis Lor Purnomo.
Menurutnya, untuk petani tambak yang berada di bantaran sungai saat ini tidak berani budidaya ikan
bandeng dan udang karena takut mati. Sebagian dari petani tambak memilih memelihara ikan nila yang
dianggap lebih tahan terhadap limbah cair tapioka. “Jika tambak kemasukan limbah cair pasti ikannya mati.
Kerugian seperti itu, bisa mencapai ratusan juta pertahun,” tandasnya.

Disahkan Diperiksa Disiapkan

Kaprodi Kelompok Bidang Keahlian Koordinator Mata Kuliah


FAKULTAS TEKNIK/PRODI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
JL. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Surakarta 57126 Kode/No: GKM.08.6.5/PM.06.05
Telp./Fax. 0271632112
http://che.ft.uns.ac.id
Tanggal : 9 Juni 2020
FORMULIR: Revisi :0
SOAL UJIAN TENGAH /AKHIR SEMESTER Halaman : 1 dari 1

Mata Kuliah : Mikrobiologi Industri dan Lingkungan Semester : II


Hari/Tgl : Rabu, 10 Juni 2020 Waktu : 100 menit (+20 menit untuk scan
Dosen : - Aida Nur Ramadhani, S.T., M.T dan upload)
- Dr. Margono, S.T., M.T Sifat Ujian : buku terbuka

CPL 1. Mampu menerapkan pengetahuan matematika, sains, dan rekayasa di bidang teknik kimia

Kerjakan dengan rapih di kertas HVS/Folio bergaris, lalu scan dan upload pada laman yang telah disediakan!

1. Pengendalian mikroorganisme bertujuan untuk meminimalisasi mikroorganisme dalam suatu bahan.


a. Jelaskan metode pengendalian dengan pemanasan di bawah ini: (15)
 Sterilisasi
 Tyndalisasi
 Pasteurisasi
b. Bila kita memiliki suatu bahan yang akan dikendalikan mikroorganisme-nya dengan pemanasan,
apakah kita boleh memilih bebas ketiga metode diatas? Ataukah ada pertimbangan-pertimbangan
yang perlu diperhatikan? Jelaskan!! (10)

2. Baca Berita 1!
a. Terkait dengan peranan mikroorganisme, paparkan satu upaya untuk mengatasi melonjaknya
sampah berupa sayur-sayuran dan buah-buahan di Jember? (15)
b. Terkait dengan peranan mikroorganisme, paparkan satu upaya yang dapat dilakukan untuk
menghindari tidak terjualnya sayur dan buah tersebut dan mencegahnya menjadi sampah? (15)
c. Buatlah slogan untuk mengkampanyekan upaya tersebut sebagai milenial yang peduli dengan
keberlanjutan lingkungan dan ekonomi pada masa pandemic COVID-19! (10)

3. Baca Berita 2!
Limbah industri gula tebu dapat berupa limbah padat (ampas atau bagas tebu) dan limbah cair
(molasses (tetes tebu)). Dari berita 2, dapat diketahui bahwa pengolaham limbah padat industry gula
sangat menjanjikan untuk diolah menjadi bioethanol. Buatlah suatu skema cara pengolahan limbah
padat tersebut menjadi produk bioethanol melalui peranan mikroorganisme yang kita pelajari. (35)

Disahkan Diperiksa Disiapkan

Kaprodi Kelompok Bidang Keahlian Koordinator Mata Kuliah


FAKULTAS TEKNIK/PRODI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
JL. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Surakarta 57126 Kode/No: GKM.08.6.5/PM.06.05
Telp./Fax. 0271632112
http://che.ft.uns.ac.id
Tanggal : 9 Juni 2020
FORMULIR: Revisi :0
SOAL UJIAN TENGAH /AKHIR SEMESTER Halaman : 1 dari 1

Berita I
Produksi di Jember Melimpah, Sayur-mayur Jadi Sampah

Jumlah produksi yang begitu tinggi membuat nasib sayur-mayur di sejumlah wilayah Jatim kini
begitu merana. Salah satu yang terparah terjadi di Jember. Kini sebagian besar komoditas itu terbuang
percuma.
Pemicunya, tingginya kapasitas produksi tak diimbangi dengan konsumsi. Pada saat konsumen lokal
tak bisa menyerap, sayur-mayur di kabupaten ini tak bisa dikirim ke luar karena tertutupnya
mayoritas jalur distribusi akibat pandemi Covid-19.
Akibatnya, kini tempat pembuangan sampah menjadi lahan baru sayur-mayur itu. Misalnya, di
TPA Pakusari. Kini TPA itu dihiasi dengan sampah organik, khususnya sayur-mayur. Bahkan, dari
pantauan Jawa Pos Radar Jember, banyak peternak yang datang ke TPA Pakusari untuk mencari
pakan. Ya, di gunungan sampah itu terdapat banyak sampah sayur-sayuran. Bahkan, ada sampah
sayur terong di satu sak penuh. Salah satunya adalah Feri Irawan. Bersama orang tuanya, dia mencari
pakan ternak di TPA Pakusari. ”Ini untuk pakan sapi,” terangnya.
Ketua Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Jember Jumantoro menyatakan, pada
pandemi korona seperti ini, petani hortikultura merana. Sebab, harga tanaman sayur dan buah hancur-
hancuran. ”Down semua lihat harga begitu,” paparnya. Sebab, tanaman hortikultura produksi Jember
yang biasanya disalurkan ke berbagai daerah mulai tersendat. Dengan demikian, produksi sayuran di
Jember itu melimpah. Ditambah, serapan atau konsumsi masyarakat tidak bisa menyerap semua
produksi sayur. Kondisi itulah yang membuat hasil pertanian sayuran menghiasi TPA Pakusari.

https://www.jawapos.com/jpg-today/08/06/2020/produksi-di-jember-melimpah-sayur-mayur-jadi-
sampah/
FAKULTAS TEKNIK/PRODI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
JL. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Surakarta 57126 Kode/No: GKM.08.6.5/PM.06.05
Telp./Fax. 0271632112
http://che.ft.uns.ac.id
Tanggal : 9 Juni 2020
FORMULIR: Revisi :0
SOAL UJIAN TENGAH /AKHIR SEMESTER Halaman : 1 dari 1

Berita I
PTPN X Optimalkan Ampas Tebu untuk Bioetanol

TEMPO.CO, Surabaya - PT Perkebunan Nusantara X (Persero) kini mengoptimalkan limbah


padat tebu berupa ampas (bagasse) untuk energi terbarukan. Bila per tahun ada sekitar 6 juta ton tebu
yang digiling di 11 pabrik gula (PG) milik PTPN X, setidaknya tersedia 1,8 juta ton ampas.
"Proses pengolahan tebu menjadi gula menghasilkan sejumlah produk samping, seperti ampas dan
tetes. Sekitar 30 persen bagian tebu dalam proses produksi gula akan menjadi ampas," kata Direktur
Utama PTPN X, Subiyono, Kamis, 10 Oktober 2013.
Sebanyak 1,3-1,5 juta ton ampas itu digunakan sendiri untuk operasional PG. Adapun 300-500
ribu ton ampas sisanya dapat dikonversi menjadi bioetanol. "Satu unit pabrik bioetanol generasi
ketiga ini membutuhkan ampas minimal 500 ton per hari," kata Subiyono.
Ia melihat potensi ampas tebu yang besar itu bisa digunakan untuk substitusi bahan bakar minyak di
pabrik gula sekaligus mengembangkan energi terbarukan berupa bioetanol.
Subiyono mengatakan, PG-PG di lingkungan PTPN X selama ini telah mengoptimalkan ampas
sebagai pengganti BBM untuk proses produksi gula. Langkah ini berpengaruh positif terhadap
peningkatan efisiensi, sehingga meningkatkan profitabilitas perusahaan. Biaya BBM di PG-PG milik
PTPN X menurun dari sekitar Rp 130 miliar pada 2007 menjadi Rp 4 miliar pada 2012.
Pengembangan bioetanol dengan ampas tebu juga lebih murah dibanding menggunakan tetes tebu
(molasses). Satu liter bioetanol butuh 5 kilogram ampas. Ia memperkirakan 5 kilogram ampas itu
harganya Rp 1.000.
Jika menggunakan tetes tebu, butuh 4 kilogram tetes untuk menghasilkan 1 liter bioetanol. Empat
kilogram tetes tebu harganya sekitar Rp 4.000. "Jadi pengembangan bioetanol menggunakan ampas
menjanjikan profit margin yang lebih tebal ketimbang menggunakan tetes tebu," ujarnya.
PTPN X sendiri kini sudah memiliki pabrik bioetanol berbasis tetes tebu yang terletak dalam
kompleks Pabrik Gula Gempolkrep, Mojokerto. Saat ini, pengembangan bioetanol dari ampas tebu
tengah dikaji oleh tim khusus, termasuk mengkaji pendirian pabriknya. "Ini bagian dari diversifikasi
usaha untuk mengoptimalkan kinerja," kata Subiyono. Menurut dia, Indonesia mempunyai potensi
besar dalam hal produksi energi alternatif yang ramah lingkungan berupa bioetanol dari limbah
pertanian atau biomass, termasuk limbah padat industri gula, yaitu ampas tebu.

https://bisnis.tempo.co/read/520873/ptpn-x-optimalkan-ampas-tebu-untuk-bioetanol/full&view=ok
NO. URUT : 11
NIM : I0519074
NAMA : NURUL HIDAYATUN
UAS Dasar Mikrobiologi Industri Lingkungan
S1 T KIMIA 2020
90 menit
1. Jelaskan cara pembuatan alkohol dari tepung ketela pohon
2. Jelaskan sterilisasi media untuk fermentasi secara kontinyu?
3. Bisakah membuat asam cuka dari tepung tapioka, kalau bisa bagaimana
caranya.
4. Tuliskan tahapan pembuatan MSG di Indonesia dari bahan baku tetes.
5. Kalau pertanyaan no 4 diganti bahan baku tepung bagiamana caranya
Jawaban
1. Alkohol dapat diproduksi dari ketela pohon yang telah diubah menjadi pati
terlebih dahulu, caranya ketela pohon digiling kemudian ditambahkan air dan
diremas – remas serta disaring untuk diambil filtratnya. Filtrat ini dibiarkan
mengendap dan didapatkan endapan zat tepung atau pati. Pati kemudian
dihidrolisis dahulu untuk memecah amilum menjadi glukosa dan diambil
filtratnya kemudian di fermentasi secara anaerob dengan bantuan
Saccharomyces cereviseae menjadi alkohol dengan kadar tertentu.
2. Gambar Diagram Alir Proses

Peralatan:

a. Plate Heat Exchanger


- HE 1 : Pendingin
- HE 2 : Pemanas
- HE 3 : Pensteril
b. Holding Section
Pipa panas yang menjaga media panas 121 C selama 10-15 menit.

Proses :

a. Tahap Permulaan/persiapan/sirkulasi
• Media Pensteril : Uap panas yang memanasi HE3
• Media yang keluar dari HE 3 masuk ke HE 2 untuk memanasi
media yang masih dingin.
• Media yang keluar dari HE 2 dikembalikan lagi masuk ke HE 2
melalui pipa masuk. Disirkulasi sampai suhu media yang keluar
HE 3 mencapai 121 C.
• Ketika suhu media yang keluar HE 3 sudah mencapai 121 C, maka
media yang keluar HE 2 masuk ke HE 1 untuk didinginkan sampai
40 C
b. Tahap pemanasan sterilisasi dan pendinginan
• Aliran proses seperti gambar DAP.
• Media dingin masuk HE 2 dipanasi oleh media dari HE 3 sampai
hangat dan disterilkan di HE 3 kemudian dibiarkan di Holding
Section ( Selama 15 menit suhu 121 C). Selanjutnya masuk ke HE
2 untuk didinginkan oleh media yang dingin. Media yang sudah
turun suhunya masuk ke HE 1 untuk didinginkan lagi
menggunakan air pendingin.
• Media yang dingin dan steril sudah siap masuk fermentor.
3. Bisa. Tepung tapioka berbahan dasar singkong dihidrolisis dahulu untuk
memecah amilum (pati) menjadi glukosa, kemudian difermentasikan melalui
dua tahap, yaitu tahap pertama untuk mengubah glukosa menjadi menjadi
alkohol dalam kondisi anaerob dengan bantuan bakteri Saccharomyces
cereviciae dan tahap kedua mengubah alkohol menjadi asam cuka dalam
kondisi aerob menggunakan bakteri Acetobacter aceti.
4. Tahapan pembuatan MSG dari bahan baku tetes adalah sebagai berikut:
a. Pengolahan tetes untuk diambil gula (senyawa berkarbon)
b. Pengembangan bakteri, melalui dua tahap:
1. Labu goyang/shaker
2. Tangki seeding/starter
Media yang digunakan untuk seeding hampir sama dengan media fermentor.
Sterilisasi pada tahap seeding menggunakan metode aerasi. Pemindahan dari
masing-masing tahapan dilakukan secara aseptik. Garam nitrat dan nutrient
baiknya dipakai pada tahapan seeding karena tidak banyak perubahan pH
selama proses.
c. Pemindahan bakteri ke tangki fermentor
Pemindahan dilakukan dengan peniupan udara steril, hal ini juga dilakukan
sebagai aerasi.
d. Tahap fermentasi
Pada tahap ini, sebelum bakteri dari seeding masuk. Media di fermentor
disiapkan terlebih dahulu, dengan kondisi : media Steril, pH 7, udara steril,
suhu 30-32C. Proses berjalan selama 30 - 35 jam, yang di monitor setiap 2
jam dari sampel yang diambil dan diamati. Cairan hasil dari fermentasi ini
bernama broth
e. Tahap isolasi
Isolasi asam glutamat dilakukan dengan cara pengendapan. Asam Glutamat di
endapkan dengan menjadikan pH larutan sekitar 3.4. Reaksi yang terjadi
adalah :
NH4Glu + HCl = Glu + NH4Cl
Pada kondisi tsb As Glu akan mengendap dan bisa dipisahkan dari
filtrat/cairannya. Hasil isolasi lalu di cuci dan didapat kristal Glu untuk
proses netralisasi dengan NaOH.
F. Penambahan NaOH
Tahap terakhir adalah penambahan NaOH pada Asam Glutamat untuk
menjadi MSG.
As Glu + NaOH = MSG
5. Tahapan pembuatan MSG dari bahan baku tepung :

a) Zat tepung dihidrolisis terlebih dahulu untuk memecah amilum menjadi


glukosa.
b) Glukosa difermentasi sebagai bahan dasar asam glutamate.
c) Proses hampir sama dengan pembuatan MSG dari tetes meliputi :
pengembangan bakteri, pemindahan bakteri pada tangki fermentor
ditambahkan nutrient untuk bakteri seperti soybean hydrolyzate, vitamin,
dan garam, lanjut tahap fermentasi untuk mendapatkan broth, kemudian
isolasi asam glutamate, dan yang terakhir penambahan NaOH menjadi
MSG.
SEMANGAT MENEMPUH
UJIAN TENGAH SEMESTER
GENAP 2022

"Keep moving forward, learn from mistakes, avoid


what does not help never quit."

Jangan lupa berdoa dan persiapkan


Sebaik-baiknya ya!
Yakinlah bahwa kamu bisa!
-KWU2022-

Anda mungkin juga menyukai