Disusun oleh:
Muhammad Afnan Mubarok/5213414022
Luluatul Khoiriyah/5213414060
Nindy Septian Cahyarini/5213414040
Dosen Pembimbing: Dr. Wara Dyah Pita Rengga, S.T., M.T./19740519 199903 2 001
ABSTRACT: Plant exposed to pathogens such as palm is very detrimental to farmers. Production of palm oil
is declined 24% due to pathogenic fungi. Losses in the palm plantation need to be controlled and overcome
by nanocomposite combination of chitosan and silver. Synthesis chitosan-silver is very environmentally
friendly and economical for treating waste from shrimp shells tiger in Semarang with nanotechnologies.
Chitosan and silver nanoparticles are synthesized in the form of the nanocomposite is potentially attack the
fungus Phytophthora p. Chitosansilver nanocomposite materials are synthesized by a simple chemical
method contains 6,8 wt% silver. Silver nanoparticles were synthesized by chemical reduction method of silver
nitrate solution with the aid of a reducing NaOH. Chitosan solution combined with nanoparticles of silver to
treat while stirring followed by sonication. In vitro, the chitosan-silver products can inhibit mycelial growth,
zoospore germination, germ tube elongation, and zoospore production. Treatments prevented Phytophthora
infection and increased survival of plants can be treated with chitosan-silver nanocomposite. Adverse effects
on the plants growth of oil palm do not occur on controlling Phytophthora that chitosan-silver composite can
reduce pathogen disruption in oil palm plantations withoutaffectingnormalplantphysiology.
Keywords: nanocomposite, fungus phythopthora, chitosan, silver nanoparticles, palm
PENDAHULUAN
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi
hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup
penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS),
Indonesia merupakan negara produsen dan eksportir
kelapa sawit terbesar dunia. Selain peluang ekspor
yang semakin terbuka, pasar minyak sawit dan
minyak inti sawit di dalam negeri masih cukup
besar. Pasar potensial yang akan menyerap
pemasaran minyak sawit dan minyak inti sawit
adalah industri fraksinasi/ranifasi (terutama
industri minyak goreng), lemak khusus (cocoa
butter
substitute),
margarin/shortening,
oleochemical, dan sabun mandi.
Penyakit tajuk yang disebabkan oleh jamur
Phytophthora palmivora menyerang tanaman
kelapa sawit menyebabkan hasil penurunan
produksi bahkan kematian total pada pohon. Jika
sudah mencapai stadium empat akan menjadi
wabah serius yang harus segera ditangani. Hampir
lebih dari 50% populasi sawit di Indonesia yang
terserang wabah ini mengalami kerugian besarbesaran dari segi ekonomi karena mengalami
penurunan produksi secara langsung. Meskipun
pohon sawit yang terinfeksi sudah mengalami
kematian karena ditumbangkan, sawit sehat di
sekitarnya juga diserang oleh inokulum dari
tanaman sebelumnya. Sehingga dalam waktu tidak
lama, tanaman sehat ikut terjangkit penyakit yang
terserang oleh kontak akar dari satu pohon ke pohon
yang lainnya. Kerugian akibat serangan
Phytophthora palmivora pada
tahun 2009
berkisar antara 32% 52 % dan bahkan meningkat
pada daerah yang mendukung perkembangan
patogen tersebut (Umrah. 2009).
Nanopartikel didefinisikan sebagai suatu
dispersi partikulat atau partikel padat dengan
kisaran ukuran s.d 100 nm (Tran et al. 2013).
Nanopartikel telah diteliti secara intensif karena
keunikan sifat fisik, reaktifitas kimia, dan potensi
aplikasinya yang berdampak pada dunia akademik
dan industri Pada umumnya, ketika dilakukan
preparasi nanopartikel logam dengan metode kimia,
ion logam direduksi oleh agen pereduksi dengan
penambahan agen protektif untuk menstabilkan
nanopartikel (Korbekandi 2012).
Nanopartikel
berfungsi
sebagai
agen
antimikroba karena logam perak memiliki
keuntungan yang bersifat toksik bagi mikroba,
tetapi aman bagi manusia. Dengan nanoteknologi,
dimungkinkan untuk dibuat partikel perak pada
skala nano, sehingga secara kimia lebih terionisasi
dibandingkan partikel perak yang lebih besar.
Selain itu, rasio luas permukaan terhadap volume
juga semakin meningkat dengan semakin kecilnya
Metode
Metode Sintesis Kitin menjadi Kitosan
Metode sintesis kitin menjadi kitosan
menggunakan metode deasetilasi. Pada penelitian
ini terdiri dari 2 tahap yaitu proses deasetilasi
kitin menjadi kitosan berdasarkan metode
(Gyliene 2003) yang sudah dimodifikasi, dan
pembuatan nanokomposit kitosan-perak dengan
menggunakan metode sonikasi.
Deasetilasi Kitin
AgNO3 + NaOH
Kitosan
Keterangan:
A. Satu set alat refluks
B. Ultrasonik bath
Gambar 1 Rangkain Alat sonikasi dan satu set
refluks
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang dibahas meliputi sintesis
kitin dari udang menjadi kitosan yang direaksikan
dengan AgNO3 menjadi nanokomposit kitosanperak menggunakan instrumen Scanning Electron
Microscope (SEM) yang ditaburkan nanokomposit
kitosan-perak diuji terhadap jamur Phytophthora
palmivora.
Tabel 1 Bobot dan Rendemen Kitosan Hasil
Deasetilasi Kitin dalam beberapa Kondisi
Kitin Terdeasetilasi
Parameter
K1
K2
K3
K4
Bobot (g)
19,08
20,78
16,4
17,45
Rendemen
76,32
79,22
67,28
69,80
(%)
*)Keterangan K1= Kitin terdeasetilasi dengan
kondisi deasetilasi pada NaOH 150 gram/l dan
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih disampaikan kepada:
1. Allah
SWT
karena
penulis
dapat
menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
2. Orang tua yang selalu memberikan dukungan
moril dan materiil.
3. Dr. Wara Dyah Pita Rengga, S.T., M.T. selaku
dosen pembimbing yang telah memberikan
saran dan kritik.
4. Teman-teman mahasiswa teknik kimia 2014
khususnya dan mahasiswa Universitas Negeri
Semarang Tahun 2014.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Khairul. (2003). Budidaya Udang Windu
Secara Intensif. Depok: PT Agro Media
Pustaka.
Ankum, P., Koga, K., Segeren, W.A. and
Luijendeijk, J. (1998). Lesson from 1200
years impoldering in the Netherlands. Proc.
Int. Symposium on Shallow Sea and
Lowland, Institute of Lowland Technology,
Saga Univ. Saga: 102-108.
Direktorat Statistik Perkebunan. (2015). Statistik
Kelapa Sawit Indonesia. Jakarta: Katalog
BPS 550403.
Gyliene, O., Razmute, I., Tarozaite, M.F.J.D.P.
DOSEN PEMBIMBING
: MUHAMMAD AFNAN
MUBAROK
TEMPAT/TANGGAL LAHIR
: TEGAL, 05 DESEMBER 1996
SEMESTER
: IV
PRESTASI YANG PERNAH DIRAIH
:-
NAMA ANGGOTA 1
: LULUATUL KHOIRIYAH
TEMPAT/TANGGAL LAHIR
: JEPARA, 30 JANUARI 1996
SEMESTER
: IV
PRESTASI YANG PERNAH DIRAIH
:
LOLOS ABSTRAK LKTIN EXIST FAIR JAMBI 2015
NAMA ANGGOTA 2
TEMPAT/TANGGALLAHIR