Anda di halaman 1dari 8

KINGDOM MONERA

IDENTITAS DIRI

Hari/Tanggal : 29 September 2020


Nama : Ni Luh Made Tika Kurniasari
Nomor Absen : 28
Kelompok : 03

PENGANTAR

Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata bakteri? Pernahkah kamu melihat
bakteri? Bagaimana struktur tubuh bakteri? Bagaimanakah cara reproduksinya?
Apakah semua bakteri merugikan?. Pada UKBM ini, kamu akan mempelajari lebih
mendalam tentang Kingdom Monera. Selamat belajar 

PETUNJUK PENGGUNAAN

Baca dan pahami materi yang terdapat pada buku teks pelajaran tentang dasar dan
prinsip klasifikasi makhluk hidup serta sistem tata nama makhluk hidup. Kamu juga bisa
memanfaatkan media elektronik dengan browsing materi di internet untuk memperkaya
sumber bacaan. Akan tetapi, perlu diingat jangan mengambil sumber bacaan dari situs
web tidak terpercaya seperti wikipedia, blogspot, dan wordpress. Gunakanlah sumber
bacaan dari artikel jurnal yang sudah terpercaya.
RESUME dikerjakan dalam bentuk hard file (tulis tangan) menggunakan kertas A4/folio.
RESUME memuat identitas (nama, tanggal pengerjaan resume, serta materi yang
dipelajari), isi resume teroganisir dengan baik sesuai kreativitas serta dituliskan
sumber rujukan yang digunakan, dan isi RESUME tidak keluar dari materi yang dipelajari.
Berlatihlah untuk berpikir tingkat tinggi melalui tugas-tugas yang terdapat
pada UKBM ini, baik bekerja sendiri maupun bersama teman sekelompok.
Kerjakan UKBM ini langsung pada lembar kerja dengan mengisikan pada bagian yang
disediakan dan dikumpulkan di google classroom.
Latihan soal dikerjakan langsung pada lembar kerja dengan mengisikan pada bagian
lembar jawaban yang disediakan dan dikumpulkan di google classroom.
Jika ada pertanyaan atau instruksi kurang jelas bisa langsung ditanyakan pada guru.
KEGIATAN INTI

Ayo, ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh semangat, kesabaran dan
konsentrasi!

MARI MEMBACA

Bacalah buku teks pelajaran atau sumber bacaan lain yang terpercaya, kemudian
buatlah RESUME dan lanjutkan dengan kasus di bawah ini!
“Kondisi Mengerikan Laut Mauritius Tercemar Tumpahan Minyak dari Kapal yang
Bocor”
Tribuntravel.com – Tumpahan minyak menjadi krisis ekologi paling mengerikan yang
pernah terjadi di Mauritius. Peristiwa ini disebabkan karena sebuah kapal pengangkut
miliki Jepang menabrak terumbu karang dan berakibat ratusan ton solar dan minyak
bocor ke laut, sehingga menyebabkan hamparan laut menjadi berwarna hitam pekat.
Pencemaran akibat minyak yang tumpah tersebut telah melapisi hutan bakau dan teluk-
teluk kecil yang masih alami dan menimbulkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.

MARI MENGIDENTIFIKASI MASALAH

Buatlah rumusan masalah setelah membaca dan memahami kasus di atas!


Apakah tumpahan minyak tersebut dapat dipisahkan dari air dengan metode
bioremediasi?

MARI MEMBANGUN SOLUSI

Coba susunlah langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah yang sudah kalian


rumuskan pada tahap sebelumnya,tuliskan alat, bahan, dan cara kerjanya (jika
ada)! Buatlah dugaan sementara (hipotesis) dari rumusan masalah yang telah
disusun sebelumnya!
Ya karena dalam teks tersebut minyak sudah melapisi hutan bakau dan teluk teluk
kecil yang sulit dijangkau jika dengan metode lain
MARI MENYELESAIKAN MASALAH
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penerapan teknologi bioremediasi dan Revegetasi diyakini menjadi solusi penyelamatan lingkungan. Kepala Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) Dr Witjaksono mengatakan teknologi itu diperlukan untuk mengatasi dampak buruk dari laju industri dan semakin meningkatnya aktivitas manusia menambah pelik masalah kerusakan lingkungan.

"LIPI memberikan perhatian khusus untuk riset bioremediasi dan revegetasi sebagai solusi penyelamatan kerusakan lingkungan," kata Witjaksono dalam Simposium internasional tentang Bioremediasi,
Revegetasi, Biomaterial dan Konservasi (ISBIORE) 2018, Kamis (27/9)

Ia menjelaskan, bioremediasi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk membersihkan senyawa pencemar dari lingkungan. Bioremediasi ini, kata dia, bisa memakai tumbuhan, bisa juga memakai
mikroorganisme.

Pada simposium kali ini, pembahasan menggunakan mikroorganisme yang mempunyai enzim yang bisa mengubah pencemaran seperti logam, menjadi terikat, terserap dan sebagainya. "Juga tanaman,
ada yang mampu menyerap logam berat dalam jumlah yang tinggi, lalu diakumulasikan dalam tubuh tanamannya, kalau kemudian tanaman itu dipanen maka logam beratnya ada di dalam tubuh tanaman,"
katanya.

Selanjutnya penerapan teknologi ini, bagaimana logam berat yang ada di dalam tubuh tanaman dikelola, diurusi supaya tidak kembali lagi ke dalam tanah. Ia mencontohkan model teknologi ini
penggunaan enceng gondok yang memiliki kemampuan menyerap logam berat dalam air dengan jumlah yang sangat tinggi.

"Kalau kita tanami enceng gondok secara terkendali, sebetulnya airnya menjadi bagus, bersih dari pencemaran, itu sudah ada penelitiannya," katanya.

Ia mengatakan, supaya teknologi tersebut bisa menjadi teknologi yang diterapkan ke masyarakat, harus ada langkah-langkah bagaimana mengelolanya. Contoh penerapan teknologi ini, lanjutannya,
pada kasus Kali Sentiong atau Kali Item yang terjadi polutan, dilakukan penebaran mikroba yang menyerap, dan menggumpal kan sehingga kali menjadi bersih menjadi Bioremediasi.

Sementara itu, teknologi Revegetasi adalah upaya pemulihan tutupan lahan pada ekosistem melalui penanaman jenis tanaman asli pada fungsi lindung atau dengan jenis tanaman lainnya yang adaptif.
"Kita punya banyak lahan yang ditambang itu, tanamannya hilang, setelah selesai ditambang, harusnya ditanam lagi," katanya.

Menanam di lahan bekas tambang tidaklah mudah, karena haranya hilang, dan habis. Oleh karena itu, revegetasi harus melibatkan pengayaan. Kondisi tanah bekas tambang terjadi perubahan
komposisi. Ada beberapa kemungkinan, ada yang konsentrasi logam berat, sedangkan logam hara yang diperlukan tanaman mungkin tidak ada, sehingga yang ada beracun, kondisi ini harus diubah.

Semakin peliknya masalah lingkungan seperti pencemaran sungai, sampah yang tidak tertangani, dan lahan kritis akibat penambangan membutuhkan adanya teknologi tinggi untuk menyelamatkan
lingkungan sebelum terlambat. Penyelenggaraan ISOBIOREV-2018 menghadirkan ahli-ahli teknologi bioremediasi dan revegetasi terkemuka di dunia.

"Mereka akan membahas aspek adaptasi sistem remediasi dan revegetasi terhadap perubahan iklim," kata Witjaksono.

Salah satu ahli dari Tottori University, Jepang, Norihiro Shimamura menjelaskan tentang teknik revegetasi menggunakan interaksi antara mychorrhiza dengan tumbuhan tingkat tinggi. Ahli revegetasi
dan ektomikroiza dari Tottori University, Jepang ini berhasil mengawinkan Ektomikoriza sehingga interaksinya dengan tanaman akan menyebabkan tanaman lebih tahan terhadap salinitas dan kondisi
ekstrim.

Ahli berikutnya, Profesor Toshiaki Umezawa, dari RISH Kyoto University, Jepang, menyajikan teknik pemanfaatan lahan kritis terutama alang-alang untuk produks

MARI MENINJAU PEMECAHAN MASALAH

Ia menjelaskan, bioremediasi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk membersihkan senyawa pencemar dari lingkungan.
Bioremediasi ini, kata dia, bisa memakai tumbuhan, bisa juga memakai mikroorganisme.

Pada simposium kali ini, pembahasan menggunakan mikroorganisme yang mempunyai enzim yang bisa mengubah pencemaran seperti
logam, menjadi terikat, terserap dan sebagainya. "Juga tanaman, ada yang mampu menyerap logam berat dalam jumlah yang tinggi, lalu
diakumulasikan dalam tubuh tanamannya, kalau kemudian tanaman itu dipanen maka logam beratnya ada di dalam tubuh tanaman,"
katanya.

Selanjutnya penerapan teknologi ini, bagaimana logam berat yang ada di dalam tubuh tanaman dikelola, diurusi supaya tidak kembali lagi
ke dalam tanah. Ia mencontohkan model teknologi ini penggunaan enceng gondok yang memiliki kemampuan menyerap logam berat dalam
air dengan jumlah yang sangat tinggi.

"Kalau kita tanami enceng gondok secara terkendali, sebetulnya airnya menjadi bagus, bersih dari pencemaran, itu sudah ada
penelitiannya," katanya.

Ia mengatakan, supaya teknologi tersebut bisa menjadi teknologi yang diterapkan ke masyarakat, harus ada langkah-langkah
bagaimana mengelolanya. Contoh penerapan teknologi ini, lanjutannya, pada kasus Kali Sentiong atau Kali Item yang terjadi polutan,
dilakukan penebaran mikroba yang menyerap, dan menggumpal kan sehingga kali menjadi bersih menjadi Bioremediasi. Ada beberapa
kemungkinan, ada yang konsentrasi logam berat, sedangkan logam hara yang diperlukan tanaman mungkin tidak ada, sehingga yang ada
beracun, kondisi ini harus diubah.

Semakin peliknya masalah lingkungan seperti pencemaran sungai, sampah yang tidak tertangani, dan lahan kritis akibat penambangan
membutuhkan adanya teknologi tinggi untuk menyelamatkan lingkungan sebelum terlambat. Penyelenggaraan ISOBIOREV-2018
menghadirkan ahli-ahli teknologi bioremediasi dan revegetasi terkemuka di dunia.

"Mereka akan membahas aspek adaptasi sistem remediasi dan revegetasi terhadap perubahan iklim," kata Witjaksono.
MARI MEMPERLUAS PEMECAHAN MASALAH
Ia menjelaskan, bioremediasi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk membersihkan senyawa pencemar
dari lingkungan. Bioremediasi ini, kata dia, bisa memakai tumbuhan, bisa juga memakai mikroorganisme.

Pada simposium kali ini, pembahasan menggunakan mikroorganisme yang mempunyai enzim yang bisa
mengubah pencemaran seperti logam, menjadi terikat, terserap dan sebagainya. "Juga tanaman, ada yang
mampu menyerap logam berat dalam jumlah yang tinggi, lalu diakumulasikan dalam tubuh tanamannya, kalau
kemudian tanaman itu dipanen maka logam beratnya ada di dalam tubuh tanaman," katanya.

Ia mengatakan, supaya teknologi tersebut bisa menjadi teknologi yang diterapkan ke masyarakat, harus ada
langkah-langkah bagaimana mengelolanya. Contoh penerapan teknologi ini, lanjutannya, pada kasus Kali
Sentiong atau Kali Item yang terjadi polutan, dilakukan penebaran mikroba yang menyerap, dan menggumpal
kan sehingga kali menjadi bersih menjadi Bioremediasi. Ada beberapa kemungkinan, ada yang konsentrasi
logam berat, sedangkan logam hara yang diperlukan tanaman mungkin tidak ada, sehingga yang ada beracun,
kondisi ini harus diubah.

Semakin peliknya masalah lingkungan seperti pencemaran sungai, sampah yang tidak tertangani, dan lahan
kritis akibat penambangan membutuhkan adanya teknologi tinggi untuk menyelamatkan lingkungan sebelum
terlambat. Penyelenggaraan ISOBIOREV-2018 menghadirkan ahli-ahli teknologi bioremediasi dan
revegetasi terkemuka di dunia.

KESIMPULAN

Tuliskan kesimpulan yang kamu dapatkan pada kegiatan pembelajaran ini!


Kesimpulannya pernyataan hipotesis dengan penyelesaian masalah sudah benar , jika
memang dilakukan bioremediasi untuk menjangkau bagian bagian teluk yang sulit
digapai

DAFTAR RUJUKAN

Selama mengerjakan UKBM, kamu diwajibkan menggunakan literatur yang valid dan
terpercaya. Tuliskan daftar rujukan yang digunakan pada bagian di bawah ini!
https://republika.co.id/berita/pfpid5368/lipi-teknologi-bioremediasi-bisa-
selamatkan-lingkungan
REFLEKSI
DIRI
Bagaimana kamu sekarang?
Setelah kamu belajar bertahap dan berlanjut, berikut diberikan tabel untuk mengukur
pemahamanmu terhadap materi “Kingdom Monera” yang sudah dipelajari. Jawablah
sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada tabel berikut ini. Berilah tanda ( √)
pada pertanyaan yang sesuai dengan dirimu!
No Pertanyaan Ya Ya, tapi Tidak
. belum
seluruhnya
1. Apakah kamu telah memahami ciri,
struktur dan reproduksi bakteri? √
2. Apakah kamu telah memahami prinsip
klasifikasi bakteri? √
3. Apakah kamu telah memahami peran

bakteri dalam kehidupan?
4. Apakah kamu memahami kasus yang
disajikan? √
5. Dapatkah kamu mengidentifikasi

masalah pada kasus yang disajikan
dengan baik?
6. Dapatkah kamu menemukan solusi
terbaik dari kasus yang disajikan? √
7. Dapatkah kamu mengambil manfaat

setelah mempelajari kasus tersebut?

Jika menjawab “Ya, tapi belum seluruhnya” atau “Tidak” pada salah satu pertanyaan di
atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) yang
sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus
asa untuk mengulang kembali!

Dimana posisimu?
Ukurlah dirimu dalam menguasai materi dalam rentang 0 – 100, tuliskan ke dalam kotak
yang tersedia.
98
LATIHAN SOAL

. Ciri khas apakah yang dimiliki oleh semua anggota Kingdom Monera? Apakah ciri
tersebut dapat menjadi ciri pembeda Kingdom Monera dengan Kingdom yang
lain? Jelaskan!
. Mengapa bakteri bisa mati jika diberikan cairan hand sanitizer? Jelaskan dan
kaitkanlah dengan struktur tubuh bakteri!
. Pada tahun 1928, seorang ilmuwan mempelajari STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE yaitu
bakteri penyebab pneumonia pada mamalia untuk mengembangkan
vaksin pneumonia. Ilmuwan tersebut memiliki dua galur (varietas) bakteri, yaitu
bakteri S (smooth/halus) dan bersifat patogenik (penyebab penyakit)
karena memiliki kapsul dan yang satu lagi bakteri R (ROUGH/kasar) dan
bersifat nonpatogenik (tidak berbahaya) serta tidak memiliki kapsul.
Untuk menguji patogenitas, ilmuwan tersebut menyuntik empat ekor tikus
bar di
dengan bakteri tersebut bawahyang
seperti ini. ditunjukkan gam

Berdasarkan hasil percobaan ilmuwan tersebut:


a. Peristiwa apakah yang terjadi pada tikus percobaan keempat sehingga bisa
mati? Jelaskan dan kaitkanlah dengan reproduksi bakteri!
b. Tuliskan cara kerja lain agar tikus pada percobaan keempat bisa tetap
hidup!
. Doni adalah seorang siswa SMA yang diminta untuk mengelompokkan bakteri A
dan B berdasarkan pewarnaan gram. Setelah melakukan pewarnaan menggunakan
kristal violet dan safranin, ternyata bakteri A berwarna merah muda dan
bakteri B berwarna ungu. Jelaskan jenis bakteri A dan bakteri B berdasarkan
hasil pengamatan Doni!
. Darurat kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat diperparah dengan tidak
adanya hujan. Akibatnya, beberapa wilayah di Bumi Khatulistiwa itu terancam
kekeringan sehingga warga harus berhemat air untuk keperluan sehari-hari.
Warga juga terpaksa menggunakan air sungai yang terasa asin untuk kebutuhan
cuci dan mandi, dan beberapa warga warga sudah ada yang terkena diare.
Mengapa kesulitan mendapat air bersih dapat menjadi pemicu wabah diare?
Jelaskan!
LEMBAR JAWABAN

1.) Ciri Ciri Monera


1. Ciri Ciri MoneraTersusun atas satu sel ( uniseluler)
2. Ciri Ciri MoneraTersusun atas satu sel ( uniseluler)Bentuk sel bervariasi ( Basilus, Kokus
dan Spiral)
3. Ciri Ciri MoneraTersusun atas satu sel ( uniseluler)Bentuk sel bervariasi ( Basilus, Kokus
dan Spiral)Tipe sel prokariotik
4. Ciri Ciri MoneraTersusun atas satu sel ( uniseluler)Bentuk sel bervariasi ( Basilus, Kokus
dan Spiral)Tipe sel prokariotikMemiliki dinding sel :
5. Ciri Ciri MoneraTersusun atas satu sel ( uniseluler)Bentuk sel bervariasi ( Basilus, Kokus
dan Spiral)Tipe sel prokariotikMemiliki dinding sel :Eubacteria (dinding sel mengandung
peptidoglikan)
6. Ciri Ciri MoneraTersusun atas satu sel ( uniseluler)Bentuk sel bervariasi ( Basilus, Kokus
dan Spiral)Tipe sel prokariotikMemiliki dinding sel :Eubacteria (dinding sel mengandung
peptidoglikan)Archaebacteria ( dinding sel tidak mengandung peptidoglikan)
7. Ciri Ciri MoneraTersusun atas satu sel ( uniseluler)Bentuk sel bervariasi ( Basilus, Kokus
dan Spiral)Tipe sel prokariotikMemiliki dinding sel :Eubacteria (dinding sel mengandung
peptidoglikan)Archaebacteria ( dinding sel tidak mengandung peptidoglikan)Tidak memiliki
organel bermembran

Ya, karena kigdom monera bersifat prokariotik (tidak memiliki membran inti dan
endomembran lain contoh bakteri cyanobacteria atau alga hijau biru.
2.) Hand Sanitizer adalah cairan pembersih tangan yang digunakan sebagai alternatif untuk
mencuci tangan selain menggunakan sabun dan air. Hand sanitizer berbasis alcohol dengan
minimal 60% dipercaya lebih efektif untuk membunuh kuman dan mikroorganisme berbahaya
di tangan, termasuk pencegahan virus corona
3.) a)Percobaan untuk mematikan bakteri.
bakteri S (smooth/halus) dan bersifat patogenik (penyebab penyakit) karena memiliki kapsul
dan yang satu lagi bakteri R (rough/kasar) dan bersifat nonpatogenik (tidak berbahaya)
serta tidak memiliki kapsul. Dan uji cobanya pada 4 ekor tikus
b)Percobaan ke-4 galur kasar dengan galur halus yang dipanaskan
4. Bakteri B termasuk bakteri gram positif mampu mempertahankan zat warna utama dalam
pewarnaan gram, yaitu gentian violet (ungu kristal iodium), sehingga nampak berwarna ungu
saat pengamatan dikarenakan dinding sel kelompok bakteri ini tersusun oleh sebagian besar
Peptidoglikan, yang mampu mengikat zat warna dan tidak rusak saat dicuci dengan alkohol.
Bakteri A termasuk bakteri gram negatif memiliki komposisi dinding sel yang sebagian besar
tersusun dari lapisan lipid, sehingga pada saat pewarnaan kurang dapat mempertahankan zat
warna utama terutama saat dicuci dengan alkohol (lipid rusak saat dicuci dengan alkohol),
akibatnya kelompok bakteri ini memberikan kenampakan warna merah muda
5.) karena krisis air bersih penyebab kekurangan cairan pada tubuh , kurangnya pasokan air
bersih menyebabkan tidak ada yang bisa diminum

Anda mungkin juga menyukai