Anda di halaman 1dari 2

Bioleaching

Bioleaching adalah suatu proses pelarutan/pelepasan logam atau pengambilan ekstraksi


logam dari sedimen limbah atau bijih logam menjadi bentuk yang larut denganmenggunakan
bantuan mikroorganisme. Pada metode bioleaching tidak mempersoalkan tentang pelarut
yang digunakan, jadi boleh menggunakan pelarut yang tidak selektif terhadap logam tertentu.
Faktor penting yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas bioleaching logam dari
limbah padat (sedimen) atau bijih logam adalah jenis limbah padat yang akan diolah, ukuran
partikel bijih, persen padatan, laju pengadukan yang paling optimal, pemilihan jenis
mikroorganisme, waktu ekstraksi, persen ekstraksi, serta pH medium dan temperatur. Jenis
padatan logam yang dapat digunakan untuk aplikasi bioleaching dapat berupa bijih dengan
kandungan logam yang rendah ataupun limbah padat yang mengandung logam,seperti emas,
timbal, seng, nikel, tembaga, krom dan sebagainya. Pemilihan mikroorganisme yang akan
digunakan harus memiliki selektifitas terhadap logam-logam tertentu. Mikroorganisme yang
umumnya digunakan dalam proses bioleaching bisa dari golongan bakteri dan fungi.
Golongan bakteri seperti Thiobacillus ferooxsidans, thiobasillusthiooxidans, Escherechia Coli
dan sebagainya, sedang golongan fungi seperti Aspergillus niger, dan penicillium
simplicissium. Mengembangbiakan mikroorganisme dilakukan dengan mengambil sampel
mineral dengan kondisi yang belum dilakukan perlakuan apapun. Sampel masih dalam
kondisi terkemas tepat sebelum dilakukan pengambilan. Hal ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya interaksi dengan mikroorganisme yang tidak diharapkan, dengan kata lain untuk
menjagaorisinalitas sampel. Mikroorganisme dikembangbiakan didalam media dan nutrisi
tertentu.
2.Bioremoval

Bakteri Pemakan Hidrokarbon Bersihkan


Cemaran Minyak di Laut
Bencana tumpahan minyak, kini makin sering terjadi. Secara alamiah bakteri pelahap
hidrokarbon membersihkan cemaran, tapi prosesnya sangat lama. Ilmuwan merekayasa
bakteri agar makin efisien dan getol memakan minyak .

Tonton video 03:31

Bakteri Pemakan Minyak Membersihkan Polusi di Laut


Laut punya sistem pembersihan diri. Sebagian besar polusi yang mendarat di laut, diurai oleh
Mikroorganisme Dalam Ekologi Lautan.Tapi prosesnya berlangsung sangat lama.

Kapal tangker ini menabrak karang dan tenggelam, sebagian muatannya bocor ke laut. Dalam
upaya pembersihan, biasanya dipasang barikade mengambang dan pengerahan kapal kecil,
untuk menyedot bocoran minyak dari permukaan. Tapi solusi ini jauh dari sempurna.
Ahli osenaografi Vassilios Mamaloukas-Fragoulis mengungkapkan kendalanya:
"Teknologinya punya keterbatasan. Kelemahan utamanya adalah bahwa perimeter
mengambang tidak dapat mencegah sejumlah kebocoran minyak. Selalu ada sejumlah kecil
minyak yang tidak dapat dilenyapkan dengan menggunakan metode mekanis, jadi film tipis
minyak tetap ada."
Penguraian organik amat lambat

Membersihkan Pencemaran Minyak amat sulit. Paling tidak karena menunggu


mikroorganisme di laut untuk mengurainya pada kecepatan alami terlalu lama. Tapi
bagaimana kalau bakteria bisa bekerja cepat? Inilah sasaran riset Eropa dalam proyek yang
dikoordinasi Yunani.

"Target utama proyek riset kami adalah menemukan teknologi baru, untuk meningkatkan bio-
degradasi alami yang dimiliki mikroba laut. Kami mencapai target itu, dengan rangkaian
langkah yang memberikan mikroba semua hal yang diperlukan, agar memakan minyak lebih
cepat", papar Nicolas Kalogerakis, Profesor teknik biokimia di Technical University of Crete:

Di Laboratorium para peneliti membuat simulasi kebocoran minyak, untuk mengujicoba


metoda baru. Mula-mula disemprotkan dari minyak nabati yang mudah terurai, untuk
mengurangi tegangan permukaan air. Dengan itu minyak dan air bercampur.

Roger Marchant, ahli bioteknologi mikrobial dari University of Ulster menjelaskan:


"Menyemprot minyak dengan surfaktan ini, tidak menyebabkan minyak lenyap. Yang
dilakukan adalah memecah minyak jadi tetesan lebih kecil. Dan ini bisa diserang oleh
mikroorganisme di lingkungan untuk mengurai minyak sepenuhnya."

Rekayasa bakteri alamiah

Bakteri pemakan minyak tidak perlu diciptakan, karena biasanya muncul di laut dimanapun
ada kebocoran minyak. Tapi para ilmuwan ingin membantu bakteri ini tumbuh dan
bereproduksi lebih cepat.

"Caranya, kami mengambil sampel air yang tercemar dari laut dan di laboratorium
membudidayakan bakteri dari air itu. Jika kami sudah menumbuhkan biomassa besar bakteri
pemakan minyak, kami semprotkan kembali ke cemaran minyak. Dengan itu kami
mempercepat proses alami dari pembersihan diri laut", papar pakar mikrobiologi laut Michail
Yakimov

Untuk merangsang rasa lapar bakteri pada minyak, para peneliti menambahkan fosfor dan
nitrogen ke dalam campuran. Mereka menemukan partikel cerdas baru, yang melepas nutrisi
dengan tepat jika diperlukan di laut yang tercemar.

Pakar mikrobiologi lingkungan  Philippe Corvini menjelaskan:"Jika bakteri berada di laut,


ada kebutuhan nutrisi, misalnya fosfor and nitrogen." Rekannya pakar bioklimia Patrick
Shahgaldianmenambahkan:"Jadi kami menyuplai nutrisinya langsung ke bakteri, agar bisa
mengurai minyak lebih efisien lagi."

Bakteri memakan minyak, plankton makan bakterinya, dan dengan begitu rantai makanan di
laut berlanjut. Cara alami membersihkan bocoran minyak ini, dalam waktu dekat akan
digunakan dalam skala besar untuk membantu menangani bencana lingkungan.

as/vlz(DW Inovator)

Anda mungkin juga menyukai