Anda di halaman 1dari 2

ADAB MENYAMBUT KELAHIRAN BAYI

Kitab "Tuhfatul Habib Ala Syarhil Khatib” Karya Fiqh Mazhab Syafi’i Yang Disusun Oleh
Al-‘Allamah Syaikh Sulaiman Bin Muhammad Bin ‘Umar Al-Bujairimi Al-Azhari (1131-
1221H)
Dan "Mughnil Muhtaj Ila Ma'rifati Alfadhil Minhaj" Karya Fiqh Mazhab Syafi’i Yang
Disusun Oleh Al Imam Syamsuddin Muhammad Bin Muhammad Al Khathib Asy Syarbini 
bab Aqiqah

Bagi bayi yang baru dilahirkan, Sunnah untuk :


1. Diadzani di telinga kanan.
2. Di-iqomat-i di telinga kiri.
Kemudian sunnah juga:
3. Dibacakan Ayat kursi (QS. AlBaqarah 255)
4. Dibacakan Ayat Inna Rabbakumullah (QS. Al-A'raf 54)
ِِ ِ َّ ‫ِإ َّن ربَّ ُكم اللّه الَّ ِذي خلَق‬
ْ َّ‫ض يِف ستَّة َأيَّ ٍام مُث‬
‫اسَت َوى َعلَى‬ َ ‫اَألر‬ْ ‫الس َم َاوات َو‬ َ َ ُ ُ َ
ٍ ‫الْعر ِش ي ْغ ِشي اللَّيل النَّهار يطْلُبه حثِيثاً والشَّمس والْ َقمر والنُّجوم مس َّخر‬
‫ات‬ َ َ ُ َ ُ َ ََ َ َ ْ َ َ ُُ َ َ َ َ ْ ُ َْ
‫ني‬ ِ ُّ ‫بَِأم ِر ِه َأالَ لَه اخْلَْلق واَألمر َتبار َك اللّه ر‬
َ ‫ب الْ َعالَم‬ َ ُ َ َ ُْ َ ُ ُ ْ
5. Dibacakan QS Al-Ikhlas di telinga kanan
6. Dibacakan SURAT Mu’awwidzatain (dua audzu), yakni Q.S. Al-Falaq dan An-Nas
7. Dibacakan Doa:

‫ اَل إلَهَ إاَّل اللَّ ُه‬، ‫ب الْ َع ْر ِش الْ َع ِظي ِم‬


ُّ ‫يم اَل إلَهَ إاَّل اللَّهُ َر‬ ِ‫اَل إلَه إاَّل اللَّه الْع ِظيم احْل ل‬
ُ َ ُ َ ُ َ
‫ب الْ َع ْر ِش الْ َك ِرمي‬
ُّ ‫ َو َر‬، ‫ض‬ ِ ‫اَأْلر‬ ِ ‫السمو‬
ْ ‫ب‬ ُّ ‫ َو َر‬، ‫ات‬ َ َ َّ ‫ب‬ ُّ ‫ َر‬.
8. Dilanjutkan doa Nabi Yunus (QS. Al-Anbiya' 87)
ِِ ِ ‫ك ِإنِّي ُك‬ ‫اَّل‬‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫اَّل‬ ِ ‫َفنَادى يِف الظُّلُم‬
َ ‫نت م َن الظَّالم‬
‫ني‬ ُ َ ‫ن‬
َ ‫ا‬‫ح‬ ‫ب‬‫س‬ ‫َأنت‬
َ ُْ َ ‫ه‬
َ ‫ل‬
َ ‫َأن‬ ‫ات‬ َ َ
9. Dalam kitab Al-Bajuri (Hasyiah Fathul Qorib), Insya Allah telah disebutkan sbb: Dengan
dibacakan QS. Al-Qadr ini, bayi tadi Insya Allah tak akan berzina seumur hidupnya.
10. Ada juga tips dari orang tuanya Sayyidah Maryam yg berdoa saat kelahiran beliau (Q.S.
Ali-Imran 36),
‫الر ِجي ِم‬ ِ َ‫ُأعي ُذها بِك وذُِّريََّتها ِمن الشَّيط‬
َّ ‫ان‬ ْ ْ َ َ َ
ِ ‫إيِّن‬
Tips yang lain adalah:
1. Memberikan harum-haruman (za'faron, parfum bayi, dll) di atas kepalanya.
2. Beraqiqah (memotong kambing) pada hari ke-7 (misal lahir Senin, hari ke-7 adalah
Ahad)
Daging disedekahkan dalam keadaan matang dan sebagiannya boleh dimakan sendiri.
Diusahakan agar tulang belulang kambing tidak sampai pecah, sehingga pemotongan diusakan
agar tepat di persendiannya. Hal ini dengan harapan agar kondisi fisik si bayi nantinya kuat.
Bumbu masakannya lebih dimaniskan, dengan harapan akhlaknya nantipun juga manis,
disamping memang kesukaan Rasulullah adalah masakan manis dan madu.
3. Urutannya adalah aqiqah, kemudian cukur rambut, dan dinamai, Boleh saja dinamai
pada hari pertama, bila tidak berniat aqiqah.
4. Saat itulah nama diberikan, dan diusahakan sebagus mungkin. Rasulullah SAW
bersabda, "nanti pada saat qiamat, kalian akan dipanggil sesuai nama kalian dan bapak
kalian, karena itu baguskanlah namamu"
5. Pencukuran rambut dilakukan setelah pemotongan kambing, sebagaimana pada haji,
tahallul dilakukan setelah qurban [10]. Rambut tadi dikumpulkan, ditimbang, dan
beratnya dikonversikan ke emas atau perak [11]. Rasulullah SAW memerintahkan
Sayyidah Fathimah untuk menimbang rambut Sayyidina Husein dan bershadaqah emas
seberat rambut itu dan memberikan hadiah khusus (paha/kaki kambing) ke bidan yang
menolong kelahirannya [12].
6. Tahnik. Para shahabat punya kebiasaan, bila bayinya telah lahir, mereka langsung
membawanya ke hadapan Rasulullah SAW. Selanjutnya beliau menyuruh untuk
mengambil kurma, kemudian mengunyahnya, hingga halus, lalu mengambilnya sedikit
(dari dalam mulut beliau), dan menyuapkannya ke mulut bayi, dengan cara
menyentuhkannya di langit-langit mulut bayi yang akan "otomatis" menghisapnya. Di
sini akan masuk 2 hal, yakni glukosa (karbohidrat) untuk kekuatan fisik dan ludah
Rasulullah SAW yang membawa berkah. Sunnah ini dilanjutkan oleh ummat Islam,
dengan mentahnikkan bayinya kepada para ulama, dengan sabda Nabi "Al-Ulamau
waratsatul Ambiya'", ulama itu pewaris para Nabi. Bila tak ditemui ulama (kaum
shalihin) laki2, maka perempuanpun tidak ada masalah.
7. Ucapan Selamat Kita berikan ucapan selamat untuk keluarga yang baru melahirkan ini,
ucapan standarnya :

‫ت بَِّر ُه‬ ِ ‫وب لَك وش َكرت الْو‬


ِ ‫بار َك اللَّهُ لَك يِف الْمو ُه‬
ْ َ‫َأشدَّهُ َو ُر ِزق‬
َ ‫ب َو َبلَ َغ‬‫اه‬
َ َ ْ ََ َْ ََ
“Mudah2an Allah melimpahkan berkah, dan Anda makin mensyukuri Dzat
Pemberinya. Semoga si anak ini mencapai kedewasaannya dan dikaruniai
kebaikan”
8. Dan yang diberi ucapan selamat, menjawabnya, jawaban standardnya adalah :
ِ
َ ‫َأجَز َل اللَّهُ ثَ َوابَك َْأو حَنْ َو ذَل‬
‫ك‬ ْ ‫بَ َار َك اللَّهُ لَك َوبَ َار َك َعلَْيك َْأو‬
“Semoga kalian juga diberkahi Allah. atau Semoga Allah
memberimu balasan pahala yang besar”

Anda mungkin juga menyukai