Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AGENDA II

MATERI ADAPTIF DAN KOLABORATIF

NAMA : JUMALIA HERIYANTI, ST


ANGKATAN : XXX
KELOMPOK/NDH : 1/10
TUTOR : Dr. H. RAHMADI, M.Si

SOAL
Adaptasi adalah suatu proses yang menempatkan manusia yang berupaya mencapai tujuan atau
kebutuhan untuk menghadapi lingkungan yang berubah.
1. Jelaskan pengertian adaptif.
2. Sebutkan ciri-ciri individu adaptif.
3. Jelaskan perbedaan antara perusahaan yang adaptif dan perusahaan yang non adaptif.

JAWABAN MATERI ADAPTIF


1. Pengertian adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan
demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan
tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Sejatinya tanpa
beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak dapat mempertahankan diri dan musnah
pada akhirnya oleh perubahan lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat
penting bagi terjaminnya keberlangsungan kehidupan.
Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku bagi individu dan organisasi dalam
menjalankan fungsinya. Dalam hal ini organisasi maupun individu menghadapi permasalahan
yang sama, yaitu perubahan lingkungan yang konstan, sehingga karakteristik adaptif
dibutuhkan, baik sebagai bentuk mentalitas kolektif maupun individual.
Soekanto (2009) memberikan beberapa batasan pengertian
dari adaptasi, yakni:
a. Proses mengatasi halangan-halangan dari lingkungan.
b. Penyesuaian terhadap norma-norma untuk menyalurkan
c. Proses perubahan untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah.
d. Mengubah agar sesuai dengan kondisi yang diciptakan
e. Memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk kepentingan lingkungan dan sistem.
f. Penyesuaian budaya dan aspek lainnya sebagai hasil seleksi alamiah.

2. Ciri-ciri individu adaptif adalah:


a. Eksperimen orang yang beradaptasi
b. Melihat peluang di mana orang lain melihat kegagalan
c. Memiliki sumberdaya
d. Selalu berpikir ke depan
e. Tidak mudah mengeluh
f. Orang yang mudah beradaptasi tidak menyalahkan
g. Tidak mencari popularitas
h. Memiliki rasa ingin tahu
i. Beradaptasi
j. Memperhatikan system
k. Membuka pikiran
l. Memahami apa yang sedang diperjuangkan.

3. Perbedaan antara perusahaan yang adaptif dan perusahaan yang non adaptif adalah sebagai
berikut:
Perbedaan Perusahaan Adaptif Perusahaan Non Adaptif
Perilaku yang terlihat Manajer sangat memperhatikan Manajer cenderung berperilaku
seluruh konstituen mereka, tertutup, politis dan birokratis.
khususnya pelanggan dan Akibatnya, mereka tidak
mengawali perubahan bila mengubah strategi dengan cepat
diperlukan untuk mendukung untuk menyesuaikan diri atau
kepentingan yang terlegitimasi, mengambil keuntungan dari
meskipun harus menanggung perubahan lingkungan bisnis.
risiko.
Nilai yang diungkapkan Manajer sangat memperhatikan Manajer lebih memperhatikan
pelanggan, pemegang saham diri sendiri, kelompok kerja
dan karyawan. Mereka juga yang terdekat dengan beberapa
sangat menghargai orang dan produk (teknologi) yang
proses yang dapat menghasilkan berkaitan dengan kelompok
perubahan yang dapat kerja. Mereka lebih menghargai
menghasilkan perubahan yang proses manajemen yang teratur
bermanfaat (inisiatif dan dengan risiko yang
kepemimpinan ke atas dan berkurang daripada inisiatif
bawah dalam hirarki kepemimpinan.
manajemen).
SOAL
Irawan (2017) mengungkapkan bahwa “Collaborative governance sebagai sebuah proses
yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan antar aktor governance”.
1. Jelaskan indikator organisasi yang memiliki Collaborative Culture.
2. Jelaskan proses yang harus dilalui dalam menjalin kolaborasi.
3. Sebutkan faktor-faktor yang dapat menghambat kolaborasi.

JAWABAN MATERI KOLABORATIF


1. Organisasi yang memiliki collaborative culture mempunyai indicator sebagai berikut:
a. Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu terjadi;
b. Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan membutuhkan upaya
yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan mereka;
c. Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan mengambil
risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika terjadi kesalahan);
d. Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi (universitas) Setiap
kontribusi dan pendapat sangat dihargai;
e. Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik;
f. Kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong; dan
g. Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas layanan yang
diberikan.

2. Beberapa proses yang harus dilalui dalam menjalin kolaborasi yaitu:


a. Trust building: membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi
b. Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik dan bersungguh-sungguh;
c. Komitmen terhadap proses: pengakuan saling ketergantungan; sharing ownership dalam
proses; serta keterbukaan terkait keuntungan bersama;
d. Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama terkait
permasalahan, serta mengidentifikasi nilai bersama; dan
e. Menetapkan outcome antara.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Custumato (2021) menunjukkan bahwa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah adalah kepercayaan,
pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi manajemen dan formalisasi pada
pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif antara entitas publik.
Faktor-faktor yang dapat menghambat kolaborasi adalah ketidakjelasan batasan masalah
karena perbedaan pemahaman dalam kesepakatan kolaborasi. Selain itu, dasar hukum
kolaborasi juga tidak jelas.

Anda mungkin juga menyukai