PEMICUAN
Yazmin Armin Abdullah, S.KM., M.Kes
Pemicuan STBM
Observasi Kebiasaan
Tradisi/ Sarana & Program
PHBS Masyarakat Aliran Sungai, Prasarana Sanitasi
Kolam, Rawa Budaya
Masyarakat
Teknis
Persiapan teknis & Pemberangkatan Persiapan alat-
logistik Tim Pemicu, alat pemicuan
dll.
6
Komponen yang perlu Diketahui oleh
Pemerintah Setempat
• Tanggal kunjungan lapangan dan jumlah peserta.
• Kegiatan di lapangan yang meliputi pemberdayaan masyarakat melalui
perubahan perilaku secara kolektif, keluaran yang diharapkan setelah
praktek, produk yang akan diserahkan kepada pemerintah daerah untuk
ditindak lanjuti.
• Peran dan tanggung jawab pemerintah daerah pada waktu kegiatan dan
tindak lanjutnya.
• Logistik yang disediakan.
7
8
ALAT-ALAT UTAMA PARTISIPASI
UNTUK PEMICUAN
a. Pemetaan (Mapping),
b. Penelusuran Desa (Transect
Walk),
c. Alur Kontaminasi (Oral Fecal),
d. Simulasi Air yang telah
Terkontaminasi
e. Diskusi Kelompok Terfokus
(FGD/Focus Group Discussion)
9
Diskusi Kelompok
• Bagi peserta menjadi 5 kelompok (sesuai pilar STBM)
• Diskusikan di masing-masing kelompok 2 topik berikut:
• Apa yang potensial untuk dijadikan elemen/faktor pemicu
perubahan perilaku higiene dan sanitasi (misalnya budaya atau adat
atau kepercayaan masyarakat atau tatanan yang dianut oleh
masyarakat, aturan agama yang wajib ditaati). metaplan hijau
• Apa saja faktor yang mungkin menghambat orang untuk
mengubah perilaku higiene dan sanitasi (5 pilar STBM) metaplan
merah
Satu lembar metaplan untuk satu pernyataan.
Kelompokkan pada dua flipchart yang berbeda.
• Sajikan hasil diskusi kelompok & buat rangkuman hasil diskusi.
10
Diskusi Pleno
11
ELEMEN PEMICU DAN FAKTOR
PENGHAMBAT PEMICUAN
FAKTOR FAKTOR YANG BISA DIPICU UNTUK
MENDORONG PERUBAHAN PRILAKU
ALAT/TEKNIK YANG
FAKTOR YANG DIPICU DIGUNAKAN
TRANSECT WALK
DIAGRAM ALUR:
SIMULASI AIR YANG
MENGANDUNG
TINJA/POLUTAN
SAMPAH/LIMBAH CAIR,
UNTUK DIGUNAKAN CUCI
13
FAKTOR FAKTOR YANG BISA DIPICU UNTUK
MENDORONG PERUBAHAN PERILAKU
ALAT/TEKNIK YANG
FAKTOR YANG DIPICU DIGUNAKAN
14
FAKTOR FAKTOR YANG BISA DIPICU UNTUK
MENDORONG PERUBAHAN PERILAKU
ALAT/TEKNIK YANG
FAKTOR YANG DIPICU DIGUNAKAN
FGD:
PERHITUNGAN JUMLAH TINJA,
SAMPAH DAN LIMBAH CAIR
PEMETAAN :
TAKUT SAKIT PEMETAAN RUMAH WARGA
YANG TERKENA DIARE/
MALARIA/DEMAM
BERDARAH/PENYAKIT AKIBAT
KONDISI SANITASI YANG
BURUK (DENGAN DIDUKUNG
DATA PUSKESMAS).
DIAGRAM ALUR:
ALUR KONTAMINASI
15
FAKTOR FAKTOR YANG BISA DIPICU UNTUK
MENDORONG PERUBAHAN PERILAKU
ALAT/TEKNIK YANG
FAKTOR YANG DIPICU DIGUNAKAN
16
FAKTOR FAKTOR YANG BISA DIPICU UNTUK
MENDORONG PERUBAHAN PERILAKU
ALAT/TEKNIK YANG
FAKTOR YANG DIPICU DIGUNAKAN
FGD:
PRIVACY/
TERUTAMA
HARGA DIRI KAUM
PEREMPUAN
FAKTOR FAKTOR YANG BISA DIPICU UNTUK
MENDORONG PERUBAHAN PERILAKU
ALAT/TEKNIK YANG
FAKTOR YANG DIPICU DIGUNAKAN
MEMBANDINGKAN
KONDISI DI DESA
YANG BERSANGKUTAN
DENGAN MASYARAKAT
“TERMISKIN” SEPERTI
KEMISKINAN DI BANGLADESH,
INDIA ATAU DAERAH
MISKIN LAIN DI
INDONESIA
18
FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT
PEMICUAN
19
FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT
PEMICUAN
20
FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT
PEMICUAN
21
Langkah-Langkah
Pemicuan
1. Pekenalan dan penyampaian tujuan,
2. Bina Suasana,
3. Analisis profil sanitasi secara
partisipatif dan komprehensif,
menggunakan tehnik PRA,
4. Momen/Puncak pemicuan,
5. Rencana Aksi oleh masyarakat,
6. Tindak lanjut.
Cara Memfasilitasi Proses Analisis Kondisi
Sanitasi secara Partisipatif
1. Perkenalkan diri anda beserta tim dan bangun
hubungan dengan masyarakat.
2. PENGANTAR PERTEMUAN
Jelaskan tujuan keberadaan fasilitator
(Catatan: tujuannya adalah untuk belajar
tentang kebiasaan masyarakat yang
berhubungan dengan kesehatan lingkungan.
Jelaskan bahwa fasilitator akan banyak
bertanya dan minta kesediaan masyarakat
yang hadir untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dengan jujur.
Jelaskan bahwa kedatangan fasilitator ke
sini bukan untuk memberikan bantuan dalam
bentuk apapun (uang, semen, bahan
material, dll), melainkan “untuk belajar”.
Minta kesediaan masyarakat yang hadir
untuk mengikuti pertemuan sampai selesai.
24
Simak tayangan berikut...
25
Cara Memfasilitasi Proses Analisis Kondisi
Sanitasi secara Partisipatif
3. PENCAIRAN SUASANA
Lakukan pencairan suasana untuk menciptakan
suasana akrab antara fasilitator dan masyarakat
sehingga masyarakat akan terbuka untuk
menceritakan apa yang terjadi di kampung tersebut.
Pencairan suasana bisa dilakukan dengan
permainan yang menghibur, mudah dilakukan oleh
masyarakat, melibatkan banyak orang dan ada
hubungannya dengan topik yang akan dianalisis.
Sebagai upaya untuk menarik perhatian anggota
masyarakat yang masih di rumah untuk segera
hadir dalam pertemuan.
4. Fasilitator bisa memulai dengan pertanyaan : “Siapa yang
melihat atau mencium bau kotoran manusia atau sampah
atau air limbah pada hari ini?” “Di mana saja biasanya
masyarakat BAB, buang sampah dan membuang limbah
cair rumah tangga?”.
5. Sepakati bersama tentang penggunaan kata BAB dan
kotoran manusia dengan bahasa setempat (misal “Berak”
untuk BAB dan “Tai“ untuk kotoran manusia). Sepakati
juga istilah untuk limbah cair dan sampah. Gunakan kata-
kata ini selama proses analisis.
26
Proses Pencairan Suasana
27
Cara Memfasilitasi Proses Analisis Kondisi
Sanitasi secara Partisipatif
6. Beberapa metode/teknik PRA dapat digunakan untuk
memfasilitasi proses analisis. Urutan metode yang
digunakan tidaklah penting.
31
1. Minta beberapa orang dari peserta pertemuan (masyarakat)
untuk menggambar peta kampung/dusun mereka di atas tanah
lapang (tempat pemicuan berlangsung).
32
4. Setelah semua rumah peserta yang hadir
masuk dalam peta, minta kepada semua
peserta untuk mengambil bubuk/semen
warna kuning, hijau dan merah,
kemudian minta mereka untuk
meletakkan bubuk/semen tersebut
sesuai dengan lokasi di mana mereka
biasa BAB (bubuk kuning), buang
sampah (bubuk hijau) dan membuang
limbah cair rumah tangga (bubuk
merah). Jika sudah di tempat yang aman
(jamban, lubang sampah dan septic tank)
maka bubuknya diletakkan di atas
kertas/simbol rumah.
37
2. Jika menemukan kotoran/sampah/limbah cair
RT, beri bendera warna
kuning dan ajukan pertanyaan –
pertanyaan berikut:
Kotoran (tinja/sampah/air limbah) siapa ini?
Siapa saja yang tadi malam atau tadi pagi
membuangnya disini?
Berapa lama kebiasaan ini berlangsung?
Bagaimana perasaan kita kalau melihat kotoran
yang berserakan seperti ini?
Digunakan untuk apa saja tempat ini?
Apakah besok akan melakukan hal yang sama?
Mengapa?
Dan kembangkan ke pertanyaan-pertanyaan
berikutnya untuk memicu rasa jijik, malu, takut
sakit dll. 38
39
40
41
42
43
Tools 4: Simulasi Air yang telah
Terkontaminasi
Tujuan :
• Mengajak masyarakat untuk melihat
bagaimana tinja/sampah/limbah cair rumah
tangga bisa masuk ke mulut manusia.
Catatan;
• Bisa dilakukan saat transek, pemetaan dan
FGD.
44
Tools 5: Diskusi Kelompok Terfokus
(Focus Group Discussion/FGD)
Tujuan :
• Bersama-sama dengan masyarakat,
melihat kondisi yang ada dan
menganalisisnya sehingga diharapkan
dengan sendirinya masyarakat dapat
merumuskan apa yang sebaiknya
dilakukan atau tidak dilakukan.
• Pembahasan meliputi:
• FGD untuk menghitung volume/jumlah
tinja, sampah dan limbah cair rumah
tangga dari masyarakat yang BAB di
tempat terbuka, dari masyarakat yang
buang sampah sembarangan dan dari
masyarakat yang limbah cair rumah
tangganya belum dikelola dengan
benar selama 1 hari, 1 bulan, dalam 1
tahun dst.,
• FGD tentang harga diri/privacy, agama,
kemiskinan dll.
45
a. Proses FGD untuk memicu rasa “jijik” dan
“takut sakit”
46
b. Proses FGD untuk memicu rasa “malu dan
hal-hal yang bersifat pribadi
47
c. FGD menyangkut “kemiskinan”
FGD ini dilakukan ketika masyarakat sudah terpicu dan ingin berubah
namun terhambat dengan tidak adanya uang untuk membuat sarana
sanitasi.
Proses:
Apabila masyarakat mengatakan bahwa membangun sarana
higienitas dan sanitasi (jamban, sarana CTPS, tempat sampah,
SPAL, dll.) perlu biaya besar, fasilitator menanyakan : “Apakah
benar membangun sarana higienitas dan sanitasi itu harus mahal ?
Tanyakan kepada peserta lain, siapa yang pernah melihat atau
punya ide tentang bentuk sarana HS yang harganya terjangkau atau
bahkan tanpa biaya?
Apabila masyarakat masih mengharapkan bantuan, tanyakan
kepada masayarakat: Sebenarnya tanggung jawab siapa masalah
higienitas dan sanitasi ini? Apakah untuk urusan higienitas dan
sanitasi saja kita harus menunggu diurus oleh pemerintah dan pihak
luar lainnya?
48
CATATAN PENTING PADA SAAT PEMICUAN