Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Hutan mangrove merupakan komunitas dari suatu vegetasi yang tumbuh di kawasan pesisir
pantai, aliran sungai (daerah tropis) yang didominasi oleh vegetasi yang memiliki akar napas.
Hutan mangrove di Indonesia memiliki tingkat keanekaragaman jenis yang tertinggi di dunia,
tercatat sebanyak 202 jenis mangrove yang terdiri dari 89 jenis pohon, 5 jenis palma, 19
jenispemanjat, 44 jenis herba, 44 jenis epifit dan 1 jenis paku. Dari 202 jenis mangrove tersebut,
tersebar di beberapa pulau, dengan pola penyebarannya ditentukan oleh adaptasi mangrove
terhadap lingkungan (Nooret al., 2012).
Pula Nusa Lembongan memiliki hutan mangrove yang cukup populer di Indonesia. Hutan
mangrove Nusa Lembongan ini dijadikan sebagai destinasi objek pariwisata mangrove di Provinsi
Bali. Berdasarkan hasil informasi dari Dinas Kehutanan Provinsi Bali dengan bantuan Dinas
Kehutanan setempat mencatat bahwa hutan Mangrove pada Nusa Lembongan tahun 2000 sebesar
202 ha. Daya tarik ekowisata pada Nusa Lembongan ini cukup berkembang tiap tahunnya sehingga
pelestarian dari hutan mangrove ini sangat diperhatikan oleh pemerintahan setempat. Menurut
Lumaksono, dkk (2012), sektor pariwisata memegang peranan penting dalam perekonomian
Indonesia, baik sebagai salah satu sumber penerimaan devisa maupun penciptaan lapangan kerja
serta kesempatan berusaha.
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek,
daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak
langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji (Lilesand dan Keifer, 1990).
Pemanfaatan penginderaan jauh dapat digunakan untuk identifikasi area luasan tutupan lahan yang
ada di permukaan bumi seperti tutupan lahan hutan mangrove. Dengan hasil citra rekaman satelit
maka dengan menggunakan algoritma tertentu maka dapat diproses ke tahap lebih lanjut.
Platform Google Earth Engine (GEE) merupakan suatu program dengan sistem cloud
computing yang dapat digunakan untuk mengolah data citra satelit yang ada. GEE pada penelitian
ini digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan area luasan tutupan lahan mangrove pada daerah
Nusa Lembongan yang diteliti mulai tahun 2000-2021. Dalam pengolahan citra menggunakan
GEE ini adalah Application Programming Interface (API) yang tersedia untuk JavaScript dan
Python.

I-1
I.2 Perumusan Kerja Praktik
Berdasarkan uraian latar belakang kerja praktik diatas, dapat dirumuskan permasalahan
yang dikaji dalam kerja praktik adalah:
1. Bagaimana perubahan luasan hutan mangrove dari tahun 2000-2021 di Nusa
Lembongan?
2. Bagaimana metode dan tahapan yang digunakan untuk identifikasi perubahan luasan
hutan mangrove di Nusa Lembongan?
3. Adakah faktor penyebab adanya perubahan luasan mangrove di Nusa Lembongan
tahun 2000-2021?
I.3 Tujuan dan Manfaat Kerja Praktik
Tujuan pelaksanaan Kerja Praktik pada instansi atau perusahaan adalah:
1. Mengetahui seberapa luas perubahan hutan mangrove pada tahun 2000-2021yang
ada di Nusa Lembongan.
2. Mengetahui metode dan tahapan apa saja yang digunakan dalam hal melakukan
identifikasi perubahan luasan hutan Mangrove di Nusa Lembongan.
3. Dengan mengetahui adanya perubahan luasan hutan mangrove di Nusa Lembongan
maka dapat dilakukan analisa faktor penyebab dari perubahan mangrove tersebut.
Manfaat pelaksanaan Kerja Praktik pada instansi atau perusahaan adalah:
1. Segi Keilmuan
a. Pemahaman mengenai pemanfaatan penginderaan jauh dalam segi perekayasaan
tutupan lahan.
b. Pemahaman terkait penggunaan Google Earth Engine dalam pengolahan citra digital
dengan memanfaatkan algoritma programing yang tersedia.
2. Segi Kerekayasaan
a. Dapat menghasilkan peta perubahan tutupan area mangrove di kawasan Nusa
Lembongan per tahunnya.
b. Dapat menghasilkan script yang dapat dipergunakan dalam pengolahan penginderaan
jauh dengan data citra satelit.

I-2
I.4 Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktik
Penulisan laporan dilakukan secara sistematika dengan susunan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat serta sistematika
penulisan laporan dari kerja praktik yang dilakukan.
BAB II TINJAUAN UMUM LEMBAGA
Bab ini berisi mengenai Kantah BPN Salatiga mulai dari keadaan umum, visi dan misi,
sejarah, kedudukan, tugas dan fungsi serta struktur organisasi Pusat Pengembangan
Sumberdaya Wilayah Badan Riset dan Inovasi Nasional (PTPSW-BRIN).
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan mengenai dasar-dasar teori atau landasan teoritis yang sesuai dengan
pelakasanaan pekerjaan di Pusat Pengembangan Sumberdaya Wilayah Badan Riset dan
Inovasi Nasional (PTPSW-BRIN).
BAB IV TAHAPAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK
Pada bab ini dijelaskan mengenai pengenalan alat dan data dan tahapan pemrosesan data.

BAB V HASIL DAN ANALISIS


Bab ini berisi analisis hasil dari kegiatan yang dijelaskan pada bab sebelumnya.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini berisi analisis hasil dari kegiatan yang dijelaskan pada bab sebelumnya dan berisi
saran untuk penyusunan dan penulisan Laporan Kerja Praktik.

I-3

Anda mungkin juga menyukai