Anda di halaman 1dari 9

ESAI ILMIAH

Medical olympiade for school

MRC BEM KM FK UNAND

Subtema :
Inovasi terbaru untuk menyampaikan kepada masyarakat akan pentingnya PHBS

INTERVENSI PODCAST TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


PADA MASYARAKAT : SEBUAH INOVASI BARU DI ERA MILENIAL DEMI
TERWUJUDNYA INDONESIA EMAS 2045

Oleh : Chealsy Florentina Balqis

SMA NEGERI 1 BUKITTINGGI


2020
INTERVENSI PODCAST TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN
SEHAT PADA MASYARAKAT : SEBUAH INOVASI BARU DI ERA
MILENIAL DEMI TERWUJUDNYA INDONESIA EMAS 2045
Chealsy Florentina Balqis

PENDAHULUAN

Sustainable Development Goals (SDG’s) merupakan 17 tujuan yang terdiri


dari 169 target spesifik yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
dalam mencapai suatu pembangunan yang berkelanjutan, dimana tujuan ini dibuat
untuk mengatasi berbagai tantangan global yang sedang dihadapi dunia. Beberapa
diantaranya adalah : kemiskinan, ketidaksetaraan gender, iklim, degradasi
lingkungan, perdamaian dunia, dan salah satu yang terpenting yaitu kesehatan.
Tujuan SDG’s yang berada pada point ke-3 “Good health and well being”, dimana
kualitas kesehatan merupakan kunci untuk menjamin kehidupan yang sehat dan
mendorong kesejahteraan bagi semua orang.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) merupakan sebuah program pemerintah yang ada di bawah koordinasi
Kementrian Kesehatan dalam upaya berbagi pengalaman mengenai perilaku hidup
sehat yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang
menjadikan seseorang atau kelompok masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
di bidang kesehatan. Tujuan dari program ini adalah mengajak masyarakat
sebanyak mungkin mengambil peran untuk meningkatkan kualitas kesehatan.2
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan penerapan PHBS yang benar di
kalangan masyarakat, melalui proses penyadartahuan atas apa saja yang patut
dilakukan untuk kesehatan diri sendiri sehingga menjadikan perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) sebagi salah satu bentuk kontribusi terhadap diri sendiri, negara,
dan dunia.

Penerapan PHBS yang benar memiliki manfaat yang lebih luas. Penelitian
menunjukkan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat dapat meminimalisir masalah
kesehatan.2 Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki angka penyakit

1
menular tertinggi, penerapan PHBS ini tentunya dapat mencegah penyakit menular
seperti tuberculosis, demam tiphoid, dan yang terbaru Covid 19.3,4,5 Penyakit tidak
menular seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung dan kanker juga dipengaruhi oleh
perilaku hidup bersih dan sehat seseorang.6,7 Maka dari itu PHBS tentunya
diharapkan sebagai pencegah penularan penyakit (health preventive behavior) dan
melindungi masyarakat dari penyakit (health protective behavior).8 Potensi
pencegahan dan perlindungan ini tentunya dapat meningkatkan angka harapan
hidup karena dapat mencegah penyakit dengan tingkat kematian tinggi, sehingga
pada tingkat lanjut penerapan PHBS yang tepat dapat meminimalisir angka
kematian yang disebabkan oleh penyakit menular dan penyakit tidak menular.9

Saat ini kesadaran akan pentingnya PHBS di kalangan masyarakat sangat


rendah, dilihat dari aktivitas sehari-hari yang masih mengesampingkan perilaku
hidup bersih dan sehat sehingga menciptakan kualitas kesehatan yang rendah. Hal
ini tentunya akan berdampak buruk jika kesadaran terhadap PHBS tidak membaik
seiring berjalannya waktu, maka dari itu harus ada upaya untuk mengedukasi
masyarakat mengenai betapa pentingnya PHBS dan manfaat apa yang akan
diperoleh jika PHBS ini sudah dijalankan dengan benar. Meskipun pemerintah
sudah memiliki program PHBS seperti gerakan masyarakat sehat (Germas) dan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), program ini pada dasarnya belum
cukup efektif untuk mengubah perilaku masyarakat, hal ini dikarenakan
penyampaian yang kurang menarik.10 Selain itu, keadaan ekonomi masyarakat
Indonesia yang belum merata menyebabkan masyarakat lebih memfokuskan
kegiatan mereka untuk perekonomian daripada mengikuti kegiatan kesehatan,
terlebih di masa pandemi seperti sekarang. Faktor lain yang menyebabkan program
pemerintah ini belum efektif adalah pemerintah masih sulit menjangkau seluruh
wilayah yang ada di Indonesia, hal ini menyebabkan edukasi masyarakat yang tidak
merata. Maka dari itu dibutuhkan sebuah metode baru pengenalan PHBS kepada
masyarakat yang dapat dilakukan masyarakat bersamaan dengan kegiatan lain,
sehingga masyarakat tidak lagi mengesampingkan edukasi kesehatan dari
pemerintah dan dibutuhkan metode yang mampu menjangkau masyarakat secara
luas agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan.

2
Kualitas kesehatan yang tinggi jika dikaji lebih lanjut juga berdampak pada
meningkatnya kualitas ekonomi. Hasil penelitian mengenai hubungan kesehatan
dan kekayaan telah banyak didokumentasikan dan menunjukkan hasil bahwa
bangsa yang memiliki tingkat kesehatan yang baik secara umum memiliki ekonomi
yang baik, karena perbaikan kualitas kesehatan dapat meningkatkan produktifitas
tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung. 11

Berdasarkan pemaparan diatas diperlukan golongan yang dapat


menghubungkan masyarakat satu sama lain agar penyampaian edukasi kepada
masyarakat menjadi efektif, dimana hal ini sangat tepat bila ditujukan kepada
milenial. Melihat perkembangan teknologi yang semakin pesat seperti smartphone,
media sosial, dan platform komunikasi memberi peluang bagi generasi milenial
untuk mengambil peran penting dalam upaya peningkatan kulitas kesehatan. Jika
generasi milenial sudah mampu menerapkan PHBS secara benar, hal ini tentunya
akan menambah peluang besar terwujudnya Indonesia emas 2045 dimana tujuannya
adalah mampu bersaing dengan bangsa lain dan menyelesaikan masalah
kebangsaan.12 Agar dapat mencapai tujuan tersebut tentunya Indonesia
membutuhkan bangsa yang sehat, maka dari itu penerapan PHBS di masyarakat
terutama pada milenial sangat dibutuhkan agar dapat mencapai kualitas kesehatan
yang tinggi, karena kualitas kesehatan yang tinggi merupakan unsur penting dalam
upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dipengaruhi oleh
perilaku masyarakat. Selain itu kualitas kesehatan yang baik akan berbanding lurus
dengan kualitas pendidikan, sehingga potensi untuk mewujudkan Indonesia emas
2045 akan semakin tinggi, sebagai calon penerus bangsa milenial harus menjadi
pionir dalam proses perjuangan, pembaharuan dan pembangunan bangsa .12,15 oleh
karena itu, penulis mengusulkan metode promosi kesehatan baru berbasis audio
yaitu Podcast. Metode ini diharapkan mampu memengaruhi perilaku masyarakat
agar secara sadar dapat menerapkan PHBS dalam kesehariannya.

3
PEMBAHASAN

Podcast merupakan siaran audio yang disampaikan secara monolog ataupun


dialog yang sedang diminati masyarakat khususnya milenial. Hasil menunjukkan
bahwa pendengar podcast terutama di Indonesia didominasi oleh usia 20-25 tahun
yaitu sebesar 42,12 %, hasil ini berhasil mematahkan sterotipe bahwa milenial lebih
menyukai hal-hal visual.13 Selain itu, podcast dianggap suatu media yang memiliki
fleksibelitas waktu karena dapat didengar kapan saja sehingga bisa dilakukan
bersamaan dengan kegiatan lain dan mampu menjangkau masyarakat secara luas.
Hal ini tentu dapat menjadikan podcast sebagai inovasi baru untuk memberi tahu
masyarakat (health promotion behavior) akan pentingnya PHBS.8,10

Seperti yang telah diketahui podcast dapat berupa monolog dan dialog, agar
promosi kesehatan mengenai PHBS dapat efektif, kedua jenis podcast ini harus
disebarkan secara berdampingan. Penyiaran podcast monolog yang berisi informasi
seputar PHBS serta penjelasan pentingnya penerapan PHBS dalam kehidupan,
kemudian didukung dengan podcast dialog yang akan menyiarkan wawancara
langsung bersama narasumber ataupun beberapa orang yang pernah terdampak
akibat tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini tentunya akan
menciptakan sebuah komunikasi kesehatan secara tidak langsung dengan
masyarakat, dengan adanya komunikasi ini menafsirkan berbagai informasi dan
menjawab pertanyaan masyarakat tentang bagaimana PHBS yang benar melalui
gagasan podcast.14

Komunikasi yang akan diberikan podcast ini merupakan suatu proses


rangsangan stimulus dalam bentuk bahasa untuk mempengaruhi perilaku manusia,
pada podcast nantinya akan ditemukan pondasi teoretis yakni pemikiran
mengelompok dalam beberapa pendekatan, yaitu positivistik, interpretif kritis, dan
pendekatan budaya. Jelas nantinya jawaban yang akan ditemukan oleh masyarakat
mengenai masalah kesehatan bukan sekedar memperbaiki masalah fisik seperti
pada pendekatan PHBS secara biomedis, tetapi juga dalam banyak kasus kesehatan
ternyata melibatkan kompleksitas kebutuhan, motivasi dan prioritas individu.
Sehingga masyarakat akan cenderung lebih melibatkan hal ini pada kostruksi sosial.

4
Jika podcast digunakan sebagai metode pendekatan kesehatan maka masyarakat
nantinya akan mampu memaknai pentingnya PHBS dalam kesehatan dan
kehidupan.15

Dengan adanya podcast secara dialog tentunya menciptakan sebuah pesan


dari narasumber sehingga terjadi proses menyerap dan menerima oleh masyarakat
kemudian memunculkan kesadaran dengan sendirinya. Dalam teori ilmu
komunikasi bahwa individu mencari dan memproses informasi yang sesuai agar
mereka sampai pada keputusan yang logis dan penuh kesadaran diri, dengan adanya
pengalaman dari narasumber, masyarakat akan mendapatkan keadaan yang
mungkin sesuai dengan kondisinya. Berdasarkan ilmu psikologi bahwa manusia
dipandang sebagai naive scientist yang menemukan perilaku dan keadaannya
melalui proses yang dimiliki orang lain. 16,17 Pengalaman personal yang terkait fisik
dan perubahan fungsional tubuh narasumber yang pernah terdampak beserta
interpetasinya terhadap perubahan yang harus dilakukan memainkan peran utama
dalam menentukan perilaku yang akan dipilih untuk memelihara kesehatan dan
menerapkan PHBS oleh masyarakat yang mendengarkan podcast.18 Sehingga
podcast dapat menjadi tiga komponen penting dalam kesehatan,yaitu sebagai
preventif health behavior, health promotion behavior, dan health protective
behavior.8

PENUTUP

Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi kesehatan dengan


melakukan pendekatan pada semua aspek menyangkut masyarakat dan tidak hanya
dari sudut pandang medis dapat menimbulkan kesadaran dan perubahan perilaku
masyarakat. Melalui metode podcast yang akan memberikan informasi dan
pengalaman dari individu lain mengenai pentingnya PHBS secara audio akan
membuat masyarakat lebih memaknai PHBS dan kualitas kesehatan.

Meskipun promosi kesehatan secara visual terus berkembang, akan tetapi


metode podcast secara audio ini mampu menyatu dengan sudut pandang

5
masyarakat secara umum dan memiliki fleksibelitas waktu yang menyebabkan
masyarakat tidak perlu merasa membuang waktu untuk memperoleh edukasi.

Saran

Inovasi baru yang diusulkan dalam karya ilmiah ini memiliki potensi besar
untuk mengedukasi masyarakat akan pentinganya PHBS sehingga masyarakat akan
memiliki pola hidup yang lebih sehat serta memungkinkan menekan angka
morbiditas dan mortalitas di Indonesia. Gagasan ilmiah ini juga aplikatif dan sangat
mungkin untuk dikembangkan di Indonesia. Sehingga penulis mengusulkan untuk
diadakan kajian mengenai penerapan podcast sebagai bentuk suara baru promosi
kesehatan akan pentingnya PHBS di Indonesia, sebagai upaya meningkatkan
kualitas kesehatan demi terwujudnya Indonesia emas 2045

6
DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. 2015. Suistainable Development Goals


(SDG’s). Diakses 27 September 2020.
2. Kementrian Kesehatan. 2019. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Diakses 27 September 2020.
3. Sánchez, CC. Enfermedades infecciosas relacionadas con el agua en el Perú
[Infectious diseases related to water in Peru]. Rev Peru Med Exp Salud
Publica. 2018 Apr-Jun;35(2):309-316. Spanish.
4. Wang, Z., Lapinski, M., Quilliam, E., Jaykus, LA., Fraser, A. The effect of
hand-hygiene interventions on infectious disease-associated absenteeism in
elementary schools: A systematic literature review. Am J Infect Control.
2017 Jun 1;45(6):682-689.
5. Chard, AN., Trinies, V., Moss, DM., Chang, HH., Doumbia, S., Lammie,
P.J. Freeman MC. The impact of school water, sanitation, and hygiene
improvements on infectious disease using serum antibody detection. PLoS
Negl Trop Dis. 2018 Apr 16;12(4):e0006418.
6. Li,Y., Schoufour, J., Wang,D.D., Dhana, K., Pan, A., Liu, X., et al. Healthy
lifestyle and life expectancy free of cancer, cardiovascular disease, and type
2 diabetes: prospective cohort study. BMJ. 2020 Jan 8;368:l6669.
7. González-Gross, M., Meléndez, A. Sedentarism, active lifestyle and sport:
Impact on health and obesity prevention. Nutr Hosp. 2013 Sep;28 Suppl
5:89-98.
8. Adliyani, Zara, O.N. 2015. Pengaruh perilaku individu terhadap hidup
sehat. Majority. Lampung.
9. Li, Y., Pan, A., Wang, D.D., Liu, X., Dhana, K., Franco, O.H. Impact of
Healthy Lifestyle Factors on Life Expectancies in the US Population.
Circulation. 2018 Jul 24;138(4):345-355.
10. Kementrian Kesehatan. 2019. Promosi Kesehatan (Promkes). Diakses 27
September 2020.

7
11. Halıcı-Tülüce, N.S., Doğan, İ, Dumrul, C. Is income relevant for health
expenditure and economic growth nexus? Int J Health Econ Manag. 2016
Mar;16(1):23-49.
12. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Indonesia Emas 2045.
Diakses 28 September 2020.
13. Fadilah, efi., Yudhapramesti, Pandan., Aristi, Nindi. 2017. Podcast sebagai
alternatif distribusi konten audio. Unpad jurnal. Bandung.
14. Junaedi, Fajar. 2018. Komuikasi kesehatan. Jakarta : Prenadamedia.
15. Kementrian Komunikasi dan Informatika. 2018. Generasi Milenial. Diakses
28 September 2020.
16. Widyati, Aris. 2019. Perilaku Kesehatan (Health Behavior). Yogyakarta :
Universitas Sanata Dharma.
17. Zaman, R., Hankir, A., Jemni, M. Lifestyle Factors and Mental Health.
Psychiatr Danub. 2019 Sep;31(Suppl 3):217-220.
18. Werder, O. Toward a humanistic model in health communication. Glob
Health Promot. 2019 Mar;26(1):33-40. Epub 2017 Mar 29.
19. Chin, A., Helman, A., Chan, T.M. Podcast Use in Undergraduate Medical
Education. Cureus. 2017 Dec 9;9(12):e1930.

Anda mungkin juga menyukai