Anda di halaman 1dari 12

PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

DI IPDN KAMPUS SULAWESI SELATAN


BUILDING AND ENVIRONMENT SETUP
AT IPDN SOUTH SULAWESI CAMPUS

Ihsan Suciawan Nawir1


Young expert planner, IPDN Kampus Sulawesi Selatan, Gowa
Surel: ihsannawir@gmail.com;

ABSTRAK
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi yang merupakan
sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri yang menyelenggarakan Pendidikan
tinggi kepamongprajaan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah pasal 376 menyebutkan bahwa untuk pembinaan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, kementerian menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kepamongprajaan.
Pendidikan kepamongprajaan merupakan basic untuk mencetak kader pemerintahan dalam negeri
dengan Pendidikan yang kurikulumnya menerapkan kombinasi antara pengajaran, pelatihan dan
pengasuhan.Pembangunan IPDN Kampus Sulawesi Selatan merupakan salah satu cara yang akan
memberikan stimulasi terhadap peningkatan iklim investasi dan perkembangan dunia usaha yang
akan bermuara pada perkembangan ekonomi daerah. Adanya IPDN Kampus Sulawesi Selatan akan
memberikan dampak yang luas pada pertumbuhan ekonomi daerah melalui masuknya investasi
dan menambah lapangan kerja serta dampak ikutan (multiplier effect) lainnya. Pengembangan
IPDN Kampus Sulawesi Selatan juga dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan kosong sesuai
dengan penataan ruang, pengelolaan lingkungan dan memperkecil potensi gejolak sosial sebagai
akibat dari kegiatan pembangunan yang dilaksanakan. Pengembangan IPDN Kampus Sulawesi
Selatan diharapkan akan dapat mendorong peningkatan perkembangan sektor-sektor ekonomi
lainnya di sekitar dan sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi baru. Pendekatan penataan ini
memanfaatkan lingkungan binaan yang dimiliki oleh kampus IPDN Sulsel Sendiri. Hasil kajian ini
berupa panduan rancangan kawasan seperti: path ways, nodes, landmark, signage, konsep Ruang
Terbuka Hijau (RTH), dan penanganan persampahan.
Kata kunci: Penataan, Bangunan, Lingkungan

ABSTRACT
The Institute of Domestic Administration (IPDN) is a Higher Education Institution which is an
official school under the auspices of the Ministry of Home Affairs which organizes civil service
higher education as mandated in Law number 23 of 2014 concerning Regional Government
article 376 which states that for the development of the implementation of Regional Government,
the ministry provide civil service education and training. Civil service education is the basis for
producing domestic government cadres with education whose curriculum applies a combination of
teaching, training and parenting. The development of IPDN South Sulawesi Campus is one way that
will provide stimulation to the improvement of the investment climate and the development of the
business world which will lead to economic development. area. The existence of IPDN South Sulawesi
Campus will have a broad impact on regional economic growth through the entry of investment and
increase employment as well as other multiplier effects. The development of IPDN South Sulawesi
Campus can also optimize the use of vacant land in accordance with spatial planning, environmental
management and minimize the potential for social unrest as a result of the development activities

31
carried out. The development of IPDN South Sulawesi Campus is expected to be able to encourage
the development of other economic sectors in the vicinity and as a supporter of new economic
growth. This structuring approach utilizes the built environment owned by the IPDN South Sulawesi
campus itself. The results of this study are in the form of area design guidelines such as: path ways,
nodes, landmarks, signage, the concept of Green Open Space (RTH), and waste management.
Keywords: Arrangement, Building, Environment

PENDAHULUAN c. Melaksanakan kerja sama dengan berba-


IPDN Kampus Daerah merupakan gai unsur di dalam maupun luar negeri;
satuan Kerja pada Kementerian Dalam Negeri d. Mengembangkan kurikulum pendidikan
sehingga merupakan bagian yang tidak kepamongprajaan berbasis kompetensi;
terpisahkan untuk diberikan fasilitas layanan e. Meningkatkan kemampuan tenaga
dalam urusan perkantoran. Diantara komponen pendidik dan kependidiakn sesuai
Kementerian Dalam Negeri IPDN merupkan tuntuan kebutuhan;
urutan pertama dengan jumlah ASN yang f. Mengembangkan infrastruktur dansarana
kurang lebih 200 orang dan jumlah barang milik pendidikan yang memungkinkan
negera terbanyak. Untuk memberikan fasilitasi terselenggaranya proses pembelajaran
layanan perkantoran tentunya dalam rancangan secara optimal;
anggaran pada Rencana Kerja Tahunan yang g. Mengembangkan kepribadian dan karak-
di dukung dengan Kerangka Rincian Output ter pendidik, tenaga kependidikan dan
Layanan Perkantoran dan Komponen peserta didik;
Sebagaimana diketahui bahwa luas lahan h. Meningkatkan mutu dan kinerja
pembangunan kampus IPDN di Kampili seluas 14 penyelenggaraan pendidikan yang
hektare, terdiri atas gedung perkuliahan asrama mengarah pada pemenuhan standar mutu
praja putra, gedung menza dan asrama praja putri. pendidikan tinggi nasional berbasis
Kampus IPDN Sul-Sel akan menampung 600 teknologi informasi dan komunikasi
calon praja ini menggunakan anggaran sebesar Tujuan IPDN Kampus Sulawes selatan
Rp180 miliar untuk kedua tahap pembangunan adalah:
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan a. menghasilkan kader aparatur pemerintah
Belanja Negara (APBN), Pembangunan kampus pusat dan daerah yang profesional,
IPDN Kampus Sulawesi Selatan meliputi ruang berkepribadian dan berkarakter;
kelas, asrama praja, gedung perkantoran, sarana b. memberikan kontribusi pemikiran ke-
ibadah, dan sarana olahraga. pada penyelenggaraan pemerintahan
Visi IPDN Kampus Sulawesi selatan adalah pusat dan daerah dalamhal perumusan
“Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan Terper- kebijakan pemerintah; dan
caya dalam Menghasilkan Kader Pemerintahan c. memberikan kontribusi bagi pengem-
yang Berkompetensi, Berkarakter dan Berkepri- bangan ilmu pemerintahan.
badian”. sedangkan
Misi IPDN Kampus Sulawesi Selatan Perencanaan IPDN Kampus Sulawesi
selatan adalah
a. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan a. Perencanaan IPDN terdiri atas Rencana
pengabdian pada masyarakat; Pengembangan Jangka Panjang, Rencana
b. Mengembangkan pendidikan akademik, Strategis dan Rencana Operasional.
vokasi dan profesi berbasis teoritis,
legalistis dan empiris;

32
b. Rencana Pengembangan Jangka Pan- data meliputi penelaahan mengenai maksud dan
jang IPDN memuat rencana dan tujuan pengumpulan data, klasifikasi data yang
pengembangan 25 (dua puluh lima) tahun. akan dikumpulkan, perencanaan detail survei,
c. Rencana Strategis IPDN memuat penentuan lokasi dan waktu pengumpulan
rencana dan program pengembangan 5 data dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar
(lima) tahun. pengumpulan data yang akan dilakukan menjadi
d. Rencana Operasional IPDN merupakan efektif dan efisien.
penjabaran dari Rencana Strategis yang a. Persiapan Survei
memuat program dan kegiatan selama 1 Persiapan survei ini dilakukan untuk
(satu) tahun. merencanakan secara detail pelaksanaan survei
e. Ketentuan mengenai Rencana yang berkaitan dengan:
Pengembangan Jangka Panjang, Rencana • Pemilihan metoda survei;
Strategis dan Rencana Operasional • Penyiapan formulir survei sesuai dengan
metoda survei yang digunakan;
METODE • Penyiapan sumber daya survei dan
Ada tiga tahap dalam pengembangan penyusunan jadwal pelaksanaan survei.
IPDN Kampus Sulawesi Selatan yaitu tahap
b. Kebutuhan Data Awal
perencanaan, tahap pembangunan dan tahap
Data sekunder yang diperlukan untuk
pengelolaan sebagai berikut:
melakukan perencanaan Kajian IPDN Prov.
1. Tahap perencanaan terdiri dari Sulawesi Selatan antara lain terdiri dari:
penyusunan master plan, studi atau
• Data kebijakan-kebijakan dan peraturan-
kajian lokasi (studi kelayakan/FS), studi
peraturan terkait mengenai Kawasan
atau kajian kelayakan lingkungan dan
IPDN Sulawesi Selatan
Detail Enginering Design (DED).
• Data gambaran wilayah studi, yang
2. Tahap Pembangunan terdiri dari pembe-
meliputi data tata ruang dan peruntukan
basan lahan dan pembangunan fisik.
lahan;
3. Tahap Pengelolaan terdiri dari penentuan
• Data-data IPDN Sulawesi Selatan yang
kelembagaan, penyusunan pembagian
telah ada di Gowa
peran/kewajiban pengelola IPDN Kampus
• Data eksisting, yang merangkum data-
Sulawesi Selatan dalam melaksanakan
data mengenai kondisi tapak lokasi;
kegiatan usaha IPDN Kampus Sulawesi
Selatan. Data-data primer yang diperlukan dalam
perencanaan tapak Kawasan IPDN Sulawesi
Mempertimbangkan bahwa ketersediaan
Selatan:
Gedung dan Bangunan yang mencukupi bagi
operasional IPDN Kampus Sulawesi Selatan • Survei identifikasi & Kawasan IPDN
merupakan hal yang penting dan strategis Sulawesi Selatan dan Lingkungan sekitar;
serta untuk melengkapi tahapan perencanaan • Survei topografi pada area makro yang
dalam mempersiapkan IPDN Kampus Sulawesi ditunjuk sebagai lokasi pembangunan
Selatan yang lebih matang, maka pada tahun Kawasan IPDN Sulawesi Selatan.
2021 perlu dilakukan penyusunan Kajian c. Kebutuhan Penyusunan Penataan Bangunan
Infrastruktur Sektor Gedung dan Bangunan di dan Lingkungan.
IPDN Kampus Sulawesi Selatan. Data dan informasi yang dibutuhkan
Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan dalam kegiatan penyusunan Kajian IPDN
data, baik data dari sumber sekunder (instansi Sulawesi Selatan ini haruslah terukur baik
terkait) maupun data primer yang diperoleh dari kualitas, kuantitas ataupun dimensi masing-
survei di lapangan. Perancangan pengumpulan masing objek/komponen pembentuk ruang.

33
Dalam tahap pengumpulan data, akan 5) Data dan informasi disusun dan disajikan
dikumpulkan data-data sebagai berikut: dalam bentuk peta, diagram, tabel
1) Karakteristik Fisik dasar, yang meliputi statistik, termasuk gambar visual kondisi
keadaan topografi, geologi, hidrologi, lingkungan kawasan IPDN Sulawesi
dan klimatologi. Selatan yang menunjang perencanaan
2) Data mengenai aspek Pengelolaan Kawasan IPDN Sulawesi Selatan.
sebagai bahan evaluasi kebijaksanaan Identifikasi tersebut harus pula tampak
kependudukan yang telah ditetapkan secara jelas dalam peta dilengkapi
dalam rencana induk, data ini meliputi: dengan wilayah administrasi hingga ke
• Data jumlah Pendidik pada batas Kawasan, baik diterapkan dalam
perencanaan 5 tahun terakhir. peta dengan skala 1 : 5000 atau skala
• Data distribusi jumlah Pendidik menyusuaikan dengan tingkat ketelitian
menurut ukuran umur, agama, data maupun visualisasi digital Metoda
diuraikan dalam unit data kawasan Pengumpulan Data.
perencanaan dalam wilayah admini- Pengumpulan data dilakukan dengan dua
stratif terkecil untuk lima tahun. cara yakni survei sekunder dan survei primer.
• Data Staf dan Karyawan berdasarkan Adapun metoda pelaksanaan survei tersebut
usia kerja untuk seluruh kawasan dijelaskan sebagai berikut:
perencanaan lima tahun terakhir. a. Survei Data Sekunder
• Data distribusi jenis struktur tenaga Survei sekunder dilakukan dengan
kerja diuraikan dalam unit untuk mendatangi instansi terkait untuk meminta
lima tahun terakhir, data tersebut sejumlah dokumentasi data dari institusi
disajikan dalam bentuk tabel. pengelola sistem IPDN Sulawesi Selatanyang
3) Data mengenai Rencana Tindak meliputi: ada saat ini, perencana tata ruang, dan sejumlah
• Intensitas bangunan (KDB, KLB, instansi lain yang dapat menyediakan data yang
KDH). berkaitan dengan pelaksanaan studi.
• Bentuk dan arsitektur bangunan,
• Pemanfaatan bangunan, b. Survei Data Primer
• Bangunan khusus, Survei Topografi
• Wajah Kawasan (node, landmark, dll), Survei topografi dan survei geoteknik
• Daya tarik lingkungan dalam studi ini dimaksudkan untuk mengetahui
4) Data jaringan jalan yang menggambarkan kondisi umum lahan tapak kawasan IPDN
pola dan kualitas sirkulasi di lingkup Sulawesi Selatan terpilih. Secara lebih rinci,
sekitar kawasan IPDN Sulawesi Selatan informasi yang ingin diperoleh dari kegiatan
yang meliputi: survei ini adalah:
• Panjang dan lebar jalan menurut • Ketersediaan lahan yang memungkinkan
fungsinya. untuk pengembangan
• Jenis dan kondisi perkerasan jalan. • Kondisi dan kekuatan lahan
• Kondisi jalan dan fasilitas lainnya • Kontur lokasi Kawasan IPDN Sulawesi
seperti saluran air limbah saluran Selatan
pengeringan dan lain-lain. • Kondisi prasarana berupa jalan akses
• Kelengkapan jalan; parkir, dan Taman eksisting
• Fasilitas Pendukung Lainnya
• Pola Pergerakan, Sirkulasi dalam dan
Luar Kawasan, parkir dan lain-lain.

34
HASIL DAN PEMBAHASAN a. Penataan sistem penyelenggaraan
1.
Rencana Strategis, Rencana Induk pendidikan meliputi jenis pendidikan,
Pengembangan Dan Indikator Kinerja pola pendidikan, kurikulum dan
Utama IPDN organisasi penyelenggaraan pendidikan,
tenaga kependidikan; dan peserta didik
Rencana Strategis IPDN merupakan yang diharapkan selesai pada akhir
penjabaran dari visi dan misi IPDN yang tahun 2009; dan (b) Pembangunan
dirumuskan dalam perencanaan program untuk sarana dan prasarana kampus
pengembangan tri dharma perguruan tinggi daerah (tahun 2013 sudah selesai).
dan sumber daya pendukungnya dalam rangka Implementasi rencana pengembangan
mewujudkan akuntabilitas penyelenggaraan IPDN berdasarkan permendagri 892.1-
institut. Tugas pokok IPDN adalah 48/2009, dengan fokus prioritas
melaksanakan program pendidikan akademik dua bidang: Pengembangan sistim
dan/atau profesi di bidang kepamongprajaan, pendidikan dan pengembangan sarana
dengan fungsi: (1) Pelaksanaaan dan prasarana. Pengembangan sistim
pengembangan pendidikan akademik dan/atau pendidikan yang terbagi dalam empat
profesi; (2) Pelaksanaan kegiatan penelitian, sub bidang yaitu: Bidang pendidikan
baik dalam proses pengembangan ilmu, dan kemahasiswaan: (1) Pendidikan
pendidikan dan pengajaran, maupun pengabdian yang berkualitas dengan standar yang
kepada masyarakat; (3) Pelaksanaan pengkajian relevan dengan kepentingan masyarakat;
ilmu dan masalah-masalah pemerintahan; (4) (2) Keterbatasan sumberdaya untuk
Pemberian saran dan pertimbangan kepada penyelenggaraan pendidikan yang
menteri dalam negeri dari aspek akademis berkualitas; (3) Pengembangan soft skill 
terhadap penyelenggaraan pemerintahan praja untuk meningkatkan daya saing
dan otonomi daerah; dan (5) Penatausahaan lulusan di masyarakat; dan (4) Peran
penyelenggaraan pendidikan. alumni untuk meningkatkan networking.
b. Bidang penelitian: Pengembangan
relevansi penelitian untuk mendukung
peningkatan kualitas pendidikan dan
pengabdian kepada masyarakat termasuk
IPDN sebagai lembaga yang dapat
memberikan rekomendasi-rekomendasi
kepada departemen dalam negeri
terkait permasalahan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan.
c. Bidang pengabdian kepada masyarakat:
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang berkualitas yang didukung dengan
kegiatan penelitian yang dapat menjadi
sarana belajar praja yang efektif serta
Gambar. 1 Peta Deliniasi Kawasan sarana untuk ikut memberdayakan
Sumber: Digitasi Penulis masyarakat.
Arah kebijakan IPDN dalam penyeleng- d. Bidang kerjasama institusional:
garaan pendidikan tinggi kepamongprajaan Efektivitas kerjasama dengan pihak
di lingkungan Kementerian Dalam Negeri pemerintah, pemerintah daerah, swasta
merupakan implementasi: Peraturan Presiden dan instansi lain serta termasuk institusi
Nomor 1 Tahun 2009 yaitu: dengan fokus bidang: di luar negeri, untuk mendukung

35
perkembangan organisasi institut ketersediaan layanan publik, dan
pemerintahan dalam negeri. Pembuatan master plan pengembangan
e. Pengembangan sarana dan prasarana, kampus IPDN.
antara lain: Pengembangan laborato- Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan
rium: (1) Profil/studio teknis ukuran keberhasilan dari pencapaian tujuan
pemerintahan nasional, provinsi, daerah, dan sasaran strategis organisasi. Tujuan IKU
kabupaten/kota, kecamatan, desa/ untuk memperoleh informasi kinerja penting
kelurahan; (2) Sarana dan prasarana agro dan diperlukan dalam menyelenggarakan 
foresty (hutan nasional); (3) Sarana dan manajemen kinerja secara baik dan untuk
prasarana pertanian terpadu (pertanian, memperoleh ukuran keberhasilan.
peternakan, perikanan dan perkebunan); Sasaran IPDN : tersedianya  kader aparatur
(4) Studio teknis tehnologi tepat guna pemerintahan dalam negeri yang profesional
(TTG); dan (5) Pertanian dengan pola dan berkualitas pada derajat program vokasi,
green house. akademik dan profesi.
f. Pengembangan perpustakaan: E-library
atau digital library dengan cakupan a. IKU 1: persentase lulusan pendidikan
cakupan e-library meliputi beberapa kader program vokasi, akademik dan
aspek, diantaranya pengadaan materi kepamongprajaan dengan predikat
atau content digital, penyusunan “dengan pujian” atau “cum laude”
catalog, dan pengarsipan, pengembangan b. IKU 2: persentase peningkatan rata-rata
sistim aplikasi, penyelenggaraan sistim nilai pendidikan (pengajaran, pelatihan
komunikasi data, serta pemeliharaan dan dan pengasuhan) program vokasi,
pembaharuan data dalam jangka panjang. akademik dan profesi kepamongprajaan
g. Pengembangan pusat informasi (e-cam- c. IKU 3: jumlah kegiatan penelitian dan
pus): (1) pengembangan infrastruktur, pengkajian dosen
yang meliputi: pembangunan jaringan d. IKU 4: jumlah kegiatan pengabdian
(fully network) dalam bentuk wire, masyarakat
wireless, voice, data dan hotspot, pemba- e. IKU 5: jumlah kegiatan pembinaan
ngunan server computer; (2) penyedian administrasi kepegawaian dan pengem-
koneksi internet (internet conection) : bangan tenaga kepegawaian
Komunikasi dan keamanan, meliputi: f. IKU 6: jumlah kegiatan ekstrakurikuler
Voice over internet protokol (voip) dan praja.
virtual private network (vpn) video
conferencing with date, close circuit 2. Pendidikan Institut Pemerintahan Dalam
television (CCTV); (3) Pengembangan Negeri
sarana pendukung, meliputi: Konsep IPDN memiliki tiga program pendidikan
kampus terpadu, Fasilitas kesehatan yakni program pendidikan vokasi, program
praja, Penambahan prasarana mobilitas pendidikan akademik dan program pendidikan
(armada angkutan bagi praja sesuai profesi. Program pendidikan vokasi terdiri
jumlah/kapasitas peserta didik sampai atas program pendidikan Sarjana Terapan (D-
dengan tahun 2013 direncanakan IV). Program pendidikan akademik terdiri atas
mencapai 14 unit), Fasilitas kebersihan program pendidikan Strata I (S1) dan program
kampus, Pengamanan dan gedung negara, pendidikan pascasarjana yakni program Magister
serta antisipasi bahaya kebakaran perlu Terapan (S-2) dan program  Doktor (S-3).
dilakukan dengan mengadakan fasilitas Sedangkan program pendidikan profesi terdiri
pemadam kebakaran, Prasarana umum atas program studi profesi kepamongprajaan.
dan sosial dalam rangka meningkatkan

36
Pada program D-IV, IPDN memiliki meliputi Provinsi Sumatera Barat, Provinsi
tiga fakultas yakni Fakultas Manajemen Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Selatan,
Pemerintahan, Fakultas Politik Pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Papua
dan Fakultas Perlindungan Masyarakat. Berbeda dan Provinsi Kalimantan Barat. Ketentuan
dengan perguruan tinggi lainnya, peserta didik lebih lanjut mengenai pelaksanaan program
di IPDN terdiri atas praja dan mahasiswa. studi tertentu diatur dengan Peraturan Rektor.
Praja yakni sebutan untuk peserta didik yang
menempuh program pendidikan Sarjana Terapan 3. Dasar-Dasar Perencanaan
(D-IV) dan Strata I (S-1), sedangkan mahasiswa Dalam penyusunan dan penetapan
adalah panggilan untuk peserta didik yang rencana tata ruang, ditempuh langkah-langkah
menempuh program pendidikan pascasarjana dan penentuan kawasan perencanaan, identifikasi
profesi kepamongprajaan. Selain peserta didik, potensi dan masalah pembangunan, perumusan
yang membedakan IPDN dengan perguruan Kajian dan penyusunan pedoman pengendalian
tinggi lainnya yakni pada sistem pendidikan. dan pemanfaatan ruang Kawasan IPDN
IPDN memiliki sistem pendidikan JARLATSUH Sulawesi Selatan.
yakni pengajaran (transfer of knowledge),
pelatihan (transfer of ability) dan pengasuhan a. Pengertian Rencana
(transfer of values). Sistem pendidikan ini
disampaikan oleh tenaga pendidik IPDN yang Rencana tata ruang adalah hasil
terdiri atas dosen, pelatih dan pengasuh. Adapun perencanaan struktur dan pola pemanfaatan
Fakultas dan Program Studi yang ada di IPDN ruang. Adapun yang dimaksud dengan struktur
sebagai berikut: pemanfaatan ruang adalah susunan unsur-unsur
pembentuk lingkungan secara hirarkis dan saling
a. Fakultas Poitik Pemerintahan berhubungan satu dengan lainnya, sedangkan
• Politik Indonesia Terapan yang dimaksud dengan pola pemanfaatan ruang
• Program Studi Kebijakan Publik adalah tata guna tanah, air, udara, dan sumber
• Program Studi Pembangunan Ekono- daya alam lainnya dalam wujud penguasaan,
mi dan Pemberdayaan Masyarakat penggunaan, dan pemanfaatan tanah, air, udara,
b. Fakultas Manajemen Pemerintahan dan sumber daya alam lainnya. Wilayah adalah
• Administrasi Pemerintahan Daerah ruang yang merupakan kesatuan geografis
• Manajemen Sumber Daya Manusia beserta segenap unsur terkait padanya yang
Sektor Publik batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan
• Keuangan Publik aspek administratif dan atau aspek fungsional.
• Teknologi Rekayasa Informasi
Pemerintahan b. Fungsi dan Manfaat Rencana
c. Fakultas Perlindungan Masyarakat
• Praktek Perpolisian Tata Pamong Adapun fungsi dari Kajian adalah untuk
• Studi Kependudukan dan Pencatatan mewujudkan keselarasan dan keserasian
Sipil bangunan dengan bangunan, bangunan dengan
• Manajemen Keamanan dan Kesela- prasarana dan lingkungannya, serta menjaga
matan Publik keselamatan bangunan dan lingkungannya.
Sedangkan manfaat Kajian adalah sebagai
Penyelenggaraan pendidikan dilaksana- pedoman untuk:
kan di Kampus IPDN Pusat dan Daerah
yang melaksanakan program studi tertentu • pemberian ijin mendirikan bangunan
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. dan pemanfaatan bangunan;
Penyelenggaraan Kampus IPDN Pusat meliputi • penertiban letak, ukuran bangunan
Kampus Jatinangor dan Kampus Jakarta. gedung dan bukan gedung serta bukan
Penyelenggaraan Kampus IPDN Daerah, bangunan;

37
• penyusunan rancang bangun bangunan e.
Pedoman Pelaksanaan Pembangunan
gedung dan bukan gedung; Lingkungan
jaminan kepastian hukum dalam • Ketentuan administrasi pengendalian
pelaksanaan pembangunan, termasuk kepastian pelaksanaan rencana dan program,
untuk mendapatkan pelayanan, kondisi yang misalnya melalui mekanisme perijinan
selaras dan serasi dalam melakukan kegiatannya. mendirikan bangunan;
• Ketentuan pengaturan operasionalisasi
4. Proses Perencanaan penerapan pola insentif, dis-insentif,
hak pengalihan intensitas bangunan, hak
Dalam penyusunan dan penetapan
bangunan di atas tanah/di bawah tanah;
rencana tata ruang, ditempuh langkah-langkah
• Arahan pengendalian pelaksanaan
penentuan arah pengembangan, identifikasi
berupa ketentuan penatalaksanaan/
potensi dan masalah pembangunan, perumusan
manajemen pelaksanaan bangunan;
Masterplan, dan penetapan Masterplan.
• Mekanisme pelaporan, pemantauan,
a. Penentuan kawasan perencanaan perkotaan dan evaluasi program (baik yang
Dalam menentukan kawasan perencanaan dilakukan oleh instansi yang berwenang
perkotaan dilakukan berdasarkan tingkat urgensi/ maupun keterlibatan masyarakat dalam
prioritas/keterdesakan penanganan kawasan pengawasan), serta pengenaan sanksi
tersebut di dalam konstelasi wilayah kabupaten/ (berupa teguran, pencabutan ijin, perdata
kota. maupun pidana).

b. Identifikasi permasalahan pelaksanaan 5. Komponen Penataan


pembangunan kawasan
a. Pengaturan Blok Lingkungan, yaitu
• Analisis yang didasarkan atas tuntutan perencanaan pembagian lahan dalam
pelaksanaan pembangunan suatu kawasan menjadi blok dan jalan, dimana
kegiatan perkotaan yang selanjutnya blok terdiri atas petak lahan/kaveling
didukung keputusan strategis dari dengankonfigurasi tertentu. Pengaturan
pemerintah daerah setempat untuk ini terdiri atas:
pengembangannya; • Bentuk dan Ukuran Blok;
• Terdapat suatu permasalahan dalam • Pengelompokan dan Konfigurasi Blok;
perwujudan ruang kawasan seperti • Ruang terbuka dan tata hijau.
masalah rumah kumuh, urban heritage,
kota tepi air, dan sebagainya. b. Pengaturan Kavling/Petak Lahan, yaitu
perencanaan pembagian lahan dalam blok
c. Perumusan Rencana Tindak / Masterplan menjadi sejumlah kaveling/ petak lahan
Perumusan ini berdasarkan pada perkiraan dengan ukuran, bentuk, pengelompokan
kebutuhan pelaksanaan pembangunan dan dan konfigurasi tertentu. Pengaturan ini
pemanfaatan ruang. terdiri atas:
• Bentuk dan Ukuran Kaveling;
d. Penetapan Rencana Tindak / Masterplan
• Pengelompokan dan Konfigurasi
Untuk mengoperasionalisasikan Rencana Kaveling;
Tindak Kawasan IPDN Sulawesi Selatan, • Ruang terbuka dan tata hijau.
perlu adanya suatu upaya penetapan rencana
teknik ruang dalam bentuk Surat Keputusan c. Pengaturan Bangunan, yaitu perencanaan
Menteri dalam hal Rencana Rencana Tindak pengaturan massa bangunan dalam blok/
sebagai penjabaran Rencana Detail Tata Ruang kaveling. Pengaturan ini terdiri atas:
Kawasan. • Pengelompokan Bangunan;
• Letak dan Orientasi Bangunan;

38
• Sosok Massa Bangunan; b. Komponen Penataan
• Ekspresi Arsitektur Bangunan. 1) Sistem jaringan jalan dan pergerakan
d. Pengaturan Ketinggian dan Elevasi 2) Sistem sirkulasi kendaraan umum
Lantai Bangunan, yaitu perencanaan 3) Sistem sirkulasi kendaraan pribadi
pengaturan ketinggian dan elevasi 4) Sistem parkir
bangunan baik pada skala bangunan 5) Sistem perencanaan jalur servis /
tunggal maupun kelompok bangunan pelayanan lingkungan
pada lingkungan yang lebih makro (blok/ 6) Sistem sirkulasi pejalan kaki dan sepeda
kawasan). Pengaturan ini terdiri atas: 7) Sistem jaringan jalur penghubung
• Ketinggian Bangunan; terpadu (pedestrian linkage),
• Komposisi Garis Langit Bangunan;
• Ketinggian Lantai Bangunan. 7. Analisis Sistem Ruang Terbuka dan Tata
Hijau
6.
Analisis Sistem Sirkulasi Dan Jalur Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau
Penghubung merupakan komponen rancang kawasan,
Sistem sirkulasi dan jalur penghubung yang tidak sekadar terbentuk sebagai elemen
terdiri dari jaringan jalan dan pergerakan, tambahan atau pun elemen sisa setelah proses
sirkulasi kendaraan umum, sirkulasi kendaraan rancang arsitektural diselesaikan, melainkan
pribadi, sirkulasi kendaraan informal setempat juga diciptakan sebagai bagian integral dari suatu
dan sepeda, sirkulasi pejalan kaki (termasuk lingkungan yang lebih luas. Penataan sistem
penyandang cacat dan lanjut usia), sistem ruang terbuka diatur melalui pendekatan desain
parkir, perencanaan jalur pelayanan lingkungan, tata hijau yang membentuk karakter lingkungan
dan sistem jaringan penghubung. serta memiliki peran penting baik secara ekologis,
rekreatif dan estetis bagi lingkungan sekitarnya,
dan memiliki karakter terbuka sehingga mudah
diakses sebesar-besarnya oleh publik.
a. Manfaat
1) Meningkatkan kualitas kehidupan ruang
melalui penciptaan lingkungan yang
aman, nyaman, sehat, menarik dan
berwawasan ekologis.
Gambar 2 Gerbang Utama 2) Mendorong terciptanya kegiatan publik
Sumber: Survei 2021 sehingga tercipta integrasi ruang sosial
antar penggunanya.
a. Manfaat 3) Menciptakan estetika, karakter dan
1) Mengoptimalkan efisiensi pemanfaatan orientasi visual dari suatu lingkungan.
prasarana jalan dengan jenis arus 4) Menciptakan iklim mikro lingkungan yang
pergerakan yang terjadi Mendapatkan berorientasi pada kepentingan pejalan
distribusi atau penyebaran pergerakan kaki. Mewujudkan lingkungan yang
yang selaras dengan jenis aktivitas yang nyaman, manusiawi dan berkelanjutan.
diwadahi sehingga dicapai ketertiban. b. Komponen Penataan
2) Mencapai kinerja fungsi serta
keseimbangan, kaitan, keterpaduan dari 1) Sistem Ruang Terbuka Umum
berbagai elemen pergerakan, lingkungan 2) Sistem Ruang Terbuka Pribadi
dan sosial, antara kawasan perencanaan 3) Sistem Ruang Terbuka Privat yang dapat
dan lahan di luarnya. diakses oleh Umum

39
4) Sistem Pepohonan dan Tata Hijau • Tata kegiatan pendukung secara
5) Area Jalur Hijau formal dan informal (supporting
activities),
8.Analisis Tata Kualitas Lingkungan 2) Konsep Orientasi Lingkungan

Penataan kualitas lingkungan merujuk • Sistem tata informasi (directory


pada upaya rekayasa elemen-elemen kawasan signage system),
yang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu • Sistem tata rambu pengarah
kawasan dengan sistem lingkungan yang (directional signage system),
informatif, berkarakter khas, dan memiliki • Wajah Jalan,
orientasi tertentu. • Perabot jalan (street furniture);
Beberapa fungsi penataan perabot jalan
bagi kawasan perencanaan antara lain:
1) Street Furniture berfungsi sebagai daya
tarik kawasan Konsep ini didukung
dengan penataan elemen Street
Furniture seperti sarana penerangan
berupa penempatan lampu jalan dan
pedestrian yang estetis mengikuti pola
linier. Melalui penataan lampu-lampu
taman dan lampu parkir, parking place
Gambar 3 Kondisi Tata Vegetasi
yang terdapat dalam kawasan akan
Sumber: Survei 2021
menciptakan suatu set pemandangan
menarik.
a. Manfaat
2) Street Furniture berfungsi sebagai wadah
1) Mencapai kualitas lingkungan kehidupan / pendukung kegiatan
manusia yang aman, nyaman, sehat Open space yang difungsikan sebagai
dan menarik, serta berorientasi kepada plaza, tempat parkir dan taman terasa
lingkungan mikro. lebih nyaman karena dilengkapi dengan
2) Menyatukan kawasan sebagai sistem bangku-bangku taman sebagai fasilitas
lingkungan yang berkualitas dengan untuk duduk bersantai, penerangan yang
pembentukan karakter dan identitas cukup terutama di sore dan malam hari,
lingkungan yang spesifik. bersih karena terdapat tempat sampah
3) Mengoptimalkan kegiatan yang diwa- yang bersifat fungsional dan estetis.
dahinya sehingga tercipta integrasi 3) Street Furniture berfungsi memperkuat
ruang sosial antar penggunanya, citra kawasan
serta menciptakan lingkungan yang
Rencana penataan bentuk dan model
berkarakter dan berjati diri.
(style) dari elemen Street Furniture seperti lampu
4) Menciptakan estetika, karakter, dan
penerangan dan bangku taman pada Core Area,
orientasi visual, dari suatu lingkungan.
diarahkan pada upaya penggunaan bahan lokal
5) Menciptakan iklim mikro lingkungan
dan bahan baru yang terkesan ringan, sehingga
yang berorientasi kepada kepentingan
dapat mengadopsi dan mengadaptasi kondisi
pejalan kaki.
morfologi arsitektur di kawasan perencanaan.
b. Komponen Penataan 4) Street Furniture berfungsi sebagai
1) Konsep Identitas Lingkungan pendorong perkembangan kegiatan lain
• Tata karakter bangunan / lingkungan pada kawasan. Penataan Elemen Street
• Tata penanda identitas bangunan Furniture yang menarik dalam kawasan,

40
akan mendorong berkembangnya KESIMPULAN DAN SARAN
kegiatan lain pada kawasan tersebut. Kesimpulan
5) Street Furniture berfungsi sebagai
elemen pendukung ketertiban, Melalui Untuk dapat melaksanakan kegiatan estate
penataan elemen Street Furniture seperti management dengan efektif dan terencana, suatu
pos jaga / keamanan, tempat sampah dan lingkungan perlu membuat suatu piranti atau
lampu-lampu penerangan, diharapkan alat berupa dokumen tertulis yang melindungi
akan tercipta suatu lingkungan yang dan memelihara berbagai aset dari lingkungan
aman, nyaman, bersih, asri, rapi, indah yang bersangkutan sebagai penjabaran dari
dan menyenangkan. berbagai kepentingan pemakai, pemilik, atau
6) Street Furniture berfungsi membantu pun pihak-pihak lain yang mempunyai hak milik,
kelancaran pergerakkan / lalu lintas, hak sewa atau hak pakai di lingkungan tersebut.
Rencana penataannya diarahkan pada Pedoman Pengelolaan Kawasan merupakan
perbedaan jenis dan warna material, piranti pengelolaan yang berisi kewajiban,
serta perbedaan peil/ elevasi antara jalur hak, wewenang, kelembagaan serta mekanisme
pedestrian dengan kendaraan. Konsep dari pengendalian dan pengelolaan terhadap
yang ditunjang dengan penataan lampu berbagai keinginan pemangku kepentingan,
penerangan dan penempatan rambu- yang bersifat menerus dan berkelanjutan. Salah
rambu lalu lintas diharapkan dapat satu indikator terciptanya Estate Management
menciptakan kualitas pergerakan yang Berkelanjutan adalah Konsep Kampus Hijau
aman, nyaman dan lancar sepanjang (Green Campus) antara lain adanya kebijakan
koridor. manajemen kampus yang berorientasi pada
7) Street Furniture berfungsi sebagai pengelolaan lingkungan, adanya upaya
elemen perangkai makna simbolis suatu penghematan air, kertas, dan listrik, adanya
kawasan. Dalam hal ini Street Furniture penghijauan untuk mencapai proporsi ideal
sebagai unsur pembentuk ruang imajiner, Ruang Terbuka Hijau (RTH), tersedianya
yang diharapkan mampu mengkoneksi bangunan / gedung ramah Lingkungan.
potensi-potensi visual yang ada pada
Core Area, sehingga melalui penataan Saran/Rekomendasi
material dan detail Street Furniture Saran yang bersifat rekomendasi dalam
tersebut, kesinambungan tema-tema penataan bangunan dan lingkungan di antaranya:
visual kawasan akan tetap terjaga.
1. Penataan kawasan harus didukung
harus didukung dengan action plan
pembangunan kawasan.
2. Perlu melibatkan masyarakat pembangu-
nan ke kawasan.
3. Pengembangan infrastruktur harus
ada keserasian penanganan secara
spasial, sektoral, dan antar pemangku
kepentingan (publik, swasta, dan
masyarakat).
Gambar 4 Peta Blok Plan
Sumber: Digitasi Penulis DAFTAR PUSTAKA
Budihardjo, E. (1997). Pendekatan Sistem dalam
Tata Ruang dan Pembangunan Daerah
untuk meningkatkan Ketahanan Nasional.
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

41
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor: Undang – undang No. 26 Tahun 2007 tentang
06/Prt/M/2007, Tanggal 16 Maret 2007 Penataan Ruang.
Tentang Pedoman Umum Rencana Tata Undang – undang No. 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Dan Lingkungan Bangunan Gedung.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/ Undang – undang No. 15 Tahun 2004 tentang
PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeli- Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
haraan dan Perawatan Bangunan Gedung Jawab Keuangan Negara
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/ Undang–undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sis-
PRT/M/2008 tanggal 08 Desember 2008 tem Perencanaan Pembangunan Nasional
Tentang Pedoman Pemeliharaan dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004
Perawatan Bangunan Gedung tentang Rencana Kerja Pemerintah
Salfira, A. (1995). Feel Of the Land Part Two Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004
Urban Design Elements, A point of view. tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
Shirvani, H, (1985). Urban Design Process. Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
Penerbit Vannostrand Reinhold Company,
New York.

42

Anda mungkin juga menyukai