Anda di halaman 1dari 4

1

Keseimbangan / Equilibrium
Keseimbangan adalah bila jumlah barang yang ditawarkan sama dengan
jumlah barang yang diminta pada suatu harga tertentu.
Menentukan Keseimbangan Dengan Grafik dan Angka
Harga Jumlah barang yang Jumlahh. barang. Sifat Interaksi
diminta. yang ditawarkan
500 200 900 KELEBIHAN
400 400 800 PENAWARAN
300 600 600 KESEIMBANGAN
200 900 375 KELEBIHAN
100 1300 100 PERMINTAAN

P S
Kelebihan
Penawaran
E
Po

Kelebihan
Permintaan D

O qo Q

Keterangan.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa keseimbangan terjadi pada titik E,
dimanatingkatharga dan jumlah barang sama sama disetujui baik oleh penjual
maupun pembeli.
Surplus (kelebihan penawaran) adalah situasi dimana jumlah penawaaran
barang lebih tinggi dari jumlah permintaan barang. Sedangkan kekurangan
permintaan (shortage) adalah situasi dimana jumlah permintaan melebihi
jumlah penawaran akan suatu barang.
Contoh Penerapan
Pengenaan Pajak oleh Pemerintah.

Apabila pemerintah mengenakan pajak, maka akan berpegaruh pada


harga dan jumlah barang yang akan diperjual belikan, atau dengan kata lain
akan berpengaruh pada pendapatan dan pengeluaran baik oleh konsumen
maupun produsen.
2

S1
P
E1 S0
P1
E0
P0 C

P2 B

O q1 qo Q

Gambar 3.6 :

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa keseimbangan mula-mula ada pada
titik E0, yaitu harga sebesar P0 dan jumlah barang sebesar q0. Misalnya
sekarang pemerintah mengenakan pajak sebesar Rp.K per unit atas
penjualan barang X, apa yang terjadi??.
Dengan adanya pajak penjualan, akan berdampak pada kenaikan harga
penawaran per unit barang X yang dihadapi konsumen. Akibatnya kurve
penawaran akan bergeser ke atas sebesar K. Akibatnya posisi keseimbangan
akan bergesar ke titik E1, dengan harga sebesar P1 dan jumlah barang yang
diprerjual belikan sebanyak q1. Beberapa kesimpulan yang bisa diambil adalah
a. Semakin tidak elastis (semakin curam) permintaan, semakin kecil
penurunan volume transaksi pasar dan semakin besar kenaikan harga
yang diakibatkan oleh adanya pajak. Pengenaan pajak penjualan atas
barang-barang kebutuhan pokok mempunyai pengaruh seperti ini.
b. Semakin tidak elastis kurve penawaran, semakin kecil perubahan volume
transaksi dan harga beli yang dibayar konsumen dan semakin besar
penurunan harga jual yang diterima produsen.
c. Beban pajak (sebesar Rp. K per unit atau E 1 B) ditanggung secara
bersama-sama oleh produsen dan konsumen dengan proporsi E 1C oleh
konsumen (berupa kenaikan harga beli dibanding dengan sebelum adanya
3

pajak). Dan CB oleh produsen (berupa penurunan harga jual dibanding


dengan sebelum pajak).
Semakin tidak elastis kurve D, semakin besar proporsi beban pajak yang
ditanggung konsumen (yaitu semakin besar kemungkinan produsen bisa
memggeser ke depan beban pajak kepada konsumen). Semakin tidak
elastis kurve S relatif terhadap D, semakin besar kemungkinan produsen
menanggung lebih besar beban, beban pajak digeserkan ke belakang
kepada produsen).
d. Pendapatan pemerintah dari pajak (yaitu luas segi empat E 1B P2P1)
semakin besar dengan semakin tidak elastisnya kurve D dan kurve S.

Harga Tertinggi (harga maksimum).


Keseimbangan pasar juga dapat digunakan untuk menganalisis
kebijakan pemerintah dalam menetapkan harga maksimum maupun harga
minimum.
Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.7 pada halaman

Dari gambar 3.7 dapat dilihat bahwa keseimbangan mula-mula terjadi


pada titik E0,(yaitu pada harga sebesar P0 dan jumlah yang diminta sebesar
q0)..

P S

E0
Po

PE
PK
D

O q1 q2 qo q3 q4 Q

Gambar 3.7
4

Keterangan.
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa keseimbangan mula-mula terjadi
pada titik E0,(yaitu pada harga sebesar P 0 dan jumlah yang diminta sebesar q 0)..
Misalnya pemerintah menetapkan harga tertinggi sebesar P K untuk beras misalnya.
Pada tingkat harga ini produsen akan menawarkan barang sebanyak 0q 1 ke pasar
dan konsumen menginginkan barang sebanyak 0q 4. Selisih barang sebanyak 0q1 –
0q4 adalah jumlah barang yang harus disediaan apabila pemerintah menginginkan
harga pasar tidak melebihi harga sebesar P K, tanpa perlu ada penjatahan (antri
beras). Jumlah ini perlu disediakan dari impor. Seandainya tidak diadakan impor
beras sama sekali, ini berarti ada kecenderungan harga beras akan naik melebihi P K
dan kemungkinan terjadinya pasar gelap menjadi sangat mungkin.
Misalnya pemerintah mengatasi kelebihan permintaan dengan cara impor dan
harga beras di luar negeri sebesar P E, maka subsidi pemerintah adalah sebesar (PE
– PK) q1q4.

Anda mungkin juga menyukai