Dosen Pengampu :
Drs. Julius L K Randang M.Si
Nicolas Mandey M,Si
Drs. Jeffry William Londa M.Si
Disusun oleh :
KELOMPOK 7
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan penyertaannya, dan rahmat hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Jurnalistik Radio” ini dengan baik. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas di Mata Kuliah Pengantar Jurnalistik di
Universitas Sam Ratulangi.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah atas bimbingan yang
diberikan kepada kami, dan juga rekan-rekan yang telah bekerja keras sehingga dapat
diselesaikannya makalah ini dengan baik.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kesalahan yang perlu di
perbaiki, untuk itu kritik dan saran dari pembaca perlu untuk disampaikan kepada kami. Agar
penulisan makalah selanjutnya akan lebih baik dan sekaligus sebagai upaya perbaikan dan
penyempurnaan dimasa yang akan datang. Kami berharap makalah ini bermanfaat bagi kami
sendiri dan juga bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................9
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN..............................................................................................................14
BAB III............................................................................................................................23
PENUTUP.......................................................................................................................23
3.3 Kesimpulan............................................................................................................18
3.4 Saran.......................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Radio merupakan salah satu media massa yang berkaitan erat dengan kebutuhan
masyarakat yang dapat memberikan berbagai macam pendidikan, hiburan dan informasi atau
berita. Radio sebagai media massa yang efektif dalam penyebaran informasi, berbagai macam
informasi bisa disampaikan dengan audio yang jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh masyarakat pada umumnya. Radio identik dengan musik, lagu, atau hiburan.
Untuk memberikan wawasan dan update informasi bagi pendengar setianya, radio wajib
menyiarkan program berita (news program).
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah jurnalistik radio
2. Mengetahui serta memahami pengertian dari jurnalistik radio
3. Memahami mengenai berbagai karakteristik jurnalistik radio
4. Mengetahui serta memahami jenis-jenis jurnalistik radio
5. Mengetahui bagaimana produk jurnalistik radio
BAB II
PEMBAHASAN
Perang Dunia II disebut-sebut sebagai awal kejayaan radio sebagai media jurnalisme.
Menurut John Vivian, November 1916 merupakan titik tolak Jurnalisme Radio ketika
radio-radio di Amerika Serikat menyiarkan hasil pemilu.
Berikut ini momentum sejarah Jurnalistik Radio seperti dikemukakan Jessica Addario
dalam Radio Journalism.
- 1938-1946 – Ekspansi cepat jurnalistik radio yang didorong oleh Perang Dunia II.
- 1980-sekarang – Jurnalistik Radio menjadi menu wajib dalam program radio untuk
meraih pendengar lebih banyak dan beragam.
- Di tahun 1930-an radio juga menjadi media kampanye efektif ketika Frankin D.
Roosevelt, tahun 1933, siaran selama 40 kali dan berbicara dengan lebih dari 30%
warga (pendengar) di Amerika.
Saat ini diperkirakan 93% penduduk dunia masih memilih radio untuk mendapatkan
informasi, selain mencari berita di media lain. Menurut The Pew Research Center for the
People & the Press, saat ini masih banyak orang mendengarkan radio untuk mendapatkan
berita, meski jumlah pendengar radio terus berkurang karena tergerus media internet,
terutama media sosial.
Ketika media komunikasi modern belum berkembang seperti sekarang, orang mencari
kebutuhan informasi melalui media massa seperti surat kabar dan radio. Radio sebagai
salah satu media massa eletronik seringkali dijuluki sebagai Kekuatan Kelima atau The
Fifth Estate setelah Kekuasaan Eksekutif, Kekuasaan Legislatif, Kekuasaan Yudikatif,
dan Pers. Hal ini disebabkan karena radio memiliki beberapa karakteristik media
penyiaran diantaranya adalah radio siaran bersifat langsung, radio siaran menembus jarak
dan rintangan, serta radio siaran memiliki daya tarik yang sangat berpengaruh terhadap
khalayak pendengarnya.
Terdapat dua contoh nyata kejadian di dunia yang menggambarkan kuatnya pengaruh
radio pada khalayak pendengarnya, yaitu peristiwa pemboman kota London yang
dilakukan oleh pesawat tempur Jerman pada Perang Dunia II dan siaran radio yang
menggambarkan invasi makhluk Mars ke bumi sebagaimana telah diulas dalam artikel
Teori Jarum Hipodermik.
Dari kedua contoh tersebut nyata bahwa radio merupakan media informasi sekaligus
media hiburan bagi khalayak pendengarnya. Sebagai media massa elektronik, radio juga
berfungsi sebagai media sosialisasi dan edukasi bagi khalayak. Menilik fungsi radio
sebagai media massa elektronik maka pengelola radio siaran akan menentukan berbagai
macam program acara yang disesuaikan dengan radio positioning, format siaran, serta
target khalayak pendengar. Terdapat 3 (tiga) program acara utama radio yaitu program
hiburan, program periklanan, dan program jurnalisme atau jurnalistik.
Menurut para ahli Jurnalistik radio merupakan salah satu program acara radio dan
sekaligus menjadi trend di dunia radio masa kini. Di Indonesia sendiri, trend jurnalistik
radio mulai berkembang ketika sistem komunikasi Indonesia dan sistem pers di Indonesia
mengalami perubahan setelah jatuhnya Orde Baru. Mulai saat itu, radio sebagai media
massa elektronik tidak lagi hanya menyajikan hiburan yang hanya memutar lagu dan lain-
lain namun lambat laun berevelousi menjadi media informasi. Berbagai informasi yang
disajikan meliputi informasi publik, pengumuman, dan berita. Di berbagai kota besar
dapat dengan mudah kita temui beberapa stasiun radio yang berformat berita. Kehadiran
internet sebagai media komunikasi serta berbagai platform media sosial juga turut
menunjang radio berformat berita. Dengan demikian, media massa sebagai sumber
informasi tidak lagi menjadi monopoli pemerintah, melainkan juga masyarakat.
2.2 Pengetian Jurnalistik Radio
Pengertian jurnalistik radio adalah teknik dan proses pembuatan dan penyebarluasan
informasi khususnya berita melalui radio dengan menggunakan suara dan bahasa lisan.
Bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh insan radio yang sesuai dengan
kode etik jurnalistik. Sedangkan menurut Bahari bahasa jurnalistik radio adalah bahasa
yang digunakan oleh radio dalam menyiarkan informasi kepada khalayak pendengar
sesuai dengan aturan bahasa jurnalistik radio.Oleh karena itu bahasa jurnalistik disebut
juga bahasa pers. Bahasa pers merupakan laras bahasa yang dimiliki oleh wartawan serta
mempunyai ciri khas seperti singkat, padat, jelas dan menarik. Bahasa jurnalistik
mempunyai beberapa masalah pertama mengandung banyak singkatan dan akronim,
kedua bahasa asing di dalam bahasa jurnalistik mempunyai kedudukan yang tinggi
disamping bahasa Indonesia.
Radio merupakan salah satu media massa elektronik sekaligus media jurnalistik
penyiaran karena radio memiliki kekuatan dan kelemahan karakteristik.
1. Radio adalah “a one chance medium” dalam artian khalayak pendengar hanya
memiliki satu kesempatan untuk menerima pesan dan memahami pesan yang
disampaikan.
2. Radio tidak memiliki gambar-gambar visual.
3. Pesan-pesan yang disampaikan melalui radio sangat mudah dilupakan oleh khalayak
pendengar.
4. Penyiar yang tidak baik dalam menyampaikan pesan melalui radio dapat membuat
khalayak pendengar cepat bosan dan tidak tertarik untuk mendengarkan siaran radio.
5. Siaran radio tidak dapat dinikmati oleh mereka yang memiliki keterbatasan dalam
pendengaran.
Dengan menilik berbagai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki radio, maka dapat
dikatakan bahwa jurnalistik radio memiliki beberapa karakteristik utama, yaitu :
- Bersifat audio, dalam artian jurnalistik radio adalah untuk didengar, dibacakan, atau
disuarakan kepada khalayak.
- Menggunakan bahasa lisan, dalam artian bahwa jurnalistik radio menggunakan
bahasa atau kata-kata yang kita gunakan dalam percakapan sehari-hari yang mudah
dimengerti dan dipahami oleh khalayak
- Bersifat sekilas, dalam artian bahwa jurnalistik radio tidak bisa diulang.
- Bersifat global, dalam artian bahwa berbagai data dan fakta yang disajikan sebagai
pelengkap informasi disusun dengan ringkas, tidak rinci, dan tidak rumit agar mudah
dipahami oleh khalayak
Berisi rangkaian berita-berita terkini (copy, straight news) –bidang ekonomi, politik,
sosial, olahraga, dan sebagainya; lokal, regional, nasional, ataupun internasional. Durasi
30 menit atau lebih.Durasi bisa lebih lama jika diselingi lagu dan “basa-basi” siaran
seperti biasa.
2. News Insert
Berisi info aktual berupa Straight News atau Voicer. Durasi dua sampai lima menit
bergantung panjang-pendek dan banyak-tidaknya berita yang disajikan. Biasanya
disajikan setiap jam tertentu. Bisa berupa breaking news, disampaikan penyiar secara
khusus di sela-sela siaran non-berita.
3. Majalah Udara
On Air Magazine. Bisa berisi semua jenis berita radio –straight news, wawancara,
dialog interaktif, feature pendek, dokumenter, dan sebagainya.
4.Talkshow
- Proses Pemberitaan
1. Copy
Berita pendek, durasi 15-20 detik. Biasanya berita penting, harus cepat diberitakan,
disampaikan di sela-sela siaran (breaking news) atau program reguler insert berita (news
insert) tiap menit 00 tiap jam misalnya. Berupa Straight News.
2. Voicer
Laporan Reporter. Terdiri dari pengantar (cue) penyiar di studio dan laporan reporter
di tempat kejadian, termasuk sound bite dan/atau live interview.
3. Paket.
Panjangnya 2-8 menit. Isinya paduan naskah berita, petikan wawancara (soundbite).
4. Feature
Durasi 10-30 menit. Paduan antara berita, wawancara, ulasan redaksi, musik
pendukung, dan rekaman suasana (wildtracking). Membahas tema tertentu yang
mengandung unsur human interest. Bisa pula berupa dokumenter (documentary).
5. Vox Pop
Singkatan dari vox populi (suara rakyat). Berisi rekaman suara opini masyarakat
awam tentang suatu masalah atau peristiwa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Radio merupakan salah satu media massa yang berkaitan erat dengan kebutuhan
masyarakat yang dapat memberikan berbagai macam pendidikan, hiburan dan informasi atau
berita. Radio sebagai media massa yang efektif dalam penyebaran informasi, berbagai
macam informasi bisa disampaikan dengan audio yang jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh masyarakat pada umumnya. Radio identik dengan musik, lagu, atau hiburan
untuk memberikan wawasan dan update informasi bagi pendengar setianya, radio wajib
menyiarkan program berita (news program)
Jurnalistik radio merupakan pemberitaan melalui audio (suara). Berita yang
disampaikan dengan gaya “bercerita” (storytelling), yakni menceritakan atau menuturkan
sebuah peristiwa atau masalah dengan gaya prcakapan (conversational),layaknya
menyampaikan informasi kepada seorang teman melalui telepon atau bertemu langsung.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dalam makalah diharapkan penyusunan makalah yang
berkaitan dengan jurnalistik radio dapat membahas lebih mendalam lagi agar pembaca
mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih banyak lagi tentang jurnalistik radio.
Daftar Pustaka