Anda di halaman 1dari 6

FRAKTUR TERBUKA

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 02/01/2015

Halaman :

Rohadi Fatwa,
UPTD SKM, S.Kep
PUSKESMAS
NIP. 19741230
SUKAMAJU
199603 1 003

NAMA Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi,


PEKERJAAN tulang rawan epifisis baik yang bersifat total maupun parsial.

Fraktur terbuka adalah suatu fraktur dimana terjadi hubungan dengan


lingkungan luar melalui kulit sehingga terjadi kontaminasi bakteri
sehingga timbul komplikasi berupa infeksi.

TUJUAN Sebagai acuan dalam penanganan Pasien menderita Fraktur Terbuka di UGD UPTD
Puskesmas Sukamaju.
KETERAMPI 1. Dokter Umum
2. Perawat
LAN
PETUGAS
PERALATAN 1. Tensimeter
2. Thermometer
3. Timbangan Injak
4. Ranjang Periksa
5. Stetoskop
6. Senter
7. Handscoen
8. Buku Register pasien
9. Spalak
URAIAN 1. Pasien datang ke UGD dengan keluhan Adanya patah tulang terbuka setelah
UMUM terjadinya trauma, nyeri, sulit digerakkan, deformitas, bengkak,
perubahan warna, gangguan sensibilitas dan Kelemahan otot

2. Dilakukan pemeriksaan Fisik dan pemeriksaan penunjang sederhana

a. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi (look)

Adanya luka terbuka pada kulit yang dapat berupa tusukan


tulang yang tajam keluar menembus kulit atau dari luar oleh
karena tertembus, misalnya oleh peluru atau trauma
langsung dengan fraktur yang terpapar dengan dunia luar.

b. Palpasi (feel)

1. Robekan kulit yang terpapar dunia luar

2. Nyeri tekan

3. Terabanya jaringan tulang yang menonjol keluar

4. Adanya deformitas
FRAKTUR TERBUKA
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 02/01/2015

Halaman :

Rohadi Fatwa,
UPTD SKM, S.Kep
PUSKESMAS
NIP. 19741230
SUKAMAJU
199603 1 003

5. Panjang anggota gerak berkurang dibandingkan sisi yang sehat

c. Gerak (move)

Umumnya tidak dapat digerakkan

b. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan radiologi,berupa:

1. Foto polos:

Umumnya dilakukan pemeriksaan dalam proyeksi AP dan


lateral

2. Pemeriksaan radiologi lainnya sesuai indikasi dapat


dilakukan pemeriksaan berikut, antara lain:
radioisotope scanning tulang, tomografi, artrografi, CT-scan,
dan MRI

Pemeriksaan darah rutin dan golongan darah, untuk menilai kebutuhan


penambahan darah, memantau tanda-tanda infeksi.

3. Penegakkan diagnosis

Diagnosis klinis
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang.

Klasifikasi
Fraktur terbuka dibagi menjadi tiga kelompok:

a. Grade I
1. Fraktur terbuka dengan luka kulit kurang dari 1 cm dan
bersih

2. Kerusakan jaringan minimal, frakturnya simple atau


oblique dan sedikit kominutif .

b. Grade II

1. Fraktur terbuka dengan luka robek lebih dari 1 cm,


tanpa ada kerusakan jaringan lunak,

2. Flap kontusio avulsi yang luas serta fraktur kominutif


FRAKTUR TERBUKA
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 02/01/2015

Halaman :

Rohadi Fatwa,
UPTD SKM, S.Kep
PUSKESMAS
NIP. 19741230
SUKAMAJU
199603 1 003

sedang dan kontaminasi sedang.

c. Grade III

Fraktur terbuka segmental atau kerusakan jaringan lunak


yang luas atau amputasi traumatic, derajad kontaminasi yang
berat dan trauma dengan kecepatan tinggi.

Fraktur grade III dibagi menjadi


tiga, yaitu:

1. Grade IIIa : Fraktur segmental atau sangat kominutif


penutupan tulang dengan jaringan lunak cukup
adekuat.

2. Grade IIIb : Trauma sangat berat atau kehilangan jaringan


lunak yang cukup luas, terkelupasnya daerah
periosteum dan tulang tampak terbuka, serta
adanya kontaminasi yang cukup berat.

3. Grade IIIc : Fraktur dengan kerusakan pembuluh darah.

4. Penatalaksanaan

Prinsip penanganan fraktur terbuka


a. Semua fraktur terbuka dikelola secara emergensi.

b. Lakukan penilaian awal akan adanya cedera lain yang


dapat mengancam jiwa.

c. Lakukan irigasi luka

d. Lakukan stabilisasi fraktur

e. Pasang cairan dan berikan antibiotika intravena yang sesuai


dan adekuat misalnya setriakson dan segera rujuk ke layanan
sekunder.

Penatalaksanaan
a. Pembersihan terhadap luka fraktur, dengan cara irigasi dengan
NaCl fisiologis secara mekanis untuk mengeluarkan
benda asing yang melekat.

b. Balut luka untuk menghentikan perdarahan, pada fraktur


dengan tulang menonjol keluar sedapat mungkin
dihindari memasukkan komponen tulang tersebut kembali ke
FRAKTUR TERBUKA
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 02/01/2015

Halaman :

Rohadi Fatwa,
UPTD SKM, S.Kep
PUSKESMAS
NIP. 19741230
SUKAMAJU
199603 1 003

dalam luka.

c. Fraktur dengan luka yang berat memerlukan suatu traksi


skeletal.

Fraktur grade II dan III sebaiknya difiksasi dengan fiksasi


eksterna. Alat sederhana yang bisa digunakan dalam

d. Pemberian antibiotika: merupakan cara efektif mencegah


terjadinya infeksi pada fraktur terbuka. Antibiotika yang diberikan
sebaiknya dengan dosis yang besar. Untuk fraktur terbuka
antibiotika yang dianjurkan adalah golongan cephalosporin, dan
dikombinasi dengan golongan aminoglikosida.

e. Pencegahan tetanus: Semua penderita dengan fraktur terbuka


perlu diberikan pencegahan tetanus. Pada penderita yang telah
mendapat imunisasi aktif cukup dengan pemberian toksoid tapi
bagi yang belum, dapat diberikan 250 unit tetanus imunoglobulin
(manusia).

Pasien segera dirujuk setelah kondisi lebih stabil.

5. Kriteria Rujukan

Langsung dirujuk dengan tetap mengawasi tanda vital dan


memberikan penanganan awal.
FRAKTUR TERBUKA
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 02/01/2015

Halaman :

Rohadi Fatwa,
UPTD SKM, S.Kep
PUSKESMAS
NIP. 19741230
SUKAMAJU
199603 1 003

Perawat / Bidan
Pasien masuk UGD Melakukan Pasien baring
Pengkajian awal klinis ditempat
sesuai SOP pemeriksaan Dokter
Pengkajian awal klinis

ada indikasi
pemeriksaan
pemeriksaan Dokter melakukan
penunjang
laboratorium Ya anamnesa dan
pemeriksaan fisik

Tida
k

Dokter menegakkan diagnosa


berdasarkan anamnesa,
pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang
mengacu pada standar profesi
dan standar asuhan (PMK no 5

Pasien membutuhkan
pelayanan atau
tindakan lebih lanjut

Pasien diberikan
DIAGRAM
rujukan internal Ya
ALIR atau rujukan
eksternal.

Tida

Pasien diberikan
resep obat sesuai
dengan Diagnosa
yang mengacu pada
standar profesi dan
standar asuhan (PMK
no 5 tahun 2014)

Perawat mencatat
hasil pemeriksaan,
laboratorium dan
terapi, maupun
rujukan kedalam
buku register harian
pasien UGD.
FRAKTUR TERBUKA
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 02/01/2015

Halaman :

Rohadi Fatwa,
UPTD SKM, S.Kep
PUSKESMAS
NIP. 19741230
SUKAMAJU
199603 1 003

Pasien diresepkan Obat

UNIT 1. UGD
2. Poli Umum
TERKAIT
3. Rawat Inap.

CATATAN 1. Buku Family Folder


MUTU 2. Buku register harian pasien UGD
3. Kertas resep
4. Surat Rujukan

Rekaman historis perubahan


Tanggal mulai
Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai