Anda di halaman 1dari 4

Hubungan Asam Tranexamat dengan Trans Urethral Resection of the Prostate

Fungsi Asam Tranexamat Pada Operasi Secara Umum

Bukti-bukti yang terjamin yang menyatakan bahwa asam tranexamat mengurangi jumlah
transfusi darah pada pasien-pasien operasi telah tersedia sejak bertahun-tahun lalu. Efek dari
pengobatan beragam tergantung daripada jenis operasi, namun hasilnya secara konsisten baik
dan tetap seperti itu bahkan pada saat analisis terbatas pada tindakan yang sulit dan data yang
kurang. Efek asam tranexamat pada kejadian-kejadian thromboembolic dan kematian tidak
pernah secara penuh tercakup pada tindakan-tindakan klinis pembedahan dan sampai sekarang
hasilnya tidak pasti. Pada bukti-bukti yang tersedia, operator yang merencanakan tindakan yang
menggunakan placebo seharusnya menjelaskan mengapa asam tranexamat tidak mengurangi
risiko transfusi darah pada kelompok-kelompok pasien bedah dibawah konsiderasi dan
memfokuskan dalam menangani ketidakpastian tentang efek asam tranexamat terhadap
kejadian-kejadian thromboembolic dan kematian.1

Penelitian-penelitian lampau yang meneliti efek menguntungkan dari substansi ini pada
perdarahan karena TURP memperlihatkan hasil yang banyak menimbulkan konflik. Namun
akhir-akhir ini bukti-bukti telah muncul bahwa asam tranexamat merupakan agen-agen yang
terbukti dapat mengurangi perdarahan pada operasi jantung, ortopedi dan hepar. Asam
tranexamat juga telah menunjukan bahwa substanso ini dalam menangani perdarahan
sekunder yang diasosiasikan dengan TURP.2

Fungsi Pemberian Asam Tranexamat Sebelum Operasi TURP

Untuk mengurangi perdarahan perioperative dan postoperative, beberapa pendekatan telah


banyak dicoba termasuk administrasi estrogen, traksi kateter, vasopressin intraprostat,
etamsylate per OS, fibrin adhesive, larutan phenol, dan yang terbaru, finasteride. Walaupun
pendekatan-pendekatan ini terbukti mendapatkan hasil yang baik, tidak satupun dari Teknik
tersebut diterima secara luas dan dilaksanakan pada operasi rutin. 3
Perdarahan pasca TURP telah ter-korelasikan dengan meningkatnya aktivitas urinary
fibrinolytic. Pemberian obat antifibrinolitik dapat secara baik mengurangi perdarahan
postoperative. Ada beberapa penelitian yang mempelajari pemberian asam tranexamat
sebelum dilakukan operasi TURP. Pada penelitian-penelitian tersebut asam tranexamat
diberikan sebelum dan sesudah operasi per OS. Pada umumnya asam tranexamat diberikan
dengan cara drip intravena pada setengah jam pertama prosedur operasi. 4

Berkurangnya perdarahan pada saat operasi TURP sebagai hasil dari pemberian asam
tranexamat, menjadikan kondisi saat opeasi lebih baik dan sebagai konsekuensi nya, waktu
operasi yang dibutuhkan menjadi lebih singkat, dan volume cairan yang digunakan sebagai
irigasi menjadi lebih rendah. Hasil ini merupakan penemuan yang baik, karena penyerapan
cairan irigasi adalah suatu masalah yang menjadi perhatian dan berhubungan dengan
meningkatnya waktu operasi dan perdarahan. Dengan itu pengobatan asam tranexamat dapat
memiliki keuntungan tambahan dalam mengurangi penyerapan cairan. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Şükrü Kumsar, et al, dari 40 pasien yang menjalani operasi, tidak satupun yang
memperlihatkan penyerapan cairan irigasi (transurethral resection syndrome).6 Frekuensi dari
transurethral resection syndrome beragam mulai dari 0.18% sampai 10.9%.1, 5

Kesimpulannya, pengobatan dengan asam tranexamat dapat mengurangi perdarahan, waktu


operasi dan jumlah dari cairan yang dibutuhkan untuk irigasi. Berkurangnya perdarahan pada
saar TURP sebagai hasil dari asam tranexamat, dapat menjadikan waktu operasi menjadi lebih
singkat dan berkurangnya cairan irigasi yang mana menjadikan kondisi pasien pada saat operasi
dan setelah operasi menjadi lebih baik.

Mekanisme Asam Tranexamat Dalam Mengurangi Perdarahan Intra dan Pasca Operatif

Asam traneksamat merupakan antifibrinolytic yang kompetitif menghambat aktivasi


plasminogen menjadi plasmin. Asam traneksamat merupakan inhibitor kompetitif aktivasi
plasminogen, dan pada banyak konsentrasi yang lebih tinggi, inhibitor nonkompetitif plasmin,
yaitu tindakan yang mirip dengan asam aminokaproat. Asam traneksamat adalah sekitar 10 kali
lebih kuat daripada in vitro aminokaproat. Asam traneksamat mengikat lebih kuat daripada
asam aminokaproat untuk kedua reseptor yang kuat dan lemah dari molekul plasminogen
dalam rasio yang sesuai dengan perbedaan potensi antara senyawa. Asam traneksamat dalam
konsentrasi 1 mg per ml tidak agregat trombosit in vitro. Pada pasien dengan angioedema
herediter, penghambatan pembentukan dan aktivitas plasmin oleh asam traneksamat dapat
mencegah serangan angioedema dengan mengurangi aktivasi plasmin diinduksi protein
komplemen pertama (C1).7
Daftar Pustaka

1. Katharine Ker, et al. Effect of tranexamic acid on surgical bleeding: systematic review
and cumulative meta-analysis. BMJ 2012; 344 doi: https://doi.org/10.1136/bmj.e3054
(Published 20 May 2012)
2. Miller RA, May MW, Hendry WF, et al. The prevention of secondary haemorrhage after
prostatectomy: the value of antifibrinolytic therapy. Br J Urol. 1980;52:26–28. [PubMed]
3. Sandfeldt L, Bailey DM, Hahn RG. Blood loss during transurethral resection of the
prostate after 3 months of treatment with finasteride. Urology. 2001;58:972–976.
[PubMed]
4. Miller RA, May MW, Hendry WF, et al. The prevention of secondary haemorrhage after
prostatectomy: the value of antifibrinolytic therapy. Br J Urol. 1980;52:26–28.
5. Hahn RG, Ekengren JC. Patterns of irrigating fluid absorption during transurethral
resection of the prostate as indicated by ethanol. J Urol. 1993;149:502–506. [PubMed]
6. Kumsar Ş, Dirim A, Toksöz S, Sa HS, Adsan Ö. Tranexamic acid decreases blood loss
duringtransurethral resection of the prostate (TUR-P) Cent European J Urol.
2011;64:156–158. [PMC free article] [PubMed]
7. "Lysteda (tranexamic acid) Package Insert" (PDF). accessdata.FDA.gov. Archived (PDF)
from the original on 4 March 2016. Retrieved 2 November 2015.

Anda mungkin juga menyukai