Abstrak
Kontrol perdarahan yang tidak adekuat sering diasosiasikan dengan efek samping yang
merugikan. Hemostasis yang optimal terjadi bila pada operasi dilakukan kontrol sumber
perdarahan dengan baik dan sistem koagulasi pasien bekerja secara efektif dapat menutup
sumber perdarahan mikrovaskular. Pemilihan agen hemostatis yang baik diharapkan
dapat memfasilitasi hemostasis intraoperatif dan selanjutnya akan dapat memperbaiki
hasil akhir pasien. Kombinasi antara etamsylate dan asam traneksamat yang bekerja
melalui jalur yang berbeda tampaknya dapat meningkatkan keberhasilan reduksi waktu
perdarahan. Mengetahui perbedaan agen hemostatik antara asam traneksamat dan
etamsylate atau dengan kombinasi dalam memberikan efek hemostatik yang adekuat pada
kasus perdarahan yang disebabkan operasi sedang. Penelitian eksperimental dengan
pendekatan uji klinis dengan rancangan penelitian pre dan post tindakan ini terdiri dari 33
subjek penelitian pasien ASA I dan II yang menjalani operasi sedang. Setelah dilakukan
randomisasi dilakukan pemeriksaan Bleeding Time sebelum dan sesudah tindakan yang
telah diberi perlakuan 30 menit sebelum tindakan. Penelitian ini menggunakan tes analitik
komparatif numerik dengan skala ordinal dilanjutkan dengan uji statistik mengunakan
non parametrik Kruskal-Wallis. Selisih Bleeding Time sebelum dan sesudah perlakuan
pada kelompok Asam traneksamat mengalami penurunan rata-rata -0.05 +0.57 menit,
kelompok Etamsylate mengalami penurunan rata-rata -0.73 +1.95 menit, dan kelompok
kombinasi Etamsylate+ Asam Traneksamat mengalami penurunan rata-rata -1.14+2.20
menit, nilai p=0,501 (p>0,05). Simpulan dari penelitian ini menunjukkan kombinasi
antara etamsylate dan asam traneksamat yang bekerja melalui jalur yang berbeda dapat
meningkatkan keberhasilan reduksi waktu perdarahan pasca operasi sedang dibandingkan
dengan hanya melalui terapi Asam traneksamat saja akan tetapi secara statistik tidak
menunjukan perbedaan yang signifikan (p=0,501).
Abstract
Optimal hemostasis occurs when surgery is well controlled with the source of the
bleeding and the patient's coagulation system works effectively to close the source of
microvascular bleeding. Selection of a good hemostatic agent is expected to facilitate
intraoperative hemostasis and will further improve patient outcomes. The combination of
etamsylate and tranexamic acid acting by different pathways appears to increase the
success of reducing bleeding time. To determine the difference of hemostatic agents
between tranexamic acid and etamsylate or by combination in providing an adequate
hemostatic effect in cases of bleeding caused by moderate surgery. This experimental
research with a clinical test approach with pre and post action research design consisted
of 33 study subjects of ASA I and II patients who underwent moderate surgery. After the
randomization conducted Bleeding Time examination before and after the action that has
been treated 30 minutes before the action. This study used a numerical comparative
analytic test with ordinal scale followed by statistical tests using non parametric Kruskal-
Wallis. The difference between Bleeding Time before and after treatment with
tranexamic acid group decreased qith mean -0.05 +0.57 min, Etamsylate group decreased
with mean -0.73 +1.95 min, and Etamsylate + Tranexamic combination group decreased
mean -1.14 +2.20 min, value p = 0,501 (p> 0,05). The conclusion of this study show that
the combination between etamsylate and tranexamic acid working through different
pathways may improve the success of a moderate postoperative hemorrhage reduction
compared with only AT therapy alone but not statistically significant (p = 0.501).
Pendahuluan
transfusi darah, syok, infeksi dan gangguan penyembuhan luka hingga kematian.
Perdarahan yang tidak terkontrol dengan baik akan menyebabkan durasi operasi,
lama perawatan dan biaya meningkat. Hemostasis yang optimal terjadi bila saat
operasi dilakukan kontrol sumber perdarahan dengan baik dan sistem koagulasi
jaringan prostat yang dilakukan reseksi, maupun rasio total hemoglobin yang
hilang terhadap jumlah cairan irigasi TURP. Hal ini mengindikasikan bahwa asam
pada berbagai kasus perdarahan abnormal, seperti pada menoragia dan perdarahan
uterus abnormal yang disebabkan oleh pemasangan intra uterine devices (IUD).
dengan asam traneksamat pada kasus perdarahan belum pernah diteliti. Kedua
obat hemostatika ini memilki efek terapi yang poten. Kendati demikian, angka
perdarahan yang terjadi masih cukup tinggi walau telah menggunakan terapi yang
adekuat. Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan hemostatika alami tubuh.
efek terapi hemostatika yang signifikan pada perdarahan jenis operasi sedang.
Pemeriksaan bleeding time sendiri masih cukup sering dilakukan terutama pada
rumah sakit yang belum memiliki alat pemeriksaan yang canggih dan cukup
Subjek penelitian adalah pasien yang dirawat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
mulai bulan Agustus-Oktober 2017 berusia 17-80 tahun yang menjalani operasi
sedang dengan status fisik ASA I dan II. Pasien yang mendapatkan transfusi darah
menggunakan OAINS dalam jangka waktu satu bulan sebelum operasi maupun
(error term) atau α dan tingkat kekuatan pengujian (power test) atau 1 – ß. Besar
sampel disesuaikan dengan jenis penelitian yang dilakukan. Besar sampel minimal
Penelitian ini terdiri dari 3 kelompok perlakuan. Penelitian ini merupakan uji
yang dialami oleh pasien selama penelitian ini. Selanjutnya, secara acak pasien
dibagi menjadi tiga kelompok, setiap kelompok terdiri dari 11 pasien. Kelompok
dilarutkan dalam Nacl 100 ml. Kesemua obat akan diberikan selama 15 menit.
setelah operasi dilakukan pencatatan yang meliputi keadaan umum pasien dan
tanda vital, Bleeding time sebelum dan setelah operasi. Selain itu juga dilakukan
berat badan, tinggi badan dan lama operasi tidak didapatkan perbedaan signifikan
pasien dan tanda vital, Bleeding time sebelum dan setelah operasi. Selain itu juga
analisis dengan program SPSS versi 17.0. Analisis dilakukan dengan uji
Hasil
Jenis_Kelamina
L 7 6 10
0,155
P 4 5 1
ASAa
I 3 4 2 0,632
II 8 7 9
Usiac (tahun) 37,27 +19,44 37,00 +18,72 51,73 +12,59 0,092
Berat Badanc (kg) 53,91 +10,37 54,55 +11,04 57,00 +4,34 0,475
Tinggi Badanc 0,890
164,18 +5,98 163,91+ 7,34 162,91 +4,21
(cm)
Lama Operasib 0,295
90,91 +30,89 106,36 +32,95 89,55 +15,08
(menit)
3,5 3,32
3,05
3
2,5
2,5 2,32
2,18
2 1,95
2
Rerata BT
1,5
1,5 Pre
1 Post
0,5
0
0
Asam traneksamat Etamsylate Etamsylate+ Asam
Traneksamat
Kelompok
Pembahasan
signifikan pada karakteristik subjek penelitian berupa jenis kelamin, status ASA,
usia, berat badan, tinggi badan, dan lama operasi. Pada Bleeding Time antara
sebelum dan sesudah perlakuan juga menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan
yang signifikan.
adalah pada kelompok kombinasi Etamsylate dan Asam Traneksamat, akan tetapi
sumber perdarahan dengan baik dan sistem koagulasi pasien bekerja secara efektif
akan dapat memperbaiki hasil akhir pasien.1 Banyak faktor yang mempengaruhi
non- kardiak. Penggunaan asam traneksamat sebagai zat hemostatika yang bekerja
tinggi tidak secara kompetitif, dan urokinase yang mendorong terjadinya proses
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Menzies dkk pada tahun 1991
tentang efek asam traneksamat pada bleeding time dan hemostasis, yang tidak
memberikan hasil yang signifikan, namun pada penelitian Mezzano D dkk pada
tahun 1992 terjadi pemendekan bleeding time pada pasien dengan kelainan ginjal
yang baik pada bentuk tablet maupun injeksi pada pasien dengan
platelet. Hal ini terjadi karena Etamsylate secara spesifik mengurangi perdarahan
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Kobrinsky pada tahun 1991
time sebelum tindakan yang normal dan pemberian obat yang hanya diberikan di
awal. Selain itu, durasi operasi juga dapat memengaruhi dimana operasi yang
yang dilakukan oleh Marti-Carvajal AJ, dkk (2012) jenis operasi juga
time secara signifikan jika dibandingkan dengan plasebo dan tidak ada perbedaan
efek samping.10,11
waktu perdarahan (Albirmawy OA, et al., 2013; Poeran J, et al., 2014; Shakur H,
et al., 2010). Selain itu, besarnya dosis yang digunakan dapat menyebabkan
adanya perbedaan efek maupun efek samping pada pasien yang menjalani operasi.
perbedaan efek maupun efek samping pada pasien yang menjalani operasi. Asam
memiliki T1/2 selama 2 jam. Secara teoritis, pemberian dosis 10 mg/kg sebelum
insisi sudah bisa memberikan efek terapi namun pada kenyataannya hanya satu
percobaan karena dosis yang berbeda di dalam darah.17 Pada penelitian ini, dosis
yang digunakan cenderung kecil dan adanya perbedaan waktu paruh antara asam
Pada penelitian ini tidak didapatkan adanya efek samping dari asam
traneksamat maupun etamsylate seperti reaksi alergi, emboli paru, deep vein
thrombosis, infark miokard dan kejang. Efek samping tidak timbul bisa
diakibatkan dosis yang diberikan relatif kecil dan waktu pemberian yang panjang
Simpulan
Kombinasi antara etamsylate dan asam traneksamat yang bekerja melalui jalur
Daftar Pustaka
2006;13(3):236–47.
Bmj. 2012;344.
reduce haemoptysis from any cause. Cochrane Database Syst Rev. 2016;
(11).
12. Albirmawy OA, Saafan ME, Shehata EM, Basuni AS, Eldaba AA. Topical
2013;77(7):1139–42.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20554319/
2009;124(5):e13–8.
al. Tranexamic acid reduces blood loss in total hip replacement surgery.
Tranexamic acid reduces blood loss and blood transfusions in primary total