Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO OSCE INTEGRASI 7

RESPIRASI
ASMA
FEFRINE

Anamnesis
Umur: 20
Jenis kelamin: laki-laki
Jangan lupa tanya nama, umur, jenis kelamin, alamat, status menikah
Keluhan Utama Sesak
Onset Kronologis - 2 hari lalu
- Muncul dini hari
Lokasi Dada
Kualitas - Sesak napas memberat
- Ada ngik-ngik (ditanyain ya ngik-ngiknya)
- Mengganggu tidur/aktivitas (hubungkan buat menentukan klasifikasi asma-nya)
Kuantitas - Sesak napas biasanya muncul malam/dini hari
- Serangan hampir setiap hari terutama jika dini hari/pulang kerja terlambat
(hubungkan buat menentukan klasifikasi asma-nya)
Fx Memperberat Jika tiduran telentang (kalau eksaserbasi akut sedang ke berat bisanya duduk)
(hubungkan buat menentukan klasifikasi eksaserbasi akut-nya)
Fx Memperingan Jika duduk (ya kebalikannya)
Keluhan Lain - Batuk berulang
- Pilek (tanyain warna lendir)
- Dada sakit/sempit
RPD Faktor risiko:
- Pajanan allergen (tanya punya alergi apa)  asap rokok, asap bakar sampah, asap
obat nyamuk, suhu dingin, udara kering, makanan/minuma dingin, MICIN,
pengawet makanan, aktivitas fisik, obat (biasanya aspirin)
- Pajanan okupasi (tanya kerja dimana)
- Infeksi virus/bakteri (tanya pernah sakit apa
Penggunaan OAT, inhaler, riwayat mondok
Riwayat DM/HT
RPK Tanya keluarga ada yg memiliki keluhan sama
R. Sosioekonomi - Pajanan okupasi tadi
- Daerah rumahnya dimana
- Asap rokok
- Asap bakar sampah
- Asap obat nyamuk
RPS/Kebiasaan - Rokok

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum - Kesan sakit sedang
- Kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6)
- Kesan status gizi (proporsi tubuh normal)
- Warna kulit normal
- Habitus atau postur tubuh membungkuk
- Cara berjalan dan duduk membungkuk
- Cara bicara/bersuara tersengal-sengal
Vital Sign - Tekanan darah: normal
- Frekuensi nadi: naik kalau eksaserbasi
- Frekuensi napas: naik kalau eksaserbasi
- Suhu: normal
Pemeriksaan I: normochest, kalau lagi eksaserbasi ada retraksi/otot bantu napas bergerak juga
fisik P: fremitus taktil (+/+)
P: sonor (+/+)
A: wheezing fase ekspirasi (+/+)

Pemeriksaan Penunjang
Spirometri - Definisi: pemeriksaan untuk menilai fungsi terintegrasi mekanik paru, dinding
dada, otot pernapasan
- Tujuan: mengetahui fungsi faal paru (kerja pernapasan mampu melawan dua
resistensi elastik dan non-elastik)
- Indikasi:
- Diagnostik: evaluasi individu yang punya gejala abnormal
- Monitoring: evaluasi intervensi terapi
- Evaluasi kecacatan: menentukan pasien yang membutuhkan rehabilitasi
- Kesehatan masyarakat: survei epidemiologis
- Kontraindikasi:
- Absolut: peningkatan TIK, SOL, ablasio retina
- Relatif: hemoptisis unknown reason, hernia, pneumotoraks
- Persiapan

- Manuver:
- Interpretasi:
- Normal: FEV1 >80%, FVC>80% atau rasio FEV1/FVC >70%
- Obstruksi: rasio FEV1/FVC atau rasio VEP1/KVP <75%
- Restriksi: rasio FVC/FVC pred <80%
- Asma (reversible): peningkatan FEV1 >12% dan 200 mL pasca bronkodilator
salbutamol 200-400 ug
- PPOK: peningkatan ga sampai 12% dan 200 mL
- Derajat obstruksi/restriksi berdasar nilai rasio FEV1/FVC:
- Ringan: 60-79%
- Sedang: 30-59%
- Berat: <30%
APE (Arus - Cara hitung: nilai peakflow meter pasien / nilai peakflow sesuai umur TB pasien
Puncak di tabel dikali 100%
Ekspirasi) - Fungsi APE:
- Reversibilitas: peningkatan APE minimal 60 mL/menit atau 20% dibanding
APE sebelum bronkodilator
- Variabilitas:
- Pasien mengukur APE pagi-malam selama 2 minggu
- Variasi diurnal >10%  asma
- Cara menghitung variasi diurnal: APE tertinggi-APE terendah/rata-rata
APE tertinggi dan terendah x 100
- Indikasi rajal/ranap:
- APE 60-80%: rajal
- APE <60%: ranap

Diagnosis Banding
PPOK - Bedakan dengan asma pakai anamnesis umur dan onset sesak selain pake
spirometri
- Batuk berdahak, sesak saat beraktivitas, pajanan rokok
Bronkiektasis - Batuk produktif, riwayat infeksi berulang
- Penegakan diagnnosisnya emang pakai HRCT honeycomb appearance, tapi
harusnya kalo ada nyeri pleuritic penurunan BB itu udah pasti bukan
asma/PPOK
Disfungsi korda Sesak napas dan mengi fase inspirasi (stridor)
vokalis
Gagal jantung Sesak saat beraktivitas, gejala noktural

Diagnosis Klinis
Asma [derajat Derajat asma:
asma] [derajat Derajat Gejala Gejala Malam Faal Paru
eksaserbasi Intermiten - Gejala <1x/minggu ≤2x/bulan FEV1/APE ≥80%
asma] (bulanan) - No gejala di luar prediksi
eksaserbasi
- Eksaserbasi singkat
Persisten - Gejala >1x/minggu >2x/bulan FEV1/APE ≥80%
ringan tapi <1x.hari prediksi
(mingguan) - Eksaserbasi dapat
mengganggu aktivitas
dan tidur
Persisten - Gejala setiap hari >1x/minggu FEV1/APE 60-
sedang - Eksaserbasi 80% prediksi
(harian) mengganggu aktivitas
fisik dan tidur
- Bronkodilator tiap hari
Persisten - Gejala setiap hari Sering FEV1/APE <60%
berat - Aktivitas fisik terbatas prediksi

Derajat eksaserbasi asma:


Gejala Ringan Sedang Berat Mengancam
jiwa
Sesak napas Berjalan Berbicara Istirahat -
jika
Posisi Bisa tidur Duduk Duduk
terlentang
Frekuensi <20x/menit 20-30x/menit >30x/menit0
napas
Frekuensi <100x/menit 100- >120x/menit
nadi 120x/menit
Mengi Ekspirasi Ekspirasi Inspirasi dan Silent chest
paksa baru ekspirasi
denger

Tatalaksana
Farmakologis Step Gejala Reliever Controller
1 Intermiten ICS-formoterol ICS-formoterol
dosis rendah dosis rendah
/ sesuai kebutuhan
SABA
2 Persisten ringan ICS-formoterol ICS-formoterol
dosis rendah sesuai kebutuhan
/ /
SABA ICS dosis rendah
setiap hari
3 Persisten sedang ICS-formoterol ICS-LABA dosis
/ rendah setiap hari
SABA
4 Persisten berat ICS-formoterol ICS-LABA dosis
/ sedang
SABA

Dosis ICS dan sediaan


Flutikason DPI
- Rendah: 100-250 μg
- Sedang: 250-500 μg
- Berat: >500 μg
Budesonide
- Rendah: 200-400
- Sedang: 400-800

ICS-formoterol dosis rendah: Symbicort 80/4.5 mcg turbuhaler


ICS-formoterol: Symbicort 160/4.5 mcg turbuhaler

ICS-LABA dosis rendah: Seretide 100 50/100 mcg diskus


ICS-LABA dosis sedang: Seretide 250 50/250 mcg diskus
Rujuk
Edukasi - Hindari pemicu serangan asma
- Minum obat controller teratur
- Kontrol ke dokter teratur

Anda mungkin juga menyukai