Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Telaah Pustaka
1. Rumah sakit
a. Pengertian rumah sakit
Keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia UU no 44
tentang rumah sakit persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit.
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, atau dapat
menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya
pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Sedangkan
pengertian rumah sakit menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara pari purna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (NO
340/MENKES/PER/III/2010).
Rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan
menerima pelayanan kedokteran,serta tempat di mana pendidikan klinik
untuk mahasiswa kedokteran, perawat, dan berbagai tenaga profesi
kesehatan lainnya diselenggarakan (wolper dan pena;1987).
b. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Tugas rumah sakit adalaah melaksanakan upaya pelayanan
kesehatan secara berhasil dan berdaya guna dengan prioritas
penyembuhan yang dilakukan secara terstruktur dengan pengembangan
dan pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan.
Sedangkan menurut UU No.44 tahun 2009 tentang rumah sakit,
fungsi rumah sakit adalah :
a. Pelaksanaan pelayanan pemulihan dan pengobatan kesehatan sesuai
dengan standar kebijakan rumah sakit.

6
7

b. Pelayanan kesehatan paripurna tingkat ke-2 dan ke-3 sesuai


kebutuhan medis melakukan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan perorangan.
c. Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan dalam pengembangan
kualitas pelayanan kesehatan.
d. Melaksanakan penelitian dan peningkatan serta pemilahan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka pengembangan pelayanan kesehatan.
2. Sikap pasien
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan
suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan
suatu perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup.
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan, banyak
faktor yang dapat mempengaruhi penentuan sikap secara utuh seperti
pengetahuan, berfikir, berkeyakinan, dan emosi itu semua memegang
peranan penting. Sedangkan untuk mewujudkan sikap menjadi perbuatan
nyata diperlukan faktor pendukung atau kondisi yang memungkinkan
antara lain adalah fasilitas (Notoadmojo, 1993).
Di samping itu juga ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi
pembentukan sikap diantaranya adalah pengalaman pribadi, pengaruh
kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan, dan lembaga lain, serta
pengaruh faktor emosional (Azwar, 1997).
Sikap adalah kecenderungan yang tertata untuk berfikir, merasa,
mencerap dan berperilaku terhadap suatu referen atau obyek kognitif.
Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atau objek.
Komponen sikap, menurut Allport ada tiga komponen pokok yaitu:
a. Komponen kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu
obyek.
b. Komponen yang meliputi kehidupan emosional atau
evaluasi, individu terhadap suatu obyek.
8

c. Komponen kesiapan atau kecenderungan individu untuk


bertindak.
Menurut Notoadmojo (2003), sikap terdiri dari berbagai tingkatan
yaitu :
a. Menerima ( Receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan (obyek).
b. Merespons (Responding)
c. Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan atau
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau
mengerjakan tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau
salah adalah berarti orang menerima ide tersebut.
d. Menghargai
Mengajak orang lain untuk mendikusikan dengan orang lain
terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
e. Bertanggung jawab (Responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan
segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.
3. Rawat Inap
Rawat inap adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh
tenaga kesehatan professional akibat penyakit tertentu, dimana pasien
diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit.
Pelayanan rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien masuk rawat
inap yang menempati tempat tidur perawatan untuk keperluan observasi,
diagnosa, terapi, rehabilitasi medic dan atau pelayanan medik lainnya
(Depkes RI 1997 yang dikutip dari Suryanti (2002).
4. Hak dan Kewajiban Pasien
Menurut Undang-undang kesehatan pasal 5 setiap orang mempunyai
hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya dibidang
kesehatan. Sedangkan kewajiban pasal 9 setiap orang berkewajiban ikut
9

mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat yang setinggi-tingginya (UU kesehatan 2010).
a. Pengertian Hak dan Kewajiban
Hak adalah tuntunan seorang terhadap sesuatu yang merupakan
kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, mortalitas, dan legalitas.
Sedangkan kewajiban adalah tanggung jawab seseorang untuk
melakukan sesuatu yang memang harus dilakukan dapat dipertanggung
jawabkan sesuai dengan haknya.
b. Hak Pasien
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan
peraturan yang berlaku di rumah sakit.
2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai
dengan standart profesi kedokteran atau kedokteran gigi tanpa
diskriminasi.
4. Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan dengan standar
profesi keperawatan.
5. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah
sakit.
6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan
pendapat klinis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari
pihak luar.
7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang
mendaftar dirumah sakit tersebut (second opinion) terhadap
penyakit yang dideritanya, sepengatahuan dokter yang merawat.
8. Pasien berhak atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.
9. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi:
a. Penyakit yang diderita tindakan medik apa yang hendak di
lakukan.
10

b. Kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tersebut dan


tindakan untuk mengatasinya.
c. Alternatif terapi lainnya.
d. Prognosanya.
e. Perkiraan biaya pengobatan.
10. Pasien berhak menyetujui atau memberikan izin atas tindakan yang
akan dilaksanakan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang
dideritanya.
11. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap
dirinya dan mengakhiri pengobatan dan perawatan atas tanggung
jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang
penyakitnya.
12. Pasien berhak di dampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan
yang dianutnya selama hal itu tidak menggangu pasien lainnya.
14. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan di rumah sakit.
15. Pasien berhak mengajukan usul, saran perbaikan atas perlakuan-
perlakuan rumah sakit terhadap dirinya.
16. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moral maupun
spiritual.
Mengacu kepada Undang-undang keterbukaan Informasi
Publik, pasien adalah pelaku utama pelayanan kesehatan di rumah
sakit, dokter dan rumah sakit secara terbuka mengetahui hak dan
kewajibannya masing-masing yang mungkin selama ini belum
diketahui secara utuh.
Pada Undang-Undang No 29 tahun 2004 tentang praktik
Kedokteran khususnya pada pasal 52 juga diatur hak-hak pasien,
yang meliputi :
a. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis
sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat 3;
11

b. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain;


c. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhuhan medis.
d. Menolak tindakan medis.
e. Mendapatkan isi rekam medis.

Untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik


dibutuhkan adanya keharusan menghormati hak-hak pasien. Hak-
hak pasien pada dasarnya yaitu mendapatkan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan yaitu
menurut pasal 53 ayat 2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 23
tahun 1992 tentang kesehatan adalah:

a. Hak informasi
b. Hak untuk mendapatkan persetujuan
c. Hak atas kerahasian kedokteran
d. Hak atas pendapat kedua (second opinion)

Hak pasien berdasarkan penjelasan (H.J.J. Leenen 1978 :126


dan seterusnya) terdiri dari :

1. Hak pasien atas perawatan dan pengurusan.


2. Hak untuk menolak cara perawatan tertentu.
3. Hak untuk memilih tenaga kesehatan dan rumah sakit yang
akanmerawat pasien.
4. Hak atas informasi, pasien mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang keadaan dirinya, tenaga kesehatan yang akan
merawatnya, aturan rumah sakit dan seterusnya.
5. Hak untuk menolak perawatan tanpa izin, artinya pasien
mempunyai hak untuk memberikan izin agar tenaga kesehatan
boleh merawatnya.
6. Hak atas rasa aman dan tidak diganggu atau kesendirian
(“privasi”). Hak ini mencakup wewenang pasien untuk
12

mengendalikan kemungkinan bahwa pihak lain menghubungi


dirinya untuk memperoleh informasi mengenai dirinya.
7. Hak atas pembatasan terhadap pengaturan kebebasan
perawatan.
8. Hak untuk megakhiri perjanjian perawatan.
9. Hak pasien menggugat atau menuntut.
10. Hak pasien ganti rugi terhadap pihak lain.
11. Hak pasien mengenai bantuan hukum.
12. Hak pasien untuk menasehatkan mengenai percobaan oleh
tenaga kesehatan atau ahlinya.
c. Kewajiban Pasien di Rumah Sakit
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala
peraturan dan tata tertib rumah sakit.
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan
perawat dalam pengobatan.
3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan
selengkapnya tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang
merawat.
4. Pasien dan atau penanggung jawabnya berkewajiban untuk melunasi
semua imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit/dokter.
5. Pasien dan atau penanggung jawab berkewajiban memenuhi hal-hal
yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.
6. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
7. Memperhatikan sikap menghormati dan tenggang rasa.

Menurut Undang-undang keterbukaan Publik kewajiban pasien


terdiri dari :

1. Pasien dan keluarga mentaati segala peraturan dan tata tertib di


rumah sakit.
2. Mematuhi segala instruksi dokter.
3. Memberikan informasi dengan jujur.
13

4. Melunasi atau memberikan imbalan jasa atau pelayanan.


5. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati.
d. Hak dan Kewajiban Dokter
1. Berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesinya.
2. Berhak untuk bekerja menurut standar profesi serta berdasar hak
otonom.
3. Berhak menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
4. Menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien.
5. Berhak atas privasi (berhak menuntut apabila nama baiknya
tercemarkan oleh pasien).
6. Berhak mendapatkan informasi secara lengkap dari pasien.
7. Berhak memperoleh informasi atau pemberitahuan pertama dalam
menghadapi pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya.
8. Berhak untuk diperlakukan adil dan jujur, baik oleh rumah sakit
maupun pasien.
9. Berhak mendapat imbalan jasa berdasarkan peraturan di rumah
sakit.
10. Dokter wajib mematuhi peraturan di rumah sakit.
e. Kewajiban dokter
1. Mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum
antara dokter dengan rumah sakit.
2. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien.
3. Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain, yang mempunyai
keahlian atau kemampuan yang lebih baik.
4. Memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat
berhubungan dengan keluarga dan dapat menjalankan ibadah sesuai
keyakinannya.
14

5. Merahasiakan segala sesutu yang diketahuinya tentang pasien,


bahkan juga setelah pasien meninggal dunia.
6. Melakukan pertolongan darurat atas dasar peri kemanusiaan,
kecuali bila ia yakin ada orang lain bertugas dan mampu
melakukannya.
7. Memberikan informasi yang adekwat tentang perlunya tindakan
medik yang bersangkutan serta resiko yang dapat ditimbulkannya.
8. Membuat rekam medis yang baik secara berkesinambungan
berkaitan dengan keadaan pasien.
9. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu
kedokteran atau kedokteran gigi.
10. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati atas perjanjian yang telah
dibuatnya.
11. Bekerja sama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara
timbal balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
12. Mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit.
f. Kewajiban rumah sakit
1. Rumah sakit wajib mematuhi perundangan dan peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah.
2. Rumah sakit wajib memberikan pelayanan kepada pasien tanpa
membedakan antara suku, ras, agama, seks, dan status sosial
pasien.
3. Rumah sakit wajib merawat pasien sebaik-baiknya dengan tidak
membedakan kelas perawatan (duty of one).
4. Rumah sakit wajib menjaga mutu perawatan dengan tidak
membedakan kelas perawatan.
5. Rumah sakit wajib memberikan pertolongan pengobatan di unit
gawat darurat tanpa meminta jaminan materi terlebih dahulu.
6. Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain
sarana ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat,
wanita menyusui, anak-anak dan lanjut usia.
15

7. Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan prasarana medic


(medical equipment) sesuai dengan standar yang berlaku.
8. Rumah sakit wajib menjaga agar semua sarana dan peralatan
senantiasa dalam keadaan siap pakai (ready for use).
9. Rumah sakit wajib merujuk pasien kepada rumah sakit lain apabila
tidak memiliki sarana, prasarana, peralatan dan tenaga yang
diperlukan.
10. Rumah sakit wajib melindungi dokter dan memberikan bantuan
administrasi dan hukum bilamana dalam melaksanakan tugas
dokter tersebut mendapat perlakuan tidak wajar atau tuntutan
hukum dari pasien atau keluarganya.
11. Rumah sakit wajib mengusahakan adanya sistem, sarana dan
prasarana pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana.
12. Rumah sakit wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan para
dokter yang bekerja di rumah sakit tersebut.
13. Rumah sakit wajib membuat standar dan prosedur tetap baik
pelayanan medik, penunjang medik, non medik. (Wijono D, 2000).

The medical Records Institute merumuskan hak-hak pasien


tersebut seperti berikut ini:

1. Hak privasi pasien memiliki hak untuk menjaga kerahasiaan


informasi kesehatan mereka. Informasi yang terkandung dalam
berkas rekam medis harus dijaga kerahasiaan dan keamanannya.
2. Hak untuk mengakses/melihat informasi kesehatan pribadi.
3. Hak untuk tidak mencamtumkan identitas (anonim).
4. Hak ini berlaku apabila pasien tersebut membayar sendiri biaya
pelayanan kesehatannya (tidak melalui penjamin atau asuransi)
5. Hak untuk mendapatkan riwayat kehidupan medis yang baru.
16

Beberapa pasien akan merasa terperangkap dalam diagnosis


medis tertentu atau catatan tertentu dalam rekam medis mereka,
misalnya saja pasien kesehatan mental.

5. Tujuan Hak Dan Kewajiban


a. Untuk mengetahui pengertian hak
b. Untuk mengetahui pengertian kewajiban
c. Untuk mengetahui peranan hak
d. Untuk mengetahui jenis-jenis hak
e. Untuk mengetahui pengertian hak dan kewajiban pasien
f. Untuk mengetahui hak pasien
g. Untuk mengetahui kewajiban pasien
17

B. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah suatu model yang menerangkan bagaimana
hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui
dalam suatu masalah tertentu.

1.a. Tujuan
Kerangka
Hak Teori
dan Kewajiban
2. Sikap pasien yaitu:
a. Menerima
1) Tata tertib informasi dan
peraturan
b. Merespon
1) Pemilihan dokter dan
Sikap pasien
kelas perawatan
terhadap hak dan
2) Keamanan rawat inap
kewajiban
c. Menghargai
1) Informasi medis
2) Kepatuhan atau instruksi
dari dokter
d. Bertanggung jawab
1) Kerahasian penyakit
2) Persetujuan untuk
melakukan tindakan

Sumber :Tina Ferawati, dkk (2014)

Gambar 2.1
KerangkaTeori
18

C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau
kaitan antara kaitan konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara
variabel yang satu dengan variabel yang lainnya dari masalah yang ingin
diteliti.
Variabel Independen
b. Kewajiban
Hak dan KerangkaPasien
TeoriRawat Inap :
1. Informasi tata tertib dan Variabel Dependen
peraturan
2. Pemilihan dokter dan kelas
Sikap pasien
perawatan
3. Kerahasiaan penyakit oleh
petugas medis
4. Informasi medis
5. Persetujuan tindakan
6. Keamanan rawat inap
7. Kepatuhan dan instruksi dari
dokter

Gambar 2.2

Kerangka Konsep

Anda mungkin juga menyukai