NPM : 2103076
Mata Kuliah : Promosi Kesehatan Rumah Sakit
Resume Pertemuan 1
PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit )
Dasar Hukum yang mengatur Promosi Kesehatan Rumah Sakit ada beberapa yaitu
1. Sebagian rumah sakit belum menjadikan PKRS sebagai salah satu kebijakan upaya
pelayanan kesehatan di rumah sakit
2. Sebagian besar rumah sakit belum memenuhi hak pasiennya untuk mengetahui
informasi mengenai pencegahan dan pengobatan penyakitnya
3. Sebagian rumah sakit belum memenuhi tempat kerja yang aman, bersih dan sehat.
4. Sebagian rumah sakit kurang menggalang kemitraan dalam menigkatkan upaya
pelayanan yang bersifat preventif dan promotif
Resume Pertemuan II
Materi I
A. Rumah Sakit
Menurut WHO Rumah sakit (RS) adalah suatu badan usaha yang menyediakan
pemondokan dan yang memberikan jasa pelayanan medis jagka pendek dan jangka panjang
yang terdiri atas tindakan observasi, diagnostik, terapetik, dan rehabilitatif untuk orang
orang yang menderita sakit, terluka dan untuk mereka yang melahirkan.
B. Pelayanan Kesehatan
Pasal 1 angka 3 UU No 44 Tahun 2009 Menyebutkan Pelayanan Kesehatan Paripurna
adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative.
1. Promotif : melakukan promosi kesehatan bisa melalui penyuluhan, media elektronik
maupun media cetak
2. Preventif : melakukan kegiatan pencegahan terhadap suatu penyakit, seperti melakukan
vaksin dan imunisasi
3. Kuratif : memberikan pengobatan
4. Rehabilitasi : adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan
bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota
masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuannya
C. Tujuan, Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Sedangkan Dalam pasal 3 Undang Undang No 44 tahun 2009 penyelenggaraan Rumah
Sakit bertujuan:
1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
2. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan
rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit.
3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit.
4. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia
rumah sakit, dan Rumah Sakit.
Tugas Rumah Sakit
Materi KE 2
1. Reformasi Perumahsakitan
Rumah Sakit Pemerintah sebagai institusi publik yang menangani salah satu
kebutuhan pokok manusia, yaitu kesehatan, juga tidak luput dari berbagai keluhan
masyarakat maupun dari kalangan profesi kesehatan sendiri. Arti kata “reformasi” di
negara ini telah menjadi semakin kabur, karena dipakai secara bebas untuk berbagai
kepentingan yang berbeda oleh berbagai pihak. Beberapa direktur RSUD terancam lengser
karena “direformasi” oleh anak buahnya sendiri.
Dalam suasana yang serba tidak menentu inilah, dirasakan perlunya melakukan
reformasi/ redifinisi fungsi dan peran RS dalam Konteks sistem kesehatan mulai dari
tingkat Kabupaten/ Kota sampai dengan tingkat nasional.
2. Faktor Kontesktual
a. Pemerintah
b. Penyedia Pelayanan Kesehatan
c. Institusi Penyedia Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengembangannya
d. Institusi Pembeli Jasa Pelayanan Kesehatan (“puschasers”)
e. Institusi dari sektor lain
f. Masyarakat
Refomasi RS tidak dapat diseragamkan dalam suatu model, Hal ini disebabkan oleh adanya
faktor kontekstual dalam sistem pelayanan kesehatan yang spesifik menurut masing-masing
daerah kabupaten/ kota. Demikian pula halnya reformasi sistem kesehatan tidak dapat
diseragamkan dalam suatu model, karena adanya spesifisitas yang ditentukan oleh interaksi antara
komponen-komponen di dalam sistem kesehatan.
3. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Yang Langsung didapat Mitra di dalam dan Mitra di Luar Sistem
Pelayanan Kesehatan Kabupaten/ Kota
b. Lingkungan Yang Tidak Langsung memiliki paling sedikit 4 variabel umum, yaitu :
Variabel sosial
Variabel Teknologi
Variabel Ekonomi
Variabel Politik
Reformasi Kesehatan
O Reformasi Kesehatan adalah adalah perubahan pola dan landasan pikir (paradigma) yang
berkaitan dengan persepsi kesehatan dalam konteks pembangunan nasional.
Materi ke III
Pasien adalah orang yang memiliki kelemahan fisik atau mentalnya menyerahkan pengawasan dan
perawatannya, menerima dan mengikuti pengobatan yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan atau
para medis yang di obati dirumah sakit.
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit.
h. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktik ( SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.
i. Mendapatkan privasi dan kerahasian penyakit yang diderita termasuk data – data
medisnya.
j. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
k. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
m. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaannya yang dianutnya selama hal
itu tidak mengganggu pasien lainnya.
p. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
q. Menggugat atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standart baik secara perdata ataupun pidana,
r. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan.
2. Kewajiban Pasien
Pasien memiliki kewajiban menerima pelayanan pada praktik kedokteran yaitu
memberikan informasi, mematuhi nasihat, mematuhi ketentuan, dan memberikan imbalan
atas pelayanan yang diterima, memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur tentang
masalah kesehatannya, mematuhi nasehat dan petunjuk perawat, mematuhi ketentuan yang
berlaku di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang
diterima.
Resume Pertemuan III
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Tujuan Operasional
- Agar orang memiliki pengertian yang lebih baik tentang eksistensi dan perubahan-
perubahan sistem dalam pelayanan kesehatan serta cara memanfaatkannya secara efisien
& efektif.
- Agar klien/masyarakat memiliki tanggung jawab yang lebih besar pada kesehatan
(dirinya), keselamatan lingkungan dan masyarakatnya.
- Agar orang melakukan langkah-langkah positif dalam mencegah terjadinya sakit,
mencegah berkembangnya sakit menjadi lebih parah dan mencegah keadaan
ketergantungan melalui rehabilitasi cacat karena penyakit.
- Agar orang mempelajari apa yang dapat dia lakukan sendiri dan bagaimana caranya, tanpa
selalu meminta pertolongan kepada sistem pelayanan kesehatan yang normal.
Sasaran Promosi Kesehatan di Rumah Sakit
Sedangkan menurut Green tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:
1. Tujuan Program
Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu yang
berhubungan dengan status kesehatan
2. Tujuan Pendidikan
Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai untuk mengatasi masalah kesehatan yang
ada
3. Tujuan Perilaku
Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai (perilaku yang diinginkan).
Oleh sebab itu tujuan perilaku berhubungan dengan pengetahuan dan sikap