Anda di halaman 1dari 24

PENGENALAN IBPR

( IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSI RESIKO )


DI AREA KERJA

HSE Corporate
MEI 2022

hse_corp_gems
LATAR BELAKANG
1. Banyak kecelakan yg disebabkan karena pekerja/karyawan tidak memahami
bahaya di lingkungan pekerjanya kecelakaan.

2. Bahaya dapat diketahui lebih dini

3. Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan perencanaan yang matang,


terukur dan rasional.

4. Menurunkan angka Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja.

5. Dasar untuk melakukan perbaikan Berkelanjutan (Peningkatan Kinerja K3L)


TUJUAN

• Seluruh Pekerja dapat melakukan Identifikasi Bahaya


• Seluruh Pekerja dapat menilai Resiko
• Seluruh Pekerja dapat menentukan Pengendalian Resiko
BAHAYA vs RESIKO

Sebutkan Bahaya & Resiko gambar ini :


BAHAYA vs RESIKO

Bahaya
Sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menciderai
manusia atau sakit penyakit atau kombinasi dari keduanya

Risiko
kombinasi dari kemungkinan terjadinya kejadian
berbahaya atau paparan dengan keparahan suatu
cidera atau sakit penyakit yang dapat disebabkan oleh
kejadian atau paparan tersebut
BAHAYA vs RESIKO

Identifikasi Bahaya
Proses untuk mengetahui adanya bahaya dan menentukan
karakteristiknya

Penilaian Resiko
Proses evaluasi risiko yang timbul dari suatu bahaya,
dengan mempertimbangkan kecukupan dari setiap
pengendalian dan memutuskan apakah risiko dapat
diterima atau tidak.
IBPR adalah

Nilai
Resiko

Kendalikan
IBPR harus

• Sesuai ruang lingkup, waktu, skala dan sifat


pekerjaan
• Bersifat Pencegahan bukan Perbaikan (Proaktif
daripada Reaktif)
• Dipastikan Mutakhir
IBPR mempertimbangkan
• Aktivitas rutin dan non rutin;
• Aktivitas seluruh orang yang memiliki akses ke tempat kerja;
• Faktor manusia;
• Bahaya yang berasal dari luar perusahaan
• Bahaya yang timbul di sekitar tempat kerja dibawah kendali perusahaan;
• Infrastruktur, peralatan, material di area kerja, baik di sediakan perusahaan atau pihak lain;
• Perubahan atau usulan perubahan pada perusahaan, baik aktivitas maupun material;
• Modifikasi pada sistem manajemen, termasuk perubahan sementara, serta dampak pada proses dan
kegiatan;
• Setiap peraturan yang sesuai dengan kegiatan perusahaan dan terkait dengan K3L;
• Desain area kerja, proses, instalasi, mesin/alat, prosedur operasi dan organisasi kerja, termasuk
adaptasinya terhadap kemampuan manusia.
Alur Proses IBPR

Menilai Menentukan
Identifikasi Bahaya
Risiko Pengendalian

A. Sumber (4M1E) B. Jenis: • Kemungkinan (Probability) • Menghilangkan (Eliminasi)


1. Orang (Man) 1. Fisika • Keparahan (Severity) • Mengganti dengan yang
2. Bahan (Material) 2. Kimia memiliki nilai resiko rendah
3. Mesin (Machine) 3. Biologis (Substitusi)
4. Metode Kerja (Method) 4. Ergonomis • Rekayasa (Engineering)
5. Lingkungan 5. Psikososial • Administrasi
(Environment) • APD
6. Proses
7. Perubahan
Identifikasi Bahaya – Sumber

Sumber (4M1E)

1. Orang (Man)
2. Bahan
(Material)
3. Mesin
(Machine)
4. Metode Kerja
(Method)
5. Lingkungan
(Environment)
6. Proses
7. Perubahan
Identifikasi Bahaya – Jenis
Fisika Kimia Biologis
• Kebisingan A. Jalur: A. Jalur:
• Pernafasan • Udara
• Getaran
• Penyerapan kulit • Darah
• Radiasi • Injeksi • Kontak Kulit
• Temperatur • Kontaminasi Makanan
B. Jenis: • Gigitan/Sengatan/ Binatang
• Energi (tekanan, Kinetis, • Mudah Meledak B. Jenis:
Potential, Listrik) • Mudah Terbakar • Limbah Biologis (darah, dahak, dll)
• Sifat fisik (Tajam, licin, • Menyebabkan Karat • Obat-obatan (Narkoba)
kekasaran) • Beracun • Bakteri/Virus
• Menyebabkan Kanker • Jamur
• Parasit
• Menyebabkan Mutasi
• Binatang/Serangga
Gen
• Tanaman Beracun
• Bereaksi dengan air
Identifikasi Bahaya – Jenis

Ergonomis Psikososial
• Pengangkatan tidak sesuai (kelebihan • Beban kerja yang berlebih
beban, cara pengangkatan yang salah). • Bekerja monoton
• Pekerjaan/Gerakan Monoton/ berulang • Mutasi dalam pekerjaan
• Duduk terlalu lama • Tidak jelasnya peran kerja
• Konflik dengan teman kerja
• Desain ruang kerja (Layout) buruk
• Posisi kerja buruk
• Desain tools dan peralatan buruk
Matriks Penilaian Resiko
Menentukan Pengendalian
Hirarki Pengendalian Resiko
Tingkatan Pengendalian

Eli
mi
na
si Pengendalian
Semakin Efektif
Substitusi

Rekayasa
(engineering)
Lebih banyak
Administrasi diterapkan

APD
Tingkatan Pengendalian
Eliminasi Substitusi
• Menghilangkan atau • Mengubah substan/ formasi
menghentikan proses atau • Tujuan: mengurangi risiko, bukan
substansi menghilangkan
• Merupakan pengendalian
paling efektif
Tingkatan Pengendalian
Engineering Control Administrasi
ISOLASI  Prosedur Kerja Aman
Mengisolasi bahaya/pekerjaan
berbahaya/area
 Rambu
 Penandaan/Marka
Contoh : machine guarding, interlock
system, Peredam suara  Mengurangi lama paparan

Ventilasi
 Training
Mencegah area kerja dari kontaminasi udara,  Pengaturan Shift Kerja
panas, kelembaban
 Pembatasan Akses Area Kerja
Tingkatan Pengendalian
APD
• Pengendalian terakhir yang
digunakan ketika pengendalian
lain tidak praktis secara
mendasar
• Harus berhati-hati dalam
pemilihan berdasarkan bahaya,
dan perlu masukan dari pekerja
terkait
Tinjau Ulang

IBPR wajib direview 1 (satu) kali dalam 1 tahun.


Atau:
1. Terjadi Insiden K3 dan Lingkungan.
2. Komplain yang berkaitan dengan K3 dan Lingkungan.
3. Perubahan/modifikasi alat/unit, kegiatan, Organisasi atau material.

4. Pekerjaan atau alat/unit baru.


5. Temuan Audit.
6. Perubahan Sistem Managemen K3L.
7. Perubahan peraturan/regulasi
termasuk terbitnya peraturan baru.
Latihan

Tuliskan di kertas, 5 aktivitas utama dan apa


saja bahaya di pekerjaan Bapak masing-
masing, dan jelaskan bagaimana melakukan
pengelolaan resikonya.
DISKUSI DAN PERTANYAAN

Anda mungkin juga menyukai