Konsep Kesehatan, Perilaku Dan Perilaku Kesehatan
Konsep Kesehatan, Perilaku Dan Perilaku Kesehatan
PERILAKU DAN
PERILAKU KESEHATAN
PENGERTIAN PERILAKU
Mendefinisikan Perilaku
S-O-R Stimulus–Organisme–Respon.
6
aplikasi
kognitif analisis
sintesis
evaluasi
menerima
merespon
Perilaku afektif
menghargai
bertanggung jawab
persepsi
respon terpimpin
psikomotor
mekanisme
adopsi
Pengetahuan (knowledge)
• Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini
terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
• Tanpa pengetahuan seseorang tidak mempunyai
dasar untuk mengambil keputusan dan
menentukan tindakan terhadap masalah yang
dihadapi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
seseorang :
• Faktor Internal : faktor dari dalam diri sendiri, misalnya
intelegensia, minat, kondisi fisik.
• Faktor Eksternal : faktor dari luar diri, misalnya
keluarga, masyarakat, sarana.
• Faktor pendekatan belajar : faktor upaya belajar,
misalnya strategi dan metode dalam pembelajaran.
Enam tingkatan domain pengetahuan :
1. Tahu (Know)
• Tahu diartikan sebagai mengingat kembali (recall) terhadap suatu
materi yang telah dipelajari sebelumnya.
2. Memahami (Comprehension)
• Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar.
3. Aplikasi
• Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya.
4. Analisis
• Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi
masih dalam suatu struktur organisasi dan ada
kaitannya dengan yang lain.
5. Sintesa
• Sintesa menunjukkan suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam
suatu bentuk keseluruhan baru.
6. Evaluasi
• Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
melaksanakan justifikasi atau penilaian terhadap suatu
materi / objek.
Sikap (attitude)
• Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih
tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus
atau objek.
• Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap
mempunyai tiga komponen pokok :
• Kepercayaan (keyakinan), ide, konsep terhadap suatu
objek
• Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
• Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)
Sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan :
1. Menerima (receiving)
• Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).
2. Merespon (responding)
• Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari
sikap.
3. Menghargai (valuing)
• Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4. Bertanggung jawab (responsible)
• Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya
dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
Praktik atau tindakan (practice)
• Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu
tindakan (overt behavior).
• Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang
nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi
yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas dan
faktor dukungan (support)
Praktik ini mempunyai beberapa tingkatan:
1. Persepsi (perception)
– Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan
tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik
tingkat pertama.
2. Respon terpimpin (guide response)
– Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang
benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan
indikator praktik tingkat kedua.
3. Mekanisme (mecanism)
– Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu
dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah
merupakan kebiasaan, maka ia sudah mancapai praktik
tingkat tiga.
4. Adopsi (adoption)
– Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang
sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu
sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran
tindakan tersebut.
Pengukuran perilaku
• Wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang
telah dilakukan beberapa jam, hari atau bulan
yang lalu (recall).
• Pengukuran secara langsung, yakni dengan
mengobservasi tindakan atau kegiatan
responden.
Rogers (1974) dikutip Notoatmodjo (2003)
Mengadopsi perilaku baru didalam diri
orang tersebut terjadi proses berurutan
yakni :
1. Kesadaran (awareness)
– Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih
dahulu terhadap stimulus (objek)
2. Tertarik (interest)
– Dimana orang mulai tertarik pada stimulus
3. Evaluasi (evaluation)
– Menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut
bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4. Mencoba (trial)
– Dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru.
5. Menerima (Adoption)
– Dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
Bentuk Perilaku
Perilaku dapat dibedakan menjadi dua :
(Notoatmodjo, 2003) :
DETERMINAN PERILAKU
KESEHATAN
Determinan Perilaku Kesehatan
Teori Lawrence Green.
Faktor Perilaku ditentukan oleh 3 faktor utama :
1. Faktor predisposisi (predisposing factors)
2. Faktor pemungkin (enabling factors)
3. Faktor penguat (reinforcing factors)
Determinan Perilaku
Teori Snehandu B.Karr
Terdapat 5 determinan perilaku
1. Adanya niat (intention)
2. Adanya dukungan masyarakat (social support)
3. Terjangkaunya informasi (accecibility of information)
4. Adanya otonomi atau kebebasan pribadi (personnal
autonomy)
5. Adanya kondisi dan situasi yang memungkinkan (action
situation)
Teori WHO
Terdapat 4 determinan perilaku :
1. Pemikiran dan perasaan (thoughts and feeling)
2. Adanya acuan atau referensi dari seseorang
atau pribadi yang dipercayai (personnal ferences)
3. Sumberdaya (resources) yang tersedia
4. Sosiobudaya (culture)
ADOPSI - INOVASI
34
Pengertian
Adopsi inovasi terdiri dari dua kata yaitu adopsi dan inovasi
1. Tahap 5. Tahap
Awareness 3. Tahap Adoption
(Kesadaran) Evaluation (Adopsi)
(Evaluasi)
2. Tahap
4. Tahap Trial
Interest
(Mencoba)
(Keinginan)
Dari pengalaman di lapangan ternyata proses adopsi tidak berhenti segera setelah suatu
inovasi diterima atau ditolak. Kondisi ini akan berubah lagi sebagai akibat dari pengaruh
lingkungan penerima adopsi.
Adopsi Teknologi Informasi
Pengambilan
Pengetahuan Konfirmasi
Keputusan
Implementasi
• Belum memiliki Persuasi • Individu • seseorang
informasi tentang mengambil • Mempekerjakan kemudian akan
inovasi baru • Individu tertarik
pada inovasi dan konsep inovasi individu untuk mencari
• Disampaikan dan menimbang inovasi yang pembenaran atas
aktif mencari
melalui berbagai keuntungan/keru berbeda-beda keputusan
informasi/detail
saluran gian dari tergantung pada mereka
mengenai inovasi
komunikasi yang menggunakan situasi. • Tidak menutup
ada inovasi dan • Selama tahap ini kemungkinan
memutuskan individu • seseorang
apakah akan menentukan kemudian
mengadopsi atau kegunaan dari mengubah
menolak inovasi. inovasi dan dapat keputusan yang
mencari tadinya menolak
informasi lebih jadi menerima
lanjut tentang hal inovasi setelah
itu melakukan
evaluasi.
Kualitas Penyuluh
Sifat sifat atau karekteristik
inovasi
Faktor-faktor
Penerimaan
Adopsi
Saluran media yang Inovasi
Sifat-sifat atau karekteristik
digunakan calon pengguna
Pengambilan
keputusan adopsi
Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan
untuk Mengadopsi Inovasi
a. Tingkat pendapatan
b. Keberanian mengambil resiko
c. Tingkat partisipasinya dalam
kelompok/organisasi di luar lingkungannya
sendiri
d. Aktifitas mencari informasi dan ide-ide baru
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adopsi
Inovasi Teknologi
Cees (2004) menyebutkan, terdapat beberapa variabel penjelas kecepatan adopsi suatu inovasi. Variabel-
variabel tersebut antara lain adalah:
Tipe keputusan inovasi mempengaruhi kecepatan adopsi. Secara umum kita dapat mengharapkan
bahwa inovasi yang diputuskan secara otoritas akan diadopsi lebih cepat karena orang yang terlibat
dalam proses pengambilan keputusan inovasi lebih sedikit. Akan tetapi, jika bentuk keputusan itu
tradisional mungkin tempo adopsinya juga lebih lambat. Keputusan opsional biasanya lebih cepat
daripada keputusan kolektif, tetapi lebih lambat daripada keputusan otoritas.
Rogers ( Mardikanto, 2002 : 44) mengemukakan hipotesisnya bahwa setiap
kelompok masyarakat terbagi menjadi 5 (lima) kelompok individu berdasarkan
tingkat kecepatan mengadopsi inovasi, yaitu:
2.
13,5 % kelompok
pelopor (early
adopter) 5.
1.
3.
2,5 % kelompok
2,5 % kelompok 34,0 % kelompok orang kolot/naluri
perintis penganut dini (laggard).
(innovator) (early mayoriti)
4.
13.5 % kelompok
penganut lambat
(late majority)
Grafik Kecepatan
Adopsi
Mayoritas Mayoritas
Dini Lambat
Perintis Pelopor Kaum
Kolot
47
Penyebab Gagalnya Penerimaan Inovasi
Baru
Inovasi dari luar cenderung diadopsi sebagian dan sementara,
setelah itu mereka kembali ke cara semula hal itu disebabkan:
PENYEBAB AKIBAT
Dari dalam : dikenal oleh I. Perubahan yang II. Perubahan akibat kontak
anggota sistem sosial permanen yang selektif
Dari Luar : dikenal oleh III. Perubahan yang IV. Perubahan akibat
agent pembaharuan dari permanen akibat didorong kontak yang diarahkan
luar sistem sosial
Tiga Konteks Pengertian Inovasi
• SINONIM DENGAN
INVENTION
• PROSES PENERIMAAN
• HASIL INVENTION
Inovasi Dalam Pengertian Sinonim Dengan
Invention
Look at
Joyomartono, Mulyono.Pengantar Antropologi
Kesehatan. Unnes press. Semarang.
2005.hal:72-74
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI