Anda di halaman 1dari 63

KONSEP KESEHATAN,

PERILAKU DAN
PERILAKU KESEHATAN
PENGERTIAN PERILAKU
Mendefinisikan Perilaku

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari


manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan
yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis,
membaca, dan sebagainya.
• Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas
manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun
yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo,
2003).
Menurut Skinner, (dikutip oleh Notoatmodjo
2003)

• Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang


terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.
• Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya
stimulus terhadap organisme,
• Organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini
disebut teori

S-O-R Stimulus–Organisme–Respon.
6

PROSES TEJADINYA PERILAKU


Ilmu-ilmu Dasar Perilaku
Perilaku terbentuk dalam diri seseorang , berasal dari dua faktor,
yaitu :

1. Faktor eksternal : stimulus merupakan faktor dari luar diri


seseorang
- stimulus adalah faktor lingkungan baik lingkungan fisik maupun
non fisik ( sosial, budaya, ekonomi, politik)
- Faktor eksternal yang paling besar perannya :
faktor sosial dan budaya

2. Faktor internal : respons merupakan faktor dari diri


seseorang.
- Faktor internal dapat berupa
perhatian, pengamatan, persepsi, motivasi, fantasi, sugesti.
Proses Tejadinya Perilaku
Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum
orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru),
didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan,
yakni.
1)    Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut
menyadari dalam arti mengetahui setimulus (objek)
terlebih dahulu
2)    Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus
3)    Evaluation (menimbang – nimbang baik dan tidaknya
stimulus bagi dirinya).
4)    Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru
5)    Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai
dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap
stimulus
Menurut Bloom, membagi perilaku itu didalam
3 domain (ranah/kawasan) :

1. Kognitif (cognitive domain),


2. Affektif (affective domain),
3. Psikomotor (psychomotor domain).
mengetahui
memahami

aplikasi

kognitif analisis

sintesis

evaluasi

menerima
merespon
Perilaku afektif
menghargai
bertanggung jawab

persepsi
respon terpimpin
psikomotor
mekanisme
adopsi
Pengetahuan (knowledge)
• Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini
terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
• Tanpa pengetahuan seseorang tidak mempunyai
dasar untuk mengambil keputusan dan
menentukan tindakan terhadap masalah yang
dihadapi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
seseorang :
• Faktor Internal : faktor dari dalam diri sendiri, misalnya
intelegensia, minat, kondisi fisik.
• Faktor Eksternal : faktor dari luar diri, misalnya
keluarga, masyarakat, sarana.
• Faktor pendekatan belajar : faktor upaya belajar,
misalnya strategi dan metode dalam pembelajaran.
Enam tingkatan domain pengetahuan :

1. Tahu (Know)
• Tahu diartikan sebagai mengingat kembali (recall) terhadap suatu
materi yang telah dipelajari sebelumnya.
2. Memahami (Comprehension)
• Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar.
3. Aplikasi
• Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya.
4. Analisis
• Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi
masih dalam suatu struktur organisasi dan ada
kaitannya dengan yang lain.
5. Sintesa
• Sintesa menunjukkan suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam
suatu bentuk keseluruhan baru.
6. Evaluasi
• Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
melaksanakan justifikasi atau penilaian terhadap suatu
materi / objek.
Sikap (attitude)
• Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih
tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus
atau objek.
• Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap
mempunyai tiga komponen pokok :
• Kepercayaan (keyakinan), ide, konsep terhadap suatu
objek
• Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
• Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)
Sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan :
1. Menerima (receiving)
• Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).
2. Merespon (responding)
• Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari
sikap.
3. Menghargai (valuing)
• Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4. Bertanggung jawab (responsible)
• Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya
dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
Praktik atau tindakan (practice)
• Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu
tindakan (overt behavior).
• Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang
nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi
yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas dan
faktor dukungan (support)
Praktik ini mempunyai beberapa tingkatan:
1. Persepsi (perception)
– Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan
tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik
tingkat pertama.
2. Respon terpimpin (guide response)
– Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang
benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan
indikator praktik tingkat kedua.
3. Mekanisme (mecanism)
– Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu
dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah
merupakan kebiasaan, maka ia sudah mancapai praktik
tingkat tiga.
4. Adopsi (adoption)
– Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang
sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu
sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran
tindakan tersebut.
Pengukuran perilaku
• Wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang
telah dilakukan beberapa jam, hari atau bulan
yang lalu (recall).
• Pengukuran secara langsung, yakni dengan
mengobservasi tindakan atau kegiatan
responden.
Rogers (1974) dikutip Notoatmodjo (2003)
Mengadopsi perilaku baru didalam diri
orang tersebut terjadi proses berurutan
yakni :
1. Kesadaran (awareness)
– Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih
dahulu terhadap stimulus (objek)
2. Tertarik (interest)
– Dimana orang mulai tertarik pada stimulus
3. Evaluasi (evaluation)
– Menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut
bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4. Mencoba (trial)
– Dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru.
5. Menerima (Adoption)
– Dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
Bentuk Perilaku
Perilaku dapat dibedakan menjadi dua :
(Notoatmodjo, 2003) :

1. Perilaku tertutup (covert behavior)


• Perilaku tertutup adalah respon seseorang
terhadap stimulus dalam bentuk terselubung
atau tertutup (covert).
• Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih
terbatas pada perhatian, persepsi,
pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang
terjadi pada orang yang menerima stimulus
tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas
oleh orang lain.
2. Perilaku terbuka (overt behavior)
• Respon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk tindakan nyata atau terbuka.
• Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas
dalam bentuk tindakan atau praktek, yang
dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh
orang lain.
Karakteristik perilaku 
1. Perilaku adalah perkataan dan perbuatan
individu. Jadi apa yang dikatakan dan dilakukan
oleh seseorang merupakan karakteristik dari
perilakunya.
2. Perilaku mempunyai satu atau lebih dimensi
yang dapat diukur, yaitu : frekuensi, durasi, dan
intensitas.
3. Perilaku dapat diobservasi, dijelaskan, dan
direkam oleh orang lain atau orang yang terlibat
dalam perilaku tersebut.
4.  Perilaku mempengaruhi lingkungan, lingkungan
fisik atau sosial.
5. Perilaku dipengaruhi oleh lingkungan (lawful).
6. Perilaku bisa tampak atau tidak tampak.
Perilaku yang tampak bisa diobservasi oleh
orang lain, sedangkan perilaku yang tidak
tampak merupakan kejadian atau hal pribadi
yang hanya bisa dirasakan oleh individu itu
sendiri atau individu lain yang terlibat dalam
perilaku tersebut.
PERILAKU KESEHATAN
Perilaku Kesehatan
• adalah respons seseorang terhadap stimulus
atau objek yang berkaitan dengan sehat sakit,
penyakit dan faktor-faktor yang mempengaruhi
sehat sakit (kesehatan) seperti lingkungan,
makanan, minuman dan pelayanan kesehatan

• adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang


baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat
diamati, yang berkaitan dengan pemeliharaan
dan peningkatan kesaehatan
Pengelompokkan Perilaku Kesehatan

Perilaku Kesehatan dikelompokkan menjadi :

1. Healthy behaviour / health maintenance:


Perilaku orang yang sehat agar tetap sehat dan
meningkat .

2. Health seeking behaviour : Perilaku orang


yang sakit atau telah terkena masalah
kesehatan untuk memperoleh penyembuhan
atau pemecahan masalah kesehatannya.

3. Perilaku kesehatan lingkungan


Becker (1979) membuat klasifikasi lain tentang
perilaku kesehatan ,

1. Perilaku Sehat (healthy behaviour)


2. Perilaku Sakit ( illness behaviour)
3. Perilaku peran orang sakit (the sick role
behaviour)
30

DETERMINAN PERILAKU
KESEHATAN
Determinan Perilaku Kesehatan
Teori Lawrence Green.
Faktor Perilaku ditentukan oleh 3 faktor utama :
1. Faktor predisposisi (predisposing factors)
2. Faktor pemungkin (enabling factors)
3. Faktor penguat (reinforcing factors)
Determinan Perilaku
Teori Snehandu B.Karr
Terdapat 5 determinan perilaku
1. Adanya niat (intention)
2. Adanya dukungan masyarakat (social support)
3. Terjangkaunya informasi (accecibility of information)
4. Adanya otonomi atau kebebasan pribadi (personnal
autonomy)
5. Adanya kondisi dan situasi yang memungkinkan (action
situation)
Teori WHO
Terdapat 4 determinan perilaku :
1. Pemikiran dan perasaan (thoughts and feeling)
2. Adanya acuan atau referensi dari seseorang
atau pribadi yang dipercayai (personnal ferences)
3. Sumberdaya (resources) yang tersedia
4. Sosiobudaya (culture)
ADOPSI - INOVASI

34
Pengertian
Adopsi inovasi terdiri dari dua kata yaitu adopsi dan inovasi

Adopsi: proses mental


Inovasi : suatu ide,
seseorang yang ditandai
praktek, atau produk yang
dengan keadaan
dianggap baru oleh
menerima, menerapkan
individu atau grup yang
dan menggunakan atas
relevan
suatu inovasi

Jadi dapat dikatakan adopsi inovasi yang merupakan sebuah proses


pengubahan sosial dengan adanya penemuan baru yang dikomunikasikan
kepada pihak lain, kemudian diadopsi oleh masyarakat atau sistem sosial.
Difusi vs Adopsi

Difusi biasanya terjadi pada tingkat yang lebih


tinggi atau luas, seperti pada sebuah
Dilihat dari
masyakarat, sedangkan adopsi secara umum
Luas Sasaran
terjadi pada unit yang lebih kecil, seperti
perusahaan dan individu.

Proses adopsi pembawa inovasi berasal dan


Dilihat “luar” sistem lokal masyarakat sasaran. Sedang
Pembawa dalam proses difusi, sumber informasi berasal
Inovasi dan dalam (orang) sistem sosial masyarakat itu
sendiri.
Proses Adopsi Inovasi
Pada awalnya Rogers menerangkan bahwa dalam upaya perubahan seseorang untuk
mengadopsi suatu perilaku yang baru, terjadi berbagai tahapan pada seseorang
tersebut, yaitu:

1. Tahap 5. Tahap
Awareness 3. Tahap Adoption
(Kesadaran) Evaluation (Adopsi)
(Evaluasi)
2. Tahap
4. Tahap Trial
Interest
(Mencoba)
(Keinginan)

Dari pengalaman di lapangan ternyata proses adopsi tidak berhenti segera setelah suatu
inovasi diterima atau ditolak. Kondisi ini akan berubah lagi sebagai akibat dari pengaruh
lingkungan penerima adopsi.
Adopsi Teknologi Informasi

Teknologi informasi dapat dilihat sebagai sebuah


inovasi yang proses difusinya melibatkan dua sisi
yaitu:
1. Sisi penawaran (supply side)
Sisi penawaran terkait dengan pembuatan,
produksi, dan difusi inovasi
2. Sisi permintaan (demand side)
Sisi permintaan berfokus pada adopsi dan
aplikasi inovasi.
Sifat-Sifat atau Karekteristik Inovasi
SIFAT-SIFAT INTRINSIK
SIFAT-SIFAT EKSTRINSIK

1. Informasi ilmiah yang


melekat/dilekatkan pada inovasinya.
2. Nilai-nilai atau keunggulan-keunggulan 1. Kesesuaian (compability) inovasi
(teknis, ekonomis, sosial budaya, dan dengan lingkungan setempat (baik
politis) yang melekat pada inovasinya. lingkungan
3. Tingkat kerumitan (kompleksitas) fisik, sosial budaya, politik, dan
inovasi. kemampuan ekonomis masyarakatnya).
4. Mudah/tidaknya dikomunikasikan 2. Tingkat keunggulan relatif dari inovasi
(kekomunikatifan) inovasikan. yang ditawarkan, atau keunggulan lain
5. Mudah/tidaknya inovasi tersebut yang dimiliki oleh inovasi dibanding
dicobakan (trialability). dengan tehnologi yagn sudah ada yang
6. Mudah/tidaknya inovasi tersebut akan
diamati (observabiity). diperbaharui/digantikannya
Tahapan Pengambilan Keputusan
Tentang Inovasi

Pengambilan
Pengetahuan Konfirmasi
Keputusan
Implementasi
• Belum memiliki Persuasi • Individu • seseorang
informasi tentang mengambil • Mempekerjakan kemudian akan
inovasi baru • Individu tertarik
pada inovasi dan konsep inovasi individu untuk mencari
• Disampaikan dan menimbang inovasi yang pembenaran atas
aktif mencari
melalui berbagai keuntungan/keru berbeda-beda keputusan
informasi/detail
saluran gian dari tergantung pada mereka
mengenai inovasi
komunikasi yang menggunakan situasi. • Tidak menutup
ada inovasi dan • Selama tahap ini kemungkinan
memutuskan individu • seseorang
apakah akan menentukan kemudian
mengadopsi atau kegunaan dari mengubah
menolak inovasi. inovasi dan dapat keputusan yang
mencari tadinya menolak
informasi lebih jadi menerima
lanjut tentang hal inovasi setelah
itu melakukan
evaluasi.
Kualitas Penyuluh
Sifat sifat atau karekteristik
inovasi

Faktor-faktor
Penerimaan
Adopsi
Saluran media yang Inovasi
Sifat-sifat atau karekteristik
digunakan calon pengguna

Pengambilan
keputusan adopsi
Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan
untuk Mengadopsi Inovasi
a. Tingkat pendapatan
b. Keberanian mengambil resiko
c. Tingkat partisipasinya dalam
kelompok/organisasi di luar lingkungannya
sendiri
d. Aktifitas mencari informasi dan ide-ide baru
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adopsi
Inovasi Teknologi
Cees (2004) menyebutkan, terdapat beberapa variabel penjelas kecepatan adopsi suatu inovasi. Variabel-
variabel tersebut antara lain adalah:

a. Sifat-sifat inovasi b. Tipe keputusan inovasi

1. Keuntungan-keuntungan relatif : 1. Keputusan opsional


Keuntungan teknis, Keuntungan 2. Keputusan kolektif
ekonomis, dan Kemanfaatan sosial- 3. Keputusan otoritas
psikologis
2. Keserasian (compatibility)
3. Kerumitan (complexity)
4. Dapat dicobakan (triability)
5. Dapat diamati (observability)

Tipe keputusan inovasi mempengaruhi kecepatan adopsi. Secara umum kita dapat mengharapkan
bahwa inovasi yang diputuskan secara otoritas akan diadopsi lebih cepat karena orang yang terlibat
dalam proses pengambilan keputusan inovasi lebih sedikit. Akan tetapi, jika bentuk keputusan itu
tradisional mungkin tempo adopsinya juga lebih lambat. Keputusan opsional biasanya lebih cepat
daripada keputusan kolektif, tetapi lebih lambat daripada keputusan otoritas.
Rogers ( Mardikanto, 2002 : 44) mengemukakan hipotesisnya bahwa setiap
kelompok masyarakat terbagi menjadi 5 (lima) kelompok individu berdasarkan
tingkat kecepatan mengadopsi inovasi, yaitu:
2.

13,5 % kelompok
pelopor (early
adopter) 5.
1.
3.
2,5 % kelompok
2,5 % kelompok 34,0 % kelompok orang kolot/naluri
perintis penganut dini (laggard).
(innovator) (early mayoriti)
4.

13.5 % kelompok
penganut lambat
(late majority)
Grafik Kecepatan
Adopsi

Mayoritas Mayoritas
Dini Lambat
Perintis Pelopor Kaum
Kolot

WAKTU AWAL ADOPSI WAKTU AKHIR ADOPSI

47
Penyebab Gagalnya Penerimaan Inovasi
Baru
Inovasi dari luar cenderung diadopsi sebagian dan sementara,
setelah itu mereka kembali ke cara semula hal itu disebabkan:

1. Inovasi itu selalu dicurigai


akan mengganggu sistem
norma lama yang sudah
mereka anut secara turun
temurun.

2. Perlu ada bukti atau jaminan


yang meyakinkan bahwa 3. Penggunaan bahasa atau
teknologi inovasi tersebut tidak lambang abstrak yang sulit
merusak sistem norma lama. dimengerti
3 Falsafah Penyuluh

Penyuluh dalam melakukan adopsi dan inovasi ke masyarakat


harus memperhatikan tiga pokok falsafah penyuluhan antara lain:

1. Penyuluh harus bekerjasama dengan masyarakat

2. Penyuluh tidak menciptakan ketergantungan, tetapi menciptakan


kemadiriansehingga tercapai kesejahteraan

3. Penyuluh harus terampil dan membuat masyakarat menjadi


terampil
Pengukuran Tingkat Adopsi dalam
Penyuluhan Kesehatan

1. kecepatan atau selang waktu antara diterimanya informasi dan


penerapan yang dilakukan

2. luas penerapan inovasi yang telah “diberi” inovasi baru

3. mutu intensifikasi dengan membandingkan penerapan dengan


“rekomendasi” yang disampaikan oleh penyuluhnya
INOVASI KESEHATAN

PENYEBAB AKIBAT

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA


Tipe-tipe Perubahan
DIKETAHUI ADANYA
KEBUTUHAN UNTUK
SUMBER IDE
BERUBAH Dari dalam sistem sosial Dari luar sistem sosial

Dari dalam : dikenal oleh I. Perubahan yang II. Perubahan akibat kontak
anggota sistem sosial permanen yang selektif
Dari Luar : dikenal oleh III. Perubahan yang IV. Perubahan akibat
agent pembaharuan dari permanen akibat didorong kontak yang diarahkan
luar sistem sosial
Tiga Konteks Pengertian Inovasi

• SINONIM DENGAN
INVENTION
• PROSES PENERIMAAN
• HASIL INVENTION
Inovasi Dalam Pengertian Sinonim Dengan
Invention

• Menunjuk pada suatu proses kreativitas yaitu


kombinasi dari dua konsep atau lebih sehingga
melahirkan sesuatu yang baru yang
sebelumnya tidak diketahui oleh individu yang
bersangkutan.
• Individu/ organisasi yang memiliki kreativitas
disebut inovatif
• Divine Kretek, Rokok Sehat Bagi Penderita
Penyakit Degeneratif
Inovasi Dalam Pengertian Proses
Penerimaan

• Proses pengambilan dan internalisasi atau


proses memasarkan ide-ide baru
• Mereka yang telah menerima ide baru disebut
inovatif
Inovasi Dalam Pengertian Hasil Invention
• Lebih menekankan pada hasil temuannya,
ide-ide praktik-praktik dan alat-alat yang
ditemukan.
• Menurut Barnertt, 1953 : inovasi adalah
semua pemikiran, perilaku atau hal-hal yang
baru karena hal itu secara kualitatif berbeda
dengan bentuk-bentuk yang telah ada.
Pengelompokan inovasi
• Continous inovation : apabila inovasi tsb hanya
berpengaruh kecil terhadap pola perilaku
• Inovasi berkesinambungan yang dinamis : jika
inovasi tsb memiliki pengaruh yang moderat
terhadap terhadap pola perilaku
• Discontinous Inovation : jika inovasi itu
melahirkan pola perilaku yang baru
Tipe-tipe inovasi
• Zaltman,dkk,1973, menjadi 3 kategori
• Berdasarkan keberadaan dalam sistem
– Inovasi yang diprogramkan
– Inovasi yang tidak diprogramkan
• Inovasi lamban
• Inovasi yang tidak sesuai
• Berdasarkan pada fokus sasaran
– Inovasi teknologi
– Inovasi nilai
– Inovasi struktural
• Berdasarkan pada hasil atau pengaruh inovasi
– Model knight
• Radikal dalam penampilan, radikal dalam struktur
– Model normann
• Tipe variasi dan tipe reorientasi/ tipe perubahan mayor dan minor
Faktor-faktor yang mempengaruhi
penerimaan dan penolakan inovasi

• Biaya • Keuntungan relatif


• Efisiensi • Asal
• Risiko • Kontinuitas
• Komunikasi • Pendapat umum
• Kesesuaian • Agen yang
• Kekompakan mengenalkan
• Keilmiahan • Kapasitas saluran
• Saluran inovasi
Proses Inovasi
• PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI
• TAHAP PENGENALAN INOVASI
• TAHAP PENERIMAAN ATAU PENOLAKAN
INOVASI
Model proses inovasi yang berorientasi
pada :
• Individu
• Organisasi

Look at
Joyomartono, Mulyono.Pengantar Antropologi
Kesehatan. Unnes press. Semarang.
2005.hal:72-74
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI

PENGETAHUAN PERSUASI KEPUTUSAN KONFIRMASI


• TTG INOVASI • PEMBENTUKAN • ADOPSI ATAU • KONSISTEN DG
• FUNGSI INOVASI SIKAP • PENOLAKAN KEPUTUSAN
• CARA KERJA • PERTIMBANGAN • MENINGGALKAN
KEUNTUNGAN KEPUTUSAN YANG
• MENCARI TELAH DIAMBIL
INFORMASI
LANJUTAN
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai