Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Dan Desain Penelitian


Untuk memperoleh data, fakta dan informasi yang akan menggambarkan
dan menjelaskan permasalahan tentang hubungan antara penguasaan kosakata
dengan kemampuan berbicara siswa kelas XI di MA Al Islamiyah Daarul Khair
Kotabumi, peneliti menggunakan penelitian kuantitif dengan metode kuantitatif
deksriftif analisis
Menurut margono dalam bukunya metodologi penelitian pendidikan
menyatakan bahwa “penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan
pengetahuan berupa data yang menggunakan angka sebagai alat menemukan
keterangan mengenai apa yang ingin diketahui1.
Di dalam metode kuantitaif deskriptif-analisis terdapat upaya untuk
menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya.
Dengan tujuan utama yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan
karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.2

B. Setting Penelitian
a. Tempat penelitian
Penelitian lapangan ini dilaksanakan MA Al Islamiyah Daarul Khair
Kotabumi pada siswa – siswa kelas XI.

b. Waktu penelitian
Mulai dari bulan januari sampai dengan bulan februari 2019.

1
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan,Komponen MKDK, (Jakarrta, Rineka Cipta,
2007), Cet 6, h. 105.
2
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta, Bumi Aksara,
2009), Cet 9, h. 157.

37
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian.3 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang dijadikan
sebagai acuan dalam pengamatan, guna memperoleh data dan kesimpulan
empiris mengenai Penggunaan metode tebak kata terhadap kemampuan
berbicara siswa kelas XI yaitu:
a. Variabel bebas (Variabel Independent) yaitu Penggunaan metode tebak
kata (variabel X)
b. Variabel terikat (Variabel Dependent) yaitu kemampuan berbicara
siswa (variabel Y).

D. Populasi Dan Sampel Penelitian


a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas :
obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Subyek penelitian kuantitatif tentang kemampuan berbicara para siswa
kelas XI MA Al Islamiyah Daarul Khair Kotabum.  

Obyek penelitian kuantitatif pada penelitian ini tentang


kemampuan berbicara para siswa kelas XI MA Al Islamiyah Daarul
Khair Kotabumi yang bermuara pada hal-hal sebagai berikut : 

1. Mampu berbicara dengan menggunakan bahasa arab yang baik


dan benar.
2. Mampu menggungkapkan pikiran siswa dalam bahasa arab yang
fusha sesuai dengan kaidah bahasa arab.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, maka penelitian dapat

3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Suatu Penelitian Pendekatan Praktik, (Jakarta, PT Rineka
Cipta, 2006), Cet 13, h. 118.

38
menggunakan sampel dari populasi dan dapat dijadikan kesimpulan.
Sehingga sampel harus representatif atau mewakili seluruh populasi.

Adapun teknik sampling yang digunakan adalah : Teknik Non


Probability Sampling, yaitu : Sampling jenuh. Pengertian dari sampling
jenuh adalah teknik penentuan sampel dengan menjadikan semua
anggota populasi sebagai sampel. Dengan alasan diperlukan data dari
keseluruhan siswa kelas XI MA Al Islamiyah Daarul Khair Kotabumi,
untuk mendapatkan data yang menyeluruh. Mengingat obyek penelitian
adalah kemampuan berbicara siswa kelas XI MA Al Islamiyah Daarul
Khair Kotabumi.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah pengukuran terhadap fenomena sosial
maupun alam, karena prinsip meneliti adalah melakukan pengukuran.
Sedangkan skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat
ukur.

Skala pengukuran yang digunakan sebagai instrumen penelitian


adalah : Skala Likert. Pengertian dari skala likert adalah skala yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Alasan penggunaan skla ini
adalah, untuk memudahkan koresponden dalam memberikan jawaban.

Gradasi Skala Likert  dari sangat positif hingga sangat negatif yang dapat berupa
kata-kata adalah :

a.       Sangat Setuju                                     a. Selalu

b.      Setuju                                                  b. Sering

c.       Ragu-ragu                                           c. Kadang-kadang

39
d.      Tidak setuju                                        d. Tidak pernah

e.       Sangat tidak setuju

a.       Sangat positif                                    a. Sangat baik

b.      Positif                                                 b. Baik

c.       Negatif                                              c. Tidak baik

d.      Sangat negatif                                    d. Sangat tidak baik

Dan Instrumen penelitian yang dibuat adalah :

1. Instrumen untuk mengukur penguasaan kosakata


2. Instrumen untuk mengukurkemampuan berbicara para siswa-i
kelas XI MA Al Islamiyah Daarul Khair Kotabumi
Validitas dan reabilitas instrumen berisi tentang hasil penelitian, baik
yang valid (terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya pada obyek yang diteliti), atau yang reliabel (terdapat kesamaan
data dalam waktu yang berbeda). Dan Instrumen yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah berbentuk test atau Instrumen dengan jawaban “Ya” atau
“Tidak”.

Pengujian validitas instrumen penelitian ini menggunakan : Pengujian


Validitas Isi atau Content Validity, yaitu : Instrumen berbentuk test yang
dilakukan dengan membandingkan antara instrumen dengan  materi pelajaran
yang telah diajarkan. Dan secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu
dengan menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen.

Pengujian reliabilitas instrumen penelitian ini mengunakan : Pengujian


reabilitas instrumen secara eksternal dengan menggunakan pengujianInternal
Consistency, yaitu : dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian

40
data yang diperoleh dianalisis dengan tekhnik tertentu, hasil analisis dapat
digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Sedangkan pengujian
instrumen dapat dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split
half) KR.20 KR.21 dan Anova Hoyt4.

F. Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian
ini adalah Field Research (Penelitian Lapangan ) yaitu bertujuan untuk
mendapatkan data faktual yang ada dilapangan yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan
tidak diwujudkan dalam benda, tetapi dapat dilihatkan penggunaannya melalui.5

a. Angket (Quisioner) yang berbentuk skala Likert. Dengan


menggunakan teknik angket, pengumpulan data sebagai data penelitian
jauh lebih praktis, menghemat waktu dan tenaga, tidak memerlukan
kehadiran peneliti, dapat dibagikan secara serempak kepada semua
responden.
b. Tes
Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu
ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang
pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas
baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau perintah-
perintah yang harus dikerjakan oleh testee6.
1. Instrumen test dalam penelitian ini adalah untuk melihat
seberapa jauh kemampuan pengucapan kosakata bahasa Arab
pada kelas XI MA Al Islamiyah Daarul Khair Kotabumi

4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung : Alfabeta, 2006), h. 117-132
5
Drs. Ridwan, M. B.A, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Pemula,
(Bandung: ALFA BETA, 2009), Cet 6, h. 69.
6
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h. 67.

41
dalam menjawab pertanyaan yang diberikan secara lisan dan sekaligus
untuk memperoleh data tentang kemampuan pengucapan kosakata
bahasa Arab.
c. Wawancara (Interview) yaitu teknik pengumpulan data dengan
mengadakan dialog yang dilakukan oleh pewawancara (Interviewer)
untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interview) 7
.
Wawancara ini dilakukan dengan guru maupun siswa di MA Al
Islamiyah Daarul Khair Kotabumi mengenai hubungan penguasaan
kosakata terhadap kemampuan berbicara siswa kelas XI di MA Al
Islamiyah Daarul Khair Kotabumi.
Kriteria yang digunakan pada instrument angket kecerdasan emosional
ini adalah skala likert dengan metode smart ratings, yaitu pernyataan-
pernyataan yang menempatkan individu pada situasi yang
menggambarkan dirinya dengan memilih salah satu dari empat
alternatif jawaban yang disediakan, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S),
tidak setuju (TS), atau sangat tidak setuju (STS). 8

Peneliti menggunakan skala sikap model likert karena memiliki kelebihan-


kelebihan sebagai berikut:

a. Metodenya sederhana
b. Waktu membuatnya singkat
c. Informasi tentang jawaban subjek dapat lebih jelas dan tepat
d. Sikap yang ditampilkan subjek mudah diinterpretasikan hanya dengan
melihat jumlah skor total subjek, sikap positif atau menyetujui
terhadap objek sikap akan terlihat dalam jumlah keseluruhan yang
tinggi. Sedangkan sikap yang negatif atau tidak menyetujui objek sikap
akan terlihat dalam jumlah keseluruhan yang rendah.

7
Anas Sujono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta, Rajawali Press, 1995), h, 76
8
Nana Syaodik Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2006), Cet 2, h, 238.

42
Untuk memperoleh data yang akurat, penulis membuat catatan-catatan dari
hasil data yang diperoleh selama penelitian berdasarkan perkembangan siswa
setiap hari setelah proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan metode
muhadasah. Selain itu penulis juga memperoleh data yang berasal dari :

1. Pengamatan partisipatif. Penulis terlibat langsung dan bersifat aktif  dalam


pengumpulan data.
2. Pembuatan jurnal harian. Melalui kegiatan ini penulis dapat mengetahui
keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung.
3. Observasi aktivitas kelas. Dilakukan pada saat proses pengajaran dengan
menerapkan pembelajaran mahfuzdot di kelas.
4. Interaksi pembelajaran di kelas. Siswa dapat berinteraksi langsung dengan
guru, atau siswa lain selama kegiatan belajar di kelas.

G. Teknik Analisis data


Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan korelasi
pearson product moment untuk mengetahui derajat hubungan antara pembelajaran
mahfuzdot dengan akhlak siswa kelas XI di MA Al Islamiyah Daarul Khair
Kotabumi Dalam pengolahan data penulis menggunakan teknik-teknik sebagai
berikut:
a. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan kejelasan angket yang
berhasil dikumpulkan.
b. Skoring, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket, yaitu
sebagai berikut:
Skor
Alternatif Jawaban
Positif Negatif

Selalu 5 1

Sering 4 2

43
Kadang-Kadang 3 3

Jarang 2 4

Tidak Pernah 1 5

c. Tabulating, yaitu mentabulasi data jawaban yang berhasil dikumpulkan


ke dalam tabel-tabel yang telah disediakan.

1. Uji Instrumen Penelitian


Alat-alat yang pengukur pada umumnya harus memenuhi dua syarat
utama. Instrumen itu harus valid dan harus reliabel9

a.         Validitas

Suatu alat dikatakan valid jika alat itu mengukur apa yang harus
diukur oleh alat itu10. Pada umumnya validitas alat ukur diselidiki
dengan (1) logika, (2) statistik11.  Validitas alat ukur dalam penelitian
ini diuji dengan menggunakan kedua cara di atas yaitu dengan logika
menganalisis butir-butir item angket dan soal-soal tes. Menurut S.
Nasution (2008), validitas ada macam-macamnya  yaitu (1) validitas
isi, (2) validitas prediktif (3) validitas konstrak.

1)   Validitas isi

Validitas isi maksudnya bahan yang diuji atau dites relevan


dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, dan pengalaman
atau latar belakang yang diuji. Untuk instrumen yang berbentuk
tes, pengujian validasi dapat dilakukan dengan membandingkan

9
 S. Nasution, Metode Research, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), cet. 10, h. 74.
10
Ibid, h. 85
11
Ibid, h. 75

44
antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah
diajarkan12.

2)   Validitas Prediktif

Dengan validitas Prediktif dimaksud adanya kesesuaian


antara ramalan (prediksi) tentang kelakuan seseorang dengan
kelakuannya yang nyata13.  Disebut juga validitas eksternal.
Validitas eksternal diuji dengan cara membandingkan (untuk
mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen
dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan.

3)   Validitas konstrak

Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan


pendapat dari ahli (judgment expert). Para ahli diminta
pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Kemudian
instrumen tersebut dicobakan pada sampel dari mana populasi
diambil. Jumlah anggota sampel yang digunakan sekitar 30 orang.
Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi
dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan
antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan
mengkorelasikan skor faktor dengan skor total14.

b.        Reliabilitas

Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat ukur itu mengukur
suatu gejala pada waktu yang berlainan menunjukkan hasil yang
sama. Tes yang tidak reliabel dengan sendirinya tidak valid15. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan metode tes dan pre-tes yaitu
sampel yang sama (sampel A) dites pada waktu I dan kemudian di-
12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D) (Bandung : Alfabeta, 2010) h. 182
13
S. Nasution, Metode Research, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), cet. 10, h. 76
14
Ibid, h. 177
15
Ibid, h. 77

45
re-tes atau dites kembali dengan menggunakan tes yang sama pada
waktu yang berlainan (waktu II). Menurut S. Nasution (2008), tidak
ada patokan tentang lama interval antara tes dan re-tes, akan tetapi
biasanya interval itu berkisar antara dua sampai empat minggu 16.
Mempertimbangkan pendapat tersebut peneliti melakukan re-tes
empat minggu setelah dilakukan tes pertama. Reliabilitas diukur dari
koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya.
Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen
tersebut dinyatakan reliabel17.

2. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik


analisis korelasi. Teknik analisis  korelasi adalah teknik analisis statistik
mengenai hubungan antara dua variabel18. Derajat hubungannya bisa
diukur dan digambarkan dengan koefisien korelasi19. Teknik analisis ini
digunakan dalam menguji besarnya pengaruh dan kontribusi variabel X
(penguasaan kosakata) terhadap variabel Y (kemampuan berbicara).
Teknik analisis korelasi PPMC (Pearson Product Moment
corelation)  memiliki beberapa persyaratan tertentu, di antaranya data
dipilih secara acak (random) data berdistribusi normal, data yang
dihubungkan berpola linear, dan data yang dihubungkan mempunyai
pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Kalau salah satu
persyaratan tersebut tidak terpenuhi maka analisis korelasi tidak dapat
dilakukan20. Berdasarkan beberapa persyaratan di atas penelitian ini
memenuhi persyaratan untuk menggunakan analisis korelasi.
16
Ibid, h. 79
17
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D) (Bandung : Alfabeta, 2010) h. 184
18
Anas Sudijono, Pengantar Statistik pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), cet. 21, hal 179
19
John W. Best, Research In  Education, terj., Sanafiah Faisal, Metodologi Penelitian
Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), hal. 293.
20
Riduan dan Sunarto, Pengantar Statistik Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Komunikasi,
Ekonomi dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta,2007) hal. 80.

46
Adapun rumus yang digunakan adalah21:

Dengan pengertian:

     = Angka indeks korelasi “r” Products momen

N       = Jumlah responden

X       = penguasaan kosakata

Y       = kemampuan berbicara

SXY  = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

SX     = Jumlah seluruh skor X

SY     = Jumlah seluruh skor variabel Y

SX²   = Jumlah kuadrat variabel X

SY²   = Jumlah kuadrat variabel Y

Dalam melakukan interpretasi koefesion korelasi nilai “r” product


moment, peneliti menggunakan pedoman sebagai berikut22:

Interval koefesien Tingkat Hubungan

0,80-1,000 Sangat Kuat

0,60-0,799 Kuat

0,40-0,699 Cukup kuat

0,20-0,399 Rendah

0,00-1,199 Sangat Rendah

21
Ibid, h. 80
22
Ibid, h. 81

47
Selain melakukan analisis menggunakan rumus korelasi product
moment peneliti juga menggunakan bantuan aplikasi SPSS.

Setelah mengetahui hasil korelasi PPMC (Person Product Moment


Corelation), Selanjutnya dilakukan uji signifikansi dengan rumus:

Keterangan:   

Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel


X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan yaitu:

Keterangan: KD       = Nilai koefisien determinan

r           = Nilai koefisien korelasi

Dalam melakukan interpretasi nilai rata-rata peneliti menggunakan


pedoman sebagai berikut:

Interpretasi Koefisien Interpretasi Nilai

3,30 – 4,00 Sangat Baik

2,50 – 3,20 Baik

1,70 – 2,40 Cukup Baik

0,81 – 1,60 Kurang Baik

0,00 – 0,80 Sangat Kurang Baik

48

Anda mungkin juga menyukai