Anda di halaman 1dari 421

BUKU PUTIH

KEPERAWATAN

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA


TINGKAT II UJUNG PANDANG
BIDDOKKES POLDA SULSEL
TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamulaikum Wr. Wb
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas disusunnya Buku Putih
Keperawatan Rumah Sakit Bhayangkara TK II Ujung Pandang. Buku Putih akan dijadikan
pedoman oleh rumah sakit dalam pengembangan profesi perawat, agar profesi perawat
mampu mewujudkan cita-citanya menjadi profesi yang mandiri dan dihargai.
Kita menyadari, pelayanan keperawatan memegang posisi strategis dalam pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Dari awal pasien masuk sampai pasien pulang, saat pagi, sore dan
malam, pelayanan kesehatan di rumah sakit didominasi oleh pelayanan perawat. Hal ini tidak
bisa dipungkiri oleh siapapun. Maka kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, sangat
tergantung dari kualitas pelayanan perawatan.
Mudah-mudahan dengan disusunnya Buku Putih Keperawatan, arah pengembangan
kompetensi perawat menjadi semakin tertata dan cita-cita menjadi profesi yang mandiri dan
dihargai semakin mendekati kenyataan.
Semoga Allah Subhanaallah Wata Alla meridloi. Aamiin Ya Robbal Alamiiin

Makassar, 2019

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB I SRTUKTUR KOMITE, TUGAS , FUNGSI, DAN WEWENANG KEPERAWATAN . 1
A. Struktur Komite Keperawatan....................................................................................... 1
B. Tugas, Fungsi, dan Kewenangan .................................................................................. 2
BAB II JENJANG KARIR PERAWAT ................................................................................... 7
A. Pendidikan Formal........................................................................................................ 7
B. Pendidikan Berkelanjutan Berbasis Kompetensi (Sertifikasi) ........................................ 8
BAB III. AREA KEPERAWATAN DAN KEWENANGAN KLINIS...................................... 10
A. Area Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana ............................................................ 10
B. Area Keperawatan Bedah Digestif ................................................................................ 35
C. Area Keperawatan Jiwa ................................................................................................ 44
D. Area Keperawatan Kamar Bedah .................................................................................. 71
E. Area Keperawatan Endoskopi Gastrointestinal ............................................................. 100
F. Area Keperawatan Bedah Saraf .................................................................................... 110
G. Area Keperawatan HIV/AIDS ...................................................................................... 138
H. Area Keperawatan Kardiovaskular................................................................................ 152
I. Area Keperawatan Luka .............................................................................................. 191
J. Area Keperawatan Penyakit Dalam............................................................................... 202
K. Area Keperawatan Anak ............................................................................................... 220
L. Area Keperawatan Bedah Umum ................................................................................. 236
M. Area Keperawatan THT ................................................................................................ 243
N. Area Keperawatan Onkologi ......................................................................................... 252
O. Area Keperawatan Ginjal Hipertensi ............................................................................. 262
P. Area Keperawatan Ortopedi.......................................................................................... 283
Q. Area Keperawatan Urologi ........................................................................................... 299
R. Area Keperawatan Intensive Care Unit (ICU) ............................................................... 309
S. Area Keperawatan Maternitas ....................................................................................... 323
T. Area Keperawatan Area Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit ................................................................................................................. 362
U. Area Kebidanan ............................................................................................................ 368
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 418

iii
BAB I
SRTUKTUR KOMITE, TUGAS , FUNGSI, DAN WEWENANG KEPERAWATAN

A. Struktur Komite Keperawatan


Berdasarkan Permenkes nomor 49 tahun 2013, Komite Keperawatan adalah wadah non-
struktural Rumah Sakit yang mempunyai fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan
profesionalisme tenaga keperawatan melalui mekanisme Kredensial, penjagaan mutu profesi
dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi, sehingga pelayanan asuhan keperawatan dan
asuhan kebidanan kepada pasien diberikan secara benar (ilmiah) sesuai standar yang baik
(etis) sesuai kode etik profesi, serta hanya diberikan oleh tenaga keperawatan yang kompeten
dengan kewenangan yang jelas.
Komite Keperawatan paling sedikit terdiri dari ketua, sekretaris dan sub komite. Dalam
melaksanakan tugasnya ketua komite dibantu oleh sub komite yang terdiri dari sub komite
Kredensial, mutu profesi dan disiplin profesi.
Ketua komite ditetapkan oleh kepala/direktur Rumah Sakit dengan memperhatikan
masukan dari tenaga keperawatan yang bekerja di rumah sakit. Sekretaris dan subkomite
diusulkan oleh ketua komite dan ditetapkan oleh kepala/direktur Rumah Sakit dengan
memperhatikan masukan dari tenaga keperawatan yang bekerja di rumah sakit.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh personil Komite Keperawatan yaitu memiliki
kompetensi yang tinggi sesuai jenis pelayanan atau area praktik, mempunyai semangat
profesionalisme, serta reputasi baik. Jumlah personil keanggotaan Komite Keperawatan
disesuaikan dengan jumlah tenaga keperawatan di rumah sakit.
Struktur dan kedudukan Komite Keperawatan dalam organisasi Rumah Sakit dapat
diadaptasi sesuai kelas rumah sakit, seperti gambaran berikut.

1
Gambar 1.1
Struktur Komite Keperawatan
Dalam melaksanakan fungsinya Komite Keperawatan dibantu oleh panitia adhoc yang
terdiri dari Mitra Bestari sesuai disiplin/spesifikasi dan peminatan tenaga keperawatan
berdasarkan kebutuhan rumah sakit.
B. Tugas, Fungsi, dan Kewenangan
1. Subkomite Kredensial
Proses Kredensial menjamin tenaga keperawatan kompeten dalam memberikan
pelayanan keperawatan dan kebidanan kepada pasien sesuai dengan standar profesi.
Proses Kredensial mencakup tahapan review, verifikasi dan evaluasi terhadap dokumen-
dokumen yang berhubungan dengan kinerja tenaga keperawatan.
Berdasarkan hasil proses Kredensial, Komite Keperawatan merekomendasikan
kepada kepala/direktur Rumah Sakit untuk menetapkan Penugasan Klinis yang akan
diberikan kepada tenaga keperawatan berupa surat Penugasan Klinis. Penugasan Klinis
tersebut berupa daftar Kewenangan Klinis yang diberikan oleh kepala/direktur Rumah
Sakit kepada tenaga keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan atau asuhan
kebidanan dalam lingkungan Rumah Sakit untuk suatu periode tertentu.
a. Tujuan
1) Memberi kejelasan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan;
2) Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga keperawatan yang
memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan memiliki kompetensi dan
Kewenangan Klinis yang jelas;

2
3) Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga keperawatan yang berada di semua
level pelayanan.
b. Tugas
Tugas sub komite Kredensial adalah:
1) Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis;
2) Menyusun buku putih (white paper) yang merupakan dokumen persyaratan terkait
kompetensi yang dibutuhkan melakukan setiap jenis pelayanan keperawatan dan
kebidanan sesuai dengan standar kompetensinya. Buku putih disusun oleh Komite
Keperawatan dengan melibatkan Mitra Bestari (peer group) dari berbagai unsur
organisasi profesi keperawatan dan kebidanan, kolegium keperawatan, unsur
pendidikan tinggi keperawatan dan kebidanan;
3) Menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari bagian SDM meliputi:
a) Ijazah;
b) Surat Tanda Registrasi (STR);
c) Sertifikat kompetensi;
d) Logbook yang berisi uraian capaian kinerja;
e) Surat penyataan telah menyelesaikan program orientasi Rumah Sakit atau
orientasi di unit tertentu bagi tenaga keperawatan baru;
f) Surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan.
4) Merekomendasikan tahapan proses Kredensial:
a) perawat dan/atau bidan mengajukan permohonan untuk memperoleh
Kewenangan Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan;
b) ketua Komite Keperawatan menugaskan Subkomite Kredensial untuk
melakukan proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu atau kelompok);
c) sub komite membentuk panitia adhoc untuk melakukan review, verifikasi dan
evaluasi dengan berbagai metode: porto folio, asesmen kompetensi;
d) sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rapat
menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan.
5) Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan.
6) Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan.

3
7) Sub komite membuat laporan seluruh proses Kredensial kepada Ketua Komite
Keperawatan untuk diteruskan ke kepala/direktur Rumah Sakit.
c. Kewenangan
Sub komite Kredensial mempunyai kewenangan memberikan rekomendasi
rincian Kewenangan Klinis untuk memperoleh surat Penugasan Klinis (clinical
appointment).
2. Subkomite Mutu Profesi
Dalam rangka menjamin kualitas pelayanan/asuhan keperawatan dan kebidanan,
maka tenaga keperawatan sebagai pemberi pelayanan harus memiliki kompetensi, etis
dan peka budaya. Mutu profesi tenaga keperawatan harus selalu ditingkatkan melalui
program pengembangan profesional berkelanjutan yang disusun secara sistematis, terarah
dan terpola/terstruktur.
Mutu profesi tenaga keperawatan harus selalu ditingkatkan secara terus menerus
sesuai perkembangan masalah kesehatan, ilmu pengetahuan dna teknologi, perubahan
standar profesi, standar pelayanan serta hasil-hasil penelitian terbaru.
Kemampuan dan keinginan untuk meningkatkan mutu profesi tenaga keperawatan
di Rumah Sakit masih rendah, disebabkan karena beberapa hal antara lain: kemauan
belajar rendah, belum terbiasa melatih berpikir kritis dan reflektif, beban kerja berat
sehingga tidak memiliki waktu, fasilitas-sarana terbatas, belum berkembangnya sistem
pendidikan berkelanjutan bagi tenaga keperawatan.
Berbagai cara dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu profesi tenaga
keperawatan antara lain audit, diskusi, refleksi diskusi kasus, studi kasus,
seminar/simposium serta pelatihan, baik dilakukan di dalam maupun di luar rumah sakit.
Mutu profesi yang tinggi akan meningkatkan percaya diri, kemampuan mengambil
keputusan klinik dengan tepat, mengurangi angka kesalahan dalam pelayanan
keperawatan dan kebidanan. Akhirnya meningkatkan tingkat kepercayaan pasien
terhadap tenaga keperawatan dalam pemberian pelayanan keperawatan dan kebidanan.
a. Tujuan
Memastikan mutu profesi tenaga keperawatan sehingga dapat memberikan
asuhan keperawatan dan kebidanan yang berorientasi kepada keselamatan pasien
sesuai kewenangannya.

4
b. Tugas
Tugas sub komite mutu profesi adalah:
1) menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik;
2) merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan tenaga
keperawatan;
3) melakukan audit asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan;
4) memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.
c. Kewenangan
Subkomite mutu profesi mempunyai kewenangan memberikan rekomendasi
tindak lanjut audit keperawatan dan kebidanan, pendidikan keperawatan dan
kebidanan berkelanjutan serta pendampingan.
3. Subkomite Etik dan Disiplin Profesi
Setiap tenaga keperawatan harus memiliki disiplin profesi yang tinggi dalam
memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan dan menerapkan etika profesi dalam
praktiknya. Profesionalisme tenaga keperawatan dapat ditingkatkan dengan melakukan
pembinaan dan penegakan disiplin profesi serta penguatan nilai-nilai etik dalam
kehidupan profesi.
Nilai etik sangat diperlukan bagi tenaga keperawatan sebagai landasan dalam
memberikan pelayanan yang manusiawi berpusat pada pasien. Prinsip “caring”
merupakan inti pelayanan yang diberikan oleh tenaga keperawatan. Pelanggaran terhadap
standar pelayanan, disiplin profesi keperawatan dan kebidanan hampir selalu dimulai dari
pelanggaran nilai moral-etik yang akhirnya akan merugikan pasien dan masyarakat.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pelanggaran atau timbulnya masalah etik
antara lain tingginya beban kerja tenaga keperawatan, ketidakjelasan Kewenangan Klinis,
menghadapi pasien gawat-kritis dengan kompetensi yang rendah serta pelayanan yang
sudah mulai berorientasi pada bisnis.
Kemampuan praktik yang etis hanya merupakan kemampuan yang dipelajari pada
saat di masa studi/pendidikan, belum merupakan hal yang penting dipelajari dan
diimplementasikan dalam praktik.
Berdasarkan hal tersebut, penegakan disiplin profesi dan pembinaan etika profesi
perlu dilakukan secara terencana, terarah dan dengan semangat yang tinggi sehingga

5
pelayanan keperawatan dan kebidanan yang diberikan benar-benar menjamin pasien akan
aman dan mendapat kepuasan.
a. Tujuan
Subkomite etik dan disiplin profesi bertujuan:
1) agar tenaga keperawatan menerapkan prinsip-prinsip etik dalam memberikan
asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan;
2) melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga keperawatan yang
tidak profesional;
3) memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan.
b. Tugas
1) melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan;
2) melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan;
3) melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan dan kebidanan;
4) Merekomendasikan penyelesaian masalah-masalah pelanggaran disiplin dan
masalah-masalah etik dalam kehidupan profesi dan asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan;
5) Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis dan/atau surat Penugasan
Klinis (clinical appointment);
6) Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan
keperawatan dan asuhan kebidanan.
c. Kewenangan
Subkomite etik dan disiplin profesi mempunyai kewenangan memberikan usul
rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis (clinical privilege) tertentu, memberikan
rekomendasi perubahan/modifikasi rincian Kewenangan Klinis (delineation of clinical
privilege), serta memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin

6
BAB II
JENJANG KARIR PERAWAT

Berdasarkan Permenkes nomor 40 tahun 2017 tentang pengembangan jenjang karir


perawat klinis, Dalam peningkatan ke jenjang karir profesional yang lebih tinggi, perawat klinis
harus melalui pengembangan profesional berkelanjutan dan pengakuan terhadap kemampuan
yang didasarkan kepada pengalaman kerja dan kinerja praktik keperawatan, serta memenuhi
persyaratan tingkat pendidikan, pengalaman kerja klinis keperawatan sesuai area kekhususan
serta persyaratan kompetensi yang telah ditentukan.
Peningkatan jenjang karir profesional melalui pengembangan profesional berkelanjutan
yang berdasarkan pendidikan dapat dilakukan melalui dua (2) cara yaitu pendidikan formal dan
pendidikan berkelanjutan berbasis kompetensi (sertifikasi) antara lain:
A. Pendidikan Formal
1. Perawat Klinis I (PK I)
Perawat Klinis I (Novice) memiliki latar belakang pendidikan D-III Keperawatan
dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun dan menjalani masa klinis level I selama 3 - 6 tahun
atau Ners dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun dan menjalani masa klinis level I selama 2 -
4 tahun. Perawat Klinis I harus mempunyai sertifikat pra klinis.
2. Perawat Klinis II
Perawat klinis II (Advance Beginner) memiliki latar belakang pendidikan D-III
Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun dan menjalani masa klinis level II selama
6 - 9 tahun atau Ners dengan pengalaman kerja ≥ 3 tahun dan dan menjalani masa klinis
level II selama 4 - 7 tahun. Perawat Klinis II harus mempunyai sertifikat PK I.
3. Perawat Klinis III
Perawat klinis III (competent) memiliki latar belakang pendidikan D-III
Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 10 tahun dan menjalani masa klinis level III
selama 9 - 12 tahun atau Ners dengan pengalaman kerja ≥ 7 tahun dan menjalani masa
klinis level III selama 6 - 9 tahun atau Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja 0 tahun
dan menjalani masa klinislevel III selama selama 2 - 4 tahun. Perawat klinis III lulusan D-
III Keperawatan dan Ners harus mempunyai sertifikat PK II.

7
4. Perawat Klinis IV
Perawat klinis IV (Proficient) memiliki latar belakang pendidikan Ners dengan
pengalaman kerja ≥ 13 tahun dan menjalani masa klinis level IV selama 9 – 12 tahun atau
Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja ≥ 2 tahun dan dan menjalani masa klinis level IV
selama 6 – 9 tahun. Perawat Klinis IV harus mempunyai sertifikat PK III.
5. Perawat Klinis V
Perawat klinis V (Expert) memiliki latar belakang pendidikan Ners Spesialis I
dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun dan mempunyai sertifikat PK IV atau Ners Spesialis II
(Konsultan) dengan pengalaman kerja 0 tahun. Perawat klinis V menjalani masa klinis
level 5 sampai memasuki usia pensiun.
B. Pendidikan Berkelanjutan Berbasis Kompetensi (Sertifikasi)
1. Perawat Klinis I (PK I)
Perawat Klinis I (Novice) memiliki latar belakang D-III Keperawatan dengan
pengalaman kerja ≥ 1 tahun dan menjalani masa klinis level I selama 3 - 6 tahun atau Ners
dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun dan menjalani masa klinis level I selama 2 -4 tahun.
Perawat klinis harus mempunyai sertifikat pra klinis.
2. Perawat Klinis II
Perawat klinis II (Advance Beginner) memiliki latar belakang D-III Keperawatan
dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun dan menjalani masa klinis level II selama 6 - 9 tahun
atau Ners dengan pengalaman kerja ≥ 3 tahun dan menjalani masa klinis level II selama 4 -
7 tahun. Perawat klinis II harus mempunyai sertifikat PK I.
3. Perawat Klinis III
Perawat klinis III (competent) memiliki latar belakang D-III Keperawatan dengan
pengalaman kerja ≥ 10 tahun dan menjalani masa klinis level III selama 9 - 12 tahun atau
Ners dengan pengalaman kerja ≥ 7 tahun dan menjalani masa klinis level III selama 6 - 9
tahun. Perawat klinis III harus mempunyai sertifikat PK II dan sertifikasi teknikal.
4. Perawat Klinis IV
Perawat klinis IV (Proficient) memiliki latar belakang D-III Keperawatan dengan
pengalaman kerja ≥ 19 tahun dan menjalani masa klinis level IV sampai memasuki masa
pensiun atau Ners dengan pengalaman kerja ≥ 13 tahun dan dan menjalani masa klinis

8
level IV selama 9 – 12 tahun. Perawat klinis IV harus mempunyai sertifikat PK III serta
sertifikasi teknikal II.
5. Perawat Klinis V
Perawat klinis V (Expert) memiliki latar belakang Ners dengan pengalaman kerja ≥
22 tahun dan menjalani masa klinis level V sampai memasuki usia pensiun. Perawat klinis
V harus mempunyai sertifikat PK IV serta sertifikasi teknikal II.

9
BAB III
AREA KEPERAWATAN DAN KEWENANGAN KLINIS

A. Area Keperawatan Gawat Darurat Dan Bencana


1. Deskripsi Area Keperawatan Gawat Darurat Dan Bencana

Tenaga keperawatan sebagai pemberi asuhan keperawatan harus memiliki


kompetensi, etis dan peka budaya dalam rangka menjamin kualitas asuhan keperawatan.
Buku putih merupakan perangkap tahapan kredensial dalam memberi rekomendasi
kewenangan klinis bagi setiap tenaga keperawatan. Dokumen persyaratan/kriteria terkait
kompetensi sesuai dengan standar kompetensi termuat dalam buku putih.
Area kepereawatan gawat darurat dan bencana merupakan area kperawatan
memberikan proses asuhan keperawatan pada pasien dalam kondisi gawat darurat dan
bencana, kewenangan klinis pada area keperawatan gawat darurat dan bencana
membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap tinggi terkait ilmu dan teknologi
serta penemuan terbaru dalam bidang keperawatan gawat darurat dan bencana.
Kewenangan klinik pada area gawat darurat dan bencana diatur dan disusun berdasarkan
level PK, jenis dan syarat kompetensi.
Pemberian asuhan keperawatan pada area keperawatan gawat darurat dan bencana
membutuhkan kompetensi umum dan khusus tenaga keperawatan yang telah mngikuti
pendidikan formal dan non formal keperawatan gawat darurat dan bencana. Kewenangan
klinik area keperawatan gawat darurat dan bencana diberikan berdasarkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap tinggi terkait ilmu dan teknologi serta penemuan terbarudalam
bidang keerawatan gawat darurat dan bencana. Kewenangan klink area keperawatan
gawat darurat dan bencana diatur dan disusun berdasarkan daftar, level PK, jenis dan
syarat kompetensi. Dokumen persyaratan/ kriteria terkait kompetensi perawat gawat
darurat dan bencana dipakai sebagai acuan mitra bastari untuk menilai kassesuaian
kewenangan klinik yang diajukan olh seorang perawat pada level kompetensi tertentu di
setiap unit keperawatan gawat darurat dan bencana.

10
2. Kualifikasi Khusus
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seorang sudah bisa dikatakan
kompeten melaksanakan tindakan / asuhan keperawatan pada area keperawatan gawat
darurat dan bencana sesuai level jenjang karirnya adalah sebagai berikut:
a. Telah mengikuti pelatihan Emergency Nursing Basic Level (ENBL) atau Basic
Cardiovascular Life Support (BTCLS) yang dibuktikan dengan sertifikat (3 tahun
terakhir).
b. Telah mengikuti pelatihan Emergency Nursing Intermediate Level (ENVIL) yng
diuktikan dengan setifikat (3 tahunTerakhi).
c. Tela emngikuti pelatihan gawat darurat lanjutan yang dibuuktikan dengan sertifikat ( 3
tahun terakhir).
d. Telah mengikuti pelatihan Advance cardiovascular life support (ACLS). Advance
trauma life Support (ATLS) atau Advance Trauma care for Nurse (ATCN) yang
dibuktikan dengan sertifikat (3 tahun terakhir).
e. Telah mengikuti pelatihan disaster nursing basic level yang dibuktikan dengan
sertifikat ( 3 tahun terakhir).
f. Telah menikuti pelatihan keperawatan bencana lanjutan yang dibuktikan dengan
sertifikat ( 3 tahun terakhir.)
3. Daftar Kompetensi
Daftar kompetensi gawat darurat mencakup tiga tingkatan gawat darurat; dasar
(basic), menengah (intermediate), dan lanjutan (advance). Pembegian kompetensi dibuat
agar dapat mengakomodasi bebagai tingkatan kemampuan yang dibutuhka untuk
mengatasi kondisi gawat darurat yang ada.
a. Kompetensi perawat gawat darurat dikelompokan dalam tiga bagian:
1) Bagian pertama (A) adalah kemempuan etik dan legal , dan peka budaya.
2) Bagian kedua (B) dalah kemampuan profesional dasar perawat gawat darurat dan
bencana
3) Bagian (C) adalah kemampuan pengembangan Profesionalisme.
b. Kelompok kompetensi selanjutnya digolongkan dalam tiga tingkatan yaitum basic,
intermediate, dan advence. Tingkatan ini menunjukan kemahiran dan kluasan

11
keterampilan yang harus dimiliki oleh perawat sesuai jenjang dan pelatihan yang
perna diikuti.
c. Pengertian
1) Tingkat kompetensi dasar/ basic adalah kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh
perawat yang akan bekerja diarea gawat darurat dengan fokus peran pada kegiatan
pemenuhan kebutuhan dasar monitoring intensif dan membatu mengatasi keadaan
gawat darurat.
2) Tingkat kompetensi menengah/ intermediate adalah kompetensi yang harus
dimiliki perawat gawat darurat yang telah bekerja selama lebih dari 2 tahun
dengan pelatihan berbasis kompetensi yang mampu mengatasi berbagai kasus
kegawatan rutin secara mandiri dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
serta mampu membimbing perawat level dasar.
3) Tingkat kompetensi lanjutan / advance adalah kompetensi yang harus dimiliki
oleh perawat gawat darurat yang telah bekerja minimal 5 tahun atau melalui
program sertifikasi atau perawat spesialis gawat darurat. Perawat mahir mampu
mengelola keadaan klien gawat darurat yang kompleks dan berkolaborasi dengan
tenaga kesehatan lainnya serta, mengembangkan riset diarea gawat darurat,
mengembangkan managemen kegawatdaruratan, serta membimbing perawat pada
level di bawahnya.
Perawat Klinik I (PK I)
Daftar kompetensi area keperawatan gawat darurat dan bencana Perawat Klinik I sebagai
berikut:
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
1 Penerapan Prinsip Etik dan Legal Melakukan Asesmen pasien
dengan seyum, sapa, salam,
sopan, santun ( 5S )
Menorientasikan pasien dan
keluarga tentang ruang rawat
inap yang ditempati
Meminta persetujuan setiap
tindakan yang akan dilakukan
Menghargai keputusan pasien
dan keluarga dalam proses
perawatan
Memberikan informasi yang

12
akurat tentang proses
perawatan
Menjaga privasi pasen
Melakukan pelayanan dengan
prinsip caring
2 Komunikasi Interpersonal Memperkenalkan diri
Menjadi pendengar yang baik
Membina hubungan saling
percaya
Menerapkan prinsip
komunikasi terapiutik
Menunjukkan empati
Menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti pasien
-
3 Patient Safety Menerapkan prinsip 6 goals
patient safety
Melaporkan insiden
KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel
Menggunakan spillkit sesuai
standar
4 Prinsip Pengendalian Dan Pencegahan Infeksi Mengajarkan prinsip hand
hygiene
Menggunakan APD sesuai
indikasi
Mengajarkan etika batuk
Membuang sampah sesuai
SOP
Memahami teknik isolasi
Memahami teknik septic dan
aseptic
Meletakkan linen kotor pada
tempatnya

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


5 Pencegahan Cedera Memasang pengaman tempat
tidur
Memasang gelang identitas
Melakukan pengkajian resiko
jatuh
Memasang label resiko jatuh
pada skala sedang / tinggi
Melakukan pencegahan jatuh
dan cedera

13
6 Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Memasang alat oksigenasi
binasal kanule
Memasang alat oksigenasi
simple mask
Melakukan fisioterapy dada
Melakukan postural drainage
Melakukan Bantuan Hidup
Dasar ( BHD )
Memasang saturasi oksigen
Memonitor saturasi oksigen
7 Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit Mengganti cairan infuse
Melepas infuse
Memberi minum melalui
sonde
Melepas NGT
Menghitung tetesan infuse
Melakukan perawatan infuse
Melakukan bladder training
8 Pengukuran Tanda – Tanda Vital Mengukur tekanan darah
Mengukur frekuensi jantung
Mengukur frekuensi napas
Melakukan auskultasi bunyi
napas
Mengukur temperature
Mengkaji tingkat nyeri (
S,Q,R,S,T)
Mengoperasikan monitor
bedside
9 Analisis, Interpretasi, Dan Dokumentasi Data Secara Melakukan perekaman EKG
Akurat dengan benar
Mendokumentasikan segala
tindakan yang telah dilakukan
10 Perawatan Luka Melakukan pengkajian luka
11 Pemberian Obat Dengan Aman dan Benar Memberikan obat melalui oral
Memberikan obat melalui
intravena
Memberikan obat melalui
injeksi sub kutan
Memberikan obat melalui
intrakutan
Memberikan obat melalui
intra muskuler
Memberikan obat melalui
kulit topical / transdermal
Memberikan obat mealui

14
supositoria
Memberikan obat melalui
inhalasi
Mengikuti prinsip 6 benar
dalam pemberian obat
Memonitor efek samping obat
yang telah diberikan
12 Pengelolaan pemberian darah Merawat kepatenan selang
transfusi darah
13 Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan eliminasi Melakukan pengkajian status
nutrisi
Membantu pasien eliminasi (
BAB dan BAK )
Melakukan fleet enema
Memberikan makan dan
minum oral tanpa penyulit
Memberi makan melalui
sonde
Melakukan perawatan Naso
Gastric Tube ( NGT )
Melepas Naso Gastric Tube (
NGT )
Membantu pasien berkemih di
tempat tidur dengan
menggunakan pispot
Memasang kateter urine pada
pasien tanpa penyulit
Melepas kateter urine tanpa
penyulit
14 Pemenuhan kebutuhan belajar Melakukan pengkajian
kebutuhan edukasi pasien
Mempersiapkan pasien pulang
15 Pemenuhan kebutuhan social dan spiritual Memfasilitasi pemenuhan
kebutuhan psikologis, social,
spiritual
16 Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur Mengatur posisi tidur klien
Mempersiapkan tempat tidur
pasien baru
Memfasilitasi lingkungan
yang mendukung kebutuhan
istirahat

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


17 Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan mobilisasi Memobilisasi pasien tanpa
penyulit

15
Mengajarkan range of motion
aktif
Melakukan range of motion
pasif
Melakukan mbulasi pasien pre
dan post tindakan pemeriksaan
penunjang
Melakukan ambulasi pasien
pre dan post operasi
Mengganti posisi pasien setiap
2 jam dengan posisi mirig 30
derajat
18 Pemenuhan kebutuhan seksualitas Melakukan pengkajian data
dasar tentang seksualitas
19 Pemeriksaan penunjang Mempersiapkan pasien untuk
beberapa pemeriksaan
radiologi ( melepaskan semua
perhiasan yang melekat
terutama pada bagian leher
dan kepala )
Membantu pasien
mengosongkan kandung
kemih sebelum lumbal punksi
20 Pemenuhan kebutuhan kenyamanan Membantu menggunakan atau
mengganti pakaian pasien
Melakukan personal hygiene :
memanikan pasien
Melakukan oral hygiene
Melakukan pineal hygiene
Melakukan vulva hygiene
Memfasilitasi kenyamanan
fisik
Melakukan kompres hangat /
dingin
Melakukan bed making
Mencipakan lingkungan yang
bersih, rapih, dan nyaman
untuk pasien
Melakukan personal hygiene :
vulva hygiene
Melakukan personal hygiene :
menyikat gigi / membersihkan
mulut
Melakukan personal hygiene :
mencuci rambut
Melakukan personal hygiene :

16
menggunting kuku
Memfasilitasi perawatan diri :
mengganti pakaian
Mengajarkan teknik relaksasi
untuk kenyamanan : napas
dalam
Mengajarkan teknik relaksasi
untuk kenyamanan : masase

Perawat Klinik II (PK II)


Daftar kompetensi area keperawatan gawat darurat dan bencana Perawat Klinik II
sebegai Berikut:
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
Penerapan prinsip etik dan Sesuai PK I
legal Menyiapkan obat dan alat di emergency troly
1
Menyiapkan pasien untuk oprasi cyto
Menyiapkan triase pasien di rumah sakit
Komunikasi inter personal Sesuai PK I
2
Melakukan komunikasi intreprofeisonal dalam kondisi akut
Melakukan komunikasi jejaring gawat darurat
Patient Safety Sesuai PK I
menyiapkan pasien untuk pemasangan water seal drainage
3
(WSD)
Melakukan uji fungsi defebrilator
Prinsip Pengendalian Dan Sesuai PK I
4 pencegahan Infeksi Memasang tampon hidung
Memasang tampon telinga
Pencegahan Cedera Sesuai PK I
Memasang physical restrain
Memasang neck coller
Melakukan defebrilasi
Memalukukan pemeriksaan fisik neurologis
Memakukan pemeriksaan fisi spesifik
5 Melalkukan penilaian dan monitoring status neurologi
Menganalisa pasien dengan peningkata TIK
Melakuka penanganan kelompok rentan bencana
Melakukan manajemen barak / tempat penampungan bencana
Menilai kekuatan otot pasien imobilisasi
Melakukan penilaian reflek abnormal
Menilai kejang tonik dan klonik

17
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
Mekakukan pengkajian sindrom kompartement
Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I
Oksigen Mekaukan pelaksanaan algoritma ACLS
Melakukan pelaksanaan nebulizer
Mekaukan persiapan pemasangan ETT
Monitoring pasien dengan ventilator
Melatih batuk efektif
Melakukan postural drainase orang dewasa
Melakukan initial asessment
Melakukantriple maneuver (headtilt, chinlift dan jawthrust)
Melakukan pembersihan jalan nafas dengan teknik finger swept
Melakukan pembebasan jalan nafas dengan teknik hemich
maneuver Mandiri
Melakukan pemasangan oro/ naso pharingeal tube
Melakuka pemberian jalan nafas dengan teknik suction pada
6 ETT atau trakostomi
Malakukan bantuan nafas hig flow mask reabreathing mask
Malakukan bantuan nafas high flow mask non-reabreathing
mask
Malakukan bantuan pernafasan dengan menggunakan bag valve
mask
Melakukan bantuan nafas ventury mask
Melakukan bantuan nafas continous positive airway pressure
(CPAP)
Melakukan pelaporan kegawat daruratan pernafasan kepada
perawat supevisor atau dokter yang bertugas secara cepat dan
tepat
Melakukan persiapan tidakan cricotiroidetomi
Melakukan resusitasi neunatus
Mekakukan pemantauan tanda emboli lemak atau udara pada
paru-paru
Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I
Cairan Dan Elektrolit Mekaukan fluid challenge test
Melakukan balance cairan bayi, anak dan neunaatus
7 Melakuukan monitoring hemodiamik pada pasien dan kondisi
khusus dan kompleks
Melakukan manajemen dan resusitasi cairan pada pasien syok
Malakukan manajemen elektrolit dan asam basa

18
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
Melakukan pengukuran jugular venous presure dan central
venus pressure
Pengukuran Tanda-Tanda Sesuai PK I
Vital Mamasang monitor bed side
8 Memasang saturasi oksigen
Melakukan pengukuran ankle brachial presure indeks
Melakukan persiapan pemasangan moniitor pacing noninvasive
Analisa Interprestasi dan Sesuai PK I
dokumentasi data secara Melakukan monitor gangguan irama jantung dan
9
akurat elektroksrdiografi
Melakukan pengkajian sindrome kompertemen
Perawatan Luka Sesuai PK I
Melakukan pengkajian luka bakar
Melakukan perawatan luka bakar
Merawat dan menutup luka pada cedera dada untuk mencegah
pneumothoraks
10
Merawat lukan dan menggalti botol WSD dengan sistem 1,2,3
botol
Melakukan persiapan tindakan hacting
Melakukan persiapan luka dengana koplikasi
Melakukan persiapan rindakan pelepasan hecting
Pemberian Obat Dengan Sesuai PK I
Aman dan Benar Mengoleskan obat topikal
Mengobservasi tanda alergi
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat
intrakutan/subkutan
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat intramusculer
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat intravena
11
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat mata
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat NGT
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat sublingual
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat vaginam
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat suppositoria
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat tetes hidung
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat tetes telinga
Pengelolaan Pemberian Sesuai PK I
12
Darah Melakukan pemberian tranfusi darah
13 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I

19
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
Nutrisi Dan Eliminasi Melakukan pemasangan naso gastrik tube (NGT)
Melakukan pemberian makanan lewat NGT
Melakukan pemasangan kateter urin
Melakukan pelepasan kateter urin
Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I
14
Belajar Memberikan pendidikan kesehatan di unit perawatan akut
Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
Psikososial dan Spiritual Memfasilitasi kegiatan keagamaan
Mengidentifikasi kecemeasan pasien pada kondisi gawat
darurat
Mengidentifikasi efek psikologis dari kondisi yang mendasari
Melakukan penatalaksanaan kecemesan dengan teknik
distraksi: terapi Al-Qur’an
15 Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik
distraksi: terapi do’a
Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik
distraksi: terapi musik
Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan relaksasi: nafas
dalam
Melakukan penatalaksanaan kecemasandengan teknik distraksi:
guided imagery
Pemenuhan Kebutuhan
16 Sesuai PK I
Istirahat Tidur
Pemenuhan Katifitas Dan Sesuai PK I
17 Mobilisasi Melakukan ambulasi pasien dalam kondisi tidak stabil
(kompleks)
Pemenuhan Kebutuhan
18 Sesuai PK I
Seksualitas
Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I
Kenyamanan Menganalisis hasil pemeriksaan analisa gas darah
19 Menganalisis hasil pemeriksaan x-ray thorax
Mengumpulkan data hasil pemeriksaan penunjang medik
Melakukan pengkajian nyeri lanjut
Pemeriksaan Penunjang Sesuai PK I
Melakukan pengambilan sampel darah melalui vena sentral
20
Mengidentifikasi hasil pemeriksaan laboratorium yang
abnormal dan berkonsultasi dengan dokter

20
Perawat Klinik III (PK III)
Daftar kompetensi area keperawatan gawat darurat dan bencana Perawat Klinik III
sebegai Berikut:

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


Penerapan prinsip Etik Dan Sesuai PK I dan PK II
Legal Melakukan triase pasien di rumah sakit
1 Melakukan triase pada korban bencana
Melakukan perawatan pada pasien dengan penyakit terminal
Menjalankan menajemen disaster
Komunikasi interpersonal Sesuai PK I dan PK II
Menyiapkan asien pulang dan melakukan discarge planing
2
Mengobservasi dan menilai pasien syok dan melapor ke PK III
DPJP
3 Patient safety Sesuai PK I dan PK II
Prinsip pengendalian dan Sesuai PK I dan PK II
4
pencegahan infeksi Mampu menjaga sanitasi di tempat penampngan (shelter)
Pencegahan Cedera Sesuai PK I dan PK II
5
Melakukan perawatan pasien dengan traksi
Sesuai PK I dan PK II
Melakukan terapi elektrik defibrilasi
Melakukan terapi elektrik kardioversi
Melakukan pemasangan LMA
6 Melakukan pemasangan ETT
Memasang jenis alat oksigenasi T-piece untuk pasien gawat
darurat
Memasng jenis alat oksigenasi ventilator untuk pasiengawat
darurat
Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I dan PK II
cairan dan elektrolit Untuk melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan
cairan
Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan elektrolit
hiponatremi
7 Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan elektrolit
hipernatremi
Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan elektrolit
Hipokalium
Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan elektrolit
Hiperkalium

21
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
Menganalisis kebutuhan cairan
Melakukan persiapan tindakan vena seksi
Melakukan persiapan pemasangan central line
Melakukan peritoneal lavage
Memasang pneumatik torniquet
Pengukuran tanda tanda Sesuai PK I dan PK II
8 vital Melakukan observasi dan monitoring hemodinamik
Mengobservasi dan monitoring resiko pendarahan
Analisa, Interprestasi, Dan Sesuai PK I dan PK II
Dokumentasi Data Secara Mengidentifikasi gambaran EKG yang mengancam nyawa (ST
Akurat elevasi, VT tanpa nadi dan VF)
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat-obat emergency
cardiovasculer : epinefrin
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat emergency
cardiovaskuler: amiodaron
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat emergency
9 cardiovaskuler: adenosin atau adenosin triposfat (ATP)
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat emergency
cardiovaskuler: sulfatatropin (SA)
Melakukan pijat karotis pada pasien supraventrikel takikardi
(SVT)
Melakukan kajian lanjutan tanda-tanda gangguan metabolisme
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat trombolitik
Melakukan penelitian tingkat dasar diarea perawatan gawat
darurat dan bencana
10 Perawatan Luka Sesuai PK I dan PK II
Pemberian Obat Aman Dan Sesuai PK I dan PK II
11
Benar Mengoprasikan alat defebrilator
Pengelolaan pemberian
12 Sesuai PK I dan PK II
darah
Pemenuhan Kebutuhan
13 Sesuai PK I dan PK II
Nutrisi Dan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I dan PK II
Belajar Mengidentidikasi kebutuhan belajar klien dan keluarga secara
holistik sesuai dengan masalah kesehatan klien di area gawat
14
darurat
Melakukan riset keperawatan deskriptif analitik dan inferensial
di area kegawat daruratan

22
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I dan PK II
Psikososial Dan Spiritual Melakukan perawatan pasien menjelang ajal sampai meninggal
15
Melakukan intervensi trauma healingdan psicological first aid
pada saat bencana
Pemenuhan Kebutuhan
16 Sesuai PK I dan PK II
Istirahat Tidur
Pemenuhan Aktifitas Dan
17 Sesuai PK I dan PK II
Mobilisasi
Pemenuhan kebutuhan
18 Sesuai PK I dan PK II
seksualitas
Pemeriksaan Penunjang Sesuai PK I dan PK II
19 Menginerpretasi hasil analisa gas darah(AGD)
Mengiterpretasi hasil X-Ray
Pemenuhan Kebutuhan
20 Sesuai PK I dan PK II
Kenyamanan

Perawat klinik IV (PK IV)


Daftar kompetensi area keperawatan gawat darurat dan bencana Perawat Klinik IV
sebagai Berikut:
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
Penerapan Prinsip Etik Dan Sesuai PK I, II dan PK III
1 Legal Memahami tahap pengambilan keputusan masalah etik dan
legal dalam pelayanan keperawatan ditingkat rumah sakit
Komunikasi interpersonal Sesuai PK I, II dan PK III
Memahami tahapan komunikasi dalam pelayanan keperawatan
di tingkat rumah sakit
2 Memiliki pendekatan komunikasi terapioutik yang sesuai
dengan karakteristik, masalah klien yang kompleks di area
spesialistik gawat darurat dan bencana dalam melaksanakan
tugas sebagai konsulen.
Patient safety Sesuai PK I, II dan PK III
Menetapkan jenis intervensi keperawatan
3
Dapat menganalisa resio klinis yang dapat terjadi sehubungan
dengan perawatan pasien gawat darurat
Prinsip pengendalian dan Sesuai PK I, II dan PK III
pencegahan infeksi Menelaah potensi resiko klinis dari intervensi keperawatan
4
sebagai konsultan pada masalah klien yang kompleks di area
gawat darurat
5 Pencegahan cedera Sesuai PK I, II dan PK III

23
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
Pemenuhan kebutuhan
6 Sesuai PK I, II dan PK III
oksigen
Pemenuhan kebutuhan
7 Sesuai PK I, II dan PK III
cairan dan elektrolit
Pengukuran tanda tanda
8 Sesuai PK I, II dan PK III
vital
Analisa, interprestasi, dan Sesuai PK I, II dan PK III
dokumentasi data secara Melakukan review data pengkajian lanjutan yang ada dan
akurat melengkapi data yang diperlukan terhadap pasien dengan
dengan kondisi khusus dan kompleks
melakukan review analisis data lanjutan yang ada dan
melengkapi analisis data yang diperlukan terhadap pasien
dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review perumusan diagnosis keprawatan yang ada
dan melengkapi diagnosis keperawatan yang diperlukan
terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
9 Melakukan review rencana asuhan keperawatan yang ada dan
melengkapi rencana asuhan keprawatan yang diperlukan
terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review dalam menentukan intervensi
mandiri/kolaboratif yang ada dan melengkapi review yang
diperlukann terhadap pasien dengan kondisi khusus dan
kompleks
Melakukan penelitian tingkat lanjut diarea keperawatan gawat
darurat dan bencana
Melakukan implementasi evidence absed nursing (EBN) diarea
keperawatan gawat darurat dan bencana
10 Perawatan Luka Sesuai PK I, II dan PK III
Pemberian Obat Aman Dan
11 Sesuai PK I, II dan PK III
Benar
Pengelolaan pemberian
12 Sesuai PK I, II dan PK III
darah
Pemenuhan Kebutuhan
13 Sesuai PK I, II dan PK III
Nutrisi Dan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan
14 Sesuai PK I, II dan PK III
Belajar
Pemenuhan Kebutuhan
15 Sesuai PK I, II dan PK III
Psikososial Dan Spiritual
16 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I, II dan PK III

24
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
Istirahat Tidur
Pemenuhan Aktifitas Dan
17 Sesuai PK I, II dan PK III
Mobilisasi
Pemenuhan kebutuhan
18 Sesuai PK I, II dan PK III
seksualitas
19 Pemeriksaan Penunjang Sesuai PK I, II dan PK III
Pemenuhan Kebutuhan
20 Sesuai PK I, II dan PK III
Kenyamanan

Perawat klinik V (PK V)


Daftar kompetensi area keperawatan gawat darurat dan bencana Perawat Klinik V
sebagai Berikut:
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
Penerapan Prinsip Etik Dan Sesuai PK I, II, III dan PK IV
1 Legal Pengembangan penelitian dalam bidang penerapan prinsip etik
dan legal di area spesialistik gawat darurat dan bencana
Komunikasi interpersonal Sesuai PK I, II dan PK III
2 Pengembangan penelitian dalam bidang penerapan komunikasi
interpersonal di area spesialistik gawat darurat dan bencana
Patient safety Sesuai PK I, II dan PK III
3 Pengembangan penelitian dalam bidang penerapan Patient
Safety di area spesialistik gawat darurat dan bencana
Prinsip pengendalian dan Sesuai PK I, II dan PK III
pencegahan infeksi Pengembangan penelitian dalam bidang penerapan Prinsip
4
pengendalian dan pencegahan infeksi di area spesialistik gawat
darurat dan bencana
5 Pencegahan cedera Sesuai PK I, II dan PK III
Pemenuhan kebutuhan
6 Sesuai PK I, II dan PK III
oksigen
Pemenuhan kebutuhan
7 Sesuai PK I, II dan PK III
cairan dan elektrolit
Pengukuran tanda tanda
8 Sesuai PK I, II dan PK III
vital
Analisa, interprestasi, dan Sesuai PK I, II dan PK III
dokumentasi data secara Merumuskan strategi penanganan akar masalah dan reiko klinis
akurat kegawatdaruratan secara lintas disiplin
9
Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien
dengan kondisi khusu dan kompleks
Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien

25
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis keperawatan
terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intevensi mandiri dan
kolaboratif terhadap pasien dengan kondisi khusus dan
kompleks
Menerima konsultasi nenelitian tingkat lanjut di area
keperawatan gawat darurat dan bencana
Menerima konsultasi implementasi evidence based nursing
(EBN) diarea keperawatan gawat darurat dan bencana
10 Perawatan Luka Sesuai PK I, II dan PK III
Pemberian Obat Aman Dan
11 Sesuai PK I, II dan PK III
Benar
Pengelolaan pemberian
12 Sesuai PK I, II dan PK III
darah
Pemenuhan Kebutuhan
13 Sesuai PK I, II dan PK III
Nutrisi Dan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I, II dan PK III
Belajar Menyiapkan dan mereview subtansi dan konsultasi dan edukasi
kesehatan baik bagi peserta didik, sejawat, maupum mitra
profesi sesuai kebutuhan.
14
Menghasilkan dan mengevaluasi hasil penelitian untuk
merumuskan intervensi keperawatan (EBP)
Melakukan riset keperawatan semi ekperimental dan
eksperimental di area kegawatdaruratan
Pemenuhan Kebutuhan
15 Sesuai PK I, II dan PK III
Psikososial Dan Spiritual
Pemenuhan Kebutuhan
16 Sesuai PK I, II dan PK III
Istirahat Tidur
Pemenuhan Aktifitas Dan
17 Sesuai PK I, II dan PK III
Mobilisasi
Pemenuhan kebutuhan
18 Sesuai PK I, II dan PK III
seksualitas
19 Pemeriksaan Penunjang Sesuai PK I, II dan PK III
Pemenuhan Kebutuhan
20 Sesuai PK I, II dan PK III
Kenyamanan

26
4. Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana
Rincian Kewenangan Klinis PK I
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Gawat Darurat dan Jenis Kewenangan
Bencana
1 Auskultasi bunyi napas Mandiri
2 Bed making Mandiri
3 Bladder training Mandiri
4 Fisioterapy dada Mandiri
5 Fleet enema Delegasi
6 Ganti botol drain Kolaborasi
7 Guide imagery Mandiri
8 Irigasi kateter urine Kolaborasi
9 Komunikasi dalam asuhan keperawatan : komunikasi dalam Mandiri
melakukan proses keperawatan ( pengkajian, penentuan
diagnosis keperawatan, perencanaan, intervensi, implementasi,
evaluasi )
10 Komunikasi efektif : tulis, baca kembali, konfirmasi ( TBaK ) & Mandiri
situasi back ground, assessment, rekomendasi ( SBAR )
11 Komunikasi terapiutik Mandiri
12 Latihan batuk efektif Mandiri
13 Latihan distraksi sederhana : pengalihan perhatian Mandiri
14 Melakukan klisma Mandiri
15 Melakukan kompres hangat / dingin Mandiri
16 Melakukan personal hygiene : memandikan pasien Mandiri
17 Melakukan personal hygiene : mencuci rambut Mandiri
18 Melakukan personal hygiene : menggunting kuku Mandiri
19 Melakukan personal hygiene : menyikat gigi / membersihkan Mandiri
mulut
20 Melakukan personal hygiene : vulva hygiene Mandiri
21 Melakukan postural drainage Mandiri
22 Melakukan spooling post transfuse Mandiri
23 Melaporkan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel Mandiri
24 Melepas kateter urine tanpa penyulit Delegasi
25 Melepas infuse Delegasi
26 Melepas naso gastric tube ( NGT ) Delegasi
27 Memandikan pasien Mandiri
28 Memasang gelang identitas Mandiri
29 Memasang infuse pump / syringe pump Mandiri
30 Memasang saturasi oksigen Mandiri
31 Memfasilitasi pasien berpakaian Mandiri
32 Memberi makan melalui NGT Mandiri
33 Memberi minum melalui NGT Mandiri
34 Memberikan makan dan minum oral tanpa penyulit Mandiri
35 Memfasilitasi pasien berkemih di tempat tidur dengan Mandiri

27
menggunakan pispot
36 Memfasilitasi pasien eliminasi Mandiri
37 Memfasilitasi perawatan diri : mengganti pakaian Mandiri
38 Memobilisasi pasien tanpa penyulit Mandiri
29 Memonitor efek samping obat yang telah diberikan Mandiri
40 Memonitor saturasi oksigen Mandiri
41 Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksaan radiologi ( Kolaborasi
melepas semua periasan yang melekat terutama pada bagian
leher dan kepala )
42 Mempertahankan kepatenan selang infuse Mandiri
43 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik dari Mandiri
kamar mandi kmbali ke tempat tidur
44 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik ke kamar Mandiri
mandi
45 Mengajarkan etika batuk Mandiri
46 Mengajarkan range of motion aktif Mandiri
47 Mengajarkan range of motion pasif Mandiri
48 Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyamanan : masase Mandiri
49 Mengganti cairan infuse Kolaborasi
50 Mengganti posisi pasien tiap dua jam dengan posisi miring 30 Mandiri
derajat
51 Mengganti selang transfuse darah dengan selang infuse Kolaborasi
52 Menghitung balance cairan Mandiri
53 Menghitung tetesan cairan infuse Mandiri
54 Mengidentifikasi pasien sesuai dengan standar international Mandiri
patient safety goals ( IPSG )
55 Mengukur frekuensi nadi Mandiri
56 Mengukur frekuensi pernapasan Mandiri
57 Menjaga kepatenan selang transfuse darah Mandiri
58 Merapikan tempat tidur dengan pasien Mandiri
59 Merapikan tempat tidur kosong / tanpa pasien Mandiri
60 Merawat kepatenan selang transfusi darah Mandiri
61 Memonitoring efek samping pemberian produk darah Mandiri
62 Pemasangan alat oksigenasi binasal kanul Mandiri
63 Pemasangan alat oksigenasi simple mask Mandiri
64 Pemasangan infuse pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
65 Pemasangan kateter urine pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
66 Pemberian bantuan hidup daar ( BHD ) Mandiri
67 Pemberian edukasi tentang prinsip hand hygiene Mandiri
68 Pemberian makan per oral Mandiri
69 Pemberian oksigen nasal kanul Kolaborasi
70 Pemberian okseigen simple mask Kolaborasi
71 Pemindahan pasien dari brankar ke tempat tidur Mandiri
72 Pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Mandiri
73 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke brankar Mandiri

28
74 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kursi roda Mandiri
75 Penatalaksanaan pemberian nutrisi parenteral Kolaborasi
76 Penatalaksanaan pemberian obat bolus Kolaborasi
77 Penatalaksanaan pemberian obat drips Kolaborasi
78 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intradermal Kolaborasi
79 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intramuscular Kolaborasi
80 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intravena Kolaborasi
81 Penatalaksanaan obat injeksi subkutan Kolaborasi
82 Penatalaksanaan pemberian obat melalui inhalasi Kolaborasi
83 Penatalaksanaan pemberian obat melalui naso gastric tube ( Kolaborasi
NGT )
84 Penatalaksanaan pemberian oral Kolaborasi
85 Penatalaksanaan pemberian obat per vaginam Kolaborasi
86 Penatalaksanaan pemberian obat suppositoria Kolaborasi
87 Penatalaksanaan pemberian obat tetes hidung Kolaborasi
88 Penatalaksanaan pemberian obat tetes mata Kolaborasi
89 Penatalaksanaan pemberian obat tetes telinga Kolaborasi
90 Penatalaksanaan pemberian obat topical Kolaborasi
91 Pencegahan resiko jatuh dan cedera Mandiri
92 Pengambilan sampel sputum Kolaborasi
93 Pengambilan sampel urin Kolaborasi
94 Pengkajian data dasar tentang seksualitas Mandiri
95 Pengkajian kebutuhan edukasi pasien Mandiri
96 Pengkajian luka sederhana Mandiri
97 Pengkajian resiko jatuh Mandiri
98 Pengukuran berat badan Mandiri
99 Pengukuran frekuensi jantung Mandiri
100 Pengukuran frekuensi napas Mandiri
101 Pengukuran jumlah urin periodic Mandiri
102 Pengukuran lingkar lengan Mandiri
103 Pengukuran lingkar perut Mandiri
104 Pengukuran skala nyeri dengan menggunakan verbal descriptor Mandiri
scale ( VDS )
105 Pengukuran skala nyeri menggunakan visual analog scale ( VAS Mandiri
)
106 Pengukuran suhu axial Mandiri
107 Pengukuran suhu tubuh Mandiri
108 Pengukuran tekanan darah Mandiri
109 Pengukuran tinggi badan Mandiri
110 Pengukuran berat badan Mandiri
111 Pengukuran skala nyeri (P,Q,R,S,T) Mandiri
112 Perawatan area penusukan infuse Mandiri
113 Perawatan daerah akses vascular transfuse darah Mandiri
114 Perawatan luka akut Mandiri
115 Perawatan luka post operasi ringan Mandiri

29
116 Perawatan Naso Gastric Tube ( NGT ) Mandiri
117 Perawatan selang kateter urin Mandiri
118 Perekaman ekg Mandiri
119 Perineal hygiene Mandiri
120 Persiapan pasien pulang Mandiri
121 Persiapan pasien pre operasi : puasa Mandiri
122 Persiapan prosedur PAP SMEAR Mandiri
123 Persiapan prosedur USG abdomen Mandiri
124 Postural drainage Mandiri
125 Relaksasi napas dalam Mandiri
126 Vulva hyiene Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK II

Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Gawat Darurat Dan Jenis


No
Bencana Kewenangan
1 Menyiapkan obat dan alat di emergency troly Mandiri
2 Menyiapkan pasien untuk oprasi cyto Mandiri
3 Menyiapkan triase pasien di rumah sakit Mandiri
4 Melakukan komunikasi intreprofeisonal dalam kondisi akut Mandiri
5 Melakukan komunikasi jejaring gawat darurat Mandiri
6 menyiapkan pasien untuk pemasangan water seal drainage ( WSD) Mandiri
7 Melakukan uji fungsi defebrilator Mandiri
8 Memasang tampon hidung Mandiri
9 Memasang tampon telinga Mandiri
10 Memasang physical restrain Mandiri
11 Memasang neck coller Mandiri
12 Memalukukan pemeriksaan fisik neurologis Mandiri
13 Memakukan pemeriksaan fisi spesifik Mandiri
14 Melalkukan penilaian dan monitoring status neurologi Mandiri
15 Menganalisa pasien dengan peningkata TIK Kolaborasi
16 Melakuka penanganan kelompok rentan bencana Mandiri
17 Melakukan manajemen barak / tempat penampungan bencana Mandiri
18 Menilai kekuatan otot pasien imobilisasi Mandiri
19 Melakukan penilaian reflek abnormal Mandiri
20 Menilai kejang tonik dan klonik Mandiri
21 Mekakukan pengkajian sindrom kompartement Mandiri
22 Mekaukan pelaksanaan algoritma ACLS Delegasi
23 Melakukan pelaksanaan nebulizer Mandiri
24 Mekaukan persiapan pemasangan ETT Mandiri
25 Monitoring pasien dengan ventilator Mandiri
26 Melatih batuk efektif Mandiri
27 Melakukan postural drainase orang dewasa Kolaborasi
28 Melakukan initial asessment Mandiri

30
29 Melakukantriple maneuver (headtilt, chinlift dan jawthrust) Mandiri
30 Melakukan pembersihan jalan nafas dengan teknik finger swept Mandiri
Melakukan pembebasan jalan nafas dengan teknik hemich maneuver
31 Mandiri
Mandiri
32 Melakukan pemasangan oro/ naso pharingeal tube Mandiri
Melakuka pemberian jalan nafas dengan teknik suction pada ETT atau
33 Mandiri
trakostomi
34 Malakukaj=n bantuan nafas hig flow mask reabreathing mask Kolaborasi
35 Malakukan bantuan nafas high flow mask non-reabreathing mask Kolaborasi
36 Malakukan bantuan pernafasan dengan menggunakan bag valve mask Kolaborasi
37 Melakukan bantuan nafas ventury mask Kolaborasi
38 Melakukan bantuan nafas continous positive airway pressure (CPAP) Kolaborasi
Melakukan pelaporan kegawat daruratan pernafasan kepada perawat
39 Mandiri
supevisor atau dokter yang bertugas secara cepat dan tepat
40 Melakukan persiapan tidakan cricotiroidetomi Mandiri
41 Melakukan resusitasi neunatus Kolaborasi
42 Mekakukan pemantauan tanda emboli lemak atau udara pada paru-paru Kolaborasi
43 Mekaukan fluid challenge test Kolaborasi
44 Melakukan balance cairan bayi, anak dan neunaatus Kolaborasi
Melakuukan monitoring hemodiamik pada pasien dan kondisi khusus
45 Kolaborasi
dan kompleks
46 Melakukan manajemen dan resusitasi cairan pada pasien syok Kolaborasi
47 Malakukan manajemen elektrolit dan asam basa Kolaborasi
Melakukan pengukuran jugular venous presure dan central venus
48 Mandiri
pressure
49 Mamasang monitor bed side Mandiri
50 Memasang saturasi oksigen Mandiri
51 Melakukan pengukuran ankle brachial presure indeks Kolaborasi
52 Melakukan persiapan pemasangan moniitor pacing noninvasive Kolaborasi
53 Melakukan monitor gangguan irama jantung dan elektroksrdiografi Kolaborasi
54 Melakukan pengkajian sindrome kompertemen Mandiri
55 Melakukan pengkajian luka bakar Mandiri
56 Melakukan perawatan luka bakar Mandiri
Merawat dan menutup luka pada cedera dada untuk mencegah
57 Mandiri
pneumothoraks
58 Merawat lukan dan menggalti botol WSD dengan sistem 1,2,3 botol Mandiri
59 Melakukan persiapan tindakan hacting Mandiri
60 Melakukan persiapan luka dengana koplikasi Kolaborasi
61 Melakukan persiapan rindakan pelepasan hecting Kolaborasi
62 Mengoleskan obat topikal Kolaborasi
63 Mengobservasi tanda alergi Mandiri
64 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat intrakutan/subkutan Kolaborasi
65 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat intramusculer Kolaborasi
66 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat intravena Kolaborasi
67 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat mata Kolaborasi

31
68 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat NGT Kolaborasi
69 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat sublingual Kolaborasi
70 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat vaginam Kolaborasi
71 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat suppositoria Kolaborasi
72 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat tetes hidung Kolaborasi
73 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat tetes telinga Kolaborasi
74 Melakukan pemberian tranfusi darah Kolaborasi
75 Melakukan pemasangan naso gastrik tube (NGT) Kolaborasi
76 Melakukan pemberian makanan lewat NGT Mandiri
77 Melakukan pemasangan kateter urin Delegasi
78 Melakukan pelepasan kateter urin Kolaborasi
79 Memberikan pendidikan kesehatan di unit perawatan akut Mandiri
80 Memfasilitasi kegiatan keagamaan Mandiri
81 Mengidentifikasi kecemeasan pasien pada kondisi gawat darurat Mandiri
82 Mengidentifikasi efek psikologis dari kondisi yang mendasari Mandiri
Melakukan penatalaksanaan kecemesan dengan teknik distraksi: terapi
83 Mandiri
Al-Qur’an
Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik distraksi: terapi
84 Mandiri
do’a
Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik distraksi: terapi
85 Mandiri
musik
86 Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan relaksasi: nafas dalam Mandiri
Melakukan penatalaksanaan kecemasandengan teknik distraksi: guided
87 Mandiri
imagery
88 Melakukan ambulasi pasien dalam kondisi tidak stabil (kompleks) Kolaborasi
89 Menganalisis hasil pemeriksaan analisa gas darah Mandiri
90 Menganalisis hasil pemeriksaan x-ray thorax Mandiri
91 Mengumpulkan data hasil pemeriksaan penunjang medik Mandiri
92 Melakukan pengkajian nyeri lanjut Mandiri
93 Melakukan pengambilan sampel darah melalui vena sentral Kolaborasi
Mengidentifikasi hasil pemeriksaan laboratorium yang abnormal dan
94 Mandiri
berkonsultasi dengan dokter

Rincian Kewenangan Klinis PK III


Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Gawat Darurat Dan Jenis
No
Bencana Kewenangan
1 Melakukan triase pada korban bencana Mandiri
2 Melakukan perawatan pada pasien dengan penyakit terminal Mandiri
3 Menjalankan menajemen disaster Mandiri
4 Melakukan perawatan pasien dengan traksi Mandiri
5 Melakukan terapi elektrik defibrilasi Mandiri
6 Melakukan terapi elektrik kardioversi Delegasi
7 Melakukan pemasangan LMA Mandiri
8 Melakukan pemasangan ETT Delegasi

32
Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Gawat Darurat Dan Jenis
No
Bencana Kewenangan
9 Memasang jenis alat oksigenasi T-piece untuk pasien gawat darurat Kolaborasi
10 Memasng jenis alat oksigenasi ventilator untuk pasiengawat darurat Kolaborasi
11 Untuk melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan cairan Kolaborasi
Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan elektrolit
12 Kolaborasi
hiponatremi
Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan elektrolit
13 Kolaborasi
hipernatremi
Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan elektrolit
14 Kolaborasi
Hipokalium
Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan elektrolit
15 Kolaborasi
Hiperkalium
16 Menganalisis kebutuhan cairan Mandiri
17 Melakukan persiapan tindakan vena seksi Kolaborasi
18 Melakukan persiapan pemasangan central line Kolaborasi
19 Melakukan peritoneal lavage Kolaborasi
20 Memasang pneumatik torniquet Kolaborasi
21 Melakukan observasi dan monitoring hemodinamik Mandiri
22 Mengobservasi dan monitoring resiko pendarahan Mandiri
Mengidentifikasi gambaran EKG yang mengancam nyawa (ST elevasi,
23 Kolaborasi
VT tanpa nadi dan VF)
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat-obat emergency
24 Kolaborasi
cardiovasculer : epinefrin
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat emergency
25 Kolaborasi
cardiovaskuler: amiodaron
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat emergency
26 Kolaborasi
cardiovaskuler: adenosin atau adenosin triposfat (ATP)
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat emergency
27 Kolaborasi
cardiovaskuler: sulfatatropin (SA)
28 Melakukan pijat karotis pada pasien supraventrikel takikardi (SVT) Mandiri
29 Melakukan kajian lanjutan tanda-tanda gangguan metabolisme Mandiri
30 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat trombolitik Kolaborasi
Melakukan penelitian tingkat dasar diarea perawatan gawat darurat dan
31 Mandiri
bencana
32 Mengoprasikan alat defebrilator Mandiri
33 Melakukan perawatan pasien menjelang ajal sampai meninggal Mandiri
Melakukan intervensi trauma healingdan psicological first aid pada saat
34 Mandiri
bencana
35 Menginerpretasi hasil analisa gas darah(AGD) Kolaborasi
36 Mengiterpretasi hasil X-Ray Kolaborasi

33
Rincian Kewenangan Klinis PK IV

Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Gawat Darurat Dan Jenis


No
Bencana Kewenangan
Melakukan review data pengkajian lanjutan yang ada dan melengkapi
1 data yang diperlukan terhadap pasien dengan dengan kondisi khusus Mandiri
dan kompleks
melakukan review analisis data lanjutan yang ada dan melengkapi
2 analisis data yang diperlukan terhadap pasien dengan kondisi khusus Mandiri
dan kompleks
Melakukan review perumusan diagnosis keprawatan yang ada dan
3 melengkapi diagnosis keperawatan yang diperlukan terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review rencana asuhan keperawatan yang ada dan
4 melengkapi rencana asuhan keprawatan yang diperlukan terhadap Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review dalam menentukan intervensi mandiri/kolaboratif
5 yang ada dan melengkapi review yang diperlukann terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan penelitian tingkat lanjut diarea keperawatan gawat darurat
6 Mandiri
dan bencana
Melakukan implementasi evidence absed nursing (EBN) diarea
7 Mandiri
keperawatan gawat darurat dan bencana

Rincian Kewenangan Klinis PK V

Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Gawat Darurat Dan Jenis


No
Bencana Kewenangan
Merumuskan strategi penanganan akar masalah dan resiko klinis
1 Mandiri
kegawatdaruratan secara lintas disiplin
Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien dengan
2 Mandiri
kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien
3 Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis keperawatan terhadap
4 Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap
5 Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intevensi mandiri dan
6 Mandiri
kolaboratif terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi nenelitian tingkat lanjut di area keperawatan
7 Mandiri
gawat darurat dan bencana
Menerima konsultasi implementasi evidence based nursing
8 Mandiri
(EBN) diarea keperawatan gawat darurat dan bencana

34
B. Area Keperawatan Bedah Digestif
1. Deskripsi Area Bedah Digestif
Bedah degestif adalah sub-bagian dari cabang ilmu bedah krdokteran yang
dikhususkan untuk penanggulangan gangguan kesehatan yang terjadi pada bagian
pencernaan tubuh manusia. Sistem degestif manusia terdiri dari saluran pencernaan, atau
serangkaian struktur dan organ dimana makanan dan cairan lewat saat pemprosesnya
kebenmtuk yang bisa diserap ke dalam aliran darah. Gangguan degestif tertentu bisa
mengancamm nyawa dan memerlukan perawatan darurat berupa pembedahan pada kasus-
kasus daerah tertentu.
Pada dasarnya semua pelayanan kesehatan yang terjadi dirumah sakit dan akibatnya
menjadi tangguang jawab intitusi rumah sakit itu sendiri. Hal ini sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perumahsakitan. Oleh karenanya
rumah sakit harus mengatur seluruh pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenanga
keperawatan sedemikian rupa agar aman dibagi pasien. Dengan demikian, bila seorang
perawat diinginkan melakukan pelayanan kesehatan pada prosedur klinis lainnyadi rumah
sakit yang berarti yang bersanggkutan telah diistimewakan dan diberikan hak khusus.
(privilege) oleh rumah sakit. Hak perawat tersebut disebut sebagai kewenangan klinis
(clinical privilege).
Kewenagan klinis (clinical privilege) tenaga keperawatan adalah kewenagan yang
diberikan oleh kepala rumah sakit kepala tenagan keperawatan untuk melakukan asuhan
keperawatan dsalam lingkungan rumah sakit untuk suatu periode tertentu yang
dilaksanankan berdasarkan penugasan klinis. Penugasan klinis adalah penugasan kepala /
direktur rumah sakit kepada tenanga keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan
atau asuhan kebidanan di rumah sakit tersebut berdasarkan daftar kewenangan klinis yang
telah ditetapkan baginya.
Kewenagan klinis diberikan kepada perawat dengan tujuan agar tidak menimbulkan
konflik di antara tenanga kesehatan. Tenaga kesehatan lain dapat merasa bahwa lahan
pekerjaan yang dimilikinya dicampuri atau diambil alih oleh pihak lain. Konflik yang
timbul tentunya akan mempegaruhi kualitas pelayanan dari perawat dan rumah sakit yang
bersangkutan. Dengan aturannya kewenangan klinis tersebut maka setiap perawat akan
mempunyai batas yang jelas dalam memberi asuhan keperawatan kepada pasien.

35
Pemberian kewenangan klinis juga bertujuan untuk melindungi keselamatan pasien dengan
menjamin bahwa tenaga keperawatan yang memberikan asuhan keperawatan dan
kebidanan memiliki kompetensi dan kewenangan klinis yang jeleas.
2. Kualifikasi Khusus
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk dasar untuk menetapkan seseorang sudah bisa
dikatakan kompoten untuk melaksanakan tindakan/asuhan keperawatan pada daerah
keperawatan bedah degestif sesuai dengan level jenjang karirnya.
a. telah mengikuti pelatuahn BTCLS ( basisc life support/BTCLS ( basisc training life
support)
b. telah mengikuti pelatihan perawatan luka
c. telah mengikuti pelatihan perawatan stoma
d. telah mengikuti pelatihan plebotomi
e. telah mengikuti pelatihan PPI ( pengandalian dan penanganan infeksi ) dan patient
safety
f. telah mengikuti pelatihan manajemen cairan dan elektolit
g. telah mengikuti pelatihan preceptotship untuk CI lahan
h. telah mengikuti pelatihan advance wound management
3. Daftar Kompetensi Perawat Area Bedah Digestif
Perawat Klinik 1
1. Penerapan prinsip etik dan legal
2. Komunikasi interpersonal
3. Patient Safety
4. Prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
5. Pencegahan cedera
6. Pemenuhan kebutuhan oksigen
7. Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
8. Pengukuran Tanda Tanda Vital
9. Analisis, interpretasi, dan dokumentasi data secara akurat
10. Perawat luka
11. Pemberian obat dengan aman dan benar
12. Pengelolaan pemberian darah

36
13. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan elmininasi
14. Pemenuhan kebutuhan belajar
15. Pemenuhan psikososial dan spiritual
16. Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
17. Pemenuhan kebutuhan aktivasi dan mobilisasi
18. Pemenuhan kebutuhan seksualitas
19. Pemeriksaan penunjang
20. Pemenuhan kebutuhan kenyamanan
Perawat Klinik 2
1. Melakukan maag cooling
2. Melakukan perawatan Central Vena Chateter (CVC)
3. Melakukan perawatan luka dekubitus grade 1 dan 2
4. Melakukan perawatan stoma tanpa penyulit
5. Melakukan perawatan pasien dengan drainase
6. Melakukan perawatan luka post oprasi
7. Melakukan aff drain
8. Melakukan perawatan NGT
9. Melakukan pemasangan kateter urine
10. Melakukan edukasi tentang perawatan kolostomi
11. Memberikan dan monitor pemberian komponen darah (TC Trobocyte Concentrate)
12. Memberikan dan monitor pemberian komponen darah (PRC Packed Red Cell)
13. Memberikan dan monitor pemberian komponen darah (FFP Fresh Frozen Plasma)
14. Memberikan dan monitor pemberian komponen darah (WBC Whole Blood Cell)
15. Memberikan dan monitor pemberian komponen darah (Albumin)
16. Manajemen cairan dan elektrolit
Perawat Klinik 3
1. Melakukan observasi dan monitoring pemberian obat
2. Melakukan perawatan stoma prolaps
3. Melakukan perawatan rectal prolaps
4. Melakukan perawatan luka dengan komplikasi
5. Melakukan spooling stoma

37
6. Pengambilan sampel darah melalui vena central
7. Menganalisis kebutuhan cairan dan elektrolit
8. Menganalisis kebutuhan nutrisi parenteral
Perawat Klinik 4
1. Mengevaluasi dan melakukan tidak lanjut pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
2. Mengevaluasi dan melakukan tidak lanjut pemenuhan kebutuhan nutrisi parenteral
3. Melakukan konsuling tentang penyakit komplikasi pasa system digestif
4. Menjadi narasumber/ pembimbing perawat dengan level PK dibawahnya
5. Melakukan penelitian lanjutan terkait pelayanan keperawatan bedah digestif
6. Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga pasien
7. Melakukan bimbingan kepada peserta didik keperawatan
Perawat Klinik 5
1. Melakukan konsuling tentang penyakit komplikasi pasa system digestif
2. Menjadi narasumber/ pembimbing perawat dengan level PK dibawahnya
3. Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga pasien
4. Melakukan bimbingan kepada peserta didik keperawatan
5. Melakukan penelitian lanjutan terkait pelayanan keperawatan bedah digestif
6. Melakukan publikasi ilmiah dan oral presentasi terkait keperawatan bedah digestif

38
4. Daftar Rincian Kewenangan Klinis
Rincian Kewenangan Klinis PK I
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Bedah Digestif Jenis Kewenangan
1 Auskultasi bunyi napas Mandiri
2 Bed making Mandiri
3 Bladder training Mandiri
4 Fisioterapy dada Mandiri
5 Fleet enema Delegasi
6 Ganti botol drain Kolaborasi
7 Guide imagery Mandiri
8 Irigasi kateter urine Kolaborasi
9 Komunikasi dalam asuhan keperawatan : komunikasi dalam Mandiri
melakukan proses keperawatan ( pengkajian, penentuan
diagnosis keperawatan, perencanaan, intervensi, implementasi,
evaluasi )
10 Komunikasi efektif : tulis, baca kembali, konfirmasi ( TBaK ) & Mandiri
situasi back ground, assessment, rekomendasi ( SBAR )
11 Komunikasi terapiutik Mandiri
12 Latihan batuk efektif Mandiri
13 Latihan distraksi sederhana : pengalihan perhatian Mandiri
14 Melakukan klisma Mandiri
15 Melakukan kompres hangat / dingin Mandiri
16 Melakukan personal hygiene : memandikan pasien Mandiri
17 Melakukan personal hygiene : mencuci rambut Mandiri
18 Melakukan personal hygiene : menggunting kuku Mandiri
19 Melakukan personal hygiene : menyikat gigi / membersihkan Mandiri
mulut
20 Melakukan personal hygiene : vulva hygiene Mandiri
21 Melakukan postural drainage Mandiri
22 Melakukan spooling post transfuse Mandiri
23 Melaporkan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel Mandiri
24 Melepas kateter urine tanpa penyulit Delegasi
25 Melepas infuse Delegasi
26 Melepas naso gastric tube ( NGT ) Delegasi
27 Memandikan pasien Mandiri
28 Memasang gelang identitas Mandiri
29 Memasang infuse pump / syringe pump Mandiri
30 Memasang saturasi oksigen Mandiri
31 Memfasilitasi pasien berpakaian Mandiri
32 Memberi makan melalui NGT Mandiri
33 Memberi minum melalui NGT Mandiri
34 Memberikan makan dan minum oral tanpa penyulit Mandiri
35 Memfasilitasi pasien berkemih di tempat tidur dengan Mandiri
menggunakan pispot
36 Memfasilitasi pasien eliminasi Mandiri
37 Memfasilitasi perawatan diri : mengganti pakaian Mandiri
38 Memobilisasi pasien tanpa penyulit Mandiri
29 Memonitor efek samping obat yang telah diberikan Mandiri
40 Memonitor saturasi oksigen Mandiri

39
41 Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksaan radiologi ( Kolaborasi
melepas semua periasan yang melekat terutama pada bagian
leher dan kepala )
42 Mempertahankan kepatenan selang infuse Mandiri
43 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik dari Mandiri
kamar mandi kmbali ke tempat tidur
44 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik ke kamar Mandiri
mandi
45 Mengajarkan etika batuk Mandiri
46 Mengajarkan range of motion aktif Mandiri
47 Mengajarkan range of motion pasif Mandiri
48 Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyamanan : masase Mandiri
49 Mengganti cairan infuse Kolaborasi
50 Mengganti posisi pasien tiap dua jam dengan posisi miring 30 Mandiri
derajat
51 Mengganti selang transfuse darah dengan selang infuse Kolaborasi
52 Menghitung balance cairan Mandiri
53 Menghitung tetesan cairan infuse Mandiri
54 Mengidentifikasi pasien sesuai dengan standar international Mandiri
patient safety goals ( IPSG )
55 Mengukur frekuensi nadi Mandiri
56 Mengukur frekuensi pernapasan Mandiri
57 Menjaga kepatenan selang transfuse darah Mandiri
58 Merapikan tempat tidur dengan pasien Mandiri
59 Merapikan tempat tidur kosong / tanpa pasien Mandiri
60 Merawat kepatenan selang transfusi darah Mandiri
61 Memonitoring efek samping pemberian produk darah Mandiri
62 Pemasangan alat oksigenasi binasal kanul Mandiri
63 Pemasangan alat oksigenasi simple mask Mandiri
64 Pemasangan infuse pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
65 Pemasangan kateter urine pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
66 Pemberian bantuan hidup daar ( BHD ) Mandiri
67 Pemberian edukasi tentang prinsip hand hygiene Mandiri
68 Pemberian makan per oral Mandiri
69 Pemberian oksigen nasal kanul Kolaborasi
70 Pemberian okseigen simple mask Kolaborasi
71 Pemindahan pasien dari brankar ke tempat tidur Mandiri
72 Pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Mandiri
73 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke brankar Mandiri
74 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kursi roda Mandiri
75 Penatalaksanaan pemberian nutrisi parenteral Kolaborasi
76 Penatalaksanaan pemberian obat bolus Kolaborasi
77 Penatalaksanaan pemberian obat drips Kolaborasi
78 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intradermal Kolaborasi
79 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intramuscular Kolaborasi
80 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intravena Kolaborasi
81 Penatalaksanaan obat injeksi subkutan Kolaborasi
82 Penatalaksanaan pemberian obat melalui inhalasi Kolaborasi

40
83 Penatalaksanaan pemberian obat melalui naso gastric tube ( Kolaborasi
NGT )
84 Penatalaksanaan pemberian oral Kolaborasi
85 Penatalaksanaan pemberian obat per vaginam Kolaborasi
86 Penatalaksanaan pemberian obat suppositoria Kolaborasi
87 Penatalaksanaan pemberian obat tetes hidung Kolaborasi
88 Penatalaksanaan pemberian obat tetes mata Kolaborasi
89 Penatalaksanaan pemberian obat tetes telinga Kolaborasi
90 Penatalaksanaan pemberian obat topical Kolaborasi
91 Pencegahan resiko jatuh dan cedera Mandiri
92 Pengambilan sampel sputum Kolaborasi
93 Pengambilan sampel urin Kolaborasi
94 Pengkajian data dasar tentang seksualitas Mandiri
95 Pengkajian kebutuhan edukasi pasien Mandiri
96 Pengkajian luka sederhana Mandiri
97 Pengkajian resiko jatuh Mandiri
98 Pengukuran berat badan Mandiri
99 Pengukuran frekuensi jantung Mandiri
100 Pengukuran frekuensi napas Mandiri
101 Pengukuran jumlah urin periodic Mandiri
102 Pengukuran lingkar lengan Mandiri
103 Pengukuran lingkar perut Mandiri
104 Pengukuran skala nyeri dengan menggunakan verbal descriptor Mandiri
scale ( VDS )
105 Pengukuran skala nyeri menggunakan visual analog scale ( VAS Mandiri
)
106 Pengukuran suhu axial Mandiri
107 Pengukuran suhu tubuh Mandiri
108 Pengukuran tekanan darah Mandiri
109 Pengukuran tinggi badan Mandiri
110 Pengukuran berat badan Mandiri
111 Pengukuran skala nyeri (P,Q,R,S,T) Mandiri
112 Perawatan area penusukan infuse Mandiri
113 Perawatan daerah akses vascular transfuse darah Mandiri
114 Perawatan luka akut Mandiri
115 Perawatan luka post operasi ringan Mandiri
116 Perawatan Naso Gastric Tube ( NGT ) Mandiri
117 Perawatan selang kateter urin Mandiri
118 Perekaman ekg Mandiri
119 Perineal hygiene Mandiri
120 Persiapan pasien pulang Mandiri
121 Persiapan pasien pre operasi : puasa Mandiri
122 Persiapan prosedur PAP SMEAR Mandiri
123 Persiapan prosedur USG abdomen Mandiri
124 Postural drainage Mandiri
125 Relaksasi napas dalam Mandiri
126 Vulva hyiene Mandiri

41
Rincian Kewenangan Klinis PK II
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Digestif Jenis Kewenangan

1. Melakukan maagcooling Mandiri

2. Melakukan perawatan luka dekubitus grade 1 dan 2 Mandiri

3. Melakukan perawatan stoma tanpa penyulit Mandiri

4. Melakukan perawata pasien dengan drainase Mandiri

5. Melakukan perawatan luka operasi Mandiri

6. Melakukan perawatan Central Vena Chateter (CVC) Mandiri


7. Melakukan aff drain Mandiri

8. Melakukan pemasangan NGT Kolaborasi

9. Melakukan pemasangan kateter urine Kolaborasi

10. Melakukan edukasi tentang perawatan kolostomi Mandiri

Memberikan dan monitor pemberian komponen darah (TC (Trombocyte


11. Mandat
Concentrate)

Memberikan dan monitor pemberian komponen darah ( PRC (Packed


12. Mandat
Red Cell)
Memberikan dan monitor pemberian komponen darah ( FFP (Fresh
13. Mandat
Frozen Plasma )
Memberikan dan monitor pemberian komponen darah ( WBC (Whole
14. Mandat
Blood Cell)

15. Memberikan dan monitor pemberian komponen darah (Albumin) Mandat

16. Manajemen cairan dan elekrtrolit Mandat

Rincian Kewenangan Klinis PK III


No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Digestif Jenis Kewenangan

1. Melakukan observasi dan monitoring pemberian obat Kolaborasi


2. Melakukan perawatan prolaps rektal Mandiri

3. Melakukan perawatan stoma Mandiri

4. Melakukan perawatan luka dengan komplikasi Mandiri


5. Melakukan Spooling stoma Mandiri

6. Pengambilan sampel darah melalui vena control Kolaborasi

7. Menganalisis kebutuhan cairan dan elektrolit Kolaborasi


8. Menganalisis kebutuhan nutrisi Kolaborasi

42
Rincian Kewenangan Klinis PK IV

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Digestif Jenis Kewenangan

Mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut pemenuhan kebutuhan cairan


1. Mandiri
dan elektrolit
Mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut pemenuhan kebutuhan nutrisi
2.. Mandiri
parenteral

3. Melakukan konseling tentang penyakit komplikasi pada system digestif Mandiri

Menjadi narasumber / pembimbing perawat dengan level PK


4. Mandiri
dibawahnya

Melakukan penelitian lanjutan terkait pelayanan keperawatan bedah


5. Mandiri/Kolaborasi
digestif

6. Melakukan pendidikan kesehatan lanjut bagi pasien dan kelurga pasien Mandiri
7. Melakukan bimbingan kepada peserta didik keperawatan Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK V


No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Digestif Jenis Kewenangan

Melakukan publikasi ilmiah dan oral peserta terkait keperawatan


1. Mandiri
bedah digestif

43
C. Area Keperawatan Jiwa
1. Deskripsi Area Keperawatan Jiwa
Kesehatan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap orang.
Bukan hanya kesehatan fisik saja, tetapi juga kesehatan jiwa. Kesehatan fisik tidak
ada artinya bila jiwa tidak sehat. Dewasa ini, kebutuhan mengenai kesehatan jiwa
semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi kesehatan jiwa masyarakat yang
semakin memprihatikan. Salah satunya kemungkinan besar dapat disebabkan oleh
kondisi ekonomi yang berubah-ubah saat ini.
Derajat kesehatan jiwa masyarakat dapat dilihat dari angka kejadian gangguan
jiwa dan disabilitas. Gangguan jiwa termasuk burden disease. WHO (2001)
mengatakan bahwa 12 dari global burden disease disebabkan oleh masalah jiwa.
Angka ini lebih besar dari penyakit fisik (Kemenkes,2009). Oleh karena itu, masalah
kesehatan jiwa seyogyanya juga menjadi salah satu fokus pelayanan kesehatan.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, jumlah
penduduk Indonesia yang mengalami gangguan mental emosional adalah 11,6% yaitu
sekitar 17,4 juta jiwa. Sedangkan jumlah gangguan jiwa pada tahun tersebut mencapai
0,46%. Data terakhir hasil riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukkan bahwa
294,999 jiwa penduduk Indonesia, terdapat 1,728b yang mengalami gangguan jiwa
berat sedangkan gangguan mental emosional adalah 6% lebih rendah dari angka
sebelumnya yaitu 11,6% pada tahun 2007 (Kemenkes, 2014) . Sedangkan angka
disibilitas tahun 2013 cukup tinggi yaitu mencapai 11% dengan prevalensi tertinggi
sebesar 23,8% di Sulawesi Selatan.
Hasil pengkajian terhadap penduduk Sulawesi Selatan pada tahun 2013
menunjukkan bahwa estimasi jumlah gangguan jiwa berat telah mencapai 3028 orang
atau 0,2% dari 1.352.136 orang penduduk. Sedangkan jumlah penderita gangguan
mental emosional atau masalah psikososial yaitu sebesar 35.020 orang atau sekitar
3,7% . Sebenarnya hal ini bisa merupakan iceberg phenomenom, dimana yang tampak
hanya permukaannya saja. Data yang ada belum mencakup semua penderita yg ada di
masyarakat. Dari data Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Provinsi Sulawesi
Selatan tahun 2012, penderita gangguan jiwa yang telah berobat ke pelayanan
kesehatan (rumah sakit) berjumlah 1035 orang atau 34,18% dari estimasi jumlah
penderita yang ada di Sulawesi Selatan. Artinya, masih ada sekitar 65,82% yang
belum mendapatkan pengobatan (RSKD,2014). Selain dirumah sakit jiwa, ternyata
masalah kesehatan jiwa juga marak dijumpai dirumah sakit umum. Hal ini dapat

44
dilihat dari jumlah kunjungan poliklinik baik di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
maupun di RSP Universitas Hasanuddin cukup tinggi.
Bukan hanya gangguan jiwa, namun berbagai masalah kesehatan jiwa seperti
gangguan mental emosional atau masalah psikososial juga ditemukan dirumah sakit
umum. Gangguan kesehatan jiwa sangat berisiko terjadi pada populasi yang
mengalami gangguan kesehatan fisik, misalnya pasien-pasien yang sedang menjalani
perawatan. Berdasarkan hasil penelitian Riskayani (2017), stres, ansietas dan depresi
dialami oleh seluruh pasien yang dirawat di RSP Unhas mulai dari tingkat ringan
sampai berat (menggunakan kuesioner DASS). Beberapa penelitian lain juga
memperkuat kebutuhan yang tidak bisa terelakkan lagi dirumah sakit umum.
Keperawatan kesehatan jiwa merupakan salah satu area khusus praktik
keperawatan yang berkecimpungan dalam hal kesehatan jiwa melalui proses asesmen,
penegakan diagnosis keperawatan, intervensi pada respon terhadap gejala gangguan
jiwa maupun gangguan kesehatan mental. Seorang perawat jiwa seyogyanya
memberikan pelayanan yang komprehensif, berfokus pada pasien, dan melakukan
evaluasi secara berkelanjutan untuk mencapai tujuan perawatan yang optimal. Esensi
dari lingkup keperawatan kesehatan jiwa menekankan pada peningkatan kesejahteraan
kesehatan, pencegahan dan mengatasi masalah kesehatan jiwa masalah psikososial
dan gangguan jiwa serta rehabilitasi gangguan jiwa untuk mencegah terjadinya
kekambuhan. Proses perawatan kesehatan jiwa dilakukan secara holistik dengan
mempertimbangkan kebutuhan dan kekuatan individu dari pasien, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
Keperawatan kesehatan jiwa memberikan pelayanan di berbagai setting mulai
dari komunitas, puskesmas, rumah sakit umum, maupun rumah sakit jiwa.
Asuhan keperawatan jiwa memiliki fokus utana pada (International Society of
Psychiatric- Mental Health Nurses, 2017) :
a. Peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental yang optimal
serta pencegahan gangguan jiwa.
b. Perbaikan kemampuan fungsi-fungsi atau peran terkait kembali psikiatrik, emosi,
dan distress fisiologis.
c. Perbaikan dan perubahan pada proses berpikir, persepsi, perasaan dan komunikasi
yang disebabkan oleh masalah dan gangguan kesehatan jiwa.
d. Perilaku dan mental yang berpotensi membahayakan diri sendiri maupun orang
lain.

45
e. Stres dan emosional yang berkaitan degan rasa sakit, penderitaan, disabilitas dan
kehilangan.
f. Manajemen gejala, efek samping/toksisitas sehubungan dengan penggunaan obat
sendiri, intervensi psikofarmaka, dan terapi modalitas lainnya.
g. Penatalaksanaan pemulihan ketergantungan alkohol dan penyalahgunaan obat-
obatan terlarang.
h. Gejala-gejala fisik yang menyertai status psikologis.
i. Kondisi interpersonal, organisasi, spritual, sosiokultural, dan lingkungan tertentu
atau kondisi-kondisi yang berdampak pada terjadinya kesehatan mental dan
emosional pada individu maupun keluarga.
j. Pemulihan pada kemampuan untuk menyeimbangkan pekerjaan, dukungan sosial
yang akan membantu individu menemukan hidup yang lebih bermakna.
2. Kualifikasi Khusus
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bisa
dikatakan kompeten melaksanakan tindakan/asuhan keperawatan pada area
keperawatan jiwa sesuai dengan level jenjang karirnya adalah sebagai berikut :
1. Telah mengikuti pelatihan dasar (BLS/BTCLS, Patient Safety, Fire
Fighting) yang dibuktikan dengan sertifikat (3 tahun terakhir).
2. Minimal berlatar pendidikan D3 Keperawatan.
3. Minimal perawat klinik 2 (lulus asesmen kompetensi yang dibuktikan
dengan sertifikat).
4. Telah mengikuti pelatihan komunikasi terapeutik yang dibuktikan dengan
sertifikat ( 3 tahun terakhir).
3. Daftar Kompetensi
Pengelompokkan perawat klinik jiwa dibagi dalam kategori berikut :
Perawat Klinik I (Beginner)
1. Komunikasi interpersonal
2. Penerapan prinsip etik dan legal
3. Patient Safety
4. Prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
5. Pencegahan cedera
6. Pemenuhan kebutuhan oksigen
7. Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
8. Pengukuran Tanda Tanda Vital

46
9. Analisis, interpretasi, dan dokumentasi data secara akurat
10. Perawat luka
11. Pemberian obat dengan aman dan benar
12. Pengelolaan pemberian darah
13. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan elmininasi
14. Pemenuhan kebutuhan belajar
15. Pemenuhan psikososial dan spiritual
16. Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
17. Pemenuhan kebutuhan aktivasi dan mobilisasi
18. Pemenuhan kebutuhan seksualitas
19. Pemeriksaan penunjang
20. Pemenuhan kebutuhan kenyamanan
Perawat Klinik II (PK II/ Advance Beginner)
a. Pelaksanaan/Praktik (Praktik professional, etis, legal, dan peka budaya
dan Pemberian Asuhan) : Kompetensi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan baik langsung maupun tidak langsung dengan metode proses
keperawatan.
1) Sub Kategori : Pengetahuan
a) Definisi : Jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan
asuhan keperawatab holistic pada pasien secara mandiri dan megelola
pasien secara tim serta memperoleh bimbingan untuk penanganan
masalah lanjut/kompleks.
b) Menggunakan konsep dasar keperawatan untuk merumuskan masalah
keperawatan dan menentukan intervensi keperawatan.
c) Menggunakan prinsip etik, legal, dan peka budaya dalam menetapkan
intervensi keperawatan.
d) Memilih pendekatan komunikasi terapeutik yang sesuai dengan
karakteristik dan masalah pasien.
e) Memilih prinsip caring yang sesuai dengan karakteristik dan masalah
pasien,
f) Mengidentifikasi insiden keselamatan pasien dan manajemen risiko
klinis.
g) Mengidentifikasi kejadian dan risiko infeksi pada pasien.
h) Memilih jenis intervensi keperawatan sesuai prioritas masalah.

47
i) Memahami prinsip kerjasama Tim.
2) Sub Kategori : Keterampilan
a) Melakukan Asuhan Keperawatan Jiwa dengan tahapan dan pendekatan
proses keperawatan jiwa :
(1) Edukasi psikososial ibu hamil.
(2) Edukasi stimulasi perkembangan psikososial anak usia pra sekolah
(3) Edukasi stimulasi perkembangan psikososial bayi.
(4) Edukasi stimulasi perkembangan psikososial dewasa tengah.
(5) Edukasi stimulasi perkembangan psikososial remaja.
(6) Edukasi stimulasi perkembangan psikososial toddler
(7) Edukasi stimulasi perkembangan psikososial anak usia sekolah
(8) Edukasi stimulasi perkembangan psikososial dewasa awal
(9) Edukasi stimulasi perkembangan psikososial lansia
(10) Komunikasi de-escalation pada pasien dengan perilaku kekerasan.
(11) Konseling pasien NAPZA
(12) Latihan Guide Imagery ( Imajinasi Terbimbing/Relaksasi Lima
Jari)
(13) Manajemen Alam Perasaan : mania
(14) Manajemen Berduka ( Grievig Management)
(15) Manajemen demensia
(16) Manajemen isolasi sosial
(17) Manajemen ketidakberdayaan
(18) Manajemen Peningkatan Koping ( Coping Enhancement
Management)
(19) Manajemen perilaku (behavior management)
(20) Manajemen risiko bunuh diri.
(21) Manajemen risiko perilaku kekerasan : latihan fisik : pukul bantal.
(22) Manajemen risiko perilaku kekerasan : latihan spiritual
(23) Manajemen risiko perilaku kekerasan : meminta/ menolak dengan
baik.
(24) Manajemen risiko perilaku kekerasan : minum obat
(25) Manajemen waham
(26) Melakukan persiapan pulang.
(27) Melakukan manajemen ansietas.

48
(28) Melakukan manajemen gangguan citra tubuh.
(29) Melakukan manajemen harga diri rendah kronik.
(30) Melakukan manajemen harga diri rendah situasional
(31) Melakukan manajemen keputusasaan
(32) Melakukan penelitian keperawatan sebagai peneliti pendamping.
(33) Melakukan pengkajian psikososial pasien.
(34) Melatih keluarga merawat pasien gangguan jiwa
(35) Melatih pasien mengenal halusinasinya
(36) Mementukan masalah/diagnosa keperawatan pasien psikiatri.
(37) Menetapkan diagnosis keperawatan.
(38) Mengajarkan cara mengontrol halusinasi : melakukan kegiatan
(39) Mengajarkan cara mengontrol halusinasi : minum obat
(40) Mengajarkan cara mengontrol halusinasi : teknik menghardik
(41) Mengajarkan cara mengontrol halusinasi : teknik sosial
(42) Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan.
(43) Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
dan kolaborasi.
(44) Menyusun rencana Asuhan Keperawatan.
(45) Menyususn rencana asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa
keperawatan yang ada.
(46) Merevisi rencana asuhan keperawatan.
(47) Monitoring efek samping pengobatan.
(48) Penilaian gaduh gelisah
(49) Penilaian status demensia dengan Mini Mental State Examination
(MMSE)
(50) Penilaian tingkat ansietas
(51) Penilaian tingkat depresi
(52) Penilaian tingkat stress.
(53) Restrain/fiksasi fisik
(54) Restrain/fiksasi kimia
(55) Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Sosialisasi
(56) Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Sensori : Risiko
Perilaku Kekerasan
(57) Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Orientasi Realita

49
(58) Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi
(59) Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi :
Mengontorl Halusinasi.
(60) Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi :
Peningkatan Harga Diri.
(61) Terapi bermain pada anak
(62) Terapi Hipnosis dasar/sederhana
(63) Triase pasien dengan kondisi kegawatdaruratan Psikiatri.
b) Mengidentifikasi isu etik,legal, dan peka budaya dalam asuhan
keperawatan.
c) Menggunakan pendekatan komunikasi terapeutik yang sesuai dengan
karakteristik dan masalah pasien.
d) Menerapkan caring ang sesuai dengan karakteristik dan masalah
pasien.
e) Melakukan kajian insiden keselamatan pasien dan manajemen risiko
klinis.
f) Melakukan kajian terhadap kejadian dan risiko infeksi pada pasien.
g) Melakukan kerjasama antar Tim.
3) Sub Kategori : Sikap
a) Memperlakukan pasien tanpa membedakan suku, agama, ras, dan antar
golongan.
b) Memperlihatkan sikap penghargaan dan keyakinan.
c) Menjalin hubungan saling percaya dengan pasien, keluarga, dan mitra
kerja.
d) Bersikap Asertif
e) Memperlihatkan sikap empati.
f) Bersikap etik.
g) Kepatuhan terhadap penerapan standar dan pedoman keperawatan.
h) Memiliki tanggung jawab terhadap penerapan asuhan keperawatan.
b. Pengelolaan : Kompetensi perawat dalam mengelola pelayanan keperawatan
sesuai dengan standar pelayanan keperawatan.
1) Sub kategori : Pengetahuan
a) Memahami prinsip kepimpinan dan manajemen dalam pengelolaan
sekelompok pasien.

50
b) Memahami konsep dan proses manajemen asuhan keperawatan pada
sekelompok pasien.
c) Memahami konsep pengelolaan pelayanan keperawatan terhadap
sekelompok pasien.
d) Memahami pengelolaan metode penugasan dalam pemberian asuhan
keperawatan.
e) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien untuk menentukan
intervensi keperawatan.
f) Memahami permasalahan pengelolaan pada pasien dengan masalah
kesehatan kompleks.
g) Memahami proses pengendalian mutu asuhan keperawatan pada
sekelompok pasien.
Sub kategori : Keterampilan
a) Menjalankan peran sebagai perawat dalam pemberian asuhan
keperawatan pada pasien dengan tingkat ketergantungan partial dan
total care.
b) Melakukan kajian tingkat ketergantungan pasien untuk menetapkan
intervensi keperawatan.
c) Melaksanakan pengendalian mutu dalam tindakan keperawatan.
2) Sub kategori : Sikap
a) Menunjukkan sikap kerja yang efektif dan efisien dalam pengelolaan
pasien.
b) Menunjukkan sikap saling percaya dan menghargai antara anggota tim
dalam pengelolaan asuhan keperawatan.
c. Pendidikan : Kompetensi perawat dalam mendidik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat serta tenaga kesehatan yang berada dibawah
tanggung jawabnya.
Sub Kategori : Pengetahuan dan Keterampilan
1) Merumuskan kebutuhan belajar pasien dan keluarga secara holistik sesuai
dengan masalah kesehatan pasien.
2) Mengidentifikasi dan memilih sumber-sumber yang tersedia untuk edukasi
kesehatan.

51
3) Menyusun rancangan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar
pasien dan keluarga.
4) Melakukan proses edukasi kesehatan pada pasien dan keluarga.
5) Melakukan evaluasi ketercapaian edukasi kesehatan.
6) Membuat rencana tindak lanjut terhadap hasil evaluasi edukasi kesehatan.
7) Melaksanakan peran preseptor pada tenaga perawat dan
presepti/mahasiswa dibawah bimbingannya.
d. Penelitian : Kompetensi perawat dalam mengidentifikasi masalah penelitian,
menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta memanfaatkan hasil
penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu
asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan.
Sub Kategori : Pengetahuan dan Keterampilan
1) Mampu menginterpretasi dan menggunakan hasil penelitian dalam
pemberian asuhan keperawatan.
2) Melakukan riset keperawatan jiwa dengan metode deskriptif,survey.
Perawat Klinik III
1) Pelaksanaan/praktik (Praktik Professional,etis,legal dan peka budaya dan
Pemberian asuhan) : Kompetensi perawat jiwa dalam memberikan asuhan
keperawatan baik langsung maupun tidak langsung dengan metode proses
keperawatan jiwa.
a) Sub kategori : Pengetahuan
1) Definisi : Jenjang perawat klinik area keperawatan jiwa dengan
kemampuan melakukan asuhan keperawatan komprehensif pada area
keperawatan jiwa dan mengelola unit keperawatan serta mengembangkan
pelayanan keperawatan berdasarkan bukti ilmiah dan melaksanakan
pembelajaran klinis.
2) Memahami filosofis dasar keperawatan pada area keperawatan jiwa.
3) Memahami tahapan penyelesaian dan cara pengambilan keputusan
masalah etik,legal,komunikasi dalam pelayanan keperawatan di unit
keperawatan.
4) Memilih pendekatan komunikasi terapeutik yang sesuai dengan
karakteristik, masalah pasien dan keluarga sesuai area keperawatan jiwa.

52
5) Memilih prinsip caring yang sesuai dengan karakteristik dan masalah
pasien di area keperawatan jiwa.
6) Menganalisa grading risiko terhadap insiden keselamatan pasien.
7) Memahami teknik analisis akar masalah terhadap insiden kritis (infection
control,patient fall,dll).
8) Menetapkan jenis intervensi keperawatan pada lingkup area keperawatan
jiwa.
9) Memahami prinsip kerjasama interdisiplin.
Sub kategori : Keterampilan
1) Melakukan proses keperawatan pada area keperawatan jiwa.
a) Manajemen/intervensi krisis kegawatdaruratan psikiatri.
b) Penilaian tingkat Drug Abuse Screening Test (Napza)
c) Penatalaksanaan Volunter Counseling Testing (VCT)
d) Konseling
e) Latihan relaksasi otot progresif (Progressive Muscle Relaxation
Training)
f) Manajemen Biblioterapi
g) Manajemen Kasus
h) Manajemen risiko perilaku kekerasan : latihan fisik : relaksasi nafas
dalam
i) Manajemen Terapi Kejut Listrik (ECT)
j) Melakukan analisis data keperawatan psikiatri.
k) Melakukan audit keperawatan khusus perawatan psikiatri.
l) Melakukan pembimbingan klinik mahasiswa/perawat baru/perawat PK
I dan II
m) Melakukan pengkajian keperawatan jiwa pada dengan resiko
komplikasi.
n) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar.
o) Memonitoring hasil Electro Encepalo Gram (EEG)
p) Menerima konsultasi analisa data lanjutan pada kondisi khusus dan
kompleks.
q) Menerima konsultasi perumusan masalah/diagnosa keperawatan pasien
pada kondisis khusus/kompleks.

53
r) Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan
kondisi khusus dan kompleks.
s) Menyusun rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan
intervensi pada klien dengan resiko komplikasi.
t) Merumuskan masalah/diagnosa keperawatan khusus dan kompleks.
u) Monitor kegiatan asuhan sesuai SAK dan SOP Perawat PKI
v) Penatalaksanaan pemberian obat narkotika
w) Penatalaksanaan pemberian transquilizer cepat
x) Pencegahan Penggunaan Zat Terlarang, putus obat dan alkohol.
y) Pengkajian tingkat kegawatdaruratan psikiatri dengan menggunakan
Skala Respon Umum Fungsi Adaptasi (RUFA)
z) Penilaian dengan Positive Negative Syndrom Scale (PANSS)
aa) Perawatan Post Electro Convulsive Therapy (ECT) dengan resiko 1
dan 2
bb) Persiapan pasien untuk prosedur ECT (Patient preparation for Electro
Convulsive Therapy(ECT)
cc) Provider Initiated Testing and Counselling (PITC)
dd) Psikoedukasi individu
ee) Publikasi ilmiah
ff) Riset keperawatan dasar
gg) Seklusi
hh) Supervisi kebutuhan dasar pasien
ii) Supervisi perawat PK II
jj) Terapi hipnosis tingkat intermediat
kk) Terapi Kelompok Terapeutik anak usia pra sekolah
ll) Terapi Kelompok Terapeutik anak usia sekolah
mm) Terapi Kelompok Terapeutik bayi
nn) Terapi Kelompok Terapeutik dewasa awal
oo) Terapi Kelompok Terapeutik deawasa tengah
pp) Terapi Kelompok Terapeutik ibu hamil
qq) Terapi Kelompok Terapeutik lansia
rr) Terapi Kelompok Terapeutik remaja
ss) Terapi Kelompok Terapeutik toodler
tt) Terapi keluarga (family therapy)

54
uu) Terapi Milieu (Milieu Therapy)
vv) Terapi musik
ww) Terapi Rehabilitasi
xx) Terapi Rekreasi
yy) Terapi Self Help Group
zz) Terapi Spritual.
Melakukan tahapan penyelesaian masalah etik,legal dalam asuhan
keperawatan.
2) Menggunakan pendekatan komunikasi terapeutik yang sesuai dengan
karakteristik dan masalah pasien dan keluarga pada area keperawatan jiwa.
3) Menerapkan caring yang sesuai dengan karakteristik dan masalah pasien di
area keperawatan jiwa.
4) Melakukan analisa grading risiko terhadap insiden keselamatan pasien.
5) Melakukan analisa akar masalah terhadap insiden kritis.
6) Menerapkan prinsip kerjasama interdisiplin.
b) Sub kategori : Sikap
1) Memperlakukan pasien tanpa membedakan suku,agama,ras dan antar
golongan
2) Memperlihatkan sikap pengharapan dan keyakinan
3) Menjalin hubungan saling percaya dengan pasien,keluarga dan mitra kerja.
4) Bersikap asertif
5) Memperlibatkan sikap empati
6) Bersikap etik
7) Kepatuhan terhadap penerapan standar dan pedoman keperawatan.
8) Memiliki tanggung jawab terhadap penerapan asuhan keperawatan.
2) Pengelolaan : Kompetensi perawat dalam mengelola pelayanan keperawatan
sesuai dengan standar pelayanan keperawatan.
a) Sub kategori : Pengetahuan
(1) Memahami prinsip kepimpinan dan manajemen dalam pengelolaan unit
ruang rawat.
(2) Memahami konsep pengelolaan asuhan keperawatan pada unit ruang
rawat.
(3) Memahami konsep manajemen pelayanan keperawatan di unit ruang
rawat.

55
(4) Memahami metode penugasan yang sesuai dalam pengelolaan asuhan
keperawatan di unit.
(5) Menetapkan jenis intervensi sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien.
(6) Memahami cara menetapkan pengelolaan asuhan pasien dengan masalah
kompleks.
(7) Memahami cara mengidentifikasi masalah mutu asuhan keperawatan.
b) Sub kategori : Keterampilan
(1) Menjalankan peran sebagai perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan tingkat ketergantungan partial dan total
dengan masalah kompleks.
(2) Menetapkan masalah mutu asuhan keperawatan berdasarkan kajian standar
dan kebijakan mutu.
(3) Menerapkan berbagai intervensi keperawatan sesuai dengan tingkat
ketergantungan pada area keperawatan jiwa.
(4) Melaksanakan pengendalian mutu asuhan keperawatan di unit.
c) Sub kategori : Sikap
(1) Menunjukkan sikap kerja yang efektif dan efisien dalam pengelolaan
pasien.
(2) Menunjukkan sikap saling percaya dan menghargai antara anggota tim
dalam pengelolaan asuhan keperawatan.
3) Pendidikan : Kompetensi perawat dalam mendidik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat serta tenaga kesehatan yang berada dibawah tanggung jawabnya.
Sub kategori : Pengetahuan dan Keterampilan.
a) Memahami kebutuhan belajar pasien dan keluarga secara holistik sesuai
dengan masalah kesehatan pasien di area keperawatan jiwa.
b) Mengidentifikasi dan memilih sumber-sumber yang tersedia untuk edukasi
kesehatan pada area keperawatan jiwa.
c) Menyusun rancangan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar pasien
dan keluarga pada area keperawatan jiwa.
d) Melakukan proses edukasi kesehatan pada pasien dan keluarga pada area
keperawatan jiwa.
e) Melakukan evaluasi ketercapaian edukasi kesehatan pada area keperawatan
jiwa.

56
f) Membuat rencana tindak lanjut terhadap hasil evaluasi edukasi kesehatan pada
area keperawatan jiwa.
g) Melaksanakan preceptorship dan mentorship pada area keperawatan jiwa.
4) Penelitian : Kompetensi perawat dalam mengidentifikasi masalah penelitian,
menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian
untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan.
a) Sub kategori : Pengetahuan
Menginterpretasi dan menggunakan hasil penelitian dalam pemberian asuhan
keperawatan pada area keperawatan jiwa.
b) Sub kategori : Keterampilan
Melakukan riset keperawatan deskriptif analitik dan inferensial.
Perawat Klinik IV
1) Pelaksanaan/ praktik (Praktik Professional, etis, legal dan peka budaya dan
Pemberian asuhan) : Kompetensi perawat jiwa dalam memberikan asuhan
keperawatan baik langsung maupun tidak langsung dengan metode proses
keperawatan jiwa.
a) Sub kategori : Pengetahuan
(1) Definisi : Jenjang perawat klinik area keperawatan jiwa dengan
kemampuan melakukan asuhan keperawatan jiwa pada masalah pasien
yang kompleks diarea keperawatan jiwa dengan pendekatan tata kelola
klinis secara interdisiplin, multidisiplin ,melakukan riset untuk
mengembangkan praktek keperawatan serta mengembangkan
pembelajaran klinis.
(2) Memahami filosofi dasar keperawatan dengan kasus keperawatan jiwa.
(3) Memahami cara pengambilan keputusan masalah etik, legal, komunikasi
dalam pelayanan keperawatan di beberapa unit keperawatan jiwa.
(4) Memilih pendekatan komunikasi terapeutik yang sesuai dengan
karakteristik, masalah pasien yang kompleks di area keperawatan jiwa.
(5) Memilih prinsip caring yang sesuai dengan karakteristik dan masalah
pasien yang kompleks di area keperawatan jiwa.
(6) Menganalisa akar masalah (RCA) terhadap insiden keselamatan pasien
dengan menggunakan berbagai teknik akar masalah.
(7) Menggunakan teknik analisa akar masalah terhadap insiden kritis
(infection control,patient fall,dll)

57
(8) Menetapkan jenis intervensi pada lingkup masalah pasien yang kompleks
di area keperawatan jiwa.
(9) Memahami prinsip kerjasama secara interdisiplin.
b) Sub kategori : Keterampilan
(1) Mengelola pasien dalam pemberian asuhan keperawatan pada masalah
pasien yang kompleks di area keperawatan jiwa.
a) Latihan asertif (Assertiveness Training)
b) Latihan keterampilan sosial (Social skill training)
c) Logoterapi
d) Manajemen Gangguan Makan (Eating Disorder Management)
e) Manajemen konflik
f) Manajemen Perilaku Seksual
g) Melakukan evaluasi asuhan keperawatan khusus dan kompleks
h) Melakukan konseling pasien dengan kondisi khusus/kompleks
i) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan lanjutan.
j) Menerima konsultasi dalam menentukan intervensi mandiri dan
kolaboratif khusus dan kompleks.
k) Menerima konsultasi evaluasi asuhan keperawatan khusus dan
kompleks.
l) Menjadi narasumber/ pembimbing perawat PK I, PK II, dan PK III
m) Pembimbingan klinik mahasiswa/perawat baru/perawat PK I, PK II,
dan PK III
n) Promosi Pola Asuh (Parenting Promotion)
o) Psikoedukasi kelompok
p) Psikoedukasi Keluarga
q) Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
r) Reminiscence therapy
s) Riset Keperawatan Lanjutan
t) Subtance treatment : alcohol withdrawl
u) Subtance treatment : drugs withdrawl
v) Supervisi perawat PK III
w) Terapi hipnosis tingkat advance
x) Terapi Humor/Tawa (Humor Therapy)
y) Terapi Kelompok supportif (Supportif Group Therapy)

58
z) Terapi kognitif dan perilaku (Cognitive behavior therapy)
aa) Terapi memaafkan (Forgiveness therapy)
bb) Terapi pembebasan emosi (Emotional Freedom Technic)
cc) Terapi penerimaan dan komitmen (Acceptance and Commitment
therapy)
dd) Terapi penghentian pikiran (Thought Stopping Therapy)
ee) Triangle therapy
(2) Melakukan tahapan penyelesaian masalah etik, legal, dalam asuhan
keperawatan dalam berbagai lingkup.
(3) Menggunakan pendekatan komunikasi terapeutik yang sesuai dengan
karakteristik, pada masalah pasien dan keluarga yang kompleks di area
keperawatan jiwa.
(4) Menerapkan prinsip caring yang sesuai dengan karakteristik dan masalah
pasien dengan kasus keperawatan jiwa.
(5) Melakukan analisa akar masalah (RCA) terhadap insiden keselamatan
pasien dengan menggunakan berbagai tehnik akar masalah.
(6) Menerapkan prinsip kerjasama secara interdisiplin/interprofesional.
c) Sub kategori : Sikap
(1) Memperlakukan pasien tanpa membedakan suku, agama, rasa, dan antar
golongan.
(2) Memperlihatkan sikap pengharapan dan keyakinan.
(3) Menjalin hubungan saling percaya dengan pasien,keluarga, dan mitra
kerja.
(4) Bersikap asertif.
(5) Memperlihatkan sikap empati
(6) Bersikap etik
(7) Kepatuhan terhadap penerapan standar dan pedoman keperawatan.
(8) Memiliki tanggung jawab terhadap penerapan asuhan keperawatan.
2) Pengelolaan : Kompetensi perawat jiwa dalam mengelola pelayanan keperawatan
jiwa sesuai dengan standar pelayanan keperawatan jiwa :
a) Sub kategori : Pengetahuan
(1) Memahami tata kelola klinis dalam pelayanan keperawatan
(2) Memahami konsep pengelolaan asuhan keperawatan pada beberapa unit
ruang rawat.

59
(3) Memahami konsep manajemen pelayanan keperawatan di beberapa unit
ruang rawat.
(4) Memahami cara melakukan evaluasi efektifitas metode penugasan yang
sesuai dalam pengelolaan asuhan keperawatan jiwa di unit.
(5) Menetapkan indikator keberhasilan intervensi keperawatan.
(6) Memahami cara menetapkan pengelolaan asuhan pasien dengan masalah
kompleks pada area keperawatan jiwa.
(7) Memahami cara menetapkan upaya perbaikan mutu.
b) Sub kategori : Keterampilan
(1) Menjalankan peran sebagai perawat dalam pemberian asuhan keperawatan
pada pasien dengan tingkat ketergantungan total dengan masalah kompleks
pada area keperawatan jiwa.
(2) Melakukan upaya perbaikan mutu asuhan keperawatan jiwa dengan
memberdayakan sumber terkait.
(3) Menggunakan indikator keberhasilan untuk mengevaluasi intervensi
keperawatan jiwa.
(4) Melaksanakan pengendalian mutu asuhan keperawatan jiwa dibeberapa
unit.
c) Sub kategori : Sikap
(1) Menunjukkan sikap kerja yang efektif dan efisien dalam pengelolaan
pasien.
(2) Menunjukkan sikap saling percaya dan menghargai antara anggota tim
dalam pengelolaan asuhan keperawatan jiwa.
3) Pendidikan : Kompetensi perawat jiwa dalam mendidik
individu,keluarga,kelompok dan masyarakat serta tenaga kesehatan yang berada
dibawah tanggung jawabnya.
Sub Kategori : Pengetahuan dan Keterampilan
a) Memahami kebutuhan belajar pasien dan keluarga secara holistik sesuai
dengan masalah kesehatan pasien diarea keperawatan jiwa.
b) Menyiapkan umpan balik (reviw) pada proses edukasi kesehatan pada area
keperawatan jiwa.
c) Menyusun rancangan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar pasien
dan keluarga pada area keperawatan jiwa.

60
d) Melakukan proses edukasi kesehatan pada pasien dan keluarga pada area
keperawatan jiwa.
e) Melakukan evaluasi ketercapaian edukasi kesehatan pada area keperawatan
jiwa.
f) Membuat rencana tindak lanjut terhadap hasil evaluasi edukasi kesehatan pada
area keperawatan jiwa.
g) Melaksanakan preceptrorship dan mentorship pada area keperawatan jiwa.
4) Penelitian : Kompetensi perawat jiwa dalam mengidentifikasi masalah
penelitian,menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta memanfaatkan hasil
penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan
keperawatan jiwa.
Sub Kategori : Pengetahuan dan Keterampilan
Menginterpretasi dan menggunakan hasil penelitian dalam pemberian asuhan
keperawatan pada area keperawatan jiwa.
Perawat Klinik V
1) Pelaksanaan/praktik (Praktik Professional, etis, legal dan peka budaya dan
pemberian asuhan) : Kompetensi perawat jiwa dalam memberikan asuhan
keperawatan baik langsung maupun tidak langsung dengan metode proses
keperawatan jiwa.
a) Sub kategori : Pengetahuan
(1) Definisi : Jenjang perawat klinik area keperawatan jiwa dengan
kemampuan memberikan konsultasi klinis keperawatan pada area
spesialistik, melakukan tata kelola klinik secara transdisiplin, melakukan
riset klinik untuk pengembangan praktik,profesi dan kependidikan
keperawatan.
(2) Memahami filosofi dasar keperawatan dalam memberi
(3) Memahami tahapan pengambilan keputusan masalah etik, legal,
komunikasi dalam pelayanan keperawatan ditingkat Rumah Sakit.
(4) Memilih pendekatan komunikasi terapeutik yang sesuai dengan
karakteristik, masalah pasien yang kompleks di area spesialistik dan
keluarga dalam memberikan konsultasi.
(5) Memilih prinsip caring yang sesuai dengan karakteristik dan masalah
pasien yang kompleks diarea keperawatan jiwa.
(6) Merumuskan strategi penanganan akar masalah secara lintas disiplin.

61
(7) Menganalisa grading risiko terhadap insiden kesalamatan pasien dan
memahami teknik analisis akar masalah terhadap insiden kritis (infection
control, patient fall,dll)
(8) Menelah potensi risiko klinis dari intervensi keperawatan sebagai basis
pertimbangan konsultan pada masalah pasien yang kompleks diarea
keperawatan jiwa.
(9) Memahami prinsip dan model kerjasama secara
interdisiplin/interprofesional dalam pelayanan kesehatan, transdisiplin.
b) Sub kategori : Keterampilan
(1) Memberikan konsultasi klinis dalam asuhan keperawatan pasien dengan
masalah pasien yang kompleks diarea keperawatan jiwa.
(2) Melakukan pembinaan tatalaku dan pertimbangan etik profesi, legal dalam
lingkup pelayanan keperawatan.
(3) Menggunakan pendekatan komunikasi terapeutik yang sesuai dengan
karakteristik, masalah pasien dan keluarga yang kompleks di area
spesialistik dalam memberikan konsultasi.
(4) Memberikan penguatan penerapan prinsip caring terhadap komunitas
keperawatan.
(5) Mengimplementasikan strategi penanganan akar masalah secara lintas
disiplin.
(6) Melakukan analisa grading risiko terhadap insiden keselamatan pasien dan
melakukan analisa akar masalah terhadap insiden kritis.
(7) Menggunakan model kerjasama secara interdisiplin/interprofesional dalam
pelayanan kesehatan, transdisiplin.
c) Sub kategori : Sikap
(1) Memperlakukan pasien tanpa membedakan suku, agama, ras, dan antar
golongan.
(2) Memperlihatkan sikap penghargaan dan keyakinan.
(3) Menjalin hubungan saling percaya dengan pasien,keluarga dan mitra kerja.
(4) Bersikap asertif.
(5) Memperlihatkan sikap empati
(6) Bersikap etik
(7) Kepatuhan terhadap penerapan standar dan pedoman keperawatan.
(8) Memiliki tanggung jawab terhadap penerapan asuhan keperawatan.

62
2) Pengelolaan : Kompetensi perawat dalam mengelola pelayanan keperawatan
sesuai dengan standar pelayanan keperawatan.
a) Sub Kategori :Pengetahuan
(1) Memahami tatakelola klinis dalam pelayanan kesehatan.
(2) Memahami konsep pengelolaan pada tingkat rumah sakit.
(3) Memahami konsep manajemen pelayanan keperawatan pada tingkat rumah
sakit.
(4) Memahami cara menggembangkan metoda perbaikan mutu asuhan
keperawatan berdasarkan bukti ilmiah
(5) Mengembangkan berbagai alternatif intervensi keperawatan berdasarkan
bukti ilmiah.
(6) Memahami cara merumuskan indikator kinerja kunci pengelolaan asuhan
pasien dengan masalah kompleks pada area spesialistik sebagai acuan
penilaian.
(7) Memahami cara menggembangkan metoda perbaikan mutu asuhan
keperawatan berdasarkan bukti ilmiah.
b) Sub kategori : Keterampilan
(1) Menjalankan peran sebagai konsultan klinik dalam pemberian asuhan
keperawatan pada pasien dengan masalah kompleks pada area
keperawatan jiwa.
(2) Menata sistem keberlanjutan dalam menjaga mutu.
(3) Memberikan konsultasi klinis terkait implementasi berbagai alternatif
intervensi keperawatan berdasarkan bukti ilmiah.
(4) Melakukan evaluasi pengendalian mutu asuhan keperawatan dibeberapa
unit.
c) Sub kategori : Sikap
(1) Menunjukkan sikap kerja yang efektif dan efisien dalam pengelolaan
pasien.
(2) Menunjukkan sikap saling percaya dan menghargai antara anggota tim
dalam pengelolaan asuhan keperawatan.
3) Pendidikan : Kompetensi perawat jiwa dalam mendidik individu,keluarga,
kelompok dan masyarakat serta tenaga kesehatan yang berada dibawah tanggung
jawabnya.
Sub Kategori : Pengetahuan dan Keterampilan

63
a) Menyiapkan substansi konsultasi dan edukasi kesehatan baik bagi peserta
didik, sejawat maupun mitra profesi sesuai kebutuhan.
b) Mereview masalah terkait dengan konsultasi dan edukasi, serta merumuskan
penyelesaian masalah baik lingkup keperawatan ataupun kolaboratif
(interdisiplin).
c) Memberikan konsultasi,edukasi dan umpan balik baik bagi pasien,peserta
didik, sejawat maupun mitra profesi dalam penyelesaian masalah keperawatan
maupun kolaboratif.
d) Memberikan konsultasi terhadap hasil evaluasi ketercapaian edukasi
kesehatan.
e) Memberikan konsultasi dalam penyusunan rencana tindak lanjut terhadap hasil
evaluasi edukasi kesehatan pasien dan keluarga.
f) Memberikan konsultasi dalam pelaksanaan preceptorship dan mentorship.
4) Penelitian : Kompetensi perawat jiwa dalam mengidentifikasi masalah penelitian,
menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian
untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan.
Sub Kategori : Pengetahuan dan Keterampilan
a) Menghasilkan dan mengevaluasi hasil penelitian untuk merumuskan intervensi
keperawatan.
b) Melakukan riset keperawatan semi eksperimental dan eksperimental.
4. Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Jiwa
Rincian Kewenangan Klinis PK I
No. Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Jenis
Jiwa Kewenangan
1. Pemenuhan kebutuhan perawatan diri : Mandiri
berhias/berdandan.
2. Pemenuhan kebutuhan perawatan diri : toileting Mandiri
3. Pemenuhan kebutuhan perawatan diri : makan dan Mandiri
minum
4. Pemenuhan kebutuhan perawatan diri : kebersihan diri, Mandiri
berpakaian.

64
Rincian Kewenangan Klinis PK II

No Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Jenis Kewenangan


Jiwa
1. Edukasi psikososial ibu hamil Mandiri
2. Edukasi stimulasi perkembangan psikososial anak Mandiri
usia pra sekolah.
3. Edukasi stimulasi perkembangan psikososial bayi. Mandiri
4. Edukasi stimulasi perkembangan psikososial dewasa Mandiri
tengah.
5. Edukasi stimulasi perkembangan psikososial remaja. Mandiri
6. Edukasi stimulasi perkembangan psikososial toddler. Mandiri
7. Edukasi stimulasi perkembangan psikososial anak Mandiri
usia sekolah.
8. Edukasi stimulasi perkembangan psikososial dewasa Mandiri
awal.
9. Edukasi stimulasi perkembangan psikososial lansia. Mandiri
10. Komunikasi de-escalation pada pasien dengan Mandiri
perilaku kekerasan.
11. Konseling pasien NAPZA Mandiri
12. Latihan Guide Imagery (Imajinasi Mandiri
Terbimbing/Relaksasi Lima Jari)
13. Manajemen Alam Perasaan : mania Mandiri
14. Manajemen Berduka (Grieving Management) Mandiri
15. Manajemen demensia Mandiri
16. Manajemen isolasi sosial Mandiri
17. Manajemen ketidakberdayaan Mandiri
18. Manajemen Peningkatan Koping (Coping Mandiri
Enhancement Management)
19. Manajemen Perilaku (behavior management) Mandiri
20. Manajemen risiko bunuh diri Mandiri
21. Manajemen risiko perilaku kekerasan : latihan fisik : Mandiri
pukul bantal
22. Manajemen risiko perilaku kekerasan : latihan Mandiri
spritual
23. Manajemen risiko perilaku kekerasan : meminta/ Mandiri
menolak dengan baik.
24. Manajemen risiko perilaku kekerasan : Minum obat. Mandiri
25. Manajemen waham. Mandiri
26. Melakukan persiapan pulang. Mandiri
27. Melakukan manajemen ansietas. Mandiri
28. Melakukan manajemen gangguan citra tubuh. Mandiri
29. Melakukan manajemen harga diri rendah kronik. Mandiri

65
30. Melakukan manajemen harga diri situasional. Mandiri
31. Melakukan manajemen keputusasaan. Mandiri
32. Melakukan penelitian keperawatan sebagai peneliti Mandiri
pendamping.
33. Melakukan pengkajian psikososial pasien. Mandiri
34. Melatih keluarga merawat pasien gangguan jiwa. Mandiri

35. Melatih pasien mengenal halusinasinya. Mandiri


36. Menentukan masalah/diagnosa keperawatan pasien Mandiri
psikiatri.
37. Menetapkan diagonosis keperawatan. Mandiri
38. Mengajarkan cara mengontrol halusinasi melakukan Mandiri
kegiatan.
39. Mengajarkan cara mengontrol halusinasi minum obat. Mandiri
40. Mengajarkan cara mengontrol halusinasi teknik Mandiri
menghardik.
41. Mengajarkan cara mengontrol halusinasi : teknik Mandiri
sosial.
42. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan.
Mandiri
43. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan Mandiri
keperawatan mandiri dan kolaborasi.
44. Menyusun rencana asuhan keperawatan Mandiri
45. Menyusun rencana asuhan keperawatan berdasarkan Mandiri
diagnosa keperawatan yang ada.
46. Merevisi rencana asuhan keperawatan Mandiri
47. Monitoring efek samping pengobatan Mandiri
48. Penilaian gaduh gelisah Mandiri
49. Penilaian status demensia dengan Mini Mental State Mandiri
Examination (MMSE)
50. Penilaian tingkat ansietas Mandiri
51. Penilaian tingkat depresi Mandiri
52. Penilaian tingkat stress. Mandiri
53. Restrain/fiksasi fisik Mandiri
54. Restrain/fiksasi kimia Mandiri
55. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) sosialisasi. Mandiri
56. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Sensori Mandiri
: Risiko Perilaku Mandiri Kekerasan.
57. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Orientasi Realita Mandiri
58. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi Mandiri
59. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi Mandiri
: Mengontrol Halusinasi

66
60. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi Mandiri
: Peningkatan Harga Diri
61. Terapi Bermain pada anak Mandiri
62. Terapi Hipnosis dasar/sederhana Mandiri
63. Triase pasien dengan kondisi kegawatdaruratan Mandiri
Psikiatri

Rincian Kewenangan Klinis PK III


No Rincian Kewenangan Klnis Area Keperawatan Jenis Kewenangan
Jiwa
1. Manajemen/intervensi krisis kegawatdaruratan Mandiri
psikiatri
2. Penilaian tingkat Drug Abuse Screening Test (Napza) Kolaborasi
3. Penatalaksanaan Volunter Counseling Testing (VCT) Kolaborasi
4. Konseling Mandiri
5. Latihan Relaksasi Otot Progresif (Progresive Muscle Mandiri
Relaxation Training)
6. Manajemen Biblioterapi Mandiri
7. Manajemen Kasus Mandiri
8. Manajemen risiko perilaku kekerasan: latihan fisik: Mandiri
relaksasi nafas dalam
9. Manajemen terapi kejut listrik (ECT) Mandiri
10. Melakukan analisis data keperawatan psikiatri Mandiri
11. Melakukan audit keperawatan khusus perawatan Mandiri
psikiatri
12. Melakukan pembimbingan klinik mahasiswa/perawat Mandiri
baru/perawat PK I dan II
13. Melakukan pengkajian keperawatan jiwa pada Mandiri
dengan resiko komplikasi
14. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan Mandiri
dasar
15. Memonitoring hasil Electro Encepalo Gram (EEG) Mandiri
16. Menerima konsultasi analisis data lanjutan pada Mandiri
kondisi khusus dan kompleks

67
17. Menerima konsultasi perumusan masalah/diagnosa Mandiri
keperawatan khusus dan kompleks
18. Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan Mandiri
yang menggambarkan intervensi pada klien dengan
resiko komplikasi
19. Menyusun rencana asuhan keperawatan yang Mandiri
menggambarkan intervensi pada klien dengan resiko
komplikasi
20. Merumuskan masalah/diagnosa keperawatan khusus Mandiri
dan kompleks
21. Monitor kegiatan asuhan sesuai SAK dan SOP Mandiri
Perawat PK I
22. Penatalaksanaan pemberian obat narkotika Mandiri
23. Penatalakasanaan pemberian transquilizer cepat Mandiri
24. Pencegahan Penggunaan Zat Terlarang, putus obat Mandiri
dan alkohol
25. Pengkajian tingkat kegawatdaruratn psikiatri dengan Mandiri
menggunakan skala Respon Umum Fungsi Adaptasi
(RUFA)
26. Penilaian dengan Positive Negative Syndrom Scale Delegasi
(PANSS)
27. Perawatan Post Electro Convulsive Therapy (ECT) Mandiri
dengan resiko 1 dan 2
28. Persiapan pasien untuk prosedur ECT (Patient Kolaborasi
preparation for electro convulsive therapy (ECT))
29. Provider Intititiated Testing and Counseling (PITC) Mandiri
30. Psikoedukasi individu Mandiri
31. Publikasi ilmiah Mandiri
32. Riset keperawatan dasar Mandiri
33. Seklusi Mandiri
34. Supervisi kebutuhan dasar pasien Mandiri
35. Supervisi perawat PK II Mandiri
36. Terapi hipnosis tingkat intermediat Mandiri

68
37. Terapi kelompok terapeutik anak usia pra sekolah Mandiri
38. Terapi kelompok terapeutik anak usia sekolah Mandiri
39. Terapi kelompok terapeutik bayi Mandiri
40. Terapi kelompok terapeutik dewasa awal Mandiri
41. Terapi kelompok terapeutik dewasa tengah Mandiri
42. Terapi kelompok terapeutik ibu hamil Mandiri
43. Terapi kelompok terapeutik lansia Mandiri
44. Terapi kelompok terapeutik remaja Mandiri
45. Terapi kelompok terapeutik toddler Mandiri
46. Terapi keluarga (familiy therapy) Mandiri
47. Terapi milieu (Milieu Therapy) Mandiri
48. Terapi musik Mandiri
49. Terapi rehabilitasi Mandiri
50. Terapi rekreasi Mandiri
51. Terapi self help group Mandiri
52. Terapi spiritual Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK IV


No Rincian Kewenangan Klinis Are Keperawatan Jiwa Jenis Kewenangan
1. Latihan asertif (Assertif training) Mandiri
2. Latihan keterampilan sosial (Social skill training) Mandiri
3. Logoterapi Mandiri
4. Manajemen gangguan makan (Editing Disoreder Mandiri
Management)
5. Manajemen konflik Mandiri
6. Manajemen perilaku seksual Mandiri
7. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan khusus dan Mandiri
kompleks
8. Melakukan konseling pasien dengan khusus/kompleks Mandiri
9. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan Mandiri
lanjut
10. Menerima konsultasi dalam menentukan intervensi Mandiri
mandiri dan kolaboratif khusus dan kompleks
11. Menerima evaluasi khusus dan kompleks Mandiri
12. Menjadi narasumber/ pembimbing perawat PK I, PK II, Mandiri
dan PK III

69
13. Pembimbing klinik mahasiswa/perawat baru/perawat PK Mandiri
I, PK II, PK III
14. Promosi Pola Asuh (Parenting Promotion) Mandiri
15. Psikoedukasi kelompok Mandiri
16. Psikoedukasi keluarga Mandiri
17. Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) Mandiri
18. Reminiscence therapy Mandiri
19. Riset keperawatan berkelanjutan Mandiri
20. Substance teratment : alcohol withdrawl Mandiri
21. Substance treament : drugs withdrawl Mandiri
22. Supervisi perawat PK III Mandiri
23. Terapi hipnosis tingkat advance Mandiri
24. Terapi humor/ tawa (humor therapy) Mandiri
25. Terapi kelompok supportif (supportif group therapy) Mandiri
26. Terapi kognitif dan perilaku (Supportif group therapy) Mandiri
27. Terapi memaafkan (Forgiveness therapy) Mandiri
28. Terapi pembebasan emosi (Emotional Freedom Technic) Mandiri
29. Terapi penerimaan dan komitmen (Acceptance and Mandiri
commitment therapy)
30. Terapi pengehentian pikiran (Thought stopping therapy) Mandiri
31. Triangle therapy Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK V


No Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Jiwa Jenis
Kewenangan
1. Coaching clinic Mandiri
2. Riset keperawatan skala nasional dan internasional Mandiri

70
D. Area Keperawatan Kamar Bedah
1. Deskripsi Area Keperawatan Kamar Bedah
Area keperawatan kamar bedah merupakan salah satu bentuk pelayanan
keperawatan professional keperawatan yang berfokus pada perioperative care hingga
terselenggaranya pembedahan (Post Operatif Care). Pelayanan keperawatan kamar
bedah menitip beratkan pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam penyelenggaraan
prosedur pembedahan untuk mencapai tujuan kuratif pembedahan dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan. Secara umum ruang lingkup keerawatan
tidak sebatan golongan maupun usia tertentu tetapi dapat terjadi pada segala aspek baik
umur, jenis kelamin maupun kondisi penyakit.
Perkembangan keperawatan kamar bedah sampai saat ini sudah sangat luas
terbentuknya organisasi yang menaungi baik skala nasional sampai internasional yang
membahas isu tentang keperawatan bedah. Oleh karena itu, keperawatan kamar bedah
memerlukan standar kompetensi sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas. Untuk
pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan secara optimal perlu didukung oleh
kompetensi yang memadai dari perawat pelaksana, perawat pengelolah dan kebijakan
yang diterapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kompetensi perawat dapat
dicapai melalui pendidikan berkelanjutan, pelatih dan penerapan standar yang berlaku.
Kewenangan klinik pada area keperawatan kamar bedah diatur dan disusun berdasarkan
daftar, level PK, jenis, dan syarat kompetensi.
2. Kualifikasi Khusus
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bisa dikatakan
kompoten melaksanakan tindakan/asuhan keperawatan pada area keperawatan kamar
bedah sesuai dengan level jenjang karirnya adalah sebagai berikut:
1. Telah mengikuti pelatihan dasar :
a. Pelatihan BLS/BTCLS
b. Pelatihan PPI Dasar
c. Pelatihan Patient Safety
d. Pelatihan Basic Skill Perawat kamar bedah
2. Telah mengikuti pelatihan kamar bedah lanjut/khusus
a. Pelatihan kamar bedah mata
b. Pelatihan kamar bedah ortopedi
c. Pelatihan kamar bedah endoskopi
d. Pelatihan kamar bedah saraf

71
e. Pelatihan Basic kardiologi
f. Pelatihan bedah kardiologi lanjutan
3. Telah dikredensial dan berada minimal level PK II
3. Daftar Kompetensi
Perawat klinik I
Daftar kompetensi area keperawatan kamar bedah Perawat Klinik I sebagai berikut:
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
1 Penerapan Prinsip Etik dan Legal Melakukan Asesmen pasien
dengan seyum, sapa, salam,
sopan, santun ( 5S )
Menorientasikan pasien dan
keluarga tentang ruang rawat
inap yang ditempati
Meminta persetujuan setiap
tindakan yang akan dilakukan
Menghargai keputusan pasien
dan keluarga dalam proses
perawatan
Memberikan informasi yang
akurat tentang proses
perawatan
Menjaga privasi pasen
Melakukan pelayanan dengan
prinsip caring
2 Komunikasi Interpersonal Memperkenalkan diri
Menjadi pendengar yang baik
Membina hubungan saling
percaya
Menerapkan prinsip
komunikasi terapiutik
Menunjukkan empati
Menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti pasien
-
3 Patient Safety Menerapkan prinsip 6 goals
patient safety
Melaporkan insiden
KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel
Menggunakan spillkit sesuai
standar
4 Prinsip Pengendalian Dan Pencegahan Infeksi Mengajarkan prinsip hand
hygiene
Menggunakan APD sesuai
indikasi
Mengajarkan etika batuk
Membuang sampah sesuai

72
SOP
Memahami teknik isolasi
Memahami teknik septic dan
aseptic
Meletakkan linen kotor pada
tempatnya

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


5 Pencegahan Cedera Memasang pengaman tempat
tidur
Memasang gelang identitas
Melakukan pengkajian resiko
jatuh
Memasang label resiko jatuh
pada skala sedang / tinggi
Melakukan pencegahan jatuh
dan cedera
6 Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Memasang alat oksigenasi
binasal kanule
Memasang alat oksigenasi
simple mask
Melakukan fisioterapy dada
Melakukan postural drainage
Melakukan Bantuan Hidup
Dasar ( BHD )
Memasang saturasi oksigen
Memonitor saturasi oksigen
7 Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit Mengganti cairan infuse
Melepas infuse
Memberi minum melalui
sonde
Melepas NGT
Menghitung tetesan infuse
Melakukan perawatan infuse
Melakukan bladder training
8 Pengukuran Tanda – Tanda Vital Mengukur tekanan darah
Mengukur frekuensi jantung
Mengukur frekuensi napas
Melakukan auskultasi bunyi
napas
Mengukur temperature
Mengkaji tingkat nyeri (
S,Q,R,S,T)
Mengoperasikan monitor
bedside
9 Analisis, Interpretasi, Dan Dokumentasi Data Secara Melakukan perekaman EKG
Akurat dengan benar

73
Mendokumentasikan segala
tindakan yang telah dilakukan
10 Perawatan Luka Melakukan pengkajian luka
11 Pemberian Obat Dengan Aman dan Benar Memberikan obat melalui oral
Memberikan obat melalui
intravena
Memberikan obat melalui
injeksi sub kutan
Memberikan obat melalui
intrakutan
Memberikan obat melalui
intra muskuler
Memberikan obat melalui
kulit topical / transdermal
Memberikan obat mealui
supositoria
Memberikan obat melalui
inhalasi
Mengikuti prinsip 6 benar
dalam pemberian obat
Memonitor efek samping obat
yang telah diberikan
12 Pengelolaan pemberian darah Merawat kepatenan selang
transfusi darah
13 Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan eliminasi Melakukan pengkajian status
nutrisi
Membantu pasien eliminasi (
BAB dan BAK )
Melakukan fleet enema
Memberikan makan dan
minum oral tanpa penyulit
Memberi makan melalui
sonde
Melakukan perawatan Naso
Gastric Tube ( NGT )
Melepas Naso Gastric Tube (
NGT )
Membantu pasien berkemih
di tempat tidur dengan
menggunakan pispot
Memasang kateter urine pada
pasien tanpa penyulit
Melepas kateter urine tanpa
penyulit
14 Pemenuhan kebutuhan belajar Melakukan pengkajian
kebutuhan edukasi pasien
Mempersiapkan pasien
pulang
15 Pemenuhan kebutuhan social dan spiritual Memfasilitasi pemenuhan

74
kebutuhan psikologis, social,
spiritual
16 Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur Mengatur posisi tidur klien
Mempersiapkan tempat tidur
pasien baru
Memfasilitasi lingkungan
yang mendukung kebutuhan
istirahat

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


17 Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan mobilisasi Memobilisasi pasien tanpa
penyulit
Mengajarkan range of motion
aktif
Melakukan range of motion
pasif
Melakukan mbulasi pasien
pre dan post tindakan
pemeriksaan penunjang
Melakukan ambulasi pasien
pre dan post operasi
Mengganti posisi pasien
setiap 2 jam dengan posisi
mirig 30 derajat
18 Pemenuhan kebutuhan seksualitas Melakukan pengkajian data
dasar tentang seksualitas
19 Pemeriksaan penunjang Mempersiapkan pasien untuk
beberapa pemeriksaan
radiologi ( melepaskan semua
perhiasan yang melekat
terutama pada bagian leher
dan kepala )
Membantu pasien
mengosongkan kandung
kemih sebelum lumbal punksi
20 Pemenuhan kebutuhan kenyamanan Membantu menggunakan
atau mengganti pakaian
pasien
Melakukan personal hygiene
: memanikan pasien
Melakukan oral hygiene
Melakukan pineal hygiene
Melakukan vulva hygiene
Memfasilitasi kenyamanan
fisik
Melakukan kompres hangat /
dingin
Melakukan bed making
Mencipakan lingkungan yang

75
bersih, rapih, dan nyaman
untuk pasien
Melakukan personal hygiene
: vulva hygiene
Melakukan personal hygiene
: menyikat gigi /
membersihkan mulut
Melakukan personal hygiene
: mencuci rambut
Melakukan personal hygiene
: menggunting kuku
Memfasilitasi perawatan diri :
mengganti pakaian
Mengajarkan teknik relaksasi
untuk kenyamanan : napas
dalam
Mengajarkan teknik relaksasi
untuk kenyamanan : masase

Perawat klinik II
Daftar kompetensi general perawat kamar bedah PK II sebagai berikut :

No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


1 Penerapan prinsip etik Sesuai PK I
dan legal Menjalankan peran advoasi untuk melindungi hak-hak
pasien sebagaimana yang diuraikan dalam kode etik
keperawatan Indonesia.
2 Kemunikasi interpersonal Sesuai PK I
3 Patient safety Sesuai PK I
4 Prinsip pengendalian dan Sesuai PK I
pencegahan infeksi
5 Pencegahan cedera Sesuai PK I
6 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
oksigen Memasang oksigenasi rebreather mask
Memasang oksigenasi non rebreather mask
Memasang oksigenasi trakeostomi
Melakukan ambulasi secret dengan batuk efektif
Melakukan pengisapan lendir pada nasofaring dan orofaring,
nasotraceal

76
Melakukan perawatan trakeostomi (perawatan tube,
membersihkan luka, ganti balutan)
Melakukan perawatan water seal drainase (WSD) : ganti
balutan, ganti botol, dan membuang cairan.
Menfasilitasi penatalaksanaan intubasi (ETT)
7 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
sirkulasi, cairan dan Melakukan pengkajian lanjutan pasien dengan gangguan
elektrolit keseimbangan cairan
Memasang infus
Melakukan perawatan Central Venous pressure (CVP)
Menfasilitasi pelaksanaan Aff kateter epidural
Menfasilitasi pelaksanaan Aff Drain
Persiapan tindakan pemasangan Central venous catheter
(CVC), atau vena dalam
Menghitung dan mengevaluasi balance cairan
Melakukan tatalaksana dengan peningkatan intrakranial
8 Pengukuran tanda-tanda Sesuai PK I
vital Pengkajian nyeri (VAS, face scale & behavior pain scale)
Mengintrepetasikan hasil monitor bedside, irama jantung,
frekuensi jantung, frekuensi napas, temperatur, saturasi
oksigen.
9 Analisis, interpretasi, dan Sesuai PK I
dokumentasi data secara Mengintrepetasi EKG normal
akurat Penentu diagnosis keperawatan
Penentuan rencana asuhan keperawatan
10 Perawatan luka Sesuai PK I
Mengobservasi tanda-tanda pendarahan post tindakan
diagnostik dan intervensi
11 Pemberian obat dengan Sesuai PK I
aman dan benar Mengoperasikan syringe pump
Pemberian obat melalui NGT
Pemberian obat melalui pervaginam
Penatalaksanaan pemberian obat melalui epidural

77
Penatalaksanaan pemberian obat narkotik
Mempersiapkan obat & alat emergency trolley
12 Pengelolahan pemberian Melakukan penatalaksanaan pemberian transfusi darah dan
darah identifikasi efek samping
Manajemen pemberian albumin
13 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
nutrisi dan eliminasi Memasang NGT
Melakukan pemberian nutrisi via NGT
Memberikan nutrisi peroral pada resiko tinggi
Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan gula darah
Melakukan irigasi NGT
Memasang kateter urine pada pasien dengan penyulit
Melepas kateter urine pada pasien dengan penyulit
Perawatan kateter
Melakukan irigasi kateter/bladder
14 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
belajar Discharge planning
Membimbing pasien latihan pasca operasi
15 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
psikolog dan spritual Mengidentifikasi kecemasan pasien
Pengkajian psikososial
Manajemen berduka
Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik
distraksi, terapi ber do’a
Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik
distraksi : guided imagery
16 Pemenuhan keubutuhan Sesuai PK I
istirahat tidur Memodifikasi lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tidur
Melakukan pencegahan cidera selama tidur
17 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
aktivitas dan mobilisasi Bibingan senam nifas
Memberikan stimulasi pada bayi baru lahir
18 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I

78
seksualitas
19 Pemeriksaan penunjang Sesuai PK I
Mengambil sampel darah arteri
Pengambilan sampel kultur darah/sputum
20 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
kenyamanan
Daftar kompetensi khusus perawat kamar intra operatif sebagai scrube dan sirkuler
bedah PK II sebagai berikut:
a. Pelatihan basic kamar bedah
b. Basic pelatihan mata
c. Basic pelatihan ortopedi
Perawat Klinik III
Daftar kompetensi perawat kamar bedah PK III sebagai berikut

No Kategori kompetensi Kompetensi klinis


1 Penerapan prinsip Sesuai PK I dan II
etik dan legal

2 Komunikasi Sesuai PK I dan II


interpersonal Melakukan komunikasi dengan klien , keluarga dan
dokter dalam membuat tujuan keperawatan dan
perencanaan pulang (tim klinis dan family meeting)
3 Patient safety Sesuai PK I dan II
Melakukan monitoring, analisis dan evaluasi tindakan
pencegahan jatuh
Melakukan monitorin , analisis dan evaluasi tindakan
pencegahan risiko mencederai diri dan orang lain.
4 Prinsip pengadilan Sesuai PK I dan II
dan pencegahan
infeksi
5 Pencegahan cedera Sesuai PK I dan II
6 Pemenuhan Sesuai PK I dan II
kebutuhan oksigen Menilai masalah atau komplikasi dan evaluasi hasil

79
pada klien pemasangan WSD
Meelakukan penatalaksanaan klien dengan ventilator
Melakukan analisi hasil pengukuran incentive
spirometer
Melakukan pengisapan lendir dengan terpasang
respirator (ETT)
7 Pemenuhan Sesuai PK I dan II
kebutuhan sirkulasi, Melakukan tanpon vagina
cairan dan elektrolit Melakukan analisis gangguang keseimbangan cairan
pasien dan tata laksana kondisi perburukan
Melakukan penatalaksanaan gangguang keseimbangan
cairan
Melakukan tatalaksana perawatan IV chateter central I
perawatan vena accest devicest (CVC, mahocart, cell
site)
Melakukan monitoring analisis dan evaluasi pemberian
cairan infus dengan osmolaritas tinggi
Melakukan perhitungan kebutuhan cairan dan evaluasi
kecukupan kebutuhan cairan
Melakukan evaluasi kepatenan centrall line/
peripherally inserted central line (PICC) Catheter
8 Pengukuran tanda- Sesuai PK I dan II
tanda vital
9 Analisis, interpretasi, Sesuai PK I dan II
dan dokumentasi Melakukan terapi elektrik defibrilasi
data secara akurat Melakukan analisis dan interpretasi hasil EKG
Melakukan pengkajian lanjut terhadap respon atau
tanda dan gejala dengan menggunakan instrument yang
sesuai
Melakukan pengkajian dengan menggunakan teori
keperawatan
10 Perawatan luka Sesuai PK I dan II
Melakukang monitoring dan evaluasi penyembuhan

80
luka
Memberikan perawatan luka episisotomi/ rupture
persalinan derajat 3 dan 4

11 Pemberian obat Sesuai PK I dan II


dengan aman dan Mengoperasikan alat dan defibrilatior
benar Melakukan monitoring evaluasi efektifitas dan efek
samping dari terapi obat
Melakukan monitoring pemberian epidural analgesia
Penatalaksanaan pemberian obat higt alert
12 Pengelolahan Sesuai PK I dan II
pemberian darah Melakukan analisis kebutuhan transfuse dan reaksi
darah
13 Pemenuhan Sesuai PK I dan II
kebutuhan nutrisi Melakukan monitoring, analisis dan evaluasi hasil
dan eliminasi pemasangan kateter
Memasang kateter urine dengan komplikasi
14 Pemenuhan Sesuai PK I dan II
kebutuhan belajar Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi
PK II
Memberikan kontribusi pada pengembangan
pendidikan dan profesionalisme
15 Pemenuhan Sesuai PK I dan II
kebutuhan Melakukan perawatan pada pasien menjelang ajal
psikososial dan sampai meninggal
spritual

16 Pemenuhan Sesuai PK I dan II


kebutuhan istirahat Melakukan monitor analisis dan evaluasi hasil dan
tidur efektifitas tindakan pemenuhan istirahat tidur
17 Pemenuhan Sesuai PK I dan II

81
kebutuhan aktivitas
dan mobilisasi
Pemenuhan Sesuai PK I dan II
18 kebutuhan Pengkajian lanjut seksualitas
seksualitas
19 Pemeriksaan Sesuai PK I dan II
penunjang Pengambilan darah arteri (AGD)
Mengintrepetasikan hasil analisis gas darah (AGD)
Mengintrepetasikan hasil sinar X-ray
Mengintrepetasikan hasil laboratorium
20 Pemenuhan Sesuai PK I dan II
kebutuhan Melakukan evaluasi efektifitas penggunaan hipotermi
kenyamanan dan hipertermi blanket
Daftar kompetensi khusus perawat kamar intra operatif sebagai scrube dan sirkuler
bedah PK III sebagai berikut:
a. Pelatihan basic kamar bedah
b. Pelatihan endoscopy laparascopy
c. Basic pelatihan mata
d. Basic otopedi
Perawat Klinik IV
Daftar kompetensi perawat kamar bedah PK IV sebagai berikut:

No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

1 Penerapan prinsip etik dan legal Sesuai PK I, PK II, dan PK III

2 Komunikasi interpersonal Sesuai PK I, PK II, dan PK III

3 Patient Safety Sesuai PK I, PK II, dan PK III

4 Prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi Sesuai PK I, PK II, dan PK III

5 Pencegahan cedera Sesuai PK I, PK II, dan PK III

6 Pemenuhan kebutuhan cedera Sesuai PK I, PK II, dan PK III

7 Pemenuhan kebutuhan cairan Sesuai PK I, PK II, dan PK III

82
8 Pemenuhan Kebutuhan elektrolit Sesuai PK I, PK II, dan PK III

9 Pengukuran Tanda Tanda Vital Sesuai PK I, PK II, dan PK III

Sesuai PK I, PK II, dan PK III

Menerima konsultasi pengkajian lanjutan


terhadap pasien dengan kondisi khusus
dan kompleks
10 Analisis, interperetasi, dan dokumentasi data
Melakukan review dan pengkajian
secara akurat
lanjutan yang ada dan melengkapi data
yang diperlukan terhadap pasien dengan
kondisi khusus dan kompleks

Menerima konsultasi analisis data


lanjutan terhadap pasien

Menerima konsultasi perumusan


diagnosis keperawatan terhadap pasien
dengan kondisi khusus dan kompleks

Menerima konsultasi rencana asuhan


keperawatan terhadap pasien dengan
kondisi khusus dan kompleks
11 Perawatan luka
Menerima dalam menentukan intervensi
mandiri dan kolaboratif terhadap pasien
dengan kondisi khusus dan kompleks

Sesuai PK I, PK II, dan PK III

12 Pemberian obat dengan aman dan benar Sesuai PK I, PK II, dan PK III

13 Pengelolaan pemberian darah Sesuai PK I, PK II, dan PK III

Sesuai PK I, PK II, dan PK III

14 Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan eliminasi Melaksanakan tugas


pembibmbing/mentor bagi PK III

83
15 Pemenuhan kebutuhan belajara Sesuai PK I, PK II, dan PK III

16 Pemenuhan kebutuhan psikososial dan Sesuai PK I, PK II, dan PK III


spritual

17 Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur Sesuai PK I, PK II, dan PK III

18 Pemenuhan kebutuhan belajar Sesuai PK I, PK II, dan PK III

19 Pemenuhan kebutuhan psikososial dan Sesuai PK I, PK II, dan PK III


spiritual

20 Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur Sesuai PK I, PK II, dan PK III

21 Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan Sesuai PK I, PK II, dan PK III


mobilisasi

22 Pemenuhan kebutuhan seksualitas Sesuai PK I, PK II, dan PK III

23 Pemeriksaan penunjang Sesuai PK I, PK II, dan PK III

24 Pemenuhan kebutuhan kenyamanan Sesuai PK I, PK II, dan PK III

Daftar kompetensi khusus perawat kamar intra operatif sebagai scrube dan sirkuler
bedah PK II sebagai berikut:
Pelatihan basic kamar bedah
a. Basic ortopedi
b. Pelatihan basic bedah saraf
c. Pelatihan endoscopy laparascopy
d. Basic pelatihan mata
Perawat klinik V
Kompetensi kamar bedah PK V mencakup semua kewenangan PK-I – dengan PK 4
perawat kamar bedah.

4. Daftar Rincian Kewenangan Klinis


Rincian Kewenangan Klinis PK I
No Daftar Rincian Kewenangan Area Kamar Bedah Jenis Kewenangan
1 Auskultasi bunyi napas Mandiri
2 Bed making Mandiri
3 Bladder training Mandiri

84
4 Fisioterapy dada Mandiri
5 Fleet enema Delegasi
6 Ganti botol drain Kolaborasi
7 Guide imagery Mandiri
8 Irigasi kateter urine Kolaborasi
9 Komunikasi dalam asuhan keperawatan : komunikasi dalam Mandiri
melakukan proses keperawatan ( pengkajian, penentuan
diagnosis keperawatan, perencanaan, intervensi, implementasi,
evaluasi )
10 Komunikasi efektif : tulis, baca kembali, konfirmasi ( TBaK ) & Mandiri
situasi back ground, assessment, rekomendasi ( SBAR )
11 Komunikasi terapiutik Mandiri
12 Latihan batuk efektif Mandiri
13 Latihan distraksi sederhana : pengalihan perhatian Mandiri
14 Melakukan klisma Mandiri
15 Melakukan kompres hangat / dingin Mandiri
16 Melakukan personal hygiene : memandikan pasien Mandiri
17 Melakukan personal hygiene : mencuci rambut Mandiri
18 Melakukan personal hygiene : menggunting kuku Mandiri
19 Melakukan personal hygiene : menyikat gigi / membersihkan Mandiri
mulut
20 Melakukan personal hygiene : vulva hygiene Mandiri
21 Melakukan postural drainage Mandiri
22 Melakukan spooling post transfuse Mandiri
23 Melaporkan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel Mandiri
24 Melepas kateter urine tanpa penyulit Delegasi
25 Melepas infuse Delegasi
26 Melepas naso gastric tube ( NGT ) Delegasi
27 Memandikan pasien Mandiri
28 Memasang gelang identitas Mandiri
29 Memasang infuse pump / syringe pump Mandiri
30 Memasang saturasi oksigen Mandiri
31 Memfasilitasi pasien berpakaian Mandiri
32 Memberi makan melalui NGT Mandiri
33 Memberi minum melalui NGT Mandiri
34 Memberikan makan dan minum oral tanpa penyulit Mandiri
35 Memfasilitasi pasien berkemih di tempat tidur dengan Mandiri
menggunakan pispot
36 Memfasilitasi pasien eliminasi Mandiri
37 Memfasilitasi perawatan diri : mengganti pakaian Mandiri
38 Memobilisasi pasien tanpa penyulit Mandiri
29 Memonitor efek samping obat yang telah diberikan Mandiri
40 Memonitor saturasi oksigen Mandiri
41 Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksaan radiologi ( Kolaborasi
melepas semua periasan yang melekat terutama pada bagian
leher dan kepala )
42 Mempertahankan kepatenan selang infuse Mandiri
43 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik dari Mandiri
kamar mandi kmbali ke tempat tidur

85
44 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik ke kamar Mandiri
mandi
45 Mengajarkan etika batuk Mandiri
46 Mengajarkan range of motion aktif Mandiri
47 Mengajarkan range of motion pasif Mandiri
48 Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyamanan : masase Mandiri
49 Mengganti cairan infuse Kolaborasi
50 Mengganti posisi pasien tiap dua jam dengan posisi miring 30 Mandiri
derajat
51 Mengganti selang transfuse darah dengan selang infuse Kolaborasi
52 Menghitung balance cairan Mandiri
53 Menghitung tetesan cairan infuse Mandiri
54 Mengidentifikasi pasien sesuai dengan standar international Mandiri
patient safety goals ( IPSG )
55 Mengukur frekuensi nadi Mandiri
56 Mengukur frekuensi pernapasan Mandiri
57 Menjaga kepatenan selang transfuse darah Mandiri
58 Merapikan tempat tidur dengan pasien Mandiri
59 Merapikan tempat tidur kosong / tanpa pasien Mandiri
60 Merawat kepatenan selang transfusi darah Mandiri
61 Memonitoring efek samping pemberian produk darah Mandiri
62 Pemasangan alat oksigenasi binasal kanul Mandiri
63 Pemasangan alat oksigenasi simple mask Mandiri
64 Pemasangan infuse pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
65 Pemasangan kateter urine pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
66 Pemberian bantuan hidup daar ( BHD ) Mandiri
67 Pemberian edukasi tentang prinsip hand hygiene Mandiri
68 Pemberian makan per oral Mandiri
69 Pemberian oksigen nasal kanul Kolaborasi
70 Pemberian okseigen simple mask Kolaborasi
71 Pemindahan pasien dari brankar ke tempat tidur Mandiri
72 Pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Mandiri
73 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke brankar Mandiri
74 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kursi roda Mandiri
75 Penatalaksanaan pemberian nutrisi parenteral Kolaborasi
76 Penatalaksanaan pemberian obat bolus Kolaborasi
77 Penatalaksanaan pemberian obat drips Kolaborasi
78 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intradermal Kolaborasi
79 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intramuscular Kolaborasi
80 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intravena Kolaborasi
81 Penatalaksanaan obat injeksi subkutan Kolaborasi
82 Penatalaksanaan pemberian obat melalui inhalasi Kolaborasi
83 Penatalaksanaan pemberian obat melalui naso gastric tube ( Kolaborasi
NGT )
84 Penatalaksanaan pemberian oral Kolaborasi
85 Penatalaksanaan pemberian obat per vaginam Kolaborasi
86 Penatalaksanaan pemberian obat suppositoria Kolaborasi
87 Penatalaksanaan pemberian obat tetes hidung Kolaborasi

86
88 Penatalaksanaan pemberian obat tetes mata Kolaborasi
89 Penatalaksanaan pemberian obat tetes telinga Kolaborasi
90 Penatalaksanaan pemberian obat topical Kolaborasi
91 Pencegahan resiko jatuh dan cedera Mandiri
92 Pengambilan sampel sputum Kolaborasi
93 Pengambilan sampel urin Kolaborasi
94 Pengkajian data dasar tentang seksualitas Mandiri
95 Pengkajian kebutuhan edukasi pasien Mandiri
96 Pengkajian luka sederhana Mandiri
97 Pengkajian resiko jatuh Mandiri
98 Pengukuran berat badan Mandiri
99 Pengukuran frekuensi jantung Mandiri
100 Pengukuran frekuensi napas Mandiri
101 Pengukuran jumlah urin periodic Mandiri
102 Pengukuran lingkar lengan Mandiri
103 Pengukuran lingkar perut Mandiri
104 Pengukuran skala nyeri dengan menggunakan verbal descriptor Mandiri
scale ( VDS )
105 Pengukuran skala nyeri menggunakan visual analog scale ( VAS Mandiri
)
106 Pengukuran suhu axial Mandiri
107 Pengukuran suhu tubuh Mandiri
108 Pengukuran tekanan darah Mandiri
109 Pengukuran tinggi badan Mandiri
110 Pengukuran berat badan Mandiri
111 Pengukuran skala nyeri (P,Q,R,S,T) Mandiri
112 Perawatan area penusukan infuse Mandiri
113 Perawatan daerah akses vascular transfuse darah Mandiri
114 Perawatan luka akut Mandiri
115 Perawatan luka post operasi ringan Mandiri
116 Perawatan Naso Gastric Tube ( NGT ) Mandiri
117 Perawatan selang kateter urin Mandiri
118 Perekaman ekg Mandiri
119 Perineal hygiene Mandiri
120 Persiapan pasien pulang Mandiri
121 Persiapan pasien pre operasi : puasa Mandiri
122 Persiapan prosedur PAP SMEAR Mandiri
123 Persiapan prosedur USG abdomen Mandiri
124 Postural drainage Mandiri
125 Relaksasi napas dalam Mandiri
126 Vulva hyiene Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK II


Rincian kewenangan klinis perawat area kamar bedah secara umum sebagai berikut :

No Rincian Kewenangan Klinis Area Kamar Bedah Jenis


kewenangan

87
1. Melakukan teknik cuci tangan bedah Mandiri
2. Memakai jas bedah teknik steril Mandiri
3. Memakai sarung tangan bedah teknik open dan close Mandiri
4. Melakukan pengaturan posisi pembedahan Mandiri
5. Melakukan Dropping area pembedahan Mandiri
6. Melakukan prosedur time out Mandiri
7. Posisi scrube dan perioperative Mandiri
8. Melakukan pengelolahan specimen pembedahan Mandiri

9. Manajemen alat pre dan pasca pembedahan endoscopy Mandiri


10. Manajemen alat pre dan pasca pembedahan laparascopy Mandiri
11. Melakukan prosedur asepsis area pembedahan Mandiri
Rincian kewenangan klinis khusus perawat kamar intra operatif sebagai scrube dan
sirkuler bedah PK II sebagai berikut :

No Rincian Kewenangan Klinis Area Kamar Bedah Jenis


Kewengan
1 Biopsi insisi tumor Kolaborasi
2 Biopsi rectum full thichness Kolaborasi
3 Biopsi/eksisi KGB.Lipoma.Gangiion.Atheroma Kolaborasi
4 Eksisi grentiloma umbilical Kolaborasi
5 Eksisi hemangioma kecil Kolaborasi
6 Insisi drainase/debridemen abses Kolaborasi
7 Release. Synehia vulva Kolaborasi
8 Release. Tongoue tie Kolaborasi
9 Sirkumsisi pada phymosis dengan narkose Kolaborasi
10 Appendectomy simple Kolaborasi
11 Eksisi baker cyst/ganglion Kolaborasi
12 Eksisi Gynaecomasti Kolaborasi
13 Eksisi hemangioma sedang Kolaborasi
14 Eksisi hygroma/lymphagioma simple Kolaborasi
15 Eksisi kista brachialis Kolaborasi
16 Eksisi kista ductus thyroglosus Kolaborasi
17 Fistulektomy perianal Kolaborasi
18 Gastroduodenoskopi Kolaborasi
19 Ligasi tinggi unilateral Kolaborasi
20 Orchidectomy/ orchidopexy unilateral Kolaborasi
21 Polypectomy rectum Kolaborasi
22 Potong stump (rectum) Kolaborasi
23 Prosedur thiersch (prolapse anus) Kolaborasi
24 Repair defek hernia umbilical Kolaborasi
25 Septectomy (potong septum) Kolaborasi

88
26 Spyngterotomy Kolaborasi
27 Apendektomi akut Kolaborasi
28 Ekstraksi benda asing disaluran cerna bagian atas/bawah Kolaborasi
29 Hemoroidektomi Kolaborasi
30 Hemostasis saluran cerna bagian atas/bawah Kolaborasi
31 Kolostomi Kolaborasi
32 Pemasangan flocare Kolaborasi
33 Polipektomi saluran cerna bagian atas/bawah Kolaborasi
34 Savary bougie Kolaborasi
35 Skleroterapi varises esofagus Kolaborasi
36 Operasi hernia tanpa komplikasi Kolaborasi
37 Apendektomi perforate Kolaborasi
38 Herniotomi/hernioraphy Kolaborasi
39 Alveolytomi Kolaborasi
40 Apek reseksi (gigi) Kolaborasi
41 Enucleatie kista Kolaborasi
42 Extirpasi tumor Kolaborasi
43 Fistulectomy Kolaborasi
44 Frenectomy Kolaborasi
45 Gingivectomy Kolaborasi
46 Insisi mucocele Kolaborasi
47 Marsupialisasi ranula Kolaborasi
48 Odontectomy elemen dengan narkose Kolaborasi
49 Operculectomy Kolaborasi
50 Pencabutan gigi dengan komplikasi Kolaborasi
51 Penutupan oroantral fistula Kolaborasi
52 Sequesterectomy dengan narkose Kolaborasi
53 Extirpatic plunging ranula Kolaborasi
54 Reposisi fixatie (compucate) Kolaborasi
55 Tindakan blok resectie Kolaborasi
56 Enucleatie kista Kolaborasi
57 Cone biopsy/konosiasi/LETZ Kolaborasi
58 Ekterpasi kista bartholin Kolaborasi
59 Eksterpasi miom geburt Kolaborasi
60 Drainase pus pada tuboovarial abses dengan punksi donglasi Kolaborasi
61 Histrectomi trans vaginal/trans abdominal et SOB Kolaborasi
62 Kuretase/dilatasi kuretase dengan narkose Kolaborasi
63 Laparactomy percobaan Kolaborasi
64 Laparoscopy operatif- histereskopi Kolaborasi
65 Marsupilisiasi abses bartholin Kolaborasi
66 Repair perenium grade III-IV pasca persalinan Kolaborasi
67 Sirklase Kolaborasi

89
68 Tindakan manual plasenta Kolaborasi
69 Tuba plasty Kolaborasi
70 Tubektomi Kolaborasi
71 Vasektomi Kolaborasi
72 Eksisi kista tiroglosus Kolaborasi
73 Sperasi Manchester fortegil Kolaborasi
74 Seksio sesaria (sectio caesaria) Kolaborasi
75 Eksisi tumor adneksa kecil Kolaborasi
76 Foto koagulasi laser Kolaborasi
77 Gonioplasty Kolaborasi
78 Gonotiomi Kolaborasi
79 Laser iridotomi perifer Kolaborasi
80 Pterigium + CLG Kolaborasi
81 Repair ruptur palpepra simple Kolaborasi
82 Reposisi IOL Kolaborasi
83 Reposisi iris Kolaborasi
84 Retcam + narkose Kolaborasi
85 Yag laser Kolaborasi
86 Anterior/ posterior sklerotomi Kolaborasi
87 Biopsy tumor orbita Kolaborasi
88 Eksisi tumoe adneksa sedang Kolaborasi
89 Goniotomi Kolaborasi
90 Koreksi extropinon/ etropion Kolaborasi
91 Koreksi symblepharon Kolaborasi
92 Pthisis bulbi (graft mukosa bibir) Kolaborasi
93 Repair rupture palpepra transkanal Kolaborasi
94 Tindakan congenital fornix plastic Kolaborasi
95 Tindakan cyclodia termi Kolaborasi
96 Trabekulektemi Kolaborasi
97 Biopsi eksisional dalam narkose Kolaborasi
98 Biopsi incisional dalam narkose Kolaborasi
99 Eksisi FAM < cm Kolaborasi
100 Ekstirpasi tumor jinak kulit <cm (lipoma, atheroma,dll) Kolaborasi
101 Ektirpasi kista atheroma/ lipoma/ ganglion >cm Kolaborasi
102 Pengangkatan fibro adenoma mamae Kolaborasi
103 Reshaping untuk torus/ tumor tulang Kolaborasi
104 Drainage kista pancreas Kolaborasi
105 Eksisi FAM >cm Kolaborasi
106 Eksisi kista duktus tiroglosus Kolaborasi
107 Eksisi mamae aberrant Kolaborasi
108 Eksisi multiple FAM Kolaborasi
109 Ekstirpasi tumor jinak >cm (lipoma, atheroma, dll) Kolaborasi

90
110 Maktektomi subcutancus Kolaborasi
111 Pemasangan traksi servikal Kolaborasi
112 Potong flap Kolaborasi
113 Salphingo oophorektomi unilateral Kolaborasi
114 Segmentektomi Kolaborasi
115 Amputasi + rekontruksi jari polydactyl Kolaborasi
116 Amputasi jari ecxtra digit (single) Kolaborasi
117 Angkat K-wirw dengan hecting Kolaborasi
118 Angkat pen/ screw Kolaborasi
119 Antroplasty sendi (jari) various lesions Kolaborasi
120 Atrodesis sendi Kolaborasi
121 Biopsy nerve, various lesions Kolaborasi
122 Bony bdidge relesasepada kasus tarsal coalition Kolaborasi
123 Capsulectomy/ capsuloctomy sendi (jari) contracture Kolaborasi
124 Closed reduction dan pemasangan gips fraktur femur pada Kolaborasi
anak
125 Curellagr + bonegraft tumor jinak tulang Kolaborasi
126 Debridement nekrotik tissue Kolaborasi
127 Debridement dan soft tissue release pada infeksi sendi Kolaborasi
128 Debridement jari Kolaborasi
129 Debridement, nekrotomy, dan saucerization pada chronic Kolaborasi
osteomilitis
130 Debulking jari (macrodactyly) Kolaborasi
131 Fraktur tulang panjang – MIPO/ORIF & implat removal Kolaborasi
(long bone)
132 Free full thickness graft kulit dan jaringan subkultis. Defect Kolaborasi
(single digit)
133 Drainage jari, superficial I deep infevction Kolaborasi
134 Drainage jaringan lunak (palmar space) abscess Kolaborasi
135 Drainage tendon sheath (eksteminitas atas ). Tenosynovitis Kolaborasi
(single/multipel)
136 Eksisi + diseksi of neurovascular bundle (jari, tumors) Kolaborasi
137 Eksisi bony fragment, elbow (medical epicondyle), fracture Kolaborasi
138 Eksisi jari, jaringan lunak tumor/wart/com/naevus Kolaborasi
139 Eksisi tendon sheath (ekstreminitas atas )& jaringan subkutis Kolaborasi
ganglion/ villo nodular synovitis
140 Fiksasi connualted screw pada SCFE Kolaborasi
145 Debridement fraktur terbuka Kolaborasi
146 Fiksasi externa sederhana Kolaborasi
147 Fiksasi interna sederhana Kolaborasi
148 Graft nerve defect / peripheral/tendon- flexor (eksteminitas Kolaborasi
atas)

91
149 Koreksi syndactyly kaki Kolaborasi
150 Koreksi curly toe Kolaborasi
151 Koreksi overriding toe polidactily Kolaborasi
152 Lengthening open achhilles tendon Kolaborasi
153 Limb ablation : above /below knee amputation soft tissue Kolaborasi
tumor/ sarcoma/bone tumor
154 Local flap kulit dan jaringan subkutis defect (multiple digits) Kolaborasi
155 Nekrotomy Kolaborasi
156 Open biopsy bone tumor Kolaborasi
157 Open knee debridement Kolaborasi
158 Operasi flap (defect (deep) staged distand flap (division) Kolaborasi
(kulit dan jaringan subkus))
159 Orif closed fraktur shaft femur/radius/ulna/humerus/tibia Kolaborasi
160 Orif open fraktur shaft tibia/femur/radius/ulna/humerus Kolaborasi
161 Pengangkatan ganglion popliteal dengan narkose Kolaborasi
162 Relase (bilateral with endoneurolysis) nerve (ekstreminitas Kolaborasi
atas)
163 Release (unilateral) nerve (eksteminitas atas). Guyon’s Kolaborasi
tunnel syndrome
164 Release jari, deformity, instrinsic muscle Kolaborasi
165 Release kompartemen otot Kolaborasi
166 Release soft tissue Kolaborasi
167 Release tendon sheath (ekstreminitas atas) Kolaborasi
168 Relokasi jari, deformity, instristic muscle extensor Kolaborasi
169 Removal sendi (ekstreminitas atas) rush rods / wires / screw Kolaborasi
170 Repair suture nerve various lesions Kolaborasi
171 Reposisi joint dislocation Kolaborasi
172 Reposisi tertutup dengan gips pada fraktur anak kecuali Kolaborasi
fraktur femur
173 Reposisi tertutup dan percutaneous pinning pada fraktur Kolaborasi
seputar sendi siku pada anak
174 Reposisi tertutup. Arthrogram. Dan hemispica pada DDH Kolaborasi
175 Skin graft orthipedi Kolaborasi
176 Synoectomy arthoscopy Kolaborasi
177 Tenolysis (multiple) tendon-flexor (ekstreminitas atas) Kolaborasi
178 Tenotomy tendon (ekstreminitas atas)contracture Kolaborasi
179 Terminalisation jari. Trauma Kolaborasi
180 Transposisi nerve ulnar, entrapment Kolaborasi
181 Liberation joint stiffness Kolaborasi
182 Osteotomy jari deformities Kolaborasi
183 Total joint arthroplasty Kolaborasi
184 Amputasi transmedular Kolaborasi

92
185 Biopsy vertebra (level) Kolaborasi
186 Closed fraktur intercondylar femur Kolaborasi
187 Closed fraktur proksimal tibia involve intraartikular Kolaborasi
188 Closed fraktur supracondylar femur Kolaborasi
189 Closed reduksi dengan anastesi umum Kolaborasi
190 Discograph (level/multilevel) Kolaborasi
191 Double osteotomy pelvis posterior pada exstrophy bladder Kolaborasi
192 Facet block (level/multilevel) Kolaborasi
193 Fiksasi interna yang kompleks Kolaborasi
194 Foraminal block (level/multilevel) Kolaborasi
195 Fracture acetabulum collum –ORIF (TR) Kolaborasi
196 Fracture artikuler > MIPO/ORIF artikuler Kolaborasi
197 Fraktur Acetabulum & pelvic- ORIF Acetabulum & pelvic Kolaborasi
198 Fraktur neck humerus pada orang tua (>) Kolaborasi
199 Fraktur subtrochanter femur pada orang tua (>) Kolaborasi
200 Hemiarthoplasty bahu Kolaborasi
201 Hemiarthoplasty fraktur collum femur pada orang tua (>) Kolaborasi
202 Hemiarthoplasty metatastic bone disease Kolaborasi
203 Intradiscal electrothermic theray (IDET) multilevel Kolaborasi
204 Koreksi disartikulasi Kolaborasi
205 Koreksi jari/ ring construction (single/multiple) / deformitas Kolaborasi
206 Limb salvage surgery Kolaborasi
207 Multiple fracture tulang panjang MIPO/ORIF dan removal Kolaborasi
impand >
208 Open biosy : soft tissue Kolaborasi
209 Open reduction dislokasi panggul dengan acetabuloplasty Kolaborasi
dan femoral osteotomy
210 Operasi rekontruksi ibu jari kaki pada hallux valgus Kolaborasi
211 Opnenss plasty thumb, paralysis Kolaborasi
212 ORIF : MBD Kolaborasi
213 ORIF : fracture pelvic simple Kolaborasi
214 ORIF : shafttibia/femur/radius/ulna/humerus grade Kolaborasi
215 Osteomylitiss Kolaborasi
216 Plaster application of exterminity & spine Kolaborasi
217 Ray apmutaasion jari Kolaborasi
218 Recontruksi anterior cruciate ligament Kolaborasi
(arterior/posterior/lateral/medial)
219 Recurrent sholder dislocation repair TUBS and AMBRI Kolaborasi
220 Reduksi terbuka dan fiksasi interna jari, carpus, fracture/ Kolaborasi
dislocation
221 Rekontruksi jari. Defect/ contracture (single/multipel) Kolaborasi
222 Rekuntruksi limb leg inequality – bone leghtening transport Kolaborasi

93
223 Rekontruksi neclected case –bone Kolaborasi
224 Rekontruksi instabilyti joint infection Kolaborasi
225 Rekontruksi pulley tendon (eksteminitas atas). Kolaborasi
Bownstrunging/estrapment
226 Removal of implants (plate, nail, screw) Kolaborasi
227 Repair nerve – digital. Injury. (microssurgical) Kolaborasi
228 Repair tendon-extensor (extreminitas atas) /nail bed/ nerve Kolaborasi
digital
229 Reposisi fraktur/disklokasi dalam narkose Kolaborasi
230 Reposisi terbuka & fiksasi interna pada kasus fraktur salter Kolaborasi
Harris III – IV
231 Reposisi terbuka dan fiksasi interna fraktur tulang panjang Kolaborasi
pada anak
232 Reposisi terbuka dan fiksasi interna kasus fraktur intra Kolaborasi
articular pada anak
233 Revisi jari/digit. Stump . osteotomy Kolaborasi
234 Revisi total knee/ shoulder replacement Kolaborasi
235 Tendon transfer ekstreminitas bawah pada kasus Kolaborasi
neuromuscular anak
236 Total knee/ shoulder replacement Kolaborasi
237 Total patellectomy dan rejontruksi Kolaborasi
238 Transfer jari, deforminity . instrinsic muscle Kolaborasi
239 Angkat arch bar Kolaborasi
240 Eksisi fibroma Kolaborasi
241 Eksisi fistel preauricular Kolaborasi
242 Eksisi giant nevus (tanpa skin graft) Kolaborasi
243 Eksisi tragus Acsesories Kolaborasi
244 Eksisi Xantelasma Kolaborasi
245 Rekontruksi kelainan jari (polidaktili simpel) Kolaborasi
246 Repair fistel uretra pascauretroplasti Kolaborasi
247 Repair muscle/tendon Kolaborasi
248 Reposisi fraktur sederhana os nasal Kolaborasi
249 Terapi sklerosing Kolaborasi
250 Trauma jaringan lunak wajah sederhana Kolaborasi
251 Repair luka robek sederhana pada wajah Kolaborasi
252 Debridement dengan skin grafting kecil Kolaborasi
253 Ekstirpasi tumor jink lain > cm Kolaborasi
254 Labioplasti unilateral Kolaborasi
255 Rekons defek/ kelainan tubuh yang simple Kolaborasi
256 Release kontraktur Kolaborasi
257 Reposisi dislokasi tempora mandibular joint (TMJ) Kolaborasi
258 Biopsy saraf kutancus/otot Kolaborasi

94
259 Blok saraf tepi Kolaborasi
260 Punksi cairan otak dengan narkose Kolaborasi
261 Bolloque tampon dalam narkose Kolaborasi
262 Biopsy telinga Kolaborasi
263 Biopsy tumor huidung, lidah, nasofaring THT Kolaborasi
264 Extirpasi polip Kolaborasi
265 Insisional biopsy kelenjar leher Kolaborasi
266 Irigasi sinus / DAWO Kolaborasi
267 Lobulaplasti (telinga/telinga) Kolaborasi
268 Pemasangan grommet dg narkose (diluar alkes gronet) Kolaborasi
269 Pemasangan pilar implant/somnoplasty Kolaborasi
270 Revisi parut THT Kolaborasi
271 Sinuskopi/ sinuskopi Kolaborasi
272 Somnoplasty Kolaborasi
273 Tonsiloktemi Kolaborasi
274 Turbinektomi Kolaborasi
275 Turboinoplasty Kolaborasi
276 Adenoidektomi Kolaborasi
277 Eksplorasi abses parafaringeal Kolaborasi
278 Eksplorase abses mandibular Kolaborasi
279 Eksplorasi kista brancial Kolaborasi
280 Eksplorasi kista ductus tiroglosus Kolaborasi
281 Eksplorasi kista tiroid Kolaborasi
282 Eksplorasi nasofaring Kolaborasi
283 Ekstirpasi kista broncialis Kolaborasi
284 Ekstirpasi papilloma Kolaborasi
285 Ekstirpasi tumor jinak sinonasal, oral cavitui Kolaborasi
286 Eksisi ca laring dengan laser Kolaborasi
287 Labioplasti unilateral Kolaborasi
288 Laringofisure Kolaborasi
289 Meatoplasti Kolaborasi
290 Pemasangan pipa shepard Kolaborasi
291 Pemasangan T Tube Kolaborasi
292 Pembukaan lubang hidung THT Kolaborasi
293 Regional Flap Kolaborasi
294 Skin grafting tidak luas THT Kolaborasi
295 Tonsilo adenoidectomy Kolaborasi
296 Tracheostomy Kolaborasi
297 Trakestomi dengan punyulit Kolaborasi
298 Meatoplasti Kolaborasi
299 Meatotomi Kolaborasi
300 Operasi hydrokel Kolaborasi

95
301 Vasektomi dengan narkose Kolaborasi
302 Biopsy prostat Kolaborasi
303 Biopsy ginjal perkutan Kolaborasi
304 Biopsy testis Kolaborasi
305 Drainage periureter Kolaborasi
306 Hidrokel per scrotal Kolaborasi
307 Operasi priapismus (prosedur winter) Kolaborasi
308 Orchidektomi/orchidektomi subkapsuler Kolaborasi
309 Pasang kateter tenckhoff untuk CAPD Kolaborasi
310 Sistoskopi ODS Kolaborasi
311 Sistostomi perkutan Kolaborasi
312 Sistostomi terbuka Kolaborasi
313 Spermatokelektomi Kolaborasi
314 Varikokelektomi (palomo) Kolaborasi
315 Vadsografi Kolaborasi
316 Vesicolithotomi/ section alta Kolaborasi
317 Ektirpasi fibroma Kolaborasi
318 Debridement ulang vaskuler/ debridement dengan amputasi Kolaborasi
mayor/minor
319 Fasciotomi Kolaborasi
320 Flebektomi Kolaborasi
321 Rekonstruksi vaskuler sederhana Kolaborasi
322 Repair komplikasi Av shunt Kolaborasi
323 Trombektomi/ lysis dengan catheter for vein Kolaborasi
324 Eksplorasi abses multiple Kolaborasi
325 Vena seksi Kolaborasi

Rincian Kewenangan Klinis PK III


Rincian kewenangan klinis khusus perawat kamar intra operatif sebagai scruber dan
sirkuler bedah PK III sebagai berikut:

No Rincian Keweangan Klinis Area Kamar Bedah Jenis


Kewenangan

1 Anoplasti sederhana (cut back) Kolaborasi


2 Biopsy/proof laparotomy Kolaborasi
3 Detorsi testis dengan orchidopexi Kolaborasi
4 Eksisi kista urachus Kolaborasi
5 Gastroduodenoskopi Kolaborasi
6 Khordektomy pada hyspopadia Kolaborasi
7 Kolostomi/ileostomy Kolaborasi
8 Laparactomy dan appendectomy (perforasi) Kolaborasi

96
9 Laparotomy pada perforasi usus pada anak Kolaborasi
10 Laparotomy pada trauma abdomen Kolaborasi
11 Scrotoplasty pada hyspopadia Kolaborasi
12 Splenectomy pada trauma Kolaborasi
13 Laparoscopy kompleks Kolaborasi
14 Laparoscopy simple Kolaborasi
15 Eksplorasi duktus koledokus Kolaborasi
16 Laparactomi eksplorasi Kolaborasi
17 Laparatomi VC Kolaborasi
18 Reseksi Anastomosis Kolaborasi
19 Transeksi esofagus Kolaborasi
20 Apendektomi laparoskopi Kolaborasi
21 Arthosplasty Kolaborasi
22 Condylotomy mandibula Kolaborasi
23 Reposisi fraktur rahang simple Kolaborasi
24 Resectie rahang Kolaborasi
25 Ekstipasi adenomiosis Kolaborasi
26 Histerektomi total dan salpingo ooforektomi bilateral/ Kolaborasi
histerektomi total dan salpingo ooferektomi sinistra
27 Histerektomi total + kistektomi bilateral Kolaborasi
28 histerektomi total dan salpingo ooferektomi sinistra + Kolaborasi
kistektomi
29 histerektomi subtotal dan salpingo ooferektomi Kolaborasi
30 Histerektomi total dan salpingo ooforektomi bilateral + Kolaborasi
Apendiktomi + biopsy polip vulva
31 Myomectomy (miomektomi multiple + kromotubasi) Kolaborasi
32 Kistektomi Kolaborasi
33 Operasi tumor jinak ovarium Kolaborasi
34 Ektropion sikatriks/etropion dengan laser Kolaborasi
35 Kapsulektomi posterior Kolaborasi
36 Kapsulektomi posterior Kolaborasi
37 Keratoplastic lameral Kolaborasi
38 Koreksi strabismus – otot Kolaborasi
39 Operasi katarak ICCE/ECCE Kolaborasi
40 Orbitotomi anterior Kolaborasi
41 Parasentases Kolaborasi
42 Repair rupture komeosklera Kolaborasi
43 Rupture palpepra moderate Kolaborasi
44 Scleral buckling Kolaborasi
45 Amputasi eksisi kista Kolaborasi
46 Madibulectomi Kolaborasi
47 Operasi fronto-orbital adcancement pada craniosynostosis Kolaborasi

97
48 Rekontruksi telinga Kolaborasi
49 Repair fraktur penis Kolaborasi
50 Repair tendon jari Kolaborasi
51 Replantasi Kolaborasi
52 Reposisi/fiksasi fraorbita Kolaborasi
53 Reposisi/fiksasi Fr maksilla & mandibula Kolaborasi
54 Reposisi/fiksasi Fr.Naso Orbita edmoe (NOE) Kolaborasi
55 Air plumbage Kolaborasi
56 Dekortikasi Kolaborasi
57 Lobektomi Kolaborasi
58 Muscle plombage Kolaborasi
59 Pnemonektomi Kolaborasi
60 Segmentektomi Kolaborasi
61 Torakoplasty Kolaborasi
62 Omentopexy Kolaborasi
63 Reseksi trachea Kolaborasi
64 Sleeve lobektomi Kolaborasi
65 Pneumonektomi Kolaborasi
66 Trakeoplasti Kolaborasi
67 Operasi jantung kompleks lainnya Kolaborasi

Rincian Kewenangan Klinis PK IV


Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Kamar Bedah
Kewenangan
Melakukan review data pengkajian lanjutan yang ada dan melengkapi
1 data yang diperlukan terhadap pasien dengan dengan kondisi khusus Mandiri
dan kompleks
melakukan review analisis data lanjutan yang ada dan melengkapi
2 analisis data yang diperlukan terhadap pasien dengan kondisi khusus Mandiri
dan kompleks
Melakukan review perumusan diagnosis keprawatan yang ada dan
3 melengkapi diagnosis keperawatan yang diperlukan terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review rencana asuhan keperawatan yang ada dan
4 melengkapi rencana asuhan keprawatan yang diperlukan terhadap Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review dalam menentukan intervensi mandiri/kolaboratif
5 yang ada dan melengkapi review yang diperlukann terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
6 Melakukan penelitian tingkat lanjut diarea kamar bedah Mandiri
Melakukan implementasi evidence absed nursing (EBN) diarea kamar
7 Mandiri
bedah

98
Rincian kewenangan klinis khusus perawat kamar intra operatif sebagai scruber dan
sirkuler bedah PK IV sebagai berikut:

No Rincian Kewenangan Klinis Area Kamar Bedah Jenis


Kewenangan
1 Cystoyeyunostomy Kolaborasi
2 Duodenoyeyunostomy Kolaborasi
3 Eksisi hemangioma besar/ multiple Kolaborasi
4 Eksisi Hygroma Colli/Axila pada neonatus Kolaborasi
5 Eksisi Kista Duktus Kholedokhus Kolaborasi
6 Eksisi Neuroblastoma Kolaborasi
7 Eksisi Teratoma ovarium Kolaborasi
8 Eksisi teratoma saccoroccygeal Kolaborasi
9 Endoskopi terapeutik Kolaborasi
10 Esofageal replacement procedure Kolaborasi
11 Esofagomytomy Kolaborasi
12 Fundoplikasi Kolaborasi
13 Genytoplasty Kolaborasi
14 Herniotomy + Laparatomi + Reseksi usus Kolaborasi
15 Hygroma colli Kolaborasi
16 Ladd Procedure pada malrotasi Kolaborasi
17 Laparatomi + milking/reseksi Kolaborasi
18 Laparatomy + reseksi usus pada anak Kolaborasi
19 Laparatomy peritonitis pada neonatus Kolaborasi

Rincian Kewenangan Klinis PK V


Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Kamar Bedah
Kewenangan
Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien dengan
1 Mandiri
kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien dengan
2 Mandiri
kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis keperawatan terhadap pasien
3 Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap pasien
4 Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intevensi mandiri dan
5 Mandiri
kolaboratif terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi nenelitian tingkat lanjut di area keperawatan
6 Mandiri
kamar bedah
Menerima konsultasi implementasi evidence based nursing (EBN)
7 Mandiri
diarea keperawatan kamar bedah

99
E. Area Keperawatan Endoskopi Gastrointestinal
1. Deskripsi Area Keperawatan Endoskopi Gastrointestinal
Berdasarkan UU no 38/2014 tentang Keperawatan dan Permenkes no 49/2013
tentang komite keperawatan bahwasanya perawat harus bekerja sesuai dengan
kompetensi dan kewenangan klinis yang dimilikinya, begitupun dengan perawat
Endoskopi perlu menata kemampuannya mulai tindakan basic, intermediate,
advance dan expert sesuai dengan buku pedoman nasional kompetensi dan jenjang
karir yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat Himpunan Perawat Endoskopi
Gastrointestinal Indonesia (HIPEGI) tahun 2016.
Keperawatan Gastrointestinal adalah praktik khusus area dimana perawat
memberikan perawatan kepada pasien dengan masalah gastrointestinal diketahui
atau diduga yang sedang menjalani pengobatan diagnostic atau terapeutik atau
prosedur endoskopi yang diberikan oleh perawat yang dilatih khusus endoskopi.
Perawat endoskopi merupakan sub profesi keperawatan yang mempunyai keahlian
khusus yang diakui, yang mana dalam kegiatannya berusaha untuk memberikan
kesejahteraan kepada pasien dengan menggunakan cara dan teknik yang diajarkan
dalam dunia keperawatan endoskopi itu sendiri sesuai dengan tingkat dan
kompetensi yang telah ditentukan.
2. Kualifikasi Khusus
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bisa
dikatakan kompeten melaksanakan tindakan/asuhan keperawatan pada area
keperawatan endoskopi sesuai dengan level jenjang karirnya.
1. Mengikuti pelatihan Basic perawat endoskopi gastrointestinal
2. Mengikuti pelatihan intermediet perawat endoskopi gastrointestinal
3. Mengikuti pelatihan advance perawat endoskopi gastrointestinal
4. Mengikuti pelatihan expert perawat endoskopi gastrointestinal
5. Mengikuti pelatihan Basic life support (BLS)/Basic training cardiac life support
(BTCLS)
6. Mengikuti pelatihan EKG dasar dan EKG lanjutan
7. Mengikuti pelatihan perioperatif dasar
8. Mengikuti pelatihan asistensi bronchoscopy
9. Mengikuti pelatihan Basic Management Airway
10. Mengikuti pelatihan Respirasi Advanced
11. Mengikuti pelatihan perawatan luka dasar

100
12. Mengikuti pelatihan Pengendalian dan Penanganan Infeksi (PPI) dan patient safety
13. Mengikuti pelatihan manajemen kebutuhan cairan elektrolit
3. Daftar Kompetensi
Perawat Klinik I

Kompetensi perawat klinik I area endskopi gastrointestinal sebagai berikut:

1. Penerapan prinsip etik dan legal


2. Komunikasi interpersonal
3. Patient Safety
4. Prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
5. Pencegahan cedera
6. Pemenuhan kebutuhan oksigen
7. Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
8. Pengukuran Tanda Tanda Vital
9. Analisis, interpretasi, dan dokumentasi data secara akurat
10. Perawat luka
11. Pemberian obat dengan aman dan benar
12. Pengelolaan pemberian darah
13. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan elmininasi
14. Pemenuhan kebutuhan belajar
15. Pemenuhan psikososial dan spiritual
16. Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
17. Pemenuhan kebutuhan aktivasi dan mobilisasi
18. Pemenuhan kebutuhan seksualitas
19. Pemeriksaan penunjang
20. Pemenuhan kebutuhan kenyamanan
Perawat Klinik II
Kompetensi Perawat Klinik II
Perawat klinik II adalah jenjang perawat klinik dengan kemampuan
keperawatan holistic pada pasien secara mandiri dan mengelola pasien secara tim
serta memperoleh bimbingan untuk penanganan masalah lanjut/kompleks. Indikator
perawat perawat klinik II antara lain:
1) Konsep perawatan professional bagi perawat unit endoskopi
2) Etika kerja dan aspek legal di unit endoskopi

101
3) Sejarah unit endoskopi
a) Sejarah endoskopi
b) Level kompetensi perawat endoskopi
4) Pengenalan dasar unit endoskopi
a) Konsep administrasi layanan unit endoskopi
b) Standar peralatan unit endoskopi
5) Struktur dan anataomi alat endoskopi gastrointestinal beserta asesoris
6) Standar pemeliharaan alat Endoskopi gastrointestinal beserta asesorisnya (scope
dan trouble shouting)
7) Pengendalian infeksi di unit endoskopi
a) Penggunaan alat pelindung diri (APD)
b) Konsep pengelolaan DTT
c) Standar reprocessing alat
8) Anatomi fisiologi sistem pencernaan
9) Konsep caring pada tindakan endoskopi
10) Manajemen relaksasi pada tindakan endoskopi gastrointestinal
11) Manajemen airway pada tindakan endoskopi gastrointestinal
12) Asuhan keperawatan pada tindakan endoskopi diagnosa pra, intra dan post
a) EGD
b) Kolonskopi
c) Biopsi dan pengelolaan specimen
d) LVE
e) STE
13) Sedasi ringan pada tindakan endoskopi gastrointestinal
14) Pasien safety diunit endoskopi
15) Penanggulangan kegawatdaruratan pada tindakan endoskopi (reaksi
alergi,sesak, saturasi turun,sianosis, perdarahan, vagal refluks)
Perawat Klinik III
Kompetensi Perawat Klinik III
Perawat klinik III adalah jenjang perawat klinik dengan kemampuan
melakukan asuhan keperawatan komprehensif pada area spesifik dan mengelola
unit berdasarkan bukti ilmiah dan melaksanakan pembelajaran klinik. Indikator
perawat klinik III antara lain:
1) Pengenalan unit endoskopi lanjutan

102
a) Ketenangan di ruangan endoskopi
b) Alur pemeriksaan endoskopi diagnostic dan terapeutik
2) Asuhan keperawatan pasien dengan polipectomi
a) Resiko perdarahan : Resusitasi cairan
b) Nyeri : manajemen nyeri
c) Nutrisi : pasca polipectomy
3) Asuhan keperawatan pasien dengan endoskopi haemostatis
a) Potensial bleeding : resusitasi cairan
b) Nyeri : manajemen nyeri
c) Nutrisi : pasca tindakan hemostatis perendoskopi
4) Asuhan keperawatan pasien dengan hemoklip
a) Potensial bleeding: resusitasi cairan
b) Nyeri: manajemen nyeri
c) Nutrisi: pasca hemoklip
5) Asuhan Keperawatan pasien dengan ektraksi benda asing
a) Potensial bleeding: resusitasi cairan
b) Nyeri : manajemen Nyeri
6) Asuhan Keperawatan pasien dengan endoskopi pemasangan NGT/NJFT/Flo
care dengan kasus penyulit aspirasi : airway management.
Perawat Klinik IV
Kompetensi Perawat Klinik IV
Perawat klinik IV adalah jenjang perawat klinik dengan kemampuan
melakukan asuhan keperawatan pada masalah pasien yang kompleksw diarea
speasialistik dengan pendekatan tata kelola klinis secara interdisiplin, multidisiplin,
melakukan riset untuk mengembangkan praktek keperawatan serta mengembangkan
pembelajaran klinis, indikator perawat klinik IV antara lain :
Memiliki salah satu sertifikat kompetensi :
1) Asuhan keperawatan pasien dengan prosedur pre, intra dan post ERCP
2) Asuhan keperawatan pasien dengan prosedur pre, intra dan post enteroscopy
double baloon
3) Asuhan keperawatan pasien dengan prosedur pre,intra dan post injeksi histoacryl
4) Asuhan keperawatan pasien dengan prosedur pre,intra dan post EUS diagnostik
dan terapeutik
5) Asuhan keperawatan pasien dengan prosedur pre,intra, dan post dilatasi esofagus

103
Perawat Klinik V
Kompetensi Perawat Klinik V
Perawat klinik V adalah jenjang perawat klinik dengan kemampuan
memberikan konsultasi klinis keperawatan pada area spesialistik, melakukan riset
klinik untuk mengembangkan praktek, profesi dan kependidikan keperawatan.
Indikator perawat klinik V antara lain:
1) Menguasai kompetensi sampai advance (minimal 2 kompetensi)
2) Aktif melakukan penelitian dibidang Endoskopi minimal 3 tahun sekali.
4. Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Endoskopi Gastrointestinal
Rincian Kewenangan Klinis PK I

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Endoskopi Jenis Kewenangan


Gastrointestinal
1 Auskultasi bunyi napas Mandiri
2 Bed making Mandiri
3 Bladder training Mandiri
4 Fisioterapy dada Mandiri
5 Fleet enema Delegasi
6 Ganti botol drain Kolaborasi
7 Guide imagery Mandiri
8 Irigasi kateter urine Kolaborasi
9 Komunikasi dalam asuhan keperawatan : komunikasi dalam Mandiri
melakukan proses keperawatan ( pengkajian, penentuan
diagnosis keperawatan, perencanaan, intervensi, implementasi,
evaluasi )
10 Komunikasi efektif : tulis, baca kembali, konfirmasi ( TBaK ) & Mandiri
situasi back ground, assessment, rekomendasi ( SBAR )
11 Komunikasi terapiutik Mandiri
12 Latihan batuk efektif Mandiri
13 Latihan distraksi sederhana : pengalihan perhatian Mandiri
14 Melakukan klisma Mandiri
15 Melakukan kompres hangat / dingin Mandiri
16 Melakukan personal hygiene : memandikan pasien Mandiri
17 Melakukan personal hygiene : mencuci rambut Mandiri
18 Melakukan personal hygiene : menggunting kuku Mandiri
19 Melakukan personal hygiene : menyikat gigi / membersihkan Mandiri
mulut
20 Melakukan personal hygiene : vulva hygiene Mandiri
21 Melakukan postural drainage Mandiri
22 Melakukan spooling post transfuse Mandiri
23 Melaporkan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel Mandiri
24 Melepas kateter urine tanpa penyulit Delegasi
25 Melepas infuse Delegasi
26 Melepas naso gastric tube ( NGT ) Delegasi

104
27 Memandikan pasien Mandiri
28 Memasang gelang identitas Mandiri
29 Memasang infuse pump / syringe pump Mandiri
30 Memasang saturasi oksigen Mandiri
31 Memfasilitasi pasien berpakaian Mandiri
32 Memberi makan melalui NGT Mandiri
33 Memberi minum melalui NGT Mandiri
34 Memberikan makan dan minum oral tanpa penyulit Mandiri
35 Memfasilitasi pasien berkemih di tempat tidur dengan Mandiri
menggunakan pispot
36 Memfasilitasi pasien eliminasi Mandiri
37 Memfasilitasi perawatan diri : mengganti pakaian Mandiri
38 Memobilisasi pasien tanpa penyulit Mandiri
29 Memonitor efek samping obat yang telah diberikan Mandiri
40 Memonitor saturasi oksigen Mandiri
41 Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksaan radiologi ( Kolaborasi
melepas semua periasan yang melekat terutama pada bagian
leher dan kepala )
42 Mempertahankan kepatenan selang infuse Mandiri
43 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik dari Mandiri
kamar mandi kmbali ke tempat tidur
44 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik ke kamar Mandiri
mandi
45 Mengajarkan etika batuk Mandiri
46 Mengajarkan range of motion aktif Mandiri
47 Mengajarkan range of motion pasif Mandiri
48 Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyamanan : masase Mandiri
49 Mengganti cairan infuse Kolaborasi
50 Mengganti posisi pasien tiap dua jam dengan posisi miring 30 Mandiri
derajat
51 Mengganti selang transfuse darah dengan selang infuse Kolaborasi
52 Menghitung balance cairan Mandiri
53 Menghitung tetesan cairan infuse Mandiri
54 Mengidentifikasi pasien sesuai dengan standar international Mandiri
patient safety goals ( IPSG )
55 Mengukur frekuensi nadi Mandiri
56 Mengukur frekuensi pernapasan Mandiri
57 Menjaga kepatenan selang transfuse darah Mandiri
58 Merapikan tempat tidur dengan pasien Mandiri
59 Merapikan tempat tidur kosong / tanpa pasien Mandiri
60 Merawat kepatenan selang transfusi darah Mandiri
61 Memonitoring efek samping pemberian produk darah Mandiri
62 Pemasangan alat oksigenasi binasal kanul Mandiri
63 Pemasangan alat oksigenasi simple mask Mandiri
64 Pemasangan infuse pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
65 Pemasangan kateter urine pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
66 Pemberian bantuan hidup daar ( BHD ) Mandiri
67 Pemberian edukasi tentang prinsip hand hygiene Mandiri
68 Pemberian makan per oral Mandiri

105
69 Pemberian oksigen nasal kanul Kolaborasi
70 Pemberian okseigen simple mask Kolaborasi
71 Pemindahan pasien dari brankar ke tempat tidur Mandiri
72 Pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Mandiri
73 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke brankar Mandiri
74 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kursi roda Mandiri
75 Penatalaksanaan pemberian nutrisi parenteral Kolaborasi
76 Penatalaksanaan pemberian obat bolus Kolaborasi
77 Penatalaksanaan pemberian obat drips Kolaborasi
78 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intradermal Kolaborasi
79 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intramuscular Kolaborasi
80 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intravena Kolaborasi
81 Penatalaksanaan obat injeksi subkutan Kolaborasi
82 Penatalaksanaan pemberian obat melalui inhalasi Kolaborasi
83 Penatalaksanaan pemberian obat melalui naso gastric tube ( Kolaborasi
NGT )
84 Penatalaksanaan pemberian oral Kolaborasi
85 Penatalaksanaan pemberian obat per vaginam Kolaborasi
86 Penatalaksanaan pemberian obat suppositoria Kolaborasi
87 Penatalaksanaan pemberian obat tetes hidung Kolaborasi
88 Penatalaksanaan pemberian obat tetes mata Kolaborasi
89 Penatalaksanaan pemberian obat tetes telinga Kolaborasi
90 Penatalaksanaan pemberian obat topical Kolaborasi
91 Pencegahan resiko jatuh dan cedera Mandiri
92 Pengambilan sampel sputum Kolaborasi
93 Pengambilan sampel urin Kolaborasi
94 Pengkajian data dasar tentang seksualitas Mandiri
95 Pengkajian kebutuhan edukasi pasien Mandiri
96 Pengkajian luka sederhana Mandiri
97 Pengkajian resiko jatuh Mandiri
98 Pengukuran berat badan Mandiri
99 Pengukuran frekuensi jantung Mandiri
100 Pengukuran frekuensi napas Mandiri
101 Pengukuran jumlah urin periodic Mandiri
102 Pengukuran lingkar lengan Mandiri
103 Pengukuran lingkar perut Mandiri
104 Pengukuran skala nyeri dengan menggunakan verbal descriptor Mandiri
scale ( VDS )
105 Pengukuran skala nyeri menggunakan visual analog scale ( VAS Mandiri
)
106 Pengukuran suhu axial Mandiri
107 Pengukuran suhu tubuh Mandiri
108 Pengukuran tekanan darah Mandiri
109 Pengukuran tinggi badan Mandiri
110 Pengukuran berat badan Mandiri
111 Pengukuran skala nyeri (P,Q,R,S,T) Mandiri
112 Perawatan area penusukan infuse Mandiri
113 Perawatan daerah akses vascular transfuse darah Mandiri

106
114 Perawatan luka akut Mandiri
115 Perawatan luka post operasi ringan Mandiri
116 Perawatan Naso Gastric Tube ( NGT ) Mandiri
117 Perawatan selang kateter urin Mandiri
118 Perekaman ekg Mandiri
119 Perineal hygiene Mandiri
120 Persiapan pasien pulang Mandiri
121 Persiapan pasien pre operasi : puasa Mandiri
122 Persiapan prosedur PAP SMEAR Mandiri
123 Persiapan prosedur USG abdomen Mandiri
124 Postural drainage Mandiri
125 Relaksasi napas dalam Mandiri
126 Vulva hyiene Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK II

Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Endoskopi Jenis


No
Gastrointestinal Kewenangan

1 Menjelaskan persiapan pasien puasa selama 6-8 jam Mandiri


2 Melakukan penerimaan pasien baru diruang persiapan Mandiri
3 Menentukan masalah /diagnosa keperawatan pasien Mandiri
Menyusun rencana asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa
4 Mandiri
keperawatan
5 Memantau Keadaan umum/kesadaran pasien Mandiri
6 Melakukan penilaian jalan napas Mandiri
7 Membuka penyangga mulut (mouth piece) Mandiri

8 Membersihkan mulut pasien dari sisa kotoran (lendir) Mandiri

9 Mengatur posisi pasien terlentang Mandiri


Memberikan penjelasan tentang prosedur tindakan yang akan
10 Mandiri
dilakukan
Memberikan penjelasan tentang cara penggunaan obat pencahar
11 Mandiri
dirumah
12 Memberikan penjelasan tentang diet dirumah Mandiri

13 Mengatur posisi tubuh pasien miring kiri (left Lateral decubitus) Mandiri

14 Melakukan pemberian oksigenasi dengan nasal kanule Mandiri


15 Melakukan oksigenasi dengan simple mask Mandiri

107
16 Melakukan pemberian oksigenasi dengan non rebrithing mask Mandiri
17 Pelaksanaan pemasangan infus Mandiri
18 Maintenance kebutuhan cairan Mandiri
19 Mengobservasi mengukur tekanan darah pasien Mandiri
20 Mengobservasi/Mengukur tekanan nadi pasien Mandiri
21 Mengobservasi/mengukur frekuensi napas pasien Mandiri
22 Mengobservasi/mengukur suhu tubuh pasien Mandiri
23 Melakukan pengkajian keperawatan Mandiri
24 Penatalaksanaan pemberian obat intramuskuler Mandiri
25 Penatalaksanaan pemberian obat intravena Mandiri
26 Melakukan desinfeksi tingkat tinggi alat/skop endoskopi Mandiri
27 Melakukan pelabelan specimen pasien Mandiri
28 Melakukan pembersihan (cleaning)alat/skop endoskopi Mandiri

29 Penatalaksanaan pemberian obat suppositoria Kolaborasi


30 Melakukan pemindahan pasien dari bed tindakan ketempat pemulihan Mandiri
31 Melakukan penilaian skala nyeri Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK III

Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Endoskopi Jenis


No
Gastrointestinal Kewenangan

1 Penatalaksanaan pemberian obat high Alert Kolaborasi


2 Manajemen pasien syok Mandiri
3 Melakukan asistensi pemotongan polip Kolaborasi
4 Penatalaksaan alat Electrosurgical Mandiri
4 Melakukan asistensi tindakan saluran cerna bawah (kolonskopi) Kolaborasi

Melakukan asistensi tindakan saluran cerna bagian atas


5 Kolaborasi
(esofagogastroduodenoskopi)

6 Melakukan asistensi tindakan ligasi varises esofagus (LVE) Kolaborasi

7 Melakukan asistensi biopsi pada saluran empedu Kolaborasi

108
Rincian Kewenangan Klinis PK IV

Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Endoskopi Jenis


No
Gastrointestinal Kewenangan

1 Melakukan asistensi tindakan dilatasi pyloric Kolaborasi

2 Melakukan asistensi pada saat memasukkan pusher Kolaborasi


3 Melakukan asistensi pada saat memasukkan stent billiary Kolaborasi
4 Melakukan asistensi pada saat memasukkan kontras Kolaborasi
Melakukan asistensi tindakan dilatasi esofagus saluran cerna
5 Kolaborasi
bagian atas

Rincian Kewenangan Klinis PK V

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Endoskopi Jenis Kewenangan


Gastrointestinal
Melakukan publikasi ilmiah dan oral peserta terkait keperawatan
1. Mandiri
endoskopi gastrointestinal

109
F. Area Keperawatan Bedah Saraf
1. Deskripsi Area Keperawatan Bedah Saraf
Buku putih perawat untuk area keperawatan Bedah Saraf adalah buku yang
memuat dokumen persyaratan/kriteria terkait kompetensi yang dibutuhkan untuk
melakukan setiap jenis pelayanan keperawatan pada area keperawatan Bedah Saraf.
Area Keperawatan Bedah Saraf merupakan area keperawatan yang berfokus
pada pencegahan, diagnosis, kolaborasi pengobatan, dan rehabilitasi pasien dengan
gangguan yang menterang sistem saraf, meliputi otak,sumsum tulang belakang, dan
saraf perifer. Bidang ini menangani seluruh sifat-sifat penyakit termasuk penyakit
bawaan, trauma, terkait dengan infeksi, dan degeneratif. Area Keperawatan bedah
saraf mengikut pada pembagian area bedah saraf yang uas, yaitu :
1. Bedah Saraf Umum – Bedah saraf umum terlibat dalam sebagian besar kondisi
yang bersifat neurologis terutama trauma neurologis dan keadaan darurat
neurologis, salah satu contohnya adalah pendarahan intrakranial.
2. Bedah saraf pembulu darah dan endovaskuler – bedah ini melibatkan pemeriksaan
dan pengobatan aneurisma, stenosis karotis, stroke, vasopasme, dan struktur
tulang belakang tidak sesuai. Perawatan bedah dengan kondisi tersebut, saat ini
dilakukan dengan menggunakan teknik rendah risiko seperti angioplastik,
pemasangan stent, dn embolisasi.
3. Bedah saraf tulang belakang – bedah ini merupakan perawatan untuk gangguan
yang menyerang leher, toraks, dan tulang belakang bagian lumbal : gangguan ini
termasuk artritis pada cakram tulang belakang, tekanan saraf tulang belakang
akibat trauma, atau spondilosis. Gejalah untuk masalah tulang belakang termasuk
kekurangan keseimbangan, mati rasa dan kesemutan pada tangan dan kaki.
4. Bedah saraf perifer – bedah saraf perifer umum termasuk dekompresi saluran
kapral untuk pengobatan carpal tunnel syndrome serta transposisi saraf perifer ;
cabang bedah saraf ini bertanggung jawab untuk mengobati kondisi saraf terjepit.
5. Bedah saraf sterotatik, fungsional, dan epilepsi
6. Bedah saraf onkologi
7. Bedah pangkal tengkorak
8. Bedah saraf pediatrik
Selain kategori yang disebutkan di atas, bedah saraf juga melibatkan
penggunaan berbagai metode bedah untuk memeriksa dan mengobati kondisi saraf.
Dalam bebrapa tahun terakhir, telah terjadi pergeseran dari metode bedah saraf

110
konvensional dengan metode alternatif yang lebih moderen. Sementara metode
konvensional merupakan bedah terbuka dimana dokter bedah membuka tenggorokan
untuk menjangkau otak, metode yang baru saja dikembangkan saat ini memungkinkan
dokter bedah untuk melakukan pembedahan dalam mengatasi penyakit saraf melalui
celah kecil. Metode ini menggunakan mikroskop, endoskopi, dan yang paling baru,
metode neuroradiologi. Saat ini, teknik bedah terbuka biasanya di lakukan untuk
kasus trauma atau keadaan darurat.
Bedah mikro, atau bedah saraf mikroskropis, yang menggunakan teknologis
mikroskopis untuk memunkinkan dokter bedah mengobati daerah yang sakit pada
otak melalui lubang kecil, yaitu hanya dengan memperbesar daerah perawatan. Saat
ini, bahkan tindakan bedah kompleks seperti penjepitan aneurisma atau tulang
belakang seperti mikrodisektomi atau laminektomi dan dilakukan melalui bedah
mikroskopis, yang membuat perawatan bedah saraf menjadi lebih rendah resiko.
Saat ini bedah saraf Endoskopi juga banyakdigunakan dalam pengobatan tumor
hipofisis, kebocoran cairan serebrospinal, hidrosepalus, kristakoloid, dan sebagainya.
Neuroradiologi akhir-akhir ini menjadi identik dengan bedah saraf modern dan
berperan besar baik dalam pemeriksaan maupun pengobatan masalah saraf.
Teknologi neuro radiologi meliputi :
1. Pencitraan tomografi komputer dengan bantuan komputer, atau lebih dikenal
sebagai CT Scan
2. Megnetic Resonance Imaging atau MRI
3. Tomografi Emisi Positron atau PET
4. Magnetoencephalography atau MEG
5. Bedah radio stereotaktik
Kewenangan klinik pada area keperawatan Bedah saraf membutuhkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap terkait ilmu dan perkembangan terbaru dalam
bidang keperawatan bedah saraf. Kewenangan klinik pada area keperawatan bedah
saraf diatur dan disusun berdasarakan daftar, level PK, jenis, dan syarat kompetensi.
2. Kualifikasi Khusus
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang untuk bisa
dikatakan kompoten melasanakan tindkan atau asuhan keperawatan pada area
keperawatan Bedah saraf dengan level jenjang karirnya, yakni sebagai berikut :
1. Berminat pada area keperawatan Bedah saraf
2. Pendidikan minimal DIII keperawatan

111
3. Mempunyai pengalaman klinik minimal 3 tahun yang dibuktikan dengan surat
keterangan
4. Telah dilakukan asesmen kompetensi dan dinyatakan kompoten untuk setiap level
jenjang karir
5. Telah melakukan kewenangan klinis tersebut minimal 2 kali selama setahun
6. Telah mengikuti minimal satu dari pelantikan berikut :
1. Pelatihan perawatan neurosains dasar (pelatihan keperawatan terkait
neurosains) yang dibuktikan dengan sertifikat (3 tahun terakhir).
2. Pelatihan perawatan neuro rehabilitasi yang dibuktikan dengan sertifikat (3
tahun terakhir)
3. Basic Life Support (BLS) yang dibuktikan dengan sertifikat (3 tahun terakhir).
4. Telah mengikuti pelatihan Basic Neuro Life Support (BNLS) yang dibuktikan
dengan sertifikat (3 tahun terakhir)
5. Telah mengikuti pelatihan Patient safety yang dibuktikan dengan sertifikat (3
tahun berakhir)
3. Daftar Kompetensi
Perawat Klinik 1
Daftar Kompetensi Bedah Saraf Perawat Klinik I sebagai berikut :
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
1 Penerapan Prinsip Etik dan Legal Melakukan Asesmen pasien
dengan seyum, sapa, salam,
sopan, santun ( 5S )
Menorientasikan pasien dan
keluarga tentang ruang rawat
inap yang ditempati
Meminta persetujuan setiap
tindakan yang akan dilakukan
Menghargai keputusan pasien
dan keluarga dalam proses
perawatan
Memberikan informasi yang
akurat tentang proses
perawatan
Menjaga privasi pasen
Melakukan pelayanan dengan
prinsip caring
2 Komunikasi Interpersonal Memperkenalkan diri
Menjadi pendengar yang baik
Membina hubungan saling
percaya
Menerapkan prinsip

112
komunikasi terapiutik
Menunjukkan empati
Menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti pasien
-
3 Patient Safety Menerapkan prinsip 6 goals
patient safety
Melaporkan insiden
KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel
Menggunakan spillkit sesuai
standar
4 Prinsip Pengendalian Dan Pencegahan Infeksi Mengajarkan prinsip hand
hygiene
Menggunakan APD sesuai
indikasi
Mengajarkan etika batuk
Membuang sampah sesuai
SOP
Memahami teknik isolasi
Memahami teknik septic dan
aseptic
Meletakkan linen kotor pada
tempatnya

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


5 Pencegahan Cedera Memasang pengaman tempat
tidur
Memasang gelang identitas
Melakukan pengkajian resiko
jatuh
Memasang label resiko jatuh
pada skala sedang / tinggi
Melakukan pencegahan jatuh
dan cedera
6 Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Memasang alat oksigenasi
binasal kanule
Memasang alat oksigenasi
simple mask
Melakukan fisioterapy dada
Melakukan postural drainage
Melakukan Bantuan Hidup
Dasar ( BHD )
Memasang saturasi oksigen
Memonitor saturasi oksigen
7 Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit Mengganti cairan infuse
Melepas infuse
Memberi minum melalui

113
sonde
Melepas NGT
Menghitung tetesan infuse
Melakukan perawatan infuse
Melakukan bladder training
8 Pengukuran Tanda – Tanda Vital Mengukur tekanan darah
Mengukur frekuensi jantung
Mengukur frekuensi napas
Melakukan auskultasi bunyi
napas
Mengukur temperature
Mengkaji tingkat nyeri (
S,Q,R,S,T)
Mengoperasikan monitor
bedside
9 Analisis, Interpretasi, Dan Dokumentasi Data Secara Melakukan perekaman EKG
Akurat dengan benar
Mendokumentasikan segala
tindakan yang telah dilakukan
10 Perawatan Luka Melakukan pengkajian luka
11 Pemberian Obat Dengan Aman dan Benar Memberikan obat melalui oral
Memberikan obat melalui
intravena
Memberikan obat melalui
injeksi sub kutan
Memberikan obat melalui
intrakutan
Memberikan obat melalui
intra muskuler
Memberikan obat melalui
kulit topical / transdermal
Memberikan obat mealui
supositoria
Memberikan obat melalui
inhalasi
Mengikuti prinsip 6 benar
dalam pemberian obat
Memonitor efek samping obat
yang telah diberikan
12 Pengelolaan pemberian darah Merawat kepatenan selang
transfusi darah
13 Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan eliminasi Melakukan pengkajian status
nutrisi
Membantu pasien eliminasi (
BAB dan BAK )
Melakukan fleet enema
Memberikan makan dan
minum oral tanpa penyulit
Memberi makan melalui

114
sonde
Melakukan perawatan Naso
Gastric Tube ( NGT )
Melepas Naso Gastric Tube (
NGT )
Membantu pasien berkemih
di tempat tidur dengan
menggunakan pispot
Memasang kateter urine pada
pasien tanpa penyulit
Melepas kateter urine tanpa
penyulit
14 Pemenuhan kebutuhan belajar Melakukan pengkajian
kebutuhan edukasi pasien
Mempersiapkan pasien
pulang
15 Pemenuhan kebutuhan social dan spiritual Memfasilitasi pemenuhan
kebutuhan psikologis, social,
spiritual
16 Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur Mengatur posisi tidur klien
Mempersiapkan tempat tidur
pasien baru
Memfasilitasi lingkungan
yang mendukung kebutuhan
istirahat

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


17 Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan mobilisasi Memobilisasi pasien tanpa
penyulit
Mengajarkan range of motion
aktif
Melakukan range of motion
pasif
Melakukan mbulasi pasien
pre dan post tindakan
pemeriksaan penunjang
Melakukan ambulasi pasien
pre dan post operasi
Mengganti posisi pasien
setiap 2 jam dengan posisi
mirig 30 derajat
18 Pemenuhan kebutuhan seksualitas Melakukan pengkajian data
dasar tentang seksualitas
19 Pemeriksaan penunjang Mempersiapkan pasien untuk
beberapa pemeriksaan
radiologi ( melepaskan semua
perhiasan yang melekat
terutama pada bagian leher
dan kepala )

115
Membantu pasien
mengosongkan kandung
kemih sebelum lumbal punksi
20 Pemenuhan kebutuhan kenyamanan Membantu menggunakan
atau mengganti pakaian
pasien
Melakukan personal hygiene
: memanikan pasien
Melakukan oral hygiene
Melakukan pineal hygiene
Melakukan vulva hygiene
Memfasilitasi kenyamanan
fisik
Melakukan kompres hangat /
dingin
Melakukan bed making
Mencipakan lingkungan yang
bersih, rapih, dan nyaman
untuk pasien
Melakukan personal hygiene
: vulva hygiene
Melakukan personal hygiene
: menyikat gigi /
membersihkan mulut
Melakukan personal hygiene
: mencuci rambut
Melakukan personal hygiene
: menggunting kuku
Memfasilitasi perawatan diri :
mengganti pakaian
Mengajarkan teknik relaksasi
untuk kenyamanan : napas
dalam
Mengajarkan teknik relaksasi
untuk kenyamanan : masase

Perawat Klinik 2
Daftar Kompetensi Bedah Saraf Perawat Klinik II Sebagai Berikut :
No Kategori Kompetensi Kompetensi klinis
1 Penerapan Prinsip Etik Dan Legal Sesuai PK I
2 Komunikasi Interpersonal Sesuai PK I

Melakukan modifikasi perilaku ;


kecakapan sosial

116
Membantu dalam meningkatkan
sosisalisasi
3 Patient safety Sesuai PK I

Melakukan Manajemen ekstravasasi


(lateperiod)
4 Prinsip pengendalian dan Sesuai PK I
pencegahan infeksi
5 Pencegahan cedera Sesuai PK I

Melakukan manajemen resiko perilaku


kekerasan ; mencederai didi secara
verbal, orang lain dan liingkungan.
Manajemen resiko bunuh diri

No Kategori Kompetensi Kompetensi klinis


Manajemen perawatan pasca radioterapi
6 Pemenuhan kebutuhan oksigen Sesuai PK I
Melakukan pemberian oksigen via
rebreathing mask
Melalukan pemberian oksigen via
nonrebreathing mask
Melakukan tindakan nebulasi
Membuka jalan nafas dengan teknik chin
lift atau jaw thrust
Memasukan orppharyngeal airway
Memberikan bronkodilator sesuai
indikasi
Melakukan ambulasi seket dengan
postural drainase
Melakukan ambulasi sekret dengan
fisioterapi dada ; vibrasi
Melakukan ambulasi sekret dengan

117
fisioterapi dada ; perkusi

Melakukan pengisapan lendir pada


nasoparing dan orofaring
Melakukan perawatan trakheostomy
Mengajarakan teknik batuk efektif
Melakukan perawatan ETT

7 Pemenuhan kebutuhan cairan dan Sesuai PK I


elektrolit Melakukan pengkajian lanjutan pasien
dengan gangguan teknik batuk efektif
Melakukan pengkajian lanjutan pasien
dengan gangguan keseimbangan
elektrolit

Melakukan pemasangan infus


Mempersiapakan infus pump
Menghitung dan mengevaluasi balance
cairan pasien
8 Pengukuran tanda – tanda vital Sesuai PK I
Monitor MAP
9 Analisis, interprestasi, dan Sesuai PK I
Melakukan pengkajian dan interprestasi

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


Dokumentasi data secara akurat Tingkat kesadaran (GCS & kualitatif)
Melakukan pengkajian dan interprestasi
fungsi motorik
Melakukan pengkajian dan interprestasi
fungsi sesorik
Melakukan pengkajian dan interprestasi
fungsi kognitif
Melakukan pengkajian dan interprestasi

118
nervus kranialis

Melakukan pengkajian dan interprestasi


refleks fisiologis dan patologis
Melakukan pengkajian dan interprestasi
meningeal sign
Melakukan pengkajian dan interprestasi
status mental
Menginterprestasi hasil monitor bedside
: irama jantung, frekuensi jantung,
frekuensi napas, temperatur, saturasi
oksigen.
Mengkaji dan mendokumentasikan
tanda-tanda peningkatan TK
Monitor dan mendokumentasikan tanda
adanya trombosit vena dalam
Monitor penggunaan traksi servikal dan
dokumentasikan
Monitoring EKG secara kontinu dan
mendokumentasikan
Melakukan pemulasaran jenazah ketika
ada pasien meninggal
10 Perawatan luka Sesuai PK I
Melakukan perawatan luka tekan
Melakukan perawatan luka post
craniectomy
Melakukan perawatan luka laminectomy
Melakukan perawatan drain post op
Melakukan perawatan VP shunt pada
hidroshepalus
Mengobservasi tanda-tanda pendarahan
post

119
No Kategori Kompetensi Kompotensi Klinis
Pemberian obat anti koagulan
11 Pemberian obat dengan aman dan Sesusai PK I
benar Memberikan obat melalui intratekal
Mengoperasikan syinge pump
Mengoperasikan infus pump

12 Pengelolaan pemberian darah Sesuai PK I


Melakukan penatalaksanaan pemberian
transfusi darah
13 Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan Sesuai PK I
eliminasi Memasang kateter urin pada pasien
dengan penyulit
Melepas kateter urin pada pasien dengan
penyulit
Melakukan pemasangan naso gastric
tube (NGT)
Melakukan masase abdomen untuk
pasien konstipasi
Memberikan makan dan minum oral
pada pasien parese/plegia pada sisi yang
normal dengan posisi duduk
Memonitor bising usus
Screening disfagia

14 Pemenuhan kebutuhan belajar Sesuai PK I


Memberikan pendidikan kesehatan
terkait keperawatan kepada pasien dan
keluarga
Menjelaskan tentang prosedur tindakan
Edukasi tentang kepatuhan pengobatan
Menjelaskan prosedur stimulasi kognitif
pada keluarga
15 Pemenuhan kebutuhan psikososial Sesuai PK I

120
& spiritual Memberikan komunikasi alternatif pada
pasien afasia
Mengindentifikasi efek psikologis dari
kondisi yang mendasari
Melakukan penatalaksanaan kecemasan

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


Dengan relaksasi : napas dalam
Mengorientasikan pasien terhadap
waktu, tempat dan orang
Melakukan penilaian kognitif (MMSE &
MOCA-INA)
Menyediakan alat bantu memori (ceklist
& jadwal, dan catatan peringatan)
Melakukan penatalaksanaan kecemasan
dengan teknik distraksi : guided imagery
Mendukung konsep diri dan harga diri
yang positif
16 Pemenuhan kebutuhan istirahat Sesuai PK I
tidur Sesuai PK I
17 Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan Sesuai PK I
mobilisasi Memberikan latihan peregangan
Membantu ambulasi dan mobilisasi
pasien dengan penyulit
Merubah posisi pasien dengan teknik log
roll
Memposisikan tinggi kepala tempat tidur
30 derajat (head up)
Mobilisasi pasien dengan ventilator
Mengkaji kekuatan otot pasien

Membantu ambulasi pasien : dari posisi


tidur – duduk, duduk – berdiri,
berpindah kekursi roda.

121
Melakukan perawatan splint & cast

18 Pemenuhan kebutuhan seksualitas sesuai PK I


mengajarkan posisi yang aman dan
nyaman saat melakukan hubungan
seksual
19 Pemeriksaan Sesuai PK I

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

Penunjang Mengidentifikasi hasil pemeriksaan laboratorium


yang abnormal dan berkonsultasi dengan dokter
Mengidentifikasi hasil pemeriksaan radiologis
yang abnormal dan berkonsultasi dengan dokter
Mempersiapkan tindakan digital Subtraction
Angiographi (DSA)
Mengobservasi tanda dan gejala alergi post
pemeriksaan CT Scan dengan contras
Membatasi intake oral4 sd 8 jam post lumbal
punksi
20 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
kenyamanan Mengajarkan teknik distraksi untuk kenyamanan :
relaksasi otot progresif
Memasang korset tulang belakang
Memasang stroking
Mencegah posisi yang menyebabkan peningkatan
TIK (Valsava manuver)
Menidurkan pasien pada matras yang keras pada
pasien dengan masalah tulang belakang

Perawat Klinik 3
Daftar kompetensi Bedah Saraf Perawat Klinik III sebagai berikut :
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

122
1 Penerapan Prinsip Etik Dan Sesuai PK I & PK II
Legal
2 Komunikasi Interpersonal Sesuai PK I & PK II
Melakukan kolaborasi interprofesional bersama dengan
tim Bedah Saraf
3 Patient safety Sesuai PK I & PK II
4 Prinsip pengendalian dan Sesuai PK I & PK II
pencegahan infeksi Manajemen sepsis
5 Pencegahan cedera Sesuai PK I & PK II

6 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I & PK II


oksigen Melakukan pengambilan darah arteri untuk analisa gas
darah (AGD)
Melakukan pengisapan lendir dengan terpasang
respirator (ETT, Traheastomi)

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


7 Pemenuhan kebutuhan cairan Sesuai PK I & PK II
dan elektrolit Mengedukasi latihan menelan terstruktur
Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan
cairan pasien Diabetes Insipidus
Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan
elektrolit Hiponatremi
Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan
elektrolit Hipernatremi
8 Pengukuran tanda tanda vital Sesuai PK I & PK II
9 Analisis, interprestasi, dan Sesuai PK I & PK II
dokumentasi data secara Melakukan penatalaksanaan pemberian obat-obat
akurat emergency
Melakukan analisis dan interprestasi AGD
Menginterprestasi hasil MRI
Menginterprestasi hasil CT Scan
10 Perawatan luka Sesuai PK I & PK II

123
11 Pemberian obat dengan aman Sesuai PK I & PK II
dan benar Manajemen pemberian obat golongan narkotika
12 Pengelolaan pemberian darah Sesuai PK I & PK II
13 Pemenuhan kebutuhan nutrisi Sesuai PK I & PK II
dan eliminasi
14 Pemenuhan kebutuhan belajar Sesuai PK I & PK II
Memberikan edukasi pasien dan keluarga terkait
proses penyakit dan hubungannya dengan regimen
pengobatan
Membuat discharged planning

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


15 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I & PK II
psikososial & spiritual Melakukan penatalaksanaan kecemasan
dengan teknik distraksi : terapi AlQur’an
Melakukan penatalaksanaan kesemasan dengan
teknik distraksi : terapi doa
Melakukan penatalaksanaan kecemasan
dengan terapi distraksi : terapi musik
Membantu pasien menerima kondisi kesehatan
pasien
Melakukan latihan asertif
Melakukan edukasi inspirasi harapan
Memfasilitasi pemberian terapi humor
Membantu peningkatan citra tubuh
Membantu peningkatan efikasi diri
Membantu peningkatan ideal diri
Membantu peningkatan harga diri
Membantu peningkatan koping individu
Memberikan dukungan emosional
Mempersiapakan pasien menghadapi kematian

124
Mempersiapakan keluarga menghadapi
kematian
Memberikan penguatan keluarga pasca
kematian
16 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I & PK II
istirahat tidur
17 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I & PK II
aktivitas dan mobilisasi
18 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I & PK II
seksualitas
19 Pemeriksaan penunjang Sesuai PK I & PK II

Perawat Klinik 4
Daftar kompetensi Perawat Klinik IV sebagai berikut :
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
1 Penerapan prinsip etik dan legal Sesuai PK I & PK II
2 Komunikasi interpersonal Sesuai PK I & PK II
3 Patient Safety Sesuai PK I & PK II
4 Prinsip pengendalian dan Sesuai PK I & PK II
pencegahan infeksi
5 Pencegahan cedera Sesuai PK I & PK II
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
6 Pemenuhan kebutuhan oksigen Sesuai PK I & PK II
7 Pemenuhan kebutuhan cairan dan Sesuai PK I & PK II
elektrolit
8 Pengukuran tanda – tanda vital Sesuai PK I & PK II
9 Analisis interprestasi, dan Sesuai PK I & PK II
dokumentasi data secara akurat Menerima konsultasi pengkajian lanjutan
terhadap pasien dengan kondisi khusus dan
kompleks
Melakukan review data pengkajian lanjutan yang
ada dan melengkapai data yang diperlukan
terhadap pasien dengan kondisi khusus dan

125
kompleks

Menerima konsultasi analisis data lanjutan


terhadap pasien dengan kondisi khusus dan
kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis
keperawatan terhadap pasien dengan kondisi
khusus dan kompleks
Menerima konsultasi rencana asuhan
keperawatan terhadap pasien dengan kondisi
khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan
intervensi mandiri dan kolaboratif terhadap
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks

10 Perawatan luka Sesuai PK I & PK II

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


11 Pemberian obat dengan aman dan Sesuai PK I & PK II
benar
12 Pengelolaan pemberian darah Sesuai PK I & PK II
13 Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan Sesuai PK I & PK II
eliminasi
14 Pemenuhan kebutuhan belajar Sesuai PK I & PK II
15 Pemenuhan kebutuhan psikososial Sesuai PK I & PK II
& spiritual
16 Pemenuhan kebutuhan istirahat Sesuai PK I & PK II
tidur
17 Pemenuhan kebutuhan aktifitas Sesuai PK I & PK II
dan mobilisasi
18 Pemenuhan kebutuhan seksualitas Sesuai PK I & PK II
19 Pemeriksaan penunjang Sesuai PK I & PK II

126
20 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I & PK II
kenyamanan

Perawat Klinik V
Daftar kompetensi perawat klinik V area bedah saraf sebagai berikut:
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
Penerapan Prinsip Etik Dan Sesuai PK I, II, III dan PK IV
1 Legal Pengembangan penelitian dalam bidang penerapan prinsip etik dan
legal di area sppesialistik bedah saraf
Komunikasi interpersonal Sesuai PK I, II dan PK III
2 Pengembangan penelitian dalam bidang penerapan komunikasi
interpersonal di area spesialistik bedah saraf
Patient safety Sesuai PK I, II dan PK III
3 Pengembangan penelitian dalam bidang penerapan Patient Safety di
area spesialistik bedah saraf
Prinsip pengendalian dan Sesuai PK I, II dan PK III
4 pencegahan infeksi Pengembangan penelitian dalam bidang penerapan Prinsip
pengendalian dan pencegahan infeksi di area spesialistik bedah saraf
5 Pencegahan cedera Sesuai PK I, II dan PK III
Pemenuhan kebutuhan
6 Sesuai PK I, II dan PK III
oksigen
Pemenuhan kebutuhan cairan
7 Sesuai PK I, II dan PK III
dan elektrolit
8 Pengukuran tanda tanda vital Sesuai PK I, II dan PK III
Analisa, interprestasi, dan Sesuai PK I, II dan PK III
dokumentasi data secara
Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien dengan
akurat
kondisi khusu dan kompleks
Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien dengan
kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis keperawatan terhadap
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
9 Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap pasien
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intevensi mandiri dan
kolaboratif terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi penelitian tingkat lanjut di area keperawatan
bedah saraf
Menerima konsultasi implementasi evidence based nursing (EBN)
diarea keperawatan bedah saraf
10 Perawatan Luka Sesuai PK I, II dan PK III
Pemberian Obat Aman Dan
11 Sesuai PK I, II dan PK III
Benar
12 Pengelolaan pemberian darah Sesuai PK I, II dan PK III
13 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I, II dan PK III

127
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
Nutrisi Dan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I, II dan PK III
Belajar Menyiapkan dan mereview subtansi dan konsultasi dan edukasi
kesehatan baik bagi peserta didik, sejawat, maupum mitra profesi
sesuai kebutuhan.
14
Menghasilkan dan mengevaluasi hasil penelitian untuk merumuskan
intervensi keperawatan (EBP)
Melakukan riset keperawatan semi ekperimental dan eksperimental di
area keperawatan bedah saraf
Pemenuhan Kebutuhan
15 Sesuai PK I, II dan PK III
Psikososial Dan Spiritual
Pemenuhan Kebutuhan
16 Sesuai PK I, II dan PK III
Istirahat Tidur
Pemenuhan Aktifitas Dan
17 Sesuai PK I, II dan PK III
Mobilisasi
Pemenuhan kebutuhan
18 Sesuai PK I, II dan PK III
seksualitas
19 Pemeriksaan Penunjang Sesuai PK I, II dan PK III
Pemenuhan Kebutuhan
20 Sesuai PK I, II dan PK III
Kenyamanan

128
4. Daftar Rincian Kewenangaan Klinis Area Keperawatan Bedah Syaraf
Rincian Kewenangan Klinis PK I

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Bedah Saraf Jenis Kewenangan


1 Auskultasi bunyi napas Mandiri
2 Bed making Mandiri
3 Bladder training Mandiri
4 Fisioterapy dada Mandiri
5 Fleet enema Delegasi
6 Ganti botol drain Kolaborasi
7 Guide imagery Mandiri
8 Irigasi kateter urine Kolaborasi
9 Komunikasi dalam asuhan keperawatan : komunikasi dalam Mandiri
melakukan proses keperawatan ( pengkajian, penentuan
diagnosis keperawatan, perencanaan, intervensi, implementasi,
evaluasi )
10 Komunikasi efektif : tulis, baca kembali, konfirmasi ( TBaK ) & Mandiri
situasi back ground, assessment, rekomendasi ( SBAR )
11 Komunikasi terapiutik Mandiri
12 Latihan batuk efektif Mandiri
13 Latihan distraksi sederhana : pengalihan perhatian Mandiri
14 Melakukan klisma Mandiri
15 Melakukan kompres hangat / dingin Mandiri
16 Melakukan personal hygiene : memandikan pasien Mandiri
17 Melakukan personal hygiene : mencuci rambut Mandiri
18 Melakukan personal hygiene : menggunting kuku Mandiri
19 Melakukan personal hygiene : menyikat gigi / membersihkan Mandiri
mulut
20 Melakukan personal hygiene : vulva hygiene Mandiri
21 Melakukan postural drainage Mandiri
22 Melakukan spooling post transfuse Mandiri
23 Melaporkan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel Mandiri
24 Melepas kateter urine tanpa penyulit Delegasi
25 Melepas infuse Delegasi
26 Melepas naso gastric tube ( NGT ) Delegasi
27 Memandikan pasien Mandiri
28 Memasang gelang identitas Mandiri
29 Memasang infuse pump / syringe pump Mandiri
30 Memasang saturasi oksigen Mandiri
31 Memfasilitasi pasien berpakaian Mandiri
32 Memberi makan melalui NGT Mandiri
33 Memberi minum melalui NGT Mandiri
34 Memberikan makan dan minum oral tanpa penyulit Mandiri
35 Memfasilitasi pasien berkemih di tempat tidur dengan Mandiri

129
menggunakan pispot
36 Memfasilitasi pasien eliminasi Mandiri
37 Memfasilitasi perawatan diri : mengganti pakaian Mandiri
38 Memobilisasi pasien tanpa penyulit Mandiri
29 Memonitor efek samping obat yang telah diberikan Mandiri
40 Memonitor saturasi oksigen Mandiri
41 Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksaan radiologi ( Kolaborasi
melepas semua periasan yang melekat terutama pada bagian
leher dan kepala )
42 Mempertahankan kepatenan selang infuse Mandiri
43 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik dari Mandiri
kamar mandi kmbali ke tempat tidur
44 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik ke kamar Mandiri
mandi
45 Mengajarkan etika batuk Mandiri
46 Mengajarkan range of motion aktif Mandiri
47 Mengajarkan range of motion pasif Mandiri
48 Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyamanan : masase Mandiri
49 Mengganti cairan infuse Kolaborasi
50 Mengganti posisi pasien tiap dua jam dengan posisi miring 30 Mandiri
derajat
51 Mengganti selang transfuse darah dengan selang infuse Kolaborasi
52 Menghitung balance cairan Mandiri
53 Menghitung tetesan cairan infuse Mandiri
54 Mengidentifikasi pasien sesuai dengan standar international Mandiri
patient safety goals ( IPSG )
55 Mengukur frekuensi nadi Mandiri
56 Mengukur frekuensi pernapasan Mandiri
57 Menjaga kepatenan selang transfuse darah Mandiri
58 Merapikan tempat tidur dengan pasien Mandiri
59 Merapikan tempat tidur kosong / tanpa pasien Mandiri
60 Merawat kepatenan selang transfusi darah Mandiri
61 Memonitoring efek samping pemberian produk darah Mandiri
62 Pemasangan alat oksigenasi binasal kanul Mandiri
63 Pemasangan alat oksigenasi simple mask Mandiri
64 Pemasangan infuse pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
65 Pemasangan kateter urine pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
66 Pemberian bantuan hidup daar ( BHD ) Mandiri
67 Pemberian edukasi tentang prinsip hand hygiene Mandiri
68 Pemberian makan per oral Mandiri
69 Pemberian oksigen nasal kanul Kolaborasi
70 Pemberian okseigen simple mask Kolaborasi
71 Pemindahan pasien dari brankar ke tempat tidur Mandiri
72 Pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Mandiri
73 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke brankar Mandiri

130
74 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kursi roda Mandiri
75 Penatalaksanaan pemberian nutrisi parenteral Kolaborasi
76 Penatalaksanaan pemberian obat bolus Kolaborasi
77 Penatalaksanaan pemberian obat drips Kolaborasi
78 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intradermal Kolaborasi
79 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intramuscular Kolaborasi
80 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intravena Kolaborasi
81 Penatalaksanaan obat injeksi subkutan Kolaborasi
82 Penatalaksanaan pemberian obat melalui inhalasi Kolaborasi
83 Penatalaksanaan pemberian obat melalui naso gastric tube ( Kolaborasi
NGT )
84 Penatalaksanaan pemberian oral Kolaborasi
85 Penatalaksanaan pemberian obat per vaginam Kolaborasi
86 Penatalaksanaan pemberian obat suppositoria Kolaborasi
87 Penatalaksanaan pemberian obat tetes hidung Kolaborasi
88 Penatalaksanaan pemberian obat tetes mata Kolaborasi
89 Penatalaksanaan pemberian obat tetes telinga Kolaborasi
90 Penatalaksanaan pemberian obat topical Kolaborasi
91 Pencegahan resiko jatuh dan cedera Mandiri
92 Pengambilan sampel sputum Kolaborasi
93 Pengambilan sampel urin Kolaborasi
94 Pengkajian data dasar tentang seksualitas Mandiri
95 Pengkajian kebutuhan edukasi pasien Mandiri
96 Pengkajian luka sederhana Mandiri
97 Pengkajian resiko jatuh Mandiri
98 Pengukuran berat badan Mandiri
99 Pengukuran frekuensi jantung Mandiri
100 Pengukuran frekuensi napas Mandiri
101 Pengukuran jumlah urin periodic Mandiri
102 Pengukuran lingkar lengan Mandiri
103 Pengukuran lingkar perut Mandiri
104 Pengukuran skala nyeri dengan menggunakan verbal descriptor Mandiri
scale ( VDS )
105 Pengukuran skala nyeri menggunakan visual analog scale ( VAS Mandiri
)
106 Pengukuran suhu axial Mandiri
107 Pengukuran suhu tubuh Mandiri
108 Pengukuran tekanan darah Mandiri
109 Pengukuran tinggi badan Mandiri
110 Pengukuran berat badan Mandiri
111 Pengukuran skala nyeri (P,Q,R,S,T) Mandiri
112 Perawatan area penusukan infuse Mandiri
113 Perawatan daerah akses vascular transfuse darah Mandiri
114 Perawatan luka akut Mandiri
115 Perawatan luka post operasi ringan Mandiri

131
116 Perawatan Naso Gastric Tube ( NGT ) Mandiri
117 Perawatan selang kateter urin Mandiri
118 Perekaman ekg Mandiri
119 Perineal hygiene Mandiri
120 Persiapan pasien pulang Mandiri
121 Persiapan pasien pre operasi : puasa Mandiri
122 Persiapan prosedur PAP SMEAR Mandiri
123 Persiapan prosedur USG abdomen Mandiri
124 Postural drainage Mandiri
125 Relaksasi napas dalam Mandiri
126 Vulva hyiene Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK II

No. Rincian Kewenangan Klinis Area Bedah Saraf Jenis


Kewenangan
1. Membuka jalan napas dengan teknik chin lift atau jaw trustt Mandiri
2. Memasukkan oropharyngeal airway Mandiri
3. memberikan bronkodilator Kolaborasi
4. Memasang jenis alat oksigenasi rebreather mask untuk pasien Mandiri
dengan masalah persarafan
5. Memasang jenis alat oksigenasi non rebreather mask untuk Mandiri
pasien dengan masalah persarapan
6. Melakukan ambulasi secret dengan postural drainase Mandiri
7. Melakukan perawatan trakheaostomy Mandiri
8. Melakukan perawatan ETT Mandiri
9. Memasukkan suppositoria rectal sesuai indikasi Kolaborasi
10. Monitor tanda dan gejala gangguan keseimbangan cairan Mandiri
11. Mnitor tanda dan gejala gangguan keseimbangan elektrolit Mandiri
12. Memasang infuse Mandiri
13. Melakukan koreksi ketidakseimbangan elektrolit Kolaborasi
14. Monitor MAP Mandiri
15 Melakukan pengkajian dan interprestasi tingkat kesadaran (GCS Mandiri
& Kualitatif)
16. Melakukan pengkajian dan interpretasi fungsi motoric Mandiri
17. Melakukan pengkajian dan interpretasi fungsi sensorik Mandiri
18. Melakukan pengajian dan interpretasi nervus kranialis Madiri
19. Melakukan pengkajian dan interpretasi reflex fisiologis dan Mandiri
patologis
20. Mengintresprestasi hasil monitor bedside : irama jantung, Mandiri

132
frekuensi jantung, frekuensi napas, temperatur, saturasi oksigen
21. Mengkaji dan mendokumentasikan tanda-tanda peningkatan Mandiri
tekanan intra kranial (TIK)
22. Monitor dan mendokumentasikan tanda adanya thrombosis Mandiri
vena dalam
23. Monitor penggunaan traksi servikal dan dokumentasikan Mandiri
24. Melakukan perawatan luka post craniotomy Mandiri
25. Melakukan perawatan luka post laminectomy Mandiri
26. Melakukan perawatan drain post op Mandiri
27. Melakukan perawatan VP shunt pada hidroshepalus Mandiri
28. Mengobservasi tanda-tanda pendarahan post pemberian obat Mandiri
anti koagulan
29. Melakukan injeksi subcutan/intramuskular Kolaborasi
30. Melaporan efek samping obat yang terjadi pada tim kesehatan Kolaborasi
lainnya
31. Memonitor bising usus Mandiri
32. Screening disfagia Mandiri
33. Melakukan bladder training Mandiri
34. Memberikan makan melalui NGT pada pasien yang terpasang Mandiri
trakheaostomi
35. Melakukan masase abdomen untuk pasien konstipasi Mandiri
36. Memberikan makan dan minum oral pada pasien parese/plegia Mandiri
pada sisi yang normal dengan posisi duduk
37. Melakukan perawatan selang NGT Mandiri
38. Melakukan perawatan perineal Mandiri
39. Menjelaskan prosedur stimulasi kognitif kepada keluarga Mandiri
40. Menjelaskan tentang prosedur tindakan Mandiri
41. Edukasi tentang kepatuhan pengobatan Mandiri
42. Memberikan komunikasi alternative pada pasien afasia Mandiri
43. Mendukung konsep diri dan harga diri yang positif Mandiri
44. Mengorientasikan pasien terhadap waktu, tempat dan orang Mandiri
45. Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan relaksasi : Mandiri
napas dalam
46. Mengubah posisi pasien dengn teknik log roll Mandiri
47. Memposisikan tinggi kepala tempat tidur 30 derajat (Head Up) Mandiri
48. Mobilisasi pasien dengan ventilator Mandiri
49. Mengkaji kekuatan otot Mandiri
50. Membantu ambulasi pasien : dari posisi tidur – duduk, duduk – Mandiri
berdiri, berpindah kekursi roda

133
51. Mengajarkan posisis yang aman dan nyaman saat melakukan Mandiri
hubungan seksual
52. Mempersiapkan tindakan digital subtraction angiographi Mandiri
(DSA)
53. Mengidentifikasi hasil pemeriksaan laboratorium yang Kolaborasi
abnormal dan berkonsultasi dengan dokter
54. Mengobservasi tanda & gejala alergi post pemeriksaan CT Scan Mandiri
dengan contras
55. Membatasi intake oral 4 sd 8 jam sebelum MRI & PET Mandiri
56. Memposisiskan pasien datar 6 sd 8 jam post lumba punksi Mandiri
57. Memasang korset tulang belakang Mandiri
58. Memasang stoking elastis Mandiri
59. Mencegah posisi yang menyebabkan peningkatan TIK (valsava Mandiri
manuver)
60. Menidurkan pasien pada matras yang keras pada pasien dengan Mandiri
masalah tulang belakang
61. Memberikan latihan peregangan Mandiri
62. Membantu pemenuhan kebutuhan bermain dan rekreasi Mandiri
63. Melakukan ambulasi dan mobilisasi pasien dengan penyulit Mandiri
64. Mengajarkan posisi yang aman saat melakukan hubungan Mandiri
seksual
65. Melakukan modifikasi perilaku ; kecakapan sosial Mandiri
66. Melakukan manajemen ekstravasasi (late period) Mandiri
67. Melakukan manajemen risiko perilaku kekerasan, mencederai Mandiri
diri secara verbal, orng lain dan lingkungan
68. Melakukan manajemen bunuh diri Mandiri
69. Melakukan manajemen perawatan pasca radioterapi Kolaborasi
70. Melakukan tindakan Nebulisasi Mandiri
71. Melatih batuk efektif Mandiri
72. Melakukan ambulasi sekretdengan fisioterapi dada ; vibrasi Mandiri
73. Melakukan pengisapan lender pada nasoparing dan orofaring Mandiri
74. Melakukan pengkajian lanjutan pasien dengan ganguan Mandiri
keseimbangan cairan
75. Melakukan pengkajian lanjutan pasien dengan gangguan Mandiri

134
keseimbangan elektrolit
76. Melakukan pemasangan infus Delegasi
77. Pengoperasian infuse pump Mandiri
78. Menghitung dan mengevaluasi balance cairan pasien Mandiri
79. Melakukan perawatan luka tekan Mandiri
80. Mendampingi pemberian obat melalui intrakeal Kolaborasi
81. Mengoperasikan syringe pump Mandiri
82. Mengoperasikan infus pump Mandiri
83. Manajemen pemberian obat golongan narkotika Kolaborasi
84. Melakukan penatalaksanaan pemberian transfuse darah Mandiri
85. Memasang kateter urin pada pasien dengan penyulit Delegasi/mandat
86. Melepas kateter urin pada pasien dengan penyulit Delegasi/mandat
87. Melakukan pemasangan nasogatrik tube (NGT) Delegasi/mandat
88. Mengidentifikasi kecemasan pasien dengan penyakit stadium Mandiri
lanjut
89. Mengidentifikasi efek psikologis dari kondisi yang mendasarijut Mandiri
90. Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan relaksasi : Mandiri
napas dalam
91. Mengajarkan pasien dan keluarga tentang cara meminum obat Mandiri
anti nyeri, termasuk morfin oral

Rincian Kewenangan Klinis PK III

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Bedah Saraf Jenis


Kewenangan
1 Melakukan pengisapan lender dengan terpasang respirator (ETT, Mandiri
Traheastomi)
2. Mengedukasi latihan menelan terstruktur Mandiri
3. Melaukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan cairan Mandiri
pasien Diabetes insipidus
4. Melakukan enatalaksanaan gangguan keseimbangan elektrolit Mandiri
hiponatremi
5. Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan elektrolit Kolaborasi

135
Hipernatremi
6. Melakukan penataksanaan pemberian obat-obat emergency Kolaborasi
7. Melakukan amalisis dan interprestasi AGD Mandiri
8. Menginterpretasi hasil MRI Kolaborasi
9. Menginterpretasi hasil CT Scan Kolaborasi
10. Melakukan kolaborasi interprofesional bersama dengan tim Kolaborasi
bedah saraf
11. Manajemen sepsis Kolaborasi
12. Memberikan edukasi pasien dan keluarga terkait proses penyakit Mandiri
dan hubungannya denngan rgimen pengobatan
13. Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik distraksi: Mandiri
terapi do’a
14. Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik distraksi: Mandiri
terapi music
15. Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik distraksi: Mandiri
guided imagery
16 Membantu pasien menerima kondisi kesehatannya Mandiri
17. Membantu keluarga menerima kondisi kesehatan pasien Mandiri
18. Melakukan latihan asertif Mandiri
19. Melakukan edukasi inspirasi harapan Mandiri
20. Memfasilitasi pemberian terapi humor Mandiri
21. Membantu peningkatan citra tubuh Mandiri
22. Membantu peningkatan efikasi diri Mandiri
23. Membantu peningkatan ideal diri Mandiri
24. Membantu peningkatan harga diri Mandiri
25. Membantu peningkatan koping individu Mandiri
26. Memberikan dukungan emosional Mandiri
27. Mempersiapkan pasien menghadapi kematian Mandiri
28. Memberikan dukungan emosional Mandiri
29. Mempersiapkan pasien menghadapi kematian Mandiri
30. Mempersiapkan keluarga meghadapi kematian Mandiri
31. Memberikan penguatan keluarga pasca kematian Mandiri
32. Mempersiapkan keluarga menghadapi kematian Mandiri
33. Memberikan penguatan keluarga pasca kematian Mandiri
34. Melakukan terapi reminescene Mandiri
35. Membuat Dischanged planning Mandiri

136
Rincian Kewenangan Klinis PK IV

Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Bedah Saraf
Kewenangan
Melakukan review d ata pengkajian lanjutan yang ada dan melengkapi
1 data yang diperlukan terhadap pasien dengan dengan kondisi khusus Mandiri
dan kompleks
melakukan review analisis data lanjutan yang ada dan melengkapi
2 analisis data yang diperlukan terhadap pasien dengan kondisi khusus Mandiri
dan kompleks
Melakukan review perumusan diagnosis keprawatan yang ada dan
3 melengkapi diagnosis keperawatan yang diperlukan terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review rencana asuhan keperawatan yang ada dan
4 melengkapi rencana asuhan keprawatan yang diperlukan terhadap Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review dalam menentukan intervensi mandiri/kolaboratif
5 yang ada dan melengkapi review yang diperlukann terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
6 Melakukan penelitian tingkat lanjut diarea keperawatan bedah sarfa Mandiri
Melakukan implementasi evidence absed nursing (EBN) diarea
7 Mandiri
keperawatan bedah saraf

Rincian Kewenangan Klinis PK V

Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Bedah Saraf
Kewenangan
Merumuskan strategi penanganan akar masalah dan resiko klinis
1 Mandiri
kegawatdaruratan secara lintas disiplin
Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien dengan
2 Mandiri
kondisi khusu dan kompleks
Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien
3 Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis keperawatan terhadap
4 Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap
5 Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intevensi mandiri dan
6 Mandiri
kolaboratif terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi nenelitian tingkat lanjut di area keperawatan
7 Mandiri
bedah saraf
Menerima konsultasi implementasi evidence based nursing
8 Mandiri
(EBN) diarea keperawatan bedah saraf

137
G. Area Keperawatan HIV/AIDS (HIV/AIDS Care Nursing)
1. Deskripsi Area Keperawatan HIV/AIDS
Data Kementrian Kesehatan yang berasal dari 32 propinsi dan 214 kabupaten/kota
hingga akhir desember 2010, menunjukkan jumlah kumulatif kasus AIDS yang dilaporkan
adalah 19.973 kasus. Sementara itu hasil hasil pemodelan epidemic HIV/AIDS
berdasarkan estimasi tahun 2006 di Indonesia memproyeksi jumlah ODHA usia 15 – 49
tahun terus meningkat dari 277.100 pada tahun 2008 menjadi 501.400 pada tahun 2014.
Guna memperluas jangkauan layanan HIV yang meliputi perawatan, dukungan dan
pengobatan pada waktu yang tepat dan juga meningkatkan kesempatan ODHA (orang
dengan HIV/AIDS) untuk menjangkau informasi serta sarana mencegah penularan HIV
lebih lanjut, maka perlu meningkatkan lebih banyak orang mengetahui status HIVnya.
Jangkauan yang luas terhadap layanan konseling dan test HIV sangat diperlukan dalam
upaya untuk meningkatkan akses perawatan, dukungan dan pengobatan ARV setelah
pasien dinyatakan reaktif akan menurunkan angka kesakitan akibat infeksi opportunistic,
menurunkan kemungkinan penularan dan meningkatkan motivasi hidup dari pasien. Secara
tidak langsung Indonesia akan berperan dalam pencapaian target universal access terhadap
layanan pencegahan, pengobatan, perawatan dan dukungan seperti yang dicanangkan oleh
UN GENERAL Assembly pada tahun 2006.
Konseling dan test HIV sukarela (KTS) atas inisiasi klien masih terus didorong dan
ditingkatkan penerapnya, disamping pendekatan lain yang lebih inovatif seperti konseling
dan test HIV yang diinisiasi petugas kesehatan karena berbagai macam keluhan
kesehatannya, yang disebut dengan TIPK. Penggunaan obat antiretroviral (ARV)
kombinasi pada tahun 1996 mendorong revolusi dalam pengobatan orang dengan
HIV/AIDS (ODHA) seluruh dunia. Meskipun belum mampu menyembuhkan HIV secara
menyeluruh dan menambah tantangan dalam hal efek samping serta resistensi kronis
terhadap obat, namun secara dramatis terapi ARV menurunkan angka kematian dan
kesakitan, meningkatkan kualitas hidup ODHA dan meningkatkan harapan masyarakat,
sehingga pada saat ini HIV dan AIDS dapat diterima sebagai penyakit yang dapat
dikendalikan dan tidak lagi dianggap sebagai penyakit yang manakutkan.
Di Indonesia, sejak tahun 1999 telah terjadi peningkatan jumlah ODHA pada
kelompok berperilaku resiko tinggi tertular HIV yaitu para pekerja sex (PS) dan pengguna

138
NAPZA suntikan (penasun), kemudian diikuti dengan peningkatan pada kelompok lelaki
yang berhubungan sex dengan lelaki (LSL) dan perempuan beresiko rendah. Saat ini
dengan prevalensi rerata sebesar 0,4% sebagian besar wilayah di Indonesia termasuk dalam
kategori daerah dengan tingkat epidemic HIV terkonsentrat. Sementara itu tanah papua
sudah memasuki tingkat epidemic meluas dengan prevalensi HIV sebesar 2,3%.
Hasil estimasi tahun 2012, di Indonesia terdapat 591.823 orang dengan HIV positif
dan tersebar diseluruh propinsi dari laporan bulanan perawatan dan pengobatan HIV dan
AIDS sampai dengan November 2014 tercatat jumlah ODHA yang mendapatkan terapi
ARV sebanyak 49.217 dari 34 propinsi dan 300 kabupaten/kota. Program penanggulangan
AIDS di Indonesia menuju pada 3 zero, maka dikembangkan Layanan Komprehensif
Berkesinambungan (LKB) dengan melibatkan peran aktif komunitas dengan pendekatan
strategi pemberian ARV/Strategic Use of Antiretroviral (SUFA) sebagai pencegahan dan
pengobatan infeksi HIV.
2. Kriteria Khusus
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bias dikatakan
kompeten melaksanankan tindakan/asuhan keperawatan pada area keperawatan paru sesuai
dengan level jenjang karirnya.
a. Mengikuti pelatihan BLS (Basic Life Support)/BTCLS (Basic Trauma Cardio Life
Support)
b. Mengikuti pelatihan EKG dasar dan EKG lanjutan
c. Mengikuti pelatihan konselor TIPK
d. Mengikuti pelatihan kolaborasi TB-HIV
e. Mengikuti pelatihan VCT (Volunter Counseling Testing)
f. Mengikuti pelatihan perawatan, dukungan dan pengobatan HIV
g. Mengikuti pelatihan pencatatan dan pelaporan HIV
h. Mengikuti pelatihan Basic Management Airway
i. Mengikuti pelatihan PTRM
j. Mengikuti pelatihan perawatan luka dasar
k. Mengikuti pelatihan Advance Wound Management
l. Mengikuti pelatihan pemberian obat kemoterapi
m. Mengikuti pelatihan PPI (Pengendalian dan Pencegahan Innfeksi) dan Patient Safety

139
n. Mengikuti pelatihan manajemen cairan
3. Daftar Kompetensi
Perawat Klinik I
Kompetensi Perawat Klinik I
1) Penerapan prinsip etik dan legal
2) Komunikasi interpersonal
3) Patient Safety
4) Prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
5) Pencegahan cedera
6) Pemenuhan kebutuhan oksigen
7) Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
8) Pengukuran Tanda Tanda Vital
9) Analisis, interpretasi, dan dokumentasi data secara akurat
10) Perawat luka
11) Pemberian obat dengan aman dan benar
12) Pengelolaan pemberian darah
13) Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan elmininasi
14) Pemenuhan kebutuhan belajar
15) Pemenuhan psikososial dan spiritual
16) Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
17) Pemenuhan kebutuhan aktivasi dan mobilisasi
18) Pemenuhan kebutuhan seksualitas
19) Pemeriksaan penunjang
20) Pemenuhan kebutuhan kenyamanan
Perawat Klinik II
Kompetensi Perawat Klinik II
1) Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
a) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
Kompetensi PK II
b) Melakukan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan
memperhatikan budaya

140
(1)Kompetensi PK I
(2)Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak manusia sebagaimana
yang diuraikan dalam kode etik keperawatan Indonesia (perawat mampu
melindungi klien / pasien dari tindakan yang dapat merugikan baik fisik
maupun material)
c) Melaksanakan praktik secara legal
(1)Kompetensi PK I
(2)Menunjukkan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait
praktik keperawatan/dan kode etik keperawatan
2) Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
a) Memahami konsep dasar rute transmisi
b) Melakukan pengkajian data keperawatan penyakit paru tanpa komplikasi
c) Menganalisa data dan menetapkan diagnose keperawatan, menyusun rencana
asuhan keperawatan yang menggambarkan intervensi pada klien penyakit paru
tanpa komplikasi
d) Melakukan tindakan keperawatan dasar pada 12 sistem tubuh termasuk system
respirasi.
Dengan kegiatan sebagai berikut :
(1)Membantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya.
(2)Melakukan observasi.
(3)Melakukan pendidikan kesehatan.
(4)Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik
(5)Melakukan tindakan kolaborasi.
(6)Melakukan dokumentasi keperawatan.
e) Menggunakan komunikasi terapeutik
f) Membimbing PK I
3) Pengembangan professional
a) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
(1)Kompetensi PK II
(2)Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional
(3)Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan profesional

141
b) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
(1)Kompetensi PK II
(2)Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I
Perawat Klinik III
Kompetensi Perawat Klinik III
1) Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
a) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
Kompetensi PK III.
b) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya
(1) Kompetensi PK II
(2) Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara efektif
(perawat bertanggung jawab secara moral untuk mengambil keputusan yang
baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain ).
(3) Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi perang,
tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana alam. Perawat bertanggung
jawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik dan menolak
keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga kesehatan lain dalam
situasi gawat darurat ).
c) Melaksanakan praktik secara legal Kompetensi PK III
2) Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
a) Melakukan pengkajian keperawatan kepada klien medical bedah dengan
resiko/komplikasi pada 12 sistem tubuh secara mandiri.
b) Menganalisa data, menetapkan diagnose keperawatan.
c) Menyusun rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan intervensi pada
klien Penyakit Infeksi dengan resiko/komplikasi pada 12 sistem tubuh.
d) Melakukan tindakan keperawatan pada klien penyakit paru dengan komplikasi
pada 12 sistem tubuh dengan kegiatan sebagai berikut :
(a) Melakukan observasi.
(b) Melakukan pendidikan kesehatan.

142
(c) Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostic.
(d) Melakukan tindakan kolaborasi.
(e) Melakukan rujukan keperawatan.
(f) Memberikan konseling.
(g) Melakukan dokumentasi keperawatan.
e) Menggunakan komunikasi terapeutik.
f) Membimbing PK II dan peserta didik.
g) Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut.
3) Pengembangan Profesional
a) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
(1) Kompetensi PK III
(2) Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan
(3) Berpartisipasi dalam meningkatkan mutu prosedur penjamin mutu
b) Mengikuti pendidikan berkelajutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
(1) Kompetensi PK III
(2) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK II
(3) Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup dan
mempertahankan kompetensi
(4) Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan professional
peserta didik
(5) Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif
Perawat Klinik IV
Kompetensi Perawat Klinik IV
1) Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
a) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
Kompetensi PK IV.
b) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia
dan memperhatikan budaya
c) Melaksanakan praktik secara legal Kompetensi PK IV
2) Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan

143
a) Memahami konsep biomedik penyakit paru
b) Dapat melakukan asuhan keperawatan penyakit paru secara mandiri
c) Bertindak sebagai pembimbing pada jenjang PK III sesuai dengan kekhususannya
d) Bertindak sebagai pendidik bagi pasien, keluarga, sesama teman dan peserta didik
e) Melakukan kolaborasi dengan profesi lain
f) Menggunakan komunikasi terapeutik
g) Mampu sebagai konselor dalam bidang penyakit infeksi
h) Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan mengidentifikasi hal-hal yang perlu
diteliti lebih lanjut
3) Pengembangan Profesional
a) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
Kompetensi PK IV
b) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
(1)Kompetensi PK IV
(2)Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK III
Perawat Klinik V
Kompetensi Perawat Klinik V
1) Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
a) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
Kompetensi PK V.
b) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia
dan memperhatikan budaya Kompetensi PK V
c) Melaksanakan praktik secara legal
2) Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
a) Memberikan asuhan keperawatan penyakit paru
b) Melakukan tindakan keperawatan khusus dengan keputusan secara mandiri
c) Melakukan bimbingan bagi PK IV
d) Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
e) Melakukan kolaborasi dengan profesi lain
f) Melakukan konseling
g) Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga

144
h) Menggunakan komunikasi terapeutik
i) Membimbing peserta didik keperawatan
j) Berperan sebagai konsultan dalam lingkup bidangnya
k) Berperan sebagai peneliti
3) Pengembangan Profesional
a) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
Kompetensi PK IV
b) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
(1) Kompetensi PK V
(2) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK IV

145
4.Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan HIV/AIDS
Rincian Kewenangan Klinis PK I
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Jenis Kewenangan
HIV/AIDS
1 Auskultasi bunyi napas Mandiri
2 Bed making Mandiri
3 Bladder training Mandiri
4 Fisioterapy dada Mandiri
5 Fleet enema Delegasi
6 Ganti botol drain Kolaborasi
7 Guide imagery Mandiri
8 Irigasi kateter urine Kolaborasi
9 Komunikasi dalam asuhan keperawatan : komunikasi dalam Mandiri
melakukan proses keperawatan ( pengkajian, penentuan
diagnosis keperawatan, perencanaan, intervensi, implementasi,
evaluasi )
10 Komunikasi efektif : tulis, baca kembali, konfirmasi ( TBaK ) & Mandiri
situasi back ground, assessment, rekomendasi ( SBAR )
11 Komunikasi terapiutik Mandiri
12 Latihan batuk efektif Mandiri
13 Latihan distraksi sederhana : pengalihan perhatian Mandiri
14 Melakukan klisma Mandiri
15 Melakukan kompres hangat / dingin Mandiri
16 Melakukan personal hygiene : memandikan pasien Mandiri
17 Melakukan personal hygiene : mencuci rambut Mandiri
18 Melakukan personal hygiene : menggunting kuku Mandiri
19 Melakukan personal hygiene : menyikat gigi / membersihkan Mandiri
mulut
20 Melakukan personal hygiene : vulva hygiene Mandiri
21 Melakukan postural drainage Mandiri
22 Melakukan spooling post transfuse Mandiri
23 Melaporkan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel Mandiri
24 Melepas kateter urine tanpa penyulit Delegasi
25 Melepas infuse Delegasi
26 Melepas naso gastric tube ( NGT ) Delegasi
27 Memandikan pasien Mandiri
28 Memasang gelang identitas Mandiri
29 Memasang infuse pump / syringe pump Mandiri
30 Memasang saturasi oksigen Mandiri
31 Memfasilitasi pasien berpakaian Mandiri
32 Memberi makan melalui NGT Mandiri
33 Memberi minum melalui NGT Mandiri
34 Memberikan makan dan minum oral tanpa penyulit Mandiri
35 Memfasilitasi pasien berkemih di tempat tidur dengan Mandiri

146
menggunakan pispot
36 Memfasilitasi pasien eliminasi Mandiri
37 Memfasilitasi perawatan diri : mengganti pakaian Mandiri
38 Memobilisasi pasien tanpa penyulit Mandiri
29 Memonitor efek samping obat yang telah diberikan Mandiri
40 Memonitor saturasi oksigen Mandiri
41 Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksaan radiologi ( Kolaborasi
melepas semua periasan yang melekat terutama pada bagian
leher dan kepala )
42 Mempertahankan kepatenan selang infuse Mandiri
43 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik dari Mandiri
kamar mandi kmbali ke tempat tidur
44 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik ke kamar Mandiri
mandi
45 Mengajarkan etika batuk Mandiri
46 Mengajarkan range of motion aktif Mandiri
47 Mengajarkan range of motion pasif Mandiri
48 Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyamanan : masase Mandiri
49 Mengganti cairan infuse Kolaborasi
50 Mengganti posisi pasien tiap dua jam dengan posisi miring 30 Mandiri
derajat
51 Mengganti selang transfuse darah dengan selang infuse Kolaborasi
52 Menghitung balance cairan Mandiri
53 Menghitung tetesan cairan infuse Mandiri
54 Mengidentifikasi pasien sesuai dengan standar international Mandiri
patient safety goals ( IPSG )
55 Mengukur frekuensi nadi Mandiri
56 Mengukur frekuensi pernapasan Mandiri
57 Menjaga kepatenan selang transfuse darah Mandiri
58 Merapikan tempat tidur dengan pasien Mandiri
59 Merapikan tempat tidur kosong / tanpa pasien Mandiri
60 Merawat kepatenan selang transfusi darah Mandiri
61 Memonitoring efek samping pemberian produk darah Mandiri
62 Pemasangan alat oksigenasi binasal kanul Mandiri
63 Pemasangan alat oksigenasi simple mask Mandiri
64 Pemasangan infuse pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
65 Pemasangan kateter urine pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
66 Pemberian bantuan hidup daar ( BHD ) Mandiri
67 Pemberian edukasi tentang prinsip hand hygiene Mandiri
68 Pemberian makan per oral Mandiri
69 Pemberian oksigen nasal kanul Kolaborasi
70 Pemberian okseigen simple mask Kolaborasi
71 Pemindahan pasien dari brankar ke tempat tidur Mandiri
72 Pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Mandiri
73 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke brankar Mandiri

147
74 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kursi roda Mandiri
75 Penatalaksanaan pemberian nutrisi parenteral Kolaborasi
76 Penatalaksanaan pemberian obat bolus Kolaborasi
77 Penatalaksanaan pemberian obat drips Kolaborasi
78 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intradermal Kolaborasi
79 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intramuscular Kolaborasi
80 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intravena Kolaborasi
81 Penatalaksanaan obat injeksi subkutan Kolaborasi
82 Penatalaksanaan pemberian obat melalui inhalasi Kolaborasi
83 Penatalaksanaan pemberian obat melalui naso gastric tube ( Kolaborasi
NGT )
84 Penatalaksanaan pemberian oral Kolaborasi
85 Penatalaksanaan pemberian obat per vaginam Kolaborasi
86 Penatalaksanaan pemberian obat suppositoria Kolaborasi
87 Penatalaksanaan pemberian obat tetes hidung Kolaborasi
88 Penatalaksanaan pemberian obat tetes mata Kolaborasi
89 Penatalaksanaan pemberian obat tetes telinga Kolaborasi
90 Penatalaksanaan pemberian obat topical Kolaborasi
91 Pencegahan resiko jatuh dan cedera Mandiri
92 Pengambilan sampel sputum Kolaborasi
93 Pengambilan sampel urin Kolaborasi
94 Pengkajian data dasar tentang seksualitas Mandiri
95 Pengkajian kebutuhan edukasi pasien Mandiri
96 Pengkajian luka sederhana Mandiri
97 Pengkajian resiko jatuh Mandiri
98 Pengukuran berat badan Mandiri
99 Pengukuran frekuensi jantung Mandiri
100 Pengukuran frekuensi napas Mandiri
101 Pengukuran jumlah urin periodic Mandiri
102 Pengukuran lingkar lengan Mandiri
103 Pengukuran lingkar perut Mandiri
104 Pengukuran skala nyeri dengan menggunakan verbal descriptor Mandiri
scale ( VDS )
105 Pengukuran skala nyeri menggunakan visual analog scale ( VAS Mandiri
)
106 Pengukuran suhu axial Mandiri
107 Pengukuran suhu tubuh Mandiri
108 Pengukuran tekanan darah Mandiri
109 Pengukuran tinggi badan Mandiri
110 Pengukuran berat badan Mandiri
111 Pengukuran skala nyeri (P,Q,R,S,T) Mandiri
112 Perawatan area penusukan infuse Mandiri
113 Perawatan daerah akses vascular transfuse darah Mandiri
114 Perawatan luka akut Mandiri
115 Perawatan luka post operasi ringan Mandiri

148
116 Perawatan Naso Gastric Tube ( NGT ) Mandiri
117 Perawatan selang kateter urin Mandiri
118 Perekaman ekg Mandiri
119 Perineal hygiene Mandiri
120 Persiapan pasien pulang Mandiri
121 Persiapan pasien pre operasi : puasa Mandiri
122 Persiapan prosedur PAP SMEAR Mandiri
123 Persiapan prosedur USG abdomen Mandiri
124 Postural drainage Mandiri
125 Relaksasi napas dalam Mandiri
126 Vulva hyiene Mandiri

Daftar Rincian Kewenangan Klinis PK II

Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan HIV/AIDS
Kewenangan

1 Melakukan PITC (Provider Initiaty Testing and Counseling) Mandiri

2 Menyiapkan pasien untuk punksi pleura Mandiri

3 Menyiapkan pasien untuk pemasangan WSD (Water Seal Drainage) Mandiri

4 Melakukan perawatan WSD (Water Seal Drainage) Mandiri

5 Mengidentifikasi kebutuhan isolasi airbone Kolaborasi

6 Menganalisa kebutuhan oksigen Kolaboratif

7 Melakukan Suction via trakea Mandat

8 Melakukan bantuan pernafasan dengan Bag Falve Mask Delegasi

9 Melakukan Chest fisiotherapi Kolaboratif

10 Melakukan pemeriksaan spirometri Melakukan Suction via mulut Mandiri

11 Menghitung balance cairan Mandiri

12 Menganalisis kebutuhan cairan Kolaboratif

13 Manajemen cairan dan elektrolit Kolaboratif

14 Menganalisa saturasi oksigen Kolaboratif

149
15 Melakukan pencatatan dan pelaporan HIV/AIDS Mandiri

16 Melakukan aff hecting Delegasi

17 Memasang Naso Gastric Tube (NGT) Mandat

18 Melakukan persiapan pemasangan WSD (Water Seal Drainage) Kolaboratif

19 Melakukan persiapan bronchoscopy Kolaboratif

20 Memfasilitasi pemeriksaan analisa gas darah (AGD) Kolaboratif

Rincian Kewenangan Klinis PK III

Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan HIV/AIDS
Kewenangan
1 Manajemen pasien syok Mandat
2 Melakukan VCT ( Volunter Counseling Testing ) Mandiri
3 Asistensi untuk tindakan pemasangan WSD (Water Seal Drainage) Mandat
4 Penatalaksanaan pemberian obat hight allert Kolaboratif
5 Penatalaksanaan pemberian obat sitotastika Kolaboratif
6 Asistensi tindakan bronkhoskopi Mandat
7 Melakukan Perawatan luka dengan komplikasi Kolaboratif

Rincian Kewenangan Klinis PK IV


No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan HIV/AIDS Jenis Kewenangan
1. Menerima konsultasi pengkajian lanjutan pada kondisi khusu dan kompleks Mandiri
2. Melakukan pengkajian keperawatan pada klien medical bedah dengan resiko Mandiri
komplikasi secara mandiri
3. Menerima konsultasi analisis data lanjutan pada kondisi khusus dan Mandiri
kompleks
4.. Menerima konsultasi perumusan masalah/diagnosa keperawatan pasien pada Mandiri
kondisi khusus / kompleks
5. Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan Mandiri
kondisi khusus dan kompleks
6. Menerima konsultasi dalam menentukan intervensi mandiri dan kolaboratif Mandiri
khusus dan kompleks
7. Melakukan intervensi keperawatan mandiri PK I, PK II, dan PK III Mandiri
8. Melakukan intervensi keperawatan penyakit dalam atau sub spesialisasi Mandiri
secara mandiri

150
9 Melakukan konseling pasien dengan kondisi khusus/kompleks Mandiri
10. Melakukan tindakan perawatan paliatif Mandiri
11. Melakukan tindakan keperawatan komplementer Mandiri
12. Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara I, PK II, dan PK III Kolaborasi
kolaborasi PK
13. Menerima konsultasi evaluasi asuhan keperawatan khusus dan kompleks Mandiri
14. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan khusus dan kompleks Mandiri
15. Prinsip Etik sesuai PK I, PK II, dan PK III Mandiri
16. Komunikasi Terapeutik sesuai PK I, PK II, dan PK III Mandiri
17. Patient Safety sesuai PK I, PK II dan PK III Mandiri
18. Patient Safety Root Cause Analysis ( RCA ) Mandiri
19. Patient Safety Failure Mode and Effect Analysis ( FMEA ) Mandiri
20. PPI sesuai PK I, PK II dan PK III Mandiri
21. Bertindak sebagai pendidik bagi pasien, keluarga, sesama sejawat dan Mandiri
peserta didik
22. Menjadi narasumber / pembimbing perawat PK I, PK II, dan PK III Mandiri
23. Menjadi Assesor perawat Kolaborasi
24. Melakukan riset keperawatan lanjutan Mandiri
25. Melakukan publikasi ilmiah Kolaborasi

Rincian Kewenangan Klinis PK V


Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan HIV/AIDS
Kewenangan
Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien dengan
1 Mandiri
kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien dengan
2 Mandiri
kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis keperawatan terhadap
3 Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap pasien
4 Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intevensi mandiri dan
5 Mandiri
kolaboratif terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi nenelitian tingkat lanjut di area keperawatan
6 Mandiri
HIV/AIDS
Menerima konsultasi implementasi evidence based nursing (EBN)
7 Mandiri
diarea keperawatan HIV/AIDS

151
H. Area Keperawatan Kardiovaskuler
1. Deskripsi Buku Putih Area Keperawatan Kardiovaskular
Tenaga keperawatan sebagai pemberi asuhan keperawatan harus memiliki
kompetensi, etis dan peka budaya dalam rangka menjamin kualitas asuhan keperawatan.
Buku putih merupakan perangkat tahapan kredensial dalam memberikan rekomendasi
kewenangan klinis bagi setiap tenaga keperawatan. Dokumen persyaratan/kriteria terkait
kompetensi sesuai dengan standar kompetensi dalam buku putih.
Area keperawatan kardiovaskular merupakan area keperawatan dalam melakukan
proses asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan pada sistem jantung
dan pembuluh darah. Asuhan keperawatan diberikan kepada pasien baik pada fase akut,
kritis, perawatan, hingga fase rehabilitasi. Ruang perawtan yang membutuhkan
kewenangan klinik area keperawatan kardiovaskular yakni Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Kardiovaskular, Cardivaskular Care Unit (CVCU), Intensive Care Unit (ICU)
Kardiovaskular , High Care Unit (HCU) Kardiovaskular , Ruang Kateterisasi Jantung,
Kamar Operasi Kardiovaskular , Poli Kardiovaskular , Ruang Diagnostik Kardiovaskular ,
Ruang Intermediate Medikal/Bedah Kardiovaskular , Ruang Perawatan Medikal/Bedah
Kardiovaskular , dan Ruang Rehabilitasi Kardiovaskular.
Pemberian asuhan keperawatan pada area keperawatan kardiovaskular
membutuhkan kompetensi umum dan khusus tenaga keperawatan yang telah mengikuti
pendidikan formal dan non formal keperawatan kardiovaskular . Kewenangan klinis area
keperawatan kardiovaskular diberikan berdasarkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang tinggi terkait ilmu dan teknologi serta penemuan terbaru dalam bidang keperawatan
kardiovaskular . Kewenagnan klinik area keperawatan kardiovaskular diatur dan disusun
berdasarkan daftar, level PK, jenis, dan syarat kompetensi. Dokumen persyaratan/kriteria
terkait kompetensi perawat kardiovaskular dipakai sebagai acuan Mitra Bestari untuk
menilai kesesuaian kewenangan klinis yang diajukan oleh seorang perawat pada level
kompetensi tertentu disteiap unit keperawatan kardiovaskular.
2. Kualifikasi Khusus
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bisa dikatakan
kompeten melaksanakan tindakan/asuhan keperawatan pada area keperawatan
kardiovaskular sesuai dengan level jenjang karirnya adalah sebagai berikut:

152
1. Telah mengikuti pelatihan kardiologi dasar yang dibuktikan dengan sertifikat (3
tahun terakhir)
2. Telah mengikuti pelatihan kardiologi lanjut yang dibuktikan dengan sertifikat (3
tahun terakhir)
3. Telah mengikuti Pelatihan Basic Cardiovascular Life Support (BCLS) yang
dibuktikan dengan sertifikat (3 tahun terakhir)
4. Telah mengikuti Pelatihan Advance Cardiovascular Life Support (ACLS) yang
dibuktikan dengan sertifikat (3 tahun terakhir)
5. Telah mengikuti Pelatihan Elektrokardiogram (EKG) Dasar yang dibuktikan dengan
sertifikat (3 tahun terakhir)
6. Telah mengikuti Pelatihan Elektrokardiogram (EKG) lanjut yang dibuktikan dengan
sertifikat (3 tahun terakhir)
7. Telah mengikuti Pelatihan plebotomi yang dibuktikan dengan sertifikat (3 tahun
terakhir)
8. Telah mengikuti Pelatihan Patien Safety yang dibuktikan dengan sertifikat (3 tahun
terakhir).
3. Dasar Kompetensi
Perawat Klinik I (PK I)
Daftar kompetensi area keperawatan kardiovaskuler Perawat Klinik I sebagai berikut:
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
1 Penerapan Prinsip Etik dan Legal Melakukan Asesmen pasien
dengan seyum, sapa, salam,
sopan, santun ( 5S )
Menorientasikan pasien dan
keluarga tentang ruang rawat
inap yang ditempati
Meminta persetujuan setiap
tindakan yang akan dilakukan
Menghargai keputusan pasien
dan keluarga dalam proses
perawatan
Memberikan informasi yang
akurat tentang proses
perawatan
Menjaga privasi pasen
Melakukan pelayanan dengan
prinsip caring

153
2 Komunikasi Interpersonal Memperkenalkan diri
Menjadi pendengar yang baik
Membina hubungan saling
percaya
Menerapkan prinsip
komunikasi terapiutik
Menunjukkan empati
Menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti pasien
-
3 Patient Safety Menerapkan prinsip 6 goals
patient safety
Melaporkan insiden
KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel
Menggunakan spillkit sesuai
standar
4 Prinsip Pengendalian Dan Pencegahan Infeksi Mengajarkan prinsip hand
hygiene
Menggunakan APD sesuai
indikasi
Mengajarkan etika batuk
Membuang sampah sesuai
SOP
Memahami teknik isolasi
Memahami teknik septic dan
aseptic
Meletakkan linen kotor pada
tempatnya

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


5 Pencegahan Cedera Memasang pengaman tempat
tidur
Memasang gelang identitas
Melakukan pengkajian resiko
jatuh
Memasang label resiko jatuh
pada skala sedang / tinggi
Melakukan pencegahan jatuh
dan cedera
6 Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Memasang alat oksigenasi
binasal kanule
Memasang alat oksigenasi
simple mask
Melakukan fisioterapy dada

154
Melakukan postural drainage
Melakukan Bantuan Hidup
Dasar ( BHD )
Memasang saturasi oksigen
Memonitor saturasi oksigen
7 Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit Mengganti cairan infuse
Melepas infuse
Memberi minum melalui
sonde
Melepas NGT
Menghitung tetesan infuse
Melakukan perawatan infuse
Melakukan bladder training
8 Pengukuran Tanda – Tanda Vital Mengukur tekanan darah
Mengukur frekuensi jantung
Mengukur frekuensi napas
Melakukan auskultasi bunyi
napas
Mengukur temperature
Mengkaji tingkat nyeri (
S,Q,R,S,T)
Mengoperasikan monitor
bedside
9 Analisis, Interpretasi, Dan Dokumentasi Data Secara Melakukan perekaman EKG
Akurat dengan benar
Mendokumentasikan segala
tindakan yang telah dilakukan
10 Perawatan Luka Melakukan pengkajian luka
11 Pemberian Obat Dengan Aman dan Benar Memberikan obat melalui oral
Memberikan obat melalui
intravena
Memberikan obat melalui
injeksi sub kutan
Memberikan obat melalui
intrakutan
Memberikan obat melalui
intra muskuler
Memberikan obat melalui
kulit topical / transdermal
Memberikan obat mealui
supositoria
Memberikan obat melalui
inhalasi
Mengikuti prinsip 6 benar
dalam pemberian obat

155
Memonitor efek samping obat
yang telah diberikan
12 Pengelolaan pemberian darah Merawat kepatenan selang
transfusi darah
13 Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan eliminasi Melakukan pengkajian status
nutrisi
Membantu pasien eliminasi (
BAB dan BAK )
Melakukan fleet enema
Memberikan makan dan
minum oral tanpa penyulit
Memberi makan melalui
sonde
Melakukan perawatan Naso
Gastric Tube ( NGT )
Melepas Naso Gastric Tube (
NGT )
Membantu pasien berkemih di
tempat tidur dengan
menggunakan pispot
Memasang kateter urine pada
pasien tanpa penyulit
Melepas kateter urine tanpa
penyulit
14 Pemenuhan kebutuhan belajar Melakukan pengkajian
kebutuhan edukasi pasien
Mempersiapkan pasien pulang
15 Pemenuhan kebutuhan social dan spiritual Memfasilitasi pemenuhan
kebutuhan psikologis, social,
spiritual
16 Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur Mengatur posisi tidur klien
Mempersiapkan tempat tidur
pasien baru
Memfasilitasi lingkungan
yang mendukung kebutuhan
istirahat

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


17 Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan mobilisasi Memobilisasi pasien tanpa
penyulit
Mengajarkan range of motion
aktif
Melakukan range of motion
pasif
Melakukan mbulasi pasien pre

156
dan post tindakan pemeriksaan
penunjang
Melakukan ambulasi pasien
pre dan post operasi
Mengganti posisi pasien setiap
2 jam dengan posisi mirig 30
derajat
18 Pemenuhan kebutuhan seksualitas Melakukan pengkajian data
dasar tentang seksualitas
19 Pemeriksaan penunjang Mempersiapkan pasien untuk
beberapa pemeriksaan
radiologi ( melepaskan semua
perhiasan yang melekat
terutama pada bagian leher
dan kepala )
Membantu pasien
mengosongkan kandung
kemih sebelum lumbal punksi
20 Pemenuhan kebutuhan kenyamanan Membantu menggunakan atau
mengganti pakaian pasien
Melakukan personal hygiene :
memanikan pasien
Melakukan oral hygiene
Melakukan pineal hygiene
Melakukan vulva hygiene
Memfasilitasi kenyamanan
fisik
Melakukan kompres hangat /
dingin
Melakukan bed making
Mencipakan lingkungan yang
bersih, rapih, dan nyaman
untuk pasien
Melakukan personal hygiene :
vulva hygiene
Melakukan personal hygiene :
menyikat gigi / membersihkan
mulut
Melakukan personal hygiene :
mencuci rambut
Melakukan personal hygiene :
menggunting kuku
Memfasilitasi perawatan diri :
mengganti pakaian
Mengajarkan teknik relaksasi
untuk kenyamanan : napas

157
dalam
Mengajarkan teknik relaksasi
untuk kenyamanan : masase

Perawat Klinik II (PK II)


Kompetensi:
1) Memberikan asuhan keperawatan generalis sesuai standar keperawatan, termasuk
kompetensi inti keperawatan.
2) Memberikan asuhan keperawatan kardiovaskuler tanpa komplikasi sesuai dengan
standar asuhan.
3) Melakukan tindakan tekhnik keperawatan/prosedur
4) Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien tanpa komplikasi/stabil.
5) Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
6) Melakukan kolaborasi dengan profesi lain
7) Menganalisa masalah yang timbul dan perlu ditindaklanjuti
8) Melakuka discharge palnning pasien.
Daftar kompetensi kardiovaskular perawat klinik II sebagai berikut:
No Kategori Kompetensi klinis
Kompetensi
1 Penerapan Prinsip Sesuai PK I
Etik dan Legal
2 Komunikasi Sesuai PK I
interpersonal
3 Patient Safety Sesuai PK I

4 Prinsip Sesuai PK I
pengadilan dan
pencegahan
infeksi
5 Pencegahan Sesuai PK I
cedera
6 Pemenuhan Sesuai PK I

158
kebutuhan Memasang jenis alat oksigenasi rebreather mask
oksigen untuk pasien jantung
Memasang jenis alat oksigenasi non rebreather
mask untuk pasien jantung
Melatih batuk efektif
Melakukan ambulasi sekret dengan postural
drainase
Melakukan ambulasi sekret dengan batuk efektif
Melakukan ambulasi sekret dengan fisioterapi dada:
vibrasi dan clapping
Melakukan ambulasi sekret dengan fisioterapi dada:
perkusi
Melakukan pengisapan lendir pada nasoparing dan
orofaring
7 Pemenuhan Sesuai PK I
kebutuhan cairan Melakukan pengkajian lanjutan pasien dengan
dan elektorlit gangguan keseimbangan cairan
Melakukan penatalaksanaan gangguan
keseimbangan cairan pasien infark
Memasang infuse
Mengoperasikan infuse pump
Menghitung dan mengevaluasi balance cairan
8 Pengukuran Sesuai PK I
Tanda Tanda Menginterpretasi hasil monitor bedside: irama
Vital jantung, frekuensi jantung, frekuensi nafas,
temperatur, saturasi oksigen.
Melakukan pemeriksaan fisik sistem kardiovaskular
9 Analisis Sesuai PK I
interpretasi, dan Menginterpretasi EKG Normal
dokumentasi data Menginterpretasi EKG Abnormal

159
secara akurat Menginterpretasi EKG mengancam jiwa

Mengambil sampel darah arteri


Melakukan pengkajian tanda syok kardiogenik
Melakukan asuhan keperawatan pre tindakan
diagnostik kateterisasi jantung pada pasien dewasa:
mengecek BB, BP, HR, RR, T, hasil laboratorium
ureum dan kreatine, pemberian heparine terakhir,
cukur rambut daerah insersi
Melakukan asuhan keperawatan pre tindakan
diagnostik kateterisasi jantung pada pasien anak:
mengecek BB, BP, HR, RR, T, hasil laboratorium
ureum, kreatine, pemberian heparine terakhir,
konsul anastesi
Melakukan asuhan keperawatan pre tindakan
intervensi invasive Percutaneus Coronary
Intervention (PCI) mengecek BB, BP, HR, RR, T,
hasil laboratorium ureum dan kreatine,
penatalaksanaan pada pasien dengan peningkatan
heparine, pemberian heparine terakhir, cukur
rambut daerah insersi, mengecek premedikasi
dengan double antiplatelet.
Melakukan asuhan keperawatan pre tindakan
intervensi invasive Amplatzer Ductal Occluder
(ADO), atau Amplatzer Septal Occluder (ASO),
Amplatzer Ventricularl Occluder (AVO), mengecek
BB, BP, HR, RR, T, hasil laboratorium ureum,
kreatine, pemberian heparine terakhir, konsul
anastesi
Melakukan asuhan keperawatan pre tindakan
intervensi invasive Temporary Pacemaker (TPM):

160
mengecek BB, BP, HR, RR, T, hasil laboratorium
ureum dan kreatine, pemberian heparine terakhir,
cukur rambut daerah insersi, mengecek hasil PT,
APTT, INR.
Melakukan asuhan keperawatan pre tindakan
intervensi invasive Permanent Pacemaker (PPM):
hasil laboratorium ureum dan
kreatine,penatalaksanaan pada pasien dengan
peningkatan kreatine, pemberian heparine terakhir,
cukur rambut daerah insersi, mengecek hasil PT,
APTT, INR, skin test antibiotik
Melakukan asuhan keperawatan pre tindakan
intervensi invasive Ablasi: hasil laboratorium
ureum dan kreatine,penatalaksanaan pada pasien
dengan peningkatan kreatine, pemberian heparine
terakhir, mengecek hasil PT, APTT, INR.
Melakukan allen test pasien
Menyiapkan alat-alat untuk tindakan kateterisasi
jantung pada pasien dewasa
Menyiapkan alat-alat untuk tindakan kateterisasi
jantung pada pasien anak
Menyiapkan alat-alat untuk Percutaneus Coronary
Intervention (PCI)
Menyiapkan alat-alat untuk Amplatzer Ductal
Occluder (ADO), atau Amplatzer Septal Occluder
(ASO), Amplatzer Ventricularl Occluder (AVO
Menyiapkan alat-alat untuk Temporary Pacemaker
(TPM)
Menyiapkan alat-alat untuk Permanent Pacemaker
(PPM)
Menyiapkan alat-alat ablasi

161
Melakukan asuhan keperawatan intra tindakan
diagnostik kateterisasi jantung
Melakukan asuhan keperawatan intra tindakan
intervensi invasive Percutaneus Coronary
Intervention (PCI)
Melakukan asuhan keperawatan intra tindakan
intervensi invasive Amplatzer Ductal Occluder
(ADO), atau Amplatzer Septal Occluder (ASO),
Amplatzer Ventricularl Occluder (AVO
Melakukan asuhan keperawatan intra tindakan
intervensi invasive Temporary Pacemaker (TPM)
Melakukan asuhan keperawatan intra tindakan
intervensi invasive Permanent Pacemaker (PPM)
Melakukan asuhan keperawatan intra tindakan
intervensi invasive Ablasi
Melakukan peran sebagai scrub nurse tindakan
diagnostik kateterisasi jantung
Melakukan peran sebagai scrub nurse tindakan
intervensi invasive Percutaneus Coronary
Intervention (PCI)
Melakukan peran sebagai scrub nurse tindakan
intervensi invasive Amplatzer Ductal Occluder
(ADO), atau Amplatzer Septal Occluder (ASO),
Amplatzer Ventricularl Occluder (AVO
Melakukan peran sebagai scrub nurse tindakan
intervensi invasive Temporary Pacemaker (TPM)
Melakukan peran sebagai scrub nurse tindakan
intervensi invasive Permanent Pacemaker (PPM)
Melakukan peran sebagai scrub nurse tindakan
intervensi invasive Ablasi

162
Melakukan peran sebagai sirculate nurse tindakan
diagnostik kateterisasi jantung
Melakukan peran sebagai sirculate nurse tindakan
intervensi invasive Percutaneus Coronary
Intervention (PCI)
Melakukan peran sebagai sirculate nurse tindakan
intervensi invasive Amplatzer Ductal Occluder
(ADO), atau Amplatzer Septal Occluder (ASO),
Amplatzer Ventricularl Occluder (AVO
Melakukan peran sebagai sirculate nurse tindakan
intervensi invasive Temporary Pacemaker (TPM)
Melakukan peran sebagai sirculate nurse tindakan
intervensi invasive Permanent Pacemaker (PPM)
Melakukan peran sebagai sirculate nurse tindakan
intervensi invasive Ablasi
Melakukan peran sebagai monitoring nurse
tindakan diagnostik kateterisasi jantung
Melakukan peran sebagai monitoring nurse
tindakan intervensi invasive Percutaneus Coronary
Intervention (PCI)
Melakukan peran sebagai monitoring nurse
tindakan intervensi invasive Amplatzer Ductal
Occluder (ADO), atau Amplatzer Septal Occluder
(ASO), Amplatzer Ventricularl Occluder (AVO
Melakukan peran sebagai monitoring nurse
tindakan intervensi invasive Temporary Pacemaker
(TPM)
Melakukan peran sebagai monitoring nurse
tindakan intervensi invasive Permanent Pacemaker
(PPM)

163
Melakukan peran sebagai monitoring nurse
tindakan intervensi invasive Ablasi
Melakukan asuhan keperawatan post tindakan
diagnostik kateterisasi jantung pada pasien dewasa:
BP, HR, RR, T, jumlah pemberian heparine, cek
PT, APTT, INR post tindakan, aff sheat di ruang
cateterisasi, penatalaksanaan cairan setelah
tindakan.
Melakukan asuhan keperawatan post tindakan
diagnostik kateterisasi jantung pada pasien anak:
BP, HR, RR, T, hasil laboratorium AGD, jumlah
pemberian heparine, cek PT, APTT, INR, aff sheat
di ruang recovery room, terapi cairan selesai
tindakan, memonitoring tingkat kesadaran setelah
tindakan
Melakukan asuhan keperawatan post tindakan
intervensi invasive Percutaneus Coronary
Intervention (PCI); BP, HR, RR, T, jumlah
pemberian heparine, cek PT, APTT, INR post
tindakan, aff sheat di ruang recovery room,
penatalaksanaan cairan setelah tindakan.
Melakukan asuhan keperawatan post tindakan
intervensi invasive Amplatzer Ductal Occluder
(ADO), atau Amplatzer Septal Occluder (ASO),
Amplatzer Ventricularl Occluder (AVO); BP, HR,
RR, T, hasil laboratorium AGD, jumlah pemberian
heparine, cek PT, APTT, INR, aff sheat di ruang
recovery room, terapi cairan setelah tindakan,
memonitoring tingkat kesadaran setelah tindakan.
Melakukan asuhan keperawatan post tindakan
intervensi invasive Temporary Pacemaker (TPM):

164
mengecek BP, HR, RR, T, mengecek hasil PT,
APTT, INR monitoring regulator TPM, monitoring
irama jantung
Melakukan asuhan keperawatan post tindakan
intervensi invasive Permanent Pacemaker (PPM):
mengecek BP, HR, RR, T, mengecek hasil PT,
APTT, INR monitoring tanda-tanda peradangan
pada luka pemasangan PPM, monitoring irama
jantung
Melakukan asuhan keperawatan post tindakan
intervensi invasive Ablasi; mengecek BP, HR, RR,
T, monitoring irama jantung
Melakukan asuhan keperawatan pre tindakan
pembedah jantung; mengecek BB, BP, HR, RR, T,
hasil laboratorium lengkap, mengecek pemberian
obat anti koagulan terakhir, managemen personal
hygiene pasien, klisma,persiapan darah, (Trombosit,
PRC, FFP, Whole Blood)
Melakukan asuhan keperawatan post tindakan
pembedah jantung; BP, HR, RR, T, mengontrol
hasil laboratorium, merekam EKG, Balance cairan,
monitoring hemodinamik jantung, penatalaksanaan
obat-obat, mobilisasi fisik dini fase 1.
Melakukan asuhan keperawatan intra tindakan
pembedah jantung
Melakukan peran sebagai scrub nurse tindakan
bedah jantung
Melakukan peran sebagai sirculate nurse tindakan
bedah jantung
Melakukan peran sebagai perpusionist nurse
tindakan bedah jantung

165
Memasang Automatic External Defibrilator (AED)
Melakukan penatalaksanaan nyeri dada sedang-
berat dengan terapi obat nitrat
Melakukan penatalaksanaan nyeri dada sedang-
berat dengan terapi obat morfin.
Melakukan persiapan prosedur pericard tapping
Melakukan persiapan prosedur pleural tapping
Melakukan pengukuran Ankle Brachial Index (ABI)
10 Perawatan Luka Mengobservasi tanda-tanda pendarahan post
tindakan diagnostik dan intervensi
11 Pemberian obat Melakukan injeksi subkutan/ intravena/
dengan aman dan intramuskular
benar Mengoperasikan syringe pump
12 Pengelolaan Melakukan penatalaksanaan pemberian transfusi
pemberian darah darah
13 Pemenuhan Sesuai PK I
kebutuhan nutrisi Memasang kateter urine pada pasien dengan
dan eliminasi penyulit
Melepas kateter urine pada pasien dengan penyulit
Melakukan pemberian nutrisi via NGT
14 Pemenuhan Sesuai PK I
kebutuhan belajar Melakukan penyuluhan kesehatan pada pasien
Menjelaskan tentang tindakan
15 Pemenuhan Mengidentifikasi kecemasan pasien dengan
kebutuhan penyakit jantung
psikososial dan Megidentifikasi efek psikologis dari kondisi yang
spiritual mendasari
Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan
teknik distraksi; terapi Al Quran
Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan

166
teknik distraksi; terapi do’a
Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan
teknik distraksi; terapi music
Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan
teknik relaksasi; nafas dalam
Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan
teknik distraksi; guided imagery
16 Pemenuhan Sesuai PK I
kebutuhan
istirahat tidur
17 Pemenuhan Sesuai PK I
kebutuhan Memobilisasi pasien dengan ventilator
aktivitas dan Melakukan mobilisasi fisik dini (fase 1)
mobilisasi
18 Pemenuhan Sesuai PK I
kebutuhan
seksualitas
Mengajarkan posisi yang aman dan nyaman saat
melakukan hub seksual
19 Pemeriksaan Sesuai PK I
penunjang Mengidentifikasi hasil pemeriksaan laboratorium
yang abnormal dan berkonsultasi dengan dokter
20 Pemenuhan Sesuai PK I
kebutuhan
kenyamana

Perawat Klinik III (PK III)


Kompetensi :
1) Memberikan asuhan keperawatan generalis sesuai standar keperawatan, termasuk
kompetensi inti keperawatan.

167
2) Memberikan asuhan keperawatan kardiovaskuler komplikasi komplek (dengan
keputusan mandiri) sesuai standar asuhan keperawatan.
3) Melakukan tindakan teknis keperawatan/prosedur
4) Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dengan komplikasi
5) Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
6) Melakukan kolaborasi dengan profesi lain
7) Menganalisa masalah yang timbul yang perlu ditindaklanjuti
8) Melakukan discharge planing pasien
9) Melakukan konseling kepada pasien dan keluarga
10) Berkontribusi terhadap pengendalian mutu asuhan keperawatan dan research
project.
Daftar kompetensi kardiovascular Perawat klinik III sebagai berikut :

Kategori
No Kompetensi Klinis
Kompetensi
1 Penerapan Prinsip Etik dan Sesuai PK I dan II
Legal
2 Komunikasi interpersonal Sesuai PK I dan II
3 Patient Safety Sesuai PK I dan II
4 Prinsip pengendalian dan Sesuai PK I dan II
pencegahan infeksi
5 Pencegahan cedera Sesuai PK I dan II
6 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I dan II
Oksigen Memasang jenis alat oksigen T-piece untuk pasien
jantung dengan penyulit
Memasang jenis alat oksigenasi Ventilator untuk
pasien jantung dengan penyulit
Melakukan pengisapan lendir dengan terpasang
respirator (ETT, Tracheostomi)
7 Pemenuhan kebutuhan cairan Sesuai PK I dan II
dan elektrolit Melakukan penatalaksanaan gangguan

168
keseimbangan cairan pasien syok kardiogenik
Melakukan penatalaksanaan gangguan
keseimbangan elektrolit Hiponatremi
Melakukan penatalaksanaan gangguan
keseimbangan elektrolit Hipernatremi
Melakukan penatalaksanaan gangguan
keseimbangan elektrolit Hipokalium
Melakukan penatalaksanaan gangguan
keseimbangan elektrolit Hiperkalium
Melakukan penatalaksanaan gangguan
keseimbangan elektrolit Hipomagnesium
Melakukan penatalaksanaan gangguan
keseimbangan elektrolit Hipermagnesium
Melakukan persiapan tindakan pemasangan Central
Venous Catheter (CVC) atau vena dalam

Kategori
No Kompetensi Klinis
Kompetensi
8 Pengukuran Tanda-tanda vital Sesuai PK I dan II
Monitoring dan interpretasi hemodinamik invasive,
swansgans, CVC, picco
9 Analisis , interpretasi dan Sesuai PK I dan II
dokumentasi data secara Melakukan terapi elektrik Defibrilasi
akurat Melakukan terapi elektrik Kardioversi
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat-obat
emergency kardiovascular : epinefrin
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat-obat
emergency kardiovascular : amiodarone
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat-obat
emergency kardiovascular : adenosin atau adenosis

169
riposfat (ATP)
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat-obat
emergency kardiovascular : sulfatatropin (SA)
Melakukan Pijat karotis pada pasien supraventrikel
takikardi (SVT)
Melakukan aff sheat post tindakan katerisasi jantung
dan intervensi (PCI) pada radialis
Melakukan aff sheat post tindakan katerisasi jantung
dan intervensi (PCI) pada femoralis
Melakukan pengkajian lanjutan tanda-tanda
gangguan metabolism
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat
Trombolitik
Memonitor fungsi Temporary Pacemaker (TPM)
Memonitor fungsi Permanent Pacemaker (PPM)
Memonitor mesin Intra Aortic Ballon Pump (IABP)
Memonitor mesin Continuous Renal Replacement
Therapy (CRRT)
Memonitor mesin Extracorporeal Membrane
Oxygenation (ECMO)
Memonitor mesin Left Ventrikel Assist Device
(LVAD)

Kategori
No Kompetensi Klinis
Kompetensi
Memberikan terapi prostaglandin melalui intra vena
sesuai program
Melakukan Tindakan Plebotomi Sesuai Program
Melakukan pencampuran & penghitungan dosis obat
KV melalui intra vena

170
Melakukan aspirasi cairan pleura / pericard melalui
pigtail atau cavafix
Melakukan askep pasien tindakan Hemodialisis
Melakukan penusukan vascular aakses melalui
cimino dan setting kecepatan aliran mesin HD
Berperan Sebagai Scrube Nurse Tindakan Laser
Endovenous & Plebectomy
Berperan sebagai Circulate Tindakan Laser
Endovenous & Plebectomy
Melakukan asuhan keperawatan pasien dengan Left
Ventrikel Assist Device (LVAD)
Melakukan penelitian tingkat dasar di area
keperawatan kardiovaskular
10 Perawatan Luka Sesuai PK I dan II
11 Pemberian obat dengan aman Sesuai PK I dan II
dan benar Melakukan uji fungsi defibrillator
Melakukan priming AlAT Bantu Mekanik IABP,
CRRT, LVAD
Melakukan desinfeksi, kalibrasi &priming mesin
hemodialisa
Melakukan priming mesin Cardiopulmonal Bypass
(CPB)
12 Pengelolaan pemberian darah Sesuai PK I dan II
13 Pemenuhan kebutuhan nutrisi Sesuai PK I dan II
dan eliminasi
14 Pemenuhan kebutuhan belajar Sesuai PK I dan II
15 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I dan II
psikososial dan spiritual Melakukan perawatan pada pasien menjelang ajal
sampai meninggal

171
Kategori
No Kompetensi Klinis
Kompetensi
16 Pemenuhan kebutuhan istrahat Sesuai PK I dan II
tidur
17 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I dan II
aktivitas dan mobilisasi Melakukan six minute walk test pada pasien evaluasi
program akhir Fase II
Menentukan dosis latihan pada pasien program
rehab fase II
Memberikan edukasi pada pasien selesai program
rehabi litasi Fase II
Melakukan askep pada pasien Treadmill Test untuk
evaluasi pada pasien program rehab Fase III
18 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I dan II
seksualitas
19 Pemeriksaan penunjang Sesuai PK I dan II
Menginterpretasi hasil Analisis Gas Darah (AGD)
Menginterpretasi hasil sinar X-ray
Menginterpretasi hasil angiografi koroner
Melakukan pemeriksaan Cardio Pulmonal Exercise
(CPX) pada pasien CHF
Melakukan pemasangan holter monitoring untuk
diagnostic
Mengambil sampel darah vena / arteri langsung atau
melalui CVP Line, Arteri line
Melakukan askep keperawatan pada tindakan
Transesophageal Echocardiogram (TEE)
Melakukan askep pasien dengan Dobutamin Stress
Echo (DSE)
Melakukan Tindakan Treadmill Tes (TMT) Untuk

172
Pemeriksaan Diagnostik
20 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I dan II
kenyamanan

Perawat Klinik IV (PK IV)


Kompetensi :
1) Memberikan asuhan keperawatan generalis sesuai standar keperawatan termasuk
kompetensi inti keperawatan
2) Memberikan asuhan keperawatan kardiovaskular dengan komobiditi dan
komplikasi kompleks dengan alat bantu khusus sesuai dengan standar asuhan
keperawatan
3) Melakukan tindakan teknis keperawatan/ prosedur
4) Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dengan komplikasi
5) Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
6) Melakukan kolaborasi dengan profesi lain
7) Menganalisa masalah yang timbul yang perlu ditindaklanjuti
8) Melakukan discharge planning pasien
9) Melakukan konseling kepada pasien dan keluarga
10) Melakukan rujukan keperawatan
11) Berkontribusi terhadap pengendalian dan audit mutu asuhan keperawatan
12) Berkontribusi terhadap research project
Daftar Kompetensi kardiovaskular Perawat klinik IV Sebagai berikut :

Kategori
No Kompetensi Klinis
Kompetensi
1 Penerapan Prinsip Etik dan Sesuai PK I, II, III
Legal
2 Komunikasi interpersonal Sesuai PK I, II, III
3 Patient Safety Sesuai PK I, II, III
4 Prinsip pengendalian dan Sesuai PK I, II, III
pencegahan infeksi

173
5 Pencegahan cedera Sesuai PK I, II, III
6 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I, II, III
Oksigen
7 Pemenuhan kebutuhan cairan Sesuai PK I, II, III
dan elektrolit
8 Pengukuran tanda-tanda Vital Sesuai PK I, II, III
9 Analisis interpretasi dan Melakukan Review data pengkajian lanjutan yang
dikumentasi data secara akurat ada dan melengkapi data yang diperlukan terhadap
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review analisis data lanjutan terhadap
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review perumusan diagnosis
keperawatan terhadap pasien dengan kondisi khusus
dan kompleks
Melakukan review rencana asuhan keperawatan
terhadap pasien dengan kondisi khusus dan
kompleks
Melakukan review dalam melakukan intervensi
mandiri dan kolaboratif terhadap pasien dengan
kondisi khusus dan kompleks
Melakukan penelkitian tingkat lanjut di area
keperawatan kardiovascular
Melakukan implementasi Evidence Based Nursing
(EBN) di area keperawatan kardiovaskular

No Kategori
Kompetensi Klinis
Kompetensi
10 Perawatan Luka Sesuai PK I, II, III
11 Pemberian obat dengan aman Sesuai PK I, II, III
dan benar

174
12 Pengelolaan pemberian darah Sesuai PK I, II, III
13 Pemenuhan kebutuhan nutrisi Sesuai PK I, II, III
dan eliminasi
14 Pemenuhan kebutuhan belajar Sesuai PK I, II, III
15 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I, II, III
psikososial dan spiritual
16 Pemenuhan kebutuhan istrahat Sesuai PK I, II, III
tidur
17 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I, II, III
aktivitas dan mobilisasi
18 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I, II, III
seksualitas
19 Pemeriksaan Penunjang Sesuai PK I, II, III
20 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I, II, III
karyawan

Perawat Klinik V (PK V)


Kompetensi :
1) Memberikan asuhan keperawatan generalis sesuai standar keperawatan termasuk
kompetensi inti keperawatan
2) Memberikan asuhan keperawatan kardiovaskular dengan komobiditi dan
komplikasi kompleks dengan alat bantu khusus sesuai dengan standar asuhan
keperawatan
3) Melakukan tindakan teknis keperawatan/ prosedur
4) Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dengan komplikasi
5) Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
6) Melakukan kolaborasi dengan profesi lain
7) Menganalisa masalah yang timbul yang perlu ditindaklanjuti
8) Melakukan discharge planning pasien
9) Melakukan konseling kepada pasien dan keluarga
10) Melakukan rujukan dan konsultasi keperawatan

175
11) Melaksanakan terhadap audit mutu asuhan keperawatan
12) Melaksanakan penelitian keperawatan
Daftar Kompetensi kardiovaskular Perawat klinik V Sebagai berikut :

Kategori
No Kompetensi Klinis
Kompetensi
1 Penerapan Prinsip Etik dan Sesuai PK I, II, III dan IV
Legal
2 Komunikasi interpersonal Sesuai PK I, II, III dan IV
3 Patient Safety Sesuai PK I, II, III dan IV
4 Prinsip pengendalian dan Sesuai PK I, II, III dan IV
pencegahan infeksi
5 Pencegahan cedera Sesuai PK I, II, III dan IV
6 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I, II, III dan IV
Oksigen
7 Pemenuhan kebutuhan cairan Sesuai PK I, II, III dan IV
dan elektrolit
8 Pengukuran tanda-tanda Vital Sesuai PK I, II, III dan IV
9 Analisis interpretasi dan Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap
dikumentasi data secara akurat pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis
keperawatan terhadap pasien dengan kondisi khusu
pada kompleks
Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan
terhadap pasien dengan kondisi khusus dan
kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intervensi
mandiri dan kolaboratif terhadap pasien dengan
kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi penelitian tingkat lanjut di area
keperawatan kardiovaskular

176
Menerima konsultasi implementasi Evidence Based
Nursing (EBN) di area keperawatan kardiovaskuler
10 Perawatan Luka Sesuai PK I, II, III dan IV
11 Pemberian obat dengan aman Sesuai PK I, II, III dan IV
dan benar
12 Pengelolaan pemberian darah Sesuai PK I, II, III dan IV
13 Pemenuhan kebutuhan nutrisi Sesuai PK I, II, III dan IV
dan eliminasi
14 Pemenuhan kebutuhan belajar Sesuai PK I, II, III dan IV
15 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I, II, III dan IV
psikososial dan spiritual
16 Pemenuhan kebutuhan istrahat Sesuai PK I, II, III dan IV
tidur

Kategori
No Kompetensi Klinis
Kompetensi
17 Pemenuhan kebutuhan dan Sesuai PK I, II, III dan IV
aktivitas dan mobilisasi
18 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I, II, III dan IV
seksualitas
19 Pemeriksaan penunjang Sesuai PK I, II, III dan IV
20 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I, II, III dan IV
kenyamanan

177
4. Rincian Kewenangan Klinis
Rincian Kewenangan Klinis PK I
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Kardiovaskuler Jenis Kewenangan
1 Auskultasi bunyi napas Mandiri
2 Bed making Mandiri
3 Bladder training Mandiri
4 Fisioterapy dada Mandiri
5 Fleet enema Delegasi
6 Ganti botol drain Kolaborasi
7 Guide imagery Mandiri
8 Irigasi kateter urine Kolaborasi
9 Komunikasi dalam asuhan keperawatan : komunikasi dalam Mandiri
melakukan proses keperawatan ( pengkajian, penentuan
diagnosis keperawatan, perencanaan, intervensi, implementasi,
evaluasi )
10 Komunikasi efektif : tulis, baca kembali, konfirmasi ( TBaK ) & Mandiri
situasi back ground, assessment, rekomendasi ( SBAR )
11 Komunikasi terapiutik Mandiri
12 Latihan batuk efektif Mandiri
13 Latihan distraksi sederhana : pengalihan perhatian Mandiri
14 Melakukan klisma Mandiri
15 Melakukan kompres hangat / dingin Mandiri
16 Melakukan personal hygiene : memandikan pasien Mandiri
17 Melakukan personal hygiene : mencuci rambut Mandiri
18 Melakukan personal hygiene : menggunting kuku Mandiri
19 Melakukan personal hygiene : menyikat gigi / membersihkan Mandiri
mulut
20 Melakukan personal hygiene : vulva hygiene Mandiri
21 Melakukan postural drainage Mandiri
22 Melakukan spooling post transfuse Mandiri
23 Melaporkan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel Mandiri
24 Melepas kateter urine tanpa penyulit Delegasi
25 Melepas infuse Delegasi
26 Melepas naso gastric tube ( NGT ) Delegasi
27 Memandikan pasien Mandiri
28 Memasang gelang identitas Mandiri
29 Memasang infuse pump / syringe pump Mandiri
30 Memasang saturasi oksigen Mandiri
31 Memfasilitasi pasien berpakaian Mandiri
32 Memberi makan melalui NGT Mandiri
33 Memberi minum melalui NGT Mandiri
34 Memberikan makan dan minum oral tanpa penyulit Mandiri
35 Memfasilitasi pasien berkemih di tempat tidur dengan Mandiri
menggunakan pispot

178
36 Memfasilitasi pasien eliminasi Mandiri
37 Memfasilitasi perawatan diri : mengganti pakaian Mandiri
38 Memobilisasi pasien tanpa penyulit Mandiri
29 Memonitor efek samping obat yang telah diberikan Mandiri
40 Memonitor saturasi oksigen Mandiri
41 Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksaan radiologi ( Kolaborasi
melepas semua periasan yang melekat terutama pada bagian
leher dan kepala )
42 Mempertahankan kepatenan selang infuse Mandiri
43 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik dari Mandiri
kamar mandi kmbali ke tempat tidur
44 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik ke kamar Mandiri
mandi
45 Mengajarkan etika batuk Mandiri
46 Mengajarkan range of motion aktif Mandiri
47 Mengajarkan range of motion pasif Mandiri
48 Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyamanan : masase Mandiri
49 Mengganti cairan infuse Kolaborasi
50 Mengganti posisi pasien tiap dua jam dengan posisi miring 30 Mandiri
derajat
51 Mengganti selang transfuse darah dengan selang infuse Kolaborasi
52 Menghitung balance cairan Mandiri
53 Menghitung tetesan cairan infuse Mandiri
54 Mengidentifikasi pasien sesuai dengan standar international Mandiri
patient safety goals ( IPSG )
55 Mengukur frekuensi nadi Mandiri
56 Mengukur frekuensi pernapasan Mandiri
57 Menjaga kepatenan selang transfuse darah Mandiri
58 Merapikan tempat tidur dengan pasien Mandiri
59 Merapikan tempat tidur kosong / tanpa pasien Mandiri
60 Merawat kepatenan selang transfusi darah Mandiri
61 Memonitoring efek samping pemberian produk darah Mandiri
62 Pemasangan alat oksigenasi binasal kanul Mandiri
63 Pemasangan alat oksigenasi simple mask Mandiri
64 Pemasangan infuse pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
65 Pemasangan kateter urine pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
66 Pemberian bantuan hidup daar ( BHD ) Mandiri
67 Pemberian edukasi tentang prinsip hand hygiene Mandiri
68 Pemberian makan per oral Mandiri
69 Pemberian oksigen nasal kanul Kolaborasi
70 Pemberian okseigen simple mask Kolaborasi
71 Pemindahan pasien dari brankar ke tempat tidur Mandiri
72 Pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Mandiri
73 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke brankar Mandiri
74 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kursi roda Mandiri

179
75 Penatalaksanaan pemberian nutrisi parenteral Kolaborasi
76 Penatalaksanaan pemberian obat bolus Kolaborasi
77 Penatalaksanaan pemberian obat drips Kolaborasi
78 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intradermal Kolaborasi
79 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intramuscular Kolaborasi
80 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intravena Kolaborasi
81 Penatalaksanaan obat injeksi subkutan Kolaborasi
82 Penatalaksanaan pemberian obat melalui inhalasi Kolaborasi
83 Penatalaksanaan pemberian obat melalui naso gastric tube ( Kolaborasi
NGT )
84 Penatalaksanaan pemberian oral Kolaborasi
85 Penatalaksanaan pemberian obat per vaginam Kolaborasi
86 Penatalaksanaan pemberian obat suppositoria Kolaborasi
87 Penatalaksanaan pemberian obat tetes hidung Kolaborasi
88 Penatalaksanaan pemberian obat tetes mata Kolaborasi
89 Penatalaksanaan pemberian obat tetes telinga Kolaborasi
90 Penatalaksanaan pemberian obat topical Kolaborasi
91 Pencegahan resiko jatuh dan cedera Mandiri
92 Pengambilan sampel sputum Kolaborasi
93 Pengambilan sampel urin Kolaborasi
94 Pengkajian data dasar tentang seksualitas Mandiri
95 Pengkajian kebutuhan edukasi pasien Mandiri
96 Pengkajian luka sederhana Mandiri
97 Pengkajian resiko jatuh Mandiri
98 Pengukuran berat badan Mandiri
99 Pengukuran frekuensi jantung Mandiri
100 Pengukuran frekuensi napas Mandiri
101 Pengukuran jumlah urin periodic Mandiri
102 Pengukuran lingkar lengan Mandiri
103 Pengukuran lingkar perut Mandiri
104 Pengukuran skala nyeri dengan menggunakan verbal descriptor Mandiri
scale ( VDS )
105 Pengukuran skala nyeri menggunakan visual analog scale ( VAS Mandiri
)
106 Pengukuran suhu axial Mandiri
107 Pengukuran suhu tubuh Mandiri
108 Pengukuran tekanan darah Mandiri
109 Pengukuran tinggi badan Mandiri
110 Pengukuran berat badan Mandiri
111 Pengukuran skala nyeri (P,Q,R,S,T) Mandiri
112 Perawatan area penusukan infuse Mandiri
113 Perawatan daerah akses vascular transfuse darah Mandiri
114 Perawatan luka akut Mandiri
115 Perawatan luka post operasi ringan Mandiri
116 Perawatan Naso Gastric Tube ( NGT ) Mandiri

180
117 Perawatan selang kateter urin Mandiri
118 Perekaman ekg Mandiri
119 Perineal hygiene Mandiri
120 Persiapan pasien pulang Mandiri
121 Persiapan pasien pre operasi : puasa Mandiri
122 Persiapan prosedur PAP SMEAR Mandiri
123 Persiapan prosedur USG abdomen Mandiri
124 Postural drainage Mandiri
125 Relaksasi napas dalam Mandiri
126 Vulva hyiene Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK II


No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Kardiovaskuler Jenis
Kewenangan
1 Memasang jenis alat oksigenasi rebreathermask untuk pasien Kolabarasi
jantung
2 Memasang jenis alat oksigenasi non rebreathermask untuk Kolaborasi
pasien jantung
3 Melatih Batuk efektif Mandiri
4 Melakukan ambulasi sekret dengan postural drainase Mandiri
5 Melakukan ambulasi sekret dengan batuk efektif Mandiri
6 Melakukan ambulasi sekret dengan fisioterapi dada; vibrasi Mandiri
7 Melakukan ambulasi sekret dengan fisioterapi dada; perkusi Mandiri
8 Melakukan pengisapan lendir pada nasoparing dan orofaring Mandiri
9 Melakukan pengkajian lanjutan pasien dengan gangguan Mandiri
keseimbangan cairan
10 Melakukan pengkajian lanjutan pasien dengan gangguan Mandiri
keseimbangan elektrolit
11 Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan cairan Mandiri
pasien infark
12 Memasang infus Delegasi
13 Mengoperasikan infuse pump Mandiri
14 Menghitung dan mengevaluasi balance cairan pasien Mandiri
15 Menginterpretasi hasil monitor bedside:irama jantung, Mandiri
frekuensi jantung, frekuensi nafas, temperatur, saturasi
oksigen
16 Melakukan pemeriksaan fisik sistem kardiovaskuler Mandiri
17 Menginterpretasi EKG normal Mandiri
18 Menginterpretasi EKG Abnormal Mandiri
19 Menginterpretasi EKG mengancam jiwa Mandiri

181
20 Mengambil sampel darah arteri Mandiri
21 Melakukan pengkajian tanda syok kardiogenik Mandiri
22 Melakukan asuhan keperawatan pre tindakan diagnostik Mandiri
kateterisasi jantung pada pasien dewasa; BB, BP, HR, RR, T,
hasil ureum dan kreatine, penatalaksanaan cairan pada pasien
dengan peningkatan kreatine, pemberian heparine terakhir,
cukur rambut daerah insersi
23 Melakukan asuhan keperawatan pre tindakan diagnostik Mandiri
kateterisasi jantung pada pasien anak; BB, BP, HR, RR, T,
hasil laboratorium ureum, creatine pemberian heparine,
konsul anastesi
24 Melakukan asuhan keperawatan pre tindakan intervensi Mandiri
invasive Percutaneus Coronary Intervention (PCI), mengecek
BB, BP, HR, RR, T, hasil laboratorium ureum dan kreatine,
penatalaksanaan pada pasien dengan peningkatan kreatine,
pemberian heparine terakhir, cukur rambut daerah insersi,
mengecek premedikasi dengan double antiplatetet
25 Melakukan asuhan keperawatan pre tindakan intervensi Mandiri
invasive Amplatzer Ductal Occluder (ADO), atau Amplatzer
Septal Occluder (ASO), Amplatzer Ventricular Occluder
(AVO); Mengecek BB, BP, HR, RR, T, hasil laboratorium
ureum, kreatine, pemberian terapi heparine terakhir, konsul
anastesi
26 Melakukan asuhan keperawatan pre tindakan intervensi Mandiri
invasive Temporary Pacemaker (TPM), mengecek BB, BP,
HR, RR, T, hasil laboratorium ureum dan kreatine,
penatalaksanaan pada pasien dengan peningkatan kreatine,
pemberian heparine terakhir, cukur rambut daerah insersi,
mengecek hasil PT, APTT, INR
27 Melakukan asuhan keperawatan pre tindakan intervensi Mandiri
invasive Permanent Pacemaker (PPM); hasil laboratorium
ureum dan kreatine, penatalaksanaan pada pasien dengan
peningkatan kreatine, pemberian heparine terakhir, cukur
rambut daerah insersi, mengecek hasil PT, APTT, INR skin
test antibiotic
28 Melakukan asuhan keperawatan pre tindakan intervensi Mandiri
invasive Ablasi; hasil laboratorium ureum dan kreatine,
penatalaksanaan pada pasien dengan peningkatan kreatine,
pemberian heparine terakhir, mengecek hasil PT, APTT, INR
29 Melakukan allen test pasien Mandiri

182
30 Menyiapkan alat-alat untuk tindakan katerterisasi jantung Mandiri
pada pasien dewasa
31 Menyiapkan alat-alat untuk tindakan kateterisasi jantung pada Mandiri
pasien anak
32 Menyiapkan alat-alat untuk Percutaneus Coronary Mandiri
Intervention (PCI)
33 Menyiapkan ala-alat untuk Amplatzer Ductal Occluder Mandiri
(ADO), atau Amplatzer Septal Occluder (ASO), Amplatzer
Ventricular Occluder (AVO),
34 Menyiapkan ala-alat untuk Temporary Pacemaker (TPM) Mandiri
35 Menyiapkan ala-alat untuk Permanent Pacemaker (PPM) Mandiri
36 Menyiapkan ala-alat untuk Ablasi Mandiri
37 Melakukan asuhan keperawatan intra tindakan diagnostik Mandiri
kateterisasi jantung
38 Melakukan asuhan keperawatan intra tindakan intervensi Mandiri
invasive Percutaneus Coronary Intervention (PCI)
39 Melakukan asuhan keperawatan intra tindakan intervensi Mandiri
invasive Amplatzer Ductal Occluder (ADO), atau Amplatzer
Septal Occluder (ASO), Amplatzer Ventricular Occluder
(AVO),
40 Melakukan asuhan keperawatan intra tindakan intervensi Mandiri
invasive Temporary Pacemaker (TPM)
41 Melakukan asuhan keperawatan intra tindakan intervensi Mandiri
invasive Permanent Pacemaker (PPM)
42 Melakukan asuhan keperawatan intra tindakan intervensi Mandiri
invasive Ablasi
43 Melakukan peran sebagai scrub nurse tindakan diagnostik Mandiri
kateterisasi jantung
44 Melakukan peran sebagai scrub nurse tindakan intervensi Mandiri
invasive Percutanaeus Coronary Intervention (PCI)
45 elakukan peran sebagai scrub nurse tindakan intervensi Mandiri
invasive Amplatzer Ductal Occluder (ADO), atau Amplatzer
Septal Occluder (ASO), Amplatzer Ventricular Occluder
(AVO),
46 Melakukan peran sebagai scrub nurse tindakan Temporary Mandiri
Pacemaker (TPM)
47 Melakukan peran sebagai scrub nurse tindakan Permanent Mandiri
Pacemaker (PPM)
48 Melakukan peran sebagai scrub nurse tindakan intervensi Mandiri
invasive Ablasi

183
49 Melakukan peran sebagai sirculate nurse tindakan diagnostic Mandiri
kateterisasi jantung
50 Melakukan peran sebagai sirculate nurse tindakan intervensi Mandiri
invasive Percutaneus Coronary Intervention (PCI)
51 Melakukan peran sebagai sirculate nurse tindakan intervensi Mandiri
invasive Amplatzer Ductal Occluder (ADO), atau Amplatzer
Septal Occluder (ASO), Amplatzer Ventricular Occluder
(AVO),
52 Melakukan peran sebagai sirculate nurse tindakan Temporary Mandiri
Pacemaker (TPM)
53 Melakukan peran sebagai sirculate nurse tindakan intervensi Mandiri
invasive Permanent Pacemaker (PPM)
54 Melakukan peran sebagai sirculate nurse tindakan intervensi Mandiri
invasive Ablasi
55 Melakukan peran sebagai monitoring nurse tindakan Mandiri
diagnostik kateterisasi jantung
56 Melakukan peran sebagai monitoring nurse tindakan Mandiri
intervensi invasive Percutaneus Coronary Intervention (PCI)
57 Melakukan peran sebagai monitoring nurse tindakan Mandiri
intervensi invasive Amplatzer Ductal Occluder (ADO), atau
Amplatzer Septal Occluder (ASO), Amplatzer Ventricular
Occluder (AVO),
58 Melakukan peran sebagai monitoring nurse tindakan Mandiri
Temporary Pacemaker (TPM)
59 Melakukan peran sebagai monitoring nurse tindakan Mandiri
intervensi invasive Permanent Pacemaker (PPM)
60 Melakukan peran sebagai monitoring nurse tindakan Mandiri
intervensi invasive Ablasi
61 Melakukan asuhan keperawatan post tindakan diagnostik Mandiri
kateterisasi jantung pada pasien dewasa; BP, HR, RR, T,
jumlah pemberian heparine, cek PT, APTT, INR post
tindakan, aff sheat kateterisasi, penatalaksanaan cairan setelah
tindakan.
62 Melakukan asuhan keperawatan post tindakan diagnostik Mandiri
kateterisasi jantung pada pasien anak; BP, HR, RR, T, hasil
laboratorium AGD, jumlah pemberian heparine, cek PT,
APTT, INR, aff sheat cairan selesai tindakan, monitoring
tingkat kesadaran setelah tindakan
63 Melakukan asuhan keperawatan post tindakan intervensi Mandiri
invasive Percutaneus Coronary Intervention (PCI); BP, HR,

184
RR, T, jumlah pemberian heparine, cek PT, APTT, INR post
tindakan, aff sheat di ruang Recovery Room, kateterisasi,
penatalaksanaan cairan setelah tindakan.
64 Melakukan asuhan keperawatan post tindakan intervensi Mandiri
invasive Amplatzer Ductal Occluder (ADO), atau Amplatzer
Septal Occluder (ASO), Amplatzer Ventricular Occluder
(AVO); BP, HR, RR, T, hasil laboratorium AGD, jumlah
pemberian heparine, cek PT, APTT, INR, aff sheat di ruang
Recovery Room. Terapi cairan selesai tindakan, memonitoring
kesadaran setelah tindakan
65 Melakukan asuhan keperawatan post tindakan intervensi Mandiri
invasive Temporary Pacemaker (TPM); mengecek BP, HR,
RR, T, mengecek hasil PT, APTT, INR, monitoring regulator
TPM, monitoring irama jantung
66 Melakukan asuhan keperawatan post tindakan intervensi Mandiri
invasive Permanent Pacemaker (PPM); mengecek BP, HR,
RR, T, mengecek hasil PT, APTT, INR, monitoring tanda-
tanda peradangan pada luka pemasangan PPM, monitoring
irama jantung
67 Melakukan asuhan keperawatan post tindakan intervensi Mandiri
invasive Ablasi; mengecek BP, HR, RR, T, mengecek hasil
PT, APTT, INR, monitoring irama jantung
68 Melakukan asuhan keperawatan pre tindakan pembedah Mandiri
jantung; mengecek BB, BP, HR, RR, T, hasil laboratorium
lengkap, mengecek pemberian obat anti koagulan terakhir,
management Personal Hygiene pasien, klisma, persiapan
darah (Trombosit, PRC, FFP Whole Blood)
69 Melakukan asuhan keperawatan intra tindakan pembedah Mandiri
jantung
70 Melakukan peran sebagai scrub nurse tindakan bedah jantung Mandiri
71 Melakukan peran sebagai sirculate nurse tindakan bedah Mandiri
jantung
72 Melakukan peran sebagai perpusionist nurse tindakan bedah Mandiri
jantung
73 Melakukan asuhan keperawatan post tindakan pembedah Mandiri
jantung; mengecek BP, HR, RR, T, mengontrol hasil
laboratorium, merekam EKG, Balance cairan, monitoring
hemodinamik jantung, penatalaksanaan obat-obatan,
mobilisasi fisik dini fase 1
74 Memasang Automatic External Defibrilator (AED) Mandiri

185
75 Melakukan penatalaksanaan nyeri dada sedang-berat dengan Mandiri
terapi obat nitrat
76 Melakukan penatalaksanaan nyeri dada sedang-berat dengan Mandiri
terapi obat morfin

77 Melakukan persiapan prosedur pericard tapping Mandiri


78 Melakukan persiapan prosedur pleural tapping Mandiri
79 Melakukan persiapan prosedur Ankle Brachial Index (ABI) Mandiri
80 Mengobservasi tanda-tanda pendarahan post tindakan Mandiri
diagnostik dan intervensi
81 Melakukan injeksi subcutan/intravena/intramuscular Mandiri
82
83 Mengoperasikan syiringe pump Mandiri
84 Melakukan penatalaksanaan pemberian transfusi darah Mandiri
85 Memasang kateter urine pada pasien dengan penyulit Mandiri
86 Melepas kateter urine pada pasien dengan penyulit Mandiri
87 Melakukan pemberian nutrisi via NGT Mandiri
88 Melakukan penyuluhan kesehatan pada pasien Mandiri
89 Menjelaskan tentang tindakan pada area keperawatan Mandiri
kardiovaskuler
90 Mengidentifikasi kecemasan pasien dengan penyakit jantung Mandiri
91 Mengidentifikasi efek psikologis dari kondisi yang mendasari Mandiri
92 Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik Mandiri
distraksi; terapi Al Quran
93 Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik Mandiri
distraksi; terapi do’a
94 Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik Mandiri
distraksi; terapi musik
95 Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik Mandiri
relaksasi; nafas dalam
96 Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik Mandiri
distraksi; guided imagery
97 Memobilisasi pasien dengan dengan ventilator Mandiri
98 Melakukan mobilisasi fisik dini pada pasien post operasi Mandiri
jantung (fase 1)
99 Mengajarkan posisi aman dan nyaman saat melakukan Mandiri
hubungan seksual
100 Mengidentifikasi hasil pemeriksaan laboratorium yang Mandiri
abnormal dan berkonsultasi dengan dokter

186
Rincian Kewenangan Klinis PK III
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Kardiovascular Jenis Kewenangan
1 Memasang jenis alat oksigenasi T-Piece untuk pasien jantung Mandiri
dengan penyulit
2 Memasang jenis alat oksigenasi ventilator untuk pasien jantung Mandiri
dan penyulit
3 Melakukan pengisapan lendir dengan terpasang respirator Mandiri
(ETT, Tracheastomi)
4 Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan cairan Kolaborasi
pasien Congestife Hearth Failur (CHF)
5 Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan cairan Kolaborasi
pasien syok kardiogenik
6 Melakukan fluid challenge test Kolaborasi
7 Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan elektrolit Kolaborasi
Hiponatremi
8 Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan elektrolit Kolaborasi
Hipernatremi
9 Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan elektrolit Kolaborasi
Hipokalium
10 Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan elektrolit Kolaborasi
Hiperkalium
11 Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan elektrolit Kolaborasi
Hipomagnesium
12 Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan elektrolit Kolaborasi
Hipermagnesium
13 Melakukan persiapan tindakan pemasangan Central Venous Mandiri
Catheter (CVC) atau vena dalam
14 Monitoring dan interpretasi hemodinamik invasive, swansgans, Mandiri
CVC, picco
15 Melakukan terapi elektrik Defibrilasi Mandiri
16 Melakukan terapi elektrik Kardioversi Mandiri
17 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat-obat emergency Kolaborasi
kardiovascular : epinefrin
18 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat-obat emergency Kolaborasi
kardiovascular : amiodarone
19 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat-obat emergency Kolaborasi
kardiovascular : adenosin atau adenosis riposfat (ATP)
20 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat-obat emergency Kolaborasi
kardiovascular : sulfatatropin (SA)

187
21 Melakukan Pijat karotis pada pasien supraventrikel takikardi Kolaborasi
(SVT)
22 Melakukan aff sheat post tindakan katerisasi jantung dan Delegasi
intervensi (PCI) pada radialis
23 Melakukan aff sheat post tindakan katerisasi jantung dan Delegasi
intervensi (PCI) pada femoralis
24 Melakukan pengkajian lanjutan tanda-tanda gangguan Mandiri
metabolism
25 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat Trombolitik Kolaborasi
26 Memonitor fungsi Temporary Pacemaker (TPM) Kolaborasi
27 Memonitor fungsi Permanent Pacemaker (PPM) Kolaborasi
28 Memonitor mesin Intra Aortic Ballon Pump (IABP) Kolaborasi
29 Memonitor mesin Continuous Renal Replacement Therapy Kolaborasi
(CRRT)
30 Memonitor mesin Extracorporeal Membrane Oxygenation Kolaborasi
(ECMO)
31 Memonitor mesin Left Ventrikel Assist Device (LVAD) Kolaborasi
32 Memberikan terapi prostaglandin melalui intra vena sesuai Mandiri
program
33 Melakukan Tindakan Plebotomi Sesuai Program Mandiri
34 Melakukan pencampuran & penghitungan dosis obat KV Mandiri
melalui intra vena
35 Melakukan aspirasi cairan pleura / pericard melalui pigtail atau Mandiri
cavafix
36 Melakukan askep pasien tindakan Hemodialisis Mandiri
37 Melakukan penusukan vascular aakses melalui cimino dan Mandiri
setting kecepatan aliran mesin HD
38 Berperan Sebagai Scrube Nurse Tindakan Laser Endovenous & Mandiri
Plebectomy
39 Berperan sebagai Circulate Tindakan Laser Endovenous & Mandiri
Plebectomy
40 Melakukan asuhan keperawatan pasien dengan Left Ventrikel Mandiri
Assist Device (LVAD)
41 Melakukan penelitian tingkat dasar di area keperawatan Mandiri
kardiovaskular
42 Melakukan uji fungsi defibrillator Mandiri
43 Melakukan priming AlAT Bantu Mekanik IABP, CRRT, Mandiri
LVAD
44 Melakukan desinfeksi, kalibrasi &priming hemodialisa Mandiri
45 Melakukan priming mesin Cardiopulmonal Bypass (CPB) Mandiri

188
46 Melakukan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai Mandiri
meninggal
47 Melakukan six minute walk test pada pasien evaluasi program Mandiri
akhir Fase II
48 Menentukan dosis latihan pada pasien program rehab fase II Mandiri
49 Memberikan edukasi pada pasien selesai program rehabi litasi Mandiri
Fase II
50 Melakukan askep pada pasien Treadmill Test untuk evaluasi Mandiri
pada pasien program rehab Fase III
51 Menginterpretasi hasil AnalisiS Gas Darah (AGD) Mandiri
52 Menginterpretasi hasil sinar X-ray Mandiri
53 Menginterpretasi hasil angiografi koroner Mandiri
54 Melakukan pemeriksaan Cardio Pulmonal Exercise (CPX) Mandiri
pada pasien CHF
55 Melakukan pemasangan holter monitoring untuk diagnostik Mandiri
56 Mengambil sampel darah vena / arteri langsung atau melalui Mandiri
CVP Line, Arteri line
57 Melakukan askep keperawatan pada tindakan Transesophageal Mandiri
Echocardiogram (TEE)
58 Melakukan askep pasien dengan Dobutamin Stress Echo (DSE) Mandiri
59 Melakukan Tindakan Treadmill Tes (TMT) Untuk Pemeriksaan Mandiri
Diagnostik

Rincian Kewenangan Klinis PK IV

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Kardiovascular Jenis Kewenangan


1 Melakukan Review data pengkajian lanjutan yang ada dan Mandiri
melengkapi data yang diperlukan terhadap pasien dengan
kondisi khusus dan kompleks
2 Melakukan review analisis data lanjutan terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
3 Melakukan review perumusan diagnosis keperawatan terhadap Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
4 Melakukan review rencana asuhan keperawatan terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks

189
Rincian Kewenangan Klinis PK V

Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Kardiovaskular
Kewenangan
Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien dengan
1 Mandiri
kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien dengan
2 Mandiri
kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis keperawatan terhadap
3 Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap pasien
4 Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intevensi mandiri dan
5 Mandiri
kolaboratif terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi nenelitian tingkat lanjut di area keperawatan
6 Mandiri
kardiovaskuler
Menerima konsultasi implementasi evidence based nursing (EBN)
7 Mandiri
diarea keperawatan kardiovaskuler

190
I. Area Keperawatan Luka
1. Deskripsi area keperawatan luka
Luka merupakan kerusakan jaringan integritas kulit yang terjadi secara akut maupun
kronis. Luka, akut disebabkan oleh faktor ekternal sedangkan luka kronis cenderung
disebabkan oleh faktor internal. Selain itu ada begitu banyak faktor yang mempengaruhi
proses terjadinya dan proses penyembuhan luka itu sendiri. Hal ini membuat ruang lingkup
area keperawatan luka cukup luas bukan hanya persoalan pergantian balutan semata.
Saat ini paradigma dalam area keperawatan luka berkiblat pada” moisture balance”
atau menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang lembab pada dasar luka. Konsep
ini berpijak pada pemahaman bahwa lingkungan yang lembab mempercepat proses
penyembuhan. Paradigma ini telah menjadi konsensus global dengan pendekatan Tissue
Management, Infection/Inflamation control, Moisture Balance dan Epithelial Advancement
(TIME).
Pendekatan TIME menuntut perawat untuk bekerja secara profesional, terstruktur
dan sistematis berdasarkan masalah luka. Dalam prakteknya pendekatan TIME
dapat diimplementasikan dalam proses keperawatan :
1. Pengkajian status luka
2. Identifikasi masalah luka
3. Penetapan rencana perawatan dan pemilihan balutan
4. Perawatan luka: pencucian, debridement dan aplikasi balutan
5. Evaluasi proses penyembuhan
Pada tahun 2016 telah mengembangkan konsensus nasional terkait standar klinik luka
(Yusuf, 2016). Standart ini merekomendasikan adanya:
1. Standar dokumen
2. Standar fasilitas
3. Standar perawatan luka
4. Standar pelayanan
5. Standar praktek profesional
Sejalan dengan standar nasional tersebut diatas, maka buku putih area keperawatan
luka ini merupakan implementasi standar 3 (standar perawatan luka) dan standar 5 (standar
praktek profesional).

191
2. Kualifikasi Khusus
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bisa dikatakan
kompeten melaksanakan tindakan / asuhan keperawatan pada area keperawatan luka sesuai
dengan level jenjang karirnya adalah :
1. Telah mengikuti pelatihan dasar luka yang di akui oleh organisasi profesi
2. Minimal telah dikerjakan 5X secara mandiri dan minimal 3X supervisi dibuktikan
dengan logbook
3. Telah dilakukan asessment kompetensi dan dinyatakan kompoten (dibuktikan dengan
sertifikat)
3. Daftar Kompetensi
Pengelompokkan perawat klinik luka dibagi dalam tiga kategori yaitu :
Perawat klinik I (pk I / novice)
a. Kompetensi yang harus dimiliki :
1) Praktik profesional, etis, legal, dan peka budaya :
a) Menunjukkan perilaku bertanggung gugat terhadap praktik profesional
(1) Dapa menjeleaskan alasan secara ilmiah pada setiap tindakan
keperawatan luka yang dilakukan
(2) Mengetahui batasan area praktek keperawatan luka sehingga tidak
melakukan tindakan diluar kewenangannya
(3) Melakukan rujukan vertikal atau horizontal atas kasus diluar kewenangan
dan kompetensinya
b) Melaksanakan praktik keperawatan luka berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dengan tetap memperhatikan aspek budaya :
(1) Menghormati hak privasi dan kehormatan pasien
(2) Memberikan penjelesan tentang hak dan kewajiban pasien
(3) Tidak menyebarkan informasi kesehatan pasien kepada yang tidak berhak
(4) Mengembangkan praktik keperawatan luka untuk dapat memenuhi rasa
aman dan menghargai martabat pasien
(5) Memberikan asuhan keperawatan luka dengan memperhatikan aspek
agama, budaya dan kepercayaan pasien

192
c) Melaksanakan praktik secara legal
(1) Melaksanakan praktik sesuai dengan kewajiban lokal dan nasional
(2) Menunjukkan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait
praktik keperawatan dan kode etik keperawatan
2) Manajemen dan pemberian asuhan keperawatan
a) Melaksanakan asuhan keperawatan luka secara rutin dengan bimbingan
penuh dari PK II
(1) Melakukan pengkajian awal status luka :
(a) Mengukur luas luka
(b) Menentukan tipe luka
(c) Mengindentifikasi tipe penyembuhan
(d) Menentukan jenis eksudat
(e) Mendeskripsikan lokasi luka
(f) Mengindentifikasi penampilan dasar luka
(g) Mengkaji kulit sekitar luka
(h) Mengkaji tingkat nyeri
(2) Menetapkan diagnosis keperawatan dan tujuan perawatan luka
(3) Melaksanakan perawatan luka: Pencucian, debridement dan aplikasi
topical terapi :
(a) Manajemen jaringan (autolysis dan debridement mekanik)
(b) Kontrol infeksi dan inflamasi (mencuci luka)
(c) Mempertahankan teknik septik dan aseptik dalam perawatan luka
(d) Memilih balutan yang dapat mempertahankan kelembaban luka
(e) Memberi edukasi tentang proses penyembuhan luka
(f) Menghindari pencucian luka secara agresif
(g) Menghindari penggunaan produk dan obat
(h) Melindungi tepi luka dari trauma dan maserasi
(i) Melindungi kulit sekitar luka dari tekanan dan gesekan
(4) Melakukan evakuasi perawatan luka :
(a) Mengukur luas luka
(b) Mengevaluasi tipe luka

193
(c) Mengevaluasi tipe penyembuhan
(d) Mengevaluasi jenis eksudat
(e) Mengevaluasi lokasi luka
(f) Mengevaluasi penampilan luka
(g) Mengevaluasi kulit sekitar luka
(h) Mengevaluasi nyeri
(5) Mendokumentasi asuhan keperawatan sebagai bukti tanggung jawab dan
tanggung gugat atas praktik
(6) Menggunakan komunikasi terapeutik efektif dan hubungan interpersonal
dalam pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan
3) Pengembangan profesional :
a) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
menggunakan hasil riset dalam praktik keperawatan
b) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
(1) Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri
(2) Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan
b. Deskripi :
1) Membutuhkan suvervisi dari PK II
2) Melaksanakan keterampilan keperawatan dasar dan asuhan pasien secara rutin
3) Memulai pengembangan keterampilan pengkajian keperawatan
Perawat klinik II (PK II / Advance Beginner)
a. Kompetensi yang harus dimiliki :
1) Praktik profesional, etis, legal, dan pekan budaya :
a) Menunjukkan perilaku bertanggung gugat terhadap praktik profesional
sesuai dengan kompetensi PK I
b) Melaksanakan praktik keperawatan luka berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya sesuai komptensi PK I, diitambah :
(1) Mampu melindungi pasien dari tindakan yang merugikan
c) Melaksanakan praktik secara legal budaya sesuai komptensi PK, ditambah :
Menunjukkan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait
praktik keperawatan

194
2) Manajemen dan pemberian asuhan keperawatan :
a) Melaksanakan asuhan keperawatan dasar dan asuhan pasien secara rutin
dengan bimbingan penuh dari PK III :
(1) Melakukan pengkajian awal status luka sesuai kompetensi PK I di
tambah :
(a) Mengkaji kedalaman luka
(b) Pengkajian komprehensif riwayat kesehatan :
 Investigasi diagnosis klinis
 Riwayat penyakit dan riwayat luka
 Penilaian status gizi
(2) Menetapkan Diagnosis keperawatan dan tujuan perawatan sesuai
kompetensi PK I ditamabah :
(a) Diagnosis resiko-resiko
(b) Diagnosis harga diri rendah situasional
(c) Diagnosis gangguan citra tubuh
(d) Diagnosis defiesiensi pengetahuan
(3) Melaksanakan perawatan luka : Pencucian, debridement dan aplikasi
topikal terapi sesuai kompetensi PK I idtambah:
(a) Mekanikal debridement
(b) Convervative shap wound debridement
(c) Pengambilan kultur
(d) Teknik pemilihan balutan/ topical terapi
(e) Persiapan epitel (pertumbuhan jaringan kulit)
(4) Melakukan evaluasi perawatan luka sesuai kompetensi PK I ditambah:
Mengevaluasi kedalaman luka
(5) Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggung jawab
dan tanggung gugat atas praktik sesuai kompetensi PK I
(6) Menggunakan komunikasi terapeutik efektif dan hubungan interpersonal
dalam pemberian pelayanan / asuhan keperawatan sesuai kompetensi PK
I
(7) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman

195
(8) Melakukan delegasi dan supervisi dalam asuhan keperawatan
b) Pengembangan profesional
(1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
sesuai dengan kompetensi PK I, ditambah :
(a) Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan profesional
(b) Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
profesional
(2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab
profesi sesuai dengan kompetensi PK I, ditambah :
Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / metode bagi PK I
b. Deskripsi
1) Mendemonstrasikan praktek keperawatan luka secara profesional
2) Dapat membedakan situasi yang penting dan menentukan perioritas
3) Terlibat sebagai supervisor bagi PK I
4) Membutuhkan supervise yang tidak ketat
Perawat klinik III (PK III / Competent )
a. Kompetensi yang harus dimiliki :
1) Praktik profesional, etis, legal, dan peka budaya :
a) Menunjukkan perilaku bertanggung gugat terhadap praktik profesional
sesuai kompetensi PK II
b) Melaksanakan praktik keperawatan luka berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya sesuai kompetensi PK II, ditambah :
(1) Bertanggung jawab secara moral untuk pengambila keputusan kinis
(2) Bertanggung jawab secara moral untuk pengambilan keputusan dilema
etis
c) Melaksanakan praktik secara legal budaya sesuai kompeten PK II, ditambah:
Menjamin otonomi pasien sebagai makhluk individu
2) Manajemen dan pemberian asuah keperawatan
a) Melaksanakan asuhan keperawatan dasar dan asuhan keperawatan pasien
secara mandiri
(1) Menjelaskan pengkajian awal status luka sesuai kompetensi PK II

196
(2) Menetapkan Diagnosis keperawatan dan tujuan perawatan sesuai
kompetensi PK II
(3) Melaksanakan perawatan luka : Pencucian, debridement dan aplikasi
topical terapi sesuai kompetensi PK II ditambah :
(a) Melakukan debridement biologis
(b) Melakukan debridement enzimatik
(4) Melakukan evaluasi perawatan luka sesuai kompetensi PK II
(5) Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggung jawab
dan tanggung gugat atas praktik sesuai kompetensi PK II
(6) Menggunakan komunikasi terapeutik efektif dan hubungan interpersonal
dalam pemberian pelayanan / asuhan keperawatan sesuai kompetensi PK
II
(7) Melakukan delegasi dan supervisi serta kolaborasi dalam asuhan
keperawatan luka secara interdisiplin
b) Pengembangan profesional
(1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
sesuai dengan kompetensi PK II, ditambah :
(a) Menggunakan bukti ilmiah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan luka
(b) Berpartisipasi dalam upaya peningkatan praktek perawatan luka
(2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wajud tanggung jawab
profesi sesuai dengan kompetensi PK II ditambah :
(a) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing bagi PK II
(b) Menganjurkan peran sebagai pembimbing yang efektif
(c) Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup dan
mempertahankan kompetensi
(d) Memberikan kontribusi pada pengembangan dan professional peserta
didik
b. Deskripsi :
1) Mendemonstrasikan kompetensi yang mandiri dalam asuhan keperawatan luka

197
2) Mendemonstrasikan keterampilan komunikasi dengan baik efektif dalam asuhan
keperawatan luka
3) Bertanggung jawab dan bertanggung gugat dalam praktek perawatan luka
4) Menunjukkan sikap dan jiwa kepemimpinan dalam tim perawatan luka
5) Menunjukkan sikap kritis dalam manajemen perawatan luka
Perawat Klinik IV (PK IV)
Kompetensi yang harus dimiliki:
a. Mengevaluasi dan melakukan tidak lanjut pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
b. Mengevaluasi dan melakukan tidak lanjut pemenuhan kebutuhan nutrisi parenteral
c. Melakukan konsuling tentang penyakit komplikasi
d. Menjadi narasumber/ pembimbing perawat dengan level PK dibawahnya
e. Melakukan penelitian lanjutan terkait pelayanan keperawatan luka
f. Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga pasien
g. Melakukan bimbingan kepada peserta didik keperawatan
Perawat Klinik V (PK V)
Kompetensi yang harus dimiliki :
a. Melakukan konsuling tentang penyakit komplikasi
b. Menjadi narasumber/ pembimbing perawat dengan level PK dibawahnya
c. Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga pasien
d. Melakukan bimbingan kepada peserta didik keperawatan
e. Melakukan penelitian lanjutan terkait pelayanan keperawatan luka
f. Melakukan publikasi ilmiah dan oral presentasi terkait keperawatan luka
4. Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Luka
Rincian Kewenangan Klinis PK I
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Jenis Kewenangan
Luka
1. Melakukan pengkajian Mandiri
Penilaian kondisi luka. Mandiri
a. Mengukur kondisi luka Mandiri
b. Tipe luka Mandiri
c. Tipe penyembuhan luka Mandiri
d. Jenis eksudat Mandiri
e. Lokasi luka Mandiri
f. Penampilan luka Mandiri

198
g. Kulit sekitar luka Mandiri
h. Nyeri Mandiri
2. Merumuskan diagnosis keperawatan luka Mandiri
a. Kerusakan integritas kulit Mandiri
b. Kerusakan integritas jaringan Mandiri
c. Nyeri akut Mandiri
d. Nyeri kronis Mandiri
3. Melakukan rencana tindakan perawatan luka Mandiri
a. Menentukan kriteria hasil Mandiri
b. Mengoptimalkan penyembuhan luka Mandiri
4. Melakukan tindakan perawatan luka Mandiri
a. Manajemen jaringan Mandiri
1. Autolisis debridement Mandiri
b. Kontrol infeksi dan infalamasi Mandiri
1. Pencucian luka Mandiri
2. Tehnik septik dan aseptik perawatan luka Mandiri
c. Mempertahankan kelembapan Mandiri
1. Menjaga keseimbangan kelembapan luka yang Mandiri
optimal
2. Edukasi tentang proses penyembuhan luka Mandiri
d. Persiapan epitel (pertumbuhan kulit) Mandiri
1. Menghindari pembersihan luka secara agresif Mandiri

2. Hindari pengunaan produk dan obat Mandiri


3. Melindungi tepi luka dari trauma dan maserasi Mandiri
4. Melindungi luka dan jaringan sekitar dari tekanan Mandiri
dan gesekan
5. Melaksanakan evaluasi perawatan luka Mandiri
a. Mengukur luas luka Mandiri
b. Tepi luka Mandiri
c. Tipe penyembuhan luka Mandiri
d. Jenis eksudat Mandiri
e. Lokasi luka Mandiri
f. Penampilan luka Mandiri
g. Kulit sekitar luka Mandiri
h. Nyeri Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK II

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Jenis Kewenangan


Luka
1 Melakukan pengkajian luka: penilaian kedalaman luka mandiri

199
24 Pengkajian komprehensif
Kontrol infeksi riwayat kesehatan.
dan infalamasi Mandiri
Mandiri
a. investigsdi diagnostik
a. Pengambilan kultur luka klinik (pemeriksaan penunjang, Mandiri
Mandiri
dll) pemilihan balutan/topical
b. Tehnik Mandiri
5 b. riwayat penyakit
Melaksanakan danperawatan
evaluasi riwayat luka
luka : kedalaman luka Mandiri
Mandiri
c. penilaian status gizi Mandiri
3 Merumuskan diagnosis keperawatan luka Mandiri
a. Resiko kerusakan integritas Mandiri
b. Resiko kerusakan integritas jaringan Mandiri
e. Resiko infeksi Mandiri
f. Harga diri rendah situasional Mandiri
g. Gangguan cintra tubuh Mandiri
h. Defesiensi pengetahuan Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK III


No. Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Jenis Kewenangan
Luka
1 Melakukan tindakan perawatan luka: Enzymatic Mandiri
debridement

2 Manajemen pasien syok Mandat


3 Melakukan VCT ( Volunter Counseling Testing ) Mandiri
Asistensi untuk tindakan pemasangan WSD (Water Seal
4 Mandat
Drainage)
5 Penatalaksanaan pemberian obat hight allert Kolaboratif
6 Penatalaksanaan pemberian obat sitotastika Kolaboratif
7 Asistensi tindakan bronkhoskopi Mandat
8 Melakukan Perawatan luka dengan komplikasi Kolaboratif

Rincian Kewenangan Klinis PK IV


Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Luka
Kewenangan
Melakukan review d ata pengkajian lanjutan yang ada dan melengkapi
1 data yang diperlukan terhadap pasien dengan dengan kondisi khusus Mandiri
dan kompleks
melakukan review analisis data lanjutan yang ada dan melengkapi
2 analisis data yang diperlukan terhadap pasien dengan kondisi khusus Mandiri
dan kompleks
Melakukan review perumusan diagnosis keprawatan yang ada dan
3 melengkapi diagnosis keperawatan yang diperlukan terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review rencana asuhan keperawatan yang ada dan
4 Mandiri
melengkapi rencana asuhan keprawatan yang diperlukan terhadap

200
Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Luka
Kewenangan
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review dalam menentukan intervensi mandiri/kolaboratif
5 yang ada dan melengkapi review yang diperlukann terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
6 Melakukan penelitian tingkat lanjut diarea keperawatan luk Mandiri
Melakukan implementasi evidence absed nursing (EBN) diarea
7 Mandiri
keperawatan luka

Rincian Kewenangan Klinis PK V

Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Luka
Kewenangan
Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien dengan
1 Mandiri
kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien
2 Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis keperawatan terhadap
3 Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap
4 Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intevensi mandiri dan
5 Mandiri
kolaboratif terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi nenelitian tingkat lanjut di area keperawatan
6 Mandiri
luka
Menerima konsultasi implementasi evidence based nursing
7 Mandiri
(EBN) diarea keperawatan luka

201
J. Area Keperawatan Penyakit Dalam
1. Deskripsi Area Keperawatan Penyakit Dalam
Buku putih perawat untuk area keperawatan penyakit dalam adalah buku yang
memuat dokumen persyaratan/ kriteria terkait kompetensi yang dibutuhkan untuk
melakukan setiap jenis pelayanan keperawatan pada area keperawatan penyakit dalam.
Tujuan penyusunan Buku Putih area keperawatan penyakit dalam adalah:
1. Sebagai standar pelayanan keperawatan bagi perawat yang bekerja di area
keperawatan penyakit dalam.
2. Sebagai dasar dalam penilaian kinerja setiap perawat saat dilakukan assessment
kompetensi.
3. Sebagai acuan dalam penentuan remunirasi untuk kinerja setiap perawat dan promosi
berkala setiap perawat.
2. Kualifikasi Khusus
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudahb bisa
dikatakan kompeten melaksanakan tindakan/asuhan keperawatan pada arae keperawatan
penyakit dalam sesuai dengan level jenjang karirnya sebagai berikut :
1. Telah mengikuti pelatiahan dasar : Pelatihan Pelayanan Prima, Pelatihan Caring
Pelatihan Patient Safety, Pelatihan BLS / BTCLS , Pelatihan K3 , Pelatihan PPI
Dasar.
2. Telah melakukan khusus ,yaitu Pelatihan Educator bagi pasien dan keluarga dan
pelatihan Riset Keperawatan (EvidenceBased Practice) , Pelatihan Perawatan Luka
(CWCCA), Pelatihan Preseptor, Pelatihan Paliative Care, Pelatihan ACLS , Pelatihan
Diabetes Update, Pelatihan Kardiologi Dasar / Lanjutan , Pelatihan PPI Lanjutan ,
Pelatihan Terapi intravena , Pelatihan Pemberian Tranfusi Darah, Pelatihan
Phlebotomy untuk kondisi-kondisi emergency , Pelatihan Mutu Pelayanan
Keperawatan dan Pelayanan Rumah Sakit, yang di buktikan dengan sertifikat (3
tahunterakhir).
3. Minimal telah dikerjakan 5x secara mandiri dan minimal 3x supervisi di buktikan
dengan logbook.

202
4. Telah dilakukan assessment kompetensi dan dinyatakan kompeten (dibuktikan
dengan sertifikat. Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang
kompeten atau tidak dalam area Keperawatan Penyakit Dalam.
3. Daftar Kompetensi
Perawat Klinik I
Kompetensi
1. Penerapan prinsip etik dan legal
2. Komunikasi interpersonal
3. Patient Safety
4. Prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
5. Pencegahan cedera
6. Pemenuhan kebutuhan oksigen
7. Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
8. Pengukuran Tanda Tanda Vital
9. Analisis, interpretasi, dan dokumentasi data secara akurat
10. Perawat luka
11. Pemberian obat dengan aman dan benar
12. Pengelolaan pemberian darah
13. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan elmininasi
14. Pemenuhan kebutuhan belajar
15. Pemenuhan psikososial dan spiritual
16. Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
17. Pemenuhan kebutuhan aktivasi dan mobilisasi
18. Pemenuhan kebutuhan seksualitas
19. Pemeriksaan penunjang
20. Pemenuhan kebutuhan kenyamanan
Perawat Klinik II
Kompetensi
1. Praktik profesional, Etis, Legal dan Peka Budaya
a) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
professional komppetensi PK II

203
b) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan indonesia dan memperhatikan budaya
1) Kompetensi PK I
2) Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak
manusia sebagaimana yang diuraikan dalam kode etik
keperawatan indonesia ( perawat mampu melindungi klien /
pasien dari tindakan yang dapat merugikan baik fisik
maupun material )
c) Melaksanakan praktik secara legal
1) Kompetensi PK I
2) Menunjukkan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang
berlaku terkait praktik keperawatan dan kode etik
keperawatan
d) Menerapkan carring dalam keperawatan
2. Pemberian dan Manajemen Asuhan Keperawatan
a) Melakukan pengkajian data keperawatan pada pasien penyakit
dalam tanpa komplikasi
b) Menganalisa data dan menetapkan diagnosa keperawatan
c) Menyusun rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan
intervensi pada pasien penyakit dalam tanpa komplikasi
d) Melakukan tindakan keperawatan dasar pada 12 sistem tubuh
meliputi :
1) Sistem Imun
2) Sistem Respirasi
3) Sistem Kardiologi
4) Sistem Hematologi
5) Sistem sensorik
6) Sistem Neurologi
7) Sistem Pencernaan
8) Sistem Muskuloskeletal
9) Sistem Urinaria

204
Dengan kegiatan sebagai berikut :

1) Membantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya


2) Melakukan observasi
3) Melakukan pendidikan kesehatan
4) Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik
5) Melakukan tindakan kolaborasi
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
e) Menggunakan Komunikasi Terapeutik
f) Menerapkan prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
g) Menerapkan prinsip keselamatan klien
h) Menerapkan prinsip mutu dalam tindakan keperawatan
i) Membimbing PK I
3. Pengembangan Profesional
a. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
1) Kompetensi PK II
2) Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan profesional
3) Memberikan kontribusi ubtuk pengembangan praktik
keperawatan profesional
b. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
1) Kompetensi PK II
2) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I
Perawat Klinik III
Kompetensi :
1) Praktik profesional, Etis, legal dan PK budaya
a) Menunjukkan perilaku bertanggung gugat terhadap prakti profesional
kompetensi PK III
b) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya
(1) Kompetensi PK II

205
(2) Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik
secara efektif ( perawat bertanggung jawab secara moral untuk
mengambil keputusan yang baik dan menolak keputusan yang
buruk dari teman sejawat dan tenaga kesehatan lain ).
(3) Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi
perang , pindah kekerasan, konflik dan situasi bencana alam (
perawat bertanggung jawab scara moral untuk mengambil
keputusan yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari
teman sejawat dan tenaga kesehatan lain dalam situasi gawat
darurat).
c) Melaksanakan praktik secara legal , kompetensi PK III
2) Pemberian dan Mnajemen Asuhan Keperawatan
a) Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien penyakit dalam
dengan resiko / komplikasi pada 12 sistem tubuh secara mandiri
b) Menganalisa data, menetapkan diagnosa keperawatan
c) Menyusun rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan
intervensi pada pasien penyakit dalam dengan resiko / komplikasi pada
12 sistem tubuh
d) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien penyakit dalam dengan
komplikasi pada 12 sistem tubuh dengan kegiantan sebagai berikut :
(1) Melakukan observasi
(2) Melakukan pendidikan kesehatan
(3) Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik
(4) Melakukan asuhan keperawatan dengan keputusan secara mandiri (
tanpa bimbingan )
(5) Melakukan tindakan kolaborasi
(6) Melakukan rujukan keperawatan
(7) Memberikan konseling
(8) Melakukan dokumentasi keperawatan
e) Menggunakan komunikasi terapeutik
f) Menerapkan prinsip Pengendalian dan Pencegahan Infeksi

206
g) Menerapkan prinsip keselamatan klien
h) Menerapkan prinsip mutu dalam tindakan keperawatan
i) Membimbing PK II dan peserta idik
j) Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut
3) Pengembangan Profesional
a) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
(1) Kompetensi PK III
(2) Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan
(3) Berpartisipasi dalam meningkatkan mutu prosedur penjamin mutu
b) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab
profesi
(1) Kompetensi PK III
(2) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK III
(3) Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup
dan mempertahankan kompetensi
(4) Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan
profesional peserta didik
(5) Menunjukkan peran sebagai pembimbing / mentor yang efektif
Perawat Klinik IV
Kompetensi :
1) Praktik profesional , etis, legal dan peka budaya
a) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesional
Kompetensi PK IV
b) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya Kompetensi PK IV .
c) Melaksanakan praktik secara legal Kompetensi PK IV
2) Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
a) Dapat melakukan asuhan keperawatan khusus atau sub-spesialis secara
mandiri seperti asuhan keperawatan pada salah satu sistem.

207
(1) Sistem imunisasi
(2) Sistem respirasi
(3) Sistem kardiovaskuler
(4) Sistem hematologi
(5) Sistem sensori
(6) Sistem neurologi
(7) Sistem pencernaan
(8) Sistem muskoluskeletal
(9) Sistem urinaria
(10) Sistem endokrin
(11) Sistem integumen
(12) Sistem reproduksi
b) Menyusun perencanaan keperawatan pada kasus komplek yang
berhubungan dengan isu sosial bidaya
c) Bertidnak sebagai pembimbing pada jenjang PK III sesuai dengan
kekhususannya
d) Bertindak sebagai pendidik bagi pasien, keluarga, sesama teman dan
peserta didik
e) Melakukan kolaborasi dengan profesi lain
f) Menggunakan komunikasi terapeutik
g) Menerapkan prinsip Pengendalian dan Pencegahan Infeksin
h) Menerpakan prinsip keselamatan klien
i) Menerapkan prinsip mutu dalam tindakan keperawatan
j) Mampu sebagai konselor dalam bidang keperawatan penyakit dalam
k) Melakukan dokumentasi asuhan keperawtan
l) Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut
3) Pengembangan Profesional
a) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan Kompetensi PK IV
b) Mengikuti mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud
tanggung jawab profesi

208
(1) Kompetensi PK IV
(2) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing mentor bagi PK III
Perawat Klinik V
Kompetensi :
1) Praktik profesioanl , etis, legal dan peka budaya
a) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
profesioanal Kompetensi PK IV
b) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
c) Keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya Kompetensi PK
IV
d) Melaksanakan praktik secara legal
2) Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
a) Dapat melakukan asuhan keperawatan khusus atau sub-spesialis secara
mandiri dalam lingkup area penyakit dalam
b) Menyusun perencanaan keperawatan pada kasus kompleks
c) Melakukan tindakan keperawatan khusus dengan keputusan secara
mandiri
d) Melakukan bimbingan PK IV
e) Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
f) Melakukan kolaborasin dengan profesi lain
g) Melakukan konseling
h) Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga
i) Menggunkan komunikasi terapeutik
j) Menerapkan prinsip pengendalian dan pencegahan Infeksi
k) Menerapkan prinsip leselamatan klien
l) Menerapkan prinsip mutu dalam tindakan keperawatan
m) Membimbing peserta didik keperawatan
n) Berperan sebagai konsultan daalam lingkup bidangnya
o) Berperan sebagai peneliti
3) Pengembangan Profesional

209
a) Melaksakana upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan Kompetensi PK IV
b) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab
profesi
(1) Kompetensi PK V
(2) Melaksanakan tugai sebagai pembimbing mentor bagi PK IV
4. Daftar Rincian Kewenangan Klins Area Keperawatan Penyakit Dalam
Rincian Kewenangan Klinis PK I
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Interna Jenis Kewenangan
1 Auskultasi bunyi napas Mandiri
2 Bed making Mandiri
3 Bladder training Mandiri
4 Fisioterapy dada Mandiri
5 Fleet enema Delegasi
6 Ganti botol drain Kolaborasi
7 Guide imagery Mandiri
8 Irigasi kateter urine Kolaborasi
9 Komunikasi dalam asuhan keperawatan : komunikasi dalam Mandiri
melakukan proses keperawatan ( pengkajian, penentuan
diagnosis keperawatan, perencanaan, intervensi, implementasi,
evaluasi )
10 Komunikasi efektif : tulis, baca kembali, konfirmasi ( TBaK ) & Mandiri
situasi back ground, assessment, rekomendasi ( SBAR )
11 Komunikasi terapiutik Mandiri
12 Latihan batuk efektif Mandiri
13 Latihan distraksi sederhana : pengalihan perhatian Mandiri
14 Melakukan klisma Mandiri
15 Melakukan kompres hangat / dingin Mandiri
16 Melakukan personal hygiene : memandikan pasien Mandiri
17 Melakukan personal hygiene : mencuci rambut Mandiri
18 Melakukan personal hygiene : menggunting kuku Mandiri
19 Melakukan personal hygiene : menyikat gigi / membersihkan Mandiri
mulut
20 Melakukan personal hygiene : vulva hygiene Mandiri
21 Melakukan postural drainage Mandiri
22 Melakukan spooling post transfuse Mandiri
23 Melaporkan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel Mandiri
24 Melepas kateter urine tanpa penyulit Delegasi
25 Melepas infuse Delegasi
26 Melepas naso gastric tube ( NGT ) Delegasi
27 Memandikan pasien Mandiri

210
28 Memasang gelang identitas Mandiri
29 Memasang infuse pump / syringe pump Mandiri
30 Memasang saturasi oksigen Mandiri
31 Memfasilitasi pasien berpakaian Mandiri
32 Memberi makan melalui NGT Mandiri
33 Memberi minum melalui NGT Mandiri
34 Memberikan makan dan minum oral tanpa penyulit Mandiri
35 Memfasilitasi pasien berkemih di tempat tidur dengan Mandiri
menggunakan pispot
36 Memfasilitasi pasien eliminasi Mandiri
37 Memfasilitasi perawatan diri : mengganti pakaian Mandiri
38 Memobilisasi pasien tanpa penyulit Mandiri
29 Memonitor efek samping obat yang telah diberikan Mandiri
40 Memonitor saturasi oksigen Mandiri
41 Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksaan radiologi ( Kolaborasi
melepas semua periasan yang melekat terutama pada bagian
leher dan kepala )
42 Mempertahankan kepatenan selang infuse Mandiri
43 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik dari Mandiri
kamar mandi kmbali ke tempat tidur
44 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik ke kamar Mandiri
mandi
45 Mengajarkan etika batuk Mandiri
46 Mengajarkan range of motion aktif Mandiri
47 Mengajarkan range of motion pasif Mandiri
48 Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyamanan : masase Mandiri
49 Mengganti cairan infuse Kolaborasi
50 Mengganti posisi pasien tiap dua jam dengan posisi miring 30 Mandiri
derajat
51 Mengganti selang transfuse darah dengan selang infuse Kolaborasi
52 Menghitung balance cairan Mandiri
53 Menghitung tetesan cairan infuse Mandiri
54 Mengidentifikasi pasien sesuai dengan standar international Mandiri
patient safety goals ( IPSG )
55 Mengukur frekuensi nadi Mandiri
56 Mengukur frekuensi pernapasan Mandiri
57 Menjaga kepatenan selang transfuse darah Mandiri
58 Merapikan tempat tidur dengan pasien Mandiri
59 Merapikan tempat tidur kosong / tanpa pasien Mandiri
60 Merawat kepatenan selang transfusi darah Mandiri
61 Memonitoring efek samping pemberian produk darah Mandiri
62 Pemasangan alat oksigenasi binasal kanul Mandiri
63 Pemasangan alat oksigenasi simple mask Mandiri
64 Pemasangan infuse pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
65 Pemasangan kateter urine pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi

211
66 Pemberian bantuan hidup daar ( BHD ) Mandiri
67 Pemberian edukasi tentang prinsip hand hygiene Mandiri
68 Pemberian makan per oral Mandiri
69 Pemberian oksigen nasal kanul Kolaborasi
70 Pemberian okseigen simple mask Kolaborasi
71 Pemindahan pasien dari brankar ke tempat tidur Mandiri
72 Pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Mandiri
73 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke brankar Mandiri
74 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kursi roda Mandiri
75 Penatalaksanaan pemberian nutrisi parenteral Kolaborasi
76 Penatalaksanaan pemberian obat bolus Kolaborasi
77 Penatalaksanaan pemberian obat drips Kolaborasi
78 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intradermal Kolaborasi
79 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intramuscular Kolaborasi
80 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intravena Kolaborasi
81 Penatalaksanaan obat injeksi subkutan Kolaborasi
82 Penatalaksanaan pemberian obat melalui inhalasi Kolaborasi
83 Penatalaksanaan pemberian obat melalui naso gastric tube ( Kolaborasi
NGT )
84 Penatalaksanaan pemberian oral Kolaborasi
85 Penatalaksanaan pemberian obat per vaginam Kolaborasi
86 Penatalaksanaan pemberian obat suppositoria Kolaborasi
87 Penatalaksanaan pemberian obat tetes hidung Kolaborasi
88 Penatalaksanaan pemberian obat tetes mata Kolaborasi
89 Penatalaksanaan pemberian obat tetes telinga Kolaborasi
90 Penatalaksanaan pemberian obat topical Kolaborasi
91 Pencegahan resiko jatuh dan cedera Mandiri
92 Pengambilan sampel sputum Kolaborasi
93 Pengambilan sampel urin Kolaborasi
94 Pengkajian data dasar tentang seksualitas Mandiri
95 Pengkajian kebutuhan edukasi pasien Mandiri
96 Pengkajian luka sederhana Mandiri
97 Pengkajian resiko jatuh Mandiri
98 Pengukuran berat badan Mandiri
99 Pengukuran frekuensi jantung Mandiri
100 Pengukuran frekuensi napas Mandiri
101 Pengukuran jumlah urin periodic Mandiri
102 Pengukuran lingkar lengan Mandiri
103 Pengukuran lingkar perut Mandiri
104 Pengukuran skala nyeri dengan menggunakan verbal descriptor Mandiri
scale ( VDS )
105 Pengukuran skala nyeri menggunakan visual analog scale ( VAS Mandiri
)
106 Pengukuran suhu axial Mandiri
107 Pengukuran suhu tubuh Mandiri

212
108 Pengukuran tekanan darah Mandiri
109 Pengukuran tinggi badan Mandiri
110 Pengukuran berat badan Mandiri
111 Pengukuran skala nyeri (P,Q,R,S,T) Mandiri
112 Perawatan area penusukan infuse Mandiri
113 Perawatan daerah akses vascular transfuse darah Mandiri
114 Perawatan luka akut Mandiri
115 Perawatan luka post operasi ringan Mandiri
116 Perawatan Naso Gastric Tube ( NGT ) Mandiri
117 Perawatan selang kateter urin Mandiri
118 Perekaman ekg Mandiri
119 Perineal hygiene Mandiri
120 Persiapan pasien pulang Mandiri
121 Persiapan pasien pre operasi : puasa Mandiri
122 Persiapan prosedur PAP SMEAR Mandiri
123 Persiapan prosedur USG abdomen Mandiri
124 Postural drainage Mandiri
125 Relaksasi napas dalam Mandiri
126 Vulva hyiene Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK II


No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Interna Jenis Kewenangan
1. Melakukan pengkajian pola fungsional keperawatan dan pemeriksaan Mandiri
fisik

2. Melakukan pengkajian persistem tubuh Mandiri

3. Melakukan analisis data hasil pengkajian Mandiri

4. Menentukan masalah / diagnosa keperawatan pasien Mandiri


5. Menyusun rencana asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa Mandiri
keperawatan yang ada

6. Melakukan tindakan keperawatan mandiri PK I Mandiri

7. Melakukan perawatan luka/ulkus Mandiri

8. Melakukan perawatan luka bakar derajat I & II Mandiri

9. Melatih Range Of Motion ( ROM ) pasif / aktif Kolaborasi

10. Melakukan manajemen jalan nafas tanpa alat Mandiri

11. Melakukan manajemen jalan nafas dengan alat ( Suction oropharing) Kolaborasi

12. Menganalisa kebutuhan pemberian oksigenasi Kolaborasi

213
13. Melakukan bantuan pernafasan dengan Bag Valve Mask Kolaborasi

Melakukan RJP Mandiri

14. Monitoring pasien / perawatan Water Seal Drainage (WSD) Mandiri

15. Melakukan observasi dan monitoring hemodinamik Mandiri

16. Melakukan analisa EKG aritmia / lethal Mandiri

17. Melakukan transfer pada pasien dengan penyulit Mandiri

18. Memantau status neurologis / Glasslow Coma Scale (GCS) Mandiri

19. Menganalisa hasil saturasi oksigen Mandiri


20. Melakukan chest fisioterapy Kolaborasi

21. Menganalisis kebutuhan cairan Mandiri

22. Mengobservasi dan monitoring resiko perdarahan Mandiri


23. Melakukan perawatan pasien dengan penyakit terminal Kolaborasi

24. Menyiapkan pasien pulang dan melakukan discharge planning Kolaborasi


25. Mengobservasi dan menilai tanda-tanda pasien syok dan melapor ke Kolaborasi
PK III atau DPJP

26. Melakukan perawatan pada pasien yang terpasang drainase Kolaborasi

27. Melakukan pencatatan dan pelaporan program TB , MDR Kolaborasi

28. Menyiapkan alat dan pasien untuk pleura punctie Kolaborasi

29. Memasang infus dengan penyulit Mandiri

30. Memasang kateter urine Mandat

31. Manajemen cairan Kolaborasi

32. Memasang tube feeding tanpa penyulit Mandat

33. Melakukan aff drain Mandat

34. Memberikan dan monitor pemberian transfusi darah dan komponen Mandat
darah ( FFP, albumin )

35. Melakukan kumbah lambung Mandat

36. Memberikan terapi obat sedatif via parenteral Mandat


37. Memberikan obat menggunakan infus / syringe pump Mandat

38. Melaporkan segala perubahan dan kondisi pasien kepada PK III dan Kolaborasi
DPJP

214
39. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri dan Mandiri
kolaborasi

40. Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan Mandiri

41. Merevisi rencana asuhan keperawatan Mandiri


42. Mengkaji respon pasien terhadap terapi / pengobatan Mandiri

43. Melakukan interpretasi data indikator mutu Mandiri

44. Melakukan penelitian keperawatan sebagai peneliti pendamping Kolaborasi

Rincian Kewenangan Klinis PK III


No. Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Interna Jenis Kewenangan
1. Pengkajian keperawatan mandiri pada pasien resiko komplikasi Mandiri
2. Melakukan analisis data keperawatan Mandiri
3. Merumuskan masalah / diagnosa keperawatan khusus dan Mandiri
kompleks

4. Menyusun rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan Mandiri


intervensi pada klien dengan resiko komplikasi

5. Pemeriksaan fisik neurologis spesifik Mandiri

6. Penilaian dan monitoring status neurologis Mandiri

7. Monitoring gangguan irama jantung Mandiri

8. Monitoring efek samping pengobatan Kolaborasi

9. Ambulasi pasien dalam kondisi tidak stabil (kompleks) Mandiri


10. Menilai kekuatan otot pasien imobilisasi Mandiri

11. Monitoring hemodinamik pada pasien dalam kondisi khusus dan Kolaborasi
kompleks

12. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan trombolitik Kolaborasi

13. Screening disfagia Mandiri

14. Melakukan penilaian kekuatan otot pasien Mandiri

15. Perawatan luka dengan komplikasi Mandiri

16. Melakukan algoritma ACLS Kolaborasi

17. Observasi dan monitoring pemberian obat high alert Kolaborasi

215
18. Melakukan VCT (Volunter Counseling Testing) Mandat

19. Asistensi untuk tindakan lumbal punctie Kolaborasi

20. Manajemen pasien syok Kolaborasi

21. Penatalaksanaan pemberian obat narkotika Mandat

22. Penatalaksanaan pemberian obat high alert Mandat

23. Manajemen elektrolit dan asam basa Mandat

24. Monitoring efek samping pengobatan Kolaborasi

25. Melaporkan segala perubahan dan kondisi pasien pada PK IV atau Mandiri
DPJP
26. Mengevaluasi asuhan keperawatan bersama PK IV Mandiri

27. CI bagi mahasiswa keperawatan dan perawat magang Mandiri


28. Melakukan riset keperawatan sebagai peneliti utama Mandiri

29. Konseling untuk masalah keperawatan lebih kompleks Mandiri

36. Penatalaksanaan Pemberian Obat-obatan Supportif Mandat

37. Screening disfagia Mandiri

38. Health Education : penggunaan inhaler dosis terukur Mandiri

39. Health Education : toilet training Mandiri


( Penkes : toilet gtraining )

40. Monitoring pemindahan pasien ( antar unit yang memerlukan Mandiri


monitoring khusus )

41. Melakukan analisa grading pasien resiko jatuh dan merencanakan Mandiri
tindakan

42. Manajemen Kolaborasi penatalaksanaan Nyeri Skala Berat Kolaborasi

43. Melakukan Manajemen Hiperglikemia Kolaboratif

44. Melakukan Manajemen Hipoglikemia Kolaboratif

45. Melatih intervensi Eating Manajemen Disorders Mandiri

46. Pengambilan & analisis darah arteri (AGD) 2 Delegasi

47. Pengambilan Darah Mix Vein Delegasi

48. Melakukan Resusitasi Jantung Paru ( RJP ) Mandiri

216
Rincian Kewenangan Klinis PK IV
No Daftar Rincian Kewenanga Klinis Area Interna Jenis
Kewenangan
1. Menerima konsultasi pengkajian lanjutan pada kondisi khusu dan Mandiri
kompleks

2. Melakukan pengkajian keperawatan pada klien medical bedah dengan Mandiri


resiko komplikasi secara mandiri

3. Menerima konsultasi analisis data lanjutan pada kondisi khusus dan Mandiri
kompleks

4.. Menerima konsultasi perumusan masalah/diagnosa keperawatan pasien Mandiri


pada kondisi khusus / kompleks

5. Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan Mandiri


kondisi khusus dan kompleks
6. Menerima konsultasi dalam menentukan intervensi mandiri dan Mandiri
kolaboratif khusus dan kompleks

7. Melakukan intervensi keperawatan mandiri PK I, PK II, dan PK III Mandiri

8. Melakukan intervensi keperawatan penyakit dalam atau sub spesialisasi Mandiri


secara mandiri
9 Melakukan konseling pasien dengan kondisi khusus/kompleks Mandiri

10. Melakukan tindakan perawatan paliatif Mandiri

11. Melakukan tindakan keperawatan komplementer Mandiri

12. Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara I, PK II, dan PK III Kolaborasi
kolaborasi PK

13. Menerima konsultasi evaluasi asuhan keperawatan khusus dan Mandiri


kompleks

14. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan khusus dan kompleks Mandiri

15. Prinsip Etik sesuai PK I, PK II, dan PK III Mandiri

16. Komunikasi Terapeutik sesuai PK I, PK II, dan PK III Mandiri

17. Patient Safety sesuai PK I, PK II dan PK III Mandiri

18. Patient Safety Root Cause Analysis ( RCA ) Mandiri

19. Patient Safety Failure Mode and Effect Analysis ( FMEA ) Mandiri

20. PPI sesuai PK I, PK II dan PK III Mandiri

21. Bertindak sebagai pendidik bagi pasien, keluarga, sesama sejawat dan Mandiri

217
peserta didik

22. Menjadi narasumber / pembimbing perawat PK I, PK II, dan PK III Mandiri

23. Menjadi Assesor perawat Kolaborasi

24. Melakukan riset keperawatan lanjutan Mandiri

25. Melakukan publikasi ilmiah Kolaborasi

Rincian Kewenangan Klinis PK V


No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Interna Jenis
Kewenangan
1. Menerima konsultasi pengkajian lanjutan pada kondisi khusus dan Mandiri
kompleks dari PK IV

2. Menerima konsultasi analisis data lanjutan pada kondisi khusus dan Mandiri
kompleks dari PK IV

3. Menerima konsultasi perumusan diagnose/maslah keperawatan pada Mandiri


pasien kondisi khusus dan kompleks dari PK IV

4. Menerima konsultasi dalam menentukan intervensi keperawtan pada Mandiri


pasien khusus dan kompleks dari PK IV
5. Melakukan konseling pasien dengan kondisi khusus dan kompleks Mandiri

6. Menerima konsultasi tindakan perawatan paliatif dari PK IV Mandiri

7. Menerima konsultasi evaluasi keperawatan pasien dengan kondisi Mandiri


khusus dan kompleks

8. Melakukan tindakan keperawatan komplementer Mandiri


Melakukan intervensi spesisfik keperawatan Kolaborasi

9. Prinsip etik sesuai PK I, PK II, PK III, PK IV Mandiri

10. Komunikasi terapeutik sesuai PK I, PK II, PK III, PK IV Mandiri

11. Patient Safety sesuai PK I, PK II, PK III, PK IV Mandiri

12. Patient safety RCA Mandiri

13. Patient Safety FMEA Mandiri

14. PPI sesuai PK I, PK II, PK III, PK IV Mandiri

15. Bertindak sebagai ppendidik bagi pasien, keluarga, te,an sejawat, dan Mandiri
peserta didik

16. Menjadi Assessor Perawat Mandiri

218
17. Melakukan Riset Keperawatan lanjutan Mandiri

18. Melakukan Pubilikasi Ilmiah Mandiri

219
K. Area Keperawatan Anak
1. Deskripsi Area Keperawatan Anak
Menurut UU RI No. IV tahun 1979 tentang kesejahteraan anal, disebutkan
bahwa anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah.
Sedangkan menurut UU RI No. I tahun 1974 Bab IX pasal 42 disebutkan bahwa anak
yang sah adalah yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah da menurut
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak, pasal 1 Ayat 1, Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas)
tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
Dari kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian anak
adalah seseorang yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah yang belum
mencapai usia 21 tahun dan belum menikah . dalam keperawatan anak yang menjadi
individu (klien) adalah anak, anak diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari
delapan belas tahun dalam masa psikologis, social, dan spiritual. Masa anak merupakan
masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi/infant (0-1 tahun), usia
bermain/toddler (1-3 tahun), pra sekolah (3-6 tahun), usia sekolah (6-12 tahun), remaja
(12-18 tahun).
Ruang lingkup area keperawatan anak yang dimaksud disini adalah pemberian
asuhan keperawatan hanya pada area perawatan anak biasa non bedah dan non intensive
care.
Konvensi Hak-Hak Anak yang disetujui oleh Persrikatan Bangsa-Bangsa pada
tanggal 20 November 1989 dan telah ditandatangani oleh Pemerintah Republik Indonesia
di New Yourk pada tanggal 26 Januari 1990 melalui Keputusan Presiden Nomor 36
Tahun1990 tentang pemgesahan Convention on The Rights of The Child. Seluruh
bagian dalam konvensi ini mengatur pemenuhan hak-hak anak. Ada 4 prinsip dasar hak
anak yang terkandung di dalam Konvensi Hak Anak yaitu : (1) Non-diskriminasi, (2)
Kepentingan yang terbaik bagi anak, (3) Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan
perkembangan, (4) Penghargaan terhadap pendapat anak.

220
2. Kualifikasi Khusus
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bias
dikatakan kompeten melaksanakan tindakan/asuhan keperawatan pada area keperawatan
anak sesuai dengan level jenjang karirnya.
1. Telah mengikuti pelatihan dasar (BLS/BTCLS, Patient Safety, Fire Fighting, PPI,
Dan Rekam Medik) yang dibuktikan dengan sertifikat (3 tahun terakhir).
2. Minimal telah dikerjakan 5x secara mandiri dan minimal 3x supervisi dibuktikan
dengan logbook.
3. Telah dilakukan assesmen kompetensi dan dinyatakan kompeten (dibuktikan dengan
sertifikat).
3. Daftar Kompetensi
Pengelompokan perawat klinik anak dibagi dalam lima kategori yaitu :
Perawat Klinik I (PK I/Beginner)
Kompetensi yang harus dimiliki:
1. Penerapan prinsip etik dan legal
2. Komunikasi interpersonal
3. Patient Safety
4. Prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
5. Pencegahan cedera
6. Pemenuhan kebutuhan oksigen
7. Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
8. Pengukuran Tanda Tanda Vital
9. Analisis, interpretasi, dan dokumentasi data secara akurat
10. Perawat luka
11. Pemberian obat dengan aman dan benar
12. Pengelolaan pemberian darah
13. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan elmininasi
14. Pemenuhan kebutuhan belajar
15. Pemenuhan psikososial dan spiritual
16. Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
17. Pemenuhan kebutuhan aktivasi dan mobilisasi

221
18. Pemenuhan kebutuhan seksualitas
19. Pemeriksaan penunjang
20. Pemenuhan kebutuhan kenyamanan
Perawat klinik II (PK II / Advance Beginner)
1. Kompetensi yang harus dimiliki :
a) Praktik Profesional, etis legal, dan pake budaya :
1) Menunjukan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
kompetensi PK I
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya :
(a) Kompetensi PK I
(b) Mampu melindungi klien / pasien dari tindakan yang dapat
merugikan baik fisik maupun material
3) Melaksanakan praktik secara legal:
(a) Kompetensi PK I
(b) Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku
terkait praktik keperawatan / dan kode etik keperawatan
b) Manajemen dan pemberian asuhan keperawatan :
1) Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen
asuhan keperawatan.
2) Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan
3) Melaksanakan asuhan keperawatan dasar pada anak sehat dan keluarga
yang berfokus pada stimulasi tumbuh kembang dengan bimbingan dari
PK III :
(a) Melakukan pengkajian dengan focus pada pemeriksaan tumbuh
kembang
(b) Melakukan analisis data
(c) Menetapkan diagnosa keperawatan
(d) Menetapkan tujuan
(e) Merumuskan rencana keperawatan dengan focus pada upaya
stimulasi tumbuh kembang

222
(f) Melaksanakan tindakan keperawatan :
(1) Perinatologi :
 Bimbingan pemberian ASI tanpa masalah
(2) Infant :
 Bimbingan pemberian ASI atau botol susu
 Mobilisasi
 Bantuan haemodinamika tingkat dasar
(3) Toodler
 Bimbingan pemberian nutrisi / makan
 Bantuan haemodinamika tingkat dasar
 Pendekatan bermain anak usia toodler dengan hospitallisasi
(4) Pre school
 Bimbingan pemberian nutrisi / makan
 Bantuan haemodinamika tingkat dasar
 Pendekatan bermain anak usia toodler dengan hospitallisasi
(5) Usia sekolah
 Bimbingan pemberian nutrisi / makan
 Bantuan haemodinamika tingkat dasar
 Pendekatan bermain anak usia sekolah dengan hospitalisasi
 Membantu proses pembelajaran tuntas anak usia sekolah
(6) Pemberian obat-obatan oral, subkutan IM
(7) Monitoring
(8) Perawatan fisik tanpa masalah
(9) Memberikan pendidikan kesehatan
(10) Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
(11) Melakukan observasi
(12) Melakukan bimbingan antisifasi dengan focus pada stimulasi
tumbuh kembang
(13) Memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis)
(g) Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan

223
4) Melaksanakan asuhan keperawatan dasar pada anak dengan dengan
kasus infeksi/non infeksi / bedah, neonates sakit, dengan bimbingan
dari PK III :
(a) Melakukan pengkajian
(b) Melakukan analisis data
(c) Menetapkan diagnose keperawatan
(d) Merencanakan asuhan keperawatan
(e) Melaksanakan tindakan keperawatan
(1) Memenuhi kebutuhan nutrisi / cairan : oral, personde,
parenteral
(2) Memenuhi kebutuhan eliminasi BAB, BAK, kateteritasi
(3) Memenuhi kebutuhan oksigenasi kanule, masker, head box
(4) Memenuhi kebutuhan aktifitas, isterahat dan bermain
(5) Pemberian obat oral, parenteral, topical
(6) Meberikan pendidikan kesehatan
(7) Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi nosocomial
(8) Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
(9) Melakukan upaya rujukan atau kolaborasi
(10) Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti
tanggaung jawab dan tanggung gugat atas
(11) Praktik menggunakan komunikasi terapeutik efektif dan
hubungan interpersonal dalam pemeberian pelayanan/ asuhan
keperawatan
(12) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman
(13) Mempergunakan delegasi dan supervise dalam pelayanan
asuhan keperawatan.
(c) Pengembangan professional
1) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan :
(a) Kompetensi PK I
(b) Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional

224
(c) Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
professional
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab
professional :
(a) Kompetensi PK I
(b) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I
Perawat klinik III (PK III / Competen)
1. Kompetensi yang harus dimiliki :
a) Praktik professional, etis, legal, dan peka budaya :
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
kompetensi PK II
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan mempertahankan budaya :
(a) Kompetensi PK II
(b) Bertanggung jawab secara moral untuk mengambil keputusan yang
baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan
tenaga kesehatan lain
(c) Mengambil keputusan etik dan menetukan perioritas dalam kondisi
perang, tindak kekerasan, konflik, dan situasi bencana alam (dalam
situasi gawat darurat)
3) Melaksanakan praktik secara legal : Kompetensu PK II
b) Manajemen dan pemberian asuhan keperawatan :
1) Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen
asuhan keperawatan
2) Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan
3) Melaksanakan asuhan keperawatan dasar pada bayi dengan kasus yang
baru lahir, neonates sakit, dn anak dengan penyakit infeksi / non infeksi
/ bedah, akut, kronis, dan yang mengancam kehidupan, secara mandiri :
(a) Melakukan pengkajian
(b) Melakukan analisis data
(c) Menetapkan diagnose keperawatan

225
(d) Merencanakan asuhan keperawatan
(e) Melaksanakan tindakan keperawatan pada Perinatologi, Infant,
Toodler, Pre school, usia sekolah
(1) Perawatan fisik dengan masalah akut, kronis dan mengancam
jiwa
(2) Bantuan haemodinamik dengan obat-obat intra vena, arteri
line, dan alat bantu nafas, transfuse
(3) Monitoring
(4) Memenuhi kebutuhan nutrisi / cairan : oral, personde,
parenteral
(5) Memenuhi kebutuhan eliminasi BAB, BAK kateterisasi
(6) Memenuhi kebutuhan oksigenasi kanule, masker, head box
(7) Memenuhi kebutuhan aktivitas, isterahat tidur dan bermain
(8) Pemberian obat oral
(9) Memberikan pendidikan kesehatan
(10) Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi nasokomial
(11) Membantu program bermain bagi anak sakit dan dirawat
drumah sakit
(12) Mempersiakan klien yang akan menjalanu operasi
(13) Melakukan konseling
(14) Melakukan upaya rujukan atau kolaborasi
(15) Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
(f) Mendokumntasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggung
jawab dab tanggunggugat atas praktik
(g) Menggunakan komunikasi terapeutik efektif dan hubungan
interpersonal dalam pemberian pelayanan / asuhan kepeawatan
(h) Menciptakana dan mempertahankan lingkungan yang aman
(i) Mempergunakan delegasi dan supervise dalam pelayanan suhan
keperawatan
c) Pengembangan professional

226
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesiona; dalam praktik
keperawatan :
(a) Kompetensi PK II
(b) Menggunakan bukti yang abash dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan
(c) Berpatisipasi dalam meningkatkan mutu prosedur penjamin mutu
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab
profesi :
(a) Kompetensi PK II
(b) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK II
(c) Menunjukkan peran sebagai pembimbing / mentor yang efektif
(d) Menunjukan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup
dan mempertahankan kompetensi
(e) Memnerikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan
professional peserta didik
2. Deskripsi :
a) Mendemonstrasikan kompetensi yang tidak perlu disuvervisi dengan
menggunakan proses kepeawatan
b) Mampu merencanakan dan mengorganisasikan tujuan jangka pendek dan
jangka panjang
c) Mendemonstrasikan arah dan kegiatan
d) Siap menerima tanggung jawab kepemimpinan
e) Mendomenstrasikan keterampilan komunikasi dengan baik
f) Membagi ide dan pengetahuan terhadap mitra.
Perawatan klinik IV (PK IV / Proficient)
1. Kompetensi yang harus dimiliki :
1. Praktik professional, etis, legal, dan peka budaya :
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
kompetensi PK III
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan mempertahankan budaya kompetensi PK III

227
3) Melaksanakan praktik secara legal Kompetensi PK III
2. Manajemen dan pemberian asuhan keperawatan :
4) Melaksanakan bimbingan konsultasi terhadap tindakan kepeawatan yang
dilakukan,
5) Melakukan penelitian dalam kelompok / riset dibidang keperawatan
6) Mengembangkan program terkait, dan menerapkan konsep keperawatan
dalam tatanan nyata
7) Memberikan asuhan keperawatan anak dari yang sederhana sampai
dengan yang kompleks
8) Melakukan tindakan keperawatan lanjut secara mandiri pada
Perinatologi, Infant, Toodler, Pre school, Usia sekolah
9) Mengelola asuhan keperawatan anak :
(a) Manajemen disaster
(b) Keperawatan gawatvdarurat dan intensif pedriatik
(c) Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggung
jawab dan tanggunggugat atas praktik
(d) Monitoring
(e) Melakukan bimbingan bagi PK III
(f) Melakukan kolaborasi dengan profesi lain
(g) Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga
(h) Membimbing peserta didik keperawatan
(i) Mengidentifikasi komunikasi terapeutik efektif dan hubungan
interpersonal dalam pemberian pelayanan / asuhan keperawatan
(j) Menggunakan komunikasi terapeutik efektif dan hubungan
interpersonal dalam pemberian pelayanan / asuhan keperawatan
(k) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman
(l) Memilih model keperawatan yang tepat digunakan dalam
keperawatan anak
(m) Mempegunakan delegasi dan supervise dalam pelayanan asuhan
keperawatan
g) Pengembangan professional :

228
1) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan Kompetensi PK III
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab
profesi :
(a) Kompetensi PK III
(b) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK III
2. Deskripsi :
h) Mendemonstrasikan pengetahuan spesialisasi dan keterampilan spesialisasi
i) Pendidikan professional berkeinambungan
j) Menerima tanggung jawab kepemimpinan dan supervise
k) Merekognisi dan menyesuaikan terhadap situasi yang bervariasi dengan
normative
l) Mendelegasikan tanggung jawab secara tepat, menggunakan alternative
dalam memecahkan masalah
Perawat Klinik V (PK V / Expert)
1. Kompetensi yang harus dimiliki :
a) Praktik professional, etis, legal, dan peka budaya :
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
kompetensi PK IV
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan mempertahankan budaya Kompetensi PK IV
3) Melaksanaka praktik secara legal Kompetensi PK IV
b) Manajemen dan pemberian asuhan keperawatan :
4) Memberikan asuhan keperawatan khusus atau sub spesialis dalam
lingkup anak meliputi : sub spesialis dalam lingkup anak meliputi : sub
spesialis perinatology, sub spesialis pulmonology, sub spesialis haemato-
oncology, sub spesialis bedah, sub spesialis nutrisional pedriatik nursing,
sub spesialis urological pedriatik nursing, sub spesialis neurological
pedriatik nursing, sub spesialis keperawatan kritis pedriatik nursing, sub
spesialis keperawatan tumbuh kembang growth and develovement
pedriatik nursing :

229
(a) Melakukan bimbingan konsultasi terhadap tindakan-tindakan
keperawatan yang dilaksanakan
(b) Monitoring
(c) Melakukan kolaborasi dengan profesi lain dalam pengembalian
keputusan keperawatan pasien dala bergabgai kasus
(d) Melaksanakan penelitian dan pengembangan
5) Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggung jawab
dan tanggunggugat atas praktik
6) Melakukan konseling kepada pasien
7) Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga
8) Membimbing peserta didik keperawatan
9) Berperan sebagai konsultan dalam lingkungan bidangnya
c) Pengembangan professional :
10) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan Kompetensi PK IV
11) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab
profesi :
(a) Kompetensi PK IV
(b) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK IV
3. Deskripsi
a) Mendemonstrasikan pengalaman dalam praktik klinik
b) Menerima / mendelegasikan tanggung jawab kepegawaian dan pengelolaan.
4. Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Anak
Rincian Kewenangan Klinis PK I

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Anak Jenis Kewenangan


1 Auskultasi bunyi napas Mandiri
2 Bed making Mandiri
3 Bladder training Mandiri
4 Fisioterapy dada Mandiri
5 Fleet enema Delegasi
6 Ganti botol drain Kolaborasi
7 Guide imagery Mandiri
8 Irigasi kateter urine Kolaborasi

230
9 Komunikasi dalam asuhan keperawatan : komunikasi dalam Mandiri
melakukan proses keperawatan ( pengkajian, penentuan
diagnosis keperawatan, perencanaan, intervensi, implementasi,
evaluasi )
10 Komunikasi efektif : tulis, baca kembali, konfirmasi ( TBaK ) & Mandiri
situasi back ground, assessment, rekomendasi ( SBAR )
11 Komunikasi terapiutik Mandiri
12 Latihan batuk efektif Mandiri
13 Latihan distraksi sederhana : pengalihan perhatian Mandiri
14 Melakukan klisma Mandiri
15 Melakukan kompres hangat / dingin Mandiri
16 Melakukan personal hygiene : memandikan pasien Mandiri
17 Melakukan personal hygiene : mencuci rambut Mandiri
18 Melakukan personal hygiene : menggunting kuku Mandiri
19 Melakukan personal hygiene : menyikat gigi / membersihkan Mandiri
mulut
20 Melakukan personal hygiene : vulva hygiene Mandiri
21 Melakukan postural drainage Mandiri
22 Melakukan spooling post transfuse Mandiri
23 Melaporkan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel Mandiri
24 Melepas kateter urine tanpa penyulit Delegasi
25 Melepas infuse Delegasi
26 Melepas naso gastric tube ( NGT ) Delegasi
27 Memandikan pasien Mandiri
28 Memasang gelang identitas Mandiri
29 Memasang infuse pump / syringe pump Mandiri
30 Memasang saturasi oksigen Mandiri
31 Memfasilitasi pasien berpakaian Mandiri
32 Memberi makan melalui NGT Mandiri
33 Memberi minum melalui NGT Mandiri
34 Memberikan makan dan minum oral tanpa penyulit Mandiri
35 Memfasilitasi pasien berkemih di tempat tidur dengan Mandiri
menggunakan pispot
36 Memfasilitasi pasien eliminasi Mandiri
37 Memfasilitasi perawatan diri : mengganti pakaian Mandiri
38 Memobilisasi pasien tanpa penyulit Mandiri
29 Memonitor efek samping obat yang telah diberikan Mandiri
40 Memonitor saturasi oksigen Mandiri
41 Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksaan radiologi ( Kolaborasi
melepas semua periasan yang melekat terutama pada bagian
leher dan kepala )
42 Mempertahankan kepatenan selang infuse Mandiri
43 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik dari Mandiri
kamar mandi kmbali ke tempat tidur
44 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik ke kamar Mandiri

231
mandi
45 Mengajarkan etika batuk Mandiri
46 Mengajarkan range of motion aktif Mandiri
47 Mengajarkan range of motion pasif Mandiri
48 Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyamanan : masase Mandiri
49 Mengganti cairan infuse Kolaborasi
50 Mengganti posisi pasien tiap dua jam dengan posisi miring 30 Mandiri
derajat
51 Mengganti selang transfuse darah dengan selang infuse Kolaborasi
52 Menghitung balance cairan Mandiri
53 Menghitung tetesan cairan infuse Mandiri
54 Mengidentifikasi pasien sesuai dengan standar international Mandiri
patient safety goals ( IPSG )
55 Mengukur frekuensi nadi Mandiri
56 Mengukur frekuensi pernapasan Mandiri
57 Menjaga kepatenan selang transfuse darah Mandiri
58 Merapikan tempat tidur dengan pasien Mandiri
59 Merapikan tempat tidur kosong / tanpa pasien Mandiri
60 Merawat kepatenan selang transfusi darah Mandiri
61 Memonitoring efek samping pemberian produk darah Mandiri
62 Pemasangan alat oksigenasi binasal kanul Mandiri
63 Pemasangan alat oksigenasi simple mask Mandiri
64 Pemasangan infuse pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
65 Pemasangan kateter urine pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
66 Pemberian bantuan hidup daar ( BHD ) Mandiri
67 Pemberian edukasi tentang prinsip hand hygiene Mandiri
68 Pemberian makan per oral Mandiri
69 Pemberian oksigen nasal kanul Kolaborasi
70 Pemberian okseigen simple mask Kolaborasi
71 Pemindahan pasien dari brankar ke tempat tidur Mandiri
72 Pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Mandiri
73 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke brankar Mandiri
74 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kursi roda Mandiri
75 Penatalaksanaan pemberian nutrisi parenteral Kolaborasi
76 Penatalaksanaan pemberian obat bolus Kolaborasi
77 Penatalaksanaan pemberian obat drips Kolaborasi
78 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intradermal Kolaborasi
79 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intramuscular Kolaborasi
80 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intravena Kolaborasi
81 Penatalaksanaan obat injeksi subkutan Kolaborasi
82 Penatalaksanaan pemberian obat melalui inhalasi Kolaborasi
83 Penatalaksanaan pemberian obat melalui naso gastric tube ( Kolaborasi
NGT )
84 Penatalaksanaan pemberian oral Kolaborasi
85 Penatalaksanaan pemberian obat per vaginam Kolaborasi

232
86 Penatalaksanaan pemberian obat suppositoria Kolaborasi
87 Penatalaksanaan pemberian obat tetes hidung Kolaborasi
88 Penatalaksanaan pemberian obat tetes mata Kolaborasi
89 Penatalaksanaan pemberian obat tetes telinga Kolaborasi
90 Penatalaksanaan pemberian obat topical Kolaborasi
91 Pencegahan resiko jatuh dan cedera Mandiri
92 Pengambilan sampel sputum Kolaborasi
93 Pengambilan sampel urin Kolaborasi
94 Pengkajian data dasar tentang seksualitas Mandiri
95 Pengkajian kebutuhan edukasi pasien Mandiri
96 Pengkajian luka sederhana Mandiri
97 Pengkajian resiko jatuh Mandiri
98 Pengukuran berat badan Mandiri
99 Pengukuran frekuensi jantung Mandiri
100 Pengukuran frekuensi napas Mandiri
101 Pengukuran jumlah urin periodic Mandiri
102 Pengukuran lingkar lengan Mandiri
103 Pengukuran lingkar perut Mandiri
104 Pengukuran skala nyeri dengan menggunakan verbal descriptor Mandiri
scale ( VDS )
105 Pengukuran skala nyeri menggunakan visual analog scale ( VAS Mandiri
)
106 Pengukuran suhu axial Mandiri
107 Pengukuran suhu tubuh Mandiri
108 Pengukuran tekanan darah Mandiri
109 Pengukuran tinggi badan Mandiri
110 Pengukuran berat badan Mandiri
111 Pengukuran skala nyeri (P,Q,R,S,T) Mandiri
112 Perawatan area penusukan infuse Mandiri
113 Perawatan daerah akses vascular transfuse darah Mandiri
114 Perawatan luka akut Mandiri
115 Perawatan luka post operasi ringan Mandiri
116 Perawatan Naso Gastric Tube ( NGT ) Mandiri
117 Perawatan selang kateter urin Mandiri
118 Perekaman ekg Mandiri
119 Perineal hygiene Mandiri
120 Persiapan pasien pulang Mandiri
121 Persiapan pasien pre operasi : puasa Mandiri
122 Persiapan prosedur PAP SMEAR Mandiri
123 Persiapan prosedur USG abdomen Mandiri
124 Postural drainage Mandiri
125 Relaksasi napas dalam Mandiri
126 Vulva hyiene Mandiri

233
Rincian Kewenangan Klinis PK II

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Anak Jenis Kewenangan


1 Perencanaan pulang Mandiri
2 Melakukan bantuan pernafasan dengan bagmask Mandiri/Kolaborasi
3 Melakukan bantuan pernafasan dengan juctionresk Mandiri/Kolaborasi
4 Pakai alat : OPA, Bag valse, NP Mandiri
5 Memasang infus dengan penyulit Delegasi
6 Resusitasi Cairan Kolaborasi
7 Fluid Chalange Test ( Pemberian cairan kristaloid pada pasien syok) Mandiri
8 Persiapan dialysis Mandiri
9 Irigasi Kandung Kemih Kolaborasi
10 Melakukan kumbah lambung Mandiri/Kolaborasi
11 Pengajaran : Toilet training Mandiri
12 Bermain Terapeutik Mandiri
13 Transportasi dengan penyulit Kolaborasi

14 Manajemen perilaku ; seksual ; menyediakan pendidikan seksual Mandiri


dengan cara yang tepat sesuai tingkat perkembangan pasien
15 Bimbingan Antisipatif Mandiri
16 Terapi music Mandiri
17 Terapi aktivitas Mandiri
18 Aplikasi panas dingin Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK III


No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Anak Jenis Kewenangan
1 Melakukan Hypnosis Mandiri
2 Melakukan imajinasi terbimbing Mandiri
3 Melakukan akupressur Mandiri
4 Biofeedback Mandiri
5 Teens Mandiri

234
Rincian Kewenangan Klinis PK IV
Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Anak
Kewenangan
Melakukan review d ata pengkajian lanjutan yang ada dan melengkapi
1 data yang diperlukan terhadap pasien dengan dengan kondisi khusus Mandiri
dan kompleks
melakukan review analisis data lanjutan yang ada dan melengkapi
2 analisis data yang diperlukan terhadap pasien dengan kondisi khusus Mandiri
dan kompleks
Melakukan review perumusan diagnosis keprawatan yang ada dan
3 melengkapi diagnosis keperawatan yang diperlukan terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review rencana asuhan keperawatan yang ada dan
4 melengkapi rencana asuhan keprawatan yang diperlukan terhadap Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review dalam menentukan intervensi mandiri/kolaboratif
5 yang ada dan melengkapi review yang diperlukann terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
6 Melakukan penelitian tingkat lanjut diarea keperawatan anak Mandiri
Melakukan implementasi evidence absed nursing (EBN) diarea
7 Mandiri
keperawatan anak

Rincian Kewenangan Klinis PK V

Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Anak
Kewenangan
Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien dengan
1 Mandiri
kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien dengan
2 Mandiri
kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis keperawatan terhadap
3 Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap pasien
4 Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intevensi mandiri dan
5 Mandiri
kolaboratif terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi nenelitian tingkat lanjut di area keperawatan
6 Mandiri
anak
Menerima konsultasi implementasi evidence based nursing (EBN)
7 Mandiri
diarea keperawatan anak

235
L. Area Keperawatan Bedah Umum
1. Deskripsi Area Keperawatan Bedah Umum
Pemberian pelayanan keparawatan yang menjamin kualitas asuhan keperawatan
akan memberikan perlindungan pada masyarakat secara optimal, dimana seluruh perawat
harus sudah memiliki kompetensi yang sesuai dengan jenjang klinisnya. Setiap jenjang
klinis memiliki kompetensi yang berbeda-beda yang dijadikan sebagai pedoman untuk
menentukan kewenangan klini perawat. Untuk area Keperawatan Bedah Umum
mencakup ruang lingup bedah thoraks, bedah plastik, dan bedah mulut yang terdiri dari
kewenangan klinis PK I, PK 2 dan PK 3
2. Kualifikasi Khusus
Dalam lingkup area Keperawatan Bedah Umum, dibutuhkan beberapa kompetensi
pelatihan yang harus dimiliki oleh perawat diantaranya pelatihan BLS/BTCLS/PPGDT,
Perawatan Luka, Patient Safety, Pelatiahan EKG, IV Terapi, dan Plebotomy.
3. Daftar Kompetensi
Daftar kompetensi yang dipaparkan adalah Kewenangan Klinis Level 2 dan 3 terdiri
atas:
1. Patient Safety
2. Prinsip Pengendalian dan Pencegahan Infeksi
3. Pencegahan Cedera
4. Pemenuhan kebutuhan oksigen
5. Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
6. Analisis, interpretasi, dan dokumentasi data secara akurat
7. Perawatan luka
8. Pememberian obat dengan aman dan benar
9. Pengelolaan pemberian darah
10. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan eleminasi
11. Pemenuhan kebutuhan belajar
12. Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan mobilisasi
13. Aman dan nyaman

236
4. Daftar Rincian Kewenangan Klinis
Rincian Kewenangan Klinis PK I
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Bedah Jenis Kewenangan
Umum
1 Auskultasi bunyi napas Mandiri
2 Bed making Mandiri
3 Bladder training Mandiri
4 Fisioterapy dada Mandiri
5 Fleet enema Delegasi
6 Ganti botol drain Kolaborasi
7 Guide imagery Mandiri
8 Irigasi kateter urine Kolaborasi
9 Komunikasi dalam asuhan keperawatan : komunikasi dalam Mandiri
melakukan proses keperawatan ( pengkajian, penentuan diagnosis
keperawatan, perencanaan, intervensi, implementasi, evaluasi )
10 Komunikasi efektif : tulis, baca kembali, konfirmasi ( TBaK ) & Mandiri
situasi back ground, assessment, rekomendasi ( SBAR )
11 Komunikasi terapiutik Mandiri
12 Latihan batuk efektif Mandiri
13 Latihan distraksi sederhana : pengalihan perhatian Mandiri
14 Melakukan klisma Mandiri
15 Melakukan kompres hangat / dingin Mandiri
16 Melakukan personal hygiene : memandikan pasien Mandiri
17 Melakukan personal hygiene : mencuci rambut Mandiri
18 Melakukan personal hygiene : menggunting kuku Mandiri
19 Melakukan personal hygiene : menyikat gigi / membersihkan mulut Mandiri
20 Melakukan personal hygiene : vulva hygiene Mandiri
21 Melakukan postural drainage Mandiri
22 Melakukan spooling post transfuse Mandiri
23 Melaporkan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel Mandiri
24 Melepas kateter urine tanpa penyulit Delegasi
25 Melepas infuse Delegasi
26 Melepas naso gastric tube ( NGT ) Delegasi
27 Memandikan pasien Mandiri
28 Memasang gelang identitas Mandiri
29 Memasang infuse pump / syringe pump Mandiri
30 Memasang saturasi oksigen Mandiri
31 Memfasilitasi pasien berpakaian Mandiri
32 Memberi makan melalui NGT Mandiri
33 Memberi minum melalui NGT Mandiri
34 Memberikan makan dan minum oral tanpa penyulit Mandiri
35 Memfasilitasi pasien berkemih di tempat tidur dengan menggunakan Mandiri
pispot
36 Memfasilitasi pasien eliminasi Mandiri
37 Memfasilitasi perawatan diri : mengganti pakaian Mandiri
38 Memobilisasi pasien tanpa penyulit Mandiri
29 Memonitor efek samping obat yang telah diberikan Mandiri
40 Memonitor saturasi oksigen Mandiri

237
41 Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksaan radiologi ( Kolaborasi
melepas semua periasan yang melekat terutama pada bagian leher dan
kepala )
42 Mempertahankan kepatenan selang infuse Mandiri
43 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik dari kamar Mandiri
mandi kmbali ke tempat tidur
44 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik ke kamar mandi Mandiri
45 Mengajarkan etika batuk Mandiri
46 Mengajarkan range of motion aktif Mandiri
47 Mengajarkan range of motion pasif Mandiri
48 Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyamanan : masase Mandiri
49 Mengganti cairan infuse Kolaborasi
50 Mengganti posisi pasien tiap dua jam dengan posisi miring 30 derajat Mandiri
51 Mengganti selang transfuse darah dengan selang infuse Kolaborasi
52 Menghitung balance cairan Mandiri
53 Menghitung tetesan cairan infuse Mandiri
54 Mengidentifikasi pasien sesuai dengan standar international patient Mandiri
safety goals ( IPSG )
55 Mengukur frekuensi nadi Mandiri
56 Mengukur frekuensi pernapasan Mandiri
57 Menjaga kepatenan selang transfuse darah Mandiri
58 Merapikan tempat tidur dengan pasien Mandiri
59 Merapikan tempat tidur kosong / tanpa pasien Mandiri
60 Merawat kepatenan selang transfusi darah Mandiri
61 Memonitoring efek samping pemberian produk darah Mandiri
62 Pemasangan alat oksigenasi binasal kanul Mandiri
63 Pemasangan alat oksigenasi simple mask Mandiri
64 Pemasangan infuse pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
65 Pemasangan kateter urine pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
66 Pemberian bantuan hidup daar ( BHD ) Mandiri
67 Pemberian edukasi tentang prinsip hand hygiene Mandiri
68 Pemberian makan per oral Mandiri
69 Pemberian oksigen nasal kanul Kolaborasi
70 Pemberian okseigen simple mask Kolaborasi
71 Pemindahan pasien dari brankar ke tempat tidur Mandiri
72 Pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Mandiri
73 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke brankar Mandiri
74 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kursi roda Mandiri
75 Penatalaksanaan pemberian nutrisi parenteral Kolaborasi
76 Penatalaksanaan pemberian obat bolus Kolaborasi
77 Penatalaksanaan pemberian obat drips Kolaborasi
78 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intradermal Kolaborasi
79 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intramuscular Kolaborasi
80 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intravena Kolaborasi
81 Penatalaksanaan obat injeksi subkutan Kolaborasi
82 Penatalaksanaan pemberian obat melalui inhalasi Kolaborasi
83 Penatalaksanaan pemberian obat melalui naso gastric tube ( NGT ) Kolaborasi
84 Penatalaksanaan pemberian oral Kolaborasi
85 Penatalaksanaan pemberian obat per vaginam Kolaborasi

238
86 Penatalaksanaan pemberian obat suppositoria Kolaborasi
87 Penatalaksanaan pemberian obat tetes hidung Kolaborasi
88 Penatalaksanaan pemberian obat tetes mata Kolaborasi
89 Penatalaksanaan pemberian obat tetes telinga Kolaborasi
90 Penatalaksanaan pemberian obat topical Kolaborasi
91 Pencegahan resiko jatuh dan cedera Mandiri
92 Pengambilan sampel sputum Kolaborasi
93 Pengambilan sampel urin Kolaborasi
94 Pengkajian data dasar tentang seksualitas Mandiri
95 Pengkajian kebutuhan edukasi pasien Mandiri
96 Pengkajian luka sederhana Mandiri
97 Pengkajian resiko jatuh Mandiri
98 Pengukuran berat badan Mandiri
99 Pengukuran frekuensi jantung Mandiri
100 Pengukuran frekuensi napas Mandiri
101 Pengukuran jumlah urin periodic Mandiri
102 Pengukuran lingkar lengan Mandiri
103 Pengukuran lingkar perut Mandiri
104 Pengukuran skala nyeri dengan menggunakan verbal descriptor scale ( Mandiri
VDS )
105 Pengukuran skala nyeri menggunakan visual analog scale ( VAS ) Mandiri
106 Pengukuran suhu axial Mandiri
107 Pengukuran suhu tubuh Mandiri
108 Pengukuran tekanan darah Mandiri
109 Pengukuran tinggi badan Mandiri
110 Pengukuran berat badan Mandiri
111 Pengukuran skala nyeri (P,Q,R,S,T) Mandiri
112 Perawatan area penusukan infuse Mandiri
113 Perawatan daerah akses vascular transfuse darah Mandiri
114 Perawatan luka akut Mandiri
115 Perawatan luka post operasi ringan Mandiri
116 Perawatan Naso Gastric Tube ( NGT ) Mandiri
117 Perawatan selang kateter urin Mandiri
118 Perekaman ekg Mandiri
119 Perineal hygiene Mandiri
120 Persiapan pasien pulang Mandiri
121 Persiapan pasien pre operasi : puasa Mandiri
122 Persiapan prosedur PAP SMEAR Mandiri
123 Persiapan prosedur USG abdomen Mandiri
124 Postural drainage Mandiri
125 Relaksasi napas dalam Mandiri
126 Vulva hyiene Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK II

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Bedah Jenis Kewenangan

239
Umum
1 Melakukan persiapan preoperatif mandiri
2 Pengelolaan pasien resiko jatuh Mandiri
3 Merawat luka dan mengganti botol WSD Kolaborasi
4 Manajemen pencegahan dan pengendalian infeksi mandiri
6 Perawatan CVL (central venous line) Kolaborasi
7 Penatalaksanaan manajemen alergi Kolaborasi
8 Manajemen pasien syok anafilaktik Kolaborasi
9 Memfasilitasi pemasangan water seal drainage (WSD) Kolaborasi
10 Manajemen pasien syok Kolaborasi
11 Manajemen jalan tanpa alat Mandiri
12 Manajemen jalan napas dengan alat Kolaborasi
13 Manajemen mual dan muntah Mandiri
14 Pemasangan infus intravena dengan penyulit Kolaborasi
15 Pemasangan infus pump Mandiri
16 Melakukan resusitasi cairan Kolaborasi
18 Melakukan discharge planning Mandiri
19 Monitoring elektrokardiogram (EKG) Mandiri
20 Penentuan diagnosis keperawatan Mandiri
21 Penentuan rencana asuhan keperawatan Mandiri
22 Penerimaan pasien (Semua unit) Mandiri
23 Pengkajian nyeri (VAS, face Scale & Behavior pain scale) Mandiri
24 Penilaian tingkat kesadaran (AVPU & GCS) Mandiri
25 Pengambilan sampel darah melalui vena sentral Kolaborasi
27 Memfasilitasi pelaksanaan aff drain Kolaborasi
28 Perawatan luka decubitus Kolaborasi
29 Perawatan water seal drainage (WSD) Kolaborasi
30 Parawatan Luka bakar I-II Kolaborasi
41 Manajemen transfusi darah dan komponen darah lainnya Kolaborasi
42 Manajemen pemberian albumin Kolaborasi

240
43 Pemberian kateter urine dewasa Kolaborasi
44 Pemasangan naso gastric tube (NGT) tanpa penyulit Mandiri
45 Pemberian TPN (total parenteral nutrition) Kolaborasi
46 Melakukan edukasi keluarga Mandiri
47 Konseling Kolaborasi
48 Melakukan ambulasi pasien untuk pelaksanaan CT-Scan/MRI Mandiri
49 Pemindahan pasein (antar unit/antar RS) Mandiri
51 Manajemen nyeri kronis Kolaborasi
52 Manajeman nyeri post op Kolaborasi
53 Manajemen nyeri skala berat Kolaborasi
54 Manajemen nyeri skala sedang Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK III

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Bedah Jenis Kewenangan


Umum
1 Menyambungkan dan mengganti botol WSD Kolaborasi
2 Penatalaksanaan koreksi imbalance elektrolit Kolaborasi

3 Memfasilitasi aff selang chest tube Kolaborasi


4 Perawatan luka dengan komplikasi Kolaborasi
5 Melakukan perawatan luka bakar derajat III Kolaborasi
6 Melakukan perawatan skin graft Kolaborasi
7 Pemasangan syringe pump Kolaborasi
8 Pemberian obat melalui infus pump Kolaborasi
9 Pemeberian obat melalui syringe pump Kolaborasi
10 Penatalaksanaan pemebrian obat high alert Kolaborasi
11 Penatalaksanaan pemberian obat narkotik Kolaborasi
12 Melakukan observasi dan monitoring pemberian obat high alert Kolaborasi
13 Ambulasi pasien dengan kondisi tidak stabil/kompleks Mandiri
14 Monitoring pasien dengan gangguan irama Mandiri

241
Rincian Kewenangan Klinis PK IV
Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Bedah Jenis
No
Umum Kewenangan
Melakukan review d ata pengkajian lanjutan yang ada dan melengkapi
1 data yang diperlukan terhadap pasien dengan dengan kondisi khusus Mandiri
dan kompleks
melakukan review analisis data lanjutan yang ada dan melengkapi
2 analisis data yang diperlukan terhadap pasien dengan kondisi khusus Mandiri
dan kompleks
Melakukan review perumusan diagnosis keprawatan yang ada dan
3 melengkapi diagnosis keperawatan yang diperlukan terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review rencana asuhan keperawatan yang ada dan
4 melengkapi rencana asuhan keprawatan yang diperlukan terhadap Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review dalam menentukan intervensi mandiri/kolaboratif
5 yang ada dan melengkapi review yang diperlukann terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
6 Melakukan penelitian tingkat lanjut diarea keperawatan bedah umum Mandiri
Melakukan implementasi evidence absed nursing (EBN) diarea
7 Mandiri
keperawatan bedah umum

Rincian Kewenangan Klinis PK V

Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Bedah Umum
Kewenangan
Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien dengan kondisi
1 Mandiri
khusus dan kompleks
Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien dengan kondisi
2 Mandiri
khusus dan kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis keperawatan terhadap pasien
3 Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap pasien dengan
4 Mandiri
kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intevensi mandiri dan kolaboratif
5 Mandiri
terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
6 Menerima konsultasi nenelitian tingkat lanjut di area keperawatan anak Mandiri
Menerima konsultasi implementasi evidence based nursing (EBN) diarea
7 Mandiri
keperawatan anak

242
M. Area Keperawatan THT
1. Deskripsi Area Keperawatan THT
Otorhinolaryngology nurse yang juga dikenal sebagai perawat telinga, hidung,
dan tenggorokkan ( ear, nose and throat nurse ) merawat paseien dengan penyakit atau
luka di telinga, hiduung, tenggorokan, kepala atau leher. Sering disebut sebagai perawat
THT, perawat otorhinolaryngology membantu dalam perawatan kondisi akut dan kronis,
termasuk infeksi telinga dan alergi, radang tenggorokan, sinusitis, tonsillitis, sleep apne
dan luka seperti patah tulang. Perawat THT merawat semua umur pasien, mulai dari bayi
sampai orang tua, dengan populasi pasien anak-anak yang cukup besar.
Perawat otorhinolaryngology yang membantu minimal pendidikannya DIII
Keperawatan atau Ners dan lulus ujian kompetensi. Spesialisasi dalam
otorhinolaryngology memerlukan pengetahuan yang kuat tentang telinga, hidung dan
tenggorokan dan bagaimana area ini berinteraksi saru sama lain. Selain itu, karena
sejumlah pasien THT adalah anak-anak, kursus di bidang pediatri dan pengalaman
bekerja dengan anak sangat berguna. Setelah seorang perawat memiliki STR, dia dapat
mulai bekerja di sejumlah bidang terkait untuk mendapatkan pengalaman dalam
otorhinolaryngology, seperti otology, audiology, laryngology dan rhinology.
2. Kualifikasi Khusus
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bias
dikatakan kompoten melaksanakan tindakan/asuhan keperawatan pada area keperawatan
THT sesuai dengan level jenjang karirnya.
1. Telah mengikuti pelatihan dasar ( BLS / BTCLS, Patient safety, Fire Fighing, PPI)
yang dibuktikan dengan sertifikat ( 3 tahun terakhir ).
2. Telah melakukan latihan keperawatan otorhinolaryngology (THT) dasar yang
dibuktikan dengan sertifikat 3 tahun terakhir.
3. Minimal telah dikerjakan 5x secara mandiri dan minimal 3x supervise dibuktikan
dengan logbook.
3. Daftar Kompetensi
Daftar kompetensi untuk perawat klinik sesuai jenjang karirnya berdasarkan
adaptasi dari peraturan mentri kesehatan Republik Indonesia No. 10 tahun 2015 adalah
sebagai berikut:

243
Perawat klinik I (PK I)
a. Penerapan prinsip etik dan legal
b. Komunikasi interpersonal
c. Patient Safety
d. Prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
e. Pencegahan cedera
f. Pemenuhan kebutuhan oksigen
g. Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
h. Pengukuran Tanda Tanda Vital
i. Analisis, interpretasi, dan dokumentasi data secara akurat
j. Perawat luka
k. Pemberian obat dengan aman dan benar
l. Pengelolaan pemberian darah
m. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan elmininasi
n. Pemenuhan kebutuhan belajar
o. Pemenuhan psikososial dan spiritual
p. Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
q. Pemenuhan kebutuhan aktivasi dan mobilisasi
r. Pemenuhan kebutuhan seksualitas
s. Pemeriksaan penunjang
t. Pemenuhan kebutuhan kenyamanan
Perawat klinik II ( PK II )
a. Mampu mengaplikasikan bidang keilmuan keperawatan THT dasar
memanfaatkan lPTEK dan atau seni dalam menyelesaikan masalah pasien serta
mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
b. Menguasai konsep teoritis bidang keperawatan kekhususan THT dasar serta
mampu menyelesaikan masalah prosedural.
c. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis data dan informasi
tentang kondisi pasien dan mampu memberikan petunjuk dan memilih berbagai
tindakan keperawatan secara mandiri dan kelompok.

244
d. Mengerti tujuan bagian ( unit ) tempat bekerja dan berusaha mencapainya.
e. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan kelompok tempat bekerja.
f. Memperlihatkan kinerja asuhan dan pelayanan keperawatan THT dasar yang
adekuat
g. Dapat membedakan pentingnya situasi dan menetapkan prioritas.
h. Memperlihatkan kompetensi, mempergunakan proses keperawatan THT lanjutan
dan supervise.
i. Memperlihatkan keinginan untuk mengembangkan kemampuan professional
berkelanjutan ( CPD ).
Perawat Klinik III ( PK III )
a. Mampu merencanakan dan mengelola sumber daya dibawah tanggung jawabnya.
b. Mampu mengevaluasi pekerjaannya dengan memanfaatkan IPTEK untuk
menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategisnya organisasi tempat
bekerja.
c. Mampu melakukan penelitian, menyelesaikan permasalahan IPTEK dalam area
keperawatan THT dasar dan sub spesialistik THT menggunakan pendekatan
disiplin ilmu keperawatan.
d. Mampu mengambil keputusan yang strategis dengan akuntabilitas dan tanggung
jawab penuh atas semua aspek yang berada dibawah tanggung jawab bidang
keperawatannya.
e. Memperlihatkan kompetensi, mempergunakan proses keperawatan THT lanjutan
tanpa supervisi.
f. Mampu merencanakan dan mengorganisir tujuan jangka pendek dan panjang.
g. Memperlihatkan arahan dalam melakukan kegiatan
h. Siap menerima tanggung jawab kepemimpinan.
i. Memperlihatkan perkembangan keterampilan komunikasi dengan baik.
j. Bertukar ( Share ) ide-ide dan pengetahuan dengan peer-nya dalam praktik
professional.
Perawat Klinik IV ( PK IV )
a. Memperlihatakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan THT sub
spesialistik.

245
b. Mampu mengembangkan IPTEK dalam praktik profesionalnya melalui penelitian.
c. Mampu menyelesaikan masalah IPTEK dibidang keperawatan.
d. THT melalui pendekatan inter atau multi disiplin.
e. Bertanggung jawab sebagai pemimpin dan supervisor.
f. Mengakui dan beradaptasi terhadap situasi sesuai nilai dan norma profesi.
g. Mendegelasikan tanggung jawab dengan tepat memepergunakan alternative yang
luas dalam menyelesaikan masalah asuhan / pelayanan keperawatan THT.
h. Mengembangkan pendidikan keperawatan berkelanjutan.
Perawat Klinik V ( PK V )
a. Mengembangkan IPTEK keperawatan baru atau praktik professional keperawatan
THT melalui riset.
b. Mampu menyelesaikan masalah IPTEK di area keperawatan THT melalui
pendekatan inter, multi dan transdisipliner.
c. Mampu mengelolah, memimpin dan mengembangkan riset dibidang keperawatan
THT atau terpadu serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional.
d. Memperlihatkan keahlian dalam praktik klinik THT sub spesialistik.
e. Menerima dan mendelegasikan tanggung jawab tentang personil dan manajemen.
f. Melakukan pendidikan/pendampingan pada teman sejawat tentang asuhan
keperawatan pasien dengan masalah kesehatan THT yang kompleks.
g. Melakukan konsultasi mengenai pendidikan dan praktik professional sesuai
bidang keahliannya
h. Mampu merencanakan perubahan dibidang keperawatan secara intituitif, kreatif
dan inovatif.
4. Daftar Rincian Kewenangan Klinis
Rincian Kewenangan Klinis PK I
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan THT Jenis Kewenangan
1 Auskultasi bunyi napas Mandiri
2 Bed making Mandiri
3 Bladder training Mandiri
4 Fisioterapy dada Mandiri
5 Fleet enema Delegasi
6 Ganti botol drain Kolaborasi
7 Guide imagery Mandiri
8 Irigasi kateter urine Kolaborasi

246
9 Komunikasi dalam asuhan keperawatan : komunikasi dalam Mandiri
melakukan proses keperawatan ( pengkajian, penentuan diagnosis
keperawatan, perencanaan, intervensi, implementasi, evaluasi )
10 Komunikasi efektif : tulis, baca kembali, konfirmasi ( TBaK ) & Mandiri
situasi back ground, assessment, rekomendasi ( SBAR )
11 Komunikasi terapiutik Mandiri
12 Latihan batuk efektif Mandiri
13 Latihan distraksi sederhana : pengalihan perhatian Mandiri
14 Melakukan klisma Mandiri
15 Melakukan kompres hangat / dingin Mandiri
16 Melakukan personal hygiene : memandikan pasien Mandiri
17 Melakukan personal hygiene : mencuci rambut Mandiri
18 Melakukan personal hygiene : menggunting kuku Mandiri
19 Melakukan personal hygiene : menyikat gigi / membersihkan mulut Mandiri
20 Melakukan personal hygiene : vulva hygiene Mandiri
21 Melakukan postural drainage Mandiri
22 Melakukan spooling post transfuse Mandiri
23 Melaporkan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel Mandiri
24 Melepas kateter urine tanpa penyulit Delegasi
25 Melepas infuse Delegasi
26 Melepas naso gastric tube ( NGT ) Delegasi
27 Memandikan pasien Mandiri
28 Memasang gelang identitas Mandiri
29 Memasang infuse pump / syringe pump Mandiri
30 Memasang saturasi oksigen Mandiri
31 Memfasilitasi pasien berpakaian Mandiri
32 Memberi makan melalui NGT Mandiri
33 Memberi minum melalui NGT Mandiri
34 Memberikan makan dan minum oral tanpa penyulit Mandiri
35 Memfasilitasi pasien berkemih di tempat tidur dengan menggunakan Mandiri
pispot
36 Memfasilitasi pasien eliminasi Mandiri
37 Memfasilitasi perawatan diri : mengganti pakaian Mandiri
38 Memobilisasi pasien tanpa penyulit Mandiri
29 Memonitor efek samping obat yang telah diberikan Mandiri
40 Memonitor saturasi oksigen Mandiri
41 Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksaan radiologi ( Kolaborasi
melepas semua periasan yang melekat terutama pada bagian leher dan
kepala )
42 Mempertahankan kepatenan selang infuse Mandiri
43 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik dari kamar Mandiri
mandi kmbali ke tempat tidur
44 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik ke kamar mandi Mandiri
45 Mengajarkan etika batuk Mandiri
46 Mengajarkan range of motion aktif Mandiri
47 Mengajarkan range of motion pasif Mandiri
48 Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyamanan : masase Mandiri
49 Mengganti cairan infuse Kolaborasi
50 Mengganti posisi pasien tiap dua jam dengan posisi miring 30 derajat Mandiri

247
51 Mengganti selang transfuse darah dengan selang infuse Kolaborasi
52 Menghitung balance cairan Mandiri
53 Menghitung tetesan cairan infuse Mandiri
54 Mengidentifikasi pasien sesuai dengan standar international patient Mandiri
safety goals ( IPSG )
55 Mengukur frekuensi nadi Mandiri
56 Mengukur frekuensi pernapasan Mandiri
57 Menjaga kepatenan selang transfuse darah Mandiri
58 Merapikan tempat tidur dengan pasien Mandiri
59 Merapikan tempat tidur kosong / tanpa pasien Mandiri
60 Merawat kepatenan selang transfusi darah Mandiri
61 Memonitoring efek samping pemberian produk darah Mandiri
62 Pemasangan alat oksigenasi binasal kanul Mandiri
63 Pemasangan alat oksigenasi simple mask Mandiri
64 Pemasangan infuse pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
65 Pemasangan kateter urine pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
66 Pemberian bantuan hidup daar ( BHD ) Mandiri
67 Pemberian edukasi tentang prinsip hand hygiene Mandiri
68 Pemberian makan per oral Mandiri
69 Pemberian oksigen nasal kanul Kolaborasi
70 Pemberian okseigen simple mask Kolaborasi
71 Pemindahan pasien dari brankar ke tempat tidur Mandiri
72 Pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Mandiri
73 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke brankar Mandiri
74 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kursi roda Mandiri
75 Penatalaksanaan pemberian nutrisi parenteral Kolaborasi
76 Penatalaksanaan pemberian obat bolus Kolaborasi
77 Penatalaksanaan pemberian obat drips Kolaborasi
78 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intradermal Kolaborasi
79 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intramuscular Kolaborasi
80 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intravena Kolaborasi
81 Penatalaksanaan obat injeksi subkutan Kolaborasi
82 Penatalaksanaan pemberian obat melalui inhalasi Kolaborasi
83 Penatalaksanaan pemberian obat melalui naso gastric tube ( NGT ) Kolaborasi
84 Penatalaksanaan pemberian oral Kolaborasi
85 Penatalaksanaan pemberian obat per vaginam Kolaborasi
86 Penatalaksanaan pemberian obat suppositoria Kolaborasi
87 Penatalaksanaan pemberian obat tetes hidung Kolaborasi
88 Penatalaksanaan pemberian obat tetes mata Kolaborasi
89 Penatalaksanaan pemberian obat tetes telinga Kolaborasi
90 Penatalaksanaan pemberian obat topical Kolaborasi
91 Pencegahan resiko jatuh dan cedera Mandiri
92 Pengambilan sampel sputum Kolaborasi
93 Pengambilan sampel urin Kolaborasi
94 Pengkajian data dasar tentang seksualitas Mandiri
95 Pengkajian kebutuhan edukasi pasien Mandiri
96 Pengkajian luka sederhana Mandiri
97 Pengkajian resiko jatuh Mandiri
98 Pengukuran berat badan Mandiri

248
99 Pengukuran frekuensi jantung Mandiri
100 Pengukuran frekuensi napas Mandiri
101 Pengukuran jumlah urin periodic Mandiri
102 Pengukuran lingkar lengan Mandiri
103 Pengukuran lingkar perut Mandiri
104 Pengukuran skala nyeri dengan menggunakan verbal descriptor scale ( Mandiri
VDS )
105 Pengukuran skala nyeri menggunakan visual analog scale ( VAS ) Mandiri
106 Pengukuran suhu axial Mandiri
107 Pengukuran suhu tubuh Mandiri
108 Pengukuran tekanan darah Mandiri
109 Pengukuran tinggi badan Mandiri
110 Pengukuran berat badan Mandiri
111 Pengukuran skala nyeri (P,Q,R,S,T) Mandiri
112 Perawatan area penusukan infuse Mandiri
113 Perawatan daerah akses vascular transfuse darah Mandiri
114 Perawatan luka akut Mandiri
115 Perawatan luka post operasi ringan Mandiri
116 Perawatan Naso Gastric Tube ( NGT ) Mandiri
117 Perawatan selang kateter urin Mandiri
118 Perekaman ekg Mandiri
119 Perineal hygiene Mandiri
120 Persiapan pasien pulang Mandiri
121 Persiapan pasien pre operasi : puasa Mandiri
122 Persiapan prosedur PAP SMEAR Mandiri
123 Persiapan prosedur USG abdomen Mandiri
124 Postural drainage Mandiri
125 Relaksasi napas dalam Mandiri
126 Vulva hyiene Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK II

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan THT Jenis Kewenangan


1. Edukasi Keluarga Mandiri
2. Penerimaan Pasien (semua unit) Mandiri
3. Pemindahan Pasien (Antar unit/antar RS) Mandiri
4. Penentuan Diagnosis Keperawatan Mandiri
5. Penentuan Rencana Asuhan Keperawatan Mandiri
6. Pengelolaan Pasien Resiko jatuh Mandiri
7. Membantu Tindakan Pemeriksaan Telinga Kolaborasi
8. Membantu Tindakan Pemeriksaan Hidung Kolaborasi
9. Membantu Tindakan Pemeriksaan Tenggorokan Kolaborasi
10. Membantu tindakan pemeriksaan kepala Kolaborasi
11. Membantu tindakan pemeriksaan leher Kolaborasi
12. Melakukan pemeriksaan telinga Mandiri
17. Melakukan discharge planning Mandiri
18. Melakukan tindakan mencukur bulu hidung Mandiri

249
19. Melakukan cukur rambut disekeliling os mastoid Mandiri
20. Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik kultur pus Kolaborasi
21. Melakukan irigasi telinga Kolaborasi
22. Melakukan tes uji pendengaran Kolaborasi
23. Mengobservasi dan memonitoring resiko perdarahan Kolaborasi
24. Melakukan bantuan pernapasan dengan bag valve mask Koaborasi
25. Melakukan suction tracheal Mandiri
26. Melakukan manajemen jalan nafas dengan alat (suction orofaring) Mandiri
27. Melakukan perawatan trakheostomi Mandiri
28. Menyiapkan alat dan pasien untuk intubasidan ekstubasi Kolaborasi
29. Melakukan suction tracheal Mandiri
30. Memasang infus tanpa penyulit Kolaborasi
31. Melakukan monitoring hemodinamik Mandiri
32. Melakukan analisis data dasar keperawatan Mandiri
33. Melakukan analisis data hasil pengkajian Mandiri
34. Melakukan aff hecting Kolaborasi
35. Melakukan asistensi pemasangan tampon hidung dan tampon telinga Kolaborasi
36. Memberikan dan monitor pemberian transfusi darah dan komponen darah Kolaborasi
37. Memasang kateter Kolaborasi
38. Memasang tube feeding tanpa penyulit Kolaborasi
39. Pengambilan darah vena periver Delegasi
40. Pengambilan sampel darah vena Delegasi

Rincian Kewenangan Klinis PK III

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan THT Jenis Kewenangan


1. Melakukan pemeriksaan hidung Mandiri
2. Melakukan pemeriksaan tenggorokan Mandiri
3. Melakukan pemeriksaan kepala Mandiri
4. Melakukan pemeriksaan leher Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK IV

Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan THT
Kewenangan
Melakukan review d ata pengkajian lanjutan yang ada dan melengkapi
1 data yang diperlukan terhadap pasien dengan dengan kondisi khusus Mandiri
dan kompleks
melakukan review analisis data lanjutan yang ada dan melengkapi
2 analisis data yang diperlukan terhadap pasien dengan kondisi khusus Mandiri
dan kompleks
Melakukan review perumusan diagnosis keprawatan yang ada dan
3 Mandiri
melengkapi diagnosis keperawatan yang diperlukan terhadap pasien

250
Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan THT
Kewenangan
dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review rencana asuhan keperawatan yang ada dan
4 melengkapi rencana asuhan keprawatan yang diperlukan terhadap Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review dalam menentukan intervensi mandiri/kolaboratif
5 yang ada dan melengkapi review yang diperlukann terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
6 Melakukan penelitian tingkat lanjut diarea keperawatan THT Mandiri
Melakukan implementasi evidence absed nursing (EBN) diarea
7 Mandiri
keperawatan THT

Rincian Kewenangan Klinis PK V

Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan THT
Kewenangan
Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien dengan
1 Mandiri
kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien
2 Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis keperawatan terhadap
3 Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap
4 Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intevensi mandiri dan
5 Mandiri
kolaboratif terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi penelitian tingkat lanjut di area keperawatan
6 Mandiri
THT
Menerima konsultasi implementasi evidence based nursing
7 Mandiri
(EBN) diarea keperawatan THT

251
N. Area Keperawatan Onkologi
1. Deskripsi Area Keperawatan Onkologi
Area keperawatan onkologi merupakan area keperawatan dalam melakukan
proses asuhan keperawatan pada pasien yang terdiagnosa mengidam tumor baik yang
sudah terdiagnosis kanker atau belum, dan butuh penanganan kemoterapi ataupu
perawatan pre dan post operatif di rawat inap. Asuhan nkeperawatan diberikan kepada
pasien baik pada fase akut, kritis, perawatan hingga fase rehabilitasi. Ruang perawatan
yang membutuhkan kewenangan klinik area keperawatan onkologi yakni rawat inap dan
ruang kemoterapi. Kewenangan klinik pada area keperawatan onkologi membutuhkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang tinggi terkait ilmu dan teknologi serta
penemuan terbaru dalam bidang keperawtan onkologi. Kewenangan klinik pada area
onkologi diatur dan disusun berdasarkan daftar, level PK, jenis dan Syarat kompetensi.
2. Kualifikasi Khusus
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bisa
dikatakan kompeten melakukan tindakan/asuhan keperawatan pada area keperawatan
onkologi sesuai dengan level jenjang karirnya adalah sebagai berikut :
1. Telah mengikuti pelatihan kemoterapi dasar yang dibuktikan dengan sertifikat (3
tahun terakhir).
2. Telah mengikuti pelatihan paliatif care yang dibuktikan dengan sertifikat (3 tahun
terakhir).
3. Telah mengikuti pelatihan kegawatan pada pasien kanker yang dibuktikan dengan
sertifikat (3 tahun terakhir).
4. Telah mengikuti pelatihan Basic Life Support (BLS) yang dibuktikan dengan
sertifikat (3 tahun terakhir).
5. Telah mengikuti pelatihan plebotomi yang dibuktikan dengan sertifikat (3 tahun
terakhir).
6. Telah mengikuti pelatihan Patient Safety yang dibuktikan dengan sertifikat (3 tahun
terakhir).
7. Telah mengikuti pelatihan pengendalian dan penanganan infeksi (PPI) yang
dibuktikan dengan sertifikat (3 tahun terakhir).

252
3. Daftar Kompetensi
Perawat Klinik I
Kompetensi Perawat Klinik I
a. Penerapan prinsip etik dan legal
b. Komunikasi interpersonal
c. Patient Safety
d. Prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
e. Pencegahan cedera
f. Pemenuhan kebutuhan oksigen
g. Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
h. Pengukuran Tanda Tanda Vital
i. Analisis, interpretasi, dan dokumentasi data secara akurat
j. Perawat luka
k. Pemberian obat dengan aman dan benar
l. Pengelolaan pemberian darah
m. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan elmininasi
n. Pemenuhan kebutuhan belajar
o. Pemenuhan psikososial dan spiritual
p. Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
q. Pemenuhan kebutuhan aktivasi dan mobilisasi
r. Pemenuhan kebutuhan seksualitas
s. Pemeriksaan penunjang
t. Pemenuhan kebutuhan kenyamanan
Perawat Klinik II
Kompetensi Perawat Klinik II
Perawat klinik II adalah jenjang perawaat klinik dengan kemampuan keperawatan
holistik pada pasien secara mandiri dan mengelola pasien secara tim serta
memperoleh bimbingan untuk penanganan masaalah lanjut/kompleks. Indikator
perawat klinik II adalah antara lain :

253
1) Konsep keperawatan profesional bagi perawat unit onkologi
2) Etika kerja dan aspek legal di unit onkologi
3) Sejarah unit onkologi
a) Sejarah onkologi
b) Level konpetensi perawat onkologi
4) Pengenalan dasar unit onkologi
a) Konsep administrasi layanan unit onkologi
b) Standar peralatan unit onkologi
5) Standar pemberian obat kemoterapi
6) Standar pengendalian limbah kemoterapi
7) Pengendalian infeksi di unit onkologi
a) Pengguanaan alat pelindung diri (APD)
b) Konsep pengelolaan DTT
c) Standar reprocessing alat
d) Teknik aseptik dan antiseptik
8) Anatomi fisiologi sistem terkait keperawatan onkologi
9) Konsep caring pada tindakan onkologi
10) Manajemen relaksasi pada tindakan onkologi
11) Manajemen gejala-gejala (manajemen syimtoms) pada pasien onkologi
12) Manajemen airway pada tindakan onkologi
13) Asuhan keperawatan onkologi pra, intra dan post operasi.
14) Pasien safety di unit onkologi
15) Penanggulangan kegawat daruratan pada tindakan onkologi terutama saat
kemoterapi (reaksi alergi, sesak, saturasi turun, sianosi, perdarahan, vagal
refluk)
16) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing atau mentor bagi perawat klinik I.
Perawat Klinik III
Kompetensi perawat klinik III adalah jenjang perawat klinik dengan kemampuan
melakukan asuhan keperawatan komprehensif pada area spesifik dan mengelola
unit keperawatan serta mengembangkan pelayanan keperawatan berdasarkan bukti

254
ilmiah dan melaksanakan pembelajaran klinis. Indikator perawat klinik III antara
lain :
1. Pengenalan unit onkologi lanjutan
a. Ketenagaan di ruang onkologi
b. Alur pemeriksaan pasien nonkologi
2. Asuhan keperawatan pasien kanker dengan kemoterapi
a. Penanganan anafilartik pemberian obat kemoterapi
b. Penanganan kardiogenik pembberian obat kemoterapi
c. Penanganan hivopolemik pemberian obat kemoterapi
d. Nutrisi pada pasien kanker dengan kemoterapi
3. Menggunakan bukti natau hasil riset dalam praktik keperawatan serta
mengevaluasi mutu praktik keperawatan
4. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing atau mentor bagi perawat klinik II
Perawat Klinik IV
Kompetensi perawat klinik IV
perawat klinik IV adalah jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan
asuhan keperawatan pada masaalah pasien yang kompleks di area spesialistik
dengan pendekatan tata kelola klinis secara interdisiplin, multidisiplin melakukan
riset untuk mengembangkan praktek keperawatan serta mengembangkan
pembelajaran klinis, Indikator perawat klinik IV antara lain :
Memiliki salah satu sertifikat kompetensi:
1) Manajemen pelayanan ruang isolasi imunitas menurun
2) Manajemen pelayanan isolasi radioisotop
3) Manajemen pelayanan intensif onkologi
4) Manajemen pelayanan tindakan apheresis/leukopheresis
5) Pemberian obat melalui intratekal, intraperitoneal, intramuskular dan intrarteri
6) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing atau mentor bagi perawat klinik III
Perawat Klinik V
Kompetensi perawat klinik V
perawat klinik V adalah jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan
konsultasi klinis keperawatan pada area spesialistik, melakukan tata kelola klinik

255
secara transdisiplin, melakukan riset klinik untuk pegembangan praktek, profesi,
dan kependidikan keperawatan. Indikator perawat klinik V antara lain :
1) Menguasai kompetensi samapai advance (minimal 2 Kompetensi)
2) Aktif melakukan penelitian dibidang onkologi minimal 3 tahun sekali dan
bermitra dengan profesi lain.
3) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing atau mentor bagi perawat klinik IV
4. Daftar Rincian Kewenangan Klinis
Rincian Kewenangan Klinis PK I

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Onkologi Jenis Kewenangan


1 Auskultasi bunyi napas Mandiri
2 Bed making Mandiri
3 Bladder training Mandiri
4 Fisioterapy dada Mandiri
5 Fleet enema Delegasi
6 Ganti botol drain Kolaborasi
7 Guide imagery Mandiri
8 Irigasi kateter urine Kolaborasi
9 Komunikasi dalam asuhan keperawatan : komunikasi dalam Mandiri
melakukan proses keperawatan ( pengkajian, penentuan diagnosis
keperawatan, perencanaan, intervensi, implementasi, evaluasi )
10 Komunikasi efektif : tulis, baca kembali, konfirmasi ( TBaK ) & Mandiri
situasi back ground, assessment, rekomendasi ( SBAR )
11 Komunikasi terapiutik Mandiri
12 Latihan batuk efektif Mandiri
13 Latihan distraksi sederhana : pengalihan perhatian Mandiri
14 Melakukan klisma Mandiri
15 Melakukan kompres hangat / dingin Mandiri
16 Melakukan personal hygiene : memandikan pasien Mandiri
17 Melakukan personal hygiene : mencuci rambut Mandiri
18 Melakukan personal hygiene : menggunting kuku Mandiri
19 Melakukan personal hygiene : menyikat gigi / membersihkan mulut Mandiri
20 Melakukan personal hygiene : vulva hygiene Mandiri
21 Melakukan postural drainage Mandiri
22 Melakukan spooling post transfuse Mandiri
23 Melaporkan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel Mandiri
24 Melepas kateter urine tanpa penyulit Delegasi
25 Melepas infuse Delegasi
26 Melepas naso gastric tube ( NGT ) Delegasi
27 Memandikan pasien Mandiri
28 Memasang gelang identitas Mandiri
29 Memasang infuse pump / syringe pump Mandiri
30 Memasang saturasi oksigen Mandiri
31 Memfasilitasi pasien berpakaian Mandiri
32 Memberi makan melalui NGT Mandiri

256
33 Memberi minum melalui NGT Mandiri
34 Memberikan makan dan minum oral tanpa penyulit Mandiri
35 Memfasilitasi pasien berkemih di tempat tidur dengan menggunakan Mandiri
pispot
36 Memfasilitasi pasien eliminasi Mandiri
37 Memfasilitasi perawatan diri : mengganti pakaian Mandiri
38 Memobilisasi pasien tanpa penyulit Mandiri
29 Memonitor efek samping obat yang telah diberikan Mandiri
40 Memonitor saturasi oksigen Mandiri
41 Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksaan radiologi ( Kolaborasi
melepas semua periasan yang melekat terutama pada bagian leher dan
kepala )
42 Mempertahankan kepatenan selang infuse Mandiri
43 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik dari kamar Mandiri
mandi kmbali ke tempat tidur
44 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik ke kamar mandi Mandiri
45 Mengajarkan etika batuk Mandiri
46 Mengajarkan range of motion aktif Mandiri
47 Mengajarkan range of motion pasif Mandiri
48 Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyamanan : masase Mandiri
49 Mengganti cairan infuse Kolaborasi
50 Mengganti posisi pasien tiap dua jam dengan posisi miring 30 derajat Mandiri
51 Mengganti selang transfuse darah dengan selang infuse Kolaborasi
52 Menghitung balance cairan Mandiri
53 Menghitung tetesan cairan infuse Mandiri
54 Mengidentifikasi pasien sesuai dengan standar international patient Mandiri
safety goals ( IPSG )
55 Mengukur frekuensi nadi Mandiri
56 Mengukur frekuensi pernapasan Mandiri
57 Menjaga kepatenan selang transfuse darah Mandiri
58 Merapikan tempat tidur dengan pasien Mandiri
59 Merapikan tempat tidur kosong / tanpa pasien Mandiri
60 Merawat kepatenan selang transfusi darah Mandiri
61 Memonitoring efek samping pemberian produk darah Mandiri
62 Pemasangan alat oksigenasi binasal kanul Mandiri
63 Pemasangan alat oksigenasi simple mask Mandiri
64 Pemasangan infuse pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
65 Pemasangan kateter urine pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
66 Pemberian bantuan hidup daar ( BHD ) Mandiri
67 Pemberian edukasi tentang prinsip hand hygiene Mandiri
68 Pemberian makan per oral Mandiri
69 Pemberian oksigen nasal kanul Kolaborasi
70 Pemberian okseigen simple mask Kolaborasi
71 Pemindahan pasien dari brankar ke tempat tidur Mandiri
72 Pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Mandiri
73 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke brankar Mandiri
74 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kursi roda Mandiri
75 Penatalaksanaan pemberian nutrisi parenteral Kolaborasi
76 Penatalaksanaan pemberian obat bolus Kolaborasi

257
77 Penatalaksanaan pemberian obat drips Kolaborasi
78 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intradermal Kolaborasi
79 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intramuscular Kolaborasi
80 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intravena Kolaborasi
81 Penatalaksanaan obat injeksi subkutan Kolaborasi
82 Penatalaksanaan pemberian obat melalui inhalasi Kolaborasi
83 Penatalaksanaan pemberian obat melalui naso gastric tube ( NGT ) Kolaborasi
84 Penatalaksanaan pemberian oral Kolaborasi
85 Penatalaksanaan pemberian obat per vaginam Kolaborasi
86 Penatalaksanaan pemberian obat suppositoria Kolaborasi
87 Penatalaksanaan pemberian obat tetes hidung Kolaborasi
88 Penatalaksanaan pemberian obat tetes mata Kolaborasi
89 Penatalaksanaan pemberian obat tetes telinga Kolaborasi
90 Penatalaksanaan pemberian obat topical Kolaborasi
91 Pencegahan resiko jatuh dan cedera Mandiri
92 Pengambilan sampel sputum Kolaborasi
93 Pengambilan sampel urin Kolaborasi
94 Pengkajian data dasar tentang seksualitas Mandiri
95 Pengkajian kebutuhan edukasi pasien Mandiri
96 Pengkajian luka sederhana Mandiri
97 Pengkajian resiko jatuh Mandiri
98 Pengukuran berat badan Mandiri
99 Pengukuran frekuensi jantung Mandiri
100 Pengukuran frekuensi napas Mandiri
101 Pengukuran jumlah urin periodic Mandiri
102 Pengukuran lingkar lengan Mandiri
103 Pengukuran lingkar perut Mandiri
104 Pengukuran skala nyeri dengan menggunakan verbal descriptor scale ( Mandiri
VDS )
105 Pengukuran skala nyeri menggunakan visual analog scale ( VAS ) Mandiri
106 Pengukuran suhu axial Mandiri
107 Pengukuran suhu tubuh Mandiri
108 Pengukuran tekanan darah Mandiri
109 Pengukuran tinggi badan Mandiri
110 Pengukuran berat badan Mandiri
111 Pengukuran skala nyeri (P,Q,R,S,T) Mandiri
112 Perawatan area penusukan infuse Mandiri
113 Perawatan daerah akses vascular transfuse darah Mandiri
114 Perawatan luka akut Mandiri
115 Perawatan luka post operasi ringan Mandiri
116 Perawatan Naso Gastric Tube ( NGT ) Mandiri
117 Perawatan selang kateter urin Mandiri
118 Perekaman ekg Mandiri
119 Perineal hygiene Mandiri
120 Persiapan pasien pulang Mandiri
121 Persiapan pasien pre operasi : puasa Mandiri
122 Persiapan prosedur PAP SMEAR Mandiri
123 Persiapan prosedur USG abdomen Mandiri
124 Postural drainage Mandiri

258
125 Relaksasi napas dalam Mandiri
126 Vulva hyiene Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK II

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Onkologi Jenis


Kewenangan
Penanganan paparan obat kemoterapi
1 Mandiri
Pada petugas kesehatan
2 Penanganan tumpahan obat kemoterapi Mandiri
3 Melakukan monitoring efek samping obat Mandiri
4 Penatalaksanaan bagging Bag Valve Mask Mandiri
5 Mengganti cairan infus kemoterapi Mandiri
6 Manajemen mual dan muntah Kolaborasi
7 Manajemen Ekstravasasi Grade 1 pada vena perifer Mandiri
8 Melakukan perawatan luka kanker Mandiri
9 Melakukan perawatan luka post operasi Mandiri
10 Memfasilitasi pe;aksanaan kemoterapi oral Kolaborasi
11 Memfasilitasi pelaksanaan kemoterapi intravena Kolaborasi
12 Menghitung body surface area (BSA) Kolaborasi

13 Pemasangan infus pump Kolaborasi


14 Pemasangan Syringe pump Kolaborasi
15 Melakukan pemasangan infus pada pasien kemoterapi Kolaborasi
16 Mempersiapkan obat dan alat emergency troller Kolaborasi
17 Penatalaksanaan pemberian obat narkotik Kolaborasi
18 Pemberian transfusi darah Kolaborasi
19 Pemasangan kateter urin dewasa Delegasi
20 Pemasangan nasogastrik tube Delegasi
21 Edukasi tentang nutrisi pada pasien kemoterapi Mandiri
22 Memberikan discharge planning pada pasien dan keluarga Mandiri
23 Memberikan edukasi efek samping kemoterapi dan radiasai Mandiri
Memberikan terapi untuk mengurangi nyeri pada pasien
24 Mandiri
kanker

Melaksanakan symtoms mangement (fatique) relaksasi


25 Mandiri
(relaksasi napas dalam, progressivemuscle relaxation,
relaksasi mental imagery)
26 Melaksanakan symtoms manajemen (fatique)
Mandiri
Tehnik mobilisasi
Melaksanakan symtoms mangement (fatique) model
27 Mandiri
komprehensif (pendekatan psikoedukasi, terapi kognitif)
28 Melaksanakan symtoms mangement (Nyeri) stimulasi Mandiri

259
kutaneus
Melaksanakan symtoms mangement (Nyeri) tehnik
29 Mandiri
mobilisasi
30 Melaksanakan symtoms mangement (Nyeri) tehnik distraksi Mandiri
Melaksanakan symtoms mangement (Nyeri) tehnik
31 Mandiri
relaksasi
32 Melaksanakan symtoms mangement (Nyeri) model
Mandiri
komprehensif (pendekatan psikoedukasi, terapi kognitif
33 Pengambilan darah vena Delegasi
34 Manajemen perawatan BMP Kolaborasi
35 Melakukan pemeriksaan preoperatif Kolaborasi
36 Melakukan persiapan pasien operasi Kolaborasi

Rincian Kewenangan Klinis PK III

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Onkologi Jenis


Kewenangan
1 Manajemen ekstravasasi grade 2 dan 3 pada vena perifer Mandiri
2
Manajemen ekstravasasi vena sentral Kolaborasi

3 Mempfasilitasi pelaaksanaan fungsi lumbal Kolaborasi

Manajemen shock hivopolemik pada pasien kemoterapi Kolaborasi


4
5 Manajemen shock cardiogenik pada pasien kemoterapi Kolaborasi
6 Manajemen shock anafilartik pada pasien kemoterapi Kolaborasi
Memasang infus dengan penyulit pada pasien kanker dengan
7 Delegasi
kemoterapi
8 Memfasilitasi pelaksanaan kemoterapi intravena Kolaborasi
9 Melakukan pemasangan kemoport Delegasi

Rincian Kewenangan Klinis PK IV

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Onkologi Jenis


Kewenangan
1 Memfasilitasi pelaksanaan kemoterapi intaramuskular Kolaborasi
2 Memfasilitasi pelaksanaan kemoterapi intraarteri Kolaborasi
3 Manjemen perawatan paliatif kanker Mandiri
4 Manajemen pelayanan tindakan apheresis/leukopheresi Kolaborasi

260
6 Manajemen pelayanan ruang isolasi imunitas menurun Kolaborasi
7 Manajemen keperawatan isolasi radioisotop Kolaborasi
8 Manajemen perawatan intensif onkologi Kolaborasi
Memfasilitasi pelaksanaan kemoterapi
9 Kolaborasi
Intratekal
10 Memfasilitasi pelaksanaan kemoterapi interperitoneal Kolaborasi

Rincian Kewenangan Klinis PK V

Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Onkologi
Kewenangan
Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien dengan
1 Mandiri
kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien
2 Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis keperawatan terhadap
3 Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap
4 Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intevensi mandiri dan
5 Mandiri
kolaboratif terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi nenelitian tingkat lanjut di area keperawatan
6 Mandiri
onkologi
Menerima konsultasi implementasi evidence based nursing
7 Mandiri
(EBN) diarea keperawatan onkologi

261
O. Area Keperawatan Ginjal Hipertensi
1. Deksripsi Area Keperawatan Ginjal
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional dan
termaksud bagian integral dari layanan kesehatan berbasis ilmu dan kiat keperawatan.
Keperawatan yang berbentuk bio-psiko-sosial-spritual komprehensif yg di tujukan bagi
individu ,keluarga ,kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit,yang mencakup
keseluruhan proses kehidupan manusia.Salah satu area keperawatan khusus yaitu
keperawatan ginjal yang sebagian besar di aplikasikan di ruang hemodialisa.
Pelayanan klinis keperawatan ginjal terdiri dari beberapa aspek antara lain asuhan
keperawatan ginjal,akses dan kesinambungan keperawatan ginjal,pendidikan kesehatan
dalam mempertahankan kesehatan ginjal,konseling keperawatan ginjal,promosi dan
pengembangan pelayan keperawatan berdasarkan evidence based dan dokumentasi
keperawatan
Kewenangan klinik pada area keperawatan ginjal membutuhkan
pengetahuan,keterampilan dan sikap yang tinggi terkait ilmu dan teknologi serta
penemuan terbaru dalam bidang keperawatan ginjal. Kewenangan klinik pada area
keperawatan ginjal di atur dan di susun berdasarkan daftar, level Perawat Klinik
(PK),jenis dan syrat kompetensi.
2. Kualifikasi Khusus
Kriteria yang di buat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bisa di katakan
kompeten melaksanakan tindakan/asuhan keperawatan pada area keperawatan ginjal
sesuai dengan level jenjang kariernya adalah sebagai berikut:
1. Telah mengikuti Workshop hemodialysis yang di buktikan dengan sertifikat ( 3 tahun
terakhir)
2. Telah mengikuti pelatihan perawat mahir/pelatihan keperawatn ginjal intensif yang di
akui oleh PERNEFRI dan IPDI yang di buktikan dengan sertifikat (3 tahun terakhir)
3. Minimal merupakan perawat klinik II
3. Daftar Kompetensi
Perawat Klinik I
Daftar kompetensi Perawat Klinik I sebagai berikut
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

262
1 Penerapan Prinsip Etik dan Legal Melakukan Asesmen pasien
dengan seyum, sapa, salam,
sopan, santun ( 5S )
Menorientasikan pasien dan
keluarga tentang ruang rawat
inap yang ditempati
Meminta persetujuan setiap
tindakan yang akan dilakukan
Menghargai keputusan pasien
dan keluarga dalam proses
perawatan
Memberikan informasi yang
akurat tentang proses
perawatan
Menjaga privasi pasen
Melakukan pelayanan dengan
prinsip caring
2 Komunikasi Interpersonal Memperkenalkan diri
Menjadi pendengar yang baik
Membina hubungan saling
percaya
Menerapkan prinsip
komunikasi terapiutik
Menunjukkan empati
Menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti pasien
-
3 Patient Safety Menerapkan prinsip 6 goals
patient safety
Melaporkan insiden
KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel
Menggunakan spillkit sesuai
standar
4 Prinsip Pengendalian Dan Pencegahan Infeksi Mengajarkan prinsip hand
hygiene
Menggunakan APD sesuai
indikasi
Mengajarkan etika batuk
Membuang sampah sesuai
SOP
Memahami teknik isolasi
Memahami teknik septic dan
aseptic
Meletakkan linen kotor pada
tempatnya

263
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
5 Pencegahan Cedera Memasang pengaman tempat
tidur
Memasang gelang identitas
Melakukan pengkajian resiko
jatuh
Memasang label resiko jatuh
pada skala sedang / tinggi
Melakukan pencegahan jatuh
dan cedera
6 Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Memasang alat oksigenasi
binasal kanule
Memasang alat oksigenasi
simple mask
Melakukan fisioterapy dada
Melakukan postural drainage
Melakukan Bantuan Hidup
Dasar ( BHD )
Memasang saturasi oksigen
Memonitor saturasi oksigen
7 Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit Mengganti cairan infuse
Melepas infuse
Memberi minum melalui
sonde
Melepas NGT
Menghitung tetesan infuse
Melakukan perawatan infuse
Melakukan bladder training
8 Pengukuran Tanda – Tanda Vital Mengukur tekanan darah
Mengukur frekuensi jantung
Mengukur frekuensi napas
Melakukan auskultasi bunyi
napas
Mengukur temperature
Mengkaji tingkat nyeri (
S,Q,R,S,T)
Mengoperasikan monitor
bedside
9 Analisis, Interpretasi, Dan Dokumentasi Data Secara Melakukan perekaman EKG
Akurat dengan benar
Mendokumentasikan segala
tindakan yang telah dilakukan
10 Perawatan Luka Melakukan pengkajian luka
11 Pemberian Obat Dengan Aman dan Benar Memberikan obat melalui oral
Memberikan obat melalui

264
intravena
Memberikan obat melalui
injeksi sub kutan
Memberikan obat melalui
intrakutan
Memberikan obat melalui
intra muskuler
Memberikan obat melalui
kulit topical / transdermal
Memberikan obat mealui
supositoria
Memberikan obat melalui
inhalasi
Mengikuti prinsip 6 benar
dalam pemberian obat
Memonitor efek samping obat
yang telah diberikan
12 Pengelolaan pemberian darah Merawat kepatenan selang
transfusi darah
13 Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan eliminasi Melakukan pengkajian status
nutrisi
Membantu pasien eliminasi (
BAB dan BAK )
Melakukan fleet enema
Memberikan makan dan
minum oral tanpa penyulit
Memberi makan melalui
sonde
Melakukan perawatan Naso
Gastric Tube ( NGT )
Melepas Naso Gastric Tube (
NGT )
Membantu pasien berkemih di
tempat tidur dengan
menggunakan pispot
Memasang kateter urine pada
pasien tanpa penyulit
Melepas kateter urine tanpa
penyulit
14 Pemenuhan kebutuhan belajar Melakukan pengkajian
kebutuhan edukasi pasien
Mempersiapkan pasien pulang
15 Pemenuhan kebutuhan social dan spiritual Memfasilitasi pemenuhan
kebutuhan psikologis, social,
spiritual
16 Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur Mengatur posisi tidur klien

265
Mempersiapkan tempat tidur
pasien baru
Memfasilitasi lingkungan
yang mendukung kebutuhan
istirahat

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


17 Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan mobilisasi Memobilisasi pasien tanpa
penyulit
Mengajarkan range of motion
aktif
Melakukan range of motion
pasif
Melakukan mbulasi pasien pre
dan post tindakan pemeriksaan
penunjang
Melakukan ambulasi pasien
pre dan post operasi
Mengganti posisi pasien setiap
2 jam dengan posisi mirig 30
derajat
18 Pemenuhan kebutuhan seksualitas Melakukan pengkajian data
dasar tentang seksualitas
19 Pemeriksaan penunjang Mempersiapkan pasien untuk
beberapa pemeriksaan
radiologi ( melepaskan semua
perhiasan yang melekat
terutama pada bagian leher
dan kepala )
Membantu pasien
mengosongkan kandung
kemih sebelum lumbal punksi
20 Pemenuhan kebutuhan kenyamanan Membantu menggunakan atau
mengganti pakaian pasien
Melakukan personal hygiene :
memanikan pasien
Melakukan oral hygiene
Melakukan pineal hygiene
Melakukan vulva hygiene
Memfasilitasi kenyamanan
fisik
Melakukan kompres hangat /
dingin
Melakukan bed making
Mencipakan lingkungan yang

266
bersih, rapih, dan nyaman
untuk pasien
Melakukan personal hygiene :
vulva hygiene
Melakukan personal hygiene :
menyikat gigi / membersihkan
mulut
Melakukan personal hygiene :
mencuci rambut
Melakukan personal hygiene :
menggunting kuku
Memfasilitasi perawatan diri :
mengganti pakaian
Mengajarkan teknik relaksasi
untuk kenyamanan : napas
dalam
Mengajarkan teknik relaksasi
untuk kenyamanan : masase

Perawat Klinik II
Daftar kompetensi Perawat Klinik II sebagai berikut
No. Kategori Kompetensi Klinis
Kompetensi
1 Penerapan Prinsip Menerapkan prinsip etika dalam keperawatan
Etik dan Legal Memfasilitasi pemberian informed consent
Melakukan pelayanan dengan prinsip caring
2 Komunikasi Melakukan pengkajian hemodialisis
Interpersonal Menerima pasien baru di unit HD
Melaporkan segala perubahan dan kondisi pasien
kepada PK III atau DPJP
Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan
mandiri
Melakukan pengkajian keperawatan pada klien dengan
resiko komplikasi secara mandiri

267
3 Patient Safety Menyiapkan Mesin Hemodialisis
Melakukan pemasangan Blood Line
Melakukan Pembilasan
dialiser(soaking,priming,rinsing)
Melakukan prosedur hemodialysis dengan akses
Catheter Double Lumen (CDL)
Menerapkan prinsip 6 goals patient safety
Melaporkan insiden kejadian tidak cedera(KTC)
kejadian tidak di harapkan(KTD) kondisi pasien
cedera(KPC) kejadian nyaris cedera(KNC) sentinel
Melakukan prosedur hemodialysis dengan Akses Av
shunt
Melakukan insersi akses AV shunt

4 Prinsip Pengendalian Melakukan Perawatan akses AV shunt


dan Pencegahan Melakukan menejemen water treatment
infeksi Melakukan perawatan mesin hemodialisis
Menerapkan prinsip hand hygiene
Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai indikasi
Menerapkan etika batuk
Membuang sampah sesuai standar
Menggunakan spill kit sesuai standar
Manajemen linen
5 Pencegahan Cedera Melakukan skin test
Menejemen epistaksis
6 Pemenuhan Melakukan pemberian oksigenasi dengan nasal kanul
Kebutuhan OKsigen Melakukan pemberian oksigenasi dengan simple mask
Melakukan penberian oksigenasi dengan relnon
rebreathing mask
Menganalisis kebutuhan pemberian oksigenasi

268
Melakukan bantuan pernafasan dengan Bag Valve
Mask
Memasang alat saturasi oksigen
Mengatur posisi tubuh pasien (posisi fowler)
Menejemen airway
Melakukan fisioterapi dada
Mengajarkan tehnik batuk efektif
Melakukan pemberian terapi nebulizer
Melakukan BHD
7 Pemenuhan Menghitung balance cairan
Kebutuhan cairan Memasang infus
dan elektrolit Mengganti cairan Infus
Melakukan penatalaksanaan koreksi Imbalance
Elektrolit
8 Pengukuran Tanda- Melakukan pengukuran tekanan darah
Tanda vital Menghitung frekuensi nadi
Menghitung frekuensi pernafasan
Melakukan pengukuran suhu badan
Memasang Monitor
Melakukan pengkajian nyeri
Melakukan penatalaksanaan terapi Eritropoetin
Stimulating Agent (ESA)
Memberikan obat melaui Syringe pump
Memberikan obat melalui infus pump
9 Pengelolaan Manajemen transfuse darah intradialisis
Pemberian Darah
10 Pemenuhan Memberikan diet per oral
Kebutuhan Nutrisi Memberikan Enema/Laksatif
dan Eliminasi Memberikan makan lewat Naso Gastric Tube (NGT)
Melakukan pemenuhan kebutuhan perawatan

269
diri:makan
Memfasilitasi pasien eliminasi BAB/BAK
Melakukan pengukuran
antropometri(LLA,BB,TB,Lingkar kepala)
Melakukan pemasangan kateter urine
11 Pemenuhan Menyiapkan pasien pulang dan melakukan discharge
Kebutuhan Belajar planing
Melakukan edukasi pada pasien dan keluarga
12 Pemenuhan Memfasilitasi kegiatan keagamaan
kebutuhan Melakukan perawatan tubuh setelah pasien meninggal
psikososial&spritual
13 Pemenuhan Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat
kebutuhan istirahat pasien
dan tidur Melakukan pemenuhan kebutuhan istirah tidur
14 Pemenuhan Membantu pasien untuk ambulasi
Kebutuhan aktifitas Melakukan ROM aktif
dan mobilisasi Melakukan ROM pasif
Melakukan Transfer pada pasien
Melakukan pembatasan aktivitas
15 Pemeriksaan Mengambil sampel darah vena
penunjang
16 Pemenuhan Memberikan kompres hangat/dingin
kebutuhan Manajemen nyeri skala ringan
kenyamanan Manajemen nyeri skala sedang

Perawat Klinik III


Daftar Kompetensi Perawat Klinik III sebagai berikut:
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
1 Penerapan Prinsip Etik Sesuai PK II
dan Legal

270
2 Komunikasi Sesuai PK II
interpersonal
3 Patient safety Melakukan tindakan hemodialysis dengan program
Profil Ultrafiltrasi
Melakukan tindakan hemodialysis dengan program
Sustained Low Efficiency Daily Dialysis (SLED)
Melakukan penggatian dialyzer bocor
4 Prinsip pengendalian Sesuai PK II
dan pencegahan infeksi
5 Pencegahan Cedera Sesuai PK II
Melakukan penanganan diseqilibrum sydrom
Intradialisis
Melakukan penanganan paisen syok intradialisis
Melakukan penanganan alergi intradialisis
Melakukan penanganan clothing
6 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK II
oksigen Melakukan penanganan Emboli Intradialisis
7 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK II
cairan dan elektrolit Melakukan penanganan hipotensi intradialisis
Melakukan penangan Hipertensi intradialisis
Melakukan penanganan kram otot intradialisis
Melakukan penanganan mual muntah intradialisis
8 Pengukuran tanda-tanda Sesuai PK II
vital
9 Analisis,interpretasi,dan
dokumentasi data Sesuai PK II
secara akurat
10 Perawatan luka Sesuai PK II
11 Pemberian obat dengan Sesuai PK II
aman dan benar Melakukan penatalaksanaan pemberian obat High Alert

271
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat sedatif
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat narkotik
Melakukan penatalaksanaan pemberian obat-obat
Supportif
Melakukan Penatalaksanaan pemberian obat-obat
Trombolitik
12 Pengelolaan pemberian Sesuai PK II
darah
13 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK II
Nutrisi dan eliminasi
14 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK II
belajar Melakukan assessment belajar pasien/keluarga dan
mendokumentasikan dalam rekam medis
Melakukan konseling lanjutan pada pasien dengan
kondisi khusus/kompleks
Bertindak sebagai pendidik bagi pasien,keluarga,
sesama teman dan peserta didik
Menjadi Assesor perawat
Menjadi CI bagi mahasiswa keperawatan dan perawat
magang
15 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK II
psikososial& spritual Melakukan terapi keluarga
Melakukan konseling pasien dan keluarga
16 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK II
istirahat tidur
17 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK II
aktivitas dan mobilisasi
18 Pemeriksaan penunjang Sesuai PK II
19 Pemenuhan kebutuhan Menajemen nyeri skala berat
Kenyamanan Melakukan penanganan nyeri dada intradialisis

272
Melakukan penanganan demam dan mengigil
intradialisis

Perawat Klinik IV
Daftar Kompetensi Perawat Klinik IV sebagai berikut
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
Penerapan Prinsip Etik Dan Sesuai PK I, II dan PK III
1 Legal Memahami tahap pengambilan keputusan masalah etik dan legal
dalam pelayanan keperawatan ditingkat rumah sakit
Komunikasi interpersonal Sesuai PK I, II dan PK III
Memahami tahapan komunikasi dalam pelayanan keperawatan di
tingkat rumah sakit
2
Memiliki pendekatan komunikasi terapioutik yang sesuai dengan
karakteristik, masalah klien yang kompleks di area spesialistik gawat
darurat dan bencana dalam melaksanakan tugas sebagai konsulen.
Patient safety Sesuai PK I, II dan PK III
Menetapkan jenis intervensi keperawatan
3
Dapat menganalisa resio klinis yang dapat terjadi sehubungan dengan
perawatan pasien ginjal
Prinsip pengendalian dan Sesuai PK I, II dan PK III
pencegahan infeksi Menelaah potensi resiko klinis dari intervensi keperawatan sebagai
4
konsultan pada masalah klien yang kompleks di area keperawatan
ginjal hipertensi
5 Pencegahan cedera Sesuai PK I, II dan PK III
Pemenuhan kebutuhan
6 Sesuai PK I, II dan PK III
oksigen
Pemenuhan kebutuhan cairan
7 Sesuai PK I, II dan PK III
dan elektrolit
8 Pengukuran tanda tanda vital Sesuai PK I, II dan PK III
Analisa, interprestasi, dan Sesuai PK I, II dan PK III
dokumentasi data secara Melakukan review data pengkajian lanjutan yang ada dan melengkapi
akurat data yang diperlukan terhadap pasien dengan dengan kondisi khusus
dan kompleks
melakukan review analisis data lanjutan yang ada dan melengkapi
analisis data yang diperlukan terhadap pasien dengan kondisi khusus
9
dan kompleks
Melakukan review perumusan diagnosis keprawatan yang ada dan
melengkapi diagnosis keperawatan yang diperlukan terhadap pasien
dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review rencana asuhan keperawatan yang ada dan
melengkapi rencana asuhan keprawatan yang diperlukan terhadap

273
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review dalam menentukan intervensi mandiri/kolaboratif
yang ada dan melengkapi review yang diperlukann terhadap pasien
dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan penelitian tingkat lanjut diarea keperawatan gawat darurat
dan bencana
Melakukan implementasi evidence absed nursing (EBN) diarea
keperawatan ginjal hipertensi
10 Perawatan Luka Sesuai PK I, II dan PK III
Pemberian Obat Aman Dan
11 Sesuai PK I, II dan PK III
Benar
12 Pengelolaan pemberian darah Sesuai PK I, II dan PK III
Pemenuhan Kebutuhan
13 Sesuai PK I, II dan PK III
Nutrisi Dan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan
14 Sesuai PK I, II dan PK III
Belajar
Pemenuhan Kebutuhan
15 Sesuai PK I, II dan PK III
Psikososial Dan Spiritual
Pemenuhan Kebutuhan
16 Sesuai PK I, II dan PK III
Istirahat Tidur
Pemenuhan Aktifitas Dan
17 Sesuai PK I, II dan PK III
Mobilisasi
Pemenuhan kebutuhan
18 Sesuai PK I, II dan PK III
seksualitas
19 Pemeriksaan Penunjang Sesuai PK I, II dan PK III
Pemenuhan Kebutuhan
20 Sesuai PK I, II dan PK III
Kenyamanan

Perawat Klinik V
Daftar Kompetensi Perawat Klinik V sebagai berikut
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
Penerapan Prinsip Etik Dan Sesuai PK I, II, III dan PK IV
1 Legal Pengembangan penelitian dalam bidang penerapan prinsip etik dan
legal di area spesialistik ginjal hipertensi
Komunikasi interpersonal Sesuai PK I, II dan PK III
2 Pengembangan penelitian dalam bidang penerapan komunikasi
interpersonal di area spesialistik ginjal hipertensi
Patient safety Sesuai PK I, II dan PK III
3 Pengembangan penelitian dalam bidang penerapan Patient Safety di
area spesialistik ginjal hipertensi
4 Prinsip pengendalian dan Sesuai PK I, II dan PK III

274
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
pencegahan infeksi Pengembangan penelitian dalam bidang penerapan Prinsip
pengendalian dan pencegahan infeksi di area spesialistik ginjal
hipertensi
5 Pencegahan cedera Sesuai PK I, II dan PK III
Pemenuhan kebutuhan
6 Sesuai PK I, II dan PK III
oksigen
Pemenuhan kebutuhan cairan
7 Sesuai PK I, II dan PK III
dan elektrolit
8 Pengukuran tanda tanda vital Sesuai PK I, II dan PK III
Analisa, interprestasi, dan Sesuai PK I, II dan PK III
dokumentasi data secara Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien dengan
akurat kondisi khusu dan kompleks
Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien dengan
kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis keperawatan terhadap
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
9 Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap pasien
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intevensi mandiri dan
kolaboratif terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi nenelitian tingkat lanjut di area keperawatan
ginjal hipertensi
Menerima konsultasi implementasi evidence based nursing (EBN)
diarea keperawatan ginjal hipertensi
10 Perawatan Luka Sesuai PK I, II dan PK III
Pemberian Obat Aman Dan
11 Sesuai PK I, II dan PK III
Benar
12 Pengelolaan pemberian darah Sesuai PK I, II dan PK III
Pemenuhan Kebutuhan
13 Sesuai PK I, II dan PK III
Nutrisi Dan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I, II dan PK III
Belajar Menyiapkan dan mereview subtansi dan konsultasi dan edukasi
kesehatan baik bagi peserta didik, sejawat, maupum mitra profesi
sesuai kebutuhan.
14
Menghasilkan dan mengevaluasi hasil penelitian untuk merumuskan
intervensi keperawatan (EBP)
Melakukan riset keperawatan semi ekperimental dan eksperimental di
area ginjal hipertensi
Pemenuhan Kebutuhan
15 Sesuai PK I, II dan PK III
Psikososial Dan Spiritual
Pemenuhan Kebutuhan
16 Sesuai PK I, II dan PK III
Istirahat Tidur

275
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
Pemenuhan Aktifitas Dan
17 Sesuai PK I, II dan PK III
Mobilisasi
Pemenuhan kebutuhan
18 Sesuai PK I, II dan PK III
seksualitas
19 Pemeriksaan Penunjang Sesuai PK I, II dan PK III
Pemenuhan Kebutuhan
20 Sesuai PK I, II dan PK III
Kenyamanan

4. Daftar Rincian Kewenangan Klinis


Rincian Kewenangan Klinis PK I
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Ginjal Hipertensi Jenis Kewenangan
1 Auskultasi bunyi napas Mandiri
2 Bed making Mandiri
3 Bladder training Mandiri
4 Fisioterapy dada Mandiri
5 Fleet enema Delegasi
6 Ganti botol drain Kolaborasi
7 Guide imagery Mandiri
8 Irigasi kateter urine Kolaborasi
9 Komunikasi dalam asuhan keperawatan : komunikasi dalam Mandiri
melakukan proses keperawatan ( pengkajian, penentuan diagnosis
keperawatan, perencanaan, intervensi, implementasi, evaluasi )
10 Komunikasi efektif : tulis, baca kembali, konfirmasi ( TBaK ) & Mandiri
situasi back ground, assessment, rekomendasi ( SBAR )
11 Komunikasi terapiutik Mandiri
12 Latihan batuk efektif Mandiri
13 Latihan distraksi sederhana : pengalihan perhatian Mandiri
14 Melakukan klisma Mandiri
15 Melakukan kompres hangat / dingin Mandiri
16 Melakukan personal hygiene : memandikan pasien Mandiri
17 Melakukan personal hygiene : mencuci rambut Mandiri
18 Melakukan personal hygiene : menggunting kuku Mandiri
19 Melakukan personal hygiene : menyikat gigi / membersihkan mulut Mandiri
20 Melakukan personal hygiene : vulva hygiene Mandiri
21 Melakukan postural drainage Mandiri
22 Melakukan spooling post transfuse Mandiri
23 Melaporkan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel Mandiri
24 Melepas kateter urine tanpa penyulit Delegasi
25 Melepas infuse Delegasi
26 Melepas naso gastric tube ( NGT ) Delegasi
27 Memandikan pasien Mandiri
28 Memasang gelang identitas Mandiri
29 Memasang infuse pump / syringe pump Mandiri
30 Memasang saturasi oksigen Mandiri
31 Memfasilitasi pasien berpakaian Mandiri

276
32 Memberi makan melalui NGT Mandiri
33 Memberi minum melalui NGT Mandiri
34 Memberikan makan dan minum oral tanpa penyulit Mandiri
35 Memfasilitasi pasien berkemih di tempat tidur dengan menggunakan Mandiri
pispot
36 Memfasilitasi pasien eliminasi Mandiri
37 Memfasilitasi perawatan diri : mengganti pakaian Mandiri
38 Memobilisasi pasien tanpa penyulit Mandiri
29 Memonitor efek samping obat yang telah diberikan Mandiri
40 Memonitor saturasi oksigen Mandiri
41 Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksaan radiologi ( Kolaborasi
melepas semua periasan yang melekat terutama pada bagian leher dan
kepala )
42 Mempertahankan kepatenan selang infuse Mandiri
43 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik dari kamar Mandiri
mandi kmbali ke tempat tidur
44 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik ke kamar mandi Mandiri
45 Mengajarkan etika batuk Mandiri
46 Mengajarkan range of motion aktif Mandiri
47 Mengajarkan range of motion pasif Mandiri
48 Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyamanan : masase Mandiri
49 Mengganti cairan infuse Kolaborasi
50 Mengganti posisi pasien tiap dua jam dengan posisi miring 30 derajat Mandiri
51 Mengganti selang transfuse darah dengan selang infuse Kolaborasi
52 Menghitung balance cairan Mandiri
53 Menghitung tetesan cairan infuse Mandiri
54 Mengidentifikasi pasien sesuai dengan standar international patient Mandiri
safety goals ( IPSG )
55 Mengukur frekuensi nadi Mandiri
56 Mengukur frekuensi pernapasan Mandiri
57 Menjaga kepatenan selang transfuse darah Mandiri
58 Merapikan tempat tidur dengan pasien Mandiri
59 Merapikan tempat tidur kosong / tanpa pasien Mandiri
60 Merawat kepatenan selang transfusi darah Mandiri
61 Memonitoring efek samping pemberian produk darah Mandiri
62 Pemasangan alat oksigenasi binasal kanul Mandiri
63 Pemasangan alat oksigenasi simple mask Mandiri
64 Pemasangan infuse pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
65 Pemasangan kateter urine pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
66 Pemberian bantuan hidup daar ( BHD ) Mandiri
67 Pemberian edukasi tentang prinsip hand hygiene Mandiri
68 Pemberian makan per oral Mandiri
69 Pemberian oksigen nasal kanul Kolaborasi
70 Pemberian okseigen simple mask Kolaborasi
71 Pemindahan pasien dari brankar ke tempat tidur Mandiri
72 Pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Mandiri
73 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke brankar Mandiri
74 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kursi roda Mandiri
75 Penatalaksanaan pemberian nutrisi parenteral Kolaborasi

277
76 Penatalaksanaan pemberian obat bolus Kolaborasi
77 Penatalaksanaan pemberian obat drips Kolaborasi
78 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intradermal Kolaborasi
79 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intramuscular Kolaborasi
80 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intravena Kolaborasi
81 Penatalaksanaan obat injeksi subkutan Kolaborasi
82 Penatalaksanaan pemberian obat melalui inhalasi Kolaborasi
83 Penatalaksanaan pemberian obat melalui naso gastric tube ( NGT ) Kolaborasi
84 Penatalaksanaan pemberian oral Kolaborasi
85 Penatalaksanaan pemberian obat per vaginam Kolaborasi
86 Penatalaksanaan pemberian obat suppositoria Kolaborasi
87 Penatalaksanaan pemberian obat tetes hidung Kolaborasi
88 Penatalaksanaan pemberian obat tetes mata Kolaborasi
89 Penatalaksanaan pemberian obat tetes telinga Kolaborasi
90 Penatalaksanaan pemberian obat topical Kolaborasi
91 Pencegahan resiko jatuh dan cedera Mandiri
92 Pengambilan sampel sputum Kolaborasi
93 Pengambilan sampel urin Kolaborasi
94 Pengkajian data dasar tentang seksualitas Mandiri
95 Pengkajian kebutuhan edukasi pasien Mandiri
96 Pengkajian luka sederhana Mandiri
97 Pengkajian resiko jatuh Mandiri
98 Pengukuran berat badan Mandiri
99 Pengukuran frekuensi jantung Mandiri
100 Pengukuran frekuensi napas Mandiri
101 Pengukuran jumlah urin periodic Mandiri
102 Pengukuran lingkar lengan Mandiri
103 Pengukuran lingkar perut Mandiri
104 Pengukuran skala nyeri dengan menggunakan verbal descriptor scale ( Mandiri
VDS )
105 Pengukuran skala nyeri menggunakan visual analog scale ( VAS ) Mandiri
106 Pengukuran suhu axial Mandiri
107 Pengukuran suhu tubuh Mandiri
108 Pengukuran tekanan darah Mandiri
109 Pengukuran tinggi badan Mandiri
110 Pengukuran berat badan Mandiri
111 Pengukuran skala nyeri (P,Q,R,S,T) Mandiri
112 Perawatan area penusukan infuse Mandiri
113 Perawatan daerah akses vascular transfuse darah Mandiri
114 Perawatan luka akut Mandiri
115 Perawatan luka post operasi ringan Mandiri
116 Perawatan Naso Gastric Tube ( NGT ) Mandiri
117 Perawatan selang kateter urin Mandiri
118 Perekaman ekg Mandiri
119 Perineal hygiene Mandiri
120 Persiapan pasien pulang Mandiri
121 Persiapan pasien pre operasi : puasa Mandiri
122 Persiapan prosedur PAP SMEAR Mandiri
123 Persiapan prosedur USG abdomen Mandiri

278
124 Postural drainage Mandiri
125 Relaksasi napas dalam Mandiri
126 Vulva hyiene Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK II


No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Ginjal Hipertensi Jenis
Kewenangan
1 Menerapkan prinsip etika dalam keperawatan Mandiri
2 Memfasilitasi pemberian informed conset Mandiri
3 Melakukan pelayanan dengan prinsip caring Mandiri
4 Melakukan pengkajian hemodialisis Mandiri
5 Menerima pasien baru di unit HD Mandiri
6 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri Mandiri
7 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan Mandiri
8 Melakukan pengkajian keperawatan pada klien dengan resiko Mandiri
komplikasi secara mandiri
9 Menyiapkan mesin hemodialisis Mandiri
10 Melakukan pemasangan Blood Line Mandiri
11 Melakukan pembilasan dialiser (soaking,priming,rinsing) Mandiri
12 Melakukan prosedur hemodialysis dengan akses Catheher Double Mandiri
Lumen (CDL)
13 Melaporakan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel Mandiri
14 Melakukan prosedur hemodialysis dengan akses AV Shunt Mandiri
15 Melakukan insersi akses Av shunt Mandiri
18 Melakukan penatalaksanaan Direct Curret (DC)Shock Mandiri
20 Melakukan perawatan akses Av Shunt Mandiri
21 Melakukan manajemen Water Treatment Mandiri
22 Melakukan perawatan mesin hemodialisis Mandiri
23 Manajemen linen Mandiri
24 Melakukan Skin Test Kolaborasi
29 Mengobservasi dan monitoring resiko pendarahan Mandiri
30 Mengobservasi dan monitoring resiko pendarahan Mandiri
31 Melakukan pemberian oksigenasi dengan nasal canul Mandiri
32 Melakukan pemberian oksigenasi dengan simple mask Mandiri
37 Melakukan penatalaksanaam koreksi imbalance Elektrolit Kolaborasi
38 Melakukan pengukuran tekanan darah Mandiri
39 Menghitung frekuensi nadi Mandiri
40 Menghitung frekuensi pernapasan Mandiri
41 Melakukan pengukuran suhu badan Mandiri

279
41 Memasang monitor Mandiri
42 Melakukan pengkajian nyeri Mandiri
43 Melakukan analisis data hasil pengkajian Mandiri
44 Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien Mandiri
44 Menyusun rencana asuhan keperawatan berdasarkan diagnose Mandiri
keperawatan yg ada
45 Melakukan evaluasi keperawatan Mandiri
46 Melakukan Pendokumentasian keperawatan Mandiri
47 Melakukan pengimputan Indonesia Renal Registry (IRR) Mandiri
48 Melakukan analisis EKG Mandiri
52 Memberikan obat intrakutan/subkutan Kolaborasi
53 Memberikan obat intramuscular Kolaborasi
54 Memberikan obat intravena Kolaborasi
55 Memberikan obat mata Kolaborasi
56 Memberikan obat melalui NGT Kolaborasi

56 Memberikan obat melaui sublingual Kolaborasi


57 Memberikan obat oral Kolaborasi
58 Memberikan obat suppositoria Kolaborasi
60 Menajemen transfusi darah intradialisis Mandiri
61 Memberikan diet per oral Mandiri
62 Memberikan Enema /laksatif Mandiri
63 Memberikan makan lewat Naso Gastric Tube (NGT) Mandiri
64 Memberikan pemenuhan kebutuhan perawtan diri:makan Mandiri
65 Memfasilitasi pasien eliminasi BAB/BAK Mandiri
66 Melakukan pengukuran antropometri(LLA,BB,TB,Lingkar kepala) Mandiri
67 Melakukan pemasangan kateter urine Delegasi
69 Menyiapkan pasien pilang dan melakukan discharge planing Mandiri
70 Melakukan edukasi pada pasien dan keluarga Mandiri
75 Memfasilitasi kegiatan keagamaan Mandiri
75 Melakukan perawatan tubuh setelah pasien meninggal Mandiri
78 Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat pasien Mandiri
79 Melakukan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur Mandiri
80 Membantu pasien untuk ambulasi Mandiri
81 Melakukan ROM aktif Mandiri
82 Melakukan ROM pasif Mandiri
83 Melakukan transfer pada pasien Mandiri
84 Melakukan pembatasan aktifitas Mandiri
85 Memberikan kompres hangat/dingin Mandiri

280
86 Manajemen nyeri skala ringan Mandiri
87 Manajemen nyeri skala sedang Kolaborasi

Rincian Kewenangan Klinis PK III


No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Ginjal Hipertensi Jenis
Kewenangan
1 Melakukan tindakan hemodialysis dgn program Profil Ultrafiltrasi Kolaborasi
2 Melakukan tindakan Hemodialisis dgn program SLED Kolaborasi
3 Melakukan penangana disquilibrum sydrom Intradialisi Kolaborasi
4 Melakukan penangan pasien syok intradialisis Kolaborasi
5 Melakukan penanganan alerghi intradialisis Kolaborasi
6 Melakukan penangan Clothing Mandiri
7 Melakukan pengantian dialyzer bocor Mandiri
8 Melakukan penangnan hipotensi intradialisis Kolaborasi
9 Melakukan penangana hipertensi intradialisis Kolaborasi
10 Melakukan Penanganan kram otot intradialisis Kolaborasi
11 Melakukan penanganan mual muntah intradialisis Kolaborasi
12 Melakukan pengumpulan indicator mutu Mandiri
13 Melakukan pengumpulan data penelitian Mandiri
14 Melakukan perawatan Cathete Double Lumen (CDL) Mandiri
15 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat-obat Trombolitik Kolaborasi
16 Melakukan asesmen kebutuhan belajar pasien/keluarga dan Mandiri
mendokumentasikan dalam rekam medis
17 Melakukan konseling lanjutan pada pasien dengan kondisi khusus Mandiri
/kompleks
18 Bertindak sebagai pendidik bagi pasien,keluarga,sesama teman dan Mandiri
peserta didik
19 Menjadi Assesor perawat Mandiri
20 Menjadi CI bagi mahasiswa keperawatan dan perawat magang Mandiri
21 Melakukan terapi keluarga Mandiri
22 Melakukan konseling pasien dan keluarga Mandiri
23 Manajemen nyeri skala berat Kolaborasi
24 Melakukan penangann nyeri dada intradialisis Kolaborasi
25 Melakukan penanganan demam dan mengigil intradialisis Kolaborasi

281
Rincian Kewenangan Klinis PK IV

Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Ginjal Hipertensi
Kewenangan
Melakukan review d ata pengkajian lanjutan yang ada dan melengkapi
1 data yang diperlukan terhadap pasien dengan dengan kondisi khusus Mandiri
dan kompleks
melakukan review analisis data lanjutan yang ada dan melengkapi
2 analisis data yang diperlukan terhadap pasien dengan kondisi khusus Mandiri
dan kompleks
Melakukan review perumusan diagnosis keprawatan yang ada dan
3 melengkapi diagnosis keperawatan yang diperlukan terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review rencana asuhan keperawatan yang ada dan
4 melengkapi rencana asuhan keprawatan yang diperlukan terhadap Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review dalam menentukan intervensi mandiri/kolaboratif
5 yang ada dan melengkapi review yang diperlukann terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
6 Melakukan penelitian tingkat lanjut diarea keperawatan ginjal Mandiri
Melakukan implementasi evidence absed nursing (EBN) diarea
7 Mandiri
keperawatan ginjal

Rincian Kewenangan Klinis PK V

Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Ginjal Hipertensi
Kewenangan
Merumuskan strategi penanganan akar masalah dan resiko klinis
1 Mandiri
kegawatdaruratan secara lintas disiplin
Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien dengan
2 Mandiri
kondisi khusu dan kompleks
Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien
3 Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis keperawatan terhadap
4 Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap
5 Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intevensi mandiri dan
6 Mandiri
kolaboratif terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi nenelitian tingkat lanjut di area keperawatan
7 Mandiri
ginal
Menerima konsultasi implementasi evidence based nursing
8 Mandiri
(EBN) diarea keperawatan ginjal

282
P. Area Keperawatan Ortopedi
1. Deskripsi Area keperawatan Ortopedi
Keperawatan ortopedi merupakan area spesifik yang membutuhkan kompetensi
perawat untuk mengatasi masah system musculoskeletal dengan berbagai penyebab yang
meliputi degenaratif, traumatik inflamasi, congenital, metabolic, dan onkologi.
Standar pelayanan keperawatan ortopedi merupakan acuan yang digunakan, dalam
penyelengaraan, pelayanan keperawatan, pada pasien dengan masalah, ortopedi, dalam
berbagai setting keperawatan.
Standar pelayanan keperawatan ini merupakan performa perilaku dirancang untuk
memastikan dipenuhinya kwalitas pelayanan keperawatan yang dapat di ukur dalam proses
pemberian layanan dan asuhan keperawatan standar praktik keperawatan ortopedi
dikembangkan dalam 4 domain keperawatan, yaitu praktik, pendidikan, manejemen, dan
penelitian.
Keperawatan ortopedi bertujuan untuk mendukung dan memulihkan kesehatan
individu yang mengalami masalah muskuloskaletal. Perawat ortopedi berperan dalam
mencegah dan mendorong koreksi deformitas muskuloskelatal , mencegah fraktur/dislokasi
sendi , memulihkan fungsi tulang dan sendi yang mengalami cedera/sakit. Perawat ortopedi
bekerja untuk memaksimalkan dan mengembalikan fungsi muskuloskeletal seperti sedia
kala. Jika pemulihan tidak dimungkinkan perawat ortopedi mendorong pasien dapat
beradaptasi dengan kondisi yg dialami.
Pendidikan perawat ortopedi merupakan pendidikan spesialisasi yang berkaitan
dengan kemampuan klinis perawat diarea kepearawatan ortopedi berdasarkan praktik
keperawatan berbasis penelitian. Pendidikan perawat ortopedi dapat dirancang melalui
program pendidikan spesialis, pelatihan keperawatan ortopedi dalam program pendidikan
berkelanjutan.
Manejemen keperawatan merupakan aktivitas yang mempengaruhi pengelolaan
pasien dalam berbagai setting keperawatan. Perawat ortopedi dapat mendemonstrasikan
dan menggunakan kemampuan bekerja dalam ti, termasuk interdisiplin. Penelitian
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pengembangan praktik keperawatan
ortopedi. Perawat ortopedi dapat mengembangkan tubuh ilmu keperawatan ortopedi yang

283
relevan dengan isu keperawatan ortopedi, termasuk respon pasien yang mengalami
gangguan muskoleskaletal.
2. Kualifikasi khusus
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bisa
dikatakan kompeten melaksanakan tindakan/asuhan keperawatan pada area keperawatan
ortopedi sesuai level jenjang karirnya
1. Telah mengikuti pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) basic life
support(BLS), Fire Safetiy, Patien Sefety yang dibuktikan dengan sertifikat (3 tahun
terakhir)
2. Telah melakukan pelatihan rawat luka sederhana/dasar
3. Telah melakukan pelatiahan plebotomi
3. Daftar Kompetensi
Perawat Klinik 1
Daftar kompetensi Perawat Klinik I sebagai berikut
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
1 Penerapan Prinsip Etik dan Legal Melakukan Asesmen pasien
dengan seyum, sapa, salam,
sopan, santun ( 5S )
Menorientasikan pasien dan
keluarga tentang ruang rawat
inap yang ditempati
Meminta persetujuan setiap
tindakan yang akan dilakukan
Menghargai keputusan pasien
dan keluarga dalam proses
perawatan
Memberikan informasi yang
akurat tentang proses
perawatan
Menjaga privasi pasen
Melakukan pelayanan dengan
prinsip caring
2 Komunikasi Interpersonal Memperkenalkan diri
Menjadi pendengar yang baik
Membina hubungan saling
percaya
Menerapkan prinsip
komunikasi terapiutik
Menunjukkan empati

284
Menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti pasien
-
3 Patient Safety Menerapkan prinsip 6 goals
patient safety
Melaporkan insiden
KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel
Menggunakan spillkit sesuai
standar
4 Prinsip Pengendalian Dan Pencegahan Infeksi Mengajarkan prinsip hand
hygiene
Menggunakan APD sesuai
indikasi
Mengajarkan etika batuk
Membuang sampah sesuai
SOP
Memahami teknik isolasi
Memahami teknik septic dan
aseptic
Meletakkan linen kotor pada
tempatnya

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


5 Pencegahan Cedera Memasang pengaman tempat
tidur
Memasang gelang identitas
Melakukan pengkajian resiko
jatuh
Memasang label resiko jatuh
pada skala sedang / tinggi
Melakukan pencegahan jatuh
dan cedera
6 Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Memasang alat oksigenasi
binasal kanule
Memasang alat oksigenasi
simple mask
Melakukan fisioterapy dada
Melakukan postural drainage
Melakukan Bantuan Hidup
Dasar ( BHD )
Memasang saturasi oksigen
Memonitor saturasi oksigen
7 Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit Mengganti cairan infuse
Melepas infuse

285
Memberi minum melalui
sonde
Melepas NGT
Menghitung tetesan infuse
Melakukan perawatan infuse
Melakukan bladder training
8 Pengukuran Tanda – Tanda Vital Mengukur tekanan darah
Mengukur frekuensi jantung
Mengukur frekuensi napas
Melakukan auskultasi bunyi
napas
Mengukur temperature
Mengkaji tingkat nyeri (
S,Q,R,S,T)
Mengoperasikan monitor
bedside
9 Analisis, Interpretasi, Dan Dokumentasi Data Secara Melakukan perekaman EKG
Akurat dengan benar
Mendokumentasikan segala
tindakan yang telah dilakukan
10 Perawatan Luka Melakukan pengkajian luka
11 Pemberian Obat Dengan Aman dan Benar Memberikan obat melalui oral
Memberikan obat melalui
intravena
Memberikan obat melalui
injeksi sub kutan
Memberikan obat melalui
intrakutan
Memberikan obat melalui
intra muskuler
Memberikan obat melalui
kulit topical / transdermal
Memberikan obat mealui
supositoria
Memberikan obat melalui
inhalasi
Mengikuti prinsip 6 benar
dalam pemberian obat
Memonitor efek samping obat
yang telah diberikan
12 Pengelolaan pemberian darah Merawat kepatenan selang
transfusi darah
13 Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan eliminasi Melakukan pengkajian status
nutrisi
Membantu pasien eliminasi (

286
BAB dan BAK )
Melakukan fleet enema
Memberikan makan dan
minum oral tanpa penyulit
Memberi makan melalui
sonde
Melakukan perawatan Naso
Gastric Tube ( NGT )
Melepas Naso Gastric Tube (
NGT )
Membantu pasien berkemih di
tempat tidur dengan
menggunakan pispot
Memasang kateter urine pada
pasien tanpa penyulit
Melepas kateter urine tanpa
penyulit
14 Pemenuhan kebutuhan belajar Melakukan pengkajian
kebutuhan edukasi pasien
Mempersiapkan pasien pulang
15 Pemenuhan kebutuhan social dan spiritual Memfasilitasi pemenuhan
kebutuhan psikologis, social,
spiritual
16 Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur Mengatur posisi tidur klien
Mempersiapkan tempat tidur
pasien baru
Memfasilitasi lingkungan
yang mendukung kebutuhan
istirahat

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


17 Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan mobilisasi Memobilisasi pasien tanpa
penyulit
Mengajarkan range of motion
aktif
Melakukan range of motion
pasif
Melakukan mbulasi pasien pre
dan post tindakan pemeriksaan
penunjang
Melakukan ambulasi pasien
pre dan post operasi
Mengganti posisi pasien setiap
2 jam dengan posisi mirig 30
derajat

287
18 Pemenuhan kebutuhan seksualitas Melakukan pengkajian data
dasar tentang seksualitas
19 Pemeriksaan penunjang Mempersiapkan pasien untuk
beberapa pemeriksaan
radiologi ( melepaskan semua
perhiasan yang melekat
terutama pada bagian leher
dan kepala )
Membantu pasien
mengosongkan kandung
kemih sebelum lumbal punksi
20 Pemenuhan kebutuhan kenyamanan Membantu menggunakan atau
mengganti pakaian pasien
Melakukan personal hygiene :
memanikan pasien
Melakukan oral hygiene
Melakukan pineal hygiene
Melakukan vulva hygiene
Memfasilitasi kenyamanan
fisik
Melakukan kompres hangat /
dingin
Melakukan bed making
Mencipakan lingkungan yang
bersih, rapih, dan nyaman
untuk pasien
Melakukan personal hygiene :
vulva hygiene
Melakukan personal hygiene :
menyikat gigi / membersihkan
mulut
Melakukan personal hygiene :
mencuci rambut
Melakukan personal hygiene :
menggunting kuku
Memfasilitasi perawatan diri :
mengganti pakaian
Mengajarkan teknik relaksasi
untuk kenyamanan : napas
dalam
Mengajarkan teknik relaksasi
untuk kenyamanan : masase

288
Perawat Klinik 2
Daftar kompetensi Perawat Klinik II sebagai berikut
NO. KATEGORI KOMPETENSI KEWENANGAN KLINIS
1 PENERAPAN PRINSIPETIK DAN SESUAI PK I
LEGAL
2 KOMUNIKASI INTERPERSONAL SESUAI PK I
3 PATIENT SAFETY SESUAI PK I
4 PRINSIP PENGENDALIAN DAN SESUAI PK I
PENCEGAHAN INFEKSI
5 PENCEGAHAN CEDERA MELAKUKAN TINDAKAN DEFIBRIKT
6 PEMENUHAN KEBUTUHAN MELAKUKAN MANAJEMEN JALAN NAFAS DENGAN
OKSIGEN ALAT OPA
MELAKUKAN MANAJEMEN JALAN NAFAS DENGAN
ALAT OPA
MELAKUKAN MANAJEMEN JALAN NAFAS DENGAN
ALAT SUCTION OROPHARING
MENGANALISA KEBUTUHAN PEMBERIAN
OKSIGENASI
MELAKUKAN BANTUAN PERNAFASAN DENGAN BAG
VALVE MASK
MELAKUKAN CHEST FISIOTERAPI
MENGANALISA HASIL SATURASI OKSIGEN
7 PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN MELAKUKAN OBSERVASI DAN MONITORING
DAN ELEKTRONIK HEMODINAMIK
MENGANALISIS KEBUTUHAN CAIRAN
MENGOBSERVASI DAN MONITORING RESIKO
PERDARAHAN
MELAKUKAN PERAWATAN PADA PASIEN YANG
TERPASANG DRAINASE
MEMASANG INFUS DENGAN PENYULIT
MANAJEMEN CAIRAN

289
8 PENGUKURAN TANDA-TANDA SESUAI PK I
VITAL
9 ANALISIS, INTERPRETASI, DAN MENENTUKAN MASALAH/ DIAGNOSA
DOKUMENTASI DATA SECARA KEPERAWATAN PASIEN
AKURAT
MENYUSUN RENCANA ASUHAN BERDASARKAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG ADA

NO. KATEGORI KOMPETENSI KEWENANGAN KLINIS


10 Perawatan luka Melakukan perawatan luka/ulkus
Melakukan aff drain
Melakukan perawatan drain
Melakukan aff hecting
11 Pemberian obat dengan aman Memberikan obat menggunakan infuspump
dan benar
Memberikan obat menggunakan syringe pump
12 Pengelolaan pemberian darah
13 Pemenuhan kebutuhan Memasang tube feeding tanpa penyulit
nutrisi dan eliminasi Memasang kateter urine
14 Pemenuhan kebutuhan Menyiapkan pasien pulang dan melakukan
Belajar dischargeplanning
15 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
psikososial spiritual
16 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I
istirahat tidur
17 Pemenuhan kebutuhan aktivitas Melatih ROM pasif
dan mobilisasi
Melatih ROM aktif
Melakukan transfer pada pasien dengan penyulit
Memasang dan merawat pasien dengan neck collar
Melatih pasien berjalan dengan alat bantu
Walker

290
Melatih pasien berjalan dengan alat bantu tongkat
18 Pemenuhan kebutuhan Memfasilitasi kebutuhan seksualitas bersama suami
seksualitas istri
19 Aman / Nyaman Melakukan perawatan pasien dengan penyakit terminal
Melakukan perawatan pasien sesudah operasi
Perawatan pasien dengan skull traksi
Melakukan pemasangan Armsling
20 Pemeriksaan penunjang Mengambil sampel untuk kultur

Perawat Klinik 3
Daftar kompetensi Perawat Klinik III sebagai berikut :
NO. KATEGORI KOMPETENSI KEWENANGAN KLINIS
1 Penerapan prinsip Etik dan Legal SESUAI PK I DAN PK II
2 Komunikasi interpersonal SESUAI PK I DAN PK II
3 Patient safety SESUAI PK I DAN PK II
4 Prinsip pengendalian dan pencegahan SESUAI PK I DAN PK II
infeksi

5 Pencegahan Cedera SESUAI PK I DAN PK II


6 Pemenuhan Kebutuhan oksigen SESUAI PK I DAN PK II
7 PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN MELAKUKAN MONITORING HEMODINAMIK PADA
ELEKTRONIK PASIEN DALAM KONDISI KHUSUS DAN KOMPLEKS

MANAJEMEN PASIEN SYOK


MANAJEMEN ELEKTROLIT DAN ASAM BASA
8 PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL SESUAI PK I DAN PK II
9 ANALISIS, INTERPRETASI, DAN MELAKUKAN MONITORING GANGGUAN IRAMA
DOKUMENTASI DATA SECARA AKURAT JANTUNG

10 Perawatan luka MELAKUKAN PERAWATAN SKIN GRAFT


11 Pemberian obat dengan aman dan benar MELAKUKAN MONITORING EFEK SAMPING
PENGOBATAN

291
MELAKUKAN OBSERVASI DAN MONITORING
PEMBERIAN OBAT HIGH ALERT

PENATALAKSANAAN PEMBERIAN OBAT


SITOSTATIKA

PENATALAKSANAAN PEMBERIAN OBAT HIGH


ALERT

12 Pengelolaan pemberian darah SESUAI PK I DAN PK II


13 Pemenuhan kebutuhan SESUAI PK I DAN PK II
nutrisi dan eliminasi

14 Pemenuhan kebutuhan SESUAI PK I DAN PK II


Belajar

15 Pemenuhan kebutuhan psikososial & SESUAI PK I DAN PK II


spiritual

16 Pemenuhan kebutuhan SESUAI PK I DAN PK II


istirahat tidur

17 Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan AMBULASI PASIEN DALAM KONDISI TIDAK


mobilisasi STABIL ( KOMPLEKS)

18 Pemenuhan kebutuhan seksualitas SESUAI PK I DAN PK II

292
NO. KATEGORI KOMPETENSI KEWENANGAN KLINIS
19 Aman / Nyaman Menilai kekuatan otot pasien
Melakukan perawatan eksternal imobilisasi
casting
Melakukan perawatan eksternal imobilisasi
gips
Melakukan perawatan eksternal imobilisasi
eksternal fiksasi
Melakukan pemasangan brace
Melakukan pemasangan pelvic bandage
Melakukan Bad Making pasien tulang belakang
20 Pemeriksaan penunjang Pengambilan sampel darah melalui vena sentral

Perawat Klinik 4
Daftar kompetensi Perawat Klinik IV sebagai berikut :
NO. KATEGORI KOMPETENSI KEWENANGAN KLINIS
1 Penerapan prinsip Etik dan Legal Sesuai PK I, II dan III
2 Komunikasi interpersonal Sesuai PK I, II dan III
3 Patient safety Melakukan RCA
Melakukan FMEA
4 Prinsip pengendalian dan pencegahan Sesuai PK I, II dan III
infeksi
5 Pencegahan Cedera Sesuai PK I, II dan III
6 Pemenuhan Kebutuhan oksigen Sesuai PK I, II dan III
7 PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN Sesuai PK I, II dan III
ELEKTRONIK

Sesuai PK I, II dan III


Sesuai PK I, II dan III
8 PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL Sesuai PK I, II dan III

293
9 ANALISIS, INTERPRETASI, DAN Sesuai PK I, II dan III
DOKUMENTASI DATA SECARA AKURAT

10 Perawatan luka Sesuai PK I, II dan III


11 Pemberian obat dengan aman dan Sesuai PK I, II dan III
benar

NO. KATEGORI KOMPETENSI KEWENANGAN KLINIS


12 Pengelolaan pemberian darah Sesuai PK I, II dan III
13 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I, II dan III
nutrisi dan eliminasi
14 Pemenuhan kebutuhan Melakukan konseling pasien dengan kondisi
khusus/kompleks
Belajar
15 Pemenuhan kebutuhan psikososial & Sesuai PK I, II dan III
spiritual
16 Pemenuhan kebutuhan Sesuai PK I, II dan III
istirahat tidur
17 Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan Sesuai PK I, II dan III
mobilisasi
18 Pemenuhan kebutuhan seksualitas Sesuai PK I, II dan III
19 Aman / Nyaman Sesuai PK I, II dan III
20 Pemeriksaan penunjang Sesuai PK I, II dan III

Perawat Klinik V
Daftar kompetensi Perawat Klinik V sebagai berikut

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


Penerapan Prinsip Etik Dan Sesuai PK I, II, III dan PK IV
1 Legal Pengembangan penelitian dalam bidang penerapan prinsip etik
dan legal di area spesialistik ortopedi
Komunikasi interpersonal Sesuai PK I, II dan PK III
2
Pengembangan penelitian dalam bidang penerapan komunikasi

294
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
interpersonal di area spesialistik ortopedi
Patient safety Sesuai PK I, II dan PK III
3 Pengembangan penelitian dalam bidang penerapan Patient
Safety di area spesialistik ortopedi
Prinsip pengendalian dan Sesuai PK I, II dan PK III
pencegahan infeksi Pengembangan penelitian dalam bidang penerapan Prinsip
4
pengendalian dan pencegahan infeksi di area spesialistik
ortopedi
5 Pencegahan cedera Sesuai PK I, II dan PK III
Pemenuhan kebutuhan
6 Sesuai PK I, II dan PK III
oksigen
Pemenuhan kebutuhan
7 Sesuai PK I, II dan PK III
cairan dan elektrolit
Pengukuran tanda tanda
8 Sesuai PK I, II dan PK III
vital
Analisa, interprestasi, dan Sesuai PK I, II dan PK III
dokumentasi data secara Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien
akurat dengan kondisi khusu dan kompleks
Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis keperawatan
terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap
9
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intevensi mandiri dan
kolaboratif terhadap pasien dengan kondisi khusus dan
kompleks
Menerima konsultasi nenelitian tingkat lanjut di area
keperawatan gawat darurat dan bencana
Menerima konsultasi implementasi evidence based nursing
(EBN) diarea keperawatan ortopedi
10 Perawatan Luka Sesuai PK I, II dan PK III
Pemberian Obat Aman Dan
11 Sesuai PK I, II dan PK III
Benar
Pengelolaan pemberian
12 Sesuai PK I, II dan PK III
darah
Pemenuhan Kebutuhan
13 Sesuai PK I, II dan PK III
Nutrisi Dan Eliminasi
14 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I, II dan PK III

295
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
Belajar Menyiapkan dan mereview subtansi dan konsultasi dan edukasi
kesehatan baik bagi peserta didik, sejawat, maupum mitra
profesi sesuai kebutuhan.
Menghasilkan dan mengevaluasi hasil penelitian untuk
merumuskan intervensi keperawatan (EBP)
Melakukan riset keperawatan semi ekperimental dan
eksperimental di area ortopedi
Pemenuhan Kebutuhan
15 Sesuai PK I, II dan PK III
Psikososial Dan Spiritual
Pemenuhan Kebutuhan
16 Sesuai PK I, II dan PK III
Istirahat Tidur
Pemenuhan Aktifitas Dan
17 Sesuai PK I, II dan PK III
Mobilisasi
Pemenuhan kebutuhan
18 Sesuai PK I, II dan PK III
seksualitas
19 Pemeriksaan Penunjang Sesuai PK I, II dan PK III
Pemenuhan Kebutuhan
20 Sesuai PK I, II dan PK III
Kenyamanan

4. Daftar Rincian Kewenangan Klinis


Rincian Kewenangan Klinis PK II

Jenis
No. Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Ortopedi
Kewenangan
1 Melakukan tindakan defibrilasi Mandiri
2 Melakukan manajemen jalan nafas dengan alat OPA Mandiri
3 Melakukan manajemen jalan nafas dengan alat NPA Mandiri
4 Melakukan manajemen jalan nafas dengan alat Suction oropharing Mandiri
5 Menganalisa kebutuhan pemberian oksigenasi Mandiri
6 Melakukan bantuan pernafasan dengan Bag Valve Mask Mandiri
7 Melakukan Chest fisioterapi Mandiri
8 Menganalisa hasil saturasi oksigen Mandiri
9 Melakukan observasi dan monitoring hemodinamik Mandiri
10 Menganalisis Mandiri
11 Mengobservasi dan monitoring resiko pendarahan Mandiri
12 Melakukan perawatan pada pasien yang terasang drainase Kolaborasi

296
13 Memasang infus dengan penyulit Kolaborasi
14 Manajemen cairan Kolaborasi
15 Menentukan masalah / diagnosa keperawatan pasien Mandiri
Menyusun rencana asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa
16 Mandiri
keperawatan yang ada
17 Melakukan perawatan luka / ulkus Mandiri
18 Melakukan aff drain Kolaborasi
19 Melakukan perawatan drain Mandiri
20 Melakukan aff hecting Kolaborasi
21 Memberikan obat menggunakan infus pump Kolaborasi
22 Memberikan obat menggunakan syringe pump Kolaborasi
23 Memasang tube feeling tanpa penyulit Kolaborasi
24 Memasang kateter urine Mandiri
25 Menyiapkan pasien pulang dan melakukan discharge planning Mandiri
26 Melatih ROM pasif Mandiri
27 Melatih ROM aktif Mandiri
28 Melakukan transfer pada pasien dengan penyulit Mandiri
29 Memasang dan merawat pasien dengan neck collar Kolaborasi
30 Melatih pasien berjalan dengan alat bantu walker Mandiri
31 Melatih pasien berjalan dengan alat bantu tongkat Mandiri
32 Melakukan perawatan pasien dengan penyakit terminal Mandiri
33 Melakukan perawatan pasien setelah operasi Mandiri
34 Perawatan pasien dengan skull traksi Kolaborasi
35 Melakukan pemasangan Armsling Mandiri
36 Mengambil sampel untuk kultur Kolaborasi
37 Memfasilitasi kebutuhan seksualitas bersama suami / istri Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK III

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Ortopedi Jenis


Kewenangan
1 Melakukan monitoring hemodinamik pada pasien dalam kondisi Mandiri
khusus dan kompleks
2 Manajemen pasien syok Kolaborasi
3 Manajemen elektrolit dan asam basa Mandiri
4 Melakukan monitoring gangguan irama jantung Mandiri
5 Melakukan perawatan skin graft Mandiri
6 Melakukan monitoring efek samping pengobatan Kolaborasi

297
7 Melakukan observasi dan monitoring pemberian obat high alert Kolaborasi
8 Penatalaksanaan pemberian obat sitostatika Kolaborasi
9 Penatalaksanaan pemberian obat high alert Kolaborasi
10 Ambulasi pasien dalam kondisi tidak stabil (kompleks) Mandiri
11 Menilai kekuatan otot pasien imobilisasi Mandiri
12 Melakukan perawatan eksternal imobilisasi casting Mandiri
13 Melakukan perawatan eksternal imobilisasi gips Mandiri
14 Melakukan perawatan eksternal imobilisasi eksternal fiksasi Mandiri
15 Melakukan pemasangan brace Mandiri
16 Melakukan pemasangan pelvicbandage Kolaborasi
17 Melakukan Bad Making pasien tulang belakang Mandiri
18 Pengambilan sampel darah melalui vena sentral Kolaborasi

Rincian Kewenangan Klinis PK IV

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Otropedi Jenis


Kewenangan
1 Melakukan RCA Kolaborasi
2 Melakukan FMEA Kolaborasi
3 Melakukan konseling pasien dengan kondisi khusus/kompleks Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK V

Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Ortopedi
Kewenangan
Merumuskan strategi penanganan akar masalah dan resiko klinis
1 Mandiri
kegawatdaruratan secara lintas disiplin
Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien dengan
2 Mandiri
kondisi khusu dan kompleks
Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien
3 Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis keperawatan terhadap
4 Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap
5 Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intevensi mandiri dan
6 Mandiri
kolaboratif terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi nenelitian tingkat lanjut di area keperawatan
7 Mandiri
ortopedi
Menerima konsultasi implementasi evidence based nursing
8 Mandiri
(EBN) diarea keperawatan ortopedi

298
Q. Area Keperawatan Urologi
1. Deskripsi Area Keperawatan Urologi
Area keperawatan urologi adalah bentuk pelayan profesional yang merupakan bagian
integral dalam pelayana keperawatan perioperatif urologi yang merupakan spesifik untuk
menyediakan asuhan keperawatan pada klien urologi yang akan dilakukan pembedahan.
Perioperatif mencakup tiga fase yaitu preoperatif, intraoperatif, dan postoperative dimana terkait
kasus urologi.
2. Kualifikasi Khusus
Kualifikasi Khusus pada area keperawatan urolog yaitu :
1. Perawat yang bekerja di area keperawatan urologi atau Dosen atau pendidik di bidang
keperawatan urologi
2. Memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam manajemen perioperatif minimal 3 bulan
3. Memiliki sertifikasi yang diadakan oleh Himpunan Perawat Urologi Indonesia ( HPUI )
3. Daftar Kompetensi
Dasar kompetensi yang harus dimiliki oleh perawat dalam area keperawatan urologi adalah :
1. Dapat melakukan asuhan perawatan uroligi baik pada ruang perawatan, ruang emergency,
ruang operasi, rawat jalan dan kominitas
2. Mengetahui keterampilan dan pengetahuan basic urologi nursing seperti :
Manajemen emergency room (ER) , operating theater (OT),ward dan out patient clinic pada
pasien urologi.
3. Mengetahui keterampilan dan pengetahuan manajemen urigical endoscopic
4. Mengetahui keterampilan dan pengetahuan manajemen reduction dan fictation in urogical
surgical
5. Mengetahui keterampilan dan pengetahuan manajemen orchidectomy in urologic surgical
6. Mengetahui keterampilan dan pengetahuan manajemen urodynamic
7. Mengetahui keterampilan dan pengetahuan manajemen kateterisasi urin
8. Mengetahui keterampilan dan pengetahuan manajemen cystoscopy in urologic surgical
9. Mengetahui keterampilan dan pengetahuan manajemen extracorporcal shockwave
lithotripsy(ESWL)
10. Mengetahui keterampilan dan pengetahuan manajemen transurethral in urologic surgical
11. Mengetahui keterampilan dan pengetahuan clinical eduation urologic patient
12. Mengetahui keterampilan dan pengetahuan rehabilitation urologic nursing
13. Mengetahui keterampilan dan pengetahuan wound care urologic nursing

299
4. Daftar Rincian Kewenangan Klinis
Rincian Kewenangan Klinis PK I
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Jenis Kewenangan
Urologi
1 Auskultasi bunyi napas Mandiri
2 Bed making Mandiri
3 Bladder training Mandiri
4 Fisioterapy dada Mandiri
5 Fleet enema Delegasi
6 Ganti botol drain Kolaborasi
7 Guide imagery Mandiri
8 Irigasi kateter urine Kolaborasi
9 Komunikasi dalam asuhan keperawatan : komunikasi dalam Mandiri
melakukan proses keperawatan ( pengkajian, penentuan
diagnosis keperawatan, perencanaan, intervensi, implementasi,
evaluasi )
10 Komunikasi efektif : tulis, baca kembali, konfirmasi ( TBaK ) & Mandiri
situasi back ground, assessment, rekomendasi ( SBAR )
11 Komunikasi terapiutik Mandiri
12 Latihan batuk efektif Mandiri
13 Latihan distraksi sederhana : pengalihan perhatian Mandiri
14 Melakukan klisma Mandiri
15 Melakukan kompres hangat / dingin Mandiri
16 Melakukan personal hygiene : memandikan pasien Mandiri
17 Melakukan personal hygiene : mencuci rambut Mandiri
18 Melakukan personal hygiene : menggunting kuku Mandiri
19 Melakukan personal hygiene : menyikat gigi / membersihkan Mandiri
mulut
20 Melakukan personal hygiene : vulva hygiene Mandiri
21 Melakukan postural drainage Mandiri
22 Melakukan spooling post transfuse Mandiri
23 Melaporkan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel Mandiri
24 Melepas kateter urine tanpa penyulit Delegasi
25 Melepas infuse Delegasi
26 Melepas naso gastric tube ( NGT ) Delegasi
27 Memandikan pasien Mandiri
28 Memasang gelang identitas Mandiri
29 Memasang infuse pump / syringe pump Mandiri
30 Memasang saturasi oksigen Mandiri
31 Memfasilitasi pasien berpakaian Mandiri
32 Memberi makan melalui NGT Mandiri
33 Memberi minum melalui NGT Mandiri
34 Memberikan makan dan minum oral tanpa penyulit Mandiri

300
35 Memfasilitasi pasien berkemih di tempat tidur dengan Mandiri
menggunakan pispot
36 Memfasilitasi pasien eliminasi Mandiri
37 Memfasilitasi perawatan diri : mengganti pakaian Mandiri
38 Memobilisasi pasien tanpa penyulit Mandiri
29 Memonitor efek samping obat yang telah diberikan Mandiri
40 Memonitor saturasi oksigen Mandiri
41 Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksaan radiologi ( Kolaborasi
melepas semua periasan yang melekat terutama pada bagian
leher dan kepala )
42 Mempertahankan kepatenan selang infuse Mandiri
43 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik dari Mandiri
kamar mandi kmbali ke tempat tidur
44 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik ke kamar Mandiri
mandi
45 Mengajarkan etika batuk Mandiri
46 Mengajarkan range of motion aktif Mandiri
47 Mengajarkan range of motion pasif Mandiri
48 Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyamanan : masase Mandiri
49 Mengganti cairan infuse Kolaborasi
50 Mengganti posisi pasien tiap dua jam dengan posisi miring 30 Mandiri
derajat
51 Mengganti selang transfuse darah dengan selang infuse Kolaborasi
52 Menghitung balance cairan Mandiri
53 Menghitung tetesan cairan infuse Mandiri
54 Mengidentifikasi pasien sesuai dengan standar international Mandiri
patient safety goals ( IPSG )
55 Mengukur frekuensi nadi Mandiri
56 Mengukur frekuensi pernapasan Mandiri
57 Menjaga kepatenan selang transfuse darah Mandiri
58 Merapikan tempat tidur dengan pasien Mandiri
59 Merapikan tempat tidur kosong / tanpa pasien Mandiri
60 Merawat kepatenan selang transfusi darah Mandiri
61 Memonitoring efek samping pemberian produk darah Mandiri
62 Pemasangan alat oksigenasi binasal kanul Mandiri
63 Pemasangan alat oksigenasi simple mask Mandiri
64 Pemasangan infuse pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
65 Pemasangan kateter urine pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
66 Pemberian bantuan hidup daar ( BHD ) Mandiri
67 Pemberian edukasi tentang prinsip hand hygiene Mandiri
68 Pemberian makan per oral Mandiri
69 Pemberian oksigen nasal kanul Kolaborasi
70 Pemberian okseigen simple mask Kolaborasi
71 Pemindahan pasien dari brankar ke tempat tidur Mandiri
72 Pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Mandiri

301
73 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke brankar Mandiri
74 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kursi roda Mandiri
75 Penatalaksanaan pemberian nutrisi parenteral Kolaborasi
76 Penatalaksanaan pemberian obat bolus Kolaborasi
77 Penatalaksanaan pemberian obat drips Kolaborasi
78 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intradermal Kolaborasi
79 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intramuscular Kolaborasi
80 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intravena Kolaborasi
81 Penatalaksanaan obat injeksi subkutan Kolaborasi
82 Penatalaksanaan pemberian obat melalui inhalasi Kolaborasi
83 Penatalaksanaan pemberian obat melalui naso gastric tube ( Kolaborasi
NGT )
84 Penatalaksanaan pemberian oral Kolaborasi
85 Penatalaksanaan pemberian obat per vaginam Kolaborasi
86 Penatalaksanaan pemberian obat suppositoria Kolaborasi
87 Penatalaksanaan pemberian obat tetes hidung Kolaborasi
88 Penatalaksanaan pemberian obat tetes mata Kolaborasi
89 Penatalaksanaan pemberian obat tetes telinga Kolaborasi
90 Penatalaksanaan pemberian obat topical Kolaborasi
91 Pencegahan resiko jatuh dan cedera Mandiri
92 Pengambilan sampel sputum Kolaborasi
93 Pengambilan sampel urin Kolaborasi
94 Pengkajian data dasar tentang seksualitas Mandiri
95 Pengkajian kebutuhan edukasi pasien Mandiri
96 Pengkajian luka sederhana Mandiri
97 Pengkajian resiko jatuh Mandiri
98 Pengukuran berat badan Mandiri
99 Pengukuran frekuensi jantung Mandiri
100 Pengukuran frekuensi napas Mandiri
101 Pengukuran jumlah urin periodic Mandiri
102 Pengukuran lingkar lengan Mandiri
103 Pengukuran lingkar perut Mandiri
104 Pengukuran skala nyeri dengan menggunakan verbal descriptor Mandiri
scale ( VDS )
105 Pengukuran skala nyeri menggunakan visual analog scale ( VAS Mandiri
)
106 Pengukuran suhu axial Mandiri
107 Pengukuran suhu tubuh Mandiri
108 Pengukuran tekanan darah Mandiri
109 Pengukuran tinggi badan Mandiri
110 Pengukuran berat badan Mandiri
111 Pengukuran skala nyeri (P,Q,R,S,T) Mandiri
112 Perawatan area penusukan infuse Mandiri
113 Perawatan daerah akses vascular transfuse darah Mandiri
114 Perawatan luka akut Mandiri

302
115 Perawatan luka post operasi ringan Mandiri
116 Perawatan Naso Gastric Tube ( NGT ) Mandiri
117 Perawatan selang kateter urin Mandiri
118 Perekaman ekg Mandiri
119 Perineal hygiene Mandiri
120 Persiapan pasien pulang Mandiri
121 Persiapan pasien pre operasi : puasa Mandiri
122 Persiapan prosedur PAP SMEAR Mandiri
123 Persiapan prosedur USG abdomen Mandiri
124 Postural drainage Mandiri
125 Relaksasi napas dalam Mandiri
126 Vulva hyiene Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK II

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Urologi Jenis Kewenangan

1 Mereviis rencana asuhan keperawatn Mandiri


2 Mengevaluasi pemahaman pasein terhadap asuhan keperawatan Mandiri
3 Melakukan ambulasi secret dengan fisioterapi dada ; perkusi Mandiri

4 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri dan Mandiri


kolaborasi
5 Mengkaji respon pasien terhadap therapy / pengobatan Mandiri
6 Melakukan perawatan pasien sesuai operasi Mandiri
7 Melakukan perawatan pada pasien yang terpasang drainase Mandiri
8 Melakukan perawatan pasien dengan traksi Mandiri

9 Menganalisa kebutuhan pemberian oksigenasi Mandiri

10 Menganalisa hasil saturasi oksigen Mandiri


11 Menganalisa kebutuhan cairan Kolaborasi

12 Memasang infus dengan penyulit Delegasi


13 Manajemen cairan Kolaborasi

14 Melakukan pengkajian pada fungsional keperawatan dan pemeriksaan fisik Mandiri

15 Melakukan pengkajian persistem tubuh Mandiri


16 Melakukan analisis data hasil pengkajian Mandiri

17 Menentukan masalah / diagnose keperawatan pasien urologi Mandiri

303
18 Menentukan rencana asuhan keperawatan berdasarkan diagnose keperawatan Mandiri
yang ada

19 Menyiapkan pasien pulang dan melakukan discharge planning Mandiri

20 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri dan Kolaborasi


kolaborasi
21 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan Delegasi

22 Merevisi rencana asuhan keperawatan Kolaborasi

23 Melakukan penelitian keperawatan sebagai peneliti pendamping Mandat / Delegasi


24 Aff hecting Mandat / Delegasi

25 Melakukan perawatan kolaborasi Mandat / Delegasi


26 Melakukan aff drain Mandat / Delegasi
27 Mengkaji respon pasien terhadap terapi / pengobatan Mandiri
28 Mengobservasi dan monitoring resiko perdarahan Mandiri
29 Memberikan dan monitor pemberian transfuse darah dan komponen darah ( Mandiri
FFP, albumin )
30 Melakukan tindakan businasi Mandat / Delegasi

31 Memberikan obat menggunakan infus/syringe pump Mandat / Delegasi


32 Memasang kateter urine Mandat / Delegasi
33 Melaporkan segala perubahan dan kondisi pasien kepada PK III atau DPJP Mandiri

34 Melakukan perawatan pasien dengan penyakit terminal Mandiri


35 Melakukan transfer pada pasien dengan penyulit Kolaborasi
36 Melakukan perawatan pasien sesudah operasi Mandiri

37 Mengambil sample untuk kultur Mandat / Delegasi


38 Melakukan analisa EKG aritmia/lethal Kolaborasi

Rincian Kewenangan Klinis PK III


No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Urologi Jenis Kewenangan
1 Menjadi CI bagi mahasiswa keperawatan dan perawat magang Mandiri
2 Melaporkan segala perubahan dan kondisi pasien pada PK IV atau DPJP Kolaborasi

3 Menjadi CI bagi mahasiswa keperawatan dan perawat magang Mandiri

304
4 Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien dengan resiko komplikasi Mandiri
secara mandiri

5 Melakukan analisis data keperawatan Mandat / Delegasi

6 Merumuskan masalah / diagnose keperawatan khusus dan kompleks Mandiri


7 Menyusun rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan intervensi pada Mandiri
klien dengan resiko komplikasi

8 Melakukan penilaian dan monitoring status neurogi terkait gangguan sistem Kolaborasi
urinari

9 Melaporkan segala perubahan dan kondisi pasien pada PK IV atau DPJP Mandiri

10 Melakukan riset keperawatan sebagai peneliti utama Kolaborasi


11 Melakukan perawatan luka dengan komplikasi Mandiri

12 Melakukan monitoring efek samping pengobatan Mandiri


13 Melakukan perawatan spooling blast Mandat / Delegasi
14 Ambulasi pasien dalam kondisi tidak stabil (kompleks ) Mandiri
15 Menilai kekuatan otot pasien imbilisasi Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK IV

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Urologi Jenis Kewenangan

1 Menerima konsultasi pengkajian lanjutan pada kondisi khusus dan kompleks Mandiri
2 Melakukan pengkajian keperawatan pada klien medical bedah dengan resiko Mandiri
komplikasi secara mandiri

3 Menerima konsultasi analisis data lanjutan pada kondisi khusus dan kompleks Mandiri

4 Menerima konsultasi perumusan masalah / diagnose keperawatan pasien pada Mandiri


kondisi khusus / kompleks
5 Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan kondisi Mandiri
khusus dan kompleks
6 Menerima konsultasi dalam menentukan intervensi mandiri dan kolaboratif Mandiri
khusus dan kompleks

7 Bertindak sebagai pendidik bagi pasien,keluarga, sesamam teman dan peserta Mandiri
didik

8 Menerima konsultasi pengkajian lanjutan pada kondisi khusus dan kompleks Mandiri

305
9 Melakukan pengkajian kperawatan pada klien medical bedah dengan resiko Mandiri
komplikais secara mandiri

10 Menerima konsultasi analisis data lanjutan pada kondisi khusus da kompleks Mandiri

11 Menerima konsultasiperumusan masalah / diagnose keperawatanpasien pada Mandiri


kondisi khusus dan kompleks
12 Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan kondisi Mandiri
khusus / kompleks
13 Menerima konsultasi dalam menentukan intervensi mandiri dan kolaboratif Mandiri
dengan khusus dan kompleks

14 Bertindak sebagai pendidik bagi pasien,keluarga, sesamam teman dan peserta Mandiri
didik

15 Menjadi narasumber / pembimbing PK I, PK II, dan PK III Mandiri

16 Menjadi assessor perawat Mandiri


17 Patient safety sesuai PK I, PK II, dan PK III Mandiri
18 Patient safetymelakukan RCA Mandiri
19 Patient safetymelakukan FMEA Mandiri
20 PPI sesuai PK I, PK II, dan PK III Mandiri
21 Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan kondisi Mandiri
khusus dan kompleks
22 Menerima konsultasi dalam menentukan intervensi mandiri dan kolaboratif Mandiri
khusus dan kompleks
23 Melakukan intervensi keperawatan mandiri PK I, PK II, dan PK III Mandiri

24 Melakukan intervensi keperawatan medical bedah atau sub spesialisasi secara Mandiri
mandiri

25 Melakukan konseling pasien dengan kondisi khusus / kompleks Mandiri


26 Melakukan tindakan perawatan paliatif paisen urologi Mandiri

27 Melakukan tindakan keperawatan komplementer Mandiri


28 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kolaboratisi PK I, PKII, dan Mandiri
PK III
29 Menerima konsultasi evaluasi asuhan keperawatan khusus dan kompleks Mandiri

30 Melakukan evaluasi asuhan keperawatan khusus dan komplek pada pasien Mandiri
urologi

31 Prinsip etik sesuai PK I, PK II,dan PK III Mandiri

306
32 Komunikasi terapiutik sesuai PK I, PK II, PK III, dan PK IV Mandiri

33 Menjadi narasumber / pembimbing perawat PK I, PK II, dan PK III Mandiri


34 Melakukan riset keperawatan lanjutan Mandiri

35 Melakukan publikasi ilmiah Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK V

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Urologi Jenis Kewenangan

1 Melakukan intervensi kolaborasi spesialistik Mandiri

2 Menerima konsultasievaluasi asuhan keperawatan spesialistik Mandiri


3 Menerima evaluasi asuhan keperawatan spesialistik Mandiri

4 Prinsip etik sesuai PK I, PK II, PK III, dan PK IV Mandiri


5 Bertindak sebagai pendidik bagi pasien, keluarga, sesama teman dan peserta Mandiri
didik
6 Menjadi narasumber / pembimbing perawat PK I, PK II, PK III, dan PK IV Mandiri

7 Melakukan riset keperawatan lanjutan Mandiri


8 Melakukan oral presentasi Mandiri

9 Menerima konsultasi pengkajian lanjutkan spesialistik Mandiri


10 Menerima konsultasi perencanaan dari PK III, dan PK IV Mandiri
11 Melakukan bimbingan PK III, dan PK IV Mandiri

12 Melakukan konseling Mandiri


13 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK I, PK II, PK Mandiri
III, dan PK IV
14 Menerima konsultasi pengkajian lanjutan Mandiri
15 Menerima konsultasi perencanaan dari PK III, dan PK IV Mandiri

16 Melakukan bimbingan bagi PK III dan PK IV Mandiri


17 Melakukan konseling Mandiri

18 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK I, PK II, PK Mandiri


III, dan PK IV

19 Melakukan intervensi kolaboratif spesialistik Mandiri


20 Menerima konsultasi evaluasi asuhan keperawatan spesialistik Mandiri

307
21 Menerima evaluasi asuhan keperawatan spesialistik Mandiri

22 Komunikasi terapiutik sesuai PK I, PK II, PK III, dan PK IV Mandiri


23 Bertindak sebagai pendidik bagi pasien, keluarga, sesama teman dan peserta Mandiri
didik
24 Menjadi narasumber / pembimbing perawat PK I, PK II, PK III, dan PK IV Mandiri
25 Melakukan riset keperawatan lanjutan Mandiri
26 Melakukan oral presentasi Mandiri

27 Patient safetysesuai PK I, PK II, PK III, dan PK IV Mandiri


28 PPI sesuai PK I, PK II, PK III, dan PK IV Mandiri
29 Menerima konsultasi pengkajian lanjutan spesialistik Mandiri

30 Melakukan review data pengkajian lanjutan yang ada dan melengkapi data Mandiri
yang diperlukan
31 Menerima konsultasi analisis data spesialistik Mandiri
32 Menerima konsultasi perumusan masalah / diagnosis keperawatan spesialistik Mandiri

33 Menyuusn rencana asuhan keperawatan khusus Mandiri


34 Menerima konsultasi perencanaan dari PK III dan PK IV Mandiri

35 Melakukan intervensi keperawatan mandiri PK III dan PK IV Mandiri

36 Melakukan konseling Mandiri

37 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK I, PK II, PK Mandiri


III, dan PK IV
38 Melakukan intervensi kolaboratif spesifik Mandiri
39 Menerima konsultasi evaluasi asuhan keperawatan spesialistik Mandiri

40 Melakukan evaluasi asuhan keperawatan spesialistik Mandiri


41 Bertindak sebagai pendidik bagi pasien, keluarga, sesame teman dan peserta Mandiri
didik
42 Melakukan riset keperawatan lanjutan Mandiri
43 Melakukan publikasi ilmiah nasional / internasional Mandiri

44 Melakukan oral presentasi Mandiri

308
R. Area Keperawatan Intensive Care Unit (ICU)
1. Deskripsi Area
Intensive care unit (ICU) adalah suatu unit perawatan dalam rumah sakit yang
terpisah dari ruangan lain, dengan tujuan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien
yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam jiwa atau
potensial mengancam jiwa. Untuk menunjang fungsi ini, maka ICU harus menyediakan
tenaga kesehatan yang professional dengan kemampuan yang memadai. Dengan demikian,
dapat dikatakan kegiatan pelayanan perawatan ICU dilakukan berdasarkan pendekatan
multidisiplin ilmu.
Selain itu, kegiatan pelayanan perawatan di ICU juga membutuhkan sarana dan
prasarana dengan teknologi tinggi dan canggih sehingga memerlukan kewaspadaan yang
tinggi.
2. Kualifikasi khusus
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bisa dikatakan
kompeten melaksanakan tindakan/asuhan keperawatan pada area keperawatan Intensive
Care Unit (ICU) sesuai dengan level jenjang karirnya.
1. Telah mengikuti pelatihan Intensive Care Unit Basic yang dibuktikan dengan
sertifikat (3 Tahun terakhir).
2. Telah mengikuti pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) yang
dibuktikan dengan sertifikat (4 Tahun terakhir).
3. Telah melakukan pelatihan Intensive Care Unit Intermediate yang dibuktikan dengan
sertifikat (3 Tahun terakhir).
4. Mempunyai ijazah keperawatan minimal D-III keperawatan dan pengalaman kerja
minimal 2 tahun.
5. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku.
6. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta mampu bekerjasama dengan tim
kesehatan lainnya.
7. Mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat terkait kondisi pasien.
8. Sehat jasmani dan Rohani.
9. Berperilaku baik.
10. Bertanggung jawab.

309
3. Daftar Kompetensi
Perawat Klinik I
a. Penerapan prinsip etik dan legal
b. Komunikasi interpersonal
c. Patient Safety
d. Prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
e. Pencegahan cedera
f. Pemenuhan kebutuhan oksigen
g. Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
h. Pengukuran Tanda Tanda Vital
i. Analisis, interpretasi, dan dokumentasi data secara akurat
j. Perawat luka
k. Pemberian obat dengan aman dan benar
l. Pengelolaan pemberian darah
m. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan elmininasi
n. Pemenuhan kebutuhan belajar
o. Pemenuhan psikososial dan spiritual
p. Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
q. Pemenuhan kebutuhan aktivasi dan mobilisasi
r. Pemenuhan kebutuhan seksualitas
s. Pemeriksaan penunjang
t. Pemenuhan kebutuhan kenyamanan
Perawat Klinik II
a. Melakukan maag cooling
b. Melakukan perawatan Central Vena Chateter (CVC)
c. Melakukan perawatan luka dekubitus grade 1 dan 2
d. Melakukan perawatan stoma tanpa penyulit
e. Melakukan perawatan pasien dengan drainase
f. Melakukan perawatan luka post oprasi
g. Melakukan aff drain
h. Melakukan perawatan NGT

310
i. Melakukan pemasangan kateter urine
j. Melakukan edukasi tentang perawatan kolostomi
k. Memberikan dan monitor pemberian komponen darah (TC Trobocyte Concentrate)
l. Memberikan dan monitor pemberian komponen darah (PRC Packed Red Cell)
m. Memberikan dan monitor pemberian komponen darah (FFP Fresh Frozen Plasma)
n. Memberikan dan monitor pemberian komponen darah (WBC Whole Blood Cell)
o. Memberikan dan monitor pemberian komponen darah (Albumin)
p. Manajemen cairan dan elektrolit
Perawat Klinik III
a. Pelaksanaan/praktek
1) Memahamikonsep keperawatan intensif
2) Memahami isu etik dan hukum di keperawatan kritis
3) Menginterpretasi hasil laboratorium kritis
4) Mempergunakan keterampilan komunikasi efektif
5) Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien kritis
6) Menyusun diagnosa keperawatan pada pasien kritis
7) Menyusun intervensi keperawatan pada pasien kritis
8) Melakukan evaluasi keperawatan pada pasien kritis
9) Menyusun discharge planning pasien
10) Melakukan pendokumentasian dan pelaporan di ICU
11) Melakukan pengelolaan jalan napas dangan alat
12) Melakukan pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanik
13) Melakukan pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanik
14) Melakukan fisiotherapi dada pada pasien dengan kasus kompleks
15) Melakukan pemantauan pasien yang terpasang monitoring non invasif dan invasif
16) Melakukan interprestasi EKG yang mengancam jiwa
17) Melakukan pengelolaan pasien dengan drainage thorax
18) Melakukan pengelolaan nutrisi pada pasien kritis
19) Melakukan pencegahan dan penanggulangan infeksi pasien dengan ventilator
20) Melakukan pengelolaan terapi titrasi sesuai program pengobatan
21) Melakukan kolaborasi interdisiplin

311
22) Melakukan pengelolaan pasien dengan sedasi
23) Melakukan pengelolaan nyeri pada pasien di area kritis
24) Melakukan pengelolaan terapi cairan
25) Melakukan pengelolaan elektrolit intravena
26) Melakukan pengelolaan pada pasien dengan peningkatan tekanan intra kranial
(TIK)
27) Melakukan teknik ambulasi pada pasien dengan alat bantu
28) Melakukan perawatan activity daily living (ADL) pada pasien dengan alat bantu
29) Melakukan pengelolaan pasien dengan termoregulasi
30) Melakukan pencegahan injury
31) Melakukan pengelolaan pasien dengan blood exchange
32) Melakukan pengelolaan pasien dengan terapi trombolitik
33) Melakukan pengelolaan pasien pasien terminal dengan pendekatan model Peace
End of Life (PEOL)
34) Melakukan pengelolaan pasien sepsis
b. Pengelolaan
1) Melakukan manajemen risiko kesehatan pada pasien kritis
2) Melakukan manajemen mutu pada pasien kritis
c. Pendidikan
1) Melakukan coaching pada perawat baru
2) Melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga
d. Penelitian
1) Menerapkan evidence based practice (EBP) di area keperawatan kritis
2) Melakukan penelitian deskriptif analitik dan inferensial di area keperawatan kritis.
Perawat Klinik IV
a. Pelaksanaan
1) Melakukan interpretasi EKG dengan berbagai gangguan
2) Melakukan pengelolaan tindakan plasmaforesis
3) Melakukan pemasangan external pacemaker pada saat kegawatan
4) Melakukan pengelolaan pasien dengan alat bantu
advance : Intra Aortic Ballon Pump (IABP)

312
5) Melakukan pengelolaan pasien dengan alat bantu
advance : Continous Renal Replacement (CRRT)
6) Melakukan pengelolaan pasien dengan alat bantu
advance : Extra Corporeal Membran Oxygenator (ECMO)
7) Melakukan pengelolaan pasien sepsis dengan kegagalan multi organ
8) Menyelesaikan masalah etik keperawatan di ICU
9) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aspek legal di ICU
10) Mampu memprakarsai strategi untuk mendukung pelayanan keperawatan
kritis
11) Menerapkan prinsip kerja sama interdisiplin dalam asuhan keperawatan kritis
b. Pengelolaan
1) Melakukan pengelolaan pasien untuk koordinasi dengan tim kesehatan lain
2) Menerapkan teori keperawatan yang sesuai di area kritis
3) Melakukan analisa akar masalah terhadap insiden di area keperawatan kritis
4) Melakukan upaya perbaikan, pencegahan dan pengendalian mutu asuhan
keperawatan di area kritis.
5) Melakukan supervise secara komprehensif pada setiap aspek
asuhan keperawatan kritis dalam menunjang patient safety.
6) Menilai efektifita manajemen keperawatan kritis
7) Berkontribusi dalam manerapkan disiplin etik dan
profesi di area kritis
8) Sebagai Role Model dalam tim keperawataan kritis
9) Memberikan informasi perkembangan pasien kepada pasien, keluarga dan
tim kesehatan lain
c. Pendidikan
1) Memberikan advokasi pada keluarga dalam pengambilan keputusan
terhadap intervensi yang akan dilakukan kepada pasien
2) Memberikan coaching pada teman sejawat dan mahasiswa
3) Berperan sebagai preceptor dan mentorship dalam area keperawatan kritis
4) Bertanggung jawab dalam kegiatan untuk meningkatkan tingkat kemampuan
diri dan kualitas hasil bagi pasien.

313
d. Penelitian
1) Melakukan riset keperawatan kritis
2) Menerapkan hasil riset keperawatan yang dihasilkan sendiri atau orang lain
ke dalam tindakan keperawatan
3) Melakukan penelitian dalam area praktik keperawatan kritis
4) Berpartisipasi dalam penelitian kolaboratif dalam tim multi disiplin di area
kritis
Perawat Klinik V
a. Melakukan konsuling tentang penyakit komplikasi pada pasien ICU
b. Menjadi narasumber/ pembimbing perawat dengan level PK dibawahnya
c. Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga pasien
d. Melakukan bimbingan kepada peserta didik keperawatan
e. Melakukan penelitian lanjutan terkait pelayanan keperawatan ICU
f. Melakukan publikasi ilmiah dan oral presentasi terkait keperawatan ICU
4. Daftar Rincian Kewenangan Klinis
Rincian Kewenangan Klinis PK I
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Gawat Darurat dan Jenis Kewenangan
Bencana
1 Auskultasi bunyi napas Mandiri
2 Bed making Mandiri
3 Bladder training Mandiri
4 Fisioterapy dada Mandiri
5 Fleet enema Delegasi
6 Ganti botol drain Kolaborasi
7 Guide imagery Mandiri
8 Irigasi kateter urine Kolaborasi
9 Komunikasi dalam asuhan keperawatan : komunikasi dalam Mandiri
melakukan proses keperawatan ( pengkajian, penentuan
diagnosis keperawatan, perencanaan, intervensi, implementasi,
evaluasi )
10 Komunikasi efektif : tulis, baca kembali, konfirmasi ( TBaK ) & Mandiri
situasi back ground, assessment, rekomendasi ( SBAR )
11 Komunikasi terapiutik Mandiri
12 Latihan batuk efektif Mandiri
13 Latihan distraksi sederhana : pengalihan perhatian Mandiri
14 Melakukan klisma Mandiri
15 Melakukan kompres hangat / dingin Mandiri

314
16 Melakukan personal hygiene : memandikan pasien Mandiri
17 Melakukan personal hygiene : mencuci rambut Mandiri
18 Melakukan personal hygiene : menggunting kuku Mandiri
19 Melakukan personal hygiene : menyikat gigi / membersihkan Mandiri
mulut
20 Melakukan personal hygiene : vulva hygiene Mandiri
21 Melakukan postural drainage Mandiri
22 Melakukan spooling post transfuse Mandiri
23 Melaporkan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel Mandiri
24 Melepas kateter urine tanpa penyulit Delegasi
25 Melepas infuse Delegasi
26 Melepas naso gastric tube ( NGT ) Delegasi
27 Memandikan pasien Mandiri
28 Memasang gelang identitas Mandiri
29 Memasang infuse pump / syringe pump Mandiri
30 Memasang saturasi oksigen Mandiri
31 Memfasilitasi pasien berpakaian Mandiri
32 Memberi makan melalui NGT Mandiri
33 Memberi minum melalui NGT Mandiri
34 Memberikan makan dan minum oral tanpa penyulit Mandiri
35 Memfasilitasi pasien berkemih di tempat tidur dengan Mandiri
menggunakan pispot
36 Memfasilitasi pasien eliminasi Mandiri
37 Memfasilitasi perawatan diri : mengganti pakaian Mandiri
38 Memobilisasi pasien tanpa penyulit Mandiri
29 Memonitor efek samping obat yang telah diberikan Mandiri
40 Memonitor saturasi oksigen Mandiri
41 Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksaan radiologi ( Kolaborasi
melepas semua periasan yang melekat terutama pada bagian
leher dan kepala )
42 Mempertahankan kepatenan selang infuse Mandiri
43 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik dari Mandiri
kamar mandi kmbali ke tempat tidur
44 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik ke kamar Mandiri
mandi
45 Mengajarkan etika batuk Mandiri
46 Mengajarkan range of motion aktif Mandiri
47 Mengajarkan range of motion pasif Mandiri
48 Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyamanan : masase Mandiri
49 Mengganti cairan infuse Kolaborasi
50 Mengganti posisi pasien tiap dua jam dengan posisi miring 30 Mandiri
derajat
51 Mengganti selang transfuse darah dengan selang infuse Kolaborasi
52 Menghitung balance cairan Mandiri
53 Menghitung tetesan cairan infuse Mandiri

315
54 Mengidentifikasi pasien sesuai dengan standar international Mandiri
patient safety goals ( IPSG )
55 Mengukur frekuensi nadi Mandiri
56 Mengukur frekuensi pernapasan Mandiri
57 Menjaga kepatenan selang transfuse darah Mandiri
58 Merapikan tempat tidur dengan pasien Mandiri
59 Merapikan tempat tidur kosong / tanpa pasien Mandiri
60 Merawat kepatenan selang transfusi darah Mandiri
61 Memonitoring efek samping pemberian produk darah Mandiri
62 Pemasangan alat oksigenasi binasal kanul Mandiri
63 Pemasangan alat oksigenasi simple mask Mandiri
64 Pemasangan infuse pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
65 Pemasangan kateter urine pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
66 Pemberian bantuan hidup daar ( BHD ) Mandiri
67 Pemberian edukasi tentang prinsip hand hygiene Mandiri
68 Pemberian makan per oral Mandiri
69 Pemberian oksigen nasal kanul Kolaborasi
70 Pemberian okseigen simple mask Kolaborasi
71 Pemindahan pasien dari brankar ke tempat tidur Mandiri
72 Pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Mandiri
73 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke brankar Mandiri
74 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kursi roda Mandiri
75 Penatalaksanaan pemberian nutrisi parenteral Kolaborasi
76 Penatalaksanaan pemberian obat bolus Kolaborasi
77 Penatalaksanaan pemberian obat drips Kolaborasi
78 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intradermal Kolaborasi
79 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intramuscular Kolaborasi
80 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intravena Kolaborasi
81 Penatalaksanaan obat injeksi subkutan Kolaborasi
82 Penatalaksanaan pemberian obat melalui inhalasi Kolaborasi
83 Penatalaksanaan pemberian obat melalui naso gastric tube ( Kolaborasi
NGT )
84 Penatalaksanaan pemberian oral Kolaborasi
85 Penatalaksanaan pemberian obat per vaginam Kolaborasi
86 Penatalaksanaan pemberian obat suppositoria Kolaborasi
87 Penatalaksanaan pemberian obat tetes hidung Kolaborasi
88 Penatalaksanaan pemberian obat tetes mata Kolaborasi
89 Penatalaksanaan pemberian obat tetes telinga Kolaborasi
90 Penatalaksanaan pemberian obat topical Kolaborasi
91 Pencegahan resiko jatuh dan cedera Mandiri
92 Pengambilan sampel sputum Kolaborasi
93 Pengambilan sampel urin Kolaborasi
94 Pengkajian data dasar tentang seksualitas Mandiri
95 Pengkajian kebutuhan edukasi pasien Mandiri
96 Pengkajian luka sederhana Mandiri

316
97 Pengkajian resiko jatuh Mandiri
98 Pengukuran berat badan Mandiri
99 Pengukuran frekuensi jantung Mandiri
100 Pengukuran frekuensi napas Mandiri
101 Pengukuran jumlah urin periodic Mandiri
102 Pengukuran lingkar lengan Mandiri
103 Pengukuran lingkar perut Mandiri
104 Pengukuran skala nyeri dengan menggunakan verbal descriptor Mandiri
scale ( VDS )
105 Pengukuran skala nyeri menggunakan visual analog scale ( VAS Mandiri
)
106 Pengukuran suhu axial Mandiri
107 Pengukuran suhu tubuh Mandiri
108 Pengukuran tekanan darah Mandiri
109 Pengukuran tinggi badan Mandiri
110 Pengukuran berat badan Mandiri
111 Pengukuran skala nyeri (P,Q,R,S,T) Mandiri
112 Perawatan area penusukan infuse Mandiri
113 Perawatan daerah akses vascular transfuse darah Mandiri
114 Perawatan luka akut Mandiri
115 Perawatan luka post operasi ringan Mandiri
116 Perawatan Naso Gastric Tube ( NGT ) Mandiri
117 Perawatan selang kateter urin Mandiri
118 Perekaman ekg Mandiri
119 Perineal hygiene Mandiri
120 Persiapan pasien pulang Mandiri
121 Persiapan pasien pre operasi : puasa Mandiri
122 Persiapan prosedur PAP SMEAR Mandiri
123 Persiapan prosedur USG abdomen Mandiri
124 Postural drainage Mandiri
125 Relaksasi napas dalam Mandiri
126 Vulva hyiene Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK II

Jenis
No. Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area ICU
Kewenangan

1 Melakukan pemberian oksigen dengan rebreathing mask Mandat


2 Melakukan pemberian oksigen dengan nonrebreathing mask Mandat
5 Melakukan Resusitasi Jantung paru Mandiri
6 Membantu memasang bidai pada ekstremitas Mandiri

317
7 Memasang restrain Mandiri
Melakukan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai
8 Mandiri
meninggal

9 Menghitung balance cairan Mandiri

10 Melakukan personal hygiene pada pasien kritis Mandiri

11 Melakukan oral hygiene pasien yang terpasang ventilator Mandiri

12 Mengatur posisi pada pasien yang terpasang ventilator Mandiri

13 Memasang alat saturasi oksigen Mandiri

14 Menyiapkan pasien untuk echocardiografi Mandiri

15 Menyiapkan pasien untuk WSD Mandat

Melakukan manajemen nyeri dengan teknik distraksi : guided


16 Mandiri
imagery

17 Memberikan cairan per parental Mandat

18 Melakukan Nebulizer Mandat

19 Mengambil sampel sputum melalui Endotracheal Tube (ETT)/TT Delegasi

Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien dengan resiko


20 Mandiri
komplikasi

21 Melakukan perawatan stoma Mandiri

Melakukan manajemen jalan nafas dengan alat : Oropharyngeal


22 Delegasi
Airway (OPA)

Melakukan manajemen jalan nafas dengan alat : Nasopharingeal


23 Delegasi
Airway (NPA)

24 Monitoring pasien / perawatan WSD Mandiri

Melakukan monitoring hemodinamik invasif : central venous


25 Mandiri
chateter

26 Melakukan monitoring hemodinamik infasif : Arterial Line Mandiri

27 Melakukan analisa EKG normal dan gangguan irama jantung Mandat

318
28 Melakukan transfer pada pasien dengan multi devices Mandat
29 Memantau status neurologis dengan metode Glascow Coma Scale Mandiri
(GCS)
30 Memantau status neurologis dengan metode Ramsey Mandiri
31 Melakukan postural drainage Mandiri

32 Menghitung kebutuhan cairan Delegasi

33 Melakukan perawatan pasien dengan penyakit terminal Mandiri


34 Melakukan perawatan pasien sesudah operasi Mandiri
35 Mengobservasi dan menilai tanda-tanda pasien syok dan Melapor Mandiri
ke PK III atau DPJP
36 Melakukan perawatan trakeostomi Mandiri

37 Melakukan perawatan pasien dengan traksi Mandiri


38 Memasang infus dengan penyulit Delegasi
39 Manajemen cairan (Melakukan fluide change lest) Kolaborasi
40 Menyiapkan pasien untuk tindakan ekstubasi Mandat

41 Melakukan aff drain Delegasi

42 Menyiapkan pasien untuk tindakan pemasangan WSD Mandat


43 Menyiapkan pasien untuk tindakan pemasangan CVC Mandat
44 Memberikan dan monitor pemberian transfuse darah dan Mandat
komponen darah (FFP, albumin)
45 Melakukan suction oral Mandiri

46 Melakukan off hecting Delegasi

47 Memberikan terapi obat sedatif intravena Kolaborasi

48 Memberikan cairan menggunakan infus pump Mandat

49 Memberikan obat menggunakan syringe pump Mandat

Pengukuran central venous pressure (CVP) dengan manometer


50 Mandiri
line
51 Menyiapkan pasien untuk tindakan bronchoscopy Delegasi
52 Melakukan spooling blast Kolaborasi

319
Rincian Kewenangan Klinis PK III

No. Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area ICU Jenis Kewenangan

1 Manajemen pasien dengan syok sepsis Kolaborasi


2 Manajemen pasien dengan syok anafilaktik Kolaborasi
3 Penatalaksanaan pemberian obat narkotika Kolaborasi
4 Penatalaksanaan pemberian obat sitostatika Kolaborasi
5 Penatalaksanaan pemberian obat high alert Kolaborasi
6 Manajemen elektrolit dan asam basa Kolaborasi
7 Manajemen elektrolit: imbalance kalium Kolaborasi
8 Manajemen elektrolit: imbalance natrium Kolaborasi
9 Manajemen elektrolit: imbalance chloride Kolaborasi
10 Melakukan pemberian oksigen dengan tracheo life Mandat
11 Melakukan pemberian oksigen dengan Jacksoon Reeze Mandat
12 Menyiapkan pasien untuk tindakan intubasi Mandat

13 Melakukan suction tracheal melalui Endotracheal Tube Mandiri


(ETT)
14 Melakukan suction tracheal melalui Tracheostomy Mandiri

15 Melakukan tindakan defibrilasi Kolaborasi


16 Melakukan suction nasal Mandiri
17 Pengukuran CVP dengan transduser Mandiri
18 Memberikan nutrisi pada pasien melalui gastrostomy tube Mandiri
19 Melakukan perawatan skin graft Delegasi
20 Melakukan dekanulasi trakeostomi Mandat
21 Manajemen pasien dengan syok hipovolemik Kolaborasi
22 Pengambilan sampel darah melalu vena sentral Delegasi

23 Melakukan pengambilan darah arteri untuk pemeriksaan gas darah Delegasi

24 Melakukan setting ventilasi mekanik Kolaborasi

25 Melakukan manual ventilasi dengan terpasang ETT Mandiri

26 Aff arterial line Delegasi

27 Aff vena central line Delegasi

28 Mengatasi trouble shooting pada penggunaan ventilator Mandat

29 Melakukan pengelolaan terapi trombolitik Kolaborasi

320
30 Melakukan tatalaksana klien dengan monitor PICCO Mandat

31 Melakukan tatalaksana klien dengan CRRT Mandat

32 Melakukan interpretasi hasil foto thorax Mandiri

33 Melakukan pemasangan monitor invasiv (CVP dan arteri line Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK IV

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area ICU Jenis Kewenangan

Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien dengan kondisi


1 Mandiri
khusu dan kompleks

Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien dengan


2 Mandiri
kondisi khusus dan kompleks

Menerima konsultasi perumusan diagnosis keperawatan terhadap pasien


3 Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks

Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap pasien


4 Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks

Menerima konsultasi dalam menentukan intevensi mandiri dan


5 Mandiri
kolaboratif terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks

Menerima konsultasi nenelitian tingkat lanjut di area keperawatan gawat


6 Mandiri
darurat dan bencana

Menerima konsultasi implementasi evidence based nursing (EBN) diarea


7 Mandiri
keperawatan gawat darurat dan bencana

8 Melakukan score analisis item Mandiri

321
Rincian Kewenangan Klinis PK V

No. Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area ICU Jenis Kewenangan

1 Moditoring hemodinamik invasif : Swanganz Catheter Delegasi

2 Melakukan persiapan untuk tindakan weaning ventilasi mekanik Mandat

3 Monitoring hemodinamik invasif : Arterial line Delegasi

4 Melakukan pemantauan pacu jantung temporary pacemaker (TPM) Mandiri

5 Melakukan setting operasional alat-alat continuous renal replacement Mandat


therapy (CRRT)

322
S.Area Keperawatan Maternitas
1. Deskripsi Area Keperawatan Maternitas
Area keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan
keperawatan professional keperawatan yang ditunjukkan kepada wanita pada masa usia
subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, masa kehamilan, masa melahirkan,
masa nifas, sampai 6 minggu, dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari beserta
keluarganya. Pelayanan keperawatn maternitas berfokus pada pemenuhan kebutuhan
dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan
keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Perkembangan keperawatan maternitas sampai saat ini sudah sampai pada tingkat
pendidikan spesialis, hingga berdampak pada pelayanan menjadi lebih komprhensif. Oleh
karena itu, keperawatan maternitas memerlukan standar kompetensi sebagai acuan dalam
pelaksanaan tugas. Untuk pelaksanaan asuhan pelayanan asuhan keperawatan kepada ibu
dan bayi baru lahir secara optimal perlu didukung oleh kompetensi yang memadai dari
perawat pelaksana, perawat pengelola dan kebijakan yang ditetapkan sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Kompetensi perawat dapat dicapai melalui pendidikan
berkelanjutan, pelatihan dan penerapan standar yang berlaku. Diharapkan dengan
tersedianya perawat klinik maternitas yang memberi pelayanan kesehatan pada ibu dan
bayi dapat berkonstribusi dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB) di Indonesia, sebagai standar pelayanan keperawatan bagi perawat
yang bekerja di area keperawatan maternitas dan sebagai dasar penilaian kinerja setiap
perawat saat dilakukan assesmen kompetensi kewenangan klinik pada area keperawatan
maternitas diatur dan disusun berdasarkan daftar, level PK, jenis, dan syarat kompetensi.
2. Kualifikasi Khusus
Kriteria yang dibuat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bisa
dikatakan kompeten melaksanakan tindakan atau asuhan keperawatan pada area
keperawatan maternitas sesuai dengan level jenjang karirnya adalah sebagai berikut :
1. Telah mengikuti pelatihan dasar
a. Pelatihan BLS atau BTCLS
b. Pelatihan PPI dasar
c. Pelatihan Caring atau Hospitality

323
d. Pelatihan Patient Safety
2. Telah mengikuti pelatihan maternitas lanjut atau khusus
a. Pelatihan EKG
b. Pelatihan Pemantauan Kesejahteraan Janin
c. Pelatihan Resusitasi Neonatus
d. Pelatihan Manajemen Laktasi
e. Pelatihan Konseling Menyusui
f. Pelatihan Asuhan Persalinan Normal
g. Pelatihan Kelas Ibu Hamil
h. Pelatihan Terapi Komplementer Persalinan (Akurpressure, Hipnoterapi,
dll)
i. Pelatihan Kanggaroo Mother Care (KMC)
j. Kegawatan Maternal dan Neonatal
k. Massase Baby Spa
l. Manajemen Bayi Baru Lahir
3. Telah dikredensial dan berada minimal level PK II yang akan dinilai untuk
menjadi PK III.
3. Daftar Kompetensi
Perawat Klinik I
Daftar kompetensi maternitas perawat klinik I sebagai berikut :
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis
1 Penerapan Prinsip Etik dan Legal Melakukan Asesmen pasien
dengan seyum, sapa, salam,
sopan, santun ( 5S )
Menorientasikan pasien dan
keluarga tentang ruang rawat
inap yang ditempati
Meminta persetujuan setiap
tindakan yang akan dilakukan
Menghargai keputusan pasien
dan keluarga dalam proses
perawatan
Memberikan informasi yang
akurat tentang proses
perawatan
Menjaga privasi pasen

324
Melakukan pelayanan dengan
prinsip caring
2 Komunikasi Interpersonal Memperkenalkan diri
Menjadi pendengar yang baik
Membina hubungan saling
percaya
Menerapkan prinsip
komunikasi terapiutik
Menunjukkan empati
Menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti pasien
-
3 Patient Safety Menerapkan prinsip 6 goals
patient safety
Melaporkan insiden
KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel
Menggunakan spillkit sesuai
standar
4 Prinsip Pengendalian Dan Pencegahan Infeksi Mengajarkan prinsip hand
hygiene
Menggunakan APD sesuai
indikasi
Mengajarkan etika batuk
Membuang sampah sesuai
SOP
Memahami teknik isolasi
Memahami teknik septic dan
aseptic
Meletakkan linen kotor pada
tempatnya

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


5 Pencegahan Cedera Memasang pengaman tempat
tidur
Memasang gelang identitas
Melakukan pengkajian resiko
jatuh
Memasang label resiko jatuh
pada skala sedang / tinggi
Melakukan pencegahan jatuh
dan cedera
6 Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Memasang alat oksigenasi
binasal kanule
Memasang alat oksigenasi

325
simple mask
Melakukan fisioterapy dada
Melakukan postural drainage
Melakukan Bantuan Hidup
Dasar ( BHD )
Memasang saturasi oksigen
Memonitor saturasi oksigen
7 Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit Mengganti cairan infuse
Melepas infuse
Memberi minum melalui
sonde
Melepas NGT
Menghitung tetesan infuse
Melakukan perawatan infuse
Melakukan bladder training
8 Pengukuran Tanda – Tanda Vital Mengukur tekanan darah
Mengukur frekuensi jantung
Mengukur frekuensi napas
Melakukan auskultasi bunyi
napas
Mengukur temperature
Mengkaji tingkat nyeri (
S,Q,R,S,T)
Mengoperasikan monitor
bedside
9 Analisis, Interpretasi, Dan Dokumentasi Data Secara Melakukan perekaman EKG
Akurat dengan benar
Mendokumentasikan segala
tindakan yang telah dilakukan
10 Perawatan Luka Melakukan pengkajian luka
11 Pemberian Obat Dengan Aman dan Benar Memberikan obat melalui oral
Memberikan obat melalui
intravena
Memberikan obat melalui
injeksi sub kutan
Memberikan obat melalui
intrakutan
Memberikan obat melalui
intra muskuler
Memberikan obat melalui
kulit topical / transdermal
Memberikan obat mealui
supositoria
Memberikan obat melalui
inhalasi

326
Mengikuti prinsip 6 benar
dalam pemberian obat
Memonitor efek samping obat
yang telah diberikan
12 Pengelolaan pemberian darah Merawat kepatenan selang
transfusi darah
13 Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan eliminasi Melakukan pengkajian status
nutrisi
Membantu pasien eliminasi (
BAB dan BAK )
Melakukan fleet enema
Memberikan makan dan
minum oral tanpa penyulit
Memberi makan melalui
sonde
Melakukan perawatan Naso
Gastric Tube ( NGT )
Melepas Naso Gastric Tube (
NGT )
Membantu pasien berkemih di
tempat tidur dengan
menggunakan pispot
Memasang kateter urine pada
pasien tanpa penyulit
Melepas kateter urine tanpa
penyulit
14 Pemenuhan kebutuhan belajar Melakukan pengkajian
kebutuhan edukasi pasien
Mempersiapkan pasien pulang
15 Pemenuhan kebutuhan social dan spiritual Memfasilitasi pemenuhan
kebutuhan psikologis, social,
spiritual
16 Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur Mengatur posisi tidur klien
Mempersiapkan tempat tidur
pasien baru
Memfasilitasi lingkungan
yang mendukung kebutuhan
istirahat

No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis


17 Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan mobilisasi Memobilisasi pasien tanpa
penyulit
Mengajarkan range of motion
aktif
Melakukan range of motion

327
pasif
Melakukan mbulasi pasien pre
dan post tindakan pemeriksaan
penunjang
Melakukan ambulasi pasien
pre dan post operasi
Mengganti posisi pasien setiap
2 jam dengan posisi mirig 30
derajat
18 Pemenuhan kebutuhan seksualitas Melakukan pengkajian data
dasar tentang seksualitas
19 Pemeriksaan penunjang Mempersiapkan pasien untuk
beberapa pemeriksaan
radiologi ( melepaskan semua
perhiasan yang melekat
terutama pada bagian leher
dan kepala )
Membantu pasien
mengosongkan kandung
kemih sebelum lumbal punksi
20 Pemenuhan kebutuhan kenyamanan Membantu menggunakan atau
mengganti pakaian pasien
Melakukan personal hygiene :
memanikan pasien
Melakukan oral hygiene
Melakukan pineal hygiene
Melakukan vulva hygiene
Memfasilitasi kenyamanan
fisik
Melakukan kompres hangat /
dingin
Melakukan bed making
Mencipakan lingkungan yang
bersih, rapih, dan nyaman
untuk pasien
Melakukan personal hygiene :
vulva hygiene
Melakukan personal hygiene :
menyikat gigi / membersihkan
mulut
Melakukan personal hygiene :
mencuci rambut
Melakukan personal hygiene :
menggunting kuku
Memfasilitasi perawatan diri :
mengganti pakaian

328
Mengajarkan teknik relaksasi
untuk kenyamanan : napas
dalam
Mengajarkan teknik relaksasi
untuk kenyamanan : masase

Perawat Klinik II
Daftar kompetensi maternitas perawat klinik II sebagai berikut :
No Kategori Kompetensi Kompetensi Klinik
1 Penerapan prinsip etik dan Sesuai PK I
legal
Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak
pasien sebagimana yang diuraikan dalam kode etik
keperawatan Indonesia
2 Komunikasi interpersonal Sesuai PK I
3 Patien Safety Sesuai PK I
4 Prinsip Pengendalian dan Sesuai PK I
Pencegahan Infeksi
Memotong dan mengikat tali pusat
5 Pencegahan cedera Sesuai PK I
Meningkatkan keamanan penggunaan incubator

No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

Melakukan identifikasi gawat janin

Melakukan identifikasi ketuban pecah dini

Melakukan eoisiotomi pada fase intranatal

6 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I


Oksigen
Memasang oksigenasi rebreather Mask

Memasang oksigenasi non rebreater Mask

329
Memasang oksigenasi trakeostomi

Melakukan ambulasi sekret dengan postural drainase

Melakukan ambulasi sekret dengan batuk efektif

Melakukan ambulasi sekret dengan fisioterapi dada; perkusi

Melakukan pengisapan lendir pada nasoparing dan orofaring,


nasotracheal
Melakukan perawatan trakeostomi (perawatan tube,
membersihkan luka, ganti balutan)
Melakukan perawatan Water Seal Drainase (WSD): ganti
balutan, ganti botol, dan membuang cairan
Melakukan pengukuran incentive spirometer

Memfasilitasi pelaksanaan Inkubasi (ETT)

Pemantauan proses weaning CPAP

Mengidentifikasi tanda asfiksia pada bayi baru lahir

7 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK


Sirkulasi, Cairam dan
Elektrolit Melakukan pengkajian lanjutan pasien dengan gangguan
keseimbangan cairan
Memasang infus

Melakukan perawatan Central Venous Pressure (CVP)

Mengukur CVP

Memfasilitasi pelaksanaan Aff Drain

Persiapan tindakan pemasangan Central Venous Catheter


(CVC), atau vena dalam
Menghitung dan mengevaluasi balance cairan pasien

Melakukan tatalaksana dengan peningkatan intrakranial

330
No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

Memasang Cardiotocography
Melakukan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil dengan
komplikasi abortus
Melakukan tatalaksana keperawatan pada klien dengan
pregnancy-induced hypertension (PIH)
8 Pengukuran Tanda Tanda Sesuai PK I
Vital
Pengkajian nyeri (VAS, Face scale & behavior pain scale)

Menginterpretasi hasil monitor bedside; irama jantung,


frekuensi jantung, frekuensi napas, temperatur, saturasi oksigen
9 Analisis, Interpretasi, dan Sesuai PK I
Dokumentasi Data Secara
Akurat Menginterpretasi EKG normal

Pemantauan Partograf

Pengkajian komprehensif maternitas (antenatal, intranatal,


postnatal, bayi baru lahir dan kesehatan reproduksi)
Penentuan Diagnosis Keperawatan

Penentuan Rencana Asuhan Keperawatan

Melakukan asuhan keperawatan pada persalinan normal pada


fase intranatal (Kala I, Kala II, Kala III dan Kala IV)
10 Perawatan Luka Sesuai PK I

Mengobservasi tanda-tanda pendarahan

Post tindakan diagnostik dan intervensi

Perawatan luka Dekubitus

Heeting luka perineum derajat 1 dan 2

11 Pemberian Obat dengan Sesuai PK I

331
Aman dan Benar Mengoperasikan syringe pump

Pemberian obat melalui NGT

Pemberian obat melalui pervaginam

Penatalaksanaan pemberian obat melalui epidural

Penatalaksanaan Pemberian Obat Narkotik

Mempersiapkan obat dan alat emergency trolley

No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

12 Pengelolaan Pemberian Melakukan penatalaksanaan pemberian transfusi darah dan


Darah identifikasi efek samping
Mamajemen pemberian albumin

13 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I


Nutrisi dan Eliminasi
Mamajemen laktasi

Memasang NGT

Melakukan pemberian nutrisi via NGT

Memberikan nutrisi peroral pada resiko tinggi

Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan gula darah

Melakukan irigasi NGT

Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan anemia

Melakukan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan


heperemesis gravidarum (manajemen mual dan muntah)
Melakukan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan
diabetes mellitus
Melaksanakan pendidikan kesehatan mengenai nutrisi pada ibu
postpartum

332
Memasang kateter urine pada pasien dengan penyulit

Melepas kateter urine pada pasien dengan penyulit

Perawatan kateter

Melakukan irigasi kateter / bladder

14 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I


Belajar
Discharge Planning

Membimbing pasien latihan pasca operasi

Edukasi SAVARI

Edukasi SADARI

Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil dan


konseling pada ibu hamil mengenai perubahan fisiologis ibu
hamil pada fase antenatal
Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil dan
konseling pada ibu hamil mengenai seksualitas selama
kehamilan pada fase antenatal

No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil dan


konseling pada ibu hamil mengenainutrisi ibu hamil pada fase
antenatal
Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil dan
konseling pada ibu hamil mengenai perawatan payudara pada
fase antenatal
Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil dan
konseling pada ibu hamil mengenai senam hamil pada fase
antenatal
Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil dan
konseling pada ibu hamil mengenai imuniasi pada fase
antenatal
Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil dan

333
konseling pada ibu hamil mengenai kebersihan diri pada fase
antenatal
Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil dan
konseling pada ibu hamil mengenai persiapan persalinan pada
fase antenatal
Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil dan
konseling pada ibu hamil mengenai perawatan bayi pada fase
antenatal
Melaksanakan pendidikan kesehatan mengenai perawatan
payudara pada ibu post partum
Melaksanakan pendidikan kesehatan mengenai senam nifas
pada ibu post partum
Melaksanakan pendidikan kesehatan mengenai perawatan vulva
dan perineum pada ibu post partum
Melaksanakan pendidikan kesehatan mengenai perawatan
kebersihan diri pada ibu post partum
Melaksanakan pendidikan kesehatan mengenai seksualitas pada
ibu post partum
Melakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi pada
remaja dan ibu periode klimakterium
Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik
keperawatan profesional
Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi perwata
klinik 1
15 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I
Psikososial & Spiritual
Mengidentifikasi kecemasan pasien

Pengkajian psikososial

Manajemen berduka

No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

Melaksanakan ikatan tali kasih (bounding attachment) ibu bayi

334
pada masa intra natal
Melakukan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan
komplikasi IUFD (Intra Uteri Fetal Death)
Memenuhi kebutuhan ibu hamil dengan komplikasi masalah
psikologis pada kehamilan
Mengidentifikasi efek psikologis dari kondisi yang mendasari

Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik


distraksi: terapi Al-Qur’an
Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik
distraksi: terapi do’a
Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik
distraksi: terapi musik
Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik
relaksasi: napas dalam
Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik
distraksi: guided imagery
16 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I
Istirahat Tidur
Memodifikasi lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tidur

Melakukan pencegahan cedera selama tidur

Melakukan tindakan untuk penurunan distraksi tidur

17 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I


Aktivitas dan Mobilisasi
Bimbingan senam nifas

Memberikan stimulasi pada bayi baru lahir

18 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I


Seksualitas
Pengkajian seksualitas

Mengajarkan posisi yang aman dan nyaman saat melakukan


hubungan seksual (masa kehamilan dan postpartum)
Membantu pasangan dalam memilih dan menggunakan

335
kontrsepsi (Family Planning)
19 Pemeriksaan Penunjang Sesuai PK I

Mengidentifikasi hasil pemeriksaan laboratorium yang


abnormal dan berkonsultasi dengan dokter
Ambulasi pasien untuk pelaksanaan CT Sman / MRI

Mengambil sampel darah arteri

Pengambilan sampel kultur darah/sputum

No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

Persiapan PAP SMEAR

Persiapan Biopsi

20 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I


Kenyamanan
Oral hygiene pasien tidak sadar

Melaksanakan manajemen nyeri effurage dan counter pressure


pada fase intranatal

Perawat Klinik III

Daftar kompetensi maternitas Perawat Klinik III sebagai berikut :

No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

1 Penerapan Prinsip Etik dan Sesuai PK I dan II


Legal
Melibatkan disi secara aktif dalam pembuatan keputusan etik
secara efektif
Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam
kondisi perang, tindakan kekerasan, konflik dan situasi bencana
alam
2 Komunikasi Interpersonal Sesuai PK I dan II

Melakukan komunikasi dengan klien, keluarga dan dokter

336
dalam membuat tujuan keperawatan dan perencanaan pulang
(tim klinis dan family meeting)
3 Patient safety Sesuai PK I dan PK II

Melakukan monitoring, analisis dan evaluasi tindakan


pencegahan jatuh
Melakukan monitoring, analisis dan evaluasi tindakan
pencegahan resiko mencederai diri dan orang lain

No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

4 Prinsip Pengendalian dan Sesuai PK I dan II


Pencegahan Infeksi
5 Pencegahan Cedera Sesuai PK I dan II

Melakukan identifikasi kehamilan ektopik terganggu

Melakukan asuhan keperawatan pada bayi baru lahir dengan


kelainan kongital
Melakukan asuhan keperawatan pada bayi baru lahir dengan
keadaan khusus
6 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I dan II
Oksigen
Melakukan resusitasi bayi baru lahir

Melakukan analisa dan tindak lanjut hasil saturasi oksigen

Menilai masalah / komplikasi dan evaluasi hasil pada klien


pemasangan WSD
Melakukan chest physiotherapi pada kasus kompleks

Melakukan postural drainase pada kasus kompleks

Melakukan penatalaksanaan klien dengan ventilator

Melakukan analisis hasil pengukuran incentive spirometer

Melakukan pengisapan lendir dengan terpasang respirator

337
(ETT)
Melakukan perawatan bayi baru lahir dengan asfiksia
7 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I dan II
Sirkulasi, Cairan dan
Melakukan tampon vagina
Elektrolit
Melakukan analisis gangguan keseimbangan cairan pasien dan
tata laksana kondisi perburukan
Melaksanakan penatalaksanaan gangguan keseimbangan cairan
Melakukan fluid challenge test
Melakukan tata laksana perawatan IV chateter sentral I
perawatan vena access devices (CVC, Mahocart, Cell site)
Melakukan monitoring, analisis dan evaluasi pemberian cairan
infus dengan osmolaritas tinggi
Melakukan perhitungan kebutuhan cairan dan evaluasi
kecukupan kebutuhan cairan
Melakukan evaluasi kepatenan Central line / Peripherally
Inserted Central Line (PICC) Catheter
Melakukan analisis dan interpretasi cardiotography

No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

Memberikan dan memantau pemberian elektrolit dengan


konsentrasi tinggi (MgSO4 dan obat tokolisis) pada fase
antenatal
Melakukan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan
gangguan jantung
Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan
peeeklamsia berat (PEB)
Melakukan identifikasi tanda / HemolysisElevated Liver
Enzyme, Low Platelets (HELLP)
Melakukan tatalaksana keperawatan pada perdarahan
postpartum
Melakukan identifikasi syndroma shock perdarahan
tersembunyi

338
Melakukan tatalaksana keperawatan pada infeksi postpartum
8 Pengukuran Tanda Tanda
Sesuai PK I dan II
Vital
9 Analisis, Interpretasi, dan Sesuai PK I dan II
Dokumentasi Data Secara
Akurat Melakukan terapi elektrik Defibrilasi

Melakukan analisis dan interpretasi hasil EKG

Melakukan pengkajian lanjut terhadap respon atau tanda dan


gejala dengan menggunakan instrument yang sesuai
Melakukan pengkajian dengan menggunakan teori keperawatan

10 Perawatan Luka Sesuai PK I dan II

Melakukan monitoring dan evaluasi penyembuhan luka

Memberikan perawatan luka episistomi / ruptur persalinan


derajat 3 dan 4
11 Pemberian Obat dengan Sesuai PK I dan II
Aman dan Benar
Mengoperasikan alat defibrillator

Melakukan monitoring evaluasi efektifitas dan efek samping


dari terapi obat
Melakukan monitoring pemberian epidural analgesia

Penatalaksanaan pemberian obat High Alert

12 Pengelolaan Pemberian Sesuai PK I dan II


Darah
Melakukan analisis kebutuhan transfusi dan reaksi darah

13 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I dan II


Nutrisi dan Eliminasi
Melakukan monitoring, analisis dan evaluasi kecukupan nutrisi

No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

339
Melakukan perhitungan kebutuhan nutrisi peroral pada resiko
tinggi
Melakukan tatalaksana kebutuhan nutrisi dan modifikasi
tindakan
Memberikan nutrisi melalui gastrostomi, jejenostomi

Melakukan analisis dan tindak lanjut klien dengan gangguan


status nutrisi
Melakukan monitoring, analisis dan evaluasi hasil pemasangan
kateter
Memasang kateter urine dengan komplikasi

Melakukan monitoring, analisis dan evaluasi bladder dan


bowel training
Melakukan tatalaksana konstipasi dengan metode non
farmakologi
Melakukan manajemen bladder training

Melakukan manajemen bowel training

Melakukan Asuhan Keperawatan Bayi Berat Lahir Rendah


(BBLR)
14 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai KP I dan II
Belajar
Melakukan identifikasi kebutuhan belajar ibu hamil dengan
penyakit penyerta
Memberikan edukasi kesehatan pada ibu hamil dengan penyakit
penyerta
Melakukan monitoring dan evaluasi hasil edukasi Kesehatan

Memberikan edukasi perawatan ibu dan bayi pada fase


postnatal

Memberikan konseling kesehatan dengan masalah reproduksi

Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK II

Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan

340
profesionalisme
Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu
praktik keperawatan
Berpartisipasi dalam meningkatkan mutu prosedur penjamin
mutu
Menunjukkan tanggungjawab untuk pembelajaran seumur
hidup dan mempertahankan kompetensi
Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan
profesionalisme peserta didik

No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

15 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I dan II


Psikososial dan Spiritual
Pengkajian lanjut kesiapan menjadi orang tua

Pengkajian lanjut terhadap dukungan sosial

Pengkajian lanjut masalah sosial dan ekonomi

Pengkajian lanjut spiritual klien dan keluarga

Pengkajian lanjut budaya klien dan keluarga serta mekanisme


koping dan komunikasi
Melakukan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai
meninggal
Melakukan bimbingan rohani

Melakukan bimbingan keluarga terhadap kehilangan dan masa


berduka
Melakukan persiapan mental orang tua dan keluarga dalam
menghadapi abortus
Melakukan persiapan mental klien dan keluarga menghadapi
akhir kehidupan
Melakukan tatalaksana keperawatan gangguan kebutuhan
spiritual
Melakukan identifikasi gangguan adapsi postpartum:

341
Postpartum Blues, depresi postpartum, dan psikosis postpartum
Melakukan pendampingan pada perempuan yang mengalami
tindak kekerasan
Melakukan pemberdayaan perempuan dengan edukasi
kesehatan reproduksi
16 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I dan II
Istirahat Tidur
Melakukan monitor, analisis dan evaluasi hasil dan efektifitas
tindakan pemenuhan istirahat tidur
17 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I dan II
Aktivitas dan Mobilisasi
Melakukan monitoring, analisis dan evaluasi tindakan
pencegahan resiko dekubitus
Melakukan penatalaksanaan posisi pada ibu hamil dengan
gangguan jantung
Mengajarkan senam nifas pada fase postnatal

Mengidentifikasi refleks primitif pada bayi baru lahir

18 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I dan II


Seksualitas
Pengkajian lanjut seksualitas

No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

19 Pemeriksaan Penunjang Sesuai PK I dan II

Pengambilan darah arteri (AGD)

Pengambilan darah Mix Vein

Menginterpretasi hasil analisis gas darah (AGD)

Menginterpretasi hasil sinar X-Ray

Menginterpretasi hasil laboratorium

Instrumentator tindakan pada kasus kesehatan reproduksi

342
dengan infertilitas (embrio transfer / ovum pick up)
Melakukan pemeriksaan IV A (inspeksi visual dengan asam
asetat)
Melakukan pemeriksaan PAP SMEAR
20 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I dan PK II
Kenyamanan
Melakukan evaluasi efektifitas penggunaan hipotermi atau
hipertermi blanket
Melakukan analisis hasil monitoring suhu tubuh klien
Melaksanakan manajemen nyeri dengan teknik aromatherapi
Melaksanakan manajemen nyeri dengan teknik penggunaan
herbal
Melaksanakan manajemen nyeri dengan teknik hidroterapi
Melaksanakan manajemen nyeri dengan teknik massage
Melaksanakan manajemen nyeri dengan teknik akupuntur
Melaksanakan manajemen nyeri dengan menggunakan pain
digital accupressure (PDA)
Progressive Muscle Relaxation Training (Mengajarkan latihan
relaksasi otot progresif)
Melaksanakan manajemen nyeri dengan yoga
Melakukan simulasi oktosin
Perawatan bayi di inkubator
Memfasilitasi perawatan metode kangguru (PMK)
Melaksanakan manajemen gejala-gejala (symptom
Management) pada pasien kanker Ginekologi

Perawatan Klinik IV

Daftar kompetensi maternitas Perawat Klinik IV sebagai berikut :

No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

1 Penerapan Prinsip Etik dan Sesuai PK I, II, dan III

343
Legal

2 Komunikasi Interpersonal Sesuai PK I, II, dan III

3 Patient safety Sesuai PK I, II, dan III

4 Prinsip Pengendalian dan Sesuai PK I, II, dan III


Pencegahan Infeksi
5 Pencegahan Cedera Sesuai PK I, II, dan III

Melakukan tindakan keperawatan pada kegawat daruratan


antenatal
Melakukan tindakan keperawatan mandiri pada komplikasi
persalinan (distosia)
Melaksanakan rujuk persalinan

Melakukan tindakan keperawatan pada bayi resiko tinggi :


BBLR pada bayi baru lahir
Memantau tanda komplikasi nifas pada fase postnatal

6 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I, II dan III


Oksigen
Melakukan tindakan keperawatan pada bayi resiko tinggi
asfiksia pada bayi baru lahir
7 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I, II dan III
Cairan dan Elektrolit
8 Pengukuran Tanda Tanda Sesuai PK I, II dan III
Vital

No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

9 Analisis, Interpretasi, dan Sesuai PK I, II dan III


Dokumentasi Data Secara
Akurat Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien
dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review data pengkajian lanjutan yang ada dan
melengkapi data yang diperlukan terhadap pasien dengan
kondisi khusus dan kompleks

344
Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi perumusan diagnosis terhadap pasien
dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intervensi mandiri dan
data kolaboratif terhadap pasien dengan kondisi khusus dan
kompleks
Melakukan penapisan klien pada kehamilan beresiko

Menerima konsultasi persalinan

Melakukan pengkajian prilaku baru lahir

10 Perawatan Luka Sesuai PK I, II dan III

11 Pemberian Obat dengan Sesuai PK I, II dan III


Aman dan Benar
12 Pengelolaan Pemberian darah Sesuai PK I, II dan III

13 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I, II dan III


Nutrisi dan eliminasi
14 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I, II dan III
Belajar
Merancang program edukasi pada fase postnatal

Memberikan konseling tentang KB pada fase post natal

Melaksanakan konsultasi pada ibu post partum yang


bermasalah (post partum blues / depresi postpartum)
Memberikan konseling kesehatan reproduksi

Memberikan konseling pranikah

No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

Memberikan konseling PMTCT (prevention mother of child


transmission)

345
Melaksanakan tugas pembimbing / mentor bagi PK III

Menjunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur


hidup dan mempertahankan kompetensi
15 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I, II dan III
Psikososial & Spiritual
Memberikan konseling psikologi pada ibu yang mengalami
komplikasi kehamilan
Melakukan asuhan keperawatan pada persalinan pada kasus
kompleks yang berhubungan dengan sosial budaya
16 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I, II dan III
Istirahat Tidur
17 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I, II dan III
Aktivitas dan Mobilisasi
Melakukan stimulasi tumbuh kembang bayi pada bayi baru
lahir

18 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I, II dan III


Seksualitas
Memasang IUD (Intrauterine Device)

Memasang AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit)

Melepas IUD (Intrauterine Device)

Melepas AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit)

19 Pemeriksaan Penunjang Sesuai PK I, II dan III

20 Pemenuhan Kebutuhan Sesuai PK I, II dan III


Kenyamanan
Melaksanakan manajemen nyeri dengan teknik Transcutaneous
Electrical Nerve Stumulatin (TENS)

Melaksanakan manajemen nyeri dengan teknik hipnobirthing

346
Perawatan Klinik V

Daftar kompetensi maternitas Perawat Klinik IV sebagai berikut :

No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

1 Penerapan Prinsip Etik dan Sesuia PK I, II, III dan IV


Legal
2 Komunikasi Interpersonal Sesuia PK I, II, III dan IV

3 Patient Safety Sesuia PK I, II, III dan IV

4 Prinsip Pengendalian dan Sesuia PK I, II, III dan IV


Pencegahan Infeksi
5 Pencegahan Cedera Sesuia PK I, II, III dan IV

6 Pemenuhan Kebutuhan Sesuia PK I, II, III dan IV


Oksigen
7 Pemenuhan Kebutuhan Sesuia PK I, II, III dan IV
Cairan dan Elektrolit
8 Pengukuran Tanda Tanda Sesuia PK I, II, III dan IV
Vital
9 Analisis, Interpretasi dan Sesuia PK I, II, III dan IV
Dokumentasi Cata Secara
Akurat Mengidentifikasi fenomena penelitian yang dapat eksplorasi
pada aspek pengkajian
Memberikan bimbingan kepada perawat level dibawahnya
dalam perumusan diagnosis keperawatan
Mengembangkan sistem informasi terkait asuhan keperawatan
yang berbasis komputer dalam keperawatan maternitas
10 Perawatan Luka Sesuia PK I, II, III dan IV

11 Pemberian Obat dengan Sesuia PK I, II, III dan IV


Aman dan Benar
12 Pengelolaan Pemberian Sesuia PK I, II, III dan IV
Darah
13 Pemenuhan Kebutuhan Sesuia PK I, II, III dan IV

347
Nutrisi dan Eliminasi

No. Kategori Kompetensi Kompetensi Klinis

14 Pemenuhan Kebutuhan Sesuia PK I, II, III dan IV


Belajar
Mengidentifikasi kebutuhan program atau model pelayanan
keperawatan yang baru
Melakukan penelitian terkait evaluasi keperawatan pada area
keperawatan maternitas
Melakukan riset mandiri atau bermitra dengan profesi lain

Membimbing dan mengembangkan resit keperawatan

Mengembangkan usulan program dalam konteks peraturan


pelayanan kesehatan dan perundang-undangan
Kolaborasi dengan tenaga lain untuk mengadakan perbaikan
dan pengembangan model-model pemberian asuhan
keperawatan khususnya dalam area keperawatan maternitas
Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK IV

15 Pemenuhan Kebutuhan Sesuia PK I, II, III dan IV


Psikososial & Spiritual
16 Pemenuhan Kebutuhan Sesuia PK I, II, III dan IV
Istirahat Tidur
17 Pepenuhan Kebutuhan Sesuia PK I, II, III dan IV
Aktivitas dan Mobilisasi
18 Pemenuhan Kebutuhan Sesuia PK I, II, III dan IV
Seksualitas
19 Pemeriksaan Penunjang Sesuia PK I, II, III dan IV

20 Pemenuhan Kebutuhan Sesuia PK I, II, III dan IV


Kenyamanan

348
4. Daftar Rincian Kewenangan Klinis Maternitas
Rincian Kewenangan Klinis PK I
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Gawat Darurat dan Jenis Kewenangan
Bencana
1 Auskultasi bunyi napas Mandiri
2 Bed making Mandiri
3 Bladder training Mandiri
4 Fisioterapy dada Mandiri
5 Fleet enema Delegasi
6 Ganti botol drain Kolaborasi
7 Guide imagery Mandiri
8 Irigasi kateter urine Kolaborasi
9 Komunikasi dalam asuhan keperawatan : komunikasi dalam Mandiri
melakukan proses keperawatan ( pengkajian, penentuan
diagnosis keperawatan, perencanaan, intervensi, implementasi,
evaluasi )
10 Komunikasi efektif : tulis, baca kembali, konfirmasi ( TBaK ) & Mandiri
situasi back ground, assessment, rekomendasi ( SBAR )
11 Komunikasi terapiutik Mandiri
12 Latihan batuk efektif Mandiri
13 Latihan distraksi sederhana : pengalihan perhatian Mandiri
14 Melakukan klisma Mandiri
15 Melakukan kompres hangat / dingin Mandiri
16 Melakukan personal hygiene : memandikan pasien Mandiri
17 Melakukan personal hygiene : mencuci rambut Mandiri
18 Melakukan personal hygiene : menggunting kuku Mandiri
19 Melakukan personal hygiene : menyikat gigi / membersihkan Mandiri
mulut
20 Melakukan personal hygiene : vulva hygiene Mandiri
21 Melakukan postural drainage Mandiri
22 Melakukan spooling post transfuse Mandiri
23 Melaporkan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel Mandiri
24 Melepas kateter urine tanpa penyulit Delegasi
25 Melepas infuse Delegasi
26 Melepas naso gastric tube ( NGT ) Delegasi
27 Memandikan pasien Mandiri
28 Memasang gelang identitas Mandiri
29 Memasang infuse pump / syringe pump Mandiri
30 Memasang saturasi oksigen Mandiri
31 Memfasilitasi pasien berpakaian Mandiri
32 Memberi makan melalui NGT Mandiri
33 Memberi minum melalui NGT Mandiri
34 Memberikan makan dan minum oral tanpa penyulit Mandiri
35 Memfasilitasi pasien berkemih di tempat tidur dengan Mandiri
menggunakan pispot

349
36 Memfasilitasi pasien eliminasi Mandiri
37 Memfasilitasi perawatan diri : mengganti pakaian Mandiri
38 Memobilisasi pasien tanpa penyulit Mandiri
29 Memonitor efek samping obat yang telah diberikan Mandiri
40 Memonitor saturasi oksigen Mandiri
41 Mempersiapkan pasien untuk beberapa pemeriksaan radiologi ( Kolaborasi
melepas semua periasan yang melekat terutama pada bagian
leher dan kepala )
42 Mempertahankan kepatenan selang infuse Mandiri
43 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik dari Mandiri
kamar mandi kmbali ke tempat tidur
44 Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik ke kamar Mandiri
mandi
45 Mengajarkan etika batuk Mandiri
46 Mengajarkan range of motion aktif Mandiri
47 Mengajarkan range of motion pasif Mandiri
48 Mengajarkan teknik relaksasi untuk kenyamanan : masase Mandiri
49 Mengganti cairan infuse Kolaborasi
50 Mengganti posisi pasien tiap dua jam dengan posisi miring 30 Mandiri
derajat
51 Mengganti selang transfuse darah dengan selang infuse Kolaborasi
52 Menghitung balance cairan Mandiri
53 Menghitung tetesan cairan infuse Mandiri
54 Mengidentifikasi pasien sesuai dengan standar international Mandiri
patient safety goals ( IPSG )
55 Mengukur frekuensi nadi Mandiri
56 Mengukur frekuensi pernapasan Mandiri
57 Menjaga kepatenan selang transfuse darah Mandiri
58 Merapikan tempat tidur dengan pasien Mandiri
59 Merapikan tempat tidur kosong / tanpa pasien Mandiri
60 Merawat kepatenan selang transfusi darah Mandiri
61 Memonitoring efek samping pemberian produk darah Mandiri
62 Pemasangan alat oksigenasi binasal kanul Mandiri
63 Pemasangan alat oksigenasi simple mask Mandiri
64 Pemasangan infuse pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
65 Pemasangan kateter urine pada pasien dewasa tanpa penyulit Delegasi
66 Pemberian bantuan hidup daar ( BHD ) Mandiri
67 Pemberian edukasi tentang prinsip hand hygiene Mandiri
68 Pemberian makan per oral Mandiri
69 Pemberian oksigen nasal kanul Kolaborasi
70 Pemberian okseigen simple mask Kolaborasi
71 Pemindahan pasien dari brankar ke tempat tidur Mandiri
72 Pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Mandiri
73 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke brankar Mandiri
74 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kursi roda Mandiri

350
75 Penatalaksanaan pemberian nutrisi parenteral Kolaborasi
76 Penatalaksanaan pemberian obat bolus Kolaborasi
77 Penatalaksanaan pemberian obat drips Kolaborasi
78 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intradermal Kolaborasi
79 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intramuscular Kolaborasi
80 Penatalaksanaan pemberian obat injeksi intravena Kolaborasi
81 Penatalaksanaan obat injeksi subkutan Kolaborasi
82 Penatalaksanaan pemberian obat melalui inhalasi Kolaborasi
83 Penatalaksanaan pemberian obat melalui naso gastric tube ( Kolaborasi
NGT )
84 Penatalaksanaan pemberian oral Kolaborasi
85 Penatalaksanaan pemberian obat per vaginam Kolaborasi
86 Penatalaksanaan pemberian obat suppositoria Kolaborasi
87 Penatalaksanaan pemberian obat tetes hidung Kolaborasi
88 Penatalaksanaan pemberian obat tetes mata Kolaborasi
89 Penatalaksanaan pemberian obat tetes telinga Kolaborasi
90 Penatalaksanaan pemberian obat topical Kolaborasi
91 Pencegahan resiko jatuh dan cedera Mandiri
92 Pengambilan sampel sputum Kolaborasi
93 Pengambilan sampel urin Kolaborasi
94 Pengkajian data dasar tentang seksualitas Mandiri
95 Pengkajian kebutuhan edukasi pasien Mandiri
96 Pengkajian luka sederhana Mandiri
97 Pengkajian resiko jatuh Mandiri
98 Pengukuran berat badan Mandiri
99 Pengukuran frekuensi jantung Mandiri
100 Pengukuran frekuensi napas Mandiri
101 Pengukuran jumlah urin periodic Mandiri
102 Pengukuran lingkar lengan Mandiri
103 Pengukuran lingkar perut Mandiri
104 Pengukuran skala nyeri dengan menggunakan verbal descriptor Mandiri
scale ( VDS )
105 Pengukuran skala nyeri menggunakan visual analog scale ( VAS Mandiri
)
106 Pengukuran suhu axial Mandiri
107 Pengukuran suhu tubuh Mandiri
108 Pengukuran tekanan darah Mandiri
109 Pengukuran tinggi badan Mandiri
110 Pengukuran berat badan Mandiri
111 Pengukuran skala nyeri (P,Q,R,S,T) Mandiri
112 Perawatan area penusukan infuse Mandiri
113 Perawatan daerah akses vascular transfuse darah Mandiri
114 Perawatan luka akut Mandiri
115 Perawatan luka post operasi ringan Mandiri
116 Perawatan Naso Gastric Tube ( NGT ) Mandiri

351
117 Perawatan selang kateter urin Mandiri
118 Perekaman ekg Mandiri
119 Perineal hygiene Mandiri
120 Persiapan pasien pulang Mandiri
121 Persiapan pasien pre operasi : puasa Mandiri
122 Persiapan prosedur PAP SMEAR Mandiri
123 Persiapan prosedur USG abdomen Mandiri
124 Postural drainage Mandiri
125 Relaksasi napas dalam Mandiri
126 Vulva hyiene Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK II

No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Maternitas Jenis Kewenangan


1 Memotong dan mengikat tali pusat Mandiri
2 Mengikat keamanan penggunaan incubator Mandiri
3 Melakukan identifikasi gawat janin Mandiri
4 Melakukan identifikasi ketuban pecah dini Mandiri
5 Melakukan episiotomi pada fase intranatal Kolaborasi
6 Memasang oksigenasi rebreather Mask Kolaborasi
7 Memasang oksigenasi non rebreather Mask Kolaborasi
8 Melakukan ambulasi sekret dengan postural drainase Mandiri
9 Melakukan ambulasi sekret dengan batuk efektif Mandiri
10 Melakukan ambulasi sekret dengan fisioterapi dada; vibrasi Mandiri
11 Melakukan ambulasi sekret dengan fisioterapi dada; perkusi Mandiri

12 Melakukan pengisapan lendir pada nasoparing dan orofaring, Mandiri


nasotracheal
13 Melakukan perawatan trakeostomi (perawatan tube, membersihkan Mandiri
luka, ganti balutan)
14 Melakukan perawatan Water Seal Drainase (WSD): ganti balutan, ganti Mandiri
botol dan membuang cairan
15 Melakukan pengukuran incentive spirometer Mandiri
16 Memfasilitasi Penatalaksanaan Intubasi (ETT) Kolaborasi
17 Pemantauan proses weaning CPAP Mandiri
18 Mengidentifikasi tanda asfiksia pada bayi baru lahir Mandiri

352
19 Melakukan pengkajian lanjutan pasian dengan gangguan keseimbangan Mandiri
cairan
20 Memasangan infus Mandiri
21 Melakukan perawatan Central Venous Pressure (CVP) Mandiri
22 Mengukur CVP Mandiri
23 Memfasilitasi pelaksanaan Aff Drain Mandiri

24 Persiapan tindakan pemasangan Ventral Venous Catheter (CVC), atau Kolaborasi


vena dalam
25 Menghitung dan mengevaluasi balance cairan pasien Mandiri
26 Melakukan tatalaksana dengan peningkatan intracranial Mandiri
27 Memasangan Cardiotocography Mandiri

28 Melakukan Asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan komplikasi Kolaborasi


abortus
29 Melakukan tatalaksana keperawatan pada klien dengan pregnancy- Kolaborasi
induced hypertension (PIH)
30 Pengkajian nyeri (VAS, Face scale & Behavior pain scale) Mandiri

31 Menginterpretasi hasil monitor bedside; irama jantung, frekuensi Kolaborasi


jantung, frekuensi nafas, temperatur dan saturasi oksigen

32 Menginterpretasi EKG normal Mandiri


33 Pemantauan Partograf Mandiri
34 Pengkajian komprehensif maternitas (antenatal, intranatal, postnatal,
Mandiri
bayi baru lahir dan kesehatan reproduksi)
35 Penentuan Diagnosis Keperawatan Mandiri
36 Penentuan Rencana Asuhan Keperawatan Mandiri
Melakukan asuhan keperawatan pada persalinan normal pada fase
37 intranatal (Kala I, II, III, dan IV) apabila tidak ada tenaga kesehatan Mandiri
yang berwenang
38 Mengobservasi tanda-tanda pendarahan post tindakan diagnostik dan Mandiri
intervensi
39 Perawatan stoma Mandiri
40 Hecting luka perineum derajat 1 dan 2 Mandat
41 Mengoperasikan syringe pump Delegasi
42 Pemberian obat melalui NGT Kolaborasi

43 Pemberian obat melalui pervaginam Kolaborasi

353
44 Mempersiapkan obat dan alat emergency trolley Mandiri
Melakukan penatalaksanaan pemberian transfusi darah dan identifikasi Kolaborasi
45
efek samping
46 Manajemen pemberian albumin Kolaborasi

47 Manajemen laktasi Mandiri

48 Memasang NGT Delegasi

49 Melakukan pemberian nutrisi via NGT Mandiri


50 Memberikan nutrisi peroral pada resiko tinggi Kolaborasi
51 Melakukan interpretasi hasil pemerikasaan gula darah Kolaborasi
52 Melakukan irigasi NGT Kolaborasi
53 Melakukan asuhan keperawatan ibu hamil dengan anemia Kolaborasi
54 Melakukan asuhan keperawatan ibu hamil dengan heperemesisi
Kolaborasi
gravidarum
55 Melakukan asuhan keperawatan ibu hamil dengan Diabetes Mellitus Kolaborasi
56 Melaksanakan pendidikan kesehatan mengenai nutrisi pada ibu Mandiri
postpartum
57 Memasang kateter urine pada pasien dengan penyulit Kolaborasi
58 Melepas kateter urine pada pasien dengan penyulit Kolaborasi
59 Melakukan irigasi kateter/bladder Kolaborasi
60 Discharge Planning Mandiri
61 Membimbing pasien latihan pasca operasi Mandiri
62 Edukasi SAVARI Mandiri
63 Edukasi SADARI Mandiri
Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil dan konseling
64 pada ibu hamil mengenai perubahan fisiologis ibu hamil pada fase Mandiri
antenatal
Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil dan konseling
65 pada ibu hamil mengenai seksualitas selama kehamilan pada fase Mandiri
antenatal
66 Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil dan konseling Mandiri
pada ibu hamil mengenai nutrisi ibu hamil pada fase antenatal
67 Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil dan konseling Mandiri
pada ibu hamil mengenai perawatan payudara pada fase antenatal
68 Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil dan konseling Mandiri
pada ibu hamil mengenai senam hamil pada fase antenatal
69 Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil dan konseling Mandiri
pada ibu hamil mengenai imunisasi pada fase antenatal

354
70 Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil dan konseling Mandiri
pada ibu hamil mengenai kebersihandiri pada fase antenatal
71 Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil dan konseling Mandiri
pada ibu hamil mengenai persiapan persalinan pada fase antenatal
72 Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil dan konseling Mandiri
pada ibu hamil mengenai perawatan bayi pada fase antenatal
73 Melaksanakan pendidikan kesehatan mengenai perawatan payudara Mandiri
pada ibu post partum
74 Melaksanakan pendidikan kesehatan mengenai senam nifas pada ibu Mandiri
post partum
75 Melaksanakan pendidikan kesehatan mengenai perawatan vulva dan Mandiri
perineum pada ibu post partum
76 Melaksanakan pendidikan kesehatan mengenai perawatan kebersihan Mandiri
diri pada ibu post partum
77 Melaksanakan pendidikan kesehatan mengenai seksualitas pada ibu post Mandiri
partum
78 Melakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi pada remaja dan Mandiri
ibu periode klimakterium
79 Melaksakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi perawat klinik I Mandiri
80 Mengidentifikasi kecemasan pasien Mandiri
81 Pengkajian psikososial Mandiri
82 Manajemen berduka Mandiri

83 Melaksanakan ikatan tali kasih (bounding attachment) ibu bayi pada Mandiri
masa intranatal
84 Melakukan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil dengan komplikasi Kolaborasi
Intra Uteri Fatal Death (IUFD)
85 Memenuhi kebutuhan ibu hamil dengan komplikasi masalah psikologis Kolaborasi
pada kehamilan
86 Mengidentifikasi efek psikologis dari kondisi yang mendasar Kolaborasi

87 Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik distraksi : terapi Mandiri


Al-Qur’an
88 Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik distraksi : terapi Mandiri
Do’a
89 Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan relaksasi : napas dalam Mandiri

90 Melakukan penatalaksanaan kecemasan dengan teknik distraksi : guided Mandiri


imaginary
91 Memodifikasi lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tidur Mandiri
92 Melakukan pencegahan cidera selama tidur Mandiri
93 Melakukan tindakan untuk penurunan distraksi tidur Mandiri
94 Bimbingan senam nifas Mandiri

355
95 Memberikan stimulasi pada bayi baru lahir Mandiri
96 Pengkajian seksualitas Mandiri

97 Mengajarkan posisi yang aman dan nyaman saat melakukan hubungan Mandiri
seksual (masa kehamilan dan porspartum)
98 Membantu pasangan dalam memilih dan menggunakan kontrasepsi Mandiri
(Family Planning)
99 Mengidentifikasi hasil pemeriksaan laboratorium yang abnormal dan Kolaborasi
berkonsultasi dengan dokter
100 Ambulasi pasien untuk pelaksanaan CT Scan / MRI Mandiri
101 Pengambilan sampel kultur darah / sputum Delegasi
102 Persiapan PAP SMEAR Mandiri
103 Persiapan Biopsi Mandiri
104 Oral Hygiene pasien tidak sadar Mandiri

105 Melaksanakan manajemen nyeri effurage dan counter pressure pada fase Mandiri
intranatal

Rincian Kewenangan Klinis PK III


No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Maternitas Jenis Kewenangan
1 Melakukan monitoring, analisis dan evaluasi tindakan pencegahan jatuh Mandiri

2 Melakukan monitor, analisis dan evaluasi tindakan pencegahan resiko Mandiri


mencederai diri dan orang lain
3 Melakukan identifikasi kehamilan ektropik terganggu Mandiri

4 Melakukan Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir dengan kelainan Kolaborasi
kongenital
5 Melakukan Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir dengan keadaan Kolaborasi
khusus
6 Melakukan resusitasi bayi baru lahir Kolaborasi
7 Melakukan analisa dan tindak lanjut hasil saturasi oksigen Kolaborasi

8 Menilai masalah / komplikasi dan evaluasi hasil pada klien pemasangan Kolaborasi
WSD
9 Melakukan penatalaksanaan klien dengan ventilator Kolaborasi
10 Melakukan analisis hasil pengukuran incentive spirometer Kolaborasi
11 Melakukan pengisapan lendir dengan terpasang respirator (ETT) Kolaborasi
12 Melakukan perawatan bayi baru lahir dengan asfiksia Kolaborasi
13 Melakukan tampon vagina Mandiri

356
14 Melakukan analisis gangguan keseimbangan cairan pasien dan tata Kolaborasi
laksana kondisi perburukan
15 Melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan cairan Kolaborasi
16 Melakukan fluid challenge test Kolaborasi

17 Melakukan tatalaksana perawatan IV chateter central I perawatan vena Kolaborasi


acces devices (CVC, Mahocart, Cell site)
18 Melakukan monitoring, analisis dan evaluasi pemberian cairan infus Kolaborasi
dengan osmolaritas tinggi
19 Melakukan perhitungan kebutuhan cairan dan evaluasi kecukupan Kolaborasi
kebutuhan cairan
20 Melakukan evaluasi kepatenan Central line / Peripherally Inserted Kolaborasi
Central Line (PICC) Catheter
21 Melakukan analisi dan interpretasi cardiotocography Kolaborasi

22 Memberikan dan memantau pemberian elektrolit dengan konsentrasi Kolaborasi


tinggi (MgSO4 dan obat tokolisis) pada fase antenatal
23 Melakukan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan gangguan Kolaborasi
jantung
24 Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan preeeklamsia berat Kolaborasi
(PEB)
25 Melakukan identifikasi tanda Hemolysis, Elevated Liver Enzyme, Low Kolaborasi
Platelets (HELLP)
26 Melakukan terapi elektrik Defibrilasi Kolaborasi
27 Melakukan analisis dan interpretasi hasil EKG Kolaborasi

28 Melakukan pengkajian lanjut terhadap respon atau tanda dan gejala Mandiri
dengan menggunakan instrumen yang sesuai
29 Melakukan pengkajian dengan menggunakan teori keperawatan Mandiri
30 Melakukan monitoring dan evaluasi penyembuhan luka Mandiri

31 Memberikan perawatan luka episisotomi / ruptur persalinan derajat 3 Mandat


dan 4
32 Melakukan monitoring evaluasi efektifitas dan efek samping dari terapi Kolaborasi
obat
33 Penatalaksanaan Pemberian Obat High Alert Kolaborasi
34 Melakukan analisis kebutuhan transfusi dan reaksi darah Kolaborasi
35 Melakukan monitoring, analisis dan evaluasi kecukupan nutrisi Kolaborasi
36 Melakukan perhitungan kebutuhan nutrisi peroral pada resiko tinggi Kolaborasi

37 Melakukan pemenuhan kebutuhan nutrisi parenteral pada klien dengan Kolaborasi


resiko tinggi
38 Melakukan tatalaksana kebutuhan nutrisi dan modifikasi tindakan Kolaborasi
39 Melakukan analisis dan tindak lanjut klien dengan gangguan status Kolaborasi

357
nutrisi
40 Melakukan monitoring, analisis dan evaluasi hasil pemasangan kateter Kolaborasi
41 Melakukan tatalaksana konstipasi dengan metode non farmakologi Mandiri
42 Melakukan manajemen bladder training Mandiri
43 Melakukan Asuhan Keperawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Kolaborasi

44 Melakukan identifikasi kebutuhan belajar ibu hamil dengan penyakit Mandiri


penyerta
45 Memberikan edukasi kesehatan pada ibu hamil dengan penyakit Mandiri
penyerta
46 Memberikan edukasi perawatan ibu dan bayi pada fase postnatal Mandiri
47 Memberikan konseling kesehatan dengan masalah reproduksi Mandiri
48 Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK II Mandiri

49 Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan Mandiri


profesionalisme
50 Melakukan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal Mandiri
51 Melakukan bimbingan rohani Mandiri
52 Melakukan bimbingan keluarga terhadap kehilangan dan masa berduka Mandiri

53 Melakukan persiapan mental orang tua dan keluarga dalam menghadapi Mandiri
abortus
54 Melakukan persiapan mental klien dan keluarga menghadapi akhir Mandiri
kehidupan
55 Melakukan identifikasi gangguan adaptasi postpartum: Postpartum Mandiri
blues, depresi postpartum, dan psikosis postpartum
56 Melakukan tatalaksana keperawatan gangguan adaptasi postpartum: Mandiri
Postpartum blues, depresi postpartum, dan psikosis postpartum
57 Melakukan pendampingan pada perempuan yang mengalami tindak Mandiri
kekerasan
58 Melakukan pemberdayaan perempuan dengan edukasi kesehatan Mandiri
reproduksi
59 Melakukan monitor, analisis dan evaluasi hasil dan efektifitas tindakan Mandiri
pemenuhan istirahat tidur
60 Melakukan monitoring, analisis dan evaluasi tindakan pencegahan Mandiri
resiko decubitus
61 Melakukan penatalaksanaan posisi pada ibu hamil dengan gangguan Mandiri
jantung
62 Mengajarkan senam nifas pada fase postnatal Mandiri
63 Mengedentifikasi refleks primitif pada bayi baru lahir Mandiri
64 Pengkajian lanjut seksualitas Mandiri

358
65 Pengambilan darah arteri (AGD) Delegasi
66 Pengambilan Darah Mix Vein Delegasi
67 Menginterpretasi hasil Analisis Gas Darah (AGD) Kolaborasi
68 Menginterpretasi hasil sinar X-Ray Kolaborasi
69 Menginterpretasi hasil laboratorium Kolaborasi

70 Instrumentator tindakan pada kasus kesehatan reproduksi dengan Kolaborasi


infertilitas (embrio transfer / ovum pick up)
71 Melakukan pemeriksaan IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) Kolaborasi
72 Melakukan pemeriksaan PAP SMEAR Kolaborasi

73 Melakukan evaluasi efektifitas penggunaan hipotermi atau hipetermi Mandiri


blanket
74 Melakukan analisis hasil monitoring suhu tubuh klien Mandiri
75 Melaksanakan manajemen nyeri dengan teknik aromatheraphy Mandiri
76 Melaksanakan manajemen nyeri dengan teknik penggunaan herbal Mandiri
77 Melaksanakan manajemen nyeri dengan teknik hidroterapi Mandiri
78 Melaksanakan manajemen nyeri dengan teknik massage Mandiri
79 Melaksanakan manajemen nyeri dengan teknik akupuntur Mandiri

80 Melaksanakan manajemen nyeri dengan menggunakan pain digital Mandiri


accupressure (PDA)
81 Progressive Muscle Relaxation Training (Mengajarkan latihan relaksasi Mandiri
otot progresif)
82 Melaksanakan manajemen nyeri dengan yoga Mandiri
83 Melakukan stimulasi oksitosin Kolaborasi
84 Perawatan Bayi di Inkubator Kolaborasi
85 Memfasilitasi Perawatan Metode Kangguru (PMK) Mandiri

86 Melaksanakan manajemen gelaja-gejala (Symptom Management) pada Mandiri


pasien kanker Ginekologi

Rincian Kewenangan Klinis PK IV


No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Maternitas Jenis Kewenangan

1 Melakukan tindakan keperawatan pada kegawat daruratan Kolaborasi


antenatal
2 Melakukan tindakan keperawatan mandiri pada komplikasi Mandiri
persalinan (distosia)

359
3 Merawat bayi baru lahir dengan komplikasi Kolaborasi
4 Melaksanakan rujuk persalinan Kolaborasi

5 Melakukan tindakan keperawatan pada bayi resiko tinggi Kolaborasi


BBLR pada bayi baru lahir
6 Melaksanakan rujukan bayi baru lahir Kolaborasi
7 Memantau tanda komplikasi nifas pada fase postnatal Kolaborasi

8 Melakukan tindakan keperawatan pada bayi resiko tinggi Mandiri


asfiksia pada bayi baru lahir
9 Menerima konsultasi pengkajian lanjutan terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
Melakukan review data pengkajian lanjutan yang ada dan
10 melengkapi data yang diperlukan terhadap pasien dengan Mandiri
kondisi khusus dan kompleks
11 Menerima konsultasi analisis data lanjutan terhadap pasien Mandiri
dengan kondisi khusus dan kompleks
12 Menerima konsultasi perumusan diagnosis keperawatan Mandiri
terhadap pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
13 Menerima konsultasi rencana asuhan keperawatan terhadap Mandiri
pasien dengan kondisi khusus dan kompleks
Menerima konsultasi dalam menentukan intervensi mandiri
14 dan kolaboratif terhadap pasien dengan kondisi khusus dan Mandiri
kompleks
15 Melakukan penapisan klien pada kehamilan berisiko Mandiri
16 Menerima konsultasi persalinan Mandiri
17 Melakukan pengkajian prilaku bayi baru lahir Mandiri
18 Merancang program edukasi pada fase postnatal Mandiri
19 Merancang program edukasi tentang KB pada fase postnatal Mandiri

20 Memberikan konsultasi ibu post partum yang bermasalah Mandiri


(post partum blues / depresi postpartum)
21 Memberikan konseling kesehatan reproduksi Mandiri
22 Memberikan konseling pranikah Mandiri

23 Memberikan konseling PMTCT (Prevention Mother to Child Mandiri


Transmission)
24 Melaksanakan tugas pembimbing / mentor bagi PK III Mandiri

25 Memberikan konseling psikologi pada ibu yang mengalami Mandiri


komplikasi kehamilan
26 Melakukan Asuhan Keperawatan pada persalinan kasus Kolaborasi
kompleks yang berhubungan dengan sosial budaya
27 Melakukan stimulasi tumbuh kembang bayi pada bayi baru Mandiri
lahir
360
28 Memasang IUD (Intrauterine Devices) Mandiri
29 Memasang AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit) Mandiri
30 Melepas IUD (Intrauterine Devices) Mandiri
31 Melepas AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit) Mandiri

32 Melaksanakan manajemen nyeri dengan teknik Mandiri


Transcutaneous Electrical Nerve Stumulation (TENS)
33 Melaksanakan manajemen nyeri dengan teknik hypnobirthing Mandiri

Rincian Kewenangan Klinis PK V


No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Maternitas Jenis Kewenangan

1 Mengidentifikasi fenomena penelitian yang dapat eksplorasi Mandiri


pada aspek pengkajian
2 Memberikan bimbingan kepada perawat level dibawahnya Mandiri
dalam perumusan diagnosis keperawatan
Mengembangkan sistem informasi terkait asuhan
3 keperawatan yang berbasis komputer dalam keperawatan Mandiri
maternitas
4 Mengidentifikasi kebutuhan program atau model pelayanan Mandiri
keperawatan yang baru
5 Melakukan penelitian terkait evaluasi keperawatan pada area Mandiri
keperawatan maternitas
6 Melakukan riset mandiri atau bermitra dengan profesi lain Mandiri
7 Membimbing dan mengembangkan riset keperawatan Mandiri

8 Mengembangkan usulan program dalam konteks peraturan Mandiri


pelayanan kesehatan dan perundang-undangan
Kolaborasi dengan tenaga lain untuk mengadakan perbaikan
9 dan pengembangan model-model pemberian asuhan Mandiri
keperawatan khususnya dalam area keperawatan maternitas
10 Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK Mandiri
IV

361
T. Area Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
1. Deskripsi area pencegahan dan pengendalian infeksi
Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi ( PPI ) di fasilitas pelayanan
kesehatan merupakan suatu standar mutu pelayanan dan penting bagi pasien, petugas
kesehatan maupun pengunjung. Pengendalian infkesi harus dilaksanakan oleh seluruh
fasilitas pelayanan kesehatan untuk melindungi pasien, petugas kesehatan dan
pengunjung dari kejadian infeksi dengan memperhatikan cost effectiveness. Pelaksanaan
PPI di fasilitas pelayanan kesehatan harus di kelola dan diintegrasikan antara structural
dan fungsional semua departemen / instalasi / unit di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai
dengan falsafah dan tujuan PPI.
Organisasi pencegahan dan pengendalian infeksi ( PPI ) disusun agar dapat
mencapai visi misi dn tujuan dari penyelenggaraan PPI. Komite / Tim PPI dibentuk
berdasarkan kaidah organisasi yang miskin struktur dan kaya fungsi dan dapat
menyelenggarakan tugas, wewenang dan tanggung jawab secara efektif dan efisien.
Efektif dimaksud agar sumber daya yang ada di lasilitas pelayanan kesehatandapat
dimanfaatkan secara optimal.
Di dalam komite / tim PPI ada infection prevention control nurse ( IPCN ) yang
bekerja purna waktu dengan perbandingan satu IPCN dengan 100 tempat tidur. IPCN
merupakan motor dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi, sehingga seorang
IPCN harus mempunyai kualifikasi, kompetensi dan pengetahuan khusus agar mampu
laksana dalam menjalankan peran dan fungsinya.
KEBIJAKAN KEMENKES dalam PPI
Sesuai dengan kebijakan kementrian kesehatan pada PERMENKES RI nomor 27
tahun 2017 tentang pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan
kesehatan, yaitu:
1. Susunan organisasi komite PPI adalah ketua, sekretaris dan anggota yang terdiri dari
IPCN/Perawat PPI, IPCD/ Dokter PPI dan anggota lainnya.
2. Susunan organisasi tim PPI adalah ketua dan anggota yang terdiri dari dokter,
perawat PPI/IPCN dan anggota lainnya bila diperlukan.

362
3. Fasilitas pelayanan kesehatan hatus memiliki IPCN yang bekerja purnawaktu dengan
ratio 1 ( satu ) IPCN untuk tiap 100 tempat tidur di fasilitas pelayanan kesehatan
tersebut.
4. Untuk fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki kapasitas tempat tidur kurang dari
100 harus memiliki minimal 1 ( satu ) IPCN.
5. Dalam bekerja IPCN dapat dibantu beberapa infection prevention and control link
nure ( IPCLN ) dari tiap unit, terutama yang beresiko terjadinya infeksi.
6. Kedudukan IPCN secara fungsional berada di bawah komite PPI dan secara
professional berada di bawah keperawatan setara dengan senior manager.
2. Kualifikasi khusus
Criteria yang di buat sebagai dasar untuk menetapkan seseorang sudah bisa
dikatakan kopeten melaksanakan tindakan / asuhan keperawatan pada area keperawatan
PENCEGAHAN dan PENGENDALIAN INFKSI RS sesuai dengan level jenjang
karirnya.
1. Kriteria infection prevention dan control nurse ( IPCN ) :
a. Perawat dengan pendidikan mnimal Diploma III dengan pengalaman klinis 10
tahun
b. Mempunyai minat dalam PPI
c. Telah mengikuti pelatihan dasar PPI
d. Telah mengikuti pelatihan IPCN yang dibuktikan dengan sertifikat
e. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau Setara
f. Memiliki kemampuan leadership dan inovatif
g. Bekerja purna waktu
2. Kriteria Infection prevention and control link nurse ( IPCLN ) :
a. Perawat dengan pendidikan minimal diploma III, yang mempunyai minat dalam
PPI
b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI
c. Minimal sebagai ketua tim perawatan
3. Daftar Kompetensi
1. Kompetensi infection prevention and control nurse ( IPCN )

363
1) Melakukan kunjungan kepada pasien yang beresiko di ruangan setiap hari untuk
mengidentifikasi kejadian infeksi pada pasien baik di rumah sakit dan fasilitas
kesehatan lainnya.
2) Memonitor pelaksanaan program PPI, kepatuhan penerapan SPO dan memberikan
saran perbaikan bila diperlukan.
3) Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada komite / TIM PPI
4) Turut serta melakukan kegiatan mendeteksi dan investigasi kejadian luar biasa (
KLB)
5) Memantau petugas kesehatan yang terpajan bahan infeksius / tertusuk benda
tajam bekas pakai untuk mencegah penularan infeksi
6) Melakukan diseminasi prosedur kewaspadaan isolasi dan memberikan konsultasi
tentang PPI yang diperlukan pada kasusu tertentu yang terjadi di fasyankes
7) Melakukan audit PPI diseluruh wilayah fasyankes dengan menggunakan daftar
tilik.
8) Memonitor pelaksanaan pedoman penggunaan antibiotika bersama komite / tim
pencegahan dan pengendalian resistensi antibiotic ( PPRA )
9) Mendesain, melaksanakan, memonitor, mengevaluasi dan melaporkan surveilans
infeksi yang terjadidi fasilitas pelayanan kesehatan bersama komite / Tim PPI
10) Memberikan motivasi kepatuhan pelaksanaan program PPI
11) Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI
12) Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPI
13) Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pasien, keluarga, dan
pengunjung tentang topic infeksi yang sedang berkembang ( New emerging and
re emerging ) atau infeksi dengan insiden tinggi.
14) Sebagai kordinator antar departemen/ unit dalam mendeteksi, mencegah dan
mengendalikan infeksi di rumah sakit.
15) Memonitoring dan evaluasi peralatan medis single use yang di re-use
16) Melakukan penelitian terkait PPI
17) Mengimplementasikan hasil penelitian terkait PPI
18) Membuat SOP PPI
19) Membuat laporan hasil kegiatan pokok PPI

364
2. Kompetensi Infection Prevention And Control Link Nurse (IPCLN)
1) Mencatat data surveilans dari setiap pasien di unit rawat inap masing-masing
2) Memberikan motivasi dan mengingatkan tentangpelaksanaan kepatuhan PPI pada
setiap
3) Personil ruangan di unitnya masing-masing
4) Memonitor kepatuhan petugas kesehatan lain dlm penerapan kewaspadaan isolasi
5) Memberitahukan kepada IPCN bila ada kecurigaan HAIs
6) Bila terdapat infeksi potensial KLB,melakukan penyuluhan bagi pengunjung
7) Memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien,keluarga,dan pengunjung.
4. Daftar Rincian Kewenangan Klinis
Rincian Kewenangan Klinis PK III, IV, V
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Keperawatan Jenis
Pencgahan & Pengendalian Infeksi Kewenangan
1 Melakukan asuhan keperawatan pada pasien yang beresiko infeksi Mandiri
(terpasang alat infuse, kateter urine, kateter vena sentral dan
ventilator serta pasie post operasi)
2 Menerapkan prinsip kerjasama interdisiplin terkait infeksi (skter, Mandiri
perawat, laboratorium, PPRA, gizi, cssd, laundry, sanitasi, house
keeping, IPSRS, farmasi, security)
3 Melakukan seurveilans infeksi Mandiri
a. Phlebitis
b. CAUTI (Chateter associated urinary track infection)
c. VAP (Ventilator associated pneumonia)
d. IADP (Infeksi Aliran Darah Primer)
e. IDO (Infeksi Darah Operasi)
f. Emerging dan Re-emerging Disease
g. Multi Drug resisen Organism (MDRO)
4 Memonitor kepatuhan terhadap penerapan SPO Kewaspadaan Mandiri
standar
a. SPO kebersihan tangan
b. SPO penggunaan alat pelindung diri
c. SPO pemilihan sampah
d. SPO pemilahan linen
e. SPO pengelolaan peralatan perawatan pasien
f. SPO praktek menyuntik yang aman
g. SPO penempatan pasien
h. SPO etika batuk
i. SPO pengendalian lingkungan
j. SPO Lumbal punksi

365
5 Melakukan audit pencegahan dan pengendalian infeksi diunit Mandiri
tekait
a. Audit kewaspadaan standar (kebersihan tangan, APD, limbah,
dll)
b. Audit PPI di gizi
c. Audit PPI di Laundry
d. Audit PPI di CSSD
e. Audit PPI di kamar jenazah
f. Audit PPI di ruang hemodialisa
g. Audit PPI di kamar operasi
h. Audit PPI di kamar isolasi
6 Melakukan audit penerapan bundles pencegahan HAIs (Phlebitis, Mandiri
ISK, VAP, IADP dan IDO)
7 Memberikan pelatihan dasar PPI pada petugas kesehatan (perawat Mandiri
dan dokter)
8 Memberikan edukasi tentang PPI pada pasien, keluarga, dan Mandiri
pengunjung (Kebersihan tangan, etik batuk dan pemilahan sampah
di rumah sakit)
9 Memberikan edukasi tentang PPI pada security, pramusaji, house Mandiri
keeping
a. Security (kebersihan tangan, dan penggunaan APD)
b. Pramusaji (PPI di pelayanan makanan)
c. House keeping (kebersihan tangan, penggunaan APD dan
pengendalian lingkungan/ pembersihan RS)
10 Memberikan pelatihan tentang PPIRS pada petugas kesehatan di Mandiri
area penunjang (laboratorium, radiologi, CSSD, laundry, gizi,
kamar jenazah, fisioterapi, dan farmasi)
11 Memberikan konsultasi tentang pencegahan pengendalian infeksi Mandiri
yang diperlukan pada kasus yang terjadi di RS
12 Mengajukan prosedur isolasi sesuai transmisi Mandiri

13 Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan program Mandiri


PPI
14 Memberikan saran design ruangan rumah sakit agar sesuai dengan Mandiri
prinsip PPI
15 Melakukan ICRA rumah sakit dan ICRA pembangunan/renovasi Mandiri
RS
16 Memonitoring dan evaluasi peralatan medis single use dan di re Mandiri
use
17 Melakukan memonitoring terhadap penggunaan antibiotik yang Mandiri
rasional
18 Melakukan riset keperawatan terkait pencegahan dan pengedalian Mandiri
infeksi
19 Menunjukan sikap asertif Mandiri

366
20 Menunjukkan sikap etik Mandiri

21 Menunjukkan sikap empati Mandiri

367
U. Area Kebidanan
1. Latar Belakang dan Deskripsi Area Kebidanan
Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran penting dan
strategis dalam penurunan AKI dan AKB, serta menyiapkan generasi masa depan
yang berkualitas dengan memberikan pelayanan yang berkesinambungan dan
paripurna, mulai dari persiapan kehamilan, asuhan pada ibu hamil, bersalin, nifas,
bayi baru lahir dan balita serta kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana berfokus pada aspek pencegahan melalui pendidikan kesehatan, dengan
berlandaskan kemitraan dan pembedayaan perempuan, serta melakukan deteksi dini,
pertolongan pertama pada kegawar-daruratan dan rujukan yang aman.
Pelayanan kebidanan dalam sistem pelayanan kesehatan merupakan proses
pelayanan profesional yang diberikan oleh tenaga bidan kepada individu, kelompok
dan masyarakat, baik secar amandiri, kolaborasi dan rujukan. Pelayanan kebidanan
dilaksankaan pada berbagai jenjang tatanan pelayanan sesuai dengan sistem
pelayanan kesehatan yang ada, mulai dari tingkat pertama, kedua, dan ketiga yang
tersusun dalam suatu mekanisme rujukan timbal-balik baik pada fasilitas pelayanan
kesehatan pemerintah maupun swasta.
Pelayanan kebidanan yang diberikan kepada pasien sesuai dengan strategi
pembangunan kesehatan nasional harus bermutu sesuai standar. Pelayanan kebidanan
yang bermutu adalah pelayanan kebidanan yang dilaksanakan oleh tenaga bidan yang
kompeten, memegang teguh falsafah kebidanan, dilandasi oleh etika dan kode etik
bidan serta didukung sarana dan prasarana yang memadai. Hal ini selaras dengan
pasal 24 UU Nomor 36 tentang Kesehatan. Begitu juga dengan UU nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit pasal 13 yang menyatakan bahwa tenaga kesehatan
tertentu yang bekerja di rumah sakit harus sesuai dengan standar profesi, standar
pelayanan rumah sakit, standar prosedur operasional yang baku, etika profesi,
menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien.
Berdasarkan uraian diatas untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan
perlu dilakukan standarisasi dalam pelayanan kebidanan. Standarisasi meliputi
pendidikan, kompetensi profesi yang telah diatur dalam Permenkes No. 28 tahun 2017
tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan. Untuk menjamin kualitas pelayanan
maka perlu disusun buku putih ini untuk area kebidanan.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum

368
Tersusunnya standar kualifikasi, kompetensi bidan dan rincian
kewenangan klinis sebagai dasar penentuan area kewenangan klinis Bidan
Praktisi sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan kebidanan dalam rangka
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kinerja bidan di fasilitas pelayanan kesehatan
2) Terlaksananya pelayanan kebidanan yang bermutu sesuai standar
3) Terlindunginya masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan kebidanan
4) Terlindunginya bidan sebagai pelaksnaan dalam memberikan pelayanan
kebidanan
5) Meningkatkan kesejahteraan bidan sebagai imbal jasa pemberian pelayanan
kebidanan sesuai kualifikasi dan kompetensinya
c. Pengertian
1) Bidan
Merujuk pada definisi Bidan Internasional yang dirumuskan oleh
International Confederation of Midwives (ICM), diakui oleh Federation
International of Gynacologis Obstetrician (FIGO) dan WHO, Ikatan Bidan
Indonesia (IBI) sebagai anggota ICM mengadopsi definisi tersebut dan
tertuang dalam Standar Profesi Bidan (Kepmenkes No. 28 tahun 2017 tentang
izin penyelenggaraan praktik bidan), dengan memperhatikan aspek sosial
budaya dan kondisi masyarakat indonesia adalah : “seorang perempuan yang
lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di
wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan
kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi
untuk menjalankan praktik bidan
Bidan adalah tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel,
bermitra dengan perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan
nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas., memimpin
persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan pada bayi.
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi kesehatan, pertolongan
persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan
medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan pertolongan
kegawat-daruratan.
2) Kebidanan/midwifery

369
Kebidanan adalah salah satu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan
seni mempersiapkan kehamilan, monolong persalinan, nifas dan menyusui,
masa interval dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan menopouse, bayi
baru lahir dan balita, fungsi-fungsi reproduksi manusia serta untuk
memberikan bantuan/dukungan pada perempuan, keluarga dan komunitasnya
(Kepmenkes no. 369 tahun 2007 tentang Standar Profesi Bidan)
3) Pelayanan Kebidanan (Midwifery Service)
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dalam sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan, dapat dilakukan secara mandiri,
kolaborasi dan rujukan (Kepmenkes No. 369 tahun 2007 tentang Standar
Profesi Bidan)
4) Praktik Kebidanan
Praktik kebidanan adalam implementasi dari ilmu kebidanan oleh bidan yang
bersifat otonom, kepada individu, keluarga dan kelompok, serta
komunitasnya, didasari etika dan kode etik bidan. (Kepmenkes No. 369 tahun
2007 tentang Standar Profesi Bidan)
5) Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan yang
dilakukan oleh bidan bersama dengan perempuan, yang dalam pengambilan
keputusannya sesuai dengan kebutuhan perempuan, dalam upaya pencegahan,
pemiliharaan kesehatan, deteksi dini komplikasi termasuk pertolongan
kegawat-daruratan (Kepmenkes No. 369 tentang Standar Profesi Bidan)
6) Standar Asuhan Kebidanan
Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan
dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang
lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan, mulai dari
pengkajian, perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan, perencanaan,
implementasi, evaluasi dan pencatatan asuhan kebidanan. (Kepmenkes No.
369 tahun 2007 tentang Standar Profesi Bidan)
3. Kualifikasi Khusus
1. Pengertian
Kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu, atau
menduduki jabatan tertentu atau pengakuan terhadap seseorang yang telah mencapai

370
learning outcome (hasil pembelajaran) atau kompetensi yang relevan sesuai dengan
kebutuhan stakeholder (individual, komunitas, profesi, dan industri)
2. Kualifikasi bidan
Kualifikasi bidan berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
No. 1 tahun 2008 tentang Jabatan Fungsional Bidan dan Angka Kreditnya, adalah :
a. Bidan Terampil
Bidan terampil meliputi lulusan Sekolah Bidan dan Diploma III
Kebidanan, merupakan bidan pelaksana yang memiliki kompetensi untuk
melaksanakan dan mengelola pelayanan kebidanan pada kasus fisiologis dan
kegawatdaruratan, baik di institusi maupun praktik perorangan, berlandaskan
etika, kode etik, dan peratutan yang berlaku.
Penjejangan bidan terampil, terdiri dari :
1) Bidan Pelaksanan Pemula (II/a)
2) Bidan Pelaksana (II/b, II/c, II/d)
3) Bidan Pelaksana Lanjutan (III/a dan III/b)
4) Bidan Penyelia (III/c dan III/d)
b. Bidan Ahli
Bidan ahli meliputi lulusan sarjana (S1) atau Diploma IV Kebidanan yang
memiliki kompetensi untuk mengelola dan melaksanakan pelayanan kebidanan
pada kasus fisiologis, asuhan pada kasus patologis kebidanan, asuhan pada kasus
patologis dengan penyakit penyerta dan kegawatdaruratan, baik diinstitusi
maupun praktik perorangan, berlandaskan etika, kode etik, dan peraturan yang
berlaku.
Penjenjangan bidan ahli, terdiri dari :
1) Bidan Pertama (III/a dan III/b)
2) Bidan Muda (III/C dan III/d)
3) Bidan Madya (IV/a, IV/b dan IV/c)
4. Daftar Kompetensi
1. Pengertian
Kompetensi adalah suatu kemampuan menguasai dan menerapkan pengetahuan,
keterampilan/keahlian dan sikap kerja tertentu di tempat kerja sesuai dengan kinerja
yang dipersyaratkan atau seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

371
2. Berdasarkan Standar Profesi Bidan (Kepmenkes No. 367/III/SK/2007) Kompetensi
inti yang harus dimiliki oleh bidan untuk dapat melaksanakan peran fungsinya dalam
memberikan pelayanan kebidanan meliputi sembila area kompetensi, meliputi :
a. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dari ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu dasar
dan ilmu kesehatan masyarakat yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu
tinggi sesuai dengan budaya serta menerapkan etika profesi (General
Competencies);
b. Mampu memberikan asuhan kebidanan pada wanita prakonsepsi, Keluarga
Berencana (KB);
c. Mampu memberikan asuhan dan konseling selama kehamilan;
d. Mampu memberikan asuhan selama persalinan dan kelahiran;
e. Mampu memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui;
f. Mampu memberikan asuhan pada bayi baru lahir;
g. Mampu memberikan asuhan pada bayi, balita dan anak prasekolah;
h. Mampu memberikan asuhan pada keluarga, kelompok dan masyarakat dengan
memperhatikan budaya setempat;
i. Mampu memberikan asuhan pada wanita dengan gangguang sistem reproduksi.
5. Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Kebidanan

1. Kasus Keluarga Berencana


Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Level
No Jenis Kewenangan
Kebidanan BP
1 Mempersiapkan Pelayanan Kebidanan I Mandiri
Melaksanankan Anamnese Klien/Pasien Pada
2 I Mandiri
Kasus Fisiologi Kebidanan
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Pada
3 Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi I Mandiri
Kegawatdaruratan Kebidanan
Pengambilan/Penyedian Bahan Laboratorium
Dengan Melakukan Pengamblan Sediaan/Bahan
4 I Mandiri
Laboratorium Dengan Melakukan Pengambilan
Darah Tepi
Pengambilan/Penyedian Bahan Laboratorium
Dengan Melakukan Pengamblan Sediaan/Bahan
5 I Mandiri
Laboratorium Dengan Melakukan Pengambilan
Urine
Melakukan Pemeriksaan Laboratorium Sederhana
6 I Mandiri
Dengan Melakukan Pemeriksaan Hb Darah
7 Melakukan Pemeriksaan Urine Protein I Mandiri
8 Melakukan Pemeriksaan Urine Reduksi I Mandiri

372
Melakukan Diagnosa Kebidanan Sesuai Dengan
9 I Mandiri
Hasil Pengkajian Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Melakukan Kolaborasi Dengan Tim Kesehatan
10 I Mandiri
Lain Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
11 I Mandiri
Kebidanan Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Melakukan Persiapan Asuhan Kebidanan Pada
12 I Mandiri
Kasus Fisiolgi Kebidanan
Mempersiapkan Alat Dan Obat Pada Kasus
13 I Mandiri
Fisiologi Kebidanan
Memberikan Pelayanan Kb Yang Tersedia Sesuai
14
Dengan Kewenangan Dan Budaya Masyarakat
Melakukan Pemeriksaan Berkala Akseptor Kb
15
Dan Melakukan Intervensi Sesuai Kebutuhan
16 Melakukan Pemasangan Akdr
Melakukan Pencabutan Akdr Dengan Letak
17
Normal
18 Melakukan Pemasangan Akbk
Melakukan Pemasangan Akbk Dengna Letak
19
Normal
Mempersiapkan Tindakan Operatif Ginekologi
20 I Mandiri
Pada Kasus Aff Iud Sederhana
Mempersiapkan Tindakan Operatif Ginekologi
21 I Mandiri
Pada Kasus Vagina Toilet
Mempersiapkan Alat Dan Obat Pada Kasus
22 I Mandiri
Fisiologi Kebidanan
23 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Oral I Mandiri
24 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Iv I Mandiri
25 Mempersiapkan Nutrisi Parenteral I Mandiri
26 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Im I Mandiri
27 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Sc I Mandiri
28 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Ic I Mandiri
29 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Sublingual I Mandiri
Mempersiapkan Terapi Obat Melalui
30 I Mandiri
Kulit/Topical
31 Mempersiapkan Obat Suppositoria I Mandiri
32 Mempersiapkan Terapi Obat Intra Vagina I Mandiri
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada
33 I Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Melakukan Konseling Pada Klien/Pasien Pada
34 I Mandiri
Kasus Fisiologi Kebidanan
Melakukan Evaluasi Asuhan Kebidanan
35 I Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Melakukan Dokumentasi Pada Asuhan
36 I Mandiri
Kebidanan Pada Kasus Fisiologi Kebidanan

373
Melaksanakan Tugas Jaga/Shift Ditempat/Rumah
37 I Mandiri
Sakit
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Individu
38 I Mandiri
Dan Keluarga
39 Melakukan Dan Mencatan Deteksi Dini Resiko I Mandiri
40 Memfasilitasi Pasien Untuk Fisioterapi I Mandiri
41 Memfasilitasi Pasien Untuktindakan Radiologi I Mandiri
42 Memfasilitasi Pasien Untuk Konsul Ke Poliklinik I Mandiri
43 Menyiapkan Pasien Untuk Tindakan Diagnostik I Mandiri
44 Menerapkan Prinsip Hand Hygiene I Mandiri
45 Menggunakan Apd Sesuai Indikasi I Mandiri
46 Menggunakan Spilkit Sesuai Standar I Mandiri
47 Manajemen Linen I Mandiri
48 Mempersiapkan Pelayanan Kebidanan II Mandiri
Melaksanakan Anamnese Pada Klien/Pasien Pada
49 II Mandiri
Kasus Fisiologi Bermasalah
Melaksanakan Anamnese Pada Klien/Pasien Pada
50 II Mandiri
Kasus Patologi Kebidanan
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Pada
51 II Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Pada
52 II Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Patologi Kebidanan
Pengambilan/Penyediaan Bahan Laboratorium
53 II Mandiri
Dengan Melakukan Pengambilan Darah Vena
Membuat Diagnosa Kebidanan Sesuai Hasil
54 II Mandiri
Pengkajian Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Membuat Diagnosa Kebidanan Sesuai Hasil
55 II
Pengkajian Pada Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Kolaborasi Dengan Tim Kesehatan
56 II Mandiri
Lainnya Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Melakukan Kolaborasi Dengan Tim Kesehatan
57 II
Lainnya Pada Kasus Patologi Kebidanan
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
58 II Mandiri
Kebidanan Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
59 II
Kebidanan Pada Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Persiapan Pelayanan Asuhan
60 Kebidanan Pada Klien/Pasien Dengan Kasus II Mandiri
Fisiologi Bermasalah
Melakukan Persiapan Pelayanan Asuhan
61 Kebidanan Pada Klien/Pasien Dengan Kasus II
Patologi Kebidanan
Melakukan Persiapan Alat Dan Obat Pada Kasus
62 II Mandiri
Fisiologi Bermasalah
63 Melakukan Persiapan Alat Dan Obat Pada Kasus II

374
Patologi Kebidanan
Melakukan Asuhan Kebidanan Pada Kasus
64 II
Fisiologi Bermasalah
Melakukan Asuhan Kebidanan Pada Kasus
65 II
Patologi Kebidanan
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
66 II Mandiri/Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Aff Iud Tanpa Filamen
Melakukan Konseling Pada Klien/Pasien Pada
67 II Mandiri
Kasus Fisiologi Bermasalah
Melakukan Konseling Pada Klien/Pasien Pada
68 II Mandiri
Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Evaluasi Pada Kasus Fisiologi
69 II Mandiri
Bermasalah
Melakukan Evaluasi Pada Kasus Patologi
70 II Mandiri
Kebidanan
Melakukan Kie Klien/Pasien Secara Kelompok
71 II Mandiri
Atau Masyarakat
72 Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Keluarga II Mandiri
73 Mempersiapkan Pelayanan Kebidanan IV Mandiri
Menerima Konsultasi Anamnese Klein/Pasien
74 IV Mandiri
Pada Kasus Kegawatdaruratan
Menerima Konsultasi Pemeriksaan Fisik
75 IV Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Kegawatdaruratan
Membuat Diagnosa Kebidanan Sesuai Dengan
76 Hasil Pengkajian Klien/Pasien Pada Patologi Dan IV Mandiri
Menerima Konsultasi Kasus Kegawatdaruratan
Melakukan Kolaborasi Dengan Petugas
77 Kesehatan Lain Pada Klien/Pasien Patologi Dan IV Mandiri
Kegawat Daruratan
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
Kebidanan Pada Klien/Pasien Patologi Kebidanan
78 IV Mandiri
Dan Menertima Konsultasi Kasus Kegawat
Daruratan
Menerima Konsultasi Persiapan Pelayan
79 Kebidanan Pada Kasus Kegawat Daruratan IV Mandiri
Kebidanan
Menerima Konsultasi Persiapan Alat Dan Obat
80 IV Mandiri
Pada Kasus Kegawat Daruratan Kebidanan
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
81 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Sterilisasi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
82 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Aff Iud Dengan Narcose
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
83 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Micro/Tubaplasti
Melakukan Kegiatan Pelaporan Hasil Asuhan
84 IV Mandiri
Yang Difokuskan Pada

375
Individu/Keluarag/Masyarakat/Kelompok
Melakukan Konseling Pada Orang Tua Dan
85 IV Mandiri
Keluraga Pasien
Melakukan Pendidikan Kesehatan Bagi Pasien
86 IV Mandiri
Dan Keluarga
87 Membimbing Peserta Didik Kebidanan IV Mandiri
Melaksankan Tugas Sebagai Pembimbing Atau
88 IV Mandiri
Mentor
89 Mengidentifikasi Pasien Resiko Tinggi IV Mandiri
90 Menerima Konsultasi Kebidanan IV Mandiri
91 Dischad Planning (Pasien Ginekologi) IV Mandiri
92 Melakukan Rujukan Pada Klien/Pasien Patologi IV Mandiri
93 Pengendalian Infeksi IV Mandiri
94 Melakukan Koordinasi Dengan Penunjang Medik IV Kolaborasi
Melakukan Koordinasi Dengan Penunjang Non
95 IV Kolaborasi
Medik
96 Informed Consent Pada Pasien Terminal IV Kolaborasi
97 Informed Consent Pada Pasien Tindakan Khusus IV Kolaborasi
98 Edukasi Perawatan Di Rumah IV Mandiri
Memberikan Training Bekerja Sama Dengan
99 IV Kolaborasi
Keperawatan
100 Analsia Hasil Pemeriksaan Laboratorium IV Kolaborasi
Melaporkan Segala Perubahan Dan Kondisi
101 IV Kolaborasi
Pasien Pada Bp Iv Atau Dpjp
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Pasien
102 IV Kolaborasi
Patologi Kebidanan
Melakukan Kie Klien/Pasien Didalam
103 Masyarakat Dan Menerima Konsultasi Konseling IV
Pada Kasus Patologi Kegawat Daruratan
Menerima Konsultasi Dalam Melakukan Rujukan
104 Pada Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi Dan IV
Patologi
105 Menjadi Ci Bagi Mahasiswa Kebidanan IV Mandiri
106 Menerapkan Prinsip Hand Hygiene IV Mandiri
107 Menggunakan Apd Sesuai Indikasi IV Mandiri
108 Menggunakan Spilkit Sesuai Standar IV Mandiri
109 Manajemen Linen IV Mandiri
Menerima Konsultasi Dalam Evaluasi Asuhan
110 Kebidanan Pada Klien/Pasien Pada Kasus IV Mandiri
Kegawat Daruratan Kebidanan
Melakukan Dokumentasi Pada Asuhan
Kebidanan Patologi Kebidanan Dan Menerima
111 IV Mandiri
Konsultasi Pada Klien/Pasien Pada Kasus
Kegawat Daruratan Kebidanan
112 Menerima Konsultasi Pengkajian Sampai V Mandiri

376
Evaluasi Dari Bp Iv
Melaksanakan Anamnese Klien/Pasien Pada
113 Kasus Patologi Kebidanan Dengan Penyakit V Mandiri
Penyerta
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Klien/Pasien
114 Pada Kasus Patologi Kebidanan Dengan Penyakit V Kolaborasi
Penyerta
Membuat Diagnosa Pada Kasus Patologi
115 V Mandiri
Kebidanan Dengan Penyakit Penyerta
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
116 Kebidanan Pada Kasus Patologi Kebidanan V Kolaborasi
Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Persiapan Pelayanan Asuhan
117 Kebidanan Pada Kasus Patologi Kebidanan V Kolaborasi
Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Persiapan Alat Dan Obat Pada Kasus
118 V Kolaborasi
Patologi Kebidanan Dengan Penyakit Penyerta
119 Melakukan Riset Kebidanan Lanjutan V Kolaborasi
120 Melakukan Oral Presentase V Mandiri
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada
121 V Mandiri
Klien/Pasien Patologi Dengan Penyakit Penyerta
Melaksanakan Konseling Pada Klien/Pasien
122 V Mandiri
Patologi Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Dokumentasi Asuhan Kebidanan
123 V Mandiri
Kasus Patologi Dengan Penyakit Penyerta

2. Kasus ANC
Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Level
No Jenis Kewenangan
Kebidanan BP
1 Mempersiapkan Pelayanan Kebidanan I Mandiri
Melaksanankan Anamnese Klien/Pasien Pada
2 I Mandiri
Kasus Fisiologi Kebidanan
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Pada
3 Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi I Mandiri
Kegawatdaruratan Kebidanan
Pengambilan/Penyedian Bahan Laboratorium
Dengan Melakukan Pengamblan Sediaan/Bahan
4 I Mandiri
Laboratorium Dengan Melakukan Pengambilan
Darah Tepi
Pengambilan/Penyedian Bahan Laboratorium
Dengan Melakukan Pengamblan Sediaan/Bahan
5 I Mandiri
Laboratorium Dengan Melakukan Pengambilan
Urine
Melakukan Pemeriksaan Laboratorium
6 I Mandiri
Sederhana Dengan Melakukan Pemeriksaan Hb

377
Darah
7 Melakukan Pemeriksaan Urine Protein I Mandiri
8 Melakukan Pemeriksaan Urine Reduksi I Mandiri
Melakukan Diagnosa Kebidanan Sesuai Dengan
9 Hasil Pengkajian Pada Kasus Fisiologi I Mandiri
Kebidanan
Melakukan Kolaborasi Dengan Tim Kesehatan
10 I Mandiri
Lain Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
11 I Mandiri
Kebidanan Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Melakukan Persiapan Asuhan Kebidanan Pada
12 I Mandiri
Kasus Fisiolgi Kebidanan
Mempersiapkan Alat Dan Obat Pada Kasus
13 I Mandiri
Fisiologi Kebidanan
Melakukan Pemeriksaan Abdomen Secara
14 Lengkap Termasuk Pemeriksaan Tinggi
Fundus/Posisi/Presentase Atau Penurunan Janin
Melakukan Penilaian Pelvik Termasuk Ukuran
15
Dan Struktur Tulang Panggul
Menilai Keadaan Janin Selama Kehamilan
Termasuk Detak Jantung Janin Dengan
16
Menggunakan Fotoscope (Pinard) Dan
Gerakkan Janin Dengan Palpasi Uterus
Menghitung Usia Kehamilan Dan
17
Memperkirakan Persalinan
Mengkaji Status Nutrisi Ibu Hamil Dan
18
Hubungannya Dengan Pertumbuhan Janin
Mengkaji Kenaikan Berat Badan Ibu Dan
19
Hubungannya Dengan Komplikasi Kehamilan
Memberikan Penyuluhan Pada Klien/Keluarga
20 Mengenai Tanda-Tanda Berbahaya Serta
Bagaimana Menghubungi Bidan
21 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Oral I Mandiri
22 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Iv I Mandiri
23 Mempersiapkan Nutrisi Parenteral I Mandiri
24 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Im I Mandiri
25 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Sc I Mandiri
26 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Ic I Mandiri
27 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Sublingual I Mandiri
Mempersiapkan Terapi Obat Melalui
28 I Mandiri
Kulit/Topical
29 Mempersiapkan Obat Suppositoria I Mandiri
30 Mempersiapkan Terapi Obat Intra Vagina I Mandiri
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada
31 I Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi Kebidanan

378
Memberikan Pelayanan Dan Pengobatan Sesuai
Dengan Kewenangan Pada Kelainan
32 I Mandiri
Ginekologi Meliputi : Perdarahan Tidak
Teratur, Keputihan Fan Penurunan Haid
Mempersiapkan Wanita Menjelang
33 I Mandiri
Klimakterium Dan Menopause
Memberikan Pengobatan Pada Perdarahan
34 Abnormal Dan Abortus Spontan (Bila Belum I Mandiri
Sempurna)
Memberikan Pelayanan Dan Pengobatan Sesuai
Dengan Kewenangan Dan Gangguan Sistem
35 I Mandiri
Reproduksi Meliputi : Keputihan, Perdarahan
Tidak Teratur Dan Penurunan Haid
Melakukan Konseling Pada Klien/Pasien Pada
36 I Mandiri
Kasus Fisiologi Kebidanan
Melakukan Evaluasi Asuhan Kebidanan
37 I Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Melakukan Dokumentasi Pada Asuhan
38 I Mandiri
Kebidanan Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Melaksanakan Tugas Jaga/Shift
39 I Mandiri
Ditempat/Rumah Sakit
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada
40 I Mandiri
Individu Dan Keluarga
41 Melakukan Dan Mencatan Deteksi Dini Resiko I Mandiri
42 Memfasilitasi Pasien Untuk Fisioterapi I Mandiri
43 Memfasilitasi Pasien Untuktindakan Radiologi I Mandiri
Memfasilitasi Pasien Untuk Konsul Ke
44 I Mandiri
Poliklinik
45 Menyiapkan Pasien Untuk Tindakan Diagnostik I Mandiri
46 Menerapkan Prinsip Hand Hygiene I Mandiri
47 Menggunakan Apd Sesuai Indikasi I Mandiri
48 Menggunakan Spilkit Sesuai Standar I Mandiri
49 Manajemen Linen I Mandiri
50 Mempersiapkan Pelayanan Kebidanan II Mandiri
Melaksanakan Anamnese Pada Klien/Pasien
51 II Mandiri
Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Melaksanakan Anamnese Pada Klien/Pasien
52 II Mandiri
Pada Kasus Patologi Kebidanan
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Pada
53 II Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Pada
54 II Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Patologi Kebidanan
Pengambilan/Penyediaan Bahan Laboratorium
55 II Mandiri
Dengan Melakukan Pengambilan Darah Vena
56 Membuat Diagnosa Kebidanan Sesuai Hasil II Mandiri

379
Pengkajian Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Membuat Diagnosa Kebidanan Sesuai Hasil
57 II
Pengkajian Pada Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Kolaborasi Dengan Tim Kesehatan
58 II Mandiri
Lainnya Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Melakukan Kolaborasi Dengan Tim Kesehatan
59 II
Lainnya Pada Kasus Patologi Kebidanan
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
60 II Mandiri
Kebidanan Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
61 II
Kebidanan Pada Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Persiapan Pelayanan Asuhan
62 Kebidanan Pada Klien/Pasien Dengan Kasus II Mandiri
Fisiologi Bermasalah
Melakukan Persiapan Pelayanan Asuhan
63 Kebidanan Pada Klien/Pasien Dengan Kasus II
Patologi Kebidanan
Melakukan Persiapan Alat Dan Obat Pada
64 II Mandiri
Kasus Fisiologi Bermasalah
Melakukan Persiapan Alat Dan Obat Pada
65 II
Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Asuhan Kebidanan Pada Kasus
66 II
Fisiologi Bermasalah
Melakukan Asuhan Kebidanan Pada Kasus
67 II
Patologi Kebidanan
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
68 Dan Obstetri Pada Kasus Aff Iud Tanpa II Mandiri/Kolaborasi
Filamen
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
69 II Mandiri/Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Jahit Serviks/Forniks
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
70 II Mandiri/Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Dauglasi Fungsi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
71 II Mandiri/Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Hidrotubasi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
72 Dan Obstetri Pada Kasus Eksterpasi Polip II Mandiri/Kolaborasi
Sedang
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
73 II Mandiri/Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Chryoterapi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
74 II Mandiri/Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Kolposkopi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
75 II Mandiri/Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Kuret Dengan Avm
Melakukan Konseling Pada Klien/Pasien Pada
76 II Mandiri
Kasus Fisiologi Bermasalah
7 Melakukan Konseling Pada Klien/Pasien Pada II Mandiri

380
Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Evaluasi Pada Kasus Fisiologi
78 II Mandiri
Bermasalah
Melakukan Evaluasi Pada Kasus Patologi
79 II Mandiri
Kebidanan
Melakukan Kie Klien/Pasien Secara Kelompok
80 II Mandiri
Atau Masyarakat
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada
81 II Mandiri
Keluarga
82 Mempersiapkan Pelayanan Kebidanan IV Mandiri
Menerima Konsultasi Anamnese Klein/Pasien
83 IV Mandiri
Pada Kasus Kegawatdaruratan
Menerima Konsultasi Pemeriksaan Fisik
84 IV Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Kegawatdaruratan
Membuat Diagnosa Kebidanan Sesuai Dengan
Hasil Pengkajian Klien/Pasien Pada Patologi
85 IV Mandiri
Dan Menerima Konsultasi Kasus
Kegawatdaruratan
Melakukan Kolaborasi Dengan Petugas
86 Kesehatan Lain Pada Klien/Pasien Patologi Dan IV Mandiri
Kegawat Daruratan
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
Kebidanan Pada Klien/Pasien Patologi
87 IV Mandiri
Kebidanan Dan Menertima Konsultasi Kasus
Kegawat Daruratan
Menerima Konsultasi Persiapan Pelayan
88 Kebidanan Pada Kasus Kegawat Daruratan IV Mandiri
Kebidanan
Menerima Konsultasi Persiapan Alat Dan Obat
89 IV Mandiri
Pada Kasus Kegawat Daruratan Kebidanan
Pengambilan/Penyedian Bahan Laboratorium
Dengan Melakukan Pengamblan Sediaan/Bahan
90 IV Mandiri
Laboratorium Dengan Melakukan Pengambilan
Urine
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
91 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Mioma Geburt
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
92 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Kuretase
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
93 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Kista Bartolinn
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
94 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Dc
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
95 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Sterilisasi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
96 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Insisi Hymen

381
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
97 Dan Obstetri Pada Kasus Cauterisasi IV Kolaborasi
Kondiloma
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
98 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Repair Luka Operasi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
99 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Perineu Rapi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
100 Dan Obstetri Pada Kasus Hysterektomi IV Kolaborasi
Laparatomi Operatif
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
101 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Micro/Tubaplasti
Melakukan Kegiatan Pelaporan Hasil Asuhan
102 Yang Difokuskan Pada IV Mandriri
Individu/Keluarga/Masyarakat/Kelompok
Melakukan Konseling Pada Orang Tua Dan
103 IV Mandiri
Keluraga Pasien
Melakukan Pendidikan Kesehatan Bagi Pasien
104 IV Mandiri
Dan Keluarga
105 Membimbing Peserta Didik Kebidanan IV Mandiri
Melaksankan Tugas Sebagai Pembimbing Atau
106 IV Mandiri
Mentor
107 Mengidentifikasi Pasien Resiko Tinggi IV Mandiri
108 Menerima Konsultasi Kebidanan IV Mandiri
109 Dischad Planning (Pasien Ginekologi) IV Mandiri
110 Melakukan Rujukan Pada Klien/Pasien Patologi IV Mandiri
111 Pengendalian Infeksi IV Mandiri
Melakukan Koordinasi Dengan Penunjang
112 IV Kolaborasi
Medik
Melakukan Koordinasi Dengan Penunjang Non
113 IV Kolaborasi
Medik
114 Informed Consent Pada Pasien Terminal IV Kolaborasi
Informed Consent Pada Pasien Tindakan
115 IV Kolaborasi
Khusus
116 Edukasi Perawatan Di Rumah IV Mandiri
Memberikan Training Bekerja Sama Dengan
117 IV Kolaborasi
Keperawatan
118 Analsia Hasil Pemeriksaan Laboratorium IV Kolaborasi
Melakukan Pemasangan Kateter Dengan
119 IV Mandiri
Penyulit
120 Melakukan Pemasangan Infus Dengan Penyulit IV Kolaborasi
Memantau Efek Samping Obat-Obatan Yang
121 IV Kolaborasi
Beresiko
Memberikan Obat Menggunakan Infus Pump
122 IV Mandiri
Atau Syringe Pump

382
123 Menghitung Dosis Obat IV Mandiri
124 Analisa Balance Cairan IV Mandiri
Melaporkan Segala Perubahan Dan Kondisi
125 IV Kolaborasi
Pasien Pada Bp Iv Atau Dpjp
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Pasien
126 IV Kolaborasi
Patologi Kebidanan
Melakukan Kie Klien/Pasien Didalam
Masyarakat Dan Menerima Konsultasi
127 IV
Konseling Pada Kasus Patologi Kegawat
Daruratan
Menerima Konsultasi Dalam Melakukan
128 Rujukan Pada Klien/Pasien Pada Kasus IV
Fisiologi Dan Patologi
129 Menjadi Ci Bagi Mahasiswa Kebidanan IV Mandiri
130 Menerapkan Prinsip Hand Hygiene IV Mandiri
131 Menggunakan Apd Sesuai Indikasi IV Mandiri
132 Menggunakan Spilkit Sesuai Standar IV Mandiri
133 Manajemen Linen IV Mandiri
Menerima Konsultasi Dalam Evaluasi Asuhan
134 Kebidanan Pada Klien/Pasien Pada Kasus IV Mandiri
Kegawat Daruratan Kebidanan
Melakukan Dokumentasi Pada Asuhan
Kebidanan Patologi Kebidanan Dan Menerima
135 IV Mandiri
Konsultasi Pada Klien/Pasien Pada Kasus
Kegawat Daruratan Kebidanan
Menerima Konsultasi Pengkajian Sampai
136 V Mandiri
Evaluasi Dari Bp Iv
Melaksanakan Anamnese Klien/Pasien Pada
137 Kasus Patologi Kebidanan Dengan Penyakit V Mandiri
Penyerta
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Klien/Pasien
138 Pada Kasus Patologi Kebidanan Dengan V Kolaborasi
Penyakit Penyerta
Membuat Diagnosa Pada Kasus Patologi
139 V Mandiri
Kebidanan Dengan Penyakit Penyerta
Melaksanakan Kolaborasi Pada Kasus Patologi
140 V Mandiri
Kebidanan Dengan Penyakit Penyerta
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
141 Kebidanan Pada Kasus Patologi Kebidanan V Kolaborasi
Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Persiapan Pelayanan Asuhan
142 Kebidanan Pada Kasus Patologi Kebidanan V Kolaborasi
Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Persiapan Alat Dan Obat Pada
143 Kasus Patologi Kebidanan Dengan Penyakit V Kolaborasi
Penyerta

383
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
144 Dan Obstetri Pada Kasus Khusus Hysterektomi V Kolaborasi
Radical
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
145 V Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Khusus Histerektomi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
146 V Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Khusus Hymenoplasti
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
147 V Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Khusus Vaginoplasti
148 Melakukan Oral Presentase V Mandiri
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada
149 Klien/Pasien Patologi Dengan Penyakit V Mandiri
Penyerta
Melaksanakan Konseling Pada Klien/Pasien
150 V Mandiri
Patologi Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Evaluasi Asuhan Kebidanan Kasus
151 V Mandiri
Patologi Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Dokumentasi Asuhan Kebidanan
152 V Mandiri
Kasus Patologi Dengan Penyakit Penyerta

3. Kasus INC
Level Jenis
No Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Kebidanan
BP Kewenangan
1 Mempersiapkan Pelayanan Kebidanan I Mandiri
Melaksanankan Anamnese Klien/Pasien Pada Kasus
2 I Mandiri
Fisiologi Kebidanan
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Pada Klien/Pasien
3 I Mandiri
Pada Kasus Fisiologi Kegawatdaruratan Kebidanan
Pengambilan/Penyedian Bahan Laboratorium
Dengan Melakukan Pengamblan Sediaan/Bahan
4 I Mandiri
Laboratorium Dengan Melakukan Pengambilan
Darah Tepi
Pengambilan/Penyedian Bahan Laboratorium
Dengan Melakukan Pengamblan Sediaan/Bahan
5 I Mandiri
Laboratorium Dengan Melakukan Pengambilan
Urine
Melakukan Pemeriksaan Laboratorium Sederhana
6 I Mandiri
Dengan Melakukan Pemeriksaan Hb Darah
7 Melakukan Pemeriksaan Urine Protein I Mandiri
8 Melakukan Pemeriksaan Urine Reduksi I Mandiri
Melakukan Diagnosa Kebidanan Sesuai Dengan
9 I Mandiri
Hasil Pengkajian Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Melakukan Kolaborasi Dengan Tim Kesehatan Lain
10 I Mandiri
Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Menyusun Rencana Operasional Asuhan Kebidanan
11 I Mandiri
Pada Kasus Fisiologi Kebidanan

384
Melakukan Persiapan Asuhan Kebidanan Pada
12 I Mandiri
Kasus Fisiolgi Kebidanan
Mempersiapkan Alat Dan Obat Pada Kasus
13 I Mandiri
Fisiologi Kebidanan
Melakukan Pemeriksaan Abdomen Secara Lengkap
14
Untuk Posisi Dan Penurunan Janin
Mencatat Waktu Dan Mengkaji Kontraksi Uterus
15
(Lama, Kekuatan Dan Frekusensi)
Melakukan Pemeriksaan Panggul (Pemeriksaan
Dalam) Secara Lengkap Dan Akurat Meliputi :
16 Pembukaan, Penurunan Bagian Terendah,
Presentase, Posisi, Keadaan Ketuban Dan Proporsi
Panggul Dengan Bayi
Melakukan Pemantauan Kemajuan Persalinan
17
Dengan Menggunakan Partograf
Memberikan Dukungan Psikologis Bagi Wanita
18
Dan Keluarganya
Memberikan Cairan, Nutrisi, Dan Kenyamanan
19
Yang Adekuat Selama Persalinan
20 Melaksanakan Manajemen Fisiologi Kala Ii
21 Melaksanakan Manajemen Aktif Kala Iii
Memberikan Suntikan Intramuskuler Meliputi Utero
22
Tonika
Menahan Uterus Untuk Mencegah Terjadinya
23
Inversi Uteri Pada Kala Iii
24 Memeriksa Kelengkapan Plasenta Dan Selaputnya
Memeperkirakan Jumlah Darah Yang Keluar Dari
25
Persalinan Yang Benar
Memeriksa Robekan Pada Vagina, Serviks Dan
26
Perineum
27 Menjahit Robekan Vagina Dan Perineum Tingkat Ii
Memberikan Lingkungan Yang Aman Dengan
28 Meningkatakan Hubungan Tali Kasih Ibu Dan Bayi
Baru Lahir
Memfasilitasi Ibu Untuk Menyusui Seseger
29
Mungkin Dan Mendukung Asi Eksklusif
Mempersiapkan Tindakan Operatif Ginekologi Pada
30 I Mandiri
Kasus Vagina Toilet
Mempersiapkan Alat Dan Obat Pada Kasus
31 I Mandiri
Fisiologi Kebidanan
32 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Oral I Mandiri
33 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Iv I Mandiri
34 Mempersiapkan Nutrisi Parenteral I Mandiri
35 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Im I Mandiri
36 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Sc I Mandiri

385
37 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Ic I Mandiri
38 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Sublingual I Mandiri
39 Mempersiapkan Terapi Obat Melalui Kulit/Topical I Mandiri
40 Mempersiapkan Obat Suppositoria I Mandiri
41 Mempersiapkan Terapi Obat Intra Vagina I Mandiri
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada
42 I Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Memberikan Pelayanan Dan Pengobatan Sesuai
Dengan Kewenangan Pada Kelainan Ginekologi
43 I Mandiri
Meliputi : Perdarahan Tidak Teratur, Keputihan Fan
Penurunan Haid
Mempersiapkan Wanita Menjelang Klimakterium
44 I Mandiri
Dan Menopause
Memberikan Pengobatan Pada Perdarahan
45 Abnormal Dan Abortus Spontan (Bila Belum I Mandiri
Sempurna)
Memberikan Pelayanan Dan Pengobatan Sesuai
Dengan Kewenangan Dan Gangguan Sistem
46 I Mandiri
Reproduksi Meliputi : Keputihan, Perdarahan Tidak
Teratur Dan Penurunan Haid
Melakukan Konseling Pada Klien/Pasien Pada
47 I Mandiri
Kasus Fisiologi Kebidanan
Melakukan Evaluasi Asuhan Kebidanan
48 I Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Melakukan Dokumentasi Pada Asuhan Kebidanan
49 I Mandiri
Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Melaksanakan Tugas Jaga/Shift Ditempat/Rumah
50 I Mandiri
Sakit
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Individu
51 I Mandiri
Dan Keluarga
52 Melakukan Dan Mencatan Deteksi Dini Resiko I Mandiri
53 Memfasilitasi Pasien Untuk Fisioterapi I Mandiri
54 Memfasilitasi Pasien Untuktindakan Radiologi I Mandiri
55 Memfasilitasi Pasien Untuk Konsul Ke Poliklinik I Mandiri
56 Menyiapkan Pasien Untuk Tindakan Diagnostik I Mandiri
57 Menerapkan Prinsip Hand Hygiene I Mandiri
58 Menggunakan Apd Sesuai Indikasi I Mandiri
59 Menggunakan Spilkit Sesuai Standar I Mandiri
60 Manajemen Linen I Mandiri
61 Mempersiapkan Pelayanan Kebidanan II Mandiri
Melaksanakan Anamnese Pada Klien/Pasien Pada
62 II Mandiri
Kasus Fisiologi Bermasalah
Melaksanakan Anamnese Pada Klien/Pasien Pada
63 II Mandiri
Kasus Patologi Kebidanan
64 Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Pada Klien/Pasien II Mandiri

386
Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Pada Klien/Pasien
65 II Mandiri
Pada Kasus Patologi Kebidanan
Pengambilan/Penyediaan Bahan Laboratorium
66 II Mandiri
Dengan Melakukan Pengambilan Darah Vena
Membuat Diagnosa Kebidanan Sesuai Hasil
67 II Mandiri
Pengkajian Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Membuat Diagnosa Kebidanan Sesuai Hasil
68 II
Pengkajian Pada Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Kolaborasi Dengan Tim Kesehatan
69 II Mandiri
Lainnya Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Melakukan Kolaborasi Dengan Tim Kesehatan
70 II
Lainnya Pada Kasus Patologi Kebidanan
Menyusun Rencana Operasional Asuhan Kebidanan
71 II Mandiri
Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Menyusun Rencana Operasional Asuhan Kebidanan
72 II
Pada Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Persiapan Pelayanan Asuhan Kebidanan
73 Pada Klien/Pasien Dengan Kasus Fisiologi II Mandiri
Bermasalah
Melakukan Persiapan Pelayanan Asuhan Kebidanan
74 Pada Klien/Pasien Dengan Kasus Patologi II
Kebidanan
Melakukan Persiapan Alat Dan Obat Pada Kasus
75 II Mandiri
Fisiologi Bermasalah
Melakukan Persiapan Alat Dan Obat Pada Kasus
76 II
Patologi Kebidanan
Melakukan Asuhan Kebidanan Pada Kasus
77 II
Fisiologi Bermasalah
Melakukan Asuhan Kebidanan Pada Kasus Patologi
78 II
Kebidanan
Mengidentifikasi Secara Dini Kemungkinan Pola
Persalinan Abnormal Dan Kegawatdaruratan
79
Dengan Intervensi Yang Sesuai Dan Atau
Melakukan Rujukan Tepat Waktu
Melakukan Amniotomi Pada Pembukaan Serviks
80
Lebih Dari 4 Cm Sesuai Dengan Indikas
81 Menolong Kelahiran Bayi Dengan Lilitan Tali Pusat
Melakukan Episiotomi Dan Penjahitan Jika
82
Diperlukan
Memberikan Suntikan Intramuskuler Meliputi
83
Uteritonika, Antibiotika Dan Sedative
Memberikan Pertolongan Persalinan Abnormal :
Letak Sungsang, Partus Macet, Kepala Didasar
84 Kolaborasi
Panggul, Ketuban Pecah Dini Tanpa Infeksi,
Posterm Dan Preterm

387
85 Melakukan Pengeluaran Plasenta Secara Manual II Kolaborasi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi Dan
86 II Mandiri
Obstetri Pada Kasus Jahit Serviks/Forniks
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi Dan
87 II Mandiri
Obstetri Pada Kasus Dauglasi Fungsi
88 Mengelola Perdarahan Postpartum II Mandiri
Menolong Kelahiran Presentase Muka Dengan
89 II Mandiri
Penempatan Dan Gerakan Tangan Yang Tepat
Memberikan Suntikan Anestesi Lokal Jika
90 II Kolaborasi
Diperlukan
Melakukan Ekstrasi Forcep Rendah Dan Vakum
91 II Kolaborasi
Jika Diperlukan Sesuai Kewenangan
Mengidentifikasi Dan Mengelola Malpresentasi,
92 Distosia Bahu, Gawat Janin,Dan Kematian Janin II Kolaborasi
Dalam Kandungan (Iufd) Dengan Tepat
Mengidentifikasi Dan Mengelola Tali Pusat Yang
93 Kolaborasi
Menumbung
94 Mengidentifikasi Dan Menjahit Robekan Serviks Kolaborasi
Memberikan Oksitosin Dengan Tepat Untuk
95 Induksi Dan Akselerasi Persalinan Dan Penanganan Kolaborasi
Perdarahan Post Partum
Melakukan Konseling Pada Klien/Pasien Pada
96 II Mandiri
Kasus Fisiologi Bermasalah
Melakukan Konseling Pada Klien/Pasien Pada
97 II Mandiri
Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Evaluasi Pada Kasus Fisiologi
98 II Mandiri
Bermasalah
Melakukan Evaluasi Pada Kasus Patologi
99 II Mandiri
Kebidanan
Melakukan Kie Klien/Pasien Secara Kelompok
100 II Mandiri
Atau Masyarakat
101 Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Keluarga II Mandiri
102 Mempersiapkan Pelayanan Kebidanan IV Mandiri
Menerima Konsultasi Anamnese Klein/Pasien Pada
103 IV Mandiri
Kasus Kegawatdaruratan
Menerima Konsultasi Pemeriksaan Fisik
104 IV Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Kegawatdaruratan
Membuat Diagnosa Kebidanan Sesuai Dengan
105 Hasil Pengkajian Klien/Pasien Pada Patologi Dan IV Mandiri
Menerima Konsultasi Kasus Kegawatdaruratan
Melakukan Kolaborasi Dengan Petugas Kesehatan
106 Lain Pada Klien/Pasien Patologi Dan Kegawat IV Mandiri
Daruratan
Menyusun Rencana Operasional Asuhan Kebidanan
107 Pada Klien/Pasien Patologi Kebidanan Dan IV Mandiri
Menertima Konsultasi Kasus Kegawat Daruratan

388
Menerima Konsultasi Persiapan Pelayan Kebidanan
108 IV Mandiri
Pada Kasus Kegawat Daruratan Kebidanan
Menerima Konsultasi Persiapan Alat Dan Obat
109 IV Mandiri
Pada Kasus Kegawat Daruratan Kebidanan
Pengambilan/Penyedian Bahan Laboratorium
Dengan Melakukan Pengamblan Sediaan/Bahan
110 IV Mandiri
Laboratorium Dengan Melakukan Pengambilan
Sekret Vagina
Melakukan Kegiatan Pelaporan Hasil Asuhan Yang
111 Difokuskan Pada IV Mandriri
Individu/Keluarga/Masyarakat/Kelompok
Melakukan Konseling Pada Orang Tua Dan
112 IV Mandiri
Keluraga Pasien
Melakukan Pendidikan Kesehatan Bagi Pasien Dan
113 IV Mandiri
Keluarga
114 Membimbing Peserta Didik Kebidanan IV Mandiri
Melaksankan Tugas Sebagai Pembimbing Atau
115 IV Mandiri
Mentor
116 Mengidentifikasi Pasien Resiko Tinggi IV Mandiri
117 Menerima Konsultasi Kebidanan IV Mandiri
118 Dischad Planning (Pasien Ginekologi) IV Mandiri
119 Melakukan Koordinasi Dengan Penunjang Medik IV Kolaborasi
Melakukan Koordinasi Dengan Penunjang Non
120 IV Kolaborasi
Medik
121 Informed Consent Pada Pasien Terminal IV Kolaborasi
122 Informed Consent Pada Pasien Tindakan Khusus IV Kolaborasi
123 Edukasi Perawatan Di Rumah IV Mandiri
Memberikan Training Bekerja Sama Dengan
124 IV Kolaborasi
Keperawatan
125 Analisa Hasil Pemeriksaan Laboratorium IV Kolaborasi
126 Melakukan Pemasangan Kateter Dengan Penyulit IV Mandiri
127 Melakukan Pemasangan Infus Dengan Penyulit IV Kolaborasi
Memantau Efek Samping Obat-Obatan Yang
128 IV Kolaborasi
Beresiko
Memberikan Obat Menggunakan Infus Pump Atau
129 IV Mandiri
Syringe Pump
130 Menghitung Dosis Obat IV Mandiri
131 Analisa Balance Cairan IV Mandiri
Melaporkan Segala Perubahan Dan Kondisi Pasien
132 IV Kolaborasi
Pada Bp Iv Atau Dpjp
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Pasien
133 IV Kolaborasi
Patologi Kebidanan
Melakukan Kie Klien/Pasien Didalam Masyarakat
134 Dan Menerima Konsultasi Konseling Pada Kasus IV
Patologi Kegawat Daruratan

389
Menerima Konsultasi Dalam Melakukan Rujukan
135 Pada Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi Dan IV
Patologi
136 Menjadi Ci Bagi Mahasiswa Kebidanan IV Mandiri
137 Menerapkan Prinsip Hand Hygiene IV Mandiri
138 Menggunakan Apd Sesuai Indikasi IV Mandiri
139 Menggunakan Spilkit Sesuai Standar IV Mandiri
140 Manajemen Linen IV Mandiri
Menerima Konsultasi Dalam Evaluasi Asuhan
141 Kebidanan Pada Klien/Pasien Pada Kasus Kegawat IV Mandiri
Daruratan Kebidanan
Melakukan Dokumentasi Pada Asuhan Kebidanan
Patologi Kebidanan Dan Menerima Konsultasi Pada
142 IV Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Kegawat Daruratan
Kebidanan
Menerima Konsultasi Pengkajian Sampai Evaluasi
143 V Mandiri
Dari Bp Iv
Melaksanakan Anamnese Klien/Pasien Pada Kasus
144 V Mandiri
Patologi Kebidanan Dengan Penyakit Penyerta
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Klien/Pasien Pada
145 Kasus Patologi Kebidanan Dengan Penyakit V Kolaborasi
Penyerta
Membuat Diagnosa Pada Kasus Patologi Kebidanan
146 V Mandiri
Dengan Penyakit Penyerta
Melaksanakan Kolaborasi Pada Kasus Patologi
147 V Mandiri
Kebidanan Dengan Penyakit Penyerta
Menyusun Rencana Operasional Asuhan Kebidanan
148 Pada Kasus Patologi Kebidanan Dengan Penyakit V Kolaborasi
Penyerta
Melakukan Persiapan Pelayanan Asuhan Kebidanan
149 Pada Kasus Patologi Kebidanan Dengan Penyakit V Kolaborasi
Penyerta
Melakukan Persiapan Alat Dan Obat Pada Kasus
150 V Kolaborasi
Patologi Kebidanan Dengan Penyakit Penyerta
151 Melakukan Riset Kebidanan Lanjutan V Kolaborasi
152 Melakukan Oral Presentase V Mandiri
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada
153 V Mandiri
Klien/Pasien Patologi Dengan Penyakit Penyerta
Melaksanakan Konseling Pada Klien/Pasien
154 V Mandiri
Patologi Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Evaluasi Asuhan Kebidanan Kasus
155 V Mandiri
Patologi Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Dokumentasi Asuhan Kebidanan Kasus
156 V Mandiri
Patologi Dengan Penyakit Penyerta

4. Kasus PNC

390
Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Level Jenis
No
Kebidanan BP Kewenangan
Menyusun Rencana Asuhan Kebidanan
1 II Mandiri
Berdasarkan Diagnosa Kebidanan Yang Ada
Membuat Perencanaan Kebutuhan Pelayanan
2 Kebidanan Saat Bertugas (Sarana, Prasarana, II Mandiri
Sdm)
3 Melakukan Tindakan Kebidanan Mandiri Bp I II Kolaborasi
Melaksanakan Tindakan Pencegahan Dan
4 II Kolaborasi
Epngendalian Infeksi Pada Pasien Dan Petugas
Melakukan Manajemen Nyeri Dan
5 II Mandiri
Farmakologik
6 Melakukan Intervensi Pencegahan Pasien Jatuh II Mandiri
Mengambil Sampel Laboratorium (Hematologi
7 II Mandiri
Rutin, Kimia Darah, Dan Analisa Gas Darah)
8 Melakukan Manajemen Jalan Nafas Tanpa Alat II Mandiri
Melakukan Pemberian Oksigenasi Dengan
9 Nasal Kanule, Simple Mask, Re/Nonbreating II Kolaborasi
Mask
10 Melakukan Langkah Awal Resusitasi II Kolaborasi
11 Memfasilitasi Imd II Mandiri
12 Melakukan Observasi Luka Operasi II Mandiri
13 Melakukan Observasi Masa Nifas II Mandiri
14 Memfasilitasi Senam Nifas II Mandiri
15 Kie Asi Ekslusif II Mandiri
16 Kie Personal Hygiene II Mandiri
Melakukan Pencegahan Dan Penanggulangan
17 II Kolaborasi
Infeksi Nasokomial
18 Pengelolaan Pasien Dengan Penyakit Menular II Kolaborasi
Mengganti Alat Tenun Dengan Pasien
19 II Mandiri
Diatasnya
20 Menjaga Kebersihan Lingkungan Pasien II Mandiri
Mengatur Posisi Duduk Pada Pasien Post Sectio
21 II Mandiri
Cesarea
22 Mengatur Posisi Fowler (Setengah Duduk) II Mandiri
Memfasilitasi Pasien Pindah Dari Tempat Tidur
23 II Mandiri
Ke Kereta Dorong Atau Sebaliknya
24 Mengukur Suhu Badan Melalui Axial II Mandiri
25 Mengukur Tekanan Darah II Mandiri
26 Menghitung Denyut Nadi Atau Denyut Jantung II Mandiri
27 Menghtiung Pernafasan II Mandiri
Mendokumentasikan Tanda-Tanda Vital Pada
28 II Mandiri
Form Kurve Harian
29 Memberi Kompres Hangat II Mandiri
30 Memberi Kompres Dingin II Mandiri

391
31 Merawat Pasien Yang Sudah Meninggal II Mandiri
Melakukan Pendokumentasian Dengan Baik
32 II Mandiri
Dan Benar
33 Menyiapkan Pasien Pulang II Mandiri
Melakukan Pendidikan Kesehatan Tentang
34 II Mandiri
Perawatan Bayi Dirumah
35 Melakukan Aff Hecting II Mandiri
Mealkukan Tindakan Kebidanan Kolaboratif Bp
36 II Kolaborasi
I
37 Melakukan Resusitasi Jantung Paru II Kolaborasi
Membaca Dan Melaporkan Hasil Laboratorium
38 II Mandiri
Pada Dokter
39 Melakukan Cek Gula Darah (Glucotest) II Mandiri
40 Mendampingi Dokter Visite II Mandiri
Memberikan Obat-Obat Emergency Dan Life
41 II Kolaborasi
Saving
42 Melakukan Interpretasi Hasil Skin Test II Mandiri
43 Melakukan Persiapan Operasi Besar II Mandiri
Melakukan Perawatan Pasien Nifas Dengan
44 II Kolaborasi
Infeksi
Melaporkan Segala Perubahan Dan Kondisi
45 II Mandiri
Pasien Pada Bp Iii Atau Dpjp
Mengkaji Respon Pasien Terhadap Tindakan
46 II Mandiri
Kebidanan Mandiri Dam Kolaborasi
Mengevaluasi Pemahaman Pasien Terhadap
47 II Mandiri
Asuhan Kebidanan
48 Merevisi Rencana Asuhan Kebidanan II Kolaborasi
Mengkaji Respon Pasien Terhadap
49 II Mandiri
Terapi/Pengobatan
50 Menerapkan Prinsip Hand Hygiene II Mandiri
51 Menggunakan Apd Sesuai Indikasi II Mandiri
52 Menggunakan Spilkit Sesuai Standar II Mandiri
53 Manajemen Linen II Mandiri
54 Melakukan Interpretasi Data Indikator Mutu II Kolaborasi
55 Melakukan Pengkajian Lanjutan Nyeri III Mandiri
56 Melakukan Pengkajian Lanjutan Resiko Jatuh III Mandiri
57 Melakukan Pemeriksaan Fisik Secara Umum III Mandiri
58 Melakukan Pemeriksaan Kebidanan III Mandiri
59 Mengidentifikasi Dan Menganalisa III Mandiri
Mengidentifikasi Dan Menganalisa Pasien
60 III Mandiri
Dengan Resiko Jatuh Berkelanjutan
Mengidentifikasi Dan Menganalisa Pemeriksaan
61 III Mandiri
Fisik Secara Umum
Mengidentifikasi Dan Menganalisa Pemeriksaan
62 III Mandiri
Kebidanan

392
Menyusun Rencana Asuhan Kebidanan Bersama
63 III Kolaborasi
Bp Iv
Melakukan Intervensi Spesifik Kebidanan
64 III Kolaborasi
Secara Mandiri Bp I Dan Bp Ii
65 Melakukan Resusitasi Jantung Paru III Kolaborasi
66 Melakukan Konseling Pada Pasien III Mandiri
67 Memberikan Motivasi Spiritual III Mandiri
68 Melakukan Edukasi III Kolaborasi
Mealksanakan Praktek Kebidanan Berdasarkan
69 III Mandiri
Kode Etik Kebidanan
70 Melaksanakan Praktik Secara Legal III Mandiri
Melaksanakan Bimbingan Konsultasi Terhadap
71 III Kolaborasi
Tindakan Kebidanan Yang Dilaksanakan
Melaksanakan Kolaborasi Dengan Profesi Lain
72 Dalam Pengambilan Keputusan Kebidanan Pada III Kolaborasi
Pasien Dalam Berbagai Kasus
73 Melaksanakan Penelitian Dan Pengembangan III Kolaborasi
Mendokumentasikan Askeb Sebagai Bukti
74 III Mandiri
Tanggung Jawab Dan Tanggung Gugat Praktik
Melakukan Konseling Pada Orang Tua Dan
75 III Mandiri
Keluarag Pasien
Melakukan Pendidikan Kesehatan Bagi Pasien
76 III Mandiri
Dan Keluarga
77 Membimbing Peserta Didik Kebidanan III Mandiri
Melaksankan Tugas Sebagai Pembimbing Atau
78 III Mandiri
Mentor
79 Mengidentifikasi Pasien Resiko Tinggi III Kolaborasi
80 Menerima Konsultasi Kebidanan III Kolaborasi
Dischad Planning (Kb, Gizi, Perawatan Bayi
81 III Kolaborasi
Baru Lahir, Asi, Perawatan Luka Operasi)
Memberikan Penyuluhann Kelompok Dan
82 III Mandiri
Individu
83 Penegndalian Infeksi III Mandiri
84 Menghitung Balance Cairan III Mandiri
Melakukan Intervensi Kebidanan Kolaboratif
85 III Kolaborasi
Bp I Dan Bp Ii
Melakukan Koordinasi Dengan Penunjang
86 III Kolaborasi
Medik
Melakukan Koordinasi Dengan Penunjang Non
87 III Kolaborasi
Medik
88 Informed Consent Pada Pasien Terminal III Kolaborasi
Informed Consent Pada Pasien Tindakan
89 III Kolaborasi
Khusus
90 Edukasi Perawatan Di Rumah III Mandiri
91 Memberikan Training Bekerja Sama Dengan III Kolaborasi

393
Keperawatan
92 Analisa Hasil Pemeriksaan Laboratorium III Kolaborasi
Melakukan Pemasangan Kateter Dengan
93 III Mandiri
Penyulit
94 Melakukan Pemasangan Infus Dengan Penyulit III Kolaborasi
Memantau Efek Samping Obat-Obatan Yang
95 III Kolaborasi
Beresiko
Memberikan Obat Menggunakan Infus Pump
96 III Mandiri
Atau Syringe Pump
97 Menghitung Dosis Obat
98 Penatalaksanaan Eklampsia III Kolaborasi
99 Analisa Balance Cairan III Kolaborasi
100 Penatalaksanaan Syok III Kolaborasi
Mealkukan Tindakan Pada Pasien Dengan ….
101 Post Partum Pada Atonia Uteri, Retensio III Kolaborasi
Plasenta Dan Rupture Portio
102 Perawatan Pasien Post Partum Resiko Tinggi III Kolaborasi
Menanggulangi Kegawatdaruratan Obstetric
103 III Kolaborasi
Dan Gynekologi
104 Melakukan Konseling Hiv Aids Pada Ibu Nifas III Mandiri
105 Melakukan Perawatan Pasien Nifas Dengan Peb III Kolaborasi
Mealkukan Perawatan Pasien Dengann Infeksi
106 III Kolaborasi
Luka Operasi
Melaporkan Segala Perubahan Dan Kondisi
107 III Kolaborasi
Pasien Pada Bp Iv Atau Dpjp
Mengevaluasi Asuhan Kebidanan Bersama Bp
108 III Kolaborasi
Iv
109 Menerapkan Prinsip Hand Hygiene III Mandiri
110 Menjadi Ci Bagi Mahasiswa Kebidanan III Mandiri
111 Menerapkan Prinsip Hand Hygiene III Mandiri
112 Menggunakan Apd Sesuai Indikasi III Mandiri
113 Menggunakan Spilkit Sesuai Standar III Mandiri
114 Manajemen Linen III Mandiri
115 Menerima Konsultasi Dari Bp Iii IV Mandiri
Menerima Konsultasi Rencana Asuhan
116 Kebidanan Pada Pasien Dengan Kondisi Khusus IV Mandiri
Dan Kompleks
Menerima Konsultasi Dalam Menentukan
117 Intervensi Mandiri Dan Kolaboratif Khusus Dan IV Kolaborasi
Kompleks
Melakukan Intervensi Kebidanan Mandiri Bp I,
118 IV Kolaborasi
Bp Ii Dan Bp Iii
Mealkukan Konseling Pada Pasien Dalam
119 IV Mandiri
Bidang Kesehatan Wanita
120 Melakukan Pendidikan Kesehatan Pada Pasein IV Mandiri

394
Dan Keluarga
Mengembangkan Berbagai Program Terkait
121 Dengan Asuhan Masa Nifas Dan Kesehatan IV Kolaborasi
Wanita
Mendokumentasikan Asuhan Kebidanan
122 Sebagai Bukti Tanggung Jawab Dan Tanggung IV Mandiri
Gugat Atas Praktik
Membimbing Peserta Didik
123 IV Mandiri
Keperawatan/Kebidanan
124 Menjadi Konsultan Dalam Kebidanan IV Mandiri
125 Mealkukan Penelitian Dalam Kelompok IV Kolaborasi
Mengembangkan Berbagi Program Terkait
126 IV Kolaborasi
Dengan Asuhan Kebidanan
Menggunkaan Komunikasi Terpeutik
127 Eg=Fektif Dan Hubungan Interpersonal Dalam IV Mandiri
Pemberian Pelayanan Asuhan Kebidanan
Melakukan Intervensi Spesifik Kebidanan
128 IV Mandiri
Secara Kolaborasi Bp I, Bp Ii Dan Bp Iii
Menerima Konsultasi Evaluasi Asuhan
129 IV Kolaborasi
Kebidanan Khusus Dan Kompleks
Melakukan Evaluasi Asuhan Kebidanan Khusus
130 IV Mandiri
Dan Kompleks
131 Menerapkan Prinsip Hand Hygiene IV Mandiri
132 Menggunakan Apd Sesuai Indikasi IV Mandiri
133 Menggunakan Spilkit Sesuai Standar IV Mandiri
134 Manajemen Linen IV Mandiri
Bertindak Sebagai Pendidik Bagi Pasien,
135 IV Mandiri
Keluarga, Sesama Teman Dan Peserta Didik
Menjadi Narasumber/Pembimbing Perawat Bp
136 IV Mandiri
I, Bp Ii, Dan Bp Iii
137 Menerima Konsultasi Pengkajian V Mandiri
138 Menerima Konsultasi Analisa Dan Diagnosa V Mandiri
Menerim A Konsultasi Dalam Menentukkan
139 Intervensi Mandiri Dan Kolaboratif Asuhan V Kolaborasi
Kebidanan
Melakukan Intervensi Kebidanan Mandiri Bp Iii
140 V Kolaborasi
Dan Bp Iv
141 Melakukan Bimbingan Bagi Bp Iii Dan Bp Iv V Mandiri
Melakukan Intervensi Spesifik Kebidanan
142 V Kolaborasi
Secara Kolaborasi Bp I, Bp Ii, Bp Iii, Dan Bp Iv
143 Melakukan Intervensi Kolaboratif Spesialistik V Kolaborasi
Menerima Konsultasi Evaluasi Asuhan
144 V Kolaborasi
Kebidanan Spesialistik
Melakukan Evaluasi Asuhan Kebidanan
145 V Mandiri
Spesialistik

395
146 Menerapkan Prinsip Hand Hygiene V Mandiri
147 Menggunakan Apd Sesuai Indikasi V Mandiri
148 Membuang Sampah Sesuai Standar V Mandiri
149 Menggunakan Spilkit Sesuai Standar V Mandiri
150 Manajemen Linen V Mandiri
Bertindak Sebagai Pendidik Bagi Pasien,
151 V Mandiri
Keluarga, Sesama Teman Dan Peserta Didik
Menjadi Narasumber/Pembimbing Perawat Bp
152 V Mandiri
I, Bp Ii Dam Bp Iii, Dan Bp Iv
153 Melakukan Oral Presentase V Mandiri

5. Bayi
Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Level Jenis
No
Kebidanan BP Kewenangan
1 Mempersiapkan Pelayanan Kebidanan I Mandiri
Melaksanakan Anamnese Klien Pasien Pada Mandiri
2 I
Kasus Fisiologi Kebidanan
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Pasda Mandiri
3 I
Klien/Pasien Pada Kasus Fasiologi Kebidanan
Melakukan Diagnosa Kebidanan Sesuai Dengan
4 Hasil Pengkajian Pada Kasus Fisiologi
Kebidanan
Melakukan Kolaborasi Dengan Tim Kesehatan
5
Lain Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
6
Kebidanan Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Melakukan Persiapan Asuhan Kebidanan Pada
7
Kasus Fisiologi Kebidanan
Mempersiapkan Alat Dan Obat Pada Kasus
8
Fisiologi Kebidanan
Menjaga Kehangatan Dan Menghindari Panas
9
Yang Berlebihan
Menilai Kembali Bayi Baru Lahir Seperti Nilai
10
Apgar
Membersihkan Badan Bayi Dan Memberikan
11
Identitas
Melakukan Pemeriksaan Fisik Yang Terfokus
12 Pada Bayi Baru Lahir Yang Tidak
Memungkinkan Untuk Hidup

396
13 Mengatur Posisi Bayi Pada Waktu Menyusui
14 Memberikan Imunisasi Pada Bayi
Mengajarkan Pada Orang Tua Tentang Tanda-
15 Tanda Dan Bahaya Dan Kapan Harus Membawa
Bayi Untuk Meminta Pertolongan Medik
Melakukan Tindakan Pertolongan
Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir Seperti;
16
Kesulitan Bernapas/ Ashpysia, Hypotermia,
Hypoglikemia
Memindahkan Secara Aman Bayi Baru Lahir Ke
17 Fasilitas Kegawatdaruratan Apabila
Dimunginkan
Mendokumentasikan Temuan-Temuan Dari
18
Intervensi Yang Dilakukan
19 Melakukan Penilaian Masa Gestasi
Mengajarkan Pada Orang Tua Tentang
20 Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi Yang
Normal Dan Asuhannya
Membantu Orang Tua Dan Keluarga Untuk
21 Memperoleh Sumber Daya Yang Tersedia Dalam
Masyarakat
Memberi Dukungan Pada Orang Tua Selama
22 Masa Berduka Cita Yang Sebagai Akibat Cacat
Bawaan, Keguguran Atau Kematian Bayi
Memberi Dukungan Pada Orang Tua Selama
23 Bayinya Dalam Perjalanan Rujukan Diakibatkan
Ke Fasilitas Perawat Kegawatdaruratan
Memberikan Dukungan Kepada Orang Tua
24
Dengan Kelahiran Ganda
25 Melakukan Tindik Pada Bayi Perempuan
Pengambilan/Penyediaan Bahan Laboratorium
Dengan Melakukan Pengambilan Sediaan/Bahan
26 Mandiri
Laboratorium Dengan Melakukan Pengambilan
Darah Tepi
Pengambilan/Penyediaan Bahan Laboratorium
Dengan Melakukan Pengambilan Sediaan Bahan
27 I Mandiri
Laboratorium Dengan Melakukan Pengambilan
Urine

397
Melakukan Pemeriksaan Laboratorium
28 Sederhana Dengan Melakukan Pemeriksaan Hb Mandiri
Darah
29 Melakukan Pemeriksaan Urine Protein I Mandiri
30 Melakukan Pemeriksaan Urine Redukasi I Mandiri
Mempersiapkan Alat Dan Obat Pada Kasus
31 Mandiri
Fisiologi Kebidanan
32 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Oral Mandiri
33 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Iv Mandiri
34 Mempersiapkan Nutrisi Parental Mandiri
35 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Im Mandiri
36 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Sc Mandiri
37 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Ic Mandiri
38 Mempersiapkan Terapi Obat Sublingual Mandiri
Mempersiapkan Terapi Obat Melalui
39 Mandiri
Kulit/Topical
40 Mempersiapkan Obat Suppositoria Mandiri
41 Mempersiapkan Terapi Obat Intra Vagina Mandiri
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada
42 Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Melakukan Konseling Pada Klien/Pasien Pada
43 Mandiri
Kasus Fisiologi Kebidanan
Melakukan Evaluasi Asuhan Kebidanan
44 Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi Mandiri
Kegawatdaruratan Kebidanan
Melakukan Dokumentasi Pada Asuhan
45 Kebidanan Pada Kasus Fisiologi Mandiri
Kegawatdaruratan Kebidanan
Melaksanakan Tugas Jaga/Shif Di
46 Mandiri
Tempat/Rumah Sakit
47 Melaksanakan Tugas Jaga/ Shif On Call Mandiri
48 Mempersiapkan Pelayanan Kebidanan II Mandiri
Melaksanakan Anamnese Pada Klien/Pasien Pada
49 II Mandiri
Kasus Fisiologi Kebidanan

398
Melaksanakan Anamnese Pada Klien/Pasien Pada
50 II Mandiri
Kasus Patologi Kebidanan
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Pada
51 II Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Pada
52 II Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Patologi Kebidanan
Pengambilan/Penyediaan Bahan Laboratorium
Dengan Melakukan Pengambilan Sediaan/Bahan
53 Laboratorium Dengan Pengambilan II Mandiri
Sediaan/Bahan Laboratorium Dengan Melakukan
Pengambilan Darah Vena
Pemeriksaan Laboratorium Sederhana Dengan
54 II Mandiri
Melakukan Pemeriksaan Golongan Darah
Membuat Diagnosa Kebidanan Sesuai Hasil
55 II Mandiri
Pengkajian Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Membuat Diagnosa Kebidanan Sesuai Hasil
56 II Mandiri
Pengkajian Pada Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Kolaborasi Dengan Tim Kesehatan
57 II Mandiri
Lainnya Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Melakukan Kolaborasi Dengan Tim Kesehatan
58 II
Lainnya Pada Kasus Patologi Kebidanan
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
59 II Mandiri
Kebidanan Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
60 II
Kebidanan Pada Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Persiapan Pelayanan Asuhan
61 Kebidanan Pada Klien/Pasien Dengan Kasus II Mandiri
Fisiologi Bermasalah
Melakukan Persiapan Pelayanan Asuhan
62 Kebidanan Pada Klien/Pasien Dengan Kasus II
Patologi Kebidanan
Melakukan Persiapan Alat Dan Obat Pada Kasus
63 II Mandiri
Fisiologi Bermaalah
Melakukan Persiapan Alat Dan Obat Pada Kasus
64 II
Patologi Kebidanan
Melakukan Asuhan Kebidanan Pada Kasus
65 II
Fisiologi Bermasalah

399
Melakukan Asuhan Kebidanan Pada Kasus
66 II
Patologi Kebidanan
Melakukan Konseling Pada Klien/Pasien Pada
67 II Mandiri
Kasus Fisiologi Bermasalah
Melakukan Konseling Pada Klien/Pasien Pada
68 II Mandiri
Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Evaluasi Pada Kasus Fisiologi
69 II Mandiri
Bermasalah
Melakukan Evaluasi Pada Kasus Patologi
70 II Mandiri
Kebidanan
Melakukan Kie Klien/Pasien Secara
71 II Mandiri
Kelompok/Masyarakat
72 Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Keluarga II Mandiri
73 Mempersiapkan Pelayanan Kebidanan IV Mandiri
Menerima Konsultasi Anamnese Klien/Pasien
74 IV Mandiri
Pada Kasus Kegawatdaruratan
Menerima Konsultasi Pemeriksaan Fisik
75 IV Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Kegawatdaruratan
Membuat Diagnosa Kebidanan Sesuai Dengan
76 Hasil Pengkajian Klien/Pasien Pada Patologi Dan IV Mandiri
Menerima Konsultasi Kasusu Kegawatdaruratan
Melakukan Kolaborasi Dengan Tim Kesehatan
77 Lain Pada Klien/Pasien Pada Kasus Patologi Dan IV Mandiri
Kegawatdaruratan
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
Kebidanan Pada Klien/Pasien Patologi
78 IV Mandiri
Kebidanan Dan Menerima Konsultasi Kasus
Kegawatdaruratan
Menerima Konsultasi Persiapan Pelayanan
79 Kebidanan Pada Kasus Kegawatdaruratan IV Mandiri
Kebidanan
Menerima Konsultasi Persiapan Alat Dan Obat
80 IV Mandiri
Pada Kasus Kegawatdaruratan Kebidanan
Pengambilan/Penyediaan Bahan Laboratorium
Dengan Melakukan Pengambilan Sedian/Bahan
81 IV Mandiri
Laboratorium Dengan Melakukan Pengambilan
Sekret Vagina

400
Melakukan Kegiatan Pelaporan Hasil Asuhan
82 Yang Difokuskan Pada IV Mandiri
Individu/Keluarga/Masyarakat/ Kelompok
Melakukan Konseling Pada Orang Tua Dan
83 IV Mandiri
Keluarga Pasien
Melakukan Pendidikan Kesehatan Bagia Pasien
84 IV Mandiri
Dan Keluarga
85 Membimbing Peserta Didik Kebidanan IV Mandiri
Melaksanakan Tugas Sebagai Pembimbing Atau
86 IV Mandiri
Mentor
87 Melakukan Teknik Isolasi IV Kolaborasi
88 Mengidentifikasi Pasien Resiko Tinggi IV Mandiri
89 Menerima Konsultasi Kebidanan IV Mandiri
90 Dischad Planning (Pasien Ginekologi) IV Mandiri
91 Melakukan Rujukan Pada Klien/Pasien Patologi IV Mandiri
92 Pengendalian Infeksi IV Mandiri
93 Melakukan Koordinasi Dengan Penunjang Medic IV Kolaborasi
Melakukan Koordinasi Dengan Penunjang Non
94 IV Kolaborasi
Medic
95 Informed Consent Pada Pasien Terminal IV Kolaborasi
96 Informed Consent Pada Pasien Tindakan Khusus IV Kolaborasi
97 Edukasi Perawatan Di Rumah IV Mandiri
98 Analisa Hasil Pemeriksaan Laboratorium IV Kolaborasi
99 Melakukan Pemasangan Kateter Dengan Penyulit IV Mandiri
100 Melakukan Pemasangan Infus Dengan Penyulit IV Kolaborasi
Memantau Efek Samping Obat-Obatan Yang
101 IV Kolaborasi
Beresiko
Memberikan Obat Menggunakan Infus Pump
102 IV Mandiri
Dan Syring Pump
103 Menghitung Dosis Obat IV Mandiri
104 Analisa Balance Cairan IV Mandiri
Melaporkan Segara Perubahan Dan Kondisi
105 IV Kolaborasi
Pasien Pada Bp Iv Atau Dpjp

401
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada
106 IV Kolaborasi
Klien/Pasien Patologi Kebidanan
Melakukan Kie Klien/Pasien Di Dalam
107 Masyarakat Dan Menerima Konsultasi Konseling IV
Pada Kasus Patologi Kegawatdaruratan
Menerima Konsultasi Dalam Melakukan Rujukan
108 Pada Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi Dan IV
Patologis
109 Menerapkan Prinsip Hand Hygiene IV Mandiri
110 Menjadi Ci Bagi Mahasiswa Kebidanan IV Mandiri
111 Menggunakan Apd Sesuai Indikasi IV Mandiri
112 Menggunakan Spilkit Sesuai Standar IV Mandiri
113 Manajemen Linen IV Mandiri
Menerima Konsultasi Dalam Evaluasi Asuhan
114 Kebidanan Pada Klien/Pasien Pada Kasus IV Mandiri
Kegawatdaruratan Kebidanan
Melakukan Dokumentasi Pada Asuhan
Kebidanan Patologi Kebidanan Dan Menerima
115 IV Mandiri
Konsultasi Pada Klien/Pasien Pada Kasus
Kegawatdaruratan Kebidanan
Menerima Konsultasi Pengkajian Sampai
116 V Mandiri
Evaluasi Dari Bp Iv
Melaksanakan Anamnese Klien/Pasien Pada
117 Kasus Patologi Kebidanan Dengan Penyakit V Mandiri
Penyerta
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Pada Kasus
118 V Mandiri
Patologi Kebidanan Dengan Penyakit Penyerta
Membuat Diagnosa Pada Kasus Patologi
119 V Mandiri
Kebidanan Dengan Penyakit Penyerta
Melaksanakan Kolaborasi Pada Kasus Patologi
120 V Mandiri
Kebidanan Dengan Penyakit Penyerta
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
121 Kebidanan Pada Kasus Patologi Kebidanan V Kolaborasi
Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Persiapan Pelayanan Asuhan
122 Kebidanan Pada Kasus Patologi Kebidanan V Kolaborasi
Dengan Penyakit Penyerta

402
Melakukan Persiapan Alat Dan Obat Pada Kasus
123 V Kolaborasi
Patologi Kebidanan Dengan Penyakit Penyerta
124 Melakukan Riset Kebidanan Lanjutan V Kolaborasi
Melakukan Publikasi Ilmiah
125 V Kolaborasi
Nasional/Internasional
126 Melakukan Oral Presentasi V Mandiri
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada
127 V Mandiri
Klien/Pasien Patologi Dengan Penyakit Penyerta
Melaksanakan Konseling Pada Klien/Pasien
128 V Mandiri
Patologi Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Evaluasi Asuhan Kebidanan Kasus
129 V Mandiri
Patologi Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Dokumentasi Asuhan Kebidanan
130 V Mandiri
Kasus Patologi Dengan Penyakit Penyerta

6. Kasus Gangguan Sistem Reproduksi


Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Level
No Jenis Kewenangan
Kebidanan BP
1 Mempersiapkan Pelayanan Kebidanan I Mandiri
Melaksanakan Anamnese Klien/Pasien Pada
2 I Mandiri
Kasus Fisiologi Kebidanan
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Pada
3 Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi I Mandiri
Kegawatdaruratan Kebidanan
Pengambilan/Penyediaan Bahan Laboratorium
Dengan Melakukan Pengambilan Sediaan/Bahan
4 I Mandiri
Laboratorium Dengan Melakukan Pengambilan
Darah Tepi
Pengambilan/Penyediaan Bahan Laboratorium
Dengan Melakukan Pengambilan Sediaan Bahan
5 I Mandiri
Laboratorium Dengan Melakukan Pengambilan
Urine
Melakukan Pemeriksaan Laboratorium Sederhana
6 I Mandiri
Dengan Melakukan Pemeriksaan Hb Darah
7 Melakukan Pemeriksaan Urine Protein I Mandiri
8 Melakukan Pemeriksaan Urine Redukasi I Mandiri

403
Melakukan Diagnosa Kebidanan Sesuai Dengan
9 I Mandiri
Hasil Pengkajian Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Melakukan Kolaborasi Dengan Tim Kesehatan
10 I Mandiri
Lain Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
11 I Mandiri
Kebidanan Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Melakukan Persiapan Asuhan Kebidanan Pada
12 I Mandiri
Kasus Fisiologi Kebidanan
Mempersiapkan Alat Dan Obat Pada Kasus
13 I Mandiri
Fisiologi Kebidanan
Mempersiapkan Tindakan Operatif Ginekologi
14 I Mandiri
Pada Kasus Biopsi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Ginekologi
15 I Mandiri
Pada Kasus Pap Smear
Mempersiapkan Tindakan Operatif Ginekologi
16 I Mandiri
Pada Kasus Exterpasi Polyp Serviks
Mempersiapkan Tindakan Operatif Ginekologi
17 I Mandiri
Pada Kasus Aff Iud Sederhana
Mempersiapkan Tindakan Operatif Ginekologi
18 I Mandiri
Pada Kasus Biopsi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Ginekologi
19 I Mandiri
Pada Kasus Mikrokuret
Mempersiapkan Tindakan Operatif Ginekologi
20 I Mandiri
Pada Kasus Vagina Toilet
Mempersiapkan Alat Dan Obat Pada Kasus
21 I Mandiri
Fisiologi Kebidanan
22 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Oral I Mandiri
23 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Iv I Mandiri
24 Mempersiapkan Nutrisi Parenteral I Mandiri
25 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Im I Mandiri
26 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Sc I Mandiri
27 Mempersiapkan Terapi Obat Secara Ic I Mandiri
28 Mempersiapkan Terapi Obat Sublingual I Mandiri
Mempersiapkan Terapi Obat Melalui
29 I Mandiri
Kulit/Topical

404
30 Mempersiapkan Obat Suppositoria I Mandiri
31 Mempersiapkan Terapi Obat Intra Vagina I Mandiri
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada
32 I Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Memberikan Pelayanan Dan Pengobatan Sesuai
Dengan Kewenangan Pada Kelainan Ginekologi
33 I Mandiri
Meliputi; Perdarahan Tidak Teratur, Keputihan
Dan Penurunan Haid
Mempersiapkan Wanita Menjelang Klimakterium
34 I Mandiri
Dan Menopause
Memberikan Pengobatan Pada Perdarahan
35 Abnormal Dan Abortus Spontan (Bila Belum I Kolaborasi
Sempurna)
Memberikan Pelayanan Dan Pengobatan Sesuai
Dengan Kewenangan Dan Gangguan Sistem
36 I Kolaborasi
Reproduksi Meliputi; Perdarahan Tidak Teratur,
Keputihan Dan Penurunan Haid
Menggunakan Mikroskop Untuk Pemeriksaan
37 I Kolaborasi
Hapusan Vagina
Melakukan Konseling Pada Klien/Pasien Pada
38 I Mandiri
Kasus Fisiologi Kebidanan
Melakukan Evaluasi Asuhan Kebidanan
39 I Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Melakukan Dokumentasi Pada Asuhan
40 I Mandiri
Kebidanan Pada Kasus Fisiologi Kebidanan
Melaksanakan Tugas Jaga/Shif Di
41 I Mandiri
Tempat/Rumah Sakit
42 Melaksanakan Tugas Jaga/Shif On Call I Mandiri
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Individu
43 I Mandiri
Di Keluarga
44 Melakukan Dan Mencatat Deteksi Dini Resiko I Mandiri
45 Memfasilitasi Pasien Untuk Fisioterapi I Mandiri
46 Memfasilitasi Pasien Untuk Tindakan Radiologi I Mandiri
47 Memfasilitasi Pasien Untuk Konsul Ke Poliklinik I Mandiri
48 Menyiapkan Pasien Untuk Tindakan Diagnostic I Mandiri

405
49 Menerapkan Prinsip Hand Hygiene I Mandiri
50 Menggunakan Apd Sesuai Indikasi I Mandiri
51 Menggunakan Spilkit Sesuai Standar I Mandiri
52 Manajemen Linen I Mandiri
53 Mempersiapkan Pelayanan Kebidanan I Mandiri
Melaksanakan Anamnese Pada Klien/Pasien Pada
54 II Mandiri
Kasus Fisiologi Bermasalah
Melaksanakan Anamnese Pada Klien/Pasien Pada
55 II Mandiri
Kasus Patologi Kebidanan
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Pada
56 II Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Pada
57 II Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Patologi Kebidanan
Pengambilan/Penyediaan Bahan Laboratorium
Dengan Melakukan Pengambilan Sediaan/Bahan
58 Laboratorium Dengan Pengambilan II Mandiri/Kolaborasi
Sediaan/Bahan Laboratorium Dengan Melakukan
Pengambilan Darah Vena
Pemeriksaan Laboratorium Sederhana Dengan
59 II Mandiri/Kolaborasi
Melakukan Pemeriksaan Golongan Darah
Membuat Diagnosa Kebidanan Sesuai Hasil
60 II Mandiri
Pengkajian Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Membuat Diagnosa Kebidanan Sesuai Hasil
61 II
Pengkajian Pada Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Kolaborasi Dengan Tim Kesehatan
62 II Mandiri
Lainnya Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Melakukan Kolaborasi Dengan Tim Kesehatan
63 II
Lainnya Pada Kasus Patologi Kebidanan
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
64 II Mandiri
Kebidanan Pada Kasus Fisiologi Bermasalah
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
65 II
Kebidanan Pada Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Persiapan Pelayanan Asuhan
66 Kebidanan Pada Klien/Pasien Dengan Kasus II Mandiri
Fisiologi Bermasalah
67 Melakukan Persiapan Pelayanan Asuhan II

406
Kebidanan Pada Klien/Pasien Dengan Kasus
Patologi Kebidanan
Melakukan Persiapan Alat Dan Obat Pada Kasus
68 II Mandiri
Fisiologi Bermaalah
Melakukan Persiapan Alat Dan Obat Pada Kasus
69 II
Patologi Kebidanan
Melakukan Asuhan Kebidanan Pada Kasus
70 II
Fisiologi Bermasalah
Melakukan Asuhan Kebidanan Pada Kasus
71 II
Patologi Kebidanan
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
72 II Mandiri/Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Aff Iud Tanpa Filamen
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
73 II Mandiri
Dan Obstetri Pada Kasus Jahit Serviks/Fornix
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
74 II Mandiri
Dan Obstetri Pada Kasus Dauglasi Fungsi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
75 II Mandiri
Dan Obstetri Pada Kasus Aff Iud Tanpa Filamen
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
76 II Mandiri
Dan Obstetri Pada Kasus Hidrotubasi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
77 II Mandiri
Dan Obstetri Pada Kasus Ekterpasi Polip Sedang
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
78 II Mandiri
Dan Obstetri Pada Kasus Cryotherapi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
79 II Mandiri
Dan Obstetri Pada Kasus Kolposkopi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
80 II Mandiri
Dan Obstetri Pada Kasus Kuret Dengan Avm
Melakukan Konseling Pada Klien/Pasien Pada
81 II Mandiri
Kasus Fisiologi Bermasalah
Melakukan Konseling Pada Klien/Pasien Pada
82 II Mandiri
Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Evakuasi Pada Kasus Fisiologi
83 II Mandiri
Bermasalah
Melakukan Evakuasi Pada Kasus Patologi
84 II Mandiri
Kebidanan

407
Melakukan Kie Klien/Pasien Secara
85 II Mandiri
Kelompok/Masyarakat
86 Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Keluarga II Mandiri
87 Mempersiapkan Pelayanan Kebidanan IV Mandiri
Menerima Konsultasi Anamnese Klien/Pasien
88 IV Mandiri
Pada Kasus Kegawatdaruratan
Menerima Konsultasi Pemeriksaan Fisik
89 IV Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Kegawatdaruratan
Membuat Diagnosa Kebidanan Sesuai Dengan
90 Hasil Pengkajian Klien/Pasien Pada Patologi Dan IV Mandiri
Menerima Konsultasi Kasus Kegawatdaruratan
Melakukan Kolaborasi Dengan Tim Kesehatan
91 Lain Pada Klien/Pasien Pada Kasus Patologi Dan IV Mandiri
Kegawatdaruratan Konsultasi
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
Kebidanan Pada Klien/Pasien Patologi Kebidanan
92 IV Mandiri
Dan Menerima Konsultasi Kasus
Kegawatdaruratan
Menerima Konsultasi Persiapan Pelayanan
93 IV Mandiri
Kebidanan Pada Kasus Kegawatdaruratan
Menerima Konsultasi Persiapan Alat Danobat
94 IV Mandiri
Pada Kasus Kegawatdaruratan Kebidanan
Pengambilan/Penyediaan Bahan Laboratorium
Dengan Melakukan Pengambilan Sediaan/Bahan
95 IV Mandiri
Laboratorium Dengan Melakukan Pengambilan
Sekret Vagina
Pengambilan/Penyediaan Bahan Laboratorium
Dengan Melakukan Pengambilan Sediaan/Bahan
96 IV Kolaborasi
Laboratorium Dengan Melakukan Pengambilan
Sekret Serviks
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
97 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Mioma Geburt
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
98 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Kuret
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
99 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Kista Bartolinni
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
100 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Dc

408
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
101 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Sterilisasi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
102 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Insisi Hymen
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
103 Dan Obstetri Pada Kasus Aff Iud Dengan IV Kolaborasi
Narcose
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
104 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Cauterisasi Condyloma
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
105 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Preparasi Sperma
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
106 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Repair Luka Operasi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
107 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Mini Laparoskopi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
108 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Perineumrapi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
109 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Laparoscopy Operasi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
110 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Micro/Tubaplasti
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynaekologi
111 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Hysterocopy Diagnostik
Melakukan Kegiatan Pelaporan Hasil Asuhan
112 Yang Difokuskan Pada IV Mandiri
Individu/Keluarga/Masyarakat/ Kelompok
Melakukan Konseling Pada Orang Tua Dan
113 IV Mandiri
Keluarga Pasien
Melakukan Pendidikan Kesehatan Bagi Pasien
114 IV Mandiri
Dan Keluarga
115 Membimbing Peserta Didik Kebidanan IV Mandiri
Melaksanakan Tugas Sebagai Pembimbing Atau
116 IV Mandiri
Mentor
117 Melakukan Teknik Isolasi IV Kolaborasi
118 Mengidentifikasi Pasien Resiko Tinggi IV Mandiri
119 Menerima Konsultasi Kebidanan IV Mandiri

409
120 Dischad Planning (Pasien Ginekologi) IV Mandiri
121 Melakukan Rejukan Pada Klien/Pasien Patologi IV Mandiri
122 Pengendalian Infeksi IV Mandiri
123 Memberikan Terapi Obat Sitostatika IV Kolaborasi
124 Melakukan Koordinasi Dengan Penunjang Medic IV Kolaborasi
Melakukan Koordinasi Dengan Penunjang Non
125 IV Kolaborasi
Medic
126 Informed Consent Pada Pasien Terminal IV Kolaborasi
127 Informed Consent Pada Pasien Tindakan Khusus IV Kolaborasi
128 Edukasi Perawatan Di Rumah IV Mandiri
Memberikan Training Bekerja Sama Dengan
129 IV Kolaborasi
Keperawatan
130 Analisa Hasil Pemeriksaan Laboratorium IV Kolaborasi
131 Melakukan Pemasangan Kateter Dengan Penyulit IV Mandiri
132 Melakukan Pemasangan Infus Dengan Penyulit IV Kolaborasi
Memantau Efek Samping Obat-Obatan Yang Kolaborasi
133 IV
Berisiko
Memberikan Obat Menggunakan Infus Pump Dan
134 IV Mandiri
Syring Pump
135 Menghitung Dosis Obat IV Mandiri
136 Analisa Balance Cairan IV Mandiri
Melaporkan Segala Perubahan Dan Kondisi
137 IV Kolaborasi
Pasien Pada Bp Iv Atau Dpjp
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada
138 IV Kolaborasi
Klien/Pasien Patologi Kebidanan
Melakukan Kie Klien/Pasien Di Dalam
139 Masyarakat Dan Menerima Konsultasi Konseling IV
Pada Kasus Patologi Kegawatdaruratan
Menerima Konsultasi Dalam Melakukan Rujukan
140 Pada Klien/Pasien Pada Kasus Fisiologi Dan IV
Patologis
141 Menerapkan Prinsip Hand Hygiene IV Mandiri
142 Menjadi Ci Bagi Mahasiswa Kebidanan IV Mandiri

410
143 Menggunakan Apd Sesuai Indikasi IV Mandiri
144 Menggunakan Spilkit Sesuai Standar IV Mandiri
145 Manajemen Linen IV Mandiri
Menerima Konsultasi Dalam Evaluasi Asuhan
146 Kebidanan Pada Klien/Pasien Pada Kasus IV Mandiri
Kegawatdaruratan Kebidanan
Melakukan Dokumentasi Pada Asuhan
Kebidanan Patologi Kebidanan Dan Menerima
147 IV Mandiri
Konsultasi Pada Klien/Pasien Pada Kasus
Kegawatdaruratan Kebidanan
Menerima Konsultasi Pengkajian Sampai
148 V Mandiri
Evaluasi Dari Bp Iv
Melaksanakan Anamnese Klien/Pasien Pada
149 Kasus Patologi Kebidanan Dengan Penyakit V Mandiri
Penyerta
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Pada Kasus
150 V Kolaborasi
Patologi Kebidanan Dengan Penyakit Penyerta
Membuat Diagnosa Pada Kasus Patologi
151 V Mandiri
Kebidanan Dengan Penyakit Penyerta
Melaksanakan Kolaborasi Pada Kasus Patologi
152 V Mandiri
Kebidanan Dengan Penyakit Penyerta
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
153 Kebidanan Pada Kasus Patologi Kebidanan V Kolaborasi
Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Persiapan Pelayanan Asuhan
154 Kebidanan Pada Kasus Patologi Kebidanan V Kolaborasi
Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Persiapan Alat Dan Obat Pada Kasus
155 V Kolaborasi
Patologi Kebidanan Dengan Penyakit Penyerta
Mempersiapkan Tindakan Koperatif Gynecology
156 Dan Obstetri Pada Kasus Khusus Hysterectomi V Kolaborasi
Radical
Mempersiapkan Tindakan Koperatif Gynecology
157 Dan Obstetri Pada Kasus Khusus Surgical V Kolaborasi
Radical Staging
Mempersiapkan Tindakan Koperatif Gynecology
158 Dan Obstetri Pada Kasus Khusus Surgical V Kolaborasi
Reconstruction Gynaecology

411
Mempersiapkan Tindakan Koperatif Gynecology
159 Dan Obstetri Pada Kasus Khusus Laparoscopy V Kolaborasi
Operatif
Mempersiapkan Tindakan Koperatif Gynecology
160 V Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Khusus Histerektomi
Mempersiapkan Tindakan Koperatif Gynecology
161 V Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Khusus Hymenoplasti
Mempersiapkan Tindakan Koperatif Gynecology
162 V Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Khusus Vaginoplasti
163 Melakukan Riset Kebidanan Lanjutan V Kolaborasi
Melakukan Publikasi Ilmiah
164 V Kolaborasi
Nasional/Internasional
165 Melakukan Oral Prestasi V Mandiri
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada
166 V Mandiri
Klien/Pasien Patologi Dengan Penyakit Penyerta
Melaksanakan Konseling Pada Klien/Pasien
167 V Mandiri
Patologi Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Evakuasi Asuhan Kebidanan Kasus
168 V Mandiri
Patologi Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Dokumentasi Asuhan Kebidanan
169 V Mandiri
Kasus Patologi Dengan Penyakit Penyerta

7. Kamar Operasi
Daftar Rincian Kewenangan Klinis Area Level
No Jenis Kewenangan
Kebidanan BP
1 Mempersiapkan Pelayanan Kebidanan II Mandiri
Mempersiapkan Alat Dan Obat Pada Kasus
2 II Kolaborasi
Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan
Mempersiapkan Tindakan Operatif Ginekologi
3 Pada Kasus Jahit Serviks/Forniks II Kolaborasi

Mempersiapkan Tindakan Operatif Ginekologi


4 Pada Kasus Hidrotubasi II Kolaborasi

Mempersiapkan Tindakan Operatif Ginekologi


5 Pada Kasus Eksterpasi Polip Sedang II Kolaborasi

Mempersiapkan Tindakan Operatif Ginekologi


6 Pada Kasus Inseminasi II Kolaborasi

412
Mempersiapkan Tindakan Operatif Ginekologi
7 Pada Kasus Cryotherapi II Kolaborasi

Mempersiapkan Tindakan Operatif Ginekologi


8 Pada Kasus Kolposkopi II Kolaborasi

Mempersiapkan Tindakan Operatif Ginekologi


9 Pada Kasus Kuret Dengan Avm II Kolaborasi

Melaksanakan Tugas Di Kamar Bedah


10 Kebidanan Sebagai Instrumentator Tindakan II Kolaborasi
Bedah/Operasi Pada Kasus Kegawatdaruratan
Melaksanakan Tugas Di Kamar Bedah
11 Kebidanan Sebagai Asisten Tindakan II Kolaborasi
Bedah/Operasi Pada Kasus Kegawatdaruratan
Melaksanakan Tugas Di Kamar Bedah
12 Kebidanan Sebagai Petugas On Loop Tindakan II Kolaborasi
Bedah/Operasi Pada Kasus Kegawatdaruratan
Melaksanakan Tugas Di Kamar Bedah
13 Kebidanan Sebagai Asisten Dokter Tindakan II Kolaborasi
Bedah/Operasi Pada Kasus Kegawatdaruratan
14 Mempersiapkan Pelayanan Kebidanan II Mandiri
Melaksanakan Anamnesa Pada Klien/Pasien
15 II Mandiri
Pada Kasus Patologi Kebidanan
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Pada
16 Klien/Pasien Pada Kasus Patologi Kebidanan II Mandiri
Kegawatdaruratan Kebidanan
Pengambilan/Penyediaan Bahan Laboratorium
17
Dengan Melakukan Pengambilan Darah Vena
Membuat Diagnosa Kebidanan Sesuai Hasil
18
Pengkajian Pada Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Kolaborasi Dengan Tim Kesehatan
19 II Mandiri
Lainnya Pada Kasus Patologi Kebidanan
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
20 II
Kebidanan Pada Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Persiapan Pelayanan Asuhan
21 Kebidanan Pada Klien/Pasien Dengan Kasus II Mandiri
Patologi Kebidanan
Melakukan Persiapan Alat Dan Obat Pada
22 II
Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Asuhan Kebidanan Pada Kasus
23 II
Patologi Kebidanan
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
24 Dan Obstetri Pada Kasus Aff Iud Tanpa II
Filamen
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
25 II Mandiri/Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Jahit Serviks/Forniks

413
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
26 II Mandiri/Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Dauglasi Fungsi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
27 II Mandiri/Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Hidrotubasi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
28 Dan Obstetri Pada Kasus Eksterpasi Polip II Mandiri/Kolaborasi
Sedang
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
29 II Mandiri/Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Chryoterapi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
30 II Mandiri/Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Kolposkopi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
31 II Mandiri/Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Kuret Dengan Avm
Melakukan Konseling Pada Klien/Pasien Pada
32 II Mandiri/Kolaborasi
Kasus Patologi Kebidanan
Melakukan Evaluasi Pada Kasus Patologi
33 II Mandiri
Kebidanan
Melakukan Kie Klien/Pasien Secara Kelompok
34 II Mandiri
Atau Masyarakat
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada
35 II Mandiri
Keluarga
36 Mempersiapkan Pelayanan Kebidanan II Mandiri
Menerima Konsultasi Anamnese Klein/Pasien
37 II Mandiri
Pada Kasus Kegawatdaruratan
Menerima Konsultasi Pemeriksaan Fisik
38 II Mandiri
Klien/Pasien Pada Kasus Kegawatdaruratan
Membuat Diagnosa Kebidanan Sesuai Dengan
Hasil Pengkajian Klien/Pasien Pada Patologi
39 IV Mandiri
Dan Menerima Konsultasi Kasus
Kegawatdaruratan
Melakukan Kolaborasi Dengan Petugas
40 Kesehatan Lain Pada Klien/Pasien Patologi Dan IV Mandiri
Kegawat Daruratan
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
Kebidanan Pada Klien/Pasien Patologi
41 IV Mandiri
Kebidanan Dan Menertima Konsultasi Kasus
Kegawat Daruratan
Menerima Konsultasi Persiapan Pelayan
42 Kebidanan Pada Kasus Kegawat Daruratan IV Mandiri
Kebidanan
Menerima Konsultasi Persiapan Alat Dan Obat
43 IV Mandiri
Pada Kasus Kegawat Daruratan Kebidanan
Pengambilan/Penyedian Bahan Laboratorium
Dengan Melakukan Pengamblan Sediaan/Bahan
44 IV Mandiri
Laboratorium Dengan Melakukan Pengambilan
Sekret Vagina

414
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
45 IV Mandiri
Dan Obstetri Pada Kasus Mioma Geburt
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
46 IV Mandiri
Dan Obstetri Pada Kasus Kuretase
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
47 IV Mandiri
Dan Obstetri Pada Kasus Kista Bartolinn
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
48 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Dc
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
49 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Sterilisasi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
50 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Insisi Hymen
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
51 Dan Obstetri Pada Kasus Cauterisasi IV Kolaborasi
Kondiloma
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
52 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Repair Luka Operasi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
53 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Perineu Rapi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
54 Dan Obstetri Pada Kasus Hysterektomi IV Kolaborasi
Laparatomi Operatif
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
55 IV Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Micro/Tubaplasti
Melakukan Kegiatan Pelaporan Hasil Asuhan
56 Yang Difokuskan Pada IV Kolaborasi
Individu/Keluarga/Masyarakat/Kelompok
Melakukan Konseling Pada Orang Tua Dan
57 IV Kolaborasi
Keluraga Pasien
Melakukan Pendidikan Kesehatan Bagi Pasien
58 IV Kolaborasi
Dan Keluarga
59 Membimbing Peserta Didik Kebidanan IV Mandriri
Melaksankan Tugas Sebagai Pembimbing Atau
60 IV Mandiri
Mentor
61 Mengidentifikasi Pasien Resiko Tinggi IV Mandiri
62 Menerima Konsultasi Kebidanan IV Mandiri
63 Dischad Planning (Pasien Ginekologi) IV Mandiri
64 Melakukan Rujukan Pada Klien/Pasien Patologi IV Mandiri
65 Pengendalian Infeksi IV Mandiri
Melakukan Koordinasi Dengan Penunjang
66 IV Mandiri
Medik
Melakukan Koordinasi Dengan Penunjang Non
67 IV Mandiri
Medik
68 Informed Consent Pada Pasien Terminal IV Mandiri
69 Informed Consent Pada Pasien Tindakan IV Kolaborasi

415
Khusus
70 Edukasi Perawatan Di Rumah IV Kolaborasi
Memberikan Training Bekerja Sama Dengan
71 IV Kolaborasi
Keperawatan
72 Analsia Hasil Pemeriksaan Laboratorium IV Kolaborasi
Melakukan Pemasangan Kateter Dengan
73 IV Mandiri
Penyulit
74 Melakukan Pemasangan Infus Dengan Penyulit IV Kolaborasi
Memantau Efek Samping Obat-Obatan Yang
75 IV Kolaborasi
Beresiko
Memberikan Obat Menggunakan Infus Pump
76 IV Mandiri
Atau Syringe Pump
77 Menghitung Dosis Obat IV Kolaborasi
78 Analisa Balance Cairan IV Kolaborasi
Melaporkan Segala Perubahan Dan Kondisi
79 IV Mandiri
Pasien Pada Bp Iv Atau Dpjp
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Pasien
80 IV Mandiri
Patologi Kebidanan
Melakukan Kie Klien/Pasien Didalam
Masyarakat Dan Menerima Konsultasi
81 IV Mandiri
Konseling Pada Kasus Patologi Kegawat
Daruratan
Menerima Konsultasi Dalam Melakukan
82 Rujukan Pada Klien/Pasien Pada Kasus IV Kolaborasi
Fisiologi Dan Patologi
83 Menjadi Ci Bagi Mahasiswa Kebidanan IV Kolaborasi
84 Menerapkan Prinsip Hand Hygiene IV
85 Menggunakan Apd Sesuai Indikasi IV
86 Menggunakan Spilkit Sesuai Standar IV Mandiri
87 Manajemen Linen IV Mandiri
Menerima Konsultasi Dalam Evaluasi Asuhan
88 Kebidanan Pada Klien/Pasien Pada Kasus IV Mandiri
Kegawat Daruratan Kebidanan
Melakukan Dokumentasi Pada Asuhan
Kebidanan Patologi Kebidanan Dan Menerima
89 IV Mandiri
Konsultasi Pada Klien/Pasien Pada Kasus
Kegawat Daruratan Kebidanan
Menerima Konsultasi Pengkajian Sampai
90 IV Mandiri
Evaluasi Dari Bp Iv
Melaksanakan Anamnese Klien/Pasien Pada
91 Kasus Patologi Kebidanan Dengan Penyakit IV Mandiri
Penyerta
Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Klien/Pasien
92 Pada Kasus Patologi Kebidanan Dengan IV Mandiri
Penyakit Penyerta

416
Membuat Diagnosa Pada Kasus Patologi
93 V Mandiri
Kebidanan Dengan Penyakit Penyerta
Melaksanakan Kolaborasi Pada Kasus Patologi
94 V Mandiri
Kebidanan Dengan Penyakit Penyerta
Menyusun Rencana Operasional Asuhan
95 Kebidanan Pada Kasus Patologi Kebidanan V Kolaborasi
Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Persiapan Pelayanan Asuhan
96 Kebidanan Pada Kasus Patologi Kebidanan V Mandiri
Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Persiapan Alat Dan Obat Pada
97 Kasus Patologi Kebidanan Dengan Penyakit V Mandiri
Penyerta
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
98 Dan Obstetri Pada Kasus Khusus Hysterektomi V Kolaborasi
Radical
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
99 Dan Obstetri Pada Kasus Khusus Laparascopy V Kolaborasi
Operatif
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
100 V Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Khusus Hysterektomi
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
101 V Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Khusus Hymenoplasti
Mempersiapkan Tindakan Operatif Gynekologi
102 V Kolaborasi
Dan Obstetri Pada Kasus Khusus Vaginoplasti
103 Melakukan Oral Presentase V Kolaborasi
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada
104 Klien/Pasien Patologi Dengan Penyakit V Kolaborasi
Penyerta
Melaksanakan Konseling Pada Klien/Pasien
105 V Mandiri
Patologi Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Evaluasi Asuhan Kebidanan Kasus
106 V Mandiri
Patologi Dengan Penyakit Penyerta
Melakukan Dokumentasi Asuhan Kebidanan
107 V Mandiri
Kasus Patologi Dengan Penyakit Penyerta

417
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, M., B., Butcher, H., K., Dochterman, J., M., Wagner, C. M. (2016). Nursing
Interventions Classification (NIC) (6th ed). Philadelphia: Elseiver.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2013 Tentang Komite
Keperawatan Rumah Sakit
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2017 Tentang
Pengembangan Jenjang Karir Profesional Perawat Klinis
Pedoman PengorganisasianKomite Keperawatan Rumah Sakit Bhayangkara MakassarTahun
2017
TIM. (2017). Buku Putih 33 Area Keperawatan (RS Universitas Hasanuddin & RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo) Jilid I. Makassar: PT. Islam Cahaya Indonesia
TIM. (2017). Buku Putih 33 Area Keperawatan (RS Universitas Hasanuddin & RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo) Jilid II. Makassar: PT. Islam Cahaya Indonesia

418

Anda mungkin juga menyukai