Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN EVALUASI KINERJA PROFESIONAL

STAF KEPERAWATAN

RUMAH SAKIT AMALIA MEDIKA


LEMBAR PENGESAHAN

Diverifikasi oleh, Disusun oleh,


Tim Pengendali Dokumen Komite Keperawatan

Budi
Ketua Komite Keperawatan
Kevin
Ketua
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii


SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AMALIA 1
MEDIKA ....................................................................................................
BAB I KETENTUAN UMUM ................................................................ 2
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN ……………………………………. 2
BAB III KOMPONEN EVALUASI KINERJA....................................…. 3
BAB IV EVALUASI KINERJA.......................................................……. 3
BAB V DOKUMEN......................................................................…….. 4
BAB VI KETENTUAN DAN PENUTUP ............................................... 4
Lampiran
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 5
A. Latar Belakang ............................................................................ 5
B. Pengertian ................................................................................... 5
II. RUANG LINGKUP .............................................................................. 5
III. KEBIJAKAN ......................................................................................... 5
IV TATALAKSANA ................................................................................. 6
A. Sikap Kerja…………………………………………………….. 6
B. Kualitas Kerja …………………………………………………. 6
C. Kuantitas Kerja ………………………………………………... 7
V. DOKUMEN .......................................................................................... 9
RUJUKAN ......................................................................................................... 10

iii
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AMALIA MEDIKA
NOMOR :…………………………….
TENTANG
PANDUAN EVALUASI KINERJA PROFESIONAL
STAF KEPERAWATAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT AMALIA MEDIKA ,


Menimbang : a. Bahwa setiap staf keperawatan yang bekerja perlu dilakukan
evaluasi kinerja profesional staf keperawatan;
b. Bahwa penyelenggaraan pelayanan pasien yang bermutu
ditentukan oleh sikap kerja, kualitas kerja dan kuantitas kerja yang
dicapai;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
dan b, perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit Amalia Medika menetapkan peraturan tentang;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 148 Tahun
2010 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
3. Undang – Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan ;
4. Permenkes Republik Indonesia Nomor 49 tahun 2013
tentang Komite keperawatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 40
Tahun 2017 Tentang Jenjang Karir Perawat
6. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Amalia Medika Tentang
Peraturan Internal Rumah Sakit Amalia Medika (HosspitalBy
Laws) Tahun 2015

MEMUTUSKAN
Menetapkan : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Amalia Medika Tentang
Panduan Evaluasi Kinerja Staf Keperawatan;

1
BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Surat Keputusan ini yang dimaksud dengan :

1. Evaluasi kinerja atau performance appraisal merupakan suatu proses evaluasi kinerja
dan kualifikasi pekerjaan dalam periode waktu tertentu yang ditentukan oleh organisasi
untuk tujuan administrasi, penempatan, promosi, dan penghargaan
2. Rumah Sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan yang menyelengarakan pelayanan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat.
3. Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan, baik didalam
maupun di luar negeri yang diakui oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
4. Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit Amalia Medika adalah perawat terdiri dari
perawat vokasi dan profesi dengan kategori jenjang karir mulai PK I sampai PK V.
5. Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat baik sehat
maupun sakit.
6. Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh perawat dalam
bentuk asuhan keperawatan.
7. Penilaian kinerja merupakan evaluasi yang sitematis terhadap kinerja pegawai, apakah
pekerjaan yang dilakukan efektif (Cherie, et al., 2005)
8. OPPE (Ongoing Professional Practice Evaluasition) merupakan evaluasi kompetensi
dan perilaku profesional dari pemberi asuhan yang dilakukan secara terus menerus
setelah dilakukan kredensialing dan pemberian privilage.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN


Pasal 2
1. Meningkatkan akuntabilitas dan menetapkan standar pelayanan yang tinggi, meningkatkan
kepuasan, dan penggunaan sumber-sumber yang efektif.
2. Sebagai alat motivasi untuk membuat perencanaan manajerial yang jelas tentang promosi,
pengembangan, meningkatkan kepuasan dan penerimaan terhadap hasil penilaian
2
3. Memberikan data yang sangat dibutuhkan oleh bagian SDM untuk proses retensi pegawai
maupun pemutusan pegawai, dasar pemberian reward.

BAB III
KOMPONEN EVALUASI KINERJA PROFESIONAL STAF KEPERAWATAN

Pasal 3

1. Sikap Kerja
2. Kualitas Kerja
3. Kuantitas kerja

BAB IV

EVALUASI KINERJA PROFESIONAL KINERJA STAF KEPERAWATAN

Pasal 4

1. Rumah sakit melakukan evaluasi kinerja staf keperawatan berdasarkan partisipasi dalam
kegiatan peningkatan mutu rumah sakit
2. Peran klinis penting staf keperawatan mengharuskan staf tersebut berpartisipasi secara
proaktif dalam kegiatan peningkatan mutu klinis rumah sakit
3. Rumah sakit melakukan evaluasi kinerja individu staf perawat bila ada temuan dalam
aktifitas peningkatan mutu
4. Hasil kajian, tindakan yang diambil dan setiap dampak atas tanggung jawab pekerjaan
didokumentasikan dalam file kepegawaian dan buku pembinaan.
5. Penilaian mutu staf keperawatan berpartisipasi di dalam peningkatan mutu rumah sakit
didokumentasikan melalui OPPE (ongoing professional practice evaluation)
6. Pelaksanaan tentang keterlibatan perawat dalam upaya peningkatan mutu salah satunya
dengan keterlibatan perawat dalam membuat PDSA bersama dengan tim mutu
7. Kinerja individual staf keperawatan dikaji bila ada temuan dalam aktivitas peningkatan
mutu terkait dengan keterlibatan perawat dalam insiden keselamatan
8. Pelaksanaan penghargaan terhadap staf keperawatan yang memiliki prestasi dalam upaya
peningkatan mutu diatur dalam surat Keputusan Ketua Pengurus PT.Amalia Medika
Tentang Penghitungan Jasa Karyawan.
9. Seluruh data proses review kinerja staf keperawatan di dokumentasikan dalam file
kepegawaian
10. Bukti pelaksanaan tentang evaluasi kinerja profesional termasuk etik disiplin, disimpan
dalam file kepegawaian staf keperawatan.

3
BAB VI

DOKUMEN

Pasal 5

1. Evaluasi kinerja staf keperawatan secara dilakukan selama 1 tahun sekali dan bila ada
kenaikan golongan dan jenjang karir
2. Evaluasi kinerja staf keperawatan didokumentasikan dalam file kepegawaian.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 6

Peraturan Direktur Rumah Sakit Amalia Medika ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Pelalawan
Pada tanggal : 31 Desember 2017
Direktur Rumah Sakit Amalia Medika

dr. Mujaddid Abdi

4
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AMALIA MEDIKA
NOMOR : …………………………………………..

TENTANG : PANDUAN EVALUASI KINERJA STAF KEPERAWATAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penilaian kinerja merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen untuk
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Penilaian kinerja
merupakan evaluasi capaian kinerja pegawai terhadap target yang ditetapkan oleh
organisasi. Penilaian kinerja juga digunakan untuk menilai pencapaian tujuan dan
sasaran, alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja
organisasi. Penilaian kinerja merupakan evaluasi yang sitematis terhadap kinerja
pegawai, apakah pekerjaan yang dilakukan efektif Penyelenggaraan pelayanan
pasien yang bermutu ditentukan oleh sikap kerja, kualitas kerja dan kuantitas kerja
yang dicapai. Oleh karena itu setiap staf keperawatan yang bekerja perlu dilakukan
evaluasi kinerja profesional.
B. Pengertian
OPPE merupakan evaluasi kompetensi dan perilaku profesional dari pemberi
asuhan yang dilakukan secara terus menerus setelah dilakukan kredensialing dan
pemberian privilage. Rumah Sakit Amalia Medika melakukan evaluasi terhadap
staf keperawatan dengan OPPE yang terdiri dari sikap kerja, kualitas kerja dan
kuantitas kerja staf keperawatan.
II. RUANG LINGKUP
1. Komponen sikap kerja
2. Komponen kuantitas kerja
3. Komponen kuantitas kerja
III. KEBIJAKAN
1. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 49 Tahun 2013 Tentang Komite Keperawatan
Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 148 Tahun 2010 Tentang
Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat;

5
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 40 Tahun 2017 Tentang
Pengembangan Jenjang Karir Profesional Perawat Klinis
IV. TATALAKSANA
A. Evaluasi Penilaian Kinerja Staf Keperawatan
Rumah sakit melakukan evaluasi kinerja staf keperawatan berdasarkan
partisipasi dalam kegiatan peningkatan mutu rumah sakit. Peran klinis penting
staf keperawatan mengharuskan staf tersebut berpartisipasi secara proaktif
dalam kegiatan peningkatan mutu klinis rumah sakit. Rumah sakit melakukan
evaluasi kinerja individu staf perawat bila ada temuan dalam aktifitas
peningkatan mutu. Hasil kajian, tindakan yang diambil dan setiap dampak atas
tanggung jawab pekerjaan didokumentasikan dalam file kepegawaian dan
buku pembinaan.
Penilaian mutu staf keperawatan berpartisipasi di dalam peningkatan
mutu rumah sakit didokumentasikan melalui OPPE (ongoing professional
practice evaluation). Pelaksanaan tentang keterlibatan perawat dalam upaya
peningkatan mutu salah satunya dengan keterlibatan perawat dalam membuat
PDSA bersama dengan tim mutu.
Kinerja individual staf keperawatan dikaji bila ada temuan dalam
aktivitas peningkatan mutu terkait dengan keterlibatan perawat dalam insiden
keselamatan. Pelaksanaan penghargaan terhadap staf keperawatan yang
memiliki prestasi dalam upaya peningkatan mutu diatur dalam surat
Keputusan Ketua Pengurus PT.Amalia Medika Tentang Penghitungan Jasa
Karyawan.
Seluruh data proses review kinerja staf keperawatan di
dokumentasikan dalam file kepegawaian. Bukti pelaksanaan tentang evaluasi
kinerja profesional termasuk etik disiplin, disimpan dalam file kepegawaian
staf keperawatan.
B. Komponen penilaian kinerja,
Penilaian Kinerja Staf Keperawatan menggunakan OPPE, meliputi:
1. Sikap kerja, terdiri atas:
a. Kehadiran/absensi/disiplin
b. Perfoma/perfomance
c. Tanggung jawab
d. Kerja sama
e. Komunikasi
6
2. Kualitas kerja
a. Implementasi Keperawatan
1) Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenangan klinisnya
2) Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan 6 sasaran keselamatan
pasien
3) Menerapkan visi dan misi Rumah sakit dan keperawatan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan
4) Memberikan informasi dan edukasi sesuai kebutuhan pasien dan keluarga
5) Komunikasi terapeutik dan efektif dalam melaksanakan asuhan
keperawatan
6) Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar
7) Menerapkan kode etik profesi keperawatan selama bertugas
8) Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan SPO
b. Dokumentasi Keperawatan
1) Melaksanakan dokumentasi tindakan keperawatan sesuai dengan prinsip
dokumentasi. Dokumentasi yang dimaksud antara lain:
a) Pengkajian Keperawatan Rawat Jalan
b) Pengkajian Keperawatan Gawat darurat
c) Pengkajian Keperawatan Rawat Inap dan rencana asuhan
d) Pengkajian Nyeri dan Evaluasi Nyeri
e) Pengkajian Risiko jatuh dan Evaluasi
f) Pengkajian Perioperatif
g) Pengkajian pasien terminal
h) Catatan Keperawatan
i) Catatan perkembangan SOAP dan SBAR
j) Early Warning System
k) Dokumentasi lain terkait kebutuhan pasien selama diberikan
pelayanan dirumah sakit
2) Melaksanakan dokumentasi bahan habis pakai
c. Penerapan prinsip PPIRS
1) Melaksanakan pencegahan dekubitus
2) Melaksanakan pencegahan phlebitis
3) Melaksanakan pencegahan ISK
4) Melaksanakan pencegahan IDO
5) Melaksanakan pencegahan IADP
7
6) Melaksanakan pencegahan VAP/HAP
d. Pengembangan kompetensi
1) Mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dengan mengikuti seminar,
workshop dan lainnya
2) Ikut serta dalam kegiatan yang dikoordinir rumah sakit seperti pelatihan,
pertemuan rutin dan lainnya
e. Penerapan prosedur kegawatdaruratan, dan evakuasi saat bencana
f. Melaporkan kejadian insiden keselamatan pasien yang terjadi selama proses
pelayanan
g. Melaksanakan tugas tugas tambahan sesuai instruksi
3. Komponen kuantitas kerja (disesuaikan dengan unit kerja)
a. Jumlah pasien yang dilayani
Jumlah total pasien yang menjadi tanggungjawab dan dilayani oleh satu perawat
dalam satu periode penilaian/ shift. Input data satu pasien hanya boleh dilakukan
oleh satu perawat.
b. Jumlah pasien yang dimandikan
Adalah jumlah total pasien yang dimandikan oleh satu perawat dalam satu periode
penilaian. Upaya memandikan pasien dimaksudkan untuk memenuhi rasa nyaman,
mengurangi risiko infeksi dan mencegah decubitus. Input data satu pasien hanya
boleh dilakukan oleh satu perawat (Tidak termasuk bila dipenuhi oleh keluarga
pasien).
c. Jumlah pasien yang dilakukan oral hygiene
Adalah jumlah total pasien yang dilakukan oral higiene pada passien yang
terpasang ventilator oleh satu perawat dalam satu periode penilaian. Upaya
memandikan pasien dimaksudkan untuk memenuhi rasa nyaman, dan mencegah
VAP. Input data satu pasien hanya boleh dilakukan oleh satu perawat.
d. Jumlah pasien yang dilayani di rawat jalan
Adalah jumlah pasien yang dilayani oleh satu orang perawat dalam satu periode
penilaian
e. Jumlah pasien yang dilakukan operasi
Adalah jumlah pasien yang dilakukan operasi sesuai dengan kasusnya selama satu
kali periode penilaian
f. Jumlah pencegahan pasien jatuh
Jumlah kepatuhan perawat dalam melakukan reasesmen pasien jatuh dalam satu
periode waktu jaga
8
g. Komponen lainnnya yang dapat disusun sesuai dengan mutu unit yang akan di
capai
4. Bobot penilaian
Tiga komponen dalam penilaian kinerja, masing-masing dilakukan pembobotan
sesuai dengan tingkat kepentingan. Bobot penilaian sikap kerja 20 %, bobot kualitas
kerja 40% kuantitas kerja 40 %, sehingga total penilaian 100%.
5. Hasil Penilaian Kinerja
Data dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu:
1. Baik apabila pencapaian kinerja jauh melebihi target kinerja (> 80%)
2. Cukup bila total pencapaian kinerja (51-80%)
3. Kurang, bila pencapaian kinerja jauh kurang dari target dan tidak dapat diterima
(< 50 %).

V. DOKUMENTASI
1. File kepegawaian
Hasil penilaian kinerja staf keperawatan didokumentasikan dalam file kepegawaian
2. Formulir Penilaian kinerja
Merupakan formulir yang berisikan penilaian OPPE meliputi sikap kerja, kualitas
kerja dan kuantitas kerja.

Ditetapkan di : Pelalawan
Pada tanggal : 31 Desember 2017
Direktur Rumah Sakit Amalia Medika

dr. Mujaddid Abdi

9
RUJUKAN

1. Komisi Akreditasi Rumah Sakit, Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit


Edisi I , Agustus 2017
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 49 Tahun 2013 Tentang Komite
Keperawatan Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 148 Tahun 2010
Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 40 Tahun 2017 Tentang
Jenjang Karir Perawat

10

Anda mungkin juga menyukai